peranan motivasi orang tua bagi peningkatan …
TRANSCRIPT
PERANAN MOTIVASI ORANG TUA BAGI PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR ANAK DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA
KELAS VIII SMPN 2 PALOPO
YOKSAN WUNDE
1201401081
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
i
PERANAN MOTIVASI ORANG TUA BAGI PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR ANAK DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN
PADA KELAS VIII SMPN 2 PALOPO
SKIRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
YOKSAN WUNDE
1201401081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
iii
ABSTRAK
Yoksan Wunde. 2017. Peranan Motivasi Orang Tua Bagi Peningkatan Prestasi
Belajar Anak dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (dibimbing
oleh H. Hanafie Mahtika dan Jusrianto).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) untuk mengetahui peranan motivasi
orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak pada mata pelajaran PKn
kelas VIII SMPN 2 Palopo (2) Untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh
orang tua terhadap anak dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn
kelas VIII SMPN 2 Palopo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
(1) Penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif (2) Lokasi
penelitian SMPN 2 Palopo (3) Sumber data yaitu orang tua, guru dan siswa(4)
Prosedur pengumpulan data, melalui : wawancara, observasi, dokumentasi (5)
Teknik analisa data, yakni : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
kesimpulan dan verifikasi (6) Pengecekan KeabsahanTemuan, yakni : triangulasi.
Dari hasil penelitiannya adalah : Peranan Motivasi Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Pada Mata Pelajaran PKn yaitu Pemberian
Bimbingan, Penyediaan Fasilitas Belajar, Perhatian dan Pengawasan,
Hambatan yang dialami oleh orang Tua Terhadap Anak Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn. Hambatan yang dialami oleh orang tua
bermacam-macam mulai dari sulitnya ekonomi dan kurangnya pemahaman orang
tua dalam mendidik anak karena sebagian orang tua kurang berpendidikan.
Kata kunci : motivasi orang tua, peningkatan prestasi belajar PKn
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peranan Motivasi Orang Tua Bagi
Peningkatan Prestasi Belajar Anak dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Kelas VIII SPMN 2 Palopo”. Yang merupakan salah satu
syarat Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan
perhatian, bantuan dan arahan kepada penulis. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S., Rektor Universitas
Cokroaminoto Palopo atau Dosen pembimbing I yang telah sabar meluangkan
waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulisan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Bapak Jusrianto, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Atau dosen pembimbing II yang telah sabar meluangkan
waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulisan
skripsi ini.
4. Bapak/Ibu dosen dan staf Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah membantu
dan membekali penulis dengan ilmu yang bermanfaat selama di bangku
kuliah.
5. Kedua orang tuaku yang telah mendoakan dan memberi semangat
6. Teman-teman angkatan 2012 khususnya yang telah membantu dan
memberikan motivasi.
Penulis menyadari bahwa uraian yang ada dalam skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kelemahan, baik penulisan maupun struktur bahasa yang
di gunakan disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak yang sifatnya membangun.
v
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya, Amin.
Palopo, Februari 2020
Yoksan Wunde
vi
RIWAYAT HIDUP
Yoksan Wunde, Lahir di Singkalong Kecamatan Seko
Kabupaten Luwu Utara pada tanggal 12 Desember 1993.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari
pasangan Ananias dan Ati. Pendidikan formal yang telah
dilalui di Sekolah Dasar Negeri 066 Singkalong pada tahun
2006, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Seko tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009,
kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seko
tahun 2009 dan selesai tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai
mahasisiwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
2.1 Kajian Teori ................................................................................. 5
2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................. 17
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 18
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................... 19
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................... 19
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 19
3.3 Sumber Data ................................................................................ 19
3.4 Fokus Penelitian Dan Diskripsi Fokus ........................................ 19
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 19
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 20
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................... 21
3.8 Teknik Keabsahan Data ............................................................... 22
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 23
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 23
4.2 Pembahasan ................................................................................. 33
viii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 37
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 38
5.2 Saran ............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 39
LAMPIRAN ........................................................................................................ 41
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Transkip wawancara .................................................................................... 42
2. Identitas orang tua ........................................................................................ 56
3. Dokumentasi ................................................................................................ 65
4. Surat permohonan izin melakukan penelitian .............................................. 68
5. Surat keterangan penelitian .......................................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, seluruh bidang kehidupan dihadapkan pada
semakin banyaknya tantangan dan tuntutan yang harus dipenuhi, disamping
banyaknya kesempatan dan harapan yang di inginkan. Bahkan banyak diantaranya
yang mengalami hambatan, kesulitan atau tidak berhasil sama sekali. Begitu pula
yang terjadi pada anak-anak disekolah, sehingga dihadapkan pada berbagai
tantangan dan hambatan yang membuat anak mengalami kesulitan dan tidak
berhasil mencapai prestasi yang diharapkan baik oleh dirinya sendiri.
Sebagai orang tua yang bertanggung jawab pasti menghendaki anaknya
menjadi orang yang baik dan berguna untuk masa depannya. Sehingga tanggung
jawab peranan orang tua terhadap anaknya sungguh sangat besar tidak hanya
cukup dengan memberi makan, minum dan pakaian tetapi orang tua wajib
mendidik memberikan dorongan kepada anaknya. Dalam pendidikan anak, kedua
orang tua merupakan sosok manusia yang pertama kali dikenal anak, yang
karenanya perilaku keduanya akan mewarnai proses perkembangan kepribadian
anak selanjutnya, sehingga faktor keteladanan dari keduanya menjadi sangat
diperlukan, karena apa yang didengar, dilihat dan dirasakan anak di dalam
berinteraksi dengan kedua orang tua akan sangat membekas dalam memori anak.
Kesadaran orang tua terhadap tanggung jawab dan peranannya sebagai pendidik
yang pertama dan utama sangatlah mempengaruhi perkembangan diri anak.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat juga merupakan pangkal dari
terbentuknya masyarakat. Oleh karena itu peran motivasi orang tua sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Keberhasilan belajar anaknya perlu adanya dorongan atau motivasi dari
keluarga terutama orang tuanya sebagai pendidik yang utama. Tetapi dalam
kenyatannya anak-anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar banyak
mengalami kesulitan-kesulitan, sehingga menghambat perolehan motivasi belajar
yang diharapkan. Hal ini sering dijumpai oleh para orang tua, anak-anak yang
demikian jelas sulit memperoleh prestasi yang baik. Walaupun kesulitan yang
dihadapi seorang anak dengan anak yang lain berbeda-beda baik masalahnya
2
ataupun besar hasilnya, hal ini banyak disebabkan karena latar belakang
kehidupannya, kondisi yang melingkupinya serta kurangnya bimbingan dan
motivasi yang diberikan.
Secara tidak sadar banyak orang tua yang menganggap bahwa ia telah
mendidik anaknya bila memasukkan anaknya ke sekolah, padahal kewajibannya
untuk mendidik itu belum cukup dengan memasukkannya sekolah saja. Karena ia
merupakan penanggung jawab utamanya. Untuk memahami arti pendidikan
berikut ini dikemukakan beberapa definisi yang diajukan oleh para ahli
pendidikan.
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan
bagi peranannya pada masa yang akan datang (Husein,2000:14).
Untuk membantu dalam belajar, banyak hal yang dapat dilakukan oleh tua
antara lain mengontrol, memberi petunjuk dan bimbingan, memberi motivasi
belajar. Motivasi dari orang tua yang sangat dibutuhkan anak, karena dengan
motivasi ini akan timbul kegiatan belajar. Kiranya cukup jelas bahwa motivasi
mempunyai peranan yang cukup strategis dalam memacu prestasi belajar anak.
Menurut Pidarta, (2004:56) bahwa, “Pendidikan sekolah bukan hanya
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan tetapi bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan dan kreativitas”. Untuk itu dengan adanya motivasi, selain untuk
meningkatkan motivasi belajar, diharapkan juga meningkatkan ketrampilan dan
kreativitas anak didik karena fungsi motivasi itu sendiri adalah sebagai
pendorong, penggerak dan pengarah perbuatan belajar.
Terkait yang diungkapkan oleh Pidarta dari uraian di atas, tentu
keberhasilan anak dalam pendidikan sangat dibutuhkan peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar kepada anaknya, karena bagaimanapun juga
orang tua sebagai orang yang pertama atau orang yang sangat lebih dekat
terhadap anaknya.
Berdasarkan observasi awal peneliti di SMPN 2 Palopo, fenomena-
fenomena yang telah terjadi masih banyaknya orang tua yang kurang
memperhatikan prestasi belajar anak ataupun kurang sadarnya orang tua terhadap
3
pentingnya motivasi anak dalam pembelajaran, katakanlah apa yang terjadi pada
kalangan orang tua di daerah perkotaan yang kedua orang tuanya sibuk dalam
pekerjaan, sehingga kurang perhatiannya terhadap pendidikan anaknya, dan
berbagai faktor yang menyebabkan orang tua kurang perhatian terhadap bentuk
atau cara memberikan motivasi kepada anak. Disamping pendapatan orang tua atau
keadaan ekonomi keluarga yang mempengaruhi prestasi belajar anak.
Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan
utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau
generasi penerus yang bertanggung jawab dan baik. Peran orang tua yang seharusnya
adalah sebagai orang pertama dalam meletakan dasar-dasar pendidikan terhadap
anak-anaknya. Orang tua juga harus bisa menciptakan situasi pengaruh perhatian
orang tua dengan menanamkan norma-norma untuk dikembangkan dengan penuh
keserasian, sehingga tercipta iklim atau suasana keakraban antara orang tua dan anak.
Adapun pentingnya masalah ini diteliti karena peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana peningkatan efektifitas kegiatan peranan orang tua
terhadap anak bagi peningkatan prestasi belajar mata pelajaran PKn pada SMPN 2
Palopo.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar anak pada
mata pelajaran PKn kelas VIII SMPN 2 Palopo ?
2. Apa saja hambatan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar anak pada
mata pelajaran PKn kelas VIII SMPN 2 Palopo ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peranan orang tua meningkatkan prestasi belajar anak
pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMPN 2 Palopo.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dialami dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar pada mata pelajaran PKn.
4
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan dan menambah wawasan khususnya bagi orang tua dan siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi orang tua, sebagai bahan pertimbangan orang tua dalam memotivasi dan
membantu memecahkan masalah-masalah anak di sekolah.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan
untuk mempererat hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan
orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Bagi peneliti, sebagai bahan informasi pembanding bagi peneliti lainnya yang
berhubungan dengan peran orang tua pada motivasi belajar anak.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Peranan Motivasi Orang tua dan Prestasi Belajar
a. Pengertian Peranan
Peranan orang tua sangat membantu perkembangan belajar anak, sebagai
mana dijelaskan oleh Hamalik bahwa orang tua turut bertanggung jawab atas
kemajuan belajar anak-anaknya. Pemenuhan kebutuhan anak tidak cukup dari segi
materi. Orang tua diharapkan memenuhi kebutuhan belajar anak secara psikis,
seperti memuji, menegur, memberi hadiah, mengawasi, turut serta pada program
kegiatan sekolah (Oemar Hamalik,1990:15).
Peranan adalah keikutsertaan dengan demikian seseorang dikatakan
berperan apabila orang itu ikut serta atau terlibat dalam suatu kegiatan. (Iryanto,
2000 : 201 ).
Peranan adalah hal turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan keikutsertaan
peran serta. Peranan secara formal didefinisikan sebagai turut wewenang baik
secara mental dan emosional memberikan sumbangsih kepada proses pembuatan
di mana keterlibatan secara pribadi orang yang bersangkutan untuk melaksanakan
tanggung jawabnya.
b. Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris “motivation”. Kata asalnya ialah
“motive” yang artinya tujuan. Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald, yang
dikutip Hamalik (2003:108), motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu
yang kompleks.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud,2000:389), motivasi
diartikan sebgai “dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha yang
dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikendakinya atau mendapat kepuasan
6
dengan perbuatannya. Dalam Sardiman A.M. (2005:75) motivasi dapat juga
diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka
ia akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Dari beberapa devinisi yang dikemukakan dapat diketahui bahwa istilah
motivasi itu berhubungan dengan kekuatan yang timbul dalam diri manusia untuk
melakukan sesuatu karena dipengaruhi oleh rangsangan-rangsangan. Rangsangan
itu ada yang timbul dari diri sendiri karena naluri atau karena dipngaruhi oleh
pengaruh luar baik berupa saran, hukuman atau ganjaran.
c. Pengertian Orang Tua
Orang tua adalah orang yang pertama kali bertanggung jawab penuh untuk
membesarkan anaknya sehingga tumbuh menjadi besar dan dewasa, dengan
meberikan kasih saying yang tulus nbaik berupa moril maupun material, karena
adanya pertalian darah yang erat. Dengan harapan kelak anaknya tumbuh menjadi
anak yang cerdas, berguna bagi keluarga, agama, bangsa dan Negara.
Orang tua dalam hal ini adalah ayah dan ibu yang mempunyai kedudukan
masing-masing. Dimana ayah sebagai kepala keluarga dan ibu sebagai ibu rumah
tangga atau oraang tua kedua setelah ayah. Namun pada hakekatnya mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang sama dalam memelihara, membina, mendidik dan
memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Peran kasih orang tua tidak pernah mengenal batas sampai kapanpun,
bahkan orang tua adalah pendidik pertama bagi anak dilingkungan keluarga
terutama peran seorang ibu sejak ia mengandung, ia akan berusaha menjaga
kandungannya dengan sebaik-baiknya karena ingin anaknya lahir dengan baik dan
sehat, seperti kata pepatah yang biasa kita dengar yang berbunyi “ kasih ibu
sepanjang masa hanya member tak harap kembali’. Dari pepatah tersebut kita
biasa mengambil kesimpulan kasih sayang sang ibu terhadap anak-anaknya,
walaupun pada saat melahirkan nya menjadi taruhannya.
Begitu pula seorang ayah sebagai orang tua kandung laki-laki dan
sekaligus sebagai kepala keluarga pasti juga akan menginginkan yang terbaik
bagi anak-anaknya, karena ayah merupakan sosok manusia yang sangat
diandalkan dalam keluarga. Dalam hal ini Ngalim Purwanto (2005:91-92)
7
menyatakan, bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih
dominant adalah sebagai berikut :
a. Sumber kekuasaan di dalam keluarga
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau duniia luar
c. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga
d. Pelindung terhadap ancaman dari luar
e. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
f. Pendidik dalam segi-segi rasional
Sebagai kepala keluarga, ayah merupakan salah satu sumber kekuasaan
bagi anggota keluarganya. Sehingga dalam lingkup keluarga yang sangat potensial
untuk memberikan peraturan-peraturan terletak pada sang ayah. Disinilah sebagai
ayah diuji kemampuannya apakah mampu menjadi sumber kekuasaan di dalam
keluarga atau tidak. Sebagai penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau
dunia luar, maka ia harus tampil prima bagaimana cara terbaik untuk
menghubungkan anak-anak dan istrinya dengan masyarakat di lingkungannnya.
Sebagai pemberi rasa aman dan sebagai pelindung terhadap ancaman dari
luar bagi seluruh anggota keluarga, maka ia harus tampil terdepan diantara ank
dan istrinya, karena ia merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap
keamanan dan keselamatan keluarganya.
Adapun sebagai hakim dalam keluarga maka ia harus mengadili dan
member jalan keluar sebaik mungkin dalam memecahkan permasalahan yang ada
diantar anggota keluarganya.
Selain itu ayah juga berperan sebagai pendidik dalam segi-segi rasional
terhadap anak. Sebab jika anak tidak diberikan pendidikan sebaik mungkin, maka
pada akhirnya anak akan terjerumus kejalan yang sesat. Maka dari itu pendidikan
merupakan sesuatu yang harus diberikan kepada anak, dan yang paling pertama
adalah masalah keimanan.
Orang tua disebut juga sebagai pendidik kodrat. Namun karena pihak
orang tua tidak mempunyai kemampuan baik dari segi waktu dan sebagainya,
maka mereka menyerahkan sebgaian tanggung jawabnya kepada orang lain yang
berkompeten untuk melaksanakan tugas mendidik.
8
Secara tidak sadar banyak orang tua yang menganggap bahwa ia telah
mendidik anaknya bila memasukkan anaknya kesekolah, padahal kewajibannya
untuk mendidik itu belum cukup dengan memasukkannya ke sekolah saja, karena
ia merupakan penanggung jawab utama.
1. Tugas dan tanggung jawab orang dewasa
Sebelum anak dewasa orang tua, berkewajiban untuk mendidik anaknya
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti anak diajari
berbicara, diajari berhitung, diajari membaca dan sebagainya.
Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang tua harus bertanggung
jawab memasukkan anaknya ke sekolah dan membiayai pendidikan di sekolah.
Terhadap hal ini Abu Ahmadi (2002:103) mengemukakan sebagai berikut :
“Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan grup, dan
merupakan kelompok social individu pertama dimana anak-anak menjadi
anggotanya. Dan keluarga sudah barang tentu yang pertama menjadi tempat untuk
mengadakan sosialisasi anak-anak. Ibu, ayah dan saudara-saudaranya adalah
orang yang pertama dimana anak mengadakan kontak social pertama pula untuk
mengajarkan hal-hal tertentu kepada anak itu sampai anak memasuki sekolah.
Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa orang tua memegang peran
penting dalam pendidikan anaknya.Setelah anak masuk sekolah bukan berarti
tugas dan tanggung jawab orang tua mendidik anak berakhir, karena sekolah tidak
mungkin dapat membina anak dengan baik tanpa dukungan orang tua, dan alokasi
yang tersedia di sekolah sangat terbatas.
Dalam memberi motivasi kepada anaknya, orang tua dalam memberi
motivasi, maka tinggal menentukan teknik yang digunakannya, yaitu apakah
dengan cara memberi hadiah atau dengan cara komptensi (persaingan). Melalui
pilihan cara ini anak diberi motivasi agar belajar lebih baik lagi, biasanya orang
tua tahu dengan kelemahan anak karena itu mereka dapat meilih cara pemberian
motivasi yang benar.
Dari devinisi diatas motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari diri
suatu individu baik dari dalam maupun dari luar yang tebagi dalam dua macam
motivasi : intrinsik dan entrinsik
9
Untuk membangkitkan motivasi seorang anak maka diperlukan peranan
orang tua agar motivasi dalam diri anak dapat mencapai tujuan yang maksimal.
Maka sintesis dari motivasi yang diberikan orang tua adalah agar anak memiliki
rasa tanggung jawab, disiplin yang tinggi,memiliki rasa percaya diri, kepribadian
yang baik dan memiliki kemampuan bekerja keras.
Adapun tugas dan peran orang tua menurut Arifin (2003:13) antara lain:
a. Orang tua sebagai pendidik
Anak sebagai amanah bagi orang tuanya, hati anak itu suci, bersih dari segala
dosa maka orang tua nyalah yang harus membiasakan kearah kebaikan dan
diajarkan kebaikan, jadilah ia anak yang baik dan berbahagia dunia dan akhirat,
orang tua juga berpahala.
b. Orang tua sebagai pelindung dan pemelihara
Orang tua itu memiliki kekuasaan terhadap keluarganya yaitu orang tua harus
melindungi memelihara keselamatan kehidupan keluarga baik moral maupun
materil.
Sedangkan menurut Zeini (2000:65-66) peran orang tua antara lain
a. Sebagai penanggung jawab
Secara kodrati maka ibu bapak di dalam keluaraga adalah sebagai penanggung
jawab tertinggi, mau tidak mau merekalah yang menjadi tumpuan harapan,tempat
meminta segala kebutuhan bagi anak-anak.Selain itu orang tua menjamin
kesejahteraan materiil dan kesejahteraan sosial.
b. Sebagai pendidik
Selain penanggungjawab dalam kebutuhan keluarganya orang tua juga sebagai
pendidik bagi anaknya.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa peranan orang tua
dalam keluarga adalah sangat penting dalam pendidikan adalah:
1. Orang tua sebagai pemimpin atau pembimbing.
2. Orang tua sebagai pelindung.
3. Orang tua sebagai pendidik dan orang tua sebagai teman bagi anak-anak.
1. Motivasi Orang Tua
Peran berarti mengambil bagian atau turut aktif dalam suatu kegiatan. Jadi
yang dimaksud peran dalam pendidikan adalah peran yang diberikan oleh orang
10
tua, keluarga, guru, atau masyarakat kepada dunia pendidikan dalam
meningkatkan mutu pendidikan (Muntiyanah, 2010:11). Orang tua adalah orang
yang bertanggung jawab dalam keluarga atau rumah tangga. Lebih luas lagi, orang
tua bias berarti siapa saja yang dipercaya untuk berperan sebagai pembimbing dan
pendamping dalam masa pendidikan anak, yang lazim disebut wali murid.
Lingkungan pertama yang dimiliki bayi adalah orang tuanya. Karena itu
sebagai orang tua seharusnya mempunyai gambaran atau strategi yang jelas
tentang mendidik dan mengasuh anak (Setyono,2008:50). Seorang ayah dan ibu
dari anak-anak mereka tentunya memiliki kewajiban yang penuh terhadap
keberlangsungan hidup bagi anak-anaknya, karena anak memiliki hak untuk
dibimbing dan didampingi oleh orang tuanya higga beranjak dewasa. Orang tua
juga dituntut untuk dapat mengarahkan dan mendidik anaknya agar apat menjadi
generasi-generasi yang sesuai dengan tujuan hidup manusia.
Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga tentunya
mempunyai peran yang sangat penting, terutama bagi anak-anaknya. Salah satu
peran penting mengembangkan potensi pada diri dengan cara menyekolahkan
anaknya. Orang tua yang tida memperdulikan anak-anaknya, orang tua yang tidak
memenuhi tugas-tugasnya sebagai ayah dan ibu, akan sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan hidup anak-anaknya. Terutama peran seorang ayah dan
ibu adalah memberikan pendidikan dan perhatian terhadap anak-anaknya.
Perkembangan jiwa dan social anak terkadang kurang berkembang akibat
kurangnya peran orang tua. Naluri kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap
anak tidak dimanifestasikan dengan menyediakan sandang, papan dan pangan
secukupnya. Anak-anak sangat memerlukan perhatian dan pengertian agar tumbuh
dengan anak yang matang dan dewasa. Berikut ini beberapa bentuk keterlibatan
orang tua dalam peningkatan prestasi belajar anak antara lain sebagai berikut
(Ahmadi, 2004:82) :
a. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan disusun dalam buku/dipasang
didinding untuk dipamerkan
b. Membuat laporan yang diperlukan guru terkait dengan peningkatan prestasi,
kesehatan maupun penurunan prestasi
c. Menyiapkan alat yang diperlukan untuk kegiatan belajar
11
d. Menginformasikan kepada guru apabila anaknya memerlukan perhatian
khusus
e. Menunggu saat belajar diumah dan mendengarkan keluhan anak
f. Memimpin dalam ibadah
g. Mengawasi aktivitas bermain dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Sudah merupakan kewajiban bagi orang tua untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif sehingga dapat memancing keluar potensi anak,
kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan tidak lupa memahami tahap perkembangan
anak serta kebutuhan pengembangan potensi diri setiap tahapnya. Maka dari itu
sudah selayaknya orang tua memberikan dukungan kepada anak baik moril
maupun materiil untuk menunjang prestasi belajar anak agar lebih baik lagi.
Misalnya seperti menemani anak saat belajar, member motivasi terhadap anak,
memberikan fasilitas belajar yang mencukupi, mengontrol, mengoreksi, serta
memberi petunjuk dalam berrtingkah laku.
Hambatan yang mungkin dialami oleh anak dalam keluarga antara lain
yaitu, perhatian orang tua yang kurang, sosial ekonomi orang tua kurang
mendukung, kasih sayang kurang, tidak ada rasa aman di dalam keluarga,
kepercayaan orang tua terhadap anak kurang, kreativitas anak tidak bisa
berkembang dan figur orang tua tidak bias membakitkan semangat anak (Ihsan,
2008:38).
2. Jenis Motivasi
Indrakusumah (2003:162) menggolongkan motivasi ke dalam dua bagian
yaitu motivasi intrinsik yang berasal dari faktor minat atau ketertarikan, serta
motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi Instrinsik
Motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri.
Faktor yang menimbulkan motivasi intrinsik antara lain : adanya kebutuhan,
adanya pengetahuan tentang kemajuan sendiri dan adanya aspirasi atau cita-
cita.Ketiga faktor inilah yang melahirkan motivasi pada anak.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik ialah motivasi atau tenaga-tenaga pendorong yang
berasal dari luar diri anak. Motivasi ini ada pula yang menyebutnya incentive atau
12
perangsang”. Motivai ekstrinsik terdiri dari beberapa kategori yaitu ganjaran,
hukuman dan persaingan atau kopetisi.
3. Bentuk-Bentuk Peranan Motivasi Orang Tua
Dalam kaitannya dengan motivasi belajar maka tugas orang tua sangat
penting dalam menumbuhkan semangat belajar. Dalam hal ini orang tua
hendaknya memberikan motivasi kepada anak-anaknya, sehingga akan timbul
dalam diri anak itu hasyrat belajar yang lebih baik, anak akan dapat menyadari
apa gunanya belajar itu, jika diberikan perangsang atau motivasi. Hal ini karena
belajar adalah suatu proses yang timbul dari dalam. Maka motivasi orang tua
merupakan faktor yang memegang peran penting terhadap keberhasilan belajar
anak. Adapun berbagai bentuk motivasi yang di berikan orang tua dalam
menunjang keberhasilan anak dalam belajar antara lain:
a. Pemberian Bimbingan
Bimbingan adalah proses bantuan yang di berikan kepada seseorang agar
mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat, dan kemampuan) yang di
miliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka
dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa
bergantung kepada orang lain. (Sukardi, 2004:21) yang dimaksud dengan
pemberian bimbingan disini adalah pemberian orang tua kepada anak untuk
mencapai keberhasilan belajar, sehingga ia akan memperoleh hasil yang baik dari
kegiatan belajar yang telah di lakukan.
b. Penyediaan Fasilitas Belajar
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana pendukung terjadinya proses
belajar (Din Wahyudin, 2007:23) oleh sebab itu motivasi yang tidak kalah
pentingnya dalam belajar adalah kelengkapan fasilitas belajar, kelengkapan
fasilitas belajar yang di berikan oleh orang tua akan menjadi anak semakin giat
dalam belajar dan memudahkan ia belajar dengan begitu kecakapan anak dalam
belajar akan terwujud.
c. Pemberian Hukuman
Hukuman adalah ”hadiah bagi perilaku negatif anak” hukuman yang di
berikan oleh orang tua terhadap anak memiliki maksud dan tujuan supaya anak
tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang dibuatnya (Muhyidin, 2007:371).
13
Sanksi atau hukuman akan sangat mendukung kemajuan dalam meningkatkan
motivasi belajar bila di rumah orang tua telah banyak memberi nasehat,
bimbingan, dan dorongan dan lain sebagainya, tetapi anak juga kurang
memperhatikan nasehat-nasehat orang tua, maka jalan satu-satunya yang harus di
tempuh oleh orang tua adalah memberikan hukuman atau sanksi.
Pemberian hukuman pada anak akan menjadi motivasi bila di lakukan
dengan pendekatan edukatif dan bijaksana, dalam arti harus tetap ada rasa kasih
sayang serta unsur mendidiknya. Agar tidak menimbulkan pengaruh psikologis
dan fisik yang negatif bagi anak misalnya seperti memberi hukuman pada anak
dengan menulis atau menghafal materi pelajaran secara berulang-ulang, atau
memberikan tugas menjawab pertanyaan atau berupa soal. Dengan demikian anak
tidak menjadi takut, akan tetapi justru lebih giat belajar.
d. Perhatian dan Pengawasan
Orang tua sebagai guru di lingkungan keluarga hendaknya selalu memberi
motivasi dalam bentuk perhatian dan pengawasan, baik orang tua terhadap tingkah
laku anak di rumah maupun lingkungan sekitarnya, demikian juga pada saat
mereka belajar di rumah hendaknya orang tua selalu mengawasi dan
memperhatikan terhadap hasil yang di capai anak dalam belajarnya. Hasil belajar
di pengaruhi faktor kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual,
walaupun demikian kita sebagai orang tua dapat membantu anak dengan
memberikan petunjuk umum tentang cara belajar yang baik, disamping
memberikan petunjuk-petunjuk tentang cara belajar, lebih baik anak di awasi dan
di bimbing sewaktu belajar, dan akan lebih baik lagi kalau cara belajar tersebut di
praktekkan dalam tiap pelajaran yang kita berikan kepadanya.
e. Hadiah dan Pujian
Hadiah dan Pujian merupakan alat motivasi yang dapat menjadikan
pedoman bagi anak untuk belajar lebih baik dan giat, dan hal ini bisa dikatakan
sebagai ganjaran. Hadiah atau imbalan adalah merupakan suatu cara yang di pakai
atau di gunakan oleh orang tua dalam mendukung sikap dan tindakan yang baik,
yang telah ditunjukkan oleh anak. Menurut Muhyidin, (2007:374) hadiah yang
dimaksud disini adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa barang,
ganjaran yang berupa pemberian barang ini disebut juga ganjaran materil.
14
Ganjaran materil yaitu hadiah berupa barang ini dapat terdiri dari alat-alat
keperluan sekolah seperti pensil, penggaris, kitab, buku pelajaran.
4. Fungsi Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan Anaknya
Menurut Hasbullah tanggung jawab/peran orangtua (keluarga) adalah:
a. Pengalaman pertama masa anak-anak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama dan utama
merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Pendidikan
maksudnya bahwa kehadiran anak didunia disebabkan hubungan kedua
orangtuanya dan bertanggung jawab pada pendidikan anaknya.
b. Menjamin kehidupan emosional anak
Kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi
atau dapat berlembaga dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah.
c. Menanamkan dasar pendidikan moral
Penanaman moral merupakan penanaman dasar bagi anak, yang biasanya
tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai tauladan.
d. Memberikan dasar pendidikan sosial
Perkembangan benih kesadaran sosial pada anak dapat dipupuk sedini
mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong menolong,
gotong-royong secara kekeluargaan.
e. Peletakan dasar keagamaan’
Nilai keagamaan berperan besar dalam proses internalisasi dan transformasi
dalam pribadi anak. Orangtua tidak hanya sebagai pelindung anak tetapi juga
berperan sebagai pendidik, orangtua berkewajiban terhadap anak untuk:
1) Memberi nama yang baik
2) Mendidik anak
3) Memberi nafkah
4) Menikahkan
5. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
“prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar, mempunyai arti berbeda.
15
Menurut Syaiful Bahri Djamarah menyebutkan bahwa: “Prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual
maupun kelompok”. Kemudian beliau menambahkan, “prestasi belajar adalah
penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di
sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampilan yang
dinyatakan sesudah hasil penilaian”.
Sedangkan menurut Mas`ud Khasan Abdul Qohar menyebutkan: “Prestasi
adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati
yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”.
Nana Sudjana mengemukakan bahwa, prestasi adalah: “Kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.13
Belajar adalah proses memanusiakan manusia, di mana hanya dengan
melalui belajarlah manusia mengaktualisasikan diri dari lingkungannya, hingga
kualitas hidup dan kehidupan ini menjadi makin lebih baik.
Selanjutnya, Slameto menyatakan: “Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau
dikerjakan (Ihsan, 2008:13). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Anwar, 2005 :11).
Jadi, belajar mengandung pengertian sebagai proses aktifitas yang
menyebabkan perubahan pada orang yang belajar, baik yang berkenaan dengan
sikap, tingkah laku, maupun keterampilan ke arah yang lebih baik.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu maupun kelompok sebagai hasil
dari aktifitas dalam belajar (Slameto, 2002:2)
Menurut Suryabrata (2003:324), bahwa nilai yang tercantum dalam rapor
merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau
prestasi siswa dalam masa tertentu. Prestasi belajar siswa, biasanya dicatat nilai-
16
nilai dari masing-masing mata pelajaran yang merupakan hasil dari buuah
pemikiran siswa.
Dengan demikian, nilai tersebut dapat dijadikan sebagai indikator tinggi
rendahnya prestasi belajar yang diraih oleh siswa dalam mengikuti pelajaran di
sekolahnya. Siswa yang nilai dalam raportnya tinggi dikataan prestasi belajarnya
baik, dan sebaliknya jika siswa yang nilai raportnya rendah berarti prestasi
belajarnya rendah atau tidak baik.
6. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan adalah suatu proses terprogram mengefektikan perubahan yang
kognitif dn afektif dalam diri seorang anak Indonesia, sedemikian rupa sehingga
anak akan dapat berfungsi dengan baik di dalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun perubahan tersebut dimaksudkan adalah perubahan yang tersimak dalam
bertambahnya pengetahuan dan kesadaran serta kepekan seseorang akan hak-
haknya, hak-hak warga Negara atau sesam yang ditemui dalam kehidupan ini
(Malian, 2002:1).
Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) adalah program
pendidikan yang memuat bahasan tentang masalah kebangaan, kewarganegaran
dalam hubungannya dengan Negara, demokrasi, HAM dan masyarakat madani
yang dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip pendidikan dan humanis
(Rosyada, 2000:2).
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi yang beragam dari
segi agama, sosial, kultur, bahasa, usia dan suku bangsa untukmnjadi warga
Negara yang cerdas, terampil dan berfikir yang diamanatkan oleh pancasiladan
UUD 1945.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah menjadikan
Warga Negara yang cerdas dan baik serta mampu mendukung keberlangsungan
bangsa dan Negara (Ubaidillah, 2008:4). Pendidikan Kewarganegaraan juga
sangat penting digunakan pada pendidikan jejang sekolah menengah (SMA/MA
dan SMP/MTs) ataupun sekolah dasar (SD/MI). Dikarenakan salah satu tujuan
pendidikan yaitu menjadikan warga Negara yang cerdas dan baik. Dengan
menjadi warga Negara yang baik dan cerdas, akan menjamin masa depan yang
17
lebih baik. Pendidikan Kewarganegaraan juga digunkan untuk mngembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan
sehari-hari peserta didik sebagai individu ataupun anggota masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Mariani. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Tematik dalam
Meningkatkan Motivasi Prestasi Belajar Siswa SMPN 4 Palopo. Jurusan
Pendidikan dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo. Menyatakan adanya pengaruh penerapan
model pembelajaran tematik terpadu sangat besar tehadap siswa dan juga guru
karena selain meningkatkan motivasi dan perstasi siswa juga dapat menambah
kreativitas siswa begitupun dengan guru.
2.3 Kerangka Pikir
Mengingat pentingnya orang tua diharapkan dapat membangkitkan
motivasi belajar anak (siswa). Dengan peranan motivasi orang tua terhadap anak
diperlukan peran orang tua yaitu pemberian bimbingan berupa bimbingan belajar,
penyediaan fasilitas belajar seperti buku penunjang dan ruang belajar yang
memadahi, pemberian hukuman yang bersifat mendidik, perhatian dan
pengawasan berupa membantu anak dengan mengarah tentang cara belajar yang
baik dan melakukan pengawasan terhadap tingkah laku anak baik di rumah
maupun dilingkungan sekitarnya. Dengan peranan motivasi orang tua tersebut
maka orang tua memberikan motivasi yang cukup terhadap anak sehingga dapat
mencapai prestasi belajar yang baik. Peneliti dapat mengambil kesimpulan dan
mengambarkan kerangka pikir dalam bentuk bagan untuk memudahkan
pemahaman dalam penelitian dan pembahasan sebagai berikut :
18
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Orang tua Anak
Bentuk-Bentuk Peranan Orang Tua
a. Pemberian Bimbingan
b. Penyediaan Fasilitas Belajar
c. Pemberian Hukuman
d. Perhatian dan Pengawasan
e. Hadiah dan Pujian
Prestasi Belajar
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan (field research).
Penelitian lapangan adalah penelitian dengan menggunakan informasi yang
diperoleh penulis dari tempat penelitian yaitu SMP Negeri 2 Palopo
Desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu deskriptif kualitatif.
Dimana pendekatan ini mempunyai beberapa definisi diantaranya penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari responden dan perilaku yang dapat diamati.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Palopo. Kemudian, penelitian ini
akan dilaksanakan setelah seminar proposal yakni bulan Maret 2017
3.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh.
Penentuan subjek penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Jumlah
keseluruhan siswa kelas VIII B adalah 30 orang Adapun yang menjadi sumber
data atau informan dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 10 orang
responden dan Guru sebanyak 3 orang dan orang tua siswa sebanyak 10 orang.
3.4 Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian
1. Pemberian bimbingan yaitu bantuan yang diberikan kepada orang tua berupa
pemberian bimbingan belajar kepada anak untuk mencapai keberhasilan
belajar
2. Penyediaan fasilitas belajar yaitu sarana dan prasarana pendukung berupa
kelengkapan fasilitas belajar.
3. Pemberian hukuman yaitu pemberian sanksi yang mendidik seperti memberi
hukuman pada anak dengan menulis atau menghafal materi pelajaran
4. Perhatian dan pengawasan yaitu meberikan petunjuk umum berupa belajar
yang baik dan mengawasi tingkah laku anak di rumah maupun di lingkungan
sekitarnya.
20
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penentuan metode pengumpulan data yang akan digunakan sangat
tergantung pada jenis data dan sumber data yang akan dicari. Dalam penelitian ini
tehnik pengumpulan data yang digunakan di antaranya: metode observasi, metode
wawancara, dan metode dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan suatu tehnik
untuk mengamati secara langsung mengenai objek atau sasaran dalam penelitian
ini, dalam hal ini siswa dan orang tua yang menjadi objek penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat diperoleh data yang
maksimal. Jenis wawancara ini adalah wawancara terstruktur dimana penulis
sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang digunakan utuk wawancara kepada
responden.Wawancara ini dilakukan guna untuk menegtahui peran-peran yang
dilakukan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn
kelas VIII SMPN 2 Palopo.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pencarian data dengan cara menghimpun keterangan-
keterangan yang diperoleh dari dokumen dari cacatan tertentu.Dalam tehnik ini
peneliti hanya menghimpun sekian banyak dokumen-dokumen atau bahan-bahan
seperti nilai rapor, foto-foto, dan media belajar.
3.6 Instrumen Penelitian
Semua penelitian memerlukan instrumen untuk pengumpulan sebuah data.
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Kountur,
2007:159). Sesuai dengan pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu alat-alat
seperti kamera, alat tulis, pedoman observasi, dan pedoman wawancara.
1. Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun berdasarkan tujuan
penelitian sebagaimana dalam lampiran.
21
2. Lembar observasi digunakan peneliti acuan menulis hasil penelitian karena
jika peneliti hanya mengandalkan kemampuan ingatan yang sangat terbatas,
khawatir data yang sudah diperoleh ada yang lupa.
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya yang harus
dilakukan adalah tahap analisis data, yaitu tahap pemanfaatan data sedemikian
rupa sehingga dapat menyimpulkan kebenaran yang dapat digunakan dalam
menjawab pokok permasalahan. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan
tehnik deskriptif, teknik analisis deskriptif ialah tehnik analisis yang dipergunakan
untuk menganalisa data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berwujud
angka-angka, tetapi dalam bentuk atribut-atribut atau simbol-simbol. Dengan
demikian metode analisis data reflektif thinking digunakan dalam penelitian ini
karena dalam penelitian ini menggambarkan dan mendialogkan data tentang teori
dan praktek yang ada pada data empirik yaitu data yang ada di lapangan, data
yang dibutuhkan kemudian dianalisa sehingga dapat menghasilkan kesimpulan
yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Moeleong (2005:323)
Dalam teknik ini dilakukan langkah-langkah metode analisis data yaitu:
a. Pengumpulan data, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dan
penelitian mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan
hasil observasi dan wawancara di lapangan. Analisis selama pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan multi sumber bukti, membangun rangkaian
bukti, dan klarifikasi dengan informasi tentang draf kasar dari laporan
penelitian.
b. Reduksi data, yaitu proses pemilihan dan pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi ini dilakukan secara terus menerus
selama penelitian berlangsung.
c. Penyajian data, yaitu menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
22
d. Penarikan kesimpulan, adalah langkah terakhir dari analisis data. Dalam
penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang
merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.
3.8 Uji Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep
kesahihan dan konsep keandalan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi.
Trianggulasi yaitu membandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam metode kualitatif.
Member check, Pada tahap ini peneliti kembali kelokasi untuk lebih
memastikan hasil wawancara, observasi, dokumentasi, yang telah diperoleh oleh
responden. Data yang telah dianalisis kembali kepada responden dengan
memperlihatkan data-data dan kesimpulan yang telah diambil oleh peneliti pada
saat analisa data, dengan tujuan apakah data seolah dapat di terimah dan di setujui
setelah itu di buatlah kesimpulan penelitian.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tahapan dalam penelitian yang di laksanakan oleh peneliti di SMP Negeri
2 Palopo ini di mulai dari observasi. Ada beberapa alasan mengapa teknik
observasi/pengamatan di gunakan dalam penelitian ini. Pertama, pengamatan di
dasarkan atas pengamatan secara langsung. Kedua, pengamatan memungkinkan
peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan
kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Ketiga,
wawancara dan dokumentasi yang telah dilakukan oleh peneliti di lokasi
penelitian, maka peranan motivasi orang tua terhadap anak dapat dilihat dari
prestasi anak tersebut di sekolah.
1. Peranan Orang Tua Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Pada
Mata Pelajaran PKn
a. Pemberian Bimbingan
Orang tua sering pula disebut sebagai pendidik kodrati atau pendidik asli,
dan berperan dalam lingkungan pendidikan informal atau keluarga. (Ahmadi,
2004 : 241). Peran orang tua sebagai pembimbing dan pendamping dalam masa
pendidikan anak, yang lazim disebut wali murid, Salah satu peran penting
mengembangkan potensi pada diri dengan cara menyekolahkan anaknya. Karena
itu sebagai orang tua seharusnya mempunyai gambaran atau strategi yang jelas
tentang mendidik dan mengasuh anak. Hal ini di dukung oleh pendapat dari Ibu
Erni (Sabtu, 25 Maret 2017) selaku orang tua “setiap hari saya mengarahkan dan
mendidik anak untuk belajar. Tak lupa pula untuk mengontrol, mengoreksi, serta
memberi petunjuk dalam mengerjakan PR, anak saya salah satu siswa berprestasi
yang prestasi belajar selalu meningkat”. Pernyataan senada juga dikatakan oleh
Bapak Jufri Palambanan (Sabtu,25 Maret 2017) selaku orang tua “ Bimbingan
setiap hari saya lakukan bahkan kadang-kadang setiap belajar di rumah saya
mengontrol anak belajar, biasanya anak saya belajar habis magrib jam 18.30-
19.00 WITA”. Kemudian pernyataan dari Bapak Ramlah (Sabtu, 27 Maret 2017)
selaku orang tua “Waktu belajar anak saya biasanya malam sekitar jam 19.00
WITA, saya biasa mendampingi jika ada waktu luang karna terkadang kerja
24
sampai sore dan sampai di rumah sudah kecapean. Terkadang saya membantu
anak jika tidak mampu mengerjakan PR, dan alhamdulillah prestasi dari semester
kemarin lebih baik meskipun saya di rumah jarang mengontrol”. Pernyataan dari
Ibu Amma mengatakan “untuk kegiatan bimbingan saya selaku orang tua jujur
tidak terlalu memberikan bimbingan belajar kepada anak saya, karena saya rasa
anak saya bisa belajar sendiri tanpa dibimbing”. Pernyataan dari Bapak Person
Rasila “Untuk peningkatan prestasi belajar anak selalu saya lakukan dengan
memberi bimbingan belajar kepada anak saya, prestasi anak saya dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan, Ibunya Yushna Sulubara sering meluangkan
waktunya jika saya tidak sempat menemani waktu belajarnya”. Pernyataan dari
Bapak M.Ali Nasaruddin “Sebagai pemimpin dalam keluarga saya wajib
memberikan bimbingan kepada anak saya. Nurul kalau di rumah sangat rajin
belajar, selain karena dorongon dari ibunya yang setia menemani waktu
belajarnya”. Pernyataan Bapak Ibnu Ben Asis mengatakan “kalau malasnya
datang. Dia jarang belajar, kalau saya jujur sangat jarang memperhatikan prestasi
belajarnya, karena saya sangat sibuk bekerja”.Pernyataan dari Ibu Jumiaty
mengatakan “karena ayahnya sudah lama meninggal jadi saya yang
memperhatikan langsung prestasi anak saya, saya yang membimbing dan
mengarhakan dia jika kesulitan menngerjakan tugas dari sekolahnya. Kemuadian
Pernyataan dari Ibu Irawati “Sudah kewajiban saya dan ayahnya untuk memberi
bimbingan belajar, selain saya membantu jika dia sulit mengerjakan pekerjaan
rumah, saya juga mengikutkan dia bimbingan belajar di luar jam sekolah”.
Pernyataan dari siswa Devita “bapak dan mama saya di rumah selalu
memberikan bimbingan kak, membantu saya waktu mengerjakan PR”. Pernyataan
dari Riris Kayanti Putri “Kedua orang tuaku di rumah kalau saya belajar selalunya
menemani dan setiap hari buku pelajaran saya diperiksa di rumah. Pernyataan dari
Annisa “Iya, kadang disuruh belajar supaya pintar dan bisa mendapat ranking”.
Pernyataan Putri Hafifah “tidak setiap hari saya belajar dan dibimbing oleh orang
tua, bertanya kalau ada kesulitan. Tetapi kalau ada orang tua tidak bisa, saya
bertanya ke saudara atau tetangga yang bisa. Pernyataan Malika Azza Sabila “Iya,
kadang-kadang. Contohnya disuruh belajar belajar yang rajin supaya bisa meraih
25
cita-cita”. Pernyataan Darnayanti “Iya, karena terkadang PR diberikan sulit.
Selalu dibantu kak”.
Pernyataan dari guru BK Ibu Andini Safitri S.Pd (Rabu, 22 Maret 2017)
beliau mengatakan “Peran yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa yaitu yang pertama dengan memberikan pelayanan prima
(bimbingan dan konsultasi), diaman ketika siswa mengalami kesulitan dalam
belajar, bisa bimbingan langsung kepada guru mata pelajaran ataupun wali kelas.
Dengan waktu yang fleksibel, saat istirahat atau bahkan bisa datang ke rumah
guru”.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah Drs. H. Imran (Rabu,
22 Maret 2017) beliau mengatakan “sebagai orang tua siswa di sekolah,
memberikan motivasi seperti memberikan semngat terhadap siswa agar lebih
bersemangat lagi dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Memberikan nasihat
kepada siswa agar selalu giat belajar untuk meraih cira-cita dimasa depan”.
Kemudian pernyataan dari Guru PKn Ibu Dra. Damaris Temban (Rabu, 22 Maret
2017) beliau mengatakan bahwa “Ya pasti dengan mengkondisikan kelas serta
membuat suasana agar siswa tidak tegang dalam belajarnya,sebagai guru PKn
saya selalu mengontrol dan mengarahkan seperti mengontrol dari aspek belajar
siswa misalnya nilai siswa, mengontrol dari kepribadian siswa misalnya perilaku
siswa, Untuk siswa kelas VIII SMPN 2 Palopo, syukur alhamdulillah selalu lebih
meningkat dibanding dari tahun ajaran kemarin”. Pernyataan guru BK Ibu Andini
Safitri, S.Pd (Rabu, 22 Maret 2017) beliau mengatakan “Memberikan pelayanan
berupa bimbingan dan konseling bila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar, ataupun ada siswa yang malas ke sekolah”.
Seiring dengan pendapat yang di sampaikan oleh para guru, siswa dan
orang tua, penulis juga mengamati hal yang sama pada saat melakukan proses
observasi di lapangan, bahwa siswa di SMP Negeri 2 Palopo selalu belajar
kelompok, mengadakan les sore hari, selain itu pihak sekolah mengadakan
ekstrakulikuler sehingga mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat, dan
kemampuan) yang di miliki, mengenali dirinya sendiri”.
26
b. Penyediaan Fasilitas Belajar
Motivasi belajar adalah faktor pendukung yang dapat mengoptimalkan
kecerdasan siswa dan membawa meraih prestasi, Kegiatan belajar di rumah tidak
lepas dari peranan orang tua sebagai pihak yang turut bertanggung jawab atas
masa depan anak. Peran orang tua dalam mendidik anak dirumah harus dapat
berjalan beriringan dengan pihak sekolah atau guru untuk mencapai prestasi
belajar anak lebih optimal. Peran serta orang tua diantaranya pemenuhan fasilitas
belajar hal tersebut mempengarui prestasi belajar siswa. Fasilitas belajar adalah
sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajr. Hal ini di
dukung oleh pendapat dari Bapak Amiruddin (Sabtu, 25 Maret 2017) selaku orang
tua “ya peralatan sekolah pastinya, sperti membelikan LKS yang dianjurkan oleh
pihak sekolah ataupun gurunya, sebagai orang tua saya berusaha memenuhi
kebutuhan fasilitas belajar”. Pernyataan dari Bapak Jufri “ fasilitas yang kami
sediakan yaitu laptop, wifi di rumah supaya bisa mengerjakan tugas di rumah”.
Pernyataan senada juga dikatakan oleh Ibu Amma (Sabtu, 25 Maret 2017) selaku
orang tua “Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,
sebagai orang tua sudah seharusnya saya menyediakan ruang belajar, alat tulis-
menulis, buku-buku pelajaran untuk anak saya, sekolah meminjamkan buku cetak
kepada anak saya, itu dapat mengurangi beban pembiayaan sekolah karena
penyediaan buku sudah dibantu oleh pihak sekolah”. Pernyataan dari Ibu Erni
“Fasilitasnya kami memberikan alat-alat tulis dan buku-buku
sekolah”.Pernyataaan dari Bapak Ibnu “Membelikan untuk anak kalau ada rezeki
lebih”. “Pernyataan Ibu Jumiaty “Membelikan buku-buku dan LKS kalau ada
uang. Kalau tidak, terpaksa tidak membeli”. Pernyataan dari Ibu Irawati
“Membelikan alat tulis , buku-buku, dan meja kecil untuk belajar, tetapi kalau
ada uang , karena penghasilan dari kami kurang mengcukupi” Pernyataan Bapak
Person “Membelikan apa yang dibutuhkan anak, ya eperti buku-buku, alat tulis,
LKS yang ditawarkan oleh sekolah, pokoknya segala kebutuhan anak untuk
sekolah akan kami upayakan”. Pernyataan M.Ali Nasaruddin “Ya, seperti alat-alat
tulis”.
Pernyataan dari siswa Devita Mulansari “Fasilitas belajar dibelikan mama
seperti LKS, alat tulis dan dari sekolah tersedianya ruang belajar, perpustakaan
27
dan buku cetak”. Pernyataan Riris Kayanti Putri “Fasilitas buku yang diberikan
dan alat tulis serta seragam sekolah setiap tahun di belikan yang baru” .Pernyataan
Annisa Berliyanty “Kadang lupa membelikan saya alat tulis”. Pernyataan Putri
Hafifah “Fasilitasnya ada buku penunjang yang disediakan di sekolah kalau di
rumah kedua orang tua menyediakan meja untuk belajar dan alat tulis dan juga
buku-buku”. Pernyataan Malika Azza Sabila “Fasilitas disekolah ya ruang kelas
tempat untuk belajar dan juga perpustakaan, buku-buku penunjang, LKS”.
Pernyataan Ayudia Maharani “Fasilitasnya yaitu perpustakaan yang didalamnya
banyak buku pelajaran, kalau fasilitas di rumah ya meja belajar dan lampu belajar,
buku-buku juga”. Pernyataan Darnayanti “Banyak fasilitasnya kak, di sekolah ada
perpus, ada buku penunjang, ada LKS disuruh beli biasanya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK Ibu Andini Safitri, S.Pd
(Rabu, 22 Maret 2017) beliau mengatakan “Untuk memperbaiki mutu pengajaran
harus didukung oleh berbagai fasilitas seperti alat pengajaran, pihak sekolah
menyediakan alat peraga dan buku-buku bahan ajar. Hal senada juga diungkapkan
oleh guru PKn Ibu Dra. Damaris Temban (Rabu, 22 Maret 2017) beliau
mengatakan “memberikan fasilitas yang dibutuhkan yang pertama seperti guru
meminjamkan guru paket dari perpustakaan dan menyediakan buku penunjang
RPUL, teks pancasila, majalah ataupun surat kabar saat pembelajaran. Kemudian
pernyataan oleh Kepala Sekolah Drs. H. Imran (Rabu, 22 Maret 2017) Adanya
buku-buku yang disediakan di perpustakaan, baik buku pelajaran, ataupun buku
penunjang, dan buku referensi dari berapa penerbit . Beliau mengatakan bahwa
sekolah menyediakan fasilitas pelayanan prima yaitu pendampingan guru yang
diberikan siswa yang mengalami kesulitan untuk belajar.
Berdasarkan pengamatan peneliti fasilitas yang tersedia disekolah seperti
ruang perpustakaan, ruang belajar yang cukup memadai. Tersedianya pula buku-
buku penunjang dan alat peraga. Jadi penyediaan fasilitas belajar sudah
mendukung bagi peningkatan prestasi belajar siswa-siswi di SMP Negeri 2
Palopo.
28
c. Pemberian Hukuman
Hukuman dalam dunia pendidikan bukanlah suatu siksaan, melainkan
suatu usaha untuk mengembalikan anak ke arah yang lebih baik serta memotivasi
mereka agar menjadi pribadi yang imajinatif.
Hukuman yang diterapkan para pendidik di rumah, atau di sekolah
berbeda-beda dari segi jumlah dan tata caranya, tidak sama dengan hukuman yang
diberikan kepada orang umum. Hal ini di dukung oleh pendapat dari Bapak
Amiruddin (Sabtu, 25 Maret 2017) Sebagai orang tua saya bersikap tegas
misalnya saat jam belajar tapi digunakan untuk menonton, saya memberikan
ancaman tidak memberikan uang jajan jika tidak belajar, memberikan hadiah bila
anak berprestasi, memberikan apa yang dibutuhkan anak”. Pernyataan senada juga
dikatakan oleh Ibu Amma (Sabtu,25 Maret 2017) “pemberian hukuman yang
mendidik, saat anak saya nilainya menurun biasanya saya tidak mengajak jalan-
jalan dan tidak memberikan hadiah”. Pernyataan Bapak Jufri “menghukum anak
pasti saya lakukan kalau di ketahuan melakukan kesalahan yang memang pantas
diberi hukuman, ya kalau dia berprestasi saya berikan hadia dek supaya mau terus
belajar”. Pernyataan Ibu Erni“ Mengajak anak jalan-jalan sering saya lakukan
kalau pas sudah penerimaan rapor saya ajak ketempat yang dia suka, saya jarang
menghukum anak ya, tapi kalu ibunya kadang memarahinya kalau main game
terus kerjanya”. Pernyataan Bapak Ibnu “Saya memotivasi Malika anak saya
dengan memberikan hadiah sehabis gajian agar dia rajin belajarnya di rumah,
untuk menghukum Malika saya serahkan ke ibunya saya tidak suka marahi anak
dek”. Ibu Jumiaty “Saya nak, tiap marahi Ayu itu kalau dia malas tidak mau
membantu dan malas belajar, kalau berupa benda, saya jarang memberikan ayu
karena cuman saya yang jadi tulang punggung keluarga jadi saya hanya
menasehatinya supaya rajin belajar”. Pernyataan Ibu Irawati “Iye nak saya hukum
kalau nakal, saya kasi hadiah kalau lagi ada uang”. Pernyataan Bapak M. Ali “Iye
diberikan hukuman kalau ada lagi kabar dari sekolah misalnya terlambat saya
tegur supaya tidak tidur tengah malam, hadiah saya janjikan kalau dia ranking tapi
kalau tidak ranking tidak saya kasi hadiah”.
Pernyataan dari siswa Devita Mulansari “Kalau hari senin biasa kak dapat
hukuman dari guru BK karena terlambat, biasa juga kak dihukum karena tidak
29
mengerjakan PR, Bapak biasanya tidak memberikan uang jajan kalau saya dapat
panggilan dari Guru BK”. Pernyataan Riris Kayanti Putri “Ibu/bapak guru
disekolah memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi kak. Kalau hukuman
sendiri diberikan oleh Guru BK kalau baju tidak rapi kak” . Pernyataan Annisa
Berliyanty “Saya jarang tidak pernah dapat hukuman kak karena rajin ka belajar”.
Pernyataan Putri Hafifah “Setiap hari dirumah dikontrol belajar dari bapak sama
mama jadi kalau didapat menonton langsung diancam tidak diberi uang jajan ke
sekolah kak”. Pernyataan Malika Azza Sabila “Pemberian hukuman biasanya
dilakukan dari guru kalau tidak kerja PR ditambah lagi PR yang kedua kak,
pemberian hadia diberikan pihak sekolah bagi siswa yang pintar kak”. Pernyataan
Ayudia Maharani “Saya tidak pernah dihukum kak, dan kalau hadiah dari Bapak
Kepala Sekolah diberikan untuk kelas yang tidak kotor absennya terkadang
kelasku dapat kak”. Pernyataan Darnayanti “ setiap hukuman dari guru itu
mendidik kak, jadi kami bersedia dihukum kak kalau salah”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK Ibu Andini Safitri, S.Pd
(Rabu, 22 Maret 2017) ”beliau mengatakan Hukuman yang diberikan kepada
siswa bermacam-macam misalnya, jika tidak mengikuti upacara setiap senin akan
diberi hukuman berlari mengelilingi lapangan atau tidak mengerjakan pekerjaan
rumah. Hukuman bagi siswa yang datang terlambat, guru memberi hukuman
berupa teguran dan peringatan”. Senada dengan hal tersebut guru PKn Ibu Dra.
Damaris Temban (Rabu, 22 Maret 2017) mengatakan “bahwa Untuk mata
pelajaran yang saya ajarkan biasanya jika siswa tidak mengerjakan tugas dan
pekerjaan rumah siswa yang bersangkutan tidak memeperoleh nilai dan hukuman
kedua siswa yang bersangkutan akan mengerjakan tugas latihan dan PR yang
diberikan menjadi dua kali. Untuk siswa yang ribut biasanya saya berikan
teguran”. Pernyataan dari Kepala Sekolah Drs. H. Imran “Ada aturan tata tertib
sekolah yang wajib dipatuhi apabila dilanggar ya dikenakan sanksi misalnya tiga
kali berturut-turut terlambat datang ke sekolah kita panggil orang tua, untuk
memotivasi anak-anak yang berprestasi kita kasi hadiah biar temannya yang lain
termotivasi untu lebih meningkatkan belajarnya”.
Seiring dengan pendapat yang di sampaikan oleh para guru dan orang tua,
penulis juga mengamati hal yang sama pada saat melakukan proses observasi di
30
lapangan, bahwa ada bebebrapa siswa yang diberikan ganjaran mengelilingi
lapangan, dan ada pula yang diberi ganjaran membersihkan wc.
d. Perhatian dan Pengawasan
Pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa mencurahkan perhatian
penuh dan mengikuti perkembangan anak.
Hal ini di dukung oleh pendapat dari Bapak Amiruddin (Sabtu, 25 Maret
2017) selaku orang tua “selanjutnya ada juga pengontrolan, mengatur waktu
belajarnya, waktu bermain, menonton televisi, membaca buku, majalah, memberi
kebebasan kepada anak, kebebasan yang terpantau oleh saya sebagai ayah.
Pengawasan setiap hari saya lakukan agar prestasi anak saya meningkat”.
Pernyataan senada juga dikatakan oleh Bapak Ibu Amma (Sabtu, 25 Maret 2017)
“memperhatikan anak belajar itu adalah kewajiban sebagai orang tua, mengontrol
kemajuan belajar saya lakukan, jika anak mengalami kesulitan-kesulitan dalam
belajar saya selalu meluangkan waktu untuk membantu”. Pernyataan Bapak Jufri
“Membantu kalau memang bisa membantu. Jika PR nya susah anak selalu
bertanya dan pasti kami orang tua akan membantunya, tetapi terkadang ada PR
yang yang kita tidak mengerti juga, Kalau anak anaknya malas belajar ya dibujuk,
tapi kalau tidak mau kami biarkan saja sampai anak mau”. Pernyataan Ibu Erni
“Selalu memeberikan perhatian membantuunya kalau kami bisa”. Pernyataan
Bapak Ibnu “ Kadang-kadang memberikan dorongan kepada anak, agar anak
bersemangat sekolahnya dan rajin belajarnya”. Ibu Jumiaty “Selalu mendampingi,
untuk berjaga-jaga jika anak mengalami kesulitan. Karena jika mengalami
kesulitan anak akan bertanya kepada orang tua”. Pernyataan Ibu Irawati “Pasti
membantu, memberikan perhatian, karena mengalami kesulitan anak selalu
bertanya kepada saya. Dan kami selalu membantu kesulitan anak, terutama pada
PR yang diberikan oleh guru”. Pernyataan Bapak M. Ali “Adanya pengontrolan
seperti menerapkan jam bermain, istirahat yang cukup dan jam belajar yang
rutin”.
Berdasarkan wawancara dengan guru BK Ibu Andini Safitri, S.Pd (Rabu,
22 Maret 2017) “sebagai guru saya selalu bekerjasama dengan orang tua siswa
untuk memberi motivasi kepada anak didik, menginformasikan kepada guru
apabila anaknya memerlukan perhatian khusus serta mendampingi dan menemani,
31
mendengarkan curahan hari anak, ada beberapa orang tua yang cuek tidak
memberikan perhatian kepada anaknya karena mungkin orang tuanya sibuk
bekerja, kadang panggilan untuk orang tua ke sekolah tidak dihadiri, karena orang
tua mungkin menganggap bahwa dengan menyekolahkan anaknya guru menjadi
sepenuhnya bertanggung jawab di sekolah”. Pernyataan dari Kepala Sekolah Drs.
H. Imran “antusias orang tua yang sudah memberi kepercayaan kepada pihak
sekolah untuk menitipkan anknya belajar disini, dan kami sebagai orang tua di
sekolah wajib memberikan perhatian dan pengawasan kepada siswa-siswi kami”.
Diungkapakan Guru PKn Ibu Dra. Damaris Temban (Rabu, 22 Maret
2017) “bahwa selama menjadi guru di SMPN 2 Palopo, memberikan perhatian
dan pengawasan setiap pembelajaran selalu saya lakukan karena ada beberapa
siswa yang kurang cepat menangkap materi pelajaran, jadi siswa membutuhkan
perhatian khusus, semua hasil belajar siswa dimasukkan ke ke daftar kartu
ketuntasan belajar siswa”.
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dra. Damaris Temban berikut sepuluh
orang daftar nilai siswa yang mulai mengalami peningkatan prestasi Belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaan Semester Ganjil.
Tabel 4.1 Nilai Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Nama Prestasi Belajar
1. Devita Mulansari 94.4
2. Riris Kayanti Putri 84,8
3. Anisa Berliyanty 98,5
4. Putri Hafifah 94,4
5. Malika Aziza Sabila 94,4
6. Ayudia Maharani 87,0
7. Darnayanti 81,4
8. Wiji Tarasila 94,4
9. Nurul Zaina N 79,6
10. Aftitah Al Warahmah 96,2
Sumber: Data dari guru PKn
32
2. Hambatan yang Dialami Oleh Orang Tua Terhadap Anak Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn
Keadaan ekonomi keluarga atau pendapatan orang tua erat hubungannya
dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai
cukup uang. Hal ini di dukung oleh pendapat dari Bapak Amiruddin (Sabtu,25
Maret 2017) selaku orang tua “Kadang sebagai orang tua tidak bisa mebgikuti
perkembangan pelajaran saat ini dan kalau anak diajari dengan cara yang berbeda
tidak mau, harus seperti yang diajarkan oleh gurunya dan juga kalau bermain HP
suka tidak mengenal waktu”. Pernyataan senada juga dikatakan oleh Ibu Amma
(Sabtu,25 Maret 2017) selaku orang tua “Ya seandainya buku-buku pelajaran
gratis sangat senang ya tapi kendalanya biaya hidup mahal ditambah lagi adik-
adiknya yang lain juga bersekolah”. Kemudian pernyataan dari Bapak Jufri
(Sabtu, 27 Maret 2017) selaku orang tua “yang menjadi penghambat ya uang dek,
mungkin anaknya yang kadang susah sekali diatur waktu belajarnya”. pernyataan
dari Ibu Erni “hambatannya dianak yang susah dikasi tahu” pernyataan dari Bapak
Ibnu “Yang bikin pusing biasanya beli buku yang diwajibkan dari sekolah, yaaa
maklum saja ekonominya saya pas-pasan dek”. Pernyataan dari Ibu Jumiati selaku
orang tua “Ekonomi yang kurang mencukupi karena bapaknya sudah lama
almarhum. Penghasilan saya kurang mencukupi”. Pernyataan dari Ibu irawati
“Darna terkadang susah dibilangi, malas membaca suka bermain”. pernyataan dari
Bapak Person“Buku yang terbatas karena terkadang dari sekolah tidak
meminjamkan buku kepada anak satu persatu, tetapi buku satu untuk dua orang”.
Pernyataan dari Bapak M. Ali “Faktor utamanya ya pasti penghasilan kurang, dan
dari anak suka bermain sama teman terlalu lama jadi tidak belajar, tetapi tidak
sering hanya sekali atau dua kali”.
Hasil wawancara dengan Guru BK Ibu Andini Safitri, S.Pd “Kerjasama
dengan orang tua sangat dibutuhkan, terkadang orang tua kurang mau diajak
bekerjasama, ada orang tua yang masih acuh terhadap anaknya, ada juga orang tua
yang bermasa bodoh yang penting anaknya pandai membaca, menulis dan tidak
mau melanjutkan anaknya ke jenjang pendidikan tinggi”. Kemudian pernyataan
dari Guru mata pelajaran PKn Ibu Dra. Damaris Temban (Rabu, 22 Maret 2017)
33
beliau mengatakan bahwa “ada 1-2 siswa yang kurang disiplin yang terkadang
susah untuk dinasehati dan yang menjadi penghambat guru yaitu bahan bacaan
yang kurang disediakan oleh pihak sekolah”. Pernyataan dari Kepala Sekolah
Bapak Drs. H. Imran “Faktor penghambatnya seperti keterbatasan
dana,tempat/lokal yang sempit. Kurangnya fasilitas alat peraga untuk mengajar”.
4.2 Pembahasan
1. Peranan Orang Tua Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Pada
Mata Pelajaran PKn
a. Pemberian Bimbingan
Mendidik berarti membimbing dan mengarahkan serta memperhatikan
anak kepada kedewasaannya, dewasa secara etis, psikologi dan sosial”. Dengan
demikian, sebenarnya anak bisa mengembangkan kemampuan mereka karena
adanya perhatian yang diberikan oleh orang tua. Prestasi belajar juga merupakan
tingkat keberhasilan siswa atau hasil yang dicapai dalam belajar dengan materi
yang diperoleh dari pelajaran sekolah baik berupa angka maupun huruf yang
dicapai dalam periode tertentu. Peran orang tua sebagai pembimbing dan
pendamping dalam masa pendidikan anak, yang lazim disebut wali murid. Karena
itu sebagai orang tua seharusnya mempunyai gambaran atau strategi yang jelas
tentang mendidik dan mengasuh anak. mengarahkan dan mendidik anak untuk
belajar. Terkadang saya membantu anak jika tidak mampu mengerjakan PR, guru
bekerjasama dengan orang tua siswa untuk memberi motivasi kepada anak didik,
sebagai orang tua siswa di sekolah, memberikan motivasi seperti memberikan
semngat terhadap siswa agar lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan prestasi
belajarnya. Memberikan nasihat kepada siswa agar selalu giat belajar untuk
meraih cira-cita dimasa depan”. mengontrol dan mengarahkan seperti mengontrol
dari aspek belajar siswa.
b. Penyediaan Fasilitas Belajar
Penyediaan Fasilitas dalam belajar merupakan slah satu pendukung anak
dalam memotivasi mereka belajar. Oleh sebab itu orang tua harus menyediakan
sarana dan prasarana penunjang agar proses belajar berjalan dengan baik. Anak
yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, sebagai orang tua sudah
34
seharusnya saya menyediakan ruang belajar,alat tulis-menulis, buku-buku
pelajaran. memenuhi kebutuhan fasilitas belajar. Guru-guru di SMPN 2 Palopo
memberikan fasilitas yang dibutuhkan yang pertama seperti guru meminjamkan
guru paket dari perpustakaan dan menyediakan buku penunjang RPUL, teks
pancasila, majalah ataupun surat kabar saat pembelajaran.
c. Pemberian Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau di berikan
secara tetap dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
Hukuman yang diberikan oleh orang tua merupakan hukuman yang
mendidik, hukuman yang di berikan oleh orang tua terhadap anak memiliki
maksud dan tujuan supaya anak tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang
dibuatnya (Muhyidin, 2007:371). Hukuman yang diberikan kepada siswa
bermacam-macam misalnya, jika tidak mengikuti upacara setiap senin akan diberi
hukuman berlari mengelilingi lapangan atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
Hukuman bagi siswa yang datang terlambat, guru memberi hukuman berupa
teguran dan peringatan. Siswa yang tidak mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah
siswa yang bersangkutan tidak memperoleh nilai dan hukuman kedua siswa yang
bersangkutan akan mengerjakan tugas latihan dan PR yang diberikan menjadi dua
kali.
Ada orang tua yang dalam mendidik anak lebih bersikap memberi
kebebasan pada anaknya untuk berperilaku dan berpendapat. Sebaliknya ada
orang tua yang lebih bersikap mengatur dan memaksa anaknya untuk bersikap dan
bertingkah laku sesuai dengan keinginan orang tua. Ada juga orang tua dalam
mendidik anaknya lebih bersikap demokratis, yaitu memberi kebebasan pada anak
untuk bersikap dan berperilaku tetapi kebebasan tersebut dibatasi dengan adanya
pengendalian dari orang tua.
d. Perhatian dan Pengawasan
Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan
utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau
generasi penerus yang bertanggung jawab dan baik. Peran orang tua yang
35
seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakan dasar-dasar
pendidikan terhadap anak-anaknya. Orang tua juga harus bisa menciptakan situasi
pengaruh perhatian orang tua dengan menanamkan norma-norma untuk
dikembangkan dengan penuh keserasian, sehingga tercipta iklim atau suasana
keakraban antara orang tua dan anak. Orang tua sebagai guru di lingkungan
keluarga hendaknya selalu memberi motivasi dalam bentuk perhatian dan
pengawasan, baik orang tua terhadap tingkah laku anak di rumah maupun
lingkungan sekitarnya, demikian juga pada saat mereka belajar di rumah
hendaknya orang tua selalu mengawasi dan memperhatikan terhadap hasil yang di
capai anak dalam belajarnya. Orang tua melakukan pengontrolan, mengatur waktu
belajarnya, waktu bermain, menonton televisi, membaca buku, majalah, memberi
kebebasan kepada anak, kebebasan yang terpantau oleh saya sebagai ayah.
Pengawasan setiap hari orang tua lakukan agar prestasi anaknya meningkat. guru
di SMPN 2 Palopo, memberikan perhatian dan pengawasan setiap pembelajaran
selalu saya lakukan karena ada beberapa siswa yang kurang cepat menangkap
materi pelajaran, jadi siswa membutuhkan perhatian khusus.
Perhatian orangtua sangat diperlukan dalam membimbing anak-anaknya
terutama ketika ia sedang belajar. Oleh karena itu, meskipun anak telah
bersekolah bukan berarti tugas orangtua sebagai pendidik yang bertanggung jawab
dalam keluarga terpenuhi. Karena guru di sekolah hanya membantu orangtua
dalam memberikan pendidikan pada anak-anaknya. Dengan begitu, orang tua
hendaknya tetap memberikan perhatian kepada anak dalam belajar di rumah.
Perhatian Orang tua yang besar terhadap belajar anak dapat meningkatkan prestasi
belajar si anak di sekolah.
e. Hadiah dan Pujian
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
36
2. Hambatan yang Dialami Oleh Orang Tua Terhadap Anak Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn
Hambatan yang dialami oleh orang tua bermacam-macam mulai dari
sulitnya ekonomi dan kurangnya pemahaman orangtua dalam mendidik anak
karena sebagian orang tua kurang berpendidikan. Keadaan ekonomi keluarga atau
pendapatan orang tua erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang
belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. Akibat yang lain anak selalu
dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman yang lain, hal
ini pasti akan mengganggu belajar anak dan pada akhirnya berpengaruh pada
prestasi belajar anak disekolah. Pernyataan dari beberapa orang tua mengatakan
akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk
baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar. Jika anak hidup dalam
keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi dan akibatnya
kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu.
37
BAB V
KESMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis, dapat diambil kesimpulan dan saran
mengenai peranan motivasi orang tua terhadap anak bagi peningkatan prestasi
belajar mata pelajaran pendidikan kewarganegaran pada kelas VIII SMPN 2
Palopo sebagai berikut :
1. Peranan Orang Tua Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Pada Mata
Pelajaran PKn
a. Pemberian Bimbingan
Mendampingi atau menemani anak seperti mendampingi anak saat belajar
di rumah terutama saat mengerjakan PR. Karena dengan mendampingi anak
orang tua dapat memberikan pertolongan langsung kepada anak ketika anak
mengalami kesulitan belajar.
b. Penyediaan Fasilitas Belajar
Memberikan fasilitas yang dibutuhkan, seperti membelikan anak peralatan
sekolah, LKS yang diberikan sekolah, serta buku-buku lain untuk menunjang
prestasi anak agar lebih baik.
c. Perhatian dan Pengawasan
Memberikan motivasi seperti memberikan semangat agar selalu lebiah giat
belajar, membrikan hadiah ketika anak mendapat nilai baik dan mengajak jalan-
jalan anak untuk memberikan semngat lebih giat belajar disekolah dan mendapat
nilai baik dan mengajak jalan-jalan anak untuk memberikan semangat lebih
supaya anak lebih giat belajar di sekolah dan mendapat nilai baik. Mengontrol dan
mengarahkan, seperti mengontrol nilai harian pada buku anak, mengontrol buku-
buku anak, mengontrol PR yang diberikan oleh guru di sekolah, dan selalu
mengrahkan anak ketika anak mendapat nilai yang rendah atau tidak mengerjakan
PR. Membatasi kegiatan anak dan mengarahkan anak tidak terus bermain hingga
lupa akan waktu belajarnya di rumah.
38
2. Hambatan yang Dialami Oleh Orang Tua Terhadap Anak Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn
Hambatan yang dialami oleh orang tua bermacam-macam mulai dari
sulitnya ekonomi dan kurangnya pemahaman orangtua dalam mendidik anak
karena sebagian orang tua kurang berpendidikan. Jika anak hidup dalam keluarga
yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi dan akibatnya kesehatan
anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu.
5.2 Saran
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, oleh sebab itu penulis memberikan saran kepada
beberapa pihak sebagai konsekwensi dari penelitian yang dilakukan :
1. Sekolah
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa hendaknya sekolah
menyediakan fasilitas untuk menunjang kebutuhan siswa dalam meningkatkan
prestasi.
2. Orang Tua
Orang tua hendaknya melakukan kerjasama dengan sekolah.Misalnya,
agar menambah penghasilan ekonomi, orang tua menjalin kerjasama dengan
sekolah.
39
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi.2002. Sosiologi Pendidikan. Surabaya : PT Bina Ilmu.
Ahmadi,Abu dkk.2004.Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Anwar Prabu Mangkunegara.2005. Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Arifin, 2003. Hubungan Timbal Balik Pendidikan di Lingkungan Sekolah dan
Keluarga, Jakarta, Bulan Bintang.
Dimiyati dan Mudjiyono.2009. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Din Wahyudin,dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.2000. Kamus Besar Bahasa
Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka
Oemar, Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Husein, A. Rajak. 2000. Sistem Pendidikan Nasional. Solo:Angkasa
Ihsan, Fuad.2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Inrdrakusumah. 2003. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya : PT Usaha
Nasional.
Kountur, R. 2007. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi. Rineka Cipta,
Jakarta.
Malian, Sobirin dan Suparman Marzuki.2002. Pendidikan Kewarganegaraan dan
Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: UII Press
Moeloeng, Lexy. 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Editor Suryani,
Bandung, PT. Remaja Rosda karya.
Muntiyanah.2010. Peran Serta Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dsaar Negeri Karangrejo
Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Muhyidin. 2007. Pendidikan Karakter. Bandung: PT.Remaja
Ngalim Purwanto.2005. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung :
PT.Remaja Rosda Karya.
Pidarta, Made.2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta.
40
Rosyada, Dede.2000. Pendidikan Kewarganrgaraan (Civic Education)
:Demokrasi, hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE
UIN Jakarta.
Setyono, Ariesandi.2008. Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia Tips
Praktis dan Teruji Melejitkan Potensi Optimal Anak. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sardiman,A.M.2005..Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta Rajawali
Press.
Suryabrata ,Sumardi.2002. Pengantar Psikologi pendidikan .Yogyakarta: Fakutas
Psikologi UNM.
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sukardi,2004. Bimbingan Orang Tua dan Anak, yogyakarta: Percetakan Studing
Ubaidillah, A.2008. Pendidikan Kewarganegaran (Civic Education) : Demokrasi
Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani edisi ketiga, Jakarta: ICCE
UIN Jakarta.
(Yanuar A. 2012:18)
Zeini, Mohammad. 2000. Metodologi Pengajaran Agama III, Yogyakarta:
Sumbangsih Offset.
LAMPIRAN
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU
NAMA : Ibu Andini Safitri
NIP : -
Jabatan : Guru BK
1. Apakah Bapa/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab: memberikan pelayanan berupa bimbingan dan konseling bila ada siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar ataupun ada siswa yang malas
kesekolah.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : untuk memperbaiki mutu pengajaran harus di dukung oleh berbagi
fasilitas seperti alat pengajaran, pihak sekolah menyedikan alat peraga dan
buku-buku bahan ajar.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : beliau mengatakan hukuman yang di berikan kepada siswa bermacam-
macam
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : sebagai guru saya selalu bekerjasama dengan orang tua siswa untuk
memberi motivasi kepada anak didik, menginformasikan kepada guru apabila
anaknya memerlukan perhatian khusus serta mendampingi dan menemani,
mendengarkan curahan hari anak, ada beberapa orang tua yang cuek tidak
memberikan perhatian kepada anaknya karena mungkin orang tuanya sibuk
bekerja, kadang panggilan untuk orang tua ke sekolah tidak dihadiri, karena
orang tua mungkin menganggap bahwa dengan menyekolahkan anaknya guru
menjadi sepenuhnya bertanggung jawab di sekolah
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Kerjasama dengan orang tua sangat dibutuhkan, terkadang orang tua
kurang mau diajak bekerjasama, ada orang tua yang masih acuh terhadap
anaknya, ada juga orang tua yang bermasa bodoh yang penting anaknya pandai
membaca, menulis dan tidak mau melanjutkan anaknya ke jenjang pendidikan
tinggi
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU
NAMA : Ibu Dra Damaris Temban
NIP : 19600803 19860 2 00
Jabatan : Guru PKn
1. Apakah Bapa/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : Ya pasti dengan mengkondisikan kelas serta membuat suasana agar
siswa tidak tegang dalam belajarnya,sebagai guru PKn saya selalu mengontrol
dan mengarahkan seperti mengontrol dari aspek belajar siswa misalnya nilai
siswa, mengontrol dari kepribadian siswa misalnya perilaku siswa, Untuk
siswa kelas VIII SMPN 2 Palopo, syukur alhamdulillah selalu lebih meningkat
dibanding dari tahun ajaran kemarin
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : memberikan fasilitas yang dibutuhkan yang pertama seperti guru
meminjamkan guru paket dari perpustakaan dan menyediakan buku penunjang
RPUL, teks pancasila, majalah ataupun surat kabar saat pembelajaran
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : bahwa Untuk mata pelajaran yang saya ajarkan biasanya jika siswa
tidak mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah siswa yang bersangkutan tidak
memeperoleh nilai dan hukuman kedua siswa yang bersangkutan akan
mengerjakan tugas latihan dan PR yang diberikan menjadi dua kali. Untuk
siswa yang ribut biasanya saya berikan teguran
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : bahwa selama menjadi guru di SMPN 2 Palopo, memberikan perhatian
dan pengawasan setiap pembelajaran selalu saya lakukan karena ada beberapa
siswa yang kurang cepat menangkap materi pelajaran, jadi siswa membutuhkan
perhatian khusus, semua hasil belajar siswa dimasukkan ke ke daftar kartu
ketuntasan belajar siswa
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : ada 1-2 siswa yang kurang disiplin yang terkadang susah untuk
dinasehati dan yang menjadi penghambat guru yaitu bahan bacaan yang kurang
disediakan oleh pihak sekolah
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU
NAMA : Drs. H. Imbran
NIP : 19600803 19860 2 00
Jabatan : Kepala Sekolah
1. Apakah Bapa/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : sebagai orang tua siswa di sekolah, memberikan motivasi seperti
memberikan semngat terhadap siswa agar lebih bersemangat lagi dalam
meningkatkan prestasi belajarnya. Memberikan nasihat kepada siswa agar
selalu giat belajar untuk meraih cira-cita dimasa depan.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Adanya buku-buku yang disediakan di perpustakaan, baik buku
pelajaran, ataupun buku penunjang, dan buku referensi dari berapa penerbit .
Beliau mengatakan bahwa sekolah menyediakan fasilitas pelayanan prima
yaitu pendampingan guru yang diberikan siswa yang mengalami kesulitan
untuk belajar.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : Ada aturan tata tertib sekolah yang wajib dipatuhi apabila dilanggar ya
dikenakan sanksi misalnya tiga kali berturut-turut terlambat datang ke sekolah
kita panggil orang tua, untuk memotivasi anak-anak yang berprestasi kita kasi
hadiah biar temannya yang lain termotivasi untu lebih meningkatkan
belajarnya.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : antusias orang tua yang sudah memberi kepercayaan kepada pihak
sekolah untuk menitipkan anknya belajar disini, dan kami sebagai orang tua di
sekolah wajib memberikan perhatian dan pengawasan kepada siswa-siswi kami
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Faktor penghambatnya seperti keterbatasan dana,tempat/lokal yang
sempit. Kurangnya fasilitas alat peraga untuk mengajar
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Ibu Erni
Alamat : Jln. S. Pareman II No 9
Jabatan : IRT
1. Apakah Bapak/Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : setiap hari saya mengarahkan dan mendidik anak untuk belajar. Tak
lupa pula untuk mengontrol, mengoreksi, serta memberi petunjuk dalam
mengerjakan PR, anak saya salah satu siswa berprestasi yang prestasi belajar
selalu meningkat.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Fasilitasnya kami memberikan alat-alat tulis dan buku-buku sekolah
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : Mengajak anak jalan-jalan sering saya lakukan kalau pas sudah
penerimaan rapor saya ajak ketempat yang dia suka, saya jarang menghukum
anak ya, tapi kalu ibunya kadang memarahinya kalau main game terus kerjanya
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : Selalu memeberikan perhatian membantuunya kalau kami bisa
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : hambatannya dianak yang susah dikasi tahu
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Amirudin
Alamat : Jln. Andi Achmad
Jabatan : Pelayaran
1. Apakah BapaK/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : Waktu belajar anak saya biasanya malam sekitar jam 19.00 WITA,
saya biasa mendampingi jika ada waktu luang karna terkadang kerja sampai
sore dan sampai di rumah sudah kecapean. Terkadang saya membantu anak
jika tidak mampu mengerjakan PR, dan alhamdulillah prestasi dari semester
kemarin lebih baik meskipun saya di rumah jarang mengontrol
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : ya peralatan sekolah pastinya, sperti membelikan LKS yang dianjurkan
oleh pihak sekolah ataupun gurunya, sebagai orang tua saya berusaha
memenuhi kebutuhan fasilitas belajar.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : Sebagai orang tua saya bersikap tegas misalnya saat jam belajar tapi
digunakan untuk menonton, saya memberikan ancaman tidak memberikan
uang jajan jika tidak belajar, memberikan hadiah bila anak berprestasi,
memberikan apa yang dibutuhkan anak.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : selanjutnya ada juga pengontrolan, mengatur waktu belajarnya, waktu
bermain, menonton televisi, membaca buku, majalah, memberi kebebasan
kepada anak, kebebasan yang terpantau oleh saya sebagai ayah. Pengawasan
setiap hari saya lakukan agar prestasi anak saya meningkat
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Kadang sebagai orang tua tidak bisa mebgikuti perkembangan
pelajaran saat ini dan kalau anak diajari dengan cara yang berbeda tidak mau,
harus seperti yang diajarkan oleh gurunya dan juga kalau bermain HP suka
tidak mengenal waktu.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Ibu Amma
Alamat : Jalan Salak
Jabatan :-
1. Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : untuk kegiatan bimbingan saya selaku orang tua jujur tidak terlalu
memberikan bimbingan belajar kepada anak saya, karena saya rasa anak saya
bisa belajar sendiri tanpa dibimbing.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,
sebagai orang tua sudah seharusnya saya menyediakan ruang belajar, alat tulis-
menulis, buku-buku pelajaran untuk anak saya, sekolah meminjamkan buku
cetak kepada anak saya, itu dapat mengurangi beban pembiayaan sekolah
karena penyediaan buku sudah dibantu oleh pihak sekolah.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : pemberian hukuman yang mendidik, saat anak saya nilainya menurun
biasanya saya tidak mengajak jalan-jalan dan tidak memberikan hadiah
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : memperhatikan anak belajar itu adalah kewajiban sebagai orang tua,
mengontrol kemajuan belajar saya lakukan, jika anak mengalami kesulitan-
kesulitan dalam belajar saya selalu meluangkan waktu untuk membantu.
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Ya seandainya buku-buku pelajaran gratis sangat senang ya tapi
kendalanya biaya hidup mahal ditambah lagi adik-adiknya yang lain juga
bersekolah.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Bapak Jufri Palambanan
Alamat : Jl Lasaktiaraja
Jabatan : Wiraswasta
1. Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : Bimbingan setiap hari saya lakukan bahkan kadang-kadang setiap
belajar di rumah saya mengontrol anak belajar, biasanya anak saya belajar
habis magrib jam 18.30-19.00 WITA.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : fasilitas yang kami sediakan yaitu laptop, wifi di rumah supaya bisa
mengerjakan tugas di rumah.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : menghukum anak pasti saya lakukan kalau di ketahuan melakukan
kesalahan yang memang pantas diberi hukuman, ya kalau dia berprestasi saya
berikan hadia dek supaya mau terus belajar.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : Membantu kalau memang bisa membantu. Jika PR nya susah anak
selalu bertanya dan pasti kami orang tua akan membantunya, tetapi terkadang
ada PR yang yang kita tidak mengerti juga, Kalau anak anaknya malas belajar
ya dibujuk, tapi kalau tidak mau kami biarkan saja sampai anak mau.
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : selaku orang tua “yang menjadi penghambat ya uang dek, mungkin
anaknya yang kadang susah sekali diatur waktu belajarnya
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Bapak Ibnu Ben Asis
Alamat : Jln Y. Tanjo Lrg 3
Jabatan : Sopir
1. Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : kalau malasnya datang. Dia jarang belajar, kalau saya jujur sangat
jarang memperhatikan prestasi belajarnya, karena saya sangat sibuk bekerja.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Membelikan untuk anak kalau ada rezeki lebih.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : Saya memotivasi Malika anak saya dengan memberikan hadiah sehabis
gajian agar dia rajin belajarnya di rumah, untuk menghukum Malika saya
serahkan ke ibunya saya tidak suka marahi anak dek.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : Kadang-kadang memberikan dorongan kepada anak, agar anak
bersemangat sekolahnya dan rajin belajarnya.
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Yang bikin pusing biasanya beli buku yang diwajibkan dari sekolah,
yaaa maklum saja ekonominya saya pas-pasan dek
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Ibu Jumiati
Alamat : Jl Lakasatia Raja (Lebang)
Jabatan : -
1. Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : karena ayahnya sudah lama meninggal jadi saya yang memperhatikan
langsung prestasi anak saya, saya yang membimbing dan mengarhakan dia jika
kesulitan menngerjakan tugas dari sekolahnya.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Membelikan buku-buku dan LKS kalau ada uang. Kalau tidak,
terpaksa tidak membeli.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : Saya nak, tiap marahi Ayu itu kalau dia malas tidak mau membantu
dan malas belajar, kalau berupa benda, saya jarang memberikan ayu karena
cuman saya yang jadi tulang punggung keluarga jadi saya hanya
menasehatinya supaya rajin belajar.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : Selalu mendampingi, untuk berjaga-jaga jika anak mengalami
kesulitan. Karena jika mengalami kesulitan anak akan bertanya kepada orang
tua.
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Ekonomi yang kurang mencukupi karena bapaknya sudah lama
almarhum.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Ibu Irmawati
Alamat : Jln Andi Achmad
Jabatan : -
1. Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : Sudah kewajiban saya dan ayahnya untuk memberi bimbingan belajar,
selain saya membantu jika dia sulit mengerjakan pekerjaan rumah, saya juga
mengikutkan dia bimbingan belajar di luar jam sekolah.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Membelikan alat tulis , buku-buku, dan meja kecil untuk belajar, tetapi
kalau ada uang , karena penghasilan dari kami kurang mengcukupi.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : Iye nak saya hukum kalau nakal, saya kasi hadiah kalau lagi ada uang.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : Pasti membantu, memberikan perhatian, karena mengalami kesulitan
anak selalu bertanya kepada saya. Dan kami selalu membantu kesulitan anak,
terutama pada PR yang diberikan oleh guru
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Dana terkadang susah dibilangi, malas membaca suka bermain.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN ORANG TUA
NAMA : Bapak Person Tarasila
Alamat : Jln Batara
Jabatan : Swasta
1. Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan kepada anak dalam meningkatkan
prestasi belajar khususnya mata pelajaran pkn ?
Jawab : Untuk peningkatan prestasi belajar anak selalu saya lakukan dengan
memberi bimbingan belajar kepada anak saya, prestasi anak saya dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan, Ibunya Yushna Sulubara sering meluangkan
waktunya jika saya tidak sempat menemani waktu belajarnya.
2. Apakah Bapak/Ibu memberikan faasilitas belajar kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya?
Jawab : Membelikan apa yang dibutuhkan anak, ya seperti buku-buku, alat
tulis, LKS yang ditawarkan oleh sekolah, pokoknya segala kebutuhan anak
untuk sekolah akan kami upayakan.
3. Apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman atau hadiah kepada anak?
Jawab : “Iye diberikan hukuman kalau ada lagi kabar dari sekolah misalnya
terlambat saya tegur supaya tidak tidur tengah malam, hadiah saya janjikan
kalau dia ranking tapi kalau tidak ranking tidak saya kasi hadiah.
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian dengan pengawasan kepada anak,
saat saat belajar apakah Bapak/Ibu mendampingi atau tidak
Jawab : Pasti selalu mendampingi dan megawasi.
5. Faktor-faktor yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi
belajar anak ?
Jawab : Buku yang terbatas karena terkadang dari sekolah tidak meminjamkan
buku kepada anak satu persatu, tetapi buku satu untuk dua orang
WAWANCARA BERSAMA
ORANG TUA SISWA
WAWANCARA BERSAMA
SISWA
WAWANCARA BERSAMA
GURU