peran eksekutif dan legislatif dalam penyelenggaraan ampl di daerah

36
PERAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DALAM PENYELENGGARAAN AMPL DI DAERAH OLEH: DIREKTUR FASILITASI PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA 1 [email protected]

Upload: colt-reid

Post on 01-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. REPUBLIK INDONESIA. PERAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DALAM PENYELENGGARAAN AMPL DI DAERAH. OLEH: DIREKTUR FASILITASI PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP. DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI. PERMASALAHAN AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 1

PERAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DALAM PENYELENGGARAAN AMPL

DI DAERAH

OLEH:

DIREKTUR FASILITASI PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

D I T J E N B I N A P E M B A N G U N A N D A E R A HK E M E N T E R I A N D A L A M N E G E R I

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

Page 2: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 2

PERMASALAHAN AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN

KEBIJAKAN , KELEMBAGAAN, SD ALAM, SDM, ANGGARAN ?

Page 3: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

3

KETAHANAN AIRCadangan Efektif

x 1000 % (km3) % km3/tahun (km3) %

533.902(27.71%)505.301

(26.23%)411.878

(21.38%)189.362(9.83%)124.066(6.44%)89.116

(4.63%)79.971

(3.79%)

180,53

22,92

4,71

66,88

18,2133,64

63,28

3,55

200,14

13,93

0,81

14,46

2,52

17.27

3,45

1,27

4,52

4,2

7,66

27,19

21,52

97.20

90,2

164,57

584,16

462,42

722,715,8

49,62

176,73

164.00

299,22

1.062,15

840,74

1.314,02

5,5

1,1

57,5

7,3

1,5

21,3

2.622

137.080

17.403

3.576

50.779

13.827

Cadangan Air Tahunan (km3) Kebutuhan Air Tahunan

14,61313,972.148,561003.906,48

27,29

SULAWESI4

Luas Real (km2)

TOTAL

Jumlah Penduduk

100238.3991.933.596

13.112BALI dan NUSA TENGGARA7

MALUKU6

JAWA5

PulauNo.

PAPUA3

SUMATERA2

KALIMANTAN1

POTENSI CADANGAN AIR TAWAR NASIONAL 3.906 km3/tahun, dan TOTAL CADANGAN EFEKTIF 2,148 km3/tahun

RATA-RATA POTENSI ALOKASI PERKAPITA GLOBAL (2012) 7.882 m3/kapita/tahun SECARA KUANTITATIF KETAHANAN AIR NASIONAL RELATIF AMAN, KECUALI PULAU JAWA YANG

MENGALAMI KONDISI DEFISIT AIR 50% PERMASALAHANNYA SEKARANG INI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR MASIH BELUM OPTIMAL.

[email protected]

Page 4: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 4

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta

berhak memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 ayat (1) UUD 1945)

Hak asasi manusia atas air memberikan hak kpd setiap orang atas air yg memadai, aman, bisa diterima, bisa diakses secara fisik, & mudah

didapatkan utk penggunaan personal & domestik (Komite Hak Ekosob PBB, 28 November 2002 Sidang ke-29)

Sebagian penduduk menggunakan air secara berlebihan dan cenderung

pemborosan air sementara sebagaian penduduk kurang mendapatkan

pelayanan air

Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan

dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia,

baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan

Page 5: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 5

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 akses masyarakat Indonesia pada air minum baru mencapai 67,7%

Tersedianya universal access atau cakupan akses sebesar 100% untuk air minum dan juga sanitasi

(Teknokratik RPJMN 2015-2019)

Page 6: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 6

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN DAN PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

Page 7: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 7

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No.23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah)

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

otonom

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat

daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan

Daerah

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara

dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat

Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah

Page 8: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 8

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

Fungsi dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di Daerah

DPRD menjaring aspirasi masyarakat

membentuk Perda

anggaran

pengawasan

DPRD mempunyai fungsi

Sumber: UU No. 23/2014

Page 9: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

PERAN KEMENDAGRI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DAN TATA RUANG

KEMENDAGRI PEMBANGUNAN DAERAH

URUSAN PEMERINTAHAN

24 WAJIB 8 PILIHAN

6 YAN DASAR 18 TDK YAN DSR

SPMTATA RUANG

Perwujudan Evaluasi

PROVINSI

KAB/KOTA

Evaluasi

Ranperda

Pelaksanaan

TARGET PEMBANGUNAN

NASIONAL

Konsultasi

Ranperda

Pembinaan Umum

UU NO. 39 TAHUN 2008

Perencanaan Pemb. Daerah

Perencanaan Nasional

Koordinator teknis

bersama Bappenas

Perda tata ruang

Regulasi terkait

Dokumen Perencanaan Pemb. Daerah

RPJPD

RPJMD

RKPD

Regulasi Perencanaan Pembangunan

Regulasi Tata Ruang

Regulasi Pemerintahan Daerah

Evaluasi

penyelenggaraan

pedom

an

pedom

an

9

[email protected]

RA

PB

D

KUPPAS

Page 10: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

URUSAN WAJIB &

PILIHAN (Psl 11)

OTONOMI DAERAH

DESENTRALISASI

UU NO. 23 TAHUN 2014

URUSAN WAJIB terkait PD (psl 12 ayat1 )a) Pendidikan b) Kesehatan

c) Pekerjaan Umum & Penataan Ruangd) Perumahan Rakyat &kawasan pemukimane) Ketentraman, ketertiaban & perlindungan

Masyarakat dan f) sosial

URUSAN WAJIB tdk terkait PD (psl 12 ayat 2 ) a) Tenaga Kerja

b)Pemberdayaan Perempuan & perlindungan Anakc) Pangan

d)Pertanahane) Lingkungan Hidup

f) Administrasi kependudukan & catatan sipilg) Pemberdayaan masysrakat & Desa

h) Pengendalian penduduk & keluarga berencanai) Perhubungan

j) Komunikasi & Informatikak) Koperasi, usaha kecil & menengah

l) Penanaman Modalm) Kepemudaan & Olah raga

n) Statistiko) Persandian

p) Kebudayaanq) Perpustakaan dan

r) Kearsipan URUSAN PILIHAN ( psl 12 ayat 3 )

a) Pertanian b) Kehutanan

c) Energi dan Sumberdaya Minerald) Pariwisata

e) Kelautan dan Perikanan f) Perdagangan

g) Perindustrianh) Transmigrasi

PEMBAGIAN URUSAN [email protected]

10

Page 11: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

Psl 374 ayat 2 UU N0 23/2014 Ttg PEMDA Menteri Dalam Negeri berkewajiban melakukan pembinaan

yang bersifat umum meliputi : bentuk-bentuk pembinaan

pembagian Urusan Pemerintahan; kelembagaan Daerah; kepegawaian pada Perangkat Daerah; keuangan Daerah; pembangunan Daerah; pelayanan publik di Daerah; kerjasama Daerah; kebijakan Daerah; kepala Daerah dan DPRD; dan bentukpembinaan lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH KEMENDAGRI

[email protected] 11

Page 12: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

Rancangan Perda Provinsi yang mengatur tentang RPJPD,RPJMD, APBD,perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pajak daerah, retribusi daerah dan TATA RUANG daerah harus mendapat evaluasi Menteri sblm ditetapkan oleh gubernur (Psl 245 )

EVALUASI RAPERDA

UU No. 23 /2

014 ttg

Pemerintahan Daerah

[email protected]

Daerah melaksanakan pembangunan untuk

peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,

kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan

akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah

(258 ayat 1)Pembangunan Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan

Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah

sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.

(Psl 258 ayat 2)

12

BAB X TTG PEMBANGUNAN DAERAHPSL 258 S/D 266

Page 13: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 13

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

DPRD dan kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah merupakan mitra sejajar

DPRDKEPALA DAERAH

Provinsi, Kab/Kota

Kemitraan

penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah

Page 14: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 14

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

Bidang Pembangunan Sarana Prasarana peningkatan akses

air minum dan sanitasi

RKPD 2015 APBD 2015

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

Bidang Sarana dan Prasarana Peningkatan Ketersedian

Infrastruktur Pelayanan Dasar Peningkatan Akses Air Minum dan

Sanitasi

I su S t ra teg is

Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan

minimal

Page 15: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 15

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PAMSIMAS

Page 16: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 16

PROGRAM PAMSIMAS

Bertujuan untuk melayani jumlah warga masyarakat kurang terlayani dan berpendapat rendah di wilayah perdesaan dan peri urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan

sanitasi yang berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat

melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

Page 17: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 17

Bertujuan untuk melayani jumlah

warga masyarakat kurang terlayani dan berpendapat rendah di wilayah

perdesaan dan peri urban

PROGRAM PAMSIMAS

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

SASARAN PROGRAM PAMSIMAS

Peningkatan akses air

minum layak

Peningkatan akses

sanitasi layak

Peningkatan jumlah

masyarakat stop BABS

Peningkatan jumlah

masyarakat menerapkan

CTPS

Kab/Kota memiliki

RAD AMPL

Peningkatan APBD sektor

AMPL

Page 18: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 18

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

POIN PEMBAHASAN

KEBIJAKAN AMPL DENGAN KEBIJAKAN DAERAH

KONDISI EKSISTING PELAYANAN AMPL DAERAH

KEBERLANJUTAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PENGARUSUTAMAAN SEKTOR AMPL

PERAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DALAM PENINGKATAN PELAYANAN AMPL

Page 19: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 19

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN AMPL DENGAN KEBIJAKAN DAERAH

Page 20: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

20

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

UU No. 23 Thn 2014 (Pemerintahan

Daerah)

PP No 6 Th 2008 ttg Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan daerah

Permen PU No. 1/PRT/M/2014 ttg SPM

Bid PU & Penataan Ruang

PP No. 38 Thn 2007 (Urs.

Pemerintahan)

PP No. 41 Thn 2007 (Organisasi PD)

SU

BS

TA

NS

I PEN

YELEN

GG

AR

AA

N

PEM

ER

INTA

HA

N D

AER

AH

SU

BS

TA

NS

I A

MP

L

Substansi perencanaan pusda: UU No. 25 Thn 2005 (SPPN) & PUU t’kait

Substansi keuangan pusda: UU No. 33 Thn 2004 (PKPD) & PUU t’kait

TUJUAN DESENTRALISASI

PP No 65 TH 2005 ttg pedoman penyusunan &

penerapan SPM

KETERKAITAN KEBIJAKAN AMPL DENGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Permendagri No 34/2014 ttg Pedoman Penyusunan

APBD 2015

PP No 16/2005 ttg Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

[email protected]

Page 21: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected]

OTONOMI DAERAH

DESENTRALISASI

URUSAN WAJIB & PILIHAN

PP NO. 38 TAHUN 2007

21

UU NO. 32 TAHUN 2004

URUSAN WAJIBPendidikan Kesehatan

Pekerjaan Umum Perumahan

Penataan Ruang Perencanaan Pembangunan

Perhubungan Lingkungan Hidup

PertanahanKependudukan dan Catatan Sipil

Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Sosial Tenaga Kerja

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Penanaman Modal

Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri OTDA, PUM, AKD, Perangkat Daerah,

Kepegawaian, dan Persandian Ketahanan Pangan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Statistik

Kearsipan Komunikasi dan Informatika

URUSAN PILIHANPertanian

Kehutanan Energi dan Sumberdaya Mineral

Pariwisata Kelautan dan Perikanan

Perdagangan PerindustrianTransmigrasi PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

PELAYANAN AMPL

Page 22: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 22

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KONDISI EKSISTING PELAYANAN AMPL DAERAH

Page 23: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 23

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

CAPAIAN PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN 2009 S.D 2013

2009 2010 2011 2012 2013

Akses Air Minum Layak (%)

47.71 44.19 63.48 65.05 67.73

Akses Sanitasi Layak (%)

51.19 55.54 55.6 57.82 59.71

5254565

Sumber : Rancangan Teknokratik RPJMN 2015 - 2019

Page 24: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 24

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONALRPJMN 2015 - 2019

Pembangunan Ekonomi Baseline Thn 2014 Sasaran Thn 2019

Infrastruktur Dasar dan Konektivitas

Akses air minum layak 70 % 100 %

Sanitasi Layak 60, 5 % 100 %

Sumber : Rancangan Teknokratik RPJMN 2015 - 2019

Page 25: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 25

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KONDISI EKSITING PELAYANAN AMPL (1)

Kab/Kota Provinsi Pemda Pemyertaan Modal Kab/

Kota

Terhadap Total Belanja

0.47 0.19 0.4 0.03

Terhadap Belanja Langsung

1.04 0.39 0.85 0.06

0.1

0.5

0.9

Persentase Belanja Urusan Air Minum Terhadap Belanja Langsung dan Total Belanja APBD Kab/Kota dan Provinsi tahun 2010 - 2012

Sektor air minum relatif mendapatkan perhatian kecil dari Pemerintah Daerah. Dari tahun 2010 –

2012 rata-rata hanya 0,4 % dari

Total Belanja APBD

Sumber : Evaluasi Capaian dan Pemanfaatan SPAM, Kementerian Pekerjaan Umum (2013)

Page 26: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 26

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KONDISI EKSITING PELAYANAN AMPL (2)

Rata-rata Capaian Alokasi APBD Dalam Program Pamsimas

Jumlah data lengkap 2012 64 kab/kota

Jumlah data lengkap 2011 86 kab/kota

Berdasarkan SIM Pamsimas 2011 dan SIM 2012:

Rata-rata % realisasi pengeluaran AMPL pada APBD 2009 2%

Rata-rata % realisasi pengeluaran AMPL pada APBD 2010 1.7%-1.9%

Rata-rata % realisasi pengeluaran AMPL pada APBD 2011 5,90%

Sumber : Monitoring Information System (MIS) PAMSIMAS

Page 27: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 27

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KONDISI EKSITING PELAYANAN AMPL (3)

KAB/KOTA PESERTA PAMSIMAS YANG TELAH MENGESAHKAN RAD AMPL

No Kab/Kota No Kab/Kota No Kab/Kota

PROV SUMATERA BARAT 12. Solok 4. Musi Rawas1. Agam 13. Pasaman 5. Musi Banyuasin2. Dharmasraya PROV RIAU 6. OKU Selatan3. Kota Sawah Lunto 1. Indragiri Hulu 7. OKU Timur4. Tanah Datar 2. Indragiri Hilir 8. Ogan Ilir5. Pasaman Barat 3. Kampar PROV BANTEN

6. Sijunjung 4. Bengkalis 1. Lebak7. Padang Pariaman PROV SUMATERA SELATAN 2. Serang8. Lima Puluh Kota 1. Ogan Komering Ilir PROV JAWA BARAT

9. Solok Selatan 2. Muara Enim Sumedang10. Pesisir Selatan 3. Lahat

Page 28: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 28

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KONDISI EKSITING PELAYANAN AMPL (4)PROPORSI KAB/KOTA YANG TELAH MENYUSUN RAD DENGAN TOTAL PESERTA PAMSIMAS II

REGIONAL I

41%

59%

Kab/kota yang telah menyusun RAD AMPLKab/Kota yang belum menyusun RAD AMPL

Page 29: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 29

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KEBERLANJUTAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PENGARUSUTAMAAN SEKTOR AMPL

Page 30: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 30

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KEBERLANJUTAN PROGRAM PAMSIMAS

Perencanaan &

Penganggaran

Implementasi

Evaluasi & Monitoring

Pemerintah Daerah, DPRD sangat berperat penting dalam keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi

Dukunganprogram & anggaran dalamRKPD di SKPDterkait air minumdan sanitasi

Implementasiprogram mulaidari teknissampai denganPenguatankelembagaan

Page 31: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 31

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PENGARUSUTAMAAN KEBIJAKAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Kebijakan AMPL belum prioritas

RAD AMPL

Review RAD AMPL

RPJMD

Program dan Kegiatan Sektor

AMPL terakomodir ke dalam RPJMD

TARGET

Page 33: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 33

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PERAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DALAM PENINGKATAN PELAYANAN AMPL

Page 34: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 34

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PERAN LEGISLATIF DALAM PENGARUSUTAMAAN AMPL DAERAH

Mendukung penyusunan dan pengesahan RAD AMPL atau pengakomodiran program dan kegiatan AMPL dalam RPJMD dalam rangka peningkatan pelayanan air minum dan sanitasi

Mendukung dan memastikan adanya alokasi program dan anggaran untuk pemeliharaan, perluasan pelayanan air minum dan sanitasi serta pengembangan kapasitas BP SPAMS

Mendorong pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah terkait pengembangan air minum dan sanitasi

Melakukan pembahasan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan sektor AMPL

Page 35: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 35

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PERAN EKSEKUTIF DALAM PENGARUSUTAMAAN AMPL DAERAH

Pengadopsian program Pamsimas dalam program-program sektor AMPL di daerah melalui terbitnya RAD

AMPL atau memasukkannya ke dalam RPJM Daerah

Meningkatkan dukungan kebijakan daerah terkait AMPL melalui peningkatan belanja daerah sektor AMPL

dan peningkatan alokasi anggaran sektor AMPL

Pembinaan Badan Pengelola – Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP SPAMS) maupun anggaran

Page 36: PERAN  EKSEKUTIF  DAN  LEGISLATIF  DALAM PENYELENGGARAAN AMPL  DI DAERAH

[email protected] 36

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA