penyusun - brpbap3 · 2020. 6. 2. · lk brpbappp dibandingkan realisasi anggaran brpbappp ta 2018...
TRANSCRIPT
Penyusun :
A. Indra jaya Asaad., M.Sc
Agus Nawang S.St.Pi
Rahmadhany Natsir, S.Sos.
Anwar. S.Kom
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmatNYA
sehingga Laporan Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Perikanan Penyuluhan (BRPBAPPP) Triwulan III Tahun 2019 dapat disusun
dengan baik. Laporan ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas
kinerja dan pencapaian visi dan misi BRPBAPPP selama triwulan III 2019,
dengan metode penyajian mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.
Laporan Kinerja ini mempunyai beberapa fungsi antara lain memberikan
informasi kinerja yang terukur atas capaian triwulan III tahun 2019 dan sebagai
upaya perbaikan berkesinambungan bagi BRPBAPPP dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan kinerja. Selanjutnya, sejalan dengan
pelaksanaan reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
secara umum dan BRPBAPPP pada khususnya, telah menerapkan metode
pengukuran kinerja berbasis Balanced Score Card (BSC). Kinerja BRPBAPPP
diukur atas dasar penilaian indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan
indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis (SS) sebagaimana
tetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) BRPBAPPP 2019 yang merupakan
kontrak kinerja tahunan.
Selanjutnya, laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara
utuh atas capaian kinerja pada bidang riset, pendidikan, pelatihan,
penyuluhan dan dukungan manajemen pelaksanaan tugas lainnya pada
triwulan III 2019.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
iii
Plt. Kepala Balai,
A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc
NIP. 19770711 200502 1 001
Maros 8 Oktober 2019,
Akhirnya, dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya atas kontribusi dan sumbangsih semua pihak yang turut mendukung
pencapaian kinerja BRPBAPPP ini, laporan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
triwulan berikutnya.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
iv
DAFTAR ISI
Hal
Tim Penyusun i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar viii
Ringkasan Eksekutif ix
I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 3
1.4. Keragaan Sumberdaya Manusia (SDM) 8
1.5. Potensi 14
1.6. Permasalahan 16
1.7. Lingkungan Strategis 17
1.8. Isu-Isu Strategis 18
1.9. Sistematika Laporan Kinerja (LKj) 19
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 20
2.1. Rencana Strategis 2017-2019 21
2.2. Sasaran Strategis 24
2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 29
2.4. Perjanjian Kinerja (PK) 30
III. AKUNTABILITAS KINERJA 37
3.1. Capaian Kinerja BRPBAPPP 38
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE 41
SS 1.
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui
penyediaan SDM KP yang kompeten 41
IKU 1.
Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha yang
meningkat kelasnya 42
CUSTOMERS PERSPECTIVE 44
SS 2.
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,
bertanggung jawab dan berkelanjutan 44
IKU 2.
Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan pelaku
usaha yang disuluh yang dinilai kelas kelompoknya 45
IKU 3.
Legilisasi izin Usaha Mikro Kecil (UMK) dan pendirian
koperasi Sektor KP 46
IKU 4. Nilai PNBP BRPBAPPP 48
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 49
SS 3.
Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan SDKP yang
adil, berdaya saing dan berkelanjutan 51
IKU 5. Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh 51
IKU 6. Jumlah profil kelompok pelaku utama/usaha yang
disusun 52
IKU 7. Persentase Penyuluh perikanan yang berkontribusi
terhadap pelaksanaan program KKP 54
IKU 8. Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP 55
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
v
IKU 9. Jumlah Data dan/atau Informasi Hasil Riset Budidaya AIr
Payau yang Dihasilkan 57
IKU 10. Jumlah Komponen Inovasi Riset Budidaya Air Payau
yang Dihasilkan 61
IKU 11. Jumlah inovasi Teknologi Riset Budidaya Air Payau
yang diusulkan untuk direkomendasikan 69
IKU 12. Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang
terstandar 72
IKU 13. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama Riset Budidaya Air
Payau yang disepakati dan ditindaklanjuti 74
IKU 14. Jumlah sarana dan prasarana Riset Budidaya Air Payau
yang ditingkatkan kapasitasnya 76
IKU 15. Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset Budidaya Air
Payau yang dipublikasikan 77
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE 80
SS 4.
Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, profesional
dan berintegritas 81
IKU 16. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPBAPPP 81
SS 5.
Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang
handal dan mudah diakses 83
IKU 17.
Persentase unit kerja BRPBAPPP yang menerapkan
sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 84
SS 6.
Terwujudnya Birokrasi BRPBAPPP yang efektif, efisien dan
berorientasi pada layanan prima 86
IKU 18.
Presentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup
BRPBAPPP
86
SS 7.
Terkelolanya anggaran pembangunan BRPBAPPP secara
efisien dan akuntabel 88
IKU 19. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP 88
IKU 20.
Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas
LK BRPBAPPP Dibandingkan Realisasi Anggaran
BRPBAPPP TA 2018
92
3.2. Akuntabilitas Keuangan Triwulan I TA 2019 93
IV. P E N U T U P 95
4.1. Capaian Kinerja Utama 95
4.2. Permasalahan dan Rekomendasi 98
LAMPIRAN
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Pegawai Lingkup Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Triwulan III TA. 2019
8
Tabel 1.2 Keragaan Sumberdaya Manusia BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019 8
Tabel 1.3 Pegawai BRPBAPPP yang Mendapat Tugas Belajar s/d September
TA.2019
13
Tabel 1.4 Pegawai BRPBAPPP Yang mengikuti Diklat/Pelatihan pada bulan
September 2019
14
Tabel 2.1 Rencana Kinerja Kegiatan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
dan Penyuluhan Perikanan, 2017-2019
25
Tabel 2.2 Kerangka Pendanaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019
27
Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan, 2019
29
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Perikanan
(Per Februari 2019)
31
Tabel 2.5 Penjelasan Revisi Perjanjian Kinerja BRPBAPPP dengan Pusat Riset
Perikanan TA.2019
32
Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Pelatihan
dan Penyuluhan (Per Januari 2019)
33
Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Gabungan antara Balai Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan Kepala Pusat Pelatihan
dan Penyuluhan dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan TA.2019
34
Tabel 3.1 Capaian IKU Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Triwulan III Tahun 2019
39
Tabel 3.2 Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Perspective)
41
Tabel 3.3 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 1 Triwulan III TA.2019 42
Tabel 3.4 Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Triwulan III TA.2019
44
Tabel 3.5 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 2 Triwulan III TA.2019 45
Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja (IK) legalisasi izin usaha mikro kecil dan
pendirian koperasi sektor KP (unit) pada Triwulan III ini dapat dilihat
pada tabel berikut.
47
Tabel 3.7 Capaian jumlah UMK yang legalisasi dan didirikan 47
Tabel 3.8 Capaian jumlah koperasi yang legalisasi dan didirikan 47
Tabel 3.9 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 4 Triwulan III TA.2019 48
Tabel 3.10 Target dan Realisasi PNBP BRPBAPPP Per September 2019 49
Tabel 3.11 Capaian Kinerja pada Perspektif Proses Internal (Internal Process
Perspective) Triwulan III TA.2019
49
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
vii
Tabel 3.12 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 5 Triwulan III TA.2019 51
Tabel 3.13 Capaian Jumlah Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh 52
Tabel 3.14 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 6 Triwulan III TA. 2019 53
Tabel 3.15 Capaian Kinerja Nilai kinerja Pelaksanaan anggaran BRPBAPPP 55
Tabel 3.16 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 8 Triwulan III TA.2019 56
Tabel 3.17 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 9 Triwulan III TA.2019 58
Tabel 3.18 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 10 Triwulan III TA.2019 62
Tabel 3.19 Kisaran Sintasan udang windu setelah infeksi Vibrio harveyi
berpendar pada setiap perlakuan
67
Tabel 3.20 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 11 Triwulan III TA.2019 71
Tabel 3.21 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 12 Triwulan III TA.2019 73
Tabel 3.22 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 13 Triwulan III TA.2019 75
Tabel 3.23 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)14 Triwulan III TA. 2019 77
Tabel 3.24 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)15 Triwulan III TA. 2019 78
Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup
BRPBAPPP sampai dengan TW III TA.2019.
79
Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth Perspektive
Triwulan III TA.2019
80
Tabel 3.27 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16 Triwulan III TA.2019 83
Tabel 3.28 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 17 Triwulan III TA.2019 84
Tabel 3.29 Penilaian Persentase Capaian Manajemen Pengetahuan 86
Tabel 3.30 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 18 Triwulan III TA.2019 87
Tabel 3.31 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 19 Triwulan III TA.2019 90
Tabel 3.32 Kategori Penilaian Kinerja Anggaran 90
Tabel 3.33 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 20 Triwulan III TA.2019 92
Tabel 3.34 Pagu dan Realisasi Anggaran Triwulan III Tahun 2019 (per-Belanja) 93
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan, 2019
7
Gambar 1.2 Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 11
Gambar 1.3 Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
12
Gambar 1.4 Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 Berdasarkan
Golongan Ruang
13
Gambar 1.5 Pegawai BRPBAPPP Yang mengikuti Diklat/Pelatihan pada bulan
September 2019
14
Gambar 2.1 Pet Strategi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan, 2019
28
Gambar 3.1 Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019
Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada
www.kinerjaku.kkp.go.id.
37
Gambar 3.2 Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019
Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada
www.kinerjaku.kkp.go.id.
38
Gambar 3.3 Peta layout tambak dan distribusi titik sampling di Kawasan CBIB 59
Gambar 3.4 Koordinasi dengan Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Jeneponto
60
Gambar 3.5 Bak pematangan induk udang windu di NC, stok bakteri 63
Gambar 3.6 Kegiatan Riset Upaya Kawin Silang Kepiting Bakau Scylla Spp di
Bak Terkontrol
64
Gambar 3.7 Jantanisasi anakan kepiting bakau dengan aplikasi hormon
methyl testosteron
64
Gambar 3.8 Uji patogenitas kandidat probiotik 66
Gambar 3.9 TBV dan TPC air tambak udang di Jeneponto 68
Gambar 3.10 Kegiatan riset Inovasi Teknologi Riset Perikanan Budidaya Air
Payau
72
Gambar 3.11 Sertifikat KNAPPP 73
Gambar 3.12 Screenshoot Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP 91
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-
KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-
2019, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Perikanan Penyluhan
(BRPBAPPP) berkontribusi terhadap pengawalan kebijakan pokok ke-3 yaitu
Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan
usaha kelautan dan perikanan melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan
serta mengembangkan Inovasi IPTEK Bidang Kelautan dan Perikanan
Pada tahun 2019, BRPBAPPP memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan
7 Sasaran Strategis dan 20 Indikator Kinerja Utama. Dari 20 Indikator yang ada
terdapat 1 IKU pada Stakeholder Perspective KKP yaitu Jumlah kelompok
pelaku utama/usaha yang meningkat kelasnya merupakan bagian dari IKU
Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP. Pada Customer Perspective KKP,
khususnya IKU Jumlah Anggota kelompok pelaku utama dan pelaku Usaha
yang disuluh yang dinilai Kelas kelompoknya, Legalisasi Izin Usaha Mikro
Kecil (UMK) dan Pendirian Koperasi Sekotr KP dan Nilai PNBP BRBAPPP.
Pada Internal Process perspective KKP, khususnya pada IKU Jumlah
Pelaku utama/usaha yang disuluh, Jumlah Profil kelompok pelaku utama/usaha
yang disusun, Persentase Penyuluh Perikanan yang Berkontribusi terhadap
pelaksanaan Program KKP, Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP,
Jumlah Data dan/atau Informasi Hasil Riset Budidaya Air Payau yang
dihasilkan, Jumlah Komponen Inovasi Riset Budidaya Air Payau yang
dihasilkan, Jumlah Inovasi Teknologi Riset Budidaya Air Payau yang diusulkan
untuk direkomendasikan, Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang
terstandar, Jumlah Jejaring dan/ atau Kerjasama Rsiet Budidaya Air Payau yang
disepakati da ditindaklanjuti, Jumlah Sarana dan Prasarana Riset Budidaya Air
Payau yang ditingkatkan kapsitasnya, dan IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Riset Budidaya Air Payau yang dipublikasikan.
Pada Learn and Growth Perspective KKP, BRSDM berkontribusi atas IKU
Indeks profesionalitas ASN Lingkup BRBAPPP, Presentase Unit Kerja BRBAPPPP
yang menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar,
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang dimanfaatkan untuk
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
x
Perbaikan Kinerja Lingkup BRPBAPPP, Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran
BRPBAPPP, dan IKU Batas Tertinggi Presentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK
BRPBAPPP dibandingkan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA 2018
Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Triwulan III tahun 2019 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator
kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing
perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan
Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran
kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja BRSDM di tingkat korporat
triwulan III tahun 2019 sebesar 100.51%.
Selama Triwulan III tahun 2019, dari 20 IKU BRPBAPPP, terdapat 14 IKU
berstatus hijau, sisanya akan diukur pada triwulan selanjutnya. Rincian target
dan realisasi dari 14 IKU tersebut adalah:
1. Pada Stakeholder Perspective, terdapat 1 IKU pada Sasaran Strategis 1
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat” yang memiliki target pada
triwulan III, yaitu: Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Usaha yang Meningkat
Kelasnya.
2. Pada Customer Perspective, terdapat 3 IKU pada Sasaran Strategis 2
“Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan” yang memiliki target pada triwulan III, yaitu: Jumlah
anggota kelompok Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang disuluh yang
dinilai Kelas Kelompoknya, Legalisasi Izin Usaha Mikro Kecil (UMK) dan
pendirian koperasi Sektor KP, dan Niali PNBP BRPBAPPP.
3. Pada Internal Process Perspective, terdapat 11 IKU pada Sasaran Strategis
3 “Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya
saing dan berkelanjutan” yang memiliki target pada triwulan III yaitu:
Jumlah Pelaku utama/usaha yang disuluh, Jumlah Profil kelompok pelaku
utama/usaha yang disusun, Persentase Penyuluh Perikanan yang
Berkontribusi terhadap pelaksanaan Program KKP, Tersedianya Metode
Percontohan Penyuluhan KP, Jumlah Data dan/atau Informasi Hasil Riset
Budidaya Air Payau yang dihasilkan, Jumlah Komponen Inovasi Riset
Budidaya Air Payau yang dihasilkan, Jumlah Inovasi Teknologi Riset
Budidaya Air Payau yang diusulkan untuk direkomendasikan, Jumlah
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
xi
Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar, Jumlah Jejaring dan/
atau Kerjasama Rsiet Budidaya Air Payau yang disepakati da
ditindaklanjuti, Jumlah Sarana dan Prasarana Riset Budidaya Air Payau
yang ditingkatkan kapsitasnya, dan IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Riset Budidaya Air Payau yang dipublikasikan.
4. Pada Learn and Growth Perspective, terdapat 5 IKU pada Sasaran Strategis
4 “Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan
berintegritas” yang memiliki target pada triwulan III yaitu: Indeks
profesionalitas ASN Lingkup BRBAPPP; 1 IKU pada Sasaran Strategis 5
“Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang menerapkan
sisem manajemen pengetahuan yang terstandar” yang memiliki target
pada triwulan III yaitu: Presentase Unit Kerja BRBAPPPP yang menerapkan
Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar; 1 IKU pada Sasaran
Strategis 6 “Terwujudnya Birokrasi BRPBAPPP yang efektif,efisien dan
berorientasi pada layanan prima” yang memiliki target pada triwulan III
yaitu: Presentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang
dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup BRPBAPPP; 2 IKU pada
Sasaran Strategis 7 “ Terkelolanya anggaran Pembangunan BRPBAPPP
secara efisien dan akuntabel “ yang memiliki target pada triwulan III yaitu:
Nilai kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP dan Batas Tertinggi
Presentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK BRBAPPP dibadingkan Realisasi
Anggaran BRPBAPPP TA 2018.
5. IKU Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha yang meningkat
kelasnya dengan target tahunan sebanyak 207 kelompok dan target
triwulan III sebanyak 75 kelompok realisasi sebanyak 80 kelompok.
6. IKU Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang
disuluh yang dinilai kelas kelompoknya dengan target tahunan sebanyak
4.140 orang dan target triwulan III sebanyak 3.000 orang realisasi
sebanyak 3.663 orang.
7. IKU Legalisasi izin usaha mikro Kecil (UMK) dan pendirian koperasi sektor
KP dengan target tahunan sebanyak 827 unit dan target triwulan III
sebanyak 270 unit realisasi sebanyak 274 unit.
8. IKU Nilai PNBP BRPBAPPP dengan target tahunan sebesar 0,218 miliar dan
target triwulan III sebesar 0,35 miliar realisasi sebesar 0,348 miliar.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
xii
9. IKU Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh (orang) dengan target
tahunan sebanyak 49.710 orang dan target triwulan III sebanyak 50.000
orang realisasi sebanyak 50.669 orang.
10. IKU Jumlah Profil kelompok pelaku utama/usaha yang disusun dengan
target tahunan sebanyak 4.971 dan target triwulan III sebanyak 1.500
dokumen realisasi sebanyak 2.015 dokumen.
11. IKU Presentase penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap
pelaksanaan program KKP (%) sebesar 100,00% dan target triwulan III
sebesar 80,00% realisasi 82,57%
12. IKU Jumlah lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar (lembaga)
sebanyak 1 lembaga dan target tahunan triwulan III sebanyak 1 lembaga
realisasi sebanyak 1 lembaga. Sudah teralisasi pada triwulan II sehingga
capaian untuk triwulan III tetap 1 lembaga TA 2019.
13. IKU Jumlah Jejaring dan/atau kerjasama Riset Budidaya Air Payau yang
disepakati dan ditindaklanjuti dengan target tahunan sebanyak 5 dokumen
dan target triwulan III sebanyak 4 dokumen realisasi sebanyak 4 dokumen.
14. IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset Budidaya Air Payau yang
dipublikasikan (KTI) dengan target tahunan sebanyak 25 KTI dan target
triwulan III sebanyak 10 KTI realisasi sebanyak 11 KTI.
15. IKU Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPBAPPP (Indeks) dengan target
tahunan sebesar 60,00% dengan target triwulan III sebesar 50,00%
realisasi 54,96%.
16. IKU Presentase Unit Kerja BRPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar (%) dengan target tahunan sebesar 75%
dengan target triwulan III sebesar 95% realisasi sebesar 95,83%.
17. IKU Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP (Nilai) dengan target
tahunan sebanyak 86,00% dengan target triwulan III sebanyak 95,00%
realisasi sebanyak 95,43%.
Secara umum kinerja BRPBAPPP cukup baik, namun demikian dalam
rangka peningkatan kinerja perlu dilakukan perhatian terhadap hal-hal
sebagai berikut :
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
xiii
1. Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Pelaku Usaha yang Meningkat
Kelasnya (Kelompok), dari target tahunan sebesar 207 kelompok
sampai triwulan III 2019 capaian baru mencapai 80 kelompok.
Meskipun target triwulan III sebesar 75 kelompok dapat tercapai, IKU ini
perlu dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian
tahunan mencap 207 kelompok. Oleh karenanya BRPBAPPP agar dapat
memantau dan mempercepat kegiatan dengan sering-seringya
berkordinasi dengan para penyuluh dengan melakukan sosialisasi.
sehingga pada triwulan IV capaiannya bisa mencapai target tahunan.
2. Jumlah Anggota Kelompok Pelaku utama dan pelaku usaha yang
disuluh yang dinilai kelas kelompoknya, dari target tahunan sebanyak
4.140 orang sampai triwulan III 2019 capaian baru mencapai 3.663
orang (1,13%).
Meskipun target triwulan III sebanyak 3.000 orang dapat tercapai, IKU ini
perlu dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian
tahunan mencapai 4.140 orang. Oleh karenanya BRPBAPPP Seksi
Penyuluhan sering berkoordinasi dengan seluruh penyuluh dengan
memberikan format dan menjelaskan format laporannya, sehingga nanti
pada saat triwulan IV bisa mencapai target tahunannya.
Legalisasi izin Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Pendirian Koperasi
Sektor KP (Unit) sampai triwulan III capaiannya 274 unit dimana
target triwulan III sebesar 270 unit (0,34%).
Meskipun target triwulan III sebesar 270 unit dapat rercapai, IKU ini perlu
dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian tahunan 827
unit. Oleh karenanya Seksi Penyuluhan di BRPBAPPP supaya bisa
memantau dan mempercepat kegiatan dengan seringnya berkomunikasi
dan berkoordinasi ke setiap penyuluh yang memiliki usaha mikro kecil
dan koperasi untuk segera melakukan legalisasi izin usahanya.Sehingga
nanti pada saat triwulan IV bisa mencapai target tahunannya.
3. Jumlah Pelaku Utama/Usaha yang disuluh (orang).
Dari target tahunan telah tercapai dan melebihi 101,34%, dimana target
tahunannya 49.710 orang, target triwulan III 50.000 orang dan capaian
triwulan III sebesar 50.669 orang.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
xiv
4. Jumlah Profil Kelompok Pelaku Utama/Usaha yang disusun
(dokumen), dari target tahunan sebesar 4.971 dokumen sampai
triwulan III 2019 capaian baru mencapai 1.500 dokumen (3,32%)
Meskipun target triwulan III sebesar 1.500 dokumen dapat tercapai, IKU ini
perlu dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian
tahunan mencapai 4971 dokumen. Oleh karenanya BRPBAPPP agar dapat
memantau dan mempercepat kegiatan dengan sering-seringya
berkordinasi dengan penyuluh yang bersangkutan sehingga capaian
triwulan IV bisa mecapai target tahunannya.
5. Data Dukung
Penanggung jawab IKU agar dapat menyampaikan data dukung tepat
waktu bersamaan dengan penyampaian capaian.
6. IKU dengan Target Kinerja Tahunan
Indikator Kinerja Utama yang memiliki target tahunan tetap harus
dimonitor perkembangan pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab IKU
agar memastikan bahwa capaian akhir tahun dapat dicapai dengan baik
sesuai target yang telah ditetapkan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
merupakan amanah dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Balai Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan merupakan unit pelaksana teknis
Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset perikanan budidaya air
payau dan penyuluhan perikanan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan
Perikanan.
Berdasarkan struktur organisasi maka Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan
laporan;
2. Pelaksanaan riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi,
reproduksi, genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi
dan teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta
analisis komoditi;
3. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau;
4. Penyusunan materi, metodologi, pelaksanaan penyuluhan perikanan, serta
pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi
pelaku utama dan pelaku usaha;
5. Penyusunan kebutuhan peningkatan kapsitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil
(PNS), swadaya dan swasta;
6. Pengelolaan prasarana sarana riset perikanan budidaya air payau dan
penyuluhan perikanan; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Dalam melaksanakan pelayanan teknis dan administratif Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan sebagai unit
pelaksana teknis semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
2
system manajemen Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan yang
menuntut asas akuntabilitas.
Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas, Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan mengacu Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan diwajibkan untuk:
1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi; dan
2. Menyampaikan laporan kinerja interim pada setiap triwulan kepada Kepala
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan dengan tembusan Sekretaris
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kepala Pusat Riset Perikanan
dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Dasar hukum penyusunan laporan kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan triwulan III tahun 2019, sebagai berikut:
1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. TUJUAN
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 disusun
dalam rangka memenuhi beberapa tujuan, yaitu :
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
3
1. berikutnya. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud
akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan menuju terwujudnya good governance
dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada
masyarakat di satu sisi dan disisi lain;
2. Sebagai alat kendala dan alat pemacu peningkatan kinerja; dan
3. Sebagai umpan balik (feed back) untuk perbaikan kinerja di setiap triwulan
dan tahun
1.3. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Balai Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dibantu oleh:
1. Subbagian Tata Usaha
Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan administrasi
kepegawaian, tata laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga
dan perlengkapan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Subbagian tata usaha menyelenggarakan
fungsi:
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, dan
tata laksana; dan
b. Pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan
perlengkapan.
Subbagian tata usaha terdiri atas:
a. Urusan kepagawaian
Urusan kepagawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, administrasi jabatan fungsional dan tata laksana.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
4
b. Urusan keuangan dan umum
Urusan keuangan dan umum mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan.
2. Seksi Tata Operasional
Seksi tata operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi tata operasional menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran; dan
b. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
Seksi tata operasional terdiri atas:
a) Subseksi Program dan Anggaran
Subseksi program dan anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana program dan anggaran.
b) Subseksi Monitoring dan Evaluasi
Subseksi monitoring dan evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
3. Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana
Seksi pelayanan teknis dan sarana mempunyai tugas melakukan pelayanan
teknis, jasa, informasi, komunikasi, kerjasama, serta pengelolaan prasarana
dan sarana riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi pelayanan teknis dan sarana
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerjasama riset
perikanan budidaya air payau serta pengelolaan perpustakaan; dan
b. Pengelolaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau.
Seksi pelayanan teknis dan sarana terdiri atas:
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
5
a) Subseksi Pelayanan Teknis
Subseksi pelayanan teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, kerjasama riset
perikanan budidaya air payau dan pengelolaan perpustakaan.
b) Subseksi Prasarana dan Sarana
Subseksi prasarana dan sarana mempunyai tugas melakukan
pengelolaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau.
4. Seksi penyuluhan
Seksi penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi
pelaku utama dan pelaku usaha, pengelolaan prasarana dan sarana
penyuluhan, penyusunan materi, metodologi dan pelaksanaan penyuluhan
perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh swadaya dan
swasta.
Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi penyuluhan menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyiapan bahan pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum
masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pengelolaan
prasarana dan sarana penyuluhan; dan
b. Penyiapan bahan penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan
penyuluhan perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh
swadaya dan swasta.
Seksi penyuluhan terdiri atas:
1) Subseksi Kelembagaan Kelompok
Subseksi kelembagaan kelompok mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan
forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta
pengelolaan prasarana dan sarana penyuluhan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
6
2) Subseksi Penyelenggaraan
Subseksi penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan
penyuluhan perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas
penyuluh swadaya dan swasta.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan:
a. Riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi, reproduksi,
genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi dan
teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta analisis
komoditi;
b. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau;
c. Penyuluhan perikanan; dan
d. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas
masing-masing jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas peneliti, teknisi litkayasa,
penyuluh perikanan, arsiparis, pranata computer, pengadaaan barang
dan jasa (PBJ), analisis kepegawaian, pustakawan dan jabatan fungsional
lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kelompok penelitian (kelti) merupakan kelompok keahlian yang
secara fungsional sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan riset
BRPBAPPP di bidang perikanan budidaya air payau. Setiap kelti dipimpin
oleh penanggung jawab kelti. BRPBAPPP telah menetapkan lima kelti yaitu:
1. Kelti sumber daya dan lingkungan, bertugas melaksanakan riset di
bidang pemetaan, lingkungan, toksikologi, dan ekologi;
2. Kelti kesehatan dan lingkungan, bertugas melaksanakan riset di bidang
biologi dan patologi;
3. Kelti perbenihan, genetika, dan bioteknologi, bertugas
melaksanakan
4. Riset di bidang reproduksi, genetika, bioteknologi, dan plasma
nutfah;
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
7
5. Kelti nutrisi dan teknologi pakan, bertugas melaksanakan riset di
bidang nutrisi dan teknologi pakan; dan
6. Kelti teknologi perikanan budidaya, bertugas melaksanakan riset
dibidang teknologi perikanan budidaya dan analisis komoditas.
Adapun struktur organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan sebagaimana Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dapat dilihat pada
gambar 1.1.
Sumber: PERMEN KP 29,2017
Gambar 1.1. Struktur Organisasi dan personel pemangku jabatan struktural di
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan (BRPBAPPP), Maros.
Plt. KEPALA BALAI
A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SUBSEKSI PELAYANAN
TEKNIS
Rosmiati, A.Md.Kom
SUBSEKSI PRASARANA
DAN SARANA
Andi Muhammad Sabir
Page
SEKSI PELAYANAN TEKNIS
DAN SARANA
A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc
Plh. SUBSEKSI PROGRAM DAN
ANGGARAN
Ahmadirrahman
Fajrihanif
Plh. SUBSEKSI MONITORING DAN
EVALUASI
Rahmadhany Natsir,
S.Sos
Plh. SEKSI TATA
OPERASIONAL
Agus Nawang, S.St.Pi
Plh. SEKSI
PENYULUHAN
Anton Mulyawan, S.H
Plh. SUBSEKSI KELEMBAGAAN
KELOMPOK
Husain
SUBSEKSI
PENYELEGGARAAN
Ansar, A.Md
SUBBAGIAN
TATA USAHA
A. Bahtiar, S. St, P.i
URUSAN
KEUANGAN DAN UMUM
Dra. Sitti Maemunah
URUSAN
KEPEGAWAIAN
Hawasia, S.A.P
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
8
1.4. KERAGAMAN SUMBERDAYA MANUSIA
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa
pengelolaan potensi dan kekayaan sumber daya laut memerlukan dukungan
sumber daya manusia (SDM) dan teknologi yang handal. Peningkatan kualitas
SDM menghasilkan SDM yang berkompetensi tinggi dalam mengawal
program-program dan target Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan yang telah ditetapkan. Struktur SDM Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan pada Triwulan III
tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Berikut adalah jumlah pegawai BRPBAPPP yang disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Pegawai Lingkup Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Triwulan III TA. 2019
No. Unit Kerja PNS CPNS Tenaga
Kontrak Jumlah
1. Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan, Maros
90 - 30 120
2. Instalasi Riset Maranak 5 - 3 8
3. Instalasi Perbenihan
Budidaya Udang Windu Di
Barru
17 - 7 24
4. Instalasi Tambak Percobaan
Di Punaga Takalar
4 - 3 7
Total 116 - 43 159
Tabel 1.2. Keragaan Sumberdaya Manusia BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019
No. Uraian Jumlah (orang) %.
1.
Berdasarkan Struktural dan Fungsional
Administrasi 39* 7,44
Analis Kepegawaian 1 0,19
Pustakawan 2 0,38
Fungsional PBJ 1 0,19
Arsiparis 2 0,38
Peneliti 43** 8,21
Penyuluh Perikanan 411 78,44
Litkayasa 25 4,77
TOTAL 524 100,00
2 Berdasarkan jenjang Fungsional peneliti
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
9
No. Uraian Jumlah (orang) %.
Professor Riset 3 6,98
Peneliti Utama 4 9,30
Peneliti Madya 19 44,19
Peneliti Muda 14 32,56
Peneliti Pertama 3 6,98
Non Kelas 0 0,00
TOTAL 43 100.00
3. Berdasarkan Jenjang Fungsional Penyuluh Perikanan
Penyuluh Perikanan Utama 0 0
Penyuluh Perikanan Madya 87 21,17
Penyuluh Perikanan Muda 156 37,96
Penyuluh Perikanan Pertama 87 21,17
Penyuluh Perikanan Penyelia 15 3,65
Penyuluh Perikanan Pelaksana
Lanjutan
17 4.14
Penyuluh Perikanan Pelaksana 25 6,08
Penyuluh Perikanan Pemula 6 1.46
Penyuluh Perikanan (Calon
Fungsional)
18 4,33
TOTAL 411 100,00
4. Berdasarkan Jenjang Fungsional Litkayasa
Litkayasa Penyelia 9 34,61
Litkayasa Pelaksana Lanjutan 11 42,08
Litkayasa Pelaksana 6 23,08
TOTAL 26 100,00
5. Berdasarkan Jenjang Fungsional Pustakawan
Pustakawan Madya 1 1
TOTAL 1 100,00
6. Berdasarkan Jenjang Fungsional Arsiparis
Arsiparis Pelaksana 1 0,5
Arsiparis Pertama 1 0,5
TOTAL 2 100,00
7. Berdasarkan tingkat pendidikan
S3 13 2,48
S2 46 8,59
S1 326 61,83
D4 23 4,38
D3 47 8,97
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
10
No. Uraian Jumlah (orang) %.
<SLTA 75 13,74
TOTAL 530 100.00
8. Berdasarkan Golongan
IV 106 20,23
III 347 66,22
II 71 13,55
I 0 0,0
TOTAL 530 100,00
9. Berdasarkan Kelompok Umur
20 – 25 0 0
26 – 30 7 1,34
31 – 35 44 8,40
36 – 40 94 17.94
41 – 45 118 22,52
46 – 50 126 24,05
51 – 55 94 17,94
56 – 60 38 7,25
> 60 3 0,57
Total 530 100,00
Keterangan:
Pemindahan Pegawai fungsional Umum an. Muhammad Chaidir Undu, S.Pi, M.Sc dari
BRPBAPPP ke Poltek KP Pariaman- Bali tmt 01-09-2019
** Pemindahan Pegawai Fungsional Penyuluh Perikanan dari Satminkal Maros ke
POLTEK KP Bone sebanyak 3 orang an.
1. Mardatillah Z, S.St.Pi
2. Muhammad Nurman Syarief, S.Pi
3. Restiana
*** 1 orang fungsional penyuluh perikanan yang memasuki usia pensiun an. Martha
Keragaan sumberdaya manusia di Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) apabila dilihat dari tabel di atas,
dapat digolongkan ke dalam jenis jabatan fungsional dan non fungsional,
jenjang fungsional peneliti, jenjang fungsional penyuluh, jenjang fungsional
litkayasa, jenjang fungsional pustakawan, tingkat pendidikan, golongan,
kelompok umur dan jenis kelamin. Dengan melihat keragaan SDM BRPBAPPP
tersebut, diharapkan dapat menjadi faktor kekuatan bagi BRPBAPPP untuk
menjadi balai riset perikanan budidaya air payau dan juga sekaligus sebagai
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
11
balai penyuluhan perikanan yang nantinya dapat mendukung kemajuan sektor
kelautan dan perikanan.
Berdasarkan Tabel 1.2. di atas, keragaan sumberdaya manusia di BRPBAPPP
dapat digambarkan pada diagram-diagram berikut ini.
Gambar 1.2. Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019
Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa persentase tertinggi untuk SDM
BRPBAPPP adalah : (1) Penyuluh perikanan sebanyak 411 orang (78,44%)
yang terdiri dari : penyuluh perikanan Madya sebanyak 87 orang (21,17%),
Penyuluh Perikanan Muda sebanyak 156 orang (37,96), Penyuluh Perikanan
Pertama sebanyak 87 orang (21,17%), Penyuluh Perikanan Penyelia sebanyak
15 orang (3,65%), Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan sebanyak 17 orang
(4,14%), Penyuluh Perikanan Pelaksana sebanyak 25 orang (6,08), Penyuluh
Perikanan Pemula sebanyak 6 orang (1,46%), Penyuluh Perikanan (Calon
Fungsional) sebanyak 18 orang (4,38%); (2) Administrasi sebanyak 39
orang (7,44%) yang terdiri dari : tenaga administrasi dan keuangan, pengelola
BMN, pelayanan teknis dan kerjasama, dan satpam; (3) peneliti sebanyak 43
orang (8,21%) yang terdiri dari : Prof Riset sebanyak 3 orang (6,98%),
Peneliti Utama sebanyak 4 orang (9,30%), Peneliti Madya sebanyak 19 orang
(44,19%), Peneliti Muda sebanyak 14 orang (32,56%), Peneliti Pertama
sebanyak 3 orang (6,98%); (4) Teknisi litkayasa sebanyak 25 orang (4,89%)
yang terdiri dari : Teknisi litkayasa Penyelia sebanyak 9 orang (34,61%),
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
12
Teknisi Litkayasa pelaksana lanjutan sebanyak 11 orang (42,08%) dan Teknisi
Litkayasa Pelaksana sebanyak 6 orang (23,08%).
Apabila melihat dari komposisi SDM tersebut, maka BRPBAPPP
seharusnya menambah lagi jumlah pegawai administrasi karena penelti sudah
tidak bisa lagi merangkap jabatan dan adanya pegawai yang jabatannya
sebagai peneliti yang pinda sehingga balai kekurangan tenaga administrasi
dan peneliti yang diharapkan nantinya dapat lebih meningkatkan kualitas
balai sebagai lembaga riset yang menghasilkan teknologi budidaya perikanan
air payau serta Komposisi SDM BRPBAPPP berdasarkan tingkat pendidikan,
sebagian besar telah berpendidikan S1dan D4 yaitu sebanyak 349 orang
(66,21%), kemudian SMA sebanyak 75 orang (13,74%), S2 sebanyak 46 orang
(8,59%), D3 sebanyak 47 orang (8,97%), S3 sebanyak 13 orang (2,48%).
Sebagai lembaga riset dan penyuluhan perikanan, maka kedepannya
BRPBAPPP perlu meningkatkan kualitas SDM balai baik melalui
pelatihan, tugas belajar, maupun ijin belajar.
Gambar 1.3. Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Selain keragaan SDM BRPBAPPP berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat
juga keragaan SDM BRPBAPPP berdasarkan golongan ruang. Golongan ruang
III mendominasi jumlah pegawai BRPBAPPP yaitu sebanyak 347 orang
(66,22%), diikuti oleh golongan IV sebanyak 106 orang (20,23%), dan yang
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
13
terakhir adalah golongan II sebanyak 71 orang (13,55%) dan golongan 1 sudah
tidak ada lagi. sebagaimana tersaji pada Gambar 1.4. berikut ini.
Gambar 1.4. Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 Berdasarkan
Golongan Ruang
Untuk meningkatkan kualitas serta kapabilitas SDM Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, maka balai selalu mendorong
pegawainya baik yang fungsional maupun non fungsional untuk
mengembangkan kemampuannya melalui diklat, tugas belajar, maupun ijin
belajar. Sampai dengan akhir bulan September tahun 2019 terdapat 1 orang
pegawai BRPBAPPP yang melakukan tugas belajar dengan jenjang pendidikan
S2 dari peneliti. Berikut ini tersaji tabel pegawai BRPBAPPP yang
melaksanakan tugas belajar sampai dengan akhir September 2019.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
14
Tabel 1.3. Pegawai BRPBAPPP Yang Mendapat Tugas Belajar s/d September
TA.2019
Untuk pengembangan SDM BRPBAPPP jangka pendek berupa diklat,
pelatihan, bimtek dan sebagainya baik dari internal BRPBAPPP maupun
eksternal BRPBAPPP sampai dengan bulan September telah ada pegawai
BRPBAPPP yang mengikuti bimtek yang diselenggarakan di lingkup BRSDM KP
sebagaimana tersaji pada tabel berikut.
Tabel 1.4. Pegawai BRPBAPPP Yang mengikuti Diklat/Pelatihan pada bulan
September 2019
Untuk kedepannya, diharapkan dengan komposisi SDM BRPBAPPP
sebagaimana tersebut pada tabel-tabel di atas dapat mendukung
terlaksananya tugas pokok dan fungsi BRPBAPPP sebagai lembaga riset
perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan
No. Nama Prog Bidang/Fakultas
/Jurusan
SK Tugas
Belajar
Ket
1 Muh. Nur
Syafaat, S.Pi
Aquacul
ture
Aquaculture 219/SJ/KP.53
2/XII/2017
University
Malaysia
Terengganu
No Nama Kegiatan Lokasi Tanggal
1 Bimo Adi
Prianggoro,
SAP
Rapat Persiapan Bimtek dan
Workshop Tim Penilai
Jabatan fungsional Analis
Kepegawaian dan Workshop
dan Bimtek E-DUPAK IPAKRI
Jakarta 11 s.d 13
September
2019
2 Agus Nawang,
S.St. Pi
Training dan Konsultasi
Teknis Manajerial
Pembenihan
BBRPBL
Gondol
29 Sept s.d
1 Okt 2019
3 Tuti Asriani Training dan Konsultasi
Teknis Manajerial
Pembenihan
BBRPBL
Gondol
29 Sept s.d
4 Okt 2019
4 Abidin Training dan Konsultasi
Teknis Manajerial
Pembenihan
BBRPBL
Gondol
29 Sept s.d
4 Okt 2019
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
15
1.5. POTENSI
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki panjang garis pantai
yang tergolong panjang di dunia sehingga merupakan modal besar sebagai
basis untuk perikanan budidaya air payau. Potensi sumberdaya alam berupa
lahan menjadi salah satu keunggulan komparatif dalam pengembangan
perikanan budidaya air payau. Kalau dikelola dengan baik, maka keunggulan
komparatif ini dapat mendukung keunggulan kompetitif. Potensi sumberdaya
lahan budidaya air payau di Indonesia mencapai luas 2.963.717 ha dengan
pemanfaatan yang baru mencapai 657.346 ha atau 22,18%. Potensi ini
sekaligus menjadi tantangan untuk dapat meningkatkan pemanfaatan lahan
untuk perikanan budidaya air payau.
Kalau merujuk pada kategori komoditas yang tergolong komoditas ekspor
yaitu komoditas yang berdaya saing dengan ciri mempunyai pasar
internasional, sumberdaya melimpah, sumber devisa, teknologi dikuasai, dan
bersifat industri, maka sebagian besar komoditas perikanan budidaya air
payau tergolong sebagai komoditas ekspor. Komoditas yang masuk dalam
kategori ini di antaranya adalah udang windu (Penaeus monodon), udang
vaname (Litopenaeus vannamei), kepiting bakau (Scylla spp.), rajungan
(Portunus pelagicus), dan ikan bandeng (Chanos chanos), sehingga juga dapat
menjadi potensi bagi pengembangan perikanan budidaya air payau. Di antara
4 komoditas yang telah ditetapkan oleh KKP sebagai komoditas untuk program
industrialisasi, ternyata 2 di antaranya yaitu udang dan ikan bandeng adalah
komoditas perikanan budidaya air payau. Untuk pertama kalinya sepanjang
sejarah, salah satu produk perikanan budidaya yaitu ikan bandeng, telah
secara nyata memberikan andil yang dominan terhadap inflasi. Bersama dua
komoditas lain yaitu ikan tongkol (Euthynnus spp.) dan ikan kembung
(Rastreliger spp.), telah memberikan andil terhadap inflasi rata-rata sebesar
0,56%. Untuk itu, KKP mengusulkan komoditas perikanan terutama ketiga jenis
komoditas tersebut (termasuk ikan bandeng) agar dimasukkan dalam kategori
barang kebutuhan pokok, karena telah memasyarakat dan menjadi bagian
yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, perikanan
budidaya air payau juga menjadi basis bagi penguatan ketahanan pangan
nasional. Komoditas ketahanan pangan dengan ciri mempunyai pasar
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
16
domestik, sumberdaya cukup tersedia, mudah dipelihara secara massal, biaya
produksi murah, dan teknologi budidaya mudah diadopsi. Komoditas lain yang
dapat dikategorikan ketahanan pangan yang juga sudah dikembangkan
sebagai komoditas air payau yang aslinya termasuk komoditas air tawar
adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Selain komoditas ekspor dan
ketahanan pangan, komoditas perikanan budidaya air payau juga ada yang
tergolong komoditas prospektif yang dapat lebih dikembangkan di masa akan
datang seperti ikan baronang (Siganus spp.).
Potensi sumberdaya alam lain yang tergolong sumberdaya terbaharukan
adalah hutan mangrove yang sekarang ini memiliki luas sekitar 1,8 juta hektar
di Indonesia dan merupakan ekosistem yang dapat berasosiasi dengan lahan
perikanan budidaya air payau. Konservasi mangrove dan restorasi
ekosistemnya akan memberikan keuntungan investasi yang besar dan dapat
mendorong upaya perikanan budidaya yang lebih baik, termasuk
memberikan nilai ekonomi bagi perikanan budidaya air payau di satu sisi dan
kesejahteraan masyarakat di sisi lain. Di samping potensi sumberdaya alam
untuk budidaya air payau yang besar, terdapat pula potensi kelembagaan
seperti Komisi Udang, Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN), Masyarakat
Akuakultur Indonesia (MAI), Shrimp Club Indonesia (SCI), Asosiasi Pengusaha
Pembenihan Udang (APPU), Asosiasi Pengusaha Cold Storage Indonesia
(APCI), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang perikanan yang
perlu terus disinergikan di masa akan datang karena akan menjadi pendorong
dalam pengembangan perikanan budidaya air payau.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya air
payau dan menjadikan perikanan budidaya air payau ini sebagai penggerak
utama (prime mover) pengembangan ekonomi nasional, diperlukan upaya
percepatan dan terobosan dalam pengembangan perikanan budidaya air
payau yang didukung dengan kebijakan ekonomi serta iklim sosial politik
yang kondusif. Dalam kaitan ini, koordinasi dan dukungan lintas sektor serta
para pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu prasyarat yang sangat
penting.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
17
1.6. PERMASALAHAN
Dalam pengembangan perikanan budidaya air payau, masih
diperhadapkan pada permasalahan kebijakan berupa implementasi kebijakan
tata ruang yang masih sangat rendah. Permasalahan infrastruktur seperti
terbatasnya jalan usaha tani dan prasarana saluran irigasi adalah kondisi
umum yang banyak dijumpai di kawasan perikanan budidaya air payau.
Terbatasnya ketersediaan dan distribusi induk dan benih unggul, harga pakan
yang relatif mahal, dan adanya serangan hama dan penyakit udang/ikan, serta
pencemaran lingkungan perairan merupakan permasalahan teknis yang juga
harus dihadapi dalam pengembangan perikanan budidaya air payau.
Aktivitas pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya air payau yang
berada di daratan maupun sepanjang pesisir pantai, tidak luput dari
permasalahan alam dan kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi.
Bencana alam seringkali menimbulkan kerusakan bagi sarana dan prasarana
budidaya air payau yang memerlukan upaya mitigasi yang lebih baik.
1.7. LINGKUNGAN STRATEGIS
Secara teoritis, lingkungan strategis ini dapat diartikan sebagai situasi
factor yang strategis baik internal maupun eksternal yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan BRPBAPPP telah ditetapkan untuk periode
ke depan (tahun 2017-2019). Dalam hal ini, yang dimaksud dengan situasi
faktor yang strategis tersebut adalah dokumen rencana lima tahunan (2015-
2019) BRPBAPPP yang berisi visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta kebijakan,
program, dan kegiatan yang disusun sesuai sistematika tertentu serta
berpedoman pada perencanaan kerja dan penganggaran yang dikeluarkan
oleh pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek internal dan
eksternal yang mempengaruhi dan mungkin mempengaruhi keberhasilan
pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Sasaran Renstra Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan tahun 2015-2019 mencakup:
1. Meningkatnya kapasitas Instalasi Pembenihan Udang Windu;
2. Meningkatnya kapasitas Instalasi Perbenihan Kepiting Bakau;
3. Meningkatnya kapasitas Instalasi Tambak Percobaan;
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
18
4. Tersedianya “Teknologi Budidaya Air Payau yang Berdaya Saing dan
Berkelanjutan”;
5. Tersedianya data dan informasi tentang penyakit udang dan cara
pengendaliannya;
6. Meningkatnya penyediaan informasi geospasial mendukung
pengembangan perikanan budidaya air payau;
7. Meningkatnya jejaring dan diseminasi litbang perikanan budidaya air
payau;
8. Terakreditasinya Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan dalam Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) sehingga
diharapkan bahwa produk yang dihasilkan sistem manajemen kualitas
internasional ini akan berkualitas baik dan dapat diterima oleh pasar;
9. Terakreditasinya Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan dalam Sistem Manajemen Litbang (Sertifikasi KNAPPP); dan
10. Meningkatnya penyediaan materi, metodologi, pelaksanaan penyuluhan
perikanan, serta pengembangan dan fasilitas kelembagaan dan forum
masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Dalam penyusunan Renstra Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
dan Penyuluhan Perikanan tahun 2015-2019 telah diidentifikasi berbagai faktor
yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan perikanan
budidaya air payau di masa akan datang. Faktor yang dianalisis tersebut
meliputi: faktor kekuatan (strengths), faktor kelemahan (weaknesses), faktor
peluang (opportunities), dan faktor tantangan (threats).
1.8. ISU-ISU STRATEGIS
Isu-isu strategis yang perlu menjadi perhatian dalam perikanan
budidaya air payau yang berkelanjutan adalah sebagai berikut:
1. Potensi terjadinya banjir termasuk banjir pasang (rob) dan tidak
menentunya kondisi cuaca, serta bencana alam di kawasan pesisir yang
dapat menghambat pelaksanaan kegiatan litbang perikanan budidaya air
payau.
2. Potensi wabah penyakit udang/ikan yang dapat terjadi pada situasi dan
kondisi tertentu yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan litbang
perikanan budidaya air payau.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
19
3. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community
(AEC) yang dimulai pada 31 Desember 2015 akan semakin menambah
persaingan dalam memasarkan produk-produk perikanan budidaya air
payau, sebab akan membuka keran perdagangan bebas dan adanya
kesamaan komoditas yang dikembangkan dan diekspor oleh sesama
negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sehingga
dibutuhkan peningkatan efisiensi dalam usaha dan akses pemasaran
produk.
4. Tuntutan kualitas produk di pasar global terhadap standarisasi dan
ketertelusuran untuk jaminan kualitas dan keamanan pangan, sehingga
perlu diantisipasi upaya akreditasi laboratorium, cara budidaya yang baik,
dan kelembagaan yang lebih profesional dari Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan.
5. Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
frekuensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrem dan lingkungan
budidaya yang memburuk, dengan demikian diperlukan upaya teknologi
yang efisien, hemat air dan energi, ramah lingkungan, dan produktif dalam
pelaksanaan kegiatan perikanan budidaya air payau.
1.9. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA (LKj)
Laporan Kinerja ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian
kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
pada triwulan III tahun 2019, yaitu dengan melakukan analisis atas capaian
kinerja (performance results) triwulan III tahun 2019 terhadap rencana kinerja
(performance plans) triwulan III tahun 2019. Analisis tersebut memungkinkan
teridentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai
umpan balik perbaikan kinerja di triwulan selanjutnya. Sejalan dengan hal
tersebut, sistematika penyajian laporan kinerja adalah sebagai berikut:
Bab I - Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, dengan penekanan kepada
aspek strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan serta permasalahan utama (stretegic issued) yang sedang
dihadapi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
20
Bab II - Perencanaan Kinerja, pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar
perjanjian kinerja tahun 2019.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, bab ini menjelaskan hasil capaian kinerja
dari indikator-indikator kinerja yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
disertai beberapa capaian indikator kinerja lainnya.
Bab IV Penutup, bab ini berisi uraian singkat terkait Kesimpulan,
Pemasalahan dan Rekomendasi.
Lampiran:
a. Penetapan Kinerja Tahun 2019; dan
b. Dokumen yang diperlukan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
21
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam struktur organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kelautan
dan Perikanan di bidang riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan
perikanan, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan. Sebagaimana disebutkan pada
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 29/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
dan Penyuluhan Perikanan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan
laporan.
b. Pelaksanaan riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi,
reproduksi, genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi
dan teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta
analisis komoditi.
c. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau.
d. Penyusunan materi, motodologi, pelaksanaan penyuluhan perikanan, serta
pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi
pelaku utama dan pelaku usaha.
e. Penyusunan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri
Sipil (PNS), swadaya dan swasta.
f. Pengelolaan prasarana sarana riset perikanan budidaya air payau dan
penyuluhan perikanan. Dan
g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada: 1)
RENSTRA, 2) RKT, dan 3) PK.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
22
2.1 RENCANA STRATEGIS 2017-2019
Langkah-langkah strategis jangka menengah yang akan memberikan
arah bagi pelaksanaan kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan ini dituangkan dalam perencanaan strategis periode 5
(lima) tahunan.
Rencana strategis (RENSTRA) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
dan Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 merupakan dokumen perencanaan
strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun. Mengacu pada dokumen rencana strategis tersebut Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan membuat
perencanaan tahunan guna mencapai indicator sasaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan kegiatan yang temuat dalam rencana strategis. Perencanaan
tersebut dibuat disertai indicator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut
secara strategis baik dalam kurun waktu 1 (satu) tahun maupun 5 (lima)
tahunan. Rencana kerja tahunan (RKT) dalam dokumen perencanaan kinerja
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan memuat
rencana pelaksanaan kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan termasuk dukungan pembiayaan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan perencanaan. Rencana kerja tahunan (RKT) juga memuat
target dan indicator sasaran yang diingatkan dalam pelaksanaan kegiatan.
Rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019 berisi langkah-langkah stratejik yang
akan memberi arah bagi penyelenggaraan kegiatan Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dalam menunjang visi dan misi Badan
riset dan SDM Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang handal dan
terpercaya penyedia IPTEK Kelautan dan Perikanan dan SDM unggul Kelautan
dan Perikanan menuju Indonesia maju.
Rencana umum Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan tahun 2017-2019 merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis
dan berkesinambungan dengan mempertimbangkan kekuatan dan peluang
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
23
yang dimiliki dan kelemahan atau tantangan yang mungkin dihadapi. Proses
tersebut menghasilkan rencana besar yang meliputi visi, misi, tujuan, sasaran,
program, dan kegiatan yang realistis dalam rangka mencapai tujuan
organisasi dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan. Dalam rangkaian pencapaian tujuan organisasi tersebut, maka
menjadi suatu keharusan untuk dapat mengarahkan segenap anggota
organisasi untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai, memformulasikan
metode dan prosedur secara umum yang akan dilalui dan menentukan ukuran
keberhasilan/kegagalan yang dituangkan ke dalam indicator kinerja utama.
Penyusunan rencana strategis sejauh mungkin diupayakan
mengakomodasikan kebutuhan pemangku kepentingan, baik internal KKP
maupun instansi lain atau masyarakat yang sesuai dengan tugas dan fungsi
yang diemban.
Rencana strategis ini memuat hasil dari suatu proses sistematis yang
berkelanjutan dari pembuatan keputusan mengenai arah strategis yang
menjadi titik tujuan organisasi dan bagaimana cara mencapai titik tujuan
tersebut. Disamping itu juga memuat berbagai langkah antisipasi dengan
mengorganisasikan secara sistematis tahapan pelaksanaan keputusan tersebut
dan mengukur hasilnya melalui umpan balik secara terorganisir dan sistematis
pula. Rencana strategis ini merupakan langkah awal yang diperlukan agar
mampu menjawab tuntutan lingkungan baik local, nasional maupun
internasional yang kelak dijabarkan lebih rinci ke dalam rencana strategis
untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Selain itu, dengan perencanaan yang
lebih baik Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
dapat lebih menyerasikan antara visi dan misinya dengan potensi, peluang
dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja.
Suatu hal yang harus diingat bahwa untuk membuat suatu organisasi tetap
eksis dan unggul dalam peraingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang
mengalami perubahan sangat cepat, maka perubahan kea rah perbaikan
mutlak harus dilakukan. Perubahan tersebut perlu disusun dalam suatu pola
yang sistematis yang termuat di dalam renstra dengan tahapan yang konsisten
dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang
berorientasi kepada pencapaian hasil.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
24
Rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 telah disusun dengan diagram alur
seperti telah disebutkan sebelumnya dengan mengcu kepada rancangan awal
RPJMN tahun 2015-2019, Rencana strategis KKP 2015-2019, Rencana strategis
BRSDM 2017-2019, Rencana strategis Pusat Riset Perikanan 2017-2019 dan
Rencana Strategis Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
2015-2019.
2.1.1. VISI
Visi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan merupakan kondisi yang diharapkan dari Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan mempertimbangkan
kondisi saat ini. Visi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan mengacu pada visi KKP yaitu “Mewujudkan
pengelolaan riset perikanan budidaya air payau yang mandiri, maju, kuat
dan berbasis kepentingan nasional”.
2.1.2. MISI
Sebagai langkah kongkret untuk mewujudkan visi (kondisi yang
diharapkan) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan tersebut maka misi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan yang merupakan cara untuk mendapatkan kondisi
yang diharapkan, telah ditetapkan misi Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan yang mengacu pada misi KKP sebagai
berikut:
a. Mewujudkan pembangunan perikanan budidaya air payau yang
berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya perikanan melalui pengelolaan riset
perikanan.
b. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya air payau
yang berkelanjutan melalui pengelolaan riset perikanan.
c. Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui pengelolaan
riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
25
2.1.3. TUJUAN
Tujuan yang diharapkan adalah penjabaran lebih lanjut dari visi dan
misi BRPBAPPP dalam rangka mencapai sasaran strategis pembangunan
kelautan dan perikanan tahun 2017-2019, adalah:
a. Diperolehnya data, informasi, dan teknologi perikanan budidaya air
payau yang bertanggung jawab dan berorientasi pada masyarakat
dan industri perikanan.
b. Tersebarluaskan hasil litbang perikanan budidaya air payau; dan
c. Meningkatnya kapasitas sumber daya litbang, kinerja litbang,
pelayanan jasa litbang, dan kerja sama litbang.
Secara keseluruhan sasaran BRPBAPPP yang tertuang dalam Renstra
2015-2019 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Tersedianya usulan Hak Kekayaan Intelektual, inovasi teknologi dan
produk biologi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam varietas
baru/unggul, kualitas, dan keamanan komoditas unggulan budidaya
air payau;
b. Meluasnya penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang perikanan
budidaya air payau melalui sosialisasi, temu konsultasi, promosi,
komersialisasi, dokumentasi, publikasi, dan dempond; dan
c. Meningkatnya kualitas dan kapabilitas sumber daya litbang perikanan
budidaya air payau.
2.2. SASARAN STATEGIS
Sasaran strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam 4 (empat)
perspektif yaitu:
a. Stakeholders Perspective
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP
yang kompeten.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
26
b. Customer Perspective
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan
berkelanjutan.
c. Internal Process Perspective
Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing
dan berkelanjutan.
d. Learning and Growth Perspective
Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan
berintegritas.
Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang handal dan mudah
diakses.
Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif, efisien dan berorientasi
pada layanan prima.
Terkelolanya anggaran pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan
akuntabel.
Secara terinci, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan memiliki 7 (tujuh) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 20 (dua
puluh) indikator kinerja utama untuk mendukung kegiatan Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan beserya taget yang akan
dicapai selama tahun 2017-2019.
Dalam penuangan rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 diatas juga dituangkan ke
dalam rencana kerja tahunan dan kerangka pendanaan sesuai tabel dibawah
ini:
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
27
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Kegiatan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
dan Penyuluhan Perikanan, 2017-2019
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN
2017 2018 2019
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1
Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat KP
yang kompeten
1
Jumlah pelaku utama/pelaku
usaha yang kompeten dan
inovatif meningkat
produksinya melalui
penyuluhan perikanan
lingkup BRPBAPPP
- 679 207
CUSTOMER PERSPECTIVE
2
Terwujudnya
pengelolaan SDKP
yang partisipatif,
bertanggungjawab
dan berkelanjutan
2
Jumlah UMK dan koperasi
sektor KP yang dibentuk dan
dilegalisasi
- 917 4.140
3
Legilisasi izin usaha mikro
kecil dan pendirian
koperasi sector KP
- - 827
4 Nilai PNBP 378.000 259.990 218 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3
Terselenggaranya
tata kelola
pemanfaatan SDKP
yang adil, berdaya
saing dan
berkelanjutan
5 Jumlah pelaku utama/usaha
yang disuluh - 39.460 49.710
6
Jumlah profil kelompok
pelaku utama/usaha yang
disusun
- - 4.971
7
Persentase penyuluh
perikanan yang
berkontribusi terhadap
pelaksanaan program KKP
- - 100
8 Tersedianya metode
percontohan penyuluhan KP - 4 4
9
Jumlah data dan/atau
informasi hasil riset
perikanan
1 1 1
10 Jumlah komponen inovasi
yang dihasilkan 1 1 2
11
Jumlah inovasi teknologi
yang diusulkan untuk
direkomendasikan
1 1 1
12 Jumlah lembaga riset
perikanan yang terstandar - - 1
13
Jumlah jejaring dan/atau
kerjasama riset perikanan
yang dispakati dan
ditindaklanjuti
2 10 5
14
Jumlah sarana dan prasarana
BRPBAPPP yang
ditingkatkan kapasitasnya
1 1 1
15
Jumlah karya tulis ilmiah
(KTI) BRPBAPPP yang
dipublikasikan
- 25 25
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
4 Terwujudnya ASN
BRPBAPPP yang 16
Indeks profesionalitas ASN
lingkup BRPBAPPP 80 90 60
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
28
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN
2017 2018 2019
kompeten,
professional dan
berintegritas
5
Tersediannya
manajemen
pengetahuan
BRPBAPPP yang
handal dan mudah
diakses
17
Persentase unit kerja
BRPBAPPP yang
menerapkan sistem
manajemen pengetahuan
yang terstandar
65 65 75
6
Terwujudnya
birokrasi
BRPBAPPP yang
efektif, efisien dan
berorientasi pada
layanan prima
18
Persentase jumlah
rekomendasi hasil
pengawasan yang
dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja lingkup
BRPBAPPP
- 80 80
7
Terkelolanya
anggaran
pembangunan
BRPBAPPP secara
efisien dan
akuntabel
19 Nilai kinerja pelaksanaan
anggaran BRPBAPPP
Baik
83
Baik
86
Baik
87
20
Batas tertinggi persentase
temuan LHP BPK atas
laporan keuangan (LK)
BRPBAPPP dibandingkan
realisasi anggaran
BRPBAPPP TA 2018
- 1 1
Tabel 2.2. Kerangka Pendanaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019
SASARAN INDIKATOR
TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)
2017 2018 2019 2017
(x1.000)
2018
(x1.000)
2019
(x1.000)
Tersedianya
komponen
inovasi
perikanan
yang
dihasilkan
Komponen
inovasi
perikanan
yang
dihasilkan
- 1 2 - 711.736 1.165.000
Tersedianya
data dan/atau
informasi riset
perikanan
yang
dihasilkan
Jumlah data
dan/atau
informasi riset
perikanan air
payau
1 1 1 820.502 262.575 262.575
Jumlah inovasi
teknologi
perikanan
yang
dihasilkan
- 1 1 - 634.761 600.000
Tersedianya
sarana
prasarana
riset
perikanan
Sarana
prasarana
riset
perikanan
2 1 1 2.154.728 1.109.250 2.278.000
Tersedianya
layanan
penatausahaan
riset
Persentase
pemenuhan
layanan
penatausahaan
4 4 4 545.551 801.918 817.838
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
29
SASARAN INDIKATOR
TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)
2017 2018 2019 2017
(x1.000)
2018
(x1.000)
2019
(x1.000)
perikanan lingkup
BRPBAPPP
Tersedianya
layanan
perkantoran
Jumlah
layanan
perkantoran
12 12 12 25.525.813 22.000.792 26.311.1941
Selanjutnya untuk sasaran dan rencana kinerja tahunan diwujudkan dalam
peta strategis yang merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang
memetakan sasaran strategis ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat
yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Peta strategi memudahkan
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan untuk
mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh Pejabat/Pegawai
dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi dan tujuan
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun
2019 yang disepakati antara Kepala Balai dengan Kepala Pusat Riset Perikanan
dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan ditunjukan
dalam gambar dibawah ini:
Gambar 2.1. Peta Strategi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan, 2019
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
30
Peta strategi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan tahun 2019 memetakan setiap sasaran strategis yang disusun dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi dan tujuan yang
diemban. Dengan metodologi balanced scorecard (BSC) sasaran strategis
dikelompokan kedalam 4 (empat) perspektif, yaitu stakeholder, customer,
internal process dan learn and growth perspective.
2.3. RENCANA KERJA TAHUNAN
Rencana kinerja tahunan pada dasarnya adalah dokumen perencanaan
awal yang merepresentasikan rencana tekad dan janji untuk mentargetkan
kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ditelitinya sesuai dengan
rencana kinerja Pemerintah.
Rencana kinerja tahunan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan tahun 2019 terdiri dari sasaran, indikator dan target
tahun 2019 yang didasarkan pada dokumen balanced scorecard (BSC). Target
ditetapkan untuk indikator kinerja utama sebagai output kinerja tahun 2019
yang dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan, 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2019
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1
Terwujudnya kesejahteraan
masyarakat KP yang
kompeten
1
Jumlah pelaku utama/pelaku usaha
yang kompeten dan inovatif
meningkat produksinya melalui
penyuluhan perikanan lingkup
BRPBAPPP
207
CUSTOMER PERSPECTIVE
2
Terwujudnya pengelolaan
SDKP yang partisipatif,
bertanggungjawab dan
berkelanjutan
2 Jumlah UMK dan koperasi sector KP
yang dibentuk dan dilegalisasi 4.140
3 Legilisasi izin usaha mikro kecil
dan pendirian koperasi sector KP 827
4 Nilai PNBP 218 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3
Terselenggaranya tata kelola
pemanfaatan SDKP yang adil,
berdaya saing dan
berkelanjutan
5 Jumlah pelaku utama/usaha yang
disuluh 49.710
6 Jumlah profil kelompok pelaku
utama/usaha yang disusun 4.971
7
Persentase penyuluh perikanan
yang berkontribusi terhadap
pelaksanaan program KKP
100
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
31
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2019
8 Tersedianya metode percontohan
penyuluhan KP 4
9 Jumlah data dan/atau informasi
hasil riset perikanan 1
10 Jumlah komponen inovasi yang
dihasilkan 2
11 Jumlah inovasi teknologi yang
diusulkan untuk direkomendasikan 1
12 Jumlah lembaga riset perikanan
yang terstandar 1
13
Jumlah jejaring dan/atau kerjasama
riset perikanan yang dispakati dan
ditindaklanjuti
5
14
Jumlah sarana dan prasarana
BRPBAPPP yang ditingkatkan
kapasitasnya
1
15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)
BRPBAPPP yang dipublikasikan 25
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
4
Terwujudnya ASN BRPBAPPP
yang kompeten, professional
dan berintegritas
16 Indeks profesionalitas ASN lingkup
BRPBAPPP 60
5
Tersediannya manajemen
pengetahuan BRPBAPPP yang
handal dan mudah diakses
17
Persentase unit kerja BRPBAPPP
yang menerapkan system
manajemen pengetahuan yang
terstandar
75
6
Terwujudnya birokrasi
BRPBAPPP yang efektif,
efisien dan berorientasi pada
layanan prima
18
Persentase jumlah rekomendasi
hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja lingkup BRPBAPPP
80
7
Terkelolanya anggaran
pembangunan BRPBAPPP
secara efisien dan akuntabel
19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran
BRPBAPPP
Baik
87
20
Batas tertinggi persentase temuan
LHP BPK atas laporan keuangan
(LK) BRPBAPPP dibandingkan
realisasi anggaran BRPBAPPP TA
2018
1
2.4. PERJANJIAN KINERJA (PK)
Dengan diterbitkanya Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap instansi
Pemerintah wajib menyusun perjanjian kinerja berdasarkan alokasi anggaran
yang dikelolanya.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
32
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan
terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun. Tujuan khusus perjanjian kinerja
adalah untuk: 1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja
aparatur, 2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah, 3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, 4) menciptakan tolak ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan 5) sebagai dasar pemberian
reward and punishment. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan telah membuat perjanjian kinerja tahun 2019 secara
berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Perjanjian kinerja tahun 2019
merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2019,
yang dijabarkan sebagai berikut:
Adapun perincian perjanjian kinerja BRPBAPPP pada tahun 2019 ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Perikanan
(Per Februari 2019)
SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
CUSTOMER PERSPECTIVE
1 SS1
Terwujudnya
pengelolaan SDKP yang
partisipatif,
bertanggung jawab dan
berkelanjutan
IK1 Nilai PNBP BRPPBAPPP (RP.miliar)
0,218
INTERNAL PROCESS PRESPEKTIVE
2 SS2
Terwujudnya
pengelolaan SDKP yang
partisipatif,
bertanggung jawab dan
berkelanjutan
IK2 Jumlah Data dan /atau informasi
Hasil Riset Budidaya Air Payau
yang dihasilkan (paket)
1
IK3 Jumlah Komponen Inovasi Riset
Budidaya air Payau yang
dihasilkan (buah)
2
IK4 Jumlah Inovasi Teknologi
Budidaya Air Payau yang
diusulkan untuk
direkomendasikan (paket)
1
IK5 Jumlah Lembaga Riset Budidaya
Air payau yang
terstandar(lembaga)
1
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
33
SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
3 Terselenggaranya
program riset dan
pengembangan SDM
mendukung
terwujudnya kedaulatan
dan keberlanjutan
IK6 Jumlah jejaring dan /atau
kerjasama Riset Budidaya Air
Payau yang disepakati dan
ditindaklanjuti (dokumen)
5
IK7 Jumlah Sarana dan Prasarana
Budidaya Air Payau yang
ditingkatkan kapasitasnya (paket)
1
IK8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Riset Budidaya Air Payau yang
dipublikasikan (KTI)
25
4 Terwujudnya ASN
BRPBAPPP yang
kompeten, profesional
dan berintegritas
IK9 Indeks Profesionalitas ASN
BRPBAPPP (indeks) 60
5 Tersedianya
manajemen
pengetahuan BRPBAPPP
yang handal dan mudah
diakses
IK10 Persentase unit kerja BRPBAPPP
yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang
terstandar (%)
75
6 Terwujudnya Birokrasi
BRPBAPPP yang efektif,
efisien dan berorientasi
pada layanan prima
IK11 Presentase jumlah Rekomendasi
Hasil Pengawasan yang
Dimanfaatkan untuk Perbaikan
Kinerja Lingkup BRPBAPPP (%)
80
7 Terkelolanya anggaran
pembangunan
BRPBAPPP secara
efisien dan akuntabel
IK12 Nilai kinerja pelaksanaan
anggaran BRPBAPPP (nilai) Baik (86)
IK13 Batas tertinggi persentase temuan
LHP BPK atas (Lk)BRPBAPPP(Nilai) 1
Perjanjian kinerja level 3 dengan Pusat Riset Perikanan telah di revisi
sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada bulan Februari. Revisi tersebut dilakukan
karena terdapat pergantian pejabat Kepala Pusat Riset Perikanan dan terdapat
perubahan pada narasi di indikator kinerja (IK) 12. Berikut tabel penjelasan
revisi Perjanjian Kinerja level 3 BRPBAPPP.
Tabel 2.5. Penjelasan Revisi Perjanjian Kinerja BRPBAPPP dengan Pusat Riset
Perikanan TA.2019
No Poin Perubahan Sebelum Revisi Setelah Revisi
1 Pejabat penanda tangan
Perjanjian Kinerja di Pusat
Riset Perikanan (Kepala
Pusriskan)
Dr. Ir. Toni
Ruchimat, M. Sc
Waluyo Sejati Abutohir,
S.H., M.M
2 Waktu penandatanganan
Perjanjian Kinerja
Januari Februari
3 Narasi IK12 Nilai Kinerja
Anggaran
BRPBAPPP (Nilai)
Nilai Kinerja Pelaksanaan
Anggaran BRPBAPPP (Nilai)
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
34
Tabel 2.6. Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Pelatihan
dan Penyuluhan (Per Januari 2019)
SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
STAKEHOLDERS PERFECTIVE
1 SS1
Terwujudnya
Kesejahteraan
Masyarakat KP melalui
penyediaan SDM KP yang
kompeten
IK1 Jumlah kelompok pelaku
utama/ pelaku usaha yang
meningkat kelasnya
(kelompok) 207
CUSTOMER PERSPECTIVE
2 SS2
Terwujudnya
pengelolaan SDKP yang
partisipatif,bertanggung
jawab dan berkelanjutan
IK2 Jumlah anggota kelompok
pelaku utama dan pealku
usaha yang disuluh yang
dinilai kelas kelompoknya
(orang)
4140
IK3 Legalisasi izin usaha mikro
kecil dan pendirian koperasi
sekotr KP (Unit)
827
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Terselenggaranya tata
kelola pemanfaatan SDKP
yang adil, berdaya saing
dan berkelanjutan
IK4 Jumlah pelaku utama/ usaha
yang disuluh (orang) 49710
IK5 Jumlah profil kelompok
pelaku utama/ usaha yang
disusun (Dokumen)
4971
IK6 Presentase penyuluh
perikanan yang berkontribusi
terhadap pelaksanaan
program KKP (%)
100
IK7 Tersedianya metode
percontohan penyuluhan KP
(lokasi)
4
Pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.3 di atas, perjanjian kinerja antara BRPBAPPP
dengan Eselon 2 terkait (Pusriskan dan Puslatluh) selanjutnya di gabung
menjadi satu untuk mengisi aplikasi kinerjaku. Berikut Tabel 2.4 yang
menyajikan perjanjian kinerja gabungan BRPBAPPP dengan Pusriskan dan
Puslatluh TA.2019.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
35
Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja Gabungan antara Balai Riset Perikanan Budidaya
Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan Kepala Pusat
Pelatihan dan Penyuluhan dan Kepala Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan TA.2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2019
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1
Terwujudnya
kesejahteraan masyarakat
KP yang kompeten
1
Jumlah pelaku utama/pelaku usaha
yang kompeten dan inovatif meningkat
produksinya melalui penyuluhan
perikanan lingkup BRPBAPPP
207
CUSTOMER PERSPECTIVE
2
Terwujudnya pengelolaan
SDKP yang partisipatif,
bertanggungjawab dan
berkelanjutan
2 Jumlah UMK dan koperasi sector KP
yang dibentuk dan dilegalisasi 4.140
3 Legilisasi izin usaha mikro kecil dan
pendirian koperasi sector KP 827
4 Nilai PNBP 218 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3
Terselenggaranya tata
kelola pemanfaatan SDKP
yang adil, berdaya saing
dan berkelanjutan
5 Jumlah pelaku utama/usaha yang
disuluh 49.710
6 Jumlah profil kelompok pelaku
utama/usaha yang disusun 4.971
7
Persentase penyuluh perikanan yang
berkontribusi terhadap pelaksanaan
program KKP
100
8 Tersedianya metode percontohan
penyuluhan KP 4
9 Jumlah data dan/atau informasi hasil
riset perikanan 1
10 Jumlah komponen inovasi yang
dihasilkan 2
11 Jumlah inovasi teknologi yang
diusulkan untuk direkomendasikan 1
12 Jumlah lembaga riset perikanan yang
terstandar 1
13
Jumlah jejaring dan/atau kerjasama
riset perikanan yang dispakati dan
ditindaklanjuti
5
14
Jumlah sarana dan prasarana
BRPBAPPP yang ditingkatkan
kapasitasnya
1
15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)
BRPBAPPP yang dipublikasikan 25
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
4
Terwujudnya ASN
BRPBAPPP yang
kompeten, professional
dan berintegritas
16 Indeks profesionalitas ASN lingkup
BRPBAPPP 60
5
Tersediannya manajemen
pengetahuan BRPBAPPP
yang handal dan mudah
diakses
17
Persentase unit kerja BRPBAPPP yang
menerapkan system manajemen
pengetahuan yang terstandar
75
6 Terwujudnya birokrasi 18 Persentase jumlah rekomendasi hasil 80
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
36
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2019
BRPBAPPP yang efektif,
efisien dan berorientasi
pada layanan prima
pengawasan yang dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP
7
Terkelolanya anggaran
pembangunan BRPBAPPP
secara efisien dan
akuntabel
19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran
BRPBAPPP
Baik
87
20
Batas tertinggi persentase temuan LHP
BPK atas laporan keuangan (LK)
BRPBAPPP dibandingkan realisasi
anggaran BRPBAPPP TA 2018
1
Kegiatan : Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan
Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 108.193.722.000,-
Perjanjian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan tahun 2019 merupakan bentuk komitmen yang
disepakati oleh Kepala Pusat Riset Perikanan, Kepala Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dengan Kepala Balai. Perjanjian kinerja
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun
2019 memuat sasaran, indicator kinerja utama dan target. Indikator kinerja
utama tersebut merupakan salah satu kegiatan mendukung pencapaian kinerja
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun
2019 yang dianggarkan sebesar Rp. 108.193.722.000,-.
2.5. PENGUKURAN KINERJA
2.5.1. Rumusan Pengukuran
Rumus Pengukuran Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Tahun 2019,
dilakukan dengan membandingkan antara data target dan realisasi IKU, akan
diperoleh indeks capaian IKU. Penghitungan indeks capaian IKU perlu
memperhitungkan jenis polarisasi IKU yang berlaku yaitu maximize, minimize,
dan stabilize. Ketentuan penetapan indeks capaian IKU adalah:
1. Angka maksimum adalah 120;
2. Angka minimum adalah 0;
3. Formula penghitungan indeks capain IKU untuk setiap jenis polarisasi
adalah berbeda;
4. Adapun status Indeks capaian IKU adalah sebagai berikut:
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
37
Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual IKU
pada masing-masing Indikator yang ada dalam dokumen Balanced Scores Card
(BSC).
2.5.2. Metode Pengukuran Kinerja
Metode pengukuran kinerja lingkup BRPBAPPP dilakukan secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu pada bulan Maret (B03),
Juni (B06), September (B09) dan Desember (B12). Selaku pihak yang
bertanggungjawab dalam pengukuran telah ditugaskan kepada Tim Monev
BRPBAPPP untuk menyusun laporan LKj Triwulan dan LKj Tahun 2019. Dalam
pelaksanaannya, capaian kinerja tahun 2019 dipantau oleh Tim Monev
dibawah tanggung jawab Kasie Tata Operasiona l. Selanjutnya tim Monev
BRPBAPPP melaporkan kepada tim monev Pusriskan, tim monev Puslatluh dan
tim monev BRSDM KP yang kemudian akan merangkum seluruh hasil yang
dicapai dan melakukan evaluasi untuk mengendalikan pencapaian
pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan pada lingkup BRSDM KP.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
38
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Kinerja utama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan Maros ditentukan sampai sejauh mana hasil-hasil riset dan
penyuluhan perikanan dimanfaatkan pengguna sesuai dengan sasaran
strategis yang telah ditetapkan dengan mengimplementasikan metode
Balanced Scorecard (BSC) dalam pengelolaan kinerjanya, meskipun dalam
prakteknya belum sepenuhnya mengakomidir prinsip-prinsip Balanced
Scorecard (BSC), namun hal tersebut tetap dilanjutkan dengan tujuan untuk
memastikan target-target sasaran yang telah dicanangkan akan tercapai,
dimana dengan harapan akhir misi-misinya dapat terwujud dengan nyata.
Manfaat positif lainnya adalah dapat terhindarkannya duplikasi (overlap)
kegiatan unit kerja lingkup Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Maros, dan dapat ditelusurinya kontribusi unit kerja
bawahan terhadap sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Dalam manajemen
kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
tahun 2019 terdapat 7 (tujuh) sasaran strategis dan 20 (dua puluh) indikator
kinerja utama.
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian
kinerja organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan Maros pada triwulan III tahun 2019 adalah sebesar 101,31%. Nilai
tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif yang
ditetapkan sesuai dengan gambar berikut:
Sumber: SAPK KKP, Triwulan III Tahun 2019
Gambar 3.1. Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019
Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada
www.kinerjaku.kkp.go.id.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
39
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja NPSS Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros sampai dengan triwulan
III tahun 2019, dari 7 (tujuh) sasaran strategis dan 20 (dua puluh) indikator
kinerja utama, menunjukan: 1) 1 (satu) sasaran strategis berstatus belum ada
capaian; 2) 13 (tiga belas) sasaran strategis berstatus baik; 3) 6 (enam)
indikator kinerja utama berstatus belum ada capaian.
Capaian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan
Perikanan sampai dengan triwulan III tahun 2019 merupakan kontribusi dari
Subbagian Tata Usaha, Seksi Tata Operasional, Seksi Pelayanan Teknis dan
Sarana, Seksi Penyuluhan, Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan dan Umum,
Sub Seksi Program dan Anggaran, Sub Seksi Monitoring dan Evaluasi, Sub
Seksi Pelayanan Teknis, Sub Seksi Prasarana dan Sarana, Sub Seksi
Kelembagaan Kelompok, dan Sub Seksi Penyelenggaraan.
Sumber: SAPK KKP, Triwulan III Tahun 2019
Gambar 3.2. Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019
Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada
www.kinerjaku.kkp.go.id.
3.1. Capaian Kinerja BRPBAPPP
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros.
Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang
didasarkan pada indikator kinerja utama yang telah diidentifikasi agar sasaran
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
40
dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan
kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
Maros pada tahun 2019 dapat tercapai.
Capaian indikator kinerja utama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
dan Penyuluhan Perikanan Maros tahun 2019 pada Stakeholders, customer,
internal process dan learning & growth perspectif mengalami perubahan dan
penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan
penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah
berhasil tercapai. pencapaian sasaran strategis dengan indikator kinerja
utama tahun 2019 yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada
tabel dibawah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Capaian IKU Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Triwulan III Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
T
2019
TRIWULAN III
T R %
1
Terwujudnya
Kesejahteraan
Masyarakat KP melalui
penyediaan SDM KP
yang kompeten
1
Jumlah kelompok pelaku
utama/pelaku usaha yag
meningkat kelasnya
207 75 80 106,67
2
Terwujudnya
pengelolaan SDKP
yang bertanggung
jawab dan
berkelanjutan
2
Jumlah kelompok pelaku
utama/usaha yang
meningkat kelasnya dari
jumlah kelompok pelaku
utama/usaha yang di
suluh
4.140
3.000 3.663 100,00
3
Legalisasi Izin Usaha
Mikro Kecil dan
Pendirian Koperasi
Sektor KP
827 270 274 101,48
4 Nilai PNBP 0,22 0.35 0.35 100,00
3
Terselenggaranya
Tata Kelola
Pemanfaatan SDKP
yang adil, berdaya
saing dan
berkelanjutan
5
Jumlah pelaku
utamausaha yang
disuluh
49.710 50.000 50.669 101,34
6
Jumlah profil kelompok
pelaku utama/usaha
yang disusun
4971 1.500 2.015 120,00
7
Persentase Penyuluh
perikanan yang
berkontribusi terhadap
pelaksanaan program
KKP
100 80 82,57 103,21
8 Tersedianya Metode
Percontohan 4 2 2 100,00
9
Jumlah Data dan/atau
Informasi Hasil Riset
Budidaya Air Payau yang
dihasilkan
1 0 n/a n/a
10
Jumlah Komponen
lnovasi Riset Budidaya
Air Payau yang
2 0 n/a n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
41
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
T
2019
TRIWULAN III
T R %
dihasilkan
11
Jumlah lnovasi Teknologi
Budidaya Air Payau yang
diusulkan untuk
direkomendasikan
1 0 n/a n/a
12
Jumlah Lembaga Riset
Budidaya Air Payau yang
terstandar
1 1 1 100,00
13
Jumlah jejaring dan/atau
kerjasama Riset
Budidaya Air Payau yang
disepakati dan
ditindaklanjuti
5 4 4 100,00
14
Jumlah Sarana dan
Prasarana Budidaya Air
Payau yang ditingkatkan
kapasitasnya
1 0 n/a n/a
15
Jumlah Karya Tulis
llmiah (KTl) Budidaya Air
Payau yang
dipublikasikan
25 10 11 110,00
4
Terwujudnya Birokrasi
BRPBAPPP yang
efektif, efisien dan
berorientasi pada
layanan prima
16 lndeks Profesionalitas
ASN BRPBAPPP 60 50 54,96 109,92
5
Tersedianya
manajemen
pengetahuan
BRPBAPPP yang
handal dan mudah
diakses
17
Presentase Unit Kerja
BRPBAPPP yang
Menerapkan Sistem
Manajemen
Pengetahuan yang
terstandar
75 95,83 95,83 100,00
6
Terwujudnya Birokrasi
BRPBAPPP yang
efektif, efisien dan
berorientasi pada
layanan prima
18
Presentase Jumlah
Rekomendasi Hasil
Pengawasan yang
Dimanfaatkan untuk
Perbaikan Kinerja
Lingkup BRPBAPPP
80 0 n/a n/a
7
Terkelolanya
anggaran
pembangunan
BRPBAPPP secara
efisien dan akuntabel
19
Nilai kinerja
pelaksanaan anggaran
BRPBAPPP 86 95 95,43 100,45
20
Batas Tertinggi
Presentase Temuan LHP
BPK atas (LK) BRPBABPP
dibandingkan Realisasi
Anggaran BRPBAPPP TA
2018
1 0 n/a n/a
Baik (Capaian >=100%)
Hati-Hati (Capaian 80% <= - <100%)
Buruk Capaian <80%
Belum ada capaian
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
42
Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang
didasarkan pada indikator kinerja utama yang telah diidentifikasi agar sasaran
dan tujuan strategis pada peta strategis yang dituangkan pada penetapan
kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
Maros tahun 2019 dapat tercapai.
Stakeholder Perspective
Capaian kinerja BRPBAPPP pada Perspektif Instansi (Stakeholder Perspective)
dengan bobot perspektif pada Triwulan III target bulanan sudah tercapai
sehingga capaian SS sebesar 100% yang berasal dari satu Sasaran Strategis
yaitu: 1) Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP melalui penyediaan SDM
KP yang kompeten.
Tabel 3.2. Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Perspective)
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP
yang kompeten
Pada sasaran strategis ini BRPBAPPP berperan serta dalam mendukung
terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP yang
kompeten melalui pelatihan dan/atau pendampingan usaha oleh penyuluh
(Penyuluhan) dengan memanfaatkan hasil inovasi dan teknologi tepat guna
sebagai bagian dari materi pelatihan dan penyuluhan. Dari
pelatihan/penyuluhan maupun pendampingan tersebut, diharapkan jumlah
kelompok pelaku utama/pelaku usaha dapat meningkat kelasnya. Adapun
capaian tersebut dari indikator berikut :
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
Stakeholder Perspective
1 Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
KP melalui
penyediaan
SDM KP yang
kompeten
IK1 Jumlah
kelompok
pelaku
utama/pelaku
usaha yang
meningkat
kelasnya
(kelompok)
207 75 80 106,6
7
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
43
Indikator Kinerja (IK) 1
Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha yang meningkat kelasnya
(Kelompok)
Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan jumlah kelompok pelaku
utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya setelah mendapatkan
penyuluhan berbasis teknologi tepat guna/inovatif. Kriteria peningkatan kelas
kelompok sesuai dengan Kepmen KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman
Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama
Perikanan.
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi
BRPBAPPP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP melalui
peningkatan kelembagaan kelompok melalui pendampingan Penyuluh
Perikanan.
Cara pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah melalui
penghitungan jumlah pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya
yang memenuhi kriteria peningkatan kelas yang termuat di dalam laporan
kinerja penyuluh perikanan. Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini
adalah: (1) data kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang meningkat
kelasnya beserta nama penyuluh perikanan pembina dan nomor sertifikat
kenaikan kelas kelompoknya serta nilai / skor hasil penilaian kelas kelompok;
dan (2) data yang disajikan merupakan legal terdapat pengesahan pimpinan.
Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah kelompok pelaku utama/pelaku
usaha KP yang meningkat kelasnya pada Triwulan III ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.3. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 1 Triwulan III TA.2019
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat KP
melalui
penyediaan
SDM KP yang
kompeten
IK1 Jumlah
kelompok
pelaku
utama/pelaku
usaha yang
meningkat
kelasnya
(kelompok)
207 75 80 106,67
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
44
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada triwulan III targetnya
75 kelompok dan capaiannya 80 kelompok, capaiannya ini masih rendah jika
dilihat dari target tahunannya yakni 207 kelompok, dimana progress
kegiatannya pada triwulan III baru menjadi 40%. Sedangkan triwulan II
capaiannya masih rendah yakni 4 orang.
Beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh penyuluh perikanan dalam
rangka peningkatan kelas kelompok adalah:
a. Penyuluh perikanan kabupaten/kota menyiapkan instrument, menyusun
dan menetapkan jadwal penilaian dan pelaporan hasil secara berjenjang;
b. Penyuluh perikanan menetapkan metodologi penilaian;
c. Penyuluh perikanan melakukan sosialisasi instrument, metodologi, jadwal
dan pelaksana penilaian kepada Tim Penilaian;
d. Penyuluh bersama Tim Penilai melaksanakan
e. penilaian Peningkatan Kelas kelompok;
f. Penyuluh dan Tim Penilai melakukan verifikasi data hasil penilaian;
g. Penyuluh Perikanan melakukan klasifikasi penilaian sebagai berikut
0 – 350 : Kelas Pemula
351 – 650 : Kelas Madya
651 – 1000 : Kelas Utama
h. Penyuluh Perikanan mengusulkan kenaikan kelas kelompok:
Kelas Pemula sertifikat pengukuhan oleh Lurah/ Desa setempat
Kelas Pemula ke Madya sertifikat pengukuhan oleh Camat setempat
Kelas Madya ke Utama serifikat pengukuhan oleh Bupati setempat
i. Penyuluh Perikanan mendampingi proses penerbitan sertifikat
pengukuhan;
j. Sertifikat pengukuhan diserahkan kepada kelompok perikanan.
Faktor terhambatnya capaian IKU ini disebabkan masih adanya wilayah
penyuluhan yang belum membuat SK Tim penilaian tahun 2019, terkendalanya
waktu pelaksanaan yang baru dilaksanakan di akhir tahun, lamanya
penerbitan sertifikat pengukuhan peningkatan kelas kelompok, adanya
keterbatasan pemahaman pihak berwenang dalam pelaksanaan penilaian
kelas dan keterbatasan kelompok yang akan dinaikkan kelasnya.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
45
Customer Perspective
Capaian kinerja BRPBAPPP pada perspektif pemangku kepentingan
(Customer Perspective) dengan bobot perspektif pada Triwulan III sebesar
111,57% yang berasal dari 1 (satu) Sasaran Strategis yaitu: 1) Terwujudnya
pengelolaan SDKP yang bertanggung jawab dan berkelanjutan
Tabel 3.4. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Triwulan III TA.2019
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab
dan berkelanjutan
Pada sasaran strategis ini BRPBAPPP berperan serta dalam mendukung
pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Adapun capaian tersebut dari indikator berikut :
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
COSTUMER PERSPECTIVE
1 Terwujudnya
pengelolaan
SDKP yang
partisipatif,
bertanggung
jawab dan
berkelanju
tan
IK2 Jumlah
anggota
kelompok
pelaku utama
dan pelaku
usaha yang
disuluh yang
dinilai kleas
kelompoknya
(orang)
4140 3.000 3.663 120,00
IK3 Legalisasi
izin usaha
Mikro Kecil
(UMK) dan
pendirian
koperasi
Sektor KP
(Unit)
827 270 274 101,48
IK4 Nilai PNBP
BRPBAPPP
(Rp. Miliar)
0,218 0,348 0,348 100,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
46
Indikator Kinerja (IK) 2
Jumlah Anggota Kelompok Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Yang
Disuluh Yang Dinilai Kelas Kelompoknya (Orang)
Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah anggota kelompok
pelaku utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya sesuai Kepmen
KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan
Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan. Tujuan dari indikator
kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP melalui peningkatan
kelembagaan kelompok melalui pendampingan Penyuluh Perikanan.
Cara pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah dengan
menghitung jumlah anggota kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP yang
dinilai kelas kelompoknya yang termuat di dalam laporan kinerja penyuluh
perikanan. Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini adalah: (1) Data
anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang dinilai kelas
kelompoknya by name by address beserta nama penyuluh perikanan pembina
dan nomor berita acara penilaian kelas kelompok; dan (2) Rekapitulasi
dilengkapi dengan pengesahan pimpinan.
Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah anggota kelompok pelaku
utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya pada Triwulan III ini
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 2 Triwulan III TA.2019
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terwujudnya
pengelolaan
SDKP yang
partisipatif,
bertanggung
jawab dan
berkelanjutan
IK2 Jumlah
anggota
kelompok
pelaku utama
dan pelaku
usaha yang
disuluh yang
dinilai kelas
kelompoknya
(orang)
4.140 3.000 3.663 120,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
47
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada triwulan III IKU ini
menargetkan 3.000 orang dan capaiannya 3.663 orang (120,00 %). Sedangkan
pada triwulan I IKU ini belum tercapai, sedangkan pada triwulan II capaiannya
masih rendah yakni 355 orang.Hal ini memperngaruhi karena masih adanya
wilayah penyuluhan yang belum membuat SK Tim penilaian tahun 2019,
terkendalanya waktu pelaksanaan yang baru dilaksanakan di akhir tahun,
lamanya penerbitan sertifikat pengukuhan peningkatan kelas kelompok,
adanya keterbatasan pemahaman pihak berwenang dalam pelaksanaan
penilaian kelas dan keterbatasan kelompok yang akan dinaikkan kelasnya.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IKU ini adalah keberhasilan
para penyuluh di Satminkal BRPBAPPP yang telah berusaha dan bekerjasama
dalam mencapai target IKU ini.
Indikator Kinerja (IK) 3
Legalisasi Izin Usaha Mikro Kecil dan Pendirian Koperasi Sektor KP
(Unit)
Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah pelaku usaha yang
difasilitasi dalam mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau kecil sektor KP,
serta fasilitasi dalam mendapatkan legalitas usaha menjadi Koperasi sektor KP
melalui pendampingan oleh Penyuluh perikanan, sesuai Pemendagri No 83
Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil, serta
Permenkop dan UKM RI No. 10 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Koperasi.
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi
BRPBAPPP dalam mendukung produktivitas usaha melalui penumbuhan dan
pembentukan UMKM dan Koperasi sektor KP
Cara penghitungan IKU ini adalah: Hitung jumlah pelaku usaha yang
telah mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau skala kecil serta kelompok
yang telah mendapatkan legalitas usaha menjadi Koperasi sektor KP dalam
satuan unit.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
48
Tabel 3.6. Capaian Indikator Kinerja (IK) legalisasi izin usaha mikro kecil dan
pendirian koperasi sektor KP (unit) pada Triwulan III ini dapat
dilihat pada tabel berikut.
Dilihat dari tabel diatas, bahwa capaian pada IKU pada triwulan III ini
masih relatif rendah karena terlambatnya data rekapan yang diterima dari
penyuluh dan kadang ada juga format yang keliru yang dikirimkan oleh
penyuluh. Namun secara rinci, IKU ini terdiri dari 2 komponen, yaitu Jumlah
legalisasi izin UMK dan jumlah pendirian Koperasi Sektor KP. Untuk jumlah
legalisasi izin UMK sendiri telah tercapai sebanyak 274 dari target tahunan
sebanyak 827 UMK. Sedangkan untuk jumlah pendirian Koperasi Sektor KP
baru tercapai sebanyak 2 buah koperasi dari target 2 koperasi. Persentase
capaian indikator ini terhadap target pada triwulan III adalah sebesar 101,48%.
Dan kegiatan yang mendukung dalam pencapaian IKU ini ditargetkan akan
selesai pada akhir tahun. Hal ini dapat dilihat pada table rincian berikut:
Tabel 3.7. Capaian jumlah UMK yang legalisasi dan didirikan :
No. Provinsi Jumlah
(Unit)
1. Sulawesi Barat 11
2. Sulawesi Selatan 234
3. Sulawesi Tenggara 29
Jumlah Total : 274
Tabel 3.8. Capaian jumlah koperasi yang legalisasi dan didirikan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terwujudnya
pengelolaan
SDKP yang
partisipatif,
bertanggung
jawab dan
berkelanjutan
IK3 Legalisasi
izin usaha
mikro kecil
(UMK) dan
pedirian
koperasi
sektor KP
(unit)
827 270 274 101,48
No. Nama Koperasi Alamat
1. Sumber Berkah Alam Jl. Perintis Kel. Lapulu Kec. Abeli Kendari Sultra
2. Koperasi Nelayan
Polangona Wameo
Jl. Wakaaka Kel. Wameo, Kec. Batupoaro, Bau-
Bau Kendari Sultra
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
49
Indikator Kinerja (IK) 4
Nilai PNBP BRPBAPPP (Rp. Miliar)
Definisi dari IKU Nilai PNBP merupakan indikator yang menunjukkan
presentase peningkatan PNBP dari hasil penyelenggaraan riset. IKU ini
bertujuan untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung
pendapatan negara melalui hasil penyelenggaraan layanan jasa riset dan SDM
KP.
Cara penghitungan IKU ini adalah Jumlah total nilai PNBP dari hasil
penyelenggaraan riset dan SDM dengan aplikasi SIMPONI, dengan target
sebesar Rp. 218.000.000 (Rp 0,218 milliar)
Berdasarkan aplikasi SIMPONI, IKU ini telah terealisasi sebesar Rp.
348.687.483,- (Rp 0,348 Miliar) dari target Rp. 218.000.000,- Rp. 0,348 Miliar.
Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2019 jumlah penerimaan PNBP
BRPBAPPP telah melampaui target tahunan.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Nilai PNBP (Rp. Miliar) pada Triwulan III ini
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.9. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 4 Triwulan III TA.2019
Pada Triwulan III capaian IKU ini mengalami peningkatan dimana capaian
pada triwulan II sebesar 0,170 miliar dan triwulan III sebesar 0,348 miliar. Hal
ini menunjukkan bahwa kegiatan yang menghasilkan output IKU ini tidak
mengalami kendala.
Faktor keberhasilan dari IKU ini adalah karena pendapatan fungsional
PNBP terealisasi dengan baik. Pendapatan fungsional PNBP berasal dari
penjualan Biota seperti pendapatan penjualan hasil sampling Riset/ Udang
vanname dimana meningkat 32,59% dan pendapatan umum bearasal dari
penerimaan dari hasil penyewaan baran/ kekayaan negara serta monitoring
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terwujudnya
pengelolaan
SDKP yang
partisipatif,
bertanggung
jawab dan
berkelanjutan
I
IK4
Nilai
PNBP
(Rp.
Miliar)
0,218 0,348 0,348 100,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
50
yang rutin dilaksanakan setiap bulan terhadap PNBP yang masuk. Pada tahun
sebelumnya, sumber pendapatan PNBP yang dijadikan capaian pada IKU ini
berasal dari pendapatan fungsional dan umum. Dan acuan dari perolehan nilai
tersebut berasal dari aplikasi simponi. Hal tersebut berpengaruh terhadap
jumlah capaian dari IKU PNBP karena harus memilah dahulu antara pendapatan
fungsional dan pendapatan umum PNBP.
Tabel 3.10. Target dan Realisasi PNBP BRPBAPPP Per September 2019
Internal Process Perspective
Capaian kinerja BRPBAPPP pada Perspektif pemangku kepentingan
(Internal Perspective) dengan bobot perspektif sebesar 101,75% yang berasal
dari satu 1) Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan SDKP yang adil,
berdaya saing dan berkelanjutan.
Tabel 3.11. Capaian Kinerja pada Perspektif Proses Internal (Internal Process
Perspective) Triwulan III TA.2019
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
INTERNAL PROCESS 106,41
Terseleng
garanya Tata
Kelola
Pemanfaa
tan SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanju
tan
IK5 Jumlah pelaku
utama/usaha
yang disuluh
(orang)
49.710 50.000 50.669 101,34
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
51
IK6 Jumlah profil
kelompok
pelaku
utama/usaha
yang disusun
(dokumen)
4.971 1.500 2.015 120,00
IK7 Persentase
penyuluh
perikanan yang
berkontribusi
terhadap
pelaksanaan
program KKP (%)
100 80 82,57 103,21
IK8 Tersedianya
Metode
Percontohan
Penyuluhan KP
(lokasi)
4 2 2 100,00
IK9 Jumlah Data Dan
/ Atau Informasi
Hasil Riset
Budidaya Air
Payau Yang
Dihasilkan
(Paket)
1 n/a n/a -
IK10 Jumlah
komponen
inovasi riset
budidaya Air
Payau Yang
Dihasilkan
(buah)
2 n/a n/a -
IK11 Jumlah Inovasi
Teknologi Riset
Budidaya Air
Payau Yang
diusulkan untuk
direkomendasik
an (paket)
1 n/a n/a -
IK12 Jumlah lembaga
riset budidaya
air payau yang
terstandar
(lembaga)
1 1 1 100,00
IK13 Jumlah Jejaring
Dan / Atau
Kerjasama Riset
Budidaya Air
Payau Yang
Disepakati dan
ditindaklanjuti
(dokumen)
5 4 4 100,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
52
Pada sasaran strategis ini BRPBAPPP berperan serta dalam mendukung
tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan.
Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut :
Indikator Kinerja (IK) 5
Jumlah Pelaku utama/ usaha yang disuluh (Orang)
Merupakan indikator kinerja yang menggambarkan jumlah pelaku
utama/usaha yang disuluh mendukung terselenggaranya tata kelola SDKP
yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan
penyuluhan. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan
kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP yang kompeten
untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.
Penghitungan untuk indikator kinerja ini dilakukan dengan cara
menjumlahkan jumlah pelaku utama/pelaku usaha KP yang disuluh. Bukti akhir
dari indikator kinerja ini adalah data pelaku utama/pelaku usaha KP yang
disuluh sampai akhir tahun by name by address.
Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah pelaku utama/ usaha yang disuluh
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.12. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 5 Triwulan III TA.2019
IK14 Jumlah Sarana
Dan Prasarana
Budidaya air
payau yang
ditingkatkan
kapasitasnya
(paket)
1 n/a n/a -
IK15 Jumlah Karya
Tulis Ilmiah (KTI)
Budidaya Air
Payau yang
dipulikasikan
(KTI)
25 10 11 110,00
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terselengga
ranya Tata Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang adil,
berdaya saing
dan berkelanjutan
IK5 Jumlah
pelaku
utama/
usaha yang
disuluh
(orang)
49.710 50.000 50.669 101,34
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
53
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja jumlah pelaku
utama / usaha yang disuluh pada Triwulan III telah melebihi target tahunan
dibandingkan pada waktu triwulan II dimana capaiannya sebanyak 38.539
orang. Persentase capaian indikator ini terhadap target pada triwulan III
adalah sebesar 101,34%.
Adanya faktor keberhasilan pada IKU ini karena para penyuluh displin
dalam memasukan data dan sesuai dengan format yang diberikan. Hal
tersebut merupakan pencapaian penyuluh dari Satminkal BRPBAPPP yang
berada di 4 Provinsi yang tersebar di berbagai daerah. Jumlah rincian tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.13. Capaian Jumlah Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh
No. Provinsi Jumlah
(Orang)
1. Sulawesi Selatan 30.986
2. Sulawesi Tenggara 4.664
3. Sulawesi Barat 15.019
Jumlah Total : 50.669
Indikator Kinerja (IK) 6
Jumlah Profil Kelompok Pelaku utama/ usaha yang disusun (Dokumen)
Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan penyediaan dokumen profil
dan administrasi kelompok pelaku utama/usaha perikanan yang disuluh yang
berisikan seperangkat catatan atau dokumen yang menyangkut semua
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok, dan profiling untuk membangun
jejaring kerja dan penyampaian informasi tentang kelompok perikanan
kepada stakeholder baik internal maupun eksternal perusahaan.
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi
BRPBAPPP dalam meningkatkan produktivitas kegiatan penyuluhan perikanan
dengan melengkapi administrasi dan profil kelompok perikanan untuk
memperkuat peran kelompok sebagai kelas belajar, unit produksi usaha
perikanan dan wahana kerjasama.
Penghitungan untuk indikator kinerja ini dilakukan dengan cara:
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
54
1) Melakukan penyediaan kelengkapan administrasi kelompok perikanan
sesuai kelompok yang disuluh; dan
2) Melakukan penyediaan profil kelompok perikanan sesuai kelompok yang
disuluh. Bukti akhir dari indikator kinerja ini adalah:
a. tersedianya data 4.971 kelompok pelaku utama/usaha yang disusun
profilnya;
b. Dokumen profil kelompok perikanan;
c. Dokumen administrasi kelompok perikanan.
Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah profil kelompok pelaku utama/ usaha
yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.14. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 6 Triwulan III TA. 2019
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa IKU Jumlah profil kelompok pelaku
utama usaha yang disusun hingga Triwulan III telah terealisasi sebanyak 2.015
Dokumen, sedangkan pada triwulan II sebanyak 2.015 dokumen, sehingga
adanya peningkatan yang cukup besar. Faktor keberhasilan ini karena adanya
dokumen administrasi kelompok yang sesuai form yang telah diberikan untuk
dicetak Dalam tahapan permintaan dokumen dan data dukung profil dan
Dokumen administrasi kelompok sesuai form yang telah dibagikan untuk
dicetak melalui tender dengan 1 penyedia selanjutnya akan didistribusikan ke
masing2 kelompok. Sehingga pada triwulan 4 sudah rampung 100% profil
kelompok yang disuluh.
Permasalahan untuk penyusunan profil kelompok ini adalah masih
banyaknya profil kelompok yang dibina oleh penyuluh belum terkumpul
sehingga perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Mengingatkan
kembali kepada penyuluh baik melalui koordinator per wilayah maupun
secara langsung kepada penyuluh untuk segera mengumpulkan profil
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terselenggaranya
Tata Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang adil,
berdaya saing
dan berkelanjutan
IK6 Jumlah profil
kelompok
pelaku
utama/usaha
yang disusun
(dokumen)
4.971 1.500 2.015 120,00
%
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
55
kelompok binaan penyuluh sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; (2)
Mendatangi ke masing-masing wilayah binaan penyuluh untuk meminta secara
langsung profil kelompok binaan penyuluh; dan (3) memberikan sanksi
kepada penyuluh yang belum mengumpulkan profil kelompok yang menjadi
binaannya
Indikator Kinerja (IK) 7
Persentase Penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap
pelaksanaan program KKP (%)
Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan persentase penyuluh
perikanan, baik itu PNS maupun Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) yang
melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap pelaksanaan program
KKP tahun 2019 dan tahun sebelumnya seperti SKPT, bantuan pemerintah,
Kusuka dll untuk mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya
saing dan berkelanjutan. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk
menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP
yang kompeten untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan
berdaya saing.
Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara menjumlah
Penyuluh Perikanan PNS dan PPB yang berkontribusi terhadap pelaksanaan
program KKP dibanding dengan total Jumlah Penyuluh Perikanan PNS dan PPB
sebesar 100 %. Bukti akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah: (1) Data
penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program KKP
(sesuai format yang telah ditentukan); dan (2) Laporan Kinerja Penyuluh
Perikanan, rekap nama penyuluh, serta kelompok penerima bantuan yang
didampingi dan program KKP yang didampinginya.
Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah profil kelompok pelaku utama/ usaha
yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
56
Tabel 3.15. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 7 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase
penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program KKP
pada Triwulan III tahun 2019 belum mencapai target tahunan, akan tetapi jika
dilihat dari capaian triwulan III sebesar 82,57% sedangkan pada triwulan II
capaiannya sebesar 38,94% sehingga adanya peningkatan sebesar 43,63%
pada triwulan III.
Faktor keberhasilan IKU ini karena seringnya Seksi Penyuluhan
melakukan koordinasi dan telah melakukan monev lapangan ke setiap
penyuluh yang ada didaerah.
Indikator Kinerja (IK) 8
Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP (Lokasi)
Merupakan indikator yang menunjukkan salah satu metode penyuluhan
dalam bentuk percontohan penyuluhan KP di lokasi percontohan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan hasil inovasi teknologi kelautan perikanan
tepat guna. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan
kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP yang kompeten
untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.
Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara menjumlah
percontohan penyuluhan KP yang telah dilaksanakan. Bukti akhir capaian
indikator kinerja ini adalah berupa laporan hasil pelaksanaan percontohan
penyuluhan di semua lokasi percontohan.
Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dalam rangka menerapkan
metode percontohan penyuluhan ini adalah : (1) Satminkal menginformasikan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terselenggara
nya Tata Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang adil,
berdaya saing
dan
berkelanjutan
IK7 Persentase
Penyuluh
perikanan
yang
berkontribu
si terhadap
pelaksanaan
program
KKP (%)
100 80 82,57 103,21
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
57
kegiatan percontohan ke penyuluh, (2) Penyuluh membuat dan mengusulkan
proposal kegiatan percontohan ke satminkal, (3) Satminkal melakukan seleksi
proposal yang telah dikirim oleh penyuluh, (4) Satminkal menetapkan SK tim
pelaksana, lokasi, dan jenis inovasi teknologi percontohan, dan (5) Satminkal
melakukan temu lapang untuk mensosialisasikan teknologi budidaya yang
menjadi percontohan di lokasi yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan pemilihan inovasi teknologi yang terekomendasikan yang
akan diterapkan sebagai metode percontohan penyuluhan harus
memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut: (1) Secara teknologi dapat
dikuasai; (2) Secara ekonomi menguntungkan; dan (3) Secara sosial dapat
diterima masyarakat serta lokasi. Sedangkan dalam menentukan lokasi metode
percontohan penyuluhan diharapkan dapat memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut : (1) Merupakan kawasan sentra yang memiliki potensi
kelautan dan perikanan; (2) Terdapat kelompok pelaku utama/ pelaku usaha
binaan Penyuluh Perikanan; (3) Terdapat penyuluh perikanan; (4) Komoditas
dapat dikembangkan sesuai lokasi spesifik daerah; (5) Lahan milik pelaku
utama; (6) Akses transportasi mudah; (7) Akses pasar mudah.
Capaian Indikator Kinerja (IK) tersedianya metode percontohan penyuluhan
KP dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.16. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 8 Triwulan III TA.2019
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada Triwulan III IKU sudah ada
capaiannya sebanyak 2 unit walaupun capaiannya masih rendah jika
dibandingkan pada triwulan II belum ada capaian. Capaian IKU ini akan
tercapai pada Triwulan IV.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terselenggara
nya Tata Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang adil,
berdaya saing
dan
berkelanjutan
IK8 Tersedianya
Metode
Percontohan
Penyuluhan
KP (Lokasi)
4 2 2 100,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
58
Target metode percontohan 1 lokasi yang dilaksanakan di kecamatan
lau Maros telah dilaksanakan budidaya rumput laut kultur jaringan dari hasil
teknologi Riset dengan target pelaksanaan selama 2 bulan sehingga di
triwulan ke-III telah selesai, sementara mrtode percontohan 2. Pembesaran
dan Penggemukan terintegrasi Kepiting Bakau menggunakan wadah galon
bekas di Desa Keera, Kec Keera, Kab Wajo;
Faktor terhambatnya IKU ini dikarenakan juknis percontohan baru
disampaikan pada bulan agustus 2019, musim kemarau panjang yang
mengakibatkan lokasi percontohan belum bisa dilaksanakan terkait
ketersediaan air untuk budidaya dan tidak dijelaskan secara rinci dalam juknis
tentang penggunaan MAK penyerahan ke masyarakat untuk praktek
percontohan (kewajiban menyetor PNBP hasil percontohan) sehingga
solusinya mengintensifkan koordinasi antara penyuluh dengan peneliti
pelaksana.
Indikator Kinerja (IK) 9
Jumlah Data dan/ atau Informasi Hasil Riset Perikanan Budidaya Air
Payau (Paket)
Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan data informasi hasil riset
yang telah disusun dalam bentuk paket informasi (hasil pengolahan dan
analisis data). Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi
BRPBAPPP dalam memberikan data dan informasi dan rekomendasi hasil riset
KP untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.
Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan cara menghitung jumlah
data dan informasi yang dihasilkan dan sudah disampaikan secara resmi oleh
Kepala UPT kepada Kepala Pusat Riset Perikanan. Bukti capaian akhir yang
diminta adalah berupa laporan akhir riset data informasi.
Judul untuk kegiatan riset yang menghasilkan data dan informasi adalah
“Kajian Kawasan dan Lingkungan Perikanan Budidaya Air Payau yang
kemudian terbagi menjadi 2 (dua) sub judul yaitu: (1) Kajian Tingkat Adopsi,
Aplikasi dan Efektifitas Pelaksanaan BIB berbasis Kluster pada Tambak
Tradisional; dan (2) Kajian Lingkungan Perikanan Budidaya.
Capaian indikator kinerja jumlah data dan informasi hasil riset kelautan
dan perikanan dapat dilihat pada tabel berikut.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
59
Tabel 3.17. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 9 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini belum ada
capaian pada triwulan III ini karena target capaiannya ada pada triwulan IV
(akhir tahun 2019). Progres capaian riset yang menghasilkan data dan
informasi untuk triwulan III ini adalah :
1) Kajian Tingkat Adopsi, Aplikasi dan Efektifitas Pelaksanaan CBIB
berbasis Kluster pada Tambak Tradisional
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah :
a. Sedang dalam proses analisis sampel kualitas lingkungan yang
mewakili bulan kemarau. Sebagian sampel yang tidak bisa diaanalisis
di lab tanah dan air BRPBAPPP-Maros diuji lebih lanjut di Lab Pusat
Survei Geologi Bandung dan Balai Industri Makassar.
b. Survei kualitas air tambahan juga dilakukan pada sumber air utama bagi
kluster tambak di Kecamatan Lanrisang yang diduga tercemar dari
industry pengolahan rumput laut yang berada di perbatasan kawasan
suppa dan Lanrisang.
c. Telah melakukan diskusi lapang dengan para pembudidaya di kawasan
tambak CBIB untuk mengantisipasi dampak musim kemarau panjang
terhadap kualitas lingkungan tambak.
d. Berkordinasi dengan Balai Besar Sosial Ekonomi tentang keterkaitan
antara pelaksanaan akuakultur dengan pendekatan ekosistem (ADPE)
dengan paraktek CBIB.
e. Melanjutkan tabulasi dan analisis data untuk pembuatan laporan teknis
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS3 Terselenggara
nya Tata
Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanjutan
IK 9 Jumlah Data
dan/ atau
Informasi
Hasil Riset
Perikanan
Budidaya Air
Payau
(Paket)
1 - - n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
60
Gambar 3.3. Peta layout tambak dan distribusi titik sampling di Kawasan CBIB
Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Peta layout tambak dan
distribusi titik sampling di Kawasan CBIB Kecamatan Lanrisang,
Kabupaten Pinrang, dan Foto sosialisasi/diseminasi hasil riset pada
acara sekolah lapang pembudidaya di Kecamatan Lanrisang,
Kabupaten Pinrang
2). Kajian Lingkungan Perikanan Budidaya
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah :
Hasil analisa logam perairan Arungkeke Kabupaten Jeneponto
menunjukkan bahwa secara keseluruhan konsentrasi Cu berkisar antara 0,86 –
1,01 ppm dengan rerata 0,92 ppm, Pb antara -0,01 – 0,08 ppm dengan rerata
0,04 ppm, Fe berkisar antara -0,42 – (-0,25) ppm dengan rerata -0,35 ppm, Cd
berkisar antara -8,80 – 5,15 ppm dengan rerata -3,74 ppm, Zn berkisar antara
0,08 – 0,46 ppm dengan rerata 0,30 ppm dan Mn berkisar antara -0,015 – 0,002
ppm dengan rerata -0,006 ppm. Bersadarkan stasiun; Stasiun A konsentrasi
Cu berkisar antara 0,86 – 0,88 ppm dengan rerata 0,87 ppm, Pb antara 0,04 –
0,08 ppm dengan rerata 0,06 ppm, Fe berkisar antara -0,42 – (-0,25) ppm
dengan rerata -0,35 ppm, Cd berkisar antara -3,49 – 5,15 ppm dengan rerata
0,23 ppm, Zn berkisar antara 0,08 – 0,35 ppm dengan rerata 0,17 ppm dan Mn
berkisar antara -0,015 – 0,013 ppm dengan rerata -0,04 ppm. Stasiun B
konsentrasi Cu berkisar antara 0,87 – 0,93 ppm dengan rerata 0,91 ppm, Pb
antara 0,02 – 0,06 ppm dengan rerata 0,03 ppm, Fe berkisar antara -0,40 – (-
0,30) ppm dengan rerata -0,36 ppm, Cd berkisar antara -5,46 – 3,70 ppm
dengan rerata -1,53 ppm, Zn berkisar antara 0,27 – 0,37 ppm dengan rerata
0,31 ppm dan Mn berkisar antara -0,011 – 0,006 ppm dengan rerata -0,009
ppm. Stasiun C konsentrasi Cu berkisar antara 0,88 – 0,95 ppm dengan rerata
0,92 ppm, Pb antara -0,01 – 0,04 ppm dengan rerata 0,01 ppm, Fe berkisar
antara -0,38 – (-0,32) ppm dengan rerata -0,35 ppm, Cd berkisar antara -5,42 –
(-3,80) ppm dengan rerata -3,80 ppm, Zn berkisar antara 0,30 – 0,46 ppm
dengan rerata 0,37 ppm dan Mn berkisar antara -0,009 – 0,002 ppm dengan
rerata -0,006 ppm. Stasiun D konsentrasi Cu berkisar antara 0,92 – 0,95 ppm
dengan rerata 0,92 ppm, Pb antara 0,006 – 0,07 ppm dengan rerata 0,03 ppm,
Fe berkisar antara -0,36 – (-0,28) ppm dengan rerata -0,32 ppm, Cd berkisar
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
61
antara -8,80 – (-4,07) ppm dengan rerata -6,20 ppm, Zn berkisar antara 0,25 –
0,33 ppm dengan rerata 0,30 ppm dan Mn berkisar antara -0,004 – 0,002 ppm
dengan rerata -0,001 ppm. Stasiun E konsentrasi Cu berkisar antara 0,95 –
1,01 ppm dengan rerata 0,97 ppm, Pb antara 0,06 – 0,08 ppm dengan rerata
0,07 ppm, Fe berkisar antara -0,38 – (-0,35) ppm dengan rerata -0,36 ppm, Cd
berkisar antara -7,86 – (-7,37) ppm dengan rerata -7,63 ppm, Zn berkisar
antara 0,25 – 0,46 ppm dengan rerata 0,36 ppm dan Mn berkisar antara -0,004
– 0,002 ppm dengan rerata -0,001 ppm. Berdasarkan jarak 50 m dari pantai;
konsentrasi Cu berkisar antara 0,87 – 0,97 ppm dengan rerata 0,92 ppm, Pb
antara -0,01 – 0,08 ppm dengan rerata 0,04 ppm, Fe berkisar antara-0,36 – (-
0,25) ppm dengan rerata -0,31 ppm, Cd berkisar antara -7,46 – 3,70) ppm
dengan rerata –2,69 ppm, Zn berkisar antara 0,08 – 0,42 ppm dengan rerata
0,28 ppm dan Mn berkisar antara -0,013 – 0,002 ppm dengan rerata -0,006
ppm; jarak 100 m dari pantai, konsentrasi Cu berkisar antara 0,87 – 0,96 ppm
dengan rerata 0,92 ppm, Pb antara 0,006 – 0,06 ppm dengan rerata 0,03 ppm,
Fe berkisar antara -0,37 – (-0,34) ppm dengan rerata -0,35 ppm, Cd berkisar
antara -7,82 – (-0,47) ppm dengan rerata -7,00 ppm, Zn berkisar antara 0,08 –
0,46 ppm dengan rerata 0,30 ppm dan Mn berkisar antara -0,015 – 0,002 ppm
dengan rerata -0,008 ppm; jarak 150 m dari pantai, konsentrasi Cu berkisar
antara 0,86 – 1,01 ppm dengan rerata 0,92 ppm, Pb antara 0,006 – 0,08 ppm
dengan rerata 0,04 ppm, Fe berkisar antara -0,39 – (-0,28) ppm dengan rerata
-0,36 ppm, Cd berkisar antara -7,38 – (-1,19) ppm dengan rerata -3,93 ppm, Zn
berkisar antara 0,12 – 0,37 ppm dengan rerata 0,29 ppm dan Mn berkisar
antara -0,015 – 0,0004 ppm dengan rerata -0,007 ppm, jarak 200 m dari
pantai; konsentrasi Cu berkisar antara 0,86 – 0,96 ppm dengan rerata 0,92
ppm, Pb antara 0,02 – 0,08 ppm dengan rerata 0,05 ppm, Fe berkisar antara -
0,42 – (-0,32) ppm dengan rerata -0,37 ppm, Cd berkisar antara -8,80 – 5,15
ppm dengan rerata -3,69 ppm, Zn berkisar antara 0,25 – 0,35 ppm dengan
rerata 0,29 ppm dan Mn berkisar antara -0,01 – 0,001 ppm dengan rerata -
0,005 ppm.
Gambar 3.4. Koordinasi dengan Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Jeneponto,Teknisi tambak superintensif di Kabupaten Jeneponto,
dan dengan Kepala Desa Lapajau Kec Arungkeke Kabupaten
Jeneponto
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
62
Indikator Kinerja (IK) 10
Jumlah Komponen Inovasi Riset Perikanan Budidaya Air Payau yang
dihasilkan (Buah)
Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2008 tentang “Penyelenggaran Penelitian dan
Pengembangan Perikanan” disebutkan:
1. Inovasi Teknologi (Pengembangan eksperimental perikanan) merupakan
kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang
diperoleh melalui penelitian dasar dan/atau penelitian terapan, untuk
memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta
menghasilkan produk unggulan;
2. Sistem teknologi berupa teknologi sederhana, murah, terjangkau, adaptif,
dan ramah lingkungan Produk unggulan berupa produk yang memiliki nilai
tambah tinggi, berdaya saing, dan aman dikonsumsi serta terjangkau
masyarakat luas;
3. Hasil kegiatan riset perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau
seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem produksi,
pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa:
a. Komponen inovasi perikanan yang dihasilkan oleh UPT;
b. Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan;
c. Inovasi Teknologi yang diusulkan untuk direkomendasikan.
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk memberikan
gambaran/data jumlah hasil riset inovatif yang dihasilkan oleh BRPBAPPP.
Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah hasil riset
perikanan berupa riset output komponen inovasi perikanan yang dihasilkan
oleh UPT dan inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan. Bukti
akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah laporan akhir kegiatan riset
Komponen Inovasi yang Dihasilkan oleh BRPBAPPP.
Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset yang menghasilkan komponen
inovasi adalah “Perbenihan dan Pembesaran Krustase dan Ikan” yang
kemudian terbagi menjadi 5 (lima) sub judul, yaitu : (1) Aplikasi Probiotik
pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan Teknologi Peningkatan
Resistensi dan Kualitas Udang Windu; (2) Perbaikan Sistem Produksi dan
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
63
Perakitan Calon Induk Unggul Dalam Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau;
(3) Penelitian dan Pengembangan Pakan Ikan Beronang; (4) Pencegahan
Penyakit Udang; (5) Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)
Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Hasil Riset yang Inovatif untuk
Pembangunan Perikanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.18. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 10 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini belum ada
capaian pada triwulan III ini karena target capaiannya ada pada triwulan IV
(akhir tahun 2019). Progres capaian riset yang menghasilkan komponen
inovasi untuk triwulan III ini adalah:
1) Aplikasi Probiotik pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan
Teknologi Peningkatan Resistensi dan Kualitas Udang Windu.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah:
Pelaksanaan produksi larva SPF dengan aplikasi probiotik RICA siklus ke-2
meliputi pematangan induk (Gnr-1), pemijahan dan pemeliharaan larva.
Pemeliharaan lanjut hewan uji udang windu di MC dan tambak, serta
penyiapan stok dan peremajaan bakteri rekombinan (Gbr-2)
Lanjutan pengamatan sampel histologi dan analisis data analisis data
kepadatan sperma perlakuan aplikasi hormon pada induk jantan udang
windu.
Melakukan sampling secara regular untuk aplikasi ekstrak teki pada calon
induk udang windu.
Lanjutan analisis hasil pengamatan sperma udang windu yang telah
diberikan perlakuan inseminasi.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terselengga
ranya Tata
Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanjutan
IK 10 Jumlah
Komponen
Inovasi Riset
Perikanan
Budidaya Air
Payau yang
dihasilkan
(Buah)
2 - - n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
64
2) Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Unggul
Dalam Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau
Unit 1. Upaya Kawin Silang Kepiting Bakau Scylla Spp di Bak
Terkontrol
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah :
Telah dilakukan uji pendahuluan penggunaan hormon Methyl Testosteron
(MT) pada krablet kepiting dan ternyata menghasilkan 100% krablet
kepiting menjadi jantan semua. Saat ini sedang dilakukan uji penggunaan
MT pada krablet kepiting dengan jumlah krablet yang lebih banyak.
Sedang dilakukan uji pemeliharaan larva kepiting bakau pada salinitas
yang berbeda (25,30 dan 35 ppt).
Pada bulan September 2019, terdapat beberapa spesies kepiting bakau
melakukan kawin silang seperti pada Tabel dibawah ini :
Tgl
Kawin
Kepiting bakau jantan Kepiting bakau Betina
Spesies
JxB Berat
(g)
Lebar
karapas
(mm)
Panjang
karapas
(mm)
Berat (g)
Lebar
karapas
(mm)
Panjang karapas
(mm)
06/9 439 121,0 73,5 340(534) 128,1(148,1) 75,8(97,4) S.oxS.s
06/9 448 126,4 81,3 115(160) 86,8(96,2) 58,5(64,2) S.txS.o
07/9 280 115,5 73,6 279(388) 117,1(138,9) 77,9 (93,0) S.txS.s
08/9 279 102,8 79,7 134(224) 90,7(110) 60,0 (72,6) S.txS.o
Kendala dan Tindak Lanjut:
Induk betina S. olivacea yang sudah kawin mati satu ekor dengan gonad pada
TKG IV. Tindak lanjut menjaga agar kualitas air terutama salinitas air
pemeliharaan tidak lebih dari 30 ppt dan sanitasi lingkungan terus dijaga.
Realisiasi Keuangan: 57,08 % dan Realisasi fisik: 68%
Gambar 3.5. Bak pematangan induk udang windu di NC, stok bakteri
rekombinan yang diremajakan secara regular dan Hewan
uji calon induk udang windu yang diberi perlakuan
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
65
Gambar 3.6. Kegiatan Riset Upaya Kawin Silang Kepiting Bakau Scylla Spp di Bak
Terkontrol
Unit 2. Jantanisasi Anakan Kepiting Bakau Dengan Aplikasi Hormon
Methyl Testosteron
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan September
2019 adalah:
a. Pemeliharaan larva sementara berlangsung.
b. Wadah penelitian sudah tersedia dan siap digunakan.
c. Uji pendahuluan perendaman crablet dengan pelarut hormone
(ethanol 95%) telah dilakukan dan maksimum toleransi adalah 10 ppt.
Oleh karena itu maksimum penggunaan ethanol pada dosis MT
tertinggi hendaknya tidak melebihi 10 ppt.
d. Uji pendahuluan pemeliharaan crablet di dalam wadah gelas plastic
sedang berlangsung.
e. Pemberian pakan menggunakan pellet cukup efisien, namun
pertumbuhan krablet sangat lambat
Gambar 3.7 Jantanisasi anakan kepiting bakau dengan aplikasi
hormon methyl testosteron
3). Penelitian dan Pengembangan Pakan Ikan Beronang
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah:
1. Isolasi dan Uji Pemanfaatan Mikroba Probiotik dari Usus Ikan Baronang
dalam Peningkatan Mutu Bahan Baku Pakan
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
66
Berdasarkan hasil uji patogenitas bakteri asal usus ikan baronang
penghasil aktivitas enzim pencernaan (selluaase, amilase, protease,
dan lipase) terhadap ikan baronang menunjukkan bahwa ada 10 isolat
bakteri tersebut yang tidak pathogen yaitu: isolat no. 455, 437, 413,
422, 464, 452, 430, 411, 471, 427. Isolat tersebut selanjutnya dikultur
massal hingga masing-masing didapatkan kepadatan 108 CPU/mL.
Bakteri tersebut lalu digunakan dalam proses fermentasi bahan baku
pakan tepung Sargassum dengan perlakuan % volume bakteri
tersebut terhadap substrat tepung Sargassum yaitu: 1, 10, dan 50%,
yang saat ini sementara berlangsung dan direncanakan selama 10
hari.
2. Penggunaan EM-4 (Effective microorganism) dalam Pakan Pembesaran
Ikan Baronang
Sub unit 2.1. Dosis penggunaan EM-4 dalam fermentasi pakan
pembesaran ikan baronang: Pada sub unit 2.1. telah dilakukan
sampling pertumbuhan ikan baronang pada bulan keempat dan
uji biologis pemanfaatan pakan telah selesai. Hasil penelitian
didapatkan bobot rata-rata akhir, laju pertumbuhan spesifik ikan
dan efisiensi pakan berturut-turut pada perlakuan F0 = 165,8 g;
1,019 %/hari; dan 39,6%; F10 = 150,6 g; 0,951%/hari; dan 38,6%;
F20 = 155,0,4 g; 0,966%/hari; dan 38,4%; F30 = 150,0 g; 0,949
%/hari; dan 38,0% dan F40 = 153,9 g; 0,954 %/hari, dan 38,7%,
dengan sintasan masing-masing 100%. Berdasarkan hasil ini
tampak bahwa ikan yang diberi pakan uji tanpa difermentasi
memiliki pertumbuhan dan efisiensi pakan sedikit lebih tinggi
dibandingkan pada ikan yang diberi pakan yang difermetasi
dengan EM-4, meskipun hasil analisis varian tidak menunjukkan
adanya perbedaan yang nyata (P>0,05) di antara perlakuan.
Sub Unit 2.2 Perbaikan mutu bahan pakan (Sargassum sp) melalui
fermentasi dengan EM: Sub unit kegiatan dengan perlakuan
metode fermentasi (aerob, an-aerob dan fakultatif) dan kadar air
yang berbeda (35%, 50%, dan 65%) dalam fermentasi tepung
sargassum menggunakan EM-4, telah selesai. Hasil analisis
proksimat menunjukkan bahwa tepung sargassum yang
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
67
difermentasi dengan EM-4 dalam kondisi an-aerob pada kadar air
65% cenderung memiiki kandungan serat kasar terendah yaitu
rata-rata 14,3% dengan kandungan BETN tertinggi rata-rata
51,0%.
Sub unit kegiatan dengan perlakuan dosis EM-4 dan lama waktu
fermentasi berbeda dalam fermentasi tepung sargassum, saat ini
masih sementara berlangsung.
Gambar 3.8. Uji patogenitas kandidat probiotik, Perbanyakan bakteri kandidat
probiotik, Sampling pertumbuhan ikan baronang pada sub unit keg
2.1 (Dosis EM dalam fermentasi pakan baronang) di KJA untuk bulan
ke-4., Pembuatan pakan uji, Fermentasi tepung sargassum, Analisa
proksimat dan pengamatan TPC sampel tepung sargassum yang
difermentasi
4). Pencegahan Penyakit Udang
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah:
Unit 1. Pada bulan Agustus telah diselesaikan tabulasi data kualitas air dari
Kabupaten Pinrang dan Jeneponto, sehingga semua sampel kualitas air yang
diperoleh pada sampling putaran pertama ini telah rampung ditabulasi. Di
bulan ini juga telah diperoleh primer untuk deteksi EHP namun belum
dilakukan uji terhadap sampel DNA yang telah dikoleksi. Telah
dikomunikasikan dengan para penyuluh perikanan di Kab. Bulukumba,
Jeneponto, Bone, dan Pinrang, namun belum ada budidaya udang, sehingga
belum dilakukan sampling tahap kedua di empat lokasi tersebut.
Unit 2. Telah panen PL12 pada tgl 5 April 2019 dengan sintasan N1 = 2,94%, N2
= 20,71%, N3 = 3,54% dan K1 = 17,61%, K2 = 27,52%, K3 = 8,02%. Sudah
dilakukan tabulasi data rasio TBV/TPC dalam air pemeliharaan larva udang
windu. Pada pertengahan September 2019 telah dilakukan penebaran nauplii
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
68
tahap kedua, dan pada tanggal 30 September 2019 telah mencapai fase PL9-10,
yang akan dipanen pada tanggal 2 Oktober 2019.
Unit 3. Pada bulan September telah dilakukan pengambilan sampel
haemolymph pada hari ke-0; 5; 10; 15; 20; 25; dan hari ke-30 setelah diberi
ekstrak mikroalga. Sampel haemolymph diambil dari 3 ekor udang untuk
setiap perlakuan dan ulangan. Jumlah total udang yang disampling adalah 48
ekor setiap sampling. Parameter yang diukur adalah nilai Pro-PO dan jumlah
THC. Pada hari pemeiharaan ke-15 telah dilakukan pengambilan sampel air
pemeliharaan untuk diukur kadar NH3, NO3, NO2, BOT dan alkalinitasnya.
Pada hari ke-30 telah dilakukan uji tantang menggunakan bakteri Vibrio
pathogen dengan kepadatan 107 cfu/mL. Sintasan udang windu pada 24, 96,
dan 168 jam setelah infeksi adalah: PH 88-14,2-14,2%; 88-14,2-14,2%; 57-14,2-
14,2%; PM 0-42,8-14,2; 0-42,8-14,2; 0-28,57-14,2; N 14,2-14,2-14,2; 0-14,2-14,2;
0-0-0; dan Kontrol 0% sejak sebelum 24 jam pasca infeksi Vibrio.
Unit 4. Bakteri Vibrio berpendar yang digunakan ternyata kurang pathogen,
sehingga perlu ditingkatkan virulensinya.
Tabel 19. Kisaran Sintasan udang windu setelah infeksi Vibrio harveyi
berpendar pada setiap perlakuan
Perlakuan Sintasan udang windu setelah infeksi Vibrio
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 4 Hari ke 7
A 92-94 88-92 84-88 84-86
B 92-96 90-92 88-90 88-90
C 90-92 88-90 88-90 86-90
D 92-94 90-92 90-92 88-92
E 84-90 80-90 80-88 78-84
F 94-98 92-96 92-94 88-92
Unit 5. Telah dilakukan pengujian herbal mangrove untuk pencegahan
serangan WSSV terhadap tokolan udang windu dalam container plast
Perlakuan Mortalitas udang windu (%) pada hari ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A 0 25,56 60,0 90,0 97,78 100 100 100 100
B 0 8,89 53,33 87,78 95,56 98,89 100 100 100
C 0 14,44 56,67 78,89 90,00 94,44 96,67 98,89 100
D 0 21,11 62,22 82,22 94,44 98,89 100 100 100
E 0 28,89 63,33 82,22 94,44 96,67 98,89 100 100
F 0 32,22 65,56 75,55 90,00 95,56 100 100 100
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
69
Perlakuan Mortalitas udang windu (%) pada hari ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
G 0 17,78 65,56 71,11 82,22 90,00 98,89 100 100
H 0 13,33 61,11 67,78 80,00 94,44 96,67 98,89 100
I 2,22 18,89 61,11 94,44 100 100 100 100 100
J 0 0 0 0 0 0 0 0 5,56
Unit 6. Panen paksa yang terjadi pada petak tambak penelitian telah
menghasilkan PNBP sebesar Rp 650.000,-. Hal ini terjadi, karena udang windu
terserang oleh parasite pemakan darah (hemogregarin), selain karena
rendahnya alkalinitas total air tambak.
Unit 7. Petakan tambak yang akan digunakan dalam penelitian ini (10 petak
tambak dinding beton di ITP Marana) sudah dikeringkan dan dikapur bakar.
Petakan tambak (10 petak) telah terisi air penuh. Tinggal menunggu
tersedianya benur windu (diperkirakan awal Oktober 2019.
Kendala dan Tindak Lanjut :
Unit 2 telah dilakukan pengujian ulang, tinggal menunggu panen benur windu.
Bakteri V. harveyi yang digunakan pada unit 4 kurang pathogen sehingga
sedang ditingkatkan virulensinya. Unit 5 telah selesai sebelum waktunya,
karena antigen WSSV terlalu pathogen. Unit 6 juga telah panen sebelum
waktunya, karena udang mengalami kematian akibat rendahnya alkalinitas
total air tambak. Unit 7 masih menunggu tersedianya benur windu. Penebaran
benur windu akan dilakukan awal Oktober 2019.
Gambar 3.9. TBV dan TPC air tambak udang di Jeneponto, Kandungan ammonia dan
nitrat dalam tambak dan inlet tambak di Kabupaten Jeneponto dan
Amoniak, phosfat, dan nitrat di tambak Kab. Pinrang
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
70
5). Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
September 2019 adalah :
Unit 1: Dilakukan sampling 24 jam karena kondisi suhu, oksigen yang sangat
dinamis. Dilanjutkan panen padi dan udang windu karena telah memasuki
masa panen 105 hari padi dengan hasil panen padi 436 kg gabah kering, dan
udang windu dilakukan panen karena banyak yang mati disinyalir kekurangan
oksigen di waktu subuh hari, hasil panen udang sebanyak 18 kg size 10-12
gram.
Unit 2: Lahan sawah tambak dikeringkan setelah di panen bulan sebelumnya.
Unit 3: -Kontrol : hidup semua ; -10 ml : hidup semua; -20 ml : 4 ekor mati; -30
ml 6 ekor mati; -40 ml semua tokolan mati hari ke.6.
Unit 4: Aplikasi biopestisida di lokasi minapadi tidak berakibat bagi kematian
udang pada konsentrasi anjuran Balingtan.
Unit 5: Analisa proksimat sudah dilakukan, kadar abu: 7,59-9,87 %, kadar air :
2,69-2,79%; kadar lemak 5,44-5,59%; kadar protein : 70,84-72,88%; serat kasar
:9,09-10,03%, sementara dilakukan penyusunan laporan hasil riset.
Unit 6: Telah dilakukan pengambilan data sosek, sementara di analisis.
Persiapan untuk pengambilan data sosek tahap ke-2.
Kendala :
Memasuki musim kemarau, terjadi kekeringan pada lahan pelataran sawah,
sehingga padi mengalami kekeringan daunnya menguning, sehingga
mengatasinya dengan memompa air dari saluran dan sumur yang berada di
sekitar lokasi namun debitnya juga sudah kecil sekali. Sumber air tawar yang
dipompa dari sumur berjarak 250-300 meter dari lahan minapadi juga sudah
kering.
Indikator Kinerja (IK) 11
Jumlah Inovasi Teknologi Riset Budidaya Air Payau yang diusulkan
untuk direkomendasikan (Paket)
Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2008 tentang “Penyelenggaran Penelitian dan
Pengembangan Perikanan” disebutkan:
1. Inovasi Teknologi (Pengembangan eksperimental perikanan) merupakan
kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
71
yang diperoleh melalui penelitian dasar dan/atau penelitian terapan, untuk
memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta
menghasilkan produk unggulan;
2. Sistem teknologi berupa teknologi sederhana, murah, terjangkau, adaptif,
dan ramah lingkungan Produk unggulan berupa produk yang memiliki
nilai tambah tinggi, berdaya saing, dan aman dikonsumsi serta terjangkau
masyarakat luas;
3. Hasil kegiatan riset perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau
seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem
produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa:
a. Komponen inovasi perikanan yang dihasilkan oleh UPT;
b. Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan;
c. Inovasi Teknologi yang diusulkan untuk direkomendasikan.
Indikator kinerja ini bertujuan untuk memberikan gambaran/data jumlah
hasil riset teknologi perikanan budidaya air payau yang diusulkan untuk
direkomendasikan oleh BRPBAPPP. Pengukuran indikator kinerja ini adalah
dengan menghitung jumlah inovasi teknologi riset perikanan budidaya air
payau yang diusulkan untuk direkomendasikan yang dihasilkan oleh
BRPBAPPP. Bukti akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah laporan akhir
kegiatan riset inovasi teknologi riset perikanan budidaya air payau yang
diusulkan untuk direkomendasikan yang dihasilkan oleh BRPBAPPP.
Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset inovasi teknologi riset perikanan
budidaya air payau yang diusulkan untuk direkomendasikan adalah “Kajian
Budidaya Ikan dan Udang Ramah Lingkungan” yang kemudian terbagi
menjadi 10 (sepuluh) sub kegiatan, yaitu : (1) Pemanfaatan IPAL sebagai media
budidaya; (2) Pemanfaatan limbah sedimen IPAL untuk semaian mangrove; (3)
Pemanfaatan Sedimen IPAL Tambak Untuk Produksi Pupuk Organik; dan (4)
Aplikasi pupuk organik berbahan limbah padat tambak udang untuk
pendederan ikan nila; (5) Manajemen kualitas air melalui aplikasi mineral
dalam budidaya udang vaname kepadatan tinggi; (6) Rancang Bangun RAS
pada pendederan udang vaname; (7) Pendederan udang vaname skala rumah
tangga dengan sistem resirkulasi; (8) Pembesaran udang vaname skala rumah
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
72
tangga dengan sistem resirkulasi; (9) Kajian aquaponik udang di salinitas
rendah; (10) Polikultur udang dan nila.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Inovasi Teknologi Riset Perikanan
Budidaya Air Payau yang diusulakn untuk direkomnedasikan (buah) dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.20. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 11 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini belum ada capaian
pada triwulan III ini karena target capaiannya ada pada triwulan IV (di akhir
tahun 2019). Progres capaian riset Inovasi Teknologi Riset Perikanan Budidaya
Air Payau yang diusulkan untuk direkomendasikan sampai dengan triwulan III
ini adalah :
(1) Pemanfaatan IPAL sebagai media budidaya.
a. Pemeliharaan (pemberian pakan, pengukuran kualitas air pagi dan
sore, serta mingguan untuk analisa kualitas air di lab
b. Sampling T30 (A: 13,50±0,25 cm; 50,13±1,44 g; B: 13,51±0,25 cm;
57,31±4,39 g; C: 13,23±0,05 cm; 50,73±4,53 g)
(2) Pemanfaatan limbah sedimen IPAL untuk semaian mangrove.
Perawatan semaian dilakukan dengan perendaman saat pasang,
pengawasan hewan pengganggu.
Sebanyak 1500 semaian telah diangkut ke IPUW Barru dalam rangka
penanaman semaian mangrove di pantai Teluk Awarange
(3) Pemanfaatan Sedimen IPAL Tambak Untuk Produksi Pupuk Organik.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
1 Terselengga
ranya Tata
Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanju
tan
IK11 Jumlah
Inovasi
Teknologi
Riset
Perikanan
Budidaya Air
Payau yang
diusulkan
untuk
direkomen
dasikan
(Buah)
1 - - n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
73
Pengomposan pupuk organik, pengukuran pH dan suhu media, preparasi
sampel untuk analisa kandungan makro dan mikronutrien.
(4) Aplikasi pupuk organik berbahan limbah padat tambak udang untuk
pendederan ikan nila: Analisa data dan Penyusunan laporan hasil
penelitian
(5) Manajemen kualitas air melalui aplikasi mineral dalam budidaya udang
vaname kepadatan tinggi: Persiapan wadah penelitian untuk siklus
kedua, pembuatan pakan uji
(6) Rancang Bangun RAS pada pendederan udang vaname: Analisa sampel di
lab, tabulasi data, evaluasi data, analisis data hasil penelitian serta
penyusunan laporan : Analisa sampel di lab, tabulasi data, evaluasi data,
analisis data hasil penelitian serta penyusunan laporan.
(7) Pendederan udang vaname skala rumah tangga dengan sistem resirkulasi
a. Persiapan wadah pentokolan benur vanname untuk siklus kedua
b. Pengeringan tandon air utama
(8) Pembesaran udang vaname skala rumah tangga dengan sistem
resirkulasi: Analisa di laboratorium, tabulasi data, analisa data hasil
peneltian
(9) Kajian aquaponik udang di salinitas rendah: Pemeliharaan dengan
pemberian pakan, monitoring kualitas air sampiljng pertumbuhan
(10) Polikultur udang dan nila: Pemeliharaan calon induk ikan nila Srikandi
hasil budidaya sebanyak 100 ekor dan Analisa sampel di laboratorium,
tabulasi data, analisa data dan penyusunan laporan
Gambar 3.10 Kegiatan riset Inovasi Teknologi Riset Perikanan Budidaya
Air Payau yang diusulkan untuk direkomendasikan sampai
dengan Bulan September 2019
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
74
Indikator Kinerja (IK) 12
Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar (lembaga)
IKU ini didefinisikan sebagai Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah
lembaga riset perikanan yang terstandard di bawah BRSDM yang masih
berlangsung. Yaitu lembaga riset perikanan yang terstandar seperti akreditasi
ISO/KNAPPP/PUI.
Penghitungan dilakukan dengan cara : Hitung ∑ lembaga riset perikanan
yang terstandar
IKU ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam
menyiapkan sarana prasarana Riset terstandar untuk menghasilkan Riset dan
SDM kompeten dalam mengelola sumberdaya KP yang berkeadilan dan
berdaya saing.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang
terstandar (lembaga) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.21. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 12 Triwulan III TA.2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada triwulan II sudah ada
capaian dan progessnya sudah 100% yakni KNAPPP. Sehingga capaiannya
pada triwulan III sesuai dengan triwulan II.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW II 2019
CAPAIAN
TW II 2019 %
SS3 Terselenggara
nya Tata Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
Berkelanjutan
IK12 Jumlah
Lembaga
Riset
Budidaya
Air Payau
yang
terstand ar
(lembaga)
1 1 1 100,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
75
Gambar 3.11 Sertifikat KNAPPP
Indikator Kinerja (IK) 13
Jumlah Jejaring dan/ atau kerjasama Riset Budidaya Air Payau yang
disepakati dan ditindaklanjuti
Beberapa definisi terkait dengan indikator kinerja ini adalah :
Jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerja sama riset dan SDM
perikanan;
Jejaring adalah jalinan asosiasi/forum/organisasi lainnya yang memiliki
kesamaan profesi/kepakaran yang diikuti oleh BRPBAPPP;
Kemitraan adalah hubungan dengan badan/ perorangan untuk
melakukan aktivitas bersama dan/atau memiliki perjanjian kerja sama; •
Kerja sama riset dan SDM adalah penyelenggaraan kerja sama antara
Pusriskan dengan pihak mitra pada tahun berjalan dan yang dituangkan
dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak dengan ruang lingkup meliputi :
1. Penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek;
2. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan;
3. Pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, tenaga ahli dan material
penelitian;
4. Perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan hasil litbang;
5. Diseminasi dan publikasi;
6. Pertemuan ilmiah, seminar bersama dan lokakarya bersama;
7. Peningkatan pelayanan publik atas ilmu pengetahuan dan teknologi
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
76
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah sebagai upaya peningkatan
kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset dan layanan iptek KP. Pengukuran
indikator kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah jejaring, kemitraan
dan/atau kerjasama yang dijalin oleh BRPBAPPP pada tahun yang masih
berjalan (on going) dan terbentuk di tahun 2019.
Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini adalah berupa: (1)
Dokumen kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh pejabat berwenang
(KB/IA, PKS/MOU, KAK yang ditandatangani oleh kedua belah pihak,
SK/dokumen lainnya yang sejenis); dan (2) Rencana Kerja Bersama dengan
Pemerintah Daerah yang ditandatangani oleh para pihak.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama
BRPBAPPP yang Disepakati dan Ditindaklanjuti (Dokumen) dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.22. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 13 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Triwulan III, BRPBAPPP
menargetkan ada 4 (empat) jejaring dan/atau kerjasama BRPBAPPP yang
disepakati dan ditindaklanjuti. Sedangkan pada triwulan II capaiannya
sebanyak 6 jejaring. Adanya pengurangan jumlah jejaring dikarenakan
jejaring pada SMK tidak bisa dijadikan capaian karena adanya pemeriksaan
dari BRSDM yang tidak mengambil SMK untuk dijadikan sebagai
jejaring.Sedangkan pada politeknik tidak diambil sebagai jejaring karena
sesama eselon.
Pada triwulan III ini BRPBAPPP telah mencapai 1 (satu) dokumen
kerjasama yang disepakati dan 3 (tiga) dokumen kerjasama yang ditindak
lanjuti, yaitu :
A. Perjanjian Kerjasama yang disepakati
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS3 Terselengga
ranya Tata
Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanjutan
IK13 Jumlah Jejaring
dan/ atau
kerjasama
Riset Budidaya
Air Payau yang
disepakati dan
ditindaklanjuti
5 4 4 100,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
77
Terdapat capaian sebanyak 3 (tiga) dokumen perjanjian kerjasama yang
disepakati, yaitu :
1. STIP Muhammadyah Bone.
Penelitian, pelatihan/magang teknologi perikanan budidaya air payau
meliputi bidang kajian sumberdaya budidaya, kesehatan ikan dan
lingkungan, nutrisi dan teknologi pakan, bioteknologi dan keteknikan
budidaya, praktek kerja lapangan, seminar dan penelitian mahasiswa
yang sesui dengan kajian BRPBAPPP.
B. Perjanjian Kerjasama yang ditindaklanjuti
Terdapat capaian sebanyak 3 (tiga) dokumen perjanjian kerjasama yang
ditindaklanjuti, yaitu :
1. SUPM Negeri Pontianak.
Penelitian, pelatihan/magang teknologi perikanan budidaya air payau
meliputi bidang kajian sumberdaya budidaya, kesehatan ikan dan
lingkungan, nutrisi dan teknologi pakan, bioteknologi dan keteknikan
budidaya, praktek kerja lapangan, seminar dan penelitian mahasiswa
yang sesui dengan kajian Riset Perikanan Budidaya Air payau dan
Penyuluhan Perikanan.
2. Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone
Kerjasama peningkatan sumber daya manusia melalui perkuliahan,
praktek, pengabdian kepada masyakarat pada tingkat program
Diploma III, dan pengembangan Ilmu Kelautan dan Perikanan;
pelaksanaan pelatihan dan magang bagi mahasiswa, instruktur, dosen,
dan peneliti; dan pemanfaatan fasilitas bersama; penelitian bersama.
3. Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Penelitian, pelatihan dan magang teknologi budidaya air payau.
Indikator Kinerja (IK) 14
Jumlah Sarana dan Prasarana Budidaya Air Payau yang ditingkatkan
kapasitasnya.
Sarana dan prasarana penelitian merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu institusi penelitian dalam menyukseskan
tugas dan fungsinya. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana serta
kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal atau ruang
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
78
lingkup akreditasi yang dilaksanakan oleh satuan kerja BRSDM KP. Teknik
perhitungannya adalah jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan yang
berbentuk pengadaan fisik/belanja modal atau ruang lingkup akreditasi yang
diusulkan berupa paket.
Adapun capaian atas indikator kinerja utama jumlah sarana dan prasarana
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan yang
ditingkatkan kapasitasnya dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 3.23. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)14 Triwulan III TA. 2019
Capaian atas indikator kinerja utama jumlah sarana dan prasarana Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau Dan Penyuluhan Perikanan yang
ditingkatkan kapasitasnya baru akan diukur pada triwulan IV/ akhir tahun
2019.
Pada Triwulan II progress fisik IKU jumlah sarana dan prasarana, riset
budidaya air payau yang ditingkatkan kapasitasnya telah terealisasi sebesar
5%, sedangkan pada triwulan III progressnya 50% sehingga adanya
peningkatan sebesar 45 % dari triwulan II karena pada triwulan III ini sudah
adanya pembayaran termin 1 pada Pembangunan Tambak.
Faktor keberhasilan IKU ini adalah sudah adanya termin 1 pada
pembangunan tambak pada kegiatan belanja modal sarana dan prasarana
BRPBAPPP. Progress kegiatan ini tetap termonitor dan jika terdapat
permasalahan dapat ditindaklanjuti dengan segera. Capaian IKU ini
diproyeksikan dapat tercapai pada akhir tahun.
Indikator Kinerja (IK) 15
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS3 Terseleng
garanya
Tata Kelola
Pemanfaat
an SDKP
yang adil,
berdaya
saing dan
berkelanju
tan
IK14 Jumlah Sarana
dan Prasarana
Balai Riset
Perikanan
Budidaya Air
Payau dan
Penyuluhan
Perikanan yang
Ditingkatkan
Kapasitasnya
1 - - n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
79
Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Budidaya Air Payau yang
dipublikasikan (KTI)
Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada indikator kinerja ini adalah tulisan yang
disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan riset
yang telah diterbitkan di media jurnal terakreditasi, prosiding, bunga rampai,
buku hasil riset, naskah akademik dan buletin ilmiah yang diterbitkan dalam
negeri dan/atau luar negeri pada tahun berjalan. Tujuan dari indikator kinerja
ini adalah untuk mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh
peneliti lingkup BRPBAPPP.
Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan cara menghitung jumlah
karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan di tahun berjalan berdasarkan
penulis pertama untuk terbitan dalam negeri, dan dihitung sampai penulis
kedua untuk terbitan internasional yang diterbitkan di media jurnal
terakreditasi, prosiding, bunga rampai, buku hasil riset, naskah akademik dan
buletin ilmiah yang diterbitkan dalam negeri dan/atau luar negeri. Bukti akhir
capaian dari indikator kinerja ini adalah KTI yang telah tercantum dalam
jurnal, prosiding, bunga rampai, dan buletin ilmiah yang telah diterbitkan
pada tahun berjalan.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) BRPBAPPP yang
dipublikasikan (Buah) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.24. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)15 Triwulan III TA. 2019
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja jumlah Karya
Tulis Ilmiah (KTI) Riset Perikanan Budidaya Air Payau yang dipublikasikan
pada Triwulan III tahun 2019 telah mencapai target. Pada Triwulan II dan
Triwulan III tahun 2019 ini capaiannya sama tidak ada perubahan yakni
BRPBAPPP menargetkan Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset Perikanan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS3 Terselengga
ranya Tata
Kelola
Pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanju
tan
IK15 Jumlah Karya
Tulis Ilmiah
(KTI)
Budidaya Air
Payau yang
dipublikasi
kan (KTI)
25 10 11 110
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
80
Budidaya Air Payau yang dipublikasikan sebanyak 10 buah yang kemudian
tercapai sejumlah 10 buah. Persentase capaian indikator ini terhadap target
pada triwulan III adalah sebesar 100,00%. Beberapa Karya Tulis ilmiah (KTI)
yang telah terbit antara lain adalah :
Tabel 3.25. Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup
BRPBAPPP sampai dengan TW III TA.2019.
No. Judul Karya Tulis Ilmiah Media Penerbit Penulis
1. Kondisi Plankton pada
tambak udang windu
(Penaeus Monodon
Fabricius) dengan substrat
Berbeda
Erfan andi Hendrajat
dan A. Sahrijana
Jurnal Berita biologi LIPI,
Vol 18 (1):47-57,
Terakreditasi Peringkat
2, No. Akreditasi 21/E/
KPT/2018
2 Pengujian invivo ekstrak
rumpit laut dalam menangani
bakteri pathogen yang
menyerang ikan kerapu
Yanti Mutalib, Ladi
Diana Khartiono,
Admi Athirah, Teuku
Fadlon Haser,
Darsiani
Jurnal Ilmiah Samudra
Akuatika, Vol 3 No.1
(2019): 12-16
3 Detection of Vibrio harveyi
using iavh primer in shrimp
fry infected underdifferent
immersion time
Ince Ayu Khairana
Kadriah and Nurbaya
OP Publishing Science
253 (2019) 012004,
doi:10.1088/1755-
1315/253/1/012015,9P
4 Effect of chromolaena
odorata as bioactive
compound in artificial diet on
survival rate of tiger prawn
Penaeus Monodon
Harlina, Rosmiati, S
Jafar, Sukmawati,
Nurhidayah
OP Publishing Science
253 (2019) 012015,
doi:10.1088/1755
5 Study on the potential of
Aaptos aqueous excract as
an antibacterial agent Vibrio
harveyi in tiger shrimp
(Penaeus monodon Fabricus)
post larvae
Rosmiati and Muliani IOP Publishing Science
253 (2019) 012015
6 Fatty Acid Profile of
Hepatopancreas and Oocyte
of Tiger Shrimp, Penaeus
Monodn, Fed modified-
commercial Diet by
Supplementing Vitamin C
and E
Usman, Kamaruddin.
Asda Laining, and Ike
Trismawanti
Aquacultura Indonesiana
2019 Vol.20 (1): 15-23
7 Larva Development and
growth of mangrove crab,
Scylla tranquebarica crablet
form individual selection for
the broodstock candidate
Gunarto, Muh Nur
Syafaat, Herlinah
Auacultura Indonesiana
(2019) 20 (1)
8 Influence of Squid Meal in
Maturation Diet on
Gonadosomatic index and
Gonadal amino Acid Content
of Golden Spotted Rabbitfish,
Asda Laining, Ike
Trismawanti, Usman,
and Muhammad
Hafid Masruri
Indonesian Aquaculture
Journal, 14 (1), 2019,
31-38
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
81
Learn and Growth Perspektive
Capaian kinerja BRPBAPPP pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
(Learn and Growth Perspektive) dengan bobot perspektif pada Triwulan III
sebesar 110,12% yang berasal dari 4 (satu) Sasaran Strategis yaitu : 1)
Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan berintegritas;
2) Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang handal dam mudah
diakses; 3) Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif, efisien dan
berorientasi pada layanan prima; 4) Terkelolanya anggaran pembangunan
BRPBAPPP secara efisien dan akuntabel
Tabel 3.26. Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth Perspektive
Triwulan III TA.2019
Siganus guttatus
9 Identifikasi Konsentrasi
logam pad air di perairan
sekitar tambak Kec Tayu
Kabuptaen Pati Provinsi Jawa
Tengah
Ruzkiah asaf, admi
Athirah, dan Hasnawi
Gorontalo Fisheries
Journal, Vol.2 No.1 April
2019
10 Potential, Characteristics and
Utilization of shrimp Pond
Solid Waste As Organic
Fertilizer
Hidayat Suryanto
Suwoyo, Ambo Tuwo,
Haryati, dan Hilal
Anshary
International jourmal of
Environment,
Agriculture and
Biotechnology
(IJEAB)(ISSN:2456-1878):
Vol-4, Issue-2, Pg:411-
421, March 2019
11 Performa rumput laut
Kappaphycus alvarezii hasil
seleksi di Perairan Laikang
Kabupaten Takalar
Mat Fahrur, Andi
Parenrengi, Makmur,
Sri Redjeki Hesti
Mulyaningrum
Media Akuakultur Vol.14
No.1
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
LEARN AND GROWTH PERPEKTIVE
SS4 Terwujudnya
ASN
BRPBAPPP
yang
kompeten,
professional
dan
berintegritas
IK16 Indeks
Profesionalitas
ASN Lingkup
BRPBAPPP
(ndeks)
60 50,00 54,96 109,92
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
82
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BRPBAPPP yang Kompeten,
Profesional dan Berintegritas
Nilai sasaran strategis “Terwujudnya ASN Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Payau dan Penyuluhan Perikanan yang Kompeten, Profesional dan
Berintegritas” sebesar 109,92%. indikator kinerja yang ditetapkan untuk
mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
utama sebagai berikut:
SS5 Tersedianya
Manajemen
Pengetahuan
BRBPBAPPP
yang handal
dan mudah
diakses
IK17 Presentase
Unit Kerja
BRPBAPPP
menerapkan
Sistem
Manajemen
Pengetahuan
yang
terstandar
75 75,00 95,83 120,00
SS6 Terwujudnya
Birokrasi
BRPBAPPP
yang efektif,
efisien dan
beriorentasi
pada
pelayanan
prima
IK18 Presentase
Jumlah
Rekomendasi
Hasil
Pengawasan
yang
dimafaatkan
untuk
Perbaikan
Kinerja
Lingkup
BRPBAPPP (%)
80 0 n/a n/a
SS7 Terkelolanya
anggaran
pembangunan
BRPBAPPP
secara efisien
dan skuntabel
IK19 Nilai Kinerja
Pelaksanaan
Anggaran
BRPBAPPP
(Nilai)
87 94 94,74 95,43
IK20 Batas Tertinggi
Presentase
Temuan LHP
BPK atas (LK)
BRPBAPPP
dibandingkan
Realisasi
Anggaran
BRPBAPPP TA.
2018 (%)
1 0 n/a n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
83
Indikator Kinerja (IK) 16
Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPPBAPPP (Indeks)
Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya
serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan
tugastugasnya. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang
menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi,
kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan
tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018). Nilai indeks
profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP
yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan
mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang
Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk mengukur profesionalitas
ASN lingkup BRPBAPPP berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi,
kinerja dan disiplin (Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018).
Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara
menghitung indeks berdasarkan bobot 4 (empat) komponen yang telah
ditetapkan meliputi : (1) Kualifikasi (Bobot 25%); (2) Kompetensi (Bobot 40%);
(3) Kinerja (Bobot 30%); dan (4) Disiplin (Bobot 5%). Nilai Indeks
Profesionalitas ASN (IPA) pegawai BRPBAPPP ini nantinya diperoleh dari total
nilai IPA pegawai BRPBAPPP dibagi total pegawai BRPBAPPP. Sedangkan untuk
total nilai IPA pegawai BRPBAPPP merupakan penjumlahan dari IPA pegawai
BRPBAPPP yang menduduki jabatan struktural, fungsional tertentu dan
fungsional umum. Nilai IPA BRPBAPPP dapat kita lihat pada website
http://ropeg.kkp.go.id.
Bukti akhir capaian indikator kinerja ini meliputi 4 (empat) komponen
yang menjadi kriteria Indeks Profesionalitas ASN, yaitu :
1. Kualifikasi pendidikan : data export dari database simpeg, sampel ijazah/SK
pencantuman gelar; 2. Kompetensi : sertifikat diklatpim untuk diklatpim;
sertifikat diklat fungsional untuk diklat fungsional; sertifikat diklat teknis /diklat
lainnya untuk diklat 20 JP; Seminar ( Sertifikat/undangan/ SPT/laporan singkat
untuk seminar/bimtek, foto kegiatan, daftar hadir learning session dan laporan
singkat untuk learning session); 3. Kinerja (Prestasi Kerja) : export data dari
menu laporan, laporan akhir SKP untuk Database BKN; sampel penilaian
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
84
prestasi kerja yang telah selesai ditandangani oleh pegawai, pejabat penilai
dan atasan pejabat penilai; 4. Disiplin : rekap pegawai dijatuhi hukuman
disiplin; contoh SK hukuman Disiplin yang dijatuhkan.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Indeks Kompetensi dan Integritas BRPBAPPP
(Indeks) pada triwulan III dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.27. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini capaian sebesar
54,96% dimana adanya peningkatan 8,02% dari triwulan 2 yang capaiannya
sebesar 46,94% namun belum mencapai target tahunannya. Beberapa langkah
yang telah dilakukan oleh BRPBAPPP untuk melakukan penilaian Indeks
Profesionalitas ASN Lingkup BRPPBAPPP antara lain adalah :
1. Melakukan rekap absensi seluruh pegawai BRPBAPPP dari bulan Januari
sampai dengan bulan September untuk mengetahui persentase tingkat
kehadiran pegawai;
2. Melakukan pengisian capaian output pegawai melalui SKP on-line dari
bulan Januari sampai dengan September untuk mengetahui persentase
capaian output pegawai pada SKP;
3. Merekap nilai kinerja ASN per bagian (Tata Usaha, Tata Operasional,
Pelayan Teknis dan Sarana, dan Penyuluhan Perikanan) lingkup BRPBAPPP
dari bulan Januari sampai dengan bulan September berdasarkan data dari
e-SKP BRPBAPPP.
Faktor keberhasilan dari IKU ini dikarenakan adanya peningkatan
indeks kompotensi SDM karena adanya diklat yang dilakukan oleh beberapa
PNS di BRPBAPPP
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS4 Terwujudnya
ASN
BRPBAPPP
yang
kompeten,
professional
dan
berintegritas
IK16 Indeks
Profesionalitas
ASN Lingkup
BRPBAPPP
(indeks)
60 50 54,96 109,92
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
85
Sasaran Strategis 5
Tersedianya Manajemen Pengetahuan BRPBAPPP Yang Handal Dan
Mudah Diakses
Nilai sasaran strategis “Tersedianya manajemen pengetahuan Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan yang handal dan
mudah diakses” sebesar 120,00%. indikator kinerja yang ditetapkan untuk
mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
utama sebagai berikut:
Indikator Kinerja (IK) 17
Presentase Unit Kerja BRPBAPPP yang menerapkan Sistem Manajemen
Pengetahuan yang terstandar (%)
Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan persentase unit kerja
BRPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar.
Tujuan dari indikator kinerja ini adalah tersedianya manajemen pengetahuan
BRPBAPPP yang handal dan mudah diakses.
Tingkat penerapan MP, dihitung dari 3 variabel, yaitu : (i) Sharing
dokumen, (bobot 20%) (ii) keikutsertaan level 3 s.d staf (bobot 40%), (iii)
keaktifan level 3 s.d 4 dalam Sistem Informasi MP yang terpilih (bobot 40%).
Bukti akhir capaian indikator kinerja ini adalah berupa laporan tahunan terkait
penerapan penerapan manajemen pengetahuan terstandar lingkup BRPBAPPP
disertai dengan lampiran capture posting melalui aplikasi
kinerjakkp.bitix24.com.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Persentase Unit Kerja BRPBAPPP yang
Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) pada
triwulan II dapat dilihat pada tabel berikut.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
86
Tabel 3.28. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 17 Triwulan III TA.2019
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase unit
kerja BRPPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang
terstandar pada Triwulan III IK17 ini sudah melebihi target tahunan sebanyak
75.00 sedangkan capaian 95,83 (120,00%). Sewaktu triwulan II target dan
capaiannya masih 60. Hasil penilaian nilai manajemen pengetahuan secara
rinci per komponen pengukuran sebagai berikut:
1. Nilai Komponen Dokumen meraih 87,50%
DOKUMEN
Dokumen Capaian Target %
Perjanjian Kinerja 13 13 100,00%
Laporan Kinerja (LAPRIN) 3 4 75,00%
Rata-Rata 87,50%
2. Nilai Komponen Keikutsertaan meraih 100%
KEIKUTSERTAAN
LEVEL Capaian (Orang) Target (Orang) %
3 1 1 100,00%
4 4 4 100,00%
5 8 8 100,00%
Rata-Rata 100,00%
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS5 Terwujud
nya ASN
BRPBAPPP
yang
kompeten,
professional
dan
berintegritas
IK17 Presentase
unit kerja
BRPBAPPP
yang
menerapkan
manajemen
pengetahuan
yang
terstandar
75 75 95.83 120.00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
87
3. Nilai Komponen Keaktifan meraih 95,83%
KEAKTIFAN
LEVEL Capaian (Orang) Target (Orang) %
3 1 1 0
4 4 4 100,00%
5 7 8 87,50%
Rata-Rata 95,83%
Tabel 3.29. Penilaian Persentase Capaian Manajemen Pengetahuan
PENILAIAN
Komponen Nilai Bobot %
Dokumen 87,50 20 17,50
Keikutsertaan 100 40 40,00
Keaktifan 95,83 40 38,33
Rata-Rata 95,83%
Dari tabel Penilaian diatas didapat komponen nilai dokumen 87,50%
dengan bobot 20% menjadi 17,50%, nilai keikutsertaan 100% dengan bobot
40% menjadi 40%, dan nilai komponen keaktifan 95,83% dengan bobot 40%
menjadi 38,33%. Sehingga akumulasi nilai dari 3 komponen %MP sebesar
95,83%
Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian Triwulan III tahun 2019
meraih keberhasilan disebabkan oleh :
1) Persentase nilai terbesar diperoleh dari keikutsertaan karena seluruh
pejabat struktural sudah berkontribusi dalam keikutsertaan.
2) Plh. Ka Sub Seksi Monitoring dan Evaluasi selalu mengingatkan Eselon
3,4 dan 5 untuk selalu memposting kegiatan yang dilakukan agar nilai
MP bisa meningkat.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
88
Sasaran Strategis 6
Terwujudnya Birokrasi BRPBAPPP Yang Efektif, Efisien Dan Berorientasi Pada
Layanan Prima
Nilai sasaran strategis “Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif,
efisen dan berorientasi pada layanan prima” sebesar 0%. indikator kinerja
yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1
(satu) indikator kinerja utama sebagai berikut :
Indikator Kinerja (IK) 18
Presentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang dimanfaatkan untuk
Perbaikan Kinerja Lingkup BRPBAPPP (%)
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan
untuk perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP adalah jumlah rekomendasi hasil
pengawasan Inspektorat Jenderal KKP kepada BRPBAPPP berdasarkan LHP
(terbatas pada LHP audit, reviu dan evaluasi baik bentuk surat maupun bab)
yang terbit pada triwulan IV tahun 2018 s/d triwulan IV tahun 2019 yang telah
ditindaklanjuti (berstatus proses dan/atau tuntas) oleh BRPBAPPP yang
menjadi objek pengawasan.
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan
untuk perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP diukur dari jumlah rekomendasi
hasil pengawasan Inspektorat Jenderal KKP yang ditindaklanjuti oleh
BRPBAPPP yang menjadi objek pengawasan sebanyak minimal 80% dari
seluruh rekomendasi yang diberikan kepada BRPBAPPP selama periode
pengukuran.
Adapun capaian atas indikator kinerja utama persentase jumlah
rekomendasi hasil pengawasan hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP dideskripsikan sebagai berikut:
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
89
Tabel 3.30. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 18 Triwulan III TA.2019
Berdasarkan tabel di atas capaian indikator kinerja utama Persentase
jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja lingkup BRPBAPPP dengan temuan yang ditindak lanjuti sebesar 0%.
Faktor-faktor yang mempercepat tindak lanjut hasil pengawasan antara
lain komitmen pimpinan dalam percepatan penyelesaian temuan serta inisiasi
kegiatan seperti Tindak Lanjut Temuan dengan melakukan pendampingan ke
satuan kerja dan kegiatan tindak lanjut temuan yang diadakan secara regional
dengan melibatkan tim Itjen.
Sasaran Strategis 7
Terkelolanya Anggaran Pembangunan BRPBAPPP Secara Efisien Dan
Akuntabel.
Nilai sasaran strategis “Terkelolanya anggaran pembangunan BRPBAPPP
secara efisien dan akuntabel” sebesar 100.45%. indikator kinerja yang
ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua)
indikator kinerja utama sebagai berikut:
Indikator Kinerja (IK) 19
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP
Kinerja pelaksanaan anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review
terhadap optimalisasi belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan
fiscal dan ekonomi berdasarkan 12 (dua belas) indikator pelaksanaan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW II
2019
CAPAIAN
TW II
2019
%
SS6 Terwujudnya
ASN
BRPBAPPP
yang
kompeten,
professional
dan
berintegritas
IK18 Presentase
Jumlah
Rekomendasi
Hasil
Pengawasan
yang
dimanfaatkan
untuk
Perbaikan
Kinerja
Lingkup
BRPBAPPP (%)
80 0 n/a n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
90
anggaran yaitu revisi DIPA, halaman III DIPA, pengelolaan UP, rekon LPj
Bendahara, data kontrak, penyelesaian tagihan, penyerapan anggaran, retur
SP2D, perencanaan kas, pengembalian SPM, dispensasi penyampaian SPM dan
pagu minus. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) menjadi ukuran
evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang mencerminkan aspek kesesuaian
perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Penjelasan dan formula
perhitungan sebagaimana terlampir:
IKPA akan menjadi salah satu alat monitoring dan evaluasi serta pembinaan
pelaksanaan anggaran oleh karena itu dihimbau untuk:
1. Melakukan revisi DIPA secara selektif.
2. Meningkatkan akurasi pencairan dana sesuai perencanaannya (halaman III
DIPA).
3. Mengantisipasi dan menyelesaikan pagu minus sesegera mungkin.
4. Menyampaikan data kontrak ke KPPN tepat waktu (max 5 hari kerja sejak
tanggal kontrak).
5. Ketepatan waktu dalam revolving UP (minimal 1x dalam 1 bulan) dan
pertanggungjawaban TUP (SPM-PTUP tidak lebih dari 1 bulan dan tidak
ada sisa penyetoran dana TUP).
6. Ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran/Penerimaan
(upload ke aplikasi SPRINT sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya).
7. Menghindari adanya dispensasi SPM.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
91
8. Meningkatkan ketelitian dalam memproses SPM dan nomor rekening
penerima/tujuan untuk menghindari retur SP2D.
9. Mengeksekusi anggaran secara proporsional sesuai dengan target
penyerapan anggaran dengan melakukan perencanaan yang baik.
10. Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan SPM-LS Non Belanja
Pegawai (maksimal 17 hari kerja sejak serah terima/penyelesaian
pekerjaan)
11. Meningkatkan akurasi perencanaan kas/RPD Harian dengan cara
mengajukan SPM dengan sesuai Renkas
12. Meningkatkan ketelitian dalam penerbitan SPM untuk menghindari
kesalahan/pengembalian SPM oleh sistem di KPPN.
Adapun capaian atas indikator kinerja utama nilai kinerja pelaksanaan
anggaran BRPBAPPP dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 3.31. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 19 Triwulan III TA.2019
Berdasarkan tabel di atas capaian indikator kinerja utama Nilai kinerja
pelaksanaan anggaran BRPBAPPP target triwulan III tahun 2019 sebesar 95,00
sedangkan capaiannua sebesar 95,43 dibandingkan pada triwulan sebesar
94% dengan capaian 95,43% atau 100.79%, dimana adanya peningkatan
sebesar 1,09 % dibandingkan pada triwulan II.
Tabel 3.32. Kategori Penilaian Kinerja Anggaran
No Nilai Angka Inteprestasi
1. > 90% - 100% Sangat baik
2. > 80% - 90% Baik
3. > 60% - 80% Cukup / Normal
4. > 50% - 60% Kurang
5. ≥50% Sangat kurang
Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGE
T 2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIA
N TW III
2019
%
SS7 Terkelolanya
Anggaran
Pembangunan
RPBAPPP
Secara Efisien
Dan Akuntabel
IK19 Nilai Kinerja
Pelaksanaan
Anggaran
BRPBAPPP
80 94 94.74 120,00
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
92
Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BRPBAPPP pada triwulan III adalah sebesar
96,49% atau tergolong ke dalam kategori sangat baik. Nilai kinerja anggaran
ini dapat dilihat pada aplikasi OMSPAN tahun anggaran 2019. Sampai dengan
akhir bulan September tahun 2019, BRPBAPPP telah mencapai nilai realisasi
anggaran sebesar Rp. 76.493.944.873,- atau 69,54%. Berikut adalah nilai
kinerja anggaran BRPBAPPP pada triwulan III TA.2019 yang terdapat pada
aplikasi OMSPAN.
Gambar 3.12 Screenshoot Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP pada Triwulan III
Tahun 2019 pada Aplikasi OMSPAN
Keberhasilan atas kinerja IKU ini antara lain :
1. Komitmen pimpinan dalam kontrol pelaksanaan anggaran dimana setiap
kegiatan revisi DIPA harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Balai.
Disamping itu, kemampuan petugas keuangan juga menjadi faktor
penentu sehingga BRPBAPPP melaksanakan kegiatan peningkatan
kompetensi melalui kegiatan bimbingan teknis dan kegiatan rekonsiliasi
setiap bulan dilakukan untuk mencocokan data yang ada pada PUMK.
2. Adanya BRPBAPPP sangat selektif dalam melakukan pergeseran
anggaran dalam revisi DIPA BRPBAPPP senantiasa meningkatkan
kedisplinan, ketertiban dan ketepatan waktu dalam penyampaian LPJ
sebelum tanggal 10 bulan berikutnya, dan memastikan data LPJ telah
terverifikasi oleh KPPN pada aplikasi SPRINT penyampaian data kontrak
sebelum 5 hari kerja setelah ditandatangani dan dipastikan verifikasi
kebenaran data kontraknya (approval) oleh KPPN
3. Penyelesaian tagihan kontraktual (LS Non-Belanja Pegawai) paling lambat
dalam 17 hari kerja setelah BAST ditanda tangani sudah diajukan SPM-nya
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
93
ke KPPN dan lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian
pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP.
Faktor keterhambatan pada IKU ini,antara lain: melakukan perencanaan dan
eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, sehingga tidak menumpuk
pencairan anggaran pada akhir tahun.
Indikator Kinerja (IK) 20
Batas Tertinggi Persentase Temuan LHP BPK Atas Laporan Keuangan
(LK) BRPBAPPP Dibandingkan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA. 2018
(%)
Merupakan indikator kinerja yang mempengaruhi terkelolanya anggaran
pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan akuntabel atau tidak. Untuk batas
tertinggi persentase temuan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas LK
(Laporan Keuangan) BRPBAPPP dibandingkan dengan realisasi anggaran
BRPBAPPP TA.2018 adalah sebesar 1%. Pada tahun 2018, pagu anggaran
BRPBAPPP adalah sebesar Rp. 113.027.497.000,-. Sehingga temuan LHP BPK
harus kurang dari 1% dari pagu anggaran tahun 2018 atau tidak boleh lebih
dari Rp. 113.027.497.000,-.
Capaian Indikator Kinerja (IK) Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP (Nilai) pada
triwulan II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.33. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 20 Triwulan III TA.2019
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
TARGET
TW III
2019
CAPAIAN
TW III
2019
%
SS7 Terkelolanya
Anggaran
Pembangunan
BRPBAPPP
Secara Efisien
Dan
Akuntabel.
IK20 Batas Tertinggi
Persentase
Temuan LHP BPK
Atas Laporan
Keuangan (LK)
BRPBAPPP
Dibandingkan
Realisasi
Anggaran
BRPBAPPP
TA.2018 (%)
1 - n/a n/a
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
94
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini belum ada
capaian pada triwulan II maupun pada triwulan III ini karena target capaiannya
ada di akhir tahun 2019. Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh
BRPBAPPP untuk mencapai indikator kinerja tersebut antara lain adalah
membuat laporan keuangan dan updating laporan keuangan melalui aplikasi
SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual), SAS, Silabi, SIMPONI, E-SPT, E-
BILING, dan sebagainya.
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pada tahun 2019 pagu anggaran yang dialokasikan untuk Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan sebesar Rp.
107.188.172.000,- sampai dengan triwulan II tahun 2019 sudah terealisasi
sebesar Rp.47.020.673.043,- atau 43,87%, sedangkan pada triwulan III telah
dilakukan revisi anggaran sehingga anggaran menjadi Rp. 108.173.122.000,-
dengan realisasi anggarannya sebesar Rp. 76.564.998.009,- dengan rincian
berdasarkan jenis belanja sebagai berikut:
Tabel 3.34. Pagu dan Realisasi Anggaran Triwulan III Tahun 2019 (per-Belanja)
NO BELANJA PAGU REALISASI %
1 Belanja Pegawai 83.798.294.000 63.411.431.671 75,67
2 Belanja Barang Manajerial 817.838.000 559.514.298 68,41
3 Belanja Penelitian 3.033.119.000 1.337.101.374 44,08
4 Belanja Barang Penyuluhan 11.027.525.000 6.411.600.670 58,14
5 Belanja Operasional 7.238.946.000 3.844.747.555 53,11
6 Belanja Modal 2.278.000.000 1.000.602.441 43,92
TOTAL 108.193.722.000 76.564.998.009 70,77
Sampai dengan triwulan III, menunjukkan realisasi tertinggi ada pada
belanja pegawai sebesar 75,67% dibandingkan pada triwulan II sebesar
46.91% sehingga adanya peningkatan sebesar 28,76%, diikuti dengan belanja
barang triwulan III sebesar 55,94% sedangkan pada triwulan II sebesar
36.28% sehingga adanya peningkatan sebesar 19,66% dan belanja modal
pada triwulan III sebesar 43,92 dan pada triwulan II sebesar 2.37%, sehingga
adanya peningkatan pada triwulan III sebesar 41,55%. Penggunaan belanja
pegawai digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan kinerja secara rutin
bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) BRPBAPPP.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
95
Dalam perjalanannya terdapat beberapa permasalahan dalam
pelaksanaan kegiatan antara lain:
1. Keterlambatan pelaksanaan rekonsiliasi keuangan secara internal
sehingga berdampak laporan keuangan berbeda dengan penanggung
jawab kegiatan
Secara umum kinerja BRPBAPPP tahun 2019 telah dilaksanakan dan
capaian kinerja yang dihasil tercapai secara optimal. Namun demikian secara
teknis masih tetap perlu dilakukan optimasi pelaksanaan kegiatan seperti:
1. Pelaksanaan rekonsiliasi internal harus dilakukan sesuai jadwal.
2. Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab kegiatan baik riset
maupun non riset serta pengelola anggaran.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
96
BAB IV
PENUTUP
4.1. CAPAIAN KINERJA UTAMA
Pada tahun 2019, BRPBAPPP memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan
7 Sasaran Strategis dan 20 Indikator Kinerja Utama. Dari 20 Indikator yang ada
terdapat 1 IKU pada stakeholder Perspective KKP yaitu Jumlah kelompok
pelaku utama/usaha yang meningkat kelasnya dari jumlah kelompok pelaku
utama/usaha yang disuluh yang merupakan bagian dari IKU Indeks
Kesejahteraan Masyarakat KP. Pada Customer Perspective KKP, khususnya IKU
Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang disuluh yang
dinilai kelas kelompoknya, BRPBAPPP bertanggung jawab terhadap
pencapaian Legalisasi izin usaha mikro kecil (UMK) dan pendirian koperasi
sektor KP dan IKU Nilai PNBP dari sektor KP.
Pada Internal Process Perspective KKP, khususnya pada IKU Jumlah
pelaku utama/usaha yang disuluh, BRPBAPPP bertanggung jawan atas
pencapaian Jumlah profil kelompok pelaku utama/usaha yang disusun dengan
presentase penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan
program KKP dengan tersedianya metode percontohan penyuluhan KP. Pada
Learn dan Growth Perspective KKP, BRPBAPPP berkontribusi atas IKU Indeks
kompetensi dan integritas, Persentase unit kerja yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar, Nilai kinerja pelaksanaan Anggaran
KKP serta Opini atas Laporan Keuangan KKP (Batas tertinggi persentase nilai
temuan LHP BPK atas LK BRPBAPPP dibandingkan realisasi anggaran
BRPBAPPP).
Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Triwulan III tahun 2019 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator
kinerja utama (key perfomance indikator, disingkat KPI) pada masing-masing
perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan
menggunakan aplikasi “Kinerjaku” dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu
pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja
tersebut, diperoleh data capaian kinerja BRPBAPPP di tingkat korporat pada
Triwulan III tahun 2019 adalah sebesar 106,67%, yang berasal dari capaian
kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut :
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
97
1. Perspektif Stakeholder (Stakeholder Perspective) dengan bobot 25,00%,
capaian kinerja 106,67%;
2. Perspektif Masyarakat (Costumer Perspective) dengan bobot 25,00%,
capaian kinerja 107,16%;
3. Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 25,00%,
capaian kinerja 106,41%; dan
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth
Perspective) dengan bobot 25,00%, capaian kinerja 110,12%.
Selama Triwulan III tahun 2019, dari 20 IKU BRPBAPPP, terdapat 13 IKU
berstatus hijau, sisanya akan dikukur pada triwulan selanjutnya. Rincian target
dan realisasi dari 13 IKU tersebut adalah :
1. Pada Stakeholder Persepective, terdapat 1 IKU pada Sasaran Strategis 1
“Terwujudnya kesejahteraan Masyarakat yang memiliki target pada
triwulan III, yaitu: Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang
meningkat kelasnya (kelompok).
2. Pada Custimer Perspective, terdapat 4 IKU pada Sasaran Strategis 2
“Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab
dan berkelanjutan” yang memiliki target pada triwulan III, yaitu : Jumlah
anggota kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh yang dinilai kelas
kelompoknya (orang), Legalisasi izin usaha mikro kecil (UMK) dan
pendirian koperasi sektor KP (unit) dan nilai PNBP.
3. Pada Internal Process Perspective, terdapat 7 IKU pada Sasaran Strategis
3 “Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya
saing dan berkelanjutan yang memiliki target pada triwulan III, yaitu :
Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh (orang), Jumlah profil
kelompok pelaku utama/usaha yang disusun (dokumen), Persentase
penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program
KKP (%), Tersedianya metode percontohan penyuluhan KP (lokasi),
Jumlah lembaga riset budidaya air payau yang terstandar (lembaga),
Jumlah jejaring/kerjasama riset budidaya air payau yang disepakati dan
ditindaklanjuti (dokumen), dan Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset
Budidaya Air Payau yang dipublikasikan (KTI).
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
98
4. Pada Learn and Growth Perspective, 3 IKU pada Sasaran Strategis 4 “
Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, profesional dan
berintegritas yang memiliki target pada triwulan III yaitu : “ Indeks
profesionalitas ASN lingkup BRPBAPPP”; 1 IKU pada Sasaran Strategis 5
“ Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang handal dan
mudah diakses” yang memiliki target pada triwulan III yaitu : Persentase
unit kerja BRPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar (%); 1 IKU pada Sasaran Strategis 7 “ Terkelolanya
anggaran pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan akuntabel” yang
memiliki target pada triwulan III yaitu : Nilai kinerja pelaksanaan
anggaran BRPBAPPP (Nilai).
5. IKU Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang meningkat kelasnya
(kelompok) dengan target tahunan sebanyak 207 kelompok dan target
triwulan III sebanyak 75 kelompok realisasi sebanyak 80 kelompok.
6. IKU Jumlah anggota kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh yang
dinilai kelompoknya dengan target tahunan sebanyak 4.140 kelompok
dan target triwulan III sebanyak 3.000 kelompok realisasi sebanyak
3.663 kelompok.
7. IKU Legalisasi izin usaha mikro kecil dan pendirian koperasi sektor KP
dengan target tahunan sebanyak 827 unit dan target triwulan III
sebanyak 270 unit realisasi sebanyak 274 unit
8. IKU Nilai PNBP BRPBAPPP dengan target tahunan sebesar 0,218 milyar
dan target triwulan III sebesar Rp. 0,35 milyar realisasi sebesar Rp 0,35
milyar.
9. IKU Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh dengan target tahunan
sebanyak 49.710 orang dengan target triwulan III sebanyak 50.000
orang realisasi sebanyak 50.669 orang
10. IKU Jumlah profil kelompok pelaku utama/usaha yang disusun dengan
target tahunan sebanyak 4.971 dokumen, target triwulan III sebanyak
1.500 dokumen dan capaian sebanyak 2.015 dokumen.
11. IKU Persentase penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap
pelaksanaan program KKP dengan target tahunan sebesar 100%, target
triwulan III sebesar 80% dan capaian sebesar 82,57%.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
99
12. IKU Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP dengan target
tahunan sebanyak 4 lokasi, target triwulan III sebanyak 2 lokasi dan
capaian sebanyak 2 lokasi.
13. IKU Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar dengan
target tahunan sebanyak 1 lembaga, target triwulan III sebanyak 1
lembaga dan capaian sebanyak 1 lembaga.
14. IKU Jumlah jejaring/kerjasama Riset Budidaya Air Payau yang disepakati
dan ditindaklajuti dengan target tahunan sebesar 25 KTI, target triwulan
III sebesar 4 KTI dan capaian sebesar 4 KTI.
15. IKU Indeks Profesionalitas ASN lingkup BRPBAPPP dengan target
tahunan sebesar 60.00 indeks, target triwulan III sebesar 50.00 indeks
dan capaian sebesar 54.96 indeks.
16. IKU Persentase unit kerja BRPBAPPP yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar dengan target tahunan
sebanyak 75%, target triwulan III sebanyak dan capaian sebanyak
95,83%.
17. IKU Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BRPBAPPP dengan target
tahunan sebesar 86%, target triwulan III sebesar 95% dan capaian
sebesar 95,43%
4.2. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Secara umum kinerja BRPBAPPP cukup baik, namun demikian dalam
rangka peningkatan kinerja perlu dilakukan perhatian terhadap hal-hal
sebagai berikut :
1. Jumlah Kelompok Pelaku Utama/ Pelaku Usaha yang Meningkat
Kelasnya (Kelompok), dari target tahunan sebesar 207 kelompok
sampai triwulan III 2019 capaian baru mencapai 80 kelompok.
Meskipun target triwulan III sebesar 75 kelompok dapat tercapai, IKU ini
perlu dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian
tahunan mencap 207 kelompok. Oleh karenanya BRPBAPPP agar dapat
memantau dan mempercepat kegiatan dengan sering-seringya
berkordinasi dengan para penyuluh dengan melakukan sosialisasi.
sehingga pada triwulan IV capaiannya bisa mencapai target tahunan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
100
2. Legalisasi izin Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Pendirian Koperasi
Sektor KP (Unit) dari target tahunan 827 unit sampai triwulan III
capaian baru mencapai 274 unit (0,34%).
Meskipun target triwulan III sebesar 270 unit dapat rercapai, IKU ini perlu
dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian tahunan 827
unit. Oleh karenanya Seksi Penyuluhan di BRPBAPPP supaya bisa
memantau dan mempercepat kegiatan dengan seringnya berkomunikasi
dan berkoordinasi ke setiap penyuluh yang memiliki usaha mikro kecil
dan koperasi untuk segera melakukan legalisasi izin usahanya.Sehingga
nanti pada saat triwulan IV bisa mencapai target tahunannya.
3. Jumlah Profil Kelompok Pelaku Utama/Usaha yang disusun
(dokumen), dari target tahunan sebesar 4.971 dokumen sampai
triwulan III 2019 capaian baru mencapai 1.500 dokumen (3,32%)
Meskipun target triwulan III sebesar 1.500 dokumen dapat tercapai, IKU
ini perlu dilakukan pengawalan secara baik mengingat target capaian
tahunan mencapai 4971 dokumen. Oleh karenanya BRPBAPPP agar dapat
memantau dan mempercepat kegiatan dengan sering-seringya
berkordinasi dengan penyuluh yang bersangkutan sehingga capaian
triwulan IV bisa mecapai target tahunannya.
4. Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP, dari target
tahunan sebesar 4 lokasi sampai triwulan III 2019 capaian baru
mencapai 2 lokasi.
Meskipun target triwulan III sebanyak 2 lokasi. IKU ini perlu pengawalan
yang ketat dari Seksi penyuluhan dengan melakukan koordinasi dengan
koordinator penyuluh per kabupaten / kota via media telekomunikasi
untuk mempercepat penyampaian proposal kegiatan.
5. Data Dukung
Penanggung jawab IKU agar dapat menyampaikan data dukung tepat
waktu bersamaan dengan penyampaian capaian.
6. IKU dengan Target Kinerja Tahunan
Indikator Kinerja Utama yang memiliki target tahunan tetap harus
dimonitor perkembangan pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab IKU
agar memastikan bahwa capaian akhir tahun dapat dicapai dengan baik
sesuai target yang telah ditetapkan.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
101
Pencapaian target sasaran kinerja riset perikanan budidaya air payau dan
penyuluhan perikanan yang telah dicapai pada Triwulan III tahun 2019 serta
penyelesaian permasalahan yang dihadapi dapat menjadi salah satu acuan
untuk memperbaiki kinerja BRPBAPPP untuk Triwulan berikutnya. Diperlukan
komitmen dan dukungan semua pihak untuk melaksanakan amanah riset
perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan sehingga capaian
kinerja dari BRPBAPPP ini tidak hanya menjadi laporan saja, namun diharapkan
benar-benar dapat memberikan dampak serta dapat bermanfaat untuk
masyarakat. Pada akhirnya, Laporan Kinerja (LKj) BRPBAPPP Triwulan III tahun
2019 ini diharapkan dapat menjadi pertanggungjawaban tertulis kepada
pemberi wewenang serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan membentuk pemerintahan
yang baik (Good Governance) di lingkup BRPBAPPP.
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
102
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
103
1. PERJANJIAN KINERJA
A. PK Level 3 Riset
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
104
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
105
B. PK Level 3 Penyuluh
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
106
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
107
C. PK Gabungan
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
108
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
109
SK TIM PENYUSUN LKj
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
110
LA
POR
AN
KIN
ER
JA
(LK
J)
TR
IW
ULA
N I
II T
AH
UN
20
19 B
RPB
APP
P
111