peradaban lembah sungai nil
DESCRIPTION
X MIA 4 - SMA Negeri 1 Rembang - Tahun Pelajaran 2013/2014TRANSCRIPT
Beranda
Kota-kotaKuno
MummiObelisk
Spinx
Ilmu HitungPiramida
Hierogliph
Peradaban
Ekonomi
Kebudayaan
IPTEK
LetakGeografis
Bahasa
Kepercayaan
Tulisan
Pemerintahan
MesirTua
MesirBaru
MesirPertengahan
Kemunduran
Peradaban adalah kebudayaan yang memiliki nilai yang tinggi dan halus.
Kelahiran peradaban sangat ditentukan oleh faktor geografis. Pada umumnya,
peradaban lahir di lembah sungai atau di daerah-daerah yang subur, daerah yang
memungkinkan memberikan kehidupan bagi manusia. Di daerah tempat lahirnya
peradaban akan timbul suatu sistem kemasyarakatan, sistem kekuasaan, bangunan-
bangunan hasil kebudayaan, sistem mata pencaharian hidup, ilmu pengetahuan,
dan teknologi. Bentuk-bentuk dari peradaban tersebut berkembang dalam suatu
kurun tertentu. Bahkan peradaban suatu wilayah dapat menyebar dan
mempengaruhi kehidupan di wilayah lainnya.
Pengertian Peradaban:
Sejarah kebudayaan tertua di Benua Afrika dapat ditemukan di lembah
sungai Nil. Peradaban Lembah Sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan
kesuburan tanah di sekitar lembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang
membawa lumpur. Hal inilah yang menarik dan mendorong perhatian manusia
untuk membangun kehidupan dan peradaban. Sungai Nil terletak di negara Mesir
sekarang. Peradaban Lembah Sungai Nil disebut juga dengan sebutan peradaban
Mesir Kuno.
Peradaban Lembah Sungai Nil :
Terletak di benua Afrika :
Sebelah Barat berbatasan : Libia
Sebelah Timur berbatasan : Laut Merah
Asebalah Utara berbatasan : Laut Tengah
Sebelah Selatan berbatasan : Sudan
Antara Laut Tengah dan Laut Merah terdapat Terusan Suez yang menghubungkan pelayaran Eropa dan Asia
Kebreadaan Mesir di benua Afrika merupakan berkah tersendiri. Wilayah Mesir yang dilalui oleh
Sungai Nil memiliki tanah yang relative subur. Sungai Nil bersumber dari suatu mata air yang terletak jauh di
tanah tinggi Afrika timur. Banjir yang mengalir ke utara dan setiap tahun mendatangkan banjir inilah yang
mengubah padang pasir menjadi lembah-lembah yang subur. Lebar lembah itu antara 15 kilometer sampai 50
kilometer. Oleh karena itu, sector pertanian berkembang pesat di wilayah Mesir. Banyak sejarawan diantaranya
adalah Herodotus (ahli sejarah Yunani) menjuluki Mesir sebagai the Give of the Nile dengan melihat potensi
alam yang dimiliki Mesir.
Picture
Peta Peradaban Lembah Sungai Nil
Bahasa Mesir adalah bahasa Afro-Asiatik yang berhubungan dekat
dengan bahasa Berber dan Semit. Bahasa ini memiliki sejarah bahasa
terpanjang kedua (setelah Sumeria). Bahasa Mesir telah ditulis sejak
3200 SM dan sudah dituturkan sejak waktu yang lebih lama. Fase-fase
pada bahasa Mesir Kuno adalah bahasa Mesir Lama, Pertengahan, Akhir,
Demotik, dan Koptik. Tulisan Mesir tidak menunjukkan perbedaan dialek
sebelum Koptik, tetapi mungkin dituturkan dalam dilek-dialek regional di
sekitar Memphis dan nantinya Thebes.
Masyarakat Mesir Kuno percaya dan memuja dewa (polytheisme). Dewa yang dipuja itu
ada yang khusus milik masyarakat desa, daerah atau kota, bahkan ada dewa yang dihormati oleh
seluruh bangsa Mesir. Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir di antaranya:
· Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi atau dewa kesuburan.
· Dewa Thot (dewa pengetahuan)
· Dewa Anubis (dewa berkepala anjing) sebagai dewa kematian.
· Dewa Apis berwujud sapi.
· Dewa Ra (Dewa Matahari) dan kemudian mnjadi Dewa Amon-Ra (dewa bulan matahari)
Akhenaton dan istrinya pernah berupaya menjadikan Amon Ra sebagai satu-satunya dewa
yang harus disembah (monotheisme), tetapi upaya ini tidak berhasil karena bertentangan dengan
kepercayaan masyarakat.
Picture
Buku Kematian adalah panduan perjalanan untuk kehidupan setelah kematian.
Patung Ka dipercaya dapat menjadi tempat bersemayam bagi mereka yang telah meninggal.
Anubis adalah dewa pada zaman mesir kuno yang dikaitkan dengan mumifikasi dan ritual pemakaman. Pada gambar ini ia sedang mendatangi seorang mumi.
Pada dinding kuburan para penguasa di Mesir kuno banyak dijumpai tulisan. Abjad
merupakan sumbangan masyarakat Mesir yang tak ternilai harganya bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Tulisan Mesir Kuno terdiri dari jenis hieroglyph yang merupakan
gambar. Bentuk itu adalah yang tertua, kemudian berkembang menjadi bentuk hieratis dan
demotis, yang betuknya lebih sederhana. Bentuk hieratis digunakan oleh kaum pendeta,
sedangkan demotis oleh rakyat.
Orang-orang Mesir kuno memahat tulisan-tulisan pada batu-batu. Mereka juga
menulis pada daun papyrus dengan pena terbuat dari jerami dan sudah tentu mereka
mengenal tinta.
Picture
Firaun biasanya digambarkan menggunakan simbol kebangsawanan dan
kekuasaan.
Firaun adalah raja yang berkuasa penuh atas negara—setidaknya dalam teori—
dan memegang kendali atas semua tanah dan sumber dayanya. Firaun juga merupakan
komandan militer tertinggi dan kepala pemerintahan, yang bergantung pada birokrasi
pejabat untuk mengurusi masalah-masalahnya. Yang bertanggung jawab terhadap masalah
administrasi adalah orang kedua di kerjaan, sang wazir, yang juga berperan sebagai
perwakilan raja yang mengkordinir survey tanah, kas negara, proyek pembangunan,
sistem hukum, dan arsip-arsip kerajaan. Di level regional, kerajaan dibagi menjadi 42
wilayah administratif yang disebut nome, yang masing-masing dipimpin oleh seorang
nomark, yang bertanggung jawab kepada wazir.
Picture
Firaun
Kerajaan-kerajaan yang berkembang di Mesir melewati beberapa tahap perkembangan,
yaitu sebagai berikut :
a. Zaman Kerajaan Mesir Tua (3400-2160)
Kerajaan Mesir Tua diperkirakan 5000 SM, berbagai perkampungan kecil didirikan di
sekitar Sungai Nil. Berabad-abad kemudian perkampungan itu berubah menjadi sebuah kerajaan
yang disebut mones. Pada perkembangan selanjutnya mones berkembang menjadi dua kerajaan
besar yaitu Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Raja-raja yang memerintah di Mesir selalu dipanggil
dengan sebutan Firaun atau Pharaoh. Firaun berarti “Rumah Besar”. Firaun merupakan pusat
kehidupan sosial, politik, dan kepercayaan bangsa Mesir Kuno.
Dia memiliki kekuasaan yang luas untuk mengatur seluruh bidang kehidupan masyarakat. Rakyat
Mesir mempercayai bahwa Firaun adalah Dewa Horus anak dewa Osiris. Kemampuan Firaun untuk
memobilisasi massa yang banyak dapat dilihat dari kemegahan piramida di Mesir yang jumlahnya
sangat banyak.
Pada masa Kerajaan Mesir Tua terdapat banyak raja yang memerintah di Mesir, antara lain sebagai berikut :
1) Menes
2) Chufu, Chepren, dan Menkaure
3) Pepi I
4) Pepi II
Picture
Patung firaun Menkaura di Boston Museum of Fine Arts.
Picture
b. Zaman Kerajaan Mesir Pertengahan (2160-1788 SM)
1) Sesotris III
2) Amenemhet III
Amenemhat III, penguasa terakhir Kerajaan Pertengahan.
c. Zaman Kerajaan Mesir Baru (1500-1100 SM)
Kerajaan Mesir yang dikuasai oleh bangsa Hykos sejak 1750 SM, mencoba berkonsolidasi untuk mengusir
bangsa Hykos. Bangsa Mesir di bawah Kerajaan Thebe menyerang bangsa Hykos di ibu kotanya yaitu Awiris,
dan Hykos berhasil dikalahkan. Dengan demikian, sejak itu ibu kota Awiris dikuasai oleh raja-raja Thebe, dan
mendirikan Kerajaan Mesir Baru. Raja-raja yang memerintah pada masa ini antara lain sebagai berikut.
1) Ahmosis I
2) Thutmosis I
3) Thutmosis III (1500-1447 SM)
4) Amenhotep II (1447-1430 SM)
5) Thutmosis IV
6) Amenhotep IV
7) Tut-ankh-Amon
8) Ramses I
9) Ramses II
10) Ramses III
Patung Ramses II di pintu masuk kuil Abu Simbel.
Bangsa Mesir terkenal memiliki teknologi dan kebudayaan yang tinggi. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan berbagai bangunan raksasa yang terdapat di Mesir. Selain itu, bangsa Mesir
terkenal dengan berbagai penemuannya sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk membuat alat-alat rumah tangga, senjata, dan peralatan hidup lainnya dari
tanah liat dan logam.
b. Sistem penanggalan kalender yang sudah berdasarkan perhitungan perputaran bumi mengitari
matahari. Sistem kalender yang seperti itu membagi 1 tahun menjadi 12 bulan dan satu bulan terdiri
atas 30 hari. Peredaran bulan selama 29 21 hari. Karena dianggap kurang tetap, kemudian mereka
menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun.
Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari, dan lamanya setahun adalah 365
hari, yaitu 12 ×30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan
ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem solar).
c. Kemampuan membuat perhiasan dari logam mulia dan gading.
d. Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut hieroglyph berbentuk
gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, maupun
daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri atas gambar dan lambang berbentuk
manusia, hewan, dan benda-benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan
Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan
hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan oleh para
pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan
keduniawian misalnya jual beli.
Pada awalnya huruf Hieroglyph merupakan huruf gambar. Dari huruf Hieroglyph muncul tulisan baru
yang disebut. Hierotis yang dipergunakan oleh para pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan dan huruf
demotis yang dipergunakan oleh rakyat.
a. Tulisan Hieroglyph
Huruf hieroglyph itu dipergunakan terus menerus hingga sampai abad ke-5 sesudah Masehi. Akan tetapi,
karna kepercayaan masyarakat Mesir ditindas bangsa Romawi, maka para pendeta tidak sempat lagi
mempelajari huruf hieroglyph sehingga akhirnya dilupakan oleh orang Mesir.
b. Piramida
Kira-kira tahun 3000SM, Raja-raja Mesir mulai membangun Piramida-piramida. Piramida yang paling
besar adala piramida Raja Chufu (Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter dan di depannya terdapat
patung Sphinx. Tentang teknik pembuatannya dan tata cara organisasinya tidak banyak yang dapat diketahui.
Kemungkinan sekali dilakukan dengan cara kerja paksa.
c. Ilmu Hitung
Pada awalnya masyarakat Mesir menggunakan ilmu hitung yang sangat sederhana, khususnya penambahan dan
pengurangan. Selanjutnya, dikembangkan perkalian dan pembagian. Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka
telah mencapai tingkat keahlian yang cukup mengagumkan. Mereka sudah mampu mengukur dan menhitung
dengan tepat luas segitiga, segi empat, segi lima dan seterusnya. Bahkan mereka telah dapat membuat rumusan
untuk mencapai diameter lingkaran. Kepandaian mereka dapat digunakan untuk menghitung isi piramida,
silinder dan bahkan isi dari belahan bumi ini.
d. Sphinx
Sphinx adalah patung seekor singa yang berkepala manusia yang didirikan didepan sebuah piramida. Sphinx
merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada Piramida itu.
Kepala Sphinx merupakan lambang kebijaksanaan dan lambang kekuatan dari raja yang memerintah.
e. Obelisk
Obelisk adalah sebuah tugu batu yang didirikan oleh masyarakat Mesir untuk
memuja Dewa Amon-Ra (Bulan-Matahari).
f. Mummi
Mummi adalah jenazah para raja atau bangsawan yang diawetkan. Pembuatan Mummi ini didasarkan pada
kepercayaan masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan tetap hidup terus dan berada pada
badan dan jasmaninya apabila badan jasmaninya tidak rusak.
g. kota-kota kuno di Mesir
Kota-kota kuno di mesir sangat erat hubungannya dengan kekuatan raja-raja Mesir kuno. Kota-kota tersebut
diantaranya:
Kota Gizeh, dikota ini terdapat bangunan Piramida yang terbesar dan terkenal, yaitu Piramida Raja Cheops,
yang memiliki ketinggian 137 meter. Disamping itu ditemukan juga bangunan Sphinx dan bangunan Istana
Raja.
Kota Deir Elbahri, dikota ini ditemukan bangunan tempat pemujaan masyarakat Mesir seperti Kuil Dewa
Amon yang dibangun oleh Ratu Hatshepshut.
Kota Abus Simbel, dikota ini ditemukan bangunan kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Raja
Ramses II.
Kota Memphis dan Thebe, dikedua kota ini terdapat bangunan-bangunan Istana indah dan megah.
Picture
Pertanian
Picture
Relief yang menggambarkan pertanian di Mesir.
Kondisi geografi yang mendukung dan tanah di tepi sungai Nil yang subur
membuat bangsa Mesir mampu memproduksi banyak makanan, dan
menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya dalam pencapaian budaya,teknologi, dan artistik.
Pertanian
Sennedjem membajak ladangnya dengan sepasang lembu, yang
dimanfaatkan sebagai hewan pekerja dan sumber makanan.
Perdagangan
Orang Mesir kuno berdagang dengan negeri-negeri tetangga untuk memperoleh barang yang tidak ada di
Mesir. Pada masa pra dinasti, mereka berdagang dengan Nubia untuk memperoleh emas dan dupa. Orang
Mesir kuno juga berdagang dengan Palestina, dengan bukti adanya kendi minyak bergaya Palestina di
pemakaman firaun Dinasti Pertama. Koloni Mesir di Kanaan selatan juga berusia sedikit lebih tua dari dinasti
pertama. Firaun Narmer memproduksi tembikar Mesir di Kanaan, dan mengekspornya kembali ke Mesir.
Keruntuhan Mesir Kuno pertama kali disebabkan oleh perselisishan
antara golongan agama dan raja. Yang dimulai pada masa Pharao Akhnaton
1500 SM. Sejak terbunuhnya Pharao Akhnaton kerajaan Mesir Kuno
tenggelam dari kejayaannya. Selain itu oleh serangan bangsa-bangsa lain
seperti : Bangsa Hitit, Persia, Yunani, Romawi, Arab, Turki, Inggris dan
Perancis.
Disusun Oleh :
1. Henny Puspitaningrum (02)
2. Khaolil Mudlaafar (11)
3. Abdillah Ulfaida R. (16)
4. Alfiah Novianti (17)
http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_lembah_sungai_Nil
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_kuno
http://herbin94.blogspot.com/2011/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
http://www.sibarasok.com/2013/05/peradaban-lembah-sungai-nil-
peradaban.html
http://www.siswapedia.com/peradaban-lembah-sungai-nil-peradaban-mesir-
kuno/
http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/10/peradaban-lembah-sungai-
nil.html
Diakses Pada : Rabu, 02 April 2014