pentingnya up smk
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
1/54
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang
ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya
penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja.
Pendidikan harus mencerminkan proses memanusiakan manusia dalam arti
mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya menjadi kemampuan yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas. Hari Sudrajat
(2!" mengemukakan bah#a $ %&uara dari suatu proses pendidikan, apakah itu
pendidikan yang bersifat akademik ataupun pendidikan kejuruan adalah dunia
kerja, baik sektor formal maupun sektor non formal'.
ingkat keberhasilan pembangunan nasional )ndonesia di segala bidang
akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam
mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya
manusia yang dimiliki. *paya tersebut dapat dilakukan dan ditempuh melalui
pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non
formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan
lulusannya untuk memiliki keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur
pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan yang dikembangkan di )ndonesia diantaranya adalah
Sekolah &enengah +ejuruan (S&+", dirancang untuk menyiapkan peserta didik
atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap
profesional di bidang kejuruan. ulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi
individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan
memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. +ehadiran S&+ sekarang
ini semakin didambakan masyarakat khususnya masyarakat yang berkecimpung
langsung dalam dunia kerja. engan catatan, bah#a lulusan pendidikan kejuruan
memang mempunyai kualifikasi sebagai (calon" tenaga kerja yang memiliki
keterampilan vokasional tertentu sesuai dengan bidang keahliannya.
/
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
2/54
0ambaran tentang kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang disarikan
dari 1inch dan runkilton (/343", bah#a $ %+ualitas pendidikan kejuruan
menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuran sekolah atau in-school
success standards dan kualitas menurut ukuran masyarakat atau out-of school
success standards'. +riteria pertama meliputi aspek keberhasilan peserta didik
dalam memenuhi tuntutan kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia
kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi keberhasilan peserta didik yang
tertampilkan pada kemampuan unjuk kerja sesuai dengan standar kompetensi
nasional ataupun internasional setelah mereka berada di lapangan kerja yang
sebenarnya.
*paya untuk mencapai kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja tersebut, perlu didasari dengan kurikulum yang
dirancang dan dikembangkan dengan prinsip kesesuaian dengan kebutuhan
stakeholders. +urikulum pendidikan kejuruan secara spesifik memiliki karakter
yang mengarah kepada pembentukan kecakapan lulusan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. +ecakapan tersebut telah diakomodasi
dalam kurikulum S&+ yang meliputi kelompok 5ormatif, 6daptif dan kelompok
Produktif.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang dimulai dari
berpikir mengenai ide kurikulum sampai bagaimana pelaksanaannya di sekolah.
Hasan (/377" mengungkapkan bah#a, aspek-aspek dalam prosedur
pengembangan kurikulum merupakan aspek-aspek kegiatan kurikulum yang
terdiri atas empat dimensi yang saling berhubungan satu terhadap yang lain,
yaitu $ (/" +urikulum sebagai suatu ide atau konsepsi, (2" +urikulum sebagai
suatu rencana tertulis, (!" +urikulum sebagai suatu kegiatan (proses" dan (8"
+urikulum sebagai suatu hasil belajar.
+urikulum yang diimplementasikan di S&+ saat ini, khusus untuk
kelompok produktif masih menggunakan kurikulum tahun 28, sedangkan untuk
kelompok normatif dan adaptif sudah menggunakan model pengelolaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (+SP" 29. Pada tataran implementasi
kurikulum ini mauntut kreativitas guru di dalam memberikan pengalaman belajar
2
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
3/54
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
4/54
BAB II
KARAKTERISTIK DAN TUNTUTAN PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN KEJURUAN
A. Karakteristik Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan
pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan,
substansi pelajaran, tuntutan pendidikan dan lulusannya.
1. Tujuan pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program
kejuruannya. ari tujuan pendidikan kejuruan tersebut mengandung makna bah#a
pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga kerja yang profesional juga
mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian.
:erdasarkan pada tujuan pendidikan kejuruan di atas, maka untuk
memahami filosofi pendidikan kejuruan perlu dikaji dari landasan
penyelenggaraan pendidikan kejuruan sebagai berikut $
a. Asumsi tentang anak didik
Pendidikan kejuruan harus memandang anak didik sebagai individu yang
selalu dalam proses untuk mengembangkan pribadi dan segenap potensi yang
dimilikinya. Pengembangan ini menyangkut proses yang terjadi pada diri anak
didik, seperti proses menjadi lebih de#asa, menjadi lebih pandai, menjadi lebihmatang, yang menyangkut proses perubahan akibat pengaruh eksternal, antara lain
berubahnya karir atau pekerjaan akibat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya menyediakan stimulus berupa
pengalaman belajar untuk membantu mereka dalam mengembangkan diri dan
potensinya.
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
5/54
tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan %learning by doing ', dengan
kurikulum yang berorientasi pada dunia kerja.
b. Konteks sosial pendidikan kejuruan
ujuan dan isi pendidikan kejuruan senantiasa dibentuk oleh kebutuhan
masyarakat yang berubah begitu pesat, sekaligus juga harus berperan aktif dalam
ikut serta menentukan tingkat dan arah perubahan masyarakat dalam bidang
kejuruannya tersebut.
Pendidikan kejuruan berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan
masyarakat, melalui dua institusi sosial. Pertama, institusi sosial yang berupa
struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau tugas, dan perilaku
yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan pemantapan karir. )nstitusi sosial
yang kedua, berupa pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian
budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.
c. Dimensi ekonomi pendidikan kejuruan
Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan kejuruan secara
konseptual dapat dijelaskan dari kerangka investasi dan nilai balikan (alue of
return" dari hasil pendidikan kejuruan. alam penyelenggaraan pendidikan
kejuruan, baik s#asta maupun pemerintah semestinya pendidikan kejuruan
memiliki konsekuensi investasi lebih besar daripada pendidikan umum. i
samping itu, hasil pendidikan kejuruan seharusnya memiliki peluang tingkat
balikan (rate of return" lebih cepat dibandingkan dengan pendidikan umum.
+ondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi pendidikan kejuruan
dirancang sejalan dengan perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-
tugas pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya me#ujudkan peserta didik menjadi
manusia produktif, untuk mengisi kebutuhan terhadap peran-peran yang berkaitan
dengan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat. alam kerangka ini, dapat
dikatakan bah#a lulusan pendidikan kejuruan seharusnya memiliki nilai ekonomi
lebih cepat dibandingkan pendidikan umum.
=
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
6/54
d. Konteks Ketenagakerjaan Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan harus lebih memfokuskan usahanya pada komponen
pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan potensi manusia secara
optimal. &eskipun pada dasarnya hubungan antara pendidikan kejuruan dan
kebijakan ketenagakerjaan adalah hubungan yang didasari oleh kepentingan
ekonomis, tetapi harus selalu diingat bah#a hubungan penyelenggraan pendidikan
kejuruan tidak semata-mata ditentukan oleh kepentingan ekonomi.
alam konteks ini diartikan bah#a pendidikan kejuruan, dengan dalih
kepentingan ekonomi, tidak seharusnya hanya mendidik anak didik dengan
seperangkat skill atau kemampuan spesifik untuk pekerjaan tertentu saja, karena
keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu totalitas.
&engembangkan kemampuan spesifik secara terpisah dari totalitas pribadi anak
didik, berarti memberikan bekal yang sangat terbatas bagi masa depannya sebagai
tenaga kerja.
2. Peserta didik
Peserta didik pada Sekolah &enengah +ejuruan (S&+" lebih dikhususkan
bagi anak yang berkeinginan memiliki kemampuan vokatif. Harapan mereka
setelah lulus dapat langsung bekerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi dengan
mengambil bidang profesional atau bidang akademik. *sia peserta didik secara
umum pada rentang /=>/9 ? /7>/3 tahun, atau peserta didik berada pada masa
remaja.
&asa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dengan de#asa.
Pada masa ini biasanya terjadi gejolak atau kemelut yang berkenaan dengan segiafektif, sosial, intelektual dan moral. +ondisi ini terjadi karena adanya perubahan-
perubahan baik fisik maupun psikis yang sangat cepat yang mengganggu
kestabilan kepribadian anak.
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
7/54
a. &u menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis kelamin
lain. :elajar bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu, bisa
melepaskan perasaan pribadi dan mampu memimpin tanpa mendominasi.
b. &u melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan #anita. &u
menghargai, menerima dan melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki
dan #anita de#asa.
c. &enerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.
@emaja dituntut untuk menyenangi dan menerima dengan #ajar kondisi
badannya, dapat menghargai atau menghormati kondisi badan orang lain,
dapat memelihara dan menjaga kondisi badannya.
d. &emiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan orang de#asa
lainnya. @emaja diharapkan telah lepas dari ketergantungan sebagai kanak-
kanak dari orang tuanya, dapat menyayangi orang tua, menghargai orang tua
atau orang de#asa lainnya tanpa tergantung pada mereka.
e. &emiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi. erutama
pada anak laki-laki, kemudian berangsur-angsur pula tumbuh pada anak
#anita, perasaan mampu untuk mencari nafkah sendiri.
f. &u memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan. 6nak telah
mampu membuat perencanaan karir, memilih pekerjaan yang cocok dan
mampu ia kerjakan, membuat persiapan-persiapan yang sesuai.
g. :elajar mempersiapkan diri untuk perka#inan dan hidup berkeluarga. &emiliki
sikap yang positif terhadap hidup berkeluarga dan punya anak.
h. &engembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup
bermasyarakat. &engembangkan konsep-konsep tentang hukum,
pemerintahan, ekonomi, politik, institusi sosial yang cocok bagi kehidupan
modern, mengembangkan keterampilan berpikir dan berbahasa untuk dapat
memecahkan problema-problema masyarakat modern.
i. &emiliki perilaku sosial seperti yang diharapkan masyarakat. apat
berpartisipasi dengan rasa tanggung ja#ab bagi kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat.
4
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
8/54
j. &emiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi perbuatannya. elah
memiliki seperangkat nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan, ada
kemauan dan usaha untuk merealisasikannya.
3. Substansi pendidikan kejuruan
Substansi dari pendidikan kejuruan harus menampilkan karakteristik
pendidikan kejuruan yang tercermin dalam aspek-aspek yang erat dengan
perencanaan kurikulum, yaitu $
a. !rientasi "!rientation#
+urikulum pendidikan kejuruan telah berorientasi pada proses dan hasil
atau lulusan. +eberhasilan utama kurikulum pendidikan kejuruan tidak hanya
diukur dengan keberhasilan pendidikan peserta didik di sekolah saja, tetapi juga
dengan hasil prestasi kerja dalam dunia kerja. 1inch dan runkilton (/378 $ /2"
mengemukakan bah#a $ +urikulum pendidikan kejuruan berorientasi terhadap
proses (pengalaman dan aktivitas dalam lingkungan sekolah" dan hasil (pengaruh
pengalaman dan aktivitas tersebut pada peserta didik".
b. Dasar kebenaran$%ustifikasi "%ustification#
Pengembangan program pendidikan kejuruan perlu adanya alasan atau
justifikasi yang jelas. Austifikasi untuk program pendidikan kejuruan adalah
adanya kebutuhan nyata tenaga kerja di lapangan kerja atau di dunia usaha dan
industri. asar kebenaran>justifikasi pendidikan kejuruan menurut 1inch dan
runkilton (/378 $ /2", meluas hingga lingkungan sekolah dan masyarakat. +etika
kurikulum berorientasi pada peserta didik, maka dukungan bagi kurikulum
tersebut berasal dari peluang kerja yang tersedia bagi para lulusan.
c. &okus "&ocus#
1okus kurikulum dalam pendidikan kejuruan tidak terlepas pada
pengembangan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu, tetapi harus secara
simultan mempersiapkan peserta didik yang produktif. 1inch dan runkilton
(/378 $ /!" mengemukakan bah#a $ +urikulum pendidikan kejuruan berhubungan
langsung dengan membantu sis#a untuk mengembangkan suatu tingkat
7
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
9/54
pengetahuan, keahlian, sikap dan nilai yang luas. Setiap aspek tersebut akhirnya
bertambah dalam beberapa kemampuan kerja lulusan. ingkungan belajar
pendidikan kejuruan mengupayakan di dalam mengembangkan pengetahuan
peserta didik, keahlian meniru, sikap dan nilai serta penggabungan aspek-aspek
tersebut dan aplikasinya bagi lingkkungan kerja yang sebenarnya.
Seluruh kemampuan tersebut di atas, dapat dikuasai oleh peserta didik
melalui pengalaman belajar yang diberikan, yaitu berupa rangsangan yang
diaplikasikan baik pada situasi kerja yang tersimulasi le#at proses belajar
mengajar di sekolah maupun situasi kerja yang sebenarnya pada dunia usaha atau
industri (pembelajaran di dunia kerja". ari hasil belajar atau kemampuan yang
telah dikuasai diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan diri
peserta didik, sehingga mereka mampu bekerja sesuai dengan tuntutan dunia
usaha dan industri.
d. 'tandar keberhasilan di sekolah "(n-school success standards#
+riteria untuk menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan
kejuruan diukur dari keberhasilan peserta didik di sekolah, mengenai beberapa
aspek yang akan dia masuki. Penilaian keberhasilan pada peserta didik di sekolah
harus pada penilaian sebenarnya atau kemampuan melakukan suatu pekerjaan.
engan kata lain bah#a dalam standar keberhasilan sekolah harus berhubungan
erat dengan keberhasilan yang diharapkan dalam pekerjaan, dengan kriteria yang
digunakan oleh guru dengan mengacu pada standar atau prosedur kerja yang telah
ditentukan oleh dunia kerja (dunia usaha dan dunia industri".
e. 'tandar keberhasilan di luar sekolah "!ut-of school success standards#
Penentu keberhasilan tidak terbatas pada apa yang terjadi di lingkungan
sekolah. Standar keberhasilan di luar sekolah berkaitan dengan pekerjaan atau
kemampuan kerja yang biasanya dilakukan oleh dunia usaha atau dunia industri.
&enurut Starr (/34=", bah#a $ Balaupun standar keberhasilan beragam antar
sekolah dan antar 5egara, tetapi keberhasilan tersebut seringkali mengambil
bentuk kepuasan pega#ai dengan keahlian lulusan, suatu persentase tinggi lulusan
3
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
10/54
yang mendapatkan pekerjaan di bidang persiapan atau dalam bidang yang
berhubungan, kepuasan kerja lulusan, kemajuan yang dialami lulusan.
Sebagai contoh, untuk menentukan keberhasilan di luar sekolah yang
sudah dilakukan pada S&+ adalah dengan dilaksanakannya uji level untuk kelas
; dan ;), serta uji kompetensi untuk kelas ;)) yang dilakukan oleh dunia usaha
atau industri berdasarkan standar kompetensi nasional sesuai bidang keahlian.
Standar kelulusan di luar sekolah (out-of school success standards"
dilakukan oleh dunia usaha dan industri yang mengacu pada standar kompetensi
sesuai bidang keahlian atau produk yang dihasilkan oleh masing-masing industri.
f. )ubungan kerja sama dengan masyarakat "'chool-community relationships#
Suatu usaha pendidikan harus berhubungan dengan masyarakat, demikian
pula dengan pendidikan kejuruan memiliki tanggung ja#ab di dalam
mempertahankan hubungan yang kuat dengan berbagai bidang keahlian yang
berkembang di masyarakat.
Pengertian msyarakat yang dimakasud adalah dunia usaha dan dunia
industri. Penyelenggaraan pendidikan kejuruan harus relevan dengan tuntutan
kerja pada dunia usaha atau industri, maka masalah hubungan antara lembaga
pendidikan dengan dunia usaha atau industri merupakan suatu ciri karakteristik
yang penting bagi pendidikan kejuruan.
Per#ujudan hubungan timbal balik berupa kesediaan dunia usaha atau
industri, menampung peserta didik untuk mendapat kesempatan pengalaman
belajar di lapangan kerja atau industri, merpakan bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
g. Keterlibatan pemerintah pusat "&ederal inolement#
+eterlibatan pemerintah pusat ini berkaitan dengan dana pendidikan yang
akan dialokasikan, karena hal ini akan mempengaruhi kurikulum. &isalnya $
+etentuan jam pengajaran kejuruan tertentu dan jenis perlengkapan tertentu yang
digunakan di bengkel atau laboratorium dapat membantu perkembangan suatu
tingkat kualitas yang lebih tinggi.
/
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
11/54
h. Kepekaan "*esponsienenss#
+omitmen yang tinggi untuk selalu berorientasi ke dunia kerja, pendidikan
kejuruan harus mempunyai ciri berupa kepekaan atau daya suai terhadap
perkembangan masyarakat pada umumnya, dan dunia kerja pada khususnya.
Perkembangan ilmu dan teknologi, inovasi dan penemuan-penemuan baru di
bidang produksi dan jasa, besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan
kejuruan. *ntuk itulah pendidikan kejuruan harus bersifat responsif proaktif
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, dengan upaya lebih menekankan
kepada sifat adaptabilitas dan fleksibilitas untuk menghadapi prospek karir peserta
didik dalam jangka panjang.
i. +ogistik
+urikulum pendidikan kejuruan dalam implementasi kegiatan
pembelajaran perlu didukung oleh fasilitas beajar yang memadai, karena untuk
me#ujudkan situasi belajar yang dapat mencerminkan situasi dunia kerja secara
realistis dan edukatif, diperlukan banyak perlengkapan, sarana dan perbekalan
logistik. :engkel kerja dan laboratorium adalah kelengkapan utama dalam sekolah
kejuruan yang harus ada sebagai fasilitas bagi peserta didik di dalam
mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan
industri.
+ebutuhan untuk koordinasi program kejuruan yang bekerja sama dengan
industri di masyarakat, berhubungan erat untuk menjalin dan mempertahankan
pusat kerja bagi peserta didik menunjukkan suatu susunan unit permasalahan
logistik.
j. Pengeluaran ",pense#
Pengeluaran rutin sebagai biaya pendidikan pada pendidikan kejuruan
yang menunjang kegiatan pembelajaran, mencakup biaya listrik, air, pemeliharaan
dan penggantian peralatan, biaya transportasi ke lokasi>industri (tempat praktek
kerja>magang" yang jauh dari sekolah. i samping itu, peralatan harus
diperbaharui secara periodik juga guru berharap untuk memberikan pengalaman
belajar yang sebenarnya bagi peserta didik sebagaimana layaknya di industri,
//
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
12/54
maka ini bisa menjadi mahal. Cang terakhir yang juga harus menjadi perhatian
adalah pembelian bahan habis sebagai bahan praktikum yang digunakan secara
rutin sesuai dengan program keahlian yang dikembangkan pada S&+ masing-
masing.
ari uraian mengenai karakteristik pendidikan kejuruan yang disarikan
dari 1inch dan runkilton (/378" di atas, dapat dijadikan acuan di dalam
pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan di )ndonesia. +urikulum
pendidikan kejuruan yang dikembangkan di )ndoneisa seyogianya mengacu pada
karakteristik sebagai berikut $
/" Pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki
lapangan kerja
2" Pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja
!" 1okus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
8" Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada
%hands-on' atau performance dalam dunia kerja
=" Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci keberhasilan
pendidikan kejuruan
9" Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap
kemajuan teknologi
4" Pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada %learning by doing '
7" Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktek sesuai
dengan tuntutan dunia usaha dan industri
B. Tuntutan Perkeman!an Pendidikan Kejuruan
Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pula pada
pendidikan kejuruan, karena saat ini tatanan kehidupan pada umumnya dan
tatanan perekonomian pada khususnya sedang mengalami pergeseran paradigma
ke arah global. Pergeseran ini akan membuka peluang kerja sama antar 5egara
semakin terbuka dan di sisi lain, persaingan antar 5egara semakin ketat. *ntuk
meningkatkan kemampuan persaingan dalam perdagangan bebas, diperlukan
/2
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
13/54
serangkaian kekuatan daya saing yang tangguh, antara lain kemampuan
manajemen, teknologi dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan sumber daya aktif yang dapat menentukan kelangsungan hidup dan
kemenangan dalam persaingan suatu bangsa.
Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam me#ujudkan
sumber daya manusia yang tangguh untuk menghadapi persaingan bebas.
ermasuk pendidikan kejuruan yang menyiapkan peserta didik atau sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan kerja sebagai tenaga kerja menengah sesuai
dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri.
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
14/54
b. &engembangkan potensi peserta didik agar menjadi #arga 5egara yang
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung ja#ab.
c. &engembangkan potensi peserta didik agar memiliki #a#asan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa )ndonesia
d. &engembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
Tujuan K#usus "
a. &enyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, maupun bekerja
mandiri, mengisi lo#ongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri
sebagai tenaga tingkat kerja menengah, sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya.
b. &enyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
c. &embekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
d. &embekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
(isarikan dari +urikulum S&+ Program +eahlian ata :usana, 28".
2. Tuntutan menjawab kebutuhan masyarakat
itinjau dari perspektif perkembangan kebutuhan pembelajaran dan
aksesibilitas duia usaha>industri, sekurang-kurangnya tiga dimensi pokok yang
menjadi tantangan bagi S&+, baik dalam konteks regional maupun nasional,
diantaranya $
/8
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
15/54
a. )mplementasi program pendidikan dan pelatihan harus berfokus pada
pendayagunaan potensi sumber daya lokal, sambil mengoptimalkan kerjasama
secara intensif dengan institusi pasangan
b. Pelaksanaan kurikulum harus berdasarkan pendekatan yang lebih fleksibel
sesuai dengan trend perkembangan dan kemajuan teknologi agar kompetensi
yang diperoleh peserta didik selama dan sesudah mengikuti program diklat,
memiliki daya adaptasi yang tinggi
c. Program pendidikan dan pelatihan sepenuhnya harus berorientasi mastery
learning (belajar tuntas" dengan melibatkan peran aktif ? partisipatif para
stakeholders pendidikan, termasuk optimalisasi peran Pemerintah aerah
untuk merumuskan pemetaan kompetensi ketenagakerjaan di daerahnya
sebagai input bagi S&+ dalam penyelenggaraan diklat berkelanjutan.
*ntuk mencari solusi dari tantangan tersebut di atas, S&+ sebagai salah
satu lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan kejuruan harus mampu
memberikan layanan pendidikan terbaik kepada peserta didik #alaupun kondisi
fasilitasnya sangat beragam. Seperti diketahui, bah#a investasi dan pembiayaan
operasional terbesar yang dilakukan oleh pemerintah dalam pendidikan kejuruan
adalah pada sistem S&+. engan fenomena ini, apakah S&+ masih diperlukan E
Pembukaan dan penutupan suatu S&+ pada dasarnya sangat tergantung
pada tuntutan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di #ilayah atau
daerah setempat. Pembukaan institusi S&+ baru sangat dimungkinkan jika
terdapat tuntutan kebutuhan sumber daya manusia yang terkait dengan peran dan
fungsi S&+. Sebagaimana yang dikemukakan jojonegoro (/337", bah#a $
%Secara teoritik pendidikan kejuruan sangat dipentingkan karena lebih dari 7 F
tenaga kerja di lapangan kerja adalah tenaga kerja tingkat menengah ke ba#ah
dan sisanya kurang dari 2 F bekerja pada lapisan atas.
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
16/54
alasan untuk menutup S&+ selama institusi tersebut masih dapat menjalankan
peran dan fungsi serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
*paya untuk mempertahan S&+ yang dapat menja#ab tuntutan
kebutuhan masyarakat, dalam hal ini S&+ harus mampu menjalankan peran dan
fungsinya dengan baik. alam menjalankan peran dan fungsinya tersebut, maka
pendidikan dan pelatihan di S&+ perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pendidikan kejuruan yang dikemukakan Prosser (jojonegoro, /337" sebagai
berikut $
a. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana sis#a dilatih
merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
b. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas
latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang
ditetapkan di tempat kerja.
c. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam kebiasaan
berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendri
d. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia dapat memampukan setiap individu
memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang
paling tinggi
e. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan
hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang
menginginkannya dan yang dapat untung darinya
f. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk
kebiasaan kerja dan kebiasaan berfkir yang benar diulangkan sehingga pas
seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya
g. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman
yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan
proses kerja yang akan dilakukan
h. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh
seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut
i. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar (memperhatikan
tanda-tanda pasar kerja"
/9
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
17/54
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
18/54
itupun dunia kerja ikut menentukan supaya hasil pendidikan kejuruan itu terjamin
dan terukur dengan ukuran dunia kerja.
Sebagai salah satu bentuk penerapan prinsip demand drien, maka dalam
pengembangan kurikulum S&+ harus melakukan sinkronisasi kurikulum yng
direalisasikan dalam program Pendidikan Sistem 0anda (PS0". engan
melakukan sinkronisasi kurikulum, penyelengaraan pembelajaran di S&+
diupayakan sedekat mungkin dengan kebutuhan dan kondisi dunia kerja>industri,
serta memiliki relevansi dan fleksibilitas tinggi dengan tuntutan lapangan. &elalui
sinkronisasi kurikulum ini, diharapkan sekolah dapat membaca keahlian dan
performansi apa yang dibutuhkan dunia usaha atau industri untuk dapat dimasuki
oleh lulusan S&+.
b. Perubahan dari pendidikan berbasis sekolah "'chool Based Program# ke
sistem berbasis ganda "Dual Based Program#
Perubahan dari pendidikan berbasis sekolah, ke pendidikan berbasis ganda
sesuai dengan kebijakan link and match, mengharapkan supaya program
pendidikan kejuruan itu dilaksanakan di dua tempat. Sebagian program
pendidikan dilaksanakan di sekolah, yaitu teori dan praktek dasar kejuruan, dan
sebagian lainnya dilaksanakan di dunia kerja, yaitu keterampilan produktif yang
diperoleh melalui prinsip learning by doing . Pendidikan yang dilakukan melalui
proses bekerja di dunia kerja akan memberikan pengetahuan keterampilan dan
nilai-nilai dunia kerja yang tidak mungkin atau sulit didapat di sekolah, antara lain
pembentukan #a#asan mutu, #a#asan keunggulan, #a#asan pasar, #a#asan
nilai tambah, dan pembentukan etos kerja.
c. Perubahan dari model pengajaran yang mengajarkan mata-mata pelajaran ke
model pengajaran berbasis kompetensi
Perubahan ke model pengajaran ke berbasis kompetensi, bermaksud
menuntun proses pengajaran secara langsung berorientasi pada kompetensi atau
satuan-satuan kemampuan. Pengajaran berbasis kompetensi ini sekaligus
memerlukan perubahan kemasan kurikulum kejuruan ke dalam kemasan
berbentuk paket-paket kompetensi.
/7
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
19/54
d. Perubahan dari program dasar yang sempit "arro/ Based# ke program dasar
yang mendasar0 kuat dan luas "Broad Based#
+ebijakan link and match menuntut adanya pembaharuan, mengarah
kepada pembentukan dasar yang mendasar, kuat dan lebih luas. Sistem baru yang
ber#a#asan sumberdaya manusia, ber#a#asan mutu dan keunggulan menganut
prinsip, bah#a $ tidak mungkin membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas
dan yang memiliki keunggulan, kalau tidak dia#ali dengan pembentukan dasar
yang kuat. alam rangka penguatan dasar ini, maka peserta didik perlu diberi
bekal dasar yang berfungsi untuk membentuk keunggulan, sekaligus beradaptasi
terhadap perkembangan )PD+, dengan memperkuat penguasaan matematika,
)P6, :ahasa )nggris dan +omputer. Sistem baru ini harus memberi dasar yang
lebih luas tetapi kuat dan mendasar, yang memungkinkan seseorang tamatan S&+
memiliki kemampuan menyesuaikan diri terhadap kemungkinan perubahan
pekerjaan.
e. Perubahan dari sistem pendidikan formal yang kaku0 ke sistem yang lu/es dan
menganut prinsip multy entry0 multy eit
engan adanya perubahan dari supply drien ke demand drien, dari
schools based program ke dual based program, dari model pengajaran mata
pelajaran ke program berbasis kompetensi diperlukan adanya kelu#esan yang
memungkinkan pelaksanaan praktek kerja industri dan pelaksanaan prinsip multy
entry multy eit . Prinsip ini memungkinkan peserta didik S&+ yang telah
memiliki sejumlah satuan kemampuan tertentu (karena program pengajarannya
berbasis kompetensi", mendapatkan kesempatan kerja di dunia kerja, maka peserta
didik tersebut dimungkinkan meninggalkan sekolah. an kalau peserta didik
tersebut ingin masuk sekolah kembali menyelesaikan program S&+ nya, maka
sekolah harus membuka diri menerimanya, dan bahkan menghargai dan mengakui
keahlian yang diperoleh peserta didik yang bersangkutan dari pengalaman
kerjanya. i samping itu, sistem program berbasis ganda juga memerlukan
pengaturan praktek kerja di industri sesuai dengan aturan kerja yang berlaku di
industri yang tidak sama dengan aturan kalender belajar di sekolah.
/3
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
20/54
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
21/54
yang sudah berpengalaman kerja, supaya siap melanjutkan ke program pendidikan
yang lebih tinggi.
i. Perubahan dari manajemen terpusat ke pola manajemen mandiri "prinsip
desentralisasi#
Pola baru manajemen mandiri dimaksudkan memberi peluang kepada
propinsi dan bahkan sekolah untuk menentukan kebijakan operasional, asal tetap
mengacu kepada kebijakan nasional. +ebijakan nasioanl dibatasi pada hal-hal
yang bersifat strategis, supaya memberi peluang bagi para pelaksana di lapangan
berimprovisasi dan melakukan inovasi. Proses pende#asaan S&+ perlu
ditekankan, untuk menumbuhkan rasa percaya diri sekolah melakukan apa yang
baik menurut sekolah, dengan prinsip akuntabilitas (accountability" yang secara
taat aGas memberikan penghargaan kepada mereka yang pantas dihargai, dan
menindak mereka yang pantas ditindak.
j. Perubahan dari ketergantungan sepenuhnya dari pembiayaan pemerintah
pusat0 ke s/adana dengan subsidi pemerintah pusat
Sejalan dengan prinsip demand drien, dual based program, pende#asaan
manajemen sekolah, dan pengembangan unit produksi sekolah, sistem baru
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan s#adana pada S&+, dan posisi lokasi
dana dari pemerintah pusat bersifat membantu atau subsidi. Sistem ini juga
diharapkan mampu mendorong S&+ berpikir dan berperilaku ekonomis.
2/
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
22/54
BAB III
M$DEL KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN "
SMK PR$GRAM KEAHLIAN TATA BUSANA
A. Dasar Pemikiran
1. Konsep dasar pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
pendidikan umum. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari kriteria pendidikan,
substansi pelajaran dan lulusannya. Pendidikan kejuruan seyogianya memiliki
kriteria sebagai berikut $
a.
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
23/54
Secara filosofis, penyusunan kurikulum S&+ perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan atau kondisi sosial
budaya masyarakat.
a. Perkembangan psikologis peserta didik
&anusia, secara umum mengalami perkembangan psikologis sesuai
dengan pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang
pendidikan, ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengkibatkan
perbedaan dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun
usia peserta didik di S&+, mereka memiliki kecenderungan untuk mencari
identitas atau jati diri.
1ondasi keji#aan yang kuat diperlukan peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk
dan jenisnya serta meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi.
b. Kondisi sosial budaya
Pendidikan merupakan tanggung ja#ab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga
(informal", diserap dari masyarakat (nonformal", maupun yang diperoleh dari
sekolah (formal" akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan
yang utuh, saling mengisi dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik S&+ berasal dari anggota berbagai lingkungan msyarakat
yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikankejuruan mempertimbangkan kondisi sosial, maka segala upaya yang dilakukan
harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar sesama individu
dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur,
serta keharmonisan antar sistem pendidikan dengan sosial budaya.
2!
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
24/54
B. Kuriku%um SMK Pr&!ram Kea#%ian Tata Busana
1. Tujuan program keahlian Tata Busana
ujuan program keahlian ata :usana secara umum mengacu pada isi
*ndang-*ndang Sistem Pendidikan 5asional (** SP5" pasal ! mengenai tujuan
pendidikan nasional dan penjelasan pasal /= yang menyebutkan bah#a
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara spesifik tujuan
program keahlian ata :usana adalah membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam $
a. &engukur, membuat pola, menjahit dan menyelesaikan busana
b. &emilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat
c. &enggambar macam-macam busana sesuai kesempatan
d. &enghias busana sesuai desain
e. &engelola usaha di bidang busana
(isarikan dari +urikulum S&+ Program +eahlian ata :usana, 28".
2. si Kurikulum S!K Program Keahlian Tata Busana
i dalam penyusunan kurikulum atau substansi pembelajaran S&+
program kehalian ata :usana mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok,
yaitu $ kelompok normatif, adaptif dan produktif.
+elompok normatif adalah mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peesrta didik menjadi pribadi yang utuh, pribadi yang memiliki norma-norma
kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota
masyarakat", sebagai #arga negara )ndonesia maupun sebagai #arga nagaradunia. alam kelompok normatif, mata pelajaran dialokasikan secara tetap
meliputi $
/" Pendidikan 6gama
2" Pendidikan +e#arganegaraan
!" :ahasa )ndonesia
8" Pendidikan Aasmani
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
25/54
+elompok adaptif adalah mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. +elompok adaptif
terdiri atas mata pelajaran $
/" :ahasa )nggris
2" &atematika
!" )P6
8" )PS
=" +eterampilan +omputer dan Pengelolaan )nformasi
9" +e#irausahaan.
+elompok produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
+ompetensi 5asional (S+5". +elompok produktif program keahlian ata :usana
terdiri dari kompetensi $
/" &emberikan pelayanan prima
2" &elakukan pekerjaan dalam lingkungan sosial
!" &engikuti prosedur +!
8" &engukut tubuh
=" &enggambar busana
9" &emilih>membeli bahan baku busana
4" &embuat pola busana teknik konstruksi
7" &elakukan pengepresan
3" &enjahit dengan mesin
/" &enyelesaikan busana dengan jahitan tangan
//" &embuat hiasan busana
/2" &elakukan penyelesaian akhir busana
/!" &emelihara alat jahit
/8" &emotong bahan
/=" &embuat pola busana konstruksi di atas kain
2=
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
26/54
/9" &embuat pola busana teknik kombinasi
/4" &embuat pola dasar teknik drapping
ari kompetensi di atas, sebagai mata diklat pada kelompok produktif
(+urikulum S&+ Program +eahlian ata :usana, 28", kemudian dirinci
menjadi sub-sub kompetensi sebagai berikut $
Le'e%
Kua%i(ikasi
K&m)etensi Su K&m)etensi
pembelian bahan baku
• &engidentifikasi jenis bahan
utama ( fashion fabric"
• &engidentifikasi jenis bahan
pelapis
• &enentukan bahan pelengkap
• &enyusun rencana belanja
• &enyediakan bahan utama dan
pelengkap
&embuat pola busana • &enggambar pola dasar
29
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
27/54
sesuai dengan teknik
konstruksi ( Pattern
1aking "
• &engubah pola dasar sesuai
desain
• &emeriksa pola• &enggunting pola
• &elakukan uji coba pola
• &enyimpan pola
Le'e%
Kua%i(ikasi
K&m)etensi Su K&m)etensi
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
28/54
• &emeriksa pola
&embuat pola busana
dengan teknik kombinasi( Pattern 1aking "
• &elakukan persiapan tempat dan
alat• &embuat pola dengan teknik
kombinasi
• &emeriksa pola
• &enggunting pola
• &elakukan uji coba pola
• &enyimpan pola
&embuat pola dasar busana
dengan teknik drapping • &elakukan persiapan drapping
• &emulir>drapping bahan sesuai
ukuran
• &enyelesaikan pola dasar
drapping sesuai ukuran
• &enyimpan pola
3. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan cara atau sistem penyampaian
isi kurikulum dalam upaya pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
+eberhasilan aktivitas belajar peserta didik banyak dipengaruhi oleh strategi
mengajar yang digunakan oleh guru.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di S&+ adalah pembelajaran
berbasis kompetensi. Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran
tuntas (mastery learning " untuk dapat menguasai sikap (attitude", ilmu
pengetahuan (kno/ledge" dan keterampilan ( skills" agar dapat bekerja sesuai
profesinya seperti yang dituntut suatu kompetensi. *ntuk dapat belajar secara
tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut $
a. +earning by doing (belajar melalui aktivitas>kegiatan nyata, yang memberikan
pengalaman belajar bermakna", dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis
produksi
b. (ndiiduali3ed learning (pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu" dilaksanakan dengan sistem modular.
". #$aluasi
+omponen evaluasi ini ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan dan menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan
termasuk juga menilai kegiatan evaluasi itu sendiri. Hasil dari evaluasi ini dapat
27
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
29/54
dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan
pengembangan komponen-komponen kurikulum. Pada akhirnya evaluasi ini dapat
dijadikan sebagai masukan bagi penentuan kebijakan pengambilan keputusan
kurikulum khususnya dan pendidikan umumnya, baik bagi para pengembang
kurikulum, para pemegang kebijakan pedidikan maupun bagi para pelaksana
kurikulum pada tingkat lembaga pendidikan atau sekolah.
Dvaluasi hasil belajar peserta didik di S&+ pada dasarnya merupakan
bagian integral dari proses pembelajaran, yang diarahkan untuk menilai kinerja
peserta didik (memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar" secara
berkesinambungan. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung pada
saat peserta didik melakukan aktivitas belajar, maupun secara tidak langsung
melalui bukti hasil belajar sesuai dengan kriteria kinerja ( performance criteria".
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
30/54
+urikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan
humanistik, berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi ( personali3ed
education" oleh e#ey ( Progressie ,ducation" dan oleh @ousseau ( *omantic
,ducation". Para ahli pendidikan humanistik bertolak dari asumsi bah#a anak
atau sis#a adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan, sehingga kurikulum
humanistik lebih memberikan tempat utama kepada sis#a. Sis#a dipandang
sebagai subjek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan, sis#a memiliki potensi,
kemampuan dan kekuatan untuk berkembang.
+urikulum rekonstruksi sosial lebih memusatkan perhatian pada
problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat, karena tujuan utama
dari kurikulum rekonstruksi sosial adalah menghadapkan para sis#a pada
tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan yang dihadapi manusia.
+urikulum teknologis ada persamaannya dengan aliran pendidikan klasik,
yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada pemeliharaan dan
penga#etan ilmu tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang
besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih sempit atau khusus dan akhirnya
menjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur.
ari penjelasan keempat model konsep kurikulum di atas, maka dapat
dikategorikan bah#a kurikulum pendidikan kejuruan diantaranya +urikulum
S&+ program keahlian ata :usana menganut model konsep kurikulum
teknologis. +arena apabila dikaji dari tujuan, isi kurikulum, strategi pembelajaran
dan evaluasi yang dilaksanakan di S&+ program keahlian ata :usana sejalan
dengan ciri-ciri kurikulum yang dikembangkan dari konsep teknologi pendidikan
(Syaodih, 2/", sebagai berikut $
/. ujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan dalam bentuk
perilaku. ujuan yang bersifat umum yaitu kompetensi dirinci menjadi tujuan-
tujuan khusus, yang disebut objektif (tujuan instruksional".
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
31/54
2. &etode yang merupakan kegiatan pembelajaran sering dipandang sebagai
proses mereaksi terhadap perangsang-perangsang yang diberikan dan apabila
terjadi respon yang diharapkan, maka respons tersebut diperkuat.
!. :ahan ajar atau kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah
diramu sedemikian rupa sehingga mendukung penguasaan sesuatu
kompetensi. :ahan ajar atau kompetensi yang luas>besar dirinci menjadi
bagian-bagian atau sub kompetensi yang lebih kecil, yang menggambarkan
objektif. *rutan dari objektif ini pada dasarnya menjadi inti organisasi bahan
8. +egiatan evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu
unit ataupun semester. 1ungsi evaluasi ini bermacam-macam, sebagai umpan
balik bagi sis#a dalam penyempurnaan penguasaan suatu satuan pelajaran
(evaluasi formatif", umpan balik bagi sis#a pada akhir suatu program atau
semester (evaluasi sumatif". Auga dapat menjadi umpan balik bagi guru dan
pengembang kurikulum untuk penyempurnaan kurikulum.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, menunjukkan bah#a
pendidikan kejuruan senantiasa berupaya melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan jaman. *ntuk lebih jelasnya, perubahan orientasi kurikulum
pendidikan kejuruan dapat ditampilkan pada tabel berikut.
Kuriku%um $rientasi
/398 S&
/397 S&D6
Pendekatan kebutuhan masyarakat akan pendidikan ( social
demand approach" $ /" bertujuan agar sis#a dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sekaligus dipersiapkan
untuk memasuki dunia kerja, 2" lebih berorientasi pada isi
( subject matter ", !" dokumen kurikulum hanya berbentuk
struktur program, dan 8" bobot praktik kejuruan berkisar antara = ? 2 F dari keseluruhan program pendidikan.
/342 S&
Pembangunan,
/34! S&D6
Pembina
Pendekatan kebutuhan tenaga kerja (manpo/er demand
approach" dilaksanakan secara terbatas, proses mencari bentuk
yang tepat untuk pendidikan teknisi industri. +urikulum /398
dan /397 masih diberlakukan
/349 Pendekatan kebutuhan tenaga kerja (untuk sekolah yang belum
memperoleh peralatan praktik", mempunyai ciri $ /" bertujuan
untuk menyiapkan sis#a untuk memasuki dunia kerja (program
terminal", 2" lebih berorientasi pada hasil, !" lebih menekankan
pada :S6, 8" bobot praktik kejuruan berkisar 8 ? = F dari
keseluruhan program pendidikan, =" eori kejuruan terpisah dari
!/
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
32/54
praktik kejuruan.
/378 Pendekatan humaniora yang memadukan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor teori dan praktik dikemas dalam satu semester pihak industri terlibat dalam 1orum Pendidikan +ejuruan.
:erorientasi pada keterampilan proses, menyiapkan lulusan
untuk bekerja tapi diberi kebebasan untuk melanjutkan, dapat
pindah jurusan>program studi, sis#a berpeluang mendapat kredit
maksimal. eori kejuruan diintegrasikan ke dalam praktik
kejuruan dan menggunakan sistem kredit.
/338 Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi (competence-base
curriculum", luas, kuat dan mendasar (broad-based curriculum".
:erorientasi pada kebutuhan dunia kerja dan validasi dilakukan
bersama-sama dengan dunia kerja untuk mengetahui
keterampilan yang diperlukan (aktif". &enerapkan sistem unit
produksi dan institusi pasangan (PS0".
Kuriku%um $rientasi
/333 Perubahan orientasi dari supply-drien ke demand$market-drien,
dari mata pelajaran>topik pembelajaran ke kompetensi, dari
pengukuran tingkat hasil belajar ke pengukuran kompetensi, dari
belajar %hanya' di S&+ menjadi belajar di S&+ dan di industri,
dari S&+ yang %berdiri sendiri' ke S&+ sebagai bagian tak terpisahkan dari Politeknik, :+, kursus-kursus, dan lembaga
iklat lainnya. Perubahan ke arah ini telah dimulai.
28 Pemenuhan permintaan pasar, rancangan pendekatan
pengembangannya dengan menerapkan $ pendekatan akademik,
pendekatan kecakapan hidup (life skill ", kurikulum berbasis
kompetensi (Competency Based Curriculum", kurikulum berbasis
luas dan mendasar ( Broad Based Curriculum"
D. M&de% Pen!eman!an Kuriku%um SMK Pr&!ram Kea#%ian Tata Busana
+urikulum termasuk di dalamnya rancangan program pembelajaran>diklat
untuk dapat diimplementasikan di lapangan, perlu dirancang selaras dengan
kondisi dan kebutuhan lingkungan khususnya dunia kerja (dunia usaha dan
industri". Proses penyelarasan kurikulum sebenarnya merupakan tahapan
penentuan model pengembangan kurikulum yang harus sesuai dengan kebutuhan
dan tututan )PD+S.
+urikulum yang dberlakukan pada S&+ program keahlian ata :usana
saat ini adalah kurikulum tahun 29 untuk kelompok normatif dan adaptif,
!2
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
33/54
sedangkan khusus untuk kelompok produktif masih menggunakan kurikulum
tahun 28 yang dikembangkan oleh sekolah (desentralisasi" dengan mengacu
pada Standar +ompetensi 5asional :idang +eahlian ata :usana. engan
demikian, dapat disimpulkan bah#a model pengembangan kurikulum S&+
adalah grass roots model, karena dalam penyelarasan +SP S&+ diterapkan
kolaborasi dengan dunia usaha>industri dan komite sekolah khususnya dalam
menyepakati rumusan-rumusan kurikulum yang siap diimplementasikan.
alam model pengembangan kurikulum yang bersifat grass roots seorang
guru, sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah mengadakan upaya
pengembangan kurikulum. Pengembangan atau penyempurnaan ini dapat
berkenaan dengan suatu komponen kurikulum, satu atau beberapa bidang studi
ataupun seluruh bidang studi dan seluruh komponen kurikulum. 6pabila
kondisinya telah memungkinkan, baik dilihat dari kemampuan guru-guru,
fasilitas, biaya maupun bahan-bahan kepustakaan, pengembangan kurikulum
model grass roots akan lebih baik. +ondisi ini didasarkan atas pertimbangan
bah#a guru adalah perencana, pelaksana dan penyempurna dari pengajaran di
kelas.
Strategi penerapan model grass roots perlu dipertimbangkan khususnya
dalam pengembangan kurikulum program produktif di S&+, karena panduan
pengembangan +SP yang dirumuskan :adan Standar 5asional Pendidikan
(:S5P" untuk kurikulum S&+ baru memuat pengembangan kelompok normatif
dan adaptif. Sedangkan untuk program produktif diserahkan kepada satuan
pendidikan, yang harus disesuaikan dengan karakteristik program keahlian dan
potensi dunia usaha.industri yang menjadi institusi pasangan di lapangan dalam
kegiatan pembelajaran di dunia kerja (pelatihan berbasis industri". &ulyasa (29"
mengungkapkan bah#a +SP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikan,
terutama berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut $
/. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi
dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang
tersedia untuk memajukan lembaganya
!!
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
34/54
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan
yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
!. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk
memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa
yang terbaik bagi sekolahnya
8. +eterlibatan semua #arga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih
efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat
=. Sekolah dapat bertanggung ja#ab tentang mutu pendidikan masing-masing
kepada pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya,
sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan
mencapai sasaran +SP.
9. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan
dukungan orang tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat
4. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang
berubah dengan cepat, serta mengakomodasinya dalam +SP.
E. M&de% dan Pendekatan Peme%ajaran Kea#%ian Tata Busana di SMK
1. !odel Pembelajaran
&odel pembelajaran yang dapat dikembangkan di S&+ dapat dipilih dari
rumpun yang berhubungan dengan perilaku (behaioral ", karena di S&+ pada
intinya mendasarkan pada teori pembelajaran behaiorism. eori ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar, yang menjadi
prinsip dalam pembelajaran keahlian ata :usana di S&+. &odel mengajar dari
rumpun sistem tingkah laku (the behaioral systems family of models, Aoyce $
2" yang dapat diterapkan di S&+ diantaranya adalah belajar tuntas.
:elajar tuntas merupakan suatu kerangka dalam merencanakan
pembelajaran yang berurutan, dirumuskan oleh Aohn :. arroll (/34/" dan
:enyamin :loom (/34/". :elajar tuntas disajikan secara ringkas dan menarik
!8
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
35/54
untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar (kinerja" peserta didik. Secara
tradisional, kecerdasan dianggap sebagai karakter yang berhubungan dengan hasil
belajar peserta didik. arroll memandang kecerdasan sebagai sejumlah #aktu
yang digunakan seseorang untuk belajar dibanding kapasitasnya untuk menguasai
bahan ajar. alam pandangan arroll, peserta didik yang mempunyai penguasaan
bahan ajar dibanding dengan peserta didik yang mempunyai kecerdasan lebih
tinggi.
:loom mengubah pandangan arroll ke dalam sebuah sistem dengan
mengikuti karakteristik $
a. Penguasaan didefinisikan dalam istilah pencapaian tujuan utama dalam
pembelajaran
b. &ateri ajar dibagi dalam unit terkecil yang akan dipelajari
c. Penentuan materi ajar dan pemilihan startegi pembelajaran
d. Setiap unit disertai dengan tes diagnostik untuk mengukur kemajuan peserta
didik (evaluasi formatif" dan menentukan masalah yang dihadapi masing-
masing peserta didik.
e. Hasil tes digunakan untuk memberikan pengajaran pengayaan dan remedial
:elajar tuntas menurut pembelajaran individual, peserta didik bekerja
bebas dengan bahan ajar yang diberikan setiap hari (setiap beberapa hari",
tergantung pada kemampuan dan gaya belajarnya. &odel belajar tuntas yang
dapat diterapkan pada pembelajaran di S&+ adalah (ndiidually Prescribed
(nstructional Program ()P)". ujuan dari )P) adalah $
/" &emungkinkan setiap peserta didik untuk mempelajari unit bahan ajar yang
berurutan
2" &enjadikan setiap peserta didik mencapai derajat penguasaan
!" &engembangkan inisiatif sendiri dalam belajar
8" &engembangkan proses problem soling
=" &endorong evaluasi diri dan motivasi untuk belajar
:elajar tuntas dapat diterapkan pada pembelajaran di S&+, karena
merupakan strategi pembelajaran terstruktur yang bertujuan untuk
mengadaptasikan pembelajaran kepada peserta diantara peserta didik. :elajar
!=
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
36/54
tuntas dirancang mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang sering melekat
pada pembelajaran klasikal, antara lain hanya peserta didik yang pandai yang akan
mencapai semua tujuan pembelajaran, sedangkan peserta didik yang kurang
pandai hanya mencapai sebagian dari tujuan instruksional. :elajar tuntas juga
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai
pelajaran dan kompetensi yang dipelajarinya sesuai dengan standar, melalui
langkah-langkah pembelajaran secara bertahap, utuh, dan tuntas sehingga
memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningful learning ".
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
37/54
a. Pelatihan Berbasis Kompetensi "Competency Based Training#
Pelatihan berbasis kompetensi merupakan proses pengajaran yang
perencanaan, pelaksanaan dan penilaiannya mengacu kepada penguasaan
kompetensi peserta didik. ujuan dari pendekatan ini adalah agar kegiatan yang
dilakukan dalam proses pengajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan
peserta didik untuk mencapai penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan
bersama antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri.
engan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi ini, pembelajaran pada
intinya berisi seperangkat kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik melalui
proses kegiatan pembelajaran yang memiliki ciri sebagai berikut $
/" +egiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta didik
2" Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana
kompetensi tersebut akan digunakan
!" 6ktivitas pembelajaran bersifat perseorangan (indiiduali3ed instruction",
antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya tidak ada
ketergantungan
8" Harus tersedia program pengayaan (enrichment " bagi peserta didik yang lebih
cepat dan program perbaikan (remedial " bagi peserta didik yang lebih lamban
Strategi pembelajaran ini menekankan penguasaan kompetensi sesuai
standar yang ditentukan, melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara terstruktur serta berfokus pada peserta didik (learner focused "
melalui penyelesaian tugas>kompetensi (task focused " secara bertahap. bahan ajar harus dikembangkan berdasarkan kurikulum dan standar
kompetensi, serta mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengikuti program sesuai dengan tingkat kecepatan yang dimilikinya
c" 0uru atau instruktur harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya
!4
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
38/54
d" Peserta didik, telah memiliki pengetahuan dasar yang memadai
e" +egiatan diklat diorganisasi secara tepat agar dapat dilaksanakan secara
fleksibel dan memberikan perlakuan secara adil kepada peserta didik sesuai
dengan potensi yang dimilikinya
f" 1asilitas harus memadai untuk seluruh peserta didik, baik dari sisi jenis, jumlah
dan kualitas
g" &anajemen institusi perlu dikembangkan sesuai dengan semangat
pembaharuan
h" :iaya operasional diklat, memadai sesuai kebutuhan operasional dalam
pencapaian kompetensi peserta didik
b. Pelatihan Berbasis Produksi "Production Based Training#
Pelatihan berbasis produksi adalah proses pembelajaran keahlian atau
keterampilan dirancang berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya (real job" untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
tuntutan pasar atau konsumen.
ujuan dari pelatihan berbasis produksi adalah $
/" &embekali peserta dengan kompetensi yang sepadan dengan tuntutan dunia
kerja, sekaligus menghasilkan produk>jasa yang laku dijual.
2" &enanamkan pengalaman produktif dan mengembangkan sikap #irausaha,
melalui pengalaman langsung memproduksi barang atau jasa yang berorientasi
pasar (konsumen"
Pelaksanaan pelatihan berbasis produksi di S&+ antara lain $
a" Pelatihan berbasis produksi dilaksanakan bekerja sama dengan unit produksiatau institusi pasangan
b" Setiap peserta kelompok, dapat dibagi tugas sesuai dengan jenis pekerjaan dan
tingkat kompetensi masing-masing, tetapi tetap dalam prosedur dan standar
kerja yang menjamin ketepatan #aktu dan mutu hasil pekerjaan yang dituntut
oleh konsumen. Aadi setiap peserta>kelompok peserta tidak harus mengerjakan
suatu produk>jasa secara keseluruhan
!7
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
39/54
c" +eberhasilan pelatihan berbasis produksi harus didukung oleh $ 1asilitas yang
siap pakai, 0uru>instruktur yang memiliki profesionalisme tinggi, +esiapan
bekerja yang tidak semata-mata bergantung kepada jam kerja sekolah, Sikap
menghargai kepada kualitas, dan Sikap komitmen kepada kualitas.
d" Hasil pembelajaran merupakan produk jadi yang layak jual atau bagian-bagian
produk (komponen" yang dapat dirakit menjadi produk yang layak jual
engan kriteria pembelajaran tersebut di atas, pada dasarnya desain yang
lebih memungkinkan adalah mengintegrasikan pelaksanaan pelatihan berbasis
produksi dengan penyelenggaraan unit produksi sekolah. +ondisi ini sejalan
dengan tujuan penyelenggaraan unit produksi, yaitu $
(/" &emberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan praktik
yang berorientasi pasar
(2" &endorong peserta didik dan guru dalam pengembangan #a#asan ekonomi
dan ke#irausahaan
(!" &emperoleh tambahan dana untuk membantu mengatasi kekurangan biaya
operasional sekolah, terutama digunakan untuk pera#atan dan perbaikan
fasilitas
(8" &eningkatkan pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di sekolah
(=" &eningkatkan kreativitas peserta didik dan guru
(9" apat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik, terutama
menyangkut keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan pesanan
masyarakat, sehingga diharapkan dapat lebih cepat menyesuaikan diri
terhadap dunia kerja.
c. Pelatihan berbasis industri "Pembelajaran di dunia kerja#
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta
mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by doing " pada
pekerjaan yang sesungguhnya. Pelaksanaannya dinamakan Pendidikan Sistem
0anda (PS0">Praktek )ndustri sesuai dengan bidang keahlian yang
dikembangkan. PS0 adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron
!3
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
40/54
program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu.
alam pelaksanaan PS0, kedua belah pihak secara sungguh-sungguh
terlibat dan bertanggung ja#ab mulai dari tahap peencanaan program, tahap
penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta
didik, serta upaya pemasaran tamatannya. &engingat iklim kerja yang ada di
sekolah berbeda dengan yang terjadi di dunia kerja, maka sekolah harus benar-
benar menyiapkan peserta sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia kerja
tempat berlatih. :ukan hanya menyangkut dasar-dasar kompetensi, tetapi juga
menyangkut kesiapan fisik, mental, #a#asan dan orientasi kerja yang benar.
Pemahaman peraturan ketenagakerjaan secara umum dan tertib (disiplin"
pekerja di tempat mereka akan bekerja dan orientasi tempat bekerja, termasuk
pengenalan keselamatan kerja dan proses produksi, melalui pendekatan pelatihan
berbasis industri ini peserta diharapkan $
/" &u menyesuaikan diri dengan lingkkungan dunia kerja yang sesungguhnya
2" &emiliki tingkat kompetensi terstandar sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh
dunia kerja
!" &enjadi tenaga kerja yang ber#a#asan mutu ekonomi, bisnis, ke#irausahaan
dan produktif
Pelatihan berbasis industri pada dasarnya memiliki nilai kebermaknaan
lebih tinggi, terutama dalam memberikan pengalaman secara langsung kepada
peserta didik. Pelatihan berbasis industri ini dapat memberikan pengalaman
belajar dan bekerja bagi peserta didik sesuai dengan dunia nyata pada dunia kerja
sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sehingga lulusan pendidikan kejuruan
mampu bersaing untuk bekerja pada dunia usaha atau industri sesuai dengan
bidang keahlian yang dikuasainya.
8
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
41/54
BAB I+
IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK PR$GRAM KEAHLIAN
TATA BUSANA
A. La)&ran Hasi% Im)%ementasi Kuriku%um SMK Pr&!ram Kea#%ian Tata
Busana
Hasil implementasi kurikulum S&+ program keahlian ata :usana yang
dilaporkan ini merupakan hasil #a#ancara dengan guru yang mengajar pada
program keahlian ata :usana dan hasil observasi pada pembelajaran %&enjahit
dengan mesin'.
1. %asil &awan'ara
aporan ini merupakan deskripsi dari hasil #a#ancara dengan guru
%&enjahit dengan mesin' (2 orang guru sebagai tim teaching ", yang sudah
berpengalaman sebagai guru senior di salah satu S&+ Program +eahlian ata
:usana di +ota :andung.
a. Profil sumber data
0uru / sebagai sumber data dalam implementasi kurikulum S&+
program keahlian ata :usana pada mata diklat %&enjahit dengan mesin',
menjadi guru S&+ dengan bekal pendidikan Program ! dari P!0+
@a#amangun )+)P Aakarta. Pengalaman mengajar (guru /" di S&+ sudah !7
8/
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
42/54
tahun. Selama menjadi guru di sekolah ini, beliau telah mengikuti pelatihan
:usana )ndustri dan :usana ailoring. Pelatihan ini dalam upaya mengembangkan
keahlian guru di bidang pembuatan busana, khususnya untuk keahlian pembuatan
busana tailoring yang dapat diaplikasikan pada mata diklat yang dibinanya.
0uru 2 sebagai sumber data dalam implementasi kurikulum S&+
program keahlian ata :usana pada mata diklat %&enjahit dengan mesin',
menjadi guru S&+ dengan bekal pendidikan Program ! Aurusan P++ )+)P
Aakarta. Pengalaman mengajar (guru 2" di S&+ sudah 2/ tahun. Selama menjadi
guru di sekolah ini, beliau telah mengikuti berbagai pelatihan, diantaranya $
:usana ailoring, 0arment, +eahlian Pola dan +reativitas guru S&+. Pelatihan
ini dalam upaya mengembangkan keahlian guru di bidang pembuatan busana
tailoring dan teknik pembuatan busana sistem garment, dengan harapan dapat
diaplikasikan pada mata diklat yang dibinanya, dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik sebagai bekal dalam kegiatan praktek
kerja industri.
b. Pemahaman guru tentang implementasi kurikulum di '1K
alam kaitannya dengan implementasi kurikulum S&+ program keahlian
ata :usana, penulis melakukan #a#ancara dengan dua orang guru %&enjahit
dengan mesin' sebagai sumber data. Hasil #a#ancara tersebut ditampilkan dalam
bentuk paparan sebagai berikut.
Penulis $ :agaimana pemahaman ibu tentang implementasi kurikulum di S&+,
khususnya pada program keahlian ata :usana E
0uru $ Sepengetahuan saya kurikulum yang diimplementasikan di S&+ saat ini belum secara penuh menggunakan +SP, karena untuk +SP baru pada
kelompok normatif dan adaptif. Sedangkan untuk kelompok produktif
masih menggunakan kurikulum 28.
Penulis $ +alau masih menggunakan kurikulum 28 untuk program produktif,
apakah ibu ditugaskan untuk menyusun silabus untuk mata diklat
%&enjahit dengan mesin' E
82
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
43/54
0uru $ Sebetulnya kami di S&+ ini, semua guru sudah ditugaskan untuk
menyusunan silabus sesuai dengan mata diklat binaannya. Cang saya
ketahui, silabus yang sudah selesai dibuat itu baru untuk mata
pelajaran pada kelompok normatif dan adaptif. Sedangkan untuk
kelompok produktif belum selesai dibuat, khususnya saya sebagai guru
mata diklat %&enjahit dengan mesin', karena masih menggunakan
kurikulum 28.
Penulis $ +alau silabus belum dibuat, lalu rencana pengajaran apa yang ibu
siapkan untuk pendidikan dan pelatihan %&enjahit dengan mesin' E
0uru $ *ntuk perencanaan pengajaran, kami masih menggunakan modul yang
baru rampung pada tahun 29, karena pada #aktu diimplementasikan
kurikulum 28 pada tahun 2= kami di#ajibkan membuat modul.
Penulis $ alam kegiatan pembelajaran di kelas untuk diklat %&enjahit dengan
mesin', pendekatan pembelajaran apa yang ibu gunakan E
0uru $ Saya menggunakan pendekatan :, pelatihan berbasis kompetensi
Penulis $ &enurut pemahaman ibu, mengapa harus : E
0uru $ &enurut saya dalam belajar menjahit perlu dengan pendekatan :,
karena menurut saya : merupakan sistem pembelajaran tuntas.
Peserta didik harus menyelesaikan kompetensi yang harus dikuasai
pada program produktif harus sesuai S+5. +ami dalam pelaksanaan
pembelajaran menjahit, menggunakan modul. +ami memberikan
penjelasan terlebih dahulu secara lisan, kemudian para sis#a dapat
mempelajari materi pelajaran secara tertulis yang ada dalam modul.
Penulis $ :agaimana pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang ibu lakukan untuk
mengukur keberhasilan peserta didik dalam menjahit yang sesuai
dengan S+5 E
0uru $ alam menilai kemampuan peserta didik, saya melakukan penilaian
pada proses kerja dan produk yang dihasilkan. ilihat dari kerapihan,
ketepatan teknik jahit, kecepatan, kebersihan, kesesuaian dengan
desain dan tampilan busana secara keseluruhan.
8!
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
44/54
Penulis $ &enurut ibu, apakah fsilitas praktikum yang ada di S&+ ini sudah
memadai E
0uru $ &enurut saya belum, karena untuk piranti menjahit dan mesin jahit
masih digunakan secara bergantian, karena jumlahnya tidak
mencukupi, masih terbatas.
2. %asil obser$asi
Pembelajaran %&enjahit dengan mesin' dilaksanakan 9 jam>minggu pada
satu hari kerja dari jam 4. sampai dengan jam /=. yang dikondisikan ruang
praktek busana sebagai tempat bekerja atau usaha busana. Hasil pengamatan
terhadap proses kegiatan belajar mengajar %&enjahit dengan mesin' yang
dilaksanakan oleh 2 orang guru (0uru / dan 0uru 2" di kelas ; :usana akan
dideskripsikan sebagai berikut.
Penyajian materi pembelajaran teori disajikan oleh satu orang guru secara
bergantian sesuai dengan pokok bahasan yang telah disepakati, sedangkan untuk
praktikum dilaksanakan oleh dua orang guru (team teaching ". Penyajian materi
dia#ali dengan menuliskan pokok bahasan di papan tulis, kemudian menjelaskan
materi pelajaran secara sistematis sesuai dengan rencana pengajaran dalam modul.
&ateri pelajaran teori yang dijelaskan mencakup $ /" Persiapan mesin jahit sesuai
prosedur, 2" &engoperasikan mesin jahit sesuai prosedur, !" angkah menjahit
bagian-bagian busana, 8" eknik menjahit busana dan =" Sikap kerja. &ateri
praktikum mencakup $ penjelujuran yang kemudian dilanjutkan pada tahap
penjahitan dengan mesin.
Penyajian materi pembelajaran teori dan praktek pembuatan busana #anitadisajikan dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, anya ja#ab,
pemberian tugas dan latihan. Pendekatan klasikal dilakukan dalam menjelaskan
materi teori dan penjelasan praktikum secara umum, sedangkan untuk pendekatan
individual dilakukan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan di dalam
menjahit bagian-bagian busana.
Pada akhir kegiatan pembelajaran teori mengenai pengetahuan menjahit
dengan mesin, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
88
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
45/54
mengajukan pertanyaan. 0uru menja#ab pertanyaan yang diajukan peserta didik
dengan cara menja#ab untuk seluruh kelas agar seluruh peserta didik
memperhatikan dan memahami kesulitan yang dihadapi dalam teknik penjahitan
bagian-bagian busana pada pembuatan busana #anita sesuai dengan kesempatan.
Sebelum pelaksanaan praktek secara individual guru membagikan bahan
untuk pembuatan busana #anita sesuai dengan kesempatan, yang terdiri dari $
kain untuk bahan utama, kain furing dan bahan pelengkap dalam pembuatan
busana #anita sesuai dengan kesempatan. 0uru terlebih dahulu
mendemonstrasikan langkah kerja dalam pembuatan busana kerja. i samping
penjelasan dari guru, peserta didik diberi panduan dalam melakukan praktikum
berupa modul. alam penyajian materi pembelajaran %&enjahit dengan mesin',
guru / dan guru 2 menggunakan media pembelajaran berupa $ /" ontoh model
desain busana #anita untuk berbagai kesempatan, 2" Pragmen bagian-bagian
busana yang harus dijahit dan !" ontoh beberapa model busana jadi berupa
busana kerja dan busana pesta.
Selama praktek berlangsung kedua guru menga#asi dan membimbing
peserta didik secara individual dengan cara berkeliling. Saat ditemui peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam menjahit bagian-bagian busana, guru
mengarahkan dan membimbing peserta didik sampai dapat menyelesaikan jahitan
bagian busana. 6pabila yang mengalami kesulitan tersebut lebih dari dua orang,
maka guru menjelaskan kembali kepada seluruh kelas dengan harapan seluruh
peserta didik dapat menyelesaikan jahitannya dengan tepat dan cepat. :eberapa
menit sebelum berakhir jam praktek, guru menginstruksikan kepada seluruh
peserta didik agar menghentikan kegiatannya dan memberikan kesempatan untuk
bertanya bila masih ada kesulitan. 0uru memberikan tugas kepada seluruh peserta
didik untuk melanjutkan jahitannya di rumah agar pekerjaannya segera dapat
diselesaikan.
Penilaian yang dilakukan oleh guru, yaitu saat kegiatan praktek
berlangsung, karena pekerjaannya belum selesai secara keseluruhan. Penilaian
pada saat berlangsung praktek dilihat dari langkah-langkah kerja pada setiap
bagian busana yang harus diselesaikan, tetapi pada saat melakukan penilaian guru
8=
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
46/54
tidak menggunakan alat penilaian yang baku. Sedangkan untuk penilaian produk
busana, guru sudah menggunakan alat penilaian yang memuat aspek-aspek yang
harus dinilai, yaitu $ kecepatan, ketepatan, teknik jahit, kerapihan, kebersihan, dan
tampilan busana keselruhan.
B. Pema#asan ter#ada) Im)%ementasi Kuriku%um SMK Pr&!ram Kea#%ian
Tata Busana )ada Mata Dik%at Menja#it den!an Mesin
+urikulum yang saat ini diberlakukan di S&+ program keahlian ata
:usana adalah kurikulum tahun 28 (khusus untuk program produktif" dan
model pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (+SP" 29 (untuk
program normatif dan adaptif". i samping kurikulum, pada S&+ program
keahlian ata :usana adanya kebijakan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik sesuai dengan Standar +ompetensi 5asional (S+5" bidang keahlian
ata :usana.
alam dokumen kurikulum tahun 28, untuk program produktif
diungkapkan bah#a dalam pelaksanaan pembelajaran harus mengandung prinsip
pembelajaran tuntas (mastery learning ", karena keberhasilan belajar peserta didik
ditetapkan oleh tingkat penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan oleh
lapangan kerja (dunia usaha dan dunia industri". *paya yang harus dilakukan
dalam pencapaian tujuan di atas, keberadaan kurikulum dalam pengertian
kurikulum sebagai dokumen tertulis, kurikulum sebagai kegiatan, dan kurikulum
sebagai gambaran keberhasilan belajar sangat tergantung kepada kemampuan
guru di dalam memahami kurikulum tersebut.
1. (nalisis terhadap hasil wawan'ara dengan guruari hasil #a#ancara dengan guru (team teaching " mata diklat %&enjahit
dengan mesin', teramati bah#a guru belum sepenuhnya memiliki pemahaman
dalam kurikulum yang diimplementasikan di sekolah, karena guru baru pada
tingkat mengetahui apa yang harus dilaksanakan. 0uru belum memiliki
pemahaman tentang +SP, teramati dari lambatnya penyusunan salah satu
perangkat kurikulum khususnya pada penyusunan silabus untuk mata diklat yang
dibinanya. Seharusnya guru di samping menggunakan modul yang sudah ada,
89
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
47/54
harus secara kreatif dilengkapi dengan silabus yang baru sesuai dengan tuntutan
+SP S&+ dan Standar +ompetensi 5asional :idang +eahlian.
2. (nalisis terhadap hasil obser$asi pada pendidikan dan pelatihan )!enjahit
dengan !esin*
+ajian implementasi kurikulum S&+ program keahlian ata :usana pada
mata diklat %&enjahit dengan mesin' dapat dilakukan terhadap dokumen tertulis
dan kegiatan pembelajaran sebagai hasil pengamatan lasung. +ajian dilakukan
dengan mengevaluasi empat komponen kurikulum, yaitu $ tujuan, isi kurikulum
(materi pelajaran", strategi pengajaran, dan evaluasi.
a. Tujuan
ujuan yang dirumuskan untuk mata diklat %&enjahit dengan mesin'
dalam rencana pembelajaran belum jelas dan sulit untuk diukur. +husunya
rumusan tujun pada aspek pengetahuan, masih belum operasional sehingga sulit
untuk mengukur kemampuan peserta didik di dalam penguasaan pengetahuan
tentang menjahit dengan mesin. ujuan pembelajaran seharusnya dirancang
sampai pada tingkat operasional, sehingga tujuan tersebut dapat terukur sampai
tingkat keberhasilannya. Pengkajian terhadap rumusan tujuan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
&66 *A*65
)+6 S)+6P PD50D6H*65 +DD@6&P)65&enjahit
dengan mesin• &enyiapkan
alat jahit dengan
cermat dan teliti• &esin jahit
dipersiapkan dengan
teliti dan benar
• eliti dan
berhati-hati dalam
mengoperasikan
mesin jahit
• eliti dalam
memeriksa
kelengkapan bagian-
bagian busana
• &engikuti
• &emahami
fungsi alat jahit
pokok dan alat bantunya
• &emahami
langkah kerja
menyiapkan mesin
jahit
• &emahami
prosedur
pengoperasian
mesin jahit
• &emahami
cara mengatur
setikan mesin jahit
• &enyiapkan
alat jahit sesuai
kebuuthan• &engisi
kumparan, mengatur
tegangan benang,
mengatur jarak
setikan mesin jahit,
memasang jarum,
memasang kumparan
dan skoci, memasang
benang
• &engoperasika
n mesin jahit pada
garis lurus, lengkung,
84
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
48/54
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
49/54
membuat produk, harus pula mengalami belajar bagaiman mengelola suatu usaha
busana (sanggar busana, modiste, atelier atau butik".
d. ,aluasi
Penilaian hasil belajar yang dilaksanakan oleh guru pada program
produktif khususnya pada mata diklat menjahit dengan mesin, teramati bah#a
guru belum siap untuk melaksanakan penilaian secara komprehensif pada
keberhasilan belajar peserta didik, yang meliputi $ proses kerja, prestasi
kemampuan kognitif, afektif, psikomotor dan penilaian produk kerja. 0uru dalam
melakukan penilaian proses kerja atau kegiatan praktikum cenderung
mengandalkan pengamatan langsung tanpa menggunakan alat penilaian,
sedangkan untuk penilaian produk kerja telah menggunakan alat penilaian berupa
skala penilaian yang memuat aspek-aspek yang harus dinilai sesuai dengan
Standar +ompetensi 5asional (S+5". Seharusnya guru di dalam melakukan
penilaian baik untuk penilaian proses ataupun penilaian produk hendaknya
menggunakan alat penilaian yang baku, sehingga penilaian dapat diberikan secara
objktif. Sebagaimana dikemukakan oleh 0ronlund (/344" mengemukakan bah#a
jenis tes yang paling sesuai untuk mengukur keterampilan praktek adalah dengan
menggunakan tes perbuatan, meliputi $ /" paper and pencil performance, 2"
identification test, !" simulated performance dan 8" #ork sample.
1aktor yang turut mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran program
keahlian ata :usana, di samping pengetahuan guru dalam keahlian ata :usana
dan strategi pembelajaran diantaranya dipengaruhi pula oleh dukungan fasilitas
belajar. 1asilitas belajar yang dimiliki sekolah belum sepenuhnya menunjangterhadap pendidikan dan pelatihan menjahit dengan mesin, karena jumlah
peralatan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah peserta didik yang
melaksanakan praktium.
+endala utama adalah keterbatasan fasilitas praktikum yang tersedia di
laboratorium ata :usana. Piranti menjahit dan mesin jahit yang tersedia di
laboratorium berjumlah 2 buah, mesin obras, mesin lubang kancing dan mesin
juki terbatas sekali yaitu hanya ada / buah untuk setiap laboratorium, sedangkan
83
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
50/54
jumlah peserta didik yang harus melaksanakan praktikum untuk setiap kelas rata-
rata != orang. Piranti atau alat menjahit kecil seharusnya satu alat digunakan
untuk satu orang peserta didik. *paya yang dilakukan guru dalam mengatasi
keterbatasan tersebut, melalui pembentukan kelompok kecil, dengan pengaturan
satu mesin jahit digunakan untuk dua orang peserta didik secara bergantian.
BAB +
KESIMPULAN
ari seluruh kajian yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum
pendidikan kejuruan dapat disimpulkan, bah#a pendidikan kejuruan
dikembangkan berdasar pada tuntutan dunia kerja, yaitu dunia usaha dan dunia
industri yang berkembang di masyarakat. Sebagai realisasi di dalam memenuhi
tuntutan dunia kerja tersebut, maka dalam perancangan kurikulum pendidikan
kejuruan mengacu pada karakteristik pendidikan kejuruan yang seharusnya.
Pendidikan menengah kejuruan memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik
agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri (#iras#asta" maupun mengisilo#ongan pekerjaan yang ada.
Sekolah &enengah +ejuruan (S&+" sebagai salah satu institusi yang
menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana
yang diharapkan dunia kerja. enaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya
mansia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki
daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. 6tas dasar itu, pengembangan
=
-
8/9/2019 Pentingnya Up Smk
51/54
kurikulum dalam rangka penyempurnaan pendidikan menengah kejuruan harus
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada
perubahan tuntutan dunia kerja terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan,
oleh karena itu pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan harus bisa
mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga mampu memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik
sesuai dengan standar kompetensi dan tuntutan dunia usaha dan dunia industri.
alam kaitannya dengan implementasi kurikulum S&+ program keahlian
ata :usana, guru sebagai pelaksana kurikulum cenderung sulit di dalam
melakukan perubahan. 0uru masih mengandalkan sumber dan rencana pengajaran
yang ada tanpa melakukan pengembangan yang dituntut oleh +SP S&+ dan
Standar +ompetensi 5asional :idang +eahlian. i samping itu, teramati bah#