peranan pejabat perempuan dalam pembangunan berwawasan gender

100
Ir. GREETY R. SUMAYKU KEPALA BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SETDA PROP. SULUT PERANAN PEJABAT PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

Upload: fabrian-hutama-putra

Post on 20-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Ir. GREETY R. SUMAYKU

KEPALA BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SETDA PROP. SULUT

PERANAN PEJABAT PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

Page 2: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PERJUANGAN DAN KOMITMEN-KOMITMEN INTERNASIONAL

• Selama abad ke 20 Konferensi Kependudukan Dunia dilaksanakan setiap 10 tahun. – 1954 di Roma Itali, target : menghasilkan pemahaman baru

mengenai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan suatu perubahan besar yang segera terjadi di dunia

– 1964 di Beograd, membahas isu fertilitas sebagai isu kebijakan untuk perencanaan pembangunan

– Tahun 1974 di Bukares lebih maju pada pengembangan kebijakan – Tahun 1984 di Meksiko. Dalam konferensi ini wakil kelompok

feminis mengemukakan bahwa program KB melanggar hak asasi perempuan, bersifat top-down, mementingkan target dan kuota.

• Konsep “Women in Development” dan “Women and Development” diperkenalkan namun keduanya belum dapat mengangkat hak-hak perempuan.

Page 3: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• 1994 Konferensi di Kairo ICPD (International Conference on Population and Development). Hasil : pemenuhan kebutuhan individu dan keluarga adalah penting dalam pembangunan. Wakil-wakil kelompok wanita mempromosikan pentingnya kesehatan wanita, hak-hak wanita, dan peluang-peluang bagi wanita. Pemberdayaan wanita (women’s empowerment) dipandang sebagai kunci keberhasilan pembangunan dan penduduk yang stabil

Page 4: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• Dokumen Kairo mendesak semua Negara segera mengupayakan tercapainya kesetaraan gender. Tahun 2004 semua negara termasuk Indonesia memperingati kesepakatan Kairo dengan membuat sejumlah kegiatan serta laporan selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana kemajuan yang dicapai tiap negara. Laporan tersebut dikirimkan ke PBB sebagai bahan evaluasi dan menyambut Konferensi Dunia tentang perempuan yang akan diadakan tahun ini juga.

Page 5: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• 2 BUTIR PENTING DEKLARASI DAN PROGRAM AKSI HASIL KONFERENSI HAK ASASI MANUSIA DI WINA (1993)

– Partisipasi penuh dan setara bagi perempuan dalam kehidupan politik, sipil, ekonomi, sosial dan budaya pada tingkat nasional, regional dan internasional serta penghapusan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin merupakan tujuan utama masyarakat dunia

– Kekerasan berbasis gender dan segala bentuknya tidak sesuai dengan martabat dan harga diri manusia serta harus dihapuskan

Page 6: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• KONFERENSI WANITA SE-DUNIA DI BEIJING (1995) Deklarasi dan Landasan Aksi terkenal dengan “Platform of Action“ dengan 12 bidang kritis. Konferensi Beijing mengharuskan tiap pemerintahan di dunia melakukan ”Gendermainstreaming” atau pengarusutamaan gender dalam pembangunan

• Perhatian masyarakat dunia, telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan pemerintah lokal (Sulawesi Utara), karena itu isu gender di Sulut telah diidentifikasi untuk mengambil langkah-langkah penanggulangannya

Page 7: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

KONFERENSI PEREMPUAN SEDUNIA IVKONFERENSI PEREMPUAN SEDUNIA IVBEIJING 1995BEIJING 1995

1.1. PEREMPUAN DAN KEMISKINANPEREMPUAN DAN KEMISKINAN

2.2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREMPUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREMPUAN

3.3. PEREMPUAN DAN KESEHATANPEREMPUAN DAN KESEHATAN

4.4. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUANKEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

5.5. PEREMPUAN DAN KONFLIK BERSENJATAPEREMPUAN DAN KONFLIK BERSENJATA

6.6. PEREMPUAN DAN EKONOMI PEREMPUAN DAN EKONOMI

7.7. PEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSANPEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

8.8. MEKANISME KELEMBAGAAN UNTUK KEMAJUAN PEREMPUANMEKANISME KELEMBAGAAN UNTUK KEMAJUAN PEREMPUAN

9.9. HAK ASASI PEREMPUANHAK ASASI PEREMPUAN

10.10. PEREMPUAN DAN MEDIAPEREMPUAN DAN MEDIA

11.11. PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN HIDUPPEREMPUAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

12.12. ANAK PEREMPUAN ANAK PEREMPUAN

BBIIDDAANNGG

KKRRIITTIISS

Page 8: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS ( MDGs )

Pada bulan September 2000, Indonesia bersama-sama dengan 188 negara telah menandatangani

Deklarasi Millennium, sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi. Millenium PBB.

Deklarasi tersebut mencakup kesepakatan tujuan pembangunan yang harus dicapai oleh masing-masing negara. Selain tujuan juga disepakati

target sasaran secara tegas untuk dicapai pada tahun 2015 diukur dari pencapaian tahun 1990.

Page 9: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Ada 7 tujuan yang disepakati secara global yaitu :

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua 3. Mendorong kesetaran gender dan

pemberdayaan perempuan4. Menurunkan angka kematian5. Meningkatkan kesehatan Ibu6. Memerangi HIV /AIDS, malaria dan

penyakit menular lainnya7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Page 10: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

TAHAP PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN

•WOMEN IN DEVELOPMENT (WID)

•WOMEN AND DEVELOPMENT (WAD)

•GENDER AND DEVELOPMENT (GAD)

Page 11: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• S E X - Jenis kelamin yang dibawa

sejak lahir

- Tidak dapat dipertukarkan - Sama dari waktu ke waktu - Sama di semua tempat

PENGERTIAN SEX

Page 12: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

JENIS KELAMIN YANG DIPEROLEH SEJAK LAHIR :

LAKI-LAKI: Penis, Buah sakar, Sperma, tumbuh Jenggot, Bulu dan karakter fisik

lainnya (suara, otot)PEREMPUAN: Vagina, Buah dada, Rahim,

Sel telur dan karakter fisik lainnya (suara lebih merdu, kulit lebih halus)

Page 13: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PERAN SEKS / PERAN KODRATI MANUSIA

Perbedaan seks (jenis kelamin sejak lahir) membawa konsekuensi PEREMPUAN bisa HAMIL, MELAHIRKAN dan MENYUSUI sedangkan LAKI-LAKI bisa MENGHAMILI

Page 14: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

GENDER

Laki-laki : PEREMPUANKuat Lemah

Tampan Cantik

Kasar Halus/lembut

Publik/diluar Domestik/didlm

Menguasai Dikuasai

Page 15: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PERAN GENDERPeran untuk mengurus anak,

membesarkan anak, mencari nafkah dan peran- peran kemasyarakatan lainnya.

Page 16: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEMBAGIAN PERAN GENDER :PEMBAGIAN PERAN GENDER :

PERAN DOMESTIC/didalam PERAN DOMESTIC/didalam yang tidak menghasilkan yang tidak menghasilkan uang,uang, kekuasaan & pengaruh kekuasaan & pengaruh diserahkandiserahkan kepada kaum perempuankepada kaum perempuan

PERAN PUBLIKPERAN PUBLIK yang yang menghasilkan uang, pengaruh menghasilkan uang, pengaruh dan kekuasaan diserahkan dan kekuasaan diserahkan kepada kaum laki-lakikepada kaum laki-laki

Page 17: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Akibat pembagian kerja yang tidak seimbang melahirkan ketimpangan peran laki-laki dan perempuan. Laki-laki berada di daerah yang makin lama makin berkuasa, menghasilkan uang dan pengaruh, sedangkan perempuan tidak menghasilkan uang, pengaruh ataupun kekuasaan. Lahirlah KETIMPANGAN GENDER yang berakibat ketidakadilan gender yang merugikan perempuan

Page 18: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

KETIDAKADILAN GENDER

• DALAM KELUARGA : isteri mengurus anak, suami bekerja, sebagian besar keputusan diambil oleh suami secara sepihak, anak laki-laki diutamakan dalam meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

• DALAM MASYARAKAT peran-peran perempuan dibatasi pada hal-hal yang tidak penting misalnya sebagai seksi konsumsi, penerima tamu dalam panitia

• DALAM PEMERINTAHAN : banyak kebijakan yang mengutamakan laki-laki misalnya dalam undang-undang perburuhan tunjangan keluarga melekat pada laki-laki.

Page 19: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKADILAN DAN KETIDAKSETARAAN GENDER

• Tata nilai sosial budaya yang bias gender, dengan dominasi maskulin (budaya patriarki) dalam kehidupan masyarakat

• Peraturan dan sistem hukum yang masih banyak bias gender dengan mengutamakan laki-laki dibanding perempuan

• Kebijakan dan program pembangunan yang cenderung lebih mengutamakan partisipasi laki-laki dari pada perempuan

Page 20: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

KETIMPANGAN GENDER DAN KETIDAKADILAN GENDER

• DISKRIMINASI. Pembedaan yang melahirkan kerugian misalnya upah buruh laki-laki lebih besar dari perempuan (meskipun ini tidak terjadi pada pegawai negeri.) Di beberapa tempat janda tidak dianggap sebagai kepala keluarga karena dia perempuan

Page 21: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• SUBORDINASI (sebuah posisi atau peran yg merendahkan nilai peran yg lain)

atau menomorduakan perempuan . Dalam keluarga perempuan dianggap sebagai milik suami(Status perempuan sbg jenis kelamin yg lebih rendah dibandingkan laki-laki& pekerjaan reproduktif mrp tj perempuan). Dlm jabatan perempuan dinomorduakan, demikian jg dlm politik perempuan umumnya dianggap hanya pelengkap, sehingga kehadirannya tidak diperhitungkan.

Page 22: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• PELABELAN NEGATIF atau citra baku (stereotype).

> Perempuan dianggap sebagai makhluk lemah, Lembut, Cantik,Mudah dirayu,Tdk perlu sekolah tinggi, Diatur oleh laki-laki.

Sedangkan Laki-laki Keras,Kuat,Perlu Sekolah Tinggi, tidak pantas memasak apalagi melayani isteri, Mengatur seluruh kehidupan.

AKIBATNYA Perempuan dirumah (Domestik) sedangkan laki-laki urusan luar (Publik).

Page 23: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• MARGINALISASI (peminggiran).

• Perempuan adalah ratu dapur, hanya diberikan peran-peran assesori dalam masyarakat. Perempuan tidak pantas menjadi pemimpin

• Pekerjaan RT tdk dinilai/diperhitungkan• Perempuan tdk memiliki kesempatan yg luas jg upah

kerja perempuan lbh rendah• Dlm pekerjaan perempuan tdk mendpt kesempatan yg

sama krn dibatasi oleh kemampuan reproduksinya

Page 24: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• BEBAN GANDA. Karena perempuan bertanggungjawab disektor domestic (rumah) maka meskipun dia bekerja di kantor atau di kebun, tiba di rumah masih harus mengerjakan pekerjaan rumah. Sementara suami dibebaskan dari pekerjaan di rumah.

Page 25: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• KEKERASAN. Akibat budaya patriarki, perempuan dianggap milik laki-laki sehingga dia pantas memperlakukan apa saja termasuk memukul, menindas dan berbuat sewenang-wenang. Contoh-contoh kekerasan, perkosaan, pelacuran (eksploitasi seks untuk tujuan komersial), penyiksaan dan pemukulan oleh suami, kata dan permintaan suami harus diikuti.

Page 26: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• Penafsiran ajaran agama yang lebih mengutamakan tekstual dan kurang mempertimbangkan pendekatan kontekstual

• Kesadaran, konsistensi dan introspeksi kaum perempuan dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender masih kurang

• Ketidak adilan gender telah mendapat perhatian dari aktivis perempuan dan lembaga-lembaga internasional

Page 27: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 28: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 29: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 30: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 31: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 32: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 33: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 34: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender
Page 35: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

ISU GENDER• PENDIDIKAN

– Makin tinggi pendidikan makin sedikit perempuan– Materi pendidikan yang bias gender– Diskriminasi anak usia sekolah perempuan yang

hamil

• KESEHATAN– Tingginya unsave abortion – Tingginya kehamilan tak diinginkan terutama pada

usia Remaja– Tingginya angka kematian ibu terutama di daerah

pesisir dan terpencil– Tingginya angka penyakit HIV/AIDS

Page 36: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA– 6,6 % perkawinan pada usia muda (10-16 thn)– 10 % Kepala Keluarga adalah perempuan/janda– 85 % peserta KB adalah perempuan

• EKONOMI– Kontribusi perempuan terhadap pendapatan daerah rendah – Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya 27 %

• TENAGA KERJA – Perbedaan upah laki-laki dan perempuan (Rakernas 1999)– Lebih 40 % tenaga kerja di sektor jasa pariwisata berusia di bawah umur

(hasil survey LSM Suara Nurani 2000)

Page 37: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• H U K U M– Banyak produk hukum yang bias gender

– Masih kurang peraturan yang mengatur perlindungan hak-hak perempuan dan anak

– Masih kurang perempuan sebagai penegak hukum padahal banyak masalah yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan

– Aturan hukum dan budaya hukum masih bias laki-laki

Page 38: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

• KELEMBAGAAN

– Kelembagaan yang menangani pemberdayaan perempuan. (di propinsi tahun 2000 Biro, tahun 2001 Bagian, tahun 2003 s/d sekarang.

– Kelembagaan di Kab/Kota masih bervariasi/belum jelas)

– Perencanaan dan penganggaran yang netral gender

Page 39: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

STRATEGI PENDEKATAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN UNTUK MENGATASI ISU

GENDER DI SULAWESI UTARA

GENDER DALAM PEMBANGUNANGENDER DALAM PEMBANGUNANPENDEKATAN PRAKTISPENDEKATAN PRAKTIS; ;

Pendekatan melalui program khusus Pendekatan melalui program khusus bagi perempuan untuk memenuhi bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan praktis dan kebutuhan praktis dan memberdayakan perempuan memberdayakan perempuan sehingga meningkatkan sehingga meningkatkan kemandiriannya. kemandiriannya.

(perbaikan taraf hidup,pelayanan (perbaikan taraf hidup,pelayanan kesehatan,penyediaan lapangan kesehatan,penyediaan lapangan kerja, penyediaan air bersih & kerja, penyediaan air bersih & pemberantasan buta aksara)pemberantasan buta aksara)

Page 40: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PENDEKATAN STRATEGIS; Bertujuan memadukan keinginan dan kepentingan laki-laki dan perempuan dalam kegiatan pembangunan dengan memperlakukan kepentingan laki-laki dan perempuan secara setara dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai subyek dan kemitrasejajaran yang harmonis. (Penghapusan kekerasan, persamaan upah utk jenis pekerjaan yang sama)

Page 41: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

DASAR HUKUM

• UUD 1945 PSL 4 & PASAL 27 TENTANG PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP WARGA NEGARA TIDAK ADA KECUALINYA.

• UU NO. 25/2000 TTG PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL

• INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 9/2000 TTG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

Page 42: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

MENGAPA PUG DIPERLUKAN ? Pemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektif dlm

memproduksi kebijakan-kebijakan publik yg adil dan responsif gender kepd rakyatnya perempuan dan laki-laki

Kebijakan dan pelayanan publik serta program & perundang-undangan yang adil & responsif gender akan membuahkan manfaat yang adil bagi semua rakyat perempuan dan laki-laki

PUG mrpkan upaya utk menegakkan hak-hak perempuan & laki-laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama & penghargaan yang sama dimasyarakat

PUG mengantar kepada pencapaian KKG dan karenanya PUG meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya.

Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial politik, Ekonomi suatu bangsa.

Page 43: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

APA KEUNTUNGAN MENYELENGGARAKAN PUG ?

Dapat diidentifikasi apakah laki-laki & Perempuan

• Memperoleh akses yang sama kepada Sumber Daya Pembangunan

• Berpartisipasi yang sama dlm proses pembangunan,termsuk proses pengambilan keputusan

• Memiliki kontrol yang sama atas sumber daya pembangunan; dan

• Memperoleh manfaat yang sama dari hasil pembangunan

Page 44: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Sasaran yang dilaksanakan :

1. Sosialisasi PUG dlm rangka mewujudkan Kesetaraan dan keadilan gender

2. Memberdayakan perempuan dalam mengejar ketertinggalannya untuk menuju setara dengan kaum laki-laki.

Page 45: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

INPRES NO 9 THN 2000 TENTANG PUG DALAM PEMBANGUNAN

NASIONAL

• PRESIDEN RI MENGINSTRUKSIKAN KEPADA

1. MENTERI2. KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN3. PIMPINAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA

TERTINGGI/TINGGI NEGARA4. PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA5. KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA6. JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA7. GUBERNUR8. BUPATI / WALIKOTA

Page 46: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

UNTUKPERTAMA

MELAKSANAKAN PUG GUNA TERSELENGGARANYA PERENCANAAN, PENYUSUNAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL YG BERPERSPEKTIG GENDER SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA KEWENANGAN MASING-MASING

Page 47: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

KEDUAMemperhatikan secara sungguh-sungguh

pedoman pug dlm Pemb. Nas sebgm terlampir dlm Inpres ini sbg acuan dlm melaksanakan

PUG

KETIGA

Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan :

1. Memberikan Bantuan Teknis kepd instansi dan lembaga pemerintah dlm pelaksanaan pug

2. Melaporkan hasil pelaksanaan pug kepada Presiden

Page 48: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

KEEMPATSecara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai

dengan bidang tugas dan fungsi serta kewenangan masing-masing menetapkan ketentuan lebih lanjut yg diperlukan bagi

pelaksanaan Inpres ini.

• KELIMA

Inpres ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 49: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

APAKAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PROYEK/KEGIATAN PEMBANGUNAN SAAT

INI SUDAH RESPONSIF GENDER ?

PERENCANAAN ?PELAKSANAAN ?PEMANTAUAN ?EVALUASI ?

AKSES ?PARTISIPASI ?KONTROL ?MANFAAT ?

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN YANG RESPONSIF GENDER

Page 50: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

ALUR KERJA ANALISIS JENDER(GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

ANALISIS KEBIJAKAN ANALISIS KEBIJAKAN SAAT INISAAT INI

1. TUJUAN 1. TUJUAN KEBIJAKAN SAAT INIKEBIJAKAN SAAT INI

2. Data pembuka 2. Data pembuka WawasanWawasan

Berdasarkan Berdasarkan seks seks

kuantitatif kuantitatif kualitatifkualitatif3. FAKTOR-FAKTOR 3. FAKTOR-FAKTOR

KESENJANGANKESENJANGAN

Akses Peran Akses Peran Kontrol, Kontrol, ManfaatManfaat

4. 4. Isu Jender Isu Jender Kesejangan Kesejangan apa, dimana apa, dimana

dan dan mengapa?mengapa?

FORMULASI FORMULASI KEBIJAKAN KEBIJAKAN

JENDERJENDER

5. Tujuan kebijakan 5. Tujuan kebijakan jenderjender

Apa yang Apa yang harus harus

dilakukan dilakukan untuk untuk

mengurangi mengurangi kesenjangankesenjangan

6. Indikator 6. Indikator jenderjender

Rencana Rencana tindak jendertindak jender

7. 7. Kegiatan Kegiatan OperasionOperasion

alal

8. 8. sasaransasaran

PPEELLAAKKSSAANNAAAAnn

Pemantauan dan evaluasi

Page 51: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

VISI

PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI TERWUJUDNYA KESETARAAN TERWUJUDNYA KESETARAAN

DAN KEADILAN GENDER DAN KEADILAN GENDER KESEJAHTERAAN DAN KESEJAHTERAAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK DALAM PERLINDUNGAN ANAK DALAM KEHIDUPAN BERKELUARGA, KEHIDUPAN BERKELUARGA,

BERMASYARAKAT, BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARABERBANGSA DAN BERNEGARA

Page 52: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Visi , Misi & Program oleh: Ir. GREETY R. SUMAYKUBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUANVisi , Misi & Program oleh: Ir. GREETY R. SUMAYKUBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

1. Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan.

2. Memajukan Tingkat Keterlibatan Perempuan dalam proses Politik dan Jabatan Publik

3. Menghapus Segala Bentuk kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.

4. Meningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

5. Meningkatkan Pelaksanaan dan Memperkuat Kelembagaan Pengarusutamaan gender termasuk ketersedian Data

6. Meningkatkan Partisipasi masyarakat

Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI

Page 53: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SECARA NASIONAL

• Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan politik

• Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan dan pembangunan lainnya untuk mempertinggi kualitas dan sumberdaya perempuan

• Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak• Menyempurnakan perangkat hukum pidana dalam melindungi setiap

individu dari tindakan kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi termasuk KDRT

• Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak• Memperkuat kelembagaan, koordinasi dan jaringan PUG dan anak dalam

tahap pembangunan dari berbagai kebijakan, program di segala bidang termasuk komitmen internal, data terpilah serta partisipasi masyarakat.

Page 54: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

STRATEGI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

• Pengarusutamaan Gender• Penyerasian hukum dan peraturan perundang-

undangan• Peningkatan koordinasi dan kemitraan• Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan

anak di pemerintah dan masyarakat• Pelaksanaan aksi afirmatif untuk situasi tertentu• Penguatan jejaring kelembagaan baik tingkat nasional

maupun internasional

Page 55: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

•Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

•Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak

•Peningkatan Kelembagaan PUG dan Anak

•Keserasian kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SECARA NASIONAL

Page 56: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

VISI DAN MISI PROPINSI SULAWESI UTARA

VISI DAN MISI PROPINSI SULAWESI UTARA

VISIVISISULAWESI UTARA

YANG BERBUDAYA

BERDAYA SAING, DAN

SEJAHTERA

SULAWESI UTARA YANG

BERBUDAYABERDAYA SAING,

DANSEJAHTERA

Page 57: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

VISI DAN MISI

PROPINSI SULAWESI UTARA

VISI DAN MISI

PROPINSI SULAWESI UTARA

MISIMISI1. Mengembangkan suasana kondusif dalam mempraktekkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari2. Menerapkan Clean Government dan Good Governance yang bebas Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme.3. Mewujudkan Kondisi Aman, Damai, Tertib dan Disiplin.4. Menegakkan prinsip-prisip demokrasi, supremasi dan kepastian hukum dan

hak azasi manusia.5. Memberdayakan dan meningkatkan Peran Serta Perempuan dalam

Pembangunan6. Mewujudkan masyarakat yang cerdas dan Berdaya Saing Tinggi.7. Mewujudkan Masyarakat yang sehat dengan harapan hidup yang panjang.8. Mengelola secara optimal Sumber Daya Alam Sulawesi Utara secara

berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup.9. Memberdayakan ekonomi lokal dana regional berbasis kerakyatan10.Meningkatkan peran pelaku bisnis dalam kegiatan ekonomi lokal, regional dan

global.11.Peningkatan Pemanfaatan Tehnologi Informasi dan Komunikasi dan menjamin

Kebebasan pers yang bertanggung jawab.12.Meningkatkan pembangunan di kawasan perbatasan.13.Menurunkan Pengangguran, Kemiskinan dan Mengurangi Masalah Sosial

Page 58: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

MEMBANGUN SULAWESI UTARA MENJADI PROPINSI YANG MAJU DI INDONESIA KHUSUSNYA KAWASAN INDONESIA TIMUR BANGIAN UTARA MELALUI KETERLIBATAN SECARA LANGSUNG MASYARAKAT DAN PELAKU BISNIS BERSAMA-SAMA DENGAN PEMERINTAH DALAM PERENCANAAN DAN PROSES PEMBANGUNAN DAERAH, SERTA MENGELOLA DAN MEMANFAATKAN MENUJU MASYARAKAT BERBUDAYA, INOVATIF DAN BERDAYA SAING TINGGI.

Page 59: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

1. MENINGKATKAN PELAYANAN PEMERINTAH KEPADA MASYARAKAT;2. TERWUJUDNYA PEMERINTAH YANG BERSIH, BAIK DAN BERWIBAWA

SERTA BEBAS KKN;3. TERWUJUDNYA BEBERAPA PERDA TERMASUK PERDA TATA RUANG DAN

LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENGACU DAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DAERAH;

4. BERKURANGNYA MASALAH-MASALAH SOSIAL(KRIMINALITAS, PENCURIAN, NARKOBA, PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS), AIDS DIMASYARAKAT;

5. MENINGKATNYA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI;

6. MEMBERDAYAKAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DENGAN MELIBATKAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA;

7. MENINGKATNYA KEAMANAN DISELURUH WILAYAH SULAWESI UTARA;8. MEMBANGUN SULAWESI UTARA MENJADI PROPINSI YANG MAJU DI

INDONESI KHUSUSNYA KAWASAN INDONESIA TIMUR BAGIAN UTARA MELALUI PELIBATAN SECARA LANGSUNG MASYARAKAT DAN PELAKU BISNIS BERSAMA-SAMA DENGAN PEMERINTAH DALAM PERENCANAAN DAN PROSES PEMBANGUNAN DAERAH, SERTA MENGELOLA DAN MEMANFAATKAN MENUJU MASYARAKAT BERBUDAYA, INOVATIF, DAN BERDAYA SAING TINGGI

9. MENINGKATNYA KESADARAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP RUKUN DAN DAMAI.

Page 60: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

1. BERKURANGNYA JUMLAH PENGANGGURAN;2. BERKURANGNYA JUMLAH PENDUDUK MISKIN;3. BERKURANNYA WILAYAH-WILAYAH TERISOLIR;4. BERKURANYA KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARA

DAERAH;5. MENINGKATNYA HARAPAN HIDUP PENDUDUK;6. MENINGKATNYA PENDAPATAN PERKAPITA;7. MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS;8. MENINGKATNYA NILAI TUKAR PETANI DAN NELAYAN;9. MENINGKATNYA KOMODITAS DAN JUMLAH EKSPORT;

Page 61: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

LANJUTAN

10. MENINGKATNYA JUMLAH INVESTASI LANGSUNG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL;

11. TERWUJUDNYA BEBERAPA KAWASAN INDUSTRI TERBESAR DI WILAYAH SULAWESI UTARA;

12. MENINGKATNYA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN DOMESTIK;

13. MENINGKATNYA JUMLAH TENAGA MEDIS DAN PENDIDIKAN YANG TERBESAR DISELURUH WILAYAH SULAWESI UTARA;

14. MENINGKATNYA ANGKA PARTISIPASI ANAK USIA SEKOLAH YANG BERSEKOLAH;

15. MENINGKATNYA PERAN PEREMPUAN DALAM BERBAGAI ASPEK PEMBANGUNAN;

16. TERWUJUDNYA DATABASE SUMBER DAYA TERINTEGRASI DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

17. MENINGKATNYA RASA AMAN, KERUKUNAN DAN SEMAKIN MANTAPNYA KEAMANAN DI WILAYAH PERBATASAN.

Page 62: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Antara lain :

PENGUATAN PERAN DAN PENGUATAN PERAN DAN KEDUDUKAN PEREMPUANKEDUDUKAN PEREMPUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

( RPJMD)

2005 – 2009

Disahkan melalui PERDA No. 4 Tahun 2005

Page 63: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PENGUATAN PERAN DAN KEDUDUKAN PEREMPUAN1. PEREMPUAN DAN KEMISKINAN;2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI PEREMPUAN;3. PEREMPUAN DAN KESEHATAN;4. PEREMPUAN DAN EKONOMI;5. PEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PROSES

PENGAMBILAN KEPUTUSAN;6. HAK AZASI PEREMPUAN DAN KEKERASAN

TERHADAP PEREMPUAN;7. PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN8. PEREMPUAN DAN MEDIA9. TRAFIKING10. ANAK PEREMPUAN11. PEREMPUAN DAN PERDAMAIAN12. PEREMPUAN DI WILAYAH PERBATASAN

Page 64: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

1. Perempuan dalam Pengambilan Keputusan disegala Bidang.

2. Perempuan dalam Pendapatan Daerah3. Pemahaman Masyarakat terhadap kesetaraan dan

Keadilan Gender.4. Kemampuan Aparatur Perempuan dibidang Program dan

PUG.5. Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. 6. Penguatan Institusi Pemerintah, Swasta, LSM yang

Responsif Gender.7. Program Rintisan Pemberdayaan Perempuan dan HAM

Perempuan8. Sumber Informasi/Sistem Informasi management

Perempuan.9. Program Kerjasama Antar Sektor/Lintas Kabupaten Kota.10.Kualitas KPA melalui Peran Lembaga, Organisasi

Perempuan & LSM Peduli Anak

SASARAN

Page 65: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Visi , Misi & Program oleh: Ir. GREETY R. SUMAYKUBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUANVisi , Misi & Program oleh: Ir. GREETY R. SUMAYKUBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

“TERWUJUDNYA PEREMPUAN SULAWESI UTARA, BERKUALITAS,

SETARA DAN BERSINERGI MEMBANGUN DAERAH

“TERWUJUDNYA PEREMPUAN SULAWESI UTARA, BERKUALITAS,

SETARA DAN BERSINERGI MEMBANGUN DAERAH

Biro Pemberdayaan Perempuan

Page 66: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Visi , Misi & Program oleh: Ir. GREETY R. SUMAYKUBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUANVisi , Misi & Program oleh: Ir. GREETY R. SUMAYKUBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Perempuan.

2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Pengarusutamaan Gender.

3. Menggalakan Upaya Penghapusan Tindak kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.

4. Meningkatkan Kemandirian Lembaga, Organisasi Perempuan, Ormas Peduli Gender dan Anak

5. Meningkatkan Kualitas Kesejahteraan dan Perlindungan Anak.

Biro Pemberdayaan Perempuan

Page 67: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

TUJUAN

1. Peningkatan Peran Serta Perempuan dalam Pengambilan Keputusan disegala Bidang.2. Peningkatan Kontribusi Perempuan dalam Pendapatan daerah.3. Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Kesetaraan dan Keadilan Gender4. Peningkatan Kemampuan Aparat di Bidang Perencanaan Program dan PUG.5. Pencegahan,Pemberantasan Tindak Kekerasan

Terhadap Perempuan dan Anak.6. Penguatan Institusi Pemerintah, Swasta, LSM

peduli perempuan & anak

Page 68: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

Lanjutan

7. Peningkatan Jumlah dan Kualitas Program Rintisan 7. Peningkatan Jumlah dan Kualitas Program Rintisan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan HAM Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan HAM Perempuan.Perempuan.

8. Peningkatan Kemampuan Sumber Informasi/Sistim8. Peningkatan Kemampuan Sumber Informasi/Sistim Informasi Management Perempuan.Informasi Management Perempuan.

9. Peningkatan Program Kerjasama antar Sektor,9. Peningkatan Program Kerjasama antar Sektor, Lintas Kabupaten/Kota.Lintas Kabupaten/Kota.

10.Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Perlindungan 10.Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Perlindungan Anak Melalui Peran Lembaga Peduli terhadap Anak.Anak Melalui Peran Lembaga Peduli terhadap Anak.

Page 69: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PENINGKATAN KUALITASHIDUP PEREMPUAN

SISTEM INFORMASIGENDER

1

2

3

4

5

6

PENGARUSUTAMAANGENDER

MEMBANGUN JARINGAN/NETWORKING

PENGUATAN KELEMBAGAAN

PERLINDUNGAN HAKPEREMPUAN DAN ANAK

Page 70: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER

• Penyadaran gender di masyarakat• Bantuan teknik dalam bentuk advokasi, sosialisasi, fasilitasi

dan mediasi• Memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender dan

anak di pemerintah dan masyarakat• Meningkatkan ketersediaan Sistem Informasi Gender dan

Umpan Balik• Memberikan porsi pelaksanaan program kepada daerah

dan mitra kerja• Pengembangan sistem penghargaan (Eka Praya Parahita)

Page 71: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARA

Kegiatan / Program Pemberdayaan PerempuanDi Sulawesi Utara

A. KEGIATAN /PROGRAM PENGARUSUTAMAAN

GENDER (PUG)

- Analisis Gender antar sektor terkait tentang isu gender

- Rapat Koordinasi PP Propinsi, kabupaten, kota dan LSM

- Sosialisasi Gender dan Trafiking

- Pelatihan Analisis Gender oleh Kementrian PP- RI

- Workshop Peningkatan Kapasitas kerja sama dengan

Dinas Pendidikan Nasional

- Temu Koordinasi Wilayah Timur Indonesia

- Kerjasama dengan BKKBN Propinsi Sulut

- Menfasilitasi Pusat Studi Wanita

- Pelatihan Teknologi Informasi (TI) dan bantuan peralatan

dari

Kementrian PP – RI

- Pembentukan Mitra Gender dan Sos. Penerapan PERDA

No.1

Tahun 2004 di SULUT (anti trafiking)

- Advokasi PUG untuk DPRD Pro. Kab. Kota dan Jaringan

Birokrat

Page 72: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARA

Kegiatan / Program Pemberdayaan PerempuanDi Sulawesi Utara

B. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

- Pelatihan Kepemimpinan Politik dan Pengembangan Pribadi

- Pelatihan Bisnis Skala Kecil kerja sama dengan DIKNAS Prop.

- Mengadakan Rakor “Peningkatan Produktifitas Ekonomi

Perempuan”

- Sosialisasi “Peningkatan Peran Perempuan di Lembaga

Eksekutif”

- Sosialisasi “Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan”

- Sosialisasi “ASI Esklusif” oleh Dinas Kesehatan

- Gebyar Resensi 3000 buku bagi pelajar, organisasi

kemasyarakatan

- Lomba Baca Buku dan kliping koran bagi siswa/siswi SLTP &

SMU

tentang Gender,Peningkatan kualitas hidup perempuan dan

PA.

- Sekolah alternatif perempuan

- Melaksanakan Kegiatan Hari Besar Nasional (Hari Ibu,Hari

Perempuan, dll )

Page 73: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARA

Kegiatan / Program Pemberdayaan PerempuanDi Sulawesi Utara

C. PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

- Menerbitkan Buku, mendirikan Pusat Informasi dan Pelayanan

Khusus (PIPPA, RPK-Polda, UPP-RSU, PPT dan Shelter

- Mengadakan Pelatihan Pelatih PNBAI di Tingkat Nasional dan

Daerah

(Manado)

- Lokakarya Masalah Perempuan Sulut di LAW CENTRE Manado

- Menfasilitasi Stakeholder dalam kasus kekerasan terhadap

perempuan

dan anak termasuk Trafiking

- Sosialisasi Kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan

anak

- Mengadakan pemberdayaan komunitas terhadap pemahaman

trafiking dan pemberlakuan SIPBD sebagai pilot project

- Melaksanakan Lokalatih Reintegrasi korban trafiking, menjalin

jaringan

kerja terpadu dalam menangani masalah trafiking dalam bentuk

MOU

- Pertemuan Evaluasi dan Konsolidasi Lokal Forum Perlindungan

Anak

bersama Pemerhati Anak Sulut di Manado

Page 74: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARA

Kegiatan / Program Pemberdayaan PerempuanDi Sulawesi Utara

D. SISTEM INFORMASI GENDER

- Pelatihan Teknologi Informasi al; Internet bagi Perempuan

Birokrat

dan organisasi perempuan di Propinsi Sulawesi Utara

- Dialog Interaktif di media elektronik dan cetak Lokal,Nasional

Radio Sion FM, Smart FM, Rom 2, RRI, TVRI, Pacific TV,

Radio Female

Surat Kabar Manado Post, Komentar dan Posko, Tribun,

Swara kita

Page 75: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARA

Kegiatan / Program Pemberdayaan PerempuanDi Sulawesi Utara

E. MEMBANGUN JARINGAN KERJA / NETWORKING

- BIRO PP PROP. SULUT dengan DINAS PENDIDIKAN,

KESEHATAN,

TENAGA KERJA, KOPERASI &UKM, KESEJAHTERAAN SOSIAL ,

SUMBER DAYA AIR, INFORMASI & KOMUNIKASI, BADAN

PUSAT

STATISTIK, BADAN KETAHANAN PANGAN.

- BIRO PP PROP. SULUT dengan RPK & BARESKIM POLDA

SULUT

- BIRO PP PROP. SULUT dengan RSU - PROF. KANDOW

- BIRO PP PROP. SULUT dengan RS- BHAYANGKARA

- BIRO PP PROP. SULUT dengan KANWIL HUKUM DAN HAM

SULUT

SERTA LSM / ORMAS / KEAGAMAAN AL;

- TP_PKK SULUT, BKOW, LSM Swara Parampuang, LSM PEKA,

LSM Bobato, Pusat Studi Wanita Unsrat & Unima, Shelter /

Pendamping

PIPPA, Asosiasi Advokat Indo. di Manado, KNPI, yayasan BKKBN,

Yayasan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Gema Sangkakala,

Perusahaan Pengarah Tenaga Kerja, ICMC. Dll.

Page 76: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

BIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARABIRO PEMBERDAYAAN PEREMPUANPROPINSI SULAWESI UTARA

Kegiatan / Program Pemberdayaan PerempuanDi Sulawesi Utara

F. PENGUATAN KELEMBAGAAN

- PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

DI TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN, KOTA DAN LEMBAGA

TERKAIT

- MENYUSUN KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PENGUATAN

KELEMBAGAAN

- MELAKUKAN TEMU KOORDINASI PERANCANG PERDA

BERPERSPEKTIF GENDER SE-INDONESIA TIMUR

- KOORDINASI PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

DAERAH

TINGKAT NASIONAL DAN REGIONAL

Page 77: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DAN KEMISKINANPERMASALAHAN :1. Tingginya Angka Pengangguran Perempuan yang bekerja disektor informal2. Terbatasnya perempuan yang berada di posisi strategis/pengambil keputusan.3. Kurangnya akses bagi para perempuan marginal;4. Meningkatnya feminisasi kemiskinan.

SASARAN STRATEGIS :

1. Menyiapkan Strategi Kebijakan yang bisa mengakomodir kebutuhan perempuan yang hidup dalam kemiskinan.

2. Mendorong terbukanya akses bagi perempuan untuk mendapatkan dukungan finansial melalui lembaga keuangan yang tersedia.

3. Mengembangkan akses ekonomi agar lebih adil dan merata baik laki-laki maupun perempuan

ARAH KEBIJAKAN :

1. Adanya Penurunan Angka kemiskinan Perempuan di Sulut.

2. Adanya Kebijakan yang dikeluarkan berpihak pada Perempuan dan laki-laki.

3. Penyusunan APBD yang berbasis kinerja, proporsonal termasuk adil gender.

Page 78: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Membentuk Komisi penasehat daerah mengenai hak azasi perempuan dalam perspektif ekonomi

untuk menjamin terlindunginya perempuan dan kegiatan ekonominya.2. Jaringan masyarakat desa dan urban untuk penguatan ekonomi dari perspektif perempuan.3. Pembentukan lembaga keuangan perempuan yang berbasis di kampung dan kabupaten untuk

membuka akses perempuan dalam bidang ekonomi4. Mengintegrasikan perspektif gender dalam program pembangunan ekonomi daerah. Mulai dari

penyediaan data terpilah, pelaksanaan program hingga control terhadap pelaksanaan program pembangunan ekonomi Sulut.

BENTUK KEGIATAN :1. Mendorong perempuan untuk mengetahui dan mempelajari hak-hak perempuan dan

kemiskinan2. Membuat perempuan dalam tata pemerintahan dan partai politik menyadari target-target

pengurangan kemiskinan.3. Monitoring systim penganggaran daerah dalam bidang ekonomi4. Pendidikan tentang gender dan pengarusutamaan gender bagi birokrasi dan partai.5. Mengembangkan metodologi berdasarkan gender.6. Perda Perlindungan buruh local dan migrant sebagai wujud perlindungan terhadap para

pekerja perempuan dan kegiatan ekonominya.

INDIKATOR : 1. Ada data terpilah dalam memulai program penguatan ekonomi Sulut2. Ada program Pengarusutamaan Gender pada departemen ekonomi dan keuangan.3. Ada sentra-sentra ekonomi yang dikelola oleh perempuan

4. Ada Koperasi bersama untuk perempuan Sulut

5. Ada alokasi penganggaran yang spesifik bagi perempuan dan anak pada setiap APBD.

6. Ada jejaring kelompok/individu yang berorientasi pada penguatan ekonomi perempuan.

Page 79: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI PEREMPUAN

PERMASALAHAN :1. Alokasi anggaran yang kecil2. Privatisasi Proses Pendidikan sehingga membuat biaya pendidikan cukup tinggi3. Mendahului Program Pendidikan pada Anak laki-laki4. Ketidakpekaan Masyarakat dan Pemerintah terhadap permasalahan perempuan menyangkut pendidikan 5. Anggaran pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.6. Program Pendidikan dan Pelatihan yang bias gender.7. Melek Huruf dikalangan Perempuan

SASARAN :

1. Akses pendidikan yang merata kepada laki-laki dan perempuan

2. Meningkatkan akses perempuan dalam bidang pelatihan kejuruan/keterampilan IPTEK serta pendidikan berkelanjutan.

3. Proses pendidikan yang lebih lama kepada perempuan dan anak perempuan.

4. Menghadirkan Unit-unit belajar/Sekolah bagi perempuan dan laki-laki.

5. Meningkatkan kesadaran gender dikalangan pengambilan keputusan dan pelaksana pendidikan.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Adanya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap proses pendidikan perempuan dan laki-laki.

2. Mendorong Pemerintah untuk menghadirkan kurikulum yang tidak bias gender.

3. Adanya anggaran pendidikan yang berperspektif gender.

Page 80: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Mendorong Pemerintah dan Masyarakat menghadirkan pendidikan yang berbasis keadilan

gender.2. Advokasi kebijakan untuk menghapuskan ketidaksetaraan dan ketidakadilan terhadap

perempuan dan laki-laki dalam memperoleh pendidikan3. Alokasi anggaran pendidikan yang merata baik kaum perempuan maupun laki-laki.4. Menciptakan peluang bagi masyarakat kota maupun desa yang miskin untuk merasakan subsidi

silang dalam program orang tua asuh

BENTUK KEGIATAN :1. Pelatihan/Pendidikan untuk membangun kesadaran kritis perempuan dan laki-laki2. Pembekalan bagi guru-guru didaerah agar sensitif dan adil gender3. Memonitoring proses terjadinya kesetaraan dan keadilan dalam skses untuk pendidikan4. Mempromosikan metode dan materi pendidikan yang tidak diskriminatif.5. Kampanye penghapusan budaya yang merugikan perempuan..6. Pelatihan kesehatan dalam keluarga terutama merawat anak.7. Penyuluhan dan seminar, TOT utk mengembangkan life skill bagi orang tua sebagai pendidikan

anak termasuk Sosialisasi KKG pada masyarakat maupun para pendidik

INDIKATOR : 1. Ada alokasi anggaran yang diperuntukan bagi penguatan/pemberdayaan dan pendidikan bagi

perempuan.2. Ada program-program penguatan/pemberdayaan bagi perempuan yang disemua instansi

pemerintah, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan Kab/Kota.3. Pelatihan-pelatihan peningkatan life skill bagi perempuan

4. Seminar dan Penyuluhan

Page 81: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DAN KESEHATAN

PERMASALAHAN :1. Rendahnya pemahaman perempuan atas haknya dalam kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi2. Gizi ibu hamil dan balita cukup rendah3. Angka kematian ibu yang tinggi4. Ancaman HIV/AIDS

SASARAN :

1. Meningkatkan akses perempuan untuk mendapatkan layanan kesehatan dan informasi biaya kesehatan yang murah.

2. Memperkuat program-program kesehatan perempuan dan anak.

3. Kebijakan dalam bidang kesehatan yang sensitif gender.

4. Meningkatkan penelitian dan penyebaran informasi menyangkut kesehatan perempuan.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Menurunkan angka kematian ibu dan anak

2. Memastikan fasilitas kesehatan bisa diakses oleh perempuan.

3. Progrm perencanaan kesehatan yang sensitif gender.

4. Adanya kesadaran akan kesehatan dan hak reproduksi untuk para pembuat kebijakan.

5. Dukungan dari tokoh agama dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan anak

Page 82: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Pemaknaan Posyandu sesuai dengan kebutuhan masyarakat..2. Menjadikan Posyandu sebagai wadah untuk mendapatkan layanan info dan kesehatan bagi

perempuan dan anak.3. Perbaikan Gisi Ibu Hamil dan Balita khususnya diwilayah terpencil dan miskin

BENTUK KEGIATAN :1. Program Posyandu di Desa/Kelurahan paling tidak sebulan sekali dengan fasilitas dokter dan

perempuan kampung yang terlatih untuk layanan kesehatan perempuan dan anak.2. Adanya fasilitas yang memadai mulai dari tingkat kampung hingga kecamatan yang

berperspektif gender.3. Pendidkan gender bagi dokter dan para medis4. Restrukturisasi puskesmas dengan mempertimbangkan analisa dan metodologi gender5. Sosialisasi tentang bahaya trafiking termasuk akibat PMS..6. Penyediaan tenaga konseling kesehatan7. Program pendidikan seksual sedini mungkin. Kampanye arborsi yang aman dan adanya media

awareness untuk perempuan terhadap reproduksi.

INDIKATOR : 1. Perda menyangkut kespro dan perempuan.2. Manajemen puskesmas dan rumah sakit yang sensitif gender.3. Ruang Pelayanan Khusus bagi perempuan korban kekerasan di RS dan Puskesmas

4. Perencanaa Program Kesehaatan yang sensitif gender

5. Meningkatnya Bidan terlatih di Pedesaan

6. Meningkatnya Jumlah Dokter dan paramedis untuk pedesaan

Page 83: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DAN EKONOMIPERMASALAHAN :1. Kurangnya dukungan pemerintah terhadap ekonomi perempuan.2. Eksploitasi PSK tetap berjalan dan belum terlokaliser3. Kebijakan yang masih mendiskriminasi perempuan4. Peran ekonomi perempuan masih dianggap pelengkap ekonomi keluarga.5. Para pelaksana dibidang ekonomi dan perencana program yang masih buta gender.6. Munculnya fenomena baru yang berupa single parent yang membuat perempuan harus bertanggungjawab terhadap ekonomi keluarga.

SASARAN :

1. Memajukan hak dan kemandirian ekonomi perempuan termasuk lapangan kerja yang memadai

2. Menfasilitasi persamaan akses perempuan pada sumberdaya, kesempatan kerja, pasar dan perdagangan.

3. Menyediakan pelayanan bisnis bagi perempuan yang berpenghasilan rendah

4. Memperkuat kapasitas ekonomi perempuan dan jaringan kerja komersial.

5. Memajukan harmonisasi kerja dan tanggungjawab keluarga terhadap perempuan dan laki-laki.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Memajukan hak-hak dan pemandirian ekonomi perempuan

2. Menfasilitasi persamaan akses perempuan pada sumberdaya, kesempatan kerja, pasar dan perdagangan

3. Menyediakan layanan-layanan bisnis dan pelatihan untuk perempuan yang ekonomi lemah.

4. Memperkuat kapasitas ekonomi perempuan disertai dengan kajian ekonomi yang berbasis gender

Page 84: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Mendorong lahirnya kebijakan yang responsif gender dibidang ekonomi2. Mendorong lahirnya kebijakan yang adil dan melindungi buruh/pekerja perempuan3. Pemberdayaan tenaga kerja perempuan dan organisasi perempuan dalam usaha saling memperkuat.4. Mendorong pemerintah untuk mengeluarkan PERDA tentang Pembantu Rumah tangga.

BENTUK KEGIATAN :1. Mendorong lahirnya kebijakan yang sensitif gender dibidang ekonomi.2. Pelatihan dan keterampilan pengembangan produk, pemasaran dan manajemen.3. Menfasilitasi ketersediaan informasi dan teknologi kerakyatan bagi perempuanKesempatan

promosi dan pembentukan jaringan usaha.4. Kajian terhadap permasalahan ekonomi perempuan diSulut.5. Bantuan Teknis dalam hal penegakan hukum

INDIKATOR : 1. Ada bantuan modal bagi perempuan ekonomi mikro yang tepat sasaran.2. Ada wadah perkoperasian yang berpihak pada perempuan3. Ada pengembangan tehnologi yang ramah terhadap perempuan

Page 85: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DALAM KEKUASAAN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERMASALAHAN :1. Masih rendahnya keterlibatan perempuan baik dari segi kwantitas maupun kualitas yang dimiliki.2. Masih ada anggapan masyarakat bahwa perempuan tidak layak untuk berada diwilayah politik3. Masih Rendahnya dukungan masyarakat terhadap perempuan dalam polotik.

SASARAN :

1. Adanya powes sharing dalam proses pengambilan keputusan dan penentuan kedudukan dalam stuktur pemerintahan.

2. Mendorong untuk menjamin akses partisipasi penuh perempuan dalam struktur kekuasaan dan proses pengambilan keputusan.

3. Meningkatkan kapasitas perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Melakukan perubahan dan tata pemerintahan dan partai politik untuk memiliki kebijakan yang adil gender.

2. Membuka ruang partisipasi perempuandalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terhadap program pembangunan.

Page 86: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Mendorong Program Pemberdayaan Perempuan dalam berbagai sektor didalam struktur

pemerintahan dan partai politik.2. Pemberdayaan pusat studi perempuan pada setiap Perguruan Tinggi3. Peningkatan kapasitasi perempuan dibidang Eksekutif, Legislatif, edukatif, Judikatif.4. Pengarusutmaan gender pada sektor-sektor pemerintahan.5. Reformasi berbagai kebijakan yang masih buta gender.6. Meningkatkan keterwakilan perempun di sektor pemerintahan.7. Membangun dukungan politik bagi perempuan dan berjuang untuk mengisi kuota secara

bersanding.

BENTUK KEGIATAN :1. Penyediaan data terpilah dalam struktur pemerintahan dan partai politik.2. Traning-traning dan TOT untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan .3. Asistensi Teknis untuk Biro Pemberdayaan Perempuan mulai dari Propinsi, Kab/Kota sampai

desa/kelurahan.4. Mendorong terbentuknya kaukus perempuan di pemerintahan dan partai politik.5. Mendorong jejaring perempuan di tingkat lokal

INDIKATOR : 1. Ada peningkatan Kualitas dan kuantitas perempuan dalam posisi pengambilan kebijakan.2. Ada pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas perempuan3. Ada alokasi anggaran untuk penguatan pilitik bagi perempuan

Page 87: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

HAK AZASI PEREMPUAN DAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

PERMASALAHAN :1. Meningkatnya angka kekerasan perempuan setiap tahun.2. Banyak kasus kekerasan yang tidak terdeteksi (gunung es).3. Minimnya informasi korban kekerasan dalam proses perlindungan hukum.4. Pelayanan hukum terhadap korban kekerasan belum berperspektif gender.5. Banayaknya kasus kekerasan yang belum teradvokasi secara tuntas.6. Banyaknya pelanggaran kesepakatan kerja antara agen jasa atau majikan yang mengakibatkan kekerasan

terhadap perempuan.

SASARAN :

1. Melakukan langkah yang terpadu untuk pencegahan, penghapusan, penanganan tidak kekerasan terhadap perempuan.

2. Melakukan studi yang konprehensif terhadap berbagai kasus kekerasan perempuan.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Melakukan advokasi kebijakan yang mendorong hadirnya upaya penghapusan dan penanggulangan terhadap perempuan korban kekerasan.

2. Mendorong ketersediaan dana untuk melakukan layanan terhadap perempuan korban kekerasan.

3. Mengupayakan tersediannya tenaga yang profesional dan berperspektif gender dalam melaksankan layanan terhadap perempuan korban kekerasan.

Page 88: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Mendorong lahirnya kebijakan / Perda yang berpihak terhadap perempuan dan anak korban

kekerasan.2. Mendorong tersedianya wadah yang dapat menampung perempuan dan anak korban kekerasan.3. Hadirnya ruang pelayanan khusus hingga ke sektor-sektor di kepolisian.4. Mengupayakan agar semua RS mempunyai ruang pelayanan terpadu bagi perempuan korban.

BENTUK KEGIATAN :1. Menyiapkan legal drafting Perda tentang pelayanan terpadu terhadap perempuan korban

kekerasan.2. Melakukan kampanye untuk mendapatkan dukungan bagi hadirnya kebijakan .3. Mengupayakan advokasi anggaran berperspektif keadilan gender agar pihak-pihak yang

termarginalkan dapat memperoleh akses kesejahteraan yang sama.4. Melakukan pendidikan gender terhadap aparat kepolisian, dokter, jaksa, hakim dan para

medis.5. Pemantauan proses peradilan kasus kekerasan terhadap perempuan.6. Membangun shelter atau woman crisis centre.

INDIKATOR : 1. Tersedianya wadah pengadalayanan yang menangani perempuan dan anak korban

kekerasan 2. Ada Perda tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan 3. Ada alokasi dana diperuntukan bagi pengadalayanan dalam menangnani perempuan dan

anak korban kekerasan4. Ada pelatihan-pelatihan / pengatan kapasitas bagi aparat keamanan.5. Ada posko-posko layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan,

Page 89: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN

PERMASALAHAN :1. Kurangnya partisipasi perempuan dalam perencanaan program lingkungan.2. Pengurasan SDA yang berdampak pada kesehatan dan peminggiran ekonomi pada perempuan dan anak

perempuan.3. Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat miskin terutama perempuan mengakibatkan beban

perempuan yang diposisikn untuk bertanggungjawab pada rana domestik makin bertambah ketika mencabut subsidi BBM dan swastanisasi air bersih.

4. Teknologi yang tidak ramah terhadap perempuan mengakibatkan akses perempuan sangat kecil dan berdampak pada alat reproduksi perempuan.

SASARAN :

1. Mengikutsertakan perempuan secara aktif dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut lingkungan.

2. Semua program untuk pembangunan lingkungan yang berkelanjutan berintegrasi dengan kepedulian terhadap perempuan dan berperspektif gender.

3. Mengontrol dampak pembangunan lingkungan terhadap lingkungan.

4. Mendorong upaya untuk menjaga proverti right bagi perempuan lokal menyangkut pengetahuan dan obat-obatan.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Mengintegrasikan permasalahan perempuan dalam pengelolaan SDA.

2. Kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin terutama perempuan dan anak perempuan.

Page 90: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Program analisis gender dan sosial bagi perempuan diarea pengelolaan SDA misalnya petani dan

nelayan.2. Program advokasi bagi pengelolaan SDA berperspektif gender.3. Mendorong keterlibatan perempuan dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan

tentang pengeolaan SDA. 4. Perda tentnag pengelolaan SDA yang berbasis lingkungan.

BENTUK KEGIATAN :1. Asasmen kondisi perempuan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.2. Pendokumentasian model-model pengelolaan lingkungan yang berbasis gender .3. Penguatan / advokasi pengelolaan lingkungan berbasis gender.4. Advokasi kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan berbasis keadilan gender.5. Pengembangan dan penguatan kelompok perempuan yang berkaitan dengan pemanfaatan

lingkungan dan perlindungannya.6. Mendorong usaha produktif yang berkaitan dengan lingkungan misalnya ekowisata.

INDIKATOR : 1. Ada kebijakan yang berpihak pada perempuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan kontrol di

bidang lingkungan.2. Ada Perda pengelola lingkungan yang ramah terhadap perempuan.3. Ada program usaha yang berkembang dimasyarakat terutama perempuan dalam pengembangan

serta mendukung ekowisata di Sulut.

Page 91: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DAN MEDIA

PERMASALAHAN :1. Media belum menginformasikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perempuan.2. Peran media yang berkaitan dengan perempuan baru pada tataran pleasure saja.3. Banyak perempuan yang membutuhkan informasi baik dari pemerintah maupun pihak lain yang belum terlayani

secara maksimal.

SASARAN :

1. Meningkatkan partisipasi dan kesempatan perempuan untuk mengambil keputusan didalam dan melalui media.

2. Memajukan gambaran yang seimbang dan tidak merugikan perempuan karena gambaran yang stereotip.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Adanya kerjasama yang konstruktif antara pemerintah, kelompok p[erempuan dan media untuk membangun partisipasi perempuan dalam proses pembangunan.

2. Mengubah image yang negatif tentang perempuan Sulut dan membangun dimensi positif dari perempuan Sulut.

3. Mengupayakan hadirnya media sebagai wadah pembelajaran bagi perempuan.

Page 92: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Mendorong kepedulian media terhadap permasalahan perempuan.2. Mendorong partispasi perempuan dalam media.3. Mendorong media-media lokal untuk memiliki etika jurnalistik yang berperspektif gender. 4. Mendorong media-media lokal dalam diskusi-diskusi regional untuk merubah pola pikir bahwa

tubuh perempuan bukan untuk dieksploitasi.

BENTUK KEGIATAN :1. Pelatihan gender bagi jurnalistik.2. Seminar tentang jurnalistik yang berperspektif gender dan media watch .3. Diskusi-diskusi regional tentang peran media bagi perempuan.4. Mengaktifkan media alternatif di sekolah.5. Lomba menulis tentang isu perempuan.6. Mendisain model KIE tentang isu perempuan yang sesuai dengan kebutuhan daerah.

INDIKATOR : 1. Adanya seminar yang bertemakan tentang perempuan dan media.2. Ada pelatihan gender untuk jurnalis dan calon jurnalis.3. Ada forum untuk pemantauan media dan pemberitaannya tentang perempuan.4. Ada lomba tulis untuk isu perempuan dan gender.

Page 93: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

TRAFIKING

PERMASALAHAN :1. Tingkat kesadaran masyarakat tentang trafiking belum cukup luas, sehingga masih bisa terpengaruh dengan

iming-iming yang mengiurkan dengan gaji tinggi.2. Iming-iming gaji tinggi yang cukup menggiurkan merupakan awal terjerumusnya perempuan.3. Sosialisasi Perda masih belum cukup optimal.4. Kasus-kasus Trafiking belum diproses secara tuntas5. Penanggulangan korban trafiking belum terkonsentrasi dengan baik.6. Belum ada SOB untuk penanggulangan Korban trafiking secara terpadu

SASARAN :

1. Mengsinkronisasi Perda Trafiking dan UU Perdagangan manusia agar dapat dijalankan dengan baik oleh Pemegang Kendali, Penegak hukum dan masyarakat dalam pelaksanaannya

2. Membangun kesadaran masyarakat untuk memerangi trafiking di Sulut..

ARAH KEBIJAKAN :

1. Mendorong kampanye trafiking agar lebih efektif bagi masyarakat.

2. Adanya Pelayanan Terpadu bagi Korban-korban trafiking.

3. Adanya anggran yang cukup untuk proses sosialisasi dan penanggulangan, pnanganan rehabilitasi terhadap korban trafiking

Page 94: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Advokasi kebijakan tentang trafiking serta penegakan hukum.2. Meningkatkan kesadaran atas bahaya trafiking bagi masyarakat melalui

proses pendidikan kesadaran kritis dan Media Awareness.3. Advokasi anggaran untuk penanggulangan trafiking.

BENTUK KEGIATAN :1. Sosialisasi tentang Trafiking dan dampaknya sampai ke daerah terpincil.2. Pembentukan Tim Terpadu yang handal untuk penanganan trafiking. 3. Disain upaya penanggulangan trafiking yang dibentuk melalui focus group dan Discussion hingga

ke workshop-workshop.4. Kampanye malalui media lokal.5. Kampanye malalui sekolah sekolah Menengah Pertama dan Atas

INDIKATOR : 1. STAT harus dibentuk sampai kedesa/kelurahan dengan melibatkan para stake holder, tokoh

masyarakat, tokoh agama dan Komponen LSM yang peduli HAM.2. Adanya suntikan dana yang cukup dan continyu untuk proses penanggulangan trafiking.3. Adanya penggunaan dana yang transparan/jujur bagi masyarakat dan para pemegang kendali

untuk masalah trafiking.

Page 95: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

ANAK PEREMPUAN

PERMASALAHAN :1. Tingkat Kekerasan terhadap anak peremuan masih cukup tinggi.2. Anak perempuan yang putus sekolah masih cukup tinggi.3. Pemunculan anak-anak pengemis di perkotaan dan terdapat penggunaan tenaga kerja

anak dan perempuan melewati jam kerja.

SASARAN :

1. Adanya kebijakan khusus sementara untuk dan terutma anak perempuan maupun anak-anak umumnya.

2. Adanya penurunan angka kasus kekerasan terhadap anak perempuan.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Mendorong pemerintah untuk melahirkan perda perlindungan anak dan pemberlakuan alternatif acsion bagi anak perempuan.

2. Sosialisasi perlindungan anak dari berbagai tindak kekerasan dan eksploitasi.

3. Menyiapkan tunas-tunas baru SDM Sulut yang berkualitas.

Page 96: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Memasyarakatkan program sayang terhadap anak.2. Penelitian dan penyelidikan masalah anak di Sulut3. Menyiapkan Taman-taman murah bagi anak.4. Program peningkatan kualitas anak dengan kegiatan yang akan menambah wawasan

dan keterampilan anak.

BENTUK KEGIATAN :1. Kajian tentang masalah anak di Sulut.2. Sosialisasi UU Perlindungan Anak sampai ke pelosok desa.3. Kampanye melalui media lokal untuk sayang anak.4. Mengintensifkan program peningkatan kecerdasan anak melalui program kurikuler dan extra

kulikuler yang mudah.5. Membuat taman-taman bacaan bagi anak.6. Membuka taman baca dan taman bermain bagi anak oleh masyarakat dan pemerintah.7. Menyiapkan rumah singgah bagi anak8. Menyiapkan penjara anak tiap Kab/Kota.9. Mengaktifkan lomba-lomba bagi anak, tanamkan budaya lokal.10. Membuat Panti titipan anak di berbagai Instansi Pemerintah maupun swasta.

INDIKATOR : 1. Ada festival perempuan bertemakan tentang Anak Perempuan

Page 97: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DAN PERDAMAIAN

PERMASALAHAN :1. Partisipasi perempuan dalam perdamaian masih kurang dilibatkan2. Dalam Kasus Pertikaian antara kampung di Sulut sering perempuan

yang menjadi korban.

ARAH KEBIJAKAN :

1. Mendorong pluralisme dikalangan masyarakat Sulut dengan melibatkan peran perempuan yang lebih konkrit.

2. Mendorong partisipasi perempuan dalam upaya perdamaian dengan meningkatkan model-model perdamaian yang telah dikembangkan.

3. Menjadikan perempuan sebagai ageny of peace building di Sulut.

Page 98: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Revolusi konflik dan early warning system berbasis gender.2. Kajian tentang perempuan dan konflik di Sulut.3. Penguatan kapasitas perempuan dalam upaya peace building.

BENTUK KEGIATAN :1. Analisis dan kajian konflik yang berbasis gender di Sulut.2. Seminar dan workshop tentang perempuan dan perdamaian.3. Dialog antar umat beragama berperspektif gender.4. Festival perempuan dan perdamaian.5. Mengaktifkan peran dan fungsi.6. antar umat beragama.

INDIKATOR : 1. Adanya festival perempuan yang bertemakan perempuan dan perdamaian.

Page 99: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PEREMPUAN DI WILAYAH PERBATASAN

PERMASALAHAN :1. Kurangnya akses informasi yang dimiliki baik oleh pemerintah maupun

masyarakat terhadap masalah perbatasan.

SASARAN :

1. Mendorong kesadaran wilayah dan warga negara bagi masyarakat di wilayah perbatasan khususnya perempuan.

2. Meningkatkan kesadaran untuk bela negara

3. Memenuhi kebutuhan startegis bagi perempuan di wilayah perbatasan..

ARAH KEBIJAKAN :

1. Adanya kebijakan untuk bela negara bagi warga di perbatasan

2. Memperkokoh pilar terdepan wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

3. Prioritas pembangunan diwilayah perbatasan negara.

Page 100: Peranan Pejabat Perempuan Dalam Pembangunan Berwawasan Gender

PROGRAM :1. Peningkatan kesadaran bagi masyarakat khususnya perempuan2. Peningkatan layanan pemerintah bagi masyarakat yang termarginalkan

oleh jarak dan memiliki arti penting dalam upaya mempertahankan negara.

BENTUK KEGIATAN :1. Pendidikan tentang kewarganegaraan.2. Asassment kebutuhan perempuan diwilayah perbatasan.3. Peningkatan ekonomi bagi perempuan.4. Peningkatan layanan kesehatan.5. Mengembangkan sistem monitoring kewilayahan yang berbasisi gender.6. Membangun jaringan kerja dan informasi bagi masyarakat dalam upaya membangun solidaritas

sesama masyarakat.

INDIKATOR : 1. Tersedianya fasilitas pendukung yang memadai dibidang kesehatan dan ekonomi.2. Adanya model dan pelaksanaaan monitoring kewilayahan paling tidak ditingkat desa dan

kecamatan.3. Adanya proses pendidikan bagi kelompok-kelompok perempuan.