perancangan kampanye sosial “minimalkan …... · penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL “MINIMALKAN
PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK” MELALUI DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL
Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh:
KURNIA MAHARANI
C0708067
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
LEMBAR PENGESAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa
Orang-orang terkasih yang telah banyak membantu dan menginspirasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Ciptakanlah sesuatu hal yang berguna untuk banyak orang dan bumi.
(Kurnia Maharani)
If you are planning ahead for 10 years, plant a tree.
If you are planning ahead for 100 years, educate the children.
(Confucius)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugrahnya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tugas Akhir
ini dengan baik.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan,
dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa,M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Drs.M.Soeharto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
3. Drs Ahmad Adib,Ph.D pembimbing pertama Tugas Akhir yang telah banyak
memberikan saran dan bimbingan bagi penulis untuk menyusun dan
menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini
4. Esty Wulandari,S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan masukan dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini.
5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku sekretaris sidang Tugas Akhir, dan selaku
pembimbing dalam hal penulisan.
6. Staf pengajar yang di FSSR jurusan DESKOMVIS yang telah memberikan
ilmu dan pengalamannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Karya Tugas
Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis
menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga pengantar tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Surakarta, 7 Januari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik Melalui
Desain Komunikasi Visual
Kurnia Maharani 1
Drs. Ahmad Adib, Ph. D 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si
3
ABSTRAKSI
Kurnia Maharani.2012. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul
“Perancangan Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik”.
Adapun permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana cara merancang
Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik yang menarik,
mudah dimengerti dan edukatif untuk masyarakat Solo melalui Desain
Komunikasi Visual? (2) Bagaimana memilih media yang tepat untuk
mempromosikan Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik
melalui Desain Komunikasi Visual? (3) Bagaimana menentukan media
placement yang tepat untuk Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan
Kantong Plastik?
Limbah plastik merupakan komponen ketiga terbanyak setelah limbah
organik dan kertas. Limbah plastik merupakan masalah lingkungan terbesar
karena plastik terkait erat dengan sifatnya yang tidak bisa terurai dalam waktu
singkat. Setelah kita menyadari bahaya dari plastik, tentunya diperlukan
langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan bumi, perlu kiranya dilakukan
pengurangan pemakaian plastik di salam seluruh aspek kehidupan kita.
Berdasarkan hal tersebut penulis menganngkat judul Perancangan Kampanye
Sosial “Minimalkan penggunaan Kantong Plastik” melalui Desain
Komunikasi Visual. Program Kampanye ini didukung oleh Kementrian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia, dan Badan Lingkungan Hidup yang
berperan sebagai Pelaksana Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan
Plastik” di Solo. Kampanye ini dibuat atas dasar minimnya pengetahuan
masyarakat modern tentang bahaya yang disebabkan oleh kantong plastik.
Kampanye ini merupakan kampanye pertama yang dilakukan di Solo yang
mengajak masyarakat khususnya para wanita untuk lebih bijak menggunakan
plastik. Oleh karena itu diperlukan suatu media yang dapat menarik perhatian
audiens dan dapat mengajak mereka untuk dapat lebih meminimalisasi
penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
1
Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakltas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret Surakarta dengan NIM C0708067
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Designing the Social Campaign Minimizing the Plastic Bag use through
Visual Communication Design
Kurnia Maharani 1
Drs. Ahmad Adib, Ph. D 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si
3
ABSTRACTS
Kurnia Maharani.2012. The introduction to this Final Project is entitled
Designing the Social Campaign “Minimizing the Plastic Bag use through
Visual Communication Design”. The problems to be studied are: (1) How to
design the Social Campaign Minimizing the Plastic Bag use that is interesting,
understandable, and educative to Solo people through Visual Communication
Design? (2) How to choose appropriate media to promote the Social
Campaign Minimizing the Plastic Bag use through Visual Communication
Media? (3) How to determine the appropriate placement media for the Social
Campaign “Minimizing the Plastic Bag use?
The plastic waste is the third largest component following organic
and paper wastes. Plastic was is the biggest environment problem because it is
closely related to its non-decomposable property in short time. Having
realized the danger of plastic, there should be real measures to safe the earth,
the plastic use should be reduced in entire aspect of our life. Considering this
phenomenon, the writer raises the title Designing the Social Campaign
“Minimizing the Plastic Bag use through Visual Communication Design”.
This campaign program is supported by Republic of Indonesia’s Living
Environment Ministry, and Living Environment Agency serving as the
executor of Social Campaign “Minimizing the Plastic use” in Solo. This
campaign is developed based on the modern society’s knowledge about the
danger resulting from plastic bag. This campaign is the first one conducted in
Solo inviting the society, particularly the women, to use plastic more wisely.
For that reason, there should be a media more attractive to the audiences and
that can invite them to minimize the use of plastic in daily life.
1
Student of Visual Communication Design Departement, Faculty of Literature
and the Art UNS with NIM. C0708067
2 Guide Lecture I
3 Guide Lecture II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………..……. iii
PERSEMBAHAN……………………………………………………. iv
MOTTO……………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR……………………………………………….. vi
ABSTRAKSI……………………………………………………...…. viii
ABSTRACT………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………. x
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………….. 4
C. Tujuan Perancangan………………………………………… 4
D. Target Visual……………………………………………….. . 5
E. Target Audience……………………………………………. . 6
F. Metode Pengumpulan Data………………………………… . 7
BAB II Kajian Teori
A. Tinjauan Kampanye……………………………………….… 9
B. Tinjauan Desain……………………………………………… 16
C. Tinjauan Komunikasi………………………………………… 22
D. Tinjauan Media…………….………………………………… 30
E. Tinjauan Kantong Plastik……..……………………………… 30
BAB III Identifikasi Data
A. Kementrian Lingkungan Hidup……….……………………… 36
B. Badan Lingkungan Hidup…………………………………….. 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. WALHI DIY…………………………………………………. 65
D. Departemen Lingkungan Australia…………………………… 73
E. Analisis SWOT…………..…………………………………… 75
F. USP (Unique Selling Prepositioning)….…………………….. 83
G. Positioning ………………….……………………………….. 84
BAB IV. Konsep Kreatif Perancangan dan Perencanaan Media
A. Metode Perancangan………………………………………… 85
B. Konsep Kreatif………………………………………………. 88
C. Standar Visual……………………………………………….. 90
D. Pemilihan Media ……………………………………………. 97
E. Media Placement……………………………………………. 100
F. Pelaksanaan Kampanye……………………………………... 105
G. Prediksi Biaya………………………………………………. 110
BAB V. Visualisasi Karya
BAB VI. Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………. 137
B. Saran………………………………………………………… 138
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi cuaca dan iklim di bumi saat ini terlihat makin bervariasi dan
menyimpang. Perubahan iklim global merupakan efek dari pemanasan global.
Dampak yang paling besar akan dialami oleh Negara pesisir pantai, Negara
kepulauan, dan daerah Negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara.
Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan yang terkena dampak
terbesar dari Pemanasan Global, terlihat dari perubahan cuaca yang tak menentu.
Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan
bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh
tindakan manusia. Pemanasan global di masa depan lebih besar dari yang diduga
sebelumnya. Pembuangan sampah/limbah yang tidak dapat diurai oleh alam,
semacam plastik yang dapat menyebabkan kerusakan alam merupakan salah satu
sumber terjadinya fenomena ini.
Dilihat dari jenisnya, limbah plastik merupakan komponen ketiga
terbanyak yang dibuang setelah limbah organik dan kertas. Limbah plastik
merupakan masalah lingkungan terbesar karena plastik terkait erat dengan sifatnya
yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme
pengurai di alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil
di alam dan itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 100
tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi
sangat kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik. Artinya bahan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi
lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara.
Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan
dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan
potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan
pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya.
Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik yang tertimbun di
tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu
seterusnya siklus berulang kembali.
Partikel-partikel plastik tentunya juga bisa masuk ke tubuh manusia, baik
melalui hewan, peralatan sehari-hari yang dipakai terutama untuk makan dan
minum, melalui air yang tercemar limbah plastik, ataupun melalui debu-debu di
udara.
Hal yang menambah bahaya dari plastik adalah zat-zat kimia berbahaya
yang dikandungnya, yang ditambahkan selama proses pembuatan plastik, yang
bisa mengganggu kerja sistem tubuh dan bisa menyebabkan kanker. Jadi bisa
dibayangkan sendiri akibat yang ditimbulkan jika zat-zat kimia berbahaya ini ikut
masuk bersama partikel plastik ke dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia.
Proses pembuatan plastik juga banyak melepaskan gas-gas beracun ke
udara, baik yang membahayakan kesehatan makhluk hidup maupun
membahayakan atmosfer bumi. Begitu juga di dalam proses pendaur ulangannya.
Oleh karena itu daur ulang plastik sebenarnya bukanlah solusi total dari usaha
mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan oleh plastik. Bahkan plastik
tak akan bisa didaur ulang selama-lamanya karena mutu dan kualitasnya akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
semakin menurun, sehingga pembuatan plastik baru pun tak bisa dielakkan.
Dengan membakar plastik efeknya sama saja jeleknya karena plastik akan
melepaskan zat-zat berbahaya ke udara, termasuk dioxin, salah satu zat paling
beracun yang pernah ada.
Selain itu, proses pembuatan plastik juga melibatkan penggunaan minyak
bumi yang tidak sedikit. Padahal sebagaimana yang kita ketahui cadangan minyak
bumi di dunia semakin menipis, dan minyak bumi semakin hari menjadi barang
yang makin langka dan oleh karenanya semakin mahal untuk digunakan sebagai
bahan bakar bagi aktifitas manusia.
Setelah kita menyadari bahaya plastik bagi kehidupan di bumi, tentunya
diperlukan langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan lingkungan hidup kita,
perlu kiranya dilakukan pengurangan pemakaian dan produksi plastik di muka
bumi khususnya di indonesia.
Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat judul “Kampaye Sosial
Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” melalui Desain Komunikasi Visual.
Penulis mengangkat judul tersebut sebagai bentuk untuk menyelamatkan
lingkungan hidup, dan agar masyarakat dapat menyadari akan bahaya kantong
plastik bagi kelangsungan hidup mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang disampaikan diatas, penulis merumuskan beberapa
masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan
Kantong Plastik” pada masyarakat Kota Solo melalui desain
komunikasi visual?
2. Bagaimana visualisasi Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan
Kantong Plastik”pada masyarakat Kota Solo agar dapat menarik
perhatian dan lebih perduli terhadap lingkungan.
3. Bagaimana memilih media dan media placement yang efektif bagi target
audiens?
C. Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan
perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik” sebagai berikut:
1. Merancang Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik” pada masyarakat Kota Solo sebagai upaya untuk menjaga
lingkungan khususnya Kota Solo.
2. Merancang visualisai Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan
Kantong Plastik” pada masyarakat Kota Solo dengan illustrasi-illustrasi
yang informatif.
3. Merancang media dan media placement yang efektif bagi target
audiens.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Target Visual
Untuk mendukung agar target audience berjalan sesuai dengan yang
diinginkan perlu adanya suatu Perencanaan media, media tersebut antara
lain :
1. Publikasi
a. Logo
b. Baliho
c. Iklan Majalah
d. Poster
e. Brosur
f. X-Banner
g. Event (Panggung utama, standbooth pameran)
2. Merchandising
a. Tas Lipat
b. Tas Serut
c. Tas Rompi
d. Pembatas Buku
e. Stiker
f. Pin
g. Kaos
h. Gantungan Kunci
i. Mug
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Target Audience
Agar perancangan berjalan efektif dan efisien perlu direncanakan suatu
segmentasi pasar atau target audience yang menjadi sasaran produk atau jasa ,
dalam hal ini objek Target sasaran dalam perancangan Kampanye Sosial
“Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” pada masyarakat Kota Solo:
1. Target Primer
a. Segmentasi Geografis Perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan
Penggunaan Kantong Plastik” ditujukan kepada masyarakat Solo.
b. Segmentasi Demografis
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 - 40
Tingkat Pendidikan : SMA s/d Perguruan Tinggi
Status Sosial : Menengah Keatas
c. Segmentasi Psikografi
Untuk semua wanita yang mempunyai rasa cinta dan peduli terhadap
lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
F. Metode Pengumpulan Data
Perancangan media komunikasi visual merujuk pada data-data yang
diperoleh dari pihak yang terkait. Penentuan teknik pengumpulan data terkait erat
dengan jenis instrumen yang akan digunakan. Tujuan penelitian serta cakupan
sampel yang akan dijadikan sumber data sangat mempengaruhi pemilihan kita
akan jenis instrumen yang paling tepat.
Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data
perancangan ini adalah:
1. Kajian Pustaka dan Literatur
Data diperoleh dari kumpulan dan observasi studi kepustakaan dan
buku-buku yang sesuai dengan permasalahan kajian. Kajian pustaka atau
literature review merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum
menentukan metodologi penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka
diperlukan agar peneliti dapat menemukan :
a. Landasan teori sebagai acuan dasar
b. Temuan-temuan hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan
sebelumnya
Kedua hal ini akan membantu peneliti dalam:
a. Membatasi ruang lingkup penelitiannya
b. Menemukan variabel-variabel penelitian
c. Menemukan teori atau konsep keterkaitan antar-variabel
d. Menemukan penjelasan yang dapat membantu peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Literatur yang dibutuhkan antara lain yang melingkupi tentang :
a. Metode pengumpulan data : Belawati, Tian dan Toha, Mohamad “Metode
Penelitian”.
b. Buku yang menjelaskan tentang bahaya plastik bagi kehidupan makhluk
hidup.
c. Buku yang menjelaskan tentang dampak dari plastik yang tidak bisa diurai.
Hasil kajian pustaka ini kemudian dianalisis dan disintesiskan menjadi
suatu kerangka pemikiran atau kerangka teori yang dijadikan dasar dalam
menentukan metodologi penelitiannya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan sebuah cara pegumpulan data dengan jalan
memberikan pertanyaan sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian. Data dari wawancara yang dilakukan
dapat digunakan untuk melengkapi data observasi dan untuk memperoleh data
resmi dari petugas yang berwenang (Kasali, 2010 :5).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Kampanye
1. Definisi Kampanye
Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan
pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau
sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses
pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga
dilakukan guna memengaruhi masyarakat dengan merencanakan serangkaian
kegiatan/usaha tertentu, untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu. Kamus Istilah periklanan Indonesia memiliki pandangan
sendiri mengenai kampanye. Didalamnya terdapat pengertian bahwa
kampanye adalah rencana kegiatan komunikasi pemasaran yang
berkesinambungan yang dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal yang
menunjukkan peran satu atau berbagai media (TV, radio, surat kabar, dan
film). Pengertian secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal sejak
tahun 1940-an yaitu, campaign is generally exemply persuasion in action
(Kampanye secara umum menampilkan kegiatan yang bertitik tolak untuk
membujuk), dan lebah banyak dikemukakan beberapa ilmuan, ahli dan
praktisi komunikasi (Rosady Ruslan, 2005:23).
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Pengertian Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :
a. Gerakan atau tindakan serentak (untuk melawan, mengadakan aksi dan
sebagainya).
b. Berkampanye artinya mengadakan gerakan secara serentak (untuk melawan,
mengadakan aksi dan sebagainya).
c. Kampanye promosi artinya kampanye yang diadakan dalam rangka promosi
untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan.
Menurut Lesie B. Snyder (2002), kampanye komunikasi merupakan
aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan untuk
khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Aktivitas komunikasi dalam berkampanye biasanya berkaitan
dengan suatu tujuan apa, kepada siapa, dan dalam rangka apa kampanye itu
dilaksanakan.
2. Jenis-jenis kampanye
Banyak jenis kampanye yang telah dilakukan oleh pemerintah, perusahaan
swasta dan organisasi lainnya, yang semuanya memiliki yujauan dan sasaran
tertentu. Menurut Charles U. Larson (Dalam bukunya Persuasion, Reception,
and Responsibility. 1992. California : Wardsworth Publishing Co) yang
dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi
Kampanye Public Relations, membagi jenis-jenis kampanye menjadi :
a. Product-Oriented Campaign
Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya
dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu
peluncuran produk yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Candidate-Oriented Campaign
Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon (kandidat) untuk
kepentingan kampanye politik.
c. Ideologi or Cause- Oriented Campaign
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan
berdimensi perubahan sosial.
3. Fungsi Kampanye
Adapun fungsi kampanye sendiri adalah untuk menyampai suatu pesan
yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau mempengaruhi masyarakat
dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang ingin dikomunikasikan,
berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
yang terkait pada suatu kampanye adalah :
a. Adanya suatu aksi, dalam hal ini yang dimaksud adalah demonstrasi yang
dilakukan secara serentak untuk menuntut apa yang mereka inginkan
kepada pihak yang bersangkutan.
b. Pesan dalam suatu kampanye. Pesan adalah hal yang sangat erat kaitannya
karena apabila pesan yang disampaikan tidak jelas atau tidak sampai pada
target sasaran, maka kampanye tersebut gagal.
c. Unsur persaingan dalam suatu perebutan kedudukan maka dilakukan
kampanye yang bertujuan agar mereka terpilih dalam massa serta
mendapat kedudukan yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d. Promosi merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam kampanye
karena promosi merupakan bagian dari kampanye, seperti dalam penjualan
suatu produk atau produk iklan.
4. Proses Perancangan Kampanye
Dalam proses perancangan sebuah kampanye, agar bisa mendapat hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan, memerlukan sebuah proses
perencanaan yang baik. Perencanaan adalah alat bantu untuk bekerja secara
efektif dan efisien . Perencanaan ini diperlukan untuk mendapatkan program
taktis yang dapat dievaluasi keefektifannya. Perencanaan tersebut oleh (Anne
Gregory, 2001:6) dirumuskan menjadi lima pertanyaan dasar yang akan sangat
membantu dalam membuat perencanaan kampanye. Lima pertanyaan itu
adalah:
a. Apa yang ingin saya capai?
Apa yang menjadi tujuan kampanye
b. Dengan siapa saya ingin berbicara?
Siapa publik dari kampanye
c. Apa yang saya ingin katakan?
Pesan apa yang ingin disampaikan dalam kampanye tersebut
d. Bagaimana saya menyampaikannya?
Mekanisme yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan.
e. Bagaimana saya tahu saya telah mengerjakannya dengan benar?
Evaluasi yang dilakukan setelah program kampanye berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dan untuk menjawab pertanyaan di atas ada dua persyaratan utama:
a. Informasi
Mengumpulkan dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai
tugas yang harus dilakukan, riset dan analisis yang mendalam bisa menjadi
senjata utama untuk mendapatkan informasi.
b. Strategi
Adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye.
Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide
utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi dapat diperoleh atau
dirumuskan melalui Informasi dan data-data yang telah terkumpul yang
kemudian digunakan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip dan kekuatan
utama dari program tersebut.
Kampanye merupakan sebuah aktivitas promosi berupa pesan-pesan serial
bertema yang terencana dari sebuah merek kepada sasaran yang spesifik
melalui beragam alat komunikasi dalam sebuah periode. Ciri-ciri kampanye
diantaranya berkesinambungan, sasaran dapat melihat/ mendengar/ membaca
hanya satu tema dari beragam alat komunikasi tersebut. Kampanye adalah
keinginan seseorang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku
orang lain dengan daya tarik komunikatif.
Dalam melaksanakan kampanye ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan,
antara lain:
a. Perkirakan terlebih dahulu kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, dan
kemampuan dari khalayak sasaran.
b. Rencanakan kampanye secara sistematis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Lakukan evaluasi secara terus-menerus.
d. Gunakan media masa dan komunikasi interpersonal.
e. Pilihlah media masa yang tepat untuk mencapai khalayak sasaran.
(Rachmadi, 1994: 135)
Sebelum profesional hubungan masyarakat memutuskan bagaimana dan
apa yang dikomunikasikan ke satu publik spesifik, situasi dan khalayaknya
harus diteliti dan dianalisis. Kampanye hubungan masyarakat biasanya
dijalankan menggunakan rumus R-A-C-E (reasearch, analyze, create, dan
evaluate). Pada tahap riset, satu tim hubungan masyarakat bisa melakukan
jajak pendapat dan survey untuk menentukan sikap khalayak sekarang
terhadap sebuah perusahaan, produk, atau masalah. Setelah sikapnya
dipahami, satu kampanye akan direncanakan untuk menyampaikan tujuan-
tujuan organisasi.
5. Kampanye Sosial
Kampanye sosial mempunyai tujuan untuk melakukan perubahan-
perubahan sosial. Pengertian kampanye untuk perubahan sosial adalah usaha
yang terorganisasi yang dipimpin oleh sebuah grup (change agent) yang
mempunyai keinginan untuk membujuk orang lain (target adopter) agar
menerima, memodifikasi atau meninggalkan ide-ide tertentu, perilaku tertentu,
praktek-praktek dan tingkah laku . Rice dan Atkin mengidentifikasi kondisi-
kondisi untuk mendukung sebuah kampanye sosial, yaitu (Venus, 2004: 138):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a. Peran media masa. Media massa dianggap efektif dalam menciptakan
kesadaran, meningkatkan pengetahuan, dan mendorong khalayak
berpartisipasi dalam proses kampanye.
b. Peran komunikasi antar pribadi. Bentuk komunikasi ini dipandang sebagai
instrument penting dalam menciptakan perubahan perilaku dan
memelihara kelanggengan perubahan tersebut.
c. Karakteristik sumber dan media. Keredibilitas sumber memberikan
kontribusi yang besar bagi pencapaian tujuan kampanye. Demikian pula
halnya dengan pemanfaatan media komunikasi yang tepat yang sejalan
dengan kebiasaan bermedia khalayak.
d. Evaluasi formatif. Evaluasi diarahkan untuk mengevaluasi tujuan dan
efektifitas pesan kampanye.
e. Himbauan pesan. Dalam hal ini pesan harus dirancang secara spesifik agar
mampu menghimbau nilai-nilai individual.
f. Perilaku preventif. Dimana hasil kampanye tidak dirasakan secara
langsung maka harus diupayakan suatu manfaat untuk menyadarkan
khalayak.
g. Kesesuaian waktu, aksesibilitas dan kecocokan. Agar efektif pesan-pesan
kampanye harus disampaikan pada saat yang tepat, budaya yang sesuai
dan melalui media yang tersedia di lingkungan khalayak.
Lain halnya Kotler&Roberto (Venus, 2004: 131), mengidentifikasi faktor
penghambat dari kampanye sosial adalah :
a. Program-program kampanye tersebut tidak menetapkan khalayak
sasarannya secara tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b. Pesan-pesan pada kampanye yang gagal umumnya juga tidak cukup
mampu memotivasi khalayak untuk menerima dan menerapkan gaasan
yang diterima.
c. Lebih dari itu pesan-pesan tersebut juga tidak memberikan semacam
petunjuk bagaimana khalayak harus mengambil tindakan yang diperlukan.
d. Kegagalan pada sebuah program kampanye yang berorientasi perubahan
sosial juga dapat terjadi karena pelaku kampanye terlalu mengandalkan
media massa tanpa menindaklanjutinya dengan komunikasi antar pribadi.
e. Anggaran untuk membiayai program kampanye tersebut tidak memadai
sehingga pelaku kampanye tidak bisa berbuat secara total.
B. Tinjauan tentang Desain
1. Definisi Desain
Kata design menurut kamus Indonesia – Innggris dari John M. Echols
berarti potongan, model, pola, konstruksi, mode, tujuan, rencana. Sedangkan
dalam kamus Webster, pengertian desain adalah gagasan awal, rancangan,
perencanaan, pola, susunan, proyek, hasil yang tepat, produksi, memuat,
menciptakan, meningkatkan, pikiran, maksud, dan kejelasan.
Desain adalah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu
dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklanan atau pengemasan. Dalam arti
lain desain adalah usaha deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran,
warna, dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu
benda (Nuradi dkk, 1996:52)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Pertimbangan yang dipakai dalam proses desainyang juga merupakan
syarat bagi suatu desain yang baik adalah faktor kegunaan, fungsi, produksi,
pemasaran, keuntungan, dan nilai rupa atau estetis dari benda pakai itu. Pada
hakekatnya , desain adalah mencari mutu yang lebih baik, mutu material,
teknis, performasi, bentuk dan semuanya baik secara bagian per bagian
maupun keseluruhan (Agus Sachari, 1986 : 81)
Secara etimologis kata desain berasal dari kata designo (Itali) yang artinya
gambar (Jervis, 1984). Menurut Widagdo (1993) Desain adalah salah satu
manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai
untuk status kurun waktu tertentu. Menurut The Columbia Encyclopedia
pengertian desain dibagi menjadi 3 :
a. Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam
satu kesatuan.
b. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain
produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang
bersifat pribadi.
c. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni, atau merupakan elemen-
elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
2. Prinsip Dasar Desain
Dalam mencipta sebuah iklan, diperlukan prinsip atau dasar untuk
menciptakan satu kesatuan yang dapat menunjang sebuah iklan.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a. Kesatuan (Unity)
Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk
keseluruhan layout.
b. Keberagaman (Variety)
Iklan, selayaknya tidak menimbulkan kesan monoton. Dalam suatu layout
harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis
huruf tebal dan medium, memanfaatkan ruang kosong, dan pemanfaatan
gambar-gambar.
c. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan simetris dapat dicapai dengan pembagian, sehingga suatu
rancangan (design) dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama,
seperempat bagian , dan seterusnya.
d. Irama (Ritme)
Satu perangkat sederhana adalah memasukkan teks pada setiap awal
paragraf (seperti dalam buku atau laporan surat kabar), sehingga mata
pembaca diarahkan dari paragraf yang satu ke paragraf berikutnya. Namun
demikian, aliran secara keseluruhan terhadap desain mesti menyiratkan
irama yang nyaman.
e. Hukum Harmoni (Harmony)
Dalam rancangan atau layout iklan selayaknya tidak ada kekontrasan yang
menyolok, membosankan, serta menyentak. Biasanya, seluruh unsur iklan
harus harmonis, serta membantu menciptakan kesatuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
f. Proporsi (Proportion)
Hal ini khususnya berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan
untuk lebarnya naskah atau copy iklan.
g. Skala (Scale)
Jarak pengkihatan (visibility) tergantung pada skala nada serta warna.
Warna menyolok biasanya ditampilkan oleh warna primer. Hukum skala
dapat digunakan dengan desain tipografis ketika headline (judul) serta
subheading (subjudul) dibuat kontras dengan area warna abu-abu dari
huruf teks.
h. Penekanan (Emphasis)
Sebuah iklan dapat dibuat sehingga tampak menarik, jika ada penekanan
seperti jenis huruf tebal atau misalnya kata-kata tertentu diberi penekanan
dengan menggunakan warna lain.
3. Daya Tarik Desain
Dikarenakan pentingnya iklan dalam berbagai bidang untuk
menginformasikan maupun menarik masyarakat, maka desain iklan yang baik
harus mengacu pada daya tarik fisik maupun pesan yang disampaikan, antara
lain :
a. Daya Tarik Fisik
Adalah penampilan luar ilustrasi yang menyertai suatu iklan (Liliweri,
1992). Aspek yang terkandung disini meliputi :
1) Gambar (berupa ilustrasi dan foto)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Emosi secara psikologis cukup bagus diekspresikan dalam gambar.
Sebuah gambar lebih mampu untuk mendramatisir sehingga lebih
mudah mempengaruhi perasaan manusia.
2) Warna
Warna mempunyai reaksi penting dalam karakteristik kepribadian dan
lebih berbicara pada tataran emosi. Pemilihan warna yang baik akan
menimbulkan respon positif bagi komunikan.
3) Komposisi
Pengaturan elemen-elemen atau susunan dalam gambar (ilustrasi/foto).
4) Ukuran Iklan
Iklan cetak dengan ukuran besar lebih efektif dan lebih dapat merebut
perhatian khalayak dan mempertajam ingatan masyarakat terhadap
iklan yang disampaikan.
b. Daya Tarik Pesan
Adalah kemampuan kata-kata untuk menarik perhatian khalayak.
Iklan harus memperhatikan struktur iklan, gaya pesan, dan appeals pesan
yang mengacu pada motif psikologis yang terkandung dalam pesan.
Agar iklan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat meningkatkan
angka penjualan produk yang ditawarkan, maka pesan iklan harus
memenuhi syarat yang dikenal dengan SPURS, yaitu :
1) Selling Idea
Yaitu ide dalam iklan tersebut harus dapat menjual barang atau jasa
yang ditawarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2) Persuative
Yaitu iklan yang disampaikan bersifat membujuk sehingga dapat
menimbulkan desire.
3) Unexpected
Yaitu ide yang ditampilkan dalam iklan adalah hal–hal yang tak
terduga, gila - gilaan, spektakuler dan luar biasa.
4) Relevant
Yaitu iklan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang
produk yang ditawarkan.
5) Simple
Yaitu iklan yang disampaikan harus membentuk satu persepsi atas
produk atau tujuan yang diiklankan.
4. Ruang Lingkup Desain
Adapun ruang lingkup desain komunikasi visual ini diantaranya meliputi :
a. Desain Grafis Periklanan atau Advertising
b. Animasi
c. Desain Identitas Usaha atau Corporate Identity
d. Desain Marka Lingkungan atau Environmental Graphics
e. Desain Multimedia
f. Desain Grafis Industri atau Promosi
g. Desain Grafis Media digunakan dalam pembuatan buku, surat kabar,
majalah, dll
h. Cergam atau Komik dan Karikatur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi
Menurut Umar Hadi (2007 : 12) tugas Desain Komunikasi Visual
atau pelakunya yang disebut desainer adalah mengidentifikasi hingga
akhirnya memilih dan memutuskan simbol atau tanda yang sesuai dengan
konteksnya.
C. Tinjauan tentang Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari
komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling
dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Adapun pengertian komunikasi ada banyak teori
diantaranya adalah sebagai berikut : M. Gani dalam buku “Komunikasi Dalam
Praktek” menerangkan bahwa komunikasi adalah hubungan dengan kata-kata,
surat atau pesan, pertukaran pikiran atau opini. (Gani, 1978;41) William Albig
dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa
komunikasi adalah proses pengoperan lambing-lambang yang berarti. (Albig,
1978;52) Noel Gist dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik”
menerangkan bahwa komunikasi adalah proses yang mana seorang
komunikator mengoper stimuli untuk merubah tingkah laku komunikan yang
lain. Sedangkan yang dimaksud lambang-lambang dari proses komunikasi
adalah tanda-tanda yang berarti sesuatu, karena merupakan pencerminan
kenyataan obyektif yang berada di sekeliling kita. Adapun jenis lambang yang
digunakan dalam komunikasi adalah bahasa, gambar, gerak-gerik dan sikap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang
berarti ”sama” yang salam bahasa Inggris disebut common. Komunikasi
dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan atau commonnes atau
suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan
pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling berbagi atau sharing
antara pengirim atau pengiklan, misalnya dengan penerima atau konsumen,
(Terence A. Shimp, 2003 : 162-163).
2. Proses Komunikasi
Menurut Courtland dan Jhon V. Thil proses komunikasi terbagi menjadi
lima tahap, yaitu :
a. Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan
b. Ide atau gagasan diubah menjadi suatu pesan
c. Proses pemindahan pesan
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.
Dari pengertian komunikasi diatas tampak adanya komponen atau
unsure-unsur yang dicakup yang merupakan syarat terjadinya komunikasi.
Dalam bahasa komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan
b. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang
c. Komunikan : Orang yang menerima pesan
d. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
e. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan
f. Decoding : Proses ketika komunikan mengartikan symbol-simbol
g. Encoding : Penulisan dalam bentuk sandi yang merupakan proses
pengungkapan pendapat yang berhubungan dengan produk dalam
bentuk-bentuk simbol
h. Umpan balik : Bagaimana caranya agar supaya pesan yang disampaikan
komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan
3. Sarana dan Alat Komunikasi
Mengenai sarana komunikasi atau alat komunikasi sebagian besar kita
telah mengetahuinya, dalam komunikasi kita membaginya menjadi dua bagian
yaitu :
a. Komunikasi secara Non Visual
Adalah komunikasi yang dilakukan dengan media selain visual
atau alat pengelihatan. Media komunikasi secara non visual diantaranya
adalah : alat bunyi-bunyian, radio, tape recorder, dan lain-lain.
b. Komunikasi secara Visual
Adalah komunikasi yang menggunakan alat yang bisa ditangkap
secara visual atau indera penglihatan. Alat-alat visual adalah alat-alat
yang dapat memperlihatkan rupa ata bentuk yang kita kenal sebagai alat
peraga.
1) Alat visual dua dimensional
Alat visual dua dimensional adalah alat yang dapat memperlihatkan
rupa atau bentuk pada bidang dua dimensional. Pada bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
transparan, contohnya slide, lembaran transparan untuk overhead
projector. Pada bidang yang tidak transparan contohnya ; poster,
gamar majalah, koran dan lain-lain.
2) Alat visual tiga dimensional
Disebut tiga dimensional karena memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi, contohnya dealer help, packaging, totem sign dan lain
sebagainya.
4. Media penunjang komunikasi dalam periklanan
Media-media periklanan yang berkonsep visual akan dipilah-pilah menjadi
media primer dan sekunder, dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Media
primer akan digunakan dengan pertimbangan bahwa media tersebut akan
sangat efektif bila digunakan dengan memperhatikan masalah target audience
dan segmentasi. Sedangkan media sekunder, digunakan sebagai media
pendukung yang akan digunakan setelah media primer.
a. Media Cetak
Media cetak dalam hal ini adalah segala jenis media yang proses
reproduksinya menggunakan proses cetak. Media cetak mengutamakan
pesan-pesan visual yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,
gambar, atau foto dalam tata warna. Kelebihan menggunakan media cetak
adalah media yang menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara
langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan promosi
tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik
sasarannya. Disamping kelebihan tersebut, penggunaan media cetak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
tersebut juga memiliki kekurangan, antara lain memiliki nilai waktu yang
terbatas dan pendek, karena media tersebut bisa juga langsung diabaikan.
b. Media Elektronik
Penggunaan media ini untuk berpromosi akan sangat
memperhatikan faktor anggaran kegiatan. Penggunaan media elektronik
sekarang ini memang memiliki keuntungan yang besar, karena remaja
pada umumnya gemar menonton televisi, mendengarkan radio, dan online
di dunia maya atau internet.
1) Televisi
Penggunaan televisi dalam berpromosi mempunyai nilai tambah
karena televisi mampu untuk menampilkan sesuatu yang berkesan
nyata, baik suara maupun gambarnya, apalagi dengan penayangan
yang diulang-ulang, sehingga akan bisa diingat lebih lama oleh
konsumen. Iklan spot 10, 20, 30, atau 60 detik dijual oleh stasiun-
stasiun, baik untuk pengiklan lokal maupun nasional. Pengiklan lokal
biasanya memanfaatkan bentuk iklan ini. Kekuatan iklan televisi ini
terutama terletak pada kemampuan menjangkau khalayak sasaran
yang sangat luas, selain itu televisi mempunyai kemampuan yang kuat
untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan calon
konsumen lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produk
atau jasanya di televisi daripada tidak yang tidak sama sekali.
Sedangkan kelemahan iklan televisi terletak pada biaya yang besar
dan kemungkinan iklan di televisi menjangkau pasar yang tidak tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2) Radio
Penggunaan radio dalam berpromosi juga bisa digunakan. Daerah
Surakarta dan sekitarnya telah banyak berdiri radio-radio swasta
dengan jangkauan siaran daerah tersebut atau siaran lokal. Oleh
karena itu meskipun iklan radio mudah dimengeti karena tidak
memerlukan kemampuan membaca dan jangkauan khalayak
sasarannya yang besar dan pada waktu yang bersamaan serta biaya
yang cukup murah, namun iklan radio hanya bersifat audio saja, tanpa
ada unsur visual.
3) Internet
Media internet merupakan media baru yang sedang dikembangkan
untuk digunakan dalam kegiatan promosi. Kaum remaja pun
menyukai kegiatan yang berkaitan dengan internet, seperti browsing,
chatting, dan sebagainya. Dalam menggunakan media ini untuk
berpromosi, memiliki keuntungan seperti pesan yang disampaikan
akan sampai kepada sasaran yang dituju dengan efektif, karena
nantinya iklan akan dipasang pada situs-situs yang disukai remaja
sehingga akan lebih efektif penyampaiannya.
c. Media Event
Penggunaan media event sebagai sarana berpromosi memang
sangat diperhitungkan. Selain itu, media ini juga akan dinilai efektif
karena sasaran yang dituju dapat terseleksi langsung oleh jenis event
yang diadakan. Event-event ini dapat dirancang tersendiri oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan jasa event
organizer atau dapat hanya berperan sebagai sponsor utama.
d. Media Alternatif (Ambient Media)
Adalah suatu metode komunikasi dan periklanan yang dirancang
untuk meraih kelompok target audience melalui cara yang tidak biasa
dan tidak terduga. Ambience media merupakan sektor baru dan menarik
di dalam industri periklanan yang menawarkan pesan kreatif dan kuat
melalui medium iklan diluar bentuk-bentuk iklan mainstream atau
tradisional, seperti iklan televisi, radio, poster, dan sebagainya.. Berbagai
format atau bentuk ambience media sekarang tersedia sebagai penunjang
disiplin komunikasi, periklanan, direct marketing, public relation, event
marketing, sponsorship, dan sebagainya. Ambience media juga
berhubungan dengan area-area pusat perbelanjaan, restauran-restauran
terkenal, dan publik area yang biasa dikunjungi masyarakat. Ambience
media dapat diterapkan melalui pemasangan iklan di tempat-tempat yang
tidak terduga, dimana calon konsumen merasa surprise dan unexpected
saat melihat iklan tersebut, namun dapat memberikan pengaruh yang
cukup kuat untuk terus memperhatikan dan mengenalnya lebih jauh apa
yang ditawarkan dalam iklan tersebut.
Komunikasi adalah sarana yang menghubungkan antar manusia
lewat perantaraan media. Sedangkan visual adalah sesuatu yang bersifat
kasat mata. Dengan demikian, desain komunikasi visual adalah
perancangan yang menghubungkan antar manusia lewat perantara media
yang bersifat kasat mata. Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta
ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan
gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang
berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf serta komposisi warna serta
layout yang dapat diartikan tata letak atau perwajahan. Dengan demikian,
gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran
penerima pesan. (Adi Kusrianto, 2007:2).
Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu
bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan
perancangan sebagai bentuk informasi komunikasi visual diawali dengan
menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan
visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik
target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk
mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbalvisual yang fungsional,
persuasif, artistik, estetik, dan komunikatif. Artinya, menurut (Sumbo
Tinarbuko, 1998 : 66), Desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai
salah satu upaya pemecahan masalah dalam komunikasi atau komunikasi
visual untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain
yang baru.
D. Tinjauan Media
Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan
pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual. (Kamus
Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta : PT Balai Pustaka Utama). Menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
(M. Suyanto, 2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah
jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan
pula biaya, keunggulan, dan keandalannya. Menurut (Kustadi Suhandang, 2005 :
86) ”untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan
adalah media massa”. Berbeda dengan media personal communication, media
massa terbagi dalam tiga golongan menurut sifatnya, yaitu yang bersifat auditif
atau lisan yang juga disebut the spoken word, bersifat visual atau perpaduan
gambar atau tulisan dengan suara. Namun kini orang banyak mengenalnya
sebagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan
lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film dan Internet.
E. Tinjauan tentang Kantong Plastik
1. Definisi Plastik
Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk daripolimerisasi molekul-
molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang
dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak
bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi
polimerisasi molekul-molekul kecil (monomer) yang sama ,sehingga
membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah
temperatur pembentukannya. Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang
beragam, tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering
digunakan adalah etena(C2H4), propena(C3H6), styrene(C8H8), vinil klorida,
nylon dan karbonat(CO3). Plastik merupakan senyawa polimer yang
penamaannya sesuai dengan nama monomernya dan diberi awalan poli-.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer - monomer propena,
namanya adalah polipropilena. Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan.
Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan memiliki tingkat
kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah
daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu
peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang.
Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas
panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan
bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses
injection molding dan ekstrusi.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa
juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada
beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi
film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka
“malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi
yang sangat banyak dalam properti yang dapat menolerans panas, keras,
“reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya,
komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik
digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Berbahayanya plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable,
yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam.
Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil di alam dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun,
tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat
kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik.. Artinya bahan plastik
akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi
lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara.
Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan
dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan
potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan
pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa
mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik
yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh
hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.
2. Kantong Plastik
Menggunakan kantong plastik menjadi hal jamak di negeri ini. Belanja di
pasar tradisional yang becek, mencari kebutuhan harian di toko-toko
kelontong pinggir jalan, sampai berbelanja di supermarket nan megah,
kantong plastik setia menyertai. Ya, kantong plastik sudah menjadi
„kebutuhan pokok‟ – baik oleh produsen maupun konsumen – penenteng
barang belanjaan. Selain karena sifatnya yang praktis, kantong plastik juga
berkesan murah meriah. Dengan kata lain pedagang/produsen tidak harus
merogoh kocek terlalu dalam untuk menyediakan kantong jenis ini.
Merekapun bisa memberikan kantong ini secara cuma-cuma pada konsumen
tanpa dibebani biaya tambahan sebagai bagian dari pelayanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dengan maraknya penggunaan kantong plastik, tidak mengherankan jika
dalam satu hari saja dunia ini bisa menghasilkan sampah plastik dalam jumlah
yang sangat fantastis. Disinyalir ada sekitar 1 trilyun kantong plastik yang
digunakan oleh masyarakat seluruh dunia dalam satu tahunnya. Dari angka
tersebut, setiap individu rata-rata menyumbang sekitar 170 kantong plastik
pertahun. Jumlah yang cukup besar tentunya untuk membungkus sebuah kota
dengan plastik.
Kantong plastik sebagian besar terbuat dari polyethene (PE), suatu
bahan thermoplastic yang tidak mudah terurai oleh alam. Sampah kantong
dari jenis ini baru dapat terurai secara sempurna setelah terendap di alam
selama kurun waktu 500 – 1000 tahun. Hanya sekitar 1% kantong plastik
bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai
jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya daur ulang dengan
harga jualnya, sehingga hampir semua kantong plastik dipastikan terbuang
menjadi sampah.
Selama kurun waktu tersebut, ketika sampah kantong plastik mengendap
di tanah, terapung-apung di air, maka berandil besar dalam perusakan
lingkungan, menghambat peresapan air, mengurangi kesuburan tanah,
menyebabkan terjadinya banjir dan menyumbang percepatan pemanasan
global.
3. Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik
Plastik adalah benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-
hari. Apapun yang kita beli kebanyakan dibungkus dengan plastik, bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dibayangkan berapa banyak plastik yang digunakan setiap harinya. Plastik
adalah salah satu bahan material yang sulit terurai, dan malah akan menjadi
polutan bagi media yang lain jika sudah tidak digunakan.
Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-
apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak
ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka.
Hanya 1% saja kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama
karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak
sebandingnya biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga
hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. Untuk memproduksi
plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 12 juta barel minyak yang
menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon (ditambah lagi
sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga
BBM).
Kampanye Minimalkan Penggunaan kantong plastik sangat diperlukan
untuk mengurangi pencemaran dan polusi yang disebabkan oleh plastik karena
semakin meningkatnya pencemaran akibat penggunaan kantong plastik.
Meminimalkan penggunaan kantong plastik dapat diartikan sebuah upaya
menjaga kelestarian lingkungan dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup
makhluk hidup. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi sebuah hal yang
sangat penting, karena bumi ini adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup,
menjaga kelestarian lingkungan memiliki maksud melakukan berbagai usaha
yang bertujuan menghindarkan lingkungan dari segala macam pencemaran
dan kerusakan. Usaha menjaga kelestarian lingkungan dimasa sekarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
memiliki tujuan agar diwaktu yang akan datang kelangsungan makhluk hidup
masih terjamin. Jika pada masa sekarang ini masyarakat tidak menjaga
kelestarian lingkungan dan terjadi kerusakan lingkungan, maka dapat
dipastikan dimasa yang akan datang kelangsungan makhluk hidup akan
terancam.
Kampanye ini bertujuan untuk menginformasikan dampak negatif
penggunaan kantong plastik pada masyarakat dan memasyarakatkan
penggunaan tas kain atau tas yang belanja yang dapat dipakai berulang-ulang
sebagai pengganti kantong plastik.
Secara garis besarnya kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik diartikan suatu cara untuk mengajak masyarakat kota Solo khusunya
untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan cara meminimalisasi
penggunaan kantong plastik dengan cara menggunakan tas kain atau tas yang
dapat dipakai berulang-ulang untuk berbelanja agar dimasa yang akan datang
kelestarian lingkungan tetap terjaga untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Kementrian Lingkungan Hidup
1. Sejarah Kementrian Lingkungan Hidup
Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif
belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu
yang pendek itu Indonesia telah banyak berbuat untuk mulai mengelola
lingkungan hidupnya. Hasil utama pengembangan lingkungan hidup ini nampak
pada munculnya kesadaran dan kepedulian di kalangan masyarakat. Antara lain
nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat seperti tercermin dalam
kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam memecahkan masalah
pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah lingkungan hidup itu
sendiri belum begitu dikenal.
Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama
Pelita III bidang lingkungan hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan
Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Men-PPLH) dengan prioritas pada
peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa merusak”, dengan tujuan
agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan.
Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Men-KLH), dengan prioritas pada
keserasian antara kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V
kebijaksanaan lingkungan hidup sebelumnya disempurnakan dengan
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara kependudukan, lingkungan
hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila kebijaksanaan
dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju satu
tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan
menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin
saja dapat berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan
daya dukung lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan
berkelanjutan ini akan tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan
hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita selanjutnya.
Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari
bidang kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup
(Men-LH). Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus
sehubungan dengan semakin luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era
industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua (yang dimulai pada Pelita VI).
Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972,
munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi. Kantor Kementrian Hidup
beralamatkan di Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410,
telpon +62 021-8580067-68, [email protected].
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Visi dan Misi
a. Visi
“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif,
serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan
menekankan pada ekonomi hijau”.
b. Misi
1) Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup terintegrasi, guna mendukung tercapainya
pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi
hijau;
2) Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses
pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara
ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan;
3) Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran
sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian
fungsi lingkungan hidup;
4) Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta
mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi.
c. Tujuan dan sasaran
Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun
2010-2014 sesuai Visi dan Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya
pembangunan Indonesia berdasarkan pembangunan berkelanjutan dengan
penekanan pada ekonomi hijau (green economy) untuk “menahan laju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya
alam, serta mengatasi bencana lingkungan”.
d. Sasaran dan lokus prioritas
Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah
mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan
sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah:
1) Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau,
pesisir dan laut, serta air tanah;
2) Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan
ekosistem hutan;
3) Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3);
4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014,
diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut:
1) Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu
Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo;
2) Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota
Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil;
3) Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini
dan pulau-pulau kecil terluar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3. Bagan Struktur Organisasi
4. Profil Menteri Negara Lingkungan Hidup
Sejak keberadaannya pada tahun 1978, kementerian lingkungan hidup di
Indonesia. Emil Salim adalah figur yang pertama sekaligus pionir dari
lembaga ini, dilanjutkan secara berturut-turut oleh: Sarwono Kusumaatmadja,
Juwono Sudarsono, Panangian Siregar, Sony Keraf, Nabiel Makarim,
Rachmat Witoelar dan Gusti Muhammad Hatta. mengalami berbagai
perubahan nama dan pimpinan seiring dengan mekanisme ketatanegaraan di
Indonesia.
a. PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA lahir di Ayamaru, pada
tanggal 9 September 1956. Penganut agama Kristen yang taat ini,
mengenyam pendidikannya dasarnya di kota kelahirannya di SD YPK di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Kambuaya-Ayamaru Papua pada tahun 1969. lalu di di Smep Negeri
Teminabuan (1971) dan SMEA Negeri Sorong (1974). Sedangkan
predikat sarjana Mudanya diselesaikan di Universitas Cendrawasih
Jayapura (1978).
Predikat Sarjana (S1) diselesaikan di Universitas Brawijaya
Malang. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyelesaikan masternya
dalam dalam bidang ekonomi administrasi (Megister Business
Administration) MBA di Durham University Business School-Inggris
(1996). Terakhir gelar Doktor dalam bidang yang sama (ekonomi) di
perolehnya di UNHAS Makasar pada tahun 2003.
1) Riwayat Pekerjaan:
Jenjang karirnya pekerjaannya sendiri di mulai di Universitas
Cendrawasih sebagai Asisten Dosen (1979) lalu diangkat sebagai
Dosen Fakultas Ekonomi Uncen Tabun (1981) kemudian Kasubag
Pada Lembaga Penelitian Uncen (1985) Pembantu Dekan I – FIHES,
1986 -1987. Dan secara berturut-turut dipercaya sebagai Pembantu
Dekan III – FIHES, 1987 – 1991, Pembantu Dekan I – FIHES, 1991
– 1995, embantu Dekan I – FIHES, 1995 – 2000, Dekan Fakultas
Ekonomi Uncen, 2001 – 2004 dan akhirnya terpilih menjadi Rektor
Uncen, 2005 – 2011
2) Organisasi:
Kegiatan Organisasi yang pernah di emban yaitu Director of Asian
Development Bank of Project Implementation di Uncen 1995-2000.
Lalu menjadi anggota Dewan Komisaris Bank Papua, Tabun 2000-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2011. Selain Itu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pernah menjadi
wakil ketua Tim (organizing commety) Penyusunan UU Otonomi
Khusus Papua Tabun 2000. Pada tahun 2010 menjadi Anggota Komite
Inovasi Nasional Republik Indonesia.
3) Pengalaman Akademik:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA waktunya dihabiskan dalam
Mengajar di Universitas baik di jenjang S1 maupun S2 sekaligus
menjadi tim penguji Doktor dan sekaligus diundang dalam berbagai
kegiatan Short Course. Kegiatan tersebut antara lain;
a) Jenjang Program S1
(1) Small Business, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN
(2) Manajemen Keuangan pada Program Studi Manajemen FE-
UNCEN
(3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program Studi
Manajemen FE-UNCEN
(4) Leadership/ Kepemimpinan pada Program Studi Manajemen
FE-UNCEN
(5) Cost Accounting, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN
b) Jenjang Program S2
(1) Manajemen Keuangan, pada Program MM-UNCEN
(2) Leadership/Kepemimpinan
(3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program MM-
UNCEN
(4) Copromotor/ Tim Penguji Doktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
(5) Hanz Kaiway, SE. MSc. Agr.
(6) Ferdinan Risamasu, SE, MSc. Agr
c) Short Course :
(1) Training on Risk Management Singapore, 2006.
(2) Academic Networking and and University Management di
Texas & M University, USA (1999).
(3) Training on SME Development – Universitas Indonesia (1987).
(4) Training on Small Busines Development Universitas Hasanudin
Makasar-Kodrat (1986).
d) Pengalaman penelitian:
(1) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Pariwisata di Papua,
2004.
(2) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah di Kabupaten Sorsel, 2006.
(3) Ketua Tim Peneliti Inventarisasi Potensi Pendapatan Ash
Daerah Provinsi Papua, 2003.
(4) Penelitian Pengembangan Small Bussiness di Papua, 2002.
(5) Ketua Tim Peneliti Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah dan Efisiensi Pemanfaatannya, 2002.
(6) Penelitian Enterpreneurial Behaviour Pengusaha Papua, 2003.
(7) Penanggungjawab Penelitian Inventarisasi Jenis Sumber-
Sumber Pertambangan Provinsi Papua, 2002.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
e) Keterlibatan Pada Berbagai Forum Seminar:
(1) Sebagai Pembicara Pada Seminar How To Handle Bussiness in
Asia khususnya di Indonesia kepada 50 orang businessman
dari North East Costal Area, Newcastle Inggris (1995).
(2) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Micro Economic
Development In Papua – Jayapura, Denpasar, Cisarua, 2000-
2002″, IRISH-USAID Jakarta.
(3) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pengembangan Ekonomi
Kerakyatan di Provinsi Papua, 2002.
(4) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Strategic Planning – Visi
dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Papua, 2000.
(5) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan”, PEMDA Provinsi Papua, 2003.
(6) Sebagai Pembicara Pada Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan
Otonomi Khusus Papua, Bidang Keuangan.
f) Publikasi:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA juga sudah banyak
menerbitkan buku antara lain;
(1) Profit Small Bussiness di Papua.
(2) Pengembangan Small Bussiness di Papua.
(3) Perilaku Usaha Pengusaha Papua, 2004.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
g) Penghargaan:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA sendiri mendapat
penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.
5. Program Kementrian Lingkungan Hidup
a. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati.
Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati
dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman
Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 (3) dari
Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National
Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun Balai
Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet.
Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk :
1) mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah
2) mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi
informasi
3) mengembangkan jejaring
b. Balai Kliring Keamanan Hayati.
Balai Kliring Keamanan Hayati (Biosafety Clearing House)
merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara yang
telah meratifikasi Protokol Cartagena, sesuai dengan pasal 20 pada
protokol. Pendirian BKKH sudah harus dirintis oleh negara peratifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
protokol dan sudah harus operasional pada saat protokol ini berlaku,
sehingga pembentukan dan pengembangan BKKH merupakan kewajiban
bagi negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena. Indonesia telah
meratifikasi Protokol tersebut melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2004.
c. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (PUSARPEDAL).
Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi
kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu
upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan
laboratorium lingkungan yang handal, karena hasil uji laboratorium data
yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui
hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian
Dampak Lingkungan Fasilitas (PUSARPEDAL) didirikan sebagai
Referensi Laboratorium Lingkungan. Pusarpedal kompetensi sebagai
laboratorium lingkungan telah terbukti ketika telah menerima sertifikat
akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)
pada tanggal 7 Februari 2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi oleh
KAN pada tanggal 29 September 2005. Selain sebagai pemilik
laboratorium dan pusat pemantauan kualitas lingkungan, Pusarpedal juga
telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat / profesional
dan independen laboratorium lingkungan.
1) Tugas dan Fungsi :
Tugas: melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan
kualitas lingkungan, serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan
pengujian dan kalibrasi , serta pengembangan laboratorium
lingkungan
Fungsi: Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas
lingkungan serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan
Pelaksanaan pengelolaan laboratorium rujukan serta pengujian
parameter kualitas lingkungan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi laboratorium
lingkungan Penyusunan program dan pelaksanaan administrasi
pusat.
2) Aktifitas
Melakukan pengukuran pencemaran lingkungan yang terdiri dari
pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara.
Monitor pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai tempat di
Indonesia, sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan
lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan:
Bimbingan pelaksanaan sistem mutu berdasarkan SNI 19-17025
Panduan Membuat: Pedoman untuk pengambilan sampel dan analisis
parameter kualitas lingkungan, pedoman monitoring kualitas
lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan. Menyediakan dan menangani tes kemahiran untuk
parameter kualitas lingkungan, standar cetakan material / bahan
cetakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
B. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta
1. Sejarah Singkat
Pada tahun 1999 Badan Lingkungan Hidup belum berdiri sendiri. Instansi
ini berada dibawah Sekretaris Daerah (Sekda) dengan nama Bagian Lingkungan
Hidup. Melihat besarnya peran dari instansi ini, maka instansi ini diberikan
kepercayaan untuk berdiri sendiri, dengan nama Bapeldalda (Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Hidup Daerah).
Tahun 2003 Bapeldalda kemudian berganti nama menjadi Kantor
Lingkungan Hidup. Selankutnya Kantor Lingkungan Hidup berganti nama
menjadi Badan Lingkungan Hidup, pada tahun 2009 sampai sekarang.
Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta berkantor di Jl. Jendral
Sudirman No.2 Kompleks Balaikota di lantai 4 gedung Bale Tawang Praja
Surakarta.
2. Dasar Hukum Badan Lingkungan Hidup
a. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
b. PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
c. Perda Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.
d. Peraturan Walikota Surakarta No 29 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Tugas, Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
3. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup
a. Visi
“Pengendalian Lingkungan Hidup yang diselenggarakan dengan asas
tanggung jawab Negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat yang
diselenggarakan untuk mewujudkan pembangunan Kota Surakarta yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup sehingga tercipta Kota
Surakarta sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan,
jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga”.
Dalam menghadapi perubahan Pengendalian Lingkungan Hidup ke
depan, visi pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surakarta bertumpu
pada prinsip-prinsip :
1) Pelaksanaan secara multi sektoral dan integral.
2) Pendekatan holistic dengan mempertimbangkan aspek social, ekonomi
dan ekologi.
3) Pelaksanaan di lapangan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat.
4) Pembangunan berdasarkan kepentingan masyarakat dengan
menerapkan prinsip efisiensi, akutabilitas, transparansi dan
partisipatif.
5) Berorientasi Nasional dan Internasional dengan berpijak pada
kepentingan lokal.
6) Penajaman peran Institusi Lingkungan Hidup.
b. Misi
Misi Pengendalian Hidup Kota Surakarta adalah melaksanakan :
1) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2) Perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
3) Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
4) Rehabilitasi dan pemulihan sumber daya alam.
5) Peningkatan pengendalian polusi
6) Pengembangan ekowisata
7) Pengelolaan ruang terbuka hijau
4. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Badan Lingkungan Hidup mempunyai
fungsi :
a. Penyelenggaraan kesekretariatan badan;
b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
c. Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan
d. Pemantauan dan pemulihan lingkungan
e. Pematuhan hukum lingkungan dan pengembangan kapasitas
f. Penyelenggaraan sosialisasi
g. Pembinaan jabatan fungsional
5. Uraian Tugas Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
membawahi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
a. Kepala Badan
b. Sekretariat
c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
d. Bidang Pengendalian Kerusakan Dan Konservasi Lingkungan Hidup.
e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas.
Tugas dan fungsi masing-masing jabatan structural adalah sebagai berikut :
a. Kepala Badan
Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang lingkungan hidup, dengan rincian sebagai berikut :
1) Menyusun rencana strategis dan rencana kerja badan
2) Memberikan petunjuk, arahan, dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan badan
sesuai dengan bidang tugas.
4) Menyelenggarakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan
agar efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundangan yang
belaku.
5) Menerapkan standar pelayanan minimal.
6) Melaksanakan pengelolaan kesekertariatan meliputi : perencanaan,
evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
7) Menyusun kebijakan teknis di bidang pengendalian kerusakan
lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
8) Menyusun kebijakan teknis di bidang kepatuhan hukum dan
pengembangan kapasitas.
9) Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dan
atau perjanjian di bidang lingkungan hidup.
10) Menyelenggarakan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup
11) Menyelenggarakan peringatan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup.
12) Menyelenggarakan kerjasama di bidang lingkungan hidup
13) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan
lingkungan hidup.
14) Menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang lingkungan
hidup.
15) Menyusun laporan hasil pelaksanaan strategis, rencana kerja,
LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan.
16) Menyelenggarakan sosialisasi di bidang lingkungan hidup
17) Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional
18) Menyelenggarakan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS)
Badan
19) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
20) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic
21) Memberikan usul dan saran kepada atasan.
22) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
23) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan umum dan kepegawaian
sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh kepala badan. Adapun tugas-
tugas yang dimaksud yaitu :
1) Menyusun rencana kerja sekretariatan berdasarkan rencana strategis
dan rencana kerja Abadan
2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana
strategis dan rencana kerja badan
3) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan
4) Mempelajari menelaah peraturan prundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai
dengan bidang tugas.
5) Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
6) Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian
penyelenggara urusan kesekretariatan.
7) Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
8) Mengelola administrasi keuangan.
9) Mengelola administrasi umum.
10) Mengelola administrasi kepegawaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
11) Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang
perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan, umum, dan
kepegawaian.
12) Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan.
13) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic.
14) Memberikan usul dan saran kepada atasan
15) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertangguangjawaban pelaksanaan tugas.
16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi :
17) Penyiapanbahan bahan perumusan kebujakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan.
18) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggara tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian.
19) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat memiliki 3 Subbagian yang bertugas sebagai berikut :
a) Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan
Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara
terpadu di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Tugas-
tugas yang dimaksud antara lain sebagai berikut :
(1) Melakukan penyusunan rencana kerja subbagian
perencanaan, evaluasi dan pelaporan berdasarkan rencana
kerja secretariat
(2) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas
kepada bawahan.
(3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi
untuk menyusun rencana strategis, rencana kerja dan
penetapan kinerja badan.
(5) Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan
rencana strategis dan rencana kerja badan guna evaluasi dan
pelaporan.
(6) Melakukan evaluasi dan analisis hasil kerja guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja badan.
(7) Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan
rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD,dan
EKPPD Badan.
(8) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara
periodik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
(9) Memberikan usul dan saran kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
(10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b) Kepala sub bagian keuangan
Kepala sub bagian keuangan mempunyai tugas pengelolaan
administrasi keuangan, yang mempunyai tugas pengelolaan
administrasi keuangan, yang mempunyai tugas seperti di bawah ini:
(1) Melakukan penyusunan rencana kerja Subbagian keuangan
berdasarkan rencana kerja Sekretariat.
(2) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas
kepada bawahan.
(3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam
bentuk Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan
rencana strategis dan rencana kerja Badan.
(5) Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan
bendahara
(6) Menyiapkan bahan usukan perubahan anggaran.
(7) Menyiapkan bahan perhitungan anggaran.
(8) Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban
dan laporan keuangan.
(9) Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
(10)Melakukan pembayaran gaji pegawai.
(11)Melakukan penyiapan bahan penyusunan indicator dan
pengukuran kinerja bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan.
(12)Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic
(13)Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
(14)Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
paertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
(15)Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c) Kepala subbagian umum dan kepegawaian
Kepala subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian. Adapun tugas
yang dimiliki yaitu :
(1) Melakukan rencana kerja Subbagian umum dan kepegawaian
berdasarkan rencana kerja sekertariat.
(2) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
(3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program
kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Mengelola administrasi surat menyurat, peralatan dan
perlegkapan kantor, rumah tangga, dokumentasi dan informasi
hukum, kearsipan, dan perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
(5) Melakukan urusan rumah tangga, perjalanan dinas, hubungan
masyarakat dan protocol.
(6) Melakukan pengadaan, operasionalisasi dan pemeliharaan
perlengkapan dinas serta kendaraan dinas.
(7) Menyiapkan dan mengolah bahan rencana kebutuhan pegawai.
(8) Menyiapkan dan mengolah bahan usulan yang meliputi
pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian,
pension, kenaikan gaji berkala dan tunjangan.
(9) Menyiapkan usulan sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil.
(10)Mengelola data dan dokumentasi pegawai.
(11)Mengusulkan permohonan ijin dan tugas belajar.
(12)Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
(13)Memproses permohonan cuti, dan mengusulkan permohonan
kartu pegawai, kartu isteri/kartu suami, kartu tabungan
asuransi pension, kartu asuransi kesehatan dan tabungan
perumahan (BAPERTARUM)
(14)Menyiapkan dan memproses Daftar Penilaian Pelaksanan
Pekerjaan (DP3) Pegawai dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi
(LP2P)
(15)Memproses laporan perkawinan, izin perkawinan dan
perceraian.
(16)Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan /
tanda jasa dan sanksi.
(17)Menyiapkan bahan sumpah / janji Pegawai Negeri Sipil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
(18)Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai.
(19)Melakukan penyiapan bahan penyusunan indicator dan
pengukuran kinerja bidang umum dan kepegawaian.
(20)Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
(21)Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
(22)Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan hidup dan dokumen lingkungan hidup. Adapaun tugas-tugas
yang dimaksud yaitu :
1) Menyusunrencana kerja Bidang berdarsarkan rencana strategis dan
rencana kerja Badan.
2) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan
sesuai dengan bidang tugas.
4) Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
5) Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
6) Merumuskan kebijkan teknis di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
7) Merumuskan kebijakan teknis di bidang dokumen lingkungan hidup
8) Melaksanaan pendataan di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
9) Melaksanakan pemantauan di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
10) Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup
11) Melaksanakan koordinasi di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan hidup
12) Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup
13) Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di
bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
14) Melaksanakan sosialilsasi di bidang pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
15) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
16) Memberikan usul dan saran kepada atasan.
17) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
18) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi :
1) Kepala Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
meliputi inventarisasi sumber pencemaran lingkungan hidup, upaya
pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup,
kebijakan standar prosedur penetapan pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan. Adapun tugas yang
dimiliki yaitu :
a) Melakukan penyusunan rencana kerja Subbidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja
Bidang.
b) Memberi petunjuk, rahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan
c) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk yeknis program
kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
d) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di
bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
e) Melakukan pendataan sumber-sumber pencemaran lingkungan
hidup.
f) Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3).
g) Memproses izin pengumpulan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) pada skala kota kecuali minyak pelumas/ oli
bekas.
h) Melakukan pengawasan penanggulangan kecelakaan
pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
i) Memproses izin lokasi pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan izin penyimpanan sementara limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) di industry atau suatu kegiatan
usaha.
j) Melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
k) Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran
lingkungan hidup.
l) Melakukan analisa dan evaluasi pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
m) Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap penerapan
baku mutu lingkungan.
n) Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pengendalian
pencemaran lingkungan hidup.
o) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
p) Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
q) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup
Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, di bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dokumen lingkungan hidup, meliputi informasi tentang lingkungan
hidup, neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup, penerapan
kajian dampak lingkungan yang terkait dengan upaya pelaksanaan
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Adapun tugas yang dimiliki
yaitu:
a) Melakukan penyusunan rencana kerja Subbidang Dokumen
Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja Bidang.
b) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program
kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
d) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di
bidang Dokumen Lingkungan Hidup.
e) Melakukan pendataan di bidang lingkungan hidup.
f) Melakukan pengolahan data di bidang lingkungan hidup.
g) Memberikan pelayanan informasi dan fasilitas di bidang
lingkungan hidup.
h) Melakukan penyusunan Neraca Sumber Daya Alam dan
lingkungan hidup.
i) Melakukan penyiapan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang dokumen lingkungan hidup.
j) Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang dokumen
lingkungan hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
k) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
l) Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas. Melaporkan hasil pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
m) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta
Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta, terdiri dari :
a. Kepala
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
2) Sub bagian Keuangan;
3) Sub bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi :
1) Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup;
2) Sub bidang Dokumen Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup dan Konservasi
Sumber Daya Alam, membawahi :
1) Sub bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup;
2) Sub bidang Konservasi Sumber Daya Alam.
e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas, membawahi :
1) Sub bidang Kepatuhan Hukum;
2) Sub bidang Pengembangan Kapasitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
7. Permasalahan Lingkungan Hidup di Surakarta
Dalam menjalankan program kerjanya, Badan Lingkungan Hidup tidak
menutup adanya permasalahan-permasalahan yang timbul seperti :
a. Menurunnya kualitas lingkungan akibat pencemaran (air, udara, dan tanah)
serta berkurangnya ruang terbuka hijau di perkotaan.
b. Secara periodik setiap tahun, umumnya kadar polutan cenderung
meningkat.
c. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap uapaya pengelolaan
lingkungan hidup karena rendahnya tingkat pendidikan.
d. Rendahnya efektifitas penerapan rekomendasi AMDAL sebagai alat
pencegahan terjadinya dampak lingkungan.
e. Kurangnya kemampuan ahli teknologi untuk mendukung upaya
rehabilitasi lahan konservasi tanah, produksi yang bersih atau ramah
lingkungan, dan pengelolaan linbah industry maupun domestik.
C. Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)
1. Sejarah Singkat
Berangkat dari kesamaan visi misi yang diemban, serta didorong oleh
keprihatinan terhadap persoalan lingkungan hidup yang senantiasa diabaikan
dalam berbagai pertimbangan kebijakan pembangunan, mengilhami beberapa
aktivis lingkungan hidup untuk membentuk sebuah forum yang dapat
mempersatukan perjuangan gerakan lingkungan hidup di Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tanggal 19 September 1986, diadakan pertemuan dengan bentuk
dialog mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut
adalah kebutuhan bersama akan wadah yang dapat mempermudah koordinasi,
sharing informasi guna pelestarian lingkungan yang berpihak kepada rakyat.
Dan atas kesepakatan itu pula, WALHI Forda DIY terbentuk. Dan atas
persetujuan WALHI Nasional, maka WALHI DIY secara resmi menjadi forum
daerah untuk Daerah Istimewa Yogyakarta untuk wilayah kerja Jateng – DIY.
WALHI DIY merupakan satu forum daerah WALHI yang ada 23
Propinsi di Indonesia. WALHI DIY adalah sebuah jaringan yang mengikat
dengan fokus kegiatan pada advokasi lingkungan hidup beranggotakan
organiasasi non pemerintah, kelompok pencinta alam dan organiasi rakyat.
Berdiri atas kesepakatan bersama 20 lembaga karena adanya kesamaan visi
dan misi dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup berdimensi
kerakyatan.
Latar belakang berdirinya WALHI DI Yogyakarta adalah karena
adanya keprihatinan sejumlah aktifis LSM, dan KPA terhadap permasalahan
lingkungan hidup yang tidak menjadi prioritas dalam kebijakan-kebijakan
pembangunan di Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya.
Menurut Budi Wahyuni, kesadaran para aktivitis lingkungan hidup di
Yogjakarta, berkembang bersama dengan diresponnya kebutuhan akan
keberadaan forum daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di
Sekertariat Nasional Jakarta. Tahun 1986, untuk pertama kali Sri Kusniyanti
ditunjuk menjadi penanggungjawab untuk region Yogyakarta-Jawa Tengah.
Tahun 1989, Budi Wahyuni menggantikan Sri Kusniyanti. Kali ini Budi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Wahyuni tidak bekerja sendiri, karena ada kelompok kerja daerah yang
dibentuk untuk membantu koordinasi dan kerja-kerja advokasi lingkungan
yang dikerjakan di sekertariat nasional WALHI. Forum daerah Walhi
Yogyakarta baru terbentuk pada tahun 1992, dengan Nur Ismanto, Nur Hidayat
dan Budi Wahyuni sebagai presidium forum tersebut untuk pertama kalinya.
Terkait perubahan struktur kepengurusan dari presidium ke eksekutif
daerah, Bima Widjajaputra menguraikan bahwa hal ini didasarkan pada
perubahan yang tertuang dalam statuta WALHI nasional. Uniknya, menurut
Bima, disamping berpedoman pada statuta WALHI nasional, di dalam kinerja
WALHI Yogyakarta juga ikut diinisiasi tersusunnya statuta lokal, untuk
memberikan landasan prinsipil bagi kekhasan proses belajar dan dinamika
berorganisasi di Yogyakarta yang berbeda dengan dinamika yang diatur dalam
statuta (Anggaran dasar suatu organisasi) nasional.
Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan
hidup merupakan tanggung jawab bersama, maka dalam keorganisasian
WALHI muncul pemikiran baru untuk melibatkan masyarakat luas dalam
gerakan advokasi lingkungan yang selama ini dilakukan. Melibatkan
masyarakat luas berarti pula merubah image eksklusif WALHI menjadi lebih
cair sebagai organisasi publik. Momentum inilah yang kemudian mendorong
didirikannya Sahabat Lingkungan (Shalink) pada tanggal 3 Desember 2004
sebagai wadah individu dari berbagai spesifikasi keilmuan, profesi dan
golongan untuk melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan.
Saat ini dengan format eksekutif daerah, kepengurusan WALHI Yogyakarta
periode 2005-2008 didukung oleh bidang kerja investigasi dan respon isue,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
data base, kampanye dan penggalangan sumber daya, serta administrasi dan
keuangan. WALHI Yogyakarta bekerja melakukan advokasi lingkungan hidup
terhadap kebijakan pemerintah terkait tambang, energi, hutan, tata ruang,
lingkungan perkotaan, ketahanan pangan, agraria, sumber daya air dan
pengelolaan bencana. Advokasi ini disatu sisi sasarannya, adalah pembuat
kebijakan, pemilik modal dan kelompok-kelompok lain yang berpotensi
merusak lingkungan hidup, serta masyarakat luas disisi lain guna mendorong
terbangun partisipasi dan daulat publik dalam pengelolaan sumber daya alam
secara adil dan berkelanjutan. WALHI DIY beralamatkan di Jl Nyi Pembayun
No. 14, Karang Samalo, Kota Gede, Yogyakarta , tlp. 0274 - 378 631, 0818 –
277178, email [email protected], [email protected], [email protected],
dan websitenya www.walhi-jogja.or.id.
2. Visi Misi dan Tujuan
a. Visi :
Keadilan Lingkungan Hidup Adalah Hak Kita Semua
b. Misi dan Prinsip :
1) WALHI Yogyakarta Adalah Organisasi Publik Lingkungan Yang
Berjuang dan Membela Masyarakat Korban Lingkungan Hidup.
2) WALHI Yogyakarta Menjujung Transparansi dan akutabilitas
Kelembagaan.
3) WALHI Yogyakarta Menjujung Tinggi Peran Perempuan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4) WALHI Yogyakarta Mendorong Gerakan Sosial Lingkungan Hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
5) WALHI Yogyakarta Mendorong Lahirnya Kebijakan-Kebijakan Pro
lingkungan dan rakyat.
c. Tujuan :
Terwujudnya Keadilan dan Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan Hidup yang
Sehat dan Berkelanjutan.
3. Status Organisasi
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta
merupakan forum Ornop, Kelompok Pencinta Alam dan Organisasi rakyat
yang bidang kegiatannya pada advokasi pengelolaan SDA dan lingkungan
dengan lingkup Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya.
4. Tujuan Organisasi
Tujuan WALHI DI Yogyakarta adalah mensinergiskan upaya-upaya
advokasi lingkungan hidup. WALHI DIY adalah gerakan lingkungan hidup
untuk meningkatkan pengawasan masyarakat sipil terhadap penyelenggaraan
kekuasaan pemerintah daerah, maupun negara. WALHI sebagai wahana untuk
memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas
kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Pengadilan yang bersih dan
independen serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih untuk
mendorong pengelolaan yang berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.
Sasaran dari gerakan advokasi lingkungan hidup WALHI adalah membuat
kebijakan dalam pengambil keputusan, pemilik modal, dan kelompok-
kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
5. Kegiatan tiga tahun terakhir
a. Pelatihan Managemen Organinasi untuk peningkatan kapasitas anggota
WALHI DIY, 2000
b. Kampanye anti revolusi hijau, 2000
c. Peringatan Hari Bumi 2000 – 2002
d. Advokasi perlindungan sempadan sungai-sungai di DIY, 2000
e. Pemberdayaan masyarakat sipil Pantai Selatan untuk pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan, 2000 – sekarang
f. Peningkatan kapasitas Organisasi Rakyat (Forum Rakyat) Gunung Kidul,
dan SeTAM, 1998 – 2001
g. Peningkatan kapasitas masyarakat dan advokasi untuk manajemen bencana
Banjir Kebumen dan longsor Purworejo dan Kulonprogo, Gunungkidul,
2000
h. Komisi tidak tetap AMDAL DIY, sampai sekarang
i. Studi analisis dan advokasi kebijakan transportasi DIY, 1999 – 2001
j. Studi analisis dan advokasi tata kota DI Yogyakarta, 1998 – 2000
k. Studi analisis dan advokasi kawasan konservasi dan pemanfaatannya, 1998
l. Tim inti pembahas Rencana Umum Tata Ruang Propinsi DIY, Kabupaten
dan Kota Madya, sampai sekarang
m. Penyadaran masyarakat pada peringatan hari air internasional, 2001
n. Studi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Propinsi DI Yogyakarta,
2001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
o. Pengorganisasian kelompok masyarakat di 7 kawasan penting di DI
Yogyakarta, 2001
p. Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001
q. Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman
Nasional, 2002
r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002
s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07
6. Kampanye yang dilakukan WALHI
a. Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk
dan media-media populer yang bisa berinteraksi langsung dengan daya
pikir seluruh masyarakat Yogyakarta. Misalnya pembuatan buletin/
majalah, pembuatan buku, kampanye jurnalis peduli lingkungan di
Yogyakarta serta membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan
seluruh media massa, cetak maupun elektronik yang lebih erat dan
berkelanjutan.
b. Membangun kritikal mess yang kuat sebagai pusat pendidikan dan
pelatihan lingkungan hidup bagi publik. Penguatan kapasitas publik atau
pendidikan kritis bagi rakyat merupakan salah satu cara terbaik dalam
upaya mencapai keberhasilan advokasi lingkungan. Apalagi Yogyakarta
yang merupakan kota pelajar akan sangat baik untuk menumbuh
kembangkan pendidikan kritis dan kapasitas intelektual berkaitan dengan
lingkungan hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
c. Beberapa agendanya yakni penguatan WALHI Institute sebagai wadah
pendidikan ilmiah lingkungan hidup. Kedua, pelatihan jurnalisme
lingkungan bagi jurnalis di Yogyakarta. Ketiga, menciptakan sekolah-
sekolah lingkungan informal di masyarakat, khususnya di organisasi
rakyat. Selanjutnya, pelatihan dan pendidikan lingkungan bagi anak-anak
di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga menegah atas. Kemudian,
mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta
untuk melakukan kuliah umum berkaitan dengan lingkungan hidup dan
kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup.
d. Local fundraising melalui penggalangan dana publik lingkungan (kedai
hijau dan percetakan pustaka hijau). Local fundraising di fungsikan
sebagai bagian dari proses pembiayaan advokasi kelembagaan WALHI
Yogyakarta secara sustainable. Kedai hijau menjadi pilihan karena kedai
di harapkan bisa menjadi tempat berkumpulkan para aktivis
lingkungan atau publik yang secara luas diskusi terkait persoalan
lingkungan. Kedai hijau selain menjadi pusat ajang komunikasi, diskusi
juga menyediakan fasilitas hot spot dan tool kit untuk pertemuan, seperti,
papan, LCD, Plano, spidol dan tempat yang nyaman. Selain pada itu
penyediaan makanan dan minuman tradisional menjadi ciri khas kedai
hijau. Sedangkan percetakan hijau di dorong untuk membantu proses
kampanye publik lingkungan, dimana di setiap kegiatan ataupun program
selalu erat dengan percetakan, sehingga percetakan bisa di kelola oleh
WALHI Yogyakarta sebagai bagian dari proses kampanye lingkungan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
penguatan penggalangan dana publik untuk lingkungan, yang di hasilkan
dari percetakan.
D. Departemen Lingkungan Astralia
1. ‘Say NO to Plastic Bags' Campaign
Australia menggunakan lebih dari 10 juta kantong plastik per hari.
Kantong plastik digunakan rata-rata hanya 5 menit, namun dapat berlangsung
hingga 1.000 tahun untuk terurai di lingkungan.
Hampir setengah dari tas kantong plastik yang diberikan oleh non-
supermarket pengecer seperti agen koran, toko diskon, apotik, toko buah dan
sayuran, toko minuman dibawa pulang. Dampak dari kantong plastik yang
terkumpul dapat melumpuhkan dan membunuh ribuan mamalia laut dan
burung laut di seluruh dunia setiap tahun. Ketika binatang itu mati dan
membusuk, kantong plastik bebas lagi untuk mengulangi siklus mematikan.
Produksi kantong plastik untuk sekitar 20.000 ton polimer plastik berasal
dari sumber daya tak terbarukan. Sementara kantong plastik yang dapat didaur
ulang hanya sebagian kecil dari kantong plastik dikumpulkan dan diproses
untuk daur ulang.
Sampah plastik menempati kategori yang paling umum di Australia
selama 20 tahun terakhir. Paling umum barang-barang konsumen termasuk tas
plastik, bungkus permen, tutup botol dan wadah minuman.
Pada tahun 2002, The Environment Protection and Heritage Council
(EPHC), terdiri dari Australia, Pemerintah Negara dan Menteri Wilayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Lingkungan Hidup, menyetujui pendekatan nasional untuk mengurangi
penggunaan kantong plastik ringan.
Mereka memutuskan bahwa Praktek Kode Nasional untuk pengelolaan ringan
kantong plastik yang diperlukan, dengan tingkat partisipasi 90% untuk
supermarket / rantai pengecer dan 25% untuk pengecer yang lebih kecil.
EPHC mengatur pengurangan dan daur ulang untuk supermarket besar -
jumlah tas plastik yang dikeluarkan oleh supermarket harus sebesar 25% pada
akhir 2004 dan 50% pada akhir 2005. Tingkat daur ulang 15% (melalui koleksi
dalam toko) juga ditetapkan untuk akhir tahun 2005.
Pada akhir 2005, Supermarket mencapai pengurangan 41% dalam
penggunaan kantong plastik. Secara keseluruhan, pengurangan sebesar 34%
2002-2005 disimpan 2 miliar kantong plastik dari yang diproduksi. Departemen
Australia berlamatkan di Canberra ACT 2601 Australia, tlp. +61 2 6274 1111 /
02 6274 1111, email [email protected].
Melalui kampanye „Say NO to Plastic Bags', di Australia bekerja sama
dengan Pemerintah Australia, Australian Retailers Association, Stockland
Shopping Centres dan banyak retailer yang telah membantu mengurangi
penggunaan kantong plastik di Australia.
Kampanye yang dilakukan dalam bentuk :
a. Poster
Media poster dapat didownload di website http://www.noplasticbags. org.au
dalam ukuran A4 dan A3. Sehingga bisa di sebarluaskan secara digital.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
b. Sosialisasi langsung
Mendorong masyarakat untuk membawa tas kantong sendiri atau membeli tas
kantong yang dapat di daur ulang.
c. Reusable bags
Tas yang dapat di daur ulang dan tas yang dapat digunakan berulang-ulang
dalam jangka yang lama.
E. Analisis Swot
Setelah melihat sekilas data-data dari diatas, kita dan bisa membuat
analisis SWOT-nya. SWOT kependekan dari Streght, Weakness, Opportunity, &
Threat adalah salah satu cara untuk menganalisis potensi suatu produk dan
membandingkannya dengan competitor. Dalam hal ini produknya adalah
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, dan kompetitornya atau lebih
tepatnya komparasi (pembandingnya). Setiap badan instansi pasti memiliki
kekuatan (streght), kelemahan (weakness), Kesempatan (opportunity) dan
ancaman (threat) sendiri-sendiri, dan kesemuannya itu bisa dikumpulkan dan
dianalisa sehingga layanan dan penyajian informasi lingkungan hidup bisa
ditingkatkan, kelemahan bisa diredam, kesempatan bisa dikembangkan dan setiap
ancaman bisa diminimalisir. Analisis SWOT bisa dibuat dengan menggunakan
tabel. Dari tabel tersebut kita bisa membandingkan secara langsung masing-
masing SWOT. Berikut ini adalah tabel analisis SWOT :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tabel Analisis Swot
PEMBANDING KLH Republik
Indonesia
BLH Kota Surakarta WALHI DIY Departemen
Lingkungan
Australia
Strenght
(Kekuatan)
Pemerintah membuat
program dan
menjalankan program
tersebut secara continue
Memiliki pos anggaran
untuk menjalankan
program kampanye
Di dukung langsung oleh
pemerintah sehingga
kampanye dapat
berlangsung secara
continue.
Memiliki anggaran untuk
melakukan kampanye
Sosialisasi dilakukan
secara langsung pada
masyarakat melalui :
kampanye, buletin,
spanduk,stiker, kaos, dll
Memiliki divisi khusus
yaitu SHALINK (Sahabat
Lingkungan) untuk
memberikan informasi
Di dukung
langsung oleh
pemerintah
sehingga
kampanye
dapat
berlangsung
secara
continue.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Memiliki program
khusus untuk
pencegahan kerusakan
lingkungan, pemulihan
kerusakan lingkungan,
antisipasi kerusakan
lingkungan
Ditunjang dengan
fasilitas yang memadai
untuk penyebarluasan
informasi lingkungan,
seperti : perpustakaan,
infrastruktur , dan
Memiliki program khusus
untuk pencegahan
kerusakan lingkungan,
pemulihan kerusakan
lingkungan, antisipasi
kerusakan lingkungan
Ditunjang dengan fasilitas
yang memadai untuk
penyebarluasan informasi
lingkungan, seperti :
perpustakaan dan
infrastruktur
tentang lingkungan
khususnya pada anak usia
sekolah
Berbasis anggota yang
tersebar di 25 propinsi
Memiliki
anggaran untuk
melakukan
kampanye
Ditunjang
dengan fasilitas
yang memadai
untuk
penyebarluasan
informasi
lingkungan
Karakteristik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
website.
masyarakat
Australia yang
peduli akan
lingkungan
tinggi
Weaknes
(Kelemahan)
Dana pembuatan
kampanye besar
Tidak semua masyarakat
dapat menangkap pesan
atau informasi kampanye
yang disampaikan
Dana pembuatan
kampanye besar
Sosialisasi hanya
dijangkau sekelompok
masyarakat
Tidak bisa
mengakses/ menerima
dana dari pemerintah
Sulit mendapat data dari
pemerintah untuk
mendokumentasikan
Lingkup kerja
yang luas
sehingga
kurang fokus
mengantisipasi
fenomena
kantong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Sosialisasi hanya
dijangkau sekelompok
masyarakat
Sosialisasi yang diberikan
kepada masyarakat masih
kurang terlihat
realisasinya
Lingkup kerja yang luas
sehingga kurang fokus
mengantisipasi
fenomena kantong
plastik
seluruh grafik
peningkatan laju
kerusakan ekologis
plastik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Opportunity
(Kesempatan)
Meningkatkan
kesadaran akan
kepedulian terhadap
lingkungan hidup
Banyak mengadakan
workshop tentang
dampak plastik yang
sangat berbahaya dalam
kelangsungan hidup
manusia.
Bekerjasama dengan
berbagai retailler untuk
Meningkatkan kesadaran
akan kepedulian
terhadap lingkungan
hidup
Banyak mengadakan
seminar tentang dampak
plastik yang sangat
berbahaya dalam
kelangsungan hidup
manusia.
Melakukan lebih banyak
kampanye dan sosialisasi
WALHI menjadi
organisasi yang mandiri
dan berkelanjutan karena
tersebar diberbagai
propinsi dan mampu
memberikan info yang
akurat pada masyarakat
Banyak menjalin
kerjasama dengan
lembaga nasional
maupun internasional
Meningkatkan
kesadaran
akan
kepedulian
terhadap
lingkungan
hidup
Menjalin
kerjasama
dengan
Perusahaan
untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
menekan jumlah
kantong plastik yang
beredar di Indonesia
baik secara langsung
maupun interaktif
memproduksi
produk yang
ramah
lingkungan
atau
mengurangi
plastik dalam
proses
packaging
dalam sebuah
produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
F. USP (Unique Selling Preposition)
Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan
produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga
merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan
produk tersebut. (M. Suyanto, 2004, 116)
Untuk bisa menjual produk supaya bisa laris dipasaran atau paling tidak
bisa dikenal dengan baik dipasaran, selain dengan melakukan positioning yang
tepat adalah dengan menemukan USP dari produk tersebut. USP ( Unique Selling
Preposition ) adalah sesuatu hal/ kelebihan/ keunggulan dari suatu produk yang
dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu
pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP tidak selalu sesuatu
yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, USP bisa merupakan sesuatu
yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan
ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu
produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling tidak lain daripada yang
lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience.
Sejauh ini penulis mengamati bahwa kampanye minimalkan penggunaan
kantong plastik masih kurang diberitahukan secara luas dan kurangnya
penyuluhan maupun tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk berpartisipasi
dalam menyikapi hal tersebut. Keunikan dari kampanye ini terletak pada
merchandise tas lipat dan tas rompi sebagai pengganti kantong plastik yang di
desain khusus, multifungsi, praktis, dan bisa jga digunakan sebagai fashion.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
G. Positioning
Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan memasarkan “produk”
kepedulian lingkungan di kota Solo yang berperan dan bertanggung jawab dalam
hal ini adalah Kementrian Lingkungan Hidup sebagai pembuat program
kampanye dan Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta sebagai pelaksanan
kampanye.
Mengacu pada fakta yang ada dilapangan, media informasi yang akan
dihasilkan juga harus didukung dengan adanya pengenalan (awarrenes). Hal ini
berdasarkan fakta bahwa kebanyakan masyarakat belum mengetahui akan dampak
dari sampah plastik yang tidak bisa di daur ulang di Kota Solo. Hal tersebut juga
dapat dilihat dari pusat perbelanjaan dan toko hanya sebagian kecil yang ikut
berpartisipasi dalam rangka menjaga lingkungan.
Dalam perancangan Kampanye Minimalkan Kantong Plastik, selain
merancang tentang informasi dampak plastik bagi lingkunagn di kota Solo juga
akan memperhatikan konsep periklanan dengan teknik positioning , yaitu dengan
memposisikan Kampanye Minimalkan Kantong Plastik sebagai gaya hidup atau
lifestyle.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
BAB IV
KONSEP KREATIF PERANCANGAN
DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan
Perancangan media komunikasi visual dapat diartikan sebagai proses
pengejawantahan sebuah konsep pemikiran dalam menciptakan suatu bentuk
media yang mengandung kaidah guna, rasa, nilai artistik yang dituangkan dalam
bentuk visual yang komunikatif dari wujud termaksud. Dalam sebuah
perancangan komunikasi visual idealisme estetis dari perancang memegang
peranan penting untuk mendefinisikan pesan menjadi bentuk yang nyata –
tangible sehingga dapat mudah dimengerti bagi target audiensnya.
Terdapat dua variable penting dalam perancangan komunikasi visual yang
harus dipegang teguh oleh setiap perancang untuk mendapatkan sebuah produk
yang efektif sekaligus estetis:
1. Asas Fungsi:
Asas fungsi merupakan hal terpenting dalam proses perancangan. Sebuah
produk komunikasi visual bukanlah produk yang berpusat pada diri
perancangnya, melainkan pada khalayak umum yang kemudian disebut sebagai
target audiens. Selama produk rancangan tidak memiliki fungsi bagi target
audiensnya, maka produk rancangan tersebut dapat dikatakan sebagai produk
yang gagal. Dalam hal perancangan komunikasi visual, produk yang dihasilkan
dari sebuah rancangan harus memiliki fungsi komunikatif, sehingga pesan yang
akan disampaikan kepada target audiens dapat diterima dengan jelas.
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
2. Asas Bentuk Estetis:
Asas bentuk estetika dapat diartikan sebagai pengejawantahan dari idealis
perancang. Tanpa bentuk estetis yang baik, maka produk komunikasi visual
tidak akan berhasil menarik perhatian bagi para target audiensnya.
Kedua asas tersebut diatas diharapkan saling membatasi ruang pikir perancang
untuk mendapatkan konsep yang kemudian akan dituangkan dalam proses
perancangan komunikasi visual.
Mengacu pada uraian singkat diatas, maka konsep perancangan
kampanye minimalkan penggunaan kantong plastik harus memperhatikan
beberapa hal yang berhubungan dengan target audiensnya. Prinsip utama dalam
perancangan ini yaitu menggabungkan dua aspek yaitu estetika dan fungsi dari
konsep kreatif dan media yang digunakan. Produk rancangan komunikasi
visual dari kampanye ini bertujuan untuk memberikan informasi (pesan)
sekaligus awarness mengenai dampak plastik yang dapat merusak bumi
khususnya kota Solo. Oleh sebab itu, faktor informasi memiliki bobot lebih
tanpa mengesampingkan aspek estetika dari produk kampanye yang dihasilkan,
sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh target audiensnya
Kampanye Minimalkan penggunaan kantong plastik dianggap penting
dan mendesak karena keadaan lingkungan yang semakin memprihatinkan
sehingga diperlukan publikasi lebih untuk mendapatkan awareness dari
masyarakat. Pengenalan akan gaya hidup peduli lingkungan dan go green
sebagai upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup untuk masyarakat kota
Solo, yang di zaman sekarang ini tingkat kepedulian akan lingkungan masih
rendah, akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
ancaman plastik. Untuk itulah diperlukan sebuah strategi yang tepat untuk
memperkenalkan kampanye meminimalkan penggunaan kantong plastik di
masyarakat.
Perancangan kampanye minimalkan penggunaan kantong plastik ini
merupakan sebuah proses dari sebuah integrated campaign, yaitu kampanye
terpadu yang terstruktur baik dalam strategi maupun media promosi dalam
upaya memperkenalkan, membangun awareness serta upaya meningkatkan
kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya menjaga lingkungan, yang
menjadi tujuan dari progam kampanye ini agar lebih terarah dan terstruktur.
Sehingga untuk ke depannya perkembangan keberhasilan kampanye dapat
dikontrol dengan baik.
Langkah awal perancangan adalah melakukan riset mengenai plastik dan
dampaknya bagi kehidupan manusia. Setelah itu menganalisis data yang telah
diperoleh untuk membuat perencanaan perancangan karya yang akan dibuat,
agar sesuai dengan keadaan yang terjadi. Setelah itu melakukan observasi
tentang program Badan Lingkungan Hidup kota Surakarta untuk mengetahui
media apa saja yang digunakan, sehingga memudahkan menemukan media
yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan yang menjadi tujuan dari
kampanye tersebut.
Dengan melakukan survey dan mencermati data yang ada, dapat
ditentukan siapa target audience yang dirasa cocok untuk kampanye tersebut.
Dengan ditentukannya target audience dari kampanye Meminimalkan
Penggunaan Kantong Plastik, yaitu penduduk usia produktif, maka pesan
komunikasi akan disampaikan melalui konsep kreatif yang sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
target audience kampanye sehingga kampanye tentunya akan berdampak
efektif sesuai tujuan perancangan.
Setelah analisis selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah
menetukan tindakan. Dalam hal ini adalah kampanye Minimalkan Penggunaan
Kantong Plastik yang akan menggunakan beberapa tahap dalam kurun waktu
satu tahun serta melalui pemilihan media yang efektif untuk menginformasikan
kepada target audience program-program yang dilakukan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup sebagai tempat dicanangkannya program kampanye.
Setelah semua tahapan terlaksana dengan baik, langkah selanjutnya
adalah menganalisis kampanye yang telah berlangsung. Ini dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan kampanye. Sehingga dapat dianalisis lagi
untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat diambil.
Bila ditampilkan dalam bagan, perencanaan strategi dalam upaya
mempublikasikan Kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik akan
tampak seperti berikut.
B. Konsep Kreatif
Menurut kamus istilah periklanan, “kreatif atau creative” didefinisikan
sebagai karya kreatif yang merupakan hasil pengolahan atau pelaksanaan konsep
iklan, dapat berupa teks (kata-kata) atau gambar. Strategi atau konsep kreatif
Pengumpulan
Data Analisis
Data Tindakan Evaluasi
Bagan 1 . Alur Tahapan kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
merupakan suatu cara untuk menyusun dan merancang suatu promosi agar
memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjol dibanding perancangan lain yang
serupa. Ciri khas perancangan kampanye ini adalah dengan menggunakan media-
media yang dapat dipahami target. Konsep Perancangan kampanye Minimalkan
Penggunaan Kantong Plastik ini adalah black campaign sehingga akan
mengekspos dampak-dampak negatif dari kantong plastik, lebih mengarah pada
gaya desain yang informatif, komunikatif dan simpel sehingga target audiens yang
merupakan penduduk usia produktif dengan rentang usia 21 hingga 40 tahun
dapat memahami gaya desain yang dirancang.
Dalam perancangan media kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik, selain memberikan informasi mengenai dampak dari plastik juga akan
memperhatikan konsep periklanan dengan cara :
1. Menciptakan awarness kepada masyarakat melalui kampanye Meminimalkan
Penggunaan Kantong Plastik mengenai fenomena dampak plastik yang sangat
berbahaya untuk kelangsungan makhluk hidup.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat kota Solo mengenai pentingnya
mengurangi pemakaian kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menggunakan daya tarik visual serta media yang tepat agar sasaran dapat
langsung memahami informasi yang hendak diberikan
Dalam hal penggunaan teks (headline, sub hedline, bodycopy),
perancangan media kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik
menggunakan teks bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pemakaian teks
bahasa Indonesia dimaksud agar mudah dipahami dan disesuaikan dengan target
yang akan dibidik yaitu masyarakat lokal kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
C. Standar Visual
Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang
berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada
perancangan media kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik. Standar
visual tersebut meliputi :
1. Logo
Logo kampanye yang akan ditampilkan adalah untuk mewakili identitas dari
kampanye yang akan dilangsungkan. Logo ini merupakan brand image yang
berusaha dimunculkan. Bentuk logo yang digunakan dalam kampanye ini
terdiri dari dua komponen, yaitu teks dan gambar. Secara umum bentuk ini
menyerupai gambar kantong plastik. Logo yang digunakan dalam kampanye
ini di desain secara sederhana agar mudah diingat dan dipahami oleh target
audien, khususnya wanita. Logo ini memiliki warna dasar merah mampu
menimbulkan respon psikologis Kuat, berani, percaya diri, gairah. Secara
Umum bentuk dasar logo menyerupai gambar kantong plastik atau yang sering
disebut kresek dalam bahasa jawa.
Logo kampanye tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
a. Gambar siluet kantong plastik/kresek, gambar tersebut memiliki makna
agar semua orang, khususnya target audiens menjauhi atau meminimalisir
penggunaan kresek. Selain itu logo ini juga memiliki makna persuasif
untuk mengajak semua orang untuk tidak menggunakan kantong plastik.
b. Logotype atau bentuk logo yang berupa huruf atau tulisan “ANTI
KRESEK” menggunakan huruf Arial Black jenis font sans serif, yang
memiliki bentuk sederhana, jelas, tebal, dan jelas sehingga cocok untuk
digunakan. Logotype ini merupakan penegasan dari kampanye yang akan
disampaikan.
a. Graphic Standart Manual
1) Konfigurasi
2) Tipografi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Font : Arial Black
Ukuran : 36 Point
3) Color Guide
4) Grid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
5) Skala
Contoh aplikasi penempatan logo :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
2. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam
wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi
dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai
tema dalam upaya mendukung headline. Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi
adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan
merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Maka dari itu
ilustrasi harus relevan dengan produk yang ditawarkan dan mampu “berbicara”
walau hanya dengan sekilas pandang. Ilustrasi yang digunakan dalam
kampanye ini adalah :
a. Pesawat terbang yang menjelaskan tentang berat sampah kantong plastik
per hari sama dengan berat 16 pesawat boeing 747.
b. Kantong plastik yang menjelaskan tentang rata-rata pemakaian kantong
plastik di Indonesia mencapai 700 kantong plastik/Tahun.
c. kura-kura yang menjelaskan tentang dampak dari kantong plastik
membunuh 100.000 hewan laut tiap tahun.
3. Teks (headline, sub headline, bodycopy dan slogan)
a. Headline
Headline merupakan penarik perhatian yang utama dalam menggugah
kesadaran audiens. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi,
terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah
pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap
perhatian utama (eye catcher). Kegiatan kampanye ini menggunakan jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
headline yang disesuaikan dengan tujuan informasi atau pesan, sasaran,
serta media informasi yang digunakan. Tujuan awal dari kegiatan kampanye
adalah memberikan informasi bahaya plastik bagi masyarakat kota
Surakarta. Maka headline yang akan digunakan adalah jenis headline yang
bersifat informatif, antara lain adalah Couriousity or Provocative Headline
yaitu headline yang mengundang keingintahuan serta ketertarikan
konsumen atau audiens. Agar lebih relevan, penempatan headline
disesuaikan dengan media yang digunakan serta siapa target audiensnya.
Headline terdapat pada poster kampanye yaitu fakta-fakta kantong plastik.
b. Body copy (body text)
Body copy atau juga disebut body text adalah penjelasan tentang suatu
produk atau perusahaan serta memberitahukan secara detail tentang apa yang
dijual (ditawarkan). Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide
atau tema sentral yang berada pada headline, sehingga penggunaan body copy
akan lebih memperjelas headline. Dalam hal ini Body copy terdapat pada
setiap poster kampanye yang berfungsi sebagai pemaparan informasi secara
lebih detail mengenai fenomena dampak dari ketergantungan penggunaan
plastic dalam kehidupan sehari-hari.
4. Typografi (huruf)
Typografi merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan
ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan
menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Penggunaan unsur huruf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
dalam perancangan media kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong
Plastik ini adalah mutlak. Pemilihan jenis huruf untuk digunakan dalam sebuah
media informasi harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan
karakter jenis huruf. Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam
memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca
(legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam
penulisan headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat
keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama
akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya.
Berikut adalah contoh jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan :
a. Arial Black
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; : ‘ “
b. Avenir
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; : ‘ “
5. Warna
Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap
mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna
disesuaikan dengan citra yang akan dibangun dan karakteristik produk yang
ditawarkan. Dalam perancangan kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik menggunakan warna gelap dan terang. Sebagian isi media menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
warna merah, hitam dan putih tidak terlalu bermacam-macam, sehingga
tampilan visualnya terlihat seirama dengan tingkat perpaduan warna yang
minimalis. Warna hitam merah dan putih dirasakan sangat kontras sehingga
lebih menarik perhatian dan mudah diingat.
Gambar IV.C.4.a: Kombinasi Warna yang akan dipakai
6. Layout
Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi, (Nuradi dkk,
1996:181). Pada layout unsur ketetapan sangat diperhitungkan baik teks dan
illustrasi sudah dibuat rapi, lengkap dengan hasil setting.
Perencanaan layout bertujuan menempatkan unsurr-unsur pendukung iklan
sehingga tercapai penyebaran yang enak dilihat sesuai dengan karakter dan
kebutuhan media yang digunakan. Layout yang digunakan dalam kampanye ini
adalah tekstur dari kantong plastik hitam.
D. Pemilihan Media
Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu
pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini
pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju
yaitu masyarakat kota Surakarta untuk golongan menengah keatas. Unsur relevan
dan efektif harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses
pemilihan media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
media informasi kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik adalah
sebagai berikut:
1. Media Cetak
Media cetak yang dimaksudkan disini adalah segala jenis media yang proses
reproduksinya menggunakan proses cetak. Media yang akan dibuat dengan
menggunakan media cetak antara lain :
a. Poster
b. Poster Event
c. Brosur
d. Backdrop
e. X- Banner
f. Baliho
g. Iklan Majalah
Media-media tersebut merupakan pendukung kampanye Minimalkan
Penggunaan Knatong Plastik di Surakarta. Dalam penggunaannya, media yang
menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara langsung kepada target yang
disasarnya, sehingga kegiatan kampanye tersebut akan menjadi lebih efektif
dan efisien dalam membidik sasarannya.
2. Media Merchandise
Merchandise merupakan suatu media promosi yang biasanya diberikan secara
cuma-cuma atau gratis kepada target audiens. Merchandise berfungsi untuk
memberikan kesan mendalam pada suatu perancangan agar tidak mudah
dilupakan karena menjadi sarana pengingat (reminder). Beberapa merchandise
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
yang akan dibagikan kepada target audiens dibagi menjadi beberapa media,
antara lain :
a. Sticker
b. Pin
c. Kaos
d. Tas Lipat
e. Tas serut
f. Tas Rompi
g. Gantungan Kunci
h. Pembatas Buku
3. Exhibition Main Stage (Panggung Utama)
Panggung utama ini terletak di atrium dan panggung ini adalah kebutuhan
penting pada saat event berlangsung.
4. Exhibition Stand Booth
Stand booth merupakan sebuah stand (mini stage) yang digunakan sebagai
tempat untuk mengadakan pameran atau promosi. Stand booth ini sangat
berguna pada saat event kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik
ini berlangsung. Stand booth kampanye tersebut terdiri dari :
a. Tempat Display Poster
b. Rak Display Merchandise
c. Kursi
d. Meja Reception dan meja pengunjung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
E. Media Placement
1. Media Cetak
Media cetak adalah media yang paling umum digunakan dalam setiap
kegiatan promosi, karena lebih efisien dan efektif, efisien karena biayanya
yang masih terjangkau apabila dibandingkan dengan media elektronik, dan
efektif karena mudah penyebaran kepada target market. Untuk media
kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik yang menggunakan
media cetak antara lain :
a. Iklan Majalah
Media majalah dipilih sebagai sarana kampanye karena memiliki
jangkauan yang sangat luas. Majalah merupakan media komunikasi massa
yang menjangkau konsumen regional, nasional, maupun lokal. Majalah
yang dipilih untuk mempublikasikan kampanye ini adalah Nur Hidayah
karena majalah ini adalah majalah lokal Solo yang terbit setiap bulan.
b. Poster
Poster yang dimaksud disini adalah poster yang berisi tentang informasi
berupa fakta-fakta tentang kantong plastik yang sangat berbahaya.
Perancangan poster ini dimaksudkan agar para masyarakat khususnya
target audiens dapat mengetahui tentang bahaya kantong plastik. Poster ini
akan disebarkan di dipinggir-pinggir jalan, di titik-titik strategis di kota
Surakarta. Selain itu poster ini juga dipasang di tempat yang berpotensi
didatangi oleh target audiens seperti supermarket dan pusat perbelanjaan
lainnya.
c. Poster Event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Poster yang dimaksud disini adalah poster event yang berisi tentang
informasi berupa jadwal acara yang digelar, tempat acara, serta informasi
singkat mengenai isi event yang akan berlangsung. Perancangan poster
event dimaksudkan agar para masyarakat awam khususnya target audiens
dapat mengetahui event kampanye yang akan diadakan. Poster event ini
akan disebarkan di tempat acara, dipinggir-pinggir jalan, di supermarket
serta di titik-titik strategis di kota Surakarta. Selain itu poster event ini juga
dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh target audiens seperti
mall dan cafe.
d. Brosur
Brosur pada dasarnya hampir sama dengan poster, hanya saja dalam
ukuran yang kecil agar orang-orang yang malas berhenti di tempat untuk
membaca poster dapat tetap mendapatkan informasi acara melalui brosur
tersebut. Brosur ini akan mengulas tentang fakta-fakta plastic yang sangat
berbahaya. Media informasi berupa brosur ini akan di bagikan secara
gratis kepada masyarakat, di setiap supermarket yang ada di Kota
Surakarta.
e. X-Banner
X-Banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi,
berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga
banner bisa berdiri sendiri. X-Banner ini akan diletakkan di tempat acara,
di setiap supermarket di Kota Solo, serta di titik-titik strategis di kota Solo.
Selain itu x-banner ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi
oleh target audiens seperti mall dan cafe.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
f. Baliho
Baliho adalah media kampanye dalam bentuk dua dimensi yang berisi
ajakan atau persuasif agar masyarakat tidak menggunakan kantong plastik.
Baliho merupakan media yang akan dirancang agar dapat dilihat beberapa
kali. Tujuan kampanye ini adalah menciptakan awarness dan mengedukasi
masyarakat mengenai pencemaran. Melalui desain baliho ini, awarness
yang hendak diciptakan diharapkan dapat tersampaikan dengan baik.
Baliho akan dipasang di beberapa titik persimpangan jalan yang banyak
dilalui oleh masyarakat, diharapkan ketika khalayak ramai melihat baliho
ini akan menggelitik perasaan masyarakat yang selama ini kurang peduli
terhadap lingkungan.
g. Backdrop
Media ini berfungsi sebagai latar belakang panggung saat event kampanye
digelar, biasanya backdrop dipasang selama acara berlangsung.
Perancangan media informasi berupa Backdrop menyerupai kantong
plastik sobek. Perancangan Backdrop dimaksudkan untuk menjelaskan
tema dan secara tidak langsung persuasi atau ajakan untuk tidak
menggunakan kantong plastik saat berbelanja.
2. Media Merchandise
Merchandise yang akan direncanakan untuk dibagikan dalam event kampanye
ini adalah :
a. Kaos / T- Shirt
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Kaos merupakan media yang efektif karena apabila dipakai seseorang,
maka secara tidak langsung orang tersebut menjadi media publikasi
kampanye tersebut. Kaos ini akan dibagikan kepada beberapa audiens
yang mengikuti event tersebut.
b. Stiker
Merchandise ini akan dibagikan kepada audiens secara gratis pada saat
event sedang berlangsung. Stiker ini dapat ditempel dimanapun.
c. Pin
Bentuknya yang kecil sangat cocok dipasang di tas kain. Pin ini akan
gratis pada saat event berlangsung.
d. Tas Lipat
Tas berbahan kain yang dapat digunakan untuk berbelanja secara
berulang-ulang, tas ini berfungsi sebagai pengganti tas plastik yang biasa
digunakan saat berbelanja. Tas kain ini memiliki di desain multifungsi
sebagai dompet, dapat dilipat dan ada pengait tangan sehingga sangat
praktis saat dibawa. Tas kain ini akan dibagikan secara gratis pada saat
event berlangsung dan akan dijual disetiap supermarket.
e. Tas Serut
Tas serut ini berbahan kain dan ukurannya lebih kecil dari tas kain,
berguna untuk pemisah makanan dan barang-barang lainnya sehingga
tidak tercampur. Tas serut ini akan dibagikan secara gratis pada saat event
berlangsung dan akan dijual disetiap supermarket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
f. Tas Rompi
Tas Rompi berbahan kain jeans hitam street ukuran allsize, memiliki
multifungsi sebagai rompi dan tas belanja. Tas Rompi ini akan dibagikan
secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual di setiap
supermarket.
g. Gantungan Kunci
Gantungan kunci berbentuk bulat berdiameter 4,4cm ini akan dibagikan
secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual disetiap
supermarket.
h. Pembatas Buku
Pembatas Buku berbentuk kotak dengan tulisan “say no to plastic bag”
akan dibagikan secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual
disetiap supermarket.
3. Exhibition
a. Main Stage
Berikut adalah bagian dari main stage yang digunakan pada saat event
kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik.
1) Stage
Panggung Utama terletak ditengah atrium yang berbentuk bulat dan
persegi panjang sehingga menyerupai tanda silang
2) Backdroop
Backdroop terletak di belakang panggung utama yang berbentuk kantong
kresek yang sobek dengan tagline “ANTI KRESEK”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
b. Stand Booth
Berikut adalah bagian dari stand booth yang digunakan pada saat
event kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik.
1) Tempat Display Poster
Media ini berfungsi sebagai informasi tentang fakta kantong plastic
yang sangat berbahaya.
2) Rak Display Merchandise
Rak berbentuk kantong kresek ini berfungsi sebagai tempat display
berbagai merchandise kampanye.
3) Kursi
Kursi berfungsi sebagai tempat duduk untuk audiens yang tertarik
tentang penjelasan kampanye tersebut dengan lebih terperinci,
sehingga tingkat kenyamanan audiens dapat terjamin.
4) Meja
Meja berfungsi sebagai tempat berbincang untuk audiens yang tertarik
tentang penjelasan kampanye tersebut dengan lebih terperinci, sehingga
tingkat kenyamanan audiens dapat terjamin.
F. Pelaksanaan Kampanye
Dalam mengampanyekan Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik,
dilakukan melalui 3 tahapan, dan dengan pembagian tema yang berbeda.
Pembagian tahap yang berbeda ini berkaitan dengan tujuan pertahapan yang akan
disampaikan. Empat tahapan tersebut dilakukan dalam program kegiatan yang
terencana dan berkesinambungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
1. Tahap I (2 minggu pertama)
Dalam tahap pertama dari kampanye ini yang dilakukan adalah aksi
penyebaran dan pemasangan media informasi, seperti, pemasangan media
iklan majalah, serta pemasangan poster, x-banner, baliho, dan brochure
dibeberapa tempat. Media informasi ini akan dipasang dan disebarkan dititik-
titik keramaian dan tempat berkumpulnya target audience dari kampanye
Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik. Media informasi kampanye antara
lain akan dipasang dan disebarkan di persimpangan jalan yang ramai, di
setiap supermarket atau pusat perbelanjaan. Ini dimaksudkan untuk
membangun awareness masyarakat terhadap kampanye Minimalkan
Penggunaan Kantong Plastik.
Pada tahap ini diharapkan rasa keingintahuan dan awareness dari
masyarakat terhadap kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik
akan meningkat dan akan semakin besar. Pada tahap ini disebut sebagai
campaign media dengan tema visual simbolis untuk lebih meningkatkan
kesadaran akan bahaya dan dampak plastik di masyarakat.
2. Tahap II (2 minggu kedua)
Setelah penanaman rasa keingintahuan dan pembentukan awareness
yang kuat di masyarakat, tahapan kampanye yang ketiga ini adalah puncak
dari serangkaian program kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong
Plastik. Dalam tahap ini akan dilakukan serangkaian event (special event)
untuk memperkuat dan memperjelas brand activation kampanye ini.
Event menggambar tas kain ini dilaksanakan di dua tempat, yang
pertama di sanggar lukis cil-cil dan puncaknya di paragon mall. Event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
menggambar tas kain di sanggar CiL-CiL CRAFT Children's handmade
Furniture, Room Accesories, and Toys yang beralamat di Jl. Kapt Mulyadi
69 Solo - Indonesia telah terselenggara pada tanggal 27 Desember 2012.
Diikuti oleh 15anak yang didampingi ibunya masing-masing.
Event yang diselenggarakan di mall adalah lomba menggambar tas
kain ibu dan anak, dengan tema “Belanja Tanpa Kresek”. Selain dengan
tujuan lomba menggambar tas, event tersebut memiliki maksud untuk
mengajak para ibu yang menjadi peserta dapat langsung merealisasi untuk
berbelanja tanpa kantong plastik.
Selain event yang lomba menggambar tas di sela-sela acara akan
diadakan pula talkshow dan penyebaran informasi tentang program kampanye
Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik oleh duta lingkungan hidup.
Konten yang diberikan akan mengupas tuntas bahaya plastik bagi lingkungan
dan masa depan, serta dampak plastik yang akan mengancam kelangsungan
hidup anak cucu kita kelak. Event akan berlangsung dengan meriah dengan
tema kebersamaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Dokumentasi realisasi Kampanye
3. Tahap III (2 minggu ke-tiga)
Pada kampanye tahap yang ketiga ini merupakan tahap aktivasi dari
serangkaian tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ketiga ini
diperlukan untuk membuat masyarakat yang telah mengikuti serangkaian
kampanye melakukan tindakan langsung atau memberikan sambutan positif
tentang kampanye yang telah dilakukan.
Tahap ketiga dari kampanye ini adalah “Belanja Tanpa Kresek” yaitu
mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan plastik dalam berbelanja,
melainkan menggunakan tas kain yang bisa dipakai berulang-ulang.
Proses serangkaian kampanye tersebut tidak sepenuhnya berakhir
sampai di tahap tiga. Prosesnya akan terus berlangsung. Setelah diadakan
evaluasi terhadap kampanye yang dilakukan bila hasilnya kurang
memuaskan, dalam artian tingkat apresiasi masyarakat terhadap program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
kampanye tidak ada peningkatan, maka diperlukan sebuah strategi baru
maupun penyelenggaraan special event serta penyebaran informasi yang lebih
tinggi intensitasnya. Akan tetapi bila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan,
proses selanjutnya dapat hanya berupa penempatan dan pemasangan media
informasi dengan skala yang lebih kecil untuk tetap menjaga awareness
masyarakat terhadap program kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik.
Tabel tahapan Kmpanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik
Tahapan
kampanye
Uraian/bentuk
acara
Target audience Item pendukung
Tahap 1
Kampanye
media
Penyebaran
semua item
informasi
kampanye
Semua masyarakat Kota Solo dan
sekitarnya
Poster
Poster event
Brosur
X- Banner
Baliho
Iklan Majalah
Tahap 2
Special
event
Lomba
menggambar
tas kain
Talkshow dan
penyuluhan
Ibu dan anak Panggung Utama
Stand booth
Poster
X-Banner
Backdrop
Brosur
Kaos
Stiker
Tas lipat
Tas serut
Tas Rompi
Gantungan Kunci
Pin
Pembatas Buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Tahap 3
Activation
Belanja tanpa
kresek
Para wanita dan ibu-ibu Poster
Kaos
Tas Lipat
Tas serut
Tas Rompi
G. Prediksi Biaya
Penetapan Anggaran kampanye digunakan untuk mempermudah perincian media
apa yang akan digunakan sehingga dana yang akan dianggarkan tidak melebihi
kemampuan yang dimiliki.
Berikut adalah anggaran yang telah diprediksi :
1. Iklan Majalah
2x terbit Rp 4.000.000,-
2. Baliho
3m x 2m, @5 Rp 15.000.000,-
3. X-Banner
160 x 60cm, @10 Rp 650.000,-
4. Poster
28x38cm, @500 Rp 1.750.000,-
5. Tas Lipat
34cm x 44cm, @ 200 Rp 4.000.000,-
6. Tas serut
30cm x 40cm, @ 200 Rp 500.000,-
7. Tas Rompi
40cm x 42cm, @200 Rp 7.000.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
8. Pin
5,8 cm @300 Rp 600.000,-
9. Stiker
5,8cm, @1000 Rp 500.000,-
10. Kaos
All size @ 200 Rp 7.600.000,-
11. Mug
@100 Rp 1.250.000,-
12. Pemabatas buku
11.6x5cm, @500 Rp 100.000,-
13. Brosur
21 x 15 cm, @1000 Rp 6.000.000,-
14. Stand booth 3 x 4 m
(Rak display, meja dan kursi) Rp 5.000.000,-
15. Stage and Backdrop Rp 7.000.000,-
Jumlah Total Rp 60.950.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
BAB V
VISUALISASI KARYA
A. Above The Line (Media Lini Atas)
1. Iklan Majalah
Ukuran : 1 halaman (21x28cm)
Media : Art paper 150gr
Bentuk : Vertikal
Tipografi : Arial, Arial Black
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
2. Baliho
Ukuran : 3x2m
Media : MMT
Headline : Say No Plastic Bag
Tipografi : Arial dan Arial Black
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
B. Below The Line (Media Lini Bawah)
1. Poster Kampanye
Ukuran : 28x38cm
Media : Art paper 260gr
Bentuk : Vertikal
Headline : Fakta Kantong Plastik
Subheadline : Setiap hari Indonesia menghasilkan 4000 ton
sampah kantung plastik sama dengan 16 berat
boeing 747
Tipografi : Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
2. Poster Kampanye (2)
Ukuran : 28x38cm
Media : Art paper 260gr
Bentuk : Vertikal
Headline : Fakta Kantong Plastik
Subheadline : Rata-rata pemakaian kantong plastic di Indonesia
tiap orang mencapai 700/Tahun
Tipografi : Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
3. Poster Kampanye (3)
Ukuran : 28x38cm
Media : Art paper 260gr
Bentuk : Vertikal
Headline : Fakta Kantong Plastik
Subheadline : Perlu 100 tahun untuk dapat terurai
Tipografi : Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
4. Poster Kampanye (4)
Ukuran : 28x38cm
Media : Art paper 260gr
Bentuk : Vertikal
Headline : Fakta Kantong Plastik
Subheadline : Membunuh 100.000 hewan laut tiap tahun
Tipografi : Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
5. Poster Event
Ukuran : 28x38cm
Media : Art paper 260gr
Bentuk : Vertikal
Headline : Belanja tanpa kresek
Tipografi : Arial, Arial Black,dan Avangartde
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
6. Brosur
Tampak Depan
Tampak Belakang
Ukuran : 30x20cm
Media : Art paper 260gr
Bentuk : Vertikal
Headline : Fakta Kantong Plastik
Ilustrasi : Pesawat terbang, kantung plastik, dan hewan
laut
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
7. X-Banner
Ukuran : 160X60cm
Media : MMT
Bentuk : Vertikal
Headline : Belanja tanpa kresek
Tipografi : Arial dan Arial Black
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Penempatan Media : Pada saat event berlangsung
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
8. Stage
Ukuran Stage : Diameter 480cm
Tinggi Stage : 40 cm
Ukuran panjang kaki stage : 244x122cm
Bahan : Multiplek dan kontruksi besi
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
a. Backdrop
Bahan : Multiplek, kayu, dan MMT
Tipografi : Arial dan Arial Black
Penempatan Media : Di atrium saat event
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
9. Standbooth
a. Meja
Ukuran Meja : 125x60x40 cm
Bentuk : Setengah lingkaran agak oval
Bahan : Multiplek dan pipa pvc
Warna : Hitam dan abu-abu
Penempatan Media : Di ruang pameran saat event berlangsung
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
Finishing : Cat duco atau cat
melamin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
b. Kursi
Ukuran Kursi : 50x 50x100cm
Bentuk : lengkung dan ada sandaran punggung
Warna : Merah pada dudukan dan hitam pada besi
kaki
Bahan : Fiberglass
Penempatan Media : Di letakkan di sebelah meja pengunjung
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
c. Meja Pengunjung
Ukuran Diameter Meja : 40cm
Tinggi Meja : 75cm
Bentuk : Bundar
Warna : Hitam
Bahan : Fiberglass
Penempatan Media : Di letakkan di tengah diantara kursi
pengunjung
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
d. Rak Display
Ukuran Rak Display : 4x2,5m
Bentuk : Menyerupai kantung kresek yang sobek
Warna : Hitam
Bahan : Multiplek
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
Penempatan Media : Di ruang pameran saat event berlangsung
Finishing : Cat duco atau cat melamin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
e. Tempat Display Poster
Ukuran Rak Display : 250x200cm
Bentuk : kotak persegi panjang
Warna : abu-abu dan merah
Bahan : Multiplek
Visualisasi : Menggunakan 3Dmax
Penempatan Media : Di ruang pameran saat event berlangsung
Finishing : Cat duco atau cat melamin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
10. Tas Lipat
Tas saat dibuka Tas saat dilipat
Ukuran saat dibuka : 34cm x 44cm
Ukuran saat dilipat : 18cm x 11cm
Bahan : Cotton
Grafis Pengikat : Logo kampanye dan logo kementrian
lingkungan hidup
Visualisasi : Menggunakan software corel X4
Realisasi : Jahit dan sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
11. Tas Rompi
Rompi pada saat dipakai Tas rompi
Ukuran Rompi : 40cm x 42cm
Ukuran Tas : 36cm x 40cm
Bahan : Cotton strech
Grafis Pengikat : Logo kampanye
Visualisasi : Menggunakan software corel X4
Realisasi : Jahit dan Bordir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
12. Tas Serut
Ukuran Tas : 30cm x 40cm
Bahan : Cotton
Grafis Pengikat : Logo kampanye
Visualisasi : Menggunakan software corel X4
Realisasi : Jahit dan sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
13. Kaos
Tampak Depan Tampak Belakang
Ukuran : All size
Bahan : Cotton
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Jahit dan Sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
14. Mug
Ukuran desain mug : Diameter 8cm
Bahan : Porcelain
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Digital Print
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
15. Stiker
Ukuran : Diameter 5,8cm
Bahan : Stiker
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
16. Gantungan Kunci
Ukuran : Diameter 4,4cm
Bahan : Lempeng seng
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
17. Pin
Ukuran : Diameter 5,8cm
Bahan : Lempeng seng Pin
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
18. Pembatas Buku
Ukuran : 11.6x5cm
Media : Art Paper 260
Bentuk : Lanscape
Headline : Belanja tanpa kresek
Tipografi : Arial dan Arial Black
Grafis Pengikat : Logo Kampanye
Visualisasi : Menggunakan coreldraw x4
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kampanye “Minimalkan penggunaan kantong plastik” merupakan
program dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Surakarta. Kampanye yang bertujuan
untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kantung plastik mempunyai
dampak yang sangat berbahaya untuk bumi, kelangsungan hidup manusia dan
hewan. Dengan meminimalkan penggunaan kantong plastik kita telah membawa
perubahan yang berdampak untuk seratus tahun kedepan.
Keunikan dari kampanye ini terletak pada merchandise tas lipat dan tas
rompi sebagai pengganti kantong plastik yang di desain khusus, multifungsi,
praktis, dan bisa jga digunakan sebagai fashion. Dalam perancangan Kampanye
Minimalkan Kantong Plastik, selain merancang tentang informasi dampak plastik
bagi lingkunagn di kota Solo juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan
teknik positioning , yaitu dengan memposisikan Kampanye Minimalkan Kantong
Plastik sebagai gaya hidup atau lifestyle.
Kampanye ini diharapkan mendapat respon yang berkelanjutan, sehingga
tujuan dari kampanye ini akan tercapai dan dampak dari kantong plastik dapat
diminimalisir dari sekarang.
137
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
B. Saran
Pemerintah khususnya Kementrian Lingkungan Hidup menambah dana
kampanye untuk dapat memperluas segmentasi dan wilayah serta memaksimalkan
kampanye ini. Perlu adanya kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh
pemerintahan kota Solo khususnya, untuk menekan atau meminimalisasi dari
peredaran plastik yang merajalela di seluruh area perbelanjaan kota Solo.
Perancangan Kampanye ini dibutuhkan konsep yang matang agar
kampanye dapat diterima masyarakat, dapat menciptakan awarness, dan edukasi
kepada masyarakat kota Solo.