perancangan aplikasi travel marketplace berbasis mobile ......nokia, ios di apple dan blackberry os...
TRANSCRIPT
Perancangan Aplikasi Travel Marketplace Berbasis
Mobile Android di Bagian Front-End
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Peneliti:
Tedy Bagus Himawan (672013132)
Radius Tanone
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Juni 2017
1
2
3
4
5
1. Pendahuan
Sistem informasi berbasis mobile, sekarang menjadi suatu hal yang
utama bagi pemenuhan kebutuhan informasi [1]. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem teknologi dan informasi berbasis mobile sebagai
sarana untuk mempermudah pekerjaan. Salah satunya untuk melakukan
transaksi jual beli bisa berupa barang maupun jasa, salah satunya adalah jasa dibidang pariwisata.
Perkembangan pariwisata memiliki beberapa faktor, yaitu faktor teknologi dan informasi. Kemajuan teknologi dan informasi dapat
berpengaruh pada minat traveler untuk berkunjung ke suatu daerah karena
cakupan informasi yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan [2]. Perkembangan pariwisata bisa berpengaruh dalam peningkatan jumlah
pendapatan masyarakat dikalangan menengah, juga merupakan peluang pasar domestik yang cukup besar. Dari data statistik kementrian pariwisata
jumlah perjalanan wisata dunia pada tahun 2020 diperkirakan akan
mencapai 1,6 miliar orang [3]. Hal ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk menarik traveler mancanegara. Hal ini bisa menjadi sebuah
peluang bagi para guide untuk bisa mendapatkan pemasukan yang lebih banyak [4].
Berdasarkan wawancara dengan traveler dan guide, terdapat beberapa
masalah, yaitu informasi destinasi pariwisata dan jasa tour guide sulit didapat oleh traveler. Bagi guide tempat untuk mempromosikan jasa tour
guide kurang dan belum terfokus. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, pada penelitian ini, aplikasi yang akan dirancang berbentuk
aplikasi Mobile yang berbasis Android. Aplikasi ini merupakan sebuah
platform Online Travel Marketplace yang berfungsi mempertemukan antara pihak-pihak yang ingin menawarkan jasa sebagai guide kepada traveler.
Proses yang ada pada aplikasi ini antara lain yaitu pemesanan jasa tour guide oleh traveler dan mengiklanan jasa tour guide oleh guide. Dengan
adanya aplikasi ini dapat membantu memudahkan traveler dalam mencari
informasi destinasi pariwisata dan jasa tour guide dengan mudah, serta membantu guide untuk mempromosikan jasa tour guide dengan mudah.
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang Aplikasi Travel Marketplace sebagai penyedia tempat untuk memberikan
informasi pariwisata dan jasa tour guide kepada traveler, serta tempat bagi
guide untuk mempromosikan jasa tour guide. Fokus dari penelitian ini sendiri adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi traveler dan
guide, sehingga dalam penelitian ini memiliki batasan dalam pembahasan. Batasan penelitian ini antara lain, penelitian ini hanya membahas bagian
Front End dari Aplikasi Travel Marketplace dan proses pemesanan jasa
tour guide serta mengiklankan jasa tour guide, tidak sampai pada proses pembayaran.
.
6
2. Kajian Pustaka
Salah satu penelitian yang berjudul Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Wisata Solo Raya Pada Perangkat Mobile. Penelitian ini memilih mobile/smartphone sebagai piranti untuk mengimplementasikan program
aplikasinya dikarenakan berdasarkan pengamatan saat itu menunjukkan
bahwa peralatan jenis mobile/smartphone umumnya telah dimiliki dan selalu dibawa oleh para traveler pada saat berkunjung ke daerah-daerah
wisata [5]. Penelitian kedua berjudul, Identitas Dan Komodifikasi Budaya Dalam
Pariwisata Budaya Bali. Penelitian ini membahas tentang peranan promosi
di sektor pariwisata karena dengan adanya promosi maka sektor pariwisata daerah dapat berkembang dan juga dikenal dunia [6].
Selanjutnya pada Penelitian ketiga yang berjudul Pengembangan Sistem Terintegrasi Untuk Panduan Pariwisata Berbasis Mobile Sebagai
Daya Dukung Peningkatan Pariwisata Di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini
membuat aplikasi informasi pariwisata berbasis mobile tetapi sebatas hanya menampilkan informasi tempat pariwisata dan pada penelitian ini
menyarankan supaya bisa dikembangkan aplikasi serupa dengan penambahan fitur-fitur seperti push service [7].
Beberapa hal yang membedakan penelitian-penelitian terdahulu
dengan penelitian ini adalah penelitian ini mengambil keuntungan-keuntungan dari penelitian terdahulu mengenai peranan promosi di sektor
pariwisata, fitur-fitur yang disarankan dan penggunaan aplikasi mobile berbasis android untuk membuat aplikasi di penelitian perancanga aplikasi
online travel marketplace berbasis mobile android, sehingga dengan
menyimpulkan penilitian-penelitian terdahulu dapat menambah keunggulan penelitian ini.
Pariwisata merupakan suatu kegiatan melakukan perjalanan dari rumah dengan maksud tidak melakukan usaha atau bersantai. Pariwisata
dapat juga dilihat sebagai suatu bisnis yang berhubungan dengan
penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran oleh atau untuk wisatawan/pengunjung dalam perjalanannya
[8]. Marketplace atau pasar menurut adalah suatu tempat fisik di mana
pembeli dan penjual berkumpul untuk mepertukarkan barang dan jasa. Pasar
menurut adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya [9].
Android merupakan sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para
pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan
oleh bermacam peranti bergerak. Android umum digunakan di smartphone dan juga tablet PC. Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di
Nokia, iOS di Apple dan BlackBerry OS [10].
7
Android SDK (Software Development Kit) adalah satu set tools
pengembangan software yang di gunakan untuk mengembangkan suatu aplikasi untuk paket software tertentu seperti software framework, hardware
platform, sistem komputer, konsol video game, sistem operasi atau platform sejenis lainnya. Android SDK adalah tools API (Application Programming
Interface) yang diperlukan untuk memulai pengembangan suatu aplikasi
pada platform android menggunakan Bahasa pemrograman Java [11]. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator,
dokumentasi, contoh kode, dan tutorial. IDE (Integrated Development Environment) yang di dukung secara resmi adalah Android Studio. Android
Studio menyediakan berbagai fasilitas dan utilitas yang di perlukan dalam
pengembangan aplikasi android. Butterknife adalah library android untuk membantu developers
dalam membuat view, activity atau fragment menjadi lebih mudah dan efektif. Fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan layout dengan java
atau disebut binding. Pada penelitian ini Butterknife di gunakan dalam
pembuatan Activity dan Custom Adapter untuk ListView. Picasso adalah library android yang sering di gunakan untuk
download gambar dari internet dan menampilkan nya ke dalam sebuah view. Setelah gambar tersebut di download library ini juga menyimpan
sementara / cache gambar tersebut. Jadi jika ada permintaan untuk
menampilkan gambar yang sama library tersebut tidak mendownload ulang tetapi mengambil dari cache. Library ini di gunakan dalam penelitian ini
guna untuk menampilkan gambar yang di ambil dari database.
3. Perancangan Sistem dan Motode Penelitian
Motode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yaitu
suatu penelitian di mana aplikasi yang dibuat diuji coba dan dilihat tingkat keefektifannya [12]. Tahapan penelitian R&D memeiliki sepuluh tahapan
penelitian antara lain, Potensi dan masalah, Pengumpulan data, Desain
produk, Validasi desain, Revisi desain, Ujicoba produk, Revisi produk, Ujicoba pemakaian, Revisi produk, dan Produksi masal [12]. Tahapan –
tahapan R&D dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Research and Development (R&D) [12].
8
Pada penelitian ini, dari kesepuluh tahapan yang dilakukan hanya
tahap potensi dan masalah sampai tahap ujicoba pemakaian, tidak sampai pada revisi produk dan produksi masal. Penjelasan dari tahapan - tahapan
tersebut adalah sebagai berikut, Potensi dan Masalah: Pada tahap ini penulis mencari tahu adanya potensi yang dihadapi oleh traveler dan guide.
Masalah yang didapat antara kurangnya informasi jasa tour guide dan
kurangnya tempat untuk guide mempromosikan jasa tour. Pengumpulan Data: pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada
traveler dan guide. Pada proses pengumpulan data didapat data berupa data kategory destinasi pariwisata yang ada dan data-data yang terdapat pada
seorang guide serta informasi yang terdapat pada jasa tour yang ditawarkan.
Desain Produk: Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dengan menggunakan metode prototyping. karena dalam pembuatan sistem ini
dilakukan komunikasi yang intensif dengan pengguna aplikasi. Metode ini digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam
membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Metode ini
dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke
waktu sampai perangkat lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [13]. Tahap-
tahap Prototyping akan dijelaskan pada Gambar 2.
Gambar 2 Metode Prototyping[13yyu]
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam Prototyping Model sebagai
berikut: 1. Listen to customer (Pengumpulan Data dan Informasi)
Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian data-data serta informasi-informasi yang nantinya akan dibutuhkan oleh sistem supaya
apliksi yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka diperlukan suatu kebutuhan analisis sistem. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
melakukan wawancara dengan traveler dan guide. Data yang sudah
dikumpulkan, selanjutnya akan didefinisikan secara garis besar sistem serta kebutuhan dan fungsi apa saja yang diperlukan untuk membangun aplikasi
yang dapat meningkatkan pengelolaan dan promosi jasa tour. Prototyping yang sudah disepakati traveler dan guide akan dijadikan acuan utama dalam
9
pembangunan aplikasi. Pembangunan aplikasi dilakukan dengan
menerjemahkan prototyping ke dalam bahasa pemrograman Java dengan editor android studio dan beberapa library yang ada pada android studia
sampai proses pembangunan aplikasi selesai. 2. Build / revise mook-up (Membangun protoyping)
Setelah pengumpulan data selesai di lakukan, langkah berikutnya
membuat prototyping dengan membuat sebuah rancangan sistem sementara yang akan diberikan kepada traveler dan guide sehingga traveler dan guide
juga dapat menilai apakah rancangan sistem yang telah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang diperlukan oleh traveler dan guide.
Program yang telah selesai dibangun selanjutnya akan diuji coba pada tahap
ini untuk mengetahui aplikasi yang dibangun telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan dan rancangan awal sistem. Uji coba dilakukan
dengan cara traveler meminjam jasa tour yang ada dan digunakan oleh guide untuk mempromosikan beberapa jasa tour.
3. Customer test drives mook-up (Evaluasi prototyping)
Prototyping yang telah dibuat akan dicoba diberikan ke guide dan traveler.. Berdasarkan diskusi yang dilakukan aplikasi tersebut memiliki
beberapa fitur sebagai berikut: (1) Aplikasi dapat terhubung ke internet (2) SignIn dan SignUp, (3) Manajemen data tour (tambah, perbarui dan hapus),
(3) Pencarian jasa tour dengan kata kunci tertentu, filtering dan sorting, (4)
Memesan jasa tour. Jika prototyping telah sesuai dengan kebutuhan maka akan dilanjutkan proses selanjutnya dengan pembangunan aplikasi. Evaluasi
akan dilakukan apabila aplikasi yang dibangun telah selesai diuji cobakan. Jika masih ada kekurangan atau tidak sesuai dengan harapan dari traveler
dan guide maka akan kembali ke tahap pertama.
Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat menggunakan Unifed Modelling Language (UML) yang meliputi Use Case Diagram, Activity
Diagram, dan Class Diagram serta pembuatan UI aplikasi. Pada tahapan ini tampilan UI dibuat userfriendly sehingga memudahkan traveler dan guide
dalam menggunakan aplikasi. Didalam pembuatan UI digunakan library
butterknife yang berfungsi dalam pembuatan Activity dan Custom Adapter untuk ListView dan digunakan juga library picasso yang berfungsi untuk
menampilkan gambar yang sama dengan membaca cache gambar tersebut sehingga aplikasi tidak perlu mendownload lagi gambar yang disimpan di
database.
Validasi Desain: tahap validasi desain yaitu melakukan validasi terhadap sistem yang telah di buat apakah sesuai dengan tujuan dan
sebagainya. Pada tahapan ini fungsi-fungsi dari aplikasi yang dibuat pada bagian front end akan diintegrasikan dengan fungsi pada bagian back end
yang dibuat oleh peneliti lain sebagai kerja tim. Revisi Desain: melakukan
perbaikan terhadap perancangan sistem apabila pada tahap sebelumnya ditemukan kesalahan/bug. Pada tahapan ini merupakan perbaikan pada
bagian front-end terdapat kesalah saat diintegrasikan dengan bagian back end. Ujicoba Produk: tahapan dimana fungsi-fungsi pada aplikasi diujicoba
oleh pengembang (pengujian alpha) dengan metode Blackbox. Revisi
10
Produk: tahapan dimana jika ditemukan kesalahan/bug pada tahap
sebelumnya maka akan dilakukan perbaikan sistem. Pada tahap ini penguji dilakukan jika pada tahapan sebelum nya masih terdapat kesalahan/bug, jika
sudah tidak ada kesalahan/bug tahapan dilanjutkan pada tahapan selanjutnya. Ujicoba Pemakaian: tahapan dimana aplikasi dicoba langsung
oleh pengguna (pengujian beta). Pada tahapan ini peneli lebih melihat
bagaimana tampilan yang dibuat serta fungsi-fungsi pada aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Use case diagram berisi tentang fungsi dari system dan bagaimana system tersebut berinteraksi dengan kondisi nyata diluar system.
Penggunaan Use case diagram pada analisis bagaimana proses system
seharusnya bekerja. Pada tahapan desain, use case diagram berperan dalam menentukan perilaku system saat diimplementasikan. Use case diagram
berguna untuk menggambarkan fungsi system yang diharapkan, dan hubungan antara actor dengan use case yang ada.
Gambar 3. Use Case Diagram
Gambar 3 merupakan use case diagram dari aplikasi ini. Use case
diagram terdapat tiga aktor, yaitu Calon Pengguna, Traveler, dan Guide. Pada actor Calon Pengguna memiliki hak akses sebatas melihat jasa tour
yang tersedia dan mendaftar menjadi traveler. Untuk Traveler bisa melihat jasa tour yang tersedia, memesan jasa tour yang tersedia, dan mendaftar
menjadi Guide. Guide bisa mengolah jasa tour yang dipromosikan dan mengelola pesanan jasa tour yang ada.
11
Gambar 4. Activity Diagram Pemesanan jasa tour oleh traveler
Gambar 4 merupakan activity diagram untuk melakukan pemesanan jasa tour oleh traveler. Awalnya Traveler masuk ke menu dan memilih
kategori pariwisata yang ada, kemudian memasukkan kata kunci pencarian pariwisata dari aplikasi akan merespon dengan menerima kata kunci
pencarian yang dimasukkan dan dikirim ke server guna mendapatkan data
hasil pencarian dan aplikasi kan menampilkan data jasa tour yang dicari. Traveler bisa langsung melakukan pemesanan. Aplikasi akan mengirim
pemesanan dari traveler ke server, setelah server menyimpan data pesanan, seketika itu juga aplikasi mengirim notifikasi ke guide penyediakan jasa
tour yang dipilih tadi.
Gambar 5. Activity Diagram Menambahkan jasa tour baru oleh guide
12
Gambar 5 merupakan activity diagram untuk melakukan
menambahkan jasa tour baru yang dilakukan oleh guide. Pertama aplikasi akan menampilkan menu untuk guide, kemudian guide memilih manage
tour, setelah itu guide memilih tambah tour agar sistem menampilkan form tambah tour. Guide tinggal mengisi form tour baru, setelah mengisi, sistem
menerima data tour dan mengirimkan ke server supaya data tour baru tadi
disimpan di server, dan aplikasi menampilkan tour yang baru di halaman manage tour.
Class diagram merupakan sebuah gambaran diagram struktur dan beberapa penjelasan class, objek, dan paket serta gambaran hubungan satu
sama lain seperti containment, pewarisan dan lain-lain. Pada Class diagram
berisi juga tentang relasi antar class pada sistem sehingga menghasilkan sebuah tujuan.
Gambar 6. Class Diagram Pemesanan jasa tour
Gambar 6 merupakan class diagram dari aplikasi ini . Class
diagram diatas menunjukan sistem pada aplikasi ini terdiri dari 3(tiga)
bagian yaitu entity, controller, dan boundary. Pada entity berisi tentang data yang ada pada database, controller berisi tentang fungsi-fungsi untuk
mengolah data, dan boundary tampilan dari aplikasi. Pada Class diagram ini Controller tour memiliki fungsi untuk mengolah data tour dan
controller pemesanan memiliki fungsi untuk mengolah data pemesanan.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan satu aplikasi yaitu aplikasi mobile
berbasis android yang dapat di gunakan oleh dua jenis pengguna yaitu
traveler dan guide. traveler adalah orang yang akan melakukan travelling, di dalam aplikasi tersebut seorang traveler dapat melakukan pembookingan
jasa tour, sedangkan guide adalah orang yang dapat menawarkan jasa tour tersebut, akan tetapi seorang guide juga dapat bertindak sebagai traveler.
13
Penelitian ini menghasilkan satu aplikasi, yaitu aplikasi mobile
berbasis android. Didalam aplikasi ini terdapat 3(tiga) jenis pengguna yaitu user, traveler, dan guide. User pada aplikasi ini adalah seorang pengguna
aplikasi tetapi belum login atau terdaftar sebagai traveler atau guide. Traveler didalam aplikasi ini adalah orang yang ingin melakukan travelling,
pada aplikasi ini seorng traveler bisa melakukan pemesanan jasa tour yang
disediakan oleh seorang guide. Sedangkan Guide pada aplikasi ini adalah seseorang yang dapat melakukan pemesanan jasa tour seperti traveler tetapi
dia juga dapat membuat atau menawarkan jasa tour guide ke traveler.
(A) (B)
Gambar 7. (A) Tampilan Beranda. (B) Tampilan Hasil Pencarian.
Pada aplikasi ini, gambar 7 (A) adalah tampilan ketika user pertama kali membuka aplikasi, user hanya akan bisa melihat tambilan beranda.
Pada gambar 7 (B) user hanya bisa melihat jasa tour yang tersedia sesuai
kategori yang tersedia bisa dilihat.
Kode Program 1 Menampilkan Hasil Pencarian Jasa Tour Guide Yang Digunakan
Traveler
1. txtKeyWords.setOnEditorActionListener(new
TextView.OnEditorActionListener() {
2. @Override
3. public boolean onEditorAction(TextView v, int actionId, KeyEvent
event) {
4. String keyword = v.getText().toString().trim());
5. List<Tour> datas = basicSearch(keyword);
6. adapterListTour.removeAll();
7. adapterListTour.addAll(datas);
8. return false;
9. }
10. });
14
Kode Program 1 merupakan fungsi pencarian yang digunakan traveler
untuk melakukan pencarian jasa tour guide yang tersedia. Pada baris pertama terdapat txtKeyWord yang berguna untuk menyimpan data
Keyword yang diimput pada kolom pencarian. Di baris ke empat data string keyword diset toString dan pada baris kelima sampai baris ketujuh berguna
menampilkan data tour yang disimpan pada List dengan proses mendelete
semua data tour terlebih dahulu dengan fungsi removeAll kemudian menampilkan kembali dengan fungsi addAll sesuai dengan kata kunci
pencarian yang diisikan pada kolom pencarian.
Gambar 8. Tampilan Ketika Memboking.
Pada Gambar 8, tampilan ketika user melihat jasa tour yang ada user
tidak bisa melakukan booking / pemesanan. Ketika user mencoba ingin membooking jasa tour aplikasi akan memperingatkan lewat popup kepada
user agar user login terlebih dahulu.
Kode Program 2 Menampilkan Peringatan Login Sebelum Melakukan Pemesanan
1. if (currentUserObjectId == null || currentUserObjectId.length() < 0 ||
MainActivity.currentUser == null) {
2. Snackbar.make(view, "Silahkan login terlebih dahulu untuk
3. dapat membooking", Snackbar.LENGTH_LONG).show();
Kode Program 2 digunakan untuk memberikan notifikasi supaya traveler login terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan, dengan
menggunakan library Snackbar. Proses pada baris sebelas dengan
menggunakan fungsi if data user pada variable currentUserObjectId dicek jika kosong atau kurang dari 0, pada baris duabelas dengan library Snackbar
menampilkan data popup notifikasi agar user login terlebih dahulu.
15
(A) (B)
Gambar 9. (A) Tampilan Manager Tour. (B)Tampilan Menambahkan Tour baru
pada Guide
Pada Gambar 9 (A) merupakan tampilan ketika seorang guide ingin menambahkan jasa tour baru. Dengan cara klik tombol lingkaran hijau pada
halaman Manage Tour. Pada Gambar 9 (B) merupakan tampilan halaman Tour Baru untuk mengisikan informasi jasa tour baru.
Kode Program 3 Menyimpan Data Jasa Tour Baru
1. tour.setJudul(judul);
2. tour.setNamaLokasi(namaLokasi);
3. tour.setProvinsi(provinsi);
4. tour.setLokasiCod(lokasiCOD);
5. tour.setDeskripsi(deskripsi);
6. tour.setKategori(kategori);
7. if(saveTour(tour)) {
8. listTour.add(tour); 9. }
Kode Program 3 digunakan untuk menyimpan data jasa tour baru
yang sudah ditambahkan oleh guide. Pada baris pertama sampai baris
keenam data jasa tour yang diisi disimpan pada variable tour. Pada baris ke tujuh dan delapan variable tour akan disimpan pada ArrayList dan dengan
nama objek tours.
16
(A) (B)
Gambar 10. (A)Tampilan Konfirmasi Pesanan dari Traveler oleh Guide. (B)
Tampilan Transaksi Guide
Pada Gambar 10 (A) menunjukan tahap-tahap ketika seorang guide
menerima pesanan dari traveler. Guide akan menerima notifikasi pemesanan, setelah diklik, aplikasi akan menampilkan halaman pemesanan,
pada halaman ini guide memiliki 2(dua) hak yaitu menolah pesanan dan
menyetujui pesanan. Pada Gambar 10 (B) merupakan tampilan Transaksi Guide yang berisi data pesanan yang sudah dikonfirmasi dengan status
diterima.
Kode Program 3 Menampilkan Pemesanan tour
1. List<HistoTransaksi> datas = getAllTransaksi();
2. adapterListTransaksi.addAll(datas);
Kode Program 3 digunakan untuk menampilkan data-data pemesanan jasa tour yang bisa dilihat oleh guide. Pada baris pertama menerangkan
bahwa data pemesanan jasa tour semula ditampung pada variable datas.
Kemudian pada baris kedua digunakan adapterListTransaksi menampilkan list datas pada listview.
17
Gambar 11. Tampilan Pemesanan Jasa Tour yang oleh Traveler
Pada Gambar 11, menunjukan tahap-tahap ketika seorang traveler
memesan sebuah jasa tour. Pertama setelah traveler menemukan jasa tour yang dia pilih, traveler bisa melakukan booking dengan memasukkan
jumlah orang, kemudian pada tour detail traveler menunggu konfirmasi dari
guide, setelah guide menerima pesanan, traveler akan mendapatkan notifikasi dari guide.
Kode Program 4 Menampilkan Notifikasi Pesanan Atau Konfirmasi Pesanan
1. PugNotification.with(this){
2. .load()
3. .title(title)
4. .message(body)
5. .smallIcon(R.drawable.pugnotification_ic_launcher)
6. .largeIcon(R.drawable.pugnotification_ic_launcher)
7. .flags(Notification.DEFAULT_ALL)
8. .click(pendingIntent)
9. .autoCancel(true)
10. .simple() 11. .build(); 12. }
Kode Program 1 digunakan untuk menampilakam Notifikasi Pesanan dari traveler ke guide dan bisa juga untuk menampilkan notifikasi
konfirmasi pesanan dari guide ke traveler. Proses menampilkan data
notifikasi didapat pada bagian pendingIntent kemudian judul notifikasi pada bagian title, untuk icon notifikasi disetting ada 2(dua) yaitu smallicon dan
largeicon, dan supaya notifikasi hilang setelah diklik pada autoCancel disetting true.
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari
aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan pada sistem. Pengujian aplikasi dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi ini menggunakan teknik pengujian yaitu pengujian alpha.
Pengujian alpha menggunakan metode Blackbox yaitu pengujian
fungsi-fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi
18
program. Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi
telah berjalan sesuai rancangan dan sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah
hasil pengujian dari aplikasi yang telah dilakukan. Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Output yang
dihasilkan sistem
Status
Pengujian
Login Username dan password
benar Username dan password
salah maupun kosong
Sukses Login
Gagal login
Sukses login
Gagal login
Valid
Manage Tour Click Menu Manage Tour Menampilkan list jasa tour
Sukses tampilkan data jasa tour
Valid
Tambah Tour Click Button tambah Sukses tambah data Sukses tambah data Valid Detail Tour Click tour di list Sukses tampilkan
detail tour
Sukses tampilkan
detail tour
Valid
Pencarian Jasa Tour Memasukkan kata kunci pencarian
Filtering dan Sorting
Sukses tampilkan hasil pencarian
Sukses tampilkan hasil fitering dan sorting
Sukses tampilkan data pencarian jasa
tour
Valid
Pemesanan Jasa Tour Click Button Booking Sukses booking Sukses tambah data pemesanan jasa tour
Valid
Update Data Jasa
Tour
Mengisi Data Jasa Tour Sukses update data
jasa tour
Sukses update data
jasa tour
Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi
ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Tabel 2 Hasil Jawaban Kuisioner
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Aplikasi mudah digunakan 0 1 3 17 9
2 Tampilan, huruf dan gambar dari aplikasi dapat
dilihat dengan jelas
0 0 6 14 10
3 Menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak
membingungkan
1 2 8 10 9
4 Apllikasi ini membantu memberikan informasi
tentang pariwisata dan jasa tour
0 1 9 15 5
5
6
Aplikasi ini mempermudah traveler dalam
melakukan pemesanan jasa tour
Aplikasi ini mempermudah guide dalam
melakukan promosi jasa tour
1
0
1
1
9
8
10
15
9
6
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan selanjutnya
adalah mengukur hasil jawaban tersebut menggunakan skala likert. Sebelumnya masing – masing jawaban kuisioner diberi skor, skor 1 untuk
sangat tidak setuju, skor 2 untuk tidak setuju, skor 3 untuk cukup setuju,
skor 4 untuk setuju, dan skor 5 untuk sangat setuju. Skor tertinggi (X) adalah 5 (skor tertinggi untuk “Sangat Setuju”) x 30 (jumlah responden) =
150. Interval skor adalah 100 / 5 (jumlah skor) = 20.
19
Tabel 3 Kriteria Interpretasi Skor
Rentang Skor Kategori
0% - 19,99% Sangat Tidak Setuju (STS)
20% - 39,99% Tidak Setuju (TS)
40 - 59,99% Cukup Setuju (CS)
60% - 79,99% Setuju (S)
80% - 100% Sangat Setuju (SS)
Tabel 3 adalah kriteria interpretasi skor, setiap pertanyaan akan
dihitung indek % berdasarkan hasil dari jawaban. Kemudian tabel tersebut untuk menentukan kategori dari pertanyaan tersebut berdasarkan indek %
yang telah dihitung. Perhitungan skor untuk pertanyaan 1 yaitu 1 x 0 (jawaban STS) + 2 x
1 (Jawaban TS) + 3 x 3 (jawaban CS) + 4 x 17 (jawaban S) + 5 x 9 (jawaban SS) = 120. Indek % adalah 120 / 150 (skor tertinggi) x 100 = 82,67%,
jawaban dari pertanyaan 1 masuk pada kategori sangat setuju. Jadi dapat
disimpulkan bahwa aplikasi ini mempermudah dalam transaksi pemesanan jasa tour.
Perhitungan skor untuk pertanyaan 2 yaitu 1 x 0 + 2 x 0 + 3 x 6 + 4 x 14 + 5 x 10 = 124. Indek % adalah 124 / 150 x 100 = 82.67%, jawaban dari
pertanyaan 2 masuk pada kategori sangat setuju. Jadi disimpulkan bahwa
aplikasi ini mempermudah dalam manajemen promosi jasa tour. Perhitungan skor untuk pertanyaan 3 yaitu 1 x 1 + 2 x 2 + 3 x 8 + 4 x
10 + 5 x 9 = 114. Indek % adalah 114 / 150 x 100 = 76%, jawaban dari pertanyaan 3 masuk pada kategori setuju. Jadi kesimpulan dari pernyataan 3
fitur pencarian yang menggunakan MBaaS Backendless mempermudah
pencarian jasa tour sesuai yang diinginkan. Perhitungan skor untuk pertanyaan 4 yaitu 1 x 0 + 2 x 1 + 3 x 9 + 4 x
15 + 5 x 5 = 114. Indek % adalah 114 / 150 x 100 = 76%, jawaban dari pertanyaan 4 masuk pada kategori setuju. Jadi disimpulkan bahwa fitur
notifikasi yang menggunakan Firebase Cloud Messaging menjadikan
pemesanan jasa tour lebih cepat dan mudah. Perhitungan skor untuk pertanyaan 5 yaitu 1 x 1 + 2 x 1 + 3 x 9 + 4 x
10 + 5 x 9 = 115. Indek % adalah 115 / 150 x 100 = 76,67%, jawaban dari pertanyaan 5 masuk pada kategori setuju. Jadi kesimpulan yang didapatkan
dari pernyataan 5 bahwa data pemesanan jasa tour pada aplikasi tersimpan
aman dan teratur. Perhitungan skor untuk pertanyaan 6 yaitu 1 x 0 + 2 x 1 + 3 x 8 + 4 x
15 + 5 x 6 = 116. Indek % adalah 116 / 150 x 100 = 77,3%, jawaban dari pertanyaan 5 masuk pada kategori setuju. Jadi kesimpulan yang didapatkan
dari pernyataan 5 bahwa data pemesanan jasa tour pada aplikasi tersimpan
aman dan teratur.
20
5. Simpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penelitian ini telah berhasil direalisasikan sebuah perancangan program Aplikasi Travel Marketplace yang dijalankan pada
perangkat mobile berbasis android. Melihat dari beberapa tahapan yang
telah dilaksanakan serta hasil-hasil yang telah dicapai secara umum aplikasi ini telah bekerja cukup baik dalam membantu guide menyediakan tempat
guna mempromosikan jasa tour dan menyediakan kebutuhan informasi jasa tour bagi traveler.
Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih
lanjut supaya aplikasi dilengkapi fitur rating terhadap guide agar membantu traveler dalam mendapatkan guide yang baik dan memacu guide supaya
dapat professional dalam bekerja. Penambahan fasilitas Global Positioning Sytem (GPS) yang bisa digunakan untuk menentukan lokasi meeting point
antara guide penyedia jasa tour dengan traveler yang memesan jasa tour.
6. Pustaka
[1] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam
Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi: Universitas 17
Agustus 1945.
[2] Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2015. Analisis Sektor
Pariwisata dan Dampaknya Terhadap Kemandirian Fiskal Daerah. http://www.kemenkeu.go.id/Kajian/analisis-sektor-pariwisata-dan-
dampaknya-terhadap-kemandirian-fiskal-daerah/. Diakses pada
tanggal 10 April 2017
[3] Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. 2017. Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara Bulan Januari Tahun 2017 (angka tetap). http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=110&id=3504. Diaksesn
pada tanggal 12 April 2017.
[4] Indonesia Investments. 2016. Industri Pariwisata Iindonesia. http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-
sektor/pariwisata/item6051. Diakses pada tanggal 18 April 2017
[5] Sulistyanto Hernawan. 2014. Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Wisata Solo Raya Pada Perangkat Mobile, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
[6] Putra, A. M. 2013. Identitas dan komodifikasi budaya dalam
pariwisata budaya Bali. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata. Agustus 2013
21
[7] Suparta I Nengah, dkk. 2013. Pengembangan Sistem Terintegrasi
Untuk Panduan Pariwisata Berbasis Mobile Sebagai Daya Dukung Peningkatan Pariwisata Di Kabupaten Buleleng, Universitas
Pendidikan Ganesha, Buleleng.
[8] Kusmayadi dan Endar Sugiatro. Metodologi Penelitian Dalam Bidang
Kepariwisataan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 2000.
[9] Kotler, Philip, dkk, 2000, Manajemen Pemasaran dengan pemasaran efektikf dan Pofitable, cetakan Kedua, Gramedia Pusat Utama,
Jakarta.
[10] Nazruddin Safaat H, 2011, Android (Pemograman Aplikasi Mobile
Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android). Informatika, Bandung.
[11] Onserda, 2013, Android SDK, http://www.saungit.org/2013/01/android-sdk.html, Diakses pada
tanggal 28 April 2017.
[12] Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta.
[13] Pressman, R.S, 2001, Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Amerika Serikat: R.S. Pressman and Associates.