penuangan
DESCRIPTION
penuanganTRANSCRIPT
![Page 1: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/1.jpg)
PENUANGAN LOGAM
II. TEORI DASAR
A. Definisi Penuangan logam
Pengecoran atau penuangan (casting) merupakan salah satu proses
pembentukan bahan baku/bahan benda kerja yang relative mahal dimana
pengendalian kualitas benda kerja dimulai sejak bahan masih dalam keadaan
mentah. Komposisi unsur serta kadarnya dianalisis agar diperoleh suatu sifat
bahan sesuai dengan kebutuhan sifat produk yang direncanakan namun
dengan komposisi yang homogen serta larut dalam keadaan padat. (lihat bab
III tentang besi tuang dan bab IV uraian pembahasan tentang perilaku paduan
dalam proses penuangan).
Proses penuangan juga merupakan seni pengolahan logam menjadi bentuk
benda kerja yang paling tua dan mungkin sebelum pembentukan dengan
panyayatan (chipping) dilakukan. Sebagai mana ditemukan dalam artifacts
kuno menunjukkan bukti keterampilan yang luar biasa dalam pembentukan
benda dari bahan logam dengan menuangkan logam yang telah dicairkan
(molten metals) kedalam cetakan pasir khusus menjadi bentuk tertentu.
Pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir juga merupakan teknologi
yang menuangkan larutan cair dari logam secara hati-hati kedalam cetakan
pasir yang sudah dipersiapkan dengan hasil yang mendekati sempurna. Oleh
karena itulah proses pembentukan melalui teknik penuangan ini juga
digunakan pada level kebangsawanan seperti pembuatan benda-benda seni
seperti ornament alam dan alat memasak dan lain-lain.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 2: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/2.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Coin kuno yang terbuat dari emas (gold), perak (silver), dan bronze
dipertahankan dan dipamerkan di museum prajurit dan dinyatakan sebagai
koleksi karya seni yang luar biasa dari tingkat keterampilan (skill) pada masa
itu, demikian pula dengan gambar serta lukisan kuno yang sangat detail dari
seorang raja sebagai bukti kekuasaannya.
Dalam perkembangannya pembentukan benda kerja melalui penuangan ini
tidak hanya pada lingkup seni dan konsumsi kalangan aristocrat semata,
namun juga pada pengembangan teknologi penuangan itu sendiri termasuk
pengembangan peralatan dan mesin-mesin perkakas moderen sebagaimana
yang kita gunakan pada saat ini, sehingga metoda penuangan dengan cetakan
pasir (sand casting) menjadi salah satu metoda penuangan dimana berbagai
metoda penuangan tersebut.
Sumber : hardi_suadjana_teknik_pengecoran_logam_jilid_2
B. JENIS-JENIS CACAT
i. Blow yaitu rongga bulat besar yang disebabkan gas karena menempati
daerah logam cair pada permukaan kop. Blow biasanya terjadi pada
permukaan coran yang cembung.
ii. Scar yaitu blow yang dangkal yang biasanya dijumpai pada permukaan
coran yang rata.
iii. Blister adalah scar yang tertutup oleh lapisan tipis logam.
iv. Gas holes (lobang gas) yaitu gelembung gas yang terperangkap yang
mempunyai bentuk bola dan terjadi ketika sejumlah gas larut dalam
logam cair.
v. Pin holes adalah lobang blow yang sangat kecil dan terjadi pada atau
dibawah permukaan coran.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 3: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/3.jpg)
PENUANGAN LOGAM
vi. Porosity (porositas) adalah lobang sangat kecil yang tersebar merata
diseluruh coran.
vii. Drop adalah Tonjolan pada permukaan kop yang disebabkan karena
jatuhnya pasir dari kop.
viii. Inclusion (inklusi) adalah adanya partikel non logam yang ada pada
logam induk.
ix. Dross adalah impuritas ringan yang berada pada permukaan coran.
x. Dirt adalah lobang kecil pada permukaan kop karena jatuhnya pasir ke
benda coran. ketika pasir dilepaskan akan meninggalkan lobang kecil.
xi. Wash adalah tonjolan pada permukaan drag yang timbul di dekat
saluran masuk, hal ini disebabkan oleh erosi pada pasir karena
kecepatan logam cair yang tinggi memasuki dasar saluran masuk.
xii. Buckle adalah bentuk V yang panjang, dangkal dan lebar yang
terbentuk pada permukaan rata coran karena suhu tinggi logam.
xiii. Scab adalah lapisan tipis logam, kasar yang menonjol diatas
permukaan coran, pada puncak lapisan tipis pasir.
xiv. Rat tail yaitu penurunan angular, dangkal dan panjang yang biasanya
ditemukan pada pengecoran tipis.
xv. Penetration yaitu tonjolan berongga, kasar karena cairan logam
mengalir diantara partikel pasir dikarenakan permukaan cetakan begitu
lunak dan berongga.
xvi. Swell adalah cacat yang dijumpai pada permukaan vertikal pengecoran
jika pasir cetakan berdeformasi karena tekanan hidrostatik yang
disebabkan kandungan uap air yang tinggi didalam pasir.
xvii. Misrun terjadi adanya rongga yang terjadi apabila karena tidak cukup
pemanasan logam cair mulai membeku sebelum mencapai titik terjauh
dari rongga cetakan.
xviii. Cold shut adalah terjadinya misrun pada tengah coran karena
pengecoran dilakukan dengan saluran masuk di dua sisi.
xix. Hot tear adalah retak yang terjadi karena tegangan sisa yang tinggi.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 4: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/4.jpg)
PENUANGAN LOGAM
xx. Shrinkage cavity (rongga penyusutan) adalah rongga karena terjadinya
penyusutan pada logam ketika membeku dimana saluran penambah
tidak bisa mengisinya.
xxi. Shift adalah ketidaklurusan antara kedua bagian cetakan atau inti. .
Gambar 1. Jenis-jenis cacatSumber : http://dunia-budidaya.blogspot.comproses-pengecoran -casting.html
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 5: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/5.jpg)
PENUANGAN LOGAM
C. POROSITAS
Porositas adalah suatu cacat pada produk cor yang dapat menurunkan
kualitas benda tuang. Salah satu penyebab terjadinya porositas pada
penuangan paduan aluminium adalah gas hidrogen. Gas hidrogen ini dapat
terbentuk karena logam cair pada proses pengecoran dimulai dapat di oksidasi
dengan gas karbonmonoksida dan karbondioksida. Penyebab lainnya adalah
kontrol yang kurang sempurna terhadap absorbsi gas oleh paduan,
pengeluaran gas dari logam karena interaksi gas dengan logam selama
peleburan dan penuangan.
Macam-macam Porositas Tanah:
a. Porositas primer : sistem porositas utama atau porositas asli dalam sebuah
batuan atau tanah endapan.
b. Porositas sekunder :sistem porositas terpisah dalam sebuah batuan dan
seringkali meningkatkan keseluruhan porositas batuan
c. Porositas pecahan: porositas ini dihubungkan jaringan yang pecah.
Pecahan ini dapat menciptakan porositas sekunder dalam batuan.
d. Porositas Vuggy : porositas sekunder yang dihasilkan oleh makrofosil
yang telah menjadi batuan karbonat yang memiliki lubang-lubang yang
besar.
e. Porositas Efektif : juga disebut porositas terbuka adalah perbandingan
antara volume total dimana fluida yang mengalir menempati (terjebak
dalam) volume ini secara efektif. Porositas ini sangat penting untuk aliran
air bawah tanah (groundwater) dan minyak.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 6: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/6.jpg)
PENUANGAN LOGAM
f. Porositas ganda : terjadi karena adanya dua reservoir yang saling tumpang
tindih dan berinteraksi satu sama lain. Contohnya pada lapisan batu yang
terpecah.
g. Makropori : pori yang memiliki diameter lebih dari 50 nm. Aliran yang
melalui makropori dinamakan difusi bulk.
h. Mesopori : pori dengan diameter lebih dari 2 nm dan kurang dari 50 nm.
Aliran melalui mesopori disebut difusi Knudsen.
i. Mikropori : pori dengan diameter kurang dari 2 nm. Aliran melalui
mikropori disebut difusi aktifPengukuran Porositas.
Berikut adalah beberapa gambar porositas:
Gambar 2. Macam-macam porositasSumber : http://www.scribd.com/doc/55509115/Green-Sand-Mold
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 7: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/7.jpg)
PENUANGAN LOGAM
D. Titik Lebur Berbagai Material
Material – material dalam kelompok ini disusun oleh satu atau lebih unsur
logam (misalnya besi, alumunium, tembaga, titanium, emas, dan nikel), dan juga
seringkali mengandung unsur non logam (misalnya karbon, nitrogen dan oksigen)
dalam jumlah yang relatif kecil. Atom – atom pada logam dan paduannya
mempunyai ciri – ciri tersusun secara sangat teratur, dan apabila dibandingkan
dengan keramik dan polimer susunan antar atom – atomnya cenderung lebih rapat.
Karakteristik susunan antar atomnya yang khas ini, kemudian disebut sebagai
ikatan logam. Material logam memiliki nilai elektron bebas yang tinggi, dimana
berarti terdapat sejumlah besar elektron yang tidak terikat pada inti atom sehingga
bisa bergerak bebas. Karena ikatan pada atom-atom logam sangat kuat maka hal
ini mengakibatkan titik leleh dan titik didih logam sangat tinggi. Sifat – sifat dari
material logam yang khas ini dapat dijelaskan melalui karakterisitik elektronnya
tersebut.
http://fiqrotul.wordpress.com/2011/12/13/logam-lebih-dalam-mengenai-material-
logam/
Titik leleh dan titik didih
Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan
logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan
elektron, dan pada susunan atom-atomnya.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 8: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/8.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik
didih yang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk
dikontribusikan pada ikatan – tetapi ada hal lain yang menyababkan hal ini terjadi:
Unsur-unsur golongan 1 juga tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8),
karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak seperti kebanyakan logam.
unsur golongan 1 memiliki ukuran atom yang rekatif besar (berarti bahwa inti
jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan lemahnya ikatan
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair
pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika
fase padat dan cair sama-sama berada dalam kesetimbangan.
Titik leleh zat padat adalah suhu di mana zat tersebut akan berubah wujud
menjadi cair. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti
dengan adanya perubahan tekanan.Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh
tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan
dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan bentuk
simetris molekul. Titik leleh senyawa organik mudah untuk diamati sebab
temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama dengan temperatur
dimana zat telah habis meleleh semuanya.
Perbedaan titik leleh senyawa-senyawa dipengaruhi oleh beberapa hal, di
antaranya adalah perbedaan kuatnya ikatan yang dibentuk antar unsur dalam
senyawa tersebut. Semakin kuat ikatan yang dibentuk, semakin besar energi yang
diperlukan untuk memutuskannya. Dengan kata lain, semakin tinggi juga titik
lebur unsur tersebut. Perbedaan titik leleh antara senyawa-senyawa pada golongan
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 9: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/9.jpg)
PENUANGAN LOGAM
yang sama dapat dijelaskan dengan perbedaan elektronegativitas unsur-unsur
pembentuk senyawa tersebut.
Jika zat padat yang diamati tidak murni, maka akan terjadi penyimpangan
dari titik leleh senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa penurunan titik leleh
dan perluasan range titik leleh. Misalnya : suatu asam murni diamati titik lelehnya
pada temperature 122,1oC – 122,4oC penambahan 20% zat padat lain akan
mengakibatkan perubahan titik lelehnya dari temperature 122,1o- 122,4 oC menjadi
115o - 119 oC. Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5oC dan range temperature
akan berubah dari 0,3oC jadi 4oC.
Dengan mengetahui titik leleh suatu zat, maka kita dapat mengetahui
kemurnian suatu zat. Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki titik leleh
yang lebih tinggi dibandingkan ketika zat tersebut telah tercampur dengan zat lain.
Titik didih suatu cairan ialah temperature pada mana tekanan uap yang
meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar. Adanya ikatan hidrogen
antarmolekul menyebabkan titik senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
senyawa lain yang memilki berat molekul sebanding. Titik didih senyawa
golongna alkohol lebih tinggi daripada senyawa golongan alkana, demikian juga
titik didih air lebih tinggi daripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik
leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup
berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat
dan bentuk simetris molekul. Senyawa yang mampu membentuk ikatan hidrogen
dalam air akan mudah larut dalam air. Panjang atau pendeknya rantai karbon
(gugus alkil-R) memiliki pengaruh terhadap kealrutan senyawa dalam air.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 10: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/10.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung
berapa kuatnya daya tarik antar molekul cairan. Cairan yang memiliki gaya tarik
antar molekul kuat, akan memiliki titik didih yang tingi, begitu juga sebaliknya.
Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya
bila gaya tariknya lemah maka titik didihnya rendah. Ketergantungan titik didih
pada gaya tarik antar molekul terlihat dimana titik didih beberapa senyawa
halogen dari unsur – unsur golongan IVA, VA , VIA , dan VII A, dibandingkan.
a. Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi
mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi.
Titik leburnya 1811 K2800 °F 1538 °C
Gambar 3. Besi
Sumber : https://www.google.com/#q=titik+lebur+logam
Tembaga
Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik,
tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin,
mudah disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C,
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 11: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/11.jpg)
PENUANGAN LOGAM
serta dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan
dari logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800°C-
900°C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan
panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat
direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas
sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan
tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan
pipa-pipaketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
Gambar 4. Tembaga
https://www.google.com/#q=titik+lebur+logam
Nikel
Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan
kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan
korosi.
Gambar 5. Nikel
Sumber : https://www.google.com/#q=titik+lebur+logam
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 12: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/12.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Aluminium
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan
(BD 2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas,
tahan karat dan non magnetis.
Gambar 6. Aluminium
Sumber : https://www.google.com/#q=titik+lebur+logam
Seng ( Zn)
Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair
419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan
pembentukan dengan temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi
sampai temperature ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan.
Ganbar 7. Seng
Sumber : https://www.google.com/#q=titik+lebur+logam
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 13: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/13.jpg)
PENUANGAN LOGAM
TEKNIK PEMBUATAN LOGAM
Ada beberapa proses pembentukan logam dari bahan setengah jadi menjadi
produk jadi yang dapat kita temui sehari-hari . proses pembentukan ini dapat
dilakukan pada hampir seluruh material logam , termasuk baja. Klasifikasi peroses
pembentukan logam seperti dijelaskan dibawah ini.
ü Proses deformasi
Proses deformasi adalah proses pembentukan bahan logam, seperti
penempaan , ekstruksi, pengerolan, penekanan (deep drawing), dan penarikan
kawat (wire drawing). Proses ini melibatkan tegangan yang besar, dimana
tegangan tersebut harus melebihi tegangan luluh material yang sedang diproses.
Semua material logam yang akan mengalami proses pembentukan harus memiliki
keuletan tinggi , sehingga tidak retak atau pecah pada saat proses berlangsung.
Berikut ini adalah dua macam proses pembentukan
Proses pembentukan dingin (cold forming) , jika proses dilakukan pada
suhu kamar.
Proses pembentukan panas (hot forming) , jika proses dilakukan pada suhu
tinggi , diatas suhu rekristalisasi .
Pada proses pembentukan panas-oleh karena adanya bantuan dari suhu , logam
dapat dideformasi lebih besar , dan tegangan yang diperlukan relatif lebih rendah
jika dibandingkan dengan tegangan yang diperlukan pada proses pembentukan
dingin. Namun demikian , lapisan oksida(kerak) dipermukaan logam yang
diproses mudah terbentuk pada proses pembentukan panas. Sebaliknya
permukaan logam yang diproses tetap mulus pada prosess pembentukan dingin ,
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 14: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/14.jpg)
PENUANGAN LOGAM
walaupun derajat deformasinya lebih rendah , dan sifat mekanis logam mengalami
peningkatan yang cukup signifikan.
Pengecoran
Pengecoran adalah proses fibrikasi logam, dimana logam dicairkan dan kemudian
dituangkan kedalam cetakan yang memiliki bentuk sesuai desain. Pengecoran
umumnya dilakukan untuk membuat komponen-komponen yang besar dan
memiliki bentuk yang rumit, serta pada material yang memiliki keuletan yang
sangat rendah, seperti besi tuang. Secara umum proses pengecoran relatif lebih
ekonomis jika dibandingkan dengan proses pembentukan. Ada beberapa teknik
pengecoran logam: a. Pengecoran pasir , cetakan terbuat dari pasir
b. Pengecoran bertekanan (die casting), logam cair dimasukkan dengan
menggunakan tekanan kedalam cetakan dan pembekuan terjadi dalam kondisi
bertekanan.
c. investment casting atau lost wax casting + lubang cetakan terbuat dari plastik
(wax) yang kemudian dipanaskan hingga meleleh , meninggalkan lubang cetakan
sesuai bentuk yang diinginkan. Teknik investment casting ini digunakan untuk
mengecor peralatan yang memerlukan tingkat presisi yang tinggi, seperti
perhiasan , mahkota gigi (dental crown), sudut turbin dan lain-lain.
ü Proses pembentukan lain
Salah satu proses pembentukan lain adalah metalurgi serbuk. Metalurgi serbuk
dikenal juga sebagai P/M atau powder metalurgi. Pada proses ini, material logam
dibuat menjadi serbuk melalui berbagai teknik. Kemudian serbuk ini dikompaksi
(ditekan) kedalam suatu cetakan yang memiliki bentuk sesuai dengan desian yang
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 15: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/15.jpg)
PENUANGAN LOGAM
diinginkan. Tekanan harus dibuat sedemikian rupa sehingga serbuk dapat menyatu
dan memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan bentuknya jika dikeluarkan
dari cetakan. Serbuk yang telah dikompaksi dan memiliki bentuk tertentu disebut
bekalan (green). Bekalan kemidian dipanaskan agar terjadi difusi antar serbuk
logam, sehingga menyatu dan memiliki kekuatan yang tinggi. Sebuah komponen
dibuat melalui proses metalurgi serbuk umumnya karena
E. Jenis-Jenis Tungku
A. TUNGKU KRUSIBLE
Rincian Spesifikasi dan Kegunaan:
· Telah digunakan secara luas disepanjang sejarah peleburan logam. Proses
pemanasan dibantu oleh pemakaian berbagai jenis bahan bakar.
· Tungku ini bias dalam keadaan diam, dimiringkan atau juga dapat dipindah-
pindahkan
· Dapat diaplikasikan pada logam-logam ferro dan non-ferro
Gambar 8. Spesifikasi Tungku Krusibel
http://mechanical90.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-tungku-peleburan-logam.html
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 16: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/16.jpg)
PENUANGAN LOGAM
b. TUNGKU KUPOLA
Rincian Spesifikasi dan Kegunaan:
· 1. Tungku ini terdiri dari suatu saluran/bejana baja vertical yang didalamnya
terdapat susunan bata tahan api
· 2. Muatan terdiri dari susunan atau lapisan logam, kokas dan fluks
· 3. Kupola dapat beroperasi secara kontinu, menghasilkan logam cair dalam
jumlah besar dan laju peleburan tinggi
· Biasanya digunakan untuk melebur Besi Cor (Cast Iron)
Muatan Kupola
1. Besi kasar (20 % - 30 %)
2. Skrap baja (30 % - 40 %)
Kadar karbon dan silikon yang rendah adalah menguntungkan untuk
mendapat coran dengan prosentase Carbon dan Si yang terbatas. Untuk besi cor
kekuatan tinggi ditambahkan dalam jumlah yang banyak.
3. Skrap balik
Yang dimaksud skrap balik adalah coran yang cacat, bekas penambah,
saluran turun, saluran masuk atau skrap balik yang dibeli dari pabrik pengecoran.
4. Paduan besi
Paduan besi seperti Fe-Si, Fe-Mn ditambahkan untuk mengatur komposisi.
Prosentase karbon berkurang karena oksidasi logam cair dalam cerobong dan
pengarbonan yang disebabkan oleh reaksi antar logam cair dengan kokas.
Prosentase karbon terutama diatur oleh perbandingan besi kasar dan skrap baja.
Tambahan harus dimasukkan dalam perhitungan untuk mengimbangi kehilangan
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 17: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/17.jpg)
PENUANGAN LOGAM
pada saat peleburan. Penambahan dimasukkan 10 sampai 20 % untuk Si dan 15
sampai 30 % untuk Mn. Prosentase steel bertambah karena pengambilan steel dari
kokas. Peningkatan kadar belerang (steel) yang diperbolehkan biasanya 0,1 %.
Gambar 9. Tungku Kupola
http://mechanical90.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-tungku-peleburan-
logam.html
c. TUNGKU INDUKSI
Rincian Spesifikasi dan Kegunaan:
· Khususnya digunakan pada industri pengecoran keci
· Mampu mengatur komposisi kimia pada skala peleburan kecil
· Terdapat dua jenis tungku yaitu Coreless (frekuensi tinggi) dan core atau
channel (frekuensi rendah, sekitar 60 Hz)
· Biasanya digunakan pada industri pengecoran logam-logam non-ferro dan
logam ferro
· Secara khusus dapat digunakan untuk keperluan superheating (memanaskan
logam cair diatas temperatur cair normal untuk memperbaiki mampu alir),
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 18: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/18.jpg)
PENUANGAN LOGAM
penahanan temperatur (menjaga logam cair pada temperatur konstan untuk jangka
waktu lama, sehingga sangat cocok untuk aplikasi proses die-casting), dan
duplexing/tungku parallel (menggunakan dua tungku seperti pada operasi
pencairan logam dalam satu tungku dan memindahkannya ke tungku lain)
Gambar 10. Tungku Induksi
http://mechanical90.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-tungku-peleburan-logam.html
TUNGKU BUSUR LISTRIK
Rincian Spesifikasi dan Kegunaan:
· Laju peleburan tinggi
· Laju produksi tinggi
· Polusi lebih rendah dibandingkan tungku-tungku lain
· memiliki kemampuan menahan logam cair pada temperatur tertentu untuk
jangka waktu lama untuk tujuan pemaduan
· Digunakan untuk melebur Ferro (Baja) dan sejenisnya
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 19: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/19.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Gambar 11. Tungku Busur Listrik
http://mechanical90.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-tungku-peleburan-logam.html
F. Alat Pelindung diri dan K3
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja
Gambar 12. Alat Pelindung diri
Sumber : https://www.google.com/#q=titik+lebur+logam
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 20: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/20.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Berikut akan kami uraikan jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang biasanya
digunakan di dunia proyek beserta fungsinya.
1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
Gambar 13, Safety helmethttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
2. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di
atas ketinggian.
Gambar 14. Safety belt
http://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 21: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/21.jpg)
PENUANGAN LOGAM
3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
Gambar 15. Safety shoeshttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
4. Sepatu Karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja
yang berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda
panas, cairan kimia, dsb.
Gambar 16. Sepatu karethttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 22: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/22.jpg)
PENUANGAN LOGAM
5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Gambar 17. Sarung tanganhttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
6. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Gambar 18. Masker
http://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 23: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/23.jpg)
PENUANGAN LOGAM
7. Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat).
Gambar 19. Rain coathttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).
Gambar 20. Safety glasseshttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 24: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/24.jpg)
PENUANGAN LOGAM
9. Penutup Telinga (Ear Plug)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
Gambar 21. ear plughttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
10. Pelindung Wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda).
Gambar 22. Pelindung wajahhttp://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
11. Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau
dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 25: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/25.jpg)
PENUANGAN LOGAM
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam
(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Gambar 23. pelampung
http://www.mediaproyek.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html
G. Artikel
PISTON DENGAN PROSES COR
Langkah Proses Pengecoran Piston
1. Design (Gambar)
Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau
menggambar, dimana proses menggambar tersebut menggunakan software
Autocad atau Catia. Untuk menggambar piston kopling kami menggunakan
software Autocad dengan gambar dan ukurannya terlihat Pada gambar.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 26: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/26.jpg)
PENUANGAN LOGAM
2. Persiapan Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan produk Piston
melalui proses pengecoran logam diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Papan kayu yaitu papan yang digunakan sebagai dasar dari pola Piston
yang akan dibuat dengan luas ukuran 400×600 mm.
2. Kayu balok yaitu kayu yang digunakan untuk membuat pola Piston dengan
tebal 20 mm.
3. Dempul merupakan bahan yang digunakan untuk melapisi pola Piston dan
menutup rongga-rongga yang ada pada pola.
4. Isamu yaitu cat yang digunakan untuk melapisi pola Piston.
5. Methanol adalah campuran yang digunakan dalam proses isamu atau
pelapisan pola.
6. Lem yang digunakan sebagai perekat amtara pola Piston dengan papan
kayu.
7. Alumunium ADC 12 merupakan logam utama yang akan digunakan
sebagai bahan untuk membuat Piston.
3. Pembuatan Cetakan Pasir Co2
Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling
dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand
Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika,
Water glass, air, Cup & Drag, gas Co2 dan Bahan Coating (Spirtus dan grafit).
Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 27: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/27.jpg)
PENUANGAN LOGAM
sesuai dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam
pasir kemudian diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat
pasir. Setelah pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag
yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan
kedalam cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran
turun dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola
coran. Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras.
Kemudian pola bisa kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita
coating dengan bahan coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur
menjadi satu didalam wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk
pada pasir cetak yang bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan
sehingga mempermudah dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari
cetakan. Selain itu proses couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang
disiapkan sebagai wadah jika ada logam cair yang tersisa.
4. Proses Peleburan
Logam yang kita lebur adalah logam alumunium ADC 12 yang dimasukan
kedalam tungku yang kemudian dipanaskan menggunakan burner dengan bahan
bakarnya menggunakan solar. Alumunium saat ini ialah logam kedua terbanyak
setelah besi karbon (cast iron) yang dipakai untuk komponen mesin, contoh dalam
bidang otomotif. Selain itu juga dipakai pada alat-alat rumah tangga seperti panci
dll. Kelebihan dari alumunium ialah logam ini ringan, kuat, konduktor panas dan
listrik yang baik setelah emas dan tembaga. Titik cair dari alumunium murni +
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 28: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/28.jpg)
PENUANGAN LOGAM
6500C. Tetapi alumunium jika dipadukan oleh unsur paduan maka titik cairnya
akan bertambah. Unsur-unsur paduan yang biasanya dipakai sebagai paduan
aluminium adalah silikon, tembaga, magnesium, timah dan lain-lain.
Alumunium cair sangat reaktif sekali terhadap gas hidrogen (H). gas hidrogen
dapat membuat gelembung udara terikat didalam alumunium cair yang
mengakibatkan porositas pada produk coran nantinya. Reaksi kimianya:
Steam Alumunium Hidrogen Alumunium oxide
Untuk mencegah porositas pada logam alumunium maka dapat dilakukan
beberapa cara, antara lain dengan melindungi alumunium cair menggunakan gas
nitrogen (N2). Karena gas nitrogen mengikat hidrogen sebagai penyebab porositas
pada alumunium. Caranya yaitu dengan menyemburkan gas nitrogen diatas
alumunium cair hingga alumunium cair tersebut masuk kedalam cetakan. atau
dengan cara menggunakan flux . Yaitu flux ditaburkan pada permukaan
alumunium cair secara merata yang bertujuan agar gas hidrogen tidak dapat
masuk kedalam alumunium cair. Proses penaburan flux ini dilakukan ketika
alumunium tersebut dalam keadaan telah mencair.
Ada 4 macam flux yang dipakai dalam membuat produk alumunium menjadi
lebih baik dalam hal sifat-sifat fisik ataupun sifat mekaniknya, yaitu:
• Covering fluxes
Digunakan untuk mencegah gas hidrogen masuk kedalam alumunium cair
• Cleaning fluxes
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 29: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/29.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Untuk menghilangkan kandungan padat nonmetalik dari alumunium cair
• Degassing fluxes
Dimasukan kedalam alumunium cair untuk menghilangkan gas yang terjebak
dalam alumunium cair yang dapat menyebabkan porositas
• Drossing-off fluxes
Digunakan untuk memperbaiki logam alumunium dari drosses.
5. Proses Tapping
Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan
setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan
alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair.
Dalam proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel harus berhati-hati
dengan menempatkan ladel pada corong tungku supaya logam cair yang dituang
tidak terbuang keluar dari tungku.
6. Proses Pouring
Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam
cetakan. Dalam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh
terputus sampai cetakan pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika
ada sisa, logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan
sudah dicouting. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut kita tunggu
sampai membeku dengan waktu ± 30 menit. Berikut adalah gambar proses
pouring terlihat pada gambar 7 :
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 30: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/30.jpg)
PENUANGAN LOGAM
7. Pembongkaran Cetakan
Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan
drag kita buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama
coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul
pasir tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat
kemudian cawan turun, saluran turun, saluran masuk, saluran pengalir dan
penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta
permukaan coran dibersihkan. Dalam proses pembongkaran ini dilakukan
secara mekanis atau dengan tangan. Pasir yang telah dpisahkan dikumpulkan
dan cuci untuk memisahkan pasir dengan waterglass sehingga pasir dapat
digunakan kembali untuk membuat cetakan.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 31: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/31.jpg)
PENUANGAN LOGAM
8. Pemeriksaan (Quality Control)
Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan
yaitu :
1. Pemeriksaan rupa
- Pemeriksaan rupa/fisik
- Pemeriksaan dimensi (menggunakan jangka sorong, micrometer, jig
pemeriksa dan alat ukur lainnya)
2. Pemeriksaan Cacat dalam
- Pemeriksaan ketukan
- Pemeriksaan penetrasi (dye-penetrant)
- Pemeriksaan magnafluks (magnetic-particle)
- Pemeriksaan supersonic (ultrasonic)
- Pemeriksaan radiografi (radiografi)
3. Pemeriksaan material
- Pemngujian kekerasan (menggunakan metode Rockwell, Brinell,
Vickers)
- Pengujian tarik
- Pengujian analisa kimia (spektrometri, EDS)
- Pengujian struktur mikro dan struktur makro
Setelah benda coran dibersihkan kemudian dilakukan pemeriksaan pada coran
tersebut apakah pada benda coran terdapat cacat, jika terdapat cacat yang
memungkinkan tidak bisa diperbaiki melalui proses finishing atau proses
pemesinan maka benda kerja coran tersebut dilebur kembali. Dari 6 benda
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 32: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/32.jpg)
PENUANGAN LOGAM
coran yang dibuat hanya satu benda coran yang diambil karena benda coran
ini yang memenuhi kriteria bahwa benda coran tersebut baik dan selanjutnya
dilakukan proses pemesinan (machining process) untuk mendapatkan hasil
produk yang lebih baik.
9. Produk Finishing
Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang
baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan
mesin milling dan mesin gerinda dengan hasil produknya adalah terlihat pada
gambar 8.
1. Kekurangan Proses Pengecoran
Proses pengecoran logam pada dasarnya ialah penuangan logam cair
kedalam cetakan yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair
tersebut membeku dan kemudian dipindahkan dari cetakan.
Jenis-jenis pengecoran logam yaitu:
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 33: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/33.jpg)
PENUANGAN LOGAM
Sand Casting, Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir.
Jenis pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya
murah dan dapat membuat benda coran yang berkapasitas berton–ton.
Centrifugal Casting, Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar
bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan
agar logam cair tersebut terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya
cetakan. Contoh benda coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran
ini ialah pelek dan benda coran lain yang berbentuk bulat atau silinder.
Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam.
Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang
dicor ialah logam non ferrous.
Investment Casting, yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin
(wax), dan cetakannya terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasa
menggunakan jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki
kepresisian yang tinggi misalnya rotor turbin.
Namun pada Proses Pengecoran Memiliki Kekurangan Seperti :
1. Sifat menyerap dan merembes
2. Biasanya Benda yang di hasilkan permukaannya masih kasar.
3. Keakuratan dimensi geometrik dan kerataan permukaan yang
rendah.
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 34: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/34.jpg)
PENUANGAN LOGAM
4. Bahaya / resiko keselamatan kerja saat peleburan logam.
5. Kurang ekonomis untuk produksi dalam jumlah kecil.
6. Permukaan yang dihasilkan lebih kasar dari hasil pemesinan.
7. Toleransi kepresisian lebih besar dari proses pemesinan.
SKEMA PENUANGAN LOGAM
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM
![Page 35: penuangan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062322/55cf988c550346d033984701/html5/thumbnails/35.jpg)
PENUANGAN LOGAM
LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM