peran dokumen-dokumen penunjang dalam proses

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI UDARA (STUDI PADA ASA CARGO) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III BISNIS INTERNASIONAL Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : PRADETYA DENY PUTRA F3108065 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vanquynh

Post on 14-Jan-2017

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI UDARA

(STUDI PADA ASA CARGO)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan guna

mencapai gelar Ahli Madya pada program

Diploma III BISNIS INTERNASIONAL Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

PRADETYA DENY PUTRA

F3108065

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Jika kita hanya pasrah dan menerima nasib, kita tidak akan tahu kesempatan yang dating pada kita.

(Soe Hok Gie)

“Bagiku ada dua hal yang berpengaruh dalam hidupku aku tanpa keluarga takkan mampu

menjadi”Aku”seperti sekarang ini.

Kepercayaan, pengertian, serta restunya adalah cambuk masa depanku sekaligus cermin dalam

tingkah lakuku”

(Khalil Gibran)

Revolusi tidak akan terjadi jika kita tidak berusaha untuk memperjuangankannya.

(CHe Guevara)

Doa adalah nyanyian hati yang selalu membuka jalan terbang ke singgasana

Tuhan (Khalil Gibran)

Page 5: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

1. Buat Tuhan Jesus yang sudah telah

memberikan kesempatan hidup yang indah

ini untukku untuk merasakan semua

anugerahnya-Nya.Puji syukur teramat dalam

aku haturkan.

2. Buat Papa dan Mama ku Sumirat Joko

Pranoto.ST.Dan Dewi Sriningsih yang

tersayang yang selalu mendoakan dan

mendukungku juga membiayai aku selama ini

.terima kasih.Maafkan anakmu ini belum bisa

membalas Budi baik kalian selama ini.

3. Buat kakak ku Vani , dan keluargaku

terimakasih atas semuanya.

Page 6: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

4. Buat pacarku yang selalu membantu dan

mensuport aku.Good luck juga untuk studimu

disana.

5. Buat sahabatku BAKRI community

,HOLOGRAM,OUTSIDERS selalu ada

buatku,,yang dan menghiburku.

6. Buat Saudara dan teman-temanku yang selalu

mendukungku juga yang tidak bisa

disebutkan satu per satu.terimakasih juga.

7. Buat dosen-dosenku yang telah membimbing

aq selama ini.terima kasih atas

bimbingannya.

8. Almamaterku

9. Pihak-pihak lain juga yang tidak bisa aku

sebutin satu persatu juga.Terima kasih.

Page 7: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunia Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul

“PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PENGIRIMAN

BARANG MELALUI UDARA (Studi Kasus Pada ASA CARGO)” sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya jurusan Bisnis

Iinternasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarata. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga

penulis menyelesaikan Tugas Akhir. Ucapan terima kasih yang tulus penuli

ucapkan kepada:

1. Prof.DR.Bambang Sutopo,M.Com.,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membimbing penulis selama

ini.

2. Drs. Harimurti, M.Si selaku Ketua Program Diploma III jurusan Bisnis

Iinternasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

memberikan pengarahan dan saran yang berharga bagi penulis.

3. Drs. Supriyono,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan bimbingan kepada penulis selama ini.

4. Bapak Ali Murtopo dan Bu Vidi Nurselly selaku pemilik ASA CARGO yang

telah mengizinkan untuk magang kerja dan memberikan data dan informasi

bagi penulis.

Page 8: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Bagian Administrasi beserta staff dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah

membantu kelancaran penulis.

6. Segenap Dosen Jurusan Diploma 3 Jurusan Bisnis Internasional yang telah

memberikan bekal pengetahuan kepada penulis

7. Untuk Papa dan Mama ku yang telah memberikan kasih sayang, bimbingan,

memelihara dan membiayaiku dan selalu mendoakanku, Kakakku, dan

Keluargaku terima kasih.

8. Untuk Pacarku yang selalu setia untuk aku, membantu dan mensupport aku

selama ini

9. Semua teman-teman, sahabat, dan teman dekat yang selalu ada buat penulis.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan

untuk itu saran dan masukan sangat penulis hargai.

Akhirnya semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

dan semua pihak yang membutuhkannya.

Terima kasih

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 9: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAKSI ................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiii

HALAMAN DAFTAR TABEL….…………................................................. xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR…………………………………………. xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

E. Metode Penelitian ............................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ekspor ............................................................................ 8

B. Tujuan melakukan Ekspor .............................................................. 12

C. Persiapan dalam melakukan ekspor................................................. 13

Page 10: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

D. Pengangkutan barang melalui

udara.................................................................................................. 25

E. Dokumen angkutan udara.............................................................. 27

F. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan ekspor melalui

udara............................................................................................... 32

G. Tanggung jawab maskapai penerbangan....................................... 35

H. Jenis-jenis pesawat angkutan udara dan special cargo.................. 36

I. Resiko bisnis ekspor-impor dan cara menghindarinya................. 37

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 47

1. Sejarah dan Perkembangan ..................................................... 47

2. Lokasi Perusahaan .................................................................... 48

3. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 48

4. Tenaga Kerja Perusahaan ........................................................ 48

B. Pembahasan .................................................................................... 49

1. Peran ASA CARGO sebagai Forwarding dalam menentukan

dokumen ekspor via udara ...................................................... 49

2. Prosedur pengiriman barang melalui udara ASA

CARGO...................................................................................... 53

3. Dokumen-dokumen yang diperlukan dan dikerjakan ASA

CARGO dalam pengiriman barang ekspor melalui

udara.......................................................................................... 59

Page 11: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 65

B. Saran ................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 68

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 69

Page 12: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Shipping and invoice……………….………………………….. 71

Lampiran 2 PemberitahuanEksporBarang(PEB)………….…… …………. 72

Lampiran 3 Lanjutan PEB………………………………………………….. 73

Lampiran 4 Air Way Bill(AWB)……………………………..……………… 74

Lampiran 5 Lanjutan AWB………………………………………………… 75

Lampiran 6 Certificate Of Origin (COO)………… …………. ……………. 76

Lampiran 7 Nota Pelayanan Ekspor(NPE)………………………………… 77

Lampiran 8 Surat Setoran Pabean………………………………………….. 78

Page 13: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL 2. 1 . Rincian pelaku dan jenis dokumen yang menerbitkan untuk

melakukan ekspor..................................................................... 29

Page 14: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3.1. Posisi ASA CARGO dalam pengiriman barang eskpor.......... 55

Page 15: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Page 16: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PENGIRIMAN BARANG MELALUI UDARA

(Studi Kasus Pada ASA CARGO).

PRADETYA DENY PUTRA

F3108065

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan dan peran masing-masing dokumen dalam pelaksanaan ekspor melalui udara.Juga untuk membuat gambaran yang lebih mendalam mengenai prosedur yang dilakukan dalam pengiriman barang melalui udara..Dan penelitian ini dilakukan di ASA CARGO yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Freight Forwarding yang mengurus tentang dokumen-dokumen tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah study kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.Data primer yang dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak ASA CARGO,sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan ASA CARGO sebagai Freight forwarder dalam pelaksanaan pengiriman barang melalui udara adalah dapat membantu pengurusan dokumen ekspor dan dapat bertindak pula sebagai pemilik barang ekspor, sehingga memudahkan eksportir dalam melaksanakan pengiriman barang dalam proses ekspor. Dokumen yang diperlukan untuk untuk ekspor barng melaui udara yaitu :Packing List, Invoice, Shipping instruction, Air Way Bill,Master Air Way Bill, PEB dan COO. Kemudian prosedur ekspor via udara sebagai berikut: eksportir meminta penanganan ASA CARGO setelah barang siap untukdiekspor , setelah menerima informasi dari eksportir, ASA CARGO membuat Shipping instruction ditujukan ke Air Line untuk booking space pesawat sebelum barang dikirim diberi label dan bersamaan dengan itu barng dilampiri dokumen-dokumen ,dam tiap dokumen mempunyai fungsi masing-masing .EMKU membuat Pemberitahuan Ekspor Barang(PEB) dan disahkan oleh pihak Bea Cukai,Maka barang baru boleh diberangkatkan dengan dilampiri dokumen-dokumen yang diperlukan.

Kata kunci : Dokumen, Ekspor, Udara

Page 17: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT DOCUMENTS SUPPORTING ROLE IN GOODS DELIVERY

THROUGHT THE AIR (Case study of ASA CARGO)

PRADETYA DENY PUTRA

F3108065

The purpose of this final task is to find out what documents are required and their respective roles in the implementation of export documents via udara.Juga to make a more in-depth description of the procedure performed in the delivery of goods by air .. And this research is conducted in ASA CARGO which is a company engaged in the field of Freight Forwarding care about these documents.

The research method is case study, which took a certain object to be analyzed in depth by focusing on one issue. The data used are primary and primary sekunder.Data collected through direct interviews with the ASA, CARGO, while the secondary data obtained from various sources.

The results can be concluded that the role of ASA CARGO as Freight Forwarder in the implementation of shipping goods by air is to assist the maintenance of export documents and can also act as the owner of goods for export, making it easier for exporters in carrying out the delivery of goods in the export process. Documents needed for export via air barng namely: Packing List, Invoice, Shipping instruction, Air Way Bill, Master Air Way Bill, PEB and COO. Then export procedures via air as follows: eksported asks for ASA CARGO management after the goods are ready for eksported, after receiving information from exporters, ASA CARGO make shipping instruction directed to the Air Line for space flight bookings before the goods shipped are labeled and with it barng attached documents documents, drafts of each document has the function of each. EMKU make Export Declaration (PEB) and endorsed by the Customs, then new items may be dispatched by enclosing the necessary documents.

Keyword : Document, Export, Air

Page 18: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transaksi luar negeri adalah aktifitas perdagangan baik barang maupun

jasa yang dilakukan oleh pelaku bisnis yang berdomisiliu di suatu Negara dengan

pelaku bisnis di Negara lain yang berbeda. Adanaya kontrak ,adanaya perbedaan

Negara , adanya perbedaan waktu.Merupakan karakteristik dalam transaksi

perdagangan internasional.Indonesia sendiri telah mencatatkan diri sebagai

anggota masyarakat dunia yang ikut dalam komunitas perdagangan internasional

yang mempunyai berbagai macam kegiatan global dalam perdagangan dan

pertukaran arus barang dan jasa antar negara. Hal ini dikarenakan perkembangan

teknologi dan komunikasi yang semakin pesat sehingga memudahkan

tersampaikannya informasi yang sangat cepat ke berbagai belahan dunia, sehingga

memudahkan dalam berbagai bidang salah satunya dalam bidang perdagangan.

Disamping itu kebutuhan barang dan jasa di tiap negara terus meningkat dari

waktu ke waktu,sehingga masing-masing negara terus berusaha berkompetisi

untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa tersebut,salah satunya adalah

kegiatan ekspor antar negara.

Kegiatan ekspor berperan besar bagi perkembangan perekonomian suatu

negara. Karena dapat memicu industri-industri dalam negeri untuk menghasilkan

barang dan jasa yang berkualitas dan kompeten yang dapat bersaing di pasar

internasional .bagi para pengusaha dalam negri perdagangan internasional mampu

mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda. Dan bagi negara sendiri juga

dapat mendapatkan pemasukan dana yang besar berupa devisa.

1

Page 19: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Globalisasi Ekonomi menuntut pemerintah memberikan keleluasaan

kepada para pengusaha untuk dapat melakukan kegiatan yang dapat menunjang

usaha mereka untuk maju. Serta perkembangan di bidang perdagangan dan

perindustrian yang kini dapat memperlancar arus barang dan jasa sehingga para

pengusaha dapat memasarkan barang dan jasa yang mereka hasilkan ke negara-

negara lain untuk mengembangkan usaha mereka di luar negri.

Proses penyaluran barang dan jasa ke negara lain telah dipermudah tetapi

perdagangan ekspor mempunyai tahap-tahap penggunaan dan penyelesaian

dokumen yang diisyaratkan , karena merupakan hal yang penting dan sudah ada

ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam melakukan kegiatan ekspor barang dan

jasa yang sudah diatur dalam Peraturan Perdagangan Internasional supaya

kegiatan tersebut menjadi lancar,dan adanya peraturan hukum, yang mengikat

untuk mengantisipasi apabila ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan dalam

proses tersebut. Telah ditunjuk pula pihak-pihak yang terkait dalam perdagangan

ekspor tersebut , seperti Kantor Bea dan Cukai, perusahaan pelayaran , Kantor

Dinas Perindustrian dan Perdagangan , Kantor Pajak , Bank,dan lain-lain. Semua

pihak itu dibentuk ,mempunyai fungsi untuk kepengurusan dokumen –dokumen

dan hal-hal apa saja yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan kegiatan

ekspor,tetapi tidak secara fisik berurusan dengan barang atau komoditi yang akan

diekspor.

Indonesia telah banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang bergerak di

bidang perdagangan ekspor. Baik secara langsung ataupun menggunakan jasa

perantara.Di antara jasa yang ada di Indonesia adalah Freight Forwarding.yang

Page 20: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 mempunyai salah satu tugas mengurus dokumen – dokumen ekspor untuk

memudahkan proses ekspor tersebut.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam Freight Forwarding adalah

ASA CARGO. Perusahaan ini menjadi perantara perusahaan-perusahaan yang

akan melakukan ekspor, juga mengurus setiap dokumen – dokumen yang

diperlukan untuk proses proses tersebut.Misalnya melakukan pengurusan

dokumen dan memberikan pelayanan yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan

tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu untuk melakukan penelitian sesuai

dengan bidang yang dimiliki oleh ASA CARGO. Khususnya yang menyangkut

tentang bagaimana kegiatan perusahaan tersebut dalam bertindak sebagai Freight

Forwarding dalam kepengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan juga fungsi

masing dokumen penunjang tersebut bagi terlaksananya kegiatan ekspor terutama

bidang pengiriman barang ekspor melalui udara,sebagai objek penelitian Tugas

Akhir ini dengan judul ”PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG

DALAM PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI

UDARA(STUDI PADA ASA CARGO) “.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini digunakan bagi penulis untuk

melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip suatu

penelitian ilmiah. Dan dengan perumusan masalah bertujuan agar uraian dari

tulisan dan ruang lingkup penelitian dapat jelas dan terarah pada hal – hal yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Page 21: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Perumusan maslah tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Bagaimana Peran ASA CARGO Sebagai Freight Forwarder dalam

menentukan dokumen-dokumen pengiriman barang melalui udara?

2. Bagaimana Prosedur atau Tahapan yang dilakukan ASA CARGO dalam

melakukan pengiriman barang melalui udara?

3. Dokumen apa saja yang diperlukan ASA CARGO dalam pelayanan

pengiriman barang melalui udara?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat

memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki.Adapun tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Peran ASA CARGO sebagai Freight Forwarding dalam

mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengiriman barang

melalui udara.

2. Untuk mengetaui prosedur atau tahapan yang dilakukan ASA CARGO dalam

pengiriman barang melalui udara.

3. Untuk mengetahui Dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan dalam

pengiriman barang melalui udara dan fungsi masing – masing dokumen.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian, manfaat penelitian dapat

diuraikan sebagai berikut:

Page 22: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 1. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kondisi

nyata di dunia usaha atau kerja.

2. Sebagai bahan masukan,pertimbangan,dan perbandingan mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan aktifitas Forwarding terutama bidang kepengurusan

dokumen pengiriman barang melalui udara.

3. Sebagai Referensi bacaan dan informasi bagi mahasiswa jurusan Bisnis

0Internasional yang mengerjakan tugas atau menyusun Tugas Akhir(TA)

dengan pokok permasalahan yang sama.

E. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari , mendapatkan data untuk

selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya

proses tersebut dapat berjalan dengan lancer serta hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian.

Metode penelitian mengemukakan secara tertuls tata kerja dari suatu

penelitian. Metode terdiri dari :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sudi kasus ,

dan metode penelitian magang dengan cara praktek lapangan selama dua

bulan pada ASA CARGO.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

1) Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh

dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan pemilik ASA

Page 23: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

CARGO, baik kuantitatif maupun kualitatif. Data ini meliputi gambaran

umum ASA CARGO , data prosedur penanganan ekspor.

2) Data Sekunder

Yaitu data pendukung yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan penelitian,melalui studi pustaka yang berupa fakta,

dokumen-dokumen, media internet dan sumber-sumber lain yang

berkaitan dengan Bisnis Internasional.

b. Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan t anya

jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak

ASA CARGO.

2) Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku

dan referensi yang berkaitan dengan masalah yang ditulis. Contoh :

Penulis mencari referensi, membaca, mengutip dari buku untuk

dipelajari dan dijadikan pedoman dalam menulis Tugas Akhir.

3) Observasi

Dalam penelitian ini, Penulis melihat secara langsung mengenai

kegiatan yang dilakukan ASA CARGO di bidang perdagangan

eskpor.

c. Sumber Data

1) Sumber Data Primer

Page 24: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, data ini

diperoleh antara lain dengan cara wawancara secara langsung dengan

pemilik ASA CARGO yang berkaitan dengan proses kegiatan

perusahaan jasa ekspor khususnya pada dokumen-dokumen yang

diperlukan untuk perdagangan ekspor melalui udara yang dibuat oleh

ASA CARGO.

2) Sumber Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang

dipergunakan sebagai bahan pendukung dalam penyusunan laporan

hasil penelitian yang masih ada kaitannya dengan penelitian. Data ini

diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lain, seperti kumpulan

makalah pendidikan dan perdagangan Luar Negeri , shipping dan

lain-lain.

Page 25: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ekspor

1. Istilah Umum

Ekspor dalam sistem perdagangan Indonesia diartikan perdagangan

dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia

dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Eddie Rinaldy, 2000 : 76)

Ekspor adalah prosedur perdagangan antar negara dimana negara yang

satu mengirimkan barang kepada negara lainnya dengan menggunakan sarana

laut, darat maupun udara. (Ruddy Tri Santoso, 1994 :109 )

Ekspor adalah mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia , maka

pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur dan dokumen ekspor yang

ditetapkan baik oleh pemerintah Indonesia maupun negara pengimpor.

Ekspor merupakan aktifitas atau proses atau kegiatan mengeluarkan

barang dari daerah pabean sesuai denagn peraturan perundang-undangan yang

berlaku, dimana wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, laut,

dan udara serta tempat-tempat tertentu di ZEE (Zona Economy Eksklusive).

Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berarti

mengajar. Pengertian dari kata dokumen ini menurut Louis Gottschalk (1986; 38)

seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti

sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan,

artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis.

Pengertian kedua diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara

seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih lanjut, 8

Page 26: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9 Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertiannya

yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis

sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.

G.J. Renier, sejarawan terkemuka dari University College London,

(1997; 104) menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian, pertama dalam

arti luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber

lisan; kedua dalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja;

ketiga dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-

surat negara, seperti surat perjanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan

sebagainya.

Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007;216-217) menjelaskan istilah

dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record adalah setiap

pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang / lembaga untuk keperluan

pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah

setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena

adanya permintaan seorang penyidik. Sedangkan menurut Robert C. Bogdan

seperti yang dikutip Sugiyono (2005; 82) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari

seseorang.

Berbagai pengertian di atas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa

dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian,

baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental,

yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

Page 27: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10 2. Macam-Macam Bahan dan Jenis Dokumen

Menurut Burhan Bungin (2008; 122) bahan dokumen itu berbeda secara

gradual dengan literatur, dimana literatur merupakan bahan-bahan yang

diterbitkan sedangkan dokumenter adalah informasi yang disimpan atau

didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Mengenai bahan-bahan dokumen

tersebut, Sartono Kartodirdjo (dikutip oleh Bungin, 2008; 122) menyebutkan

berbagai bahan seperti; otobiografi, surat pribadi, catatan harian, momorial,

kliping, dokumen pemerintah dan swasta, cerita roman / rakyat, foto, tape,

mikrofilm, disc, compact disk, data di server / flashdisk, data yang tersimpan di

web site, dan lainnya.

Para ahli mengklasifikasikan dokumen ke dalam beberapa jenis

diantaranya;

a. Menurut Bungin (2008; 123); dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumen pribadi adalah catatan seseorang secara tertulis tentang

tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa buku harian, surat

pribadi, & otobiografi.

Dokumen Resmi terbagi dua: pertama intern; memo, pengumuman,

instruksi, aturan lembaga untuk kalangan sendiri, laporan rapat, keputusan

pimpinan, konvensi; kedua ekstern; majalah, buletin, berita yang disiarkan

ke mass media, pemberitahuan.

(termasuk dalam klasifikasi di atas, pendapat lexy Moleong dan Nasution)

b. Menurut Sugiyono (2005; 82), berbentuk tulisan, gambar, dan karya

Bentuk tulisan, seperti; catatan harian, life histories, ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan, dan lainnya.

Page 28: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Bentuk gambar, seperti; foto, gambar hidup, sketsa, dan lainnya.

Bentuk karya, seperti; karya seni berupa gambar, patung, film, dan

lainnya.

c. Menurut E. Kosim (1988; 33) jika diasumsikan dokumen itu merupakan

sumber data tertulis, maka terbagi dalam dua kategori yaitu sumber resmi

dan tak resmi.

Ø Sumber resmi merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh

lembaga/perorangan atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu

sumber resmi formal dan sumber resmi informal.

Ø Sumber tidak resmi, merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan

oleh individu tidak atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu

sumber tak resmi formal dan sumber tak resmi informal.

Menurut Abbas Salim (2006:6), Transportasi adalah kegiatan

pemindahan barang (muatan ) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Menurut Nasution (2004 :15), Transportasi adalah pemindahan barang dan

manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan

gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan,

ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri.

Menurut Abbas salim (2004:102) fungsi angkutan udara adalah :

a) Penyedia jasa angkutan udara serta meningkatkan pelayanan.

b) Peningkatan armada / pesawat udara serta menjaga keselamatan penumpang

selaku pemakai jasa.

c) Pengembang jasa-jasa angkutan udara atas dasar pertumbuhan ekonomi (rate

of growth).

Page 29: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12 Menurut M.Nur. Nasution (2004:238) sifat atau karakteristik umum jasa

angkutan udara adalah :

1) Produksi yang dihasilkan tidak dapat disimpan dan dipegang tetapi dapat

ditandai dengan adanya pemanfaatan waktu dan tempat.

2) Permintaan bersifat elastis

Permintaan jasa angkutan udara bersifat derived demand yaitu sebagai

akibat adanya permintaan atau kebutuhan di lokasi lain. Karena tarif

angkutan udara relatif mahal. Maka bila terjadi perubahan harga maka

permintaan menjadi elastis.

3) Selalu menyesuaikan teknologi maju

Perusahaan penerbangan pada dasarnya bersifat dinamis yang dengan

cepat menyesuaikan perkembangan teknologi pesawat udara. Penyesuaian

teknologi maju tidak hanya di bidang teknik permesinan pesawat tebang

saja tetapi juga di bidang – bidang lainnya, seperti sistem informasi

manajemen, metode – metode, peraturan – peraturan dan prosedur serta

kebijakan.

4) Selalu ada campur-tangan pemerintah, seperti pada umunya kegiatan –

kegiatan transportasi menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain itu,

juga untuk menjaga keseimbangan antara penumpang dan operator (dalam

hal ini menyangkut pentarifan), jumlah investasi yang besar dan menjamin

keselamatan penerbangan.

B. Tujuan Melakukan Ekspor

Tujuan melakukan ekspor antara lain :

Page 30: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta memperoleh

harga jual yang lebih baik.

2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan dari pasar domestik

(membuka pasar ekspor). Dengan demilian komoditi yang diproduksi

mempunyai pasar yang luas, tidak lagi sekedar pasar dalam negeri , tapi

juga mampu melayani konsumen di manca negara.

3. Memanfaatkan kelebihan kapasitas barang (installed capacityidle

capacity-exces capacity ), sehingga tercapai kapasitas optimum dalam

berproduksi , yang dapat menekan biaya umum perusahaan (overhead

cost).

4. Membiasakan diri bersaing di gelanggang internasional ,sehingga terlatih

dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “jago kandang”.

C. PERSIAPAN DALAM MEMULAI EKSPOR

Persiapan utama yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin memasuki

kegiatan ekspor-impor adalah persiapan mental. Apakah kita sebagai

pengusaha (entrepreneur), ataukah sebagai pengelola usaha (manajemen),

atau hanya sebagai seorang karyawan biasa, persiapan utama yang harus kita

miliki adalah keberanian dalam kemampuan mengamB/L keputusan untuk

mengekspor atau mengimpor. Tanpa keberanian mengamB/L keputusan ,

maka bagaimanapun besarnya perusahaan, bagaimanapun tingginya daya

saing komoditi yang dihasilkan, betapa banyaknya fasilitas yang diberikan

pemerintah, dapat dipastikan kita tidak akan pernah menjadi eksportir maupun

importir. Kita dan perusahaan kita, akan tetap hanya menjadi “jago kandang”

Page 31: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang hanya berani bermain di kandang sendiri, dan tak akan pernah menjadi

”jago kondang” dipasar internasional. Jadi persiapan utama yang harus ada

ialah keberanian dalam mengamB/L keputusan “Go-Internatinoal.”

Persiapan lain yang perlu dilakukan pada umumnya dapat dibagi

menjadi empat kelompok persiapan sebagai berikut:

1. Persiapan Administratif.

2. Persiapan Legalitas.

3. Persiapan Fisik Barang.

4. Persiapan Operasional.

1) Persiapan Administratif

Persiapan administratif adalah tersedianya peralatan kantor yang

memungkinkan kita untuk melakukan komunikasi, khususnya korespondensi,

baik dengan pemasok maupun dengan calon pembeli di manca negara.

Pengalaman menunjukan sekitar 80% transaksi perdagangan ekspor

impor dilakukan melalui korespondensi, sedangkan 20% sisanya dilakukan

dengan negoisasi tatap muka, yang akhirnya juga dikonfirmasikan dalam

bentuk tertulis melalui korespondensi.

Peralatan kantor yang diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Letter Head yang Menarik dan Informatif

Eksportir dalam banyak hal belum mengenal secara baik calon

pembelinya. Begitupun selaku importir, kita sendiri sering tidak mengenal

secara mendalam calon pemasok kita. Tegasnya antara eksportir dan importir

belum begitu mengenal bonafiditas masing-masing. Pada tahap awal mereka

Page 32: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mengenal “letter head” atau kop surat masing-masing. Karena itu, sebaiknya

dalam korespondensi kita menggunakan letter head yang menarik dengan

nama perusahaan yang mudah diingat, karena letter head ini menjadi “etalase”

bagi bonafiditas perusahaan kita.

Letter head yang indah dan menarik serta mengandung informasi awal

mengenai perusahaan kita, misalnya tentang nama bankers perusahan kita,

nomor izin usaha, nomor telepon, faksimili, kotak pos, trade marks perusahan,

akan memberikan kesan yang baik tentang keberadaan perusahaan kita. Citra

yang baik ini akan menimbulkan “kepercayaan” awal pada bonafiditas

perusahaan. Kepercayaan adalah modal utama yang akan menjamin

kesuksesan kita dalam kegiatan bisnis ekspor-impor pada khususnya.

b. Mesin Tik Model Mutakhir dan Personal Compouter

Disebutkan di atas, dalam transaksi ekspor impor korespondensi

memegang peranan yang amat penting. Untuk bisa melakukan korespondensi

dengan baik, salah satu alat yang digunakan adalah mesin tik. Agar

menghasilkan tulisan yang baik, mesin tik yang dibutuhkan adalah mesin tik

model mutakhir. Akhir-akhir ini fungsi mesin tik juga bisa digantikan dengan

fasilitas pengolah data dalam personal computer. Bahkan dengan komputer

cetakan yang dihasilkan bisa sangat bagus dan bermutu.

Personal computer bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk menulis surat,

tetapi juga sebagai pengolah data komunikasi data. Cepatnya kemajuan dalam

bidang teknologi komunikasi seperti pemakaian sistem Elektronic Data

Interchange (EDI) dalam dunia bisnis, misalnya dalam hal pembukuan muatan

kapal dan pesawat terbang, penyelesaian dokumen pabean, serta

Page 33: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

berkembangnya informasi melalui internet, maka peranan personnal computer

menjadi alat yang penting dimiliki dalam usaha bisnis ekspor-impor pada

khususnya.

c. Faksimili

Pengiriman maupun penerimaan berita dulu hanya dilakukan dengan surat-

menyurat. Tetapi kemudian telah berkembang dengan menggunakan kawat

(cable), teleprinter (telex) mesin tik jarak jauh, dan kini sudah biasa pula

dengan faksimili atau mesin fotokopi jarak jauh, baik nasional maupun

internasional.

d. Surat Elektronik

Surat elektronik atau lebih dikenal sebagai E-mail, merupakan teknik

terbaru menyampaikan pesan dengan menggunakan jaringan komputer.

Dengan surat elektronik, eksportir maupun importir bisa mengirim pesan

keseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik.

e. Amplop Surat dan Perangko

Amplop surat dengan nama perusahaan dan logo perusahaan yang estetik

serta perangko diperlukan sebagai sarana untuk memperlancar korespondensi,

sekaligus merupakan promosi bagi perusahaan kita.

f. PO Box atau Alamat Kantor yang Jelas

Perusahaan ekspor-impor tidak memerlukan kantor yang mentereng dan

lokasi yang strategis. Carport office, home office, atau PO Boxpun sudah

cukup sebagai alamat kantor. Yang penting kita mempunyai alamat yang jelas

untuk pengiriman surat, nomor telepon yang dapat dihubungi 24 jam sehari

Page 34: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dalam hubungan internasional, nomor faksimili internasional yang terbuka 24

jam sehari untuk memudahkan rekanan menghubungi kita setiap waktu.

2) Persiapan Legalitas

Yang dimaksud dengan persiapan legalitas adalah kelengkapan izin

usaha sesuai dengan ketentuan pemerintah yang harus dipenuhi untuk

memungkinkan kita berusaha secara sah (legal).

Termasuk dalam kelengkapan legalitas adalah:

a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Setiap perusahaan yang akan melakukan kegiatan ekspor-impor harus

memiliki:

1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh

kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

2) Surat Izin Usaha dari Depatemen Teknis atau Lembaga pemerintah

Non-Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3) Surat pengakuan sebagai eksportir atau importir terdaftar

(Approved Export/ Import) dari Departemen Perindustrian dan

perdagangan, khususnya untuk mata uang dagangan yang diatur

tata niaganya dan mata dagangan yang diawasi ekspor-impornya.

4) Tanda Pengenal Perusahan Eksportir Tertentu (TPPET) yang

dikeluarkan Departemen Keuangan kapada perusahan eksportir/

importir yang mendapat fasilitas pembiayaan dari Bank Indonesia

dan kemudahan kepabeanan dari Ditjen Bea dan Cukai.

Page 35: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Untuk lebih memahami aneka perizinan yang kini berlaku dapat

dipelajari lebih lanjut dan selengkapnya Peraturan dan Aturan Komoditi

Ekspor Indonesia, yang terdapat dalam makalah yang disajikan Drs. Usep

Syamsudin, MBA pada Pelatihan Prosedur dan Penyelesaian Dokumen

Ekspor yang diselenggarakan PPEI (Pendidikan dan Pelatihan Ekspor

Indonesia)-Deperindag di jakarta 21 s/d 23 April 1998.

b. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Perorangan maupun badan hukum yang ingin bergerak dalam kegiatan

ekspor-impor diwajibkan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

yang dapat diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak setempat, dimana

perusahaan berdomisili.

c. Izin Khusus Eksportir/ Importir Terdaftar

Perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor-impor untuk barang-

barang atau komoditi yang tidak diatur tata niaganya, tidak diawasi

ekspornya, dan tidak diberikan fasilitas, boleh melakukan kegiatannya

setelah mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan

Kanwil Deperindag setempat.

Namun bagi perusahan yang melakukan kegiatan ekspor-impor barang

yang diatur tata niaganya atau diawasi ekspor atau impornya, memerlukan

izin khusus selaku eksportir/ importir terdaftar yang dikeluarkan oleh

instansi yang ditunjuk.

3) Persiapan Fisik Barang

Page 36: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Yang dimaksud dengan persiapan fisik barang adalah adanya jaminan

pasokan komoditi yang dipersiapkan untuk pasaran ekspor. Persiapan fisik

barang tersebut antara lain:

a. Kontrak dengan Produsen

Perdagangan ekspor-impor dikenali istilah produsen eksportir dan

eksportir saja. Yang dimaksud dengan produsen eksportir adalah eksportir

yang memproduksi sendiri komoditi yang diekspornya. Misalnya pabrik

tekstil, mengekspor sendiri tekstil yang diproduksinya. Pabrik kayu lapis

mengekspor sendiri produk kayu lapis yang diproduksi perusahaannya.

Sebaliknya ada pula perusahaan yang tidak memproduksi komoditi

yang akan diekspornya. Perusahan itu membeli komoditi yang akan

diekspor dari perusahaan lain. Atau eksportir itu mengadakan kontrak

keagenan dengan produsen yang memproduksi komoditi yang akan

diekspor.

b. Brosur dari Tiap Komoditi

Membuka pasar ekspor pada umumnya diawali dengan kegiatan

promosi yang bertujuan untuk menarik minat pembeli kepada komoditi yang

akan diekspor. Salah satu sarana yang perlu dipersiapkan untuk promosi ini

adalah pembuatan brosur dari barang yang akan ditawarkan yang berisikan

uraian ringkas, spesifikasi teknis, sketsa dan gambar dari komoditi,

keterangan tentang harga FOB, CFR, CIF, cara pengepakan, cara

pemakaian, dan lain-lain keterangan mengenai komoditi bersangkutan.

c. Daftar Harga

Page 37: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dipersiapkan daftar harga barang untuk berbagai pelabuhan tujuan.

Misalnya Bila kita bermaksud mengekspor pakaian jadi (garment) ke Timur

Tengah dan ke Amerika Serikat dengan pelabuhan tujuan misalnya Dubai

dan New York, maka kita siapkan Daftar Harga CFR-Dubai dan CFR-New

York. Satu dan lain hal untuk memudahkan dalam mengajukan penawaran

Bila ada permintaan dari masing-masing negara.

d. Contoh Barang

Brosur memang dimaksudkan untuk memberikan gambaran

mengenai komoditi yang ditawarkan. Namun banyak calon pembeli

membutuhkan contoh yang aktual dari barang yang ditawarkan

misalnya hasil bumi seperti karet, kopi, tekstil, bahan kimia. Untuk

keperluan itu kita perlu menyiapkan apa yang lazim dikenal dengan

“Commercial Sample Free of Charge-No Value.”

4) Persiapan Operasional

Persiapan operasional adalah pengetahuan dasar bisnis ekspor-impor

yang akan memungkinkan kita melakukan tindakan operasional dibidang

ekspor-impor. Pengetahuan dasar yang dimaksud antara lain:

A. Proses Ekspor

Sebagai contoh eksportir maupun importir yang akan berhubungan

dengan pasar internasional, seyogianya kita mengetahui langkah demi

langkah yang perlu ditempuh dalam melakukan transaksi.

Langkah-langkah yang perlu diketahui itu misalnya di mana kita bisa

mendapatkan nama dan alamat calon pembeli, bagaimana cara memilih

media promosi, bagaiamana cara mengajukan penawaran barang,

Page 38: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

bagaimana cara mengapalkan barang, mengurus pembayaran barang,

menyusun kontrak dagang, membuat kalkulasi ekspor maupun impor dan

sebagainya.

Dengan mengetahui proses ekspor ini, kita akan mempunyai

gambaran umum tentang jalannya suatu transaksi ekspor maupun impor.

Bertitik tolak dari pengetahuan dasar ini, kelak kita akan terdorong untuk

lebih mendalami substansi tahapan-tahapan selanjutnya.

B. Peraturan Ekspor

Selaku Eksportir dan importir kita berkewajiban mempelajari

peraturan yang berlaku dalam perdagangan internasional baik yang

dikeluarkan oleh pemerintah negara pengekspor maupun oleh negara

pengimpor. Begitu pula peraturan yang dikeluarkan oleh badan-badan

internasional, World Trade Oraganization (WTO) seperti ketentuan

tentang Letter of Credit (UCP-DC-500), INCOTERMS 2000, Anti

Dumping and Countervailing Duties, The Hugue Rules – Carriage by Sea

Act Rules, Reconcilliation and Arbitration Rule, dan lain-lain.

C. Prosedur Ekspor-Impor

Yang dimaksud dengan prosedur ekspor-impor adalah tata cara yang

harus ditempuh dalam memenuhi ketentuan peraturan pemerintah serta

kelaziman yang berlaku dalam pelaksanaan suatu transaksi ekspor-impor.

Prosedur yang dimaksud misalnya tata cara pemeriksaan barang sebelum

pengapalan sebelum surveyor, tata cara penyelesaian pembayaran Pajak

Ekspor dan Pajak Ekspor Tambahan (PE/ PET), tata cara pengisian

formulir pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) atau Pemberitahuan Ekspor

Barang Tertentu (PEBT).

Page 39: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dibidang impor misalnya tata cara pembukaan L/ C dengan bank,

Pengisian PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dan penyelesaian

pembayaran Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak penghasilan,

Pajak Penjualan Barang Mewah, dan lain-lain.

D. Strategi Ekspor Barang

Tujuan utama dari setiap usaha bisnis adalah mencari laba. Untuk

mencapai tujuan usaha tersebut, khususnya dalam bidang ekspor,

diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu yang bertujuan memungkinkan

perusahaan memperoleh keuntungan. Sebelum memulai ekspor atau

impor, kita harus bisa menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mencapai

laba tersebut. Kebijakan itu misalnya menyangkut penentuan pasar yang

akan menjadi sasaran bagi komoditi ekspor kita, segmen pasar yang akan

dimasuki, kebijakan harga, sistem promosi, pelayanan purna jual, dan

langkah-langkah strategis lainnya.

Dalam melakukan kegiatan ekspor ada 3 kelompok barang , antara lain :

1. Barang yang diatur

a) Tekstil atau produk tekstil (ke AS, Kanada, Uni Eropa, Norwegia, dan

Turki)

b) Kopi, manioc (ke Uni Eropa)

c) Kayu, produk kayu, dan rotan

Ekspor tersebut hanya bias dilakukan oleh eksportir terdaftar atas

persetujuan.

2. Barang yang diawasi

Page 40: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a) Bibit sapi, sapi, kerbau, anak ikan Napoleon Wrasse dan ikan Napoleon,

benih ikan bandeng/nener, labi-labi

b) Inti kelapa sawit , minyak dan gas bumi ,pupuk urea .

c) Kulit Buaya dalam bentuk wet blue.

d) Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi termasuk dalam

Appendix II Cities.

e) Perak tidak ditempa,atau dalam bentuk setengah jadi,atau dalam bentuk

bubuk, bubuk kempaan setengah jadi.

f) Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk,serbuk,bentuk gumpalan,

ingot atau atang tuaan.

g) Limbah dan scrap fero, ingot hasil peleburan scrap besi atau baja (khusus

yang berasal dari wilayah pulau Batam).

h) Limbah dan scrap dari baja stainless, tembaga, kuningan, dan almunium

tuangan .

Ekspor tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Meperindag

dan instansi teknis lainnya.

3. Barang yang dilarang

a) Anak ikan arwana ,ikan arwana, benih ikan sidat dibawah ukuran 5 mm.

b) Ikan hias air tawar jenis botia machrancanthus ukuran 15 cm ke atas.

c) Udang galah dibawah ukuran 8cm dan udang pinacidae (induk dan calon

induk).

d) Biji timah hitam dan pekatannya ,biji timah dan pekatannya.

e) Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi termasuk dalam

Appendix I dan II cities.

Page 41: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

f) Kulit mentah , pickled, dan wet blue dari binatang melata kecuali kulit

buaya dalam bentuk wet blue.

g) Kayu bulat yaitu dari bagian pohon yang dipotong menjadi batang atu

batang-batang bebas cabang dan ranting mempunyai diameter minimal 30

cm dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

h) Karet bongkah/ karet yang tidak memenuhi standart mutu SIR

i) Bahan-bahan remiling dari rumah asap berupa : slabs,rumps,scrcap, karet

tanah,blanket sheet,smoked,unsmoked sheet,lebih rendah dari kualitas IV ,

blanked D off, cutting C, Remilled 4, flat bark crepe.

j) Limbah dan scrap fero , ingot hasil peleburan besi atau baja (kecuali

berasal dari pulau Batam)

k) Bahan baku serpih(BBS) yaitu kayu yang mempunyai ukuran 29 cm ke

bawah dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

l) Barang kuno yang bernilai kebudayaan, pasir laut.

Barang-barang yang dilarang untuk di ekspor ini bertujuan antara lain agar

komoditas tersebutr dapat diproses menjadi barang setengah jadi untuk

meningkatkan nilai tambah , menjaga keadaan bahan baku, melindungi kelestarian

alam/hutan, melindungi jenis tanaman dan binatang langka

Pengelompokan tersebut akan mempengaruhi proses pengiriman atau

pengeluaran barang dari wilayah pabean dari setiap barang yang akan melewati

daerah pabean akan diperiksa sesuai pengelompokan dan sesuai dengan

perundangan yang berlaku oleh petugas Bea dan Cukai dimana pemeriksaan

tersebut mempengaruhi system dan proses pengiriman baik dari segi dokumen,

pengawasan, pengkemasan dan perawatan.

Page 42: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. PENGANGKUTAN BARANG MELALUI UDARA

Aturan internasional yang mengaur mengenai pengangkutan melalui udara adalah:

1) Warsaw convetion (original) 1929)

Dalam Warsaw convention, dokumen angkutannya disebut air consignment

note (ACN) yang bukan merupakan document of title. ACN ditandatangani

carrier setelah barang diterima. ACN tediri dari tiga bagian yaitu:

a) first part, untuk carrier.

b) Seccond part, untuk consignee (penerima barang)

c) Third part, untuk consignor (pengirim)

2) Warsaw convention yang diamandemen tahun 1955

Dalam Warsaw convention yang diamandemen, dokumen angkutannya

disebut air way bill (AWB). Air way bill ini cukup memuat point

keberangkatan dan destinasi. Kontrak angkutan udara dapat dilakukan

meelalui Warsaw convention yang pertama atau yang telah diamandemen.

3) Non-convention carriage

Uang tambang untuk angkutan udara (air freight) didasarkan pada perhitungan

berat dalam kilogram atau berat volume (voleme weight) tergantung mana

yanglebih besar.

Tarif Angkutan Udara

Tarif yang dibuat oleh IATA berlaku dan diterima oleh semua Air Line

yang menjadi anggota disebut TACT (The Air Cargo Tariff), yang didalamnya

Page 43: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26 mencakup peraturan umum, peraturan lain prosedur yang harus diikuti oleh

pengguna jasa.

Dasar perhitungan tarif :

a. Berat sebenarnya dalam kg, jika barangnya kecil tetapi berat

b. Volume Tric Weight, Jika barangnya besar tetapi ringan, cara

menghitungnya menggunakan rumus volume :

Keterangan :

P : Panjang

L : Lebar

T : Tinggi

Contoh :

Air Freight US D’ 2/ kg : Cargo (stationary)

Actual Weight : 50 Box X 10 Kg = 500 kg

Volume : 36 X 40 X 50 cm = 72.000

72.000 X 50 Box = 3.600.000

3.600.000 = 600volmetric

6000

Air freight US D’ 2/ kg X 600 = US D’. 1.200

Struktur tarif :

Panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T) dalam cm

6000

Page 44: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1) General Cargo Rate ( GCR)

General Cargo untuk pengiriman lebih dari 45 kg

2) Minimum Changer (M)

3) Spesifik Commodity Rates (SCR)

4) Class Rate of Commodity Clasification Rates

5) Freight All Kinds (FAK)

6) Unit Load Device (ULD) Rate, termasuk Container Rate.

Sistem pembayaran barang ekspor via udara yang dipakai PT.

Speed Pracaya Indonesia adalah :

a. Prepaid

Yaitu : keseluruhan pembayaran biaya barang ekspor dibayar di

Indonesia, consignee tinggal menerima barang.

b. Collect

Yaitu : Seluruh pembayaran biaya barang ekspor dibayar di luar

negeri, jadi shhiper tinggal mengirim barang tanpa mengeluarkan

biaya.

Transportasi dan Penanganan Cargo

Struktur rate air line General Cargo Rate (GCR)

a. Special Commodity Rate (SCR)

b. Freight All Kinds

c. ULD Rate (Unit Load Device)

E. DOKUMEN ANGKUTAN UDARA

Page 45: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Jika suatu kredit mensyaratkan suatu dokumen angkutan udara, kecuali

apabila ditentukan lain di dalam kredit, bank akan menerima suatu dokumen

yang secara nyata menunjukan nama pengangkut (carrier) dan ditandatangani.

Demikian pula dengan dokumen yang disahkan oleh pengangkut (carrier) atau

agen yang ditunjuk untuk atau atas nama pengangkut (carrier).

Tandatangan atau pengesahan pengangkut (carrier), harus diberi tanda

sebagai pengangkut (carrier). Agen yang menandatangani atau mengesahkan

untuk pengangkut (carrier), harus pula menyebutkan nama dan jabatan dari

pihak tersebut, misal pengangkut (carrier), atas nama siapa agen tersebut

bertindak. Selain itu dokumen pengangkutan udara tersebut menunjukan

bahwa barang-barang sudah diterima untuk diangkut.

Dalam pengangkutan udara juga dikenal istialah “transhipment” yang

berarti pembongkaran dan pemuatan kembali dari satu kapal ke kapal terbang

yang lain selama dalam proses angkutan dari pelabuhan udara

pemberangkatan ke pelabuhan udara tujuan sebagaimana ditentukan dalam

kredit. Walaupun kredit melarang transhipment, bank akan menerima

dokumen angkutan udara yang menunjukan bahwa transhipment akan atau

mungkin terjadi, selama keseluruhan pengangkutan dicakup dalam satu

dokumen angkutan udara yang sama.

1. Dokumen- Dokumen yang Diperlukan Untuk Ekspor Via Udara

Pengiriman barang keluar negeri lewat udara tidak terlepas dari suatu

dokumen, dokumen sangatlah diperlukan untuk kelancaran ekspor. Apalagi

ekspor via udara , dokumen di kirim bersamaan dengan barangnya.

Dokumen- dokumen yang diperlukan dalam ekspor via udara antara lain :

a) Invoice

Page 46: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b) Packing List

c) Master Air Way Bill (MAWB)

d) Certificate of Origin (COO)

e) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

f) House Air Way Bill (HAWB)

Menurut Amir MS (2004:24), rincian pelaku dan jenis dokumen yang

menerbitkan untuk melakukan ekspor ditunjukkan dalam tabel 2.1 di bawah ini :

Yang menerbitkan dokumen Dokumen yang diterbitkan

1. Produsen a) Kontrak perjualan

b) Manufacture Certificate

c) Instruction Manual

d) Brosur

2. Eksportir

a) Brosur

b) Offersheet

c) Sales Contract

d) Invoice

e) Consular Invoice

f) Packing List

g) Weight Note&Measurement List

h) Latter of Indemnity

i) Letter of Subrogation

j) Pemberitahuan Ekspor Barang

Page 47: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(PEB)

k) Pemberitahuan Barang Tertentu

3. Bank a) Akad Kredit

b) Letter of credit

c) Surat Setoran Pajak

d) Surat Setoran Bea Cukai

e) Nota Perhitungan Pembayaran

Wesel Ekspor

4. Balai Pengujian dan Sertifikasi

Mutu Barang

a) Certificate of Quality

b) Test- Certificate

c) Chemical Analysis

5. Usaha Jasa Transportasi

(Freight Forwarder)

a) Packing List

b) Measurement List

c) Weight Note

6. Bea dan Cukai Fiat (izin) Muat Barang

7. Dinas Karantina Tanaman Dinas Karantina Tanaman

8. Independent Surveyor a) Certificate of Quality

b) Certificate of Weight

c) Chemical Analysis

Page 48: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

d) Survey Report

e) Inpection Certificate

f) Test Certificate

9. Dinas Peternakan Veterinary Certivicate

10. Perusahaan Asuransi a) Cover Note

b) Insurance Policy

11. BPEN-ITPC-LPE-PIB-ATASE-

JETRO-KONTRA-AMCHAM-

INA dan lain-lain

a) General Information

b) Trade Promotion

c) Trade Mission

d) Trade Fairs

e) Trade Consultation

12. Perusahaan Pelayaran (Shipping

Company Cariers)

a) Mete’s Receipt (Resi Mualim)

b) Bill og Lading

c) Except Bewijs (EB)

d) Claims Constatering Bewijs

(CCB)

13. Angkutan Udara Airways Bill (AWB)

Page 49: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

14. Kanwil Depperindag a) Kuota Tekstil. Kopi dll

b) Surat Keterangan Negara Asal

(SKA)

c) Angka Pengenal Ekspor (APE)

d) Angka Pengenal Impor Umum

(API-U)

e) Angka Pengenal Impor- Terdaftar

(Approved Traders)

15. Kantor Inspeksi Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

16. Kedutaan Asing a) Consular Invoice

b) Custom Invoice

Sumber : Buku Strategi Memasuki Pasar Ekspor

TABEL 2.1.Jenis Dokumen dan Pelaku yang Menerbitkan

F. Pihak Yang Terkait Dalam Pelaksanaan Ekspor Melalui Udara

Dalam melakukan kegiatan ekspor terdapat pihak-pihak yang membantu

dalam kegiatan tersebut.Pihak-pihak tersebut antara lain :

a) PIHAK UTAMA

1. Eksportir

Eksportir adalah pihak pengirim barang baik berbentuk perseorangan atau

badan usaha yang memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda

Daftar Perusahaan (TDP) yang telah disahkan oleh Departeman Perindustrian dan

Perdagangan di negara eksportir.

Page 50: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33 2. Importir

Importir adalah pihak penerima barang baik berbentuk perseorangan atau

badan usaha yang memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda

Daftar Perusahaan (TDP) yang telah disahkan Departemen Perindustrian dan

Perdagangan di negara importir.

3. Airline (Maskapai Penerbangan)

Airline adalah perusahaan jasa angkutan udara yang mengoperasikan pesawat

udara yang dimilikinya dan bertanggung jawab atas barang yang diangkut dari

bandara keberangkatan sampai ke bandara tujuan.

4. Bea dan Cukai

Bea dan cukai adalah instalansi yang bertanggung jawab atas pemantauan,

pemeriksaan dan pengesahan seluruh kegiatan ekspor impor di suatu daerah

pabean sehingga harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan

segala kemudahan prosedur ekspor-impor.

5. EMKU (Ekspidisi Muatan Kapal Udara)

EMKU adalah perusahaan pengurusan jasa kepabeanan ekspor-impor di

pelabuhan udara dan merupakan perusahaan jasa perantara (agen/wakil) dari

eksportir atau importir dengan pihak pabean (bea dan cukai) dalam pengurusan ,

pemberitahuan, dan pengajuan barang ekspor-impor. Tanggung jawab yang harus

dilaksanakan oleh EMKU dibedakan atas kegiatan yang dilakukan, untuk kegiatan

ekspor, EMKU bertanggung jawab dari pengurusan dokumen (fiat muat) ke pihak

custom (kepabeanan) sampai dengan memastikan bahwa barang yang akan

diekspor sudah terangkut kea lat angkut yang digunakan. Dan apabila untuk

Page 51: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34 kegiatan impor , EMKU bertanggung jawab dari pengurusan dokumen (fiat luar)

ke pihak custom (kepabeanan) sampai dengan memastikn bahwa barang yang

akan diimpor sudah masuk ke gudang impor dan siap untuk diambil.

b) PIHAK PEMBANTU

1. Freight Forwarder

Freight Forwarder adalah perusahaan jasa pengurus angkutan darat, laut dan

udara sebagai perantara atau wakil dari pihak pengirim dengan pihak pengangkut

dan jassa-jasa pendukung lainnya yang terkait. Freght Forwarder bertanggung

jawab mulai dari barang diterima di tempat pengirim sampai barang diserahkan

di tempat penerima dan mengatur pengangkutan menggunakan beberapa

transportasi laut, darat dan udara.

2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)

Disperindag adalah instansi milik pemerintah yang bertugas dan bertanggung

jawab dalam pengurusan dan peraturan tata niaga perdagangan di suatu negara.

3. Fumigator

Funigator adalah perusahaan jasa fumigasi yaitu pemberian suatu jenis obat

dengan takaran tertentu terhadap barang yang akan dikirim untuk menghindari

kerusakan barang yang diakibatkan oleh hama perusak selama pengangkutan.

4. Departemen Karantina

Departemen Karantina adalah instansi pemerintah yang merupakan suatu badan

atau departemen yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengawasan dan

pemeriksaan barang ekspor-impor dengan memastikan bahwa barang-barang

tersebut bebas dan bersih dari hama penyakit.

5. SUCOFINDO (Company of Indonesian)

Page 52: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35 SUCOFINDO merupakan badan independent yang ditunjuk oleh pemerintah

untuk pengawasan barang-barang yang akan diekspor ke luar negeri. Dalam

pelaksanaan ekspor, SUCOFINDO berperan mewakili pihak pemerintah

Indonesia untuk mengawasi barang-barang yang akan diekspor, khususnya yang

terkena Pajak Ekspor dan mengawasi semua yang terkait dengan Bapeksta.

6. Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi adalah perusahaan jasa yang melayani jaminan

pertanggungan atau keselamatan nilai suatu barang yang dikirim, berdasarkan

kontrak antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak pembeli jasa asuransi

untuk tujuan mendapatkan premium atas kerugian dari berbagai macam bentuk

bahaya dengan memberikan konstribusi pada suatu dana bersama yang

diorganisasikan oleh perusahaan asuransi.

7. Bank

Bank adalah perusahaan jasa yang melayani kemudahan keuangan antara pihak

eksportir dengan pihak importir. Dalam hal ini bank hanya sebagai perantara dan

penjamin bahwa pihak eksportir akan menerima uang pembayaran atas barang dan

bagi importir akan menerima barang sesuai dengan pesanan atau order mereka

denga menggunakan dokumen Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor-

impor. Sebagai bank koresponden maka mempunyai kewajiban untuk meneliti

kebenaran atau keaslian setiap L/C yang diterima, karena apabila L/C tersebut

dipalsukan oleh yang berkepentingan, akan merugikan pihak lain.

G. Tanggung jawab Maskapai Penerbangan

Dalam pelaksanaan perdagangan luar negeri, barang-barang ekspor pada

umumnya diangkut oleh perusahaan pengangkut. Sehubungan dengan ini, maka

Page 53: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36 kita uraikan sedikit mengenai tanggung jawab maskapai pelayanan (pengangkut

udara), antara lain sebagai berikut :

a. Menentukan periode (jadwal) yang menjadi tanggung jawab Maskapai

Penerbangan

b. Pengangkut bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh

keterlambatan

c. Apabila rusak, penerima barang harus mengajukan kalaim paling lambat 14

hari setelah pesawat tiba.

d. Untuk keterlambatan klaim harus diajukan paling lambat 21 hari setelah

pesawat tiba.

e. Masa klaim selama 2 tahun terhitung sejak pesawat tiba atau seharusnya tiba.

H. Jenis-jenis Pesawat Angkutan Udara dan Special Cargo

1. Jenis-Jenis Pesawat Angkutan Barang

a) Passanger Aircraft, barang yang ditempatkan di lower deck (Belly)

compartement, sebagian besar pesawat penumpang menggunakan cara

seperti ini, namun kapasitasnya terbatas.

b) All Cargo Aircraft

All Cargo Aircraft, pesawat khusus untuk barang, biasanya digunakan

oleh penerbangan yang sudah terjamin muatannya di negara asal.

c) Mixwd/Combination (combi) Aircraft , pesawat yang dapat membawa

cargo atau passenger pada main decknya.

2. Special Cargo

a) Live Animal

Page 54: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Binatang hidup memerlukan pengepakan khusus di terminal. Import

binatang hidup dibatasi oleh izin khusus, dalam banyak Negara harus

bergantung dengan peraturan karantina setempat. IATA mengatur

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan handling, labeling of

container mengenai pengangkutan barang hidup.

b) Dangerous Goods

Beberapa barang walaupun untuk keperluan sehari-hari, dapat dianggap

barang berbahaya dalam pengangkutan udara, seperti misalnya cat,

dengan perubahan tekanan atmosfer dapat menyala. Barang-barang kimia

dapat diterima apabila, pengepakannya sedemikian rupa sehingga tidak

berbahaya. Sebelum diterima oleh pengangkut,harus ada pernyataan dari

shipper bahwa segala seauatu sudah memenuhi ketentuan IATA.

c) Valuable Cargo

Barang-barang berharga yang memerlukan pengepakan khusus, seperti:

1) Barang yang dinyatakan harganya USS 1.00 atau lebih per gross

2) Emas dalam segala bentuk

3) Platina dalam segala bentuk

4) Kertas-kertas berharga bank

5) Permata, batu-batu mulia

Hal-hal lain yang memerlukan special handling :

1) Alat-alat khusus yang sangat dibutuhkan untuk orang sakit tertentu yang

memerlukan bantuan yang cepat.

2) Alat-alat berbahaya

3) Pathological speciment

Page 55: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4) Airmail, newspaper dan newsfilm

5) Barang-barang cepat rusak (buah-buahan, sayur dan daging)

6) Bahan-bahan mudah rusak seperti model arsitektur

7) Mayat

I. RISIKO BISNIS EKSPOR–IMPOR DAN CARA MENGHINDARINYA.

1. Risiko Bisnis Ekspor Impor-Impor

a. Risiko Transportasi

Transportasi internasional berkecenderungan menempuh jarak

semakin jauh dengan muatan yang sering berpindah tangan dan masa

penyimpanan di gudang yang bertambah lama. Semuanya bisa berakibat

meningkatnya riesiko kerusakan, kehilangan, dan pencurian dibandingkan

dengan risiko serupa pada perdagangan domestik. Sebagai konsekuensinya,

para importer harus memahami hak-hak yang sah dalam urusan

pengangkutan.

Jika barang-barang rusak karena kesalahan pengangkut, maka

tanggung jawab pengangkut tergantung pada syarat-syarat yang tercantum

dalam kontrak pengangkutan dan informasi yang terdapat konosemen

(dokumen yang menyatakan syarat pengangkutan). Oleh karena itu,

importer harus pula memahami syarat-syarat pertanggungan yang

disebutkan dalam polis asuransi yang memungkinkan importir

bersangkutan mengajukan ganti rugi Bila terjadi kerusakan selama dalam

perjalanan.

b. Risiko Kredit atau Nonpayment

Page 56: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Oleh karena sulit bagi eksportir untuk menelusuri bonafiditas dan

reputasi calon pembeli luar negeri, maka resiko untuk tidak dibayar,

terlambat dibayar, bahkan resiko ditipu, bertambah tinggi. Sebagai

konsekuensinya, eksportir yang waspada sering kali menuntut syarat

pembayaran dengan cara pembukaan irrevocable Documentary Letter of

Credit.

c. Risiko Mutu Barang

Bagi importer akan sulit memeriksa secara fisik mutu barang

sebelum dikapalkan

d. Risiko Nilai Tukar

Jika harga telah ditetapkan oleh suatu mata uang tertentu dalam

kontrak internasional, maka fluktuasi nilai tukar yang terjadi setelah itu tak

dapat dihindari akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian

pihak lain. Pemecahan yang termudah untuk menghindari ketidakpastian

adalah dengan cara menetapkan harga kontrak dalam mata uang sendiri.

Tetapi cara ini sebenarnya juga tidak menghilangkan risiko nilai tukar,

karena pengusaha masih mungkin menghadapi risiko melemahnya mata

uang sendiri yang biasa terjadi dalam tenggang waktu antara tanggal

kontrak dengan tanggal saat pembayaran.

Mengajukan penawaran harga dalam mata uang sendiri

bermanfaat bagi perusahaan kecil karena akan merupakan standarisasi mata

uang yang akan memudahkan pembukuan dan proyeksi arus kas (Cash

Flow). Namun demikian, dalam banyak hal, dipandang dari sudut

komersial, dirasa perlu untuk mengajukan penawaran dalam berbagai mata

uang.

Page 57: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dalam kasus semacam itu eksportir akan berusaha mencari cara

untuk melindungi dirinya terhadap risiko nilai tukar ini dengan cara

membeli valuta asing dengan penyerahan kemudian (forward atau option

contract) yang lazim dikenal dengan istilah Headging atau Swap.

e. Risiko Peristiwa Tak Terduga

Pemogokan, bencana alam ataupun peperangan bias

mengakibatkan kegagalan pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat

juga mengubah secara dramatis biaya transportasi karena kenaikan harga

bahan bakar kapal atau tertutupnya jalur pelayaran yang ekonomis.

Ketentuan tentang “bencana” yang diatur secara baik dalam setiap kontrak

dapat melindungi kedua pihak bersangkutan.

f. Risiko Hukum

Peraturan dan hukum negara asing bisa saja berubah atau

diterapkan berbeda dengan masa sebelumnya yang akan dapat merintangi

atau mengecewakan transaksi. Izin pabean bisa saja secara mendadak tidak

dapat diperoleh. Selain itu, Bila suatu kontrak bersyarat pada pengadilan

negara asing, atau tunduk pada hukum asing, dapat menimbulkan

kemungkinan tidak dapatnya diselenggarakan pengadilan yang cepat Bila

terjadi sengketa.

Hal ini menjadi salah satu sebab mengapa eksportir atau

importir sering memaksakan syarat “pilihan hukum” dan “pilihan forum”

yang menjelaskan bahwa sengketa akan diselesaikan sesuai dengan hukum

dan pengadilan nasional mereka. Salah satu jalan keluar untuk

mengatasinya adalah dengan menerapkan cara “perwasitan internasional”

Page 58: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(International Commersial Arbitration) seperti yang diatur Pengadilan

Arbitrasi Internasional dari Kamar Dagang Internasional.

g. Risiko Investasi

Risiko bisnis yang lazim dalam pemasaran suatu komoditas

menjadi bertambah besar dalam hal ekspor karena adanya tambahan

investasi yang dibutuhkan untuk melancarkan program ekspor. Sebagai

contoh, suatu pasar yang telah bertumbuh secara mantap dalam beberapa

tahun secara mendadak bias merosot karena ketidakstaBilan nilai tukar

sebelum eksportir mampu menebus investasi itu pada distribusi setempat.

Perusahaan haruslah secara sungguh-sungguh

mempertimbangkan apakah akan mengekspor atau tidak. Beberapa

perusahaan kurang siap untuk ekspor dan sebagian mungkin sekali tidak

akan mampu bersaing secara internasional dan harus berkosentrasi di pasar

domestik.

Untuk melancarkan ekspor dibutuhkan jaminan atas sumber

produksi yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak akan dapat

dipulihkan lagi Bila mengalami kegagalan. Pengalaman menunjukan

adanya perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena melakukan

investasi besar-besaran dan optimisme yang berlebihan dalam operasi

ekspor.

2. Menghindari Risiko Bisnis Ekspor Impor :

Para praktisi profesional dalam bidang ekspor-impor dapat

menekan risiko bisnis ekspor-impor dengan cara sebagai berikut :

a. Risiko Bonafiditas

Page 59: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Eksportir pada umumnya tidak mengenal importir secara

pribadi sehingga tidak dapat mengukur bonafiditas calon pembeli. Ini

bisa mendatangkan risiko kerugian bagi perusahaan karena

berhubungan dengan perusahaan yang mungkin hanya mempunyai

alamat garasi kontrakan, perusahaan aktentas, atau malah perusahaan

penipu, yang cukup banyak beroperasi dalam dunia bisnis ekspor-

impor. Untuk mencegah risiko semacam ini dapat dilakukan tindakan

sebagai berikut :

1) Melakukan pengecekan bonafiditas mitra usaha dengan cara

meminta referensi dari bank atau dari Atase Perdagangan kita yang

ada di tiap KBRI.

2) Membuat konsep kontrak dagang ekspor yang rapi dan teliti yang

memuat ketentuan perlindunagn hukum yang menyangkut

keamanan pembayaran dan mutu barang.

3) Mempergunakan syarat perdagangan sesuai Incoterm- 1990 secara

tepat. Syarat FCA mungkin lebih aman ketimbang syarat FOB

yang lazim, dilihat dari sudut kemudahan memperoleh dokumen

untuk pencairan dana L/C.

4) Memasukan dalam kontrak dagang ekspor ketentuan tentang

penalti serta proses penyelesaian sengketa, apakah melalui cara

amicable solution-arbitration atau melalui ourt (Pengadilan) atau

Alternative Dispute Solution (ADS).

b. Risiko NonPayment

Page 60: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Hak utama seorang eksportir adalah menerima pembayaran dari

importir (Buyers). Cara pembayaran yang paling aman bagi ekportir

adalah Bila dalam kontrak dagang ekspor disebutkan cara pembayaran

dimuka (advance payment) sehingga tidak ada risiko nonpayment.

Namun dalam praktek cara pembayaran dalam perdagangan

internasional beraneka ragam misalnya dengan L/ C (Letter of Credit)

atau “open account.”

Untuk Mengurangi Risiko dapat Ditempuh Cara sebagai berikut :

1) Memilih jenis L/ C yang lebih aman seperti :

a) Red Clause L/ C yang memungkinkan memperoleh sebagian

dari dana L/ C sebagai uang muka.

b) Irrevocable & Confirmed L/ C yang pembayarannya dijamin

oleh opening bank bersama-sama dengan confirming Bank,

sehingga Bila salah satu dari kedua bank itu bangkrut atau tidak

mampu membayar, masih bisa diharap-kan akan dibayar oleh

bank lainnya. Jaminan ganda semacam ini akan lebih baik bagi

eksportir.

c) Standby L/ C yang dibuka untuk mendukung syarat

pembayaran “Opening Account” sehingga Bila importir tidak

membayar tepat waktu, eksportir masih dapat menerima

pembayaran dengan mencairkan “Stanby L/ C.”

d) Membiasakan memanfaatkan jasa badan usaha “Anjak

Piutang” (Factoring) yang dikenal sebagai “Nonrecourse

Page 61: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Factoring,” sehingga eksportir terhindar dari risiko

nonpayment.

2) Menutup asuransi pada perusahaan seperti PT. Asuransi Ekspor

Indonesia (PT ASEI), yang bertugas untuk melindungi risiko

nonpayment terhadap eksportir Indonesia.

c. Risiko Perbedaan Mutu Barang

Komoditi yang diekspor dapat mengalami perubahan mutu

selama dalam perjalanan dari eksportir sebelum sampai tempat tujuan

di Negara importir. Kedelai yang diekspor dari Surabaya, Bila ditimpa

hujan diperjalanan, bisa menjadi tauge setelah sampai pelabuhan

tujuan Dubai misalnya. Steel sheet yang diekspor Krakatau Steel, bisa

karatan Bila telah sampai di pelabuhan New York. Jagung yang

diekspor dari Lampung bisa merosot kuantumnya setelah sampai di

pelabuhan Yokohama karena ditimpa teriknya matahari selama dalam

perjalanan.

Risiko mutu dan kuantum semacam ini bisa dihindari Bila

eksportir dapat meyakinkan pembeli untuk menyepakati klausul “Pre

Shipment Inspection” dalam kontrak dagang ekspornya. Namun Bila

importir mengingini “Arrival Inspection,” maka eksportir terpaksa

memikul risiko perubahan mutu dan kuantum yang mungkin saja

terjadi.

d. Risiko Kemungkinan Ingkar Janji

Perubahan situasi ekonomi memungkinkan salah satu pihak

ingkar janji. Merosotnya harga dipasar internasional bisa berakibat

Page 62: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pembeli membatalkan kontrak dagang yang sudah ditandatanganinya.

Risiko seperti ini dapat diatasi dengan cara meminta :

1) Uang muka yang cukup tinggi

2) Bank garansi dari pembeli (importir)

3) Membuka stanby L/ C dari pembeli

4) Menyediakan performance bond dalam persentasi yang cukup

tinggi.

e. Risiko Kerusakan, Kekurangan, Pencurian, Pencolengan

Transportasi, komoditi ekspor dapat mengalami kerusakan

(damage/ breakage), susut (lost-Shortage), pencurian (teft),

pencolengan (pilferage), yang dapat merugikan eksportir maupun

penerima barang. Risiko ini dapat diatasi dengan cara :

1) Melakukan pengepakan yang layak laut (seaworthy packing) sesuai

dengan jenis komoditi yang diekspor.

2) Membuat kontrak angkutan dengan persyaratan khusus, selain

persyaratan standar yang sudah dicantumkan dalam Bill of lading

atau Air Ways Bill.

3) Menghindari dikeluarkannya Un-clean Bill of Lading yang

mengandung catatan tentang kerusakan barang.

4) Menutup asuransi kebakaran dan asuransi transportasi laut (marine

insurance) terhadap pertanggungan All Risk/ War Risk dengan nilai

pertanggungan minimal 110% dari nilai CIF barang yang diangkut.

5) Memberikan instruksi pengapalan yang benar dan tepat untuk

menghindari kemungkinan muatan nyasar (shortlanded cargo),

Page 63: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

muatan katut (overlanded cargo), dan muatan rusak (damaged

cargo).

6) Memberikan tanda-tanda yang jelas mengenai sifat barang yang

diangkut seperti :

a) Gambar gelas/ piala dengan tambahan kata-kata :

(1) Fragile

(2) Top

(3) Handle With Care

(4) Do not Drop

b) Posisi barang dalam peti kemas :

(1) Up

(2) Top

(3) This Way Up

(4) Do not Turn Over

(5) Not Up Side Down

f. Risiko Terhadap Penipu

Penipu dimana-mana selalu ada, termasuk dalam bidang

ekspor-impor. Risiko terhadap kemungkinan

1) Meminta referensi seperti diuraikan diatas.

2) Memanfaatkan jasa ICC (Commercial Crime Service) yang

memiliki data atau informasi perusahaan yang masuk daftar hitam.

Page 64: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan

ASA CARGO adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa freight

forwarding. ASA CARGO didirikan pada 1 September 2008, dengan tujuan

pengembangan potensi, pemberdayaan SDM, dan Pembina jaringan bisnis bagi

pendirinya. ASA CARGO didirikan oleh sepasang suami istri yang sama-sama

bergerak di bidang ekspor impor.

Awal mula berdirinya perusahaan ini terjadi ketika Bapak Ali selaku

pemilik perusahaan ini yang mulai bosan setelah bertahun-tahun bekerja di

perusahaan asing , Beliau mulai berpikir untuk membangun sebuah usaha sendiri.

Berkat pengalaman Beliau dan didukung oleh istrinya, Ibu Vidi yang ahli dalam

bidang ekspor impor, maka didirikanlah perusahaan tersebut yang kemudian

diberi nama ASA CARGO.

ASA CARGO masih belum berbadan hukum atau masih termasuk dalam

perusahaan perseorangan sampai saat ini. Meskipun masih berbentuk perusahaan

kecil, perusahaan tersebut mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan tidak

kalah dengan perusahaan-perusahaan freight forwarder besar yang berada di

sekitar kota Solo.

ASA CARGO menyediakan berbagai jenis jasa pengiriman baik antar

pulau maupun antar Negara yang berupa pengiriman barang melalui udara

meskipunpengiriman barang melalui laut (FCL/LCL). Selainitu ASA CARGO

47

Page 65: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48 juga melayani jasa pendampingan proses ekspor (konsultasi proses ekspor) bagi

perusahaan yang baru akan melakukan atau memulai proses eskpor impor.

2. Lokasi

ASA CARGO bertempat di Jalan Tangkuban Perahu Nomor 1, Ngenden

Banaran ,Solo. Sebuah lokasi di pingiran kota Solo, namun terletak sangat

strategis di depan jalan raya dan dekat dengan wilayah pusat perekonomian,

misalnya Kampoeng Batik Laweyan, dan beberapa perusahaan besar lainnya

semisal PT Batik Keris, PT Dan Laris dan perusahaan lainnya. Hal itu memberi

keuntungan kepada ASA CARGO, yakni dekatnya lokasi ASA CARGO dengan

pusat perekonomian kota Solo,maka banyak orang yang biasa melewati tempat

lokasi ASA CARGO dan mengetaui informasi letak ASA CARGO dengan

mudah.

3. Visi dan Misi ASA CARGO

a. Visi

Visi perusahaan yaitu menjadikan Freight Forwarding yang unggul melalui

inovasi dan kualitas pelayanan.

b. Misi

Misi perusahaan yaitu melayani dan memenuhi kebutuhan transportasi

pengiriman barang ke luar negeri dengan proses yang baik dan tepat waktu.

4. Tenaga Kerja

ASA CARGO merupakan perusahaan kecil yang hanya dijalankan oleh 3

orang. Selain itu di dukung pula oleh 2 orang pekerja lepas pada bagian

operasional dan pengurusan perijinan (COO), dan juga beberapa orang untuk

membantu dalam proses pengepakan barang. Jadi dalam hal mencari buyer,

Page 66: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49 pengurusan dokumen-dokumen dan lain-lain yang berhubungan dengan proses

pengiriman barang, dilakukan oleh pemilik perusahaan ini sendiri.

B. PEMBAHASAN

1. Peranan dan Aktivitas-aktivitas ASA CARGO sebagai Freight Forwarder

dalam Melaksanakan Ekspor Via Udara

a. Peranan ASA CARGO dalam melaksnakan ekspor via udara diantaranya

adalah:

1) ASA CARGO sebagai forwarding dapat bertindak sebagai

eksportir, yang dimaksud eksportir disini adalah pihak eksportir

mengatasnamakan barang kirimannya atas nama ASA CARGO.

2) Membantu pengawasan dalam pengiriman barang.

Yaitu : Bahwa ASA CARGO akan terus memantau jalannya

pengiriman barang hingga sampai di pihak importir atas anjuran

pihak eksportir.

3) Peran freight forwarder dalam konsolidasi muatan.

Konsolidasi muatan (cargo consolidation) atau juga disebut

groupage, adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari

beberapa eksportir atau shipper ditempat asal yang akan

dikirimkan untuk beberapa consignee ditempat tujuan, yang

dikemas dalam satu unit muatan. Lalu muatan yang terkonsolidasi

tersebut di kapalkan lewat angkutan udara dan ditujukan ke agen

konsolidator ditempat tujuan. Agen kemudian melaksanakan

penyerahan barang kepada pihak consignee masing-masing. Jadi

Page 67: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ASA CARGO sebagai pengumpul beberapa barang kiriman dari

beberapa eksportir.

4) Mempermudah pengiriman barang bagi eksportir.

Yaitu: Eksportir yang kurang bisa melaksanakan ekspornya sendiri,

dapat meminta pelayanan jasanya kepada forwarding (ASA

CARGO) dalam pengurusan dokumen dan pengiriman barang

keluar negeri untuk kemudahan ekspor.

5) Membantu mengamankan barang.

Yaitu: barang dari pihak eksportir yang telah sampai ditangan

forwarding akan dijaga keamanannya walaupun pengiriman barang

via udara hanya satu hari disimpan digudang air line, tetapi pihak

forwarding akan tetap melakukan pengawasan.

b. Aktivitas-aktivitas ASA CARGO dalam melakukan ekspor via udara

adalah:

1) Melaksanakan penerimaan barang, menyortir, mengepak,

menimbang berat, mengukur dimensi, kemudian menyimpan

barang ke dalam gudang.

2) Mempelajari letter of credit barang, peraturan negara tujuan

ekspor, negara transit, negara impor kemudian mempersiapkan

dokumen-dokumen lain yang diperlukan

3) Memilih rute perjalanan barang, modal transportasi dan

pengangkutan yang sesuai, kemudian memesan ruang muat

(space).

Page 68: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

4) Melaksanakan transportasi barang kepelabuhan udara, mengurus

izin Bea dan Cukai, kemudian menyerahkan barang kepada pihak

pengangkut (air line).

5) Membayar biaya-biaya handling serta membayarkan freight.

6) Mendapatkan Air Way B/L (AWB) dari pihak pengangkut (air line)

7) Mengurus Asuransi transportasi barang dan membantu mengajukan

klaim kepada pihak asuransi bila terjadi kehilangan/ kerusakan atas

barang.

8) Memonitor perjalanan barang sampai ke pihak penerima,

berdasarkan informasi dari pihak pengangkut dan agen forwarder

di negara transit/ tujuan.

9) Melaksanakan penerimaan barang dari pihak pengangkut.

10) Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta menyelesaikan bea

masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuhan transit/ tujuan.

11) Melaksanakan transportasi barang dari pelabuhan udara ke tempat

penyimpanan barang di gudang.

12) Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan

melaksanakan pendistribusian barang Bila diminta.

c. Keuntungan dan kendala yang dihadapi ASA CARGO via udara:

Keuntungan yang didapat ASA CARGO dalam pengiriman lewat

udara :

1) Semakin banyak eksportir yang meminta jasa, semakin banyak

pula keuntungan yang di dapat.

Page 69: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2) Kecepatan dalam segala hal, seperti proses dokumen yang cepat.

Karena dalam pengiriman via udara dokumen dan barang yang

dikirim bersamaan. Tetapi jika lewat laut barang yang dikirim

dahulu, dokumen menyusul disebabkan via laut memakan waktu

yang lumayan lama.

Kendala yang dihadapi ASA CARGO:

1) Dokumen yang kurang lengkap maka pengiriman juga akan

tertunda.

2) Jika barang dan dokumen telah siap, dari pihak penerbangan ada

kendala seperti: Full Space, sehingga menjadikan barang tertunda

keberangkatannya.

3) Informasi/ Komunikasi

Dalam pengiriman lewat udara harus dipantau perjalanan

barangnya, contoh: barang yang dikirim ke Jerman, tetapi melalui

Air Port di Singapore dulu, ternyata di penerbangan Singapore

sedang libur 2 minggu bertepatan dengan hari Imlek dan Idul Fitri.

Kita sebagai forwarding tidak tahu, karena tidak adanya informasi.

Kita mengetahui dari Buyer yang komplain karena barang belum

juga sampai.

4) Transportasi

Jarak yang terlalu jauh juga merupakan salah satu kendala. Contoh:

dalam suatu Sales Contrak disebutkan pembayaran dengan L/ C

sedangkan Air Port yang digunakan adalah Air Port Jakarta. Disini

ASA CARGO berada di Solo, eksportir juga berada di Solo.

Page 70: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Permintaan buyer barang harus dikirim dari Air Port Jakarta,

padahal Air Port solo juga tersedia. Ini akan memakan banyak

waktu karena barang harus dikirim ke Jakarta dulu dan biaya

transportasi akan bertambah.

5) Cuaca

Cuaca yang buruk akan menunda keberangkatan pesawat dalam

pengiriman barang.

6) Tempat (gudang)

Bila eksportir tidak mempunyai gudang untuk barang yang akan

dikirim dan eksportir melimpahkan barangnya ke forwarding yaitu

ASA CARGO, sedangkan forwarding tersebut juga tidak

mempunyai gudang. Ada juga tempat forwarding yang sempit akan

menghambat masuknya/ jalannya countainer dalam pengambilan

barang.

2. Prosedur Ekspor Barang Via Udara ASA CARGO:

a. Barang yang telah siap di ekspor, maka eksportir meminta penanganan pihak

ketiga yaitu forwarding kepada ASA CARGO. Setelah ASA CARGO

menerima infomasi, bahwa barang siap ekspor, maka ASA CARGO

membuat shipping instruction ditujukan kepada Air Line guna memesan

tempat (booking space) pesawat. Dalam shippimg instruction tersebut

terdapat alamat penerima barang (consigne), notity party (penerima ke-II),

commodity (barang), yang dikirimkan, jumlah boxes, jumlah pieces, gross

weight, nett weight, final destination, dan bahkan jadwal penerbangan

(schedule). Data tersebut sangatlah penting karena kapasitas dipesawat

Page 71: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sangatlah terbatas, terutama berat kotor (gross weight) harus benar-benar

teliti.

b. Setelah air line menerima shipping instruction dari ASA CARGO, air line

memberikan space kepada ASA CARGO sesuai data atau permintaan dalam

shipping instruction. air line menerbitkan Air Way Bill yang berfungsi untuk

boking space

c. Sebelum barang masuk dalam pesawat, satu hari sebelumnya barang harus

masuk dalam gudang (ware house) air line. Dalam hal ini untuk

memudahkan pengaturan barang-barang dalam pesawat.

d. Kemudian barang-barang eskpor tersebut, ASA CARGO memberi tanda

atau penempelan label, stiker, atau spidol dulu sebagai tanda, supaya tidak

tercecer waktu dibongkar di negara tujuan.

e. Dan bersamaan dengan barang ekspor, ASA CARGO melampirkan

dokumen invoice, packing list, dan COO. Adapun isi dari invoice adalah

penjabaran dari shipping instruction ditambah data akurat nilai barang per

pieces. Sedangkan packing list juga sama penjabarannya dari shipping

instruction ditambah data konkret gross weight dan nett weight. COO adalah

dokumen yang dikeluarkan Disperindag, sesuai dengan negara tujuan

masing-masing. Isi COO juga penjabaran dari shipping instruction, invoice

dan packing list, ada nama eksportir, importir, jumnlah barang, box atau

pieces, gross weight dan nett weight.

f. Jika dokumen tersebut telah disahkan oleh Disperindag, untuk selanjutnya

EMKU (ekspedisi muatan kapal udara) membuat PEB (pemberitahuan

ekspor barang) sesuai dengan data diatas. Jika PEB telah siap, selanjutnya

Page 72: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

EMKU membawa PEB tersebut untuk disahkan di Bea Cukai, jika PEB

telah disahkan, maka barang boleh atau bisa diberangkatkan dengan

dilampiri invoice, packing list, COO asli. Jika yang diekspor binatang harus

diajukan dulu ke Dinas Karantina, untuk mengetahui apakah binatang

tersebut dapat diekspor.

Posisi peranan ASACARGO sebagai perantara jasa transportasi internasional

dapat digambarkan sebagai berikut :

A1 B1 C1

Dalam Negeri

D Luar negeri

A2 B2 C2

Gambar 3.1 Posisi ASA CARGO dalam pengiriman barang eskpor.

Keterangan Gambar :

Eskportir/ Konsumen/ Shipper

ASA CARGO SOLO

Transporter

(Shipping Line/ Airline)

Consignee/

importir

ASA CARGO SOLO

Transporter(Land Transport/Shipping

land/ air land)

Page 73: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56 Shipper : Pengirim atau eksportir atau konsumen, yang sebelumnya

telah melakukan kontrak jual beli dengan consignee.

ASA CARGO : Perusahaan jasa transportasi internasional yang telah

ditunjuk oleh shipper atau eksportir untuk melakukan

pengiriman komoditi ekspor.

Transporter : Agen pelayanan atau agen penerbangan yang ditunjuk

oleh ASA CARGO untuk melakukan pengiriman barang.

A1, B1 dan C1 : Menerangkan bahwa posisi ASA CARGO dapat berperan

sebagai jasa transportasi berskala lokal yaitu EMKU atau

EMKL. Dari eksportir atau shipper atau konsumen (A1)

sampai dengan perusahaan pelayaran atau perusahaan

penerbangan (C1). Ruang lingkup EMKU atau EMKL

tidak keluar dari batas negara.

A2, B2 dan C2 : Menerangkan bahwa ASA CARGO juga dapat berperan

sebagai contractual shipper, berperan sebagai penanggung

jawab tunggal atas semua mata rantai pengangkutan dari

awal hingga tempat tujuan akhir.

D : Batas Negara (antara shipper dengan consignee)

Perincian Prosedur Pengiriman Barang Melalui udara pada ASA CARGO

1. Terima Shipping Instruction (SI) dari Shipper

· Shipping Instruction (SI) yang di fax oleh shipper akan digunakan untuk

membuat SOP (Standart Operating System) sebagai acuan dalam

Page 74: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

pelaksanaan ekspor yang berisi mengenai selling rate (biaya yang ditagih

kepada shipper atau eksportir yang sudah termasuk profit) , buying rate

(biaya yang dikeluarkan oleh ASA CARGO dalam pelaksanaan ekspor

sampai ke tempat tujuan)

· Setelah mendapat SOP (Standart Operating System) kemudian operasional

booking airline dengan cara fax Shipping Instruction (SI), dan selanjutnya

follow up hingga mendapat jadwal (schedule) penerbangan.

2. Konfirmasi Data Shipper

A. Setelah mendapatkan schedule dari airline, selanjutnya forwarder

melakukan kros cek ke shipper, apakah barang yang akan di ekspor sudah

siap-siap ready to export, dan cek schedule airline yang akan di bocking

tersebut.

B. Minta data kepada shipper dan data barang yang meliputi :

· SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

· TDP (Tabda Daftar Perusahaan)

· NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

C. Minta data kepada shipper dan data barang yang meliputi :

· SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

· TDP (Tabda Daftar Perusahaan)

· NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

· ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan)

Page 75: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

· Surat Kuasa

· Packing List dan Invoice

· COO(Certificate of Origin)

· Certificate Fumigasi

· Certificate ISMP

3. Terima Schedule dari Airline

Setelah mendapatkan fight detailnya ASA CARGO menginformasikan

kepada shipper untuk schedulenya (jadwalnya) apakah sesuai dengan

keinginan dan disetujui oleh shipper.

4. Pengambilan Barang ke Shipper

Memasukkan barang ke gudang bandara untuk ditimbang dan nanti kita

akanmendapat resi dari gudang tentang berat dan volume barang. Dari sesi itu

nanti yang ditulis oleh HAWB dan MAWB dan bayar biaya gudang.

5. Pembuatan Job dan Fight

· Requset clien ID, standart shipment&sale product jika job ini adalah

shipment baru.

· Pembuatan House Airwaybill (HAWB), Master Airwaybill(MAWB), dan

dikirim bersama barangnya.

· Setelah stuffing selesai, ASA CARGO membuat Shipping Instruction (SI)

final yang berisi data packing list dan invoice yang sudah fix, kemudian

SI final tersebut digunakan untuk membuat Persetujuan Ekspor (PE),

Page 76: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), dan BC.23 untuk kawasan berikat,

fax draft PEB ke shipper.

· Pembuatan invoice dan Pre Alert ke Consignee

Sesuai dengan SOP apakah cara pembayaran yang digunakan prepaid atau

collect, kirim dokumen ke shipper dan closing job

3. Dokumen-Dokumen yang diperlukan sekaligus yang dikerjakan pada

ASA CARGO dalam pengiriman barang melalui udara

1. SI (Shipping Instruction)

Shipping Instruction (SI) adalah surat permohonan dari shipper atau eksportir

kepada pihak Airline yang memuat data-data barang untuk dasar pembuatan

Airwaybill. Isi dari shipping Instruction adalah sebagai berikut :

a) Nama shipper atau eksportir

b) Nama consigne dan alamatnya

c) Notify party yaitu pihak yang terlebih dahulu diberitahukan pada saat

barang datang.

d) Negara yang dituju

e) Perusahaan tujuan (Destination of Airport)

f) Tanda (marking) dan nomornya

g) Deskripsi lengkap mengenai barang, antara lain jumlah collie,

dimensi, dan gross weight barang yang akan dikirim.

h) Nama dan nomor maskapai penerbangan yang akan digunakan.

i) Rute dan jadwal penerbangan yang akan digunakan.

j) Jenis dan angka waktu pembayaran yang digunakan.

Page 77: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

k) Tanggal dilaksanakannya stuffing dan tempatnya.

2. Invoice

Invoice merupakan dokumen yang garis besarnya berisi tentang data, jenis,

jumlah barang dan harganya. Fungsi invoice sebagai pelengkap Pabean

sekaligus merupakan sumber data dalam pengisian PEB.

3. Packing List

Packing List merupakan dokumen yang berisi perincian lengkap mengenai

jenis dan jumlah satuan yag terdapat dalam tiap peti atau kardus atau total dari

keseluruhan harus sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum dalam faktur

perdagangan.

4. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) adalah dokumen Pabean yang digunakan

untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang isinya antara lain

:identitas eksportir dan importer, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Negara

tujuan , pelabuhan muat, dan pelabuhan bongkar, nama kapal, nama barang,

berat barang dan yang lainnya.

5. Air Way Bill

Air Way Bill adalah tanda bukti pengiriman barang melalui udara untuk orang

lain dan alamat tertentu. Airwaybill bukanlah bukti kepemilikan , maka agar

tidak jatuh ke tangan yang bukan semestinya, Airwaybill akan ditujukan ke

penerima tertentu atau bank koresponden yang telah diperjanjikan. Airwaybill

diberi cap penerbangan dari tanggal pengiriman . Airwaybill ini dibuat dalam

rangkap tiga (3), yakni diperuntukan satu untuk pengirim (consignor), satu

Page 78: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

untuk maskapai penerbangan dan satu lagi untuk penerima

barang(consignee).Dua lembar yang ditandatangani adalah :

a. Airwaybill untuk pengangkutan ditandatangani oleh consignor

b. Airwaybill untuk consigneeditandatangani oleh consignor dan disertakan

dalam pesawat bersama-sama dengan barang consignee.

Jenis airwaybill yang digunakan oleh ASA CARGO dalam pelaksanaan

barang ekspor melalui udara adalah sebagai berikut :

a. House Airwaybill (HAWB)

House Airwaybill (HAWB) adalah dokumen pengapalan yang diterbitkan

oleh freight forwarder yang berisikan data-data pengiriman untuk

mengcover dokumen Master Airwaybill (MAWB) atas dasar Shipping

Instruction (SI) dari eksportir.Dengan diterbitkannya HAWB berarti pihak

freight forwarder menerangkan bahwa mereka sudah menerima barang dan

selanjutnya untuk bisa diangkut ke tempat tujuan dan bertanggung jawab

melindungi keselamatan barang yang diangkut selama dalam perjalanan

sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi dari dokumen HAWB adalah :

1. Merupakan bukti pengangkutan barang

2. Merupakan surat perijinan atau surat persetujuan pengangkutan antara

esportir, importer dan freight forwarder

3. Merupakan surat kepemilikan atas barang-barang yang tercantum di

dalamnya , baik bagi eksportir maupum importir.

b. Master Airwaybill (MAWB)

Master Airwaybill (MAWB) adalah dokumen pengapalan yang diterbitkan

oleh Airline yang berisikan data-data pengiriman atas barang yang

Page 79: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

diangkut. Dengan diterbitkannya dokumen MAWB berarti pihak

pengangkut (carrier) menerangkan bahwa mereka sudah menerima barang

dan selanjutnya untuk diangkut ke tempat tujuan dan harus melindungi

keselamatan barang yang diangkut selama perjalanan, sehingga fungsi dari

dokumen MAWB, adalah :

1. Merupakan bukti penerimaan dan pengangkutan barang oleh pihak

pengangkut.

2. Merupakan surat perijinan atau persetujuan pengangkutanan antara

eksportir, importer dan carrier.

3. Merupakan surat bukti kepemilikan atas barang-barang yang tercantum

di dalamnya.

6. Certificate of Origin (COO)

Certificate of Origin (COO) atau surat Keterangan Asal (SKA) adalah

dokumen yang menerangkan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen

tersebut murni atau asli dari negara eksportir. Inti dari COO adalah pernyataan

dari pemerintah Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)

7. Certificate Furnigation

Certificate Furnigation adalah dokumen yang diterbitkan oleh pihak

furnigation yang menerangkan bahwa barang yang dikirim telah diberikan

obat beracun anti hama.

Dokumen – dokumen lain yang terkait dalam pengiriman barang melalui udara

A) Phitosanitary Certificate

Page 80: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Phitosanitary Certificate adalahnsertifikat yang diterbitkan oleh

Departemen Karantina untuk pengiriman hewan atau tumbuhan.

B) Shipper’s Declaration of Dangerous Goods

Shipper’s Declaration of Dangerous Goods adalah dokumen yang

diterbitkan oleh shipper yang berisi pernyataan barang yang dikirim

mengandung bahan-bahan berbahaya, missal bahan kimia dan barang-

barang berharga.

C) Shipper’s Declaration for Live Animal

Shipper’s Declaration for Live Animal adalah dokumen yang diterbitkan

oleh shipper yang menyatakan bahwa barang yang dikirim adalah binatang

dalam keadaan hidup dan merupakan binatang yang dilindungi

D) Air Insurance Certificate

Adalah dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang

menerangkan bahwa pihak asuransi berjanji akan menangani kerugian

apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atas barang yang dikirim yang

telah disevutkan didalamnya

.E) Sanitary Health and Veterinary Certificate

Dokumen ini diperlukan untuk menyatakan bahwa bahan baku ekspor

tanaman atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dari hama penyakit.

Dalam dokumen ini dijelaskan juga tingkat daya tahan barang , kebersihan

serta aspek kesehatan lainnya.

F) Weight Note and Measurement List

Page 81: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Adalah surat keterangan tentang berat barang yang dibuat oleh eksportir,

diketahui oleh pihak surveyor atau penerbangan dan merupakan surat

keterangan yang menerangkan tentang ukuran

G) Surat Kuasa

Surat kuasa adalah pemberian kuasa pengurusan fiat muat ekspor atas fiat

keluar impor dari eksportir atau importer kepada Ekspedisi Muatan Kapal

Udara (EMKU).

Page 82: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB IV

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1 ) Peran ASA CARGO sebagai Forwarding dalam penentuan dokumen ekspor

melalui udara adalah :

a) ASA CARGO sebagai forwarding dapat bertindak sebagai eksportir.

b) Membantu pengawasan dalam pengiriman barang.

c) Peran freight forwarder dalam konsolidasi muatan.

d) Mempermudah pengiriman barang bagi eksportir.

e) Membantu mengamankan barang.

2 ) Prosedur atau tahapan yang dilakukan oleh ASA CARGOdalam proses

pengiriman barang melalaui udara antara lain :

a. Barang yang telah siap di ekspor, maka eksportir meminta penanganan

pihak ketiga yaitu forwarding kepada ASA CARGO.Mengirimkan

shipping instruction ditujukan kepada Air Line guna memesan tempat

(booking space) pesawat.

b. Setelah air line menerima shipping instruction dari ASA CARGO, air line

air line menerbitkan Air Way Bill yang berfungsi untuk boking space

c. Sebelum barang masuk dalam pesawat, satu hari sebelumnya barang harus

masuk dalam gudang (ware house) air line.

d. Kemudian barang-barang eskpor tersebut, ASA CARGO memberi tanda

atau penempelan label, stiker, atau spidol dulu sebagai tanda, supaya tidak

tercecer waktu dibongkar di negara tujuan.

65

Page 83: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

e. Dan bersamaan dengan barang ekspor, ASA CARGO melampirkan

dokumen invoice, packing list, dan COO.

f. Jika dokumen tersebut telah disahkan oleh Disperindag, untuk

selanjutnya EMKU (ekspedisi muatan kapal udara) membuat PEB

(pemberitahuan ekspor barang) yang kemudian disahkan di Bea Cukai,

kemudian dilampiri invoice,packing list ,dan COO dan barang siap untuk

diekspor

3) Dokumen-Dokumen yang diperlukan sekaligus yang dikerjakan pada

ASA CARGO dalam pengiriman barang melalui udara

A) SI (Shipping Instruction)

B) Invoice

C) Packing List

D) PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

E) Air Way Bill

F) Certificate of Origin (COO)

G) Certificate Furnigation

Dokumen-dokumen lain yang terkait dengan pengiriman barang ekspor

melalui udara :

· Phitosanitary Certificate

· Shipper’s Declaration of Dangerous Goods

· Shipper’s Declaration for Live Animal

· Air Insurance Certificate

· Sanitary Health and Veterinary Certificate

Page 84: PERAN DOKUMEN-DOKUMEN PENUNJANG DALAM PROSES

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67 B) SARAN

1. ASA CARGO diharapkan selalu melakukan pendekatan kepada calon

eksportir dan importir untuk menambah jumlah pelanggan dan menunjukan

kelebihan atau nilai lebih yang dimiliki oleh ASA CARGO dalam melakukan

aktivitas dan peranannya sebagai forwarding dibanding forwarding

lainnya..Juga lebih mempromosikan pengangkutan barang melalui udara dan

keunggulanya dibandingkan dengan pengangkutan barang melaui laut,dan

mengubah persepsi lain di masyarakat bahwa pangangkutan udara biaya dan

prosedur nya lebih mahal dan lebih membingungkan.yang sebenarnya biaya

nya memang lebih mahal sedikit,tetapi tingkat keamanan barang serta waktu

yang ditempuh akan lebih singkat.serta prosesnya malah lebih singkat dan

mudah.

2. ASA CARGO diharapkan mengutamakan mutu pelayanan jasanya,

komunikasi dan informasi antara eksportir dan importir harus tetap terjalin

pada waktu pengiriman barang ke negara importir. Sehingga tidak ada yang

merasa dirugikan baik importir, eksportir maupun ASA CARGO sendiri

didalam melakukan ekspor.

3. Untuk kelancaran pengiriman barang ke luar negeri, ASA CARGO

diharapkan lebih teliti didalam mengisi dan membuat dokumen dan dalam

prosedur pelaksanaan pengiriman barang ekspor. Dengan adanya saran dan

masukan yang bersifat membangun, semata-mata untuk keberhasilan ASA

CARGO dalam mengelola perusahaannya dan meningkatkan jasa yang

ditawarkannya.