penuntun aul
TRANSCRIPT
TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikan adalah mahasiswa yang telah mendaftarkan diri dengan memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan.
2. Kelompok-kelompok praktikum yang telah ditentukan tidak boleh dirubah
para praktikan tanpa seizin dosen atau pengelola laboratorium.
3. Praktikan tidak diperkenankan membawa tas dan jaket ke dalam ruang lab.
Tas dan jaket harus diletakkan di tempat yang telah disediakan.
4. Praktikan tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ataupun
merokok di dalam lab.
5. Tugas pendahuluan yang berkenaan dengan percobaan sebelumnya sudah harus
diserahkan sebelum memulai praktikum kepada asisten lab. Tugas pendahuluan
dan laporan tersebut menjadi syarat untuk bisa mengikuti praktikum.
6. Sebelum memulai praktikum akan diberikan pre-test oleh asiten yang bersangkutan.
7. Praktikan tidak diperkenankan menyentuh atau mengotak-atik peralatan lab selain
yang sedang dipakai saat praktikum berlangsung.
8. Selama praktikum berlangsung praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang
praktikum dengan alasan apapun tanpa seizin asisten.
9. Praktikum dilaksanakan sesuai dengan jadwal ditentukan.
10. Praktikan yang terlambat melewati 15 menit dari jadwal tidak diperbolehkan
mengikuti praktikum dan dianggap gugur dan akan mengikuti praktikum susulan
11. Selama praktikum berlangsung, praktikan diharapkan menjaga ketenangan dan tidak
diperbolehkan mengaktifkan HP.
12. Selesai praktikum, peralatan praktikum yang sudah selesai digunakan akan dicek oleh
asisten lab sebelum disimpan ke tempat semula.
13. Praktikan diwajibkan mengikuti semua percobaan yang telah dijadwalkan. Praktikan
yang tidak mengikuti seluruh percobaan akan mengikuti percobaan susulan (Inhal)
14. Seluruh praktikan diwajibkan mengikuti ujian praktikum (responsi) yang
dilaksanakan setelah seluruh praktikum selesai dilaksanakan.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
1
Mahasiswa yang telah terdaftar sebagai praktikan secara otomatis telah menyatakan
bersedia untuk melakasanakan tata tertib di atas dan sanggup menerima sanksi apabila
melanggar tata tertib tersebut. Jika dirasa perlu akan disampaikan tata tertib lainnya yang
berkenaan dengan Praktikum Fisika Dasar.
Pontianak, Februari 2013 Kepala Lab. Pendidikan Fisika FKIP UNTAN
Dr. Stepanus Sahala S NIP.196001251987031012
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
2
PERCOBAAN I
PENGUKURAN DENGAN MULTIMETER
1. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui prinsip penggunaan multimeter sebagai ampermeter,
voltmeter, dan ohmmeter dengan tepat dan benar, serta dapat menggunakannya.
2. Landasan Teori
Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur beberapa (multi)
besaran yang berkenaan dengan listrik, antara lain tegangan, kuat arus, hambatan,
kapasitas konduktor dan faktor penguat pada transistor. Dalam pembahasan ini hanya
akan dibicarakan multimeter sebagai pengukur tegangan (voltmeter), pengukuran kuat
arus (ampermeter) dan pengukur tahanan (ohmmeter). Bagian luar dari multimeter (tipe
YX-360) adalah :
I skala dan jarum
II Selektor
III Pengatur nol ohmmeter IV
Tempat memasukkan kabel Penghubung :
- Kabel merah masuk
ke(+)
- Kabel hitam masuk ke (-)
a. Penggunaan multimeter sebagai voltmeter.
1. Putar selector ke fungsi voltmeter.
a. Kalau yang diukur adalah tegangan searah (DC) misalnya baterai, selector
harus diarahkan ke tegangan searah (biasanya di tandai dengan V DC atau V)
b. Kalau yang ada diukur adalah tegangan bolak-balik (AC), misalnya PLN,
selector harus diarahkan ke tegangan bolak-balik (biasanya ditandai dengan
V AC atau V)
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
3
2. Tentukan batas ukur.
Aturan pemilihan batas ukur adalah sebagai berikut :
Batas ukur tidak boleh Lebih kecil dari pada besaran yang akan diukur. Ini
dimaksudkan untuk menjaga agar multimeter tidak rusak. Misalnya
memperkirakan bahwa tegangan yang akan diukur 5 volt, maka batas ukur yang
dipilih harus lebih besar atau sama dengan 5 volt yaitu 10 volt selector diputar
menujuk ke 10 volt.
3. Pasanglah voltmeter dalam rangkaian.
a. Voltmeter harus dipasang secara pararel dengan tegangan yang akan diukur
b. Keterangan lain :
Positif meter harus di hubungkan dengan titik yang berpotensial lebih tinggi
dan negatif meter dengan titik yang berpotensial lebih rendah. Apabila
pemasangan ini terbalik, jarum penunjuk skala akan bergerak ke kiri dan
multimeter dapat rusak.
Untuk tegangan bolak balik, tidak ada positif dan negatif yang tertentu,
sehingga pemasangan boleh sembarangan.
4. Baca skala
Pada skala untuk voltmeter terdapat angka 0 – 1000 volt, 0 – 250 volt, 0 - 10
volt dan 0 – 50 volt dapat dipilih mana yang akan digunakan
a. Bila yang digunakan skala 0 – 25 ,tegangan yang terukur
angka yang di tunjukan jarum= x batas ukur
25
b. Bila yang di gunakan skala 0 – 500, tegangan yang terukur
Angka yang di tunjukan jarum = x batas ukur
500Contoh : batas ukur yang di pilih 10 volt dan jarum menunjuk angka 200 (skala
500), maka tegangan yang terukur (200/500) x 10 volt = 4 volt
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
4
+ - + - + -
b. Penggunaan multimeter sebagai ampermeter.
1. Putar selector ke fungsi ampermeter (pada multimeter sederhana, ampermeter
hanya untuk mengukur kuat arus searah).
2. Tentukan batas ukurnya (seperti pada voltmeter) demi amannya selalu mulai saja
dari batas ukur yang terbesar.
3. Pasanglah ampermeter dalam rangkaian.
a. Ampermeter harus di pasang secara seri dengan yang akan diukur kuat
arusnya.
b. Ketentuan lain, seperti pada voltmeter.
4. Baca skala seperti pada voltmeter.
c. Penggunaan multi meter sebagai ohmmeter
1. Putar selector ke fungsi ohmmeter, dengan pengganda tertentu.
2. Nol-kan ohmmeter sebelum dipakai
Caranya, kabel penghubung meter dihubungkan pendek pada ujung logamnya.
Apabila jarum tidak menunjukan nol (angka nol ada di sebelah kanan, yaitu skala
paling atas), aturlah tombol pengatur nol agar jarum menunjukan nol.
Kalau jarum pada keadaan kabel panghubung dihubungkan pendek telah
menunjukan – nol, ohmmeter siap dipakai.
3. Ohmmeter hanya boleh dipakai untuk mengukur hambatan yang tidak teraliri
arus.
4. Baca skala
a. Kalau kita pilih pengganda ‘ x 10 ‘, artinya ‘x 10 ohm maka apabila jarum
menunjukan angka 5 berarti tahanan yang terukur, 5 x 10 ohm = 50 ohm.
b. Demikian juga untuk penggandan yang lain.
Catatan : Setiap kali faktor pengganda diubah, harus periksa kembali apakah
untuk faktor pengganda baru ini jarum sudah menunjuk nol .
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
5
3. Alat – alat yang di gunakan :
Multimeter,power supplay,beberapa tahanan dan kabel penghubung
4. Percobaan :
a. Multimeter sebagai Voltmeter DC
1. Susunlah rangkaian berikut :
A B C D
Ps
+ -
6-9 v DC
2. Ukurlah tegangan AB, BC, CD, AC, BD dan AD, masing – masing dengan
semua pembatas ukur yang mungkin.
b. Multimeter sebagai amperemeter.
1. Susunlah rangkai berikut :
+ -
ps
6-9 v DC
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
6
2. Ukurlah kuat arus I1 , I2, dan I 3 masing-masing dengan semua batas ukur yang
mungkin.
c. Multimeter sebagi ohmmeter.
1. Ambilah 5 tahanan dan ukurlah masing-masing dengan pengganda ‘ x 10 ‘, ‘ x
100 ‘, dan ‘ x 1k ‘.
2. Susunlah dua tahanan secara seri dan ukurlah tahanannya., Bandingkan hasilnya
dengan hasil perhitungan .
3. Susunlah dua tahanan bergantian secara pararel dan ukurlah tahanannya.
Bandingkan dengan perhitungan.
Keterangan:
Warna 1 2 3 Toleransi
Hitam
Coklat
Merah
Orenge(jingga)
Kuning
Hijau
Biru
Violet(ungu)
Abu – abu
Putih
Emas
Perak
Tanpa Warna
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
10-1
10-2
-
± 1 0/0
± 2 0/0
± 0,5 0/0
± 0,25 0/0
± 0,1 0/0
± 5 0/0
± 10 0/0
± 20 0/0
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
7
V
A
PERCOBAAN II
TAHANAN DALAM AMPERMETER
1. Tujuan
Mahasiswa dapat mengukur tahanan dalam ampermeter.
2. Landasan Teori :
a. Cara kerja potensio.
1. Potensio adalah sebuah tahanan terbuat dari logam yang hambatannya dapat
diubah – ubah dengan memutar tombol pemutarnya.
2. Skema
a c
aaa
b
b. Tahanan dalam ampermeter
Perhatikan rangkaian berikut :
+ -
Kuat arus ( I ) yang terbaca pada ampermeter menyatakan kuat arus
yang melewati tahanan dalam yang ada dalam ampermeter, sedangkan tegangan yang
terbaca pada voltmeter menyatakan beasar tegangan ( V ) di antara ujung – ujung
tahanan dalam ampermeter. Karena itu tahanan dalam ampermeter sama dengan V / I.
3. Alat- alat yang digunakan :
Dua multimeter , pontesio 100 k ohm , power supply dan kabel penghubung .
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
8
4. Percobaan :
a. Susunlah rangkaian seperti gambar di atas, dengan power supply 3 – 6 volt.
b. Dengan mengubah - ubah kedudukan tombol potensio, catatlah 5 macam pasang harga
kuat arus yang ditunjukkan oleh ampermeter dan tegangan yang ditunjukkan oleh
voltmeter.
Awas : pada waktu memutar tombol potensio, usahakan agar jarum meter jangan
melewati skala yang ada.
c. Lakukanlah hal yang sama untuk batas ukur ampermeter yang berbeda – beda.
d. Hitunglah tahanan dalam ampermeter dari masing – masing 5 pasang data tersebut.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
9
A
PERCOBAAN III
MEMPERBESAR BATAS UKUR AMPERMETER
1. Tujuan:
Mahasiswa dapat memperbesar batas ukur amperemeter,kemudian menggunakannya.
2. Landasan teori
a. Hukum I kirchoff : pada rangkaian bercabang,berlaku bahwa jumlah kuat arus yang
masuk ke percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari percabangan itu.
i1 i = i1 + i2 + i3
i i2
i3
b. Berdasarkan hukum ini kiranya batas ukur amperemeter dapat diperbesar denagan
menyimpangkan sebagian arus ke cabang lain yang ditambahkan secara pararel.
R
I2
i p i1 Q
c. Berapa besar R yang harus dipasang agar batas ukur amperemeter naik menjadi n
kali ? Misalnya, beda pontensial antara titik P dan Q =VPQ , maka VPQ=i1 Rd
VPQ = i2 R , sehingga i1 Rd =i2 R Menurut hukum I kirchoff : i = i1 + i2
Pada hal I = n i1 (batas ukur di perbesar n kali ), maka n i 1 = i1 + i2 i2 =(n-1) i1
Karena itu : i1 Rd = i2 R = (n-1) i1 R
R= (
1n−1 ) Rd dan n= (Rd / R ) + 1
3. Alat –alat yang digunakan :
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
10
A2A1
Dua multimeter, power supply, pontesio 100 k ohm, beberapa tahanan (300 ohm, 180 ohm
dan 10 ohm ) dan kabel penghubung.
4. Percobaan :
a. Memperbesar batas ukur ampermeter.
1. Ukurlah tahanan dalam ampermeter yang akan diperbesar batas ukurnya.
2. Perbesarlah batas ukur ampermeter tersebut dengan merangkai suatu tahanan
secara parallel terhadapnya.
3. Lakukan hal yang sama untuk 3 macam batas ukur mula-mula yang berbeda-beda.
Catatlah batas ukur mula-mula, tahanan dalam, tahanan yang dipasang paralel dan
batas ukur dipasang baru.
b. Mempergunakan dan menguji ampermeter yang telah dibuat.
1. Susunlah rangkaian berikut :
R
+ ps -
3 – 6 v DC
A1 = amperemeter yang telah diukur tahanan dalamnya dan yang telah
diperbesar batas ukurnya.
2. Catatlah hasil pengukuran oleh amperemeter dengan batas ukur baru A1 dan
oleh ampermeter A2 untuk berbagai kedudukan tombol pontensio.
Bandingkanlah hasilnya.
3. Lakukanlah hal di atas untuk ketika macam amperemeter yang telah di buat
lebih besar batas ukurnya
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
11
PERCOBAAN IV
SESATAN PENGUKURAN DENGAN AMPERMETER
1. Tujuan
Mahasiswa dapat memperlihatkan bahwa dalam keadaan tertentu nilai kuat arus yang
terukur oleh amperemeter tidak tepat sama dengan nilai kuat arus menurut perhitungan.
2. Landasan Teori :
Perhatikan rangkaian berikut :
1) R 2) R
+ -
Kuat arus I menurut perhitungan sama dengan V / R.
Bagaimana jika dilakukan pengukuran rangkaian menjadi sebagai berikut :
Dengan memasang amperemeter tersebut berarti memasang tahanan dalam amperemeter
secara seri dengan tahanan R. Karena itu, kuat arus yang terukur oleh amperemeter tidak
lagi sama dengan V/R, tetapi V/(R + Rd ), sehingga kuat arus menurut perhitungan selalu
lebih besar dari kuat arus menurut pengukuran.
3. Alat yang digunakan :
Multimeter, beberapa tahanan (3 ohm – 100 ohm ), power supply dan kabel penghubung
4. Percobaan :
a. Ukurlah tahanan dalam ampermeter.
b. Ukurlah sumber tegangan yang digunakan .
c. Susunlah rangkaian seperti gambar 2) di atas.
d. Ganti – gantilah R secara beraturan makin besar dari 3 ohm – 100 ohm sebanyak 5
kali.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
A
+ -
12
e. Catatlah dalam hitungan : 1. tegangan sumber
2. nilai R dan Rd
3. kuat arus menurut perhitungan
4. kuat arus menurut pengukuran
5 kuat arus yang dihitung dengan memperhitungkan
tahanan dalam ampermeter.
5. Tugas :
a. Kapan tahanan dalam amperemeter dapat diabaikan
b. Bagaimana perbedaan kuat arus menurut perhitungan dan pengukuran bila nilai R
makin besar ? Mengapa ?
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
13
PERCOBAAN V
TAHANAN DALAM VOLTMETER
1. Tujuan : Mahasiswa dapat mengukur tahanan dalam voltmeter.
2. Landasan Teori :
Perhatikan rangkain berikut ini.
+ -
Tegangan ( V ) yang terbaca pada voltmeter menyatakan tegangan yang ada antara ujung
– ujung tahanan dalam voltmeter, sedangkan kuat arus ( I ) yang terbaca pada ampermeter
menyatakan besar kuat arus yang melewati tahanan dalam voltmeter. Karena itu tahanan
dalam voltmeter = V / I.
3. Alat – alat yang digunakan :
Dua multimeter , pontensio 100 k ohm, power supply dan kabel penghubung.
4. Percobaan :
a. Susunlah rangkaian seperti gambar di atas, dengan power supply 3 volt dan batas ukur
voltmeter 2,5 volt.
b. Dengan mengubah – ubah kedudukan tombol pontensio. Catatlah 5 macam pasang
harga tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter dan harga kuat arus yang di
tunjukkan ampermeter .
Awas : Pada waktu memutar tombol pontensio,usahakan agar jarum meter jangan
melewati skala yang tersedia .
c. Ulangi percobaan tersebut untuk power supply 6 volt dan batas ukur voltmeter 10
volt.
d. Hitunglah tahanan dalam voltmeter dari masing –masing pasang data tersebut.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
V A
14
PERCOBAAN VI
MEMPERBESAR BATAS UKUR VOLTMETER
1. Tujuan : Mahasiswa dapat memperbesar batas ukur voltmeter kemudian
menggunakannya
2. Landasan Teori :
a. Hubungan seri beberapa tahanan dalam rangkaian
A B C D
+ -
VAD = VAB + VBC + VCD
b. Berdasarkan kenyataan ini kiranya batas ukur voltmeter dapat diperbesar dengan
menambah tahanan di depan voltmeter tersebut secara seri.
c. Berapa besar R yang harus dipasang agar batas ukur voltmeter naik menjadi n kali ?
Misalnya batas ukur voltmeter = V.Kita ingin menaikan batas ukur ter sebut menjadi
V’ ,yaitu = n V.
I ( R + Rd ) = n I Rd
R + Rd = n Rd
R = (n – 1 ) Rd dan n = ( R / Rd ) + 1
3. Alat – alat yang digunakan :
Dua buah multimeter ,power supply, beberapa tahanan ( 120 k ohm,56 k ohm dan 47 k
ohm ) dan kabel penghubung.
4. Percobaan:
a. Memperbesar batas ukur voltmeter .
1. Ukurlah tahan dalam voltmeter pada batas ukur 2,5 volt,10 volt dan 50 volt.
2. Buatlah 3 macam voltmeter dengan batas ukur lebih besar dari batas ukur
voltmeter mula- mula tersebut.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
15
3. Catatlah batas ukur mula –mula ,tahanan dalam,tahanan yang di pasang seri dan
batas ukur yang baru.
b. Mempergunakan dan menguji amperemeter yang telah di perbesar batas ukurnya
tersebut .
1. Susunlah rangkain berikut :
R
V1 = voltmeter yang telah di ukur tahanan dalamnya dan yang telah di perbesar
batas ukur nya.
V2 = voltmeter lain yang di atur pada batas ukur 50 volt.
2. Dengan mengganti – ganti tegangan power supply dari 3 volt sampai 23
volt,setiap kali catatlah harga tegangan yang terukur oleh voltmeter yang telah
di perbesar batas ukurnya dan oleh volthmeter V2 .Bandingkanlah hasilnya.
3. Lakukanlah hal diatas untuk ketiga macam voltmeter yang telah anda buat di atas.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
V1
V2
+ -
16
PERCOBAAN VII
SESATAN PENGUKURAN DENGAN VOLTMETER
1. Tujuan: Mahasiswa dapat memperlihatkan bahwa dalam keadaan tertentu tegangan
yag terukur oleh voltmeter tidak tepat sama dengan tegangan menurut
perhitungan.
2. Landasan Teori : Perhatikan rangkaian berikut misalnya R1 = 2 k ohm,R2 = 1 k
ohm dan V = 3 volt.
A B C
R1 R2
+ -
kareana R1 dan R2 di pasang seri ,maka : kuat arus yang melewati R1 = kuat arus yang
melewati R2 = 1 miliampere.
VAB : VBC = I R1 : I R2 = R1 : R2 = 1 : 2
VAB + VBC = 3 volt. Karena itu menurut perhitungan VAB = 2 volt,karena VBC =1
volt.
Bagaimana jika dilakuakan pengukuran ? misalnya dilakuakan pengukuran terhadap
VBC , maka rangkaian menjadi :
A R1 B R2 C
+ -
Dengan persamaan voltmeter demikian arus yang melewati R2 tidak lagi sama dengan
arus yang melewati R1.karena itu VAB : VBC = iR1 : iR2 tidak berlaku lagi.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
V
17
3. Alat –alat yang digunakan:
Multimeter, power supply, beberapa tahanan (berorde k ohm ) dan kabel penghubung.
4. Percobaan:
a. Ukurlah tahanan dalam voltmeter pada batas ukur 10 volt.
b. Susunlah rangkaian berikut,dengan voltmeter pada batas ukur 10 volt dan pawer
supply 9 volt.
c. Ganti – gantilah R1 dan R2 sebanyak lima kali dengan perbandingan R1 : R2 selalu
tetap = 2 : 1
d. Catat dan hitunglah :
1. Tahanan dalam voltmet
2. Tegangan sumber
3. R1 an R2
4. VBC menurut perhitungan
5. VBC menurut pengukuran
6. VBC yang dihitung dengan memperhatikan tahanan dalam voltmeter
A R1 B R2 C
+ -
5. Tugas :
a. Kapan arus yang melewati voltmeter diabaikan ?
b. Bagaimana perbedaan VBC perhitungan dan VBC pengukuran jika R1 dan R2 makin
besar ? Mengapa ?
PERCOBAAN VIII
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
V
18
MENGUBAH AMPEREMETER MENJADI VOLTMETER
1. Tujuan : Mahasiswa dapat membuat voltmeter dari amperemeter kemudian
menggunakannya.
2. Landasan Teori :
a. Miasalnya hambatan dalam ampermeter dengan batas ukur i (amper) adalah Rd
ohm.Jika ampermeter itu dalam suatu rangkaian (gambar 1 ) menunjukan skala
maksimum ,ini berarti kuat arus yang melalui BC = i amper sesuai dengan batas
ukurnya.
Kecuali,itu juga berarti bahwa tegangan antara titik B dan C,VBC = i Rd volt.
Jadi,sesungguhnya ampermeter tersebut adalah juga sebuah voltmeter dengan batas
ukur i Rd volt.
b. Bagaimana ukur voltmeter tersebut dapat diperbesar ? Menurut hukum ohm ,
V = I R .jadi V dapat diperbesaar dengan cara:
a. memperbesar I dan / atau
b. memperbesar R
Dalam hubungannya dengan maksud kita diatas, cara :
a. tidak dapat di gunakan karena dengan memperbesar i berarti melewati batas
ukur ampermeter karena itu cara b
b. yang di gunakan yaitu dengan memasang tahanan R secara seri dengan
ampermeter sehingga rangkaian menjadi :
A B C
Jika arus yang melewati ampermeter tetap sama dengan batas ukurnya ,yaitu
amper.tegangan antara A dan C adalah VAC = i (Rd + R ) volt.Jadi sekarang
ampermeter telah menjadi voltmeter yang batas ukur VAC = i ( Rd + R ) volt.
c. Bagaimana memilih R agar batas ukur voltmeter sesuai dengan keinginan kita ?
Misalnya batas ukur voltmeter yang kita inginkan adalah x volt,maka :
VAC = x volt
( Rd + R ) = x volt
Rd + R = x / i
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
A
19
Jadi, R = ( x / i ) – Rd ,diman i adalah batas ukur amperemeter .
3. Alat – alat yang digunakan:
Amperemeter (milli),multimeter ,beberapa tahanan ,tahanan geser,baterai / power suplly
dan kabel penghubung.
4. Percobaan
a. Mengubah ampermeter menjadi voltmeter.
1. Periksalah batas ukur ampermeter yang akan di ubah menjadi voltmeter.
a. Susunlah rangkaian berikut :
+ -
A1 = multimeter sebagai ampermeter
A2 = ampermeter yang akan di ubah menjadi voltmeter
b. Aturlah tahanan geser sehingga jarum A2 menunjukkan skala maksimum .
karena A2 dipasang seri dengan A1.batas ukur A2 = nilai kuat arus yang di
tunjukan oleh A1.
2. Ukrlah tahanan dalam amperemeter yang akan di ubah menjadi voltmeter
tersebut.
3. Buatlah voltmeter dengan 3 macam batas ukur yang berbeda – beda dari
ampermeter tersebut.
Catatalah : a. Batas ukur dan tahanan dalam ampermeter yang diubah
menjadi voltmeter tersebut.
b. Tahanan yang di pasang seri.
c. Batas ukur voltmeter yang dibuat.
b. Menggunakan dan menguji voltmeter yang telah di buat :
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
A1 A2
20
1. Susunlah rangkaian berikut :
A B C D
+ -
2. Ukurlah V AB,, V AC , VAD , V BC dan VCD dengan ketiga macam voltmeter yang
telah dibuat .
3. Lakukan pengukuran seperti langkah (2) tersebut dengan multimeter sebagai
voltmeter.
4. Bandingkan hasil pengukuran langkah (2) dan (3) tersebut.
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN
21