peranan tenaga kerja, modal, dan teknologi terhadap peningkatan pendapatan...
TRANSCRIPT
PERANAN TENAGA KERJA, MODAL, DAN
TEKNOLOGI TERHADAP PENINGKATAN
PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI DESA
ASEMDOYONG KECAMATAN TAMAN KABUPATEN
PEMALANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
JATI PRAKOSO
7450406043
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I
Dr. Hj Sucihatiningsih DWP, M.Si
NIP. 196812091997022001
Pembimbing II
Kusumantoro S.Pd M.Si
NIP. 197805052005011001
Mengetahui ,
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si
NIP. 196812091997022001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Shanty Oktavilia, S.E., M.Sihsgh
NIP. 197808152008012016
Anggota I Anggota II
Dr. Hj Sucihatiningsih DWP, M.Si. Kusumantoro S.Pd M.Si
NIP. 196812091997022001 NIP. 197805052005011001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S.Martono, M.Si
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi
ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, februari 2013
Jati Prakoso
7450406043
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya…” (QS. Al Baqarah {2} 286)
Hidup adalah perjuangan untuk mendapat sesuatu yang diimpikan harus
berusaha dan tekun segalanya akan indah pada waktunya (penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT,
atas segala karunia-Nya skripsi ini kupersembahkan
kepada:
Kedua orang tuaku tercinta yang tidak pernah
berhenti berdoa dan memberikan
dukungannya.
Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” PERANAN
TENAGA KERJA, MODAL, DAN TEKNOLOGI TERHADAP
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI DESA
ASEMDOYONG KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG”
Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Strata 1 (satu) guna meraih
gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut membantu dan membimbing hingga
terselesaikannya penyusunan sekripsi ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dengan segala
kebijakannya .
2. Dr.S.Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang
dengan kebijaksanaanya memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dan studi yang baik.
3. Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan pembimbing 1 yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi.
vii
4. Kusumantoro S.pd M.Si Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Darussalam S.Ag, Kepala desa Asemdoyong yang telah memberikan data yang
saya butuhkan guna menyelesaikan skripsi ini.
6. Sahabat - sahabatku terimakasih atas dukungan dan motivasinya selama ini,
terima kasih atas bantuan kalian semua.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan menjadi bahan informasi untuk
bidang terkait.
Semarang, februari 2013
Penulis
viii
SARI
Jati Prakoso. 2013. Peranan Tenaga Kerja, Modal, dan Teknologi Terhadap
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Nelayan Di Desa Asemdoyong Kecamatan
Taman Kabupaten Pemalang, Skripsi. Program Studi Ekonomi Pembangunan.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr.Hj. Sucihatiningsih DWP. M.Si
II. Kusumantoro S.pd M.Si
Kata Kunci : Tenaga Kerja, Modal, Teknologi dan Pendapatan
Penelitian ini dilatarbelakangi tidak tersedianya modal yang memadai maka
nelayan tidak akan mampu meningkatkan produksi karena nelayan tidak bisa
membeli perahu, alat tangkap dan peralatan lainnya, serta biaya operasional juga
tidak akan terpenuhi dan akan menjadikan produktifitas nelayan menurun, sehingga
pendapatan akan mengalami stagnasi bahkan akan mengalami penurunan secara rill
jika terjadi inflasi dan kurangnya pengetahuan tentang teknologi modern juga
merupakan salah satu hal yang menghambat peningkatan pendapatan nelayan
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ada pengaruh tenaga
kerja dan modal terhadap pendapatan masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong
Kabupaten Pemalang, 2) Apakah ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan
teknologi modern dan tidak menggunakan teknologi modern terhadap pendapatan
masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang.
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional yang ditujukan untuk
menetapkan besarnya arah hubungan antara variabel-variabel. Jumlah populasi yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3647 nelayan dan sampel yang digunakan
sebanyak 97 nelayan di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: 1) Tenaga kerja, modal dan
teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat nelayan di desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang dengan kontribusi
sebesar 31,2 %, sedangkan sisanya yang sebesar 68,8 % disebabkan oleh variabel –
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model yang tidak diteliti dalam penelitian
ini, 2) Ada perbedaan signifikan antara pendapatan nelayan yang menggunakan
teknologi dengan pendapatan nelayan yang tidak menggunakan teknologi.
Saran yang diberikan adalah: Untuk meningkatkan pendapatan nelayan pihak
pemerintah, maupun swasta harus membantu nelayan dalam hal permodalan dan
teknologi baik itu kualitas maupun kuantitasnya, Perlunya program khusus dalam
rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pendidikan yang berkualitas agar
kualitas hidup juga dapat lebih baik.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
SARI ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 12
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 13
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 14
2.1 Perdebatan Tentang Konsep Pendapatan ......................................... 14
2.2 Perdebatan Tentang Konsep Produksi ............................................. 15
2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ........................... 17
Halaman
x
2.4 Pengaruh Teknologi Terhadap Pendapatan ..................................... 19
2.5 Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan ........................................... 21
2.6 Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan ................................ 24
2.7 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 25
2.8 Kerangka Pikir ................................................................................. 25
2.9 Hipotesis .......................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 28
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................... 28
3.2 Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel ...................... 29
3.3 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 31
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 32
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 33
3.6 Pengujian secara parsial (Uji – t) .................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 39
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian .............................................. 39
4.2 Analisis Deskripsi Responden......................................................... 41
4.3 Analisis Pengaruh Tenaga kerja, Modal, dan Teknologi
Terhadap Pendapatan ..................................................................... 55
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 64
5.1 Simpulan ....................................................................................... 64
5.2 Saran .............................................................................................. 64
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………..………………………………. 67
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut
Jenisnya per Desa/Kelurahan di Kecamatan Taman Tahun 2011 ........ 4
Tabel 1.2 Jumlah Kepadatan Penduduk Kecamatan Taman di rinci
per Desa Tahun 2011 ........................................................................... 6
Tabel 1.3 Jumlah Pemilik Perahu, Produksi Ikan Laut, Jenis Alat Tangkap,
Status Nelyan dan status Bakul di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang
tahun 2008 – 2011 ........................................................................... 9
Tabel 4.1 Luas dan panjang pantai desa pantai Pemalang.................................... 40
Tabel 4.2 Umur Responden ........................................................................... 42
Tabel 4.3 Pendidikan Responden ..................................................................... 43
Tabel 4.4 Pendapatan (per bulan) .................................................................... 45
Tabel 4.5 HOK Perbulan ...................................................................... 46
Tabel 4.6 Modal Kerja (Per melaut) ..................................................................... 48
Tabel: 4.7 Teknologi ........................................................................... 49
Tabel 4.8 Pendapatan dan Hari Orang Kerja ..................................................... 51
Tabel 4.9 Pendapatan dan Modal Kerja .............................................................. 52
Tabel 4.10 Crosstab Pendapatan dan teknologi yang digunakan ......................... 54
Table 4.11 Hasil Regresi Data Primer Tahun 2013 ............................................. 56
Tabel 4.12. Uji Linieritas Variabel X1 terhadap Y................................................ 57
Tabel 4.13 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi antara Tenaga
xiii
Kerja Terhadap Pendapatan .............................................................. 58
Tabel 4.14. Uji Linieritas Variabel X2 terhadap Y................................................ 59
Tabel 4.15 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi antara
Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan .............................................. 60
Tabel 4.16. Uji Linieritas Variabel X3 terhadap Y ............................................... 61
Tabel 4.17 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi antara Pengaruh
Teknologi Terhadap Pendapatan ....................................................... 62
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................... 26
Gambar 3.1 Kontribusi antara variabel bebas dengan variabel terikat ................. 29
Gambar 3.2 Uji F ( Uji Simultan) ......................................................................... 36
Gambar 3.3 Uji T (Uji Persial) ........................................................................... 38
Gambar 4.1 Pendapatan (per bulan) ..................................................................... 46
Gambar 4.2 HOK Perbulan ........................................................................... 47
Gambar 4.3 Modal Kerja (Per melaut) ................................................................. 49
Gambar 4.4 Tekonologi melaut .......................................................................... 50
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian ......................................................................... 70
Lampiran 2 Rekapitulasi Data Questioner ....................................................... 72
Lampiran 3 Hasil Penelitian dengan SPSS ...................................................... 75
Lampiran 4 Dokumentasi .............................................................................. 79
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat nelayan idientik dengan kemiskinan, banyak hal yang
menyebabkannya yaitu kurangnya modal yang dimiliki para nelayan, teknologi yang
dimiliki, rendahnya akses pasar dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam
pengolahan sumber daya alam. Ada penyebab lain yang non okonomi atau biasa
disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, rendahnya
tingkat pendidikan, dan rendahnya tingkat kesehatan serta alasan lain seperti sarana
dan prasarana umum di wilayah pesisir. Kurangnya perencanaan spasial yang
mengakibatkan tumpang tindihnya beberapa sektor suatu kawasan, polusi, dan
kerusakan lingkungan.
Dari sisi Iain, terjadinya kemiskinan pada masyarakat nelayan lebih
disebabkan karena faktor struktural dan kultural. Faktor kultural dicirikan dengan
keterbatasan modal dan teknologi, budaya malas, gaya hidup foya – foya, manajemen
buruk, dan terbatasnya sumberdaya alam. Sedangkan secara struktural, kemiskinan
lebih disebabkan pengaruh eksternal, seperti tergusur dalam proses pembangunan
sebagaimana yang dialami masyarakat nelayan yang umumnya berdomisili di daerah
pesisir pantai. Keterbatasan akses terhadap modal, implementasi kebijakan
2
pemerintah yang bersifat top down dan kebijakan yang tidak berorientasi pada prinsip
pemberdayaan dan partisipasi nelayan setempat, rendahnya posisi tawar dalam proses
pemasaran, keterbatasan sarana dan prasana pendukung, dan rendahnya penanganan
hasil tangkapan. Artinya, tidak berarti nelayan tidak mau maju, tetapi nelayan tidak
memiliki kesempatan untuk maju. Begitu pula sebaliknya, tidak berarti pemerintah
tidak memiliki perhatian dalam membangun kesejahteraan nelayan, tetapi hambatan
budaya sangatlah mengikat nelayan untuk meningkatkan dirinya untuk maju. Kedua
faktor tersebutlah yang selama ini mendorong terciptanya proses "pengawetan"
kemiskinan pada masyarakat nelayan, dan keberadaan masyarakat nelayan selalu
terabaikan dalam proses pembangunan nasional, meskipun keberadaan sub sektor ini
telah menjadi "primadona" dalam pembangunan perikanan nasional.
Pemakaian kata Desa nelayan telah mengantarkan kepada pemahaman bahwa
nelayan dapat dilihat sebagai masyarakat yang mempunyai ciri-ciri sendiri dan
bertempat tinggal di wilayah tepi pantai, sehinngga dapat juga disebut sebagai
masyarakat yang berdiam di Desa pantai perkampungan nelayan, yang menjadikan
perikanan sebagai mata pencahariannya yang terpenting. Keluarga sebagai inti
terkecil dalam masyarakat telah dijadikan sebagai pusat penggalian informasi tentang
kehidupan nelayan.
Istilah perikanan yang sering disadur dari bahasa asing 'fishery' dan terkait
erat di dalam pengertiannya itu produksi hasil laut yang melulu bersifat komersil
(commercial fishery). Dengan menyebut perikanan, maka asosiasi banyak orang
3
akan selalu bersifat business-like yakni produksi hasil laut serta perdagangannya.
Istilah tersebut melupakan kita kepada manusia yang berdiam jauh di pedalaman
pantai yang umumnya terpisah jauh dari jaringan komunikasi yang dikenal sebagai
subyek pembangunan dengan identitas nelayan. Ada pula yang menyatakan bahwa
nelayan miskin karena pemakaian alat tangkap yang begitu sederhana, dan masih
banyak lagi analisis yang dikemukakan oleh berbagai kalangan ahli untuk melihat
kemiskinan yang dialami oleh nelayan sesuai dengan sudut pandang ilmu yang
dikuasainya.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di pesisir
utara pulau jawa mempunyai wilayah seluas 11.530 km2. Berdasarkan UU No.22
Tahun 1999 tetang otonomi Daerah, Kabupaten Pemalang diberikan kewenangan
mengelola perikanan laut, sesuai kedudukan letak geografisnya yaitu dengan panjang
garis pantai + 35 km dan lebar perairan laut 4 mil (1 mil laut = 1,852 m), sehingga
Kabupaten Pemalang memiliki Laut seluas 259,28 km2. Di wilayah pesisir
Kabupaten Pemalang, masyarakatnya sebagian besar adalah nelayan sebanyak 8.872
orang yang terdiri dari juragan 1.197 orang (13,5%), pandega 6.660 orang (75,1%)
dan sambilan 1.015 orang (11,4%). Untuk jumlah bakul/pedagang ikan sebanyak 290
orang (Program Kerja DKP).
Berdasarkan mata pencaharian penduduk menurut jenisnya per Kelurahan di
Kecamatan Taman dapat dilihat pada table berikut:
4
Tabel 1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut Jenisnya
per Desa/Kelurahan di Kecamatan Taman Tahun 2011
No Desa/Kelurahan Mata Pencaharian
Petani Nelayan Pedagang Angkutan Lain-lain
1 Penggarit 671 3 129 19 516
2 Pener 433 3 206 13 1.206
3 Gondang 596 2 337 15 1.303
4 Jrakah 1.371 2 312 66 1.178
5 Sokawangi 603 11 348 24 559
6 Kejambon 261 4 136 6 437
7 Jebed Selatan 415 2 661 43 540
8 Jebed Utara 380 3 716 51 671
9 Cibelok 265 4 177 16 778
10 Kaligelang 336 10 492 32 437
11 Banjadawa 143 8 531 74 496
12 Banjaran 307 3 389 28 487
13 Sitemu 437 11 456 16 620
14 Pedurungan 1.543 28 672 39 1.346
15 Taman 427 63 926 25 2.521
16 Wanarejan Selatan 650 27 3.866 69 2.703
17 Wanarejan Utara 481 47 3.675 80 3.026
18 Beji 132 46 1.202 94 2.007
19 Kabunan 1.344 1.767 1.269 46 1.510
20 Asemdoyong 178 3.467 262 27 1.459
21 Kedungbanjar 996 243 173 95 423
Jumlah 11.969 5.754 16.935 878 24.233
Sumber : Data Monografi Desa 2011
5
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa mata pencaharian
penduduk sebagai Petani paling banyak di Desa Pedurungan yaitu sebanyak 1.543
petani, sedangkan mata pencaharian penduduk sebagaoPetani paling sedikit ada di
Desa Beji ada 132 petani. Mata pencaharian penduduk sebagai Nelayan paling
banyak di Desa Asemdoyong sebanyak 3.467 nelayan, sedangkan mata pencaharian
penduduk sebagai nelayan paling sedikit ada di Desa Gondang, Jrakah dan Jebed
Selatan sebanyak 2 nelayan. Mata pencaharian penduduk sebagai pedagang paling
banyak ada di Desa Wanarejan Selatan yaitu 3.866 pedagang sedangkan mata
pencaharian penduduk sebagai pedagang paling sedikit ada di Desa Penggarit ada
129 pedagang. mata pencaharian penduduk sebagai Angkutan paling banyak ada di
Desa Kedungbanjar yaitu 95 orang, sedangkan mata pencaharian penduduk sebagai
Angkutan paling sedikit ada di Desa Kejambon 6 orang. Mata pencaharian yang lain
paling banyak Desa Wanarejan Utara yaitu 3.026 sedangkan paling sedikit di Desa
Kedungbanjar yaitu 423 penduduk.
Secara rinci kondisi geografis dan kepadatan penduduk di Kecamatan Taman
dalam tabel 1.2 berikut.
6
Tabel 1.2 Jumlah Kepadatan Penduduk Kecamatan Taman
di rinci per Desa Tahun 2011
No. Desa Luas
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
(jiwa/km2)
1 Penggarit 12,49 4.276 342
2 Pener 2,73 5.289 1.941
3 Gondang 1,87 5.803 3.102
4 Jrakah 2,96 6.793 2.295
5 Sokawangi 2,62 5.376 2.503
6 Kejambon 1,16 2.790 2.401
7 Jebed Selatan 1,99 5.185 2.607
8 Jebed Utara 1,80 6.907 3.840
9 Cibelok 3,30 9.423 2.859
10 Banjardawa 2,11 7.677 3.645
11 Banjaran 1,21 4.473 3.706
12 Sitemu 2,20 5.375 2.442
13 Pedurungan 1,67 3.054 1.828
14 Taman 3,53 10.773 3.050
15 Kaligelang 2,62 12.915 4.931
16 WanarejanSelatan 2,09 10.197 4.884
17 Wanarejan Utara 2,09 9.761 4.678
18 Beji 3,35 12.178 3.634
19 Kabunan 5,75 10.420 1.813
20 Kedungbanjar 3,89 5.927 1.524
21 Asemdoyong 6,01 13.906 2.314
Jumlah 67,41 158.497 67,41
Sumber : Buku Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2011, BPS
Berdasarkan pada tabel di atas kecamatan Taman terdiri dari 21 Desa yang
yang mempunyai karakteristik lahan yang berbeda-beda dan masing-masing
mempunyai jumlah Desa yang berbeda dengan luas seluruhnya 67,41 km². Jumlah
penduduk di kecamatan Taman dengan jumlah 158.497 penduduk.
Kehidupan nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang bisa
diidentikkan dengan kehidupan masyarakat golongan menegah kebawah, bahkan
7
sebagian besar berada dibawah garis kemiskinan. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya
masyarakan pesisir khususnya nelayan yang belum mampu memenuhi kebutuhan
harian, baik itu kebutuhan sandang, pangan, maupun papan, sehingga sering
didapatkan masyarakat nelayan yang kekurangan gizi, pendidikan dan kesehatan.
Kemiskinan yang melanda masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong
Kabupaten Pemalang hanya dapat diselesaikan dengan membina individu nelayan
agar dapat meningkatkan pendapatan secara mandiri. Pendapatan akan meningkat jika
nelayan tersebut mau berubah secara sadar demi meningkatkan pendapatan masing-
masing. Kemiskinan dapat dirubah dengan meningkatkan produktivitas, karena
dengan meningkatnya produktivitas akan mendorong peningkatan pendapatan yang
tinggi sehingga kesejahteraan juga akan meningkat serta kebutuhan sehari-hari dapat
terpenuhi bahkan sisa pendapatan yang tidak habis dibelanjakan dapat menjadi
tabungan yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan di masa yang akan
datang.
Rendahnya produktifitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi rendahnya pendapatan nelayan khususnya yang ada di daerah pesisir
di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang . Jika tidak bekerja nelayan tidak akan
mendapatkan penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari dan akan
mengakibatkan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan semakin menurun. Hal ini
bisa terlihat dengan banyaknya angkatan kerja produktif yang tidak bekerja secara
8
maksimal bahkan menghabiskan waktu untuk bersantai tanpa melakukan kegiatan
produktif yang bisa menghasilkan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Kurangnya modal usaha juga merupakan hal yang mempengaruhi rendahnya
pendapatan nelayan. Dengan tidak tersedianya modal yang memadai maka nelayan
tidak akan mampu meningkatkan produksi karena nelayan tidak bisa membeli perahu,
alat tangkap dan peralatan lainnya, serta biaya operasional juga tidak akan terpenuhi
dan akan menjadikan produktifitas nelayan menurun, sehingga pendapatan akan
mengalami stagnasi bahkan akan mengalami penurunan secara rill jika terjadi inflasi.
Kurangnya pengetahuan tentang teknologi modern juga merupakan salah satu hal
yang menghambat peningkatan pendapatan nelayan. Dengan terbatasnya waktu dan
tenaga yang dimiliki oleh para nelayan maka dibutuhkan teknologi untuk membantu
meningkatkan produksi karena dengan adanya teknologi, maka proses produksi
menjadi lebih efektif dan efisien.
Faktor tenaga kerja masuk ke dalam penelitian ini karena pendapatan sangat
dipengaruhi oleh tenaga kerja. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori faktor
produksi jumlah output/ produksi yang nantinya berhubungan dengan pendapatan
bergantung pada jumlah tenaga kerja.
Hasil –hasil studi tentang tingkat kesejahteraan hidup dikalangan masyarakat
nelayan telah menunjukkan bahwa kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi atau
ketimpangan pendapatan merupakan persoalan kursial yang dihadapi nelayan dan
tidak mudah untuk diatasi.
9
Tabel 1.3
Jumlah Pemilik Perahu, Produksi Ikan Laut, Jenis Alat Tangkap, Status Nelyan dan
status Bakul di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang tahun 2008 - 2011
Jumlah Pemilik
Perahu Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Kapal Motor (unit) 287 287 287 420
Motor Tempel
(unit) 287 206 287 567
Perahu Tanpa
Motor (unit) - 287 - -
Produksi Ikan Laut
Produksi (Kg) 4.271.038 4.338.238 5.179.306 5.735.476
Nilai Produksi
(Rp) 11.790.500.000 11.613.895.200 18.027.503.000 20.069.522.000
Jenis Alat Tangkap
Pursesein 71 110 -
Payang 40 260 292 280
Tramel - - - -
Pancing - - - -
Gillnet 375 - 379 -
Cantrang 52 - 285 133
Status Nelyan dan
status Bakul
Juragan 413 413 400 413
Pedagang 5.145 5.145 5.145 5.845
Sambilan - - - 215
Status Bakul
Besar 80 80 80 80
Sedang - - - -
Kecil - - - -
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pemalang
Dari Tabel 1.3 terlihat bahwa jumlah armada penangkapan ikan di Desa
Asemdoyong Kabupaten pemalang dari tahun 2008- 2010 sebanyak 287 unit kapal
motor dan tahun 2011 meningkat menjadi 420 unit kapal motor, sedangkan Motor
tempel yang merupakan nelayan skala kecil dari tahun 2008 dan 2010 sebanyak 287
10
unit, kemudian akhir tahun 2011 meningkat menjadi 567 unit. Produksi dan nilai
produksi ikan laut dari tahun ketahun mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari
tahun 2008 sebesar 4.271.038 kg (Rp.11.790.500.000) kemudian diikuti tahun –
tahun berikutnya mengalami kenaikan sampai tahun 2011 sebesar 5.735.476 kg (Rp.
20.069.522.000).
Jenis alat tangkap di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang ada berbagai
jenis dengan jumlah paling banyak jenis Gillnet sebanyak 379 unit kemudian Payang
280 unit. Hal ini menunjukkan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang
pemakaian alat terutama jenis alat tangkap tertentu sudah terlalu banyak, ini dikarena
setiap pemilik (juragan) memiliki lebih dari satu alat tangkap yang biasanya
digunakan secara bergantian
Berdasarkan Tabel 1.3 Jumlah nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten
pemalang pada tahun 2008 – 2010 Juragan ada 413 orang dan Pedagang ada 5.145
orang dan sedangkan tahun 2011 juragan 413 orang dan Pedagang 5.845 orang serta
sambilan 215 orang. Kemudian jumlah bakul dari tahun 208 – 2011 dengan jumlah
yang tetap sebanyak 80 orang yang tersebar. Hal ini menunjukkan bahwa pada
umumnya nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang adalah nelayan buruh
terlihat dari jumlah pedagang yang paling banyak. Pedagang ini biasanya orang yang
menjalankan armada penangkapan milik orang lain (Juragan).
Dengan adanya permasalahan yang kompleks pada perikanan di Desa
Asemdoyong kecamatan Taman Kabupaten Pemalang seperti peralatan yang
11
bermacam-macam (Purseine, Payang, Gillnet, Cantrang, Tremmel Net, Arad, Pancing,
dll), hasil tangkapan rendah yang disebabkan hasil produksi tidak mampu menutupi
modal awal, larena pengunaan pengunaan bahan bakar biaya operasional yang
digunakan cukup banyak. pada umumnya mereka nelayan tradisional atau berskala kecil
sehingga daerah tangkapnya terbatas tidak jauh dari pantai, serta jam kerja yang sedikit,
pendapatan yang rendah disebabkan biaya operasional tinggi dan harga jual ikan di TPI
berfluktuasi, maka pembuat kebijakan harus mencari alternatif untuk menangani
rendahnya penerimaan nelayan kecil/tradisional dan juga mengelola perikanan secara
lestari. Untuk memperbaiki kesejahteraan nelayan perlu ditingkatkan pendapatannya,
melalui peningkatan produktifitas efisiensi pemakaian input produksi berbagai jenis
perahu dan alat tangkap perikanan.
Faktor-faktor produksi (input) yang ada pada tahun terakhir mengalami kenaikan
harga sehingga dengan hasil tangkapan yang cenderung tidak pasti, menyebabkan
pendapatan para nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang juga menurun.
Faktor-faktor produksi tersebut antara lain Tenaga kerja, Modal, dan alat tangkap yang
digunakan. Alokasi kombinasi faktor-faktor produksi tersebut dengan baik dapat
meningkatkan efisiensi yang pada gilirannya dapat meningkatkan penghasilan nelayan.
Nelayan tradisional pada umumnya belum menggunakan kombinasi input, yang sesuai
dengan perhitungan teknisnya sehingga mengakibatkan pendapatan nelayan kurang
maksimal. Profile usaha perikanan tangkap di desa asemdorong kecamatan taman
Kabupaten Pemalang kebanyakan berjalan secara konvensional sehingga perolehan
keuntungan belum bisa mencapai optimal (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011).
12
Kebanyakan nelayan ketika mendapatkan uang akan dibelanjakan untuk konsumsi pada
hari itu juga sehingga pada saat mendapatkan hasil sedikit atau tidak melaut mereka
terjebak hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini mengakibatkan
kemiskinan nelayan akan tidak akan pernah selesai. Jumlah armada pengangkapan ikan
di desa Asemdoyong kecamatan taman kabupaten Pemalang sangat banyak dan
bervariasi, untuk melindungi nelayan maka Pemerintah Daerah perlu untuk
merasionalisasikan ijin penggunaan alat tangkap serta pengaturan daerah penangkapan
sehingga kelestarian stok ikan akan terjaga.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti ingin mengetahui peranan tenaga kerja,
modal, dan teknologi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di Desa
Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Penduduknya selain
berprofesi sebagai petani, pedagang dan Pegawai Negeri Sipil juga ada yang bermata
pencaharian sebagai nelayan. Masyarakat nelayan Desa Asemdoyong terlihat hidup
sedarhana, hal ini tampak pada pemukiman rumah mereka yang dibangun di atas
tiang-tiang yang tinggi dan menjorik ke pantai. Mereka pergi ke laut meninggalkan
pantai hingga berhari-hari lamanya untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Atas
dasar pemikiran tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Peranan Tenaga Kerja, Modal, dan Teknologi Terhadap Peningkatan
Pendapatan Masyarakat Nelayan di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang”.
13
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang dan uraian yang telah diungkapkan
maka permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
1) Apakah ada pengaruh tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan masyarakat
nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang ?
2) Apakah ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan teknologi modern dan
tidak menggunakan teknologi modern terhadap pendapatan masyarakat nelayan di
Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang ?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Untuk mengukur dan menganalisis berapa besar pengaruh tenaga kerja, dan modal
terhadap pendapatan masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten
Pemalang.
2) Untuk mengukur dan menganalisis berapa besar perbedaan yang signifikan antara
penggunaan teknologi modern dan tidak menggunakan teknologi modern terhadap
pendapatan masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1) Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan dan sumber
inspirasi, serta bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah Kabupaten Pemalang
14
dan instansi terkait serta pihak swasta dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
nelayan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang.
2) Dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut
mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan sumbangsih tenaga kerja,
modal, dan teknologi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pesisir pantai
di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tentang Konsep Pendapatan
Tujuan pokok diadakannya usaha perdagangan adalah untuk memperoleh
pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya. Pendapatan yang diterima
adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah merupakan alat pembayaran atau alat
pertukaran (Samuelson dan Nordhaus, 1997).
Menurut Sumitro (1957) ; pendapatan merupakan jumlah barang dan jasa
yang memenuhi tingkat hidup masyarakat, dimana dengan adanya pendapatan yang
dimiliki masyarakat dapat memenuhi kebutuhan, dan pendapatan rata-rata yang
dimiliki oleh tiap jiwa disebut juga dengan pendapatan perkapita serta menjadi tolok
ukur kemajuan atau perkembangan ekonomi.
Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang atau
hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia bebas.
Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap anggota
rumah tangga dalam bentuk uang atau natura yang diperoleh baik sebagai gaji atau
upah usaha rumah tangga atau sumber lain. Kondisi seseorang dapat diukur dengan
menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang
16
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. (Samuelson
dan Nordhaus, 2002).
2.2 Tentang Konsep Produksi
Aspek penting dalam proses produksi adalah tersedianya sumber daya atau
bahan baku yang bisa juga disebut sebagai faktor produksi. Seperti halnya juga dalam
ekonomi perikanan maka faktor produksi dapat diklasifikasikan kedalam tiga bagian,
yaitu tenaga kerja modal dan teknologi.
Subyanto (1989) mengemukakan, produksi adalah hasil yang diperoleh
sebagai akibat dari bekerjanya faktor-faktor produksi sekaligus antara lain tanah,
modal, dan tenaga kerja. Pengertian – pengertian tentang faktor produksi tersebut
dapat disimpulkan sebagai sumber daya atau input yang terdiri atas tanah, tenaga
kerja, modal dan skil yang dibutuhkan atau digunakan sedemikian rupa untuk
menghasilkan suatu komoditi yang bernilai ekonomi. Kombinasi atas sumber daya
tersebut harus menunjukkan suatu proses produksi yang efisien, sehingga akan
meminimalkan pengeluaran dalam biaya produksi. Seorang produsen termasuk
nelayan dalam melaksanakan setiap produksinya, tidak akan terlepas dari kewajiban
melakukan pengeluaran terhadap berbagai input yang akan digunakan untuk
menghasilkan sejumlah produksi misalnya pada penggunaan tenaga kerja, pembelian
bahan bakar, konsumsi, biaya operasional melaut dan lain-lain. Keseluruhan biaya ini
17
telah dikeluarkan dengan maksud untuk memperlancar kegiatan proses produksi.
Pengeluaran inilah yang disebut biaya produksi.
Dalam proses produksi usaha melaut dibutuhkan berbagai macam faktor
produksi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dikombinasikan dalam
penggunaannya. Faktor produksi yang digunakan ini ada yang bersifat tetap dan ada
yang bersifat variabel. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh nelayan untuk mampu
menciptakan hasil produksi dan kemudian meraih pendapatan yang memuaskan
adalah memiliki dan menguasai faktor produksi yang diperlukan dengan jumlah yang
semaksimal mungkin dengan kombinasi yang setepat mungkin.
Winardi (1990) mengemukakan bahwa fungsi produksi merupakan suatu
persamaan yang sistematis yang menunjukan output maksimum yang dapat dicapai
atau dihasilkan berdasarkan suatu kelompok input yang dispesifikasikan dengan
tingkat teknologi yang berlaku.
Selanjutnya Muryanto (1989) mengemukakan bahwa fungsi produksi dapat
dinyatakan bahwa pendapatan merupakan fungsi dari modal, tenaga kerja, kekayaan
alam, dan teknologi. Persamaan tersebut merupakan gambaran sederhana yang
bersifat umum mengenai kaitan antara faktor – faktor produksi dengan jumlah
produksi.
Faktor produksi dibedakan menjadi 4 golongan yaitu tenaga kerja, tanah,
modal dan keahlian keusahawaan. Di dalam teori ekonomi, didalam menganalis
mengenai faktor produksi, selalu dimisalkan dengan tiga faktor(tanah, modal,
18
keahlian) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor
produksi yang berubah – ubah jumlahnya. Dengan demikian, didalam
menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat
produksi yang dicapai yang di gambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga
kerja digunakan dan jumlah produksi yang dicapai (sukirno,2005)
Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti yang
berikut :
Q = f ( K, L, R, T )
K= jumlah stok modal
L= jumlah tenaga kerja
R= kekayaan alam
T= teknologi
Q= jumlah produksi yang dihasilkan
Tingkat produksi suatu barang tergantung pada jumlah modal,tenaga kerja,
kekeyaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.(sukirno 2005)
2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Menurut Cornelis (1994) pemerataan pendapatan fungsional adalah mengukur
penghasilan yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (input). Cara
pengukuran ini berdasarkan persentase yang diterima oleh faktor produksi tenaga
19
kerja dari upah dan gaji (wage and salary) sebagai satu kesatuan dan dibagi dengan
persentase jumlah yang diterima deng an bentuk bunga, sewa, dan keuntungan.
Proses pemberian pekerjaan atau keadaan menggunakan tenaga orang lain.
Kesempatan kerja selalu diartikan sebagai satu posisi kerja yang ditempati oleh orang
lain (Soeroto,1986). Dengan demikian kesempatan kerja termasuk lapangan
pekerjaan yang belum diduduki dan masih lowong yang berarti kesempatan yang
masih membutuhkan pekerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu perekonomian
adalah sumber daya alam atau tanah. Dalam ilmu ekonomi tanah mencakup sumber
alam seperti kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim,
sumber air, lautan, dan sebagainya. Bagi pertumbuhan ekonomi tersedianya sumber
daya alam yang melimpah merupakan hal yang penting, namun yang terpenting
adalah bagaimana pemanfaatannya digunakan secara tepat.
Pendapatan nelayan adalah selisih antara (TR) dan semua biaya (TC). Jadi
Pd=TR-TC. Penerimaan nelayan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh (Y)
dengan harga jual (Py). Biaya nelayan biasanya diklafisikasikan menjadi dua yaitu
biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap (FC) adalah
biaya yang relatih tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun di produksi yang
diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variable (VC) adalah biaya yang besar kecilnya
di pengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total
20
biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variable (VC), maka TC =
FC + VC (Soekartawi, 2002).
Samuelson dan Nordhaus (2004), Para ekonom telah menemukan bahwa
mesin kemajuan ekonomi harus bertengger di atas empat roda yang sama. Keempat
roda, atau empat faktor pertumbuhan itu adalah:
1. Pembentukan modal ( mesin, pabrik, jalan)
2. Sumber daya manusia (penawaran tenaga kerja, pendidikan, disiplin , motivasi)
3. Teknologi (sains, rekayasa, manajemen, kewirausahaan)
4. Sumber daya alam (tanah, mineral, bahan baker, kualitas lingkungan)
Rahardja dan Manurung (2001), faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan
ekonomi adalah:
1. Barang modal (dapat dilakukan melalui investasi)
2. Tenaga kerja (kualitas SDM terkait dengan kemajuan teknologi produksi)
3. Teknologi (dapat memanfaatkan teknologi madia atau tepat guna secara optimal)
4. Uang (memegang peranan dan fungsi sentral dalam proses produksi)
5. Manajemen (peralatan yang dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern)
6. Kewirausahaan atau Entrepreneurship (diharapkan dapat menjadi motor
pertumbuhan dan modernisasi perekonomian)
7. Informasi (pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan lebih baik sehingga
alokasi sumber daya ekonomi makin efisien)
21
Mankiw (2003), faktor yang menentukan produktivitas dapat diaplikasikan
terhadap perekonomian yang lebih kompleks dan realistis. Faktor yang dimaksud
adalah:
1. Modal fisik (peralatan dan infra struktur yang digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa)
2. Modal manusia (pengetahuan dan keahlian-keahlian yang diperoleh pekerja
melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
3. Sumber daya alam (input-input produksi barang dan jasa yang disediakan oleh
alam, sungai dan deposit-deposit mineral)
4. Pengetahuan teknologis (pemahaman masyarakat tentang cara terbaik untuk
memproduksi barang dan jasa).
2.4 Pengaruh Teknologi Terhadap Pendapatan
Nelayan dikategorikan sebagai seseorang yang pekerjaannya menangkap ikan
dengan mengunakan alat tangkap yang sederhana, mulai dari pancing, jala, jaring,
pukat, dan lain sebagainya. Namun dalam perkembangannya dikategorikan sebagai
seorang yang berprofesi menangkap ikan dengan alat yang lebih modern ialah kapal
ikan dengan alat tangkap modern.
Semakin canggih teknolgi yang digunakan nelayan maka akan semakin
meningkatkan produktifitas hasilnya lebih meningkatkan produksi, yang didalamnya
22
tersirat kesimpulan bahwa masyarakat akan memperoleh penghasilan yang lebih
tinggi.
Menurut Satria (2002), keberadaan nelayan digolongkan menjadi 4 tingkatan
dilihat dari kapasitas teknologi (alat tangkap dan armada), orientasi pasar dan
karakteristik pasar. Keempat kelompok tersebut, antara lain nelayan tradisional
(peasant-fisher) yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri; post peasant-
fisher atau nelayan yang menggunakan teknologi penangkapan ikan yang lebih maju,
seperti motor tempel atau kapal motor; commercial fisher atau nelayan yang telah
berorientasi pada peningkatan keuntungan, dan industrial fisher yang memiliki
beberapa ciri, seperti terorganisasi, padat modal, pendapatan lebih tinggi, dan
berorientasi ekspor.
Menurut Dahuri (2003), nelayan dikategorikan sebagai tenaga kerja yang
melakukan aktivitas produksinya dengan cara berburu ikan dilaut atau melaut.
Umumnya mereka memiliki alat produksi utama seperti kapal, pancing, jaring, bagan,
dan lain-lain.Berdasarkan teknik dan alat-alat penangkapannya, nelayan tradisional
adalah nelayan yang masih mempertahankan cara penangkapannya dengan
menggunakan kapal tanpamotor (KTM), tanpa inovasi teknologi, tanpa dukungan
modal yang kuat, tanpa kelembagaan usaha yang mapan, cendrung bersifat subsistem,
dan secara goneologi telah menekuni aktifitas tersebut secara turun temurun. Berbeda
halnya dengan nelayan modern, teknik penangkapannya mengadopsi perkembangan
teknologi, seperti kapal motor hingga ke teknologi citra satelit misalnya. Dukungan
23
modal dan kelembagaan usahanya mapan, serta ciri-ciri subsistem telah hilang. Usaha
penangkapannya ditujukan semata-mata untuk meraih profit secara maksimal.
Sementara, pembudidaya ikan adalah tenaga kerja perikanan yang menyandarkan
teknik produksinya kepada kegiatan budidaya, dan jenis komoditi produksinya adalah
jenis-jenis ikan budidaya ekonomis penting, seperti udang, bandeng, ikan mas,
gurami, ikan hias atau komoditi lainnya, seperti rumput laut dan lain-lain.
Kecendrungan pola sosial atas dasar perbedaan pola dan teknik produksi dan
perbedaan kepemilikan alat produksi terjadi pula di kegiatan budidaya perikanan.
Aktivitas produksi budidaya dapat digolongkan ke dalam kegiatan budidaya tambak,
kolam, karamba, dan sawah.
2.5 Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan
Modal adalah salah satu faktor produksi yang menyumbang pada hasil
produksi, hasil produksi dapat meningkat karena digunakannya alat-alat mesin
produksi yang efisien, ketika hasil produksi meningkat maka pendapatan juga akan
meningkat. Dalam proses produksi tidak ada perbedaan antara modal sendiri dengan
modal pinjaman, yang masing-masing menyumbang langsung pada produksi.
Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan di tabung dan di
investasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan dikemudian
hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan
stock modal secara fisik (yakni nilai riil atas seluruh barang modal produktif secara
24
fisik) dan hal ini jelas memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa
mendatang (Todaro,1998).
Menurut Mubyarto (1998) modal adalah barang atau uang yang secara
bersama – sama faktor produksi, tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang yang
baru. Pentingnya peranan modal karena dapat membantu menghasilkan produktivitas,
bertambahnya keterampilan dan kecakapan pekerja juga menaikkan produktivitas
produksi.
Modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya
suatu usaha produksi yang didirikan. Modal dapat dibagi sebagai berikut : Modal
Tetap : Adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka
waktu yang relatif lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah produksi.
Modal Lancar : Adalah modal memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi,
bisa dalam bentuk bahan-bahan baku dan kebutuhan lain sebagai penunjang usaha
tersebut. Dapat dikemukakan pengertian secara klasik, dimana modal mengandung
pengertian sebagai “hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”.
Modal merupakan kemampuan ekonomis dari suatu masyarakat atau suatu
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan menutupi biaya – biaya yang
terjadi selama proses produksi. Menurut Todaro (1994), akumulasi modal merupakan
bagian dari pendapatan nasional atau pengeluaran (expenditure) yang digunakan
untuk memproduksi baik barang modal maupun barang untuk konsumsi dalam waktu
tertentu. Akumulasi modal dapat terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung
25
dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan
dikemudian hari. Beda halnya dengan Jhingan (1983), ia berpendapat bahwa modal
berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok
modal naik dalam batas waktu tertentu, hal ini disebut akumulasi modal.
Nurkles dalam Jhingan menyebutkan makna pembentukan modal adalah
masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan
sebagian daripadanya untuk pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan,
mesin, fasilitas pengangkutan, dan pabrik dalam arti pembentukan modal merupakan
investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok modal,
output nasional dan pendapatan nasional.
Faktor yang menyebabkan rendahnya pembentukan modal adalah rendahnya
pendapatan masyarakat yang menyebabkan rendahnya tabungan yang sangat penting
dalam pembentukan modal. Rendahnya produktivitas yang berakibat laju
pertumbuhan pendaptan nasional, tabungan, dan pembentukan modal menjadi rendah,
alasan kependudukan yang sangat tinggi akan menyebabkan pendapatan perkapita
yang menurun dan akan terjadi kekurangan dana dan akumulasi modal dalam
pembiayaan pembangunan, dan kekurangan peralatan modal serta keterbelakangan
teknologi.
26
2.6 Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi, karena
tenaga kerja merupakan faktor penggerak faktor input yang lain, tanpa adanya tenaga
kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti. Dengan meningkatnya
produktifitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan produksi sehingga
pendapatan pun akan ikut meningkat.
Becker (1993) mendefinisikan bahwa human capital sebagai hasil dari
keterampilan, pengetahuan dan pelatihan yang dimiliki seseorang, termasuk
akumulasi investasi meliputi aktivitas pendidikan, job training dan migrasi.
Asset utama para nelayan, khususnya nelayan tradisional hanya tenaga
kerja dan keterampilan, serta kreatifitas yang relaitif masih rendah. Meskipun
pekerjaan sebagai nelayan cepat mendatangkan hasil, tetapi seringkali penghasilan itu
tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. Nelayan mempunyai peranan yang
sangat substansial dalam modernisasi kehidupan manusia. Mereka termasuk agent of
development yang saling reaktif terhadap perubahan lingkungan. Sifat yang lebih
terbuka dibanding kelompok masyarakat yang hidup di pedalaman, yang menjadi
stimulator untuk menerima perkembangan modern.
2.7 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian serupa yang telah dilakukan oleh Susilowati, (2003)
melakukan penelitian tentang Analisis Ekonomi Alat Tangkap Trawl-mini (Jaring
27
CotABK) studi kasus di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan menggunakan
data primer yang diperoleh dengan kuesioner yang standar pada nelayan yang
menggunakan alat tangkap jaring cotABK atau sejenisnya. Analisis regresi dipakai
untuk menentukan faktor-faktor apa yang diduga mempengaruhi tangkapan jaring
cotABK di daerah penelitian. Sebagian besar (74%) responden telah mengetahui
larangan pemakian jaring cotABK, tapi karena jaring ini sangat produktif maka
banyak nelayan yang nekat untuk memakainya karena alasan ekonomi.
Sujarno, (2008) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
nelayan di Kabupaten Langkat, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi pendapatan
nelayan yaitu modal kerja, tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh melaut.
Dengan memperhatikan yang diperoleh bahwa modal kerja memberikan kontribusi
yang lebih besar dibandingkan faktor-faktor yang lain terhadap pendapatan nelayan.
2.8 Kerangka Pikir
Dalam kerangka pemikiran perlu dijelaskan secara teoritis antara varaibel
bebas dan variable terikat. Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka kerangka
pemikiran peneliti dalam penelitian ini adalah pendapatan nelayan (sebegai variable
terikat) yang dipengaruhi oleh modal kerja, tanaga kerja dan tekonologi (sebagai
variable bebas).
28
Variabel terikiat (dependent variable) adalah pendapatan nelayan yang
menggunakan perahu biasa disebut nelayan tradisional, perahu motor dan kapal
motor.
Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah tenaga
kerja, modal kerja dan teknologi.
Faktor modal kerja masuk kedalam penelitian ini karena secara teoritis modal
kerja mempengaruhi pendapatan usaha. Peningkatan dalam modal kerja akan
mempengaruhi peningkatan jumlah tangkatanp ikan/produksi sehingga akan
meningkatan pendapatan. Modal kerja adalah modal yang digunakan nelayan untuk
melaut, misalnya: bahan bakar minyak, makanan, rokok, upah tenaga kerja, peralatan
menangkap ikan (umpan).
Faktor tenaga kerja masuk dalam penelitian ini karena secara teoritis tenaga
kerja akan mempengaruhi pendapatan usaha. Tenaga kerja yang dimaksud disini
adalah banyaknya orang yang pergi melaut dalam 1 perahu atau kapal.
Faktor teknologi, faktor ini secara teoristi dalam mendorong kemampuan dari
nelayan menangkap ikan dan juga meningkatkan teknologi yang tepat guna juga
mempengaruhi pendapatan nelayan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka, maka
kerangka pikir dapat dirumuskan sebagai berikut :
29
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
2.9 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan teori-teori yang telah dibahas dalam tinjauan
pustaka, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut ;
“ Diduga bahwa peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di Desa
Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, sangat dipengaruhi oleh
tenaga kerja, modal, dan teknologi”
“ Diduga bahwa tenaga kerja dan modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong
Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang ”
“ Diduga bahwa peggunaan teknologi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong
Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang ”
Tenaga
kerja(L)
modal
(K)
Teknologi
(T)
Pendapatan
(Y)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibicarakan mengenai 1) jenis dan desain penelitian, 2) populasi,
sampel dan teknik pengambilan sampel, 3) variable penelitian yang dirumuskan
secara operasional, 4) teknik pengumpulan data, 5) teknik teknik pengolahan dan
analisis data.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif, menggunakan
statistikal SPSS. Statistika ini disusun berdasarkan landasan teori dan konsep yang
berkaitan tenaga kerja, modal, teknologi dan pendapatan. Penelitian dilakukan untuk
menguji hipotesis, dengan maksud membenarkan atau memperkuat hipotesis dengan
harapan, yang pada akhirnya dapat memperkuat teori yang dijadikan pijakan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
korelasional, yang ditujukan untuk menetapkan besarnya arah hubungan antara
variabel-variabel. Hubungan tersebut hubungan antara variabel bebas yang terdiri atas
tenaga kerja, modal dan teknologi dengan variabel terikat pendapatan.
31
Desain penelitian ini digambarkan dalam skema sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kontribusi antara variabel bebas dengan variabel terikat
Keterangan ;
X1 = Tenaga Kerja
X2 = Modal
X3 = Teknologi
Y = pendapatan
Setelah mendapatkan data deskripsi yang berhubungan dengan variabel –
variabel penelitian dilakukan analisis menggunakan SPSS.
3.2 Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel
Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3647 nelayan
yang ada di daerah pesisir Kabupaten Pemalang, khususnya Desa Asemdoyong
Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Teknik pengambilan sampel dalam
X1
X3
Y X2
32
penelitian ini adalah simple random sampling dimana pengambilan sampel dilakukan
secara acak tanpa memandang strata yang ada dalam populasi (Ronald, 2005).
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus
Slovin:
n =
dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = taraf signifikansi 0,1
N 3467 3467
n = = =
N. d2
+1
3467(10%)2 + 1 3467 (0,10)
2 + 1
3467 3467
n = = = 97,196 = 97
3467 (0,01) + 1
35,67
Menurut rumus di atas, jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 97
nelayan.
N
N x d2 + 1
33
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:2). Penelitian ini menggunakan
dua variabel yaitu:
3.3.1 Variabel bebas (independent)
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun
pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006:26). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah:
Tenaga Kerja (X1)
Modal (X2)
Teknologi (X3)
3.3.2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama
peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel
dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor
inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Pendapatan Nelayan (Y).
34
Untuk lebih memudahkan pembahasan maka penulis membatasi variabel
sebagai berikut :
1. Pendapatan adalah diukur dengan rata – rata pendapatan perbulan atau jumlah
uang yang diperoleh secara keseluruhan oleh rumah tangga nelayan dari hasil
melaut yang bisa dibelanjakan untuk keperluan konsumsi maupun tabungan, juga
termasuk asset yang dimiliki berupa rumah,dan kendaraan bermotor.
2. Modal merupakan jumlah uang yang digunakan nelayan untuk melakukan
kegiatan produksi dalam satu periode tertentu yang diukur dengan rupiah.
3. Teknologi adalah penggunaan alat – alat tangkap modern misalnya perahu motor,
troli, jala dan alat tangkap yang canggih atau alat tradisional seperti perahu layar /
dayung, kail sederhana dan alat tangkap yang masih sangat sederhana dan
dianggap sebagai variabel dummy dimana 1 = menggunakan teknologi dan 0 =
tidak menggunakan teknologi.
4. ABK adalah jumlah orang nelayan yang digunakan untuk melaut dalam sebulan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian,
karena pemilihan metode pengumpulan data yang tepat akan dapat diperoleh data
yang relevan, akurat dan reliabel, metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
35
1) Wawancara bebas yaitu teknik untuk memperoleh informasi dan melengkapi data
dengan mewawancarai pihak-pihak terkait, baik itu pihak pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
2) Observasi yaitu teknik yang digunakan untuk melengkapi data dengan melihat
dan mencermati secara langsung ke obyek yang akan diteliti.
3) Metode dokumentasi yaitu teknik dengan menelaah dokumen – dokumen dan
laporan – laporan yaitu data sekunder yang berhubungan dengan tujuan
penelitian.
4) Questioner merupakan teknik mengumpulkan data dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada setiap responden berdasarkan data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian.
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel
yang satu disebabkan oleh variabel yang lain. Hal ini regresi dilakukan untuk
menentukan peningkatan Pendapatan Nelayan(Y) yang disebabkan oleh variabel
bebas pertama yaitu Tenaga Kerja (X1), variabel bebas kedua yaitu Modal (X2) dan
variabel bebas ketiga yaitu Teknologi (X3)
Perhitungan analisis regresi ini menggunakan program SPSS for windows
release 20. Suharsimi (2006: 301) persamaan garis regresi yang mempunyai 3 (dua)
independen variabel adalah sebagai berikut :
36
Rumus: LnY = Ln a + b LnX1 + bLn X2 + b LnX3
Dimana:
X1 = Tenaga Kerja
X2= Modal
X3 = Teknologi
Y = Pendapatan Nelayan
a = Konstan
b = Koefisien regresi
3.5.1 Uji F Pengujian secara simultan (Uji F)
Untuk menguji secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas dengan
variabel terikat dengan melihat nilai F hitung pada tingkat signifikansi yang dipilih
(Gujarati, 2003: 19). Langkah-langkah pengujiannya adalah :
1) Membuat hipótesis
Hipotesis yang diuji adalah:
Ho : β1 , β2, β3= 0
artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
Ha : β1 ,≠ β2, β3 ≠ 0
37
artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel
terikat (Y).
2) Menentukan tingkat kepercayaan (taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini
digunakan taraf nyata 5%.
3) Menghitung nilai F
Dimana :
R = Koefisien korelasi berganda
k = Konstanta variabel bebas
N = Banyaknya sampel
4) Menentukan nilai kritis (F-tabel)
Dengan tingkat signifikansi adalah 5% (α = 0,05), sedangkan degree
offreedom (df) pembilang sebesar k-2 dan df untuk penyebut sebesar n-k dimana k
adalah jumlah variable bebas dan n adalah jumlah sampel makaakan diperoleh nilai
F-tabel.
5) Kriteria Pengambilan keputusan
- Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel pada tingkat kepercayaan 5%atau nilai
probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05
)/()21(
)1/(2
kNR
kRFh
38
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 5% ataunilai
probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05.
Daerah terima
Ho
Daerah
Tolak Ho
3,11
0 F tab F hitung
Gambar : 3.2 Uji F ( Uji Simultan)
3.6 Pengujian secara parsial (Uji – t)
Uji t dimaksudkan untuk menguji apakah secara individu ada pengaruh antara
variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap
koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel
bebas dengan variabel terikat pada tingkat signifikansi yang dipilih, (Gujarati, 2003:
20).
Langkah-langkah pengujiannya adalah.
1) Membuat hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah :
Ho : βi = 0
α = 0,05
39
Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y).
Ho : βi ≠ 0
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).
2) Menentukan tingkat kepercayaan (taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini
digunakan taraf nyata 5%.
3) Mehitung nilai t. untuk menghitung nilai t
th : t hitung
β : parameter yang diestimasi
b : koefisien regresi
Se : standar error
4) Menentukan t tabel (nilai kritis)
Dengan tingkat signifikansi adalah 5% (α = 0,05), sedangkan degree of
freedom (df) sebesar n – 2 dimana n adalah jumlah sampel maka akan diperoleh nilai
t-table.
Kriteria pengambilan keputusan
St
e
h
b
40
- Ho diterima bila t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai
probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05.
- Ho ditolak bila t hitung > t tabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas
signifikan lebih kecil dari 0,05.
Daerah Terima Ho Daerah Tolak Ho
t-hitt-tab 0 t-tab t-hit
Gambar : 3.3 Uji T (Uji Persial)
Daeah Ponolakan Ho
α = 0,05
Daerah Penolakan Ho
α= 0,05
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
4.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Pemalang terletak pada koordinat 109 17’ 40” hingga 109 40’30”
Bujur Timur dan 08 52’ 30” hingga 07 20’ 11” Lintang Selatan. Secara geografis
Kabuaten Pemalang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di pesisir utara
Pulau Jawa. Sedangkan secara administrative Kabupaten Pemalang dengan luas
wilayah seluas 111.530 Km2 terdiri dari 14 Kecamatan dan 211 Desa dan 11
Kelurahan. Seluruh wilayah kabupaten Pemalang dibatasi oleh :
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Selatan : Kabupaten Purbalingga
- Sebelah Barat : Kabupaten Tegal
- Sebelah Timur : Kabupaten Pekalongan.
Panjang garis pantai yang dimiliki Kabupaten Pemalang adalah + 35 Km yang
berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Sedangkan wilayah kecamatan yang
merupakan daerah pesisir pantai atau berbatasan langsung dengan Laut Jawa ada 4
Kecamatan pesisir yang terdiri dari Pemalang, Taman, Petarukan dan Ulujami yang
masing-masing mempunyai jumlah desa yang berbeda dengan luas seluruhnya 80, 44
42
km², terbagi dalam 16 desa pantai yang mempunyai karakteristik lahan yang berbeda-
beda. Secara rinci kondisi geografis dan panjang pantai per desa disajikan dalam tabel
1 berikut :
Tabel 4.1 Luas dan panjang pantai desa pantai Pemalang
Sumber : Dinas pertanian dan kehutanan Pemalang 2011
Desa Asemdoyong dengan panjang pantai 3,2 km, desa asemdoyong , sangat
potensial untuk pertumbuhan mangrove dan tanaman pantai. Seluruh wilayah desa
Asemdoyong di batasi oleh : sebelah utara (laut jawa), sebelah barat (sungai elon),
sebelah selatan (desa kabunan) dan sebelah timur (desa nyamplong). Jumlah
penduduk Desa Asemdoyong 13.906 jiwa. Desa Asemdoyong merupakan desa yang
43
terletak di pesisir pantai. Mayoritas Mata pencaharian sebagai nelayan 3467 jiwa.
Dengan total luas wilayah desa Asemdoyong 543.925 ha/m2. Iklim di desa
Asemdoyong rata-rata curah hujan 500 mm dengan tingkat kelembaban sedang dan
suhu rata-rata 30 c.
Nelayan merupakan orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam
operasi penangkapan ikan/binatang air/tanaman air. Nelayan yang dimaksud adalah
nelayan pinggiran yang menggunakan perahu dengan alat tangkap jaring. Modal
Untuk operasional sehari-hari menggunakan solar sebanyak 20 liter. Hasil usaha
nelayan pinggiran rata-rata kurang dari Rp 2.000.000 per bulan. Tidak setiap bulan
dapat menghasilkan ikan atau udang, karena pada masa ketigo (musim kemarau)
bulan Agusutus, September sering tidak mendapatkan hasil ikan atau udang. Musim
yang banyak menghasilkan adalah musim kelima yaitu bulan Desember.
4.2 Analisis Deskripsi Responden
Analisis deskripsi adalah langkah pertama yang perlu dilakukan untuk
mengetahui bagaimana gambaran umum data yang telah dikumpulkan dari
responden. Distribusi responden dimaksudkan untuk melihat faktor Modal, Tenaga
kerja, dan Teknologi yang digunakan oleh responden.
4.2.1 Umur Responden
Hasil pengumpulan data 97 responden dari segi usia dapat dilihat dari rincian
tabel sebagai berikut:
44
Tabel 4.2 Umur Responden
Interval Umur Frekuensi Persentase
65 - 75 10 10%
54 - 64 17 18%
43 - 53 44 45%
32 - 42 24 25%
21 - 31 2 2%
Jumlah 97 100%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Pada tabel 4.2 terlihat bahwa dari frekuensi kelompok menurut umur maka
terlihat bahwa 10% nelayan dengan umur 65- 75 tahun, 18 % nelayan yang berumur
54 – 64 tahun, 45% yang berusia antara 43-53 tahun, dan 25 % nelayan yang berumur
antara 32-42 tahun serta 2% nelayan yang berumur 21 – 31 tahun. frekuensi ini
memberikan gambaran bahwa nelayan pada usia produktif yaitu pada usia 43 – 53
tahun sebanyak 45%.
4.2.2 Pendidikan Responden
Pendidikan merupakan suatu bekal yang harus dimiliki seseorang dalam
bekerja dimana dengan pendidikan seseorang dapat mempunyai suatu keterampilan,
pengetahuan, serta kemampuan. Dengan besarnya tuntutan jaman dan tuntutan
otonomi daerah maka pendidikan saat ini dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang
45
paling mendasar bagi setiap manusia. Keterbatasan pendidikan akan mempengaruhi
seseorang dalam menentukan hasil pekerjaan yang diinginkan. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan sangat penting guna meningkatkan kemampuannya.
Responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi mampu bekerja dengan tingkat
kesulitan dan tanggung jawab yang lebih tinggi (Robbins, 2003). Untuk mengetahui
tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Pendidikan Responden
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 3 3%
SMP 1 1%
SD 84 87%
Tidak Sekolah 9 9%
Jumlah 97 100%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Pada tabel 4.3 terlihat bahwa kelompok berdasarkan pendidikan paling
banyak adalah nelayan pada kelompok pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak
(87%). Hal ini menunjukkan bahwa nelayan dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) secara umum memiliki kesesuaian dengan jenis pekerjaan yang
diterimanya dengan kemampuan intelektual yang dimilikinya.
46
4.2.3 Pendapatan Responden
Pendapatan merupakan total penerimaan nelayan yang diperoleh dari hasil
melaut perbulan. Sebagian besar mekanisme pembagian pendapatan dari hasil
tangkapan yang diperoleh nelayan adalah total hasil tangkapan dikurangi dengan
biaya operasional, kemudian 1 (satu) bagian untuk pemilik kapal atau punggawa dan
1 (satu) bagian lagi untuk dibagi rata antara anggota nelayan yang ikut dalam kapal .
Ada juga sistem pembagian hasil tangkapan dengan cara membagi 3 bagian setelah
dikurangi dengan biaya operasional yaitu 1 bagian untuk pemilik kapal, dan 1 bagian
untuk pemilik modal, serta 1 bagian dibagi rata kepada seluruh anggota yang ikut
dalam satu kapal .
Sebagai contoh, untuk nelayan jika penghasilan sekali melaut sebesar
Rp1.500.000,00 dan modal yang digunakan Rp500.000,00 maka pendapatan
dikurangi modal sehingga keuntungan sebesar Rp1.000.000,00 dibagi dua antara
pemilik kapal dan anggota. Jika anggota yang ikut sekali melaut 5 orang maka bagian
pemilik kapal sebesar Rp500.000,00 dan masing – masing anggota sebesar
Rp100.000,00.
47
Tabel 4.4 Pendapatan (per bulan)
Nilai Interval Responden Persen
Rp.1200000 - Rp.1500000 70 72%
Rp.800000 - Rp.1100000 15 15%
Rp.400000 - Rp.700000 12 12%
Jumlah 97 100%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 72% responden memperoleh pendapatan
antara Rp.1200000 - Rp.1500000 per bulan, 15% responden memperoleh pendapatan
antara Rp.800000 – Rp.1100000 per bulan dan hanya 12 % responden yang
berpendapatan antara Rp.400000 - Rp.700000 per bulan, hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesejahteraan nelayan masih kurang baik karena banyaknya kebutuhan
nelayan, sedangkan pendapatan sangat terbatas sehingga kebutuhan harian nelayan di
desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang semakin meningkat.
Pendapatan yang diterima nelayan masih sangat kecil jika dibandingkan
dengan kebutuhan harian nelayan yang semakin hari semakin meningkat. Besar
kecilnya pendapatan nelayan sangat tergantung pada intensitas nelayan melaut.
Adapun secara grafik dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:
48
Gambar 4.1 Pendapatan (per bulan)
4.2.4 Tenaga Kerja
Tenaga kerja melaut dapat diukur dengan melihat intensitas melaut responden
berdasarkan ABK per bulan dan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut
Tabel 4.5 ABK Perbulan
Nilai Interval Responden Persen
11 - 15 25 26%
6 - 10 42 43%
1 - 5 30 31%
Jumlah 97 100%
Sumber: Hasil olahan data primer 2013
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 26 % responden melaut antara 11-15
orang, sebanyak 43% responden melaut antara 6-10 orang dan sebanyak 31 %
nelayan melaut 1-5 orang. Ini menunjukan bahwa sebagian besar nelayan di desa
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Rp.1200000 -Rp.1500000
Rp.800000 -Rp.1100000
Rp.400000 -Rp.700000
Interval 72% 15% 12%
Pe
rse
nta
se (
%)
49
Asemdoyong Kabupaten Pemalang melaut antara 6-10 orang dalam sebulan. Adapun
secara grafik dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2 ABK Perbulan
4.2.5 Modal Kerja
Modal merupakan salah satu aset yang dibutuhkan oleh nelayan untuk biaya
operasional antara lain untuk membeli bahan bakar, bahan pengawet (es balok),
perbekalan atau konsumsi anggota serta peralatan dan perlengkapan melaut lainnya.
Ada juga nelayan yang menggunakan modal untuk sekali melaut diperoleh dari hasil
swadaya masing – masing , dalam artian keseluruhan modal operasional setiap melaut
dibebankan kepada setiap anggota yang ikut melaut.
Nelayan yang memiliki modal yang cukup akan memperoleh produksi yang
memuaskan karena modal juga merupakan salah satu faktor produksi yang penting.
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
11-15 6-10 1-5
Interval 26% 43% 31%
Pe
rse
nta
se (
%)
50
Kondisi permodalan nelayan di desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang Dapat dilihat
pada Tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Modal Kerja (Per melaut)
Nilai Interval Responden Persen
Rp.700000 - Rp.900000 41 42%
Rp.400000 - Rp.600000 54 56%
Rp.100000 - Rp.300000 2 2%
Jumlah 97 100%
Sumber: Hasil olahan data primer 2013
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 42 % responden menggunakan
modal di antara Rp.700000 - Rp.900000, sekali melaut, 56% responden
menggunakan modal antara Rp 400.000 - Rp 600.000 sekali melaut, 2 % responden
menggunakan modal antara Rp 100.000- Rp 300.000. Hal ini menunjukan bahwa
sebagian besar nalayan di desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang menggunakan
modal yang terbatas untuk melaut. Adapun secara grafik dapat dilihat pada gambar
4.3 sebagai berikut:
51
Gambar 4.3 Modal Kerja (Per melaut)
4.2.6 Teknologi
Teknologi merupakan alat yang digunakan para nelayan untuk menangkap
ikan. Teknologi modern seperti kapal motor, jaring dan peralatan melaut yang
canggih dimana nelayan yang memiliki teknologi modern akan lebih menghasilkan
tangkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan nelayan yang menggunakan
peralatan tradisional.
Tabel: 4.7 Teknologi
Alat Responden Persen
Alat Modern 71 73%
Alat Tradisional 26 27%
Jumlah 97 100%
Sumber: Hasil olahan data primer 2013
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
700000 -900000
400000 -600000
100000 -300000
Interval 42% 56% 2%
Pe
rse
nta
se (
%)
52
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa 73 % nelayan menggunakan teknologi
modern dan hanya 27% nelayan yang menggunakan tradisional. Hal ini berarti
sebagian besar nelayan di desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang menggunakan
teknologi modern dalam melaut. Adapun secara grafik dapat dilihat pada gambar 4.7
sebagai berikut:
Gambar 4.4 Teknologi
4.2.7 Pendapatan dan Tenaga Kerja
Tabel 4.8 menyajikan distribusi responden menurut pendapatan dan jumlah
orang kerja per bulan di desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Alat Modern Alat Teknologi
Alat Melaut 73% 27%
Pe
rse
nta
se (
%)
53
Tabel 4.8 Pendapatan dan Tenga Kerja
Tenaga Kerja Total
11 - 15 orang 6 – 10 orang 1 – 5 orang
Pendapatan
Rp. 1.200.000 - Rp. 1.500.000 1 39 30 70
Rp.800.000 – Rp. 1.100.000 13 2 0 15
Rp.400.000 – Rp. 700.000 11 1 0 12
Total 25 42 30 97
Sumber : Hasil olahan data primer 2013
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa ada 30 responden yang memiliki
pendapatan antara Rp. 1.200.000 - Rp. 1.500.000 perbulan yang melaut antara 1 – 5
orang, ada 39 responden yang memiliki pendapatan antara Rp. 1.200.000 - Rp.
1.500.000 perbulan yang melaut antara 6 – 10 orang, ada 1 responden yang melaut
antara 11 – 15 orang sebulan memperoleh pendapatan antara Rp. 1.200.000 - Rp.
1.500.000.
Kemudian ada 2 responden yang berpendapatan antara Rp.800.000 – Rp.
1.100.000 yang melaut antara 6 – 10 orang, serta ada 13 responden yang melaut
antara 11 - 15 orang juga memperoleh pendapatan yang sama.
Selanjutnya ada 1 responden yang berpendapatan antara Rp.400.000 – Rp.
700.000 yang melaut antara 6 – 10 orang, serta ada 11 lagi responden yang melaut
antara 11 - 15 orang juga memperoleh pendapatan yang sama.
54
4.2.8 Pendapatan dan Modal Kerja
Tabel 4.9 menyajikan distribusi responden menurut pendapatan dan modal
kerja dalam sekali melaut di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten
Pemalang.
Tabel 4.9 Pendapatan dan Modal Kerja
Modal Kerja Total
Rp.700.000 -
Rp.800.000
Rp. 400.000 –
Rp. 600.000
Rp. 100.000 –
Rp. 300.000
Pendapatan
Rp. 1.200.000 - Rp.
1.500.000 39 30 1 70
Rp.800.000 – Rp. 1.100.000 1 14 0 15
Rp.400.000 – Rp. 700.000 1 10 1 12
Total 41 54 2 97
Sumber : Hasil olahan data primer 2013
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa ada 1 responden yang memiliki
pendapatan antara Rp. 1.200.000 - Rp. 1.500.000 perbulan yang menggunakan
modal sekali melaut antara Rp. 100.000 – Rp. 300.000 dan ada 30 responden yang
memiliki pendapatan antara Rp. 1.200.000 - Rp. 1.500.000 perbulan yang
menggunakan modal sekali melaut antara Rp. 400.000 – Rp. 600.000. serta ada 39
responden yang memiliki pendapatan yang sama perbulan yang menggunakan modal
sekali melaut antara Rp.700.000 - Rp.400.000.
55
Kemudian ada 14 responden yang berpendapatan antara Rp.800.000 – Rp.
1.100.000 yang melaut menggunakan modal diantara Rp. 400.000 – Rp. 600.000 dan
ada 1 responden yang melaut menggunakan modal antara Rp.700.000 - Rp.400.000
dengan pendapatan yang sama.
Selanjutnya responden yang berpendapatan antara Rp.400.000 – Rp. 700.000
yang melaut menggunakan modal antara Rp. 100.000 – Rp. 300.000 dan ada 10
responden yang melaut menggunakan modal antara Rp. 400.000 – Rp. 600.000
dengan pendapatan yang sama serta ada 1 responden yang melaut menggunakan
modal antara Rp.700.000 - Rp.400.000 dengan pendapatan yang sama.
Dengan demikian keterbatasan modal yang dimiliki oleh nelayan di desa
Asemdoyong Kabupaten Pemalang mengakibatkan pendapatan yang diperoleh pun
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nelayan.
4.2.9 Pendapatan dan Teknologi
Tabel 4.10 menyajikan distribusi responden menurut pendapatan dan
teknologi yang digunakan oleh nelayan di desa Asemdoyong Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang.
56
Tabel 4.10 Pendapatan dan teknologi yang digunakan
peralatan Total
Teknologi
Modern
Tradisional
Pendapatan
Rp. 1.200.000 - Rp.
1.500.000 69 1 70
Rp.800.000 – Rp.
1.100.000 1 14 15
Rp.400.000 – Rp.
700.000 1 11 12
Total 71 26 97
Sumber : hasil olahan data primer 2013
Dari Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa ada 1 responden yang memiliki
pendapatan antara Rp. 1.200.000 - Rp. 1.500.000 perbulan yang menggunakan
peralatan tradisional dalam melaut dan ada 69 responden yang menggunakan
teknologi modern berpenghasilan yang sama.
Kemudian ada 14 responden yang berpendapatan antara Rp.800.000 – Rp.
1.100.000 yang melaut menggunakan peralatan tradisional dan ada 1 responden yang
melaut menggunakan teknologi modern berpendapatan yang sama.
Selanjutnya ada 11 responden yang berpendapatan antara Rp.400.000 – Rp.
700.000 yang melaut menggunakan peralatan tradisional dan ada 1 responden yang
melaut menggunakan teknologi modern berpendapatan yang di atas Rp. 5.000.000,
serta ada 1 lagi responden yang melaut menggunakan teknologi modern
berpendapatan yang sama.
57
Sehingga semakin modern teknologi yang digunakan nelayan di desa
Asemdoyong Kabupaten Pemalang untuk melaut maka semakin tinggi pula
pendapatan yang diterima oleh nelayan tersebut.
4.3 Analisis Pengaruh Tenaga kerja, Modal dan Teknologi Terhadap
Pendapatan
Adapun pengaruh tenaga kerja, modal, dan teknologi terhadap pendapatan
masyarakat nelayan di desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang dapat dilihat pada
Tabel 4.11. Hasil pengujian empirik hubungan antara tingkat pendapatan dengan
faktor tenaga kerja, modal, dan teknologi yang digunakan dapat disajikan dengan
model persamaan koefisien sebagai berikut:
Table 4.11 Hasil Regresi Data Primer Tahun 2013
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13,019 ,694 18,761 ,000
LnX1 ,321 ,079 ,682 2,316 ,007
LnX2 ,433 ,051 ,541 3,639 ,004
Teknologi ,531 ,085 ,866 6,217 ,000
a. Dependent Variable: LnY
LnY = 13,019+ 0,321 ln X1 + 0, 433 ln X2 + 0, 531 X3
58
Table 4.12 Hasil koefisien regresi Data Primer Tahun 2013
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5,683 3 1,894 120,545 ,000b
Residual 1,462 93 ,016
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), Teknologi, LnX2, LnX1
Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi secara serempak dengan uji F
menunjukan nilai F sebesar 120,545 menggambarkan hubungan yang signifikan.
Hasil ini menunjukan bahwa variabel – variabel bebas secara serempak atau bersama
– sama mempengaruhi variabel terikat. Hal ini berarti variabel tenaga kerja, modal,
dan teknologi secara bersama – sama mampu menjelaskan variabel pendapatan
nelayan.
Table 4.13 Hasil koefisien regresi Data Primer Tahun 2013
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,892a ,795 ,789 ,12536
a. Predictors: (Constant), Teknologi, LnX2, LnX1
Nilai R Square sebesar 0,892 menunjukan bahwa variasi tenaga kerja, modal,
dan teknologi dapat menjelaskan variasi pendapatan sebesar 89,2 %, sedangkan
59
sisanya yang sebesar 10,8 % disebabkan oleh variabel – variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3.1 Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Uji linieritas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berbentuk linier atau tidak antara pengaruh tenaga kerja terhadap
pendapatan. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis regresi linier pada
pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika tidak linier maka
harus digunakan analisis regresi non linier. Selengkapnya dapat dilihat uji Anova
sebagai berikut.
Tabel 4.14. Uji Linieritas Variabel X1 terhadap Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 4,987 1 4,987 219,615 ,000b
Residual 2,157 95 ,023
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), LnX1
Hasil uji linieritas dapat di lihat dari uji F pada tabel 4.14 di atas. Berdasarkan
perhitungan diperoleh nilai F untuk data dari uji F data dari variabel sebesar 219,615
dengan probabilitas 0,000 < 0,05, dengan demikian menunjukkan bahwa data-data
penelitian membentuk garis linier, sehingga penggunaan analisis regresi linier
sederhana dapat dipertanggungjawabkan
60
Tabel 4.13 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi antara
Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan. Keterangan Nilai
Konstanta
Tenaga Kerja
Fhitung
R
R2
thitung
14,692
0,488
15,054
0,835
0,698
14,819
Sumber : Olah Data Primer 2013
Dari tabel 4.13 di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 14,692 + 0,488X1
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
1. Konstanta = 14,692
2. Koefisien X1 = 0,488
Berdasarkan hasil regresi, variabel tenaga kerja memiliki koefisien sebesar
0,488, ini menunjukan bahwa jika hari kerja nelayan ditambah 1 (satu) orang tenaga
kerja maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,488 dengan asumsi variabel lain
konstan.
Uji pengaruh variabel tenaga kerja terhadap pendapatan diperoleh t hitung
sebesar 14,819 sedangkan t table dengan tingkat signifikan 5 % sebesar 1,282 hal ini
menunjukkan t hitung lebih besar dari t table, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor
61
tenaga kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan
nelayan.
4.3.2 Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan
Uji linieritas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berbentuk linier atau tidak antara pengaruh modal terhadap pendapatan.
Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis regresi linier pada pengujian
hipotesis dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika tidak linier maka harus
digunakan analisis regresi non linier. Selengkapnya dapat dilihat uji Anova sebagai
berikut.
Tabel 4.14. Uji Linieritas Variabel X2 terhadap Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2,763 1 2,763 59,906 ,000b
Residual 4,382 95 ,046
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), LnX2
Hasil uji linieritas dapat di lihat dari uji F pada tabel 4.14 di atas. Berdasarkan
perhitungan diperoleh nilai F untuk data dari uji F data dari variabel sebesar 59,906
dengan probabilitas 0,000 < 0,05, dengan demikian menunjukkan bahwa data-data
penelitian membentuk garis linier, sehingga penggunaan analisis regresi linier
sederhana dapat dipertanggungjawabkan
62
Tabel 4.15 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi antara
Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan.
Keterangan Nilai
Konstanta
Modal
Fhitung
R
R2
thitung
7,214
0,500
59,906
0,622
0,387
7,740
Sumber : Olah Data Primer 2013
Dari tabel 4.15 di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 7,214 + 0,500X2
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
1. Konstanta = 7,214
2. Koefisien X2 = 0,500
Adapun pengaruh variabel Modal terhadap pendapatan memiliki koefisien
sebesar 0,500 hal ini berarti jika modal ditambah Rp.1,- maka pendapatan akan
bertambah sebesar 0,500 dengan asumsi variabel lain konstan. Ini sesuai dengan
beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa penambahan modal
berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan.
63
Untuk variabel modal dimana nilai t hitungnya sebesar 7,740 yang artinya t
hitung lebih besar dari t tabel ini berarti variabel modal mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap pendapatan.
4.3.3 Pengaruh Teknologi Terhadap Pendapatan
Uji linieritas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berbentuk linier atau tidak antara pengaruh teknologi terhadap pendapatan.
Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis regresi linier pada pengujian
hipotesis dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika tidak linier maka harus
digunakan analisis regresi non linier. Selengkapnya dapat dilihat uji Anova sebagai
berikut.
Tabel 4.16. Uji Linieritas Variabel X3 terhadap Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5,677 1 5,677 367,381 ,000b
Residual 1,468 95 ,015
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), Teknologi
Hasil uji linieritas dapat di lihat dari uji F pada tabel 4.16 di atas. Berdasarkan
perhitungan diperoleh nilai F untuk data dari uji F data dari variabel sebesar 367,381
dengan probabilitas 0,000 < 0,05, dengan demikian menunjukkan bahwa data-data
64
penelitian membentuk garis linier, sehingga penggunaan analisis regresi linier
sederhana dapat dipertanggungjawabkan.
Tabel 4.17 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi antara
Pengaruh Teknologi Terhadap Pendapatan.
Keterangan Nilai
Konstanta
Teknologi
Fhitung
R
R2
thitung
13,442
0,546
367,381
0,891
0,795
19,167
Sumber : Olah Data Primer 2013
Dari tabel 4.17 di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 13,442 + 0,546X3
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
3. Konstanta = 13,442
4. Koefisien X3 = 0,546
Berdasarkan hasil regresi variabel teknologi memililki koefisien sebesar
0,546 hal ini berarti jika alat yang digunakan nelayan ditambah 1unit maka
pendapatan akan bertambah sebesar 0,546
65
Untuk variable teknologi, yang mana nilai t hitung sebesar 19,167 yang
menunjukan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, sehingga dapat dikatakan
variable teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan
pendapatan nelayan.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Tenaga kerja, modal dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di desa Asemdoyong
Kabupaten Pemalang.
2. Ada perbedaan signifikan antara pendapatan nelayan yang menggunakan
teknologi modern dengan pendapatan nelayan yang menggunakan teknologi
tradisionali.
5.2 Saran
1. Penggunaan masing-masing kelompok nelayan hendaknya sesuai dengan
kebutuhan sehingga mengurangi biaya melaut, karena tambahan tenaga kerja
yang tidak pofesional.
2. Supaya hasil tangkapan nelayan maksimal, maka diperlukan modal nelayan
yang cukup memadai, oleh karena itu diharapkan pihak swasta memberikan
modal yang mencukupi dengan cicilan yang ringan, sehingga hasil tangkapan
dan alat yang digunakan lebih optimal.
67
3. Dengan adanya modal nelayan, maka nelayan di desa Asemdoyong kecamatan
Taman Kabupaten Pemalang dapat memiliki teknologi modern sebagai alat
tangkapnya, sehingga hasil tangkapan lebih cepat sesuai harapan nelayan.
68
DAFTAR PUSTAKA.
Adkisson J., Ronald. 2005. Financing Accout Receivable for Retirement and Asset
Protection. United States: I Universe,
Badan Pusat Statistik (BPS). 2011. Kecamatan Taman Dalam Angka. Semarang:
BPS.
Cornelis. R. (1994). Perekonomian Indonesia. Liberti. Yogyakarta.
Dahuri,R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan Berkelanjutan.
Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Eko Sugiharto, 2006. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Desa Benua Baru.
Ilir berdasarkan Indikator Badan Pusat Statistik. Skripsi. Samarainda. Unmul.
Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk.
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Ekonomi, Penerbit: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gujarati, 2003 “Basic Econometrics” fourth edition McGraw-Hill,. New York
Jhingan, M.L. (1983). Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, Edisi.
Keenambelas.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Mubyarto, 1998, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi III, LP3ES, Jakarta.
Muryanto. (1989). Konsep Produksi. www.google.com
balitnak.litbang.deptan.go.id/index.php. Diakses tanggal 20 Desember 2012.
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2001, Teori Ekonomi Makro, Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Robbins. 2003. Perilaku organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia
69
Samuelson & Nordhaus.(1993). Perekonomian Indonesia, edisi 2, Erlangga. Jakarta.
(Jimmi Sadely)
Satria. (2002). Karakteristik Nelayan Indonesia. www.google.com.
kusdiantoro.blogspot.com/.../pilpres-dan-nasib-nel. Diakses tanggal 12
Desember 2012.
Soekartawi, (2002).Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta, Raja Grafindo
Persada
Sukirno, 2005. Mikro ekonomi, edisi ke tiga,Jakarta Grafindo Persada
Soeroto. 1986. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja. Jakarta, Raja
Grafindo Persada
Subyanto. (1989). Pengantar Ilmu Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Sujarno, 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di
Kabupaten Langkat. Tesis. Medan. Universitas Sumatara Utara
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung
Sumitro. (1957). Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan Dan Ekonomi Pembagunan.
LP3ES; www.google.com. repository.unhas.ac.id. Diakses tanggal 19
Desember 2012.
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta
Susilowati, 2003. Analisis Ekonomi Alat Tangkap Trawl-mini (Jaring CotABK) studi
kasus di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Skripsi. Surakarta. UNS.
Todaro. Michael. (1994) Economic Development (fifth edition). New York and
London
Winardi. (1990). Defenisi Produksi. ejournal.unisridigilib.ac.id/index.php. Diakses
tanggal 14 Desember 2012.
70
Quesioner
Peranan Tenaga Kerja, Modal, dan Teknologi Terhadap Peningkatan Pendapatan
Masyarakat Nelayan Di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang
I. Identitas Informan :
1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
2. Pekerjaan PNS
Wiraswasta
Petani / Buruh
Tidak Bekerja
3. Pendidikan Terakhir TIDAK SEKOLAH
SD
SLTP
SLTA
AKADEMI / PT
II. Daftar Pertanyaan
1. Berapa penghasilan keluarga perbulan ?
a. Kurang dari Rp. 2.000.000 c. Rp.4.000.000 – Rp. 5.000.000
b. Rp.2.000.000 – Rp. 3.000.000 d. Rp. di atas Rp. 5.000.000
71
2. Berapa hari Anda melaut dalam satu bulan ?
a. < 10 hari c. 16 – 20 hari
b. 11 - 15 hari d. 21 – 25 hari
3. Berapa Modal Kerja (Per melaut) ?
a. Kurang dari Rp.400.000 c. Rp. 800.000 – Rp. 1.000.000
b. Rp. 500.000 – Rp. 700.000 d. di atas Rp. 1000.000
4. Jenis peralatan apa yang dipakai dalam nelayan ?
a. Teknologi Modern
b. Tradisional
5. Berapa jumlah tenaga kerja untuk melaut dalam satu perahu?
a. Kurang dari 5 orang c. 10 – 13 orang
b. 6 -9 orang d. Di atas 14 orang
72
Rekapitulasi Data Questioner Tahun 2013
No. Res Pendapatan
Melaut / Bulan ABK
HOK /
Bulan Modal / Melaut Teknologi
1 1500000 4 19 600000 1
2 1400000 4 21 600000 1
3 1400000 5 19 600000 1
4 700000 10 18 400000 0
5 700000 9 21 350000 0
6 1400000 4 19 675000 1
7 1300000 5 22 700000 1
8 1200000 4 19 700000 1
9 1400000 5 19 600000 1
10 1300000 5 19 675000 1
11 1200000 5 19 600000 1
12 1200000 4 19 700000 1
13 1300000 5 19 600000 1
14 600000 12 21 400000 0
15 700000 11 21 350000 0
16 1200000 5 19 700000 1
17 1200000 5 19 800000 1
18 1300000 5 19 700000 1
19 1200000 4 19 600000 1
20 1300000 5 19 700000 1
21 1200000 4 19 675000 1
22 1200000 5 19 675000 1
23 1300000 4 19 800000 1
24 1000000 5 19 675000 1
25 1100000 5 19 600000 1
26 1200000 13 25 300000 0
27 600000 15 22 300000 0
28 700000 13 15 400000 0
73
29 600000 13 21 400000 0
30 600000 12 19 400000 0
31 800000 11 22 350000 0
32 800000 10 18 400000 0
33 800000 13 19 400000 0
34 1200000 5 25 800000 1
35 1200000 4 25 600000 1
36 1300000 5 25 800000 1
37 1100000 5 25 600000 1
38 1200000 4 25 600000 1
39 1400000 5 25 800000 1
40 1100000 5 25 600000 1
41 1300000 5 25 700000 1
42 1200000 4 25 900000 1
43 1400000 5 25 700000 1
44 1100000 4 25 600000 1
45 1200000 5 25 700000 1
46 1100000 5 25 600000 1
47 1100000 4 25 600000 1
48 1200000 3 25 650000 1
49 1100000 5 18 600000 1
50 1200000 3 18 600000 1
51 1200000 3 18 700000 1
52 1100000 5 18 80000 1
53 1100000 3 18 475000 1
54 1200000 4 18 800000 1
55 1100000 5 18 600000 1
56 1100000 4 18 800000 1
57 1100000 5 18 800000 1
58 1200000 3 18 800000 1
59 700000 13 22 500000 0
60 700000 10 22 400000 0
61 650000 10 22 400000 0
74
62 600000 10 22 350000 0
63 700000 11 22 400000 0
64 650000 13 22 500000 0
65 650000 11 22 400000 0
66 600000 12 22 400000 0
67 600000 12 22 350000 0
68 700000 12 22 400000 0
69 700000 13 21 400000 0
70 1100000 5 19 650000 1
71 1300000 4 19 600000 1
72 1100000 3 19 600000 1
73 1100000 3 19 600000 1
74 1200000 5 19 600000 1
75 1100000 5 21 600000 1
76 1200000 5 21 650000 1
77 1100000 4 21 600000 1
78 1100000 5 21 600000 1
79 1100000 5 21 600000 1
80 1200000 5 21 600000 1
81 1200000 4 21 600000 1
82 1100000 5 21 800000 1
83 1300000 5 21 775000 1
84 1200000 4 19 800000 1
85 1100000 3 19 800000 1
86 1200000 5 19 700000 1
87 1200000 5 19 750000 1
88 1300000 4 19 650000 1
89 1100000 5 20 600000 1
90 1200000 3 22 850000 1
91 1200000 5 23 900000 1
92 1300000 5 23 800000 1
93 1200000 4 21 750000 1
94 600000 5 21 650000 1
75
95 700000 13 13 400000 0
96 650000 12 13 400000 0
97 700000 13 13 500000 0
76
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Teknologi, LnX2,
LnX1b
. Enter
a. Dependent Variable: LnY
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,892a ,795 ,789 ,12536
a. Predictors: (Constant), Teknologi, LnX2, LnX1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5,683 3 1,894 120,545 ,000b
Residual 1,462 93 ,016
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), Teknologi, LnX2, LnX1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13,019 ,694 18,761 ,000
LnX1 ,321 ,079 ,682 2,316 ,007
LnX2 ,433 ,051 ,541 3,639 ,004
Teknologi ,531 ,085 ,866 6,217 ,000
a. Dependent Variable: LnY
77
Pengaruh X1 Terhadap Y
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 LnX1b . Enter
a. Dependent Variable: LnY
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,835a ,698 ,695 ,15070
a. Predictors: (Constant), LnX1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 4,987 1 4,987 219,615 ,000b
Residual 2,157 95 ,023
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), LnX1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,692 ,059 247,442 ,000
LnX1 ,488 ,033 ,835 14,819 ,000
a. Dependent Variable: LnY
78
Pengaruh X2 Terhadap Y
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 LnX2b . Enter
a. Dependent Variable: LnY
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,622a ,387 ,380 ,21477
a. Predictors: (Constant), LnX2
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2,763 1 2,763 59,906 ,000b
Residual 4,382 95 ,046
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), LnX2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,214 ,857 8,421 ,000
LnX2 ,500 ,065 ,622 7,740 ,000
a. Dependent Variable: LnY
79
Pengaruh X3 Terhadap Y
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Teknologib . Enter
a. Dependent Variable: LnY
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,891a ,795 ,792 ,12431
a. Predictors: (Constant), Teknologi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5,677 1 5,677 367,381 ,000b
Residual 1,468 95 ,015
Total 7,145 96
a. Dependent Variable: LnY
b. Predictors: (Constant), Teknologi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,442 ,024 551,385 ,000
Teknologi ,546 ,028 ,891 19,167 ,000
a. Dependent Variable: LnY
80
Persediaan Alat Nelayan
Perahu Nelayan
81
Perawatan Jaring
Kepulangan Nelayan Dari Melaut
82
Nelayan Tradisoinal
Nelayan Modern (Semi Modern)
83
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
Alamat : Gedung C-6 Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang,
Telp/fax. 8508015, e-mail : [email protected]
Nomor : 154/UN37/PP/2013 26 Februari 2013
Lam : --
Hal. : Permohonan Ijin Penelitian
Yth. : Kepaka Desa Asemdoyong
Jl. Garuda no 1
di
Pemalang
Diberitahukan dengan hormat bahwa, mahasiswa kami :
Nama : Jati Prakoso
NIM : 7450406043
Jurusan / Prodi : Ekonomi Pembangunan / S1
Semester : XIV
Alamat : Desa Pedurungan Kec Taman, Kab. Pemalang
Akan menyusun skripsi dengan judul : ““Peranan Tenaga Kerja, Modal, Dan Teknologi
Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Nelayan Di Desa Asemdoyong Kecamatan
Taman Kabupaten Pemalang”.
Berkenaan dengan hal tersebut, mohon kiranya agar mahasiswa yang bersangkutan dapat
diijinkan untuk melaksanakan Penelitian Desa Asemdoyong kec.Taman Kab.Pemalang
alokasi waktu bulan februari 2013s.d april 2013.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih
Tembusan :
1.Pembantu Dekan Bid. Akademik
2.Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi FM-05-AKD-24