peran sektor pertanian terhadap...
TRANSCRIPT
![Page 1: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/1.jpg)
PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN
KABUPATEN CILACAP PERIODE 2002-2013
(Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)
ILHAM ALKAF
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015M/1436H
![Page 2: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/2.jpg)
PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN
KABUPATEN CILACAP PERIODE 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)
ILHAM ALKAF
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015M/1436H
![Page 3: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/4.jpg)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, April 2015
Ilham Alkaf
![Page 5: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/5.jpg)
Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama : Ilham Alkaf
Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 28 Mei 1991
Alamat : Jl. Ir. H Juanda Sandratek No. 106 RT 003 RW 01
Kel. Rempoa Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan Provinsi Banten
No Telephone : 085693450039
Email : [email protected]
Pendidikan Formal
1998-2004 SD N 02 Bumireja
2004-2007 SMP N 1 Kedungreja
2007-2010 SMA N 1 Kedungreja
![Page 6: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/6.jpg)
RINGKASAN
ILHAM ALKAF, Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten
Cilacap Periode 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan
Loqation Quetient). Di bawah bimbingan Siti Rochaeni dan Achmad Tjachja
Nugraha.
Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten penyumbang pembentuk PDRB
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Sektor pertanian sebagai penyumbang
terbesar pertama dalam pembentuk PDRB Kabupaten Cilacap tanpa migas. Pada
tahun 2012 enampuluh persen dan limapuluh tujuh persen pada tahun 2013 penduduk
angkatan kerja di Kabupaten Cilacap bekerja di sektor pertanian. Pertumbuhan sektor
pertanian dari tahun 2002-2013 selalu mengalami peningkatan. Menjadikan sektor
pertanian sebagai sektor penting dalam perekonomian Kabupaten Cilacap. Sehingga
penting untuk mengetahui peran sub sektor dalam sektor pertanian terhadap
perekonomian Kabupaten Cilacap
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis posisi tiap sub sektor pertanian
dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013. 2) Menganalisis
pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun
2002-2013. 3) Menganalisis sub sektor apakah yang menjadi sub sektor pertanian
basis dan non basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap tahun 2002-
2013.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap adalah
salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian dipilih secara
sengaja dengan pertimbangan sebuah ketimpangan yang terjadi di Kabupaten
Cilacap, yaitu menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah selama tahun
2011-2013 Kabupaten Cilacap menjadi penyumbang kedua terbesar setelah
Kabupaten Semarang dalam penyumbang pembentuk perekonomian Provinsi Jawa
Tengah. Akan tetapi pada tahun 2013 Kabupaten Cilacap juga menjadi Kabupaten
Ketiga termiskin di Provinsi Jawa Tengah
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa PDRB
Kabupaten Cilacap periode 2002-2013 dan PDRB Provinsi Jawa Tengah periode
2002-2013. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi tiap sub sektor
dalam sektor pertanian dala perekonomian Kabupaten Cilacap adalah analisis
Tipologi Klassen. Alat analisis untuk mengetahui pertumbuhan tiap sub sektor dalam
sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap adalah analisis Shift
Share. Untuk mengetahui sub sektor basis di Kabupatn Cilacap digunakan alata
analisis Loqation Quetient.
Posisi sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun
2002-2013 adalah: 1) Sub sektor tanaman bahan makanan berada di posisi sub sektor
tertinggal. 2) Sub sektor tanaman perkebunan berada di posisi sub sektor potensional
atau masih dapat dikembangkan. 3) Sub sektor peternakan berada di posisi sub sektor
![Page 7: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/7.jpg)
ii
tertinggal 4) Sub sektor kehutanan berada di posisi sub sektor tertinggal. 5) Sub
sektor perikanan berada di posisi sub sektor tertinggal
Pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten
Cilacap yaitu: 1) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan yang cepat atau yang
mendapat nilai positif berdasar komponen pertumbuhan proporsional (Pp) yaitu sub
sektor tanaman perkebunan dan sub sektor peternakan. Dan sub sektor yang
mengalami pertumbuhan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ditingkat Provinsi
Jawa Tengah yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor kehutanan, dan
sub sektor perikanan. 2) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan wilayah (Pw)
dengan daya saing yang baik atau kompetitif dengan wilayah-wilayah lain di Provinsi
Jawa Tengah ada dua sub sektor yaitu sub sektor tanaman perkebunan dan sub sektor
kehutanan. Sedangkan ketiga sub sektor lainnya, yaitu sub sektor tanaman bahan
makanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan tidak memiliki daya saing
yang baik atau tidak kompetitif jika dibanding dengan wilayah-wilayah lain di
Provinsi Jawa Tengah.
Sub sektor yang menjadi sub sektor basis dalam perekonomian Kabupaten
Cilacap, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor kehutanan.
Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor
perikanan adalah sub sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap.
![Page 8: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/8.jpg)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran Sektor Pertanian Terhadap
Perekonomian Kabupaten Cilacap Periode 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi
Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)” Shalawat beriring salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
menyampaikan ajaran islam sebagai penyejuk hati dan penyelamat umat manusia dari
belenggu kebodohan.
Penulis banyak mendapatkan bantuan, baik berupa materil dan moral yang
sangat berarti dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu dan Ayah, kedua orang tua saya tercinta yang selama ini tidak pernah
berhenti memberikan kasih sayang, do’a, semangat, motivasi serta segala upaya
dalam memberikan dukungan kepada penulis
2. Kedua Kakak Penulis yang selalu memberikan dukungan, do’a, semangat, dan
motivasi.
3. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
![Page 9: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/9.jpg)
iv
4. Ibu Dr. Ir. Elpawati, MP, selaku ketua program studi Sosial Ekonomi
Pertanian/Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Akhmad Mahbubi, SP, MM, selaku sekretaris prodi Sosial Ekonomi
Pertanian/Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Ir. Siti Rochaeni, M. Si dan Bapak Achmad Tjachja Nugraha, SP, MP selaku
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
masukan, solusi dan dukungan kepada penulis selama proses pelaksanaan
penelitian dan penulisan skripsi.
7. Bapak Dr. Ujang Maman, M.Si dan Ibu Rahmi Purnomowati, SP, M.Si selaku
dosen penguji yang telah bersedia memberikan kritik dan saran yang bermanfaat
demi kesempurnan penulisan skripsi.
8. Seluruh dosen Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat
disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat atas ilmu dan pelajaran
dalam perkuliahan atau di luar perkuliahan.
9. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dan Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan dalam penyediaan data
dan informasi yang berguna dalam penulisan skripsi ini.
10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Cilacap yang
telah memberikan bantuan dalam penyediaan data dan informasi yang berguna
dalam penulisan skripsi ini.
11. Sahabat perjuangan, Adrian, Fahmi, Hendrik, Isan, Ricky Ade, Alam, Sofyanto,
Tirto, Andika, Adit, Riki Purbaya, Reza, atas semangat dan informasi selama
penelitian hingga penulisan skripsi serta sebagai teman diskusi.
![Page 10: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/10.jpg)
v
12. Teman-teman Agribisnis angkatan 2010 yang telah banyak membantu saya
melewati masa-masa perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini mungkin masih banyak
kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan penelitian ini. Akhir kata, penulis
mengharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memenuhi apa yang
diharapkan oleh semua pihak.
Jakarta, April 2015
Penulis
![Page 11: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR ISI
RINGKASAN ...................................................................................................... i
KATA PENGANTARAN ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5. Ruang Lingkup ................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1 Otonomi Daerah ............................................................................... 7
2.2 Perencanaan Pembangunan ............................................................. 9
2.2.1. Pembangunan Ekonomi ....................................................... 11
2.2.2. Pembangunan Pertanian ....................................................... 11
2.2.3. Sektor Unggulan .................................................................. 12
2.3 Definisi Sektor dan Sub Sektor Pertanian ....................................... 12
2.4 Hubungan Antara Pertanian dan Perekonomian ............................. 14
2.5 Teori Ekonomi Basis ...................................................................... 17
2.6 Pendapatan Regional ....................................................................... 18
2.7 Pertumbuhan Ekonomian Regional ................................................ 19
2.8 Pembangunan Daerah ..................................................................... 21
![Page 12: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/12.jpg)
vii
2.9 PDRB .............................................................................................. 23
2.10 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24
2.11 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 27
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 29
3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 29
3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 29
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 30
3.4 Metode Analisis .............................................................................. 31
3.1.1 .. Analisis Tipologi Klassen .................................................... 31
3.1.2 .. Analisis S-S (Shift-Share) .................................................... 33
3.1.3 .. Analisis LQ (Loqation Quetient) ......................................... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP ............................ 40
4.1. Letak Geografis ................................................................................. 40
4.2. Topografi ........................................................................................... 40
4.3. Demografi.......................................................................................... 42
4.4. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha Dari
Mata Pencarian Utama ...................................................................... 43
4.5. Pemanfaatan Lahan ........................................................................... 45
4.6. Keadaan Ekonomi ............................................................................. 47
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 49
5.1. Hasil Penelitian ................................................................................. 49
5.1.1 Klarifikasi Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian
Kabupaten Cilacap ................................................................. 52
5.1.2 Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap ........ 55
5.1.2.1 Perubahan Indikator Kegiatan Ekonomi ..................... 55
![Page 13: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/13.jpg)
viii
5.1.2.2 Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi ............................ 56
5.1.2.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Kabupaten Cilacap ...................................................... 58
5.1.3 Sub Sektor Basis Kabupaten Cilacap ..................................... 61
5.2. Pembahasan Per Sub Sektor Pertanian
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ............................................... 64
5.2.1. Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................... 66
5.2.2. Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................... 68
5.2.3. Analisis Sub Sektor Perkebunan
Kabupaten Cilacap Tahunan 2002-2013 ................................ 70
5.2.4. Analisis Sub Sektor Kehutanan
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ................................... 72
5.2.5. Analisis Sub Sektor Perikanan
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................... 74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 74
6.1. Kesimpulan ................................................................................... 76
6.2. Saran .............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80
LAMPIRAN ......................................................................................................... 82
![Page 14: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian Tempat ............... 41
Tabel 2. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........... 42
Tabel 3. Matapencaharian Penduduk Kabupaten Cilacap Menurut Lapangan
Usaha .................................................................................................... 43
Tabel 4. Rumah Tangga Usaha Pertanian Kabupaten Cilacap Tahun 2003
dan 2013 ............................................................................................... 45
Tabel 5. Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ..... 46
Tabel 6. PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cilacap Tahun
2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000 ........................................ 48
Tabel 7. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten
Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ................ 46
Tabel 8. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Provinsi
Jawa Tengah Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ....... 46
Tabel 9. Rata-rata Laju Pertumbuhan dan Rata-rata Kontribusi Sub Sektor
Pertanian Dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ............... 48
Tabel 10. Perubahan Pendapatan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 56
Tabel 11. Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 57
Tabel 12. Pertumbuhan Regional Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 59
Tabel 13. Pertumbuhan Proporsional Sub Sektor Pertanian
Kabupaten CilacapTahun 2002-2013 ................................................... 60
Tabel 14. Pertumbuhan Pangsa Wilayah Sub Sektor Pertanian
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................................. 61
Tabel 15. Nilai LQ Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Cilacap Dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2013 ..... 63
![Page 15: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/15.jpg)
x
Tabel 16. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten
Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ................ 64
Tabel 17. Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kabupaten
Cilacap Tahun 2002-2013 .................................................................... 67
Tabel 18. Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 70
Tabel 19. Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 72
Tabel 20. Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 74
Tabel 21. Analisis Sub Sektor Perikanan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 .................................................................................. 75
![Page 16: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/16.jpg)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tingkat Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 2002-2013 .............. 6
Gambar 2. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 28
Gambar 3. Matriks Tipologi Klassen ................................................................. 33
Gambar 4. Penduduk Menurut Lapangan Usaha ............................................... 44
Gambar 5. Matriks Tipologi Klassen Klasifikasi Sub Sektor dalam Sektor Pertanian
Dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 .................................................................................. 54
Gambar 6. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 66
Gambar 7. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Perkebunan
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 69
Gambar 8. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Peternakan
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 71
Gambar 9. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Kehutanan
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 73
Gambar 10. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Perikanan
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 75
![Page 17: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/17.jpg)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Kabupaten Cilacap Skala 1:100.000 ..................................... 82
Lampiran 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Tahun 2001-2005 ................................................... 83
Lampiran 3. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Tahun 2005-2009 ................................................... 84
Lampiran 4. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013 .................... 85
Lampiran 5. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Kabupaten Cilacap Tahun 2001-2005 ......... 86
Lampiran 6. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2009 ......... 87
Lampiran 7. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013 ......... 88
Lampiran 8. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001-2005 .... 89
Lampiran 9. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008 .... 91
Lampiran 10. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012 .... 93
Lampiran 11. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013 .... 95
Lampiran 12. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2001-2005......... 96
Lampiran 13. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2009......... 97
![Page 18: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/18.jpg)
xiii
Lampiran 14. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013......... 98
Lampiran 15. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2013 .... 99
Lampiran 16. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah ..................................100
![Page 19: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/19.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia dikenal dengan kekayaan hayatinya yang melimpah, hal ini pun
memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk memperoleh pendapatan dari
pemanfaatan kekayaan hayati tersebut. Akan tetapi kekayaan hayati yang dimiliki
Indonesia dalam hal ini keadaan geografis justru cenderung menyulitkan pemerataan
pembangunan perekonomian daerah di Indonesia. Dengan dikeluarkannya UU RI No.
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU RI No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah member keleluasaan bagi
pemerintah daerah untuk mengelola perekonomiannya secara penuh. Otonomi daerah
ini memberikan kewenangan bagi pemerintah daerah untuk mengatur dan
melaksanakan program-program pembangunan daerahnya, akan tetapi juga
mengharuskan kesiapan dari pemerintah daerah untuk melaksanakan segala kebijakan
yang kini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya sendiri.
Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Indonesia memiliki 29 Kabupaten dan
6 kota yang juga telah menjadi daerah otonom, dengan beragamnya keadaan geografis
di Provinsi Jawa Tengah, otonomi daerah akan memberi keuntungan bagi daerah-
daerah di Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2011-2013 ada tiga daerah yang menjadi
penyumbang terbesar pembentuk PDRB Jawa Tengah, yaitu Kota Semarang,
Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kudus.
![Page 20: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/20.jpg)
2
Kabupaten Cilacap menjadi daerah otonom pada tahun 1999, Otonomi terhitung
aktif pada tanggal 1 Januari tahun 2001. Menurut data BPS Provinsi Jawa Tengah,
Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten kedua penyumbang terbesar pembentuk PDRB
Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi pada tahun 2013 Kabupaten Cilacap juga
menempati posisi ketiga sebagai Kabupaten termiskin di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut data BPS Kabupaten Cilacap jumlah pekerja di Kabupaten Cilacap pada
tahun 2013 sebanyak 955.310 orang. Limapuluh tujuh persen jumlah pekerja yang ada
di Kabupaten Cilacap bekerja disektor pertanian dengan jumlah 546.888 jiwa, diikuti
sektor jasa, sektor perdagangan, lainnya, sektor industri, sektor angkutan dan
komunikasi. Dengan demikian sektor pertanian masih menjadi sektor utama sebagai
sektor yang banyak menyerap tenaga kerja penduduk Kabupaten Cilacap.(data
terlampir)
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cilacap dari tahun
2002-2013 selalu mengalami peningkatan, dan sektor pertanian berada di peringkat
ketiga sebagai sektor terbesar penyumpang perekonomian Kabupaten Cilacap dibawah
sektor industri pengolahan, sektor perdagangan hotel dan restoran, jika dihitung
dengan migas. Dan akan menjadi sektor penyumbang pertama dalam perekonomian
Kabupaten Cilacap jika dihitung tanpa migas (data terlampir). Kondisi ini
mengidentifikasikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang berpotensi besar
dalam menyumbang PDRB dan sangat berpotensi untuk pengembangan Wilayah dan
pengembangan ekonomi daerah Kabupaten Cilacap.
![Page 21: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/21.jpg)
3
Pembangunan sektor pertanian menjadi hal yang terpenting dalam pembangunan
perekonomian Kabupaten Cilacap. Ada beberapa hal yang membuat pembangunan
sektor pertanian menjadi penting di Kabupaten Cilacap, diantaranya potensi
sumberdaya alam yang besar dan beragam Kabupaten Cilacap terdiri dari 24
Kecamatan dengan karakteristik dan kondisi geografis yang berbeda, sehingga
memungkinkan keberagaman komoditas yang dihasilkan. Selain itu Sektor pertanian
selalu mengalami peningkatan dari tahun 2002-2013.
Data-data diatas dapat menunjukan bahwa sektor pertanian adalah sektor penting
dalam perekonomian dan dalam usaha pengembangan wilayah Kabupaten Cilacap.
Akan tetapi, potensi sektor pertanian belum dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Dengan kondisi-kondisi tersebut diatas maka perlu diadakan penelitian agar dapat
diketahui bagaimana peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten
Cilacap. Data-data tersebut diatas menjadi dasar penulis untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten
Cilacap Periode 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share,
dan Loqation Quetient)”.
![Page 22: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/22.jpg)
4
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana posisi setiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten
Cilacap tahun 2002-2013 ?
2. Bagaimana pertumbuhan setiap sub sektor pertanian terhadap PDRB di daerah
Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 ?
3. Sub sektor pertanian apa yang menjadi sub sektor basis dan non basis di
Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 ?
1.3.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisis posisi tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten
Cilacap tahun 2002-2013.
2. Menganalisis pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian
Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013.
3. Menganalisis sub sektor apakah yang menjadi sub sektor pertanian basis dan non
basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013.
![Page 23: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/23.jpg)
5
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat baagi berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Cilacap, diharapkan hasil
penelitian dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan untuk perencanaan
pembangunan daerah.
2. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan suatu proses pembelajaran dalam
penerapan antara teori dan praktik yang dituangkan dalam suatu karya ilmiah.
3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
menjadi referensi penelitian berikutnya dengan topik yang serupa.
![Page 24: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/24.jpg)
6
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cilacap yang merupakan salah satu
Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Objek penelitian adalah semua sub sektor
pertanian yang terdiri dari tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan,
peternakan, kehutanan, dan perikanan yang diamati selama dua belas tahun, yaitu
dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2013. Kurun waktu selama dua belas tahun
ini dilandasi oleh tahun awal setelah penetapan otonomi daerah yang dialami
oleh wilayah kota administratif Cilacap menjadi bagian Kabupaten Cilacap pada
tahun 2001 dan peningkatan yang dialami oleh sektor pertanian dalam PDRB
Kabupaten Cilacap selama kurun waktu tahun 2002-2013 seperti terlihat pada
Gambar 1 berikut.
Gambar 1. Tingkat Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 2002-2013
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian dalam PDRB atas dasar harga konstan
2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
![Page 25: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/25.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Otonomi Daerah
Menurut Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan
daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditetapkannya otonomi daerah berarti telah memindahkan sebagian besar
kewenangan yang tadinya berada di pemerintah pusat diserahkan kepada daerah
otonom, sehingga pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespon
tuntutan masyarakat daerah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Karena
kewenangan membuat kebijakan (Perda) sepenuhnya menjadi wewenang daerah
otonom, maka dengan otonomi daerah pelaksanaan tugas umum pemerintah dan
pembangunan akan dapat berjalan lebih cepat dan lebih berkualitas. Keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah sangat tergantung pada kemampuan keuangan
daerah, sumber daya manusia yang dimiliki daerah, serta kemampuan daerah
![Page 26: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/26.jpg)
8
untuk mengembangkan segenap potensi yang ada di daerah otonom (Soenarto,
dalam Lusminah 2008:12).
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah otonom memiliki hak dan
kewajiban. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
2. Memilih pemimpin daerah.
3. Mengelola kekayaan daerah.
4. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
5. Mendapat bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya yang berada di daerah.
6. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
7. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Kewajiban yang harus dilakukan daerah dalam penyelenggaraan otonomi adalah:
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan
nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi.
4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
![Page 27: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/27.jpg)
9
7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
11. Melestarikan lingkungan hidup undang-undang.
Otonomi daerah memberikan kesempatan yang luas kepada daerah,
khususnya kabupaten atau kota dalam melaksanakan program-program
pembangunannya. Otonomi daerah juga menuntut kesiapan daerah otonom untuk
mempertanggungjawabkan segala urusan yang tadinya adalah tanggung jawab
pemerintah pusat dan kini bergeser menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Semua aspek dalam daerah harus memiliki kesiapan dalam melaksanakan
otonomi daerah ini, bukan hanya sumberdaya manusia dalam pemerintahan saja,
melainkan juga sumberdaya alam yang dimiliki, masyarakat yang harus siap
menghadapi otonomi daerah ini. Dalam otonomi daerah diharapkan segala
potensi yang ada di daerah mampu dioptimalkan dengan baik.
2.2 Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan yaitu suatu usaha pemerintah untuk
mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang untuk
mempengaruhi secara langsung serta mengendalikan pertumbuhan variabel-
variabel ekonomi yang penting (penghasilan, konsumsi, lapangan kerja,
investasi, tabungan, eksport-import, dan lain sebagainya) suatu negara dalam
rangka mencapai keputusan pendahuluan mengenai tujuan-tujuan pembangunan.
![Page 28: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/28.jpg)
10
Rencana bisa bersifat komperhensif (multi-sektor), bisa bersifat parsial (lokal).
Rencana yang bersifat komperhensif targetnya semua aspek penting yang
menyangkut perekonomian nasional, sedangkan yang bersifat parsial meliputi
sebagian dari ekonomi nasional, seperti sektor pertanian, perindustrian, sektor
pemerintahan, sektor swasta dan lain sebagainya (Suryana 2000). Menurut
Arsyad (2004) Untuk mencapai keberhasilan sebuah pembangunan yang tepat,
dan untuk menghindari kesulitan yang mungkin timbul dalam proses
pelaksanannya, maka pemerintah harus menetapkan kebijakan yang meliputi:
a. Penyelidikan potensi pembangunan, survei sumberdaya nasional,
penelitian ilmiah, penelitian pasar.
b. Penyediaan prasarana yang memadai (air, listrik, transportasi, dan
telekomunikasi) baik oleh badan usaha negara atau swasta.
c. Penyediaan fasilitas latihan khusus dan juga pendidikan umum yang
memadai untuk menyediakan keterampilan yang diperlukan.
d. Perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian, khususnya
peraturan yang berkaitan dengan hak atas tanah, perusahaan, dan transaksi
ekonomi.
e. Bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik.
f. Menemukan dan membantu pengusaha yang potensional, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
g. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya secara lebih baik, baik swasta
maupun negeri.
![Page 29: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/29.jpg)
11
2.2.1. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan
pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka
panjang (Suryana, 2000). Menurut Todaro (2000) ada tiga nilai pokok untuk
mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi, yaitu:
1. Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya (basic needs)
2. Meningkatnya rasa harga diri (self-esteem) masyarakat sebagai manusia.
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom from
servitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.
2.2.2. Pembangunan Pertanian
Menurut Kamaludin (1998) pembangunan pertanian dapat diartikan
sebagai bentuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani,
memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta mengisi dan
memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut
dilaksanakan dengan pertanian yang maju, efisien, dan tangguh sehingga
makin mampu meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan
![Page 30: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/30.jpg)
12
mutu dan derajat pengolahan produksi dan menunjang pembangunan
wilayah. Pembangunan pertanian haruslah mengedepankan potensi wilayah
dan kemampuan masyarakatnya. Pembangunan pertanian harus mampu
memanfaatkan secara maksimal keunggulan sumberdaya daerah dan dapat
berkelanjutan, maka kebijaksanaan pembangunan pertanian harus dirancang
dalam perspektif ekonomi wilayah.
2.2.3. Sektor Unggulan
Sektor unggulan adalah sektor yang salah satunya dipengaruhi oleh
keberadaan anugerah (endowment factor). Selanjutya faktor ini berkembang
lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan
ekonomi. Keberadaan sektor unggulan, maka akan mempermudah
pemerintah dalam mengalokasikan dana yang tepat, sehingga kemajuan
perekonomian akan tercapai. Menurut Tarigan (2005) Kriteria sebuah sektor
dikatakan sektor unggulan adalah sebagai berikkut:
1. Sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang tinggi.
2. Sektor tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif
besar.
3. Sektor tersebut memiliki keterkaitan antara sektor yang tinggi baik ke
depan maupun ke belakang.
4. Sektor tersebut mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.
![Page 31: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/31.jpg)
13
2.3 Definisi Sektor dan Sub Sektor Pertanian
Pertanian adalah kegiataan atau usaha untuk mengadakan suatu ekosistem
buatan yang bertujuan untuk menyediakan bahan makanan bagi manusia. Pada
mulanya pertanian di tanah air dilakukan sebagai usaha untuk menghasilkan
keperluan sehari-hari petani dari tanah tempatnya berpijak, pertanian seperti itu
disebut pertanian gurem dan hidup dalam suatu perekonomian tertutup
(Nasoetion, 2005).
Pertanian merupakan suatu macam produksi khusus yang didasarkan atas
proses pertumbuhan tanaman dan ternak. Dapat dikatakan bahwa pertanian
merupakan suatu industri biologi, oleh karena pertanian berproduksi dengan
menggunakan sumber daya alam secara langsung, pertanian juga disebut industri
primer. Tanaman merupakan pabrik primer pertanian, sedangkan ternak
merupakan pabrik sekunder pertanian Pertanian juga adalah suatu kegiatan
biologis untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia termasuk sandang,
pangan, papan. Produksi tersebut dapat dikonsumsi langsung maupun jadi bahan
antara untuk proses lebih lanjut. Sub pertanian yaitu semua kegiatan yang
meliputi penyediaan komoditi tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan. Semua kegiatan penyediaan bahan makanan,
perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (Statistik Pertanian, 2009).
Sub sektor dari sektor pertanian mencangkup :
1. Tanaman bahan makanan ialah tanaman yang menjadi bahan pokok atau
utama dalam pola konsumsi manusia seperti beras, jagung, gandum.
![Page 32: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/32.jpg)
14
2. Tanaman perkebunan seperti tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan
sebagai pelengkap dari pola konsumsi manusia.
3. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon)
dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).
4. Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua
hewan vertebrata kecuali ikan dan amfibi) atau serangga (misalnya lebah).
5. Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibi dan semua
non-vertebrata air).
Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama
untuk kepentingan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan
kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumberdaya alam
juga menjadi bagian dalam usaha pertanian. Adapun yang dimaksud dengan
rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu
orang anggota rumah tangga melakukan kagiatan yang menghasilkan produk
pertanian dangan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual atau ditukar
untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan atas risiko sendiri. Kegiatan
dimaksud meliputu bertani, berkebun, beternak ikan dikolam, keramba maupun
tambak, menjadi nelayan, dan mengusahakan ternak atau unggas. (Statistik
Pertanian, 2009).
![Page 33: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/33.jpg)
15
2.4 Hubungan antara Pertanian dan Perekonomian
Sektor pertanian menjadi sebuah sektor penting dalam sebuah negara yang
dapat menjadi sektor penyumbang perekonomian, terutama pada sebuah negara
agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor
pertanian. Sehingga sudah menjadi kewajaran apabila sektor pertanian
mendapatkan perhatian dominan di negara-negara yang sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidup pada sektor ini. Diperlukan setidaknya tiga
unsur pelengkap untuk membentuk suatu strategi pembangunan ekonomi
berlandaskan prioritas pertanian dan ketenagakerjaan (Todaro, 2003):
1. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian
teknologi, institusional, dan insentif harga yang khusus dirancang untuk
meningkatkan produktivitas para petani kecil.
2. Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang
dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada
upaya pembinaan ketenagakerjaan.
3. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat
karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan
menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.
Dalam sebuah negara berkembang pertanian merupakan suatu sektor ekonomi
yang sangat potensional kontribusinya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi nasional, yaitu (Tambunan, 2001):
![Page 34: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/34.jpg)
16
1. Ekstansi dari sektor-sektor ekonomi nonpertanian sangat tergantung pada
produk-produk dari sektor pertanian, bukan saja untuk kelangsungan
pertumbuhan suplai makanan, tetapi juga untuk penyediaan bahan-bahan
baku untuk keperluan kegiatan produksi disektor-sektor non pertanian
tersebut, terutama industri pengolahan. Seperti industri-industri makanan
dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, barang-barang dari kulit, dan
farmasi. Hal ini disebut sebagai kontribusi produk.
2. Karena kuatnya bias agraris dari sektor ekonomi selama tahap-tahap awal
pembangunan, maka populasi di sektor pertanian (daerah pedesaan)
membentuk suatu bagian yang sangat besar dari pasar (permintaan)
domestik terhadap produk-produk dari industri dan sektor-sektor lain di
dalam negeri, baik untuk barang-barang produsen maupun barang-barang
konsumen. Hal ini disebut kontribusi pasar.
3. Karena relatif pentingnya pertanian (dilihat dari sumbangan outputnya
terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dan andilnya
terhadap penyerapan tenaga kerja) tanpa bisa dihindari menurun dengan
pertumbuhan atau semakin tingginya tingkat pembangunan ekonomi,
sektor ini dilihat sebagai suatu sumber modal untuk investasi di dalam
perekonomian. Jadi, pembangunan ekonomi melibatkan transfer surplus
modal dari sektor pertanian ke sektor-sektor nonpertanian. Dalam proses
pembangunan ekonomi jangka panjang terjadi perpindahan surplus tenaga
kerja dari pertanian (pedesaan) ke industri dan sektor-sektor nonpertanian
lainnya (perkotaan). Hal ini disebut kontribusi faktor-faktor produksi.
![Page 35: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/35.jpg)
17
4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi
surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran (sumber devisa),
baik lewat ekspor hasil-hasil pertanian atau peningkatan produksi
komoditas-komoditas pertanian menggantikan impor (substitusi impor).
Hal ini disebut kontribusi devisa.
Secara konseptual maupun empiris sektor pertanian cukup layak untuk
dijadikan sebagai sektor andalan dalam perekonomian terutama sebagai sektor
andalan dalam pemerataan tingkat pendapatan masyarakat yang sebagian besar
bekerja pada sektor pertanian, hal ini dikarenakan sektor pertanian mempunyai
keunggulan kompetitif yang terbukti mampu menghadapi gangguan dari luar.
Keunggulan kompetitifnya didapat dari input yang berbasis sumber daya lokal.
2.5 Teori Ekonomi Basis
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan lebih banyak ditentukan oleh jenis
keuntungan lokasi (comperative advantage) dan dapat digunakan oleh daerah
tersebut sebagai kekuatan ekspor. Keuntungan lokasi umumnya berbeda setiap
wilayah hal ini tergantung pada keadaan geografis daerah setempat (Fachrurrazzy,
2009:33). Aktivitas perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor
kegiatan, yaitu aktivitas basis dan nonbasis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang
berorientasi ekspor (barang dan jasa) keluar batas wilayah perekonomian yang
bersangkutan, sedangkan kegiatan non basis adalah kegiatan berorientasi lokal
![Page 36: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/36.jpg)
18
yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat dalam batas
wilayah perekonomian yang bersangkutan (Tarigan, 2007).
Aktivitas basis memiliki peranan sebagai penggerak utama (primer mover)
dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke
wilayah lain akan semakin maju petumbuhan wilayah tersebut, dan begitu pula
sebaliknya. Setiap peerubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan
efek ganda (multiplier effect) dalam perekonomian regional (Adisasmita,
2005)Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian
daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif (Competitive Advantage) yang
cukup tinggi. Sedangkan sektor nonbasis adalah sektor-sektor lainnya yang
kurang potensional tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis atau service
industries (Sjafrizal, 2008).
Inti dari Model Ekonomi Basis (Economic Base Model) menunjukan bahwa
arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut.
Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah ditentukan teknik yang
digunakan adalah kuosien lokasi (Location Quotient = LQ). LQ digunakan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis atau unggulan
(Leading Sector).
2.6 Pendapatan Regional
Informasi hasil pembangunan ekonomi yang telah dicapai dapat dimanfaatkan
sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi pembangunan. Untuk dapat
mengukur seberapa jauh keberhasilan pembangunan, khususnya di bidang
![Page 37: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/37.jpg)
19
ekonomi salah satu alat yang dapat dipakai sebagai indikator pertumbuhan
ekonomi di suatu wilayah adalah melalui penyajian angka-angka pendapatan
regional. Pendapatan regional didefinisikan sebagai nilai produksi barang-barang
dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam suatu wilayah
selama satuan tahun (Sukirno, 1985). Menururt Tarigan, pendapatan regional
adalah tingkat pendapatan masyarakat pada suatu wilayah analisis. Tingkat
pendapatan regional dapat diukur dari total pendapatan wilayah ataupun
pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut.
Pertumbuhan pendapatan regional merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan makin meningkatnya kegiatan ekonomi yang terjadi pada daerah
tersebut. Demikian juga yang terjadi dengan Kabupaten Cilacap berdasarkan data
PDRB Kabupaten Cilacap Periode 2002-2013 menunjukan bahwa sektor
pertanian menempati urutan ketiga setelah sektor Industri pengolahan dan sektor
perdagangan, hotel & restoran (atas dasar harga berlaku dengan migas), dan
sektor pertanian menempati urutan pertama (atas dasar harga berlaku tanpa
migas). Produk Domestik Regional Bruto merupakan indikator penting untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan daerah yang telah dilaksanakan
dan sekaligus berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa mendatang.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto
yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu. Pengertian nilai tambah bruto adalah nilai produksi (output)
dikurangi dengan biaya antara (intermediate cost). Komponen-komponen nilai
tambah bruto mencangkup komponen-komponen faktor pendapatan (upah dan
![Page 38: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/38.jpg)
20
gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung
netto. Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan
kemudian menjumlahkannya atau menghasilkan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB).
2.7 Pertumbuhan Ekonomi Regional
Teori pertumbuhan ekonomi wilayah adalah menganalisis suatu wilayah
sebagai suatu sistem ekonomi terbuka yang berhubungan dengan wilayah-wilayah
lain melalui arus perpindahan faktor-faktor produksi dan pertukaran komoditas.
Pembangunan dalam suatu wilayah akan mempengaruhi pertumbuhan wilayah
lain dalam bentuk permintaan sektor untuk wilayah lain yang akan mendorong
pembangunan wilayah tersebut, atau suatu pembangunan ekonomi dari wilayah
lain akan mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di suatu wilayah serta interrelasi
(Fazhrurrazy, 2009:25).
Pertumbuhan ekonomi dapat dinilai sebagai dampak kebijaksaaan pemerintah,
khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan laju
pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara
tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan yang terjadi dan sebagai
indikator penting bagi daerah untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan
(Sirojuzilam, 2008:18).
Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah peningkatan volume variabel ekonomi
dari suatu sub sistem suatu bangsa atau negara dan juga dapat diartikan sebagai
peningkatan kemakmuran suatau wilayah. Pertumbuhan yang terjadi dapat
![Page 39: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/39.jpg)
21
ditinjau dari peningkatan produksi sejumlah komoditas yang diperoleh suatu
wilayah.
Pertumbuhan regional dapat terjadi sebagai akibat dari penentu-penentu
endogen atau eksogen, yaitu faktor-faktor yang terdapat didalam daerah yang
bersangkutan atau faktor-faktor di luar daerah, atau kombinasi dari keduanya.
Penentu endogen, meliputi distribusi faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga
kerja, dan modal. Sedangkan penentu eksogen adalah tingkat permintaan dari
daerah lain terhadap komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut (Glasson,
1997).
Perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi daerah semakin meningkat dalam
era otonomi daerah. Hal ini cukup logis, karena dalam era otonomi daerah
masing-masing daerah berlomba-lomba meningkatkan pertumbuhan ekonomi
daerahnya, untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya. Oleh karena itu,
pembahasan tentang struktur dan faktor penentu pertumbuhan daerah akan sangat
penting artinya bagi pemerintah daerah dalam menentukan upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk mendorong perumbuhan ekonomi daerahnya (Sjafrizal,
2008).
Perbedaan pokok antara analisis pertumbuhan perekonomian nasional dan
analisis pertumbuhan daerah adalah bahwa yang menjadi titik berat dalam analisis
tersebut adalah perpindahan faktor (factor movement). Kemungkinan masuk dan
keluarnya arus perpindahan tenaga kerja dan modal menyebabkan terjadinya
perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi regional (Richardson, 2001).
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah akan lebih cepat apabila
![Page 40: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/40.jpg)
22
memiliki keuntungan absolute kaya akan sumber daya alam dan memiliki
keuntungan komperatif apabila daerah tersebut lebih efisien dari daerah lain
dalam melakukan kegiatan produksi dan perdagangan (Sirojuzilam, 2008).
2.8 Pembangunan Daerah
Menurut Arsyad (1999) permasalahan pokok pembangunan daerah adalah
terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada
kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan
menggunakan potensi sumber daya manusia. Orientasi ini mengarahkan pada
pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses
pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang
peningkatan ekonomi. Sebelum diberlakukannya otonomi daerah, ketimpangan
ekonomi regional di Indonesia disebabkan karena pemerintah pusat menguasai
dan mengendalikan hampir sebagian besar pendapatan daerah yang ditetapkan
sebagai penerimaan negara, termasuk pendapatan dari hasil sumberdaya alam dari
sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan/kelautan. Akibatnya
daerah-daerah yang kaya sumberdaya alam tidak dapat menikmati hasilnya secara
layak.
Pembangunan daerah merupakan bagian internal dan integral dari
pembangunan nasional, jika pembangunan daerah gagal melakukan pembangunan
maka bisa dikatakan pembangunan nasional juga tidak berhasil. Namun harus
tetap diperhatikan untuk tercapainya keberhasilan pembangunan suatu daerah
harus benar-benar memperhatikan kebutuhan, kondisi dan potensi yang dimiliki.
![Page 41: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/41.jpg)
23
Perbedaan kondisi daerah akan mengakibatkan corak pembangunan yang
diterapkan berbeda pula. Kebijaksanaan yang diterapkan dan berhasil pada suatu
daerah belum tentu memberikan hasil yang sama bagi daerah lainnya. Secara
tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terus menerus pada
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan
yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 2004)
Dalam pemikiran ekonomi klasik bahwa pembangunan ekonomi di daerah
yang kaya sumber daya alam akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur
dibandingkan di daerah yang miskin sumberdaya alam. Hingga tingkat tertentu,
anggapan ini masih bisa dibenarkan, dalam arti sumber daya alam harus dilihat
sebagai modal awal untuk pembangunan yang selanjutnya harus dikembangkan
terus. Dan untuk itu diperlukan faktor-faktor lain, diantaranya yang sangat
penting adalah teknologi dan sumberdaya manusia (Tambunan, 2001).
Perbedaan tingkat pembangunan yang di dasarkan atas potensi suatu daerah,
berdampak terjadinya perbedaan sektoral dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Secara hipotesis dapat dirumuskan bahwa semakin besar
peranan potensi sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terhadap
pembentukan atau pertumbuhan PDRB di suatu daerah, maka semakin tinggi laju
pertumbuhan PDRB daerah tersebut.
![Page 42: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/42.jpg)
24
2.9 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diukur dengan indikator utama
yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (BPS, Kabupaten Cilacap 2012).
PDRB baik atas dasar harga berlaku ataupun atas dasar harga konstan dapat
digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi sebuah
daerah/Kabupaten. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan jumlah
seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di
suatu wilayah.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya. Sedangkan PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar
harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui
pertambahan ekonomi dari tahun ke tahun.
2.10 Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan pendekatan alat analisis Shift Share, Tipologi Klassen,
Loqation Quentient sudah pernah dilakukan, sehingga hasil penelitian yang
pernah dilakukan tersebut dapat dijadikan dasar dan bahan pertimbangan dalam
mengkaji penelitian ini. Beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan
sebagai bahan pertimbangan adalah:
![Page 43: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/43.jpg)
25
1. Jelita Septina Jamalia tahun 2011, dengan judul studi pengembangan wilayah
kota tangerang selatan melalui pendekatan sektor-sektor unggulan. Dalam
penelitian ini digunakan alat analisis Shift share dan LQ. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sektor pertanian adalah sektor
unggulan dalam perekonomian Tangerang Selatan. Perbedaan penelitian
penulis dengan penelitian Jelita Septina Jamalia adalah obyek dalam
penelitian, jika dalam penelitian Jelita Septina Jamalia obyek penelitian
adalah Sektor pembentuk PDRB, sedangkan dalam penelitian penulis obyek
penelitian adalah sub sektor dalam sektor pertanian. Selain itu data time-series
yang digunakan dalam penelitian penulis pun jauh lebih lama, yaitu data time-
series dari tahun 2002-2013. Serta tempat penelitian. Hasil dari penelitian
Jelita Septina Jamalia adalah berdasarkan hasil analisis LQ sektor-sektor
ungguluan di Kota Tangerang Selatan pada periode 2007-2008 adalah sektor
keuangan, sektor persewaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa, sektor
bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan hotel
dan restoran, dan sektor listrik gas dan air bersih. Berdasarkan analisis shift
share presentase pertumbuhan total PDRB perubahan sektor-sektor ekonomi
di Kota Tangerang Selatan periode 2007-2008 menunjukan peningkatan
kontribusi sebesar 7,24 persen. Presentase terbesar adalah sektor perdagangan,
hotel dan restoran dengan presentase sebesar 14,66 persen. Berdasarkan
pertumbuhan proporsional shift share dihasilkan bahwa sektor perdagangan,
hotel dan restoran memiliki pertumbuhan proporsional yang paling cepat.
![Page 44: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/44.jpg)
26
Berdasarkan analisis shift share pula dihasilkan pertumbuhan wilayah yang
memiliki daya saing tertinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.
2. Fitria Mega Sari tahun 2012, dengan judul penelitian peran sub sektor
pertanian dalam perekonomian Kabupaten Bogor tahun 2008-2010. Penelitan
Fitria Mega Sari adalah penelitian yang memiliki kesamaan dari segi alat
analisis yang dipergunakan. Perbedaaan penelitian penulis dan penelitian
Fitria Mega Sari adalah pada wilayah penelitian dan data time series yang
dipergunakan data time series pada penelitian Fitria hanya 3 tahun sedangkan
penulis menggunakan data time series 12 tahun. Perbedaan Hasil analisis
Tipologi Klassen menunjukan sub sektor peternakan dan kehutanan sebagai
sub sektor yang potensional atau masih dapat dikembangkan. Dengan
menggunakan analisis shift share sub sektor tanaman bahan pangan dan sub
sektor perikanan mengalami pertumbuhan yang cepat. Berdasarkan hasil
perhitungan Location Quetient sub sektor basis yaitu sub sektor tanaman
perkebunan dengan nilai LQ sebesar 1,72, sub sektor peternakan dengan nilai
LQ 2,14, dan sub sektor perikanan dengan nilai LQ sebesar 1,64.
3. Hilal Almulaibari tahun 2011, dengan judul analisis potensi pertumbuhan
ekonomi Kota Tegal tahun 2004-2008. Perbedaan penelitian penulis dengan
penelitian Hilal Almulaibari selain wilayah penelitian dan data time series
yang digunakan perbedaan juga terdapat pada sektor ekonomi yang diteliti,
jika pada penelitian sektor ekonomi yang diteliti oleh Hilal Almulaibari
adalah sektor-sektor pembentuk PDRB Kota Tegal pada penelitian Penulis
sektor ekonomi yang diteliti adalah semua sub sektor dalam sektor pertanian.
![Page 45: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/45.jpg)
27
Berdasarkan analisis LQ Menunjukan bahwa Kota Tegal memiliki sektor
basis yaitu sektor listrik, gas dan air; transportasi dan komunikasi; keuangan;
konstruksi; dan perdagangan. Berdasarkan analisis Shift Share bahwa nilai
proportional positif adalah sektor listrik, gas dan air; sektor konstruksi; sektor
perdagangan; sektor transportasi dan komunikasi; sektor keuangan dan sektor
jasa-jasa. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukan ada tiga sektor yang
menunjukan sektor industri, sektor bangunan dan sektor perdagangan sebagai
sektor potensional.
4. Nudiatulhuda Mangun tahun 2007 dengan judul analisis potensi ekonomi
Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Perbedaan penelitan
penulis dan penelitian Nudiatulhuda Mangun adalah pada obyek penelitian.
Pada penelitan Nudiatulhuda mangun obyek yang diteliti adalah wilayah
Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan dalam
penelitian penulis obyek penelitian adalah sub sektor dalam sektor pertanian.
Perbedaan juga terdapat pada salah satu alat analisis yang digunakan pada
penelitian Nudiatulhuda digunakan alat analisi overlay untuk melihat wilayah
yang memiliki potensi daya saing kompetitif dan komparatif. Hasil analisis
overlay menunjukkan tidak satupun mempunyai potensi daya saing kompetitif
dan komparatif. Hasil analisis Shift Share menunjukkan tidak terdapat
satupun Kabupaten/Kota yang memiliki sektor yang mempunyai keunggulan
kompetitif, tetapi hanya memiliki spesialisasi. Berdasarkan Tipologi Klassen
terdapat 3 Kabupaten/Kota yang termasuk daerah maju tertekan, sedangkan 7
Kabupaten lainnya masuk daerah relatif tertinggal. Sektor perdagangan
![Page 46: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/46.jpg)
28
merupakan sektor yang banyak dimiliki kabupaten/kota di Sulawesi Tengah
sebagai sektor prioritas untuk dikembangkan.
2.11 Kerangka Pemikiran
Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi dan
letak daerah yang strategis yaitu perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan
Provinsi Jawa Barat. Perekonomian Kabupaten Cilacap dapat ditingkatkan
dengan meningkatkan sembilan sektor yang dimiliki Kabupaten Cilacap.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dengan adanya sektor-sektor
unggulan yang dimiliki Kabupaten Cilacap diantaranya adalah Sektor Pertanian,
yang tiap tahun dari 2002-2013 selalu mengalami peningkatan. Sebuah sektor
dapat bertumbuh dengan baik jika pemerintahan dapat berfokus pada sub sektor
unggulan, sehingga potensi yang dimiliki oleh sub sektor tersebut dapat
dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan analisis yang dapat
memberikan informasi tentang klasifikasi posisi sub sektor dalam sektor
pertanian, pertumbuhan subsektor dalam sektor pertanian, dan subsektor basis
dalam sektor pertanian yang ada di Kabupaten Cilacap sehingga pemerintah dapat
memanfaatkan potensi sub sektor tersebut dengan baik. Secara skematis kerangka
pemikiran dapat dijelaskan pada Gambar 2.
![Page 47: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/47.jpg)
29
Analisis Location
Quetient
Sektor Pertanian Di
Kabupaten Cilacap
Analisis Shift ShareAnalisis Tipologi
Klassen
Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Cilacap
Sub Sektor Pertanian
Basis dan Non Basis
Pertumbuhan Sub
Sektor Pertanian
Klasifikasi Posisi Sub
Sektor Pertanian
Sub Sektor Pertanian :
1. Sub Sektor Tanaman Pangan
2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan
3. Sub Sektor Kehutanan
4. Sub Sektor Peternakan
5. Sub Sektor Perikanan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
![Page 48: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/48.jpg)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada wilayah Kabupaten Cilacap, yang
merupakan salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian
dipilih secara sengaja dengan pertimbangan sebuah ketimpangan yang terjadi di
Kabupaten Cilacap, yaitu menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Tengah selama tahun 2002-2013 Kabupaten Cilacap menjadi penyumbang kedua
terbesar setelah Kabupaten Semarang dalam penyumbang pembentuk
perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi pada tahun 2013 Kabupaten
Cilacap juga menjadi Kabupaten Ketiga termiskin di Provinsi Jawa Tengah
dengan angka kemiskinan sebesar 17 persen, ini lebih besar dari angka
kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 16 persen.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder, yaitu data yang
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data (Kuncoro, Mudrajat; 2001) Adapun data yang
diperlukan dalam penelitian ini yaitu:
1. PDRB Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah periode 2002-2013.
Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dan
![Page 49: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/49.jpg)
31
Provinsi Jawa Tengah, serta dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Cilacap.
2. Data sekunder lainnya yang masih ada kaitannya dengan tujuan penelitian
ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan
suatu penelitian. Pengumpulan data akan berhasil jika metode yang dipergunakan
juga sesuai. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengumpulan data diperlukan
untuk mendapatkan data-data yang obyektif dan lengkap yang akan digunakan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan di bahas
dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi yaitu mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, raport, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006).
Menurut Sugiyono (2011) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah
berlalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Menurut Arikunto (2006) metode dokumentasi memiliki
kelebihan, yaitu metode ini menghemat waktu karena dapat dilihat secara
langsung sekaligus mencatatnya, tidak perlu pengantar orang lain, tidak
menimbulkan kecurigaan, dan dapat mengetahui data yang berlalu. Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini dipergunakan data-data
sekunder yang akan diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten
Cilacap, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas
![Page 50: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/50.jpg)
32
Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan, dan Dinas Perikanan Kabupaten
Cilacap.
3.4 Metode Analisis
Untuk menjelaskan permasalahan yang telah ditetapkan, maka digunakan
beberapa metode analisis data, yaitu:
3.4.1 Analisis Tipologi Klassen
Untuk menjawab pertanyaan pertama dipergunakan alat analisis
Tipologi Klassen. Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis
ekonomi regional yang dapat digunakan untuk mengetahui klasifikasi sub
sektor pertanian perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap. Analisis
Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi sub
sektor pertanian perekonomian di Kabupaten Cilacap dengan memperhatikan
sub sektor pertanian perekonomian Provinsi Jawa Tengah sebagai daerah
referensi.
Analisi Tipologi Klassen menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan
karakteristik yang berbeda sebagai berikut (Sjafrizal, 2008):
1) Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat (developed sector)
(Kuadran I). Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan
sektor tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju
pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi
referensi (s) dan memiliki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)
yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor tersebut PDRB daerah
![Page 51: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/51.jpg)
33
yang menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si>s
dan ski>sk.
2) Sektor maju tapi tertekan (stagnant sector) (Kuadran II). Kuadran ini
merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB
(si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tertentu
dalam PDRB (si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan
sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s), tetapi
memiliki nilai kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang
menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si<s dan
ski>sk.
3) Sektor potensional atau masih dapat berkembang (developing sector)
(Kuadran III). Kuadran ini merupakan kuadran laju pertumbuhan sektor
tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju
pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi
referensi (s), tetapi memiliki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)
yang lebih kecil dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB
daerah yang menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan
si>s dan ski<sk.
4) Sektor relatif tertinggal (underdeveloped sector) (Kuadran IV). Kuadran
ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam
PDRB (si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor
tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s) dan sekaligus
memiliki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski) yang lebih kecil
![Page 52: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/52.jpg)
34
dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang
menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si<s dan
ski<sk.
Klasifikasi sektor PDRB menurut Tipologi Klassen sebagai berikut:
Kuadran I
Sektor maju dan tumbuh
dengan pesat
si>s dan ski>sk
Kuadran II
Sektor maju tapi tertekan
si<s dan ski>sk
Kuadran III
Sektor potensional atau
masih dapat berkembang
si>s dan ski<sk
Kuadran IV
Sektor relatif tertinggal
si<s dan ski<sk
Gambar 3. Matriks Klasifikasi Tipologi Klassen Sumber: Sjafrizal, 2008
3.4.2 Analisis S-S (Shift Share)
Untuk menjawab pertanyan kedua menggunakan analisis shift share.
Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis
perubahan struktur ekonomi daerah bawah dibandingkan dengan struktur
perekonomian daerah atas. Analisi shift share juga merupakan suatu teknik
membagi atau menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah sebagai
perubahan atau peningkatan nilai suatu variabel/indikator pertumbuhan
perekonomian suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.
![Page 53: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/53.jpg)
35
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis shift share
Esteban Marquilas. Analisis shift share Esteban Marquilas merupakan modifikasi
dari analisis shift share klasik. Modifikasi tersebut meliputi pendefinisian
kembali kedudukan atau keunggulan kompetitif sebagai komponen ketiga dari
teknik shift share dan menciptakan komponen shift share dan menciptakan
komponen shift share yang keempat yaitu pengaruh alokasi (Aij)
Tujuan analisis adalah untuk menentukan kinerja atau produktifitas kerja
perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih
besar (tingkat Kabupaten terhadap Provinsi).
Tiga komponen utama dalam Analisis Shift Share:
1. Pangsa Pertumbuhan Nasional (National Growth Share), yaitu pertumbuhan
(perubahan) variabel ekonomi disuatu wilayah yang disebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi nasional.
2. Pangsa Pertumbuhan Proporsional, yaitu menggambarkan perubahan dalam
suatu sektor lokal yang diakibatkan pertumbuhan atau kemunduran sektor
yang sama ditingkat nasional.
3. Pangsa Lokal (Pergeseran Regional), yaitu pangsa dari pertumbuhan yang
menggambarkan tingkat keunikan (kekhasan) tertentu yang dimiliki oleh
suatu wilayah (lokal) yang bisa menyebabkan variabel ekonomi wilayah dari
suatu sektor.
Dalam menggunakan analisis Shift Share, langkah-langkah yang diperlukan
adalah:
![Page 54: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/54.jpg)
36
1. Menentukan wilayah yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini wilayah
yang akan dianalisis adalah wilayah Kabupaten Cilacap.
2. Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode analisis. Indikator
kegiatan ekonomi yang digunakan adalah pendapatan dilihat dari nilai PDRB
Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan periode analisis
digunakan dari tahun 2002 dampai dangan tahun 2013.
3. Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis. Sektor Ekonomi yang
akan dianalisis adalah Sektor Pertanian, yang terdiri dari sub-sub sektor yang
akan dianalisis. Sub sektor yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sub
sektor tanaman bahan makanan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor
perikanan, sub sektor pekebunan, sub sektor kehutanan.
4. Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi, dengan menghitung
presentase perubahan PDRB:
% ∆Yij =[(Y’ij-Yij)/ Yij].100%
Keterangan:
∆Yij =Perubahan pendapatan sektor pertanian pada wilayah Kabupaten
Cilacap
Yij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap
pada tahun dasar analisis yaitu tahun 2002
Y’ij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap
pada tahun akhir analisis yaitu tahun 2013
5. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi yang terdiri dari:
![Page 55: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/55.jpg)
37
a. ri
ri = (Y’ij-Yij)/ Yij ;dengan ri adalah rasio pendapatan sektor pertanian
pada wilayah Kabupaten Cilacap.
b. Ri
Ri = (Y’i-Yi)/Yi; dengan Ri adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa
Tengah) dari sektor pertanian, Y’i adalah pendapatan (provinsi) dari
sektor i pada tahun akhir analisis, dan Yi adalah pendapatan
(provinsi) dari sektor i pada tahun dasar analisis.
c. Ra
Ra = (Y’..-Y..)/Y.. ; dengan Ra adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa
Tengah), Y’.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) pada
tahun akhir analisis, dan Y.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa
Tengah) pada tahun dasar analisis.
6. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
a. Komponen Pertumbuhan Regional (PR)
PRij = (Ra)Yij
Keterangan:
PRij=Komponen pertumbuhan regional sektor pertanian untuk wilayah
Kabupaten Cilacap
Yij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap
pada tahun dasar analisis.
b. Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)
![Page 56: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/56.jpg)
38
PPij= (Ri-Ra)Yij ; dimana PPij adalah komponen pertumbuhan
proprosional sektor pertanian untuk wilayah Kabupaten Cilacap. Dengan
indikator sebagai berikut:
PPij < 0, menunjukan bahwa sektor pertanian pada wilayah
Kabupaten Cilacap pertumbuhannya lambat.
PPij > 0,menunjukan bahwa sektor pertanian pada wilayah
Kabupaten Cilacap pertumbuhannya cepat.
c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW)
PPWij = (ri-Ri)Yij Dimana PPWij adalah Komponen pertumbuhan pangsa
wilayah sektor pertanian untuk wilayah Kabupaten Cilacap, dengan
indikator sebagai berikut:
PPWij > 0, berarti sektor pertanian pada wilayah Kabupaten
Cilacap mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
PPWij < 0, berarti sektor pertanian pada wilayah Kabupaten
Cilacap mempunyai daya saing yang kurang baik dibandingkan
dengan wilayah lainnya.
d. Presentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan:
%PNij= (PNij)/Yij*100%
%PPij= (PPij)/Yij*100%
%PPWij= (PPWij)/Yij*100%
![Page 57: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/57.jpg)
39
3.4.3 Analisis LQ (Loqation Quetient)
Untuk menjawab pertanyaan ketiga digunakan alat analisis Loqation
Quetient (LQ). Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
menentukan kegiatan basis atau non basis, diantaranya adalah teknik
Loqation Quetient (LQ). Pendekatan ini sering digunakan untuk mengukur
basis ekonomi. Dalam teknik LQ pengukuran dari kegiatan ekonomi secara
relatif berdasarkan nilai tambah bruto, analisis LQ juga dapat digunakan
untuk menentukan komoditas basis. Loqation Quetient adalah suatu metode
untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai sebuah sektor di
suatu daerah ( dalam penelitian ini adalah Kabupaten Cilacap) terhadap
sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala Provinsi.
Rumus LQ dapat dituliskan:
LQ =
Keterangan:
Vi(s) =Pendapatan Sub Sektor pertanian pada daerah bawah (Kabupaten
Cilacap)
V(s) =Pendapatan total Sektor Pertanian daerah bawah (Kabupaten
Cilacap)
Vi r = Pendapatan Sub Sektor Pertanian pada daerah atas (Provinsi
Jawa Tengah)
Vr = Pendapatan total Sektor Pertanian daerah atas (Provinsi Jawa
Tengah)
![Page 58: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/58.jpg)
40
Jika nilai LQ>1 maka sub sektor pertanian tersebut dikategorikan
sektor unggulan. Artinya sub sektor pertanian dalam perekonomian
Kabupaten Cilacap dapat memberikan peranan lebih besar dari pada peranan
sub sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. LQ=1
maka sub sektor pertanian dikategorikan sektor tertutup. Karena dianggap
hasilnya hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri,
namun kondisi yang demikian sulit ditemukan dalam sebuah perekonomian
suatu daerah. LQ<1 maka sub sektor pertanian tersebut dikategorikan
sebagai sektor non unggulan, artinya peranan sub sektor pertanian dalam
perekonomian Kabupaten Cilacap Lebih kecil dibanding peranan sub sektor
pertanian dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Metode LQ memiliki
beberapa keunggulan, keunggulan tersebut antara lain: 1) Metode LQ
memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. 2) Metode
LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis
untuk mengetahui trend.Kelebihan analisis LQ yang lainnya adalah analisis
ini bisa dibuat menarik apabila dilakukan dalam bentuk time-series/trend,
artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan
LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun waktu yang
berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan (Tarigan, 2005).
![Page 59: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/59.jpg)
BAB IV
GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP
4.1. Letak Geografis
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah.
Luas wilayah Kabupaten Cilacap seluruhnya adalah 225.361Ha (termasuk luas
pulau Nusakambangan11.511Ha) atau sekitar 6,94% dari luas wilayah Jawa
Tengah. Kabupaten Cilacap secara astronomi terletak diantara 108 4’ 30 “-109
30’ 30 “ dan 7 30’ – 745’ 20 “ LS. Kabupaten Cilacap secara administratif
terbagi menjadi 24 kecamatan, yang terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan.
Pada Sebelah Utara Kabupaten Cilacap berbatasan dengan Kabupaten
Banyumas, pada Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, pada
Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, pada Sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Kebumen
4.2. Topografi
Topografi daerah Kabupaten Cilacap bervariasi dari dataran rendah sampai
pegunungan. Wilayah Kabupaten Cilacap terletak pada ketinggian mulai dari 0
mdpl (garis pantai) sampai ketinggian 1.146 mdpl (Gunung Bongkok di
Kecamatan Wanareja). Dengan ketinggian wilayah berkisar antara 0-1.146 mdpl.
Perincian ketinggian berdasarkan konsep Wilayah Tanah Usaha (WTU) di
beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada Tabel berikut:
![Page 60: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/60.jpg)
42
Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian Tempat
Kecamatan Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Tempat (Ha)
0-7
mdp
l
7-25
mdpl
25-100
mdpl
100-
500
mdpl
500-
1000
mdpl
>1000
mdpl
Dayeluhur - 1.175 1.725 9.181 4.425 -
Wanareja - 6.785 3.450 4.225 4.500 100
Majenang - 4.650 1.300 4.756 2.925 225
Cimanggu - 425 3.400 12.369 550 2.050
Karangpucung - - 5.225 5.800 475 -
Sidareja - 9.426 4.175 3.950 - -
Kedungreja - 15.084 - - - -
Gandrungmangu - 10.644 3.125 550 - -
Kawunganten - 27.561 5.325 2.775 - -
Jeruklegi - 4.580 3.775 1.575 - -
Kesugihan 629 5.652 1.050 900 - -
Adipala 1.640 4.356 106 17 - -
Maos 313 5.222 - - - -
Kroya - 5.883 - - - -
Binangun 1.523 3.619 - - - -
Nusawung 2.343 3.783 - - - -
Cilacap Selatan 400 511 - - - -
Cilacap Tengah - 2.215 - - - -
Cilacap Utara - 1.884 - - - -
Sumber: Dinas Pertanian (2014)
Wilayah Cilacap Bagian Barat yang meliputi Kecamatan Dayehluhur,
Wanareja, Majenang, Cimanggung, Cipari, Karangpucung, Sidareja,
Gandrungmangu, Kawunganten, yang wilayahnya mempunyai daerah perbukitan
dan pegunungan sesuai untuk pengembangan tanaman perkebunan dan kehutanan
dengan kepentingan ekonomis maupun ekologis.
Tanaman padi-palawija dan hortikultura sebarannya luas mulai dari dataran
rendah sampai pegunungan, sehingga bisa dikembangkan di semua bagian
wilayah Kabupaten Cilacap. Perikanan laut dan perikanan tambak potensial
![Page 61: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/61.jpg)
43
dikembangkan di daerah yang dekat dengan wilayah laut seperti Kecamatan
Kesugihan, Adipala, Maos, Binangun, Nusawungu, dan Cilacap Selatan.
4.3. Demografi
Menurut BPS Provinsi Jawa Tengah Pada tahun 2013 Kabupaten Cilacap
adalah Kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Provinsi Jawa
Tengah setelah Kabupaten Brebes. Dari tahun 2002-2013 jumlah penduduk
Kabupaten Cilacap selalu mengalami peningkatan, dan yang terbesar terjadi pada
tahun 2013, seperti yang terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 2. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan (%)
2002 1.696.765 0,45
2003 1.704.596 0,46
2004 1.709.908 0,31
2005 1.716.232 0,37
2006 1.722.607 0,37
2007 1.730.469 0,46
2008 1.738.603 0,47
2009 1.744.128 0,32
2010 1.748.705 0,26
2011 1.755.268 0,38
2012 1.764.003 0,50
2013 1.798.299 1,94
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap (2014)
![Page 62: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/62.jpg)
44
4.4. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha Dari Mata
Pencahariaan Utamanya
Tingkat penyerapan tenaga kerja adalah salah satu indikator dari keberhasilan
pembangunan suatu wilayah, dengan semakin besar penyerapan tenaga kerja akan
semakin meningkatkan pendapatan per kapita penduduk. Menurut data Badan
Pusat Statistik Kabupaten Cilacap pada tahun 2012 dan tahun 2013 sektor
pertanian menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak seperti yang
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3: Matapencaharian Penduduk Kabupaten Cilacap Menurut
Lapangan Usaha
Lapangan Usaha
Tahun Laju
Pertumbuhan
(%) 2012 2013
Pertanian 556.348 546.888 -1,70
Industri 70.481 74.215 5,30
Perdagangan 99.567 104.698 5,15
Angkutan Komunikasi 23.156 23.560 1,74
Jasa 92.875 95.016 2,31
Lainnya 88.067 110.933 25,96
Jumlah 930.494 955.310 2,67
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap (2014)
Pada table diatas dapat dilihat bahwa pada kurun waktu tahun 2012-2013
sektor pertanian adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di
![Page 63: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/63.jpg)
45
Kabupaten Cilacap, akan tetapi tenaga kerja pada sektor ini mengalami
penurunan sebesar 1,70 Persen. Penurunan tenaga kerja yang bekerja dalam
sektor pertanian ini dipengaruhi dengan lambatnya aliran uang yang terjadi pada
sektor pertanian sesuai dengan karakteristik produk pertanian yang bersifat
musiman,yang mengakibatkan aliran uang hanya terjadi pada musim-musim
tertentu saja, misalnya musim panen padi, musim panen palawija, musim panen
kayu perhutanan, dan sebagainya. Namun tidak halnya dengan sektor-sektor lain,
yang mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja. Grafik
perbandingan matapencaharian penduduk Cilacap tahun 2012-2013 dapat dilihat
pada gambar berikut
Gambar 3. Penduduk Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2013
Sumber: Tabel 7 (Diolah)
Menurut sensus pertanian tahun 2013 jumlah rumah tangga usaha pertanian selama
sepuluh tahun terakhir yaitu tahun 2003-2013 mengalami penurunan sebesar 24,84
persen. Penurunan jumlah rumah tangga usaha tani terjadi pada sub sektor Hortikultura,
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
Matapencaharian Penduduk Cilacap Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2012-2013
2012
2013
![Page 64: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/64.jpg)
46
sub sektor perkebunan, sub sektro peternakan, sub sektor perikanan (penurunan hanya
terjadi pada penangkapan ikan), dan sub sektor kehutanan. Sementara jumlah rumah
tangga usaha pertanian justru mengalami peningkatan, yaitu pada sub sektor tanaman
pangan khususnya pada tanaman pangan padi, serta pada sub sektor jasa pertanian.
Seperti terlihat pada table berikut:
Tabel 4: Rumah Tangga Usaha Pertanian Kabupaten Cilacap Tahun 2003 dan 2013
Sektor/Subsektor
Rumah Tangga Usaha Pertanian
2003 2013 Perubahan
Absolut %
Sektor Pertanian 337.205 243.449 -83.756 -24,84
1. Tanaman Pangan 199.543 200.940 1.397 0,70
Padi 177.516 192.001 14.485 8,16
Palawija 76.599 45.374 -31.225 -40,76
2. Hortikultura 234.018 116.862 -117.156 -50,06
3. Perkebunan 197.160 112.628 -84.532 -42,87
4. Peternakan 252.942 127.029 -125.913 -49,78
5. Perikanan 29.394 25.017 -4.377 -14,89
Budidaya Ikan 18.381 20.094 1.713 9,32
Penangkapan Ikan 11.395 5.195 -6.200 -54,41
6. Kehutanan 110.530 97.473 -13.057 -11,81
7. Jasa Pertanian 6.665 7.419 754 11,31
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap (Sensus Pertanian Kabupaten Cilacap 2013)
4.5. Pemanfaatan Lahan
Dalam bidang pertanian ketersediaan lahan adalah sebuah hal yang sangat
penting untuk menunjang keberhasilan bidang pertanian dalam menghasilkan
produktifitas yang tinggi. Kabupaten Cilacap adalah kabupaten terluas di Provinsi
Jawa Tengah dengan luas wilayah 213.850 Ha tanpa pulau Nusa Kambangan.
Dengan mayoritas tenaga kerja Kabupaten Cilacap yang bekerja disektor
pertanian maka diperlukan luas lahan pertanian yang memungkinkan untuk
![Page 65: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/65.jpg)
47
mendapatkan produktifitas yang tinggi. Penggunaan lahan di Kabupaten Cilacap
tahun 2013 ada pada tabel berikut.
Tabel 5. Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Tah
un
Luas Lahan
Saw
ah
Hutan Perk
ebunan
Lad
ang
Keb
un
Tam
bak
Kolam
Em
pan
g
Rak
yat
Neg
ara
2002 62.261 4.213 41.747 10.084 719 44.877 164 436
2003 62.261 4.213 41.747 10.084 719 44.877 164 436
2004 62.466 4.206 41.747 10.084 719 44.877 164 531
2005 62.466 4.206 41.747 10.084 719 44.877 164 531
2006 63.097 4.206 43.519 9.579 719 45.224 171 563
2007 63.093 4.206 43.519 9.579 719 45.213 171 554
2008 63.093 4.206 43.519 9.579 719 45.213 171 554
2009 63.093 4.208 43.518 9.579 719 45.213 171 609
2010 63.318 4.294 42.823 10.153 284 45.797 151 607
2011 63.963 3.747 40.992 11.921 284 45.397 111 514
2012 64.502 1.536 45.258 12.453 284 43.564 97 356
2013 64.744 1.348 46.375 12.899 284 42.457 6 338
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap 2014
Pada tahun 2002-2013 pemanfaatan lahan di Kabupaten Cilacap mengalami
pertumbuhan yang fluktuatif. Untuk lahan sawah mengalami peningkatan ini
terkait dengan pengalih fungsian lahan yang dimiliki penduduk yang tadinya
berupa lahan pekarangan, kebun, ladang ataupun juga lahan tak tergarap dirubah
menjadi lahan sawah. Lahan kehutanan baik hutan rakyat ataupun hutan negara
mengalami pertumbuhan yang fluktuatif akan tetapi pada tahun 2013 menjadi
puncak tertinggi luas hutan negara, sedangkan hutan rakyat justru mengalami
penurunan luasan, ini terkait dengan kegiatan pengalih fungsian lahan untuk
membuat pemukiman atau tempat tinggal baru oleh warga Cilacap. Lahan ladang
![Page 66: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/66.jpg)
48
juga mengalami penurunan luas, lahan tersebut dikonfersikan untuk lahan sawah
atau pun untuk lahan non pertanian baik pemukiman ataupun industri. Untuk luas
lahan kebun mengalami pertumbuhan fluktuatif, sempat naik dengan luas yang
cukup besar pada tahun 2010, akan tetapi tahun sesudahnya mengalami penurunan
yang cukup banyak. Untuk lahan pada sektor perikanan justru mengalami
penurunan, khususnya pada lahan tambak, terus mengalami kemerosotan luasan
lahan. Sedangkan untuk lahan kolam atau empang mengalami pertumbuhan
fluktuatif, sempat naik pada tahun 2009 lalu tahun sesudahnya juga mengalami
penurunan yang cukup drastis. Secara garis besar perkembangan luas lahan
pertanian di Kabupaten Cilacap mengalami peningkatan pada luas lahan sawah,
hutan negara, dan perkebunan. Sedangkan lahan pertanian yang lain mengalami
penurunan, baik lahan yang dikonfersi untuk membuka lahan pertanian baru,
dalam hal ini lahan sawah, ataupun untuk dikonfersikan ke lahan non pertanian.
4.6. Keadaan Ekonomi
Keadaaan ekonomi suatu daerah dapat menunjukan keberhasilan atau
kegagalan pemerintah daerah dalam mengurus dan mengatur daerahnya. Menurun
atau meningkatnya keadaan ekonomi suatu daerah dapat ditunjukan dengan
tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Berdasarkan data BPS Kabupaten Cilacap,
Perekonomian Kabupaten Cilacap berdasarkan PDRB atas harga konstan 2000
![Page 67: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/67.jpg)
49
tanpa migas, Laju Pertumbuhan Ekonominya mengalami pertumbuhan yang
fluktuatif cenderung meningkat. Seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 6. PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun PDRB Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
2002 17.678.237,93 8,96
2003 18.832.659,81 6,53
2004 20.122.240,93 6,85
2005 19.565.231,07 -2,77
2006 20.564.936,13 5,11
2007 21.108.693,92 2,64
2008 22.390.015,92 6,07
2009 22.732.979,33 1,53
2010 23.736.627,80 4,41
2011 24.702.784,39 4,07
2012 25.452.057,81 3,03
2013 26.065.800,51 2,41
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap 2014 (diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan ekonomi Kabupaten Cilacap
mengalami perkembangan yang cukup baik pada tahun 2002-2004 ditandai dengan
nilai laju pertumbuhannya yang memiliki nilai positif, yang artinya pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Cilacap mengalami peningkatan. Akan tetapi, pada tahun
2005 mengalami penurunaan pendapatan dari sebesar 2,77 persen. Selanjutnya pada
tahun 2006-2013 perekonomian Kabupaten Cilacap tanpa migas selalu mengalami
peningkatan yang beragam ditunjukan dengan nilai laju pertumbuhan yang memiliki
nilai positif.
![Page 68: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/68.jpg)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pada PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 berdasarkan atas dasar harga
konstan 2000 menurut lapangan usaha menunjukan bahwa sektor pertanian
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Seperti pada tabel berikut:
Tabel 7. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Cilacap
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 (Juta Rupiah)
Tahun Lapangan Usaha
Jumlah Tanaman Bahan
Makanan
Tanaman
Perkebunan
Peternakan Kehutanan Perikanan
2002 1.784.975,08 131.183,78 258.688,16 106.404,35 189.481,73
2.470.733,10
2003 1.881.027,27 133.082,79 263.889,03 103.107,15 148.847,61
2.529.953,85
2004 1.929.707,76 141.984,60 276.198,13 104.458,26 131.713,22
2.584.061,97
2005 1.966.454,64 161.919,13 284.199,84 97.091,66 127.287,03
2.636.952,30
2006 2.001.806,25 165.187,26 302.298,32 100.246,34 139.330,55
2.708.868,72
2007 2.049.658,02 167.979,70 315.302,23 100.336,49 154.382,32
2.787.658,76
2008 2.107.594,31 179.826,64 324.343,25 110.205,87 167.613,50
2.889.583,57
2009 2.165.530,60 209.980,71 333.759,75 119.551,39 172.050,31
3.000.872,76
2010 2.220.616,82 263.481,78 337.489,38 120.499,71 178.267,48
3.120.355,17
2011 2.243.753,11 283.288,64 351.905,88 124.845,23 183.704,30
3.187.497,16
2012 2.271.041,72 301.808,22 365.084,84 126.628,82 191.655,96
3.256.219,56
2013 2.300.662,22 316.138,49 384.757,36 128.037,89 197.451,82
3.327.047,78
Rata-
rata 2.076.902,32 204.655,15 316.493,01 111.784.43 165.148,82 2.763.199,30
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap 2014
![Page 69: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/69.jpg)
51
Dari Tabel 7 terlihat sub sektor yang memberikan rata-rata nilai kontribusi
paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap pada periode 2002-2013
adalah sub sektor tanaman bahan makanan, diikuti sub sektor peternakan, tanaman
perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Sejalan dengan PDRB Kabupaten Cilacap,
PDRB Provinsi Jawa Tengah pun mengalami peningkatan setiap tahunnya selama
periode 2002-2013. Seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013
Tah
un
Lapangan Usaha
Jumlah
Tanaman
Bahan
Makanan
Tanaman
Perkebunan
Peternakan Kehutanan Perikanan
2002 19.610.997,42 2.515.998,01 3.249.634,00 595.594,79 1.752.861,86 27.725.086,08
2003 19.575.711,22 2.460.627,43 3.055.450,68 352.329,24 1.713.477,05 27.157.595,62
2004 20.679.734,58 2.634.349,91 3.076.706,09 468.457,78 1.746.988,92 28.606.237,28
2005 21.507.487,27 2.747.119,29 3.292.244,97 693.825,67 1.683.965,05 29.924.642,25
2006 22.120.970,77 2.854.270,38 3.603.302,51 580.320,98 1.843.334,47 31.002.199,11
2007 22.335.544,19 3.041.564,58 4.033.969,27 582.294,07 1.869.325,49 31.862.697,60
2008 23.150.206,55 3.061.080,00 4.155.830,07 555.656,45 1.957.934,78 32.880.707,85
2009 23.912.094,91 3.251.610,00 4.408.535,28 579.230,53 1.949.677,41 34.101.148,13
2010 24.587.491,51 3.147.265,36 4.665.006,67 630.780,66 1.925.881,19 34.956.425,39
2011 24.559.128,85 3.276.056,48 4.905.554,99 652.913,15 2.006.147,09 35.399.800,56
2012 25.427.512,90 3.411.458,95 5.107.200,13 645.799,07 2.120.369,38 36.712.340,43
2013 25.777.283,67 3.559.549,75 5.391.172,08 647.386,14 2.138.565,98 37.513.957,62
Rata
-rata 22.770.346,99 2.996.745,85 4.078.717,23 582.049,04 1.892.377,39 32.320.236,50
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sektor pertanian mengalami penurunan
nilai kontribusi pada tahun 2002 ke tahun 2003 baik sektor pertanian maupun sub
![Page 70: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/70.jpg)
52
sektor pertanian mengalami penurunan nilai kontribusi, akan tetapi pada tahun-tahun
sesudahnya selalu mengalami peningkatan. Sub sektor tanaman bahan makanan
adalah sub sektor yang selalu mengalami peningkatan nilai kontribusi dari tahun
2003-2013, selain itu sub sektor ini adalah sub sektor yang menjadi sub sektor yang
memiliki nilai rata-rata terbesar dalam nilai kontribusi terhadap PDRB Provinsi Jawa
Tengah. Diikuti oleh sub sektor peternakan. Sub sektor peternakan juga memiliki
nilai kontribusi yang selalu meningkat dari tahun 2003-2013. Sub sektor yang
memberikan rata-rata nilai kontribusi terbesar ketiga adalah Sub sektor tanaman
perkebunan. Sub sektor ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik pada tahun
2003-2009 ditandai dengan peningkatan nilai kontribusi pada tiap tahunnya, akan
tetapi nilai kontribusi sub sektor tanaman perkebunan mengalami penurunan pada
tahun 2010. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2011-2013 sub sektor tanaman
perkebunan mengalami peningkatan nilai kontribusi. Nilai kontribusi sub sektor
pertanian terbesar keempat ada pada sub sektor perikanan. Sub sektor perikanan
memiliki nilai kontribusi yang fluktiatif cenderung meningkat, pada tahun 2002 ke
tahun 2003 nilai kontribusinya menurun, tapi pada tahun selanjutnya nilai
kontribusinya meningkat, dan kembali menurun pada tahun 2005. Dan kembali
meningkat pada tahun 2006 sampai tahun 2008. Dua tahun selanjutnya, yaitu tahun
2009 dan 2010 kembali menurun nilai kontribusi terhadap perekonomian Provinsi
Jawa Tengah. Selanjunya pada tahun 2011-2013 mengalami peningkatan nilai
kontribusi. Dan sub sektor yang memberikan nilai rata-rata kontribusi paling kecil
adalah sub sektor kehutanan dengan perkembangan nilai kontribusi yang fluktuatif
juga. Mengalami peningkatan pada tahun 2003 sampai tahun 2005, namun kembali
![Page 71: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/71.jpg)
53
menurun pada tahun 2006, kembali meningkat pada tahun 2007 namun pertumbuhan
negatif kembali terjadi pada tahun 2008. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2009
sampai tahun 2011 meningkat tapi kembali menurun pada tahun 2012, dan sedikit
mengalami peningkatan pada tahun 2013.
5.1.1 Klasifikasi Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
Untuk mengatahui klasifikasi pertumbuhan sub sektor pertanian dalam penelitian
ini digunakan alat analisis Tipologi Klassen. Dalam menganalisis klasifikasi
pertumbuhan sub sektor menggunakan analisis Tipologi Klassen digunakan laju
pertumbuhan dan nilai kontribusi baik dari Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa
Tengah.
Tabel 9. Rata-rata Laju Pertumbuhan dan Rata-rata Kontribusi Sub Sektor Pertanian
Dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Cilacap Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013
Lapangan
Usaha
Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Cilacap
Rata-rata
Pertumbuhan
n(S)
Rata-rata
Kontribusi
(Sk)
Rata-rata
Pertumbuhan
n(Si)
Rata-rata
Kontribusi (Ski)
Tanaman Bahan
Makanan 2,83 22.770.346,99 2,34 2.076.902,32
Tanaman
Perkebunan 2,76 2.996.745,85 8,53 204.655,15
Peternakan 5,13 4.078.717,23 3,69 316.493,01
Kehutanan 3,14 582.049,04 1,80 111.784.43
Perikanan 1,77 1.892.377,39 0,83 165.148,82
Sumber: Nilai Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian (BPS Kabupaten
Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2014)
Dari tabel 9 terlihat bahwa sub sektor dari sektor pertanian yang memiliki
kontribusi rata-rata paling besar terhadap PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013
adalah sub sektor tanaman bahan makanan, diikuti sub sektor peternakan, sub sektor
![Page 72: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/72.jpg)
54
tanaman perkebunan, sub sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan. Jika dilihat dari
rata-rata pertumbuhan sub sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Cilacap maka
akan didapat Sub sektor tanaman perkebunan yang memiliki nilai rata-rata
pertumbuhan terbesar, diikuti oleh sub sektor peternakan, sub sektor tanaman bahan
makanan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor perikanan.
Dari tabel 9 juga dapat dilihat sub sektor yang memiliki rata-rata nilai
kontribusi terbesar di Provinsi Jawa Tengah adalah sub sektor tanaman bahan
makanan, diikuti oleh sub sektor peternakan, sub sektor tanaman perkebunan, sub
sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan. Sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan
sub sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2013 adalah sub
sektor peternakan, diikuti sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor kehutanan, sub
sektor tanaman bahan makanan, dan sub sektor perikanan.
Berdasarkan tabel 9 dapat diklasifikasikan sub sektor dalam sektor pertanian
dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000
dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen untuk menentukan posisi masing-
masing sub sektor dengan membandingkan rata-rata laju pertumbuhan sub sektor
tingkat Kabupaten Cilacap dengan rata-rata laju pertumbuhan sub sektor tingkat
Provinsi Jawa Tengah, dan membandingkan rata-rata nilai kontribusi sub sektor
tingkat Kabupaten Cilacap dengan rata-rata nilai kontribusi sub sektor tingkat
Provinsi Jawa Tengah. Seperti terlihat dalam matriks Tipologi Klassen berikut:
![Page 73: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/73.jpg)
55
Kuadran I
Sub Sektor maju dan tumbuh dengan
pesat
Si>S dan Ski>Sk
Kuadran II
Sub Sektor maju tapi tertekan
Si<S dan Ski>Sk
Kuadran III
Sub Sektor potensional atau masih
dapat berkembang
Si>S dan Ski<Sk
Tanaman Perkebunan
Kuadran IV
Sub Sektor relatif tertinggal
Si<S dan Ski<Sk
Tanaman Bahan Pangan
Peternakan
Kehutanan
Perikanan
Gambar 5. Matriks Tipologi Klassen Klasifikasi Sub Sektor dalam Sektor Pertanian
Dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000
Sumber: Tabel 9 (diolah)
Dari hasil analisis Tipologi Klassen tidak terdapat sub sektor pertanian dalam
PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 yang termasuk dalam klasifikasi sub
sektor yang maju dan pesat, serta dalam klasifikasi sub sektor maju tapi tertekan.
Adalah sub sektor tanaman perkebunan yang termasuk dalam klasifikasi sub sektor
potensional atau masih dapat berkembang. Sedangkan keempat sub sektor pertanian
yang lain berada dalam klasifikasi sub sektor relatif tertinggal yaitu, sub sektor
tanaman bahan makanan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor
perikanan.
![Page 74: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/74.jpg)
56
5.1.2 Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
Untuk mengetahui pertumbuhan sub sektor pertanian di Kabupaten Cilacap
dalam penelitian ini digunakan alat analisis Shift-Share. Analisis ini bertujuan untuk
mengurai pertumbuhan atau perubahan suatu variabel daerah. Dalam analisis Shift-
Share terdapat tiga tahap untuk menjawab sebagai berikut:
5.1.2.1 Perubahan Indikator Kegiatan Ekonomi
Dalam tahapan ini dilakukan perhitungan yang terjadi dalam PDRB Sub Sektor
Pertanian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013. Untuk mengetahui perubahan Sub
Sektor dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 dengan menggunakan rumus
berikut:
% ∆Yij =[(Y’ij-Yij)/ Yij].100
Keterangan:
∆Yij =Perubahan pendapatan sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap
Yij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap pada
tahun dasar analisis yaitu tahun 2002
Y’ij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap pada tahun
akhir analisis yaitu tahun 2013
![Page 75: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/75.jpg)
57
Dari hasil perhitungan perubahan pendapatan sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013 didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 10 . Perubahan Pendapatan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap Tahun
2002-2013
Lapangan Usaha ∆Yij (%)
Tanaman Bahan Makanan 28,89
Tanaman Perkebunan 140,99
Peternakan 48,73
Kehutanan 20,33
Perikanan 4,21
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
(BPS Kabupaten Cilacap, 2014)
Pada tabel 10 terlihat bahwa pada tahun 2002-2013 terjadi peningkatan pada
tiap-tiap sub sektor dalam sektor pertanian di Kabupaten Cilacap. Peningkatan terbesar
terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan dengan 140,99%, kemudian sub sektor
peternakan dengan 48,73%, tanaman bahan makanan dengan 28,89%, sub sektor
kehutanan dengan 20,33%, dan yang terkecil sub sektor perikanan dengan 4,20%,
5.1.2.2 Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi
Secara umum seluruh sub sektor pertanian di Kabupaten Cilacap mengalami
peningkatan namun tidak halnya rasio pada setiap sub sektor. Rasio adalah
perbandingan antara dua hal yang saling berhubungan, dalam hal ini rasio yang
dimaksud adalah rasio indikator kegiatan ekonomi sub sektor dalam sektor pertanian di
Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013. Setiap sub sektor dalam sektor pertanian
memiliki rasio yang berbeda-beda baik pada Perekonomian Kabupaten Cilacap
![Page 76: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/76.jpg)
58
Maupun Perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Dalam menghitung rasio indikator
kegiatan ekomoni ada tiga rasio yang dihitung, yaitu:
d. ri
ri = (Y’ij-Yij)/ Yij ;dengan ri adalah rasio pendapatan sektor pertanian pada
wilayah Kabupaten Cilacap.
e. Ri
Ri = (Y’i-Yi)/Yi; dengan Ri adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) dari
sektor pertanian, Y’i adalah pendapatan (provinsi) dari sub sektor i pada
tahun akhir analisis, dan Yi adalah pendapatan (provinsi) dari sub sektor i
pada tahun dasar analisis.
f. Ra
Ra = (Y’..-Y..)/Y.. ; dengan Ra adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa Tengah),
Y’.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) pada tahun akhir analisis, dan
Y.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) pada tahun dasar analisis.
Tabel 11. Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Lapangan Usaha Ri Ri Ra
Tanaman Bahan Makanan 0,29 0,31 0,35
Tanaman Perkebunan 1,41 0,41 0,35
Peternakan 0,49 0,66 0,35
Kehutanan 0,20 0,09 0,35
Perikanan 0,04 0,22 0,35
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi
Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)
![Page 77: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/77.jpg)
59
Dari tabel 11 menunjukkan nilai ri, Ri, Ra. Seperti yang terlihat didapatkan
rasio pendapatan sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap (ri) terbesar adalah
sub sektor tanaman perkebunan, diikuti sub sektor peternakan, sub sektor perikanan
sub sektor kehutanan dan yang terakhir sub sektor tanaman bahan makanan. Nilai Ri
atau rasio pendapatan tiap sub sektor dalam sektor pertanian di wilayah Provinsi Jawa
Tengah menghasilkan nilai rasio tertinggi berada dalam sub sektor kehutanan,
kemudian sub sektor peternakan, selanjutnya sub sektor tanaman perkebunan, diikuti
sub sektor tanaman bahan makanan, dan yang terakhir sub sektor perikanan. Ra didapat
dari perhitungan selisih antara total PDRB Sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah
tahun akhir analisis dengan total PDRB sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah tahun
dasar/awal analisis dibagi dengan jumlah PDRB sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah
pada tahun dasar/awal analisis. Dari hasil perhitungan didapat nilai Ra sebesar 0,35
yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah
meningkat sebesar 0,35.
5.1.2.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Kabupaten Cilacap
Pertumbuhan sub sektor pertanian wilayah Kabupaten Cilacap dipengaruhi oleh
beberapa komponen pertumbuhan wilayah, yaitu Pertumbuhan Regional (PR),
Pertumbuhan Proporsional (PP) dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW). Jika ketiga
komponen tersebut memiliki nilai positif, maka laju pertumbuhan sub sektor dalam
sektor pertanian di Kabupaten Cilacap memiliki peningkatan.
![Page 78: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/78.jpg)
60
Pertumbuhan Regional (PR) didapatkan dari rasio pendapatan sektor pertanian
Provinsi Jawa Tengah dikalikan dengan pendapatan sub sektor Pertanian Kabupaten
Cilacap pada tahun dasar analisis yaitu tahun 2002, dan didapatkan hasil seperti pada
tabel 12 berikut.
Tabel 12. Pertumbuhan Regional Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
Lapangan Usaha Prij PRij (%)
Tanaman Bahan Makanan 630.219,57 35,31
Tanaman Perkebunan 46.316,94 35,31
Peternakan 91.334,80 35,31
Kehutanan 37.568,09 35,31
Perikanan 66.900,15 35,31
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi
Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)
Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa pertumbuhan sub sektor pertanian di
Kabupaten Cilacap dipengaruhi secara positif oleh pertumbuhan perekonomian
Provinsi Jawa Tengah. Sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap yang mendapat
pengaruh paling besar dari pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Tengah adalah
sub sektor tanaman bahan makanan, diikuti sub sektor peternakan, sub sektor
perikanan, sub sektor tanaman perkebunan, dan yang terkecil mendapat pengaruh dari
pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Tengah adalah sub sektor kehutanan.
Pertumbuhan Proporsional adalah komponen selanjutnya yang mempengaruhi
pertumbuhan sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap. Pertumbuhan Proprosional (PP)
dihasilkan dari selisih antara rasio pendapatan tiap sub sektor dalam sektor pertanian
Provinsi Jawa Tengah (Ri) dan rasio pendapatan Sektor Pertanian Provinsi Jawa
![Page 79: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/79.jpg)
61
Tengah (Ra) dikalikan pendapatan sub sektor dalam sektor pertanian Kabupaten
Cilacap pada tahun dasar analisis yaitu 2002. Hasil perhitungan pertumbuhan
proporsional (PP) pada tabel berikut.
Tabel 13. Pertumbuhan Proporsional (PP) Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Lapangan Usaha PPij PPij (%)
Keterangan
Pertumbuhan
Tanaman Bahan Makanan -68.969,82 -3,86 Lambat
Tanaman Perkebunan 8.093,70 6,17 Cepat
Peternakan 79.143,03 30,59 Cepat
Kehutanan -28.315,45 -26,61 Lambat
Perikanan -25.206,11 -13,30 Lambat
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi
Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah)
Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa ada tiga sub sektor dalam sektor pertanian di
Kabupaten Cilacap yang memiliki nilai Pertumbuhan Proporsional positif. Dimulai dari
yang memiliki nilai (PP) terbesar yaitu sub sektor peternakan, kemudian sub sektor
tanaman perkebunan. Kedua sub sektor ini memiliki nilai Pertumbuhan Proporsional
sub sektor positif (PPij>0) yang artinya kedua sub sektor ini memiliki tingkat
pertumbuhan yang cepat. Kemudian tiga sub sektor pertanian yang tersisa mendapat
nilai Pertumbuhan Proporsional negatif,yaitu sub sektor tanaman bahan makanan,
kemudian sub sektor kehutanan, dan selanjutnya sub sektor perikanan. Ketiga sub
sektor pertanian ini mendapatkan nilai pertumbuhan proporsional sub sektor pertanian
negatif (PPij<0) yang berarti tingkat pertumbuhan ketiga sub sektor ini adalah lambat.
Komponen ketiga yang mempengaruhi pertumbuhan sub sektor pertanian di
Kabupaten Cilacap adalah Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW). Pertumbuhan Pangsa
![Page 80: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/80.jpg)
62
Wilayah adalah hasil dari selisih rasio pendapatan sub sektor pertanian di Kabupaten
Cilacap (ri) dan rasio pendapatan sub sektor pertanian di Provinsi Jawa Tengah (Ri)
dikali pendapatan sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap pada tahun dasar analisis
yaitu 2002. Hasil perhitungan pertumbuhan pangsa wilayah dapat dilihat ditabel 14
berikut ini.
Tabel 14. Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) Sub Sektor Pertanian Kabupaten
Cilacap Tahun 2002-2013
Lapangan Usaha PPWij PPWij% Keterangan
Tanaman Bahan Makanan -45.562,60 -2,55 Tidak Kompetitif
Tanaman Perkebunan 130.544,07 99,51 Kompetitif
Peternakan -44.408,63 -17,17 Tidak Kompetitif
Kehutanan 12.380,90 11,64 Kompetitif
Perikanan -33.723,95 -17,80 Tidak Kompetitif
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi
Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)
Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa sub sektor dalam sektor pertanian Kabupaten
Cilacap memiliki nilai positif dan nilai negatif. Nilai positif artinya sub sektor tersebut
memiliki daya saing yang baik terhadap sub sektor di wilayah (Kabupaten/Kota) lain di
Provinsi Jawa Tengah (Kompetitif), sedangkan nilai Pertumbuhan Pangsa Wilayah
negatif artinya sub sektor tersebut memiliki daya saing yang kurang baik terhadap sub
sektor dalam sektor pertanian di wilayah (Kabupaten/Kota) lain di Provinsi Jawa
Tengah (Tidak Kompetitif). Sub sektor yang memiliki pertumbuhan wilayah kompetitif
adalah sub sektor tanaman perkebunan dan sub sektor kehutanan.sub sektor yang
memiliki pertumbuhan wilayah tidak kompetitif adalah sub sektor tanaman bahan
makanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan.
![Page 81: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/81.jpg)
63
5.1.3 Sub Sektor Basis dan Non Basis Kabupaten Cilacap
Dalam penelitian ini digunakan analisis Loqation Quetient untuk mengetahui
sub sektor basis dan non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap. Loqation
Quetient adalah suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai
sebuah sektor di suatu daerah ( dalam penelitian ini adalah Kabupaten Cilacap)
terhadap sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala Provinsi.
Rumus LQ dapat dituliskan:
LQ =
Keterangan:
Vi(s) = Pendapatan Sub Sektor pertanian pada daerah bawah (Kabupaten Cilacap)
V(s) = Pendapatan total Sektor Pertanian daerah bawah (Kabupaten Cilacap)
Vi r = Pendapatan Sub Sektor Pertanian pada daerah atas (Provinsi Jawa
Tengah)
Vr = Pendapatan total Sektor Pertanian daerah atas (Provinsi Jawa Tengah)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pendapatan sub sektor pertanian
atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 dan pendapatan
sub sektor pertanian atas dasar harga konstan 2000 Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-
2013.
![Page 82: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/82.jpg)
64
Tabel 15. Nilai LQ Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten
Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2005
Tahun
Lapangan Usaha
Tanaman Bahan
Makanan
Tanaman
Perkebunan
Peternakan Kehutanan Perikanan
2002 1,02 0,59 0,89 2,00 1,21
2003 1,03 0,58 0,93 3,14 0,93
2004 1,03 0,60 0,99 0,98 0,83
2005 1,04 0,67 0,98 1,59 0,86
2006 1,04 0,66 0,96 1,98 0,87
2007 1,05 0,63 0,89 1,97 0,94
2008 1,04 0,67 0,89 2,26 0,97
2009 1,03 0,73 0,86 2,35 1,00
2010 1,01 0,94 0,81 2,14 1,04
2011 1,01 0,96 0,80 2,12 1,02
2012 1,01 1,00 0,81 2,21 1,02
2013 1,01 1,00 0,80 2,23 1,04
Rata-
rata 1,03 0,75 0,88 2,20 0,98
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi
Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)
Berdasarkan perhitungan Location Quetient (LQ), sub sektor dalam sektor pertanian
yang termasuk sub sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap adalah sub
sektor kehutanan dan sub sektor tanaman bahan makanan. Sub sektor dalam sektor
pertanian yang terasuk sub sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap
adalah sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor
perikanan.
5.2 Pembahasan Per Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
![Page 83: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/83.jpg)
65
Tahap ini dilakukan untuk mengambil kesimpulan dengan menggabungkan
ketiga hasil alat analisis, yaitu analisis Tipologi Klassen, analisis Shift Share, dan
analisis Location Quetient (LQ). Dalam tahap ini akan didapatkan sub sektor mana
yang memiliki peran paling dominan terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap.
Tabel 16. Persentase Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB
Kabupaten Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013
Tahun
Lapangan Usaha
Jumlah
Tanaman
Bahan
Makanan
Tanaman
Perkebunan
Peternakan Kehutanan Perikanan
2002 72,24% 5,31% 10,47% 4,31% 7,67% 100%
2003 74,35% 5,26% 10,43% 4,08% 5,88% 100%
2004 74,68% 5,49% 10,69% 4,04% 5,10% 100%
2005 74,57% 6,14% 10,78% 3,68% 4,83% 100%
2006 73,90% 6,10% 11,16% 3,70% 5,14% 100%
2007 73,53% 6,03% 11,31% 3,60% 5,54% 100%
2008 72,94% 6,22% 11,22% 3,81% 5,80% 100%
2009 72,16% 7,00% 11,12% 3,98% 5,73% 100%
2010 71,17% 8,44% 10,82% 3,86% 5,71% 100%
2011 70,39% 8,89% 11,04% 3,92% 5,76% 100%
2012 69,74% 9,27% 11,21% 3,89% 5,89% 100%
2013 69,15% 9,50% 11,56% 3,85% 5,93% 100%
Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap (BPS Kabupaten
Cilacap)
Pada tabel diatas dapat dilihat nilai kontribusi setiap sub sektor dalam sektor
pertanian, sub sektor tanaman bahan makanan adalah sub sektor yang memiliki
persentase paling basar dalam pembentuk nilai kontribusi sektor pertanian. Akan
tetapi, pada table diatas ditunjukan bahwa setiap tahunnya persentase nilai kontribusi
sub sektor tanaman bahan makanan cenderung mengalami penurunan, yaitu pada
![Page 84: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/84.jpg)
66
tahun 2005-2013. Sub sektor selanjutnya yang memberikan persentase terbesar dalam
pembentuk nilai kontribusi sektor pertanian adalah sub sektor perkebunan.
Perkembangan nilai kontribusi sub sektor peternakan fluktuatif, menurun pada tahun
2003, kembali mengalami trend positif pada tahun 2004-2007, kembali menurun pada
tiga tahun selanjutnya yaitu tahun 2008-2010. Dan ditiga tahun selanjutnya
mengalami peningkatan persentase nilai kontribusi. Sub sektor tanaman perkebunan
adalah sub sektor ketiga yang memberikan persentase nilai kontribusi terbesar. Pada
tahun 2003 penurunan trend presentase nilai kontribusi terjadi. Lalu pada dua tahun
selanjutnya, yaitu tahun 2004-2005 mengalami peningkatan. Akan tetapi pada dua
tahun selanjutnya juga sub sektor tanaman perkebunan mengalami penurunan
persentase nilai kontribusinya. Selanjutnya pada tahun 2008-2013 selalu mengalami
peningkatan persentase nilai kontribusi. Sub sektor peringkat keempat sebagai sub
sektor yang memberikan persentase nilai kontribusi terbesar adalah sub sektor
perikanan dengan perkembangan yang fluktuatif. Pada tahun 2003-2005 mengalami
penurunan, selanjutnya pada tahun 2006 sampai tahun 2008 kembali meningkat.
Akan tetapi pada tahun 2009 dan 2010 kembali menurun, dan selanjutnya pada tahun
2011-2013 kembali mengalami trend positif atau peningkatan. Sub sektor yang
memiliki persentase nilai kontribusi terkecil adalah sub sektor kehutanan. Dengan
presentase nilai kontribusi yang menurun pada tahun 2002-2005. Kembali naik pada
tahun 2006, akan tetapi kembali memiliki trend menurun pada tahun 2007, kembali
naik pada tahun 2008 dan 2009. Dan kembali memiliki trend negatif pada tahun
2010-2013.
![Page 85: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/85.jpg)
67
5.2.1 Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
Dalam peranan pembentuk perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013
Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan memiliki peranan yang cukup besar. Hal
tersebut ditunjukan dengan rata-rata nilai kontribusi sub sektor tanaman bahan
makanan sebesar 72,40%. Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan pada
tahun 2002-2013 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif cenderung mengalami
penurunan, seperti yang terlihat pada Gambar berikut.
Gambar 6. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan dalam PDRB
Kabupaten Cilacap 2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)
Meskipun perkembangan kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan
mengalami pertumbuhan yang fluktuatif bahkan cenderung mengalami penurunan, ini
berbanding lurus dengan posisi sub sektor yang diklasifikasikan sebagai sub sektor
72,24
74,35 74,68 74,57 73,90 73,53
72,94 72,16
71,17 70,39
69,74 69,15
66,00
67,00
68,00
69,00
70,00
71,00
72,00
73,00
74,00
75,00
76,00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Tanaman Bahan Makanan
![Page 86: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/86.jpg)
68
relatif tertinggal dengan rata-rata laju pertumbuhan sub sektor tanaman bahan
makanan yang sebesar 2,34% dan nilai ini lebih kecil dari rata-rata laju pertumbuhan
sub sektor tanaman bahan makanan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Dari hasil analisis Location Quetient untuk sub sektor tanaman bahan makanan
menunjukan nilai LQ rata-rata sebesar 1,03 (>1) yang menunjukan sub sektor
tanaman bahan makanan merupakan sub sektor unggulan (basis), ini artinya sub
sektor tanaman bahan makanan dapat memenuhi kebutuhan untuk Kabupaten Cilacap
dan dapat melakukan pengiriman ke daerah lain.
Hasil analisis Shift Share sub sektor tanaman bahan makanan nilai komponen
Pp (Pertumbuhan Proporsional) sebesar Rp -68.969,82347 artinya sub sektor ini
adalah sub sektor yang tumbuh dengan lambat jika dibandingkan dengan tingkat
Provinsi Jawa Tengah. Nilai pertumbuhan wilayah sub sektor tanaman bahan
makanan memiliki nilai negatif yang artinya sub sektor tanaman bahan makan adalah
sub sektor yang tidak kompetitif jika dibandingkan sub sektor tanaman bahan
makanan di wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 17. Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
No Aspek Parameter Keterangan
1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal
2 Pp - Lambat
3 Pw - Tidak Kompetitif/Perlu Dikembangkan
4 LQ >1 Sub Sektor Basis
Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)
![Page 87: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/87.jpg)
69
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sub sektor tanaman bahan
makanan adalah sub sektor relatif tertinggal akan tetapi menjadi sub sektor basis di
Kabupaten Cilacap, dan memiliki pertumbuhan yang lambat dan masih perlu
mendapatkan perhatian untuk dikembangkan sehingga menjadi sub sektor yang
kompetitif dan memiliki pertumbuhan yang cepat.
Kabupaten Cilacap mendapat julukan sebagai salah satu lumbung padi Jawa
Tengah, julukan ini disematkan pada Kabupaten Cilacap karena jumlah produksi padi
di Cilacap yang selalu mengalami surplus, sehingga mampu mengirim padi keluar
daerah Cilacap. Produktifitas padi yang tinggi juga terkait dengan semakin
meningkatnya luas lahan sawah di Kabupaten Cilacap. Akan tetapi untuk ladang dan
kebun luas lahannya justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga
produktifitas tanaman hortikultura dan palawija juga mengalami penurunan.
5.2.2 Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
Sub sektor tanaman perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam
perekonomian Kabupaten Cilacap ditunjukan dengan rata-rata kontribusi dari tahun
2002-2013 sebesar 6,97% dengan laju pertumbuhan sebesar 8,53, laju pertumbuhan
ini lebih besar dari laju pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah. Dari hal itu maka sub
sektor tanaman perkebunan diklasifikasikan sebagai sub sektor potensional.
![Page 88: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/88.jpg)
70
Gambar 7. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten
Cilacap Tahun 2002-2013
Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Tanaman Perkebunan dalam PDRB Kabupaten
Cilacap 2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)
Berdasarkan analisis shift share nilai komponen pertumbuhan proporsional
(Pp) memiliki nilai positif sebesar Rp 8.093,699066 menunjukan bahwa sub sektor
tanaman perkebunan merupakan sub sektor yang tumbuh cepat jika dibandingkan sub
sektor tanaman perkebunan ditingkat Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan komponen
pertumbuhan wilayah (Pw) dengan nilai positif sebesar Rp130.544,07 artinya sub
sektor tanaman perkebunan memiliki daya saing didaerah Provinsi Jawa Tengah.
Hasil analisis LQ sub sektor tanaman perkebunan menunjukan nilai rata-rata sebesar
0,75 (<1), berarti sub sektor tanaman perkebunan bukanlah sub sektor basis di
Kabupaten Cilacap.
5,31 5,26 5,49 6,14 6,10 6,03 6,22
7,00
8,44 8,89 9,27 9,50
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ko
ntr
ibu
si (
%)
Tahun
Tanaman Perkebunan
![Page 89: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/89.jpg)
71
Tabel 18. Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
No Aspek Parameter Keterangan
1 Tipologi Klassen III Sub Sektor potensional
2 Pp + Cepat
3 Pw + Kompetitif
4 LQ <1 Sub Sektor Non-Basis
Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)
Tanaman perkebunan menunjukan trend peningkatan dalam perkembangan
kontribusinya pada perekonomian Kabupaten Cilacap. Hal ini terkait dengan
pertumbuhan luas lahan perkebunan di Kabupaten Cilacap yang mengalami
peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2011-2013 sehingga produktifitas
hasil tanaman perkebunan pun mengalami peningkatan. Hasil tanaman perkebunan
yang ada di Kabupaten Cilacap diantaranya: kelapa, karet, kopi, kakao, kayu putih,
dan pala. Peningkatan produktifitas tanaman perkebunan juga terkait dengan
tersedianya perusahaan-perusahaan di Kabupaten Cilacap yang bergerak pada bidang
perkebunan. Menurut hasil sensus pertanian Kabupaten Cilacap, pada tahun 2013
terdapat enam perusahan berbadan hukum yang bergerak dibidang pertanian khusus
pada sub sektor perkebunan. Hanya sub sektor perkebunan yang memiliki perusahaan
berbadan hukum di Kabupaten Cilacap.
5.2.3 Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Dari tahun 2002-2013 Sub sektor peternakan memberikan rata-rata kontribusi
sebesar 10,98% dan memiliki laju pertumbuhan sebesar 3,69%, Laju pertumbuhan ini
berada dibawah rata-rata laju pertumbuhan Provinsi. Dari hasil analisis Tipologi
Klassen sub sektor peternakan diklasifikasikan dalam sub sektor relatif tertinggal.
![Page 90: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/90.jpg)
72
Gambar 8. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Peternakan dalam PDRB Kabupaten Cilacap
2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)
Berdasarkan analisis Shift Share sub sektor peternakan memiliki nilai positif
untuk Pertumbuhan Proporsional (Pp) sebesar Rp 79.143,02851 berarti sub sektor
peternakan tumbuh dengan cepat dibandingkan dengan sub sektor peternakan di
Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai komponen Pertumbuhan Wilayah (Pw)
memiliki nilai negatif sebesar Rp -44.408,627, artinya sub sektor peternakan tidak
memiliki daya saing terhadap sub sektor peternakan di Provinsi Jawa Tengah,
sehingga sub sektor ini memerlukan perhatian agar mampu berdaya saing.
Berdasarkan analisis LQ sub sektor peternakan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,88
(<1) artinya sub sektor peternakan bukan menjadi sub sektro basis di Kabupaten
Cilacap.
10,47 10,43
10,69 10,78
11,16 11,31
11,22 11,12
10,82
11,04 11,21
11,56
9,80
10,00
10,20
10,40
10,60
10,80
11,00
11,20
11,40
11,60
11,80
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ko
ntr
ibu
si (
%)
Tahun
Peternakan
![Page 91: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/91.jpg)
73
Tabel 19. Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
No Aspek Parameter Keterangan
1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal
2 Pp + Cepat
3 Pw - Tidak Kompetitif/Perlu Dikembangkan
4 LQ <1 Sub Sektor Non-Basis
Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)
Nilai konribusi sektor peternakan mengalami pertumbuhan yang fluktuatif ini
terkait dengan keadaan peternakan yang terjadi di Kabupaten Cilacap yang dilakukan
oleh perorangan dengan cara-cara yang masih tradisional. Peternakan yang ada di
Kabupaten Cilacap diantaranya peternakan sapi potong, ayam petelur, ayam
pedaging, kelinci, kambing, dan bebek. Semua peternakan-peternakan ini dimiliki
oleh warga dengan kapasitas usaha yang masih dalam skala usaha kecil dan
menengah. Karena usaha peternakan membutuhkan modal yang cukup besar, maka
kebanyakan warga Cilacap hanya mampu mengelola peternakan dalam skala kecil
dan menengah. Menurut hasil sensus pertanian tahun 2013 terdapat 133.665 warga
Cilacap yang bekerja pada bidang pertanian.
5.2.4 Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Sub sektor kehutanan memiliki rata-rata kontribusi yang paling rendah
diantara lima sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap, yaitu sebesar 3,89%. Selain itu
sub sektor kehutanan memiliki rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,80. Laju
pertumbuhan sub sektor kehutanan Kabupaten Cilacap lebih kecil dari laju
pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah. Menurut hasil analisis Tipologi Klassen sub
sektor kehutanan termasuk diklasifikasikan sebagai sub sektor relatif tertinggal.
![Page 92: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/92.jpg)
74
Gambar 9. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Kehutanan dalam PDRB Kabupaten Cilacap
2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)
Berdasarkan hasil analisi Shift Share sub sektor kehutanan memiliki nilai
komponen Pertumbuhan Proporsional (Pp) negatif, yaitu sebesar Rp -28.315,44821
artinya sub sektor ini tumbuh lambat jika dibandingkan sub sektor kehutanan di
Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai untuk komponen Pertumbuhan Wilayah
adalah positif dengan besar nilai Rp 12.380,89872, artinya sub sektor ini memiliki
daya saing terhadap sub sektor kehutanan di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil
analisis LQ sub sektor kehutanan memiliki nilai rata-rata sebesar 2,20 (>1) artinya
sub sektor kehutanan adalah sub sektor basis di Kabupaten Cilacap.
4,31
4,08 4,04
3,68 3,70 3,60
3,81
3,98
3,86 3,92 3,89 3,85
3,20
3,40
3,60
3,80
4,00
4,20
4,40
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ko
ntr
ibu
si (
%)
Tahun
Kehutanan
![Page 93: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/93.jpg)
75
Tabel 20. Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
No Aspek Parameter Keterangan
1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal
2 Pp - Lambat
3 Pw + Kompetitif
4 LQ >1 Sub Sektor Basis
Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)
Perkembangan nilai kontribusi sub sektor kehutanan dari tahun 2002-2013
menunjukan trend yang fluktuatif cenderung menurun. Untuk lahan hutan rakyat
memang mengalami penurunan luasan lahan, akan tetapi luas lahan hutan negara
mengalami pertumbuhan yang cenderung meningkat. Akan tetapi nilai kontribusi sub
sektor kehutanan cenderung menurun ini dikarenakan masa panen untuk tanaman
kehutanan yang memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 5-10 tahun. Tanaman
pepohonan yang ditanam di hutan-hutan Kabupaten Cilacap antara lain: jati, mahoni,
dan albasia.
5.2.5 Analisis Sub Sektor Perikanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
Dari tahun 2002-2013 sub sektor perikanan memberikan nilai kontribusi yang
cukup besar, dengan nilai rata-rata kontribusi sebesar 5,75%. Dengan laju
pertumbuhan sebesar 0,83. Nilai laju pertumbuhan ini lebih kecil dibanding nilai laju
pertumbuhan di Provinsi Jawa Tengah. Menurut hasil analisis Tipologi Klassen sub
sektor perikanan di Kabupaten Cilacap masuk kedalam klasifikasi sub sektor relatif
tertinggal.
![Page 94: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/94.jpg)
76
Gambar 10. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Perikanan Di Kabupaten Cilacap
Tahun 2002-2013
Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Perikanan dalam PDRB Kabupaten Cilacap
2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)
`Berdasarkan hasil analis Shift Share nilai komponen pertumbuhan poropsional
(Pp) sebesar Rp -25.206,11125, nilai Pp sub sektor perikanan memiliki nilai negatif ini
artinya sub sektor perikanan adalah sub sektor yang tumbuh lambat. Sementara nilai
Pertumbuhan Wilayah (Pw) sebesar Rp -33.723,94504 nilai ini menunjukan sub sektor
perikanan tidak kompetitif atau perlu dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis LQ
sub sektor perikanan memiliki rata-rata nilai 0,98 (<1), artinya sub sektor perikanan
bukan sub sektor basis di Kabupaten Cilacap
Tabel 21. Analisis Sub Sektor Perikanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013
No Aspek Parameter Keterangan
1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal
2 Pp - Lambat
3 Pw - Tidak Kompetitif/Perlu Dikembangkan
4 LQ <1 Sub Sektor Non-Basis
Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)
7,67
5,88 5,10 4,83 5,15
5,54 5,80 5,73 5,71 5,76 5,89 5,93
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ko
ntr
ibu
si (
%)
Tahun
Perikanan
![Page 95: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/95.jpg)
77
Nilai kontribusi sub sektor perikanan mengalami pertumbuhan fluktuatif akan
tetapi tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan hanya pada tahun 2002 ke
tahun 2003 yang mengalami penurunan kontribusi cukup besar. Pertumbuhan yang
fluktuatif ini diakibatkan semakin sedikitnya lahan untuk perikanan berupa tambak
ataupun kolam empang. Keterbatasan modal dan pengetahuan mendasari enggannya
masyarakat menggeluti bidang budidaya perikanan. Selain itu dengan keadaan cuaca
yang cenderung menyulitkan nelayan untuk melaut dan ketidak mampuan nelayan-
nelayan lokal untuk menyediakan alat tangkap ikan yang lebih efisien.
![Page 96: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/96.jpg)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Cilacap tentang peran sub sektor pertanian
dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 dengan pendekatan sub
sektor dalam sektor petanian pembentuk PDRB dapat ditentukan beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Posisi sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-
2013 adalah:
a) Sub sektor tanaman bahan makanan berada di posisi sub sektor tertinggal
b) Sub sektor tanaman perkebunan berada di posisi sub sektor potensional
atau masih dapat dikembangkan.
c) Sub sektor peternakan berada di posisi sub sektor tertinggal
d) Sub sektor kehutanan berada di posisi sub sektor tertinggal
e) Sub sektor perikanan berada di posisi sub sektor tertinggal
2. Pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap
yaitu:
a) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan yang cepat atau yang mendapat nilai
positif berdasar komponen pertumbuhan proporsional (Pp) yaitu sub sektor
tanaman perkebunan dan sub sektor peternakan. Dan sub sektor yang
mengalami pertumbuhan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ditingkat
![Page 97: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/97.jpg)
80
Provinsi Jawa Tengah yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor
kehutanan, dan sub sektor perikanan.
b) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan wilayah (Pw) dengan daya saing
yang baik atau kompetitif dengan wilayah-wilayah lain di Provinsi Jawa
Tengah ada dua sub sektor yaitu sub sektor tanaman perkebunan dan sub
sektor kehutanan. Sedangkan ketiga sub sektor lainnya, yaitu sub sektor
tanaman bahan makanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan
tidak memiliki daya saing yang baik atau tidak kompetitif jika dibanding
dengan wilayah-wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah.
3. Sub sektor yang menjadi sub sektor basis dalam perekonomian Kabupaten
Cilacap, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor kehutanan.
Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor
perikanan adalah sub sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap.
4. Jika dilihat berdasarkan hasil ketiga alat analisis diatas menunjukan bahwa tidak
ada sub sektor yang memiliki peran paling dominan dalam perekonomian
Kabupaten Cilacap. Sub sektor tanaman perkebunan adalah sub sektor yang
memungkinkan untuk memenuhi kriteria sebagai sub sektor yang bisa
dikembangkan sebagai sub sektor yang memiliki peranan dominan dalam
perekonomian Kabupaten Cilacap ditunjukan dengan posisi sub sektor tanaman
perkebunan yang berada di sub sektor potensional, dan nilai Pertumbuhan
Proporsional (Pp) dan nilai Pertumbuhan Wilayah (Pw) positif. Meskipun sub
sektor tanaman perkebunan memiliki nilai LQ yaitu 0,75 (<1) yang menunjukan
sub sektor ini bukan sub sektor basis.
![Page 98: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/98.jpg)
81
6.2.Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah didapat, penulis menyarankan beberapa
hal untuk pihak-pihak terkait,yaitu:
1. Sub sektor tanaman perkebunan adalah sub sektor yang memiliki potensi peran
paling dominan dalam perekonomian Kabupaten Cilacap dengan posisi sub sektor
potensional dan Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Wilayah sub sektor
perkebunan memiliki nilai positif, akan tetapi nilai LQ hanya sebesar 0,75 (<1)
maka perhatian lebih untuk sub sektor ini harus dilakukan untuk meningkatkan
nilai kontribusinya. Dengan menjaga luas lahan perkebunan, dan lebih
menginsentifkan penggunaan bibit unggul untuk tanaman perkebunan dan
penggunaan pupuk yang berkualitas, serta penyampaian teknologi-teknologi baru
untuk menunjang produktifitas sub sektor tanaman perkebunan.
2. Pemerintahan Kabupaten Cilacap harus lebih mengedepankan kebijakan-kebijakan
yang berpihak pada sektor pertanian dan kepentingan petani. Seperti kebijakan
dalam penyediaan saprotan, kebijakan untuk memperketat alih fungsi lahan
pertanian menjadi lahan non pertanian, penyuluhan-penyuluhan dan
pendampingan bagi petani untuk meningkatan pendapatan daerah dari sektor
pertanian.
![Page 99: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/99.jpg)
Lampiran 1. Peta Kabupaten Cilacap Skala 1:100.000
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Cilacap (2014)
![Page 100: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/100.jpg)
83
Lampiran 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun
2001-2005
![Page 101: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/101.jpg)
84
Lampiran 3. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun
2005-2009
![Page 102: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/102.jpg)
85
Lampiran 4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2009-
2013
![Page 103: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/103.jpg)
86
Lampiran 5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Migas Kabupaten Cilacap
Tahun 2001-2005
![Page 104: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/104.jpg)
87
Lampiran 6. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Kabupaten
Cilacap Tahun 2005-2009
![Page 105: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/105.jpg)
88
Lampiran 7. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Kabupaten
Cilacap Tahun 2009-2013
![Page 106: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/106.jpg)
89
Lampiran 8. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2001-2005
![Page 107: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/107.jpg)
90
Lampiran 8. Lanjutan
PDtRB Jawa Tengah Tahun 2005
![Page 108: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/108.jpg)
91
Lampiran 9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2004-2008
![Page 109: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/109.jpg)
92
Lampiran 9. Lanjutan
PDRB Jawa Tengah Tahun 2008
![Page 110: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/110.jpg)
93
Lampiran 10. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2010
![Page 111: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/111.jpg)
94
Lampiran 10. Lanjutan
PDRB Jawa Tengah Tahun 2010
![Page 112: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/112.jpg)
95
Lampiran 11. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2011-2013
![Page 113: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/113.jpg)
96
Lampiran 12. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa
Minyak Kabupaten Cilaap Tahun 2001-2005
![Page 114: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/114.jpg)
97
Lampiran 13. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa
Migas Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2009
![Page 115: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/115.jpg)
98
Lampiran 14. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa
Minyak Kabupaten Cilaap Tahun 2009-2013
![Page 116: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/116.jpg)
99
Lampiran 15. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah Atas Dasar Konstan
2000 Tanpa Migas Tahun 2002-2013
Sumber:PDRB Provinsi Jawa Tengah 2001-2013 (diolah)
Tahun
Lapangan Usaha
Tanaman
Bahan
Makanan
Tanaman
Perkebunan
Peternakan Kehutanan Perikanan
2002 5,67 -2,65 8,69 5,44 0,50
2003 -0,18 -2,20 -5,98 -40,84 -2,25
2004 5,64 7,06 0,70 32,96 1,96
2005 4,00 4,28 7,01 48,11 -3,61
2006 2,85 3,90 9,45 -16,36 9,46
2007 0,97 6,56 11,95 0,34 1,41
2008 3,65 0,64 3,02 -4,57 4,74
2009 3,71 6,22 6,08 4,24 -0,42
2010 2,82 -3,21 5,82 8,90 -1,22
2011 -0,12 3,21 5,82 8,90 -1,22
2012 3,54 4,13 4,11 -1,09 5,69
2013 1,38 4,34 5,56 0,25 0,86
Rata-rata 2,83 2,76 5,13 3,41 1,77
![Page 117: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102720/5a78e9717f8b9a77088cf3c0/html5/thumbnails/117.jpg)
100
Lampiran 16. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota di
ProvinsiJawa Tengah Tahun 2011-2013