peran metode dear dalam meningkatkan minat baca...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERAN METODE DEAR DALAM MENINGKATKAN MINAT
BACA PENGUNJUNG
( SUATU PENDEKATAN PERENCANAAN )
DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (ARPUSDA)
KABUPATEN WONOGIRI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya ( A.Md)
Ilmu Perpustakaan
Oleh DHIAN ANGGRAENI
D1808056
PROGRAM DIPLOMA III ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke
surga
(HR. Muslim)
Allah tidak hendak menyulitkan kamu
( QS Al-Maidah : 6)
Selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang kita kasihi
(Penulis)
Jangan pernah merasa putus asa dan kecil hati dalam menghadapi segala cercaan dan hinaan,
karena ada hikmah dari setiap cobaan
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:
Ø Ibu dan Bapak tercinta, atas doa dan kasih sayangnya selama ini
Ø Kakak-kakak dan adikku, Mas Aang, Mas Whisnu, Mbak Pipit ,Puri, untuk
persaudaraan yang indah, doa serta dukungann kalian
Ø My DaraLova, Prasepta Isdara untuk semangat dan dukungannya
Ø My Bestfriend, Seprin, Tina, Giri, Ajik terima kasih untuk kebersamaan yang
menyenangkan
Ø Teman-teman FISIP D3 Perpustakaan UNS angkatan 2008, untuk persahabatan yang
tak terlupakan
Ø Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK DHIAN ANGGRAENI: Upaya Meningkatkan Minat Baca Pengunjung (Suatu Pendekatan Perencanaan) Di Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah (ARPUSDA) Kabupaten wonogiri. Tugas Akhir. Surakarta: Program studi D3 Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.
Upaya meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri tidak lepas dari peran pustakawan. Salah satu upaya meningkatkan minat baca yakni menggunakan penerapan aplikasi teori belajar kognitif (suatu pendekatan perencanaan) menggunakan metode DEAR (Drop Everything And Read) yakni program wajib membaca selama waktu yang telah di tentukan sebelum kegiatan lainnya di lakukan. Teori belajar kognitif menekankan pada apa yang terjadi pada proses mental seseorang yang terbagi menjadi 3 jenis, antara lain : 1. Belajar melalui observasi, yakni belajar dengan mengamati tingkah laku orang
lain, dalam hal ini pustakawan yang menjadi contoh atau panutan yang di tiru oleh pengunjung.
2. Belajar dengan mendapatkan ilham, yakni belajar dari masalah yang di hadapi kemudian mendapatkan solusi dan muncul ide untuk memecahkan masalah tersebut. Pada saat pengunjung mengalami kesulitan dalam hal menemukan bahan pustaka mereka berpikir dan menelusur menggunakan OPAC.
3. Belajar bersifat tersembunyi/laten, yakni proses belajar yang tidak langsung memunculkan tingkah laku yang nyata sebagai hasil belajar sampai pada kondisi tertentu. Pustakawan memberikan pembelajaran dan pelatihan mengenai penggunaan perpustakaan mengenai keterampilan mengakses, mencari dan menemukan informasi yang di gunakan secara efektif dan efisien sehingga pengunjung dapat membayangkan letak bahan pustaka pada saat di butuhkan.
Berdasarkan paparan mengenai teori belajar kognitif memberikan kesempatan pada pustakawan untuk memahami lingkungan kerja di dunia informasi.
Kata Kunci : perpustakaan, minat baca, teori belajar kognitif, DEAR (Drop
Everything And Read)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Upaya
Meningkatkan Minat Baca (Suatu Pendekatan Perencanaan) di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten Wonogiri”.
Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral
maupun spiritual, lahir maupun batin, langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:
1. Kedua Orang tuaku yang selalu memberikan doa dan dukungannya selama ini.
2. Bapak Muhammad Sholihin, S.Ag., S.IP selaku Pembimbing Tugas Akhir yang
telah membantu dan memberikan pengarahan selama studi kepada penulis.
3. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN.SU, selaku Dekan FISIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan Kuliah Kerja PUSDOKINFO.
4. Bapak Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si, selaku ketua program studi D3
perpustakaan UNS yang telah memberikan masukan dan bimbingannya selama
studi kepada penulis.
5. Bapak Suradi, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan Kuliah Kerja
PUSDOKINFO.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
6. Ibu Dewi Werdiningsih, S.IP yang telah memberikan bimbingan selama
pelaksanaan Kuliah Kerja PUSDOKINFO di Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kabupaten Wonogiri.
Penulis menyadari akan adanya keterbatasan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, dengan tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak, sehingga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membaca.
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
MOTTO .............................................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................... 2
1.3 Pelaksanaan ....................................................................................... 3
1.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 3
1.1.1 Metode Observasi ................................................................... 3
1.1.2 Metode wawancara ................................................................. 3
1.1.3 Studi Kepustakaan .................................................................. 4
1.1.4 Metode Dokumentasi .............................................................. 4
1.1.5 Rumusan Masalah ................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Perpustakaan ...................................................... 6
2.1.2 Pengertian perpustakaan Umum .......................................... 6
2.1.3 Pengertian Minat Baca ......................................................... 7
2.1.4 Teori belajar Kognitif ........................................................... 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2.1.5 Prinsip-Prinsip Umum Belajar Kognitif ............................... 8
2.2 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 9
2.2.1 Pengertian Perpustakaan ....................................................... 9
2.2.2 Pengertian Perpustakaan Umum .......................................... 10
2.2.3 Pengertian Minat Baca ......................................................... 11
2.2.4 Teori Belajar Kognitif .......................................................... 14
2.2.5 DEAR (Drop Everything And Read) .................................... 18
BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN
DAERAH KABUPATEN
3.1 Sejarah Singkat .............................................................................. 20
3.2 struktur Organisasi ......................................................................... 23
3.3 Sumber Daya Manusia .................................................................. 29
3.4 Gedung/Ruang ............................................................................... 30
3.5 Sumber Dana ................................................................................. 31
3.6 Sarana dan Prasarana ..................................................................... 34
3.7 Koleksi ........................................................................................... 37
3.8 Layanan ........................................................................................... 39
BAB IV PERAN METODE DEAR DALAM MENINGKATKAN MINAT
BACA PENGUNJUNG (SUATU PENDEKATAN PERENCANAAN) DI
KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (ARPUSDA)
KABUPATEN WONOGIRI
4.1 Analisa Masalah ............................................................................. 49
4.2 Peran Metode DEAR Dalam Meningkatkan Minat Baca di Kantor
ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri ....................................................................................... 50
4.3 Cara Pengaplikasian Teori Belajar Kognitif di Kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri ..................................................................... 51
4.4 Hambatan-Hambatan dan Cara Mengatasi Dalam Pengaplikasian
Teori Belajar Kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri ....................................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4.5 Faktor-Faktor Pendukung Pengaplikasian Teori Belajar Kognitif
di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri ................................. 56
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 59
5.2 Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Kuliah Kerja Pusdokinfo
Lampiran 2. Catatan Kerja Harian Mahasiswa
Lampiran 3. Form Penilaian Kuliah Kerja Pusdokinfo
Lampiran 4. Daftar Wawancara
Lampiran 5. Daftar Hadir Pengunjung Perpustakaan Umum Wonogiri
Lampiran 6. Kartu Kartu Pinjam
Lampiran 7. Formulir Pendaftaran Anggota
Lampiran 8. Daftar Hadir Perpustakaan Keliling Kantor ARPUSDA Kab. Wonogiri
Lampiran 9. Daftar Peminjam Perpustakaan Keliling Kantor ARPUSDA Kab. Wonogiri
Lampiran 10. Daftar Kartu Anggota Kantor ARPUSDA Kab. Wonogiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri .................... 23
Bagan 2. Alur Peminjaman Koleksi Bahan Pustaka Kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri .................................................................................... 40
Bagan 3. Alur Layanan Pengembalian Koleksi .......................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sarana dan Prasarana layanan Perpustakaan ............................................ 35
Tabel 2. Fasilitas Umum Perpustakaan .................................................................. 36
Table 3. Peralatan Kantor Perpustakaan ................................................................ 36
Tabel 4. Jenis Koleksi Karya Cetak ....................................................................... 37
Tabel 5. Jenis Koleksi Multimedia Perpustakaan .................................................. 38
Tabel 6. Jenis Koleksi Serial Perpustakaan ........................................................... 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia informasi demikian pesat berpengaruh terhadap
berbagai bidang kehidupan, salah satunya di bidang perpustakaan. Membaca
adalah hal yang sangat penting dalam memajukan setiap pribadi manusia,
dengan membaca kita dapat memperoleh wawasan yang luas, memberantas
kebodohan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, masalah yang
mengemuka saat ini adalah kurangnya minat baca di kalangan masyarakat.
Kurangnya minat membaca mempengaruhi minat menulis dan berpikir,
logikanya untuk apa menulis jika tidak ada yang membaca.
Hal tersebut merupakan tugas perpustakaan yang merupakan sumber
informasi, pendidikan, lembaga dalam menarik dan mengembangkan minat
baca, kegemaran membaca, serta penyedia berbagai macam bacaan. Oleh
karena itu, perpustakaan harus mampu menjadi barometer atas kemajuan
masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan
yang berperan aktif di berbagai kegiatan.
Salah satu upaya meningkatkan minat baca masyarakat adalah
dengan teori belajar kognitif (suatu pendekatan perencanaan). Teori tersebut
menekankan pada apa yang akan terjadi pada proses mental. Dengan
mengaplikasikan teori belajar kognitif di perpustakaan menggunakan
metode Drop Everything And Read , pengunjung akan membentuk
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
gambaran mental mengenai apa yang ada dan didapat di perpustakaan dan
tentunya ketika mereka membutuhkan, mereka tidak akan ragu, canggung
atau merasa takut untuk datang ke perpustakaan.
Dengan pernyataan tersebut diatas maka penulis mengambil tema
tentang “PERAN METODE DEAR DALAM MENINGKATKAN MINAT
BACA (SUATU PENDEKATAN PERENCANAAN) DI KANTOR ARSIP
DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (ARPUSDA) KABUPATEN
WONOGIRI”.
1.2. Tujuan
Tujuan penulis mengangkat tema tentang upaya menarik minat baca
dengan aplikasi teori belajar kognitif di Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kabupaten Wonogiri yaitu:
1.2.1 Untuk meningkatkan minat membaca di kantor ARPUSDA
kabupaten Wonogiri.
1.2.2 Untuk mengetahui cara pengaplikasian teori belajar kognitif di
kantor ARPUSDA kabupaten Wonogiri.
1.2.3 Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan cara mengatasi
dalam pengaplikasian teori belajar kognitif di kantor
ARSPUSDA kabupaten Wonogiri.
1.2.4 Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung pengaplikasian
teori belajar kognitif di kantor ARPUSDA kabupaten
wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Pusdokinfo ini dialokasikan selam enam
minggu yang berlangsung dari tanggal 16 Februari sampai 26 Maret 2011,
bertempat di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri.
Hari Senin-Kamis : Pkl. 08.00 – 14.00 WIB
Hari Sabtu : Pkl. 08.00 – 12.00 WIB
1.4. Metode pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa metode
berikut:
1.4.1. Metode Observasi
Pengumpulan data menggunakan metode observasi dapat dilakukan
dengan melihat, mendengarkan, merasakan, dan mengamati yang kemudian
dicatat seobyektif mungkin.
Menurut Moh. Pabundu Tika (1996; 67-68) metode observasi adalah
“cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian”. Penulis mengamati beberapa pengunjung yang datang di
perpustakaan serta pelayanan yang diberikan oleh petugas.
1.4.2. Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung dalam
bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, wawancara tidak hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap pengalaman
oleh responden yang bersangkutan.
Pengertian DR. Irawanto Soeharto (2008; 67-68), metode wawancara
(interview) adalah
“pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder)”. Penulis mewawancarai Bapak sumarmo, S.Pd, M.Pd di bagian KASI
pelayanan umum dan perpustakaan, bapak Mulyanto, S.Kar, M.M dan Ibu
Laksita Wening, SIP di bagian KASI pengembangan perpustakaan serta Sdr
Bambang pengunjung perpustakaan di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri.
1.4.3. Studi Kepustakaan
Metode studi kepustakaan merupakan teknik mengumpulkan bahan
pustaka sebagai referensi pada suatu penelitian.
Prof. Sukardi, Ph. D. (2003; 33-34) menjelaskan bahwa studi
kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti untuk memperoleh dasar
pemikiran sebagai landasan teori kerangka berpikir dan menentukan
hipotesis penelitian. Dalam metode ini penulis menggunakan berbagai
materi pustaka sebagai referensi untuk lebih memperdalam mengenai
masalah yang diteliti.
1.4.4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan catatan tertulis tentang berbagai
kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai
sumber informasi.
Metode dokumentasi menurut DR. Irawan Soeharto (2008; 70)
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada
subyek penelitian. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data
gambaran umum mengenai Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri.
1.5. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengambil beberapa
rumusan masalah mengenai upaya meningkatkan minat baca pengunjung
(suatu pendekatan perencanaan) di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Wonogiri
1.5.1 Bagaimana upaya meningkatkan minat membaca di kantor
ARPUSDA Kabupaten Wonogiri?
1.5.2. Bagaimana cara pengaplikasian teori belajar kognitif di kantor
ARPUSDA kabupaten Wonogiri?
1.5.3. Apa hambatan-hambatan yang di hadapi dalam pengaplikasian
teori belajar kognitif di kantor ARSPUSDA kabupaten
Wonogiri dan bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan
tersebut?
1.5.4 Apa faktor-faktor pendukung pengaplikasian teori belajar
kognitif di kantor ARPUSDA kabupaten wonogiri?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan sebuah unit kerja yang memiliki visi, misi, tugas, dan
fungsi yang merupakan pedoman, arah, dan tuntunan untuk mencapai
tujuan akhir dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Sulistyo-Basuki ( 1991 : 3 ), perpustakaan adalah:
“ sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan lainnya. Bahan–bahan pustaka itu disimpan menurut tata susunan tertantu untuk kepentingan pembaca, bukan untuk dijual”.
Sedangkan Lasa H.S ( 2009 : 262 ) mengartikan bahwa
perpustakaan merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya
terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian,
dan penyajian.
2.1.2 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi
masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Lasa H.S ( 2009 : 282 ) menerangkan bahwa perpustakaan umum
merupakan perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur,
jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial ekonomi.
Misi perpustakaan umum lazimnya sama dengan misi perpustakaan
secara garis besar yakni:
2.1.2.1 Menciptakan dan memantapkan kebiasaan membaca
masyarakat
2.1.2.2 Mendukung pendidikan perorangan secara mandiri
maupun pendidikan formal pada semua jenjang
2.1.2.3 Memberikan kesempatan atau menstimulasi bagi
pengembangan keativitas dan imajinasi pribadi maupun
masyarakat
2.1.2.4 Menyediakan layanan informasi sesuai dengan kebutuhan
pemakainya
2.1.2.5 Ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
2.1.3 Pengertian Minat Baca
Minat sebagai faktor yang berasal dari dalam diri pribadi masing-
masing. Besar kecilnya minat berpengaruh pada suatu sikap seseorang
pada suatu aktifitas, termasuk dalam hal membaca. Orang yang memiliki
minat baca sebagai hobi atau kesibukannya sehari-hari merupakan suatu
sikap yang dibutuhkan dalam proses belajar.
Pengertian minat menurut Kartini Kartono ( 1990 : 112 ) adalah:
“ Minat, merupakan momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu obyek yang dianggap penting”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Dengan adanya minat baca pada diri seseorang akan dapat memotivasi
untuk belajar mandiri.
2.1.4 Teori Belajar Kognitif
Belajar merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling
penting dalam mempertahankan hidup dan mengembangkan diri.
Belajar menurut Ahmadi dan Supriono ( 1991 : 121 ) adalah:
“suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Sedangkan teori belajar kognitif memberikan pandangan baru
mengenai konsep belajar, hasil belajar yang tidak nampak, ada sesuatu
yang terjadi dalam diri yang tidak dapat di observasi. Proses mental
yang terjadi dalam diri seseorang disebut sebagai kognitif.
Menurut Winkel ( 1996 : 53 ) belajar kognitif adalah:
“Suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative dan berbekas”.
2.1.5 Prinsip-prinsip Umum pada Belajar Kognitif
Berdasarkan uraian mengenai teori belajar kognitif maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori
belajar kognitif yakni:
2.1.5.1 Seseorang dapat belajar dengan mengobservasi tingkah
laku model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2.1.5.2 Belajar dapat terjadi tanpa perubahan yang ada pada
perilaku, seseorang yang memperhatikan model akan
mendapatkan informasi tetapi belum tentu individu
tersebut termotivasi untuk melakukan tindakan yang sama
dengan si model. Walaupun ada proses belajar tetapi tidak
ada tingkah laku yang nyata yang muncul sebagai hasil
belajar sampai kondisi atau situasi tertentu terjadi.
2.1.5.3 Belajar dapat terjadi dengan memberikan kesempatan
kepada individu untuk memahami lingkungannya dan
memecahkan masalah.
2.1.5.4 Kognitif memainkan peran yang penting dalam belajar.
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan hasil karya berupa
bahan cetak dan non tercetak yang digunakan sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Perpustakaan bertugas menyebarluaskan pengetahuan
melalui koleksi bahan pustaka yang dimiliki.
Menurut Organisasi IFLA (International Federation of Library
Association and Institution) dalam Sulistyo Basuki (2009:1.6)
mengartikan bahwa perpustakaan sebagai kumpulan bahan tercetak dan
non cetak atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara
sistematis untuk kepentingan pemakai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2.2.2 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang dibiayai oleh
pemerintah yang terbuka untuk umum, yang berfungsi melayani semua
lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan
berbagai ilmu pengetahuan tanpa membedakan status sosial.
Menurut Massofa (2008) perpustakaan diciptakan masyarakat untuk
menyimpan dan menyebarkan karya dan pengetahuan masyarakat.
Perpustakaan umum merupakan jenis perpustakaan yang dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis. Perpustakaan-perpustakaan yang
termasuk di dalam kategori perpustakaan umum adalah:
2.2.2.1 Perpustakaan Umum Kabupaten
2.2.2.2 Perpustakaan Umum tingkat Kecamatan
2.2.2.3 Perpustakaan Umum Desa/kelurahan
2.2.2.4 Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan (ekstensi) dari
perpustakaan Kabupaten/kota, perpustakaan tersebut memberikan
layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan
masyarakat dengan jadwal tertentu dan bekerja sama dengan masyarakat
dan swasta.
Perpustakaan umum didirikan untuk kepentingan masyarakat,
maka pemrakarsa, pelopor, dalam melaksanakan pembangunan,
pemeliharaan, pengembangan, dan pemanfaatannya menjadi tanggung
jawab masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2.2.3 Pengertian Minat Baca
Minat baca akan tumbuh dengan sendirinya melaui proses tumbuh
kembang seseorang.
Minat baca menurut Suharyanti dalam Kustiyah (2009:27) adalah:
“perasaan senang seseorang terhadap suatu bacaan, karena danya pengertian bahwa dengan bacaan itu dapat diperoleh kemanfaatan bagi dirinya” Perlunya minat baca berhubungan dengan kemajuan suatu bangsa.
Wardiman Djojonegoro (1997) mengatakan bahwa kebiasaan membaca
di suatu negara merupakan cerminan tingkat kemajuan Negara tersebut.
Menumbuhkan minat baca dipengaruhi oleh banyak faktor.
Wojowasito dalam Kustiyah (2009:29) menjelaskan bahwa faktor
penumbuh minat baca meliputi motivasi ekstern, motivasi intern dan
motivasi didaktis.
Sedangkan menurut Carlsen dan Sherrill (1988) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa faktor pendorong minat baca adalah
panutan yang yang menyukai membaca.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan
bahwa minat baca adalah landasan yang paling meyakinkan diri
seseorang untuk merasa tertarik (cenderung) untuk melakukan aktivitas
membaca pada buku-buku pelajaran maupun pengetahuan umum baik di
perpustakaan, di rumah, atau pada saat waktu luang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2.2.3.1 Aspek-Aspek Minat
Berdasarkan pengertian minat, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam minat terkandung beberapa aspek kegiatan psikis yang saling
berhubungan satu sama lain yaitu :
1. Kesadaran
Seseorang disebut berminat terhadap suatu obyek apabila orang
itu memiliki kesadaran. Begitu pula pada individu yang belajar,
mereka belajar dilandasi oleh kesadaran untuk meningkatkan
kemampuan yang dimilikinya. Dengan kesadaran tersebut maka
dapat menumbuhkan minat individu tersebut untuk membaca.
Tumbuhnya minat baca pada diri seseorang yang dilandasi
dengan penuh kesadaran bagi keberhasilan belajarnya akan
menjadikan aktifitas membaca sebagai kegiatan yang tak
terpisahkan dari kesibukan sehari-hari.Begitu pula dengan minat
baca yang ada pada pengunjung perpustakaan, minat baca
tumbuh sebagai akibat dari kesadaran untuk mendapatkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
2. Perhatian
Perhatian erat kaitannya dengan minat seseorang. Orang yang
berminat terhadap terhadap sesuatu karena ada perhatian
terhadap obyek tersebut.
Perhatian menurut Bimo Walgito (1997) adalah :
“Perhatian itu erat hubungannya dengan minat individu, bila individu telah mempunyai minat terhadap obyek itu biasanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
timbul perhatian yang spontan, secara, otomatis perhatian itu akan timbul”
Dengan demikian minat yang ada pada individu
menimbulkan perhatian untuk melakukan kegiatan yang dapat
mendukung minatnya tersebut seperti halnya dengan pengunjung
perpustakaan yang mempunyai minat baca sangat besar akan
menjadikan kegiatan membaca sebagai objek kegiatan yang
menjadi perhatiannya.
3. Kemauan
Kemauan dimaksudkan sebagai dorongan atau kehendak yang
terarah pada suatu tujuan serta dikendalikan oleh akal pikiran.
Dengan adanya kemauan atau dorongan kehendak dalam diri
seseorang akan menimbulkan perhatian, keinginan, konsentrasi,
diri terhadap suatu obyek sehingga muncul minat.
Kemauan menurut Kartini Kartono dalam Kustiyah (2009:
28) adalah
“dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi”
4. Perasaan senang
Perasaan senang merupakan aspek psikis yang tidak boleh
diabaikan pada diri seseorang. Aspek psikis ini besar
pengaruhnya terhadap minat seseorang. Perasaan senang,
gembira merupakan aspek psikis yang positif, karena mendorong
untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat. Begitu pula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
seseorang yang melakukan aktivitas tersebut berada dalam
keadaan senang, gembira dan tidak sakit. Sebaliknya jika
seseorang berada dalam keadaan sedih, sakit, maka tidak akan
ada minat baca pada diri orang tersebut.
Jika seseorang mempunyai perasaan senang maka memiliki
minat untuk mempelajari sesuatu (membaca) begitu sebaliknya
jika perasaan tidak senang maka tidak ada semangat untuk
membaca.
2.2.4 Teori Belajar Kognitif
Belajar merupakan suatu aktivitas menuju kearah tujuan tertantu.
Belajar tidak hanya terbatas pada pendidikan formal tetapi belajar dapat
dilakukan setiap saat melaui interaksi dengan orang lain dalam
lingkungan.
Menurut pendapat Williams (1998) belajar adalah tujuan yang
terarah , berdasarkan pengalaman, yang mempengaruhi perilaku semua
jenis pengetahuan yang dimiliki oleh individu yang dimiliki oleh
individu yang meliputi pemikiran, pengetahuan, interpretasi, ide-ide dan
membawa perubahan yang relatif permanen.
Sedangkan menurut Howards (1995) belajar adalah hal penting,
proses kompleks yang mempromosikan adaptasi kita terhadap tantangan
lingkungan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar seseorang yakni;
1. Kemampuan pembawaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Seseorang yang memiliki kemampuan pembawaan yang
lebih akan lebih mudah dan lebih cepat belajar
dibandingkan dengan yang memiliki kemampuan
kurang.
2. Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang sangat mempebgaruhi minat
belajar, ketika kondisi fisik dalam keadaan sehat
seseorang mampu belajar dan berpikir, namun ketika
sedang sakit seseorang merasa malas dan tidak ada
minat untuk belajar.
3. Kemauan
Adanya kemauan dapat mendorong belajar, begitu pula
sebaliknya.
Berdasarkan pendapat para ahli, ada beberapa jenis belajar kognitif
yakni:
2.2.4.1 Belajar melalui observasi (Observational learning)
Belajar melalui observasi dapat terjadi dengan
mengamati tingkah laku orang lain. Seseorang dapat
membuat keputusan untuk melakukan hal yang serupa
setelah mengamati perilaku pada saat yang tepat atau
konteks yang sesuai.
Menurut Albert Bandura, seseorang dapat belajar
melalui observasi tingkah laku seorang model. Jadi pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
belajar kognitif seseorang dapat memilih apakah akan
meniru model atau mengabaikannya.
Ada 4 mekanisme penting dalam belajar melalui
observasi yakni:
1. Perhatian (attention)
Perhatian merupakan komponen penting dalam
proses belajar observasi.
2. Penyimpanan (Retention)
Retention adalah komponen kedua, menurut
Albert bandura untuk meniru perilaku model,
seseorang harusnya menyimpan informasi ke
dalam memorinya dan menggunakannya di
kemudian hari dengan cara mengingat kembali
apa yang telah diobservasi.
3. Motor Reproduction
Motor Reproduction adalah komponen penting
lain dalam proses belajar observasi, individu yang
mengobservasi tingkah laku model harus dapat
menerjemahkan apa yang dilihat sesuai dengan
kemampuannya ke dalam bentuk tingkah laku.
4. Penguatan (Reinforcement)
Reinforcement merupakan komponen terakhir
pada proses belajar observasi, seseorang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
mengobservasi perilaku orang lain harus
mempunyai motivasi untuk bermain tingkah laku
model dan mengharapkan positive reinforcement
setelah melakukan tingkah laku tersebut.
Proses belajar melaui observasi meyakini bahwa
pikiran, perilaku, dan lingkungan memiliki peran yang
penting dalam proses belajar.
2.2.4.2 Belajar dengan mendapatkan ilham (Insight Learning)
Ketika seseorang di hadapkan pada suatu masalah,
lalu sulit untuk menemukan solusi tiba-tiba muncul sebuah
ide atau gagasan untuk memecahkan masalah tersebut,
disebut sebagai belajar dengan mendapatkan ilham.
Menurut Wolfgang Kohler, balajar menyelesaikan
suatu problem tidak melibatkan trial and error atau
hubungan antara stimulus dan respons akan tetapi seorang
individu yang di hadapkan pada suatu masalah, tiba-tiba
mampu membangun pemahaman bagaimana menyelesaikan
masalah tersebut. Maka insight learning terladi karena
adanya reorganisasi persepsi dari lingkungan dan adanya
transfer pengetahuan sebelumnya.
2.2.4.3 Belajar yang bersifat tersembunyi/laten (Latent Learning)
Belajar tersembunyi/laten yakni proses belajar yang
tidak langsung memunculkan tingkah laku yang nyata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
sebagai hasil belajar sampai pada kondisi atau situasi
tertentu terjadi.
Menurut Edward C. Tolman berdasarkan percobaan
yang dilakukan dalam eksperimennya mengibaratkan
seseorang pada saat melakukan pembelajaran yang bersifat
tersembunyi telah membentuk peta kognitif dalam proses
belajar tersebut. Peta kognitif menerangkan bagaimana
seseorang setelah mengamati lingkungan dapat
mempelajari fisik ruang secara mental. Seseorang dapat
membayangkan bagaimana letak suatu tempat baik dalam
skala kecil maupun skala besar.
2.2.5 DEAR (Drop Everything And Read)
DEAR merupakan singkatan dari Drop Everything And Read
dalam arti bebas adalah tinggalkan kegiatan lain dan bacalah! yakni
sebuah program harian mengenai waktu tertentu untuk kegiatan
membaca apa yang ingin mereka baca, kegiatan tersebut telah di
terapkan di sekolah di lakukan oleh pustakawan dengan kolaborasi guru
serta pihak-pihak terkait.
Menurut Mortimer Adler (1996) DEAR adalah waktu teratur yang
disisihkan ke dalam jadwal kelas untuk para siswa dan guru mereka
untuk menghentikan semua dan membaca.
Program membaca menggunakan metode DEAR di dasarkan atas
keyakinan tentang intruksi membaca sebagai suatu hal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menyenangkan tidak hanya tuntutan dalam belajar akademis, namun
dengan membaca seseorang dapat memperoleh hiburan dan menjadikan
membaca sebuah kegemaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
BAB III
GAMBARAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH
KABUPATEN WONOGIRI
3.1.Sejarah Singkat
Sejak Tahun 1983 Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Wonogiri
menginduk pada Bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Pemerintah
Kabupaten Wonogiri, dan berlokasi di Bagian Hukum dan Organisasi. Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri
didirikan pada Tahun 1984 berlokasi di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan
Wonogiri, Kabupaten Wonogiri (Komplek GOR Giri Mandala).
Kedudukan Perpustakaan Umum merupakan Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Kabupaten Wonogiri berdasarkan SK. Bupati Nomor 86. A.
Tahun 1986, Tanggal 1 Mei 1986 Tentang Susunan dan Tata Kerja
Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri, UPTD. Perpustakaan Umum
Kabupaten Wonogiri merupakan Unit Pelaksana Dinas Pendidikan yang
bertugas membantu Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan
Perpustakaan. Secara Organisasi UPTD. Perpustakaan Umum Kabupaten
Wonogiri bertanggung jawab terhadap Departemen Dalam Negeri melalui
Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Wonogiri.
Setelah berlakunya SOTK (Susunan Organisasi Dan Tatalaksana Kerja)
berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 2008 UPTD Perpustakaan bergabung
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dengan Kantor Arsip Daerah mulai Tahun 2009 beralih Status Kelembagaan
menjadi “Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonogiri”
(ARPUSDA) dengan Lokasi Kantor Induk atau Kantor Arsip di Jalan
Yudistiro XIV No 7 Wonokarto, sedangkan Tempat Layanan Perpustakaan
berlokasi di Komplek GOR Giri Mandala Wonogiri, Desa Donoharjo,
Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Nomor Telepon (0273) 321 642 /
(0273) 321 303.
Untuk kelancaran dalam melaksanakan kegiatan dan tugas maka Kantor
Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonogiri mempunyai Visi dan
Misi sebagai berikut :
1. Visi :
“Arsip Dan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi, Gerbang Inspirasi
Dan Warisan Budaya.”
2. Misi
a. Meningkatkan Pemberdayaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah.
b. Meningkatkan sistem pengelolaan arsip dan perpustakaan secara
terencana dan tertib.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dibidang Kearsipan dan Kepustakaan.
Sedangkan Tujuan yang ingin dicapai Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan minat baca masyarakat dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Mausia (SDM) yang cerdas dan berfikir kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Meningkatkan minat baca untuk menambah ilmu pengetahuan dan
kecerdasan.
3. Meningkatkan tradisi gemar membaca di kalangan masyarakat.
4. Meningkatkan manajemen pelayanan dan Sumber Daya Manusia
(SDM) pengelola perpustakaan.
Berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi dari kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri :
1. Tugas pokok
a. Seksi pelayanan perpustakaan mempunyai tugas melakukan
akuisisi, pengelolaan, pelayanan referensi seta pembinaan
perpustakaan yang ada di daerah.
b. Seksi pelayanan perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala
yang berada dibawah dan tanggungjawab kepada kepala badan
perpustakaan, arsip daerah dan data elektronik.
2. Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis di seksi pelayanan perpustakaan.
b. Pengadaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
perawatan, dan penyajian bahan pustaka karya cetak dan karya
rekam daerah.
c. Penyelenggaraan kerja sama perpustakaan dengan instansi lain
di lingkungan pemerintah daerah.
d. Penyelenggaraan kerja sama antar perpustakaan daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
e. Pelayanan umum dan pembinaan pengembangan perpustakaan
yang ada di daerah.
f. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA).
3.2. Struktur Organisasi
ARPUSDA Kabupaten Wonogiri mempunyai dua kantor yaitu Kantor
Arsip sebagai Kantor Induk dan Tempat Pelayanan Perpustakaan, namun
demikian struktur organisasi bergabung menjadi satu struktur organisasi.
Struktur organisasi kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri, adalah sebagai
berikut :
Bagan 1
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KAB. WONOGIRI
Gambar 3.1
Sumber : ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
KEPALA KANTOR
KELOMPOK FUNGSIONAL
KASUB
BAG.
TU
KA. SEKSI
PELAYANAN UMUM
DAN PERPUSTAKAAN
KA. SEKSI
PENGEMBANGAN
PERPUSTAKAAN DAN MINAT BACA
KA. SEKSI
AKUISI
KEARSIPAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Dalam struktur organisasi tersebut setiap jabatan mempunyai tugas
masing – masing, antara lain sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
Kepala kantor bertugas sebagai pemimpin tertinggi di lingkungan
ARPUSDA, memimpin seluruh kegiatan yang ada dan dilaksanakan oleh
anggota ARPUSDA dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal
kepada pengguna sesuai dengan tugas dan fungsinya. Menyusun rencana /
program kerja Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan Umum.
2. Kelompok Fungsional (Arsiparis dan Pustakawan)
a. Arsiparis bertugas :
1. Melakukan penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan
atau petunjuk teknis akuisisi dan pengolahan arsip, pembinaan
kearsipan.
2. Koordinasi instansi dan atau unit kerja yang terkait dengan
kearsipan.
3. Melakukan pembinaan, penyuluhan, dan pembimbingan terhadap
penyelenggaraan sistem dan teknis penanganan arsip dinamis
aktif.
b. Pustakawan bertugas :
1) Melakukan penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan
atau petunjuk teknis akuisisi dan pengolahan bahan pustaka dan
pelayanan umum perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2) Koordinasi instansi dan atau unit kerja yang terkait dengan
perpustakaan.
3) Melakukan pembinaan, penyuluhan, dan pembimbingan terhadap
penyelenggaraan perpustakaan.
3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, bertugas :
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan
di bidang umum dan kepegawaian, perencanaan, dan pelaporan serta
keuangan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana
dimaksud Sub Bagian Tata Usaha melaksanakan :
a. Koordinasi penyusunan program kerja
b. Koordinasi penyusunan Daftar Usulan Proyek
c. Koordinasi penyusunan Daftar Usulan Kegiatan.
d. Pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian.
e. Pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan.
f. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum.
g. Pengelolaan administrasi dan pemeliharaan barang inventaris.
h. Pengadaan barang habis pakai.
i. Pengelolaan urusan rumah tangga.
j. Koordinasi terhadap kegiatan lain yang berkaitan dengan
ketatausahaan yang dilaksanakan oleh seksi – seksi di lingkungan
Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
l. Bertugas memberikan pelayanan administrasi baik bagi staf maupun
bagi civitas akademi yang meliputi :
1) Surat Menyurat
2) Keuangan
3) Perlengkapan Dan Rumah Tangga.
4) Pengelolaan Data
4. Kepala Seksi Akuisasi Kearsipan
Kepala Seksi Akuisisi Kearsiapan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
pelaksanaandibidang akuisis dan pengelolaan arsip di ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud, Seksi Akuisisi dan Pengolahan Arsip Melaksanakan Fungsi
Akuisisi dan pengolahan arsip meliputi keseluruhan aktivitas mengenai
akuisisi dan pengolahan arsip yang diserahkan dan menjadi
tanggungjawab pada seksi akuisisi dan pengolahan arsip. Dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud, maka seksi
akuisisi dan pengolahan arsip melaksanakan :
a. Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman, dan atau petunjuk
teknis akuisisi dan pengolahan arsip.
b. Koordinasi instansi dan atau unit kerja yang terkait dengan akuisisi
dan pengolahan arsip.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c. Penyusunan rencana/program kerja seksi akuisisi dan pengolahan
arsip.
d. Pengumpulan dan penanganan arsip dinamis in-aktif dan warkat non
arsip dari setiap unit kearsipan instansi.
e. Pemeliharaan dan perawatan serta pengamanan arsip dinamis in-aktif
yang terkumpul dari setiap unit kearsipan instansi.
f. Penyeleksian arsip statis dan arsip dinamis in-aktif untuk dikirim ke
arsip nasional republik indonesia penyelamatan dan pelestariannya
lebih lanjut.
g. Pemusnahan warkat non arsip yang telah terkumpul.
h. Pengevaluasian dan penyusunan laporan mengenai penyelenggaraan
kegiatan dibidang akuisisi arsip.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
5. Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca
Kepala seksi pengembangan perpustakaan dan minat baca
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan pustaka dan
minat baca. Untuk tugas yang lebih optimal maka seksi pengembangan
perpustakaan dan minat baca melaksanakan :
a. Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis,
pengembangan dan peningkatan minat baca.
b. Koordinasi instansi dan atau unit kerja yang terkait dengan
pengembangan dan peningkatan minat baca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
c. Penyusunan rencana dan atau program kerja seksi pengembangan dan
peningkatan minat baca.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan
dan pelaksanaan dibidang pengembangan pustaka dan minat baca.
e. Pengevaluasian dan penyusunan laporan mengenai penyelenggaraan
kegiatan dibidang pengembangan dan peningkatan minat baca.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6. Kepala Seksi Pelayanan Umum dan Perpustakaan
Kepala Seksi Pelayanan Umum dan Perpustakaan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan
dan pelaksanaan dibidang pelayanan perpustakaan. Dalam
menyelenggarakan tugas seksi pelayanan perpustakaan melaksanakan
fungsi pelayanan meliputi keseluruhan aktivitas mengenai pelayanan yang
diserahkan dan menjadi tanggung jawab. Pada seksi pelayanan
perpustakaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, seksi
pelayanan umum melaksanakan :
a. Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis
pelayanan perpustakaan.
b. Koordinasi instansi dan atau unit kerja dengan pelayanan
perpustakaan.
c. Penyusunan rencana dan atau program kerja seksi pelayanan
perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
d. Penyiapan peraturan sistem dan pedoman pelayanan perpustakaan
kepada masyarakat.
e. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan.
f. Peningkatan sumber daya manusia di bidang perpustakaan.
g. Pembinaan penyelenggaraan perpustakaan.
h. Pengevaluasian dan penyusunan laporan mengenai penyelenggaraan
kegiatan di bidang pelayanan umum perpustakaan.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
j. Bertugas memanagemen pelayanan perpustakaan untuk dilaksanakan
oleh bidang pelayanan perpustakaan.
3.3. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia adalah unsur penunjang yang sangat penting
dalam melaksanakan tugas – tugas kepustakaan. Jumlah Sumber Daya
Manusia disesuaikan dengan formasi yang tersedia dan volume pekerjaan
yang ada. Penempatan dan pengisian tenaga perpustakaan tersebut harus
mengutamakan orang – orang yang memenuhi persyaratan seperti pendidikan,
pengalaman, kemampuan serta kepribadian. Sehingga dengan adanya
kesesuaian antar keduanya akan menghasilkan optimalisasi fungsi
perpustakaan dan kerja para stafnya.
Untuk meningkatkan profesionalisme kerja di bidang perpustakaan,
pihak perpustakaan (Pimpinan Perpustakaan) mengambil suatu kebijaksanaan
yang tepat, yaitu dengan memberikan kesempatan bagi staf pengelola
perpustakaan untuk menambah ilmu dibidang perpustakaan dengan mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Kebijakan dari pimpinan tersebut sangat membantu perkembangan
perpustakaan, sehingga perpustakaan tersebut dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan sebaik – baiknya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri didukung oleh Karyawan yang berjumlah 24 Orang, terdiri dari :
1. Kepala Kantor : 1 Orang
2. Kasubag TU : 1 Orang
3. Kepala Seksi : 3 Orang
4. Pustakawan : 2 Orang
5. Arsiparis : 4 Orang
6. Staf : 12 Orang
7. Sopir : 1 Orang
Sumber : ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
3.4. Gedung / Ruang
Kantor Induk atau Kantor Arsip berlokasi di Jalan Yudistiro XIV No 7
Wonokarto.
Sedangkan tempat Pelayanan Perpustakaan atau Perpustakaan Daerah
Kabupaten Wonogiri berlokasi di Komplek GOR Giri Mandala Wonogiri,
dengan tanah seluas + 820 m2, luas bangunan 30X12m2, yang terdiri dari
beberapa ruangan, yaitu :
1. Ruang kepala sub bagian perpustakaan.
2. Ruang koleksi, terdiri dari :
a. Ruang koleksi umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Ruang koleksi referensi
c. Ruang koleksi anak - anak
3. Ruang baca
4. Ruang layanan
5. Ruang kerja teknis administrasi/ruang pengolahan koleksi
6. Ruang tambahan, terdiri dari :
a. Gudang
b. Kamar mandi
c. Ruang Garasi Untuk Tempat Mobil Perpustakaan Keliling
3.5. Sumber Dana
Perpustakaan sebagai unit kerja yang harus melakukan pembinaan dan
pengembangan koleksi dan layanan yang mutlak memerlukan anggaran setiap
tahunnya. Ketersediaan anggaran dengan sumber yang pasti, jumlah yang
memadai dan kontinyu, serta diusahakan selalu meningkat setiap tahunnya,
merupakan salah satu faktor utama untuk mendukung penyelenggaraan
perpustakaan. Artinya tanpa ketersediaan sumber anggaran itu mustahil
perpustakaan dapat menjalankan tugas – tugas dan fungsinya dengan sebaik –
baiknya. Perkembangan jumlah anggaran merupakan salah satu barometer
perkembangan perpustakaan.
Problem yang kadang dihadapi adalah terbatasnya anggaran yang
disediakan. Sehingga perpustakaan mengalami kesulitan dalam memperkaya
koleksi perpustakaan. Oleh karena itu, dalam penggunaan anggaran sangat
diperhitungkan secermat – cermatnya sehingga anggaran yang dikeluarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
benar – benar menunjang kegiatan perpustakaan. Hal yang tidak kalah
pentingnya adalah menggunakan anggaran secara transparan, terbuka, dan
dapat dipertanggungjawabkan menurut kaidah dan aturan yang berlaku.
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri hanya memperoleh sumber
dana dari APBD Kabupaten Wonogiri. Tetapi untuk Tahun anggaran
2009/2010 dipangkas karena sebagian dana atau anggaran dipergunakan untuk
keperluan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Wonogiri, sehingga untuk tahun ini pembinaan dan pengembangan
koleksi perpustakaan juga berkurang. Selain itu, ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri juga bekerjasama dengan BKK Kabupaten Wonogiri dan
Perusahaan Daerah Kabupaten Wonogiri dalam hal penambahan jumlah
koleksi.
Kantor ARPUSDA Wonogiri melakukan penambahan koleksi bahan
pustaka untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengadaan yang
merupakan kegiatan teknis yang memerlukan pendekatan secara sistematis dan
dengan sumber dana dan anggaran yang tersedia. Dalam hal ini, arpusda
kabupaten wonogiri mengadakan koleksi bahan pustaka dengan cara :
1. Pembelian
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri membeli koleksi bahan pustaka
setiap tahun, namun pada tahun 2010, tidak membeli koleksi karena dana
digunakan dalam kegiatan PILKADA. Pembelian koleksi berkaitan dengan
seleksi bahan pustaka, karena sebelum melakukan pembelian, bahan
pustaka terlebih dahulu harus diseleksi agar bahan pustaka yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dijadikan koleksi mampu memenuhi kebutuhan pemakainya. Adapun
prosedur pembelian bahan pustaka meliputi :
a. Proses Seleksi Koleksi
Seleksi koleksi disesuaikan berdasarkan koleksi yang lebih diminati
oleh pengguna perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna dalam memanfaatkan koleksi.
b. Pembuatan Laporan Pembelian Bahan Pustaka
Pembuatan laporan pembelian bahan pustaka dimaksudkan untuk
mengetahui jenis atau judul bahan pustaka apa saja yang akan dibeli.
c. Pengajuan Bahan Pustaka
Setelah melakukan proses seleksi dan pembuatan laporan pembelian
bahan pustaka, kemudian laporan tersebut duajukan kepada pemerintah
atau kantor pusat dan kepada pihak ketiga sebagai mitra kerjasama,
untuk memperoleh tambahan dana dalam pembelian koleksi. Apabila
laporan telah disetujui, kemudian segera dilakukan pembelian bahan
pustaka.
d. Penerimaan Pembelian Koleksi Bahan Pustaka Oleh Perpustakaan
Apabila semua prosedur diatas sudah terlaksana, maka arpusda
menerima pembelian koleksi bahan pustaka.
2. Hadiah
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri menerima pemberian hadiah dari
berbagai pihak untuk dijadikan koleksi di perpustakaan, baik dari
pemerintah maupun dari pihak lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3.6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Perpustakaan adalah semua benda dan barang
fasilitas yang ada di perpustakaan dan digunakan untuk mendukung
terselenggaranya kegiatan perpustakaan. Sarana dan prasarana yang lengkap,
baik, mudah, dan enak dipergunakan, menarik bentuk, warna, dan ukurannya,
secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan perhatian citra dan
kesan yang baik bagi masyarakat/pengguna perpustakaan. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan mutu dan kualitas arpusda kabupaten wonogiri
mempunyai sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. Sarana Layanan
Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan serta pengalamannya. Oleh karena itu di
butuhkan sarana dan prasarana yang mendukung, berikut sarana dan prasarana
layanan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten
Wonogiri:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel 1
JENIS SARANA DAN PRASARAN LAYANAN PERPUSTAKAAN
No Jenis Sarana Layanan Jumlah Kondisi
1 Meja Corel 6 Baik
2 Kursi Baca 48 Baik
3 Rak Buku 23 Baik
4 Meja Sirkulasi 1 Baik
5 Lemari 1 Baik
6 Karpet 5 Baik
7 Laci Katalog 1 Baik
8 Meja Kerja 7 Baik
9 Meja Referensi 2 Baik
10 Rak Penitipan Barang 1 Baik
11 Rak Display Majalah 1 Baik
12 Kipas Angin 5 Baik
13 Televisi 2 Baik
14 VCD/DVD 1 Baik
15 LCD 1 Baik
16 Komputer 10 Baik
17 Meja Komputer 1 Baik
18 Jam Dinding 2 Baik
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
2. Fasilitas Umum
Di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten
Wonogiri terdapat fasilitas umum yang dapat di manfaatkan pengunjung,
yakni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 2
FASILITAS UMUM PERPUSTAKAAN
No Fasilitas Jumlah Ruang Kondisi
1 Kamar mandi 1 Baik
2 Sarana ibadah - Baik
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
3. Alat Kantor
Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara penyelenggara perpustakaan dengan
masyarakat yang dilayani, semakin baik sarana yang ada maka layanan yang di
berikan pada masyarakat akan semakin maksimal dan tidak mengecewakan. Di
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten Wonogiri
terdapat berbagai alat kantor sebagai penunjang kegiatan pelayanan.
Tabel 3
Peralatan Kantor Perpustakaan
No Jenis Alat Jumlah Kondisi
1 Komputer 3 Baik
2 Scanner 1 Baik
3 Printer 2 Baik
4 Mesin ketik 2 Baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Lanjutan: Tabel 3
5 Filing kabinet 2 Baik
6 Otomasi perpustakaan 1 Baik
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
3.7. Koleksi
Jumlah koleksi keseluruhan yang dimilki oleh ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri Tahun 2010 adalah 6.714 judul 13.636 eksemplar, terdiri dari :
1. Koleksi Karya Cetak
Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan bahan
pustaka agar tetap dalam keadaan baik, salah satunya adalah koleksi karya
cetak di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten
Wonogiri sebagai berikut:
Tabel 4
Jenis Koleksi Karya Cetak
No Jenis Bahan Pustaka Jumlah Judul Eksemplar
1 000 Karya Umum 253 550
2 100 Filsafat 231 541
3 200 Agama 340 741
4 300 Ilmu Sosial 921 1897
5 400 bahasa 980 1306
6 500 Ilmu Murni 209 518
7 600 Ilmu – Ilmu Terapan 1206 2388
8 700 Kesenian 248 502
9 800 Sastra 478 1031
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Lanjutan : Tabel 4
10 900 Geografi Dan Sejarah 155 307
11 Fiksi 1455 3380
12 Referensi 238 475
Jumlah 6714 13636
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
2. Koleksi Multimedia
Perpustakaan merupakan agen perubahan, pembangunan dan
kebudayaan umat manusia. Berbagai penemuan, sejarah, pemikiran dan ilmu
pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam
bentuk multimedia dan disimpan di perpustakaan yang kemudian dapat
dipelajari, diteliti, dikaji dan dikembangkan oleh generasi sekarang sebagai
sumber informasi. Jenis koleksi multimedia di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten Wonogiri sebagai berikut:
Tabel 5
Jenis Koleksi Multimedia Perpustakaan
No Jenis Bahan Multimedia Jumlah Judul Eksemplar
1 Kaset Tape 0 0
2 CD/VCD 58 58
3 Micro Film 0 0
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3. Koleksi Serial
Di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten
Wonogiri terdapat berbagai jenis koleksi serial yang berisi pendidikan,
informasi dan rekreasi yang sehat dan positif serta dijiwai dan dipahami oleh
pembacanya mampu menggugah aspirasi, inspirasi, ide dan gagasan dalam
mengembangkan minat bakat.
Tabel 6
Jenis Koleksi Serial Perpustakaan
No Jenis Bahan Multimedia Jumlah Judul Eksemplar
1 Koran 5 1745
2 Majalah 5 939
3 Tabloid 1 204
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
3.8. Layanan
Layanan perpustakaan kepada masyarakat adalah semua kegiatan yang
berhubungan langsung/tidak langsung dengan pengguna perpustakaan.
Adapun hal – hal mengenai layanan Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri
antara lain sebagai berikut ini :
3.8.1. Sistem pelayanan
Sistem pelayanan di ARPUSDA Kabupaten Wonogiri menggunakan
sistem terbuka, yaitu pengguna langsung mendatangi koleksi perpustakaan
yang ditempatkan pada rak – rak koleksi, mereka diperbolehkan mengambil
sendiri buku atau koleksi yang diinginkan. Apabila pengguna belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
menemukan atau mendapatkan buku yang diinginkan, maka pengguna dapat
bertanya kepada petugas pelayanan dan meminta bantuan petugas secara
langsung untuk membantu mencarikan buku yang diinginkan pengguna
tersebut.
Berikut ini gambar alur peminjaman koleksi bahan pustaka di Kantor
ARPUSDA Kabupaten Wonogiri :
Bagan 2 Alur Peminjaman Koleksi Bahan Pustaka
Di ARPUSDA Kabupaten Wonogiri
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
PENGUNJUNG MENGISI BUKU PENGUNJUNG
PENGUNJUNG MENGADAKAN PENELUSURAN
MELALUI KATALOG
PENGUNJUNG MENGAMBIL BUKU DI RAK
PENGUNJUNG MENYERAHKAN BUKU DAN KARTU ANGGOTA KE
PETUGAS SIRKULASI
PETUGAS SIRKULASI MENERIMA BUKU DAN KARTU ANGGOTA KEMUDIAN
PROSES ADMINISTRASI (MENCATAT NO ANGGOTA, TGL PINJAM DAN KEMBALI)
PETUGAS SIRKULASI MENYERAHKAN BUKU
KARTU ANGGOTA PADA PEMINJAM
PETUGAS SIRKULASI MENYIMPAN KARTU
BUKU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Bagan 3
Alur Layanan Pengembalian Koleksi
Gambar 3.3
Sumber : Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010
MEMERIKSA KEUTUHAN BUKU
MEMERIKSA TGL KEMBALI DAN NOMOR ANGGOTA
MENCARI KARTU BUKU DAN MENGEMBALIKAN PADA KANTONG BUKU
TIDAK ADA KERUSAKAN
ADA KERUSAKAN
TINDAK LANJUT SESUAI
PERATURAN PETUGAS MENYERAHKAN
KARTU ANGGOTA PADA PEMINJAM
MENGEMBALIKAN BUKU
KE RAK
PEMINJAM MENYERAHKAN
BUKU DAN KARTU ANGGOTA
PETUGAS SIRKULASI
MENERIMA BUKU DAN KARTU ANGGOTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3.8.2. Jenis Kegiatan Layanan
Jenis kegiatan layanan yang diberikan oleh ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri, adalah :
3.8.2.1 Layanan Sirkulasi
Dalam layanan ini dimaksudkan adanya kegiatan
peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Sebenarnya
tidak hanya peminjaman saja melainkan mencakup semua
bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan
peminjaman, pengembalian bahan pustaka dan keanggotaan.
Di ARPUSDA Kabupaten Wonogiri ini menggunakan
sistem layanan sirkulasi secara terbuka.
3.8.2.2 Layanan Referensi
Layanan referensi adalah pelayanan dalam
menggunakan buku – buku referensi. Buku – buku referensi
sifatnya sebagai buku petunjuk dapat dimanfaatkan oleh
pengguna peroustakaan. Pada layanan referensi ini buku –
buku koleksi tidak boleh dipinjam dengan cara dibawa
pulang tetapi hanya boleh dibaca diperpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Koleksi buku – buku referensi yang terdapat di arpusda kabupaten
wonogiri meliputi :
Kamus, ensiklopedi, buku tahunan, sumber – sumber
biografi, bibliografi, indeks, sumber – sumber geografi,
terbitan pemerintah.
3.8.2.3 Layanan Ruang Baca
Layanan membaca di perpustakaan merupakan salah
satu jenis layanan, di mana pengunjung membaca dan
memakai bahan pustaka di ruang baca yang tersedia di
perpustakaan. Dalam layanan ini perpustakaan harus
menyediakan ruang baca secukupnya, agar tercipta suasana
membaca yang tenang, kondusif ,nyaman dan tidak merasa
terganggu
Dengan layanan sirkulasi yang biasanya dibatasi
dengan aturan jumlah dan lama peminjaman, kadang –
kadang kurang memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
memanfaatkan sumber informasi. Oleh karena itu arpusda
kabupaten wonogiri menyediakan layanan ruang baca, di
mana pemakai dapat membaca sumber – sumber informasi
yang disediakan selama jam buka perpustakaan khususnya
di ruang baca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
3.8.2.4 Layanan Berkala
Layanan berkala yang ada di ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri yaitu dengan berlangganan surat kabar yang
meliputi : solopos, jawa pos, suara merdeka, dan kompas.
Selain itu juga berlangganan majalah atau tabloid femina,
aneka, trubus, intisari, dan bobo untuk majalah anak – anak.
3.8.2.5 Layanan Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang
bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka
seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya
untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain
yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum
yang menetap, perpustakaan keliling merupakan perluasan
layanan dari perpustakaan Kabupaten/ kota.
Perpustakaan keliling tidak saja bermanfaat bagi
masyarakat yang tidak dapat menikmati layanan kantor
perpustakaan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat yang
belum mengenal sama sekali fungsi dan makna
perpustakaan secara umum. Layanan perpustakaan keliling
di arpusda kabupaten wonogiri biasanya dilakukan
seminggu 2 kali. Tempat – tempat yang dituju seperti
sekolahan, kantor – kantor di setiap desa kelurahan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
kecamatan, lembaga pemasyarakatan dan ke daerah – daerah
yang sangat membutuhakan informasi.
3.8.2.6 Layanan Acces Internet Free
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri memiliki
layanan internet gratis diperuntukkan bagi semua
pengunjung perpustakaan. Dengan komputer sejumlah 5
buah, pengunjung bebas melakukan browsing tanpa
dipungut biaya, tetapi dalam penggunaanya pengunjung
dibatasi waktu maksimal 1 jam.
3.8.2.7 Layanan Audio Visual
Layanan audio visual adalah layanan yang meliputi
peminjaman dan pemutaran film, video, slide. Untuk
melayani bahan – bahan seperti ini diperlukan ruangan
khusus yang lengkap dengan sarana dan prasarana untuk
pemutaran film, seperti video player, televisi, tape dan sound
sistem. Layanan visual ini tidak dilakukan setiap hari, tetapi
hanya dilakukan pada saat tertentu misalnya pada saat ada
kunjungandari sekolah – sekolah.
3.8.2.8 Layanan Bercerita ( Story Telling)
Layanan bercerita ( story telling) adalah layanan yang
diberikan tidak bersifat perseorangan saja. Tujuan utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
layanan ini adalah meningkatkan minat baca anak – anak
terutama anak – anak pra sekolah. Layanan ini juga tidak
bersifat tetap, akan tetapi akan dilakukan secara terjadwal
seperti halnya pada layanan audio visual. Cerita yang
biasanya digemari oleh anak – anak seperti cerita rakyat,
legenda, cerita kartun.
3.8.3 Jam Buka Layanan Perpustakaan
a. Hari Senin s/d Kamis : Pukul 07.00 – 16.00 WIB
b. Hari Jum’at : Pukul 07.00 – 11.00 WIB
Pukul 13.00 – 15.00 WIB
c. Hari Sabtu : Pukul 07.00 – 12.00 WIB
3.8.4 Keanggotaan
Persyaratan menjadi anggota perpustakaan :
a. Penduduk kabupaten wonogiri
b. Mengisi formulir yang telah disediakan
c. Mendapat pengesahan dari tempat di mana calon anggota tersebut
berasal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Misalnya jika seorang pelajar, maka mendapat pengesahan dari kepala
sekolah, jika seorang mahasiswa maka harus mendapat pengesahan
dari kantor administrasi dsb.
d. Membayar administrasi pendaftaran anggota sebesar Rp 3.000,00
e. Menyerahkan pas foto berukuran 2x3 sebanyak 2 lembar
f. Sebagai bukti anggota perpustakaan daerah yang bersangkutan
mendapat kartu anggota/peminjam.
g. Kartu anggota perpustakaan tidak boleh dipergunakan oleh orang lain.
3.8.5 Tata tertib anggota perpustakaan
3.8.5.1 Tata tertib hal peminjaman
1) Semua buku koleksi perpustakaan boleh dibaca di tempat
2) Yang boleh meminjam (dibawa pulang) harus sudah
tercatat sebagai anggota perpustakaan.
3) Setiap anggota berhak meminjam koleksi dibawa pulang,
apa saja buku koleksi yang dibutuhkan yang tersedia di
perpustakaan, kecuali buku – buku referensi, majalah, dan
surat kabar.
4) Batas waktu peminjaman buku yang dibawa pulang
maksimal 3 (tiga) eksemplar satu kali pinjam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
5) Apabila anggota meminjam buku – buku tetapi belum
dikembalikan, maka anggota perpustakaan tersebut tidak
boleh meminjam buku – buku yang lain.
6) Jangka waktu peminjaman ditetapkan 1 minggu (7 hari)
sejak tanggal peminjaman.
7) Buku – buku yang dipinjam harus dikembalikan selambat –
lambatnya pada tanggal yang telah ditetapkan sebagai
tanggal habis waktu pinjam (date due)
8) Para peminjam yang melalaikan kewajiban mengembalikan
buku lebih satu bulan diberi peringatan tertulis. Jika pelajar
dialamatkan yang bersangkutan dan tembusannya ke
kelurahan dan kepala sekolah setempat.
3.8.5.1 Sanksi atas kerusakan/hilangnya buku yang dipinjam
Apabila buku yang dipinjam hilang/rusak, peminjam harus
segera melaporkan kepada petugas perpustakaan kemudian :
1) Peminjam mengganti buku yang dipinjam sesuai
judulnya
2) Peminjam bisa mengganti uang/biaya sebesar harga buku
yang dipinjam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV
PERAN METODE DEAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA
PENGUNJUNG
( SUATU PENDEKATAN PERENCANAAN )
DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (ARPUSDA)
KABUPATEN WONOGIRI
4.1 Analisa Masalah
Keberadaan, peranan, tugas pokok, dan fungsi perpustakaan merupakan
rangkaian unsur yang berhubungan satu sama lain. Hubungan tersebut saling
menentukan dan mempengaruhi sehingga tidak dapat di pisahkan dalam satu
rangkaian sistem penyelenggaraan perpustakaan.
Sebuah perpustakaan yang didirikan dan tetap eksis, dapat berperan
dengan baik dan sanggup melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya
sebagaimana mestinya. Hal tersebut merupakan suatu proses yang terus
berlangsung dan di harapkan kinerjanya semakin meningkat seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan, sehingga citra perpustakaan di mata
masyarakat menjadi lebih baik.
Perpustakaan umum mempunyai tugas di bidang layanan informasi,
pendidikan, rekreasi, preservasi dalam rangka ikut serta mencerdaskan
kehidupan masyarakat secara luas. Tugas pokok perpustakaan umum salah
satunya adalah meningkatkan minat baca bagi pengguna dan masyarakat di
wilayah yang bersangkutan dengan peran pustakawan menggunakan aplikasi
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
teori belajar kognitif dalam menciptakan dan mengembangkan iklim di
perpustakaan agar masyarakat tahu tentang arti, kegunaan, kegiatan
perpustakaan sehingga menjadi tertarik, berminat untuk datang ke
perpustakaan dan di harapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam menambah
pengetahuan, memperoleh gagasan baru, memperluas wawasan dan
pandangan, serta mempertinggi kemampuan dalam berpikir melalui
bacaannya.
4.2 Upaya Meningkatkan Minat Membaca di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri.
Kegiatan meningkatkan minat membaca di kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri tidak lepas dari peran pustakawan, dengan
memperkenalkan berbagai segi koleksi bacaan terbaru hingga menerapkan
teori belajar dalam kegiatan di perpustakaan.
Salah satu upaya meningkatkan minat membaca di kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri yakni dengan mengaplikasikan teori belajar kognitif,
teori yang menekankan pada proses mental seseorang.
Teori belajar kognitif merupakan pendekatan psikologis perencanaan
terhadap sesuatu yang tidak nampak pada diri seseorang, dengan melakukan
pendekatan secara psikologis pula pustakawan dapat membentuk minat atau
ketertarikan pengguna perpustakaan untuk membaca dan membentuk suatu
proses aktif dalam arti tidak hanya aktivitas yang nampak seperti gerakan
badan akan tetapi lebih menekankan pada aktivitas mental seperti proses
berpikir dan mengingat. Dengan begitu pengguna perpustakaan akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
membentuk suatu usaha untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi dan situasi
di lingkungan perpustakaan, sehingga dalam proses menyesuaikan diri
pengguna mendapatkan pengertian dan sikap-sikap yang baru dan semakin
termotivasi untuk datang ke perpustakaan.
4.3 Cara Pengaplikasian Teori Belajar Kognitif Di Kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri
Pengaplikasian teori belajar kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri melalui beberapa proses yakni:
4.3.1 Pustakawan merupakan seorang model atau panutan bagi pengguna
perpustakaan yang tingkah lakunya di observasi dan di tiru. Dalam hal
ini pustakawan melakukan observasi terlebih dahulu terhadap
pengunjung yang datang ke perpustakaan, apa kepentingan dan tujuan
utama sebelum pustakawan memulai program membaca
menggunakan metode DEAR. Pengunjung yang datang untuk
membaca dan tidak merasa terganggu dengan penerapan membaca
menggunakan metode DEAR mengamati apa yang di instruksikan
pustakawan untuk melakukan hal yang sama, berbeda dengan
pengunjung yang datang karena suatu kepentingan yang tidak dapat di
kesampingkan. Dalam pengaplikasian teori belajar kognitif dengan
menggunakan metode DEAR pustakawan hendaknya memberikan
contoh bukan hanya instruksi. Dalam hal ini pustakawan memiliki
inisiatif menggunakan metode DEAR (Drop Everything And Read)
yakni pustakawan mengajak pengguna perpustakaan untuk membaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
buku-buku bacaan apapun yang mereka hendaki untuk beberapa saat
sebelum kegiatan perpustakaan lainnya. Selain itu DEAR
memberikan pandangan pada pengguna perpustakaan bahwa
membaca dapat memberikan kesenangan dan pengalaman yang
berharga. Jika seorang pustakawan yang berperan sebagai model atau
panutan bagi pengguna memberikan contoh untuk mengaplikasikan
metode DEAR maka pengguna akan mendapatkan pengalaman yang
berharga melalui bacaan yang di pilih sehingga dapat membantu
mengembangkan keterampilan menulis yang baik dari berbagai
pengetahuan yang di dapat setelah membaca. Pustakawan mengajak
dan memberi contoh kepada pengguna perpustakaan untuk
meninggalkan segala kegiatan di perpustakaan untuk membaca.
Waktu yang di perlukan berkisar antara 15-20 menit, pengguna di
wajibkan membaca selama waktu yang di tentukan begitu pula para
pustakawan. Setelah waktu yang di tentukan selesai pengguna
memiliki kebebasan untuk melanjutkan atau melakukan kegiatan lain.
Selain pustakawan berperan menjadi model dan panutan pengunjung
perpustakaan, pustakawan dapat pula memasang poster-poster tokoh
yang sedang membaca sehingga menarik perhatian pengunjung untuk
melakukan hal yang sama di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri.
4.3.2 Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri merupakan media yang
menjembatani yang berfungsi menghubungkan antara sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi
perpustakaan dengan para pemakainya. Dalam ini pustakawan harus
dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
dunia informasi, ketika pengguna Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri dihadapkan pada masalah mengenai teknologi informasi
dalam hal menelusur bahan pustaka melalui Library Information
Management System ( LIMAS ) maka pustakawan harus mampu
memberikan solusi pemecahan, melalui kegiatan hubungan
masyarakat dengan menyebarkan informasi tentang koleksi
perpustakaan, jasa, dan kegiatan yang di berikan sehingga pengguna
mampu mendapatkan bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya
secara cepat dan tepat.
4.3.3 Pustakawan harus mampu mengetahui kebutuhan pemakai, dengan
mengadakan hubungan baik informal dan formal, yakni menanyakan
kebutuhan informasi, koleksi dan kesulitan apa saja yang di hadapi
pengguna. Dalam cara formal, pustakawan menyelenggarakan survey
berupa kuesioner tentang kebutuhan pemakai, koleksi yang ada, jasa,
dan kesulitan yang dihadapi. Pustakawan juga mengajarkan dan
melatih pengguna perpustakaan mengenai penggunaan perpustakaan
mengenai information Literacy yakni keterampilan untuk mengakses,
mencari, dan menemukan informasi yang di gunakan secara efektif
dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Dari beberapa uraian mengenai aplikasi teori belajar kognitif diatas
memberikan pengertian peranan perpustakaan adalah bagian dari tugas
pokok yang harus dijalankan untuk menentukan dan mempengaruhi
tercapainya misi dan tujuan perpustakaan, hal tersebut memberikan
kesempatan pada pustakawan untuk memahami lingkungan kerja di dunia
informasi serta mampu mengakrabkan pengguna untuk lebih tertarik
membaca di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri.
4.4 Hambatan-hambatan Dan Cara Mengatasi Dalam Pengaplikasian Teori
Belajar Kognitif Di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri.
4.4.1 Hambatan yang dihadapi pustakawan di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri dalam pengaplikasian teori belajar kognitif yakni:
4.4.1.1 Proses belajar dalam upaya meningkatkan minat membaca
menggunakan metode Drop Everything And Read dapat terjadi
tanpa ada perubahan pada perilaku, pengunjung Kantor
ARPUSDA Kabupaten Wonogiri yang memperhatikan
pustakawan sebagai model akan mendapatkan informasi
mengenai program membaca selama 15-20 menit tetapi belum
tentu pengunjung termotivasi untuk melakukan tindakan yang
sama dengan pustakawan yang berperan sebagai model atau
panutan. Meskipun ada proses belajar tetapi kemungkinan bisa
terjadi tidak adanya tingkah laku nyata yang muncul sebagai
hasil belajar yang telah di terapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
4.4.1.2 Keterbatasan kemampuan pustakawan dalam bidang teknologi
dan informasi memicu lambatnya penanganan masalah yang
terjadi dalam kegiatan perpustakaan seperti menelusur bahan
pustaka secara cepat dan tepat, sehingga dapat menimbulkan
rasa malas untuk membaca karena sulitnya akses dari Library
Information Management System yang tersedia.
4.4.1.3 Pengajaran mengakses, mencari dan menemukan informasi atau
Information Literacy di Indonesia hanya di lakukan orientasi
di perguruan tinggi, sehingga para pengguna perpustakaan di
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri yang barsifat umum
dalam arti berasal dari semua kalangan masyarakat, tentunya
tidak semua mengerti akan akses Information Literacy.
4.4.2 Cara Mengatasi Hambatan-hambatan dalam pengaplikasian teori belajar
kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri adalah:
4.4.2.1 Metode Drop Everything And Read memerlukan sebuah
reinforcement yakni penguatan sebagai hadiah dari hasil
belajar melalui membaca selama 15-20 menit, di samping itu
reinforcement perlu dilakukan dengan menggunakan
penjadwalan yang tepat untuk menghasilkan respons yang
diinginkan. Dalam hal ini tugas pustakawan adalah
memberikan sosialisasi kepada pengguna sebagai motivasi
untuk membudayakan minat baca di Kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
4.4.2.2 Perkembangan teknologi Informasi yang belum di mengerti para
pustakawan hendaknya di tindak lanjuti dengan mempelajari
teknologi informasi tersebut baik secara formal maupun non
formal. Pentingnya pembinaan karier pustakawan yang
dilakukan secara individu mencakup pengalaman kerja,
keahlian, minat khusus dan prestasi kerja, serta pelatihan
pengembangan profesi, untuk memperoleh pengalaman dan
wawasan kerja yang lebih luas sehingga nantinya akan
membentuk Sumber Daya Manusia yang paham akan
perkembangan IPTEK dan mampu menjadikan Kantor
ARPUSDA Kabupaten Wonogiri sebagai lembaga pendidikan
non formal bagi anggota masyarakat dan pengguna
perpustakaan untuk dapat belajar mandiri (otodidak),
memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan
ilmu pengetahuan.
4.4.2.3 Petugas perpustakaan dan pustakawan dapat berperan sebagai
pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau
melakukan pendidikan pemakai ( users education ) termasuk
memberikan orientasi kepada masyarakat umum yang
memanfaatkan pelayanan Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri mengenai Information Literacy atau keterampilan
mengakses, mencari dan menemukan informasi secara efektif
dan efisien konsultasi tersebut bersifat membimbing dan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
terkesan menggurui supaya ada rasa ingin tahu lebih jauh dari
pengunjung dan menimbulkan kesan baik sehingga berminat
untuk sering mengunjungi kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri.
4.5 Faktor-faktor Pendukung Pengaplikasian Teori Belajar Kognitif Di
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri
Pengaplikasian teori belajar kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri memiliki beberapa faktor pendukung antara lain :
4.5.1 Adanya pemasyarakatan atau sosialisasi, meliputi publikasi dan promosi
koleksi bahan pustaka
4.5.2 Pengembangan Sumber Daya manusia, meliputi seminar dan loka karya
4.5.3 Penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi yang berfungsi sebagai
pengolahan, layanan, penelusuran, akses informasi, promosi,
jaringan,kounikasi dan kerjasama, publikasi, serta sosialisasi.
4.5.4 Adanya pembinaan dan pengembangan organisasi, meliputi penelitian
dan pengembangan, pengelolaan/ manajemen perpustakaan, study
banding, dan jalinan mitra kerja.
Dengan adanya faktor-faktor pendukung maka diharapkan
pengaplikasian teori belajar kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri dapat berhasil meningkatkan minat membaca bagi masyarakat
sehingga dapat menunjukkan citra yang baik dari pandangan masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah pemaparan beberapa penjelasan sebelumnya mengenai
Aplikasi teori belajar kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Upaya meningkatkan minat baca di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri memerlukan kerjasama yang besar dari para pustakawan,
yakni dengan pengaplikasian metode DEAR (Drop Everything And
Read) dalam teori belajar kognitif yang menekankan suatu proses yang
terjadi dalam akal pikiran manusia. DEAR memiliki satu tujuan yakni
pengunjung perpustakaan termotivasi untuk gemar membaca.
5.1.2 Pengaplikasian teori belajar kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten
Wonogiri memacu kinerja pustakawan agar semakin profesional dalam
meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai panutan dan motivator
pengunjung untuk membaca. Pustakawan dapat dikatakan berhasil
menjadi model dan panutan bagi pengunjung apabila pengaplikasian
teori belajar kognitif mampu meningkatkan minat baca pengunjung di
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri secara signifikan.
5.1.3 Hambatan-hambatan yang di hadapi dalam pengaplikasian teori belajar
kognitif di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri meriupakan faktor
yang datang dari dalam diri pribadi masing-masing individu, karena
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
minat baca tumbuh berdasarkan kesenangan atau hobi yang melibatkan
aktivitas mental yang terjadi dalam diri sebagai akibat dari proses
interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu
perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku,
ketrampilan dan nilai sikap, sehingga dengan adanya pembelajaran bagi
para pustakawan agar lebih profesional dapat membantu menanggulangi
segala kendala yang di hadapi.
5.1.4 Faktor-faktor pendukung dalam pengaplikasian teori belajar kognitif di
Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri menyesuaikan apa yang tengah
berkembang saat ini, baik secara manual sampai kepada perkembangan
teknologi informasi yang berkembang yang mendukung keberhasilan
menciptakan suasana belajar yang terbaik melalui minat baca.
5.2 SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk Kantor ARPUSDA
Kabupaten Wonogiri, sebagai berikut :
5.2.1 Kegiatan layanan di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri dan
pemeliharaan bahan pustaka hendaknya dilakukan secara
bersama-sama tidak hanya dilakukan oleh pustakawan tertentu
agar keawetan bahan pustaka yang tidak begitu banyak dapat
terjaga dan dapat di manfaatkan pengunjung dengan efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
5.2.2 Perlu adanya kerjasama yang baik antar pustakawan dalam
menghidupkan suasana perpustakaan yang nyaman, tidak
individualis agar tidak timbul kesenjangan antar pustakawan
satu dengan yang lain agar tercipta suasana ramah, supel, dan
menarik sehingga menimbulkan kesan baik bagi pengunjung
dan suasana membaca menjadi lebih menyenangkan.
5.2.3 Agar minat baca di Indonesia khususnya di Wonogiri meningkat
alangkah baiknya aplikasi teori belajar kognitif dapat di
aplikasikan di Kantor ARPUSDA Kabupaten Wonogiri sebagai
dedikasi bahwa membaca merupakan hal yang sangat penting
dalam memajukan setiap pribadi manusia untuk mewujudkan
Sumber daya Manusia yang baik.
Sebuah perpustakaan yang sehat, dapat diamati dari sudut kinerja yang
mekanistis, prosedural, dalam suasana yang harmonis, yang nantinya akan
menimbulkan citra yang baik dari pandangan masyarakat.