peranan perempuan rom - core.ac.uk · kerajaan dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen...

114
IAIN ANTASARI PRESS 2014 PERANAN PEREMPUAN BANJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM ABAD XIX DAN XX SALASIAH

Upload: vuongcong

Post on 06-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

i

IAIN ANTASARI PRESS2014

PERANAN PEREMPUAN BANJARDALAM PENDIDIKAN ISLAM ABAD

XIX DAN XX

SALASIAH

Page 2: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

ii

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

PERANAN PEREMPUAN BANJAR DALAMPENDIDIKAN ISLAM ABAD XIX DAN XX

PenulisSalasiah

Cetakan I, Desember 2014

Desain Cover:Luthfi Anshari

Tata Letak:

Sahriansyah

Penerbit:IAIN ANTASARI PRESS

JL. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin 70235Telp.0511-3256980

E-mail: [email protected]

Percetakan:Aswaja Pressindo

Jl. Plosokuning V No. 73 Minomartani, NgaglikSleman YogyakartaTelp. 0274-4462377

E-mail: [email protected]

15.5 x 23 cm; viii + 106 halaman

ISBN: 978-602-0828-15-2

Page 3: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah, berkat Allah SWT, tesis yangberjudul; “Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan IslamAbad XIX dan XX”, telah penulis selesaikan. Penulis meram-pungkan tesis ini dengan menggunakan sumber-sumber tulisanyang penulis dapatkan di perpustakaan terutama perpustakaanpascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, dan wawancara padatokoh yang bersangkutan, di samping sumber-sumber lainnya.Kemudahan fasilitas dan dukungan dari pihak yang terkaitsangatlah membantu semangat penulis dalam menyelesaikanpenulisan tesis ini.

Melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima-kasih kepada semua pihak, yang telah ikut berperan danmembantu dalam penyelesaian tesis ini, kepada:1. Bapak Dr. H. Ridhahani Fidzi, M. Pd. Selaku Ketua Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telahbersedia menerbitkan tesis ini.

2. Drs. H. Ahdi Makmur, M.Ag, Ph.D dan Dr. Saifuddin, M.Ag,sebagai pembimbing I dan Pembimbing II, yang telahmembimbing, mengarahkan, mempertajam kalimat danmengoreksi tulisan dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

3. Direktur beserta seluruh jajaran Pascasarjana IAIN AntasariBanjarmasin, yang telah memberikan kemudahan tanpahambatan serta fasilitas yang baik dan memuaskan.

Page 4: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

iv

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

4. Dr. Irfan Noor, M.Hum dan Dr. Sabirin, M.Si, yang telahmemberikan keilmuannya tentang metodologi penelitian.

5. Perpustakaan Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, yangtelah memberikan kemudahan dalam pelayanan peminjamanbuku-buku yang penulis perlukan.

6. Kedua orangtuaku abah mama yang selalu mendo’akankeberhasilan dan kesuksesanku, suamiku Budian Noor yangbegitu memahami kesibukanku, putriku Farras FanjrinaAisyah yang tidak henti-hentinya memberikan semangatkepadaku.

7. Sumber dan tokoh terkait yang telah bersedia diwawancaraidan rekan-rekan perempuan yang tergabung di BKOW,HWK, KPPG, Partai Golkar dan lainnya.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satupersatu yang telah membantu dalam kelancaran penulisantesis ini.

Atas segala dukungan serta sumbangsih, baik berupa morilmaupun meteriil kepada penulis, semoga Allah SWTmemberikan balasan kebahagiaan baik dunia maupun akhirat.

Akhir kata dengan segala keridhoanNya penulis mengu-capkan “Alhamdulillahi robbil’alamin”.

Banjarmasin, Desember 2014

Penulis

Page 5: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

v

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR................................................................. iiiDAFTAR ISI ..................................................................................vBAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................. 1B. Fokus Penelitian .......................................................... 6C. Rumusan Masalah ...................................................... 6D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................. 7E. Tinjauan Pustaka ........................................................ 8F. Metode Penelitian ....................................................... 9G. Sistematika Penulisan .............................................. 14

BAB II SEJARAH MASUKNYA ISLAM DANBERKEMBANGNYA PENDIDIKAN ISLAM DIKALIMANTAN SELATAN ..................................... 15

A. Sejarah Masuknya Islam Di KalimantanSelatan ........................................................................ 151. Kalimantan Selatan Sebelum Datangnya

Islam ...................................................................... 152. Penyebaran Agama Islam .................................. 18

B. Perkembangan Pendidikan Islam Di KalimantanSelatan ........................................................................ 23

Page 6: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

vi

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

1. Jaringan Sosial Pendidikan Islam ..................... 242. Pendidikan Setelah Masuk Pengaruh Barat .... 303. Diskiminasi Pendidikan di Sekolah

Pemerintah ........................................................... 324. Pendidikan di Kalimantan Selatan .................. 36

BAB III GENDER DAN GERAKAN PEREMPUANDALAM PENDIDIKAN .......................................... 45

A. Diskursus Gender .................................................... 451. Bias Gender dalam Pendidikan......................... 472. Keadilan dan Kesetaraan gender dalam .......... 493. Problem Gender dalam Pendidikan ................ 504. Pendidikan dalam Memandang Gender ......... 52

B. Pesantren dan Pergerakan Perempuan Banjar ..... 531. Pendidikan Pesantren Untuk Kaum

Perempuan ........................................................... 532. Profil Pesantren di Kalimanatan Selatan ......... 553. Pergerakan Organisasi Perempuan Islam ....... 63

BAB IV KIPRAH PEREMPUAN BANJAR DALAMPENDIDIKAN ISLAM DI KALIMANTANSELATAN ................................................................... 73

A. Fatimah Abdul Wahab Bugis ................................. 73B. Fatmah Sakrani ......................................................... 76C. Dra. Hj.Izzatil Hasanah............................................ 79D. Hj. Komariah Mas’ud, BA ....................................... 81E. Hj. Zaleha Soleh ........................................................ 82F. Dra. Hj.Fahriyah........................................................ 84G. Hj. Umi Kalsum ........................................................ 85H. Dra.Hj. Siti Asiah ...................................................... 87I. Hj. Sarifah Rugayah .................................................. 88J. Hj. Aulia Azizah ........................................................ 90K. Hj. Sri Harmini, M.Pd .............................................. 92

Page 7: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

vii

BAB V PENUTUP .................................................................. 95A. Kesimpulan ................................................................ 95B. Rekomendasi ............................................................. 96

KEPUSTAKAAN ....................................................................... 97RIWAYAT HIDUP .................................................................... 105

Daftar Isi

Page 8: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

viii

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Page 9: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahKultur kekeluargaan di Kalimantan Selatan adalah patriarki.

Kaum laki-laki mempunyai hak istimewa dibandingkan kaumperempuan. Patriarki tersebut ada sejak masuknya agama Is-lam di Kalimantan. Sebelum masuknya Islam di Kalimantan,masyarakat tidak mengenal patriaki. Ini bisa dilihat dari catatansejarah ikon keberadaan Putri Junjung Buih. Dalam sebuahhikayat, Putri Junjung Buih dianggap sebagai tokoh sejarahmitos, yang menjadi lambang ikon perempuan Banjar dengangambaran kesempurnaan kecantikan, kekayaan, kekuasaan,kesaktian, kecerdasan serta kepemimpinan. Budaya kesetaraangender ini sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu Budha NegaraDipa, yang tidak membedakan antara kedudukan laki-laki danperempuan.

Dayak Meratus yang merupakan penduduk mayoritaskerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemenpenting dari terbentuknya suku Banjar, mempunyai kepercayaanadanya salah satu Tuhan perempuan, dewa-dewa (dewi) perem-puan dan manusia-manusia pertama perempuan yang kedudu-kannya sejajar dengan Tuhan jenis laki-laki.1 Pada zaman kera-jaan Dipa itulah, Putri Junjung Buih bertahta sebagai ratupenguasa di bumi Lambung Mangkurat.

1 Humaidy, Putri Junjung Buih Ikon Kesetaraan Perempuan Banjar, dalam JurnalKandil Melintas Tradisi, 2006, Edisi 11, Tahun III, Nopember-Januari, Banjarmasin,LK-3 (Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan), h.53.

Page 10: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

2

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Sejak masuknya Islam di Kalimantan Selatan sekitar abadke-16 yang dibawa oleh kesultanan Demak melalui perda-gangan, kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu berubahmenjadi Islam yang dipimpin oleh Sultan Suriansyah denganstruktur pemerintahan yang dipengaruhi oleh budaya Jawa.Budaya Jawa juga berpaham patriarki di mana waktu itu paraperempuan dianggap hanya sebagai pelengkap dan selir paralaki-laki.2 Selain itu, budaya Islam zaman dulu juga menganggapperempuan adalah seorang yang lemah dan kurang akal.3

Permasalahan dasar yang dihadapi perempuan secaraumum di Kalimantan Selatan adalah ketidakadilan gender danbudaya patriarki yang telah mengakar dalam tradisi budayaBanjar. Pandangan yang berkembang di masyarakat tentangperempuan adalah menjadikan perempuan tidak leluasaberkiprah di ruang publik. Masyarakat terlanjur berpandanganbahwa perempuan hanya bisa berkiprah di ruang privasi ling-kungan rumah. Akibatnya, muncul kesenjangan sosial antaralaki-laki dan perempuan.

Salah satu solusi yang ditawarkan para pemerhati masalahperempuan untuk mengatasi masalah tersebut adalah melaluigender analysis. Analisis gender memberikan perangkat teoritikyang dapat digunakan untuk memahami sistem ketidakadilansosial. Analisis gender membantu memahami bahwa pokokpersoalannya adalah sistem dan struktur yang tidak adil, di manabaik laki-laki maupun perempuan menjadi korban dan me-ngalami dehumanisasi karena ketidakadilan gender, sementarakaum laki-laki menjadi dehumanisasi karena melanggengkanpenindasan gender. 4

Hak wanita untuk menuntut ilmu merupakan hal mendasardan dijamin dalam Islam. Bahkan sebenarnya Islam mewajibkan

2 Lihat Naning Pranoto, Her Story : Sejarah Perjalanan Payudara: Mengungkap SisiTerang-Sisi Gelap Permata Perempuan, Jogyakarta: Kanisius, 2010.h.101.

3 Lihat Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita Jilid I, Jakarta: Gema InsaniPress, 1997.h.30.

4 Mansour Fakih, “ Gender dalam Politik; Suatu Dekonstursi Faham Keagamaan”dalam M. Jadul Maula, Otonomi Perempuan Menabrak Ortodoksi, Yogyakarta, LKPSM,1999. h.16.

Page 11: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

3

wanita untuk mencari ilmu. Rasul SAW bersabda,” mencari ilmuadalah wajib bagi setiap muslim”. Hadits Nabi SAW tersebutjelas-jelas menyatakan keterlibatan pria dan wanita dalammenuntut ilmu.5 Hadits tersebut mengisyaratkan agar perem-puan menuntut ilmu untuk meningkatkan kualitas diri. Paraperempuan diharapkan untuk bisa menuntut ilmu yang lebihtinggi, bersekolah ke jenjang yang bisa membuat diri merekaberkualitas. Kuliah banyak dipilih oleh para perempuansekarang, baik S1, S2 maupun S3. Sekolah dengan jenjang yanglebih tinggi memberikan kesempatan bagi perempuan untukbisa ikut berkiprah di ranah publik terutama bidang pendidikan.Perempuan terdidik akan melahirkan generasi terdidik dananak-anak yang cerdas.Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 97:

“Siapa yang melakukan perbuatan baik, baik laki-laki maupunperempuan, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baikdan akan Kami berikan balasan lebih baik dari yang merekakerjakan.”

Islam sebagai rahmatan lil alamin. Hadirnya Islammenghapus diskriminasi terhadap perempuan. Laki-laki danperempuan akan mendapat ganjaran yang sama sesuai denganupaya masing-masing.

Pada abad XX, geliat pergerakan perempuan di Indonesiasudah mulai tampak. Akan tetapi, pergerakan perempuan Is-lam masih relatif sedikit bila dibandingkan dengan gerakanperempuan pada umumnya yang muncul pada saat itu, apalagidi dunia pesantren. Meski demikian, gerakan perempuan Islamtelah memberikan konstribusi dan patut diperhitungkan.6

5 Yusuf Qaradhawi, Fikih Wanita, Bandung: Penerbit Jabal, 2006, h.17.6 Samsul Nizar, Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual Pendidikan Islam di Nusantara,

Jakarta: Kencana Prenada Medi Group, 2013, h.206.

Pendahuluan

Page 12: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

4

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Dalam dunia pendidikan Islam di abad ini, para perempuansudah menunjukkan keeksistensiannya, bergerak perlahan hing-ga muncul sebagai sebuah ikon yang dikenal dengan perjuanganperempuan dalam kesetaraan gender. Para tokoh perempuansilih berganti mengadakan seminar-seminar yang bertajukkeadilan dan kesetraaan gender. Demokrasi pendidikan telahmemberikan akses yang sama antara laki-laki dan perempuanuntuk mendapatkan kualifikasi kemanusiaan yang sebelumnyadianggap sebagai suatu yang ‘inheren’ hanya di diri laki-laki.7

Di deaerah Kalimanatan Selatan, memberikan kesempatanpendidikan bagi para perempuan baik pesantren maupunsekolah umum sudah terbuka, sehingga bermunculanlah perem-puan-perempuan yang memiliki kemampuan pengetahuan yangtinggi.

Perempuan dalam sejarah pendidikan Islam di KalimantanSelatan tercatat sudah ada sejak awal abad ke-19. Fatimah bintiAbdul Wahab Bugis yang lahir sekitar tahun 1775 adalah seorangperempuan pertama yang menggeluti dunia pendidikan danterlahir sebagai cucu pertama perempuan dari ulama besarSyekh Muhammad Arsyad Al- Banjari. Beliau mewarisi ilmu-ilmu dari kakeknya seperti Ilmu Arabiyah, Ilmu Tafsir, ImuHadist, Usuluddin, Fiqih dan lain sebagainya8. Fatimah menjadiguru kaum perempuan di zamannya. Fatimah dilahirkan diMartapura dengan lingkungan keluarga yang terdidik karenakakeknya adalah seorang ulama besar di nusantara. Ayahnyabernama Abdul Wahab Bugis. Dia seorang mufti atau tuan guru.Ibunya bernama Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad adalahseorang guru mengaji untuk kaum perempuan di zamannya.Dalam sejarah, Fatimah disebut sebagai seorang penulis bukuParukunan Besar atau yang dikenal dengan Parukunan Jama-luddin atau Kitab Kuning, tetapi karena adanya suatu budayapatriarki waktu itu, maka Fatimah malu mengekspos namanya,sehingga kitab tersebut menggunakan nama pamannya yang

7 Siti Ruhaini Dzuhayatin, Kegelisahaan Perempuan Rekonstuksi Sayariah, dalam JadulMaula (ed), Otonomi Perempuan Menabrak Ortodoksi, Yogyakarata:LKSPSM, 1999, h.153.

8 Lihat Abu Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Tuan Haji Besar),Martapura: Madrasah Sullamul Ulum Dalam Pagar, 1996, h.111.

Page 13: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

5

benama Mufti H. Jamaluddin bin Syekh Muhammad Arsyad.Kitab Kuning atau Parukunan tersebut, telah banyak dipakaisebagai literatur belajar di Pesantren-Pesantren, baik di Indone-sia, Malaysia maupun Negara- Negara Asia Tenggara lainnya.

Setelah Fatimah, muncul lagi nama seorang perempuanpendidik yaitu Hj.Fatmah Sakrani (1897 – 1980), Dia dilahirkandi Barabai tahun 1897, orang tuanya bernama Japeri. Dia adalahseorang guru Kweekling, kemudian guru Sekolah Dasar Perem-puan di Kandangan pada tahun 1913, selanjutnya ia menjadiguru khusus menulis aksara Latin dan bahasa Melayu padaSekolah Islam (1916- 1918). Setelah itu, dia diangkat menjadiKepala Volkschool Putri di Kandangan pada tahun 1920.9 Fatmahadalah pendiri Taman Kanak-Kanak Bustanul Atfal di Amuntai,dia juga seorang perempuan penggerak pendidikan di bawahnaungan Aisyiah ( Perempuan Muhammadiyah).

Pada abad XX para perempuan Banjar sudah sangat eksisdi dunia pendidikan. Guru-guru perempuan sudah sangatbanyak, baik untuk pengajar di TK, SD, SMP maupun SMA.Dosen-Dosen perempuan di universitas juga banyak. Perempuanpenceramah atau disebut Guru Pambacaan tidak kalah banyakdari guru lelaki. Ada beberapa nama yang penulis kumpulkanuntuk penelitian tesis ini, diantaranya dua tokoh di atas yaituFatimah Abdul Wahab Bugis dan Fatmah Sakrani, juga tokoh-tokoh perempuan seperti Hj.Noor Latifah Said (Pendiri danPencetus TPA Iqro) , Prof.Dr. Hj. Juhairiah (Dosen IAIN) , Dra.Hj. Masyitah Umar, M.Hum (Dosen IAIN), Dra. Hj. Ajeng Kartini(Dosen Uniska), Dra.Hj. Izzatil Hasannah (Penceramah & PolitisiPartai Golkar), Hj.Syarifah Rugayah (Pemilik Yayasan dan PolitisiPartai Golkar), Dra. Hj. Fahriyah (Guru dan Aktivis Perempuan),Hj. Zaleha Saleh ( Guru dan Penceramah), Hj. Alfisyah, S.Ag,M.Hum (Dosen FKIP Unlam), Hj. Jubaidah (Penceramah), Hj.Syamsiah (Penceramah), Dra. Hj. Ruwaida Samsuardi (Guru danaktivis Aisyiyah), Hj. Umi Kalsum (Penceramah), Hj. RusdianaAbdan (Penceramah), Hj. Rusmini Hanel (Penceramah), Hj. Aulia

9 Aggraini Antemas, Mutiara Nusantara, Amuntai: Mega Saputra, 1988, h.80-81,dalam Kandil, Jurnal Kebudayaan, (Nov-Jan, 2006), (2:3), h.8-9.

Pendahuluan

Page 14: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

6

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Azizah (Yayasan Pendidikan/ Aktivis Perempuan), Hj.Komariah(Penceramah / Depag), Hj. Siti Asiah (Guru), Mastiah Masri(Guru dan Aktivis Aisyiah), Hj. Sri Harmini, MPd (Pengajar danAktivis Perempuan).

Penelitian ini penulis batasi hanya mengambil beberapa darinama tokoh perempuan di atas, yang penulis anggap sangatbesar kiprahnya. Penelitian tesis ini diberi judul : “PerananPerempuan Banjar Dalam Pendidikan Islam Abad XIX danXX”. Penelitian ini memberikan gambaran perjuangan paraperempuan dengan menampilkan wajah-wajah perempuanBanjar dalam berkiprah dan bergelut di dunia pendidikan Is-lam di Kalimantan Selatan.

B. Fokus PenelitianKajian dalam penelitian ini memfokuskan pada peranan

perempuan di bidang pendidikan Islam, mengkaji profil ataubiografi beberapa perempuan pendidik (guru sekolah, dosen,para ceramah, guru mengaji, maupun pemilik yayasan pendi-dikan Islam), yang berkiprah pada abad ke-19 sampai abad ke-20.

C. Rumusan MasalahTesis ini mencoba mengkaji peran perempuan dalam pendi-

dikan di Kalimantan Selatan, baik dari segi ketokohan sebagaiseorang pendidik langsung yang disebut sebagai seorang guru/dosen, maupun sebagai pendiri sebuah yayasan/ sekolah yangsekolahnya sangatlah membawa manfaat sebagai wadah pen-didikan Islam bagi masyarakat kalimantan Selatan. Peranan paratokoh perempuan tersebut telah mampu membuat sebuahkomunitas pendidikan Islam bagi perempuan, sehingga dapatmembantu menumbuhkan kesamaan derajat antara laki-laki danperempuan. Hal ini akhirnya menumbuhkan sebuah identitasbaru yang lebih memberikan penghargaan di berbagai sektorkehidupan para perempuan.

Berdasarkan realita, penulis akan memaparkan untukmemudahkan penulisan dan kejelasan permasalahan. Oleh

Page 15: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

7

sebab itu, rumusan pokok dalam kajian ini adalah bagaimanaperanan perempuan Banjar dalam berkiprah di dunia pendi-dikan mulai abad ke-19 sampai abad ke-20. Ada beberapapertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian atau kajianpada tulisan ini.1. Bagaimana awal mula atau sejarah perkembangan pendidi-

kan Islam bagi perempuan pada umumnya dan perempuanBanjar pada khususnya di Kalimantan Selatan?

2. Bagaimana penerimaan masyarakat Banjar yang berpahampatriarki terhadap perkembangan kesetaraan gender dalampendidikam di Kalimanatan Selatan?

3. Bagaimana peranan perempuan Banjar dalam pendidik Is-lam baik sebagai pendidik, pelopor pendidikan maupun seba-gai pemilik yayasan pendidikan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini,maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Mengetahui gambaran tentang perkembangan pendidikan

Islam bagi perempuan pada umumnya dan perempuanBanjar pada khususnya di Kalimantan Selatan

b. Mengetahui pandangan masyarakat Banjar yang pada dasar-nya berpaham patriarki terhadap perkembangan kesetaraangender dalam pendidikan di Kalimantan Selatan.

c. Mengetahui kiprah para perempuan Banjar dalam bidangpendidikan Islam di Kalimanatan Selatan.

2. Manfaat PenelitianManfaat penelitian sebagai berikut :

a. Secara teoritis, penelitian ini akan bermanfaat bagi masyarakatakedemik, yaitu sebagai sumber bahan bacaan bagi merekayang ingin mengetahui atau memperdalam pengetahuantentang para tokoh perempuan Banjar yang berkiprah didunia pendidikan Islam, baik sebagai dosen, guru sekolah,

Pendahuluan

Page 16: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

8

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

guru mengaji, penceramah maupun pendiri yayasan pen-didikan Islam.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini bisa menjadi sumberinformasi yang luas bagi peminat dan pemerhati perempuan,lembaga pendidikan, serta lembaga pemerintah.

E. Tinjauan PustakaSehubungan dengan kajian penelitian yang berjudul

“Peranan Perempuan Banjar Dalam Pendidikan Islam Abad XIXdan XX”, maka penulis mengkaji beberapa literatur atau bahanbacaan, seperti buku yang berjudul Maulana Syekh MuhammadArsyad Al Banjari (Tuan Haji Besar) oleh Abu Daudi (1996). Dalambuku ini, Abu Daudi menguraikan tentang sejarah dan silsilahkesultanan Banjar, serta silsilah keturunan Syekh MuhammadArsyad Al Banjari yang merupakan kakek dari Fatimah. Seba-gaimana yang dijelaskan Abu Daudi bahwa Alimatul FadhilahFatimah adalah seorang guru untuk kaum perempuan di sam-ping saudara laki- lakinya yang bernama Mufti H. MuhammadAs’ad yang menjadi guru kaum laki- laki.10

Martin Van Bruinessen (1995), dalam bukunya Kitab Kuning,Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, menge-mukakan tentang seorang perempuan penulis kitab kuning yaituFatimah Abdul Wahab Bugis. Dengan berbagai alasan, kitab inidiakui atau ditulis sebagai karya Jamaluddin ( paman dariFatimah Abdul Wahab Bugis). Karya tersebut dikenal dengannama “Parukunan Jamaluddin”, padahal penulisnya ataupenyusunnya adalah seorang perempuan yang bernama FatimahAbdul Wahab Bugis.

Saifuddin (2009), dalam Jurnal Studi Islam Kalimantan, Al-Banjari, Volume 8, Nomor 2, Juli 2009, yang diterbitkan diBanjarmasin, oleh PPS IAIN Antasari, Peran Fatimah Binti AbdulWahab Bugis dalam Sejarah Pendidikan Perempuan di Kalimantan,mengungkapkan tentang Fatimah dan keikutsertaannya dalampendidikan Islam, terutama pendidikan di kalangan perempuan.

10 Abu Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Tuan Haji Besar),Martapura: Madrasah Sullamul Ulum Dalam Pagar, 1996, h.111.

Page 17: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

9

Saifuddin (2013), Ulama Perempuan Idiologi Patriarki danPenulisan Kitab Kuning, memaparkan tentang sosial intelektualulama perempuan ditengah masyrakat yang berpaham patriarkidi Kaliman tan Selatan

Ramli Nawawi (1992), dalam bukunya Sejarah Pendidikan diKalimanatan Selatan, menguraikan tentang perjalanan perkem-bangan pendidikan di Kalimantan Selatan dari jaman belanda,jepang sampai kemerdekaan, hingga berdirinya perguruan-perguruan tinggi.

Zuhairini (2008), Sejarah Pendidikan Islam, mengemukakantentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dariwaktu ke waktu, sejak zaman lahirnya Islam sampai denganmasa sekarang.

Penulis juga mengkaji beberapa buku umum di antaranyaSamsul Nizar (2013), dalam bukunya Sejarah Sosial & DinamikaIntelektual Pendidkan Islam di Nusantara, menelaah kemunculandan perkembangan tradisi keilmuan dan dinamika pendidikanIslam di Nusantara yang berkaitan dengan kondisi lingkunganyang mengitarinya. Dia juga menggambarkan pengaruh dinami-ka sosial religius masyarakat Islam terhadap bentuk pendidikanyang berkembang di Nusantara. Kebebasan Perempuan oleh AbdulHalim Abu Syuqqah (1997). Buku ini mengemukakan tentangkebebasan perempuan dalam hal pendidikan, kehidupan sosialdan lain-lain. Jajad Burhanuddin (2002) dengan bukunya UlamaPerempuan Indonesia, telah menguraikan tentang kiprah paraulama perempuan. Nurjannah Ismail (2003) dengan bukunyaPerempuan dalam Pasungan: Bias Laki- Laki dalam Penafsiran, telahmengkaji tentang kesetaraan perempuan dengan landasan surahAl-Qur’an surat An-Nisa yang membicara banyak hal tentangperempuan.

F. Metode PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif

dengan pendekatan sosio-historis. Fokusnya pada teori dananalisis terhadap aktivitas sosial yang ada di dunia pendidikanIslam terutama pendidikan khusus perempuan. Profil pencetus

Pendahuluan

Page 18: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

10

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

pendidikan perempuan di Kalimantan yang bermula pada abadke-19 diawali dengan kiprah seorang perempuan yang bernamaFatimah binti Abdul Wahab Bugis di daerah Martapura Kabu-paten Banjar, dianalisis dengan pendekatan sosio historis denganmembaca tulisan-tulisan atau buku-buku teks yang menceri-takan profil yang bersangkutan. Penelitian selanjutnya yaituprofil Hj.Fatmah Sakrani, seorang pegiat dan penggerak pen-didikan di daerah Amuntai sekitar tahun 1897-1980. Selajutnyaprofil para perempuan pendidik atau perempuan yang bergerakdi dunia pendidikan Islam abad ke-20, seperti : Hj. Komariahseorang perempuan berkarir sebagai guru, penceramah sertabergerak di bidang ormas perempuan dan ormas Islam. Dra.Hj.Izzatil Hasannah seorang perempuan yang karirnya diawalisebagai seorang guru Madrasah di Barabai, beliau sekarang aktifdi partai politik, pernah menjabat sebagai Anggota DPR dariFraksi partai Golkar, kegiatan sehari-hari beliau adalah membe-rikan ceramah Agama di majelis-majelis perempuan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggali jejakmasa lampau sebuah biografi. Karena itu penulis menggunakanmetode sejarah biografi dan sosial dengan acuan beberapa bukubacaan metode sejarah.11 Pelaksanaan penelitian ini penulis awalidengan pengumpulan data, proses kritik sumber (eksternal daninternal), baik sumber primer maupun sumber sekunder ( arsip,buku-buku, artikel ilmiah). Langkah berikutnya melakukankomparasi antara satu fakta dengan fakta yang lain, sehinggafakta menjadi valid dan terhimpun. Penulis akan melakukaninterpretasi data sebagai berikut:

1. Tempat PenelitianPenelitian ini bersifat lokal, oleh sebab itu batasan penelitian

adalah wilayah Kalimantan Selatan. Untuk memudahkanpenelitian, tempat dan profil yang diobservasi atau yang akanditeliti hanya di wilayah Kalimantan Selatan.

11 Untuk memahami metode sejarah , penulis membaca buku antara lain ; WPoesporojo,1987, Subyektivitas dalam Historiografi, Suatu Analisis Kritis Validitas MetodeSubyektif- Objektif dalam Ilmu Sejarah, Bandung: CV Remaja Karya., 1987; SartonoKartodirjo, Pendekatan Ilmu Sejarah, Jakarta: Gramedia, 1993, Kuntowijoyo, MetodologiSejarah, (Jokjakarta: Yayasan Benteng Budaya 2003).

Page 19: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

11

2. Sumber DataMengungkapkan kisah manusia dengan gejala sosial

memerlukan berbagai sumber data, baik sumber primer maupunsekunder. Untuk sumber primer pada tesis ini diperoleh dariPerpustakaan Museum Negeri Lambung Mangkurat Banjarma-sin, Untuk sumber sekunder berbentuk laporan hasil penelitian,artikel jurnal, majalah, dan buku- buku, diperoleh dari perpusta-kaan yang ada di Kalimantan Selatan, seperti PerputakaanDaerah Kaliman Selatan, Perputakaan Kota Banjarmasin,Perputakaan IAIN Antasari Banjarmasin, Perputakaan PPS IAINAntasi Banjarmasin, Perputakaan IPS FKIP UNLAM Banjarmasindan toko buku. Selain pengkajian pustaka, pengkajian sejarahbiografi dengan sumber terbatas dilakukan oleh penulis melaluiobservasi langsung, interview, dan pengisian angket kepadatokoh yang masih hidup atau kepada ahli waris apabila tokohnyasudah meninggal dunia.

3. Teknik Pengumpulan DataTenik pengumpulan data ini menggunakan metode sejarah

biografi, yang dilakukan melalui beberapa tahapan atau langkah.Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Tahap heuristik (mencari sumber), yaitu penulis mengumpul-kan sumber-sumber dengan menggunakan sumber lisan, dansumber tulisan. Untuk menggali sumber tertulis, penulismelakukan observasi ke perpustakaan yang ada di Kaliman-tan Selatan, ke museum dan toko-toko buku. Untuk lisan, pe-nulis melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh perempuanapabila mereka masih hidup untuk memberikan kesahihaninfo yang akan ditulis, bila sudah meninggal dengan keluargadekat mereka yang masih hidup.

2. Tahap Kritik (penyelidikan), yaitu penulis melakukan kritikbaik ekstern maupun intern. Kritik ekstren adalah teknikpenelitian terhadap sumber-sumber yang akan digunakandalam penelitian untuk mengetahui kebenaran sumber, baiksumber lisan maupun sumber tulisan. Kritik intern adalahteknik mengungkap jalannya peristiwa, yakni keterkaitan

Pendahuluan

Page 20: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

12

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

dengan sumber yang benar dengan tujuan penelitian sehinggacerita itu bisa dipercaya.

3. Interpretasi (rangkaian fakta), yaitu proses menetapkanmakna bagi seluruh cerita masa lampau yang dikonstruksidan saling berhubungan dengan melakukan penafsiranterhadap berbagai sumber yang telah diverifikasi pada tahapkritik.

4. Historiografi (penyajian), yaitu tehnik merangkai fakta me-lalui kisah sejarah hidup yang dibuat dalam bentuk biografi.Berdasarkan isinya biografi tokoh-tokoh perempuan tersebutditulis menurut:a. Biografi perjalanan hidup, isinya berupa perjalanan hidup

lengkap atau sebagian yang paling berkesan.b. Biografi perjalanan karir, isinya berupa perjalanan karir

dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perja-lanan karir dalam mencapai sukses tertentu.

Berdasarkan sisi penulisan, biografi mereka ditulis menurut:a. Authorized biography, yaitu biografi yang penulisannya

seizin atau sepengetahuan tokoh didalamnya.b. Unauthorized biography, yaitu ditulis tanpa sepengetahuan

atau izin dari tokoh di dalamnya (tokoh telah wafat).

4. Teknik Analisis DataTeknik analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang dibuat

secara bertahap yaitu: reduksi data (data reduction), penyajiandata (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi(conclusion drawing/ verification).12 Secara umum Miles danHuberman membuat gambaran seperti pada gambar berikut.Dan beranggapan bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatanyang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

12 Milles,M.B. Dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, PenerjemahTjetjepRohendi, (Jakarta: UI Press, 1992), h.16.

Page 21: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

13

Komponen- komponen Analisis Data; Model Alir

Reduksi Data, Reduksi data diartikan sebagai prosespemilihan, pemusatan perhatian pada pada penyederhanaan,pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul daricàtatan-catatan tertulis di lapangan. Selama pengumpulan databerlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya (membuatringkasan, mengkode, menelusur tema, rnembuat gugus-gugus,membuat partisi, menulis memo). Reduksi data/proses-transfor-masi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampailaporan akhir lengkap tersusun.

Penyajian Data, Alur penting yang kedua dan kegiatananalisis adalah penyajian data. Miles dan Huberman membatasisuatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yangmemberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan danpengambilan tindakan. Beraneka penyajian yang dapat di-temukan dalam kehidupan sehari-hari; surat kabar sampaiinternet . Dengan melihat penyajian-penyajian ini maka penulisakan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yangharus dilakukan lebih jauh dalam menganalisis ataukah me-ngambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat.

Menarik Kesimpulan/ Verifikasi, Kegiatan analisis ketigaadalah menarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam kegiatanini data harus diuji kebenarannya, dan kecocokannya, yangmerupakan validitasnya.

Pendahuluan

Page 22: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

14

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

G. Sistematika PenulisanPenulisan penelitian ini terdiri dari atas lima bab, yang

secara garis besar adalah sebagai berikut:Bab pertama adalah pendahuluan, meliputi uraian tentang

latar belakang, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan pene-litian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, danbagian akhirnya ditulis sistematika penulisan untuk memberikangambaran mengenai isi penelitian.

Bab kedua adalah pembahasan Sejarah Masuknya Islam danBerkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan.

Bab ketiga, membahas tentang Gender dan Gerakan Perem-puan dalam Pendidikan.

Bab keempat, membahas Kiprah Perempuan Banjar dalamPendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Bab kelima adalah Penutup. Pada bagian ini dikemukakankesimpulan daripada hasil penelitian sebagai jawaban ataspermasalahan dan pertanyaan bagian awal tulisan.

Page 23: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

15

BAB IISEJARAH MASUKNYA ISLAM DAN

BERKEMBANGNYA PENDIDIKAN ISLAMDI KALIMANTAN SELATAN

A. Sejarah Masuknya Islam Di Kalimantan Selatan1. Kalimantan Selatan Sebelum Datangnya Islam

Kalimantan pada periode menjelang masuknya Islam adalahNegara Kartagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca tahun 1363.Mpu Prapanca telah menyebut daerah Kalimantan Selatan yangdiketahui ialah daerah sepanjang sungai Negara, Batang Taba-long, sungai Barito dan sekitarnya.1

Situasi politik di daerah Kalimantan Selatan menjelangmasuknya Islam, diketahui dari Historiografi tradisional yakniHikayat Lambung Mangkurat atau Hikayat Banjar. Sumber tersebutmemberitahukan bahwa di daerah Kalimantan Selatan telahberdiri kerajaan yang bercorak Indonesia-Hindu Negara Dipayang berlokasi sekitar Amuntai dan kemudian dilanjutkandengan Negara Daha sekitar Nagara sekarang. Kalau kita mem-perhatikan sumber tersebut tentang asal-usul adanya pemuki-man baru di Hujung Tanah tempat pemukiman terakhir darisaudagar Mangkubumi sangat menarik perhatian. HikayatBanjar menjelaskan tentang berdirinya kerajaan Negara Dipa

1M. Suriansyah Ideham, ed, Sejarah Banjar, Banjarmasin, Badan Penelitian danPengembangan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan, 2003, h.51, dalam Th.Pigeaud,Java in the fourth Century, a Study in Cultural History, Volume III, The Hague, 1960,canto 16, Stanza 14, dalam Hasan Muarif Ambary,”Catatan Tentang Masuk danBerkembangnya Islam di Kalimantan Selatan”, Prasaran Seminar Sejarah KalimantanSelatan, Banjarmasin, 1979.

Page 24: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

16

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

(1387-1495), kerajaan yang bercorak Indonesia-Hindu danmerupakan kerajaan pertama di Kalimantan Selatan.2

Negara Dipa pada mulanya terletak di Hujung Tanah. AriaMangkubumi sebagai cikal bakal raja Banjar bukanlah seorangyang berasal dari keturunan raja. Ia hanya saudagar kaya raya.Menurut konsepsi Hindu seorang yang berasal dari kasta Waisya(pedagang) tidak mungkin dinobatkan sebagai raja. Itulahsebabnya, ketika Mangkubumi meninggal dunia maka peng-gantinya Ampu Jatmika yang seharusnya menjadi raja pertamaNegara Dipa menata pemerintahan dan negara membuat be-berapa bangunan. Ia segera membuat candi, balairung, keraton,ruang sidang dan menara. Karena Empu Jatmika bukan keturu-nan raja maka dibuatlah simbol institusi raja berupa arca laki-laki dan perempuan yang kemudian ditempatkan dicandi dansegenap rakyat diwajibkan menyembah dan menganggapnya raja.Hal ini dilakukan supaya Ampu Jatmika beserta keturunannyakelak kemudian hari terhindar dari segala macam marabahaya.3

Berdasarkan Hikayat Banjar dan Raja-Raja Kota Waringin,disebutkan sebagai berikut:“Mula-mulanya saudagar Kaling bernama saudagar Mangku-bumi. Itu terlalu kaya, beberapa menaruh gadung dan ketji dankapal dan salup dan konting dan pancalang dan galiung, tiadaterparimanai banyaknya; ialah yang menyimpan emas dan perakdan segala permata yang elok-elok. Maka ada ia beranak seoranglaki-laki, maka dinamainya Ampu Djatmika; dan dinamainyaistrinya Saudagar Mangkubumi itu Siti Rara. Maka AmpuDjatmika beristri Sari Mangguntur; itu beranak laki-laki duaorang, namanya yang tua itu Ampu Mandastana namanya yangmuda itu namanya Lambu Mangkurat”.4

2M. Suriansyah Ideham, ed, Sejarah Banjar, h.5.3Ibid, h.51-52, dalam J.J.Ras, Hikayat Banjar a Study in Malay Historiography, Martius

Nijhoff, The haque, 1968, h.234-242; A.A.Cense, De Kroniek van Bandjarmasin,Proefschrift, Leiden, 1982, h. 8- 12, dalam Hasan Muarif Ambrary, “Catatan TentangMasuk dan Berkembangnya Islam di Kalimantan Selatan:, Makalah Seminar SejarahKalimantan Selatan, 1976.

4Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin (Abad XV-XIX), Banjarmasin,Tesis,2011,h.105, J.J Ras, , Hikayat Banjar a Study in Malay Historiography, h.217.

Page 25: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

17

Berdasarkan Hikayat Banjar dan Raja-Raja Kota Waringintersebut, Empu Jatmika adalah keturunan saudagar. Darahsaudagar dalam agama Hindu merupakan darah keturunanpedagang, dan termasuk kategori kasta Waisya. Oleh sebab itu,Empu Jatmika, Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat,tidak berhak duduk sebagai ‘Raja’. Namun, sebagai keturunansaudagar, Empu Jamika memiliki bawahan, yang membantu danmengatur perdagangannya. Pasukan pengawal dagangnyadipimpin oleh Aria Magatsari. Kepala kerja, Tumagung TatahJiwa. Urusan perdagangan, Wiramartas, yang menguasai bahasa;Arab, Parsi, Melayu, China, Jawa dan Belanda.5

Selanjutnya diangkatlah Aria Megatsari menjadi Patih kera-jaan yang membawahi beberapa Manteri. Ketika Ampu Jatmikameninggal pengganti tahta kerajaan tetap menjadi persoalankerena Ampu Jatmika berpesan bahwa putra Ampu Mandastanadan Lambung Mangkurat atas pesan ayahnya tidak berhak naiktahta karena bukan keturunan raja. Lambung Mangkurat ber-hasil mencari pengganti raja yaitu Putri Junjung Buih yang atasjasa Lambung Mangkurat memperoleh jodoh seorang PangeranMajapahit bernama Raden Putera yang kemudian bergelarPengeran Suryanata. Lambung Mangkurat memegang jabatanMangkubumi hingga pada akhir hayatnya.6

Dalam Legenda ini Putri Junjung Buih punya hak untukmenduduki kursi kerajaan dan memimpin Negara Dipa. PutriJunjung Buih dinobatkan menjadi seorang raja. Dia adalah ikonseorang perempuan cerdas, kaya, dan punya kekuasaan. Inimembuktikan bahwa perempuan di zaman dahulu punyakesamaan hak dengan laki-laki.

Menjelang datangnya Islam ke daerah Kalimantan Selatan,kerajaan yang bercorak Indonesia Hindu telah berpindah dariNegara Dipa ke Negara Daha dan diperintah oleh maharajaSukarama. Setelah dia meninggal, dia diganti oleh pangeranTumenggung yang menimbulkan sengketa dengan Raden

5Ibid , h.106-107, J.J Ras. . Hikayat Banjar a Study in Malay Historiography, h.220 .6 M. Suriansyah Ideham, ed, Sejarah Banjar, h.52, JJ.Ras, Hikayat Banjar a Study in

Malay Historiography, h.52.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 26: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

18

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Samudra cucu maharaja Sukarama, yang dilihat dari segiinstitusi kerajaan mempunyai hak waris tahta kerajaan.7

Kerajaan Negara Daha merupakan kerajaan yang sezamandengan Majapahit, namun telah ada sejak zaman Singosari. Olehsebab itu, nama Daha merupakan hasil adopsi dari nama Dahadi Jawa Timur. Tokoh Sekar Sungsang merupakan tokoh yangsengaja datang dari Jawa Timur, untuk memperbaharui kekua-saan dari Jawa. Jika dihubungkan dengan berbagai nisan dipemakaman Trowulan Jawa Timur, era Majapahit yang ternyatamenunjukkan adanya pengaruh Islam, maka para arkeolog dansejarawan menyimpulkan telah adanya komunitas Islam dikerajaan Hindu tersebut.8

Kenyataan tersebut dibuktikan dengan bukti-bukti arkeo-logis nisan bercorak Islam di barat Borneo, kawasan Tanjungpurayang bercorak Majapahit. Bukti arkeologis ini selain menunjuk-kan pengaruh relegiusitas Islam abad ke-14 di bagian baratBorneo, juga erat kaitannya dengan hegemony politik Majapahityang masih kuat. Oleh sebab itu, sangat wajar, jika di bagianselatan Borneo Islam juga mulai menunjukkan pengaruhnya, danSekar Sungsang adalah seorang pemeluk Islam yang berupayamembangun pusat kuasa Islam di Banjarmasin, sekitar Daha-Negara.9

Sejak saat itu, Negara Daha kerajaan yang bercorak Indo-nesia-Hindu, telah berganti dengan Kerajaan yang bercorak Is-lam.

2. Penyebaran Agama IslamAgama Islam yang masuk ke Kalimantan Selatan tidak bisa

lepas dari pada penyebaran Islam Nusantara. Beberapa ahlimeyebutkan bahwa masuknya Islam ke Nusantara melaluibebarapa teori. Teori-teori tersebut sebagai berikut:

7Ibid.8Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.128.9Ibid, h.129.

Page 27: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

19

a. Teori Berasal dari ArabSeorang ahli yang bernama Drewes, menyatakan bahwa;

pada masa yang lampau, penyebaran Islam di Indonesia danSemenanjung Melayu seharusnya dianggap berasal dari Arab,mengingat Islam berasal dari Arab.10 Teori ini pertama kalinyadikemukakan oleh seorang pakar Islam asal Belanda, Profes-sor S. Keyzer di negeri Belanda pada tahun 1859.11 Teori inikemudian mendapat dukungan, diantranya GK Niemann, JJde Holander, PJ Veth.12

Menurut Nor Huda, teori Arab semula dikemukakan olehCrawfurd, yang mengatakan bahwa Islam dikenalkan padamasyarakat Nusantara langsung dari tanah Arab, meskipunhubungan bangsa Melayu-Indonesia dengan umat Islam dipesisir timur India juga merupakan faktor penting.13 Keyzermengembangkan teori ini, dengan mendasarkan pandangan-nya pada kesamaan mazhab Syafi’i yang dominan di Indone-sia. Menurutnya, Islam di Indonesia berasal dari Mesir.14

Sementara itu, Niewmann dan de Hollander berpandanganIslam di Indonesia berasal dari Hadramaut.15

Selanjutnya, P.J. Veth berpandangan bahwa hanya orang-orang arab yang melakukan kawin campur dengan pribumiyang berperan dalam penyebaran Islam di pemukiman barumereka di Nusantara.16 Teori Islam berasal dari Arab ini didukung pula oleh Professor Syed Naquib al-Attas, ahli kesus-teraan Melayu dari Universiti Kebangsaan Malaysia kelahiranIndonesia. Dia menggagas suatu teori umum yang disebutnyasebagai teori umum Islamisasi Kepulauan Melayu-Indonesia

10Ibid, h.129, GWJ. Drewes, New Ligth on the Coming of Islam to Indonesia, 1985, TatTa Sen, Cheng Ho Penyebar Islam dari china ke Nusantara, Jakarta:Kompas,2010,h.195.

11 Ibid.12 Ibid.13 Ibid, h .220, Nor Huda, Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indone-

sia, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2007, h.35-36.14 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.220.15 Ibid.16 Ibid.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 28: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

20

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

yang umumnya didasarkan pada sejarah literatur Islam dansejarah pandangan dunia (worldview) Melayu-Indonesia.17

Pandangan Hamka dikuatkan oleh Alwi Shihab, yangmelihat bahwa kedatangan Islam sejak abad ke-1H/7Msedemikian kuat dan akurat, berdasarkan pandangan dari vanLeur, Tibbet, dan Thomas Arnold. Van Leur telah mengindi-kasikan adanya pemukiman orang Arab di Pantai BaratSumatera sejak tahun 674M.18 Selanjutnya Professor ThomasArnold menyatakan bahwa kemungkinan Islam di bawa kesana oleh pedagang-pedagang Arab pada abad-abad pertamaHijriah. Mereka sudah melakukan kegiatan perdagangan luasdengan penduduk setempat.19

b. Teori berasal dari Kawasan India (Gujarat, Malabar, Coroman-del, Bengal)

Teori yang menyebutkan bahwa Islam berasal darikawasan India dikemukakan oleh J.P.Moquette. Dia melihatpeninggalan arkeologis berbentuk batu nisan di Pasai tahun17 Dzulhijjah 831 H/ 27 September 1428 memiliki bentuk yangsama dengan batu nisan pada makam Maulana MalikIbrahim, yang wafat tahun 822H/ 1419 di Gersik, Jawa Timur.Moquette berkesimpulan, bahwa Islam di Nusantara berasaldari Gujarat-India.20

Fatimi, mengatakan, bahwa bentuk nisan dari Sultanmalik al-Shalih di Pasai berbeda jauh dengan batu nisan dGujarat-India. Menurutnya, batu nisan dari Bengal (Bang-ladesh) lebih mirip dengan batu nisan Sultan Malik al-Shaleh,dan batu nisan pada makam Fathimah binti Maimun, yang

17 Ibid.18 Ibid, J.C. van Leur, Indonesia Trade and Society, Bandung, Den Haag: W. van Hoeve

Ltd, 1955, h.440.19 Ibid, T.W.Arnold, The Preaching of Islam, London:1935,hlm.401:dalam Alwi Shihab,

Antara Tasawuf Sunni dan Thasawuf Falsafi, Akar Tasawuf di Indonesia, Jakarta: PenerbitPustaka Iman, 2009, h.20.

20 Nor Huda, Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam d Indonesia, Jogjakarta:Ar-ruzz Media, 2007, h.35.

Page 29: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

21

ditemukan di Leran-Jawa Timur. Fatimi berkesimpulan, Is-lam di Indonesia berasal dari Bengal (Bangladesh).21

Morrison sepakat dengan pandangan Snouck Horgronjeyang menyatakan bahwa Islam berasal dari pantai Coromodelpada akhir abad ke-13.22 Pandangan Morrison di dukung olehThomas W. Arnold, yang mengatakan bahwa Islam di Nu-santara berasal dari Coromandel dan Malabar. ArgumentasiThomas W. Arnold berkenaan dengan kesamaan mazhab yangdianut Muslim Nusantara dengan Muslim kawasan Coroman-del dan Malabar yang bermazhab Syafi’i. Menurutnya parapedagang Muslim dari Malabar dan Coromandel yang datangkepelabuhan-pelabuhan Indonesia tidak hanya pedagang,tetapi juga menyebarkan agama Islam penduduk lokal.23

Dari berbagai teori Islam Nusantara baik yang berasaldari Gujarat, Malabar, Coromandel maupun Bengal, adalahmerupakan penjelasan para pedagang Muslim yang menye-barkan agama Islam dengan penanda bentuk batu nisansebagai makam seorang Muslim.

c. Teori dari PersiaP.A Hoesein Djajadiningrat mengemukakan, bahwa Is-

lam yang datang ke Nusantara berasal dari Persia. Alasanpertama, bahwa ajaran sufisme Persia telah memberi penga-ruh yang besar terhadap ajaran sufisme di Indonesia. Alasankedua, penggunaan istilah Persia dalam sistem mengeja hurufarab, terutama tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajaranmembaca Al-Qur’an. Alasan ketiga yaitu peringatan hariAsyura atau 10 Muharram sebagai salah satu yang diperingatioleh kaum syi’ah, yakni hari wafatnya Husain bin Ali bin AbiThalib di Padang Karbala.24

21 Ibid, h.34.22 Nor Huda, Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam d Indonesia, h.34-35.23 Ibid24 Nor Huda, Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam d Indonesia, .h.37.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 30: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

22

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

d. Teori dari ChinaTeori Islam berasal dari China, lebih menekankan kepada

ekspedisi Laksamana Cheng Ho, yang dapat tugas dari kaisarYoungle dari Dinasti Ming, yang telah menganut agama Is-lam. Ekspedisi-eksepedisi yang pada intinya mengamankankawasan laut Asia Tenggara dari bahaya perompak, menye-babkan ekspedisi Cheng Ho mendapat sambutan yang sangatbaik dari berbagai kerajaan di Nusantara. Dampak ekspedisitersebut meramaikan arus perdagangan Asia Tenggara, yangberpusat di Champa dan Malaka. Ekspedisi Cheng Ho jugamembesarkan pengaruh China di Bandar niaga Gersik, Tubandan Demak. Ekspedisi Cheng Ho membuka arus perdagangandari kawasan Sumatra-Sulawesi-Maluku-Kalimantan danJawa Timur.25

Berdasarkan teori-teori tersebut, maka jelaslah bahwamasuknyanya Islam ke Nusantara dibawa oleh para pedagangdari Arab, India, Persia dan China.

Masalah yang menyangkut tersebarnya atau masuknyaagama Islam ke Kalimantan Selatan banyak menarik perhatianpara sejarawan dan pemerhati sejarah di daerah ini. Di Kali-mantan Selatan telah dua kali diadakan Seminar yang mebica-rakan topik ini. Tahun 1973 diadakan Seminar yang disebut PraSeminar Sejarah Kalimantan Selatan dan Sejarah Kalimantan Selatankhususnya Sejarah Islam. Para pakar sejarah dan pemerhati sejarahikut mengambil bagian dalam seminar itu. Tedapat beberapakesimpulan yang sangat berharga dari hasil seminar itu.26 Kapanmasuknya Islam di Kalimantan Selatan, tidak ditemukan buktiyang pasti karena tidak ditemukan catatan sejarah tentang itu.Suatu kesimpulan yang berharga dan dapat diterima adalah bahwamasuknya agama Islam tidak bersamaan dengan berdirinyaKerajaan Banjar. Masuknya agama Islam lebih dahulu terjadisebelum Kerajaan Banjar terbentuk pada awal abad ke-16.27

25 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin , h.229.26 M. Suriansyah Ideham,ed., Sejarah Banjar, h.59.27 Ibid.

Page 31: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

23

Tersebarnya agama Islam menyelusuri arus lalu lintas per-dagangan laut. Karena kota-kota perdagangan umumnya dipinggir atau di tepi sungai yang dapat dilayari, maka agamaIslam pun berkembang pertama kalinya di daerah di manaterjadinya komunikasi antar bangsa dan komunikasi perdaga-ngan. Pesatnya perkembangan agama Islam itu sangat dipenga-ruhi oleh penguasa setempat. Kalau di daerah itu telah terbentuksebuah kerajaan Islam, maka agama Islam pun ikut berkembangdengan pesat.28

Berkembangnya agama Islam di Kalimantan Selatan karenakedudukan beberapa kota atau tempat pemukiman yang terletakdisepanjang sungai atau pantai. Kota atau pemukiman itu men-dapat kunjungan ramai dari para pedagang dari segala bangsa.Para mubalig yang juga adalah para pedagang menggunakankesempatan komunikasi transaksi perdagangan sambil menye-barkan agama Islam. Penduduk setempat tertarik memasukiagama Islam karena budi pekerti dan tutur kata yang menunjuk-kan moral yang tinggi, akhlak mulia, dan cara berpakaian yangselalu bersih. Proses perkawinan juga merupakan salah satu caratersebarnya agama Islam di daerah ini.29

Pada rangkaian tulisan diatas dapat terlihat jelas, bahwapenyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan melalui jalurperdagangan serta jalur perkawinan.

B. Perkembangan Pendidikan Islam Di KalimantanSelatanSecara historis, perjalanan pendidikan di Indonesia cukup

panjang. Pada mulanya masyarakat mengenal pendidikankeagamaan yaitu pendidikan agama Hindu dan Budha. AgamaHindu yang menganut istilah kasta perpegang pada sistem pen-didikan feodal. Hanya keluarga Brahmana yang dapat menge-nyam pendidikan. Ada juga sistem petapa, yaitu para muridmengunjungi orang yang bertapa sebagai guru yang mengajar-kan agama Hindu. Berbeda dengan agama Budha. Agama Budha

28 Ibid.29 M. Suriansyah Ideham,ed., Sejarah Banjar, h.59.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 32: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

24

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

menganut sistem pendidikan yang lebih demokratis. Di dalamajaran Budha tidak mengenal kasta. Jadi pendidikandiperuntukkan untuk semua orang tidak untuk satu golongan.

Dalam catatan sejarah pada masa awal Islam, umat Islambelum memiliki budaya membaca dan menulis kerena belumadanya tuntutan dari perkembangan masyarakat. PendidikanIslam mendapat tantangan setelah Indonesia dijajah Belanda,sekolah Belanda dikembangkan oleh pemerintah Belanda untukmenghasilkan tenaga rendah yang dapat digaji jauh lebih murahdari pada pekerja golongan Belanda, Inilah kemungkinan yangmelatar belakangi pendidikan formal beroreantasi pada kerjadengan sifat-sifatnya yang kapitalis yang cinta pada harta bendadan materialistik.30

1. Jaringan Sosial Pendidikan IslamPendidikan Islam tidak bisa lepas dari kegiatan dakwah

yang dilakukan oleh para Muballig. Pada tahap awal pendidikanIslam berlangsung secara informal. Fenomena demikian secaraumum juga dapat dilihat dalam Islamisasi Nusantara pada tahapawal. Pada tahap awal itu, terjalin kontak-kontak person, antarapemberi dan penerima pendidikan. Tidak ada jadwal waktutertentu, dan tidak ada tempat yang khusus.31

Menurut Noeng Muhajir ada lima unsur pokok pendidikan.Pertama, ada pemberi (pendidik), kedua ada penerima (pesertadidik), ketiga adanya tujuan baik, keempat cara atau jalan yangbaik, kelima dalam konteks yang positif dan menjauhkan konteksnegatif.32

Pendidikan sebagai saluran Islam memiliki materi pelajaranpertama adalah melafalkan secara lisan Dua Kalimat Syahadat.Dua Kalimah Syhadat merupakan dasar awal dari ‘arkanul Is-lam’, sebagai pelajaran tahap awal yang dilakukan para peda-gang Islam dan Muballigh. Tahap selanjutnya seiring dengan

30 Mansur, Pendidikan Dan Globalisasi, Yogjakarta;Pilar Media, 2005, h. 22.31 Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, Jakarta: Rineke

Cipta,2009, h.13.

Page 33: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

25

terbentuknya komunitas Muslim. Berkaitan pembentukankomunitas Muslim dan pendidikan, Haidar Putra Daulaymenyatakan sebagai berikut:

“lewat pergaulan antara para muballigh dengan masyarakatsekitar dan juga lewat anatara para pedagang (muballigh)dengan Masyarakat sekitar maka terbentuklah masyarakatmuslim. Setelah masyarakat muslim terbentuk di suatu daerahmaka yang menjadi perhatian mereka adalah mendirikan rumahibadah. Apa sebab? Karena kaum muslimin diwajibkan sholatlima kali sehari semalam dan sekali seminggu diwajibkan untukmelaksanakan sholat Jum’at.”33

Sebuah komunitas Muslim yang telah terbentuk, padahakekatnya telah mendapatkan pendidikan sekaligus ajaran Is-lam. Menurut Jalaludin dan Usman Said dalam Yuslian Noor(2011) “dasar pendidikan sekaligus ajaran Islam. Keduanyaberasal dari sumber yang sama yaitu Al-Qur’an dan Hadist”.Pendidikan yang dilakukan para pedagang dan Muballigh, sertapara Ulama sejak dahulu hingga sekarang kepada seorang Mus-lim adalah pandai membaca sekaligus mengaplikasikan ajaranAl-Qur’an dan Hadist”.34

Setelah Kesultanan Banjarmasin berdiri tahun 1524 M, makayang pertama kali menerima pelajaran tentang Dua KalimahSyahadat adalah Pangeran Samudra, dari Penghulu Demak, danmendapat gelar Islam dengan sebutan Sultan Suryanullah(Suriansyah) dari saudagar (Ulama) Arab.35

Penghulu Demak, Khatib Dayyan dan Syekh Abdul malikmerupakan Guru dan Ulama yang secara formal memberikanpendidikan kepada Sultan Suriansyah, para patih dan para man-tra dalam lingkup Kesultanan Banjarmasin pada tahap yangpaling awal. Penghulu Demak mengajarkan Islam di Mesjid

32 Noeng Muhajir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial, Jakarta: Rake sarasin,1987, h.5.

33 Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, h.12-13.34 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.425.35 Ibid, h.427

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 34: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

26

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Sultan Suriansyah, ketika mesjid tersebut dibangun dalamperempatan awal abad ke-16.36

a) Pengajian di Mesjid atau LanggarBentuk awal dari proses pendidikan dalam Islam, khusus-

nya bagi masyarakat Banjarmasin sejak abad ke-16 adalahpengajian. Pengajian awal bagi masyarakat luas bertempat diMesjid sultan Suriansyah, Kuin Banjarmasin. Pemakaianmesjid sebagai tempat ibadah sekaligus tempat pengajianmerupakan implikasi dari terbentuknya komunitas Muslim.37

Materi pengajian adalah belajar membaca Al-Qur’an,belajar Rukun Iman, dan Belajar Rukun Islam. Pengajar adalahpara Ulama yang masuk dalam jaringan sosial dibawahbirokrasi Penghulu dan Ulama yang bersedia melakukanaktivitas pengajian di mesjid . Setiap murid, baik tua maupunmuda, khususnya laki-laki, yang mulai dianggap “pinandu alifbungkuk” boleh membimbing murid pemula, sehingga dengancepat terproses orang-orang yang dapat membaca Al-Qur’an.38

Mereka yang pandai membaca Al-Qur’an, diberikanpengetahuan Fiqih dan Tauhid, kemudian mendapat tugassebagai Imam mesjid sekaligus sebagai Khatib Jum’at, danKhatib di dua hari Raya, Idul Fitri dan Idhul Adha. PenghuluDemak, Khatib Dayyan telah membangun jaringan sosial Is-lam sepanjang abad ke-16, sebagai bentuk penguatankekuasaan Kesultanan Banjarmasin sekaligus pemberianpendidikan melalui pengajian sehingga terjalin rasa “UkhuwahIslamiyah” dengan implikasi loyalitas terhadap Sultan.39

Dalam abad ke-17 hingga akhir abad ke-18, terbentuk duapola pengajian, yang berkembang di Kesultanan Banjarmasin.Pertama, pengajian tasawuf dan tarekat yang mengambiltempat di rumah para Syekh”Mursyid”nya. Kedua, pengajianAl-Qur’an, Hadist dan kitab-kitab Fiqih, yang dikembangkan

36 Ibid .37 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin h.428, Haidar Putra Daulay, Dinamika

Pendidikan Islam di Asia Tenggara, h.13.38 Ibid.39 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.429.

Page 35: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

27

melalui system lembaga, yang dikenal dengan: Pengajian DatuUjung-Banua Halat (Sungai Garis Halat), Pengajian DatuKandang Haji (Kandang Garis Barajah), dan Pengajian DatuKalampaian (Dalam Pagar-Garis Sungai Halat).40

b) Pengajian Tasawuf di Rumah GuruIslamisasi Banjarmasin melalui saluran pendidikan,

dikembangkan oleh para Ulama Sufi, tasawuf falsafi dengantarekatnya. Syekh Abdul Malik, setelah kedatangannya daritanah suci Mekkah, kemudian bermukim di Martapura. Iamengembangkan pengajian kepada beberapa orang murid.Dalam kitab-kitab tasawuf berbahasa melayu, para muridtasawuf biasanya disebut Talib atau Salik. Talib maksudnyaadalah para penimba ilmu, sedangkan Salik atau Salikinartinya para murid yang mencari jalan kebenaran hakiki, yaknijalan akhirat.41

Dalam abad ke-17, Martapura memiliki ulama tasawufyang menguasai ajaran ‘Nur Muhammad’, kitabnya tentang‘Hikayat Nur Muhammad’ telah diterima oleh Ratu Shafiauddindi Aceh dalam pertengahan akhir abad ke-17. Ulama tersebutbernama Syekh Ahmad Syamsuddin Al-Banjary. Pengajiantasawuf tentang ‘Nur Muhammad’ diberikan secara khususoleh Syekh Ahmad Syamsuddin kepada sekelompok muridyang terbilang, biasanya dengan jumlah murid menurutbilangan ganjil, mulai dari, 1,3,5,7, dan paling banyak 10.42

Jumlah murid sedikit sangat efektif dalam mengontrolperilaku dan perkembangan ilmu serta amal para murid. Haldemikian terlihat pada murid Datu Suban dan Datu Abulung.Murid-murid Datu Suban antara lain : Murkat, Tamingkarsa,Niangtalib, Karipis, Tungku, Samayan, Ganun, Arsanaya, Ab-dussamad (Datu Sanggul), dan dicukupi oleh Datu Nuraya.43

40 Ibid.41Ibid, h.430; Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, Kajian Historis Tentang Mistik.

Solo: Penerbit Ramadhani, 1996.42 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.428.43 Ibid,h.431. Pengajian Datu Suban sudah mengarah pada spesialisasi, seperti:

Datu Murkat menguasai ilmu kepahlawanan, Tamingkarsa ilmu panglima, Niangtalib

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 36: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

28

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Pengajian Datu Suban menggunakan kitab yang dibawa olehDatu Nuraya, yang kemudian diamalkan oleh para muridDatu Suban.44 Pengajian Datu Abulung atau Syekh AbdulHamid Abulung memiliki murid sepuluh.45 Mitos muridsepuluh berlanjut dengan turunannya yang mengaku “anakcucu sepuluh”.46

Sistem pengajian tasawuf falsafi terkadang terpilih dalam2 cara; pertama, sistem pengajian yang bersifat satu arah atau“taguk bulat”, yakni sang murid hanya menerima segala yangdiajarkan mursyid-nya, tanpa boleh bertanya sedikitpun.Kedua pola “Surung Kupak”, yakni murid boleh mendebatmursyidnya tanpa batasan pemikiran, sehingga sang muridmenjadi puas atas jawaban mursyidnya tanpa ada batasanpemikiran, sehingga sang murid menjadi puas atas jawabanmursyid-nya. Pola yang kedua biasanya dilakukan antarasatu orang murid dengan satu mursyid, atau antara seorangyang merasa setara dengan ilmunya dengan sang murid,namun diakhiri dengan ‘maangkat guru atau kuitan’ kepadasang mursyid yang mampu menjawab segala pertanyaan.47

Murid yang dianggap sabar, memiliki keluasan fahamdalam ilmu yang dituntutnya, senang melakukan amal sholehdan memiliki akhlaku-karimah, biasanya terpilih menjadi Syekh‘mursyid’ penerus Syekh atau gurunya. Penerus ajaran tasawuffalsafi umumnya juga meneruskan tradisi sebelumnya, yaknimemiliki jumlah murid yang terbatas. Namun demikian,sebagian mereka juga menjadi guru mengaji Qur’an kepadakomunitas tempat mereka tinggal. Pengajian Qur’an dianggappelajaran mendasar bagi seluruh orang Islam, karena itu,setiap Ulama pasti akan mengajarkan kepada murid yangbersedia mengaji kepada mereka.48

ilmu kabariat dunia, Karipis ilmu dapat berjalan diatas air dan tahan api, Tungkuilmu kesempurnaan dunia akhirat, Samayan ilmu laduni, Ganun ilmu jadi, Arsanayailmu keduniaan, dan datu Sanggul ilmu laduni dunia akhirat.

44 Ibid, Kitab Warisan Datu Nuraya diberikan kepada Datu Sanggul.45 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin , h.43146 Ibid.47 Ibid, h.43248 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.433.

Page 37: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

29

Pengajian tasawuf falsafi yang berkembang di Kaliman-tan Selatan, penyebarannya melalui para Ulama beserta mu-rid-muridnya. Jaringan sosial Ulama tasawuf ini merupakanjaringan yang ditandai dengan ikatan emosional yang sama;ilmu yang sama, zikir tarekat yang sama serta rasa persau-daraan yang kuat.

c) Pengajian Model Komunitas PesantrenPada abad ke-17, daerah Rantau memiliki sebuah mesjid

yang bernama Mesjid Keramat Banua Halat. Mesjid didirikanoleh Datu Ujang, yang semula berasal dari Suku BukitPegunungan Maratus. Istilah Banua Halat diambil dari adanyakampung Garis Halat. Istilah Garis Halat menunjukkan batasgeografis bagi komunitas yang berdiam dalam wilayah GarisHalat. Komunitas Garis Halat membentuk sistem masyarakatIslam, yang dtandai dengan kegiatan pengajian. Pengajian diBanua Halat dipimpin Datu Ujang mengambil tempat diMesjid Keramat Banua Halat.49

Jaringan sosial Datu Ujang dalam dakwah Islam adalahDatu Kandang Haji. Datu Kandang Haji yang nama aslinyaSurya Sakti Mangku Alam, atau dikenal pula Syekh ZainalAbidin, merupakan pelopor pengajian Al-Qur’an dan Haditsdikawasan Balangan-Paringin. Komunitas pengajiannya bera-da dalam kompleks teritorial khusus yang dinamai KandangHaji.50

Penerus Islamisasi melalui saluran pendidikan yangberasal dari tasawuf Sunni adalah Syekh Muhammad ArsyadAl-Banjary, yang memulai dakwahnya pada pertengahanabad ke-18. Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary mendapatsebuah lahan yang luas untuk membuka sentral pengajian-nya. Komunitas pengajian dipusatkan disebuah kampung,yang kemudian disebutnya kampung ‘Dalam Pagar’.51

49 Ibid, h.435.50 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.436.51 Ibid.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 38: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

30

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Istilah ‘Dalam Pagar’ dimaksudkan sebagai tempat yangsengaja dibuat oleh Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjaryuntuk menjadi tempat pusat pengajian dan penyiaran Islamdi Kesultanan Banjarmasin. Orang yang telah menuntut Ilmukepada Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari telah masukdalam ‘pagar keselamatan’, sehingga terbebas dari belenggukemusyrikan.52

Penerus pengajian Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjaryadalah Haji Sa’duddin atau Datu Taniran, buyut SyekhMuhammad Arsyad Al-Banjary Lahir tahun 1774 M, dansetelah menuntut ilmu di Mekkah, ia diminta membukapengajian di Taniran dalam tahun 1882 M. Haji Sa’duddin se-bagai ulama jaringan Haramain yang memberikan pengajiandi Taniran bagi mayarakat Barabai, Kandangan, Amuntai danlain-lain.53

Pengajian lainnya antara lain dilakukan oleh Haji Ahmadbin H.Muhamad As’ad binti Syarifah binti Syekh MuhammadArsyad Al-Banjary yang dikenal dengan sebutan Haji AhmadBalimau, Kandangan,54 Pengajian Syekh Jamluddin SurgiMufti di Sungai Jingah Banjarmasin.55 Menjelang akhir abadke-19 Islamisasi Banjarmasin melalui saluran pendidikandilanjutkan oleh zuriyat dan murid-murid Syekh MuhammadArsyad al-Banjary.56

Jaringan sosial Islam di Kalimantan Selatan dikembang-kan secara alamiah melalui pengajian-pengajian dari tuanguru kepada murid-muridnya dengan pola jaringan sosialkekerabatan dan hubungan dekat.

2. Pendidikan Setelah Masuk Pengaruh BaratSebelum masuknya pengaruh Barat, di Kalimantan Selatan

telah berkembang pendidikan tradisional, utamanya pendidikan

52 Ibid.53 Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, h.444, Abu Daudi,h.125.54 Ibid55 Ibid, A.Gazali Usman dan Muhammad Syarifuddin, Tapin Bertabur Ulama,

Rantau: Pemerintah Daerah Tingkat II Tapin, 2007, h.19-23.56 Ibid.

Page 39: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

31

agama yang dikenal sebagai “pengajian” yakni sistem penga-jaran untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam, pada mulanyadilangsungkan di tempat tinggal Tuan Guru, tetapi kemudianbanyak yang berlangsung dilanggar-langgar.57

Pelajaran yang diberikan oleh Tuan Guru dalam pengajianadalah ilmu tauhid, ilmu fikih dan ilmu tasawuf. Selain itu adapula yang mempelajari bahasa arab secara pasif, disamping pela-jaran membaca Alqur’an. Kitab yang digunakan pada umumnyaadalah kitab berbahasa Arab dan dibawakanoleh Tuan Guruyang pernah belajar di Mekkah. Kitab itu dikenal sebagai KitabKuning. Dalam perkembangannya digunakan pula kitab berak-sara Arab berbahasa Banjar atau Melayu, sehingga disebut kitabberbahasa Arab Melayu, sebagai mana kitab-kitab yang ditulisoleh Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.58

Pengajian yang umum berlangsung adalah pengajianBandongan atau Balangan. Guru membacakan dan menguraikanisi kitab, sedangkan murid-muridnya memegang kitab yangsama dan diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang belumdimengerti. Ada pula yang disebut pengajian Sorongan sepertiyang dilakukan oleh Syekh Muhammad Arsyad kepada anakcucunya, agar sampai kelak mewarisi kealiman bapaknya.Disamping itu, ada pula pengajian maahad karena dilaksanakanpada hari Minggu (Ahad), atau manyanayan, manyalasa, maarba,mangamis, manjumahat dan manyabtu sesuai dengan nama haripelaksanaan pengajian, yang mana murid hanya mendengarkansaja dan tidak menggunakan kitab, sedangkan guru mengurai-kan isi kitab yang dibaca.59

Masuknya pemerintah Hindia Belanda dengan kebijakandibidang pendidikan, kemudian melahirkan elite baru yangsemakin memudaran peranan elite tradisional. Tetapi elite baruini tidak semuanya diterima oleh masyarakat.60

57 M. Suriansyah Ideham , ed, Sejarah Banjar, h.260.58 Ibid.59 Ibid. h.261, Ramli Nawawi, ed., Sejarah Pendidikan Daerah Kalimantan Selatan,

Bagian Proyek Penelitian.Pengkajian dan Pembinaan Nilai Budaya Kalimantan Selatan,Banjarmasin, 1992, h.14.

60 Ibid.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 40: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

32

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Kristenisasi dianggap sebagai cara yang efektif untuk mela-wan gerakan-gerakan Islam dan gerakian Islam sendiri sangatmudah memicu perasaan anti belanda.61 Ketika PemerintahHindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah umum, para ulamamenilainya sebagai suatu usaha untuk mengasingkan anak-anakmereka dari agama Islam dan kemudian menasranikannya.Akibat dari itu, di bebarapa daerah timbul gagasan mendirikansekolah agama bukan sekedar untuk menyaingi sekolah-sekolahumum yang didirikan oleh pemerinta Hindia Belanda, tetapi jugauntuk melawan Belanda melalui jalur pendidikan.62

Sekolah-sekolah agama yang didirikan itu antara lain Seko-lah Islam Darussalam Martapura tahun 1914. Arabische Schoolyang kemudian menjadi Rasyidiyah Amuntai tahun 1930. DanDiniyah Islamiyah di Barabai tahun1932.63 Sekolah-sekolah itutelah diatur sesuai metode pengajaran modern dengan meng-gunakan sistem klasikal. Alumni sekolah-sekolah ini banyakmenghasilkan pemimpin-pemimpin muda Islam, baik dibidangpolitik, sosial maupun keagamaan.64

Kedatangan budaya Barat di Kalimanatan Selatan tidakmembuat mundurnya kegiatan pendidikan keagamaan didaerah ini. Bahkan syiar Islam semakin berkembang tanpa adakendala yang berarti.

3. Diskriminasi Pendidikan di Sekolah PemerintahBagi kalangan Belanda, mengembangkan pendidikan gaya

Barat, bukan saja untuk keperluan perluasan birokrasi danjaringan administrasi pemerintah kolonial, tetapi juga sepertidikatakan oleh van der Prijs- untuk membentengi Belanda dari“valkano Islama”.65

Tetapi sesuai dengan kebijakan Pemerintah Belanda yangmembagi status masyarakat ke dalam tiga golongan, maka

61 Ibid62 Ibid63 M. Suriansyah Ideham ,ed, Sejarah Banjar, h. 26164 Ibid.65 Ibid, Darsiti Soeratman, Ki hajar Dewantara, Depdikbud, Jakarta, 1985, h.29.

Page 41: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

33

sekolahpun, juga berjenis-jenis sesuai dengan golongan masyara-katnya meski lembaga pendidikannya setingkat. Misalnyasekolah yang setingkat dengan Sekolah Dasar adalah ELS(Europese Lagere Schoool) untuk orang Belanda atau orang yanghaknya dipersamakan, HCS (Hollands Chinese School) untuk or-ang Cina, dan HIS (Hollands Inlandse School) untuk masyarakatbumiputra. Oleh pemerintah Hindia Belanda, status HCSdisamakan dengan ELS, namun dibedakan dengan HIS dalamhak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.66

Bukan hanya itu, untuk kalangan bumiputra Belanda jugamelakukan diskriminasi, kerena status masyarakat “inlander”terbagi atas tiga kategori, yaitu kategori A adalah kaum bang-sawan, pejabat tinggi serta pengusaha kaya yang berpenghasilan75 golden sebulan. Kategori B adalah orang tua yang memper-oleh pendidikan MULO (Meer Uitgebrid Lager Onderwijs) danKweek school ke atas. Sedangkan kategori C adalah pegawai kecil,pengusaha kecil, militer atau orang tua yang memperolehpendidikan HIS. Oleh karena itu, seorang bumiputra dapatmengikuti pendidikan setelah melewati seleksi yang sangat ketat,bukan seleksi kecerdasan melainkan seleksi ras dan statusbahkan pangkat kepegawaian.67

Sekolah Kelas I dan Sekolah Kelas II, di Kalimantan Selatanantara 1975-1889 telah berdiri untuk menyiapkan tenaga gurudan pamong yang disebut sekolah Raja atau Kweekschool voorInlandse Onderwijzers, yang bertempat di Banjarmasin. Setelahsekolah ini ditutup orang-orang dari daerah Kalimantan Selatanbaru bisa belajar di sekolah guru lagi pada tahun 1919 keMakassar. Yang diterima adalah lulusan Sekolah kelas II, yangdikenal dengan sebutan Sekolah Melayu.68

Sekolah melayu ada dua jenis, yang pertama adalah SekolahKelas I yang kemudian menjadi Hollands Inlandse School padatahun 1931. Ini merupakan sekolah dasar bumiputra yang perta-ma kali didirikan di Banjarmasin pada tahun 1906 dengan lama

66 M. Suriansyah Ideham, ed, h.262.67 Ibid.68 M. Suriansyah Ideham, ed, h.262.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 42: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

34

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

pendidikan lima tahun. Pada tahun 1934 sekolah kelas II dipecahmenjadi Volksschool (sekolah desa) tiga tahun dan setelahmenyelesaikannya dapat melanjutkan ke Vervolgschool (sekolahsambungan) yang lamanya dua tahun. Murid-murid lulusanSekolah Kelas II ini meneruskan pelajarannya sejak 1910 keMakassar memasuki Kweekschool untuk jadi guru, dan sesudah1919 beralih ke Normaalschool Makassar kerena Kwekshoolnyatutup.69

Sampai tahun 1942 di Kalimantan Selatan terdapat dua buahELS yakni di Banjarmasin, dan di Sebilimbing Kotabaru. Sedang-kan HCS selain terdapat di Pacinan dan Jalan Kolonel Sugionosekarang, juga terdapat di Kotabaru yang kemudian ditutup.Selain itu terdapat pula dua buah HIS di Banjarmasin, sebuahNeutrale Hollands Inlandse School, sebuah HIS di kandangan dansebuah HIS di Amuntai.70

Hollands Inslandse School atau HIS adalah sekolah untukpribumi yang berbahasa pengantar bahasa belanda dengan lamapendidikan tujuh tahun. Yang berhak mendapatkan pendidikanHIS ini adalah masyarakat katagori A dan B serta pegawaipemerintah yang berpangkat minimal Asisten Wedana.71 Setelahmenyelesaikan pendidikan HIS, murid yang pintar danmempunyai orang tua mampu dapat melanjutkan sekolahnyake MULO, sekolah lanjutan pertama, dan dari sini terus ke AMS(Algemene Middelbare School). Jika nasibnya sedemikian baik, iadapat melanjutkan ke sekolah tinggi, di Pulau Jawa atau Eropa.72

Murid-murid sekolah desa (Volksschool) dan sambungannya(Vervolgschool) yang tidak bisa melanjutkan ke HIS bisa mengecappendidikan setingkat atau menyeberang ke lingkungan sekolah“Belanda”, dengan memasuki Schakelschool yang pertamadidirikan di Barabai tahun 1933.73

69 Ibid. h.262.70 M. Suriansyah Ideham, ed, h. 263.71 Ibid.72 Ibid.73 Ibid.

Page 43: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

35

Belanda mendirikan bukan hanya Vervolgsshool (dua tahun)dengan murid campuran, tapi ada pula yang melulu untuk putridisebut Meisjes Vervolgschool, didirikan pada tahun 1935 di Ban-jarmasin dan Barabai. Untuk guru-guru desa dibuka Leargangvoor Volsonderwijzers (dua tahun), kursus untuk memajukanpertanian, Landbour Cursus tahun 1937, dan Sekolah DagangRendah di Banjarmasin.74

Untuk melanjutkan HIS, di Banjarmasin terdapat MULOyang pertama kali dibuka tahun 1928 dan merupakan satu-satunya sekolah ‘tertinggi’ untuk seluruh Kalimantan berlokasidi Jalan Loji.75 Karena satu-satunya inilah maka tamatan sekolahrendah (ELS, HCS, dan HIS) terkumpul di MULO Banjarmasin,dan tidak terlakukan diskriminasi. Anak-anak Bumiputra, anak-anak Cina totok dan peranakan, serta anak-anak Belanda totokdan indo, belajar bersama di satu kelas dan bergaul denganbaik.76

Untuk dapat masuk sekolah MULO di Banjarmasin, siswakelas tujuh sekolah rendah, diberi surat rekomendasi oleh kepalasekolahnya untuk langsung masuk tanpa ujian di kelaspersiapan (vooklas) atau dikelas satu. Rekomendasi diberikanhanya untuk “voorklas” dan siswa yang berkeinginan dapatmengikuti ujian masuk kelas satu.77

Dikelas dua siswa diarahkan kejurusan yang oleh rapatguru-guru dianggap tepat dan sesuai dengan kemampuan sisiswa. Ada tiga jurusan atau ‘afdeling’ yang disediakan olehMULO Banjarmasin, yakni jurusan Bahasa dan Sastra, jurusanIlmu Pasti dan Alam dan jurusan Niaga yang masing-masingdisebut afdeling A,B, dan C.78

Sampai dengan tahun 1942, putra-putra Kalimantan Selatanyang lulus Perguruan Tinggi sangat terbatas jumlahnya. Seba-gian besar yang sudah selesai ada yang kembali dan ada yang

74 M. Suriansyah Ideham, ed, h.262.75 Ibid. Sekarang Jalan Loji dikenal dengan nama Jalan Meyjen R.Soeprapto. Di

bekas lokasi sekolah ditempati bangunan rumah dinas Gubernur Kalimantan Selatan.76 Ibid, h. 263.77 Ibid.78 M. Suriansyah Ideham, ed, h. 263-264.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 44: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

36

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

tidak kembali ke daerah, seperti dr. Sanusi Galib, Ir. PangeranMohamad Noor, Mr. Gusti Mayor, Mr. Burhanuddin dan Mr.Tajudin Noor. Di samping itu, ada pula yang pernah belajar diperguruan tinggi, walaupun tidak selesai seperti M. Darmansyah(Rechts Hoge School), A.A.Rivai (Nederland Indische Artsen School),Cirilus dan M.Pasi.79

Para intelektual di daerah ini berperan sangat penting dalamkemajuan bangsa terutama daerah Kalimantan Selatan.Kegiatan-kegiatan pendidikan diikuti dengan berkembangnyasekolah-sekolah baik sekolah pemerintah maupun sekolahswasta yang berasaskan keagamaan.

4. Pendidikan Islam di Kalimantan SelatanPendidikan di Kalimantan Selatan berkembang begitu pesat,

tidak terkecuali pendidikan Islam. Pendidikan tidak hanyaberkembang di kota-kota ataupun kabupaten tetapi jika sampaipelosok kecamatan dan desa. Di dua wilayah ini sudah adasekolah-sekolah baik SD, SMP maupun SMU. Pendidikan AgamaIslam dengan bentuk pesantren juga berkembang subur didaerah Kalimantan Selatan, terutama di daerah kabupaten.Pesantren biasanya menampung peserta didik dengan caramondok atau nginap yang tempatnya disebut pondok pesantren.Ada beberapa lembaga pendidikan Islam yang dikenal dimasyarakat yaitu: Madrasah, Pesantern dan Majlis Ta’lim.Madrasah adalah pendidikan formal yang sama denganpendidikan umum dengan jenjang Ibtidaiyah (SD), Tsanawiyah(SMP), dan Aliyah (SMU). Pesantren adalah pendidikan yangmewajibkan setiap peserta didik untuk menginap. Jenjangpendidikanpesantren juga sama dengan Madrasah yaituIbtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliayah. Pesantren ada yang formal(berijazah Diknas) dan ada yang informal (berijazah pondok).Majlis Taklim adalah suatu lembaga pendidikan Islam non for-mal, yaitu mempelajari Islam melalui caramah Agama Islamyang biasanya disampaikan oleh para dai dan daiyah dengan

79 Ibid, h.264.

Page 45: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

37

tujuan penyebaran pengetahuan Islam agar masyarakat pemelukIslam mendapat pendidikan Islam secara baik.

a. MadrasahInstitusi Pendidikan ini lahir pada awal abad XX, yang

dapat dianggap sebagai periode pertumbuhan madrasahdalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia.80

Madrasah Ibtidaiyah (disingkat MI) adalah jenjangpendidikan yang bersifat formal di Indonesia dan setaradengan Sekolah Dasar. Pengelolaannya dilakukan olehKementerian Agama. Pendidikan Madrasah Ibtidaiyahditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampaikelas 6. Lulusan Madrasah Ibtidaiyah dapat melanjutkanpendidikan ke Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah MenengahPertama. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah sama dengankurikulum Sekolah Dasar, hanya saja pada MI terdapat porsilebih banyak mengenai pendidikan agama Islam. Selainmengajarkan mata pelajaran sebagaimana Sekolah Dasar, jugaditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti: Alqur’an danHadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam danBahasa Arab. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah Dasar(atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (atausederajat) 3 tahun.

Ada banyak Madrasah Ibtidaiyah di kota Banjarmasin,baik yang berstatus negeri maupun yang berstatus swasta,antara lain; MI Al-Ashariyah, MI Darul Huda, MI Muham-madiyah I, MI Nurddin, MI Al-Furqon, MI Raudatul Ulum,MI An-Nuriyyah, MI Darul Falah, MI Inayatushibyan I, MINuruddin II, MI Nurul Islam I Yavahut, MIN Pekauman(Jl.Rantau Timur), MIN Pemurus Dalam, MIN Teluk Dalam,MIS Ahmad Denan (Jl.KelayanA), MIS Al-Aman, MIS Al-Mujahidin I, MIS Al-Mujahidin II (J.P.Antasari), MIS Al-Raudah (Jl.Kelayan B Timur), MIS An-Nuriyyah II (Jl.

80 Maksum, Madrasah: Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1999), h.98.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 46: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

38

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Sejahtera), MIS Ash Shabirin (Jl.9 Oktober), MIS Al-Salam(Jl.Tembus Terminal), MIS Istiqlal (Jl.Sei Andai), MISBabussalam (Jl.Kelayan B Timur), MIS Cempaka Putih, MISDarul Istiqomah (Jl. Pengambangan), MIS Darul Khairat(Jl.Simpang Limau), MIS Darun Najah (Jl.Kelayan A), MISDarun Nasihin (Tatah Belayung), MIS Daruttaqwa (Jl.KelayanA), MIS Diniyah Islamiyah Muhammaiyah (Jl Sungai MiaiKindaung), MIS Ulumddin (Jl.Bandancira), MIS Inayatushi-byan II (Jl.Kuin Cerucuk), MIS Khadijah (Keramat Raya), MISMika (Jl.Jahri Saleh), MIS Musyawarah (Jl.AIS Nasution), MISNor Rahman (Jl.Kelayan B Tengah), MIS Nurul Fata I(Jl.Pekapuran), MIS Nurul Fata II (Jl.Pekapuran Raya), MISNurul Huda (Jl.Kelayan), MIS Nurul Huda

Mantuil, MIS Nurul Islam Km5, MIS Sullamut Taufiq(Jl.Manggis), MIS Sungai Baru (Jl.Pekapuran), MIS TamanPendidikan Islam (Jl.Sungai Jingah), MIS TPI (Jl.KeramatRaya).

Madrasah Tsanawiyah (disingkat MTs) adalah jugapendidikan dasar yang bersifat formal di Indonesia, dansetara dengan Sekolah Menengah Pertama. Pengelolaannyajuga dilakukan oleh Departemen Agama. PendidikanMadrasah Tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulaidari kelas 7 sampai kelas 9. Murid kelas 9 diwajibkan mengi-kuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas). Lulusan MTs dapatmelanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah atau SekolahMenengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan. KurikulumMadrasah Tsanawiyah sama dengan kurikulum SekolahMenengah Pertama, hanya saja pada MTs terdapat porsi lebihbanyak mengenai pendidikan agama Islam. Selain mengajar-kan mata pelajaran sebagaimana Sekolah Menengah Pertama,juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti: Alqur’andan Hadits, Aqidah dan Akhlaq, Fiqih, Sejarah KebudayaanIslam, Bahasa Arab. Pelajar Madrasah Tsanawiyah umumnyaberusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah

Page 47: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

39

Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama(atau sederajat) 3 tahun.81

Ada beberapa Madrasah Tsanawiyah di kota Banjarmasindiantaranya; MTs Al-Mawahib (Jl.Sungai Andai), MTs Al-Abadiyah, MTsN Banjar Selatan (Jl.Bakti), MTsN Mulawar-man (Jl.Batu Benawa), MTsN Pekauman, MTs Al-Furqon(Jl.Sultan Adam), MTs Al-Huda ( Jl.Kuin Selatan), MTs Al-Ikhwan (Jl.Veteran), MTs Islamiyah SMIP 1946 (Jl.MesjidJami), MTs Al-Muddakir (Jl.Banua Anyar), MTs DiniyahBabussalam (Jl.Pemurus Dalam), MTs Ihyatut Thalibin(Jl.Belitung Darat), MTs Mualimat Yapewi (Jl.Simp Belitung),MTs Muhammadiyah 2 (Jl.Kelayan B Timur), MTs Noor Aini(Jl.Alalak), MTs Pangeran Antasari, MTs Siti Mariyam(Jl.Kelayan A), MTs Sultan Suriansyah (Jl.Kuin Utara), MTsBina Taqwa, MTs Al-Fitrah, MTs Al-Gazaliyah, MTsMuallimat, MTs SMIP 3-Pa, MTs Muammadiyah 1, MTs PPAl-Istiqomah, MTs An-Nuriyyah.

Madrasah Aliyah (disingkat MA) adalah jenjangpendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia,setara dengan Sekolah Menengah Atas, yang pengelolaannyadilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan MadrasahAliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10sampai kelas 12. Pada tahun kedua (yakni kelas 11), sepertihalnya siswa SMA, maka siswa MA memilih salah satu dari 4jurusan yang ada, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam, IlmuPengetahuan Sosial, Ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa.Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkanmengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas). Lulusan Madra-sah Aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke PerguruanTinggi Umum, Perguruan Tinggi Agama Islam, atau lang-sung bekerja. MA sebagaimana SMA, ada MA umum yangsering dinamakan MA dan MA kejuruan (di Sekolah Umumdisebut SMK) misalnya Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)dan Madrasah Aliyah program Kusus. Kurikulum Madrasah

81 http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_Tsanawiyah (05 Desember 2013).

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 48: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

40

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Aliyah sama dengan kurikulum Sekolah Menengah Atas,hanya saja pada MA terdapat porsi lebih banyak mengenaipendidikan agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaransebagaimana sekolah dasar, juga ditambah dengan pelajaranseperti : Alqur’an dan Hadits, Aqidah dan Akhlaq, Fiqih,Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab. Pelajar MadrasahAliyah umumnya berusia 16-18 tahun. MA/SMA tidak terma-suk program wajib belajar pemerintah, sebagaimana siswaSekolah Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah MenengahPertama (atau sederajat) 3 tahun. Di Indonesia, kepemilikanMadrasah Aliyah dipegang oleh dua badan, yakni swasta danpemerintah (Madrasah Aliyah Negeri).82

Madrasah Aliyah yang ada di kota Banjarmasin yaitu;MAN 1 (Jl.Kampung Melayu), MAN 2 (Jl.Pramuka), MAN 3(Jl.Batu Benawa), MAS Al-Istiqamah (Jl.Pekapuran Raya),MAS Irtiqaiyah ( Jl.Bakti), MAS Muhammadiyah(Jl.S.Parman), MAS SMIP 1946 (Jl.Mesjid Jami).

b. PesantrenPesantren umumnya dipandang sebagai basis Islam

tradisional, yakni Islam yang masih terikat kuat olehpemikiran ulama abad pertengahan.83

Pesantren atau sering disingkat pondok atau ponpes,adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana semuasiswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbinganguru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan mempunyaiasrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut beradadalam kompleks yang juga menyediakan masjid untukberibadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaanlainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untukdapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai denganperaturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan duaistilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut

82 http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_Aliyah (5 Desember 2013).83 Van Bruinessen, Kitab Kuning: Pesantren dan Tarekat, ( Bandung: Mizan, 1999),

h.30.

Page 49: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

41

pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri,sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal santri.Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari BahasaArab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Pesantren jugadapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaranagama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorangKiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santriberdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab olehUlama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggaldi pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.

Ada beberapa tipologi pondok pesantren: (a). PesantrenSalafi yaitu pesantren yang tetap mempertahankan pelajarandengan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuanumum. Model pengajarannyapun sebagaimana yang lazimditerapkan dalam pesantren salaf yaitu dengan metodesorogan dan weton; (b). Pesantren Khalafi yaitu pesantren yangmenerapkan sistem pengajaran klasikal (madrasi) mem-berikan ilmu umum dan ilmu agama serta juga memberikanpendidikan keterampilan; (c). Pesantren Kilat yaitu pesantrenyang berbentuk semacam training dalam waktu relatif singkatdan biasa dilaksanakan pada waktu libur sekolah. Pesantrenini menitik beratkan pada keterampilan ibadah dan kepemim-pinan. Sedangkan santri terdiri dari siswa sekolah yangdipandang perlu mengikuti kegiatan keagamaan dipesantrenkilat; (d). Pesantren terintegrasi yaitu pesantren yang lebihmenekankan pada pendidikan vokasional atau kejuruansebagaimana balai latihan kerja di Departemen Tenaga Kerjadengan program yang terintegrasi. Sedangkan santrimayoritas berasal dari kalangan anak putus sekolah atau parapencari kerja.84

Menurut Mas’ud dkk (2002), ada beberapa tipologi ataumodel pondok pesantren yaitu : (1). Pesantren yang memper-tahankan kemurnian identitas asli sebagai tempat mendalamiilmu-ilmu agama (tafaqquh fiddin) bagi para santrinya. Semuamateri yang diajarkan di pesantren ini sepenuhnya bersifat

84 Khosin, Tipologi Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2006), h. 101.

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 50: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

42

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

keagamaan yang bersumber dari kitab-kitab berbahasa arab(kitab kuning) yang ditulis oleh para ulama abad pertengahan.Pesantren model ini masih banyak dijumpai hingga sekarang;(2). Pesantren yang memasukkan materi-materi umum dalampengajaran namun dengan kurikulum yang disusun sendirimenurut kebutuhan dan tidak mengikuti kurikulum yangditetapkan pemerintah secara nasional sehingga ijazah yangdikeluarkan mendapatkan pengakuan dari pemerintahsebagai ijazah formal; (3). Pesantren yang menyelenggarakanpendidikan umum di dalam baik berbentuk madrasah(sekolah umum berciri khas Islam di dalam naungan DEPAG)maupun sekolah (sekolah umum di bawah DEPDIKBUD)dalam berbagai jenjang, bahkan ada yang sampai PerguruanTinggi yang hanya meliputi fakultas-fakultas keagamaanmelainkan juga fakultas-fakultas umum; dan (4). Pesantrenyang merupakan asrama pelajar Islam di mana para santribelajar di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggidi luarnya. Pendidikan agama di pesantren model ini diberi-kan di luar jam-jam sekolah sehingga bisa diikuti oleh semuasantrinya. Diperkirakan pesantren model inilah yangterbanyak jumlahnya.85

Di Kalimantan Selatan model-model pesantren yangdisebutkan di atas sangatlah banyak seperti pesantrenDarussalam Martapura, Pesantren ini termasuk pesantrendalam bentuk salafi karena santrinya menggunakan kitabkuning atau kitab klasik. Seperti yang telah dijabarkan padabab terdahulu bahwa para perempuan Kalimantan Selatansejak pertengahan abad ke-19 sudah mengenal dan belajar dipesantren, yaitu pesantren Darussalam yang terletak didaerah Martapura didirikan oleh juriat Syekh Arsyad AlBanjari (Mufti Djamaluddin) . Seiring berkembangnya zaman,pertumbuhan pesantren di Kalimantan Selatan sangatlahpesat. Berdasarkan sumber86 Pendis Kemenag Prov. Kaliman-tan Selatan, ada 255 pesantren yang telah terdaftar. Sebagian

85 Mas’ud, ed, Tipologi Pondok Pesantren (Jakarta: Putra Kencana, 2002), h.149-150.

86 Pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/pontren-61-62-63-64 (12 Desember 2013).

Page 51: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

43

yang ada di kota Banjarmasin di antaranya: Ponpes Babussa-lam (Jl.Pemurus Dalam), Ponpes Nurul Jannah (Jl.Gerilya),Ponpes Abmaul Amin (Jl.Kuin Kecil), Ponpes HidayatullahPutri (Jl.Antasan Segera), Ponpes Shiratul Thaliban (Jl.AlalakUtara).

c. Pengajian atau Majlis TaklimHj. Tutty Alawiyah AS, dalam bukunya “Strategi Dakwah

di Lingkungan Majelis Taklim”, merumuskan tujuan MajlisTaklim dari segi fungsinya, yaitu: Pertama, berfungsi sebagaitempat belajar, maka tujuan majelis taklim adalah menambahilmu dan keyakinan agama, yang akan mendorong pengala-man ajaran agama. Kedua, berfungsi sebagai tempat kontaksosial, maka tujuannya silaturahmi. Ketiga, berfungsi mewu-judkan minat sosial, maka tujuannya meningkatkankesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkunganjamaahnya.87

Dari kutipan tujuan di atas, terlihatlah bahwasanya tujuanmajelis taklim sangat erat kaitannya dengan fungsinya.Bahkan tidak hanya Tutty Alawiyah yang merumuskan haltersebut, Muhsin MK pun dalam bukunya tidak memisahkanantara tujuan dan fungsi majelis taklim. Dalam bukunya yangberjudul “Manajemen Majelis Taklim”, beliau menyebutkanbahwa lembaga dakwah ini berfungsi dan bertujuan sebagaiberikut: (a). Tempat belajar-mengajar, yaitu berfungsi sebagaitempat kegiatan belajar mengajar umat Islam, khususnya bagikaum perempuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan,pemahaman, dan pengalaman ajaran Islam; (b). Lembagapendidikan dan keterampilan, yang berfungsi sebagai lembagapendidikan dan keterampilan bagi kaum perempuan dalammasyarakat yang berhubungan antara lain dengan masalahpengembangan kepribadian serta pembinaan keluarga danrumah tangga sakinah mawaddah warohmah. Melalui majelis

87 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim,( Bandung: Mizan,1997), h.78

Sejarah Masuknya Islam dan Berkembangnya Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 52: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

44

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

taklim inilah, diharapkan mereka menjaga kemuliaan dankehormatan keluarga dan rumah tangganya; (c). Wadahberkegiatan dan berkreativitas; Majelis taklim juga berfungsisebagai wadah berkegiatan dan berkreativitas bagi kaumperempuan antara lain dalam berorganisasi, bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Negara dan bangsa kita sangatmembutuhkan kehadiran perempuan yang sholihah dengankeahlian dan keterampilan sehingga dengan kesalehan dankemampuan tersebut dia dapat membimbing dan mengarah-kan masyarakat kearah yang baik; (d). Pusat pembinaan danpengembangan, yang berfungsi sebagai pusat pembinaan danpengembangan kemampuan dan kualitas sumber dayamanusia kaum perempuan dalam berbagai bidang sepertidakwah, pendidikan social, dan politik yang sesuai dengankodratnya; (e). Jaringan komunikasi, ukhuwah dan silaturahim,yang diharapkan menjadi jaringan komunikasi, ukhuwah, dansilaturahim antar sesama kaum perempuan antara lain dalammembangun masyarakat dan tatanan kehidupan yangIslami.88

Kegiatan majelis taklim yang diselenggarakan oleh ibu-ibu di Kalimantan Selatan terutama di kota Banjarmasin,diadakan di langgar maupun di mesjid, bahkan ada yangmenyelengarakannya dari rumah ke rumah dengan memang-gil para daiyah secara bergiliran. Para ibu-ibu begitu antusiasdan bersemangat mengikuti Majlis Taklim, seperti pe-ngamatan penulis, majelis taklim Masjid Al-Ikhwan yangberalamat di jalan Veteran Banjarmasin, yang mengadakankegiatan setiap pagi Jum’at dan pagi Rabu yang dimulaisekitar jam 09.00 pagi, selalu dipenuhi oleh ibu-ibu.

88 Muhsin MK, Manajemen Majlis Taklim, (Jakarta: Pustaka Intermasa,2009), h.5-7.

Page 53: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

45

BAB IIIGENDER DAN GERAKAN PEREMPUAN

DALAM PENDIDIKAN

A. Diskursus GenderIstilah gender muncul dan diperjuangkan sejak pertengahan

abad XX. Gender diperkenalkan oleh kelompok yang menama-kan dirinya sebagai gerakan pembela perempuan dari Londonyang bernama “Gender Discourse”. Istilah gender sendiribukanlah jenis kelamin (sex), tapi gender adalah peran yangdiakibatkan dari jenis kelamin seseorang (laki-laki atauperempuan). Memang tidak dipungkiri peran ini tentu akanberbeda dari masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Peranini biasanya merujuk pada kepatutan dan etika sosial yangberlaku di sebuah masyarakat.

Kata gender menurut kamus English berarti “ the groupingof words into maculin, ,feminine, and neuter, according as they areregarded as male, female or without sex”. Artinya gender adalahkelompok kata yang mempunyai sifat maskulin, feminin atautanpa keduanya, netral.1 Masih banyak orang yang belum bisamembedakan secara jelas antara pengertian istilah jenis kelamindan gender, sehingga tidak jarang kedua terminologi tersebutdianggap sama secara konseptual. Anggapan ini tentu tidaktepat, sebab istilah jenis kelamin dan gender memiliki pengertianyang sama sekali berbeda.2

1 Nuril Huda et al, Studi Kebijakan Pendidikan Berwawasan Gender di IAIN AntasariBanjarmasin, (Laporan hasil penelitian Pusat Penelitian, IAIN Antasari, Banjarmasin,2012), h.13-14.

2 Wawan Djunaidi, Iklilah Muzayyanah, Pendidikan Islam Adil Gender di Madrasah,(Jakarta: Pustaka STAINU, 2008), h.3.

Page 54: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

46

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Menurut Mansour Faqih, sex berarti jenis kelamin yangmerupakan penyifatan atau pembagian jenis kelamin yangditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamintertentu. Perbedaan anatomi biologi ini tidak dapat diubah danbersifat menetap, kodrat dan tidak dapat ditukar. Oleh karenaitu, perbedaan tersebut berlaku sepanjang jaman dan di manasaja.3 Sedangkan Gender adalah pembedaan peran, fungsi dantanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dihasilkandari konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai denganperkembangan jaman.4

Gender merupakan pengukuran antara laki-laki danperempuan sebagai bagian dari peran dalam masyarakat. Gen-der bukan hanya ditujukkan kepada konsep perbedaan jeniskelamin, seringkali dirancukan dengan konsep gender sebagaikonstruksi sosial oleh pemahaman masyarakat. Perbedaan jeniskelamin memang berbeda sejak lahir, menjadi hak penuh Tuhandalam menentukan jenis kelamin manusia. Pembedaan genderterjadi melalui sebuah proses panjang yang dilakukan olehmanusia (masyarakat) melalui pencitraan, pemberian peran, caramemperlakukan dan penghargaan terhadap keduanya. Olehsebab konstruksi sosial merupakan bentukan masyarakat, makasifatnya dapat berubah dan diubah sesuai dengan perubahansosial, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terjadimusibah, bencana alam, termasuk perubahan kebijakan danpemahaman agama maupun adaptasi dengan budaya yang tidakbias gender.

Pembedaan peran, fungsi dan tanggung jawab laki-laki danperempuan dalam konteks sosial ini pada dasarnya tidakdipermasalahkan, namun ketika dicermati lebih dalam dapatmenjadi penyebab munculnya diskriminasi gender, yakni salahsatu jenis kelamin terabaikan hak dasarnya, tertinggal danmengalami masalah ketidakadilan.5

3 Mansour Faqih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial,(Yogyakarta: PustakaPelajar, 1996), h.8.

4 Mufidah Ch, Bingkai Sosial Gender: Islam, Strukturasi, dan Konstuksi Sosial, (Malang:UIN Maliki Press, 2010), h.5.

5 Mufidah Ch, Bingkai Sosial Gender, h.7-8.

Page 55: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

47

Bentuk manifestasi dari deskriminasi gender ini tampildalam berbagai bentuk sebagai berikut: 1. Stereotype ataupelabelan terhadap jenis kelamin laki-laki atau perempuan yangberkonotasi positif atau negatif. 2. Subordination atau penomor-duaan perlakuan yang mengakibatkan seseorang menempatiposisi yang lebih rendah dibandingkan orang lain, sehingga tidakmendapatkan prioritas. 3. Marginalization atau menempatkanseseorang karena jenis kelaminnya sebagai pihak yang tidakdianggap penting dalam faktor ekonomi, sekalipun perannyasangat krusial. 4. Violence atau segala bentuk perbuatan tidakmenyenangkan yang ditujukan kepada pihak lain, baik dalambentuk fisik maupun psikis. 5. Double Burden atau beban ganda yang menyebabkan seseorang harus menanggung beban kerjaberlipat.6

1. Bias Gender dalam PendidikanYang dimaksud bias gender adalah mengunggulkan salah

satu jenis kelamin dalam kehidupan sosial atau kebijakan publik.Bias gender dalam pendidikan adalah realitas pendidikan yangmengunggulkan satu jenis kelamin tertentu sehingga menyebab-kan ketimpangan gender.7

Berbagai bentuk kesenjangan gender yang terjadi dalamberbagai bidang kehidupan masyarakat, terpresentasi jugadalam dunia pendidikan. Bahkan proses dan institusi pendidi-kan dipandang berperan besar dalam mensosialisasikan danmelestrikan nilai-nilai dan cara pandang yang mendasarimunculnya berbagai ketimpangan gender dalam masyarakat.Secara garis besar, fenomena kesenjangan gender dalampendidikan dapat diklasifikasi dalam beberapa dimensi, antaralain: 1. Kurangnya partisipasi (under-participation). Dalam halpartisipasi pendidikan, perempuan di seluruh dunia meng-hadapi problem yang sama. Dibanding lawan jenisnya,partisipasi perempuan dalam pendidikan formal jauh lebih

6 Wawan Djunedi, Iklilah Muzayyanah, Pendidikan Islam Adil Gender di Madrasah,(Jakarta : Pustaka STAINU, 2008), h. 17-31.

7 Hanun Asrohah, Sosiologi Pendidikan, (Cet.I; Surabaya : Kopertais Press, 2008),h.178.

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 56: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

48

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

rendah. Di negara-negara dunia ketiga di mana pendidikandasar belum diwajibkan, jumlah murid perempuan umumnyahanya separuh atau sepertiga jumlah murid laki-laki. 2.Kurangnya keterwakilan (under-representation). Partisipasiperempuan dalam pendidikan sebagai tenaga pengajar maupunpimpinan juga menunjukkan kecenderungan disparitasprogresif. Jumlah guru perempuan pada jenjang pendidikandasar umumnya sama atau melebihi jumlah guru laki-laki.Namun, pada jenjang pendidikan lanjutan dan pendidikantinggi, jumlah tersebut menunjukkan penurunan drastis. 3.Perlakuan yang tidak adil (unfair treatment). Kegiatan pembela-jaran dan proses interaksi dalam kelas seringkali bersifat meru-gikan murid perempuan. Guru secara tidak sadar cenderungmenaruh harapan dan perhatian yang lebih besar kepada mu-rid laki-laki dibanding murid perempuan. Para guru kadangkalacenderung berpikir ke arah ”self fulfilling prophecy” terhadapsiswa perempuan karena menganggap perempuan tidak perlumemperoleh pendidikan yang tinggi. 4. Dimensi akses adalahfasilitas pendidikan yang sulit dicapai atau kesempatan untukmenggunakan sumber daya tanpa memilki otoritas untuk me-mutuskan terhadap produk/hasil maupun metode pendayagu-naan sumber daya tersebut. Faktor penyebabnya antara lain:kurang tersedianya sekolah menengah di setiap kecamatan, jarakyang jauh dari tempat tinggal, beban tugas rumah tangga yangbanyak dibebankan pada anak. Akumulasi dari faktor-faktor inimembuat banyak anak-anak yang cepat meninggalkan bangkusekolah. 5. Dimensi proses pembelajaran adalah materi pendi-dikan seperti yang terdapat dalam contoh-contoh soal dimanasemua kepemilikan selalu mengatasnamakan laki-laki. Dalambuku-buku pelajaran misalnya semua jabatan formal dalam bukuseperti camat dan direktur digambarkan dijabat oleh laki-laki.Selain itu ilustrasi gambar juga bias gender, yang seolah-olahmenggambarkan bahwa tugas wanita adalah sebagai ibu rumahtangga dengan tugas-tugas menjahit, memasak dan mencuci.Faktor penyebabnya stereotype gender. 6. Dimensi penguasaanadalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memajukanperanannya dalam masyarakat. Faktor penyebabnya

Page 57: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

49

pemanfaatan yang minim, peran yang tidak terserap olehmasyarakat dan masih berpegang pada nilai-nilai lama yangtidak terreformasi. Contohnya saja buta huruf yang didominasioleh kaum perempuan. 7. Dimensi kontrol adalah kemampuanatau otoritas untuk memutuskan menggunakan produk atauhasil, bahkan juga untuk menentukan metode pendayagunaan-nya, sehingga memiliki kekuatan untuk mendapatkan keun-tungan dari sumber daya tersebut. Faktor penyebabnya tidakmemiliki otoritas atau kemampuan untuk menggunakan mau-pun mendayagunakan sumber daya. 8. Dimensi manfaat adalahsesuatu yang baik untuk didapatkan atau diterima oleh seseo-rang dari proses penggunaan atau mendayagunakan sumberdaya. Faktor penyebabnya dimensi akses, kontrol, maupunpartisipasi yang didapatkan kecil.8

2. Keadilan dan Kesetaraan gender dalam PendidikanKeadilan dan kesetaraan adalah gagasan dasar, tujuan dan

misi utama peradaban manusia untuk mencapai kesejahteraan,membangun keharmonisan kehidupan bermasyarakat, berne-gara dan membangun keluarga berkualitas. Kesetaraangender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuanuntuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manu-sia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatanpolitik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan danpertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaandalam menikmati hasil pembangunan. Keadilan genderadalah suatu perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki.Perbedaan biologis tidak bisa dijadikan dasar untuk terjadinyadiskriminasi mengenai hak sosial, budaya, hukum dan poli-tik terhadap satu jenis kelamin tertentu. Dengan keadilan gen-der berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subor-dinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuanmaupun laki-laki. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gen-der, ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perem-

8 Amasari (Member of PSG IAIN), Pendidikan Gender, (Laporan hasil penelitianPusat Penelitian, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2005), h.31.

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 58: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

50

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

puan dan laki-laki dan dengan demikian mereka memiliki akses,kesempatan berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan sertamemperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.

Dalam memenuhi kesetaraan dan keadilan gender di atas,maka pendidikan perlu memenuhi dasar pendidikan yaknimenghantarkan setiap individu atau rakyat mendapatkanpendidikan sehingga bisa disebut pendidikan kerakyatan. Ciri-ciri kesetaraan gender dalam pendidikan adalah sebagai berikut:1. Perlakuan dan kesempatan yang sama dalam pendidikanpada setiap jenis kelamin dan tingkat ekonomi, sosial, politik,agama dan lokasi geografis publik. 2. Adanya pemerataanpendidikan yang tidak mengalami bias gender. 3. Memberikanmata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat setiapindividu. 4. Pendidikan harus menyentuh kebutuhan dan re-levan dengan tuntutan zaman. 5. Individu dalam pendidikan-nya juga diarahkan agar mendapatkan kualitas sesuai dengantaraf kemampuan dan minatnya.9

3. Problem Gender dalam PendidikanRendahnya kualitas pendidikan diakibatkan oleh adanya

diskriminasi gender dalam dunia pendidikan. Ada tiga aspekpermasalahan gender dalam pendidikan yaitu: 1. Akses, yangdimaksud dengan aspek akses adalah fasilitas pendidikan yangsulit dicapai. Banyak sekolah dasar di tiap-tiap kecamatannamun untuk jenjang pendidikan selanjutnya seperti SMP danSMA tidak banyak. Tidak setiap wilayah memiliki sekolahtingkat SMP dan seterusnya, hingga banyak siswa yang harusmenempuh perjalanan jauh untuk mencapainya. Di lingkunganmasyarakat yang masih tradisional, umumnya orang tua seganmengirimkan anak perempuannya ke sekolah yang jauh karenamengkhawatirkan keamanan mereka. Oleh sebab itu banyakanak perempuan yang ‘terpaksa’ tinggal di rumah. Belum lagibeban tugas rumah tangga yang banyak dibebankan pada anakperempuan membuat mereka sulit meninggalkan rumah.

9 Eni Purwati, Hanun Ashorah, Bias Gender dalam pendidikan Islam, (Surabaya:Alpha, 2005), h.30.

Page 59: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

51

Akumulasi dari faktor-faktor ini membuat anak perempuanbanyak yang cepat meninggalkan bangku sekolah. 2. Partisipasi,aspek partisipasi di mana tercakup di dalamnya faktor bidangstudi dan statistik pendidikan. Dalam masyarakat kita di Indo-nesia, di mana terdapat sejumlah nilai budaya tradisional yangmeletakkan tugas utama perempuan di arena domestik, sering-kali anak perempuan agak terhambat untuk memperolehkesempatan yang luas untuk menjalani pendidikan formal.Sudah sering dikeluhkan bahwa jika sumber-sumber pendanaankeluarga terbatas, maka yang harus didahulukan untuk sekolahadalah anak laki-laki. Hal ini umumnya dikaitkan dengan tugaspria kelak apabila sudah dewasa dan berumah-tangga, yaitubahwa ia harus menjadi kepala rumah tangga dan pencarinafkah. 3. Manfaat dan penguasaan, kenyataan banyaknya angkabuta huruf di Indonesia di dominasi oleh kaum perempuan. DataBPS tahun 2003, menunjukkan dari jumlah penduduk butaaksara usia 10 tahun ke atas sebanyak 15.686.161 orang,10.643.823 orang di antaranya atau 67,85 persen adalah perem-puan.10

Pendidikan tidak hanya sekedar proses pembelajaran, tetapimerupakan salah satu “nara sumber” bagi segala pengetahuan;karenanya ia menjadi instrumen efektif untuk mentransfer nilaitermasuk nilai yang berkaitan dengan isu gender. Dengandemikian, pendidikan juga sarana sosialisasi kebudayaan yangberlangsung secara formal termasuk di sekolah. Perilaku yangtampak dalam kehidupan sekolah interaksi guru-guru, guru-murid, dan murid-murid, baik di dalam maupun luar kelas padasaat pelajaran berlangsung maupun saat istirahat akanmenampakkan konstruksi gender yang terbangun selama ini.Selain itu, penataan tempat duduk murid, penataan barisan,pelaksanaan upacara tidak terlepas dari hal tersebut. Siswa laki-laki selalu ditempatkan dalam posisi yang lebih menentukan,misalnya memimpin organisasi siswa, ketua kelas, diskusi

10 Elfi Muawanah, Pendidikan Gender dan Hak Asasi Manusia,(Yogyakarta: Teras,2009), h.54.

11 Achmad Muthia’in, Bias Gender dalam Pendidikan, (Surakarta: UMS, 2001), h.49.

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 60: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

52

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

kelompok, ataupun dalam penentuan kesempatan bertanya danmengemukakan pendapat. Hal ini menunjukkan kesenjangangender muncul dalam proses pembelajaran di sekolah.11

Menurut Idris, semakin rendah tingkat pendidikan semakinbesar kesenjangan gender dalam pengupahan. Bahkan dari ang-ka statistik menunjukkan perbandingan upah laki-laki: perem-puan, adalah 60,46% dan 39,54%, di mana kesenjangan genderdalam pengupahan untuk pendidikan rendah 65, 68% untuk laki-laki dan 35, 32 % untuk perempuan.12

4. Pendidikan dalam Memandang GenderDalam deklarasai Hak-Hak Asasi Manusia (Universal Dec-

laration of Human Rights) pasal 26 dinyatakan bahwa: 1. Setiaporang berhak mendapat pendidikan. Pendidikan harus gratis,setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikandasar. Pendidikan rendah harus diwajibkan. Pendidikan teknikdan jurusan secara umum harus terbuka bagi semua orang, danpengajaran tinggi harus secara adil dapat diakses oleh semuaorang, berdasarkan kepantasan. 2. Pendidikan harus ditujukanke arah perkembangan pribadi yang seluas-luasnya sertamemperkokoh rasa penghargaan terhadap hak-hak manusia dankebebasan asasi. Pendidikan harus menggalakkan salingpengertian, toleransi dan persahabatan di antara semua bangsa,kelompok ras maupun agama, serta harus memajukan kegiatanPerserikatan Bangsa-Bangsa dalam memelihara perdamaian. 3.Orang-tua mempunyai hak utama untuk memilih jenispendidikan yang akan diberikan kepada anak-anak mereka.13

Terkait dengan deklarasi di atas, sesungguhnya pendidikanbukan hanya dianggap dan dinyatakan sebagai sebuah unsurutama dalam upaya pencerdasan bangsa melainkan juga sebagaiproduk atau konstruksi sosial. Dengan demikian, pendidikanjuga memiliki andil bagi terbentuknya relasi gender di masyara-

12 Acce Suryadi, Ecep Idris, Kesetaraan Gender dalam Bidang pendidikan,(Jakarta:PT.Genesindo, 2004),h.31.

13 http://www.ohchr.org/en/udhr/pages/Language.aspx?LangID=inz, (05Desember 2013)

Page 61: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

53

kat. Pendidikan memang harus menyentuh kebutuhan danrelavan dengan tuntutan jaman, yaitu kualitas yang memilikikaimanan dan hidup dalam ketakwaan yang kokoh, mengenali,menghayati, dan menerapkan akar budaya bangsa, berwawasanluas dan komprehensif, menguasai ilmu pengetahuan, danketerampilan mutakhir, mampu mengantisipasi arah perkem-bangan, berpikir secara analitik, terbuka pada hal-hal baru,mandiri, selektif, mempunyai kepedulian sosial yang tinggi, danbisa meningkatkan prestasi. Perempuan dalam pendidikannyajuga diarahkan agar mendapatkan kualifikasi tersebut sesuaidengan taraf kemampuan dan minatnya.14

Departemen Pendidikan Nasional berupaya menjawab isutersebut melalui perubahan kurikulum dan rupanya telahterakomodasi dalam kurikulum 2004 15 tinggal bagaimanamengaplikasikannya dalam bahan ajar terutama isu gendermeskipun pada kenyataannya masih membawa dampak biasgender dalam masyarakat yang berakibat pada kurang optimal-nya sumber daya manusia yang optimal yang unggul di segalabidang tanpa memandang jenis kelamin.

Dengan demikian, pendidikan seharusnya memberi matapelajaran yang sesuai dengan bakat minat setiap individuperempuan, bukan hanya diarahkan pada pedidikan agama danekonomi rumah tangga, melainkan juga masalah pertanian danketerampilan lain. Pendidikan dan bantuan terhadap perempuandalam semua bidang tersebut, akan menjadikan nilai yang amatbesar dan merupakan langkah awal untuk memperjuangkanpersamaan sesungguhnya.16

B. Pesantren dan Pergerakan Perempuan Banjar1. Pendidikan Pesantren Untuk Kaum Perempuan

Pada dekade pertama dan kedua abad XX, geliat pergerakandi Indonesia sudah mulai tampak. Akan tetapi, pergerakanperempuan Islamnya masih relatif sedikit bila dibandingkan

14 Moh Roqib, Pendidikan Perempuan, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), h.49.15 Daryo Sumanto, Isu Gender dalam Bahan Ajar, (Jakarta: Ganesindo, 2004), h.49.16 Ibid

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 62: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

54

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

dengan gerakan perempuan pada umumnya yang muncul padasaat itu, apalagi di dunia pesantren. Meskipun demikian, gerakanperempuan Islam terutama di Indonesia telah memberikankonstribusi dan patut diperhitungkan. 17

Pemahaman dinamika kesetaraan gender melalui pendi-dikan dan pengajaran di pesantren (bahkan di sekolah secaraumum) merupakan isu yang hangat dibicarakan. Untuk itu,diperlukan tolak ukur untuk melihat persoalan secara jelas.Pendekatan seperti ini akan sangat terkait dengan strategiperjuangan, karena pada umumnya sebuah gerakan itu munculsebagai jawaban atau respon terhadap permasalahan yangmuncul. Pada masa awal abad XX hingga masa kemerdekaan,strategi yang ditempuh oleh gerakan perempuan adalah untukmeningkatkan kedudukan perempuan dan mencapai Indone-sia merdeka.18

Wacana di atas merupakan fenomena yang menarik untukdikaji dan diteliti, karena isu eksistensi perempuan Islam di In-donesia, khususnya terhadap isu kesetaraan gender melaluipendidikan dan pengajaran di sekolah (terutama di pesantren).Eksistensi perempuan belakangan muncul secara signifikan danmenarik, terutama bila dibandingkan dengan gerakan para kaumlaki-laki. Dalam beberapa aktivitasnya, gerakan perempuanberada di bawah bayang-bayang di mana organisasi tersebut dilahirkan. Permasalahan tersebut dapat diperluas lagi denganmempertanyakan tentang kedudukan dan peran yang telahdimainkan kaum perempuan, terutama di lingkungan lembagapendidikan pesantren di Nusantara.19

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yangberperan sebagai lembaga bimbingan keagamaan, pelatihan,keilmuan, pemberdayaan manusia, pengembangan masyarakatserta pengembangan budaya. Pengembangan apapun yangdilakukan dan dijalani oleh pesantren tidak mengubah ciri

17 Samsul Nizar, Sejarah Sosial & Dinamika Inteletual pendidikan Islama Nusantara,(Jakarta: Kencana, 2013), h.206

18 Ibid, h..20719 Samsul Nizar, Sejarah Sosial, h.207-208

Page 63: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

55

pokoknya sebagai lembaga pendidikan dalam arti luas. Ciriinilah yang menjadikannya tetap dibutuhkan oleh masyarakat.Disebut dalam arti luas, karena tidak semua pesantren me-nyelenggarakan madrasah, sekolah, dan kursus seperti yangdiselenggarakan oleh lembaga pendidikan luar sekolah.Keteraturan pendidikan didalamnya terbentuk karena pengajianyang bahannya diatur sesuai urutan penjenjangan kitab.Penjenjangan ini diterapkan secara turun temurun membentuktradisi kurikuler yang terlihat dari segi standar isi, kualifikasipengajar, dan santri lulusannya.20 Menurut Zamakhsyari Dhofier,elemen pokok pesantern tidak bisa dilepaskan pada limakomponen utama yaitu: kiai (tokoh sentral yang tinggaldilingkungan pesantren dan menjadi acuan santri), santri (or-ang yang menuntut ilmu di pesantren), Pondok (tempatmenginap), mesjid (tempat ibadah), dan kitab kuning (kitabbahasa arab tanpa baris).21 Kehadiran pesantren ditengahmasyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi jugasebagai lembaga penyiaran agama, dan sosial keagamaan.Pesantren juga sebagai pusat pengembangan Islam.

2. Profil Pesantren di Kalimanatan Selatana. Pesantren Darussalam Martapura

Pondok Pesantren Darussalam berdiri 14 Juli 1914 diMartapura Kalimantan Selatan. KH. Djamaluddin, salahseorang Ulama terkemuka pada saat itu adalah pendiri seka-ligus pemimpin pertama pesantren Darussalam. Berlokasi diJl. K.H.M. Kasyful Anwar Pasayangan Martapura, pesantrentersebut memiliki peran penting bagi sejarah perkembanganIslam di Kalimantan Selatan. Pesantren Darussalam kemudianmenjadi acuan bagi perkembangan pesantren-pesantren lainyang berdiri berikutnya di Kalimantan Selatan. KeputusanKH. Djamaluddin untuk mendirikan pesantren dilandasi

20 Sukarni, Ruslan, Rahman Helmi, Pesantren di Kalimantan Selatan, (Laporan hasilpenelitian Pusat Penelitian, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2008), h.14-15.

21 Lihat Zhamakhasyari Dhofeir, Tradisi Pesantren; Studi tentang Pandangan HidupKiai, Jakarta: LP3ES, 1994. h.21.

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 64: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

56

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

dengan semangat dalam rangka pengembangan agama Islamdi wilayah Kalimantan Selatan. Selain itu, daerah ini memangdikenal memiliki tradisi keagamaan yang sangat kuat. Bahkan,sejumlah ulama Indonesia terkemuka berasal dari daerah ini.Oleh karena itu, KH. Djamaluddin kemudian melihat bahwapesantren merupakan satu upaya terbaik saat itu untukmengembangkan Islam, khususnya di wilayahnya. Setelahbeliau meninggal dunia digantikan oleh KH. Hasan Ahmad.Perkembangan Pesantren pada awal berdirinya, pesantrenDarussalam tampil dengan sistem pengajaran tradisional.Materi-materi yang diajarkan terbatas hanya di bidang ke-agamaan. Begitu pula, bangunan pesantren masih sangatsederhana, hanya untuk pengajaran keagamaan dengan carahalaqah, dimana para murid duduk bersimpuh mengelilingiguru sambil mendengarkan materi keagamaan yangdiberikan.22

Perkembangan pesantren Darussalam mengalamilompatan besar ketika pesantren dipimpin KH. KasyfulAnwar, ia menggantikan KH. Hasan Ahmad. Dia menjadipimpinan pesantren dari tahun 1922 hingga 1940. Padaperiode itulah, sejumlah pembaharuan dilakukan dalamrangka meningkatkan pendidikan pesantren. Ia melakukanpemugaran gedung lama diganti gedung baru bertingkat.Gedung itu memiliki enam belas lokal, yang digunakan baiksebagai ruang belajar maupun kantor. Selain itu, aspekterpenting dari pembaharuan yang dilakukan KH. KasyfulAnwar adalah memperkenalkan sistem klasikal/madrasahpada sistem pendidikan tradisional dengan sistem kelasberjenjang. Mulai dari Tahdiriyah selama 3 tahun, Ibtidaiyah3 tahun, dan Tsanawiyah 3 tahun. KH. Kaysful Anwar jugamelakukan pembaharuan pada aspek kurikulum. Ia tidaklagi membatasi pendidikan pesantren pada mata pelajaranagama Islam, tapi juga memasukkan mata pelajaran umumdalam kurikulum yang berlaku di pesantren. Modernisasi

22 http://www.pp-darussalam.com/2013/03/sejarah-singkat-ppdarussalam-martapura.html, (1Nopember 2013).

Page 65: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

57

pesantren Darussalam terus berlangsung sejalan denganperkembangan masyarakat sekitar. Kebutuhan masyarakatterhadap pendidikan yang makin beragam, tidak hanya ter-batas dibidang keagamaan, senantiasa memperoleh perhatianyang sangat besar dari pengelola pesantren Darussalam padaperiode berikutnya. Oleh karena itu, saat ini pesantren Darus-salam tidak hanya mendirikan lembaga pendidikan Islammadrasah, tapi juga lembaga pendidikan umum. Pesantrenyang berlokasi di Martapura juga memiliki SMP, SPP (SekolahPertanian) yang menggunakan kurikulum dari departemenpertanian, dan STM yang mengacu pada Depdiknas. Bahkanpesantren juga mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam yangdipadu dengan sistem pesantren.23

Ciri khas pesantren sebagaimana pesantren pioneer lain-nya, pesantren Darussalam Martapura juga mengembangkanciri khas / keunggulan untuk menyedot para santri dari daerahsekitarnya. Adapun ciri khas pesantren ini adalah kurikulumpesantren mengacu pada kitab kuning, sementara sekolahmenggunakan sistem klasikal.24

Pesantren memiliki hubungan sangat dekat denganmasyarakat (community based institution), sehingga Darus-salam sekaligus berfungsi sebagai tempat penyelenggaraankegiatan -kegiatan sosial keagamaan masyarakat. Kondisisosial masyarakat sebagai bagian dari masyarakat Martapura,pesantren Darussalam tak bisa melepaskan keterkaitannyadengan masyarakat sekitar pesantren. Masyarakat Martapura,dan juga Kalimantan Selatan pada umumnya, dikenal sangatagamis, sehingga mereka sangat mendukung berbagaikegiatan pesantren. Dukungan tersebut selanjutnya disambutpesantren dengan mendirikan berbagai lembaga pendidikanmodern yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi wilayah.25

23 http://www.pp-darussalam.com/2013/03/sejarah-singkat-ppdarussalam-martapura.html, (1Nopember 2013).

24 Ibid.25 http://www.pp-darussalam.com/2013/03/sejarah-singkat-ppdarussalam-

martapura.html, (1Nopember 2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 66: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

58

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Penyelenggaraan pendidikan Pesantren Darussalam yangmerupakan pesantren pioneer di wilayah Kalimantan Selatanmemiliki sejumlah pendidikan formal. Mulai dari Ibtidaiyah,hingga perguruan tinggi berjejer di pesantren tersebut.Adapun lokasinya khusus di jalan Perwira Komplek PangeranAntasari Martapura, yang juga sekarang di tambah denganpendidikan ekstra kurikuler Ula’ dan Wustho Salafiyah padatempat dan waktu belajar tersendiri. Sedangkan untukpendidikan diniyah, pesantren menerapkan kurikulum ter-sendiri. Sebagaimana pesantren lainnya, pesantren Darussa-lam Martapura juga sangat memperhatikan pengembanganminat dan bakat para santri. Untuk itu Darussalam jugamenyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler antara lain :pengajian kitab kuning, kursus kerajinan batu aji, kursusotomotif dan las listrik / karbit, kursus menjahit.26

b. Pesantren RAKHA AmuntaiPondok Pesantren RASYIDIYAH KHALIDIYAH di

Amuntai Kalimantan Selatan - Indonesia , yang dikenal ma-syarakat saat ini adalah hasil dari perjuangan dan pengorba-nan yang panjang serta gigih oleh para Perintis, Pendiri danPelanjutnya. Setelah berkembang sedemikian rupa danterkenal, mendapat simpati di hati ummat, menjadi tujuanpara penuntut ilmu dari berbagai pelosok tanah air, mempu-nyai pengaruh besar kepada masayarakat hingga pemerintah,memiliki aset meteriil dan non materiil di berbagai tempat,mendapat segala macam kemudahan dari semua pihak, makabisa dikatakan bahwa Ponpes RAKHA Amuntai telah berhasilmendapatkan kemuliaannya.27

Dalam rangka mengembangkan dan memajukan Pesan-tren RASYIDIYAH KHALIDIYAH Amuntai, dirumuskanlahRencana Pengembangan Pendidikan dan Sarana & Prasaranayang merupakan program kerja Yayasan Pesantren Rasyidi-

26 http://www.pp-darussalam.com/2013/03/sejarah-singkat-ppdarussalam-martapura.html, (1Nopember 2013).

2 7h t t p : / / w w w. p o n p e s r a k h a . c o m / 2 0 1 2 / 0 9 / p r o f i l - s i n g k a t - p o n d o k -pesantren.html#more, (1 Nopember 2013).

Page 67: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

59

yah Khalidiyah yang memberikan arah dan panduan untukmewujudkan upaya pengembangan dan kemajuan tersebut.28

Adapun Rencana Pengembangan Pesantren RAKHA itumeliputi bidang-bidang; a. Pendidikan dan pengajaranberusaha secara maksimal untuk meningkatkan dan menyem-purnakan pendidikan dan pengajaran di Pesantren Rasyi-diyah Khalidiyah, usaha ini tercatat dalam sejarah perjalananPesantren ini yang dimulai dengan pendirian MadrasahArabicshe School pada tahun 1941, dimana sebelumnya bera-wal dari sistem pengajian halqah yang dilakukan Tuan GuruH. Abdurrasyid pada tahun 1937, dan sebagai cikal bakal danPendiri Pondok Pesantren. Periode 1942 s/d 1978 sebagaipengembangan menjadi Pondok Pesantren NORMAL ISLAMdan selanjutnya menjadi Pesantren RASYIDIYAHKHALIDIYAH.29

Dalam periode ini kepimpinan diserahkan kepada kaderpenerus dengan mengembangkan dan memasukkan materipengetahuan umum dan eksakta dan pembagian tingkatandari Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Dan pada Periodeini setelah kepimpinan dipegang oleh KH.Dr. Idham Chalid ,telah membangun sistem Pendidikan dengan manajerial yangcukup maju dan dibangunnya beberapa unit pendidikansesuai kebutuhan masyarakat pada waktu itu. Periode 1979s/d 2010.30

Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah dan dalamkepimpinan saat ini oleh H. Syafriansyah, telah menyeleng-garakan Pendidikan :1. Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAIRAKHA) 2. Madrasah Aliyah Normal Islam Putra 3. MadrasahAliyah Normal Islam Putra 4. Madrasah Tsanawiyah NormalIslam Putra 5. Madrasah Tsanawiyah Normal Islam Putri 6.Ma’had aly 7. Qismu Takhassus Diny 8. Raudhah Tahfidz Al– Qur’an 9. Taman Pendidikan Al-Qur’an Taman Kanak-kanak

2 8h t t p : / / w w w. p o n p e s r a k h a . c o m / 2 0 1 2 / 0 9 / p r o f i l - s i n g k a t - p o n d o k -pesantren.html#more, (1Nopember 2013).

29 Ibid.3 0h t t p : / / w w w. p o n p e s r a k h a . c o m / 2 0 1 2 / 0 9 / p r o f i l - s i n g k a t - p o n d o k -

pesantren.html#more, (1Nopember 2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 68: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

60

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Al Qur’an 10. Pendidikan Usia Dini (PAUD) 11. RA NormalIslam Terpadu 12. MI Normal Islam Terpadu. 31

c. Pesantren Al-Falah dan Sejarah BerdirinyaPondok Pesantren Al Falah terletak di Jalan A.Yani Km.23

Landasan Ulin Tengah Kecamatan Landasan Ulin KotaBanjarbaru Kalsel. Pada waktu mula berdirinya pondok, santripertama tercatat 26 orang, yang kemudian membanjir daripelosok desa dan kota di kawasan ini. Semua atas dukungandan partisipasi seluruh masyarakat, sehingga masyarakatmempercayakan putera dan puterinya di didik dengan budipekerti yang baik di pondok. K.H.M.Sani adalah pendiripertama Al Falah, Siang malam beliau memikirkan pendanaanpondok. Beliau mencari dana sampai keluar negeri yaituMakkah Al Mukarramah. Karena setiap tahun beliau pergiberhaji ke Makkah sekaligus dimanfaatkan untuk mencaridana. Untuk urusan luar negeri ini kadang-kadang beliau dibackup oleh Bapak H.M.Subli di Jakarta asal Alabio, yangberprofesi sebagai pengusaha jasa pemberangkatan jamaahhaji atau umroh. Untuk mencari dana di Banjarmasin beliaudibantu oleh para pedagang di pasar-pasar seperti UjungMurung, Pasar Besar, Pasar PPKE, Pasar Lima dan lain-lain.Khususnya pedagang/pengusaha asal Alabio yang berdagangdi Banjarmasin. Sampai-sampai K.H.M.Sani digelari mereka“ Tukang Tagih Pajak” ini disebabkan ketegasan beliau dalammelaksanakan penagihan. Juga disebabkan karena besarnyasumbangan ditentukan atau ditaksir sendiri oleh beliau, iniberlaku jika si pedagang seorang yang pelit (engken barajut).32

Pendirian Secara yuridis formil Yayasan PondokPesantren Al Falah Banjarbaru didirikan berdasarkan AkteNotaris Bachtiar Banjarmasin Nomor 38. tanggal 19 Juli 1985.Pondok Pesantren Al Falah didirikan pada tanggal 09 Juni1974/ 19 Rabiul Awal 1394 Hijriyah. Tertulis dalam Akte

31 Ibid.32 http://hady412.wordpress.com/profile-pendiri-pondok-pesantren-al-falah-

banjarbaru/, (1 Nopember 2013).

Page 69: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

61

Notaris pasal 16 sebagai berikut : Pada akhirnya para peng-hadap menerangkan bahwa para pendiri adalah sebagaiberikut: 1. H. Mohammad Gazali Syamsuri 2. H. MohammadKurnain Dahlan 3. H. Mohammad Ramli 4. Kh.MohammadSani 5. H.Darlan 6. H.Mohammad Jakfar Dahlan 7. H.MujtabaIsmail 8. Drs.H.Usman Djahri 9. Ali Imran 10. H.MohammadUriansyah Baseri 11. H.Mohammad Thoha 12. H.BuseraTukacil 13. H.Suhaimi Hasbullah 14. H.Mirhan 15. H.Hamsani16. H.Arsyidi 17. H.Husni Tamrin 18. H.Kusasi (Pasar Lama)19. H.Busera. Dari 19 orang Badan Pendiri, yang sudahmeninggal dunia sebanyak 12 orang anggota Badan Pendiri.Anggota yang masih hidup sebanyak 7 orang. 3 orangberdomisili di luar daerah yaitu 2 orang di Jakarta dan seorangdi Samarinda. Sedangkan 4 orang anggota badan pendirilainnya berdomisili di Banjarmasin.33

Visi, Misi pondok pesantren Al Falah. Visi : PenguasaanIlmu Fardhu A’in dan Kifayah, mengakar di tengah masya-rakat, berorientasi kepada Imtaq dan Iptek menuju hidupmandiri. Misi : 1. Melaksanakan amanat aqidah ahlussunnahwal jama’ah melalui pengembangan pendidikan secara kuan-titatif dan kualitatif. 2. Memberdayakan kader perjuanganmuslim yang berwawasan ahlussunnah wal jama’ah 3.Mengembangkan potensi kemanusiaan dengan segaladimensinya, baik dimensi intelektual, moral, ekonomi, sosialdan kultural dalam rangka menciptakan SDM yang handal.Tujuan: Menyiapkan generasi muda yang mampu mengha-dapi tantangan dimasa yang akan dating. Sosok tuan guruK.H.M..Sani adalah seorang ulama yang tawadhu, zuhud,ikhlas, qanaah, pandai bersyukur, selalu bertawakkal, ulet,tidak kenal menyerah dan disegani oleh semua orang. Beliaudan para pendiri lainnya bertekad untuk memajukanpendidikan, khususnya pondok pesantren. Pondok pesantrenmenurut beliau adalah satu- satunya cara terbaik dalammengantisipasi ekses-ekses negative bagi anak-anak. Dan

33 http://hady412.wordpress.com/profile-pendiri-pondok-pesantren-al-falah-banjarbaru/, (1 Nopember 2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 70: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

62

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

dengan pendidikan pondok pesantren pengkaderan umatIslam lebih optimal dan efektif hasilnya. Pondok Pesantrenmenurut beliau mempunyai dua fungsi: 1. Sebagai Centre ofExcellence, yang menangani kader-kader pemikir agama. 2.Sebagai Agent of Development, yang menangani pembinaanpemimpin-pemimpin masyarakat, terutama di pedesaan.Tidak mengherankan jika sekiranya para ulama / kyai pondokselalu di back up oleh people power, ini disebabkan karenapara ulama selalu menyatu dengan rakyatnya. Dengan ber-dasarkan butir-butir mutiara tersebut di atas, beliau dengangigih berjuang tanpa pamrih untuk memajukan Al Falahdengan support dan back up dari Dewan Pendiri lainnyauntuk mencerdaskan kaum muslimin di kawasan ini.34

Ketiga pesantren (Darrussalam, RAKHA, Al Falah)adalah pesantren yang menerapkan bias gender, dimana paramurid-muridnya tidak hanya laki-laki, tapi perempuan jugadiberi kesempatan menuntut ilmu di pondok tersebut. Paraalumni dari pesantren tersebut khususnya perempuan, telahbanyak berkiprah didunia pendidikan baik pendidikan umummaupun pendidikan agama.

Pesantren sebagai dunia lembaga pendidikan Islam seringdikatakan bias gender, namun pernyataan tersebut tidaksepenuhnya dapat diterima. Sebab, pernyataan dan asumsitersebut hanya melihat dari aspek kuantitas, yaitu bila dilihatdengan memperbandingkan posisi perempuan dan laki-lakidipesantren memang tidak sama.35 Namun harus diakui,bahwa tradisi pesantren didominasi oleh laki-laki merupakandata kuantitatif yang tidak bisa terelakkan. Hal ini paling tidakdilatar belakangi oleh kultur manusia sepanjang sejarah yangmenempatkan laki-laki lebih dominan dalam berbagai hal,termasukn pendidikan di pesantren. Bila pendidikan inimenjadi dasar berpikir, maka bias gender bukan hanya terjadididunia pesantren, akan tetapi hampir disemua aspek ke-

34 http://hady412.wordpress.com/profile-pendiri-pondok-pesantren-al-falah-banjarbaru/, (1 Nopember 2013).

35 Samsul Nizar, Sejarah sosial, h.225-226.

Page 71: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

63

hidupan. Untuk itu, diperlukan format ulang dan penempatanyang proposional terhadap eksistensi perempuan daneksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan.36

3. Pergerakan Organisasi Perempuan Islama. Aisyiyah

Akar berdirinya Aisyiyah tidak bisa dilepaskan dari akarsejarah. Spirit berdirinya Muhammadiyah telah mengilhamiberdirinya hampir seluruh organisasi otonom yang ada diMuhammadiyah, termasuk Aisyiyah. Sejak mendirikan Mu-hammadiyah, Kiai Dahlan sangat memperhatikan pembinaanterhadap wanita. Anak-anak perempuan yang potensialdibina dan dididik menjadi pemimpin, serta dipersiapkanuntuk menjadi pengurus dalam organisasi wanita dalamMuhammadiyah. Di antara mereka yang dididik Kiai Dahlanialah Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti Dalalah, Siti Busyro (putribeliau pendiri), Siti Dawingah, dan Siti Badilah Zuber.37

Anak-anak perempuan itu (meskipun usianya barusekitar 15 tahun) sudah diajak memikirkan soal-soal kema-syarakatan. Sebelum Aisyiyah secara kongkret terbentuk, sifatgerakan pembinaan wanita itu baru merupakan kelompokanak-anak perempuan yang senang berkumpul, kemudiandiberi bimbingan oleh KH. Ahmad Dahlan dan Nyai AhmadDahlan dengan belajaran agama. Kelompok anak- anak inibelum merupakan suatu organisasi, tetapi kelompok anak-anak yang diberi pengajian. Pendidikan dan pembinaanterhadap wanita yang usianya sudah tua pun dilakukan jugaoleh Kiai Ahmad Dahlan dan istrinya (Nyai Dahlan). Ajaranagama Islam tidak memperkenankan pengabaian wanita.Mengingat pentingnya peranan wanita yang harus menda-patkan tempat yang layak, Kiai Ahmad Dahlan bersama-sama Nyai Ahmad Dahlan mendirikan kelompok pengajianwanita yang anggotanya terdiri para gadis-gadis dan wanita-

36 Ibid, h.226.37http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember

2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 72: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

64

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

wanita yang sudah tua. Dalam perkembangannya, kelompokpengajian wanita itu diberi nama Sapa Tresna.38

Sapa Tresna belum merupakan organisasi, hanya suatugerakan pengajian saja. Oleh karena itu, untuk memberikansuatu nama yang kongkrit menjadi suatu perkumpulan, K.H.Mokhtar mengadakan pertemuan dengan K.H AhmadDahlan yang juga dihadiri oleh H. Fakhrudin dan Ki BagusHadikusumo serta pengurus Muhammadiyah lainnya dirumah Nyai Ahmad Dahlan. Awalnya diusulkan nama Fati-mah, untuk organisasi perkumpulan kaum wanita Muham-madiyah itu, tetapi nama itu tidak diterima oleh rapat.39

Haji Fakhrudin kemudian mengusulkan nama Aisyiyahyang kemudian diterima oleh rapat tersebut. Nama Aisyiyahdipandang lebih tepat bagi gerakan wanita ini karena didasaripertimbangan bahwa perjuangan wanita yang akan digulir-kan ini diharapkan dapat meniru perjuangan Aisyah, isteriNabi Muhammad, yang selalu membantu Rasulullah dalamberdakwah. Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaanperingatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad pada tanggal 27rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei 1917 M. Peringatan Isra’ Mi’rajtersebut merupakan peringatan yang diadakan Muhamma-diyah untuk pertama kalinya. Selanjutnya, KH. Mokhtarmemberi bimbingan administrasi dan organisasi, sedanguntuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing langsungoleh KH.A. Dahlan.40

Pesan KH.A. Dahlan setelah kepengurusan Aisyiyahsecara resmi terbentuk ialah sebagai berikut: 1. Dengankeikhlasan hati menunaikan tugasnya sebagai wanita Islamsesuai dengan bakat dan percakapannya, tidak menghendakisanjung puji dan tidak mundur selangkah karena dicela. 2.Penuh keinsyafan, bahwa beramal itu harus berilmu. 3.

38http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember2013).

39 Ibid.40http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember

2013).

Page 73: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

65

Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap sah olehTuhan Allah hanya untuk menghindari suatu tugas yangdiserahkan. 4. Membulatkan tekad untuk membela kesucianagama Islam. 5. Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawansekerja dan seperjuangan.41

Pada tahun 1919, dua tahun setelah berdiri, Aisyiyahmerintis pendidikan dini untuk anak-anak dengan namaFrobel, yang merupakan Taman Kanan-Kanak pertama kaliyang didirikan oleh bangsa Indonesia. Selanjutnya Tamankanak-kanak ini diseragamkan namanya menjadi TK AisyiyahBustanul Athfal yang saat ini telah mencapai 5.865 TK diseluruh Indonesia.42

Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salahsatu pilar perjuangan Aisyiyah dicanangkan dengan menga-dakan pemberantasan buta huruf pertama kali, baik butahuruf arab maupun latin pada tahun 1923. Dalam kegiatanini para peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu-ibu rumahtangga belajar bersama dengan tujuan meningkatkan penge-tahuan dan peningkatan partisipasi perempuan dalam duniapublik. Selain itu, pada tahun 1926, Aisyiyah mulai menerbit-kan majalah organisasi yang diberi nama Suara Aisyiyah, yangawal berdirinya menggunakan Bahasa Jawa. Melalui majalahbulanan inilah Aisyiyah antara lain mengkomunikasikansemua program dan kegiatannya termasuk konsolidasi inter-nal organisasi.43

Dalam hal pergerakan kebangsaan, Aisyiyah juga terma-suk organisasi yang turut memprakarsai dan membidaniterbentuknya organisasi wanita pada tahun 1928. Dalam halini, Aisyiyah bersama dengan organisasi wanita lain bangkitberjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia daribelenggu penjajahan dan kebodohan. Badan federasi ini diberinama Kongres Perempuan Indonesia yang sekarang menjadi

41 Ibid.42 Ibid.43http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember

2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 74: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

66

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

KOWANI (Kongres Wanita Indonesia). Lewat federasi iniberbagai usaha dan bentuk perjuangan bangsa dapat dilaku-kan secara terpadu.44

Aisyiyah berkembang semakin pesat dan menemukanbentuknya sebagai organisasi wanita modern. Aisyiyahmengembangkan berbagai program untuk pembinaan danpendidikan wanita. Diantara aktivitas Aisyiyah ialah siswaPraja Wanita bertugas membina dan mengembangkan puteri-puteri di luar sekolah sebagai kader Aisyiyah. Pada KongresMuhammadiyah ke-20 tahun 1931 Siswa Praja Wanita diubahmenjadi Nasyi’atul Aisyiyah (NA). Di samping itu, Aisyiyahjuga mendirikan Urusan Madrasah bertugas mengurusisekolah/ madrasah khusus puteri, Urusan Tabligh yangmengurusi penyiaran agama lewat pengajian, kursus danasrama, serta Urusan Wal’asri yang mengusahakan beasiswauntuk siswa yang kurang mampu. Selain itu, Aisyiyah padatahun 1935 juga mendirikan urusan Adz-Dzakirat yangbertugas mencari dana untuk membangun Gedung ‘Aisyiyahdan modal mendirikan koperasi.45

Perkembangan Aisyiyah selanjutnya pada tahun 1939mengalami titik kemajuan yang sangat pesat. Aisyiyahmenambah Urusan Pertolongan (PKU) yang bertugas meno-long kesengsaraan umum. Oleh karena sekolah-sekolah putriyang didirikan sudah semakin banyak, maka Urusan Penga-jaran pun didirikan di Aisyiyah. Di samping itu, Aisyiyah jugamendirikan Biro Konsultasi Keluarga. Demikianlah, Aisyiyahmenjadi gerakan wanita Islam yang mendobrak kebekuanfeodalisme dan ketidaksetaraan gender dalam masyarakatpada masa itu, serta sekaligus melakukan advokasi pember-dayaan kaum perempuan.46

Menjelang seabad gerakannya, Aisyiyah saat ini telahmemiliki 33 Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi),

44 Ibid45http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember

2013).46 Ibid.

Page 75: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

67

370 Pimpinan Daerah Aisyiyah (setingkat kabupaten), 2.332Pimpinan Cabang Aisyiyah (setingkat Kecamatan) dan 6.924Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat Kelurahan). Selain itu,Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di berbagaibidang, yaitu: pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal usahaAisyiyah bidang pendidikan saat ini berjumlah 4.560, terdiridari Kelompok Bermain, Taman Pengasuhan Anak, TamanKanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,dan Pendidikan Tinggi. Sedangkan amal usaha bidangKesehatan berupa Rumah Sakit, Rumah Bersalin, BadanKesehatan Ibu dan Anak, Balai Pengobatan dan Posyandusecara keseluruhan berjumlah 280 yang tersebar di seluruhwilayah Indonesia. Sebagai gerakan yang peduli terhadapkesejahteraan sosial masyarakat, Aisyiyah hingga kinimemiliki 459 amal usaha seperti Rumah Singgah AnakJalanan, Panti Asuhan, lembaga Dana Santunan Sosial, timPangrukti Jenazah dan Posyandu.47

Aisyiyah berpendirian bahwa harkat martabat perem-puan Indonesia tidak akan meningkat tanpa peningkatankemampuan ekonominya. Oleh karena itu, Aisyiyah mengem-bangkan berbagai amal usaha pemberdayaan ekonomi inidatam bentuk koperasi (termasuk koperasi simpan pinjam),Baitul Mal wa Tamwil, toko/kios, Bina Usaha Ekonomi Keluar-ga Aisyiyah (BUEKA), home industri, kursus ketrampilan danarisan. Jumlah amal usaha di bidang ini mencapai 503 buah. Aisyiyah juga mengembangkan beragam kegiatan berbasispemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidangpeningkatan kesadaran kehidupan bermasyarakat. Hinggasaat ini amal usaha yang mencakup pengajian, QoryahThayyibah, Kelompok Bimbingan Haji (KBIH), badan zakatinfaq dan sedekah serta mushola berjumlah 3.785.48

47http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember2013).

48http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html, ( 2 Nopember2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 76: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

68

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Muhammadiyah masuk ke Kalimantan Selatan di daerahAlabio dibawa oleh seorang guru yang bernama RidlwanHajir yang istrinya bernama Saringatun, pada bulan pebruaritahun 1926 telah resmi dibuka sekolah Muhammdiyah disana.Bersamaan dengan itu pula gerakan Aisyiah mulai didirikanyang dirintis oleh ibu Saringatun. Muhammadiyah menda-tangkan guru perempuan yang bernama Siti Khadijahkeluaran Mu’alimat Jogjakarta yang ditugaskan memimpinAisyiah serta mengajar dan membimbing ibu-ibu disana.49

Sejak itulah Aisyiah berkembang dengan membuka ranting-ranting di berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Aisyiah diKalimantan Selatan sekarang diketuai oleh ibu Hj. AzizahYasin. Adapun kegiatannya meliputi majelis-majelis seperti:majelis tablig, majelis dikdasmen, majelis ekonomi, majeliskesehatan, majelis kesejahteraan sosial.

b. Muslimat Nahdatul UlamaKH.Muhammad Dahlan mempelopori berdirinya orga-

nisasi Wanita NU yakni Muslimat. Bahkan dengan kegigihan-nya, ia meyakinkan KH Hasyim Asy’ari dan KH WahabHasbullah, yang akhirnya didukung seluruh Nahdliyin.50

Pergerakan wanita NU memiliki akar kesejarahan yangpanjang dan perjuangan yang luar biasa yang akhirnyamemunculkan berbagai gerakan wanita baik Muslimat,Fatayat hingga Ikatan pelajar putri NU. Sejarah mencatatbahwa kongres NU di Menes tahun 1938 merupakan forumyang memiliki arti tersendiri bagi proses katalisisi terbentuk-nya organisasi Muslimat NU. Sejak kelahirannya di tahun1926, NU adalah organisasi yang anggotanya hanyalah kaumlaki-laki. Para ulama NU saat itu masih berpendapat bahwawanita belum masanya aktif di organisasi. Anggapan bahwaruang gerak wanita cukuplah di rumah saja masih kuatmelekat pada umumnya warga NU saat itu. Hal itu terusberlangsung hingga terjadi polarisasi pendapat yang cukup

49 http://kalsel.muhammadiyah.or.id/content-3-sdet-sejarah.html, (8 mei 2014)50 http://zulfanioey.blogspot.com/2011/07/kh-muhammad-dahlan-pendukung-

lahirnya.html, (8 Mei 2014).

Page 77: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

69

hangat tentang perlu tidaknya wanita berkecimpung dalamorganisasi.51

Dalam kongres itu, untuk pertama kalinya tampil seorangmuslimat NU di atas podium, berbicara tentang perlunyawanita NU mendapatkan hak yang sama dengan kaum lelakidalam menerima didikan agama melalui organisasi NU.Verslag kongres NU XIII mencatat : “Pada hari Rebo ddo : 15Juni ’38 sekira poekoel 3 habis dhohor telah dilangsoengkan openbarevergadering (dari kongres) bagi kaoem iboe, …Tentang tempat kaoemiboe dan kaoem bapak jang memegang pimpinan dan wakil-wakilpemerintah adalah terpisah satoe dengan lainnja dengan batas kainpoetih.” Sejak kongres NU di Menes, wanita telah secara resmiditerima menjadi anggota NU meskipun sifat keanggotannyahanya sebagai pendengar dan pengikut, tanpa diperbolehkanmenduduki kursi kepengurusan. Hal seperti itu terus berlang-sung hingga Kongres NU XV di Surabaya tahun 1940. Dalamkongres tersebut terjadi pembahasan yang cukup sengittentang usulan Muslimat yang hendak menjadi bagiantersendiri, mempunyai kepengurusan tersendiri dalam tubuhNU. Sehari sebelum kongres ditutup, kata sepakat menyang-kut penerimaan Muslimat belum lagi didapat. KH. Muham-mad Dahlan telah berupaya gigih membuat semacam pernya-taan penerimaan Muslimat untuk ditandatangani HadlratusSyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. A. Wahab Hasbullah.Dengan adanya secarik kertas sebagai tanda persetujuankedua tokoh besar NU itu, proses penerimaan dapat berjalandengan lancar. Bersama KH.A. Aziz Dijar, KH.MuhammadDahlan pulalah yang terlibat secara penuh dalam penyusunanperaturan khusus yang menjadi cikal bakal Anggaran Dasardan Anggaran Rumah Tangga Muslimat NU di kemudianhari. Bersamaan dengan hari penutupan kongres NU XVI,organisasi Muslimat NU secara resmi dibentuk, tepatnyatanggal 29 Maret 1946 / 26 Rabiul Akhir 1365. Tanggal tersebutkemudian ditetapkan sebagai hari lahir Muslimat NU sebagai

51 http://www.muslimatnu.or.id, (2 November 2013).

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 78: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

70

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

wadah perjuangan wanita Islam Ahlus Sunnah Wal Jama`ahdalam mengabdi kepada agama, bangsa dan negara.52

Sebagai ketuanya dipilih Chadidjah Dahlan asalPasuruan, isteri KH. Muhammad Dahlan. Ia merupakan salahseorang wanita di lingkungan NU selama dua tahun yaknisampai Oktober 1948. Sebuah rintisan yang sangat berhargadalam memperjuangkan harkat dan martabat kaumnya dilingkungan NU, sehingga keberadaannya diakui duniainternasional, terutama dalam kepeloporannya di bidanggerakan wanita. Pada Muktamar NU XIX, 28 Mei 1952 diPalembang, NOM menjadi badan otonom dari NU dengannama baru Muslimat NU.53

Muslimat NU provinsi Kalimantan Selatan sekarang diketuai oleh ibu Hj. Murniyati, membawahi 19 cabang diKabupaten dan Kota. Kegiatannya antara lain: membukaPAUD di setiap daerah, mengadakan Majelis Taklim, sertaikut berperan membantu pemerintah daerah dalam pengem-bangan bidang ekonomi, perkebunan, peternakan, kesehatandan lain-lain.

Visi Muslimat NU adalah untuk mewujudkan masyara-kat sejahtera yang dijiwai ajaran Islam Ahlusunnah waljamaah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yangberkemakmuran dan berkeadilan yang diridhoi Allah SWT.Adapun misinya adalah: 1). Mewujudkan masyarakat Indo-nesia khususnya perempuan, yang sadar beragama, berma-syarakat, berbangsa dan bernegara 2). Mewujudkan masya-rakat Indonesia khususnya perempuan, yang berkualitas,mandiri, bertaqwa kepada Allah SWT. 3). Mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya perempuan, yang sadarakan kewajiban dan haknya menurut ajaran Islam baik sebagaipribadi maupun sebagai anggota masyarakat. 4). Melaksana-kan tujuan Jam’iyyah NU sehingga terwujudnya masyarakatadil dan makmur yang merata dan diridhoi Allah SWT.54

52 http://www.muslimatnu.or.id, (2 November 2013).53 http://www.muslimatnu.or.id, (2 November 2013).54 http://muslimatnu-kalsel.blogspot.com, (8 mei 2014)

Page 79: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

71

Dengan kemunculan organisasi perempuan Islam,memberikan isyarat tentang semakin baiknya perlakuan yangditerima oleh para perempuan Islam. Organisasi tersebut telahdidukung dan difasilitasi oleh para laki-laki (tokoh intelek-tual) pada masanya . Aktivitas organisasi Islam tersebut yangberfokus pada bidang sosial dan pendidikan, ini sangatlahmembantu dalam pemberikan sumbangan dalam pencerda-san pada masyarakat, khususnya perempuan. Di KalimantanSelatan, kedua organisasi perempuan Islam ini, baik Aisyiyahmaupun Muslimat Nahdatul Ulama, perannya sangat bisadinikmati oleh masyarakat luas. Bidang pendidikan sangatlahdirasakan, dengan menjamurnya sekolah-sekolah, ataumadrasah di bawah naungan kedua organisasi tersebut.

Gender dan Gerakan Perempuan dalam Pendidikan

Page 80: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

72

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Page 81: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

73

BAB IVKIPRAH PEREMPUAN BANJAR DALAM

PENDIDIKAN ISLAMDI KALIMANTAN SELATAN

Dalam usaha memahami kapasitas dan peran perempuandalam dunia pendidikan, perlu mencermati “siapa mereka”,antara lain latar belakang keluarganya, pendidikan, organisasiyang diikuti, kegiatan sehari-hari dan lain-lain. Mencermati siapamereka merupakan kisi-kisi yang menarik. Pengalaman hidupdan perjalanan kehidupan mereka dari sekolah dasar sampaimenjadi sosok seorang perempuan dewasa yang matang untukmemasuki dunia pendidikan, merupakan pengabdian danketerampilan mereka dalam mencerdaskan anak bangsa tentumenarik untuk dijabarkan. Ada beberapa nama yang memilikiandil besar dalam proses sosial pendidikan di KalimantanSelatan, seperti: Fatimah Abdul Wahab Bugis dan FatmahSyakrani yang berkiprah sekitar abad XIX. Untuk abad berikut-nya yaitu abad XX, penulis menghadirkan nama lain diantaranya: Dra.Hj. Izzatil Hasannah, Hj.Komariah Mas’ud, ,Hj.Zaleha Soleh, Dra.Hj.Fahriyah, Hj.Umi Kalsum, Dra.Hj.SitiAsiah, Hj.Syarifah Rugayah, Hj.Aulia Azizah, Hj.Sri Harmini,MPd.

A. Fatimah Abdul Wahab BugisFatimah adalah seorang yang tuan guru perempuan yang

berjasa dalam dunia pendidikan Islam di Kalimantan Selatan.Dia yang mengawali pendidikan untuk perempuan di jamannya.Ia seorang guru sekaligus penulis sebuah buku kuning yangbernama Parukunan.

Page 82: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

74

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Pada mulanya ia mengajar Ilmu Islam kepada para perem-puan di sekitar tempat dia tinggal yaitu di sekitar desa DalamPagar Martapura. Metode pengajarannya sangat sederhana tidakpakai kurikulum seperti pendidikan sekarang. Murid-muridnyatidak begitu banyak karena di jamannya belajar bukan sesuatuyang diwajibkan. Hanya orang tertentu yang berminat untukbelajar dan menuntut ilmu.

Fatimah terlahir dan dibesarkan dari keluarga tuan guru,Dia adalah cucu dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari,ulama besar yang sangat terkenal di Nusantara. Meskipun tidaksepopuler kakeknya, tetapi dia adalah orang yang berjasa dalamproses pencerdasan perempuan Banjar. Fatimah lahir sekitartahun 1775 M, meskipun tidak diketahui dengan pasti tahunkelahirannya, penulis hanya mengira-ngira, sebab pada tahun1773 M ayahnya Syekh Abdul Wahab Bugis tiba ditanah Banjarberbarengan dengan kakeknya Syekh Muhammad Arsyad yangpada waktu itu sama-sama menuntut ilmu di tanah suci Mekkahselama 30 tahun.1 Syekh Abdul Wahab Bugis dikawinkandengan anak Syekh Muhammad Arsyad yang bernama Syarifahdan melahirkan Fatimah serta Muhammad Yasin, yang neneknyabernama Tuan Bajut Istri pertama Syekh Muhammad Arsyad.2

Dalam kehidupan pribadinya, Fatimah menikah dengan H.MSa’id Bugis, salah seorang kerabat ayahnya. Dalam pernika-hannya, dia dikaruniai dua orang anak laki-laki. dan perempuanyaitu; Abdul Gani dan Halimah.3

Fatimah adalah seorang perempuan yang sangat cerdas,mewarisi ilmu kakeknya seperti Ilmu Arabiyah, Ilmu Tafsir, IlmuHadits,Ushuluddin, dan Fiqih. Dia mempelopori pengajaranperempuan, dia adalah guru bagi kaum perempuan di jamannya.Karya tulis yang dibuatnya adalah Kitab Kuning yang dikenaldengan nama “Parukunan”. Karena dia seorang perempuan,

1 Lihat Tim Sahabat, Cerita Datu-Datu Terkenal, (Kandangan: 2003), h.39.2 Lihat Abu Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,1996, h.111.3 Lihat Abu Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,1996, h.111; Lihat

Zafri Zamzam, Syekh Muhammad Arsyad, Ulama Besar Juru Dakwah. (Banjarmasin:Penerbit Karya, 1979),h.15

Page 83: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

75

maka karya tulisnya tersebut menggunakan nama pamannyayaitu Mufti H. Zamaluddin.4

Nama Mufti Jamluddin bin Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat Banjar. Diatermasuk ulama paling terkemuka di Kalimantan Selatan padazamannya. Sebagaimana Fatimah binti Abdul Wahab Bugis, iajuga disebut sebagai penyusunan kitab Parukunan JamaluddinMelayu. Dia lahir sekitar tahun 1780 M, di Martapura, KalimantanSelatan, dari pasangan Go Hwat Nio (Guwat). 5 Karena meru-pakan putra dari Syekh Muhammad Arsad, Mufti Jamaluddintidak lain adalah paman Fatimah binti Abdul Wahab. 6

Kitab Parukunan ini pertama kali diterbitkan oleh Math-ba‘ah al-Mirsiyah al-Kainah, Mekkah, pada tahun 1315 H/1897M. Selanjutnya kitab tersebut diterbitkan di Singapura padatahun 1318 H. Setelah itu dicetak ulang di Bombay dan terakhirdi Indonesia hingga sekarang. Meski kitab ini tampak sederhana tetapi merupakan salah satu yang paling populer di antara kitab-kitab sejenis dan sering dicetak ulang. Selain di Indonesia, kitab

4 Lihat Abu Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,1996, h.111.5 Saifuddin, Ulama Perempuan Ideologi Patriarki dan Penulisan Kitab Kuning,

(Banjarmasin: Pustaka Humaniora, 2013), h.24-254; lihat Martin van Bruinessen, kitabkuning, h.177; lihatAbu Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, h.168.

6 Saifuddin, Ulama Perempuan, h.257 Saifuddin, Ulama Perempuan, h.25

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 84: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

76

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

ini juga dipelajari kaum muslim di Malaysia, Philipina, Viet-nam, Kamboja, dan Burma (Zafri Zamzam, 1979).8

Mengapa Perukunan yang populer itu diatasnamakanJamaluddin jika pengarangnya Fatimah? Menurut Prof. Martin, identitas pengarang yang sebenarnya tampaknya dengan sengajadisembunyikan karena adanya anggapan yang sudah mapansaat itu bahwa menulis kitab adalah “pekerjaan” khusus kaumlaki-laki. Lebih jauh, guru besar studi Islam dari Belanda inimengatakan kalau sejarah digali, tidak mustahil kita akanmenemukan perempuan lain yang menguasai ilmu-ilmu agamadan telah menulis kitab namun sumbangan mereka ternyatadiingkari dan diboikot.9 Dalam kontek ini, Fatimah bisa dikata-kan sebagai pelopor tradisi menulis dalam khasanah keilmuanIslam masyarakat Banjar.

Meskipun dia tidak dinobatkan sebagai Syeikhah oleh Al-Azhar Mesir seperti Rahmah El-Yunusiyah kelahiran tahun1900M dari Padang Panjang, namun Fatimah tetap dianggapseorang Syeikhah oleh masyarakat Banjar. Tidak disebutkankapan Fatimah meninggal, diperkirakan wafat pada 1828 Mketika berumur 53 tahun.10 makamnya terletak di desa Tungka-ran Kabupaten Banjar dan selalu banyak di ziarahi orang-orangyang punya hajat, atau sekedar melihat makam keturunan SyekhMuhammad Arsyad Al Banjari tersebut.

B. Fatmah SakraniFatmah Sakrani adalah seorang pejuang pendidikan sekitar

akhir abad ke-19. Dia adalah seorang guru sejati di jamannya.Perjuangannya di bidang pendidikan sebagai guru cukup bisamembuat dia tercatat sebagai pelaku sejarah pendidikan diKalimanta Selatan.

8 Lihat Zafry Zamzam, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary Ulama Besar JuruDa’wah, op.cit.h.15.

9 Lihat Martin van Bruinessen, “Kitab Kuning dan Perempuan, Perempuan dan KitabKuning “, Lies M. Marcoes-Natsir dan Johan Meuleman(Editor) “Wanita Islam Indone-sia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual”,( Jakarta: INIS), 1993.

10 Lihat Saifuddin, Ulama Perempuan, h.29

Page 85: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

77

Fatmah binti Jeperi itulah namanya, tetapi setelah iamenikah dia dipanggil Fatmah Sakrani, sebab suaminya bernamaSakrani. Ia dilahirkan di Barabai tahun 1897. Fatmah mula-mula masuk Sekolah Dasar Negeri 4 tahun (Inlandsche School)dan tamat 1910. Setelah itu, dia melanjutkan ke Normal Coursespada tahun 1911, selanjutnya ia lebih banyak belajar sendiri(otodidak). Perempuan berkacamata ini sangat rajin membacabuku dan surat kabar, bahkan ia punya perpustakaan pribadi dirumahnya.

Fatimah pertama kali diangkat menjadi guru Kweekling,kemudian menjadi guru Sekolah Dasar Perempuan di Kanda-ngan pada tahun 1913. Selanjutnya ia dipercaya menjadi gurukhusus menulis aksara Latin dan bahasa Melayu pada sekolahagama Islam (1916-1918). Setelah itu ia diangkat menjadi kepalaVolkschool Putri Kandangan pada tahun 1920, lalu dipindahkanke Amuntai (1923).11

Dalam usia muda, Fatmah berhenti menjadi guru negeri.Kemauannya yang kuat mendorong ia terjun kedunia pergera-kan perempuan, Ia lalu mendirikan Taman Kanak-Kanak(Bustanul Atfal) di Amuntai dan membuka kursus memasak,kursus menjahit serta kegiatan lainnya untuk meningkatkankepandaian wanita dan kesejahteraan keluarga. Kecendrunganorganisasi perempuan saat itu yang mengarahkan pada kerja-kerja “keperempuanan” membuat gagasan Fatmah tentangkepandaian perempuan dan kesejateraan keluarga. Banyakkaum perempuan yang mengikuti kursus tersebut gunamenambah pengetahuan mereka.

Di zaman pendudukan Jepang, guru fatmah, begitu iadisapa, aktif dalam organisasi Fujin-Kai, perkumpulan wanitayang dibentuk oleh pemerintahan Jepang. Setiap istri pimpinanpemerintah daerah secara otomatis harus menjadi ketua Fujin-Kai di daerah. Semua organisasi perkumpulan yang adasebelumnya, baik yang berazas agama maupun social dibekukan.Tugas Fujian-Kai antara lain adalah mengumpulan dana untuk

11 Alfisyah, Geologi Gerakan Perempuan Banjar, dalam Kandil 2, no3, (Nop-Jan2006), h.8.

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 86: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

78

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

membantu perlindungan bahaya udara, melaksanakan tugaspalang merah, meningkatkan produksi pangan, menyeleg-garakan dapur umum dan mengumpulkan intan cukilan yangdirampas dari rakyat oleh tentara jepang. Di samping itu, Fujin-Kai juga membantu pertunjukan kesenian, gerakan menanampadi, mengadakan pasar malam dan kerja bhakti perawatan dirumah-rumah sakit.

Fatmah Sakerani membina kaum perempuan dalamorganisasi “Wanita PRI”. Setelah proklamasi kemerdekaan, iamenjadi anggota Seksi Kewanitaan dalam Partai SerikatKerakyatan Indonesia. Pada masa itulah, ia menyediakan rumahtinggalnya untuk memonitor berita-berita perjuangan Surabayaguna dijadikan bahan informasi bagi harian “Terompet Rakyat”yang terbit di Amuntai.

Perempuan kesayangan orang Amuntai ini dikenal sebagaitokoh yang aktif mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Berkatkepeloporannya, ia berhasil mendirikan Sekolah KepandaianPutri (SKP), Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak (UKIDA),Koperasi Wanita, Panti Asuhan Anak Yatim Piatu, dan TamanKanak-Kanak Perwari di Amuntai.

Pada tahun 1971, Fatmah Sakerani mendapat penghargaanberupa “Piagam Perintis Guru Wanita” yang diberikan olehPanitia Hari Pendidikan Nasional Kalimantan Selatan. FatmahSakerani wafat pada tanggal 30 November 1980 dan dimakam-kan di Amuntai. Pemerintah Hulu Sungai Utara mengabadikannamanya pada Rumah Sakit Bersalin yang terletak dijalan BasukiRahmat Amuntai.12

Itulah gambaran seorang Fatmah Sakrani yang pada masahidupnya adalah seorang pejuang sosial pendidikan meskipunnamanya tidak sepopuler Dewi Sartika tokoh perintis pendidi-kan wanita Indonesia, tetapi dia tetap dikenang oleh masyarakatHulu Sungai Utara sebagai tokoh wanita pelopor pendidikan

12 Alfisyah, Geologi Gerakan Perempuan Banjar, h.8.

Page 87: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

79

C. Dra. Hj.Izzatil Hasanah13

Dra. Hj. Izzatil Hasanah adalah seorang figur guru yang aktifdi dunia pendidikan dan dunia daiyah. Selain dua profesi ter-sebut, ia juga seorang politisi perempuan di Kalimantan Selatan.Dia gambaran seorang perempuan Banjar yang tak pernah mauberdiam diri dirumah, dengan segala kemampuan dan ilmu yangia miliki, ia turut berjasa dalam pengembangan Ilmu Penge-tahuan Islam di Kalimanatan Selatan.

Terlahir sebagai perempuan yang diberi nama oleh orangtuanya yaitu Izzatil Hasanah, biasa dipanggil Ibu Zatil. Lahir diBarabai 11 Juli 1948. Istri dari H. Ibramsyah (Alm) ini di kalanganpara perempuan dikenal sebagai politikus Partai Golkar dansebagai seorang Guru Penceramah.

Bersama kedua orang tua serta saudara-saudaranya ia lewatimasa kecil di Kandangan. Di umur 6 tahun dia mengawalipendidikan dengan memasuki Sekolah Rakyat (SR) Kandangan.Selama enam tahun ia belajar di Sekolah Rakyat. Setamat SR ditahun 1960 ia melanjutkan sekolah ke Pendidikan Guru Agama(PGA) di Banjarmasin. Ia berpindah tempat tinggal dariKandangan ke Banjarmasin karena ingin melanjutkan sekolahke jenjang yang lebih tinggi tersebut. Selama enam tahun iabersekolah d PGA dan tamat Tahun 1966. Setamat PGA, ia me-ngabdikan diri sebagai guru di Madrasah Bawan di Barabaiselama satu tahun, selanjutnya pindah mengajar ke SekolahDasar (SD) Walangku Barabai, disana ia mengajar hanya satutahun, kemudian pindah lagi ke Sekolah Dasar (SD) Nagasaridi Banjarmasin.

Di Banjarmasin, sambil mengajar ia meneruskan kuliah diIAIN Antasari Banjarmasin Jurusan Tarbiyah selama beberapatahun dan menamatkannya tahun 1972. Setelah menyelesaikansarjananya dan meraih gelar Doktoranda (Dra), ia mendapatkesempatan untuk mengajar di PGA Mulawarman Banjarmasinmulai tahun 1972 sampai dengan 1979. Di tahun 1979, dia diang-

13 Wawancara langsung saat di dalam mobil , perjalanan dari Banjarmasin –Rantau , tanggal 5 September 2013

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 88: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

80

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

kat menjadi Pegawai Negeri dan ditugaskan sebagai guru Ma-drasah Aliyah Negeri di Kelua. Selama beberapa tahun tinggaldan mengajar di Kelua, pada tahun 1982 ia memutuskan untukkembali ke Banjarmasin dan kembali mengajar di PGA Mulawar-man Banjarmasin. Tahun 1989 ia di pindah tugaskan mengajarke Madrasah Aliyah Negeri 2 Banjarmasin sampai tahun 1992.Setelah beberapa lama mengajar, berpindah dari satu sekolahke sekolah lain, akhirnya pada tahun yang sama (1992) tersebutia ditugaskan menjadi pengawas sekolah, selanjutnya di tahun1999 ia pensiun.

Dalam mengisi waktu pensiunnya, ia menyibukkan diri diberbagai organisasi seperti organisasi kemasyarakatan Al-Hidayah dan organisasi politik Partai Golkar. Selain kesibu-kannya di organisasi, ia tetap eksis sebagai seorang mubaligahyang memang sudah digelutinya sejak ia masih muda. Di tahun2009 ia dicalonkan sebagai anggota legeslatif provinsi Kaliman-tan Selatan dapil 4 di daerah kelahiran dan masa kecilnya yaitu: Kandangan, Barabai dan Rantau. Dengan dukungan yangbanyak dari keluarga serta orang-orang yang mengenalnya makaterpilihlah ia menjadi anggota DPRD Kalsel selama dua periode,yaitu tahun 1999 – 2004 dan tahun 2004-2009.

Sampai sekarang ia masih aktif di Partai Golkar sebagaianggota Dewan Kehormatan Partai Golkar. Ibu dari MuhammadIhsan Immanullah, ST, Noorkamila Ramadhawati, SH, MKn danMuhammad Irfan Saidi, SE ini juga aktif sebagai anggota MajelisUlama Indonesia. Kiprah sebagai perempuan pendidik digeluti-nya selama 25 tahun. Tanpa ada kebosanan, ia berpindah-pindahdari sekolah ke sekolah dan mengabdikan diri sebagai seorangguru. Sampai sekarang diusianya yang tidak muda lagi, ia tetapeksis menggeluti dunia pendidikan Islam non formal sebagaimubaligah di Majelis-majelis taklim yang diadakan di masjidataupun rumah-rumah. Penyiaran agama Islam atau dakwahkhusus untuk ibu-ibu atau para perempuan di KalimantanSelatan adalah wadah yang dimanfaatkan beliau untuk tetapmengabdi sebagai seorang pendidik.

Page 89: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

81

D. Hj. Komariah Mas’ud, BA14

Komariah, itu nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya, ayahnya yang bernama Abdul Razak dan Ibunya berna-ma Sadariah, kepada seorang anak perempuan mereka yangtelah lahir tanggal 20 September 1949 di Banjarmasin. Setelahmenikah ia menulis namanya dengan nama Komariah Mas’ud.Mas’ud diambil dari nama suaminya yang benama lengkap Drs.H. Mas’ud Djuhri (Alm). Ibu yang di karunia tiga orang anakini yaitu: Ahmad Muzaiyin, S.Sos, Akmad Muzdakkir, S.St, MEdan Muhammad Ihsan, ST, beralamat di Jalan Kayu Tangi I no45 RT 02 Jalur I (belakang gedung wanita) Banjarmasin.Kesehariannya adalah sebagai seorang guru penceramah.

Hari-harinya disibukkan dengan berbagai kegiatan di luarrumah, seperti mengurus organisasi, ceramah agama dankegiatan-kegiatan di masyarakat lingkungan tempat tinggalnya,di samping itu ia juga disibukkan dengan pengurus TK Al-Qur’an unit Kayu Tangi 1.

Awal pendidikannya dimulai tahun 1956 dengan bersekolahdi Sekolah Rakyat dan lulus 1962. Di samping belajar di SekolahRakyat ia juga menuntut ilmu di Madrasah Diniyah sekitar tahun1964. Setelah lulus Sekolah Rakyat, ia meneruskan ke MadrasahTsanawiyah Muallimat selama empat tahun, lulus tahun 1966.Meneruskan ke PGA Negeri selama dua tahun, lulus tahun 1968.Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke IAIN Antasari Banjar-masin, lulus sebagai Sarjana Muda tahun 1973.

Setelah menyelesaikan pendidikan, ia dipercaya untukmengajar di MTs Negeri Mulawarman dengan status PegawaiNegeri. Semasa bertugas menjadi guru ia mengikuti kursusdakwah praktis di LPKDP (Lembaga Pendidikan KeterampilanDakwah Praktis) yang di asuh oleh almarhum KH. Rafi’i Hamdiyang beralamat di Jalan Simpang Belitung Darat Banjarmasin.Beberapa tahun ia belajar di sana hingga akhirnya dinyatakanlulus oleh lembaga tersebut sebagai seorang daiyah. Sejak lulusdari LPKDP tersebut, ia lalu mengembangkan keterampilannya

14 Wawancara langsung saat pertemuan pengajian Al-Hidayah di gedung GolkarProvKalsel Jl. Lambung Mangkurat No.10 Banjarmasin, tanggal 21 Oktober 2013.

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 90: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

82

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

sebagai seorang juru dakwah di masyarakat, di samping tetapaktif mengajar di sekolah. Semasa bertugas menjadi guru MTs,ia pernah mendapatkan juara ke-2 sebagai guru teladan tingkatSLTP, itu adalah salah satu prestasi yang pernah diraihnya.Setelah 36 tahun lamanya mengajar, ia berhenti menjadi gurusekolah di bulan oktober tahun 2009, dan selanjutnya di tahun2009 tersebut ia diangkat menjadi Pengawas Pendidikan diKementerian Agama Republik Indonesia kota Banjarmasin.

Di samping kegiatan sehari-harinya sebagai mubaligah dilingkungan kota Banjarmasin, ia juga sangat aktif di berbagaiorganisasi wanita. Dia memangku beberapa jabatan organisasidiantaranya : Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pengajian Al-Hidayah Kalimantan Selatan periode tahun 2010-2015, SekretarisUmum Badan Kerjasama Organisasi Perempuan (BKOW)Kalimantan Selatan periode tahun 2010-2015, anggota bidangdakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi KalimantanSelatan, Ketua Yayasan TK Al-Qur’an unit 233 Kayu tangi I Al-Muhajirin Banjarmasin dan TK Al-Qur’an unit BKPMA KayuTangi I Banjarmasin.

Ibu Komariah termasuk salah satu mubaligah yang sangatdikenal di kalangan ibu-ibu kota Banjarmasin. Setiap sore iaselalu mengisi acara arisan yasin ibu-ibu yang bertempat tinggaldi kota Banjarmasin. Membaca adalah hobinya sejak kecil,dengan hobi membaca itulah ia termasuk guru ceramah yangsangat disukai, karena isi dari ceramahnya sangatlah menye-nangkan dan tidak bikin bosan yang mendengarnya.

E. Hj. Zaleha Soleh15

Hj. Zaleha Soleh adalah salah satu guru senior di lingku-ngan Komplek Muhammadiyah di Jalan S.Parman Banjarmasin.Ia dilahirkan pada tanggal 1 Pebruari 1941 di Banjarmasin,ayahnya bernama H.M Soleh (Alm) dan ibunya bernamaHj.Hamsiyah Ali (Alm). Ia bersuamikan H.M. Zaini Hasani(Alm), dan mempunyai putra putri sembilan orang yaitu:

15 Wawancara langsung saat pertemuan anggota BKOW di gedung BKOW ProvKalsel Jl. Brigjen Hasan Basri Banjarmasin, tanggal 14 Desember 2013.

Page 91: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

83

Dra.Hj.Yuliani Zaini, Drs.H.Masyhadulhaq, SE, H.IchwanulMuslimin, SE, Dra.Hj.Rahmiyani Zaini, MM, Nurul ArdaniZaini,S.KM, M.Kes, Amaruddin,SP, MM, Noor Firdaus,SE,Riadhul Mustaqim,M.Kom, dan M.Aflah Noor, SE. Perempuanyang sangat aktif di bidang pendidikan ini, sejak kecil tinggal diKota Banjarmasin, dengan alamat sekarang Jl.Pahlawan gang 6Oktober RT.8 No.10 Banjarmasin.

Mengawali pendidikan pada tahun 1948 ia memasukiSekolah Rakyat Negeri (SRN). Setelah menempuh pendidikan 6tahun dan lulus tahun 1954, ia meneruskan pendidikan kesekolah SMIP 1946 yang beralamat di Jalan Mesjid JamiBanjarmasin. Di tahun 1957 setelah lulus SMIP, ia melanjutkansekolah ke PGA Banjarmasin dengan masa pendidikan selamatiga tahun. Setelah selesai PGA ia melanjutkan pendidikan keSMAI/Aliyah. Sarjana Muda IAIN Antasari Banjarmasin adalahpendidikan terakhirnya.

Selepas pendidikan, ia berkarir sebagai guru yang berstatushonorer di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah. Setelahdiangkat sebagai Pegawai Negeri, ia pengajar di Sekolah DasarNegeri (SDN). Beberapa tahun mengajar sebagai guru SekolahDasar, kemudian pindah lagi mengajar ke SMIP 1946 sebagaiguru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berikut pindahlagi mengajar ke SMP Negeri 2 dan SMP Muhammadiyahdengan mata pelajaran yang sama. Beberapa tahun kemudiania pindah lagi mengajar ke SMA. Berpindah dari sekolah kesekolah sebagai guru dijalaninya selama kurang lebih 40 tahun.

Ibu yang sangat hobi memasak dan bikin kue ini, sangataktif diberbagai organisasi seperti:Alwasliyah, Wanita Islam,Karta Werda Tama, Penyuluh Agama Islam di KementerianAgama Provinsi Kalimantan Selatan, Ikatan Keluarga Mubaligahdan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) KalimantanSelatan. Setelah pensiun dari guru ia tetap aktif sebagai pendidikmelalui aktivitas dakwah atau menjadi seorang mubaligah dikota Banjarmasin. Ia juga mempunyai beberapa majelis ta’limyang diberi nama Majelis Amal Saleh. Motto beliau adalah,“Tiada hari tanpa pengajar, tiada hari tanpa silaturrahmi”.

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 92: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

84

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

F. Dra. Hj.Fahriyah16

Dra. Hj. Fahriyah, lahir di Barabai 17 Maret 1947. Ibu yangberalamat di Jl.Kayu Tangi I No 76 Jalur 2 Banjarmasin ini adalahistri dari Bapak Prof.Dr. HM.Yusran Salman, salah sorang dosenIAIN Antasari Banjarmasin.

Putri dari H.Darmawi dan Hj.Saniah ini melalui masakecilnya di Barabai. Ia pertama kali mengecam pendidikan diSekolah Rakyat Negeri Barabai dan Madrasah Mualimin Barabai(pagi bersekolah umum, siang madrasah) lulus sekitar tahun1957. Setelah itu ia meneruskan sekolah ke Madrasah Tsanawi-yah Mu’alimin Barabai dan lulus tahun 1960. Selepas lulus dariTsanawiyah, ia pindah ke Banjarmasin untuk meneruskan pendi-dikan di Pendidikan Guru Agama (PGA) Banjarmasin dan lulustahun 1967. IAIN Antasari Banjarmasin adalah pendidikanterakhirnya jurusan Tarbiyah, lulus tahun 1986 dengan gelarDotoranda (Dra).

Ibu yang akrab dipanggil bunda Fahriyah ini memiliki tigaorang anak yaitu: Zainal Muttaqin, S.Ag, Hj.HaryatunNaimah,SH,MH dan Hj. Hayatul Sa’adah,S.Farm, M.Farm. Diaadalah seorang yang sangat aktif di berbagai organisasikemasyarakatan. Gerakan Muslimat Indonesia adalah Organi-sasi yang telah digelutinya sejak lama dan sekarang ia menjabatsebagai ketua umum pada organisasi tersebut. Selain itu, ia jugamenjabat sebagai wakil ketua di organisasi Muslimat Al-Nashliyah Indonesia, sebagai wakil ketua di Badan KerjasamaOrganisasi Wanita (BKOW) Kalimantan Selatan, serta aktifsebagai anggota di bidang dakwah dan pendidikan pada MajelisUlama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan.

Awal karir beliau adalah sebagai guru di MadrasahTsanawiyah Pekauman sekitar tahun 1968, selama dua belastahun ia mengabdi sebagai guru disekolah tersebut. Tahun 1980,ia diangkat sebagai pegawai perpustakaan IAIN AntasariBanjarmasin, sebelas tahun ia bekerja sebagai pustakawan. Ditahun 1991, ia mengabdi di Kanwil Depag Kalimantan Selatan

16 Wawancara langsung saat pertemuan anggota BKOW di gedung BKOWProvKalsel Jl.Brigjen Hasan Basri Banjarmasin, tanggal 16 Desember 2013

Page 93: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

85

sampai tahun 2007. Ibu yang gemar membaca dan bersilaturahmiini, selepas pensiun tetap aktif di masyarakat disamping sebagaipendamping suami. Ia selalu berhadir di berbagai kegiatanpendidikan maupun kegiatan bidang perempuan. Terkadangia juga memberikan ceramah mengenai orang tua dan pendi-dikan di berbagai kesempatan, terutama di dalam organisasiBKOW Kalimantan Selatan. Dengan jabatan sebagai wakil ketuaBKOW, beliau selalu memberikan arahan dan bimbinganterhadap para anggotanya.

Sebagai seorang mantan guru dan pendidik kehadirannyaselalu diharapkan, terutama bagi organisasi yang sekarangdipimpinnya. Kiprahnya di dunia perempuan tidak diragukanlagi akan sumbangsihnya. Ia adalah salah satu dari ribuanperempuan yang ada di Kalimantan Selatan, yang ikut berperandan berkiprah di dunia pendidikan untuk pencerdaskan anakbangsa.

G. Hj. Umi Kalsum17

Ibu yang dikenal sebagai guru penceramah ini dipanggildengan sebutan Ibu Umi. Beliau adalah seorang daiyah seniorkota Banjarmasin dan tidak asing di kalangan para perempuandi Kalimantan Selatan. Istri dari Bapak Drs.H.Hadrawi Zaini,MM ini, lahir di Banjarmasin pada tanggal 10 Maret 1942.Ayahnya bernama H.Moegni Abadi dan Ibu Hj. Salamah. Beliauberalamat di Jalan Sutoyo S Gang Abadi I No 184 A Banjarmasin.

Awal karirnya sebagai seorang qoriah kota Banjarmasin. Ditahun 1982, ia mulai menggeluti dunia dakwah sebagai daiyah,dengan berbekal pendidikan dakwah yang dipelajarinya diLPKDP (Lembaga Pendidikan Keterampilan Dakwah Praktis)asuhan Bapak almarhum KH.Rafi’i Hamdi. Sejak lulus dariLPKDP, ia mengembangkan bakat dan kemampuannyaberceramah ke majlis-majlis taklim dan arisan ibu-ibu.

Pendidikan yang pernah dikecap beliau diantaranya Madra-sah Ibtidaiyah selama enam tahun, diteruskan ke Sekolah

17 Wawancara langsung saat pertemuan anggota BKOW di gedung BKOW ProvKalsel Jl. Brigjen Hasan Basri Banjarmasin, tanggal 16 Desember 2013.

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 94: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

86

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Keterampilan Perempuan (SKP) selama tiga tahun, dilanjutkanlagi ke SKKA selama tiga tahun. Pendidikan terakhir beliauadalah Sarjana Ekonomi di STIE Pancasetia.

Ibu dari Nusyewan Rizani, SH, MH dan Dra. Hj. Ina Rahyaniadalah seorang aktivis perempuan yang aktif di berbagaiorganisasi. Jabatan yang diembannya sekarang adalah ketuaBKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita), Ketua IKM (IkatanMubaligah) dan ketua BKMI (Badan Kerohanian Mahasiswa Is-lam) di Kalimantan Selatan. Kegemarannya dalam berorganisasidan berdakwah adalah salah satu pendukung dari kiprah beliaudalam dunia pendidikan Agama Islam. Sebagai seorang daiyah,ia membekali diri dengan keilmuan yang didapat dari rajinmembaca buku-buku Agama Islam. Kepiawaiannya dalamberdakwah tidak diragukan lagi, baik dari isi maupun penyam-paian sangat disukai kaum ibu-ibu.

Karir lain yang ia jabat adalah menjadi anggota DPRD KotaBanjarmasin selama dua periode, yaitu periode pertama tahun1982-1987 dan periode kedua tahun 2005-2009, keduanya darifraksi Partai Golkar. Namun dengan bergulirnya waktu, ia punpindah perahu partai ke PKB dengan jabatan sekarang sebagaiPenasehat. Terkait tentang politik ia mengatakan bahwa perem-puan harus berani mengeluarkan pendapat, berani dalam segalahal bila dirasa itu benar. Ia tidak mempungkiri bahwa perebutankursi legeslatif untuk perempuan memang sangatlah sulit, tetapidemi memperjuangkan hak-hak perempuan maka perempuanitu sendiri harus berani mencoba. Pendidikan politik seperti inikadang-kadang beliau sampaikan dalam ceramah–ceramahnya.

Selain menyukai bidang organisasi dan politik, ia jugasangat gemar membaca. Ia menyatakan bahwa membaca adalahwajib bagi para daiyah, karena buku merupakan tempatmenimba ilmu selain di sekolah. Menurutnya pula, ceramahmerupakan sebuah penyampaian keilmuan. Bagi penceramahitu sendiri, ilmu dan wawasan harus ditambah terus, agar apayang disampaikan dalam dakwah tetap up to date.

Page 95: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

87

H. Dra.Hj. Siti Asiah18

Ibu Dra. Hj. Siti Asiah adalah seorang pensiunan guru,dilahirkan di Pantai Hambawang 7 Oktober 1939. Masa kecilyang bahagia ia lewati di tanah kelahirannya Pantai Hambawang,bersama kedua orang tuanya, yaitu ayahnya bernama H.M.Baseridan ibunya bernama Hj. Mardiah. Karena ayahnya seorang gurumaka siti Asiah kecilpun bercita-cita ingin menjadi guru. Untukmewujudkan cita-citanya iapun rajin bersekolah, diawali masuksekolah SR (Sekolah Rakyat) Pantai Hambawang tahun 1945,enam tahun ia jalani sekolah hingga lulus ditahun 1951. Setelahlulus SR ia dimasukkan orang tuanya kesekolah menengah yaituSMP (Sekolah Menengah Pertama) Barabai pada tahun 1951,selama tiga tahun bersekolah dan lulus pada tahun 1957. Demimenggapai cita-citanya ditahun yang sama ia pindah ke Banjar-masin untuk melanjutkan sekolah ke SGKP Banjarmasin. selamatiga tahun ia bersekolah di SGKP dan lulus ditahun 1960. Iaadalah perempuan yang sangat giat dan rajin belajar serta punyakemauan yang tinggi.

Tahun 1961 ia awali karirnya sebagai pengajar di SKPNAmuntai, sebagai guru honorer selama satu tahun, lalu pindahmengajar ke SKPN Kuala Kapuas pada tahun 1962. Di tahun1963 Ia pindah ke Banjarmasin mengajar di SKPN Banjarmasin.sambil mengajar ia berniat meneruskan sekolah kejenjang yanglebih tinggi yaitu Universitas. Dengan tekad yang membaraiapun ikut test masuk perguruan tinggi di Universitas LambungMangkurat (UNLAM) Banjarmasin pada tahun 1963 dandinyatakan lulus. Jadilah ia seorang yang berstatus mahasiswaUNLAM Banjarmasin dengan jurusan Bimbingan Konseling.Selama lima tahun ia begelut didunia kampus dan dunia sekolahsebagai pengajar, ditahun 1966 ia pindah mengajar ke SKKABanjarmasin. Dengan kesibukan dua status yang disandangsebagai mahasiswa dan sebagai guru, akhirnya ia lulus menjadisarjana di tahun 1968 dan berhak menyandang gelar dokteranda(Dra). Dengan berbekal ijasah sarjana ia berhasil mendapat sta-

18 Wawancara langsung saat pertemuan anggota BKOW digedung BKOW ProvKalsel Jl. Brigjen Hasan Basri Banjarmasin, tanggal 16 Desember 2013.

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 96: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

88

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

tus pegawai negeri, dan mengajar di SMKK Banjarmasin sebagaiguru BK (Bimbingan Konseling). Dalam karirnya sebagi guruBK ia selalu mengajarkan dan menanamkan akhlak yang baikkepada murid-muridnya, berpedoman pada akhlak Islam. Wa-laupun ia bukan lulusan sekolah khusus keislaman, tapi berkatbimbingan dari ayahnya yang seorang guru agama dikampung,maka kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari ajaran yangberbau Islam.

Dalam kehidupan pribadinya, ia bersuamikan seorang priayang bersatus guru bernama H.Abdullah dan dikarunai tigaorang anak laki-laki yaitu: M Aprian Noor, Abdurahman Agusdan Ahmad Wahyudi. Ketiga anaknya sudah berkeluarga danpunya karir yang sukses.

Ibu Asiah yang beralamat di jalan Mulawarman RT.41 No.43Banjarmasin ini adalah perempuan yang tak bisa diam, dia selaluaktif diberbagai organisasi. Selepas pensiun ditahun 1999, iatetap aktif sebagai seorang perempuan pendidik dengan aktivitassebagai ketua di YPLP PT PGRI Kalsel, iapun ikut aktif di organi-sasi BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Kali-mantan Selatan. Demikianlah kiprah Ibu yang bernama Siti Asiahdengan motto yang ia pegang; “Hidup adalah Pendidikan”.

I. Hj. Sarifah Rugayah19

Namanya Syarifah Rugayah, perempuan keturunan arabbernasab Al-Habsyi. Ayahnya bernama H. Abdullah Al Habsyidan ibunya bernama Hj. Alawiyah Assegaf. Lahir di Banjarmasin2 Juli 1960, beralamat di Jl. Sakumpul No.23/89 Martapura. Diaadalah seorang tokoh perempuan masa kini. Pendidikan dandunia politik adalah aktivitasnya.

Istri dari H.Abdullah Assegaf ini mengawali sekolah di SDRajawali Banjarmasin pada tahun 1974, dimana pada waktu ituSD Rajawali adalah sekolah swasta favorit yang paling banyakdiminati oleh para orang tua untuk menyekolahkan anaknya

19 Wawancara Langsung dirumah beliau Jl. Sakumpul No.23/89 Martapura,tanggal 06 Nopember 2013.

Page 97: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

89

disana, tidak terkecuali juga Rugayah kecil pada waktu itu.Orang tuanya adalah salah satu orang terpandang di kota Banjar-masin, seorang pengusaha arab yang sukses dibidang perdaga-ngan dan perhotelan. Semasa kecil rugayah sudah diajarkanorang tuanya untuk selalu berbuat baik dan dermawan terhadapsesama. Lingkungan pasar ujung murung adalah tempat iadibesarkan yaitu jalan Hasanuddin (sekarang sudah jadipertokoan). Beliau bercerita; “dulu ia selalu berteman dengananak-anak pasar yang kurang mampu, ia suka belikan jajanankepada mereka teman-teman kecilnya yang kurang beruntung,dan teman-temannyapun sangat sayang kepadanya”. Beranjakremaja setelah lulus dari SD Rajawali, ia lalu meneruskan sekolahke SMP Negeri 1 Mulawarman pada tahun 1977. Selama tigatahun bersekolah disana ia lulus ditahun 1979 dan meneruskansekolah ke SMA Negeri 1 Banjarmasin.

Setamat SMA ia dijodohkan dengan dengan seorang priayang masih kerabat ibunya yang bernasab Assegaf, yaitu Ab-dullah Assegaf. Seperti kebiasaan orang-orang keturunan arab,kalau anak perempuan dewasa yang telah berusia delapan belastahun, maka sudah pantas untuk dicarikan jodoh, karena katamereka perempuan tidak perlu tinggi-tinggi sekolah.

Dalam pernikahannya, Rugayah dikarunia lima orang anakyaitu: Fatimah Syarif, SH, Ir. Muhammad, Husien,SE, Muham-mad Reza, SE, dan Fatia, SE. Kelima anaknya sudah dewasa dansebagian sudah berkeluarga. Ditengah kesibukannya mengurusanak-anak yang masih kecil-kecil waktu dulu, Rugayah tidakberdiam dirumah saja, ia ikut membantu suaminya berdagangberlian, sambil bersama-sama membesarkan anak mereka.Setelah anak mereka besar-besar ia mulai terjun kedunia politik,diawali dengan ikut bergabungnya ia di Partai KesejahteraanBangsa (PKB) tahun 2002. Ditahun 2004 ia terpilih sebagaianggota DPRD Provinsi Kalimantan selatan masa jabatan 2004-2009. Sejak ia duduk menjadi anggota DPR itulah, ia mulaimerambah kedunia pendidikan. Sifat kedermawanan yangditanamkan oleh ayahnya sejak kecil membuat hatinya tersentuhuntuk ikut andil dalam pengembangan dunia pendidikan.

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 98: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

90

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Lembaga Pendidikan Askiya adalah nama yayasan yangdidirikannya, sekolah anak tingkat PAUD (Pendidikan UsiaDini). Ada delapan buah PAUD Askiya yang dikelolanya ber-lokasi disekitar Martapura Kabupaten Banjar. Sekolah ini gratisdan gaji para gurunya dibayar dengan uang pribadi. Selama iamenjabat menjadi anggota Legeslatif, seluruh gaji yang ia terimatiap bulannya disumbangkan keyayasan Askiya. Semenjak tahun2000, ia telah menjadi pengusaha minyak PT Bina Raya, sehinggamembuat ia bukanlah menjadi seorang perempuan biasa, iaadalah perempuan sukses dan kaya. Dengan kemampuan finan-sialnya itulah, ia bisa membuat sekolah PAUD gratis untukmasyarakat lingkungan Martapura.

Ditahun 2010, ia bergabung dengan Partai Golkar, dengandiamanahi jabatan sebagai wakil bendahara, setelah satu tahunmenjabat sebagai bendahara itu dimutasi kebidang PengabdianMasyarakat dengan jabatan sebagai Ketua. Dipemilihan legeslatiftahun 2014 ini, ia tepilih kembali menjadi anggota legeslatifperiode 2014-2019 untuk DPRD tingkat Provinsi.

Dunia pendidikan, politik dan pengusaha adalah bentukpengabdiannya kepada masyarakat Kalimantan Selatan. SyarifahRugayah adalah salah satu dari sekian banyak para perempuanBanjar yang telah berani tampil sebagai perempuan publik, yangcerdas dan dermawan. Kehadirannya selalu disambut denganpenuh hormat oleh masyarakat Martapura, terutama para ibu-ibu. Mereka menyebut beliau dengan sebutan Umi Ifah.

Umi yang suka traveling ini, punya motto: “Ungkapkan rasasyukurmu dengan pengabdian”.

J. Hj. Aulia Azizah20

Hj. Aulia Azizah dilahirkan di Banjarmasin 23 Pebruari 1952,dia terlahir dari keluarga yang terdidik, ayahnyanya bernamaH. Masaleh Arief (Alm) dahulu semasa hidup ayahnya adalahseorang bankir dengan jabatan terakhir kepala Bank Dagang

20 Wawancara langsung diruang BKOW Prov Kalsel Jl. Brigjen Hasan BasriBanjarmasin, saat pertemuan anggota BKOW dan peringatan Isra Mi’raj, tanggal 16Mei 2014.

Page 99: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

91

Indonesia (BDI). Ibunya bernama Hj. Siti Djahrah (Almh), yangsemasa hidupnya adalah seorang aktivis Aisyiyah denganjabatan terakhir Ketua Aisyiah Provinsi Kalimantan Selatan.

Aulia Azizah memulai pendidikan di Sekolah Rakyat (SR)Negeri Banjarmasin pada tahun 1959 selama enam tahun, danlulus tahun 1965. Setelah lulus dari SR ditahun yang sama iamelanjutkan ke SMIP I 1946 Banjarmasin, setamat dari SMIP iamelanjutkan sekolah lagi ke SP IAIN Antasari Banjarmasin.

Ibu yang beralamat di Angsana V No.41 Rt.24 PerumnasKayu Tangi Banjarmasin ini, mempunyai beberapa orang anakyaitu: M. Noor Fuady, M.Ag, Na’mah Fithria, SP, M.Faisal Riza,ST, dan Nurul Faizah, SE. Buah perkawinananya dengan Drs.H. Husnan Budiman (Alm) seorang yang berprofesi sebagiDosen di IAIN Antasari Banjarmasin. Dikaruniai empat oranganak, ia dan suaminyapun sangat bahagia, tapi sayang diusaisuaminya keempat puluh delapan tahun, suaminya dipanggiloleh sang Khalik. Ibu Aulia membesarkan dan mendidik anak-anaknya seorang diri dengan sabar, hingga semua putra putri-nya bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan mendapatgelar sarjana. Kesemua anaknya sudah berkeluarga serta hidupmapan, salah satu dari anak beliau berprofesi sebagai dosen diIAIN Antasari yaitu Bapak M. Noor Fuady, M.Ag.

Ibu Hj. Aulia Azizah yang punya kegemaran berorganisasiini aktif berorgnisasi sejak ia remaja. Bersama ibunya ia ikutbergabung di P.W. Nasyiayatul Aisyiah Provinsi KalimantanSelatan. Adapun organisasi yang ia ikuti sekarang diantaranyaadalah: DPD Gerakan Persatuan Perempuan KOSGORO 1957Provinsi Kalimantan Selatan, DPD Himpunan Wanita Karya(HWK) Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Kerjasama Orga-nisasi Wanita (BKOW) Povinsi Kalimantan Selatan, serta DPDPartai Golkar Kota Banjarmasin.

Dalam perjalanan karirnya, ia mengabdikan diri di YayasanSMIP I 1946 sebagai bendaharawan sekaligus ikut sebagaipenyandang dana pada yayasan pendidikan tersebut. Ia jugapernah duduk menjadi anggota DPR kota Banjarmasin padaperiode tahun 2004-2009 dari fraksi Partai Golkar. Karena

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 100: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

92

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

keaktifannya di partai politik, sekarang ia menduduki jabatansebagai dewan penasehat di DPD Partai Golkar kota Banjar-masin.

Lingkungan pendidikan, organisasi perempuan dan politikadalah dunia yang ia pilih. Ia adalah salah satu dari sekianbanyak perempuan Banjar yang ikut mengabdi, memberikansumbangan pemikiran, tenaga serta dana kepada pendidikandan organisasi perempuan di Banjarmasin. Ia punya motto:“Akar rumpun pendidikan adalah rumah, didalam rumah adaseorang perempuan yang bernama bernama ibu, dialah guruterhebat untuk anak-anaknya”. Bermotto itulah ibu Aulia Azizahberhasil membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Tak heranbila diberbagai pertemuan organisasi perempuan, dalam cera-mahnya ia selalu memberikan pemaparan tentang pentingnyapendidikan di rumah oleh seorang ibu yang cerdas dan pintar.Perempuan harus terdidik sehingga akan menghasilkan anak-anak yang terdidik pula.

K. Hj. Sri Harmini, M.Pd21

Namanya Hj. Sri Harmini, panggilan kesehariannya ibuMimin. Perempuan manis dan murah senyum ini adalah seorangpengajar di STIKIP PGRI Banjarmasin dan Universitas Terbuka(UT) Banjarmasin. Lahir di Banjarmasin 20 Oktober 1963,ayahnya bernama H.M Yusran Imbran (Alm) dan ibunyaHj.Syarifah K. Ibu Mimin bersuamikan Drs. H. Zualfi, M.Si,beralamat di jalan Sultan Adam No 06/ 18 Banjarmasin. Dikaru-niai dua orang anak yaitu: Ikhsana Nur Harfi, S.KM dan M.Rifki Aulia Harfi, S.AB. Kedua anaknya sudah berkeluarga.

Pendidikan pertama beliau di SDN Angsoka Banjarmasinpada tahun 1970 selama enam tahun, dilanjutkan ke MadrasahTsanawiyah Negeri (MTsN) Banjarmasin pada tahun 1976,setamat MTsN ia melanjutkan ke SPGN Banjarmasin ditahun1979 dan lulus di tahun 1982, ditahun yang sama ia masuk kuliahke UNLAM Banjarmasin Jurusan Keguruan sampai berhasil

21 Wawancara langsung saat di dalam mobil , perjalanan Banjarmasin- Balanganuntuk menghadiri HUT HWK seKalsel, tanggal 22 Mei 2014.

Page 101: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

93

meraih gelar sarjana S.Pd. Pada tahun 2009 ia melajutkan kuliahS2 di UNLAM Banjarmasin dan meraih gelar M.Pd.

Perjalanan karirnya sebagai sebagai berikut: Mengajar diSDN Mawar dan SMP Negeri 1 Kec.Cerebon Kab.Batola, tahun1982. Mengajar d SDN Pelita Kec. Anjir Muara Kab. Batola, tahun1983. Mengajar di SD Tanifah 2 Kec. Mandastana Kab. Batola,tahun 1985. Mengajar di SD Sungai Bamban 2 Kec. RantauBadauh Kab. Batola, tahun 1999. Mengajar di SD Penghulu Kec.Bakumpai Kab. Batola, tahun 2002. Mengajar di SD Ulu Benteng2 Kec. Marabahan Kota Kab. Batola, tauhn 2003. Kepala SekolahSD Ulu Benteng 4 Kec. Marabahan Kota Kab. Batola, tahun 2004.Pengawas Sekolah TK/SD Kec. Marabahan Kota Kab.Batola,tahun 2005. Pengawas Sekolah TK/SD Kec.Banjar Utara KotaBanjramasin, tahun 2007. Pengawas sekolah TK/SD Kec.BanjarTimur Kota Banjarmasin, tahun 2012. Mengajar di UniversitasTerbuka (UT) Banjarmasin, tahun 2011. Mengajar di STKIPBanjarmasin, tahun 2013.

Itulah urutan pengabdian yang ia berikan terhadap pendidi-kan. Dalam organisasi tak kalah banyaknya, ia mengurusberbagai organisasi kemasyarakatan dan perkumpulan wanitadiantaranya sebagai berikut : Ketua PKK dan Dharma WanitaKec. Mandastana, tahun 1985. Ketua PKK dan Dharma WanitaKec. Rantau Badauh, tahun 1999. Ketua PKK dan Dharma wanitaDinas Bawasda Kab. Batola, tahun 2002. Ketua PKK dan DharmaWanita Inspektorat Kab. Batola, tahun 2003. Ketua PKK danDharma Wanita Dinas Pendidikan Kab. Batola, tahun 2005.Bendahara KPN RUKUN (guru-guru) Kab. Batola, tahun 2002-2007. Pengawas KOP WAN (Koperasi Dharma Wanita) Kec.Batola, tahun 2003- 2005. Wakil Ketua HWK Kab.Batola, tahun2003. Wakil Ketua IWAPI Kab.Batola, tahun 2004. SekretarisBidang Wanita PGRI Kab. Batola, tahun 2002-2007. KetuaPengajian Arraudah Pasar Wangkang Kab. Batola, tahun 2004.Ketua Habsyi Burdah Kec.Ulu Benteng Kab.Batola, tahun 2004.Sekeretaris Bidang Wanita PGRI Provinsi Kalimantan Selatan,tahun2007. Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat PGRIProvinsi Kalimantan Selatan, tahun 2012. Bendahara KelompokKerja Pengawas Sekolah, tahun 2007-2014. Ketua Himpunan

Kiprah Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan

Page 102: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

94

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Wanita Karya (HWK) Provinsi Kalimantan Selatan, 2009- 2014.Sekretaris Bidang Pendidikan dan Iptek Badan KerjasamaOrganisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Selatan, tahun2012.

Ibu Sri Harmini memang sosok perempuan yang begituaktif dan tak mau berdiam diri, ia selalu melibatkan diri denganlingkungan sekitarnya. Dialah sosok perempuan abad XX. Diaseorang pendidik juga seorang relawan yang aktif di berbagaikegitan organisasi. Kesetaraan gender tercermin di sosok beliau.Disamping kesibukan yang padat, dia tetaplah seorang ibu bagikeluarganya, disela-sela kesibukan ia selalu menyempatkan dirimemasak untuk anak- anak dan suaminya, serta rajin berolahraga untuk kebugaran. “Memasak dan Olah Raga adalah kesu-kaanku”, kata beliau.

Beliau adalah sosok ibu bagi anak-anaknya, sosok pe-mimpin di kalangan perempuan, juga sosok guru disekolah.Kiprahnya sebagai perempuan pendidik dan seorang aktivisperempuan di Kalimantan Selatan, dapat di jadikan teladan olehpara perempuan-perempuan Banjar berikutnya.

Page 103: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

95

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan1. Sejak jaman dahulu masyarakat Kalimantan Selatan sudah

mengenal adanya kesetaraan gender. Sejak Putri Junjung Buihbertahta sebagai penguasa bumi Lambung Mangkurat,perempuan pada jaman itu tidak dibedakan dari laki-laki. Inidibuktikan dengan telah dinobatkannya Putri Junjung Buihsebagai pemimpin negeri Dipa tahun 1384-1495. Sejak abadke-19, perempuan Banjar sudah menggeluti dunia pendi-dikan, baik sebagai pendidik maupun yang terdidik. Kiprahpara perempuan tersebut bisa dirasakan keberadaan danmanfaatnya untuk generasi-generasi berikutnya.

2. Islam sebagai rahmatan lil alamin, menghapus adanyadiskriminasi terhadap kaum perempuan. Islam menghapusperbudakan dan memuliakan para perempuan. MasyarakatBanjar yang berpaham patriarki bisa menerima kenyataanbahwa perempuan mempunyai hak yang sama di berbagaibidang (kesetaraan gender). Demokrasi pendidikan diKalimantan Selatan telah memberikan akses yang sama antarakaum laki-laki dengan kaum perempuan, dan dalam hakmendapatkan pelajaran (peserta didik) dan pengajaran.

3. Perempuan Kalimantan Selatan sekarang telah menunjukkankemampuan dan kecerdasannya di berbagai bidang, baikpolitik, ekonomi, pendidikan maupun kesehatan. Terutamabidang pendidikan, profesi ini begitu banyak diminati paraperempuan Banjar. Kepemilikan berbagai bentuk yayasan

Page 104: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

96

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

pendidikan telah banyak mereka dimiliki. Mereka mengam-bil andil serta ikut bertanggung jawab dalam pendidikan diKalimantan Selatan.

B. Rekomendasi1. Diperlukan perjuangan dan keberanian para perempuan

untuk bisa berkiprah dan mengambil bagian sebagai anggotamasyarakat yang ikut berperan di ranah publik, mereka harusmendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, sehingga akanmampu bersaing dengan kaum laki-laki.

2. Sudah saatnya kaum perempuan berani tampil di berbagaibidang sebagai pemimpin dan penanggung jawab sebuahkomunitas masyarakat yang lebih luas.

3. Berbekal pendidikan yang tinggi, diharapkan muncul perem-puan Banjar modern yang berani dan sanggup memimpindaerah di Kalimantan Selatan, seperti sosok Putri JunjungBuih pada tahun 1384-1495.

Page 105: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

97

DAFTAR PUSTAKA

Al Albani, M Nashiruddin. Terjemah Riyadhus Shalihin Jilid 2,Surabaya: Duta Ilmu 2004.

Alawiyah, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan MajelisTaklim, Bandung: Mizan, 1997.

Alfani Daud, Islam dan Masyarakat Banjar:Deskripsi dan AnalisaKebudayaan Banjar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999.

Alfisyah. “Penceramah: Potret Eksistensi Tuan Guru Babinian”.Jurnal Kabudayaan Melintas Tradisi, Kandil, , Edisi 11,Tahun III, Nopember- Januari, Banjarmasin: Sekretariat LK-3, 2006.

Alfisyah.” Geologi Gerakan Perempuan Banjar”. JurnalKabudayaan Melintas Tradisi, Kandil, Edisi 11, Tahun III,Nopember- Januari, Banjarmasin: Sekretariat LK-3, 2006.

Ali, Muhammad Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta:Pustaka Amani.

Amasari (Member of PSG IAIN), Laporan Penelitian PendidikanGender, Banjarmasin: Laporan hasil penelitian PusatPenelitian, IAIN Antasari, 2005.

Asmuni, Fahrurraji. Cerita Datu-Datu Terkenal Kalimantan Selatan,Kandangan: Toko Buku & Penerbit Sahabat, 2002.

Asrohah, Hanun. Sosiologi Pendidikan, Surabaya : Kopertais Press,2008.

Page 106: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

98

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Aziz, Abdul bin Fathi as-Sayyid Nada. Ensiklopedia Etika Islam,Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2008.

Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat:Tradisi- tradisi Islam di Indonesia, Bandung : Mizan, 1995.

Burhanuddin, Jajad, ed. Ulama Perempuan Indonesia, Jakarta,Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Ch, Mufidah. Bingkai Sosial Gender: Islam, Strukturasi, danKonstuksi Sosial, Malang: UIN Maliki Press, 2010.

Daud, Ma’mur. Terjemah Hadis Shahih Muslim I-IV, Jakarta:Widjaya, 2003.

Daudi, Abu. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Tuan Haji Besar),Martapura Kalsel: Sekretariat Madrasah Sullamul UlumDalam Pagar, 1996.

Daulay, Haidar Putra. Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara,Jakarta: Rineke Cipta,2009.

Djunaidi, Wawan dan Iklilah Muzayyanah. Pendidikan Islam AdilGender di Madrasah, Jakarta: Pustaka STAINU, 2008.

Fakih, Mansour. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Jakarta:Pustaka Pelajar, 1996.

Feisal, Yusuf Amir. Reoreantasi Pendidikan Islam, Jakarta: GemaInsani Press, 1995.

Hapip, Abdul Djebar. Kamus Banjar Indonesia, Banjarmasin:Grafika Wangi Kalimantan, 1997.

http://hady412.wordpress.com/profile-pendiri-pondok-pesantren-al-falah-banjarbaru/, (1Nopember 2013).

http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_aliyah, (5 Desember2013).

http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_tsanawiyah, (5Desember 2013).

http://id.wikipedia.org/wiki/Pesantren, (5 Desember 2013).

Page 107: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

99

ht tp : / /www.muhammadiyah.or. id/content -199-det -aisyiyah.html,diakses,(2- Nopember 2013).

Error! Hyperlink reference not valid. (2 November 2013).h t t p : / / w w w . o h c h r . o r g / e n / u d h r / p a g e s /

Language.aspx?LangID=inz,(5Desember 2013).http://www.ponpesrakha.com/2012/09/profil-singkat-

pondokpesantren. html#more, (1Nopember 2013).http://www.pp-darussalam.com/2013/03/sejarah-singkat-

ppdarussalam-martapura.html, (1 Nopember 2013)Huda, Nor. Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam d In-

donesia, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2007.Huda, Nuril et al. Studi Kebijakan Pendidikan Berwawasan Gender

di IAIN Antasari Banjarmasin, Laporan hasil penelitian PusatPenelitian, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2012.

Humaidy. Putri Junjung Buih Ikon Kesetaraan Perempuan Banjar,dalam Jurnal Kandil Melintas Tradisi, Banjarmasin, Edisi11, Tahun III, Nopember-Januari, LK-3 (Lembaga KajianKeislaman dan kemasyarakatan), 2006.

Ideham, M. Suriansyah , ed. Sejarah Banjar, Banjarmasin, BadanPenelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi KalimantanSelatan, 2003.

Ismail, Nurjannah. Sejarah Pendidikan Indonesia ; Perempuan dalamPasungan, Bias Laki-Laki dalam Penafsiran, Yogyakarta, LKiS,2003.

Jamaluddin ibn al-Murhum al-Alim al-Fadhil al-SyaikhMuhammad Arsyad Al-Banjari, Parukunan, Singapure,Jeddah, al-Haramain.

JJ, Ras. Hikajat Bandjar, A Study in Malay Histrography, Leiden:The Hague Martinus Nijhoff, 1968.

Khosin, Tipologi Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, 2006.Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta, 1993.

Daftar Pustaka

Page 108: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

100

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

M.B, Milles and Huberman, M.A. Qualitative Data Analysis. Lon-don: Sage Publication, 1984.

M.B, Milles dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif,Penerjemah Tjetjep Rohendi, Jakarta: UI Press, 1992.

M.C Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern, Gajah Mada UniversityPress, 1993.

Mahmud, Ali Abdul Halim. Fiqih Dakwah Muslimah, Jakarta :Robbani Pres, 2003.

Mahmud, Pemikiran Pendidikan islam, Bandung: Pustaka Setia,2011.

Mansur. Pendidikan Dan Globalisasi, Yogjakarta; Pilar Media, 2005.Mas’ud, dkk, Tipologi Pondok Pesantren , Jakarta: Putra Kencana,

2002.Maula, Jadul, ed. Otonomi Perempuan Menabrak Ortodoksi,

Yogyakarata, LKSPSM, 1999.Maksum, Madrasah: Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Logos

Wacana Ilmu, 1999.

Maula, M. Jadul. Otonomi Perempuan Menabrak Ortodoksi,Yogyakarta, LKPSM, 1999.

MK, Muhsin. Manajemen Majelis Taklim, Jakarta: PustakaIntermasa, 2009.

Muawanah, Elfi. Pendidikan Gender dan Hak Asasi Manusia,Yogyakarta: Teras, 2009.

Muhajir, Noeng. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial, Jakarta:Rake sarasin, 1987.

Mulia, Siti Musdah (ed). Islam & Inspirasi Kesetaraan Gender,Yogyakarta: Kibar Press, Cet. Ke-2, 2007.

Mulia, Siti Musdah (ed). Keadilan dan Kesetaraan Gender PersepektifIslam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender, Cet.Ke-2, 2003.

Page 109: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

101

Munhanif, Ali (ed). Mutiara Terpendam ; Perempuan DalamLiteratur Islam Klasik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama ,2002.

Munoz dan Paul Michel. Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan In-donesia dan Semenanjung Malaysia, Jogjakarta: Mitra Abadi,2009.

Musaba, Zulkifli. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa, Yokjakarta:Aswaja Presindo, 2012.

Muthia’in, Achmad. Bias Gender dalam Pendidikan, Surakarta:UMS, 2001.

Nasution, Harun. Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan,2002.

Nasution, S. Sejarah Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara,2011.

Nata, Abudin. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik danPertengahan, Jakarta : Rajawali Pres, 2004.

Natsir, Lies M Marcoes dan Johan Hendrik Meulemen, ed. WanitaIslam Indonesi dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual. Jakarta:INIS, 2003.

Natsir, Mohammad. Fiqhud Da’wah, Jakarta, Media Da’wah, 2000.

Nizar,Samsul. Sejarah Sosial & Dinamika Intelegtual PendidikanIslam di Nusantara, Jakarta: Kencana Prenada Medi Group,2013.

Noor,Yusliani. Islamisasi Banjarmasin (abad XV-XIX), Tesis, tidakditerbitkkan, Universitas Lambung MangkuratBanjarmasin, 2011.

Pangaribuan, Tigor Kamus Populer Lengkap, Bandung: PustakaSetia.

pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/pontren-61-62-63-64, (12Desember 2013).

Daftar Pustaka

Page 110: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

102

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Poesporojo,W. Subyektivitas dalam Histrografi, Suatu Analisa KritisValidasi Metode Subjektif-Ojektif dalam Ilmu Sejarah, Bandung,CV Remaja Karya, 1987.

Pranoto, Naning. Her Story : Sejarah Perjalanan Payudara:Mengungkap Sisi Terang-Sisi Gelap Permata Perempuan,Jogyakarta: Kanisius, 2010.

Purwati Eni dan Hanun Ashorah. Bias Gender dalam pendidikanIslam, Surabaya: Alpha, 2005.

Qaradhawi,Yusuf. Fiqih Wanita, Bandung: Penerbit Jabal, 2006.Ramli Nawawi, Sejarah Pendidikan di Kalimanatan Selatan,

Banjarmasin: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan,1992.

Roqib, Moh. Pendidikan Perempuan, Yogyakarta: Gama Media,2003.

Sahabat,Tim. Cerita Datu- Datu Terkenal Kalimantan Selatan,Kandangan: Sahabat, 2003.

Saifuddin. “Peran Fatimah Binti Abdul Wahab Bugis dalam SejarahPendidikan Perempuan di Kalimantan”. Jurnal Studi IslamKalimantan, Al-Banjari, Volume 8, Nomor 2, Juli,Banjarmasin: PPS IAIN Antasari, 2009.

Saifuddin. Ulama Perempuan Ideologi Patriarki dan Penulisan KitabKuning, Banjarmasin: Pustaka Humaniora, 2013.

Sartono Kartodirjo. Pendekatan Ilmu Sejarah, Jakarta: Gramedia,2003.

Shihab,M.Quraish. Tafsir Al- Mishbah : Pesan, kesan danKeserasian Al-Qur’an, Vol 11, Jakarta: Lentari Hati, Cet.Ke-2, 2004.

Shihab,M.Quraish. Tafsir Al- Mishbah : Pesan, kesan danKeserasian Al-Qur’an, Vol 10, Jakarta: Lentari Hati, Cet.Ke-2, 2004.

Page 111: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

103

Stowasser, Barbara Frayer, Reinterpretasi Gensder: Wanita dalamAl-Qur’an, hadis dan Tafsir, (terj), Bandung : PustakaHidayah, Cet.Ke-1, 2001.

Subhan, Arief, et al, ads. Citra Perempuan Dalam Islam: pandanganOrmas Keagamaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Syukur Asywadie, Kitab Sabilal Muhtadhin 1, 2, Surabaya: BinaIlmu, 2008.

Sukarni, et al. Pesantren di Kalimantan Selatan, Banjarmasin, IAINAntasari, 2008.

Sumanto, Daryo. Isu Gender dalam Bahan Ajar, Jakarta: AksesInternet, 2004.

Suryadi, Acce dan Ecep Idris. Kesetaraan Gender dalam Bidangpendidikan, Jakarta: PT.Genesindo, 2004.

Syuqqah, Abdul Halim Abu. Kebebasan Wanita Jilid I, Jakarta :Gema Insani Press, 1997.

Tajid, Yasir. Belajar Membaca Kitab Gundul 15 Menit, Surabaya :Graha Pustaka , 2006.

Umam, Chatibul, et.al, eds. Kajian Ayat-Ayat Al-Qur’an tentangWanita, Jakarta : P2M IAIN Syarif Hidayatullah, 1996.

Usman, H.A.Gazali. Sejarah Banjar, Banjarmasin: BadanPenelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi KalimantanSelatan, 2003.

Yanggo, Huzaemah T. Fiqih Perempuan Kontemporer, Jakarta: al-Mawardi Prima, Cet. Ke-1, 2001.

Zafry Zamzam, Syekh Muhammad Arsyad, Ulama Besar JuruDakwah. Banjarmasin: Penerbit Karya, 1979

Zhamakhasyari Dhofeir, Tradisi Pesantren; studi tentang PandanganHidup Kiai, Jakarta: LP3ES, 1994.

Zuhairini et el, Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Buni Aksara,2008.

Daftar Pustaka

Page 112: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

104

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

Page 113: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

105

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Salasiah2. Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 07 Oktober 19713. Agama : Islam4. Alamat : Jl. S.Parman No.161 Banjarmasin5. Status Perkawinan : Menikah6. Pendidikan :

a. Madrasah Ibtidaiyah Taman Pemuda Islam, Banjarmasinb. SMP Idhata, Banjarmasinc. SMA Negeri 5, Banjarmasind. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Banjarmasin

7. Orang Tua :Ayah : H. SuriansyahPekerjaan : SwastaAlamat : Komplek Darma Praja BanjarmasinIbu : Hj. Siti HadijahPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Komplek Darma Praja Banjarmasin

8. Saudara (jumlah saudara) : Hj. Halimah (satu orang)9. Suami : Budian Noor

Pekerjaan : PNSAlamat : Jl. S.Parman No161 Banjarmasin

Page 114: Peranan Perempuan ROM - core.ac.uk · kerajaan Dipa waktu itu, dan kelak menjadi salah satu elemen ... kerajaan Banjar yang dulu beragama Hindu ... keadilan dan kesetraaan gender

106

Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX

10. Anak : Farras Fajrina Aisyah11. Pengalaman kerja : Direktur Utama PT. Grania Lestari

(1995-sekarang).12. Organisasi sekarang :

a. Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan Dewan PimpinanDaerah Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan

b. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Himpunan WanitaKarya (HWK) Provinsi Kalimantan Selatan

c. Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Kesatuan PerempuanPartai Golkar (KPPG) Provinsi Kalimantan Selatan.

d. Wakil Ketua Bidang Ekonomi Badan Koordinasi Organi-sasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Selatan.

e. Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Satuan Karya Ulama(SATKAR Ulama) Provinsi Kalimantan Selatan

f. Anggota Bidang Pemberdayaan Perempuan Dewan Pim-pinan Daerah Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong(MKGR) Provinsi Kalimantan Selatan.

13. Karya Ilmiah : Peranan Motivasi Dalam MeningkatkanProduktivitas Kerja Untuk MenghasilkanProduk Yang Berkualitas (Skripsi)

Banjarmasin,

Salasiah