penyakit otot

5
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OTOT A. DISTROPI OTOT PROGRESIF Sedikitnya ada 5 jenis distropi otot (progresif otot yang lambat atau cepat). Gambaran kelima penyakit tersebut bisa dilihat sbb : 1. Duchene (ikatan X berat) Kejadian : antara umur 18 bulan and 4 tahun. Genetik : resesif dalam ikatan sex, muncul pada laki-laki. Manifestasi klinik : Kelemahan otot pelvis dan bahu. Jalan bergoyang-goyang. Gangguan jantung Retardasi mental pada 1/3 kasus. Progresifitas : Berkembang sangat progresif, mengakibatkan tidak bisa jalan pada umur 7 dan 11 tahun. Kematian akibat gagal jantung dan nafas pada dekade kedua atau ketiga. 2. Becker (ikatan X ringan) Kejadian : pada umur 5 - 25 tahun Genetik : resesif dalam ikatan sex, muncul pada laki-laki. Manifestasi klinik : Penurunan otot pelvis dan bahu. Fungsi jantung dan mental normal Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

Upload: nida

Post on 19-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Otot

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OTOT

A. DISTROPI OTOT PROGRESIFSedikitnya ada 5 jenis distropi otot (progresif otot yang lambat atau cepat). Gambaran kelima penyakit tersebut bisa dilihat sbb :1. Duchene (ikatan X berat)

Kejadian : antara umur 18 bulan and 4 tahun. Genetik : resesif dalam ikatan sex, muncul pada laki-laki. Manifestasi klinik : Kelemahan otot pelvis dan bahu. Jalan bergoyang-goyang.

Gangguan jantung Retardasi mental pada 1/3 kasus. Progresifitas : Berkembang sangat progresif, mengakibatkan tidak bisa

jalan pada umur 7 dan 11 tahun. Kematian akibat gagal jantung dan nafas pada dekade

kedua atau ketiga.

2. Becker (ikatan X ringan) Kejadian : pada umur 5 - 25 tahun Genetik : resesif dalam ikatan sex, muncul pada laki-laki. Manifestasi klinik : Penurunan otot pelvis dan bahu. Fungsi jantung dan mental normal

Progresifitas : Berkembang secara bertahap. Tidak bisa jalan setelah 25 tahun kejadian. Biasanya normal sepanjang hidupnya.

3. Limb girdle Kejadian : pada dekade kedua atau ketiga Genetik : autosom yang dominan, muncul pada laki-laki

maupun wanita Manifestasi klinik : Kelemahan otot-otot ekstrimitas atas, otot leher, otot

ekstrimitas bawah, dan otot panggul. Progresifitas :

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

Page 2: Penyakit Otot

Kecacatan yang parah dalam masa 10 - 20 tahun setelah serangan, rentang hidup memendek sampai 10 - 20 tahun.

4. Fascioscapulo humeral (Landodouzy Dejerine) Kejadian : biasanya pada dekade kedua. Genetik : autosom yang dominan, muncul pada laki-laki

maupun wanita Manifestasi klinik : Keterlibatan otot muka dan bahu.

Progresifitas : Biasanya jinak. Rentang hidup normal.

5. Myotonic (Steinert) Kejadian : sejak lahir sampai dekade keempat. Genetik : autosom yang dominan, muncul pada laki-laki

maupun wanita Manifestasi klinik : Atropi otot dengan berbagai organ yang terkena :

jantung, paru, otot halus, dan sistem endokrin. Progresifitas : Biasanya berkembang secara bertahap kalau kejadian

dimulai pada masa dewasa.

B. PATOFISIOLOGISecara pasti mekanismenya tidak diketahui, tapi ada 3 teori telah dikemukakan :1. Teori vaskuler

Karena kurangnya suplai darah mengakibatkan degenerasi jaringan otot.

2. Neurogenik teoriKarena adanya gangguan pada syaraf-syaraf yang berhubungan dengan interaksi otot.

3. Membran teoriDimana membran sel secara genetik mengalami gangguan.

C. PENGUMPULAN DATA DAN DIAGNOSA

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

Page 3: Penyakit Otot

Diagnosa distropi otot sulit untuk ditegakkan karena manifestasi klinik yang sama. Kelemahan otot dan perubahan bentuk otot adalah merupakan ciri khas untuk semua distropi otot. Nilai serum enzim otot kemungkinannya meningkat, dan EMG sering tidak normal.

D. PENANGANAN PASIENPenanganan pasien adalah berupa penangan suportif dan melibatkan keseluruhan tim kesehatan. Therapi fisik dan okupasi dapat membantu pasien dalam menjaga fungsi-fungsinya sebesar dan sebebas mungkin. Secara medis organ-organ yang terkena harus ditangani, tapi rentang kehidupan pasien sering memendek. Tidak ada obat yang dapat digunakan untuk menghambat perkembangan penyakit ini. Tindakan keperawatan berfokus pada kenyamanan pasien dan reinforcement teknik dan latihan diberikan pada pasien pada therapi fisik. Peran perawat adalah dalam merawat pasien dengan organ-organ lain yang terkena adalah sama seperti disfungsi lainnya.

E. KELAINAN OTOT LAINNYAKelainan otot lainnya biasanya diidentifikasi sebagai kelainan neuromuskular, berupa : miasthenia gravis dan penyakit jaringan konektif, berupa polimiositis.

References: Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., and Geissler, A.C. (1993). Nursing care plane: guidelines for planning and documenting patient care. The United States of America: F.A. Davis Company.

Ignatavicius, D.D., and Bayne, M.V. (1991). Medical surgical nursing: A nursing process approach. The United States of America: W.B. Saunders Company.

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2000). Brunner & Suddarth's textbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)