peran good corporate governance dan kualitas audit dalam...
TRANSCRIPT
i
PERAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS
AUDIT DALAM MEMODERASI HUBUNGAN MANAJEMEN
LABA TERHADAP RETURN SAHAM
Oleh:
Inayah Ats’tsaqafiyah
NIM : 1112082000009
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
PERAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS
AUDIT DALAM MEMODERASI HUBUNGAN MANAJEMEN
LABA TERHADAP RETURN SAHAM
Oleh:
Inayah Ats’tsaqafiyah
NIM : 1112082000009
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
iii
iv
v
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Inayah Ats’tsaqafiyah
2. Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 09 Agustus 1994
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Anak ke- dari : 3 dari 6 bersaudara
6. Alamat : Perum. Kopra Blok B9/No 4
Bumi Ciangsana Damai
Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor 16968
7. Telepon : 085711597216
8. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. RA Al-Jihad Tahun 1999-2000
2. MI Al-Jihad Tahun 2000-2002
3. SDN Danau Batur Tahun 2002-2003
4. SDS Hang Tuah 7 Tahun 2003-2006
5. SMPN 9 Bekasi Tahun 2006-2009
6. SMAN 7 Bekasi Tahun 2009-2012
7. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016
III. LATAR BELAKANG ORANG TUA
1. Ayah : Wahyudin
2. Ibu : Zainiah Sulaiman
9. Alamat : Perum. Kopra Blok B9/No 4
Bumi Ciangsana Damai
Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor 16968
3. Telepon : 08651564009
viii
ROLE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND AUDIT
QUALITY IN MODERATED RELATIONS BETWEEN EARNINGS
MANAGEMENT ON STOCK RETURN
ABSTRACT
This research purpose is to find the role of good corporate governance
and audit quality in moderated relations between earnings management on stock
return. This research using secondary data asa sample of 258 manufacturing
companies listed Indonesia Stock Exchange on period 2012-2014 with purposive
sampling method.
Role of good corporate governance proxied by managerial stock
ownership, institusional stock ownership, audit committee, independent
commissioner. Audit quality proxied by dummy variable, score 1 for the big four
accountant public and 0 for non big four. Earnings management proxied by
Discretionary Accruals modified Jones method. Stock return proxied by actual
return. Variables on this research are be measured by regression analysis and
Moderated Regresion Analysis (MRA).
Result of this research find that earnings management has positve and
significant impact on stock return and find that only managerial stock ownership
and audit quality can be a moderating variable in the relations earnings
management on stock return.
Keyword: good corporate governance, managerial stock ownership, institusional
stock ownership, audit committee, independent commissioner, audit
quality, earnings management, stock return.
ix
PERAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT
DALAM MEMODERASI HUBUNGAN MANAJEMEN LABA TERHADAP
RETURN SAHAM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran good corporate governance
dan kualitas audit dalam memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return
saham. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sampel 258 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 dan
diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling.
Peran good corporate governance diproksikan dengan menggunakan
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit dan komisaris
independen. Kualitas audit menggunakan variabel dummy, dimana angka 1 untuk
KAP The Big Four dan angka 0 untuk KAP Non Big Four. Manajemen laba
diproksikan dengan Discretionary Accruals model modified Jones. Return saham
diproksikan dengan actual return. Variabel dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan model regresi dan Moderated Regresion Analysis (MRA) untuk
menilai hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara manajemen laba terhadap return saham, serta menunjukkan
bahwa kepemilikan manajerial dan kualitas audit berhasil memoderasi hubungan
manajemen laba dan return saham.
Kata kunci: good corporate governance, kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, komite audit, komisaris independen, kualitas audit,
manajemen laba, return saham.
x
KATA PENGANTAR
Assalmu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peran Good Corporate Governance dan Kualitas Audit
dalam Memoderasi Hubungan Manajemen Laba terhadap Return Saham”
dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW. teladan bagi insan di muka bumi.
Skripsi ini merupakan tugas yang diselesaikan sebagai syarat guna meraih
gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
tersusunnya skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua (Umi dan Abi) yang telah memberikan kasih sayang,
motivasi, doa serta dukungan finansial yang tiada hentinya kepada penulis.
2. Bapak Dr.Arief Mufraini,Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri,SE,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Yahya Hamja,MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
bersedia meluangkan waktu, serta memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Reskino,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
bersedia meluangkan waktu, serta dengan sabar memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
xi
8. Kedua orang kakak (Zahrotul Wardah dan Fahrunnisa) serta tiga orang adik
(Arfan Zidni, Irfan Zidni dan Abdan Syakura) yang telah memberikan doa,
motivasi dan inspirasi dan bantuan yang tiada hentinya kepada penulis.
9. Tody Isfitazli yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi dan
doa serta meluangkan banyak waktu kepada penulis. Terima kasih.
10. Sahabat dan keluarga di kampus (Anin, Elsa, Haifa, Laila, Lidiyna, Muthia,
Nida, Nova, Opi, Rini, Tasya, Tuti) yang telah memberikan semangat dan
membantu penulis. See you on top!
11. Teman seperjuangan dari mulai Ujian Komprehensif hingga Sidang Skripsi
(Elsa, Nida, Rita, Yudhi & Refan), terima kasih atas semangat dan doanya.
Bangga bisa bersama-sama kalian hingga selesai.
12. Teman seperjuangan alias Perempuan Tangguh (Desi, Dina, Indah, Lia) yang
berjuang bersama penulis, menemani penulis dan membantu serta memberikan
motivasi kepada penulis.
13. Seluruh teman Akuntansi 2012 (khususnya Akuntansi A dan Kelas Konsentrasi
Audit) yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
14. KKN Katulistiwa (Anita, Aziz, Givela, Haris, Ica, Ijal, Joni, Mba Ulya,
Miqdad, Qori, Vita, Windy, Yunisa, dan Zakky) yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis.
Akhir kata, Penulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu banyak saran dan
masukan yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Maret 2016
Inayah Ats’tsaqafiyah
xii
DAFTAR ISI
COVER
COVER DALAM……………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF………………….. iv
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI…………………………….. v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………… vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………... vii
ABSTRACT…………………………………………………………….. viii
ABSTRAK…………………………………………………………….. ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………. x
DAFTAR ISI…………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………… xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1
B. Perumusan Masalah………………………..................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………….. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur……………………………………...... 12
1. Agency Theory……………………………………….. 12
2. Signaling Theory…………………………………….. 14
3. Manajemen Laba…………………………………….. 16
4. Kualitas Audit……………………………………….. 20
5. Good Corporate Governance………………………... 21
6. Pasar Modal…………………………………………. 27
7. Return Saham……………………………………….. 30
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu………………………... 33
C. Kerangka Berpikir………………………………………. 40
xiii
D. Perumusan Hipotesis…………………………………….. 42
1. Pengaruh Manajemen laba dengan Return Saham…. 42
2. Hubungan Manajemen Laba dengan Kualitas Audit
terhadap Return Saham........................................... 43
3. Hubungan Manajemen Laba dengan Kepemilikan
Manajerial terhadap Return Saham…………………… 44
4. Hubungan Manajemen Laba dengan Kepemilikan
Institusional terhadap Return Saham…………………. 45
5. Hubungan Manajemen Laba dengan Komite Audit
terhadap Return Saham……………………………….. 46
6. Hubungan Manajemen Laba dengan Komisaris
Independen terhadap Return Saham………………….. 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………... 49
B. Metode Penentuan Sampel……………………………….. 49
C. Metode Pengumpulan Data………………………………. 50
D. Metode Analisis Data…………………………………….. 50
1. Statistik Deskriptif……………………………………. 50
2. Uji Asumsi Klasik……………………………………. 50
a. Uji Multikolonieritas……………………………... 50
b. Uji Autokolerasi………………………………….. 51
c. Uji Heteroskedastisitas…………………………… 51
d. Uji Normalitas……………………………………. 52
3. Uji Hipotesis…………………………………………. 53
a. Analisis Regresi………………………………….. 53
b. Moderated Regression Analysis (MRA)…………. 54
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian……………………... 58
1. Return Saham (Y)……………………………………. 58
2. Manajemen Laba (X1)……………………………….. 58
3. Kualitas Audit (X2)………………………………….. 60
4. Kepemilikan Manajerial (X3)………………………... 60
xiv
5. Kepemilikan Institusional (X4)………………………. 61
6. Komite Audit (X5)……………………………………. 61
7. Komisaris Independen (X6)………………………….. 61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian……………… 62
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian……………………………. 63
1. Statistik Deskriptif……………………………………. 63
2. Hasil Uji Asumsi Klasik……………………………… 65
3. Hasil Uji Hipotesis…………………………………… 70
C. Pembahasan……………………………………………… 85
1. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham… 85
2. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kualitas Audit
terhadap Return Saham………………………………. 87
3. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kepemilikan
Manajerial terhadap Return Saham…………………… 89
4. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kepemilikan
Institusional terhadap Return Saham…………………. 90
5. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Komite Audit
terhadap Return Saham……………………………….. 91
6. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Komisaris
Independen terhadap Return Saham………………….. 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………… 95
B. Implikasi………………………………………………… 98
C. Keterbatasan…………………………………………….. 100
D. Saran…………………………………………………….. 100
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 102
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………… 106
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu 34
4.1 Tahapan Seleksi Sampel 63
4.2 Statistik Deskriptif 63
4.3 Hasil Uji Multikolonieritas 65
4.4 Hasil Uji Autokolerasi 66
4.5 Hasil Uji Glejser 68
4.6 Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y dan X1 71
4.7 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X2 71
4.8 Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X2 72
4.9 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X2 73
4.10 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X2 74
4.11 Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X3 75
4.12 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X3 76
4.13 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X3 77
4.14 Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X4 78
4.15 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X4 79
4.16 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X4 80
4.17 Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X5 81
4.18 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X5 81
4.19 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X5 82
4.20 Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X6 83
4.21 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X6 84
4.22 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X6 85
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
1.1 Kasus Eksekusi Tindak Pindana Korupsi di Indonesia 6
2.1 Kerangka Pemikiran 40
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 67
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram 69
4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P Plot 70
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Perhitungan Variabel Independen 107
2 Perhitungan Variabel Dependen 121
3 Perhitungan Variabel Moderasi 130
4 Hasil Uji SPSS 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah perusahaan didirikan untuk mendapatkan laba yang
berkelanjutan dan tetap bertahan serta menguasai pasar yang ada. Dengan
seluruh kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dari segi keuangan berupa
modal, maupun segi non-keuangan berupa sumber daya manusia (tenaga
kerja), perusahaan diharapkan mampu mencapai target atau tujuan perusahaan
berdasarkan visi-misi yang telah dirumuskan. Sejalan dengan perkembangan
ekonomi yang semakin pesat, tidak dapat dipungkiri bahwa keuangan dapat
menjadi salah satu penghambat perusahaan untuk dapat tetap bertahan dan
berada pada posisi teratas atau menguasai pasar. Banyak cara yang dapat
ditempuh oleh perusahaan untuk mengatasi masalah pendanaan, salah satunya
dengan melakukan kredit kepada pihak bank. Dana (modal) yang diperlukan
perusahaan untuk melakukan pembangunan semakin tinggi, sedangkan di lain
pihak kemampuan pemerintah dalam menyediakan kebutuhan dana semakin
terbatas. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, perekonomian Indonesia
memerlukan alternatif sumber dana selain melalui kredit bank yaitu melalui
pasar modal.
Menurut Samsul (2008) para emiten melihat pasar modal sebagai
sarana untuk mencari tambahan modal. Paresetya (2011) menyatakan bahwa
meningkatkan modal sendiri jauh lebih baik daripada meningkatkan modal
pinjaman, khususnya untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam di era
2
globalisasi. Untuk itu pasar modal memberikan solusi yang dapat
dipertimbangkan dalam hal pendanaan yaitu dengan cara mengubah status
perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka melalui
penawaran saham kepada pihak publik (Go Public) dan mencatatkan
sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia.
Saat perusahaan telah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka
segala hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dilaporkan kepada publik
dan akan sangat mendapat perhatian serius dari para calon investor.
Perusahaan tersebut akan sangat berhati-hati dalam menerbitkan laporan
keuangan serta hal-hal lain berkaitan dengan kinerja perusahaan karena akan
menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasinya. Hal
ini sejalan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) no: KEP-431/BL/2012 menimbang dalam butir a
bahwa “Laporan tahunan Emiten dan Perusahaan Publik merupakan sumber
informasi penting tentang kinerja perusahaan dan prospek perusahaan bagi
pemegang saham dan masyarakat sebagai salah satu dasar pertimbangan
dalam pengambilan keputusan investasi.” Sehingga dapat disimpulkan bahwa
laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan go public merupakan
sumber informasi yang dijadikan acuan bagi pemegang saham untuk
melakukan investasi.
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan pada dasarnya
merupakan ringkasan kinerja perusahaan. Terdapat banyak sekali informasi
yang termuat di dalam laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan,
3
diantaranya memuat informasi mengenai laba dan laporan tata kelola
perusahaan yang baik (laporan good corporate governance). Menurut Bangun
dan Safei (2011), menyatakan bahwa kebanyakan investor hanya menaruh
perhatian pada informasi laba, tanpa memerhatikan bagaimana laba tersebut
dihasilkan. Mengingat pentingnya informasi laba sebagai dasar pertimbangan
seseorang mengambil keputusan investasi, maka pihak manajer perusahaan
berusaha sebaik mungkin agar laba yang termuat dalam laporan tahunan
publikasi memberikan sinyal positif kepada calon investor untuk melakukan
investasi. Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan oleh pihak manejer
perusahaan adalah dengan melakukan manajemen laba. Menurut Ferdiansyah
dan Purnamasari (2012), mengingat pentingnya peranan laba dalam berbagai
proses pengambilan keputusan, terdapat tendensi bagi manajer untuk
mempengaruhi laba yang dilaporkan perusahaan dengan berbagai motif
tertentu yang dikenal dengan nama manajemen laba atau earnings
management. Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa manajemen laba dapat
dikatakan sebagai upaya manajerial untuk mengintervensi informasi dalam
laporan keuangan dengan cara memanfaatkan kebebasan memilih dan
menggunakan metode akuntansi dan menentukan nilai estimasi akuntansi.
Aktivitas manajemen laba dilakukan manajer dengan memanfaatkan
kelemahan pihak lain yang tidak mempunyai sumber dan akses yang memadai
untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan.
Menurut Sulistyanto (2008), aktivitas manajemen laba sebenarnya
merupakan upaya manajer untuk memaksimalkan kesejahteraan dan
4
kepentingan pribadi. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
meminimalkan aktivitas manajemen laba, diantaranya adalah dengan
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Penerapan good corporate governance di Indonesia mulai terdengar pada
tahun 1997 saat terjadi krisis ekonomi. Diambil dari website resmi BPKP
(www.bpkp.go.id), corporate governance yang buruk disinyalir sebagai salah
satu sebab terjadinya krisis ekonomi politik Indonesia yang dimulai tahun
1997 yang efeknya masih terasa hingga saat ini. Krisis tersebut mendorong
pemerintah Indonesia untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah tata
kelola perusahaan di Indonesia. Dalam buku Indonesia Corporate Governance
Roadmap yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dijelaskan
mengenai perkembangan lembaga pendukung pembentukan tata kelola
perusahaan. Tahun 1991, melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang
Ekonomi, Keuangan dan Industri, dibentuklah Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance (KNKCG) untuk merekomendasikan prinsip-prinsip
GCG nasional. Tahun 2004, KNKCG diubah menjadi Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) yang kemudian menerbitkan Pedoman
Nasional Good Corporate Governance pertama kali pada tahun 1999, yang
selanjutnya direvisi tahun 2001 dan 2006.
Penerapan good corporate governance di Indonesia semakin diperkuat
dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan RI No. 88/PMK06/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan pada Perusahaan Perseroan
Terbatas (PT) di bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan.
5
Dalam PMK tersebut setidaknya terdapat lima prinsip tata kelola perusahaan,
diantaranya transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan
kewajaran. Penerapan good corporate governance melalui lima prinsip utama
berupa transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungawaban dan
kewajaran ini diharapakan dapat menjadi solusi untuk meminimalkan aktivitas
manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan.
Aktivitas manajemen laba juga dianggap sebagai suatu tindak
kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh pihak manajer perusahaan. Menurut
Bangun dan Safei (2011) menyatakan bahwa praktik manajemen laba dapat
menjadi cikal bakal munculnya tindakan korupsi, fraud, dan tindakan
penyelewengan lainnya yang dapat merugikan publik atau pemakai informasi
keuangan. Berdasarkan laporan tahunan KPK yang dipublikasikan terdapat
banyak sekali kasus tindak pidana korupsi yang merupakan perwujudan dari
perilaku tidak bersih yang dilakukan oleh para pemegang kepentingan di
sebuah instansi terkait. Dalam gambar 1.2 ditampilkan mengenai grafik
Tindak Pidana Korupsi (TPK) yang dieksekusi di Indonesia tahun 2010
hingga 2014.
6
Gambar 1.1
Kasus Eksekusi Tindak Pindana Korupsi di Indonesia
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 48 kasus
tindak pidana korupsi yang dieksekusi pada tahun 2014, 44 kasus pada tahun
2013, 32 kasus pada tahun 2012 serta 33 dan 38 kasus tindak pidana korupsi
yang dieksekusi untuk tahun 2011 dan 2010. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat kecenderungan peningkatan kasus tindak pidana korupsi yang
dieksekusi dari tahun 2010 hingga 2014.
Untuk mendeteksi terjadinya segala macam kecurangan yang
kemungkinan dilakukan terhadap laporan keuangan, BAPEPAM dalam
peraturan no: KEP-431/BL/2012 menyatakan bahwa laporan keuangan yang
disajikan merupakan laporan tahunan audited atau laporan keuangan yang
telah diperiksa kewajarannya oleh auditor independen atau auditor yang
bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh auditor independen dinilai sudah sesuai dengan ketentuan
akuntansi yang berlaku umum sehingga bisa dikatakan bahwa laporan
keuangan audited sudah terbebas dari unsur ketidakwajaran.
0
10
20
30
40
50
60
2010 2011 2012 2013 2014
7
Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Hussainey (2009),
bahwa kualitas dari laporan audit yang dilakukan oleh KAP Big four memiliki
kualitas yang lebih baik dalam mendeteksi ketidak-wajaran laporan keuangan.
Hal itu dipatahkan mengingat terdapat kasus besar yang melibatkan KAP
besar (saat itu disebut The Big five), seperti kasus Enron yang diaudit oleh
KAP Arthur Enderson (saat itu termasuk Big five) terkait dengan kasus
menyembunyikan utang dan mendongkrak laba lebih dari $1 milyar,
menyogok pejabat asing untuk memenangkan kontrak di luar Amerika.
Menurut Sagara dan Jalil (2009), kasus ini berdampak pada pembaharuan
tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat, yaitu
disahkannya Sarbanes Oxley Act (SOX) pada tahun 2002, sebagai tanggapan
atas berbagai skandal korporasi. SOX diterbitkan dengan tujuan untuk
melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan keandalan
pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan.
Penerapan good corporate governance dan kewajiban perusahaan
untuk dilakukan pemeriksaan (audit) oleh auditor eksternal dianggap sebagai
solusi untuk dapat mengurangi aktivtas manajemen laba yang dapat dilakukan
oleh pihak manajer perusahaan. Dengan diterapkannya GCG dan audit oleh
pihak eksternal di dalam sebuah perusahaan, informasi yang termuat dalam
laporan tahunan publikasi dapat menggambarkan kinerja perusahaan dengan
lebih baik dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kinerja perusahaan ini
kemudian akan dijadikan acuan oleh seseorang dalam mengambil keputusan
melakukan investasi. Menurut Parasetya (2011), bahwa variasi harga saham
8
akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang akan menentukan tinggi
rendahnya harga saham di pasar modal.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian ini dengan beberapa alasan. Pertama, penerbitan laporan keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan go public akan menjadi hal yang sangat
disoroti oleh para calon investor untuk menjadi bahan pertimbangan investasi
mereka. Namun kenyataannya, laporan keuangan tersebut diduga dibuat
dengan pertimbangan yang ditujukan untuk kesejahteraan pihak-pihak
tertentu, salah satunya adalah pihak manajemen perusahaan melakukan
aktivitas manajemen laba. Aktivitas manajemen laba ini kemungkinan dapat
dibatasi dengan beberapa hal, diantaranya adalah peraturan yang berlaku di
Indonesia mengenai keharusan adanya pemerikasaan (audit) atas laporan
keuangan perusahaan go public yang diharapkan mampu untuk mengurangi
aktivitas manajemen laba serta penerapan good corporate governance untuk
dapat membatasi tindakan yang menguntungkan pihak tertentu. Aktivitas
manajemen laba ini diduga akan berpengaruh terhadap return saham suatu
perusahaan. Kedua, berbagai penelitian sebelumnya masih menunjukkan hasil
yang tidak konsisten. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Peran Good Corporate Governance dan Kualitas
Audit dalam Memoderasi Hubungan Manajemen Laba terhadap Return
Saham” pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2012 - 2014.
9
Penelitian yang sedang dilakukan saat ini merupakan pengembangan
dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nuryaman
(2013) dan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto (2011). Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian Sugiyanto (2011) adalah
good corporate governance yang diduga memperngaruhi return
saham. Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti memposisikan
good corporate governance sebagai variabel pemoderasi hubungan
manajemen laba dengan return saham.
2. Populasi yang digunakan dalam penelitian Sugiyanto (2011) adalah
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2007 dan populasi yang digunakan dalam penelitan Nuryaman
(2013) adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010. Sedangkan, dalam penelitian ini populasi
yang digunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012-2014.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah yang hendak diteiliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah manajemen laba berpengaruh negatif signifikan terhadap return
saham?
2. Apakah kualitas audit dapat memoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham?
10
3. Apakah kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan manajemen
laba terhadap return saham?
4. Apakah kepemilikan institusional dapat memoderasi hubungan manajemen
laba terhadap return saham?
5. Apakah komite audit dapat memoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham?
6. Apakah komisaris independen dapat memoderasi hubungan manajemen
laba terhadap return saham?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris tentang:
a. Pengaruh negatif signifikan manajemen laba terhadap return
saham.
b. Peran kualitas audit dalam memoderasi hubungan manajemen
laba terhadap return saham.
c. Peran kepemilikan manajerial dalam memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham.
d. Peran kepemilikan institusional dalam memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham.
e. Peran komite audit dalam memoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham.
11
f. Peran komisaris independen dalam memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham.
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat
sebagai bahan referensi pengetahuan dan menambah
wawasan mengenai pasar modal.
2) Masyarakat, sebagai sarana informasi dan menambah
pengetahuan mengenai pasar modal.
3) Peneliti berikutnya, dapat diajadikan sebagai referensi dan
pembanding bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan
penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
4) Penulis, sebagai sarana memperluas wawasan serta
menambah referensi mengenai pasar modal sehingga
diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan
datang.
b. Kontribusi Praktis
1) Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
laporan keuangan dengan harapan perusahaan dapat
menghindari aktivitas manajemen laba.
2) Investor, sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan
keputusan investasi yang telah atau akan ditanam di pasar
modal.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Agency Theory
Teori keagenan atau agency theory merupakan sebuah konsep
hubungan antara principle (pemegang saham) dengan agent (manajer
perusahaan), yang mengakibatkan asimetris informasi antara kedua belah
pihak. Kodrat (2009) menyatakan bahwa masalah keagenan antara
pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan manajer perusahaan terjadi
bila manajemen tidak memiliki saham mayoritas perusahaan. Pemegang
saham tentu menginginkan manajer bekerja dengan tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya, manajer
perusahaan bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham, tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri.
Terdapat perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan
manajer perusahaan, dimana masing-masing pihak berusaha mencapai
kemakmuran yang dikehendaki, sehingga muncullah asimetris informasi
antara pemegang saham dengan manajer perusahaan. Sefiana (2009)
menyatakan bahwa asimetris informasi antara pemegang saham dengan
manajer dapat memberikan kesempatan kepada manajer perusahaan untuk
melakukan manajemen laba dalam rangka menyesatkan pemegang saham
mengenai kinerja ekonomi perusahaan. Tindakan manajemen laba
merupakan kecenderungan yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk
13
mendapatkan penilaian yang bagus atas kinerjanya. Pemilihan suatu
tindakan yang menguntungkan salah satu dan merugikan pihak lainnya
merupakan inti dari masalah keagenan.
Masalah keagenan ini perlu diselesaikan, Pearce dan Robinson (2008)
menyatakan bahwa pemilik dapat mengambil tindakan-tindakan lain untuk
meminimalkan masalah keagenan, salah satunya adalah dengan
menciptakan tim eksekutif lintas unit-unit perusahaan yang berbeda dapat
membantu memutuskan pengukuran kinerja pada sasaran organisasi
daripada sasaran pribadi. Di Indonesia, yang termasuk tim eksekutif salah
satunya adalah peran auditor eksternal dalam memeriksa kewajaran
laporan keuangan dan kinerja perusahaan. Peran pihak eksternal, akan
membatasi tindakan-tindakan yang menyebabkan masalah keagenan. Hal
lain yang dapat dilakukan untuk meminimalkan masalah keagenan salah
satunya adalah dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance). Seperti yang dinyatakan oleh Nur’ainy (2011),
cara untuk mengatasi masalah kagenan tersebut dilakukan melalui
implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance). Dengan adanya penerapan GCG diharapkan masalah
keagenan antara pemegang saham (princple) dengan manajer perusahaan
(agent) dapat berkurang.
Berdasarkan penjabaran di atas, bahwa masalah keagenan akan
menimbulkan tindakan yang cenderung menguntungkan pihak tertentu dan
merugikan pihak yang lainnya, dalam hal ini dikatakan bahwa manajemen
14
laba merupakan salah satu tindakan yang terjadi akibat adanya masalah
keagenan atau kecendurungan yang akan dilakukan oleh manajer
perusahaan karena terdapat asimetris informasi antara pemegang saham
dengan manajer perusahaan. Peran auditor eksternal dan penerapan good
corporate governance diharapkan mampu meminimalkan masalah
keagenan, sehingga tidak lagi ada pihak yang melakukan tindakan untuk
kepentingan tertentu.
2. Signaling Theory
Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh
manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan
informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan
akuntansi konservatism yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas
karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-
besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstated. Dalam praktiknya,
manajemen menerapkan kebijakan akuntansi konservatif dengan
menghitung depresiasi yang tinggi yang akan menghasilkan laba rendah
yang relatif permanen yang berarti tidak mempunyai efek sementara pada
penurunan laba yang akan berbalik pada masa yang akan datang.
Understatement laba dan aktiva bersih yang relatif permanen yang
ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari
manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan
akuntansi konservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Investor
15
diharapkan dapat menerima sinyal ini dan menilai perusahaan dengan
lebih tinggi. (Hendrianto, 2012)
Saat perusahaan memilih untuk merubah status perusahaan dari
persahaan tertutup menjadi terbuka atau dengan kata lain mendaftarkannya
ke Bursa Efek Indonesia terjadilah pemberian sinyal oleh perusahaan
kepada calon investor agar tertarik untuk menginvestasikan dananya di
perusahaan tersebut. Salah satu pemberian sinyal yang dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan menerbitkan laporan good corporate
governance dalam laporan tahunan mereka. Menurut Herawaty (2008)
laporan good corporate governance dianggap mampu memberikan sinyal
positif kepada calon investor dan investor lama.
Pemberian sinyal yang dilakukan perusahaan melalui penerbitan
laporan keuangan tidak selamanya dilakukan atau diungkapkan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa
dalam menerbitkan laporan keuangan, manajer perusahaan merekayasa
informasi sedemikian rupa agar laporan keuangan yang disajikannya
mampu menarik minat publik untuk merespon penawarannya secara
positif. Upaya merekayasa informasi ini disebabkan laporan keuangan
merupakan sumber informasi utama bagi investor yang ingin mengetahui
kinerja dan kondisi perusahaan untuk menilai apakah perusahaan
bersangkutan tepat untuk dijadikan tempat berinvestasi. Investor bahkan
cenderung menggunakan laporan keuangan sebagai satu-satunya sumber
informasi sebelum membuat keputusan membeli saham-saham yang
16
ditawarkan itu. Investor akan membeli saham-saham itu apabila melihat
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan cenderung positif dan
prospektif. (Sulistyanto, 2008)
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian
sinyal oleh manajer ditujukan untuk memberikan sinyal positif guna
menarik perhatian calon investor baru. Namun, dalam praktiknya sinyal
(informasi) yang diberikan oleh perusahaan merupakan rekayasa yang
dilakukan oleh pihak manajer untuk membuat seolah-olah perusahaan
memiliki kinerja yang sangat baik melalui hal yang tercermin dalam
laporan keuangan.
3. Manajemen Laba
Menurut Sulistyanto (2008) dalam bukunya menjelaskan bahwa,
manajemen laba merupakan upaya manajer untuk mempengaruhi
informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui
stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan.
Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak
manajemen yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari
unit yang menjadi tanggungjawabnya yang tidak mempunyai hubungan
dengan kenaikkan atau penurunan profitabilitas perusahaan untuk jangka
panjang (Yushita, 2010).
Menurut Schipper (1989) dalam Wiryadi dan Nurzi (2013)
mendefinisikan manajemen laba merupakan intervensi manajemen dengan
17
sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan
pribadi.
Healy dan Wahlen (1999), manajemen laba terjadi ketika manajer
menggunakan pertimbangan (judgment) dalam pelaporan keuangan dan
penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, dengan tujuan
untuk memanipulasi besaran (magnitude) laba kepada beberapa
stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk
mempengaruhi hasil perjanjian (kontrak) yang tergantung pada angka-
angka akuntansi yang dilaporkan.
Menurut Fisher dan Rosenzweig dalam Sulistyanto (2008), “Earnings
management is a action of a manager which serve to income (decrease)
current reported earnings of the unit which the manager is responsible
without generating a corresponding increase (decrease) in long-term
economic profitability of the unit” atau yang berarti “Manajemen laba
adalah tindakan-tindakan manajer untuk menaikkan (menurunkan) laba
periode berjalan dari sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa
menyebabkan kenaikan (penurunan) keuntungan ekonomi perusahaan
jangka panjang.
Dengan demikian, manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu
tindakan manajemen yang mempengaruhi laba yang dilaporkan dan
memberikan manfaat ekonomi yang keliru kepada perusahaan, sehingga
18
dalam jangka panjang hal tersebut akan sangat menggangu bahkan
membahayakan perusahaan.
Ada dua perspektif penting yang dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa manajemen laba dilakukan oleh seorang manajer (Sulistyanto,
2008) yaitu:
a. Perspektif Informasi. Merupakan pandangan yang menyatakan
bahwa manajemen laba merupakan kebijakan manajerial untuk
mengungkapkan harapan pribadi manajer tentang arus kas
perusahaan dimasa depan.
b. Perspektif oportunitis. Merupakan pandangan yang menyatakan
bahwa manajemen laba merupakan perilaku oportunis manajer
untuk mengelabui investor dan memaksimalkan kesejahteraannya
karena menguasai informasi lebih banyak dibandingkan pihak
lain.
Kedua perspektif ini mempunyai hubungan sebab-akibat yang
mendorong terjadinya manajemen laba. Artinya, manajemen laba
sebenarnya merupakan upaya oportunis seseorang untuk mempengaruhi
informasi yang disajikannya dengan memanfaatkan ketidaktahuan orang
lain mengenai informasi yang sebenarnya.
Secara umum ada tiga kelompok model empiris manajemen laba yang
diklasifikasikan atas dasar basis pengukuran yang digunakan (Sulistyanto,
2008) yaitu:
19
a. Discretionary accruals
Model manajemen laba ini dikembangkan oleh Heavly (1985),
DeAngelo (1986), Jones (1991) serta Dechow, Sloan dan Sweeny
(1995). Dari model discretionary accrual proksi yang sering
digunakan adalah cross sectional modified Jones dari Dechow,
Sloan dan Sweeny (1995) yaitu sisa regresi total akrual dari
perubahan penjualan dan property, plant, and equipment, dimana
pendapatan disesuaikan dengan perubahan piutang yang terjadi
pada periode bersangkutan.
b. Spesifis Accruals
Yaitu pendekatan yang menghitung akrual sebagai proksi
manajemen laba dengan menggunakan item laporan keuangan
tertentu dari industri tertentu pula. Model ini dikembangkan oleh
McNichols.
c. Distribution of earnings
Yaitu dengan menguji apakah frekuensi realisasi laba kuartalan
yang merupakan bagian atas (bawah) laba yang besarnya nol, laba
akhir kuartal dan forecast investor adalah lebih besar (kecil)
daripada yang diharapkan. Model ini dikembangkan Degeorge et al
(1999) serta Myers dan Skinner (1999).
20
Dari ketiga kelompok model empiris manajemen laba yang
diklasifikasikan atas dasar basis pengukuran, model yang sering digunakan
dalam penelitian adalah model discretionary accruals karena model
tersebut dianggap paling sempurna dalam menggambarkan pola
perhitungan manajemen laba yang dilakukan dalam suatu perusahaan.
4. Kualitas Audit
Terjadinya asimetris informasi antara principal dan agent
mengharuskan adanya pihak ketiga yang dapat memeriksa laporan
keuangan secara independen sehingga informasi yang terdapat di dalam
laporan keungan dapat dijadikan sebagai acuan para pengambil keputusan
dalam membuat keputusannya. Pihak ketiga yang dimaksud adalah auditor
eksternal (auditor independen).
Sagara dan Jalil (2013) mengatakan bahwa auditor independen sering
disebut juga dengan external auditor atau akuntan publik adalah seorang
atau sekelompok orang yang bernaung dalam sebuah Kantor Akuntan yang
memiliki kompetensi yang secara profesional memberikan jasa audit
kepada pihak pelanggannya baik yang berbentuk perusahaan yang
bertujuan untuk mendapatkan laba, lembaga-lembaga sosial seperti
yayasan, lembaga-lembaga sosial seperti yayasan, lembaga-lembaga
pemerintah ataupun perusahaan perseorangan. Terdapat lima opini yang
dikeluarkan auditor kepada perusahaan yang diaudit (auditee), yaitu:
1. Opini wajar tanpa pengecualian
2. Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
21
3. Opini wajar dengan pengecualian
4. Opini tidak wajar
5. Tidak memberikan opini (disclaimer).
Auditor independen yang bekerja di sebuah Kantor Akuntan Publik
diharapkan dapat melihat kewajaran dari sebuah laporan keuangan dengan
menghasilkan kualitas audit yang tinggi. Watkins et al. (2004)
mengidentifikasi beberapa definisi kualitas audit. Di dalam literatur
praktis, kualitas audit adalah seberapa sesuai audit dengan standar
pengauditan. Terdapat beberapa penilaian yang digunakan untuk
mengatakan sebuah laporan audit dikatakan berkualitas lebih tinggi atau
tidak. Hussainey (2009) menyatakan bahwa kantor akuntan besar
menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada kantor
akuntan kecil. Dunia mengakui bahwa terdapat empat kantor akuntan
terbesar yang biasa disebut Big four, yaitu:
a. Deloitte Touche Tohmatsu
b. PricewaterhouseCoopers
c. Ernest & Young
d. KPMG (Klijnved, Peat, Marwick, Goerdeler)
5. Good Corporate Governance
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), mendefinisikan
GCG sebagai “salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. GCG berkaitan
erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya
maupun terhadap iklim usaha di suatu negara.”
22
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-
01/MBU/2011, menyatakan bahwa “Tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate governance) adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu
proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan etika berusaha.”
PMK No.88/PMK.06/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik di bawah Pembinaan dan Pengasawan Menteri Keuangan,
menyatakan bahwa: “Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan
pengelolaan perusahaan perseroan berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran, untuk pencapaian penyelenggaraan kegiatan usaha yang
memperhatikan kepentingan setiap pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan kegiatan usaha, berlandaskan peraturan perundang-
undangan dan praktik-praktik yang berlaku umum.”
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance) merupakan suatu
prinsip yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dengan berlandaskan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam PMK No.88/PMK.06/2015 pasal (5), tata kelola perusahaan
yang baik berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
23
a. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan
informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
b. Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
c. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif.
d. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat.
e. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-
hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa tata kelola
yang perusahaan dapat diimplementasikan dengan baik apabila memenuhi
lima prinsip good corporate governance, yaitu transaparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran.
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa terdapat dua
mekanisme yang dapat diterapkan dalam prinsip GCG, yaitu kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional. Kepemilikan manajerial adalah
24
kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan
prosentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen (Sujono dan
Soebiantoro, 2007). Sedangkan kepemilikan institusional adalah
kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga
seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan
institusi lain (Tarjo, 2008).
Penerapan good corporate governance dalam suatu perusahaan dapat
dilihat secara langsung keberadaannya, yaitu dengan terdapatnya Dewan
Komisaris yang diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham. PMK
No.88/PMK.06/2015, mendefinisikan dewan komisaris adalah organ
Persero yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau
khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada
Direksi.
Dalam pasal 14 PMK No.88/PMK.06/2015, menjelaskan mengenai
pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris, yaitu:
1. Pemegang Saham melakukan pengangkatan dan pemberhentian
Direksi dan Komisaris sesuai dengan peraturan perundangan dan
anggaran dasar Persero.
2. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris
berpedoman pada Peraturan Menteri yang mengatur mengenai
persyaratan dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian Direksi
25
dan Komisaris perusahaan perseroan di bawah pembinaan dan
pengawasan Menteri.
Dalam pasal 22, ayat (1) PMK No.88/PMK.06/2015, menjelaskan
mengenai rapat Dewan Komisaris paling sedikit satu kali dalam satu bulan
atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atas
usul paling sedikit sepertiga dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau
atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham dengan menyebutkan hal-
hal yang akan dibicarakan.
Penilaian Dewan Komisaris sebagaimana pasal 24 ayat (1) sampai
dengan ayat (3) PMK No.88/PMK.06/2015, sebagai berikut:
1. Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas
keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan
clan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-unclangan clan/atau anggaran
dasar.
2. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris ditetapkan RUPS
setiap tahun berdasarkan usulan clari Dewan Komisarisyang
bersangkutan.
3. Laporan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja
disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada para Pemegang
Saham.
26
Dalam pasal 28, ayat (1) PMK No.88/PMK.06/2015, menyebutkan
mengenai organ pendukung Dewan Komisaris, salah satunya adalah
komite audit. Bapepam dan LK dalam Kep-643/BL/2012 Peraturan Nomor
IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit, menyatakan bahwa “Komite audit adalah komite yang dibentuk
oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu
melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.”
Selain mengungkapan mengenai definisi komite audit, Bapepam dan
LK dalam Kep-643/BL/2012 Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit mengatur mengenai
struktur dan keanggotaan komite audit, sebagai berikut:
a. Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang
berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau
Perusahaan Publik.
b. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.
Berdasarkan penjabaran Kep-643/BL/2012 Peraturan No. IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit,
diatur mengenai porsi anggota komite audit dan aturan mengenai bahwa
komite audit harus diketuai oleh komisaris independen.
27
6. Pasar Modal
Samsul (2008) mendefinisikan pasar modal adalah tempat atau sarana
bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan
jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun.
Undang-undang RI No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dalam
pasal 1 ayat (13) menyatakan bahwa “Pasar Modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
Tujuan dan manfaat pasar modal dapat dilihat dari 3 sudut pandang,
yaitu:
a. Sudut pandang negara. Pasar modal dibangun dengan tujuan
menggerakkan perekonomian suatu negara melalui kekuatan
swasta dan mengurangi beban negara. Negara memiliki kekuatan
dan kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian tetapi tidak
harus memilii perusahaan sendiri.
b. Sudut pandang emiten. Pasar modal merupakan sarana untuk
mencari tambahan modal. Perusahaan berkepentingan untuk
mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal itu
hanya bisa diperoleh di pasar modal.
c. Sudut pandang masyarakat. Pasar modal merupakan sarana yang
baik untuk melakukan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu
besar bagi kebanyakan masyarakat. Jika pasar modal itu berjalan
28
dengan baik, jujur, pertumbuhannya stabil, dan harganya tidak
terlalu bergejolak, maka sarana itu akan mendatangkan
kemakmuran bagi masyarakat. (Samsul, 2008)
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pasar modal
adalah sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran yang
menjadikan instrumen keuangan sebagai objek yang dipertukarkan, yang
dilakukan dengan tujuan menggerakkan perekonomian (sudut padang
negara), sarana mendapatkan tambahan modal (sudut pandang perusahaan)
serta sarana untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan
(sudut pandang masyarakat).
Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek, yaitu surat berharga
yang berupa:
a. Saham. Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan di mana
pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder
atau stockholder). Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat
dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah
tercatat sebagai pemegang saham dala buku yang disebut Daftar
Pemegang Saham (DPS).
b. Obligasi. Obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang
jangka panjang kepada masyarakat yaitu di atas 3 tahun. Pihak
yang membeli obligasi disebut sebagai pemegang obligasi
(bondholder) dan pemegang obligasi akan menerima kupon
29
sebagai pendapatan dari obligasi yang dibayarkan setiap 3 bulan
atau 6 bulan sekali. Pada saat pelunasan obligasi oleh perusahaan,
pemegang obligasi akan menerima kupon dan pokok obligasi.
c. Bukti right. Bukti right adalah hak untuk membeli saham pada
harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Hak membeli itu
dimiliki oleh pemegang saham lama.
d. Waran. Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga
tertentu dalam jangka waktu tertentu. Waran tidak saja dapat
diberikan kepada pemegang saham lama, tetapi juga sering
diberikan kepada pemegang obligasi sebagai pemanis pada saat
perusahaan menerbitkan obligasi.
e. Indeks saham dan indeks obligasi. Indeks saham dan indeks
obligasi adalah angka indeks yang diperdagangka untuk tujuan
spekulasi dan lindung nilai (hedging). Perdagangan yang
dilakukan tidak memerlukan penyerahan barang secara fisik,
melainkan hanya perhitungan untung rugi dari selisih antara harga
beli dan harga jual. Berbeda dengan saham, obligasi, bukti right,
dan waran, indeks saham dan indeks obligasi diperdagangkan
secara berjangka. Mekanisme perdagangan produk derrivative ini
dilakukan secara future dan option. (Samsul, 2008)
Dalam UU RI No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 64,
menjelaskan mengenai profesi penunjang pasar modal terdiri dari:
30
Akuntan, Konsultan hukum, Penilai, Notaris dan profesi lain yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam UU RI No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal bab VI,
menjelaskan mengenai lembaga penunjang yang wajib mendapat
persetujuan Bapepam sebelum berpraktik di pasar modal terdiri dari:Biro
administrasi efek, Kustodian dan Wali amanat.
7. Return Saham
Gitman (2009) mendefinisikan return segai berikut “Return is the total
gain or loss experience on an investment over a given period of time. It
commonl measured as the change in value plus any cash distributing
during period of time, expressed as a percentage of the beginning period
invesment value”.
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan
disebut sebagai return (Tandelilin, 2010).
Solechan (2010) menyatakan bahwa return saham merupakan income
yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di
perusahaan tertentu.
Dalam konteks manajemen inevestasi, perlu dibedakan antara return
harapan (expected return) dengan return aktual (realized return). Return
harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa
31
datang. Sedangkan return aktual merupakan tingkat return yang telah
diperoleh investor pada masa lalu (Tandelilin, 2010).
Sedangkan, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan investor individual atau investor institusional atau trader atas
investasi mereka atau sejumlah dan yang diinvestasikan dalam suatu
perusahaan. Karakteristik saham antara lain dapat memperoleh dividen,
meiliki hak suara dalam RUPS, dimungkinkan untuk memiliki Hak
Memesan Efek dengan terlebih Dahulu (HMTED) atau right issue, dan
terdapat potensial capital gain atau capital loss. (Azis, 2015)
Darmadji T.d (2001) dalam Azis (2015) ditinjau dari segi kemampuan
dalam hak tagih atau klaim, saham dibedakan atas:
a. Saham biasa (common stock). Saham biasa merupakan saham
yang memiliki hak klain berdasarkan laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan. bila terjadi likuidasi, pemegang saham
biasa yang mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian
dividen dari penjualan aset perusahaan. Ciri-ciri dari saham bisa
adalah dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh
laba, memiliki hak suara (one share one vote) dan hak
memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir
apabila bangkrut setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
b. Saham preferen (preferred stock). Saham preferen merupakan
saham dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan
32
mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan
mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan
aset. Saham preferen mempunai sifat gabungan antara gabungan
obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri saham preferen yaitu:
memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen, tidak memiliki
hak suara, dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama
dalam pencalonan pengurus, memiliki hak pembayaran sebesar
nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila
perusahaan dilikuidasi.
Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik saham dari suatu perusahaan yang
menerbitkan kertas (saham). Selembar saham mempunyai nilai atau harga.
Menurut Widiatmojo (2005) harga saham dapat dibedakan menjadi 3:
1. Harga nominal, harga yang tercantum dalam sertifikat saham
yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham
yang dikeluarkan.
2. Harga perdana, harga ini merupakan pada waktu harga saham
tersebut dicatat di bursa efek. Biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten.
3. Harga pasar, harga jual investor yang satu dengan investor yang
lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.
33
Sedangkan faktor yang mempengaruhi harga saham dikemukakan oleh
Weston dan Brigham (1993), yaitu:
1. Proyeksi laba per lembar saham
2. Saat diperoleh laba
3. Tingkat risiko dari proyeksi laba
4. Proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas
5. Kebijakan pembagian dividen
(Azis, 2015)
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini terdapat dalam tabel 2.1.
34
35
36
37
38
39
40
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Bersambung pada halaman selanjutnya.
Basis Teori : Agency Theory dan Signaling Theory
Aktivitas manajemen laba
dapat mengikis kepercayaan
pengguna laporan keuangan
atas informasi yang terdapat
didalamnya yang berdampak
pada return saham
perusahaan.
Terdapat ketidak-konsistenan
hasil antara para peneliti
terdahulu.
GAP
Peran Good Corporate Governance dan Kualitas Audit
dalam Memoderasi Hubungan Manajemen laba
terhadap return saham
41
Gambar 2.1 (lanjutan)
Kerangka Pemikiran
Manajemen Laba
(X1)
Return saham
(Y)
Kualitas Audit
(Xmod)
Good Corporate Governance
(Xmod)
- Kepemilikan Manajerial
- Kepemilikan Institusional
- Komite Audit
- Komisaris Independen
Metode Analisis: Regresi Moderate
Pembahasan
Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran
42
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Manajemen laba dengan Return Saham
Yocelyn dan Chrirtiawan (2012) melakukan penelitian tentang
variabel-variabel yang dapat mempengaruhi return saham. Dalam
penelitian tersebut, Ia meneliti tentang analisis pengaruh perubahan arus
kas dan laba akuntamsi terhadap return saham pada perusahaan
berkapitalisasi besar. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
pengungkapan laba akuntansi berpengaruh sifnifikan terhadap return
saham. Hal ini menandakan bahwa investor mempertimbangkan informasi
laba akuntansi yang diungkapkan dalam laporan keuangan untuk membuat
keputusan.
Bangun dan Safei (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh
manajemen laba terhadap return saham pada perusahaan yang diaudit oleh
KAP Big Four dan Non Big Four. Penelitian tersebut menemukan bahwa.
manajemen laba memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap
return saham. Hal ini dapat diartikan jika tingkat aktivitas manajemen laba
sebuah perusahaan tinggi, maka return saham yang rendah. Sebaliknya
saat tingkat aktvitas manajemen laba sebuah perusahaan rendah, maka
return saham tinggi.
Nuryaman (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh manajemen
laba terhadap return saham, dalam penelitan tersebut ditemukan bahwa
terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara manajemen laba
dengan return saham. Ferdiansyah dan Purnamasari (2012) metemukan
43
bahwa secara parsial manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Ketiga penelitian tersebut tidak selaras dengan
Solechan (2010). Ia melakukan penelitian tentang pengaruh manajemen
laba terhadap return saham, dan penelitian tersebut menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara manajemen laba dengan return saham.
Penelitan yang dilakukan oleh Bangun dan Safei (2011), Ferdiansyah
dan Purnamasari (2012) dan Nuryaman (2013) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara manajemen laba
terhadap return saham, sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H1 = Manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
return saham.
2. Hubungan Manajemen Laba dengan Kualitas Audit terhadap Return
Saham
Bangun dan Safei (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh
manajemen laba terhadap return saham pada perusahaan yang diaudit oleh
KAP Big Four dan Non Big Four, menemukan bahwa interaksi antara
manajemen laba dengan kualitas audit memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat diartikan KAP Big Four
mampu mendeteksi adanya praktik manajemen laba lebih baik sehingga
dapat meningkatkan return saham perusahaan.
Nurrohman dan Zulaikha (2013) menemukan bahwa kualitas audit
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham satu tahun ke
depan. Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuryaman (2013),
44
menunjukkan bahwa ukuran KAP sebagai proksi dari kualitas audit dapat
memoderasi secara positif dan signifikan hubungan manajemen laba
dengan return saham,
Penelitian yang dilakukan oleh Bangun dan Safei (2011), Nurrohman
dan Zulaikha (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
kualitas audit dengan return saham, dan penelitian yang dilakukan oleh
Nuryaman (2013) bahwa kualitas audit mampu memoderasi pengaruh
manajemen laba terhadap return saham, sehingga dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H2 = Kualitas audit dapat memoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham.
3. Hubungan Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial
terhadap Return Saham
Sugiyanto (2011) melakukan penelitian tentang peningkatan return
saham melalui penerapan good corporate governance dan menemukan
bahwa tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang signifikan antara
kepemilikan manajerial dengan return saham. Hal ini dapat diartikan
bahwa adanya kepemilikan manajerial tidaklah signifikan terhadap return
saham suatu perusahaan. Penelitian tersebut sejalan dengan Pertiwi dan
Pratama (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial bukanlah
variabel yang memoderasi hubungan kinerja keuangan dengan nilai
perusahaan.
45
Namun, Sa’enz, et all. (2014) menemukan bahwa kepemilikan
manajerial mampu mengurangi praktik/aktivitas manajemen laba.
Hubungan antara kepemilikan manajerial dengan praktik manajemen laba
ini dianggap berpengaruh terhadap return saham suatu perusahaan,
sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H3 = Kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham.
4. Hubungan Manajemen Laba dengan Kepemilikan Institusional
terhadap Return Saham
Herawaty (2008) melakukan penelitian tentang peran GCG sebagai
moderating variable dari manajemen laba terhadap nilai perusahaan dan
menemukan bahwa kepemilikan institusional (sebagai salah satu proksi
good corporate governance) merupakan variabel pemoderasi hubungan
manajemen laba dengan nilai perusahaan.
Ferdiansyah dan Purnamasari (2012) melakukan penelitian pengaruh
manajemen laba terhadap return saham dengan kecerdesan investor yang
diproksikan dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi.
Hasil dari penelitian tesebut adalah kepemilikan institusional mampu
memoderasi hubungan manajemen laba dengan return saham.
Ajiwanto dan Herawati (2013) melakukan penelitian pengaruh GCG
terhadap return saham dan menemukan bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat
46
diartikan, bahwa saat kepemilikan institusional suatu perusahaan tinggi
maka return saham perusahaan tersebut juga akan meningkat.
Namun penelitian di atas tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nur’ainy (2009) dan Sugiyanto (2011) yang menemukan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusional
dengan return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008), Ferdiansyah dan
Purnamasari (2012) serta Ajiwanto dan Herawati (2013) menunjukkan
terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional terhadap hubungan
manajemen laba dengan return saham, sehingga dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H4 = Kepemilikan institusional dapat memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham.
5. Hubungan Manajemen Laba dengan Komite Audit terhadap Return
Saham
Herawaty (2008) melakukan penelitian tentang peran corporate
governance sebagai variabel moderasi dari pengaruh earnings
management terhadap nilai perusahaan, menemukan bahwa komite audit
(sebagai salah satu proksi corporate governance) berhasil memoderasi
hubungan earnings management terhadap nilai perusahaan.
Namun penelitian tersebut tidak sejalan dengan Melzatia (2004) yang
menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komite
47
audit (sebagai salah satu proksi GCG) dengan return saham. Hasil ini
didukung oleh penelitian Ajiwanto dan Herawati (2013), yang juga
menemukan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Vinola Herawaty (2008) bahwa komite
audit (sebagai salah satu proksi corporate governance) berhasil
meoderasi/mampu memperlemah hubungan earnings management
terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H5 = Komite audit dapat memoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham.
6. Hubungan Manajemen Laba dengan Komisaris Independen terhadap
Return Saham
Herawaty (2008) melakukan penelitian tentang peran corporate
governance sebagai variabel moderasi dari pengaruh earnings
management terhadap nilai perusahaan, menemukan bahwa komisaris
independen (sebagai salah satu proksi corporate governance) berhasil
memoderasi/mampu memperlemah hubungan earnings management
terhadap nilai perusahaan, dengan kata lain komisaris independen mampu
mengurangi pengaruh manajemen laba terhadap return saham.
Namun penelitian di atas tidak sejalan dengan Ajiwanto dan Herawati
(2013), yang menemukan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Penelitian tersebut selaras dengan
Sugiyanto (2011), menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh atau
48
hubungan yang signifikan antara good corporate governance dengan
return saham. Kedua penelitian tersebut menjelaskan bahwa keberadaan
komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap return saham
suatu perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Vinola Herawaty (2008) bahwa
komisaris independen (sebagai salah satu proksi corporate governance)
berhasil memoderasi/mampu memperlemah hubungan earnings
management terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H6 = Komisaris independen dapat memoderasi hubungan manajemen
laba terhadap return saham.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan tipe penelitian kausalitas yang bertujuan untuk
melihat hubungan yang bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2008). Suryabrata
(2013) mengungkapkan bahwa penelitian kausal bersifat ex post facto yang
artinya bahwa data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain,
sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi
sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi (Sekaran, 2006). Adapun sampel pada
penelitian ini perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Alasan digunakan teknik purposive sampling karena
dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel berdasarkan
pertimbangan atau justifikasi tertentu sebagaimana yang diungkapkan oleh
Sugiyono (2008) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang ditetapka dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
50
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014.
2. Perusahaan yang menyajikan informasi laporan keuangan tahunan
lengkap periode 2012-2014.
3. Perusahaan telah melakukan IPO minimal tahun 2011.
C. Metode Pengumpulan Data
Sifat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
dimana data-data diperoleh dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia
menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan
membaca dan meneliti melalui buku, jurnal, tesis, internet dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistif deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum
dan minimum (Ghozali, 2009).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2009).
51
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤
0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2009).
b. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. (Ghozali, 2009)
Salah satu cara yang digunakan untuk mendetkasi ada atau
tidaknya autokolerasi adalah dengan uji Durbin Watson. Dasar
pengambilan keputusan adalah - .
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidasamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali,
2009).
52
Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Deteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot (Ghozali, 2009).
Cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan mnggunakan uji statitistik,
yaitu dengan melakukan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk
meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati,
2003 dalam Ghozali 2009). Jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Dengan kata lain, suatu model
regresi tidak terdapat heteroskedastisitas saat nilai sig. lebih besar dari
0.05 dengan tingkat kepercayaan 5%.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2009).
Analisis grafik dapat dilihat melalui data histogram ataupun
dengan melihat normal probability plot dimana distribusi normal akan
membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
53
mengikuti garis diagonalnya. Suatu variabel dikatakan normal jika
gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis
diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis
diagonal (Santoso, 2004).
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah gabungan antara
variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2009),
dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + e
Dimana:
Y = Return saham
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Manajemen laba
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Niai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
54
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. (Ghozali, 2009)
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).
Menurut Santoso (2004) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat.
b. Moderated Regression Analysis (MRA)
Menurut Ghozali (2009), Moderated Regression Analysis (MRA)
merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau
lebih variabel independen) dengan rumus persamaannya sebagai
berikut:
55
1) Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 (X1X2) + e
2) Y = a + b1X1 + b2X3 + b3 (X1X3) + e
3) Y = a + b1X1 + b2X4 + b3 (X1X4) + e
4) Y = a + b1X1 + b2X5 + b3 (X1X5) + e
5) Y = a + b1X1 + b2X6 + b3 (X1X6) + e
Keterangan:
Y = Return saham
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Manajemen laba
X2 = Kualitas audit
X3 = Kepemilikan manajerial
X4 = Kepemilikan institusional
X5 = Komite audit
X6 = Komisaris independen
X1X2 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan kualitas
audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderating
kualitas audit terhadap hubungan manajemen laba dengan
return saham.
X1X3 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan
kepemilikan manajerial yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating kepemilikan manajerial terhadap
hubungan manajemen laba dengan return saham.
56
X1X4 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan
kepemilikan institusional yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating kepemilikan institusional terhadap
hubungan manajemen laba dengan return saham.
X1X5 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan komite
audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderating
komite audit terhadap hubungan manajemen laba dengan
return saham.
X1X6 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan
komisaris independen yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating komisaris independen terhadap
hubungan manajemen laba dengan return saham.
e = Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Niai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir
57
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2009).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2009).
Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen
(Ghozali, 2009).
3) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).
Menurut Santoso (2004) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
58
b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Return Saham (Y)
Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah return saham.
Menghitung actual return menggunakan rumus:
Keterangan:
R(it) = Actual return saham pada hari t
P(it) = Harga penutupan saham pada hari t
Pi(t-1) = Harga penutupan saham pada hari t-1
2. Manajemen Laba (X1)
Merupakan laba akrual yang besar dan tidak diukur, dan mempunyai
pilihan kebijaksanaan manajemen (Hidayati, 2003). Untuk mengetahui
apakah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel melakukan earnings
management maka dihitung besarnya akrual diskresioner dengan
59
menggunakan cross-sectional modified Jones seperti dalam Decow et al
(1995):
a. Menghitung total akrual (TAC)
b. Menghitung akrual non diskresioner (NDAC)
Kemudian dimasukkan kedalam persamaan berikut:
c. Menghitung akrual diskresioner (DA)
DA = TAC – NDAC
Keterangan:
TAC = Total akrual
NI = Net Income
CFO = Cash Flow from Operation
TA t-1 = Total asset pada akhir tahun t-1
ΔSales = Pendapatan pada tahun t dikurangi tahun t-1
PPEt = Aset tetap pada akhir tahun t
NDAC = Akrual non diskresioner
ΔREC = Piutang bersih pada tahun t dikurangi tahun t-1
DA = Akrual diskresioner
60
3. Kualitas Audit (X2)
Pada penelitian ini digunakan variabel dummy untuk mengukur
kualitas audit. Kualitas audit dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi
dua yaitu perusahaan yang menggunakan jasa KAP big four diberi kode 1
dan perusahaan yang menggunakan jasa KAP non big four diberi kode 0.
Berikut merupakan KAP yang termasuk dalam kelompok The Big
Four, yaitu:
a. Deloitte Touche Tohmatsu
b. PricewaterhouseCoopers
c. Ernest & Young
d. KPMG (Klijnved, Peat, Marwick, Goerdeler)
4. Kepemilikan Manajerial (X3)
Pada penelitian ini digunakan variabel dummy untuk mengukur
kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini
diklasifikasikan menjadi dua yaitu perusahaan yang terdapat kepemilikan
manajerial dalam struktur pemegang saham diberi kode 1 dan perusahaan
yang tidak terdapat kepemilikan manajerial dalam struktur pemegang
saham diberi kode 0.
61
5. Kepemilikan Institusional (X4)
Pada penelitian ini, kepemilikan institusional dihitung dengan
membandingkan jumlah saham oleh institusi dengan jumlah saham yang
beredar, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kepemilikan institusional Jumlah saham oleh institusi
Jumlah saham beredar
6. Komite Audit (X5)
Pada penelitian ini, komite audit dihitung dengan membandingkan
non-executive directors (komisaris independen yang menjabat sebagai
komite audit) dengan total keseluruhan komite audit di dalam sebuah
perusahaan (Latif, Aysha S dan Fahad Abdullah, 2015), dapat dirumuskan
sebagai berikut:
7. Komisaris Independen (X6)
Pada penelitian ini, komisaris independen dihitung dengan
membandingkan komisaris independen dengan total komisaris, dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Komisaris independen Komisaris independen
Total komisaris
62
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan publik bidang manufaktur
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meliputi sektor
industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor barang konsumsi
yang memiliki karakteristik sesuai dengan kriteria sampel.
2. Deskripsi Populasi Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive
sampling, sedangkan populasi pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaan publik bidang manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan memiliki data yang dipublikasikan di website Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan selama 3 periode,
yaitu dari tahun 2012-2014. Penelitian secara purposive sampling
mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan representasi dari populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan
dari penelitian. Tabel 4.1 menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan
kriteria.
63
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2014 409
2 Perusahaan melakukan IPO diatas tahun 2011 12
3 Perusahaan yang tidak menyajikan informasi laporan
keuangan tahunan secara lengkap periode 2012-2014 139
Jumlah sampel total selama periode penelitian 258
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
maka jumlah keseluruhan perusahaan yang memenuhi kriteria dari sampel
adalah sebanyak 258 perusahaan.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EM 258 -12.94686 6.13058 -5.9515232 3.15838898
AQ 258 0 1 .53 .500
MNJR 258 0 1 .50 .501
KMT 258 2.86483 5.73686 3.3561289 .29106019
INST 258 .82999 5.70685 4.7777691 .80529127
INDP 258 .20000 .80000 .3947399 .10968930
RS 258 -.920731707 4.00000000 .1583930860 .6117650724
Valid N (listwise) 258
Sumber: Data sekunder yang diolah.
64
Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dalam penelitian
ini manajemen laba (EM) memiliki nilai minimum -12.94686 dan
maksimum 6.13058 dengan rata-rata dan standar deviasi masing-
masing sebesar -5.9515232 dan 3.15838898. Kualitas audit (AQ)
memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1 dengan rata-rata dan
standar deviasi masing-masing sebesar 0.53 dan 0.500. Kepemilikan
manajerial (MNJR) memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1
dengan rata-rata dan standar deviasi masing-masing sebesar 0.50 dan
0.501. Komite audit (KMT) memiliki nilai minimum 2.86483 dan
maksimum 5.73686 dengan rata-rata dan standar deviasi masing-
masing sebesar 3.3561289 dan 0.29106019. Kepemilikan institusional
(INST) memiliki nilai minimum 0.82999 dan maksimum 5.70685
dengan rata-rata dan standar deviasi masing-masing sebesar 4.7777691
dan 0.80529127. Komisaris independen (INDP) memiliki nilai
minimum 0.20 dan maksimum 0.80 dengan rata-rata dan standar
deviasi masing-masing sebesar 0.3947399 dan 0.10968930. Return
saham (RS) memiliki nilai minimum -0.920731707 dan maksimum
4.00 dengan rata-rata dan standar deviasi masing-masing sebesar
0.1583930860 dan 0.6117650724.
65
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Hasil uji multikolonieritas disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .813 .488 1.666 .097
EM .039 .012 .201 3.182 .002 .946 1.057
AQ .092 .202 .075 .457 .648 .139 7.183
MNJR -.171 .204 -.140 -.841 .401 .136 7.337
KMT -.141 .134 -.067 -1.046 .297 .925 1.081
INST -.010 .048 -.013 -.211 .833 .936 1.069
INDP .342 .366 .061 .936 .350 .880 1.137
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.3 dapat
diketahui bahwa variabel manajemen laba (EM), kualitas audit (AQ),
kepemilikan manajerial (MNJR), komite audit (KMT), kepemilikan
institusional (INST), dan komisaris independen (INDP) masing-
masing memiliiki nilai Tolerance sebesar 0.946, 0.139, 0.136, 0.925,
0.936, dan 0.880 sedangkan nilai VIF sebesar 1.057, 7.183, 7.337,
1.081, 1.069, dan 1.137.
Hasil uji di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 serta tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan
66
demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak
terdapat problem multikolonieritas dan dapat digunakan dalam
penelitian ini.
b. Uji Autokolerasi
Hasil uji autokolerasi disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .219a .048 .002 1.27989 1.950
a. Predictors: (Constant), INDP, INST, EM, KMT, MNJR, AQ
b. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan hasil uji autokolerasi pada tabel 4.4 pada tabel di atas,
diketahui bawa nilai Durbin-Watson sebesar 1.950. Nilai ini akan
dibandingkan dengan tabel DW menggunakan nilai signifikansi 5%,
maka di tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai 1.79452. Oleh
karena nilai DW 1.950 lebih besar dari batas atas (du) 1,79452 dan
kurang dari 4-1.79452 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat autokolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisiitas disajikan dalam gambar 4.1 sebagai
berikut:
67
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, grafik scatterplot terlihat bahwa
data tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terrjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai dalam
penelitian ini.
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup
signifikan oleh karna jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting,
oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin
keakuratan hasil (Ghozali, 2009). Uji statistik yang digunakan adalah
dengan uji glejser. Tabel 4.6 akan menampilkan hasil uji glejser.
68
Tabel 4.5
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .387 .411 .941 .348
EM .010 .009 .074 1.143 .254
AQ .154 .147 .176 1.043 .298
MNJR -.192 .149 -.220 -1.293 .197
KMT .088 .115 .050 .766 .445
INST -.031 .035 -.056 -.863 .389
INDP -.186 .277 -.045 -.672 .502
a. Dependent Variable: AbsRs
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun
variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen nilai absolut (AbsRs) atau variabel inddependen
memiliki tingkat sig. lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas disajikan dalam gambar 4.2 dan gambar 4.3
sebagai berikut:
69
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa residual terdistribusi secara
normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri, ini
menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
70
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan P Plot
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Gambar 4.3 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukan
bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi
1) Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Y dan X1
disajikan dalam tabel 4.6, sebagai berikut:
71
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y dan X1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .189a .036 .032 .6018924714
a. Predictors: (Constant), EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
manajemen laba (EM) mampu menjelaskan 0.032 atau 3.2% return
saham dan sisanya dijelaskan oeh sebab-sebab lain di luar model,
seperti Price earning ratio (PER), Earnings per share (EPS) serta
Return on investment (ROI).
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t untuk variabel Y dan X1 disajikan dalam
tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t Variabel Y dan X1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .376 .080 4.702 .000
EM .037 .012 .189 3.082 .002
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa manajemen laba
(EM) secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
72
variabel return saham dengan tingkat signifikansi sebesar 0.002
atau lebih kecil dari 0.05 atau dengan kata lain menolak H1.
b. Moderated Regresion Analysis (MRA)
Uji interaksi atau sering disebut Moderated Regresion Analysis
(MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana
dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (Imam
Ghozali, 2009).
1) Interaksi Antara Manajemen Laba (X1) dengan Kualitas Audit
(X2) Mempengaruhi Return Saham (Y)
a) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Y, X1
dan X2 disajikan dalam tabel 4.8, sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .235a .055 .044 .5981525932
a. Predictors: (Constant), EM_AQ, EM, AQ
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
manajemen laba (EM), kualitas audit (AQ), dan moderasi
kualitas audit (EM_AQ) mampu menjelaskan 4.4% return
saham dan sisanya dijelaskan oeh sebab-sebab lain di luar
model seperti Price earning ratio (PER), Earnings per share
(EPS) serta Return on investment (ROI).
73
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1 dan X2 disajikan
dalam tabel 4.9, sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.306 3 1.769 4.943 .002b
Residual 90.878 254 .358
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_AQ, EM, AQ
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.9 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 4.943
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.002. Karena probabilitas
signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0.05, maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi return saham, atau dapat
dikatakan bahwa variabel manajemen laba (EM), kualitas audit
(AQ), dan moderasi kualitas audit (EM_AQ) secara bersama-
sama berpengaruh terhadap return saham.
c) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1 dan X2 disajikan
dalam tabel 4.10, sebagai berikut:
74
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .567 .115 4.918 .000
EM .062 .017 .320 3.596 .000
AQ -.364 .159 -.297 -2.282 .023
EM_AQ -.048 .024 -.299 -2.039 .043
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa moderasi kualitas
audit (EM_AQ) secara individual berpengaruh terhadap
variabel return saham dengan tingkat signifikansi sebesar 0.043
atau lebih kecil dari 0.05 atau dengan kata lain menerima H2.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit
merupakan variabel pemoderasi hubungan manajemen laba
dengan return saham.
Berdasarkan tabel 4.10 maka dapat diperoleh model
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0.567 + 0.062X1 - 0.364X2 - 0.048(X1X2) + 0.115
Keterangan:
Y = Return saham
X1 = Manajemen laba
75
X2 = Kualitas audit
X1X2 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan
kualitas audit yang menggambarkan pengaruh variabel
moderating kualitas audit terhadap hubungan manajemen
laba dengan return saham.
2) Interaksi Antara Manajemen Laba (X1) dengan Kepemilikan
Manajerial (X3) Mempengaruhi Return Saham (Y)
a) Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Y, X1
dan X3 disajikan dalam tabel 4.11, sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X3
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .264a .069 .058 .5936046631
a. Predictors: (Constant), EM_MNJR, EM, MNJR
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
manajemen laba (EM), kepemilikan manajerial (MNJR), dan
moderasi kepemilikan manajerial (EM_MNJR) mampu
menjelaskan 5.8% return saham dan sisanya dijelaskan oeh
sebab-sebab lain di luar model seperti Price earning ratio
(PER), Earnings per share (EPS) serta Return on investment
(ROI).
76
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1 dan X3 disajikan
dalam tabel 4.12, sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X3
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.683 3 2.228 6.322 .000b
Residual 89.501 254 .352
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_MNJR, EM, MNJR
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar
6.322 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Karena
probabilitas signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0.05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return
saham, atau dapat dikatakan bahwa variabel manajemen laba
(EM), kepemilikan manajerial (MNJR), dan moderasi
kepemilikan manajerial (EM_MNJR) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap return saham.
c) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1 dan X3 disajikan
dalam tabel 4.13, sebagai berikut:
77
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .642 .118 5.441 .000
EM .072 .017 .371 4.175 .000
MNJR -.481 .159 -.394 -3.030 .003
EM_MNJR -.064 .024 -.391 -2.740 .007
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa manajeman laba (EM),
kepemilikan manajerial (MNJR) dan moderasi kepemilikan
manajerial (EM_MNJR) secara individual berpengaruh
terhadap variabel return saham. Variabel moderasi kepemilikan
manajerial merupakan interaksi antara manajemen laba dengan
kepemilikan manajerial mempunyai tingkatan signifikansi
(Sig.) sebesar 0.007 atau dengan kata lain menerima H3.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan
manajerial merupakan variabel pemoderasi hubungan
manajemen laba dengan return saham.
Berdasarkan tabel 4.13 maka dapat diperoleh model
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0.642 + 0.072X1 - 0.481X3 - 0.064(X1X3) + 0.118
78
Keterangan:
Y = Return saham
X1 = Manajemen laba
X3 = Kepemilikan manajerial
X1X3 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan
kepemilikan manajerial yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating kepemilikan manajerial terhadap
hubungan manajemen laba dengan return saham.
3) Interaksi Antara Manajemen Laba (X1) dengan Kepemilikan
Institusional (X4) Mempengaruhi Return Saham (Y)
a) Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Y, X1
dan X4 disajikan dalam tabel 4.14, sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X4
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .214a .046 .035 .6011192000
a. Predictors: (Constant), EM_INST, INST, EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
manajemen laba (EM), kepemilikan institusional (INST), dan
moderasi kepemilikan institusional (EM_INST) mampu
menjelaskan 3.5% return saham dan sisanya dijelaskan oeh
79
sebab-sebab lain di luar model seperti Price earning ratio
(PER), Earnings per share (EPS) serta Return on investment
(ROI).
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1 dan X4 dijelaskan
dalam tabel 4.15, sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X4
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.402 3 1.467 4.061 .008b
Residual 91.781 254 .361
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_INST, INST, EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.15 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar
4.061 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.008. Karena
probabilitas signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0.05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return
saham, atau dapat dikatakan bahwa variabel manajemen laba
(EM), kepemilikan institusional (INST), dan moderasi
kepemilikan institusional (EM_INST) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap return saham.
80
c) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1 dan X4 disajikan
dalam tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X4
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.381 .534 -.713 .476
EM -.095 .082 -.493 -1.164 .246
INST .156 .109 .205 1.434 .153
EM_INST .027 .017 .708 1.629 .105
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel moderasi
kepemilikan institusional (EM_INST) memiliki timgkat
signifikansi (Sig.) sebesar 0.105 (lebih besar dari 0.05) atau
dengan kata lain menolak H4. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kepemilikan institusional tidak bisa menjadi variabel
moderasi antara manajemen laba terhadap return saham.
4) Interaksi Antara Manajemen Laba (X1) dengan Komite Audit
(X5) Mempengaruhi Return Saham (Y)
a) Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Y, X1
dan X5 disajikan dalam tabe 4.17, sebagai berikut:
81
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X5
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .197a .039 .028 .6032834213
a. Predictors: (Constant), EM_KMT, KMT, EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
manajemen laba (EM), komite audit (KMT), dan moderasi
komite audit (EM_KMT) mampu menjelaskan 2,8% return
saham dan sisanya dijelaskan oeh sebab-sebab lain di luar
model seperti Price earning ratio (PER), Earnings per share
(EPS) serta Return on investment (ROI).
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1 dan X5 disajikan
dalam tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X5
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.740 3 1.247 3.426 .018b
Residual 92.444 254 .364
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_KMT, KMT, EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
82
Tabel 4.18 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar
3.426 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.018. Karena
probabilitas signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0.05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return
saham, atau dapat dikatakan bahwa variabel manajemen laba
(EM), komite audit (KMT), dan moderasi komite audit
(EM_KMT) secara bersama-sama berpengaruh terhadap return
saham.
c) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1 dan X5 disajikan
dalam tabel 4.19 sebagai berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X5
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .925 .703 1.316 .189
EM .064 .082 .330 .778 .437
KMT -.163 .207 -.078 -.788 .431
EM_KMT -.008 .024 -.146 -.337 .736
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa variabel moderasi komite
audit (EM_KMT) memiliki tingkat signifikansi (Sig.) sebesar
0.736 (lebih besar dari 0.05) atau dengan kata lain menolak H5.
83
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komite audit tidak bisa
menjadi variabel moderasi antara manajemen laba terhadap
return saham.
5) Interaksi Antara Manajemen Laba (X1) dengan Komisaris
Independen (X6) Mempengaruhi Return Saham (Y)
a) Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefiensi determinasi (R2) untuk variabel Y, X1
dan X6 disajikan dalam tabel 4.20, sebagai berikut:
Tabel 4.20
Hasil Uji Koefiensi Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X6
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .199a .040 .028 .6030363311
a. Predictors: (Constant), EM_INDP, INDP, EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
manajemen laba (EM), komisaris independen (INDP), dan
moderasi komisaris independen (EM_INDP) mampu
menjelaskan 2.8% return saham dan sisanya dijelaskan oeh
sebab-sebab lain di luar model seperti Price earning ratio
(PER), Earnings per share (EPS) serta Return on investment
(ROI).
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1 dan X6 disajikan
dalam tabel 4.21, sebagai berikut:
84
Tabel 4.21
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X6
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.816 3 1.272 3.498 .016b
Residual 92.368 254 .364
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_INDP, INDP, EM
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.21 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar
3.498 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.016. Karena
probabilitas signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0.05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return
saham, atau dapat dikatakan bahwa variabel manajemen laba
(EM), komisaris independen (INDP), dan moderasi komisaris
independen (EM_INDP) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap return saham.
c) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1 dan X6 disajikan
dalam tabel 4.22, sebagai berikut:
85
Tabel 4.22
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X6
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .244 .321 .760 .448
EM .037 .044 .193 .846 .398
INDP .342 .769 .061 .445 .657
EM_INDP -.001 .104 -.002 -.009 .993
a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah.
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa variabel moderasi
komisaris independen (EM_INDP) memiliki tingkat
signifikansi (Sig.) sebesar 0.993 (lebih besar dari 0.05) atau
dengan kata lain menolak H6. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa komisaris independen tidak bisa menjadi variabel
moderasi antara manajemen laba terhadap return saham.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel manajemen laba mampu
menjelaskan 3.2% return saham. Secara individual manajemen laba
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham dengan nilai
signifikansi sebesar 0.002 atau lebih kecil dari 0.005.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan ditemukan bahwa
manajemen laba berpengaruh signifikan positif dan signifikanterhadap
86
return saham, dapat diartikan bahwa saat manajemen laba suatu
perusahaan tinggi maka return saham perusahaan tersebut juga akan
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para pemegang saham ataupun calon
investor tidak mempertimbangkan apakah manajer perusahaan melakukan
aktivitas manajemen laba atau tidak, karena dalam penelitian ini
ditemukan hubungan yang signifikan positif antara keduanya. Keadaan ini
bisa saja terjadi karena pemegang saham ataupun calon investor
menjadikan informasi yang termuat dalam laporan keuangan sebagai salah
satu tolak ukur melakukan investasi, tanpa mempertimbangkan apakah
terdapat aktivitas manajemen laba di dalam perusahaan yang hendak
dijadikan tempat berinvestasi.
Adanya hubungan yang positif signifikan antara manajemen laba
dengan return saham dapat pula terjadi akibat aktivitas manajemen laba
yang dilakukan pihak manajemen perusahaan dianggap dapat membuat
informasi yang termuat dalam laporan tahunan yang dipublikasi menjadi
lebih menarik, sehingga para pemegang saham tetap menanamkan saham
dan calon investor tertarik untuk melakukan investasi di perusahaan
terkait.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ferdiansyah
dan Purnamasari (2012) yang menemukan bahwa variabel manajemen laba
secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Namun, hasil
dari arah penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bangun dan Safei (2011) dan Nuryaman (2013) yang menemukan
87
bahwa secara parsial variabel manajemen laba memiliki arah yang negatif
dan signifikan terhadap return saham.
2. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kualitas Audit terhadap
Return Saham
Hasil moderated regresion analysis (MRA) atau uji interaksi
menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, kualitas audit dan moderasi
kualitas audit mampu menjelaskan 4.4% return saham. Manajemen laba,
kualitas audit dan moderasi kualitas audit secara simultan dan parsial
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel moderasi kualitas
audit menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.043 atau lebih kecil dari
0.005, hal ini menandakan bahwa kualitas audit mampu menjadi variabel
pemoderasi hubungan antara manajemen laba terhadap return saham.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan ditemukan bahwa
kualitas audit berhasil menjadi variabel moderasi pengaruh manajemen
laba terhadap return saham, dapat diartikan bahwa hubungan manajemen
laba dengan return saham suatu perusahaan berhasil diperlemah dengan
adanya kualitas audit. Keberhasilan kualitas audit dalam memperlemah
hubungan antara manajemen laba terhadap return saham ini mendukung
peraturan yang diberlakukan di Indonesia dalam peraturan No: KEP-
431/BL/2012 menyatakan bahwa laporan tahunan publikasi adalah laporan
tahunan audited. Pemerintah mengharuskan laporan tahunan publikasi
adalah laporan audited salah satunya adalah untuk mengurangi adanya
konflik keagenan antara agent dan principal. Konflik keagenan ini dapat
88
dikurangi dengan adanya fungsi pengawasan dari pihak ketiga (auditor)
yang berasal dari KAP berkualitas (KAP big four). Salah satu konflik
keagenan yang dapat timbul antara agent dan principal adalah aktivitas
manajemen laba, sehingga dengan dilakukannya audit oleh auditor
eksternal, aktivitas manajemen laba ini akan berkurang atau dengan kata
lain konflik keagenan antara pihak agent dan principal berkurang dengan
adanya audit berkualitas (KAP big four).
Selain dapat mengurangi aktivitas manajemen laba, kualitas audit juga
dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham atas informasi yang
termuat dalam laporan publikasi perusahaan. Tingkat kepercayaan
pemegang saham selaku (principal) atas informasi yang termuat dalam
laporan publikasi perusahaan meningkat seiring dengan dilakukannya
audit oleh auditor eksternal. Berdasarkan penjabaran di atas dapat
disimpulkan bahwa kualitas audit mampu memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham. Dengan adanya audit berkualitas
(KAP big four), aktivitas manajemen laba dapat terdeksi lebih awal/lebih
dini sehingga kualitas audit akan mampu mengurangi aktivitas manajemen
laba. Dengan berkurangnya aktivitas manajemen laba, maka return saham
perusahaan akan meningkat.
Penelitian ini mendukung penelitian Nuryaman (2013) bahwa kualitas
audit berhasil memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return
saham, dan Herawaty (2008) bahwa kualitas audit mampu mememoderai
hubungan manajemen laba terhadap nilai perusahaan serta penelitian yang
89
dilakukan oleh Nurrohman dan Zulaikha (2013) bahwa kualitas audit
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yasar
(2012) yang menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas audit dalam mendeteksi manajemen laba.
3. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial
terhadap Return Saham
Hasil moderated regresion analysis (MRA) atau uji interaksi
menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, kepemilikan manajerial
dan moderasi kepemilikan manajerial mampu menjelaskan 5.8% return
saham. Manajemen laba, kepemilikan manajerial dan moderasi
kepemilikan manajerial secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Variabel moderasi menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0.007 atau lebih kecil dari 0.005, hal ini menandakan
bahwa kepemilikan manajerial mampu menjadi variabel pemoderasi
hubungan antara manajemen laba terhadap return saham.
Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan bahwa adanya kepemilikan
manajerial ternyata berhasil memoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham, dapat diartikan bahwa saat suatu perusahaan
terdapat kepemilikan manajerial maka perusahaan akan cenderung tidak
melakukan manajemen laba. Hal ini timbul karena manajer perusahaan
yang sekaligus menjadi pemegang saham tidak menginginkan membuat
laporan keuangan dengan menggunakan manajemen laba, sehingga
90
manajemen laba perusahaan menjadi berkurang dengan adanya
kepemilikan manajerial. Dengan adanya moderasi kepemilikan manajerial
terhadap penurunan aktivitas manajemen laba maka akan menyebabkan
return saham perusahaan meningkat.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sa’enz, et all.
(2014) bahwa kepemilikan manajerial mampu mengurangi
praktik/aktivitas manajemen laba yang berpengaruh terhadap return saham
suatu perusahaan. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sugiyanto (2011) dan Pertiwi dan Pratama (2012), yang menemukan
bahwa tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang signifikan antara
kepemilikan manajerial dengan return saham.
4. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kepemilikan Institusional
terhadap Return Saham
Hasil moderated regresion analysis (MRA) atau uji interaksi
menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, kepemilikan institusional
dan moderasi kepemilikan institusional mampu menjelaskan 3.5% return
saham. Manajemen laba, kepemilikan institusional dan moderasi
kepemilikan institusional secara simultan berpengaruh terhadap return
saham. Namun secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap return saham. Variabel moderasi kepemilikan institusional
menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.109 (>0.005), hal ini
menandakan bahwa kepemilikan institusional bukanlah variabel
pemoderasi hubungan antara manajemen laba dengan return saham.
91
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, bahwa kepemilkan
instistusional bukanlah variabel pemoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham, ini dapat diartikan bahwa ada atau tidak adanya
saham oleh kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan
dengan aktivitas manajemen laba terhadap return saham. Hal ini terjadi
karena perusahaan akan tetap melakukan manajemen laba atau tidak
melakukan manajemen laba dengan atau tanpa adanya kepemilikan
institusional. Sehingga kepemilikan institusional tidak menjadi motivasi
bagi seorang manajer perusahaan melakukan aktivitas manajemen laba.
Penelitian ini mendukung penelitian Nur’ainy (2009) dan Sugiyanto
(2011) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kepemilikan institusional dengan return saham. Namun tidak sejalan
dengan penelitian Herawaty (2008), Ferdiansyah dan Purnamasari (2012)
serta Ajiwanto dan Herawati (2013) yang menemukan bahwa terdapat
pengaruh antara kepemilikan institusional dengan return saham.
5. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Komite Audit terhadap
Return Saham
Hasil moderated regresion analysis (MRA) atau uji interaksi
menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, komite audit dan moderasi
komite audit mampu menjelaskan 2.8% return saham. Manajemen laba,
komite audit dan moderasi komite audit secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Namun secara parsial tidak berpengaruh
terhadap return saham. Variabel moderasi komite audit menunjukkan
92
tingkat signifikansi sebesar 0.458 (>0.005), hal ini menandakan bahwa
komite audit bukanlah variabel pemoderasi hubungan antara manajemen
laba terhadap return saham.
Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan bahwa komite audit
bukanlah variabel pemoderasi hubungan manajemen laba terhadap return
saham, ini dapat diartikan bahwa komposisi komite audit tidak
berpengaruh secara signifikan dengan praktik manajemen laba terhadap
return saham. Hal ini terjadi karena diberlakukannya peraturan Kep-
643/BL/2012 Peraturan No. IX.I.5 tentang komposisi komite audit yaitu
terdapat minimal satu komisaris independen yang merangkap sebagai
ketua komite audit dan 2 orang lainnya berasal dari pihak luar. Dengan
adanya peraturan ini, maka rata-rata komposisi komite audit perusahaan
yang dijadikan sample penelitian sama besar, sehingga tidak dapat dilihat
pengaruhnya dalam memoderasi hubungan manajemen laba terhadap
return saham.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Melzatia
(2004) dan Ajiwanto dan Herawati (2013), menemukan bahwa komite
audit tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun tidak
sejalan dengan penelitian Herawaty (2008), menemukan bahwa komite
audit berhasil memoderasi hubungan earnings management terhadap nilai
perusahaan.
93
6. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Komisaris Independen
terhadap Return Saham
Hasil moderated regresion analysis (MRA) atau uji interaksi
menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, komisaris independen dan
moderasi komisaris independen mampu menjelaskan 2.8% return saham.
Manajemen laba, komisaris independen dan moderasi komisaris
independen secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Namun
secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham. Variabel moderasi
komite audit menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.993 (>0.005), hal
ini menandakan bahwa komisaris independen bukanlah variabel
pemoderasi hubungan antara manajemen laba terhadap return saham.
Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan bahwa komisaris independen
bukanlah variabel pemoderasi hubungan manajemen laba terhadap return
saham, ini dapat diartikan bahwa komposisi komisaris independen tidak
berpengaruh secara signifikan dengan praktik manajemen laba terhadap
return saham. Hal ini terjadi karena dalam Undang-undang RI No. 40
tahun 2007 pasal 108 diatur mengenai komposisi komisaris independen
yaitu minimal terdapat 1 orang komisaris independen dan 2 orang anggota
komisaris. Adanya peraturan ini membuat komposisi komisaris
independen antar perusahaan sama besarnya, karena memiliki komposisi
komisaris independen yang sama maka variabel ini tidak memiliki
pengaruh terhadap hubungan manajemen laba terhadap return saham.
94
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto
(2011) dan Ajiwanto dan Herawati (2013), yang menemukan bahwa
komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Namun tidak sejalan dengan penelitian Herawaty (2008) menemukan
bahwa komisaris independen mampu mengurangi pengaruh manajemen
laba terhadap return saham.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Good Corporate
Governance (GCG) dan kualitas audit dalam memoderasi hubungan
manajemen laba terhadap return saham. Sampel penelitian ini berjumlah 258
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012
sampai dengan 2014. Berdasarkan data yang telah dikumpulan dan hasil
pengujian yang telah dilakukan terhadap rumusan masalah dengan
menggunakan analisis regresi dan model regresi moderate uji interaksi atau
lebih dikenal dengan nama MRA (Moderated Regresion Analysis), maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.002.. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Ferdiansyah dan Purnamasari (2012),
namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bangun dan
Safei (2011) serta Nuryaman (2013) yang menemukan adanya pengaruh
negatif dan signifikan antara manajemen laba terhadap return saham.
2. Interaksi antara manajemen laba dengan kualitas audit berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya
tingkat signifikansi variabel moderasi sebesar 0.043. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Nuryaman (2013) dan Herawaty (2008) bahwa
kualitas audit berhasil memoderasi hubungan manajemen laba dengan
96
return saham serta Nurrohman dan Zulaikha (2013) bahwa kualitas audit
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yasar (2012)
yang menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas audit
dalam mendeteksi manajemen laba.
3. Interaksi antara manajemen laba dengan kepemilikan manajerial
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat dijelaskan
oleh besarnya tingkat signifikansi variabel moderasi sebesar 0.007. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Sa’enz, et all. (2014) bahwa
kepemilikan manajerial mampu mengurangi praktik/aktivitas manajemen
laba yang berpengaruh terhadap return saham suatu perusahaan. Namun
bertentang dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto (2011) dan
Pertiwi dan Pratama (2012) yang menemukan bahwa tidak terdapat
pengaruh atau hubungan yang signifikan antara kepemilikan manajerial
dengan return saham
4. Kepemilikan institusional tidak dapat menjadi variabel moderasi antara
manajemen laba terhadap return saham. Hal ini karena tingkat signifikansi
moderasi sebesar 0.105 atau berada jauh di atas 0.05. Penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur’ainy (2009)
dan Sugiyanto (2011) yang menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara kepemilikan institusional dengan return saham.
Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Herawaty
(2008), Ferdiansyah dan Purnamasari (2012) serta Ajiwanto dan Herawati
97
(2013) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh antara kepemilikan
institusional dengan return saham.
5. Komite audit tidak dapat menjadi variabel moderasi antara manajemen
laba terhadap return saham. Hal ini karena tingkat signifikansi moderasi
sebesar 0.736 atau jauh di atas 0.05. Penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Melzatia (2004) dan Ajiwanto
dan Herawati (2013) yang menemukan bahwa komite audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun tidak konsisten
dengan penelitian Herawaty (2008) menemukan bahwa komite audit
berhasil memoderasi hubungan earnings management terhadap nilai
perusahaan.
6. Komisaris independen tidak dapat menjadi variabel moderasi antara
manajemen laba terhadap return saham. Hal ini karena tingkat signifikansi
moderasi sebesar 0.993 atau jauh di atas 0.05. Penelitian ini konsisten
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sugiyanto (2011)
dan Ajiwanto dan Herawati (2013), yang menemukan bahwa komisaris
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun
hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Herawaty (2008)
menemukan bahwa komisaris independen mampu mengurangi pengaruh
manajemen laba terhadap return saham.
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa hanya variabel
kualitas audit dan kepemilikan manajerial yang berhasil memoderasi
hubungan manajemen laba terhadap return saham. Variabel lain yang
98
digunakan sebagai proksi good corporate governance seperti kepemilikan
institusional, komite audit dan komisaris independen tidak berhasil menjadi
variabel pemoderasi hubungan manajemen laba terhadap return saham.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, kualitas audit dan kepemilikan manajerial
(sebagai salah satu proksi good corporate governance) mampu memoderasi
hubungan manajemen laba terhadap return saham. Aktivitas manajemen laba
yang dilakukan sebuah perusahaan akan direspon oleh pasar yaitu adanya
pengaruh terhadap return saham. Hubungan ini terjadi karena pasar merespon
pemberian sinyal yang dilakukan oleh perusahaan berupa laporan keuangan
tahunan yang secara rutin dipublikasikan. Laporan tahunan ini menjadi salah
satu alat para pemegang saham untuk tetap menginvestasikan dananya pada
perusahaan tersebut serta salah satu alat untuk menarik perhatian para calon
investor untuk dapat menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
Terdapat peraturan di Indonesia yang mengharuskan laporan tahunan yang
dipublikasikan adalah laporan tahunan audited atau laporan tahunan yang
sudah diaudit oleh pihak independen atau biasa dikenal dengan sebutan Kantor
Akuntan Publik. Setiap perusahaan bebas memilih KAP mana yang ditunjuk
untuk melakukan audit atas laporan keuangannya. Kualitas audit dikatakan
semakin baik apabila diaudit oleh KAP Big Four, karena mampu mendeteksi
lebih baik sejauh mana perusahaan melakukan praktik manajemen laba yang
akan berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Sehingga perusahaan
disarankan memilih KAP yang dapat memberikan kualitas terbaik, dengan
99
tujuan dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dan akan meningkatkan
return saham perusahaan terkait.
Tidak hanya kualitas audit, terdapat faktor lain yang dapat berpengaruh
terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham yaitu dengan
diterapkannya good corporate governance. Terdapat setidaknya empat peran
implementasi good corporate governance, yaitu kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, komite audit dan komisaris independen. Dari ke-
empat peran implementasi good corporate governance terdapat salah satu
peran yang berhasil memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return
saham yaitu kepemilikan manajerial. Hal ini terjadi dikarenakan apabila
manajer perusahaan selaku pembuat keputusan terkait dengan hal yang
termuat dalam laporan keuangan, menyebabkan mereka enggan melakukan
manajemen laba karena terdapat kepentingan lain selain hanya sebagai
manajer, yaitu mereka juga merupakan pemegang saham. Sehingga hal-hal
yang mereka lakukan akan ditujukan pula untuk kemakmuran pemegang
saham yang akan secara signifikan berpengaruh terhadap return saham
perusahaan.
Kepemilikan institusional, komite audit dan komisaris independen juga
merupakan peran pengimplementasian good corporate governance. Namun,
ketiga peran tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam
memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return saham. Hal ini terjadi
karena seluruh perusahaan menerapkan hal tersebut atas dasar kewajiban
memenuhi peraturan, sehingga tidak dapat dijadikan pengukuran untuk
100
melihat pengaruh ketiganya dalam memoderasi hubungan manajemen laba
dengan return saham.
C. Keterbatasan
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
melemahkan hasil penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat banyak sekali metode untuk mengukur manajemen laba,
sehingga Peneliti memiliki kesulitan untuk memilih metode yang
paling tepat digunakan dalam penelitian.
2. Peneliti memiliki keterbatasan untuk membuat model regresi yang
lebih baik, sehingga menghasil adjusted R2
yang sangat kecil.
D. Saran
Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan proksi
variabel good corporate governance yang paling tepat.
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel
yang berpengaruh terhadap return saham. Dimana return saham dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Price earning ratio (PER),
Earnings per share (EPS), dan Return on investement (ROI).
101
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel, tidak
hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja dan dengan
menambah periode penelitian, misalnya selama 5 tahun.
102
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Musdalifah., Sri Mintarti., Maryam Nadir. “Manajemen Investasi
Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham”,
Deepublish, Yogyakarta, 2015.
Bangun, Nurainun dan Priska Dwicahya Safei. “Pengaruh Manajemen Laba
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four
dan Non Big Four”, Jurnal Akuntansi, Vol. 11, No. 1, 2011.
Bursa Efek Indonesia. “Buku Panduan Go Public IDX”. 2012.
Ferdiansyah dan Dian Purnamasari. “Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return
Saham dengan Kecerdasan Investor sebagai Variable Moderating”, Jurnal
Sains Manajemen & Akuntansi, Vol. IV, No. 2, 2012.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Gitman, Lawrence J. “Principle of Managerial Finance”, Pearson Education,
Limited, 2009.
Gonzalez, Jesus Saenz., Emma Garcia., Meca. “Does Corporate Governance
Influence Earnings Management in Latin American Markets?”, J Bus
Ethics, Vol.121. 2014.
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.
Healy, P., Wahlen, J. “A review of the earnings management literature and its
implication for standard setting”, Accounting Horizons, Vol. 13, 1999.
Hendrianto. “Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Konservatisme
Akuntansi di Indonesia”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No.
3, 2012.
Herawaty, Vinola. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating
Variable dari Pengaruh Eranings Management Terhadap Nilai
Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, 2008.
Hussainey, Khalde. “The Impact of Audit Quality on Earnings Predictability”,
Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 4, 2009.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.
103
Jensen, M. C dan Meckling, W.H. “Theory of the Firm: Managerial Behaviour,
Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of Finanacial
Economics, Vol. 3, No. 4, 1976.
Kodrat, David Sukardi dan Christian Herdinata. “Manajemen Keuangan based on
Empirical Research”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.
Komisi Pemberantasan Korupsi. “Laporan Tahunan KPK”. 2011
Komisi Pemberantasan Korupsi. “Laporan Tahunan KPK”. 2012
Komisi Pemberantasan Korupsi. “Laporan Tahunan KPK”. 2013
Komisi Pemberantasan Korupsi. “Laporan Tahunan KPK”. 2014
Melzatia, Shinta. “Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance
Terhadap Return Saham dan Volatiitas Saham”, Tesis Universitas
Indonesia, 2004.
Moradi, Mehdi dan Mahdi Sakeli. “The Effect of Qualified Audit Report on Share
Prices and Returns: Evidence of Iran”, African Journal of Business
Management, Vol. 5, No. 8, 2011.
Nastiti, Ari Sita dan Tatang Ary Gumanti. “Kualitas Audit dan Manajemen Laba
pada Initial Public Offerings Di Indonesia”, Jurnal Simposium Nasional
Akuntansi XIV, Aceh, 2011.
Nur’ainy, Renny. “Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance pada
Return Saham melalui Efisiensi Operasi Perusahaan”, Tesis Universitas
Gunadarma, Jakarta, 2011.
Nurrohman, Muhammad Husni dan Zulaikha. “Pengaruh Earning Per Share,
Return Saham, Kualitas Audit, dan Hail Laba terhadap Return Saham Satu
Tahun ke Depan”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 3, 2013.
Nuryaman. “The Influence of Earnings Management on Stock Return and the
Role of Audit Quality as a Moderating Variable”, International Journal of
Trade Economics and Finance, Vol. 4, No. 2, 2013.
Otoritas Jasa Keuangan. “Indonesia Corporate Governance Roadmap”. 2012.
Parasetya, Mutiara Tresna dan Agus Purwanto. “Pengaruh Penerimaan Opini
Audit Going Concern (GCO), Profitabilitas dan Risiko Keuangan terhadap
Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”, Jurnal Universitas Diponegoro, 2011.
104
Pearce II, John A dan Richard B. Robinson. “Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-
431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-
643/BL/2012 Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Peraturan Menteri Keuangan RI No. 88/PMK06/2015 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan Perseroan di Bawah
Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan.
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola yang Baik pada BUMN.
Pertiwi, Tri Kartika dan Ferry Madi Ika Pratama. “Pengaruh Kinerja Keuangan,
Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Food and
Beverage”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 14, No. 2, 2012.
Sagara, Yusar dan Fitri Jalil. “Auditing”, Penerbit UIN Jakarta Pres, Jakarta, 2013.
Samsul, Mohamad. “Pasar Modal & Manajemen Portofolio”, Erlangga, Jakarta,
2008.
Santoso, Singgih. “SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elek Media Komputindo
Gramedia, Jakarta, 2004.
Sefiana, Eka. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Manajemen
Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI”, Jurnal Riset
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Vol. 9, No. 2, 2009.
Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Salemba Empat, Jakarta,
2006.
Sugiyanto, Evitiatiwi Kusumaningtyas. “Peningkatan Return Saham dan Kinerja
Keuangan melalui Corporate Social Responsibility dan Good Corporate
Govrnance”, Aset ISSN, Vol. 13, No. 1, 2011.
Sugiyono. “Statistik Untuk Peneletian”, Alfa Beta, Bandung, 2008.
Sujono dan Soebiantoro. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,
Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, 2007.
105
Sulistyanto, Sri. “Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris”, Grasindo, Jakarta,
2008.
Suryabrata, Sumadi. “Metodologi Penelitian”, Rajawali Pers, Jakarta, 2013.
Tandelilin, Eduardus. “Portofolio dan Investasi”, Kanisius, Yogyakarta, 2010.
Tarjo. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional Dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham Serta Cost Of Equity Capital”,
Jurnal Simposium Nasional Akuntansi II, 2008.
Undang-undang RI No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Watkins, Ann L., Hillison William., Morecroft Susan. “Audit Quality: A
Synthesis of Theory and Empirical Evidence”, Journal of Accounting
Literature, Vol. 23, 2004.
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”,
Erlangga, Jakarta, 1993.
Widiatmojo, Sawiji. “Cara Sehat Invstasi di Pasar Modal: Pengantar Menjadi
Investor Profesional”, PT. Elek Media Komputindo Gramedia, Jakarta,
2005.
Wiryadi, Arri dan Nurzi Sebrina. “Pengaruh Asimetri Informasi Kualitas Audit,
Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba”, WRA, Vol. 1, No.
2, 2013.
Yasar, Alpaslan. “Bif Four Auditors’ Audit Quality and Earnings Management:
Evidence from Turkish Stock Market”, Journal of Business and Social
Science, Vol. 4, No. 17, 2013.
Yocelyn, Azilia dan Yulius Jogi Christiawan. “Analisis Pengaruh Perubahan Arus
Kas dan Laba Akuntansi terhadap Return Saham pada Perushaaan
Berkapitalisasi Besar”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No. 2,
2012.
Yushita, Amanita Novi. “Earnings Management Dalam Hubungan Keagenan”,
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII, No. 1, 2010.
http://www.bpkp.go.id
http://www.idx.co.id
106
107
108
Lampiran 1
Perhitungan Variabel Independen
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
1 AKPI -0.000000000000080303 -0.00302736128074 -0.086177979261100 18,912,331,000 -0.089205340541924 -3.577043193
2 AMFG -0.000000000000046458 0.00987258580351 -0.085449192464864 (64,526,000,000) -0.075576606661398 -6.031551394
3 APLI -0.000000000000373466 0.00855330501024 -0.093048710101586 18,515,646,973 -0.084495405091717 -3.534647221
4 BRNA -0.000000000000194110 0.02913801414903 -0.110131238970061 (40,452,651,000) -0.080993224821227 -5.097679265
5 BRPT -0.000000000000006552 0.00812586216631 -0.107290369270531 (2,014,147,499,886) -0.099164507104231 -12.91331752
6 BUDI -0.000000000000058871 -0.02235612317706 -0.099386175666479 3,438,000,000 -0.121742298843596 -0.167194721
7 CTBN -0.000000000000056117 -0.01058313602802 -0.036114636193233 303,129,556,543 -0.046697772221314 -9.125735494
8 DPNS -0.000000000000725384 -0.00673345673479 -0.010515189568859 14,077,725,174 -0.017248646304376 -2.986602454
9 EKAD -0.000000000000526111 0.02476124459682 -0.059639326079560 7,614,824,201 -0.034878081483270 -1.757608707
10 ETWA -0.000000000000201382 0.00926487302946 -0.064446073565032 (14,834,319,453) -0.055181200535769 -3.091301664
11 FASW -0.000000000000025324 -0.01663148488199 -0.129843873249638 (416,912,216,980) -0.146475358131654 -9.763166285
12 FPNI -0.000000000000041506 0.02136454867551 -0.080628498592460 (183,083,504,262) -0.059263949916993 -8.117299619
13 GDST -0.000000000000127882 -0.06281200011273 -0.054493907619559 (323,623,758,962) -0.117305907732419 -9.256578114
14 IGAR -0.000000000000351538 0.00924498262310 -0.020100694632993 12,315,976,182 -0.010855712010248 -2.719209499
15 INKP -0.000000000000002176 -0.00150810609455 -0.120231174050218 (1,075,865,080,450) -0.121739280144769 -11.65917559
16 INRU -0.000000000000042901 0.00873979788776 -0.107108135261118 (339,031,086,194) -0.098368337373402 -9.349598513
17 INTP -0.000000000000006887 0.01922554346015 -0.000000072570281 (911,434,000,000) 0.019225470889859 -11.32745327
18 JPRS -0.000000000000286015 -0.04643848567033 -0.005858669043705 19,881,535,315 -0.052297154714318 -3.676997762
19 KIAS -0.000000000000060987 0.00822254416316 -0.107583630846649 (60,092,088,230) -0.099361086683551 -5.889171286
Bersambung pada halaman selanjutnya.
109
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
20 LION -0.000000000000341702 0.01295030918124 -0.013805590423482 18,767,502,541 -0.000855281242582 -3.561668479
21 LMSH -0.000000000001275261 0.01847158673529 -0.040199735451897 30,693,786,003 -0.021728148717887 -4.545535355
22 MLIA -0.000000000000020428 0.01330990415307 -0.137545544472379 (549,200,742,000) -0.124235640319328 -10.31434296
23 MYRX -0.000000000000145016 -0.01326696079581 -0.053756754459524 (30,268,791,735) -0.067023715255481 -4.517649319
24 NIKL -0.000000000000135134 -0.00722069115085 -0.045366208561868 (123,528,191,805) -0.052586899712854 -7.330353714
25 PICO -0.000000000000222483 -0.01473879971460 -0.050365471039611 36,621,844,952 -0.065104270754430 -4.898704745
26 SIAP -0.000000000000765775 0.00521889043023 -0.071639607373566 (16,920,271,323) -0.066420716944104 -3.354439686
27 SIPD -0.000000000000047320 0.00075975438967 -0.093805919346548 157,782,118,323 -0.093046164956923 -7.819845074
28 SMGR -0.000000000000006358 0.01576134753069 -0.141790229154516 (665,224,969,000) -0.126028881623836 -10.69766547
29 SOBI -0.000000000000080874 0.08005300928562 -0.052197309034068 (221,296,000,000) 0.027855700251469 -8.496417251
30 SPMA -0.000000000000080553 0.00662951569546 -0.125501239626967 12,012,341,919 -0.118871723931590 -2.669284136
31 SRSN -0.000000000000346086 0.01142254436454 -0.036984411924882 24,410,228,000 -0.025561867560685 -4.087419357
32 SULI -0.000000000000073745 -0.00912691714199 -0.070981139451710 (128,986,300,895) -0.080108056593776 -7.416827315
33 TIRT -0.000000000000180915 0.01581408002147 -0.037025412688273 (44,753,285,145) -0.021211332666984 -5.299744613
34 TRST -0.000000000000060135 -0.00410317936444 -0.101173333224987 (15,050,909,308) -0.105276512589486 -3.120291724
35 YPAS -0.000000000000559261 0.01253937471236 -0.127703806638034 44,624,661,604 -0.115164431926229 -5.293988221
36 ADMG -0.000000000000022756 -0.01195927913638 -0.096802581956298 (145,885,091,527) -0.108761861092696 -7.663053442
37 ARGO -0.000000000000073103 0.01034392129814 -0.136284601203580 (132,575,919,000) -0.125940679905515 -7.471725817
38 BRAM -0.000000000000065728 -0.01884756290020 -0.110639046825992 (166,210,347,008) -0.129486609726255 -7.923923181
39 CNTX -0.000000000000376459 -0.03969540405698 -0.088778148001262 (63,414,730,708) -0.128473552058620 -5.996807267
Bersambung pada halaman selanjutnya.
110
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
40 ERTX -0.000000000000677668 0.13763793288279 -0.222113596938651 8,588,779,000 -0.084475664056542 -1.998328075
41 GDYR -0.000000000000105362 0.00232704451511 -0.078041088325251 (73,186,002,279) -0.075714043810245 -6.283423261
42 GJTL -0.000000000000010767 0.00387317307167 -0.087533033510274 (574,888,000,000) -0.083659860438613 -10.40576539
43 HDTX -0.000000000000123326 -0.02598342831982 -0.112072282383955 (45,486,869,375) -0.138055710703900 -5.332262305
44 IKBI -0.000000000000212162 0.24563482966704 -0.031696520667326 (55,235,162,633) 0.213938308999499 -5.720614416
45 INDR -0.000000000000020377 -0.00290028182821 -0.092211505133143 (244,106,065,090) -0.095111786961371 -8.692620555
46 JECC -0.000000000000199350 -0.01628559982260 -0.019101777470609 32,570,975,000 -0.035387377293409 -4.664258016
47 KARW -0.000000000009659229 -0.25633775782143 -2.832767705636910 (4,288,856,967) -3.089105463468000 -0.609455418
48 KBLI -0.000000000000115364 0.04011976466402 -0.059833023299462 115,676,961,033 -0.019713258635559 -7.199017882
49 KBLM -0.000000000000194415 0.01830181150540 -0.074820971417139 103,348,329,047 -0.056519159911937 -6.973625143
50 LPIN -0.000000000000794299 0.01748651166341 -0.005957941479967 9,975,491,752 0.011528570182652 -2.297677427
51 MASA -0.000000000000025553 0.00207793017680 -0.140612219577110 (497,539,020,557) -0.138534289400337 -10.11676288
52 MYTX -0.000000000000067626 -0.02357144007983 -0.114984066573062 (86,830,574,700) -0.138555506652964 -6.625332512
53 NIPS -0.000000000000279837 0.02714571919788 -0.079479812384470 11,418,074,824 -0.052334093186869 -2.567810128
54 PRAS -0.000000000000215161 0.00385528933210 -0.100770154133356 (32,403,018,182) -0.096914864801466 -4.653918051
55 PTSN -0.000000000000161130 0.00755378005213 -0.088333695076287 (83,779,126,806) -0.080779915024321 -6.553782693
56 SCCO -0.000000000000085874 0.01314901252496 -0.025636979285320 32,588,276,304 -0.012487966760443 -4.665320109
57 SMSM -0.000000000000094141 0.00500797987319 -0.061117122913589 (84,567,510,486) -0.056109143040491 -6.572515219
58 SSTM -0.000000000000148201 0.02727838797858 -0.074964161649563 (78,130,728,951) -0.047685773671134 -6.414181779
59 UNIT -0.000000000000410101 -0.00264384747273 -0.160643420518078 (10,509,492,976) -0.163287267991222 -2.40197279
Bersambung pada halaman selanjutnya.
111
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
60 VOKS -0.000000000000079464 0.01850613232865 -0.024561166164886 42,237,062,993 -0.006055033836312 -5.184011118
61 ADES -0.000000000000395510 0.06640742545436 -0.057541253227358 (3,898,000,000) 0.008866172226608 -0.418342109
62 AISA -0.000000000000034816 0.03061922887417 -0.057041799466286 144,348,000,000 -0.026422570592148 -7.641869009
63 CEKA -0.000000000000151817 -0.01822687927756 -0.040894535430975 (107,586,869,969) -0.059121414708682 -7.054012135
64 DLTA -0.000000000000179555 0.05882637500879 -0.022681520693760 (35,029,175,000) 0.036144854314852 -4.809777478
65 DVLA -0.000000000000135436 0.01432573273642 -0.039262355142041 29,701,650,000 -0.024936622405755 -4.479820107
66 GGRM -0.000000000000003198 0.02069458599358 -0.044120881364578 115,137,000,000 -0.023426295371006 -7.189660354
67 INAF -0.000000000000112118 -0.01453630409493 -0.050503629391141 83,299,672,244 -0.065039933486180 -6.542304136
68 KAEF -0.000000000000069661 0.01219425760256 -0.041549992349297 (24,848,657,113) -0.029355734746803 -4.12302233
69 KDSI -0.000000000000212742 0.02022337098987 -0.048548130139548 (13,627,945,458) -0.028324759149890 -2.921659902
70 KICI -0.000000000001429893 0.00675480523051 -0.017924341406317 2,011,300,821 -0.011169536177242 0.905021718
71 LMPI -0.000000000000182243 0.01061314337694 -0.066377850710294 16,775,474,255 -0.055764707333536 -3.337250815
72 MERK -0.000000000000213899 0.01053942111100 -0.017985903027010 19,403,593,000 -0.007446481916224 -3.628331417
73 MRAT -0.000000000000295863 0.00547382533075 -0.031321096194909 18,042,605,540 -0.025847270864458 -3.482886778
74 MYOR -0.000000000000018940 0.01306769977948 -0.071883025418084 (85,815,652,260) -0.058815325638622 -6.601817741
75 PSDN -0.000000000000296654 0.34945059823528 -0.111510482396239 14,877,107,795 0.237940115838747 -3.097062191
76 PYFA -0.000000000001059020 0.01960669144493 -0.093037109904673 5,756,936,452 -0.073430418460798 -1.198225842
77 RMBA -0.000000000000019735 -0.00272429509705 -0.057434398117954 20,757,000,000 -0.060158693215020 -3.763181985
78 SCPI -0.000000000000399976 0.00600425710561 -0.087388678943390 (29,792,287,000) -0.081384421838181 -4.485913976
79 SKLT -0.000000000000583464 0.02933367204579 -0.078823433484612 (7,298,138,015) -0.049489761439406 -1.672653405
Bersambung pada halaman selanjutnya.
112
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
80 SQBI -0.000000000000345536 0.00707013747965 -0.038955149198374 (3,037,051,000) -0.031885011719072 0.080811135
81 TCID -0.000000000000110535 0.01667058225843 -0.064607234991626 (100,079,891,293) -0.047936652733304 -6.909352467
82 TSPC -0.000000000000029409 0.02003331623172 -0.039087487672425 147,489,263 -0.019054171440734 6.130584891
83 ULTJ -0.000000000000057326 0.03657759169728 -0.074568995211773 (138,171,534,112) -0.037991403514546 -7.554406735
84 UNVR -0.000000000000011925 0.03873264171110 -0.099506436557126 (352,501,000,000) -0.060773794846034 -9.427521825
85 AKKU -0.000000000011859717 -0.15388125977503 -0.341917000650214 (4,346,768,265) -0.495798260437106 -0.63628019
86 AKPI -0.000000000000072893 0.00257100510922 -0.096420029011197 58,882,477,000 -0.093849023902048 -5.848501991
87 ALKA -0.000000000000845266 0.18190914169331 -0.010697733256384 192,049,000 0.171211408436085 5.602594557
88 AMFG -0.000000000000040123 0.01044156857131 -0.078760591907161 (213,513,000,000) -0.068319023335891 -8.424810348
89 APLI -0.000000000000374400 -0.01374627830906 -0.085459777254930 (59,721,196,285) -0.099206055564361 -5.876788915
90 BRNA -0.000000000000162257 0.01728394508826 -0.137753917826401 (115,305,925,000) -0.120469972738301 -7.192592534
91 BRPT -0.000000000000006072 0.02890345259950 -0.126629656176583 (1,388,598,417,930) -0.097726203577086 -12.16951528
92 BTON -0.000000000000861472 -0.03164627656351 -0.017038729227108 13,924,946,599 -0.048685005791475 -2.964778809
93 BUDI -0.000000000000054356 0.00586586434935 -0.091804307744757 (179,358,000,000) -0.085938443395460 -8.076182524
94 CTBN -0.000000000000047963 0.02525833010809 -0.043666886760403 (229,095,450,626) -0.018408556652365 -8.56569237
95 DPNS -0.000000000000677385 -0.00935994315067 -0.010555585847944 67,473,961,123 -0.019915528999291 -6.120898432
96 EKAD -0.000000000000456382 0.00914615211073 -0.059101206520708 16,238,415,871 -0.049955054410434 -3.272174477
97 ETWA -0.000000000000130079 0.01740307002508 -0.039327282544964 233,980,789,987 -0.021924212520014 -8.607892943
98 FASW -0.000000000000022408 0.01735709265538 -0.112934335654041 (458,968,640,599) -0.095577242998681 -9.95537868
99 FPNI -0.000000000000040457 0.03585264627478 -0.091681994101975 (187,425,510,877) -0.055829347827239 -8.164177889
Bersambung pada halaman selanjutnya.
113
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
100 GDST -0.000000000000107391 -0.02067397413662 -0.044184979643355 (101,039,091,395) -0.064858953780078 -6.928429878
101 IGAR -0.000000000000400201 0.02851213423348 -0.025985950727784 3,458,650,567 0.002526183505300 -0.179171914
102 INKP -0.000000000000001937 0.01295131257721 -0.140440201352058 (2,048,212,392,881) -0.127488888774852 -12.94686028
103 INRU -0.000000000000040913 -0.00057989237049 -0.128189000034489 (437,500,988,794) -0.128768892405024 -9.859572839
104 INTP -0.000000000000005493 0.00711041623087 -0.067880369639238 (406,974,000,000) -0.060769953408375 -9.71491351
105 JPRS -0.000000000000313592 -0.05211688094167 -0.005891000935034 (63,577,024,222) -0.058007881877021 -6.001919208
106 KIAS -0.000000000000058307 0.00947811818215 -0.112972441198154 (119,664,254,931) -0.103494323016060 -7.266794799
107 LION -0.000000000000288353 0.00004802564861 -0.023144797238155 12,204,646,197 -0.023096771589836 -2.701048337
108 MLIA -0.000000000000019058 0.01014491398956 -0.140622355216398 (1,112,492,183,000) -0.130477441226854 -11.72613088
109 MYRX -0.000000000000118038 0.00943942087154 -0.042694742454974 23,746,186,438 -0.033255321583550 -4.0322588
110 NIKL -0.000000000000116394 0.04142825646316 -0.045225144512239 8,724,917,601 -0.003796888049195 -2.029780955
111 PICO -0.000000000000210220 0.01438183865045 -0.045225645753465 21,407,217,607 -0.030843807103229 -3.82487118
112 SIAP -0.000000000000677995 0.01476033341193 -0.103407972167723 31,277,605,000 -0.088647638756473 -4.5832196
113 SIPD -0.000000000000037900 -0.01087461353252 -0.079907847801228 (35,604,532,013) -0.090782461333786 -4.842360774
114 SMGR -0.000000000000004703 0.02052909929903 -0.117806092913981 (692,848,974,000) -0.097276993614957 -10.779039
115 SOBI -0.000000000000095254 0.02335002468993 -0.058607559690187 (42,488,000,000) -0.035257535000354 -5.195858273
116 SPMA -0.000000000000075104 0.00793792078562 -0.119828865263119 (97,126,255,830) -0.111890944477575 -6.849438384
117 SRSN -0.000000000000310861 -0.00187255258873 -0.048825676846395 (21,894,639,000) -0.050698229435437 -3.869898532
118 SULI -0.000000000000087487 -0.00908863127888 -0.053358729731981 (142,710,000,000) -0.062447361010951 -7.619044105
119 TIRT -0.000000000000183918 0.01645933530674 -0.064674222464818 (25,711,683,933) -0.048214887158267 -4.19130594
Bersambung pada halaman selanjutnya.
114
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
120 TPIA -0.000000000000007631 0.03601707814833 -0.122053507564472 (1,756,890,903,098) -0.086036429416150 -12.64001689
121 TRST -0.000000000000057126 -0.00291122970438 -0.151115754560450 (78,947,712,861) -0.154026984264889 -6.434986449
122 UNIC -0.000000000000051859 0.01040959494007 -0.039422801795472 87,473,476,994 -0.029013206855453 -6.640086162
123 YPAS -0.000000000000357717 0.01440180889323 -0.091458729303551 13,483,488,689 -0.077056920410678 -2.900346661
124 ADMG -0.000000000000021500 0.01776777979806 -0.109672165952234 (449,641,237,706) -0.091904386154190 -9.914314938
125 ARGO -0.000000000000069068 0.01895491674535 -0.156107158594022 319,069,179,000 -0.137152241848745 -9.22823079
126 BIMA -0.000000000001248741 0.03735490831540 -0.023632715376408 (26,821,455,597) 0.013722192937745 -4.275819205
127 BRAM -0.000000000000055913 0.02731181403760 -0.115073636770831 (109,428,421,226) -0.087761822733288 -7.087956203
128 CNTX -0.000000000000413246 0.01803044914105 -0.115620345107154 (22,053,855,834) -0.097589895966521 -3.884389816
129 ERTX -0.000000000000287256 0.02088396272035 -0.125794421614026 3,978,728,873 -0.104910458893961 -0.459339686
130 ESTI -0.000000000000160008 -0.02457305662110 -0.084178650641476 (99,194,350,692) -0.108751707262732 -6.891577035
131 GDYR -0.000000000000098431 0.00976538298820 -0.090601555742645 (179,926,743,968) -0.080836172754547 -8.082514487
132 GJTL -0.000000000000009713 -0.00265140931171 -0.082753878791990 (1,178,802,000,000) -0.085405288103711 -11.8419228
133 HDTX -0.000000000000091740 0.01826011956760 -0.117266395185873 (612,337,937,954) -0.099006275618362 -10.53198354
134 IKBI -0.000000000000182561 0.05772741778401 -0.046093244467524 (17,386,671,325) 0.011634173316306 -3.408822701
135 INDR -0.000000000000018743 0.01623688200458 -0.114117654402076 (423,684,620,699) -0.097880772397514 -9.795393626
136 JECC -0.000000000000176316 0.04508171641613 -0.031912501476504 141,637,334,000 0.013169214939455 -7.603954516
137 KARW -0.000000000000230242 0.00436472000829 -0.091026022746756 (74,468,790,178) -0.086661302738697 -6.318175135
138 KBLI -0.000000000000107601 0.01556636987470 -0.056196397797043 100,653,521,834 -0.040630027922453 -6.920783192
139 KBLM -0.000000000000172905 0.00546906406415 -0.068767525507554 114,229,284,312 -0.063298461443575 -7.173830296
Bersambung pada halaman selanjutnya.
115
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
140 LPIN -0.000000000000725610 0.00766751756229 -0.005429678780911 16,594,950,377 0.002237838780657 -3.315611817
141 MASA -0.000000000000020617 0.00552711236338 -0.144013414603516 (100,910,820,699) -0.138486302240152 -6.925889234
142 MYTX -0.000000000000069316 0.02455996450428 -0.134250223968328 (77,919,000,000) -0.109690259464121 -6.408754558
143 NIPS -0.000000000000238234 0.02582518080373 -0.081199885043827 109,288,506,000 -0.055374704240334 -7.085397366
144 POLY -0.000000000000031928 0.00066270175399 -0.042516468491349 (372,538,190,112) -0.041853766737392 -9.53809402
145 PRAS -0.000000000000216506 -0.00357612034754 -0.128276233482456 2,467,584,031 -0.131852353830215 0.496105999
146 PTSN -0.000000000000139588 0.00949585286544 -0.084011054800967 (61,263,830,059) -0.074515201935662 -5.927794149
147 SCCO -0.000000000000084066 0.01033550171789 -0.028400547221670 84,157,668,575 -0.018065045503865 -6.562799
148 SMSM -0.000000000000079863 0.00651112774359 -0.052253308237242 (109,809,000,000) -0.045742180493734 -7.094899893
149 SSTM -0.000000000000154269 -0.00159194148806 -0.079061165872756 (96,726,402,705) -0.080653107360973 -6.841187712
150 VOKS -0.000000000000073613 -0.00538961167439 -0.028657286462622 (300,905,948,515) -0.034046898137083 -9.111010412
151 ADES -0.000000000000321259 0.00565421723285 -0.060393190334469 15,554,000,000 -0.054738973101937 -3.186050588
152 AISA -0.000000000000032320 0.03017394435171 -0.061958652654790 267,999,000,000 -0.031784708303114 -8.879381405
153 CEKA -0.000000000000121632 0.15209767308555 -0.034813879693768 (165,709,377,667) 0.117283793391655 -7.917885941
154 DLTA -0.000000000000167716 0.05815706299675 -0.020731184825375 (78,213,979,000) 0.037425878171203 -6.416311689
155 DVLA -0.000000000000116312 0.00306269946073 -0.037543014706111 18,865,293,000 -0.034480315245494 -3.572062676
156 GGRM -0.000000000000003011 0.01630862537514 -0.059142370780542 1,910,961,000,000 -0.042833745405403 -12.80813798
157 HMSP -0.000000000000004762 0.03836596609654 -0.029779531382137 16,307,000,000 0.008586434714397 -3.280603834
158 INAF -0.000000000000105164 0.01466608340314 -0.051381923063067 87,394,377,787 -0.036715839660036 -6.638276813
159 KAEF -0.000000000000060202 0.03054038163292 -0.039865660035004 (38,141,334,756) -0.009325278402140 -4.980012099
Bersambung pada halaman selanjutnya.
116
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
160 KDSI -0.000000000000219081 0.01228191844819 -0.099758574372325 (49,340,761,013) -0.087476655924350 -5.494915977
161 LMPI -0.000000000000153345 0.00758323730435 -0.057085147003434 16,680,772,695 -0.049501909699237 -3.325928348
162 MERK -0.000000000000219517 0.04140152506568 -0.017965387701590 42,345,695,000 0.023436137363870 -5.189148433
163 MRAT -0.000000000000274440 -0.01434632914614 -0.029919633940114 (14,921,896,031) -0.044265963086525 -3.10307424
164 MYOR -0.000000000000015056 0.01086356665767 -0.062267772312896 26,535,007,256 -0.051404205655238 -4.254344686
165 PSDN -0.000000000000183120 -0.00557451631280 -0.067032709730206 (60,227,560,816) -0.072607226043189 -5.893675044
166 PYFA -0.000000000000920136 0.01435730678009 -0.119205750640385 12,052,572,115 -0.104848443861213 -2.675971088
167 RMBA -0.000000000000018023 0.04082283928963 -0.062425311086956 77,180,000,000 -0.021602471797343 -6.389695619
168 SCPI -0.000000000000283769 0.00686932364527 -0.080723652527485 24,691,528,000 -0.073854328882498 -4.110335285
169 SQBI -0.000000000000314747 0.01269039537497 -0.036611223420371 (4,185,542,000) -0.023920828045711 -0.560687318
170 TCID -0.000000000000099083 0.01695637145260 -0.090062406457986 (93,703,440,733) -0.073106035005490 -6.777684726
171 TSPC -0.000000000000100871 0.01572666363040 -0.161263993586534 189,865,628,181 -0.145537329956238 -8.190048111
172 ULTJ -0.000000000000051636 0.02885184430673 -0.066239378480220 129,138,157,019 -0.037387534173539 -7.419180539
173 UNVR -0.000000000000011024 0.03547812469602 -0.100635171663810 (883,679,000,000) -0.065157046967802 -11.26560266
174 AKPI -0.000000000000059964 0.01730688412126 -0.084469047830725 (339,658,788,000) -0.067162163709526 -9.353298005
175 ALKA -0.000000000000516715 0.05799929548170 -0.009842534379929 21,493,197,000 0.048156761101250 -3.83288784
176 AMFG -0.000000000000035317 0.01614755270183 -0.071797275973592 (105,615,000,000) -0.055649723271794 -7.01701572
177 APLI -0.000000000000411733 0.00298301965455 -0.090747890956847 (12,687,756,692) -0.087764871302708 -2.778689884
178 BRNA -0.000000000000111098 0.02424772021228 -0.106134350645026 (141,106,779,000) -0.081886630432860 -7.59644871
179 BRPT -0.000000000000004416 0.01822708438950 -0.105395912596346 (729,083,950,617) -0.087168828206849 -10.88099267
Bersambung pada halaman selanjutnya.
117
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
180 BUDI -0.000000000000052458 -0.00733868205424 -0.103167968105755 (39,691,000,000) -0.110506650160048 -5.05966383
181 CTBN -0.000000000000037388 -0.00515005538167 -0.039158875115914 (61,411,544,753) -0.044308930497616 -5.932610593
182 DPNS -0.000000000000487571 -0.00030491643002 -0.008231317365528 8,642,086,623 -0.008536233796038 -2.010703029
183 EKAD -0.000000000000363794 0.03404702572147 -0.050894317226756 36,114,772,417 -0.016847291505647 -4.870818887
184 ETWA -0.000000000000096771 -0.01429733463285 -0.039437022284653 (318,350,527,842) -0.053734356917595 -9.223721036
185 FASW -0.000000000000021960 0.01555625985106 -0.108869970842024 (1,241,106,846,255) -0.093313710990983 -11.94493266
186 FPNI -0.000000000000035366 0.05219837600511 -0.075689800537558 (83,768,364,198) -0.023491424532481 -6.553525748
187 GDST -0.000000000000104910 -0.01797927300614 -0.094385970841726 (234,182,794,788) -0.112365243847976 -8.609618876
188 IGAR -0.000000000000397145 0.02889867153138 -0.024303775268544 29,136,053,916 0.004594896262437 -4.441367654
189 INCI -0.000000000000918159 0.02419074893313 -0.061441582260306 18,609,560,106 -0.037250833328095 -3.544765773
190 INRU -0.000000000000031835 0.01122923591026 -0.101826824238283 52,675,308,642 -0.090597588328051 -5.625708545
191 INTP -0.000000000000004698 0.00524148043008 -0.075762944079771 (70,598,000,000) -0.070521463649693 -6.211418538
192 JPRS -0.000000000000331969 0.01408916785490 -0.005775520860139 70,067,396,590 0.008313646994428 -6.196330082
193 KIAS -0.000000000000055044 -0.00413139990125 -0.109157661743154 38,432,213,264 -0.113289061644460 -4.995206897
194 LION -0.000000000000250718 0.00618766844361 -0.033830210372914 (12,831,673,236) -0.027642541929553 -2.801248079
195 LMSH -0.000000000000882160 -0.00593053449169 -0.034585613276487 (2,596,654,976) -0.040516147769062 0.394136955
196 MLIA -0.000000000000017386 0.00631334225992 -0.126925758061419 (335,620,310,000) -0.120612415801519 -9.329375889
197 MYRX -0.000000000000023426 0.00047066384508 -0.008156506967357 199,491,646,899 -0.007685843122302 -8.288959638
198 NIKL -0.000000000000082382 0.00628193225542 -0.029223077881370 49,602,469,136 -0.022941145626030 -5.505496134
199 PICO -0.000000000000201159 -0.00090869157195 -0.037175132082612 (8,255,286,849) -0.038083823654764 -1.919122558
Bersambung pada halaman selanjutnya.
118
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
200 SIAP -0.000000000000458551 0.04764637516284 -0.004191177920580 7,268,336,263 0.043455197241803 -1.664469738
201 SIPD -0.000000000000039611 -0.05173540984180 -0.048073099273020 28,579,970,563 -0.099808509114855 -4.402827192
202 SMGR -0.000000000000004059 0.00773832238228 -0.109008855873038 (1,147,593,599,000) -0.101270533490765 -11.78825992
203 SOBI -0.000000000000092284 0.00523464109082 -0.072271822884636 (55,586,000,000) -0.067037181793911 -5.733277649
204 SPMA -0.000000000000070737 0.01160715024498 -0.130548761904345 15,634,143,313 -0.118941611659435 -3.1963293
205 SULI -0.000000000000132818 0.04586177204053 -0.071675328138929 (29,022,000,000) -0.025813556098528 -4.433523233
206 TIRT -0.000000000000172848 0.00869517368271 -0.042040552517808 (50,193,500,214) -0.033345378835272 -5.529185988
207 TPIA -0.000000000000005374 0.02192297301123 -0.102026861816741 (1,227,203,240,741) -0.080103888805516 -11.92240105
208 TRST -0.000000000000038333 0.01727312544955 -0.100794821140084 (206,825,480,570) -0.083521695690569 -8.361165604
209 UNIC -0.000000000000038066 0.01360624558527 -0.027403067917562 (358,766,835,957) -0.013796822332329 -9.462760298
210 YPAS -0.000000000000203623 -0.00429294032921 -0.048714431826467 (60,986,341,213) -0.053007372155879 -5.918714756
211 ADMG -0.000000000000018280 0.00380526658935 -0.088874841064622 (560,163,723,765) -0.085069574475293 -10.35387312
212 ARGO -0.000000000000058025 0.00131154720393 -0.110159428796363 (347,772,730,556) -0.108847881592493 -9.400513294
213 BRAM -0.000000000000042882 0.01669117501330 -0.129979314981890 (169,183,174,846) -0.113288139968635 -7.959378913
214 CNTX -0.000000000000330160 0.02995126985849 -0.092174150720012 (11,855,041,975) -0.062222880861851 -2.642921427
215 ERTX -0.000000000000224974 0.00640990701396 -0.096756856666313 6,943,200,000 -0.090346949652580 -1.572940434
216 ESTI -0.000000000000139169 0.00953766887365 -0.070420752658411 (62,486,111,420) -0.060883083784896 -5.967303537
217 GDYR -0.000000000000092302 -0.00381756267543 -0.088973183328812 (160,826,922,994) -0.092790746004340 -7.858072456
218 GJTL -0.000000000000008143 0.00521897419501 -0.082308738580528 117,722,000,000 -0.077089764385523 -7.234066732
219 HDTX -0.000000000000052549 0.00797838385824 -0.242378618672891 15,866,086,457 -0.234400234814701 -3.225782715
Bersambung pada halaman selanjutnya.
119
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
220 IKBI -0.000000000000128660 -0.02467800640854 -0.043623350608588 28,938,214,043 -0.068301357017254 -4.427740921
221 INDR -0.000000000000013947 0.01494007673476 -0.096708481619488 (491,153,119,753) -0.081768404884741 -10.09092677
222 JECC -0.000000000000100821 -0.02539516196295 -0.016305496602545 (18,385,459,000) -0.041700658565594 -3.520535068
223 KARW -0.000000000000186585 -0.00289735706094 -0.065684316429012 (28,375,093,210) -0.068581673490138 -4.388438428
224 KBLI -0.000000000000093491 -0.01611248093244 -0.051097684219726 (99,999,538,864) -0.067210165152262 -6.907746056
225 KBLM -0.000000000000191045 -0.02041192939352 -0.073513046536515 14,629,503,863 -0.093924975930226 -3.063495511
226 LPIN -0.000000000000636486 -0.00675165960553 -0.004679817469335 15,035,931,532 -0.011431477075498 -3.118300451
227 MASA -0.000000000000016294 0.00065586979401 -0.113325309578410 (305,563,683,642) -0.112669439784414 -9.141731335
228 MYTX -0.000000000000059653 0.01173108727979 -0.097780919584551 (118,714,000,000) -0.086049832304824 -7.250849385
229 NIPS -0.000000000000156562 0.00527166398367 -0.093592245006428 135,357,314,000 -0.088320581022914 -7.513251012
230 POLY -0.000000000000029113 0.01325378729443 -0.029657008238244 (1,085,454,601,389) -0.016403220943840 -11.67692324
231 PTSN -0.000000000000130356 -0.09990355835386 -0.068441962481367 (79,671,381,636) -0.168345520835355 -6.453235797
232 SCCO -0.000000000000070941 -0.00610153805308 -0.027829277526049 75,447,771,910 -0.033930815579203 -6.344296215
233 SMSM -0.000000000000072984 0.01702192373490 -0.047772770638345 (29,428,000,000) -0.030750846903518 -4.461308111
234 SSTM -0.000000000000155886 -0.00521036229971 -0.077419516888702 (52,396,467,775) -0.082629879188569 -5.615093267
235 UNIT -0.000000000000272261 0.00064836761914 -0.125521179211079 (22,661,735,482) -0.124872811592212 -3.938770588
236 VOKS -0.000000000000063911 -0.00777353809291 -0.025884675560935 (12,795,244,819) -0.033658213653907 -2.795562114
237 ADES -0.000000000000283406 0.01366031687011 -0.064464141258412 (70,356,000,000) -0.050803824388581 -6.204551043
238 AISA -0.000000000000024896 -0.08056330335419 -0.059039055342310 44,149,000,000 -0.139602358696526 -5.27255546
239 CEKA -0.000000000000116863 0.12883426766932 -0.034384800408177 188,808,367,801 0.094449467261022 -8.178880054
Bersambung pada halaman selanjutnya.
120
Lampiran 1 (Lanjutan)
No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t - ∆REC t) /
TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC NDAC DAC
240 DLTA -0.000000000000144169 0.00183713720891 -0.021748693962848 123,826,619,000 -0.019911556754079 -7.335179614
241 DVLA -0.000000000000105037 0.00284384307853 -0.037249250714855 (23,506,841,000) -0.034405407636433 -4.011997877
242 HMSP -0.000000000000004561 0.02656441697330 -0.035857258093296 (922,112,000,000) -0.009292841120001 -11.35074829
243 INAF -0.000000000000096562 0.01136107772822 -0.050599069010148 (147,562,077,002) -0.039237991282023 -7.685912804
244 INDF -0.000000000000001611 0.01200802452825 -0.047079504489391 (4,122,995,000,000) -0.035071479961146 -14.34608515
245 KDSI -0.000000000000147018 0.02568488424675 -0.073751172034421 68,644,629,403 -0.048066287787821 -6.155300702
246 KICI -0.000000000001271673 0.00457446037808 -0.013938060880617 3,389,924,880 -0.009363600503811 -0.139030431
247 LMPI -0.000000000000152033 -0.02700689109758 -0.053319025057976 (6,076,051,814) -0.080325916155705 -1.306125132
248 MERK -0.000000000000179354 -0.05861138948725 -0.019384415084893 (51,354,263,000) -0.077995804572319 -5.57491081
249 MRAT -0.000000000000284360 0.00324584087588 -0.029278946253828 30,051,447,785 -0.026033105378231 -4.503236585
250 MYOR -0.000000000000012873 0.02347117758386 -0.061287152438354 1,272,164,151,739 -0.037815974854507 -11.99436448
251 PSDN -0.000000000000183330 -0.05708914467839 -0.071595967042735 (49,377,533,583) -0.128685111721306 -5.496405977
252 RMBA -0.000000000000013540 0.01710532304103 -0.067012062804051 (1,057,435,000,000) -0.049906739763030 -11.62461779
253 SKLT -0.000000000000413922 0.04255273802147 -0.074323663464782 (6,917,503,918) -0.031770925443726 -1.565524905
254 SQBI -0.000000000000296780 0.01230213488855 -0.034357619999708 164,647,110,304 -0.022055485111456 -7.905023823
255 TCID -0.000000000000085269 0.02064512017544 -0.104625465776209 50,763,232,036 -0.083980345600852 -5.551759534
256 TSPC -0.000000000000023114 0.01401470607793 -0.047712781728096 71,336,972,696 -0.033698075650187 -6.232244395
257 ULTJ -0.000000000000044458 0.01855102063559 -0.059231329298654 155,338,274,975 -0.040680308663108 -7.788625223
258 UNVR -0.000000000000009840 0.03332008448402 -0.096018831235691 (724,199,000,000) -0.062698746751684 -10.86754734
Sumber: Data sekunder yang diolah
121
122
Lampiran 2
Perhitungan Variabel Dependen
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
1 AKPI 1020 800 -0.2156862745098040
2 AMFG 6550 8300 0.2671755725190840
3 APLI 75 86 0.1466666666666670
4 BRNA 1770 700 -0.6045197740112990
5 BRPT 770 420 -0.4545454545454550
6 BUDI 240 114 -0.5250000000000000
7 CTBN 4250 4400 0.0352941176470588
8 DPNS 710 385 -0.4577464788732390
9 EKAD 280 350 0.2500000000000000
10 ETWA 430 310 -0.2790697674418600
11 FASW 4375 2550 -0.4171428571428570
12 FPNI 157 115 -0.2675159235668790
13 GDST 129 108 -0.1627906976744190
14 IGAR 475 375 -0.2105263157894740
15 INKP 1230 680 -0.4471544715447150
16 INRU 1340 1400 0.0447761194029851
17 INTP 17050 22450 0.3167155425219940
18 JPRS 485 330 -0.3195876288659790
19 KIAS 75 175 1.3333333333333300
20 LION 5250 10400 0.9809523809523810
21 LMSH 5000 10500 1.1000000000000000
22 MLIA 445 235 -0.4719101123595510
23 MYRX 295 285 -0.0338983050847458
24 NIKL 260 220 -0.1538461538461540
25 PICO 193 260 0.3471502590673580
26 SIAP 98 120 0.2244897959183670
27 SIPD 54 50 -0.0740740740740741
28 SMGR 11450 15850 0.3842794759825330
29 SOBI 2275 810 -0.6439560439560440
30 SPMA 240 290 0.2083333333333330
31 SRSN 54 50 -0.0740740740740741
32 SULI 134 108 -0.1940298507462690
33 TIRT 64 70 0.0937500000000000
34 TRST 390 345 -0.1153846153846150
Bersambung pada halaman selanjutnya.
123
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
35 YPAS 680 670 -0.0147058823529412
36 ADMG 580 365 -0.3706896551724140
37 ARGO 1100 1000 -0.0909090909090909
38 BRAM 2150 3000 0.3953488372093020
39 CNTX 8000 6700 -0.1625000000000000
40 ERTX 200 325 0.6250000000000000
41 GDYR 9550 12300 0.2879581151832460
42 GJTL 3000 2225 -0.2583333333333330
43 HDTX 190 950 4.0000000000000000
44 IKBI 750 1530 1.0400000000000000
45 INDR 1980 1420 -0.2828282828282830
46 JECC 600 1900 2.1666666666666700
47 KARW 145 670 3.6206896551724100
48 KBLI 104 187 0.7980769230769230
49 KBLM 114 135 0.1842105263157890
50 LPIN 2200 7650 2.4772727272727300
51 MASA 500 450 -0.1000000000000000
52 MYTX 225 375 0.6666666666666670
53 NIPS 4000 4100 0.0250000000000000
54 PRAS 132 255 0.9318181818181820
55 PTSN 85 100 0.1764705882352940
56 SCCO 3125 4050 0.2960000000000000
57 SMSM 1360 2525 0.8566176470588230
58 SSTM 180 134 -0.2555555555555560
59 UNIT 300 345 0.1500000000000000
60 VOKS 820 1030 0.2560975609756100
61 ADES 1010 1920 0.9009900990099010
62 AISA 495 1080 1.1818181818181800
63 CEKA 950 1300 0.3684210526315790
64 DLTA 111500 255000 1.2869955156950700
65 DVLA 1150 1690 0.4695652173913040
66 GGRM 62050 56300 -0.0926672038678485
67 INAF 163 330 1.0245398773006100
68 KAEF 340 740 1.1764705882352900
69 KDSI 245 495 1.0204081632653100
Bersambung pada halaman selanjutnya.
124
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
70 KICI 180 270 0.5000000000000000
71 LMPI 205 255 0.2439024390243900
72 MERK 132500 152000 0.1471698113207550
73 MRAT 500 490 -0.0200000000000000
74 MYOR 14250 20000 0.4035087719298250
75 PSDN 310 205 -0.3387096774193550
76 PYFA 176 177 0.0056818181818182
77 RMBA 790 580 -0.2658227848101270
78 SCPI 25000 31250 0.2500000000000000
79 SKLT 140 180 0.2857142857142860
80 SQBI 127500 238000 0.8666666666666670
81 TCID 7700 11000 0.4285714285714290
82 TSPC 2550 3725 0.4607843137254900
83 ULTJ 1080 1330 0.2314814814814810
84 UNVR 18800 20850 0.1090425531914890
85 AKKU 164 305 0.8597560975609760
86 AKPI 800 810 0.0125000000000000
87 ALKA 550 600 0.0909090909090909
88 AMFG 8300 7000 -0.1566265060240960
89 APLI 86 65 -0.2441860465116280
90 BRNA 700 455 -0.3500000000000000
91 BRPT 420 410 -0.0238095238095238
92 BTON 700 550 -0.2142857142857140
93 BUDI 114 109 -0.0438596491228070
94 CTBN 4400 4500 0.0227272727272727
95 DPNS 385 470 0.2207792207792210
96 EKAD 350 390 0.1142857142857140
97 ETWA 310 365 0.1774193548387100
98 FASW 2550 2025 -0.2058823529411760
99 FPNI 115 111 -0.0347826086956522
100 GDST 108 86 -0.2037037037037040
101 IGAR 375 295 -0.2133333333333330
102 INKP 680 1400 1.0588235294117600
103 INRU 1400 1100 -0.2142857142857140
104 INTP 22450 20000 -0.1091314031180400
Bersambung pada halaman selanjutnya.
125
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
105 JPRS 330 270 -0.1818181818181820
106 KIAS 175 155 -0.1142857142857140
107 LION 10400 12000 0.1538461538461540
108 MLIA 235 425 0.8085106382978720
109 MYRX 285 570 1.0000000000000000
110 NIKL 220 164 -0.2545454545454550
111 PICO 260 155 -0.4038461538461540
112 SIAP 120 127 0.0583333333333333
113 SIPD 50 50 0.0000000000000000
114 SMGR 15850 14150 -0.1072555205047320
115 SOBI 810 1850 1.2839506172839500
116 SPMA 290 210 -0.2758620689655170
117 SRSN 50 50 0.0000000000000000
118 SULI 108 74 -0.3148148148148150
119 TIRT 70 52 -0.2571428571428570
120 TPIA 4375 2975 -0.3200000000000000
121 TRST 345 250 -0.2753623188405800
122 UNIC 2000 1910 -0.0450000000000000
123 YPAS 670 660 -0.0149253731343284
124 ADMG 365 220 -0.3972602739726030
125 ARGO 1000 1200 0.2000000000000000
126 BIMA 900 700 -0.2222222222222220
127 BRAM 3000 2250 -0.2500000000000000
128 CNTX 6700 7800 0.1641791044776120
129 ERTX 325 280 -0.1384615384615380
130 ESTI 160 190 0.1875000000000000
131 GDYR 12300 19000 0.5447154471544720
132 GJTL 2225 1680 -0.2449438202247190
133 HDTX 950 415 -0.5631578947368420
134 IKBI 1530 920 -0.3986928104575160
135 INDR 1420 1000 -0.2957746478873240
136 JECC 1900 2850 0.5000000000000000
137 KARW 670 185 -0.7238805970149250
138 KBLI 187 142 -0.2406417112299470
139 KBLM 135 158 0.1703703703703700
Bersambung pada halaman selanjutnya.
126
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
140 LPIN 7650 5000 -0.3464052287581700
141 MASA 450 390 -0.1333333333333330
142 MYTX 375 305 -0.1866666666666670
143 NIPS 4100 325 -0.9207317073170730
144 POLY 193 80 -0.5854922279792750
145 PRAS 255 185 -0.2745098039215690
146 PTSN 100 82 -0.1800000000000000
147 SCCO 4050 4400 0.0864197530864197
148 SMSM 2525 3450 0.3663366336633660
149 SSTM 134 79 -0.4104477611940300
150 VOKS 1030 740 -0.2815533980582520
151 ADES 1920 2000 0.0416666666666667
152 AISA 1080 1430 0.3240740740740740
153 CEKA 1300 1160 -0.1076923076923080
154 DLTA 255000 380000 0.4901960784313730
155 DVLA 1690 2200 0.3017751479289940
156 GGRM 56300 42000 -0.2539964476021310
157 HMSP 59900 62400 0.0417362270450751
158 INAF 330 153 -0.5363636363636360
159 KAEF 740 590 -0.2027027027027030
160 KDSI 495 345 -0.3030303030303030
161 LMPI 255 215 -0.1568627450980390
162 MERK 152000 189000 0.2434210526315790
163 MRAT 490 465 -0.0510204081632653
164 MYOR 20000 26000 0.3000000000000000
165 PSDN 205 150 -0.2682926829268290
166 PYFA 177 147 -0.1694915254237290
167 RMBA 580 570 -0.0172413793103448
168 SCPI 31250 29000 -0.0720000000000000
169 SQBI 238000 304000 0.2773109243697480
170 TCID 11000 11900 0.0818181818181818
171 TSPC 3725 3250 -0.1275167785234900
172 ULTJ 1330 4500 2.3834586466165400
173 UNVR 20850 26000 0.2470023980815350
Bersambung pada halaman selanjutnya.
127
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
174 AKPI 810 830 0.0246913580246914
175 ALKA 600 900 0.5000000000000000
176 AMFG 7000 8050 0.1500000000000000
177 APLI 65 81 0.2461538461538460
178 BRNA 455 705 0.5494505494505490
179 BRPT 410 303 -0.2609756097560980
180 BUDI 109 107 -0.0183486238532110
181 CTBN 4500 5300 0.1777777777777780
182 DPNS 470 353 -0.2489361702127660
183 EKAD 390 515 0.3205128205128210
184 ETWA 365 260 -0.2876712328767120
185 FASW 2025 1650 -0.1851851851851850
186 FPNI 111 91 -0.1801801801801800
187 GDST 86 103 0.1976744186046510
188 IGAR 295 315 0.0677966101694915
189 INCI 240 238 -0.0083333333333333
190 INRU 1100 1150 0.0454545454545455
191 INTP 20000 25000 0.2500000000000000
192 JPRS 270 242 -0.1037037037037040
193 KIAS 155 147 -0.0516129032258065
194 LION 12000 9300 -0.2250000000000000
195 LMSH 8000 6450 -0.1937500000000000
196 MLIA 425 525 0.2352941176470590
197 MYRX 570 695 0.2192982456140350
198 NIKL 164 134 -0.1829268292682930
199 PICO 155 160 0.0322580645161290
200 SIAP 127 465 2.6614173228346500
201 SIPD 50 53 0.0600000000000000
202 SMGR 14150 16200 0.1448763250883390
203 SOBI 1850 2500 0.3513513513513510
204 SPMA 210 197 -0.0619047619047619
205 SULI 74 62 -0.1621621621621620
206 TIRT 52 86 0.6538461538461540
207 TPIA 2975 3000 0.0084033613445378
Bersambung pada halaman selanjutnya.
128
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
208 TRST 250 380 0.5200000000000000
209 UNIC 1910 1600 -0.1623036649214660
210 YPAS 660 500 -0.2424242424242420
211 ADMG 220 165 -0.2500000000000000
212 ARGO 1200 1150 -0.0416666666666667
213 BRAM 2250 5000 1.2222222222222200
214 CNTX 7800 17500 1.2435897435897400
215 ERTX 280 630 1.2500000000000000
216 ESTI 190 193 0.0157894736842105
217 GDYR 19000 16000 -0.1578947368421050
218 GJTL 1680 1425 -0.1517857142857140
219 HDTX 415 390 -0.0602409638554217
220 IKBI 920 1040 0.1304347826086960
221 INDR 1000 770 -0.2300000000000000
222 JECC 2850 2350 -0.1754385964912280
223 KARW 185 488 1.6378378378378400
224 KBLI 142 139 -0.0211267605633803
225 KBLM 158 155 -0.0189873417721519
226 LPIN 5000 6200 0.2400000000000000
227 MASA 390 420 0.0769230769230769
228 MYTX 305 128 -0.5803278688524590
229 NIPS 325 487 0.4984615384615380
230 POLY 80 95 0.1875000000000000
231 PTSN 82 85 0.0365853658536585
232 SCCO 4400 3950 -0.1022727272727270
233 SMSM 3450 4750 0.3768115942028990
234 SSTM 79 103 0.3037974683544300
235 UNIT 250 318 0.2720000000000000
236 VOKS 740 795 0.0743243243243243
237 ADES 2000 1375 -0.3125000000000000
238 AISA 1430 2095 0.4650349650349650
239 CEKA 1160 1500 0.2931034482758620
240 DLTA 380000 390000 0.0263157894736842
241 DVLA 2200 1690 -0.2318181818181820
242 HMSP 62400 68650 0.1001602564102560
Bersambung pada halaman selanjutnya.
129
Lampiran 2 (Lanjutan)
No. Kode
Harga Penutupan
Return Saham P i(t-1) P it
Sebelumnya Terakhir
243 INAF 153 355 1.3202614379085000
244 INDF 6600 6750 0.0227272727272727
245 KDSI 345 364 0.0550724637681159
246 KICI 270 268 -0.0074074074074074
247 LMPI 215 175 -0.1860465116279070
248 MERK 189000 160000 -0.1534391534391530
249 MRAT 465 350 -0.2473118279569890
250 MYOR 26000 20900 -0.1961538461538460
251 PSDN 150 143 -0.0466666666666667
252 RMBA 570 520 -0.0877192982456140
253 SKLT 180 300 0.6666666666666670
254 SQBI 304000 315000 0.0361842105263158
255 TCID 11900 17525 0.4726890756302520
256 TSPC 3250 2865 -0.1184615384615380
257 ULTJ 4500 3720 -0.1733333333333330
258 UNVR 26000 32300 0.2423076923076920
Sumber: Data sekunder yang diolah.
130
131
Lampiran 3
Perhitungan Variabel Moderasi
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
1 AKPI 1 0 0.65130
2 AMFG 1 0 0.84700
3 APLI 1 0 0.80870
4 BRNA 0 1 0.51420
5 BRPT 1 1 0.72210
6 BUDI 0 0 0.52680
7 CTBN 1 1 0.80920
8 DPNS 0 1 0.66480
9 EKAD 0 0 0.75450
10 ETWA 0 1 0.48150
11 FASW 1 0 0.75740
12 FPNI 1 0 0.95310
13 GDST 0 1 0.97960
14 IGAR 0 1 0.84820
15 INKP 0 0 0.52720
16 INRU 0 0 0.90600
17 INTP 1 0 0.64030
18 JPRS 0 1 0.68420
19 KIAS 0 0 0.98240
20 LION 0 1 0.57700
21 LMSH 0 1 0.32220
22 MLIA 1 1 0.67250
23 MYRX 0 1 0.13550
24 NIKL 1 1 0.80110
25 PICO 0 1 0.94010
26 SIAP 0 0 0.72830
27 SIPD 0 0 0.41430
28 SMGR 1 0 0.51010
29 SOBI 1 0 0.98670
30 SPMA 0 0 0.85300
31 SRSN 0 1 0.77990
32 SULI 1 1 0.52800
33 TIRT 0 0 0.79330
34 TRST 1 1 0.60360
35 YPAS 0 1 0.89470
Bersambung pada halaman selanjutnya.
132
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
36 ADMG 1 0 0.79560
37 ARGO 0 1 0.44590
38 BRAM 1 1 0.05610
39 CNTX 1 1 0.58000
40 ERTX 0 0 0.80550
41 GDYR 1 0 0.94070
42 GJTL 1 1 0.59810
43 HDTX 0 1 0.89910
44 IKBI 1 1 0.93060
45 INDR 1 0 0.59280
46 JECC 0 0 0.90150
47 KARW 1 0 0.80190
48 KBLI 1 0 0.73270
49 KBLM 0 1 0.74720
50 LPIN 0 0 0.39450
51 MASA 1 0 0.47700
52 MYTX 0 1 0.79720
53 NIPS 0 1 0.37110
54 PRAS 0 1 0.45240
55 PTSN 0 1 0.88540
56 SCCO 0 0 0.67260
57 SMSM 0 1 0.58130
58 SSTM 0 1 0.92000
59 UNIT 0 0 0.54790
60 VOKS 0 0 0.48650
61 ADES 0 0 0.91940
62 AISA 0 0 0.53480
63 CEKA 1 0 0.92010
64 DLTA 1 0 0.81670
65 DVLA 1 0 0.92660
66 GGRM 1 1 0.75550
67 INAF 0 0 0.80660
68 KAEF 0 1 0.90030
69 KDSI 0 1 0.75680
70 KICI 0 1 0.82550
71 LMPI 0 1 0.52910
Bersambung pada halaman selanjutnya.
133
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
72 MERK 1 1 0.86650
73 MRAT 0 0 0.80220
74 MYOR 0 0 0.33070
75 PSDN 1 1 0.72030
76 PYFA 0 1 0.53850
77 RMBA 1 0 0.98960
78 SCPI 1 0 0.64600
79 SKLT 0 1 0.96090
80 SQBI 1 0 0.98000
81 TCID 1 1 0.73780
82 TSPC 0 1 0.77290
83 ULTJ 0 1 0.46620
84 UNVR 1 0 0.85000
85 AKKU 0 0 0.86280
86 AKPI 1 0 0.65130
87 ALKA 0 0 0.94920
88 AMFG 1 1 0.84700
89 APLI 1 0 0.83000
90 BRNA 0 1 0.51420
91 BRPT 1 1 0.67430
92 BTON 0 1 0.81830
93 BUDI 0 1 0.52680
94 CTBN 1 1 0.82450
95 DPNS 0 1 0.66470
96 EKAD 0 0 0.75450
97 ETWA 0 1 0.48150
98 FASW 1 0 0.75740
99 FPNI 1 0 0.95150
100 GDST 0 1 0.97980
101 IGAR 0 1 0.84820
102 INKP 0 0 0.52720
103 INRU 0 0 0.95980
104 INTP 1 0 0.64030
105 JPRS 0 1 0.68420
106 KIAS 0 0 0.98240
Bersambung pada halaman selanjutnya.
134
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
107 LION 0 1 0.57700
108 MLIA 1 1 0.68040
109 MYRX 1 1 0.05730
110 NIKL 1 1 0.80110
111 PICO 0 1 0.94100
112 SIAP 0 0 0.72830
113 SIPD 0 0 0.41430
114 SMGR 1 0 0.51010
115 SOBI 1 0 0.98670
116 SPMA 0 0 0.80500
117 SRSN 0 1 0.77990
118 SULI 1 1 0.58330
119 TIRT 0 0 0.79330
120 TPIA 1 1 0.95330
121 TRST 1 1 0.59710
122 UNIC 1 0 0.79010
123 YPAS 0 1 0.89470
124 ADMG 1 0 0.75070
125 ARGO 0 1 0.44590
126 BIMA 0 0 0.88690
127 BRAM 1 1 0.05610
128 CNTX 1 1 0.58000
129 ERTX 0 0 0.86850
130 ESTI 1 0 0.72580
131 GDYR 1 0 0.94020
132 GJTL 1 1 0.59810
133 HDTX 0 1 0.89910
134 IKBI 1 1 0.93060
135 INDR 1 0 0.59180
136 JECC 0 0 0.90150
137 KARW 1 0 0.80190
138 KBLI 1 0 0.73270
139 KBLM 0 1 0.80310
140 LPIN 0 0 0.39450
141 MASA 1 0 0.52800
Bersambung pada halaman selanjutnya.
135
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
142 MYTX 0 0 0.79720
143 NIPS 0 1 0.37110
144 POLY 0 0 0.63110
145 PRAS 0 1 0.54060
146 PTSN 0 1 0.00000
147 SCCO 0 0 0.67260
148 SMSM 1 1 0.58130
149 SSTM 0 1 0.70000
150 VOKS 0 0 0.53460
151 ADES 0 0 0.91940
152 AISA 0 0 0.55710
153 CEKA 1 1 0.92010
154 DLTA 1 0 0.81670
155 DVLA 1 0 0.92660
156 GGRM 1 1 0.75550
157 HMSP 1 0 0.98180
158 INAF 0 0 0.80660
159 KAEF 0 1 0.90030
160 KDSI 0 1 0.75680
161 LMPI 0 1 0.52910
162 MERK 1 1 0.86650
163 MRAT 0 0 0.80220
164 MYOR 0 0 0.43960
165 PSDN 1 1 0.72030
166 PYFA 0 1 0.53850
167 RMBA 1 0 0.98960
168 SCPI 1 0 0.64590
169 SQBI 1 0 0.98000
170 TCID 1 1 0.73780
171 TSPC 0 1 0.77340
172 ULTJ 0 1 0.46600
173 UNVR 0 0 0.85000
174 AKPI 1 0 0.65130
175 ALKA 0 0 0.94920
176 AMFG 1 1 0.84730
Bersambung pada halaman selanjutnya.
136
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
177 APLI 1 1 0.55650
178 BRNA 0 1 0.51420
179 BRPT 1 1 0.67430
180 BUDI 0 0 0.52680
181 CTBN 1 1 0.82450
182 DPNS 0 1 0.59650
183 EKAD 0 0 0.75450
184 ETWA 0 1 0.48150
185 FASW 1 0 0.74740
186 FPNI 1 0 0.95150
187 GDST 0 1 0.97090
188 IGAR 0 1 0.84820
189 INCI 0 1 0.02100
190 INRU 0 0 0.95280
191 INTP 1 0 0.64030
192 JPRS 0 1 0.68420
193 KIAS 0 0 0.98240
194 LION 0 1 0.57700
195 LMSH 0 1 0.32220
196 MLIA 1 1 0.69690
197 MYRX 1 1 0.24000
198 NIKL 1 1 0.80110
199 PICO 0 1 0.94100
200 SIAP 0 0 0.89680
201 SIPD 0 0 0.41430
202 SMGR 1 0 0.51010
203 SOBI 1 0 0.98670
204 SPMA 0 0 0.74200
205 SULI 1 1 0.56740
206 TIRT 0 0 0.79540
207 TPIA 1 1 0.95730
208 TRST 1 1 0.59710
209 UNIC 1 0 0.79010
210 YPAS 0 1 0.89470
211 ADMG 1 0 0.75070
Bersambung pada halaman selanjutnya.
137
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
212 ARGO 0 1 0.44590
213 BRAM 1 1 0.05610
214 CNTX 1 1 0.58000
215 ERTX 0 0 0.88380
216 ESTI 1 0 0.72580
217 GDYR 1 0 0.94020
218 GJTL 1 1 0.59610
219 HDTX 0 1 0.89910
220 IKBI 1 1 0.93060
221 INDR 1 0 0.59180
222 JECC 0 0 0.90150
223 KARW 1 0 0.80190
224 KBLI 1 0 0.54280
225 KBLM 0 1 0.80320
226 LPIN 0 0 0.44270
227 MASA 1 0 0.59900
228 MYTX 0 0 0.79720
229 NIPS 0 1 0.62900
230 POLY 0 0 0.63110
231 PTSN 0 1 0.00000
232 SCCO 0 0 0.67260
233 SMSM 1 1 0.58130
234 SSTM 0 1 0.70000
235 UNIT 0 0 0.54790
236 VOKS 0 0 0.53460
237 ADES 0 0 0.91940
238 AISA 0 0 0.62100
239 CEKA 1 1 0.92010
240 DLTA 1 0 0.81670
241 DVLA 1 0 0.93000
242 HMSP 1 0 0.98180
243 INAF 0 0 0.80660
244 INDF 1 1 0.50070
245 KDSI 0 1 0.75580
246 KICI 0 1 0.83060
Bersambung pada halaman selanjutnya.
138
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KUALITAS
AUDIT KEPEMILIKAN MANAJERIAL
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
247 LMPI 0 1 0.52910
248 MERK 1 0 0.86650
249 MRAT 0 0 0.80220
250 MYOR 0 0 0.32170
251 PSDN 1 1 0.72030
252 RMBA 1 0 0.98960
253 SKLT 0 1 0.96090
254 SQBI 1 0 0.97000
255 TCID 1 1 0.73780
256 TSPC 1 1 0.77520
257 ULTJ 0 1 0.46600
258 UNVR 0 0 0.85000
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
1 AKPI 2 5 0.40
2 AMFG 2 6 0.33
3 APLI 1 3 0.33
4 BRNA 2 4 0.50
5 BRPT 3 5 0.60
6 BUDI 1 3 0.33
7 CTBN 2 5 0.40
8 DPNS 1 3 0.33
9 EKAD 1 2 0.50
10 ETWA 1 4 0.25
11 FASW 1 3 0.33
12 FPNI 1 2 0.50
13 GDST 1 3 0.33
14 IGAR 1 3 0.33
15 INKP 4 9 0.44
16 INRU 1 4 0.25
17 INTP 2 3 0.67
18 JPRS 1 2 0.50
19 KIAS 2 6 0.33
20 LION 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
139
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode
KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
21 LMSH 1 3 0.33
22 MLIA 1 3 0.33
23 MYRX 1 2 0.50
24 NIKL 2 6 0.33
25 PICO 1 3 0.33
26 SIAP 1 3 0.33
27 SIPD 2 3 0.67
28 SMGR 3 6 0.50
29 SOBI 1 3 0.33
30 SPMA 2 5 0.40
31 SRSN 3 9 0.33
32 SULI 2 5 0.40
33 TIRT 1 2 0.50
34 TRST 1 3 0.33
35 YPAS 1 3 0.33
36 ADMG 2 5 0.40
37 ARGO 2 5 0.40
38 BRAM 3 7 0.43
39 CNTX 1 3 0.33
40 ERTX 2 4 0.50
41 GDYR 1 3 0.33
42 GJTL 2 6 0.33
43 HDTX 1 4 0.25
44 IKBI 2 5 0.40
45 INDR 2 5 0.40
46 JECC 2 3 0.67
47 KARW 1 3 0.33
48 KBLI 2 5 0.40
49 KBLM 1 3 0.33
50 LPIN 1 3 0.33
51 MASA 2 5 0.40
52 MYTX 2 4 0.50
53 NIPS 1 4 0.25
54 PRAS 1 3 0.33
55 PTSN 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
140
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
56 SCCO 1 3 0.33
57 SMSM 1 3 0.33
58 SSTM 2 6 0.33
59 UNIT 1 2 0.50
60 VOKS 1 5 0.20
61 ADES 1 3 0.33
62 AISA 2 5 0.40
63 CEKA 1 3 0.33
64 DLTA 2 5 0.40
65 DVLA 3 7 0.43
66 GGRM 1 4 0.25
67 INAF 2 4 0.50
68 KAEF 2 5 0.40
69 KDSI 2 4 0.50
70 KICI 1 3 0.33
71 LMPI 1 2 0.50
72 MERK 1 3 0.33
73 MRAT 1 3 0.33
74 MYOR 2 5 0.40
75 PSDN 2 6 0.33
76 PYFA 1 3 0.33
77 RMBA 1 4 0.25
78 SCPI 1 3 0.33
79 SKLT 1 3 0.33
80 SQBI 1 3 0.33
81 TCID 2 6 0.33
82 TSPC 2 4 0.50
83 ULTJ 1 3 0.33
84 UNVR 4 5 0.80
85 AKKU 1 2 0.50
86 AKPI 2 5 0.40
87 ALKA 2 4 0.50
88 AMFG 2 6 0.33
89 APLI 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
141
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
90 BRNA 1 3 0.33
91 BRPT 1 3 0.33
92 BTON 1 2 0.50
93 BUDI 1 3 0.33
94 CTBN 2 6 0.33
95 DPNS 1 3 0.33
96 EKAD 1 2 0.50
97 ETWA 1 4 0.25
98 FASW 1 3 0.33
99 FPNI 1 2 0.50
100 GDST 1 2 0.50
101 IGAR 1 3 0.33
102 INKP 4 9 0.44
103 INRU 2 4 0.50
104 INTP 3 7 0.43
105 JPRS 1 2 0.50
106 KIAS 2 6 0.33
107 LION 1 3 0.33
108 MLIA 2 5 0.40
109 MYRX 1 2 0.50
110 NIKL 2 6 0.33
111 PICO 1 2 0.50
112 SIAP 1 3 0.33
113 SIPD 2 3 0.67
114 SMGR 2 6 0.33
115 SOBI 1 3 0.33
116 SPMA 2 5 0.40
117 SRSN 3 8 0.38
118 SULI 1 3 0.33
119 TIRT 1 3 0.33
120 TPIA 2 7 0.29
121 TRST 1 3 0.33
122 UNIC 2 6 0.33
123 YPAS 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
142
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
124 ADMG 1 5 0.20
125 ARGO 2 5 0.40
126 BIMA 2 3 0.67
127 BRAM 3 7 0.43
128 CNTX 1 3 0.33
129 ERTX 2 4 0.50
130 ESTI 2 3 0.67
131 GDYR 1 3 0.33
132 GJTL 2 7 0.29
133 HDTX 1 4 0.25
134 IKBI 2 5 0.40
135 INDR 2 5 0.40
136 JECC 2 3 0.67
137 KARW 1 3 0.33
138 KBLI 2 6 0.33
139 KBLM 1 3 0.33
140 LPIN 1 3 0.33
141 MASA 2 5 0.40
142 MYTX 2 4 0.50
143 NIPS 1 3 0.33
144 POLY 2 6 0.33
145 PRAS 1 3 0.33
146 PTSN 1 3 0.33
147 SCCO 1 3 0.33
148 SMSM 1 3 0.33
149 SSTM 2 6 0.33
150 VOKS 1 5 0.20
151 ADES 1 3 0.33
152 AISA 2 6 0.33
153 CEKA 1 3 0.33
154 DLTA 2 5 0.40
155 DVLA 3 7 0.43
156 GGRM 1 3 0.33
157 HMSP 3 6 0.50
158 INAF 2 4 0.50
159 KAEF 2 5 0.40
Bersambung pada halaman selanjutnya.
143
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
160 KDSI 2 4 0.50
161 LMPI 1 2 0.50
162 MERK 1 3 0.33
163 MRAT 1 3 0.33
164 MYOR 2 5 0.40
165 PSDN 2 6 0.33
166 PYFA 1 3 0.33
167 RMBA 3 5 0.60
168 SCPI 1 3 0.33
169 SQBI 1 3 0.33
170 TCID 2 6 0.33
171 TSPC 2 4 0.50
172 ULTJ 1 3 0.33
173 UNVR 4 5 0.80
174 AKPI 2 7 0.29
175 ALKA 2 4 0.50
176 AMFG 2 6 0.33
177 APLI 1 3 0.33
178 BRNA 1 3 0.33
179 BRPT 1 3 0.33
180 BUDI 1 3 0.33
181 CTBN 2 6 0.33
182 DPNS 1 3 0.33
183 EKAD 1 2 0.50
184 ETWA 1 4 0.25
185 FASW 2 5 0.40
186 FPNI 1 2 0.50
187 GDST 1 3 0.33
188 IGAR 1 3 0.33
189 INCI 1 3 0.33
190 INRU 2 4 0.50
191 INTP 3 7 0.43
192 JPRS 1 2 0.50
193 KIAS 2 6 0.33
194 LION 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
144
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
195 LMSH 1 3 0.33
196 MLIA 1 4 0.25
197 MYRX 2 4 0.50
198 NIKL 2 6 0.33
199 PICO 1 3 0.33
200 SIAP 3 4 0.75
201 SIPD 2 3 0.67
202 SMGR 3 7 0.43
203 SOBI 1 3 0.33
204 SPMA 3 5 0.60
205 SULI 1 3 0.33
206 TIRT 1 3 0.33
207 TPIA 2 7 0.29
208 TRST 2 4 0.50
209 UNIC 2 6 0.33
210 YPAS 1 3 0.33
211 ADMG 2 5 0.40
212 ARGO 2 5 0.40
213 BRAM 6 13 0.46
214 CNTX 1 3 0.33
215 ERTX 2 4 0.50
216 ESTI 2 3 0.67
217 GDYR 1 3 0.33
218 GJTL 2 6 0.33
219 HDTX 1 3 0.33
220 IKBI 1 3 0.33
221 INDR 2 5 0.40
222 JECC 2 3 0.67
223 KARW 1 3 0.33
224 KBLI 2 5 0.40
225 KBLM 1 3 0.33
226 LPIN 1 4 0.25
227 MASA 2 5 0.40
228 MYTX 2 4 0.50
229 NIPS 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
145
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMISARIS INDEPENDEN
Komisaris independen Total Percentage
230 POLY 2 4 0.50
231 PTSN 1 3 0.33
232 SCCO 1 3 0.33
233 SMSM 1 3 0.33
234 SSTM 2 6 0.33
235 UNIT 1 2 0.50
236 VOKS 2 5 0.40
237 ADES 1 3 0.33
238 AISA 1 5 0.20
239 CEKA 1 3 0.33
240 DLTA 2 6 0.33
241 DVLA 3 7 0.43
242 HMSP 3 6 0.50
243 INAF 1 3 0.33
244 INDF 3 8 0.38
245 KDSI 2 4 0.50
246 KICI 1 3 0.33
247 LMPI 1 2 0.50
248 MERK 1 3 0.33
249 MRAT 1 3 0.33
250 MYOR 2 5 0.40
251 PSDN 2 6 0.33
252 RMBA 3 5 0.60
253 SKLT 1 3 0.33
254 SQBI 1 3 0.33
255 TCID 2 6 0.33
256 TSPC 3 4 0.75
257 ULTJ 1 3 0.33
258 UNVR 4 5 0.80
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
1 AKPI 1 5 0.20
2 AMFG 1 6 0.17
3 APLI 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
146
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
4 BRNA 1 4 0.25
5 BRPT 2 5 0.40
6 BUDI 1 3 0.33
7 CTBN 1 5 0.20
8 DPNS 1 3 0.33
9 EKAD 1 2 0.50
10 ETWA 1 4 0.25
11 FASW 1 3 0.33
12 FPNI 1 2 0.50
13 GDST 1 3 0.33
14 IGAR 1 3 0.33
15 INKP 1 9 0.11
16 INRU 1 4 0.25
17 INTP 1 3 0.33
18 JPRS 1 2 0.50
19 KIAS 1 6 0.17
20 LION 1 3 0.33
21 LMSH 1 3 0.33
22 MLIA 1 3 0.33
23 MYRX 1 2 0.50
24 NIKL 1 6 0.17
25 PICO 1 3 0.33
26 SIAP 1 3 0.33
27 SIPD 1 3 0.33
28 SMGR 1 6 0.17
29 SOBI 1 3 0.33
30 SPMA 1 5 0.20
31 SRSN 1 9 0.11
32 SULI 1 5 0.20
33 TIRT 1 2 0.50
34 TRST 1 3 0.33
35 YPAS 1 3 0.33
36 ADMG 1 5 0.20
37 ARGO 1 5 0.20
38 BRAM 1 7 0.14
39 CNTX 0 3 0.00
Bersambung pada halaman selanjutnya.
147
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
40 ERTX 1 4 0.25
41 GDYR 1 3 0.33
42 GJTL 1 6 0.17
43 HDTX 1 4 0.25
44 IKBI 1 5 0.20
45 INDR 1 5 0.20
46 JECC 1 3 0.33
47 KARW 1 3 0.33
48 KBLI 1 5 0.20
49 KBLM 1 3 0.33
50 LPIN 1 3 0.33
51 MASA 1 5 0.20
52 MYTX 1 4 0.25
53 NIPS 1 4 0.25
54 PRAS 1 3 0.33
55 PTSN 1 3 0.33
56 SCCO 1 3 0.33
57 SMSM 1 3 0.33
58 SSTM 1 6 0.17
59 UNIT 1 2 0.50
60 VOKS 1 5 0.20
61 ADES 1 3 0.33
62 AISA 1 5 0.20
63 CEKA 1 3 0.33
64 DLTA 1 5 0.20
65 DVLA 1 7 0.14
66 GGRM 1 4 0.25
67 INAF 1 4 0.25
68 KAEF 1 5 0.20
69 KDSI 1 4 0.25
70 KICI 1 3 0.33
71 LMPI 1 2 0.50
72 MERK 1 3 0.33
73 MRAT 1 3 0.33
74 MYOR 1 5 0.20
Bersambung pada halaman selanjutnya.
148
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
75 PSDN 1 6 0.17
76 PYFA 1 3 0.33
77 RMBA 1 4 0.25
78 SCPI 1 3 0.33
79 SKLT 1 3 0.33
80 SQBI 1 3 0.33
81 TCID 2 6 0.33
82 TSPC 1 4 0.25
83 ULTJ 1 3 0.33
84 UNVR 1 5 0.20
85 AKKU 1 2 0.50
86 AKPI 1 5 0.20
87 ALKA 1 4 0.25
88 AMFG 1 6 0.17
89 APLI 1 3 0.33
90 BRNA 1 3 0.33
91 BRPT 1 3 0.33
92 BTON 1 2 0.50
93 BUDI 1 3 0.33
94 CTBN 1 6 0.17
95 DPNS 1 3 0.33
96 EKAD 1 2 0.50
97 ETWA 1 4 0.25
98 FASW 1 3 0.33
99 FPNI 1 2 0.50
100 GDST 1 2 0.50
101 IGAR 1 3 0.33
102 INKP 1 9 0.11
103 INRU 1 4 0.25
104 INTP 1 7 0.14
105 JPRS 1 2 0.50
106 KIAS 1 6 0.17
107 LION 1 3 0.33
108 MLIA 1 5 0.20
109 MYRX 1 2 0.50
Bersambung pada halaman selanjutnya.
149
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
110 NIKL 1 6 0.17
111 PICO 1 2 0.50
112 SIAP 1 3 0.33
113 SIPD 1 3 0.33
114 SMGR 1 6 0.17
115 SOBI 1 3 0.33
116 SPMA 1 5 0.20
117 SRSN 2 8 0.25
118 SULI 1 3 0.33
119 TIRT 1 3 0.33
120 TPIA 1 7 0.14
121 TRST 1 3 0.33
122 UNIC 1 6 0.17
123 YPAS 1 3 0.33
124 ADMG 1 5 0.20
125 ARGO 1 5 0.20
126 BIMA 1 3 0.33
127 BRAM 1 7 0.14
128 CNTX 1 3 0.33
129 ERTX 1 4 0.25
130 ESTI 1 3 0.33
131 GDYR 1 3 0.33
132 GJTL 1 7 0.14
133 HDTX 1 4 0.25
134 IKBI 1 5 0.20
135 INDR 1 5 0.20
136 JECC 1 3 0.33
137 KARW 1 3 0.33
138 KBLI 1 6 0.17
139 KBLM 1 3 0.33
140 LPIN 1 3 0.33
141 MASA 1 5 0.20
142 MYTX 1 4 0.25
143 NIPS 1 3 0.33
144 POLY 1 6 0.17
Bersambung pada halaman selanjutnya.
150
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
145 PRAS 1 3 0.33
146 PTSN 1 3 0.33
147 SCCO 1 3 0.33
148 SMSM 1 3 0.33
149 SSTM 1 6 0.17
150 VOKS 1 5 0.20
151 ADES 1 3 0.33
152 AISA 1 6 0.17
153 CEKA 1 3 0.33
154 DLTA 1 5 0.20
155 DVLA 2 7 0.29
156 GGRM 1 3 0.33
157 HMSP 2 6 0.33
158 INAF 2 4 0.50
159 KAEF 1 5 0.20
160 KDSI 1 4 0.25
161 LMPI 1 2 0.50
162 MERK 1 3 0.33
163 MRAT 1 3 0.33
164 MYOR 1 5 0.20
165 PSDN 1 6 0.17
166 PYFA 1 3 0.33
167 RMBA 1 5 0.20
168 SCPI 1 3 0.33
169 SQBI 1 3 0.33
170 TCID 2 6 0.33
171 TSPC 1 4 0.25
172 ULTJ 1 3 0.33
173 UNVR 1 5 0.20
174 AKPI 1 7 0.14
175 ALKA 1 4 0.25
176 AMFG 1 6 0.17
177 APLI 1 3 0.33
178 BRNA 1 3 0.33
179 BRPT 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
151
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
180 BUDI 1 3 0.33
181 CTBN 1 6 0.17
182 DPNS 1 3 0.33
183 EKAD 1 2 0.50
184 ETWA 1 4 0.25
185 FASW 1 5 0.20
186 FPNI 1 2 0.50
187 GDST 1 3 0.33
188 IGAR 1 3 0.33
189 INCI 1 3 0.33
190 INRU 1 4 0.25
191 INTP 1 7 0.14
192 JPRS 1 2 0.50
193 KIAS 1 6 0.17
194 LION 1 3 0.33
195 LMSH 1 3 0.33
196 MLIA 1 4 0.25
197 MYRX 1 4 0.25
198 NIKL 1 6 0.17
199 PICO 0 3 0.00
200 SIAP 1 3 0.33
201 SIPD 1 3 0.33
202 SMGR 2 7 0.29
203 SOBI 1 3 0.33
204 SPMA 1 5 0.20
205 SULI 1 3 0.33
206 TIRT 1 3 0.33
207 TPIA 1 7 0.14
208 TRST 1 4 0.25
209 UNIC 1 6 0.17
210 YPAS 1 3 0.33
211 ADMG 1 5 0.20
212 ARGO 1 5 0.20
213 BRAM 1 13 0.08
214 CNTX 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
152
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
215 ERTX 1 4 0.25
216 ESTI 1 3 0.33
217 GDYR 1 3 0.33
218 GJTL 1 6 0.17
219 HDTX 1 3 0.33
220 IKBI 1 3 0.33
221 INDR 1 5 0.20
222 JECC 1 3 0.33
223 KARW 1 3 0.33
224 KBLI 1 5 0.20
225 KBLM 1 3 0.33
226 LPIN 1 4 0.25
227 MASA 1 5 0.20
228 MYTX 1 4 0.25
229 NIPS 1 3 0.33
230 POLY 1 4 0.25
231 PTSN 1 3 0.33
232 SCCO 1 3 0.33
233 SMSM 1 3 0.33
234 SSTM 1 6 0.17
235 UNIT 1 2 0.50
236 VOKS 1 5 0.20
237 ADES 1 3 0.33
238 AISA 1 5 0.20
239 CEKA 1 3 0.33
240 DLTA 1 6 0.17
241 DVLA 2 7 0.29
242 HMSP 2 6 0.33
243 INAF 1 3 0.33
244 INDF 1 8 0.13
245 KDSI 1 4 0.25
246 KICI 1 3 0.33
247 LMPI 1 2 0.50
248 MERK 1 3 0.33
249 MRAT 1 3 0.33
Bersambung pada halaman selanjutnya.
153
Lampiran 3 (Lanjutan)
No. Kode KOMITE AUDIT
Nonexecutive directors Total komite audit Percentage
250 MYOR 1 5 0.20
251 PSDN 1 6 0.17
252 RMBA 1 5 0.20
253 SKLT 1 3 0.33
254 SQBI 1 3 0.33
255 TCID 2 6 0.33
256 TSPC 3 4 0.75
257 ULTJ 1 3 0.33
258 UNVR 1 5 0.20
Sumber: Data sekunder yang diolah.
154
155
A. Statistik Deskriptif
DESCRIPTIVES VARIABLES=Manajemen_Laba Kualitas_Audit
Kepemilikan_Manajer Komite_Audit Kepemilikan_Institusional
Komisaris_Independen Return_saham
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EM 258 -12.94686 6.13058 -5.9515232 3.15838898
AQ 258 0 1 .53 .500
MNJR 258 0 1 .50 .501
KMT 258 2.86483 5.73686 3.3561289 .29106019
INST 258 .82999 5.70685 4.7777691 .80529127
INDP 258 .20000 .80000 .3947399 .10968930
RS 258 -.920731707317 4.00000000000 .158393085966 .611765072390
Valid N (listwise) 258
B. Uji Asumsi Klasik
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba Kualitas_Audit
Kepemilikan_Manajerial Komite_Audit Kepemilikan_Institusional
Komisaris_Independen
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(3).
1. Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .219a .048 .002 1.27989 1.950
a. Predictors: (Constant), INDP, INST, EM, KMT, MNJR, AQ
b. Dependent Variable: RS
156
2. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .813 .488 1.666 .097
EM .039 .012 .201 3.182 .002 .946 1.057
AQ .092 .202 .075 .457 .648 .139 7.183
MNJR -.171 .204 -.140 -.841 .401 .136 7.337
KMT -.141 .134 -.067 -1.046 .297 .925 1.081
INST -.010 .048 -.013 -.211 .833 .936 1.069
INDP .342 .366 .061 .936 .350 .880 1.137
a. Dependent Variable: RS
3. Uji Normalitas
4. Uji Heteroskedastisitas
157
Uji Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 254
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .58454848
Most Extreme Differences Absolute .153
Positive .153
Negative -.127
Test Statistic .153
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .387 .411 .941 .348
EM .010 .009 .074 1.143 .254
AQ .154 .147 .176 1.043 .298
MNJR -.192 .149 -.220 -1.293 .197
KMT .088 .115 .050 .766 .445
INST -.031 .035 -.056 -.863 .389
INDP -.186 .277 -.045 -.672 .502
a. Dependent Variable: AbsRs
158
B. Uji Hipotesis
1. Hipotesis 1
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 EMb . Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .189a .036 .032 .601892471391983
a. Predictors: (Constant), EM
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .376 .080 4.702 .000
EM .037 .012 .189 3.082 .002
a. Dependent Variable: RS
2. Hipotesis 2
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba Kualitas_Audit EM_AQ.
159
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 EM_AQ,
EM, AQb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square Std. Error of the Estimate
1 .235a .055 .044 .598152593158519
a. Predictors: (Constant), EM_AQ, EM, AQ
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.306 3 1.769 4.943 .002b
Residual 90.878 254 .358
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_AQ, EM, AQ
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .567 .115 4.918 .000
EM .062 .017 .320 3.596 .000
AQ -.364 .159 -.297 -2.282 .023
EM_AQ -.048 .024 -.299 -2.039 .043
a. Dependent Variable: RS
3. Hipotesis 3
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
160
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba Kep_Manajerial EM_MNJR.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 EM_MNJR, EM,
MNJRb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .264
a .069 .058
.593604663095
300
a. Predictors: (Constant), EM_MNJR, EM, MNJR
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.683 3 2.228 6.322 .000b
Residual 89.501 254 .352
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_MNJR, EM, MNJR
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .642 .118 5.441 .000
EM .072 .017 .371 4.175 .000
MNJR -.481 .159 -.394 -3.030 .003
EM_MNJR -.064 .024 -.391 -2.740 .007
a. Dependent Variable: RS
161
4. Hipotesis 4
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba Kepemilikan_Institusional EM_INST.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 EM_INST,
INST, EMb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .214
a .046 .035
.601119199953
920
a. Predictors: (Constant), EM_INST, INST, EM
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.402 3 1.467 4.061 .008b
Residual 91.781 254 .361
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_INST, INST, EM
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.381 .534 -.713 .476
EM -.095 .082 -.493 -1.164 .246
162
INST .156 .109 .205 1.434 .153
EM_INST .027 .017 .708 1.629 .105
a. Dependent Variable: RS
5. Hipotesis 5
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba Komite_Audit EM_KMT.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 EM_KMT, KMT,
EMb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .197
a .039 .028
.603283421313
309
a. Predictors: (Constant), EM_KMT, KMT, EM
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.740 3 1.247 3.426 .018b
Residual 92.444 254 .364
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_KMT, KMT, EM
163
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .925 .703 1.316 .189
EM .064 .082 .330 .778 .437
KMT -.163 .207 -.078 -.788 .431
EM_KMT -.008 .024 -.146 -.337 .736
a. Dependent Variable: RS
6. Hipotesis 6
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Return_saham
/METHOD=ENTER Manajemen_Laba Komisaris_Independen EM_INDP.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 EM_INDP,
INDP, EMb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .199
a .040 .028
.603036331058
352
a. Predictors: (Constant), EM_INDP, INDP, EM
164
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.816 3 1.272 3.498 .016b
Residual 92.368 254 .364
Total 96.184 257
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), EM_INDP, INDP, EM
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .244 .321 .760 .448
EM .037 .044 .193 .846 .398
INDP .342 .769 .061 .445 .657
EM_INDP -.001 .104 -.002 -.009 .993
a. Dependent Variable: RS