penyusunan perda (bitner)
DESCRIPTION
Teknis Penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu 2010TRANSCRIPT
PENYUSUNANPERATURAN DAERAH
YANG BAIKSebagai Program Legislasi Daerah
BITNER S. PAKPAHAN, SH.MMBiro Hukum Departemen Dalam Negeri
(HP. 08128473062)
Disampaikan dalam Bintek Anggota DPRD
FUNGSI LEGISLASI
DPRD : DESAINER ATAU TAYLOR ?
MEWUJUDKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BAIK
Politik Hukum Proses Pembentukan Materi Muatan Asas Hukum Menjawab Kebutuhan/Menyelesaikan
Masalah
KONSTRUKSI PERDA Pancasila UUD 1945 (Pasal 1, 18, 18 A, 18B) UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan UU 17 tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025 Peraturan Perundang-Undangan sektoral lainnya RPJPD RPJMD
POLITIK HUKUM PERDA Segala sesuatu yang “berada dibalik” sebuah
aturan, antara lain berupa tujuan, fungsi, paradigma, kehendak politik negara, maupun idiologi hukum
Peraturan perundang-undangan dapat dibaca sebagai medan pertarungan berbagai kepentingan yang berinteraksi di masyarakat
MANFAAT MEMAHAMI POLITIK HUKUM
Membantu memahami secara utuh makna dan tujuan dalam pengaturan
Membantu memahami konstruksi peraturan perundang-undangan
Memprediksi masalah-masalah yang mungkin timbul dalam implementasinya
Memprediksi alternatif solusi dari masalah yang mungkin terjadi
Mempersiapkan manajemen hukum
MENGAPA KITA PERLU MENGATUR ??
Manusia sebagai Homo Economicus
Manusia sebagai Homo Juridicus
APAKAH TUJUAN KITA MENGATUR ??
Mewujudkan Keadilan Mewujudkan Kepastian Hukum Mewujudkan Ketentraman dan
Ketertiban Mewujudkan Kemanfaatan Sosial
KONTRA TUJUAN
ATURAN BERSIFAT VIKTIMOGENIK
ATURAN BERSIFAT KRIMINOGENIK
FUNGSI PENGATURAN
Sebagai Kontrol Sosial Sebagai Rekayasa Sosial Sebagai Mekanisme Integrasi Sebagai Pemberdayaan Sosial
Mengidentifikasi Masalah
EVENTS
PATTERNS
STRUCTURE
PROSES TRANSFORMASIPENYUSUNAN PERDA
1. Langkah 1 : memberi bentuk terhadap keinginan yang bersimpang siur di masyarakat menjadi harapan dan keinginan
2. Langkah 2 : membuat keinginan perorangan menjadi keinginan suatu golongan sosial atau kategori sosial
3. Langkah 3 : menjadikan keinginan yang sudah bersifat umum tadi menjadi urusan pemerintah
lanjutan4. Langkah 4 : pengakuan dari golongan politik
bahwa masalah tersebut sudah menjadi urusan yang mebutuhkan campur tangan pemerintah
5. Langkah 5 : menempatkan problem tersebut dalam agenda pembuatan peraturan
6. Langkah 6 : merumuskan keinginan, kebtuhan, masalah di atas ke dalam peraturan
GOOD GOVERNANCE
INSTITUTIONALREFORM
PUBLICMANAGEMENT
REFORM
FINANCIALREFORM
PERTIMBANGAN DALAM MELAKUKAN PENGATURAN
PERTIMBANGAN DALAM MELAKUKAN PENGATURAN:
PEMENCARAN URUSAN PEMERINTAHAN
DEKONSENTRASIPEMERINTAH
ADMINISTRATIF / WILAYAH
• KANWIL/KANDEP• KEPALA WILAYAH• DLL
PEMERINTAH PUSAT
DELEGASI
• OTORITA• BUMN• NUSAKAMBANGAN• DLL
DAERAH OTONOM
PROPINSI KABUPATEN/ KOTA
DESENTRALISASI
PRIVATISASI
• SWASTA MURNI• BOT• BOO• BOL• DLL
Pertimbangan Dalam Melakukan Pengaturan
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat)
CONCURRENT(Urusan bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
PILIHAN/OPTIONAL(Sektor Unggulan)
WAJIB/OBLIGATORY(Pelayanan Dasar)
SPM(Standar Pelayanan Minimal)
- Hankam
- Moneter
- Yustisi
- Politik Luar Negeri
- Agama
Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, dan perhubungan
Contoh: pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, kelautan dsb
IDIOLOGI HUKUM
PANCASILA Tata Nilai BARAT1. MORAL RELIGIUS
2. KEMANUSIAAN
3. KEBANGSAAN
4. DEMOKRASI
5. KEADILAN SOSIAL
1. INDIVIDUALIS
2. LIBERAL
3. KAPITALIS
PERTIMBANGAN DALAM PENGATURAN
Tata Nilai Dalam Masyarakat IDEAL CULTURE
1. Kerukunan Beragama
2. Keadilan Sosial
3. Kedaulatan Rakyat
4. Kemanusiaan
5. Kebangsaan
REAL CULTURE
1. Konflik tersembunyi antar umat beragama
2. Kesenjangan dalam berbagai aspek
3. Monopoli kekuasaan oleh individu dan kelompok
4. Pelanggaran HAM
5. Sentimen S A R A
PERTIMBANGAN DALAM PENGATURAN
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Layak
Asas Kepastian Hukum Asas Bertindak Cermat Asas Perlakuan yang Jujur Asas Keadilan Asas Motivasi Asas Kebijaksanaan Asas Persamaan Asas Kepercayaan Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum Asas Larangan Mencampuradukan Kepentingan Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup Asas Menanggapi Pengharapan Secara wajar Asas Keseimbangan
PERTIMBANGAN DALAM PENGATURAN
MATERI MUATAN SUBSTANSTIFMATERI MUATAN SUBSTANSTIFPERATURAN DAERAHPERATURAN DAERAH
Persoalan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Urusan Rumah Tangga Daerah
Permasalahan Kondisi Khusus Daerah ybs
Penjabaran Lebih Lanjut thd Perundang-undangan yang lebih tinggi
1. Otonomi Daerah2. Medebewind
Sebagai pelaksanaan Sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah dan Peraturan perundang-Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.undangan yang lebih tinggi.
MATERI MUATANPERATURAN KEPALA DAERAH
JENIS-JENIS PERATURAN JENIS-JENIS PERATURAN DI DAERAHDI DAERAH
1. PERDA PROPINSI, KABUPATEN, KOTA2. PERATURAN GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA3. KEPUTUSAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA4. INSTRUKSI GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
PENGATURAN/PENGATURAN/REGELINGREGELING
• Materi yang diatur berlaku umum• Bersifat mengatur• Produk hukumnya berupa Peraturan
PENETAPAN/PENETAPAN/BESCHIKINGBESCHIKING• Materi : konkrit, individual, final• Bersifat menetapkan• Produk hukumnya berupa Keputusan
KAIDAH YANG HARUS DIPERHATIKANKAIDAH YANG HARUS DIPERHATIKAN
• KEHARUSAN ADANYA KEWENANGAN DARI PEMBUAT PERDA
• KEHARUSAN ADANYA KESESUAIAN JENIS PERDA DENGAN MATERI YANG DIATUR
• KEHARUSAN MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU• TDK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN
PER-UUAN YANG LEBIH TINGGI
5 PERTIMBANGAN DALAM MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/PERDA
WAKTU SDM BIAYA KELEMBAGAAN TEKNIS PENYUSUNAN
PERHATIKAN TIDAK ADA PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YG KOMPLET/SEMPURNA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SELALU MEMPUNYAI KEKURANGAN SEJAK DITETAPKAN
BATASAN PENGATURAN
Tetap dalam bingkai pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang tetap menjaga keutuhan NKRI
Sejalan dengan tujuan negara yaitu mewujudkan kemakmuran masyarakat setempat dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara keseluruhan
Mempercepat perwujudan pemerataan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Memperkuat Demokratisasi lokal/ kedaulatan rakyat setempat
Mampu mewujudkan tujuan otonomi daerah Dalam batas kewenangan
ACTION PLAN
APAKAH PROGRAM LEGISLASI DAERAH SUDAH SESUAI DENGAN PERTIMBANGAN DI ATAS