peran perbankan dalam mendukung pertumbuhan … t. saptono-bni syariah-creative... · pendidikan :...
TRANSCRIPT
Peran Perbankan Dalam MendukungPertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia
Imam Teguh SaptonoDirektur Bisnis
PT Bank BNI Syariah
Seminar Nasional Ekonomi Syariah - Institut Pertanian Bogor 29 Desember 2015
Tentang Pembicara
Nama : Imam T. SaptonoTempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Nov 1969Status : Menikah dg 1 anakPendidikan : S1 –Agribisnis IPB
S2 – MM IPBS3 – IPB
Riwayat Pekerjaan‐ Direktur Bisnis BNI Syariah 2012 – sekarang‐ Direktur Kepatuhan BNI Syariah 2010‐2011‐ Corporate Secretary Bank Permata 2005‐2007
Aktivitas Lain‐ Mengajar di Program MM‐IPB dan MM IBS‐ Pengurus DPP Asbisnido dan MES
Pergeseran Orientasi Ekonomi
EkonomiAgraria
EkonomiIndustri
EkonomiInformasi
EkonomiKreatif
Aset Efisiensi Data Ide
pre-millenium post-millenium
1800 1900 2000 2010
Sumber: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, Departemen Perdagangan RI
Ekonomi kreatif sebaiknya dipandang sebagai sebuah paradigma – “the way to look and conduct” melebihi batasan kumpulan dari sub‐sektor ekonomi
Memahami Ekonomi Kreatif
>>> Ekonomi KreatifEkonomi kreatif adalah era ekonomi baru yangmengintensifkan informasi dan kreativitas yang digerakkanoleh sektor industri kreatif.
>>> Industri KreatifIndustri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,keterampilan serta bakat individu untuk menciptakankesejahteraan serta lapangan pekerjaan melaluipenciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya ciptaindividu tersebut.
>>> Industri Kreatif Berkontribusi Terhadap PDBPada 2002 – 2006 rata-rata kontribusi industri kreatifterhadap PDB adalah 6,3% atau setara 104,6 triliun rupiah.
(photo credit: antaranews)
Potensi Pasar Ekonomi Kreatif Global
Subsektor Industri Kreatif
Terdapat 14 jenis usaha yang dijadikan sebagai subsektor industri kreatif di Indonesia
1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar Barang Seni
4. Kerajinan
5. Desain
6. Fashion
7. Video, Film, & Fotografi
8. Permainan Interaktif
9. Musik
10. Seni Pertunjukan
11. Penerbitan & Percetakan
12. Layanan Komputer & Software
13. Televisi & Radio
14. Riset & Pengembangan
Pilar Pengembangan Ekonomi Kreatif
PEOPLECreative worker dan creative talent yang berkecimpung di industri kreatif
INDUSTRYKegiatan produksi, distribusi, dankonsumsi barang/jasa kreatif
TECHNOLOGYApliaksi produksi dari proses untukmenciptakan suatu nilai
SUMBER DAYAInput material yang dibutuhkan untukmenciptakan nilai tambah
INSTITUSITatanan sosial baik formal maupuninformal pendukung industri kreatif
LEMBAGA PEMBIAYAANLembaga yang berperan menyalurkanpembiayaan untuk pelaku industri
Bagian dari Ibadah (didasari oleh Iman & taqwa)Prinsip bid’ah yang bernilai hasanah & ijtihad dengan semangat jihad
Matriks Kolaborasi Pilar Pengembangan Ekonomi Kreatif
PEOPLE INDUSTRY TECHNOLOGY RESOURCES INSTITUTION FINANCIAL INTERMEDIARY
INTELLECTUALAkademisi
membangunpengetahuan dan
kreatifitas
Akademisimendorong
tumbuhnya industriyang kompetitif
Akademisimenghasilkanteknologi yang
meningkatkan dayasaing
Akademisimendorong
penggunaan sumberdaya terbarukan
Akademisi turutmembangun
masyarakat yang menghargaikreatifitas
Akademisimendorong
keberadaan lembagapembiayaan
BUSINESS Memberdayakaninsan kreatif
Menciptakan industrikreatif yang kokoh
Penggunaan danpengembangan
apliaksi teknologi
Menjagaketersediaan bahan
baku
Mendukungpembentukantatanan sosial
Bekerjasama denganlembaga keuangan
GOVERNMENTPemerintah
menciptakan danmenarik insan kreatif
Pemerintahmenciptakan industriyang berdaya saing
Pemerintahmemberikan insentif
inovasi teknologi
Pemerintahmenjamin kecukupan
sumber daya
Pemrintahmembangun institusipendukung industri
Pemerintahmemfasilitasi
penyediaan sumberdana
Permasalahan Ekonomi Kreatif Nasional
Indonesia memiliki policy index tertinggi ketiga di antara negara‐negara ASEAN
Sumber: ERIA (2014)
SGP MYS IND THA VNM PHL BRN MMR LAO CAMInstitutional Framework 5.4 4.6 4.4 3.9 3.8 3.7 2.6 2.9 2.6 2.6Access to Support Services 5.4 4.8 4.0 3.8 3.6 3.8 3.3 2.7 2.3 2.4Cheaper and Faster Start‐up and Better Regulations
5.5 4.5 3.9 4.8 4.3 3.9 3.2 3.2 3.4 2.1
Access to Finance 4.5 5.0 5.0 3.5 4.0 2.0 3.0 2.5 2.0 2.0Technology and Technology Transfer
5.6 4.9 3.8 4.3 3.6 3.6 3.2 2.4 2.0 1.9
International Market Expansion
6.0 5.0 4.2 4.7 4.0 4.4 3.2 3.3 3.1 3.3
Promotion of Entrepreneurial Education
5.0 4.2 3.9 3.1 2.9 3.7 3.0 2.9 2.3 2.1
More Effective Representation of Small Enterprises' Interests
5.0 4.3 3.8 4.2 4.3 4.7 2.3 3.8 2.3 2.5
Average Policy Index 5.30 4.66 4.13 4.04 3.81 3.73 2.98 2.96 2.50 2.36
SME Policy Index
Country Global Competitive
Index
Innovation Financial market
development
Infrastructure
Brunei na na na na
Cambodia 95 116 84 107
Indonesia 34 31 42 72
Lao PDR 93 84 101 94
Malaysia 20 21 4 20
Myanmar 134 138 139 137
Philippines 52 52 49 95
Singapore 2 9 2 2
Thailand 31 67 34 76
Vietnam 68 87 90 112
Source: The Global Competitiveness Report 2014 ‐ 2015
Daya Saing Indonesia
Mengenai Bisnis Startup
Tidak semua bisnis startup adalah bisnisrintisan berbasis IT atau apliaksi digital.
Bisnis startup umumnya bermodal kecilkarena mengandalkan modal pribadi, namun ada juga yang dengan cepatmemiliki modal besar.
Modal besar bisnis startup diperoleh dariberbagai model:
Investor besar (angel investor) Venture Capital Crowd Funding Private Equity dll
Peran Perbankan Mendukung Pengembangan Industri Kreatif
Segmen Nasabahdi SektorEkonomi Kreatif
STARTUPPerusahaan rintisan yangmemiliki potensi berkembang,karyawan <20 orang, danomset <1 milyar rupiah
ESTABLISHEDPerusahaan yang telahberoperasi >3 tahun,karyawan >20 orang, danomset >1 milyar rupiah
Telah banyak startup yang menjadi nasabah bank konvensional
Skala bank syariah belum memadai untukmengelola danmenanggung risiko di segmen startup
Bank konvensional membiayai startup dengan beberapamodel: Alokasi dana kredit khusus Linkage melalui modal ventura Mendirikan modal ventura khusus untuk bisnis startup
Bank syariah telah membiayai nasabah di beberapasektor: Fashion Kerajinan Penerbitan/Percetakan
Peran Perbankan Mendukung Pengembangan Industri Kreatif
Segmen Nasabahdi SektorEkonomi Kreatif
STARTUPPerusahaan rintisan yangmemiliki potensi berkembang,karyawan <20 orang, danomset <1 milyar rupiah
ESTABLISHEDPerusahaan yang telahberoperasi >3 tahun,karyawan >20 orang, danomset >1 milyar rupiah
>>> POTENSI BISNIS <<<FUNDING FINANCING/CREDIT
Tabungan Bisnis Giro Individu Internet Banking Mobile Banking
Modal Kerja (small) Investasi (small)
Giro Perusahaan Cash Management
Modal Kerja(medium/coomercial)
Investasi(medium/commercial)
Bank Garansi Pembiayaan Rekening
Koran
GAP
Inovasi & keberpihakan(i.e government sponsored fund melalui
skim mudharabah muqayyadah)
Proyeksi Posisi Perekonomian Indonesia
Sumber : IMF, standard chartered research (2012).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh di kisaran 6% secara rata‐rata ke depan, sehingga peringkat GDP Indonesia akan terus naik.
Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan menjadi yang terbesar kelima di tahun 2030 olehIMF dengan nilai GDP sekitar USD 9,3 triliun dan akan melampaui perekonomian Jepang,Jerman, Meksiko, Perancis dan Inggris.
Indonesia sebagai kekuatan Ekonomi Dunia 2030
Proyeksi Posisi Perekonomian Indonesia
The Rising of Moeslem Middle Class
Tahun Umrah Haji Haji+
2010 160.000 197.500 15.000
2011 260.000 201.000 20.000
2012 350.000 193.800 17.200
2013 511.000 154.546 13.564
2014 800.000 155.200 13.600
Rationalist29%
Universalist23%
Apathist27%
Conformist21%
Peran Perbankan Syariah Dalam Pengembangan Industri Kreatif
Memberikan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja
dan memperbesar bisnis
Memenuhi kebutuhan transaksional melalui produk
funding dan layanan transaksi
Membantu pengembangan jaringan bisnis/pemasaran
pelaku ekonomi kreatif melalui kerjasama transaksi
atau promosi dan bundling produk
Memberikan pendampingan terkait aspek pengelolaan
keuangan usaha
Terima Kasih
لسالم عليكم ورحمة هللا وبركاتهوا
Kiprah Hasanah dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif
• Penetapan tema “Hasanah Titik” sebagai corporate campaign BNI Syariah• Mutiara Bangsa Berhasanah
Contoh Program HC• Mempromosikan designer‐designer
indonesia dalam forum expo mancanegara
• Memberikan pengalaman/training lapangan atas karakteristik pasarmanca negara
Contoh Program HC