Faal Indera PerabaDr.Hj.Diniwati Mukhtar,MKes,AIFM

1

Merupakan bagian sistem saraf Tdd:1. RESEPTOR : menerima stimulus eksternal dan internal 2. JALUR SARAF: menghantarkan informasi ke korteks 3. KORTEKS SEREBRI untuk mengolah informasi :

Sensasi : kesan kasar, tdk ada interpretasi kekorteks sensory primer

Persepsi : ada interpretasike korteks asosiasi2

Somatosensoris Merangsang kulit dan dinding tubuh (soma) Sifat sensasi tergantung: modalitas lokasi intensitas waktu3

4

5

PROYEKSI SENSORIS DI OTAK

JALUR ASENDEN SPESIFIK dan MENYILANG MELALUI THALAMUS, kecuali OLFAKTORI SOMATO SENSORIS : area PARIETAL

KORTEKS ASOSIASI : AREA (18, 19), (22)

6

stimulus ---------> sensory receptorssensory receptors ----------> sensory afferent neurons sensory afferent neurons ----------> spinal cord interneurons spinal cord interneurons ----------> thalamic neurons thalamic neurons ----------> neurons of somatosensory cortex

7

Reseptor SomatosensorisBerdasarkan jenis: Mekanoreseptor: raba,tekan,getar,proprioseptor (gerak dan posisi ekstremitas) Nosiseptor: kerusakan jaringan/nyeri Termoreseptor: panas dan dingin Berdasarkan lokasi: Ekstero: raba,tekan,termal,nyeri Proprio :otot,tendon,sendi Viscero: alat dalam8

SIFAT STIMULUS1. ADAPTASI : stimuli ada dan PA menurun CEPAT (PHASIC): raba, tekan, termal

LAMBAT (TONIC): proprioseptik ,nyeri ,sinusPARSIAL : penghidu PSIKOLOGIK melibatkan SSP

9

Sifat stimulus..

2. AFTER IMAGES: stimuli tidak ada potensial aksi masih dilepaskan 3. MODALITAS: jenis sensasi spesifik ( nyeri , panas , tekan , lihat)

10

Mekanisme perangsangan reseptor Terdapat daerah aktif masing2 titik dan daerah aktif gabungan Korteks dapat membedakan dua titik yang dirangsang Efek diperkuat oleh hambatan lateral

11

Inhibisi lateral

12

Daerah Homunculus Cerebri (menunjukkan daerah yang paling peka rangsang)

13

SIFAT RESEPTOR TRANSDUKSI MENJADI POTENSIAL AKSI Potensial Reseptor Meditor Kimia Potensial Generator Akson - AMPLIFIKASI STIMULUS dalam reseptor - ALL OR NONE - RANGSANG ADEKWAT : AMBANG Respon paling sensitif - Membentuk: SPECIAL SENSE dan GENERAL SENSE

14

Pembentukan Impuls

15

Somatosensoris dihantarkan ke

1. Medulla spinalis:menimbulkan reflex spinal 2. Batang otak: menimbulkan refleks yg lebih kompleks 3. Thalamus: terminal modalitas sensasi secara kasar tdk menentukan lokasi jelas, kerusakan sukar membedakan modalitas sensasiNukleus ventral postero lateral16

4. Mesensefalon dan hipothalamus : nyeri5. Korteks sensoris primer korteks sensois seunder korteks asosiasi (disadari secara tepat lokalisasi) 6. Daerah asosiasi parieto-temporo-oksipital: memori 7. System limbic: emosi, tingkah laku 8. Serebelum : motorik dibawah sadar

17

Daerah asosiasi somatosensorik Terletak di belakang korteks somatosensorik Orientasi spatial benda yang diraba Kemampuan melokalisasi rangsang karena serat saraf tersusun secara spatial (letaknya terpisah anara kaki dan lengan dll) Dapat melokalisasi secara tepat titik2 tubuh tepat asal sensasi

18

Struktur reseptor

19

20

21

Serat saraf somatosensoris: besar: kecepatan konduksi cepat raba,tekan,getar,proprioseptif (gerak dan posisi) lokalisasi tepat, reaksi sadar lintasan kolumna dorsalis-lemniskus medial kecil: kecepatan konduksi lambat nyeri, suhu, geli,gatal,seksual, tekan kasar lokalisasi kurang tepat kumpulan neuron berdifusi reaksi bawah sadar spinotalamikus ventral-lateral (termal,nyeri)22

Lintasan Somatosensoris1.Lintasan kolumna dorsal-lemniskus medial: - serat saraf besar,bermielin, kec hantar cepat - neuron 1 dari perifer ke nc.kolumna dorsalis - neuron 2 dari (1) ke ventrobasal talamus (kontralateral) - neuron 3, dari talamus ke korteks somatosensoris - Dari thalamus tdk bercabang sadar - Sensasi: raba intensitas halus,getaran dan gerakan di kulit (kutu) sinyal fasik - Sensasi sikap tubuh, tekanan intensitas halus - Lokasi tepat sesuai asal tubuh

VENTRAL POSTERIOR NUCLEUS (VPN) THALAMUS S123

24

2. Lintasan spinotalamik - serat saraf kecil , tak bermielin ,kec.hantar lambat - tr.spinotalamic ventral dan lateral - nyeri cepat: neospinotalamik - nyeri lambat: paleo-spinotalamik/spinoretikular - Lokalisasi kurang tepat - Dari thalamus bercabang ke area bawah reaksi bawah sadar - Sensasi nyeri, termal (tr.spinotalamik lateral) - Raba-tekan kasar kurang membedakan intensitas (ventral) - Geli,gatal,seksual VPN + INTRALAMINAL NUCLEI25

26

27

Lintasan Somatosensoris dari kepala

N.V(trigeminal): wajah, anterior scalp, orbit, oral dan kavum nasal, gigi, supratentorial dura, proprioseptif rahang, mekanoreseptif periodontal. N.VII (fasial): dari belakang telinga N.IX(glossofaringeal): rongga telinga tengah, tenggorokan N.X(vagus): depan telinga, infra tentorial, rongga telinga28

29

30

31

KLASIFIKASI SERABUT SARAF

TYPE ms A

FUNGSI

KEC.HANTAR

PROPRIOSEP, MOTOR RABA, TEKAN, KINEST MOTORIK, RABA NYERI, SUHU, TEKAN OTONOM PRAGnl OTONOM POSTGnl, NYERI

12 - 20 5 - 12 3- 6 2- 5 < 3 0,3 - 1,3

70 - 120 30 - 70 15 - 30 12 - 30 3 - 15 0,7 - 2,332

B C

RABA TEKANAN - PERSENTUHAN HALUS DI KULIT- DAERAH YANG BERAMBUT > PEKA - ADAPTASI CEPAT - RESEPTOR : KORPUSKEL MEISSNER KORPUSKEL MERCKELI BASKET LIKE ARRANGEMENT

33

34

KORPUSKEL MEISSNER :

Sentuhan (raba)

PENYEBARANNYA DI TUBUH TAK MERATA TERPADAT : UJUNG ANGGOTA GERAK DAERAH PAPILLA MAMAE

UJUNG LIDAHJARANG : VOLAR TANGAN BAG. PROKS. ANGGOTA GERAK raba spatial (kutu), getar rendah adaptasi cepat35

KORPUSKEL MERCKEL :

(tekanan ringan) BENTUK CAKRAM UJUNG JARI DAN BIBIR membedakan tekstur, lokalisasi raba-tekanHair end organ: PADA GERAKAN RAMBUT ruffini: regangan kapsul sendi, derajat putaran36

MODIFIKASI KESAN RABA : KESAN NYERI : rangsang kuat

KESAN GELI

: rangsang raba + nyeri bersamaan KESAN GATAL : rangsang halus oleh histamin KESAN GETARAN: PERANGSANGAN BERULANG

PADA RESEPTOR RABA

37

Kesan proprioseptik-kinestetik reseptor: tulang, sendi, tendo lintasan kolumna dorsal-lemniskus medial lesi ataksia adaptasi lambat informasi terus-menerus ke korteks serebri sikap, posisi dan gerak tubuh muscle spindle

38

39

2) KESAN TERMAL dingin-panas terbakar-nyeriDIKULIT COLD SPOT 5 -10 KALI WARM SPOT ADAPTASI PADA SUHU 20C-40C cepat

kesan panas: organ rufini 30oC 43oC kesan dingin: organ kraue 35oc 20oC

40

41

3) KESAN NYERI Berfungsi proteksi/perlindungan Rangsang mekanik,kimia, termal (< 15o atau >45o)Jaringan rusak,iskemi /spasme otot dan vaskular mengeluarkan bradikinin, zat P,serotonin (ALGOGENIK) Reseptor Free Nerve Ending KULIT & viscera DISEBUT NOSISEPTOR = MELUKAI Didahului withdrawl + RESPON OTONOM

42

Nyeri dan Withdrawl

43

44

Sensasi nyeri:nyeri cepat nyeri lambat nyeri mekanik nyeri kimia nyeri termal

45

Penyebab nyeri Stimulasi berlebih organ sensoris Tekanan eksternal saraf Kerusakan saraf Bertambahnya ambang dingin,panas,tekan Pembengkakan organ dalam Spasme otot iskemi46

Komponen nyeri Diskriminasi sensoris: mulai,kapan,dimana Afektif/emosional: perasaan tdk enak Otonom: TD,DN,respirasi Motorik: proteksi nyeri Kognitif: situasi,pendidikan,pengalaman

47

48

Nyeri cepat A 2-5 m Bermielin halus Kec.12-30 m/dtk Lokalisasi jelas Akut,tajam Nk.talamo ventro basal Kolumna dorsal-lemniskus Blok iskemi

Nyeri lambat C 0,4-1,2 m Tak bermielin 0,5-2 m/dtk Tidak jelas Terbakar,tdk enak,kronik Nk.intralaminer talami Reaksi bawah sadar Tr.spinotalamik latventral Anestesi lokal/kokain49

Pusat otak penekan nyeri/supresi nyeri Nyeri hilang = analgesi Perangsangan hipotalamus dan nk. Raphe (garis tengah btg otak) enkefalin + endorfin Traktus med.spinalis: serotonin Preaquaductal gray Pain inhibitory complex kornu dorsal Mekanisme akupuntur50

51

MORFIN stimulasi reseptor enkefalin-endorfin *stimulasi listrik jalur desenden analgesi * ENDORFIN, ENKEFALIN (hipotalamus) inhibisi P SUBSTANCEthe bodys natural painkillers

52

NYERI ALIHAN/REFFERED PAIN SUMBER NYERI VISERAL/ALAT DLM DIALIHKAN KE PERMUKAAN TUBUH AFEREN SOMATIK DAN VISCERA berkonvergensi JALUR NYERI dalam med.spinalis

mis: JANTUNG

BAHU KIRI, LENGAN KIRI, toraks

DIAFRAGMA BAHU LAMBUNG ULU HATI/EPIGASTRIUM URETER TESTIS GINJAL PINGGANG, PAHA ATAS

53

54

55

Nyeri Kepala (headache) Nyeri alih dari struktur dalam ke permukaan kepala Akibat: iritasi-kerusakan jaringan dalam kepala Iritasi mata-infeksi sinus nyeri daerah frontal + orbital kepala Iritasi korteks serebri (atas telinga) frontal dan temporal Serebelum dan B.O oksipital Nyeri kepala (hebat) meningeal dari meningen (alcohol, infeksi dan penurunan cairan otak) Migren akibat spasme p. darah jar.intrakranial Tension headache emosional hebat (spasme otot dan vascular) Konstipasi absorpsi zat toksis56

Struktur intrakranial tidak sensitive nyeri : otak paling sensitif nyeri : arteri meningea media Ekstrakranial tidak sensitif nyeri : parenkim hati Sensitif nyeri : pembungkus hati57

Hiperalgesi Bertambahnya sensitifitas daerah luka Sensitisasi nosiseptor oleh zat yang dilepaskan jar.luka:potasium,bradikinin,histamin,prostaglandin dll. Subt Peksitasi traktus spinal perifer refl.akson positive feedbackre eksitasi ujung saraf bebas: vasodilatasiedema,rusak jar Sel mast histamin

58

Aspek klinik somatosensoris

Lesi kolumna dorsal sipilis: degenerasi axon diameter besar anemi pernisiosa: degenerasi kol.dorsal Brown - Sequard syndrome: hemicord damage.

59

60

Sindroma Talamik: Reaksiberlebihan terhadap rangsang nyeri akibat sumbatan arteri talamo genikulatum kerusakan nuk. Talamus posterior Hilang dengan pemotongan dari perifer

Tic douloureux - neuralgia kronik n. trigeminal

- Neuritis- Pembedahan hilang61

62

63

64

65