peran dan komitmen dukungan dprd untuk ampl.ppt

15
PERAN DAN KOMITMEN DUKUNGAN DPRD PADA PEMBANGUNAN AMPL DIPROVINSI NTT Pengawasan, Kebijakan dan Penganggaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi menuju Universal Akses Pada Rakor Pokja AMPL, Jejaring STBM dan Kick Off PPSP Provinsi Nusa Tenggara Timur Winston Rondo Kupang, 17 Juni 2015

Upload: wisnu

Post on 16-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • PERAN DAN KOMITMEN DUKUNGAN DPRD PADA PEMBANGUNAN AMPL DIPROVINSI NTTPengawasan, Kebijakan dan Penganggaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi menuju Universal AksesPada Rakor Pokja AMPL, Jejaring STBM dan Kick Off PPSP Provinsi Nusa Tenggara Timur Winston Rondo Kupang, 17 Juni 2015

  • *[email protected]

    [email protected]

  • FAKTA SANITASI KITA:Indonesia juara 2 sedunia untuk sanitasi buruk.NTT juara 2 seIndonesia untuk sanitasi buruk setelah Papua (1 dari setiap 5 KK masih BABS)Kabupaten Alor juara 8 dari 22 kab/kota di NTT untuk Sanitasi buruk (3 besarnya sabu raijua, Sumba Tengah dan SBD).Sanitasi yang buruk di NTT, sebabkan kematian 31 persen Balita pada usia 0-1 tahun.1 dari setiap 4 anak NTT meninggal sebelum berusia 5 tahun karena diare.

  • Lebih 66 persen kejadian Diare terjadi pada anak-anak dari keluarga yang lakukan BAB di sungai dan sekolah dibanding yang gunakan jamban keluarga.Penyebab Diare adalah: air tidak aman, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan yang buruk.Balita yang sering Diare pasti akan alami gizi buruk karena asupan Gizi kurang sedangkan bayi yang alami gizi buruk pasti sering alami diare. Karena kemampuan melawan kuman jadi sangat lemah.Karena Gizi buruk maka 1 dari 2 bayi yang lahir di NTT (58%) alami stunting/ bertubuh pendek atau gagal pertumbuhan.

  • Akibat Sanitasi Buruk INDONESIA RUGI RP 56 TRILIUN PER TAHUN AKIBAT SANITASI BURUKHasil kajian Program Air dan Sanitasi yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 2006 mencatat, kerugian ekonomi karena sanitasi dan higiene yang buruk di Indonesia mencapai Rp 56 triliun per tahun.Angka itu setara dengan 2,3 persen produk domestik bruto (PDB). Dampak tersebut terlihat dari indikasi jumlah pengeluaran untuk berobat yang disebabkan disentri dan penyakit

    Dampak pencemaran air oleh sanitasi yang buruk adalah Rp 14 triliun per tahun. Karena semakin tinggi polutannya, proses pengolahan air menjadi air bersih menjadi lebih mahal. Artinya, jika sanitasi diperbaiki sama saja menghemat Rp 14 triliun per tahun, jelasnya.beberapa dampak Air dan sanitasi buruk, salah satunya adalah dampak terhadap kesehatan yang paling tinggi terkena imbasnya, yakni hampir Rp 30 triliun per tahun. Sedikitnya 90 juta kejadian diare di Indonesia tiap tahunnya disebabkan karena sanitasi yang buruk. Dampak kesehatan tersebut setidaknya secara langsung menyumbang 30 ribu kematian anak tiap tahun.

    Bank Dunia: Banyak Orang Tak Punya Jamban, Ekonomi Dunia Rugi Rp 2.470 Triliundetikfinance (Sabtu, 20/04/2013 10:54 WIB)Dampak dari sanitasi buruk merupakan inti dari berbagai hambatan yang dihadapi kaum miskin dalam upaya mencapai kesejahteraan,kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesetaraan, dan harga diri.

    Air Minum dan Sanitasi Buruk mempengaruhi Sektor Lainnya Sanitasi yang buruk ini menimbulkan kerugian ratusan miliar dolar per tahun tersebut dari turunnya kondisi kesehatan, lingkungan, Pendidikan dan pariwisata.

  • UU 23 Tahun 2014 tentang Pemda.UU 17 Tahun 2014 tentang MD3.PP 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tatib DPRD.Tata Tertib DPRD Provinsi nomor :1/DPRD/2014*DASAR HUKUM

  • Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No.23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah)Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonomDewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan DaerahUrusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakatPerangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah*[email protected] DAN PERAN PEMERINTAH DAERAH DANDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

    [email protected]

  • Fungsi dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di DaerahDPRD menjaring aspirasi masyarakatLegislasianggaranpengawasanDPRD mempunyai fungsi*FUNGSI DPRD

    membentuk PerdaMembahas dan menyetujui perda, APBD: Keberpihakan pada alokasi anggaran untuk dukungan pelayanan air minum dan sanitasiRaker, dengar pendapat, kunjungan kerja ke lapangan/ SKPD, melakukan evaluasi kebijakan secara berkala.

  • OTONOMI DAERAHDESENTRALISASIURUSAN WAJIB & PILIHANPP NO. 38 TAHUN 2007*UU NO. 32 TAHUN 2004URUSAN WAJIBPendidikan KesehatanPekerjaan Umum Perumahan Penataan Ruang Perencanaan Pembangunan Perhubungan Lingkungan Hidup PertanahanKependudukan dan Catatan Sipil Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Sosial Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Penanaman Modal Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri OTDA, PUM, AKD, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Ketahanan PanganPemberdayaan Masyarakat dan Desa StatistikKearsipan Komunikasi dan Informatika

    URUSAN PILIHANPertanian Kehutanan Energi dan Sumberdaya MineralPariwisata Kelautan dan Perikanan Perdagangan PerindustrianTransmigrasi PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHANPELAYANAN AMPL

  • PENGARUSUTAMAAN AMPL MENUJU UNIVERSAL AKSES Program dan Kegiatan Sektor AMPL dan STBM terakomodir ke dalam RPJMD TARGET*

  • PERAN DPRD DALAM PENGARUSUTAMAAN AMPL DI NTTMENUJU UNIVERSAL AKSES *

  • PRODUK PERATURAN DAERAH Pembangunan Daerah Dan AMPL Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2012tentang Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur

    Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : 59/KEP/HK/2012 tentang Kelompok Kerja Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbass Masyarakat (POKJA AMPL-BM) Provinsi Nusa Tenggara Timur

    *

  • Lembaga DPRD memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah daerah dalam mengelola AMPL dengan model kebijakan bottom up dan mengacu pada pemberdayaan masyarakat.Dengan model kebijakan tersebut masyarakat berpartisipasi mulai dari segi finansial maupun hal lainnya sehingga program ini dapat berjalan dengan baik dan berbasis masyarakat pada Desa / KelurahanPembangunan AMPL telah dilakukan melalui partisipatif namun masih peningkatan penyadaran prilaku dan yang menjadi catatan masih dijumpai belum maksimalnya peran kelompok keswadayaan desa / Kelurahan

    PANDANGAN UMUM DPRD PROVINSI NTT TERHADAP PEMBANGUNAN AMPL

  • Perlu Road Map (Peta Jalan) menuju target Universal Akses dihadapkan pada fase bonus demografi dengan meningkatnya jumlah penduduk yang membutuhkan air bersih untuk kelangsungan hidupnya. Dampak pada kerusakan kualitas lingkungan seperti kerusakan sumber mata air, meningkatnya limbah cair rumah tangga dan industri serta minimnya daerah resapan air akibat maraknya pembangunan perumahan dan pertokoan. Pemahaman dan Perubahan Perilaku tidak dalam aktu singkat

    TANTANGAN PEMBANGUNAN AMPL DI NTT

  • Kebijakan Pembangunan AMPL harus memperhatikan kelestarian lingkungan agar tidak mengorbankan generasi mendatang.Pokja AMPL lebih aktif untuk melakukan koordinasi untuk dengan seluruh Pelaku AMPL agar bersinergi dengan Program Pemerintah DaerahPentingnya peningkatan kapasitas Pokja AMPL serta sebagai fasilitator untuk menerjemahkan pelaksanaan AMPL agar mudah dipahami masyarakat.Melibatkan DPRD dalam melakukan Advokasi dan Monitoring pada pembangunan AMPL di Provinsi Nusa Tenggara Timur

    REKOMENDASI

    ***