perancangan meja tv minimalis home stay

12
Vol. 2 No. 1 – Februari 2021 19 P-ISSN: 2716-215X E-ISSN: 2722-5283 PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY Oleh: Dwi Agus susila 1 , Ariyanto 2 , Dewi Tri Rahmawati 3 Universitas Islam Nahdlatul Ulama jepara [email protected] 1 ABSTRAK Rancangan meja tv minimalis diperuntukkan interior home stay adalah produk furnitur dengan pemakaian komponen dasar kayu mahoni yang sudah berumur tua sehingga tidak mengalami serangan haman. Home stay biasanya terletak pada sudut tersembunyi atau jauh dari kerumunan orang dan tempat tinggal, karena orang yang menggunakan home stay sangat berkeinginan untuk istirahat memanjakan tubuhnya. Target perancangan adalah produk interior bentuk kreatif dan inovatif sebagai solusi terbaik untuk memecahkan permasalahan desain minimalis. Solusi yang ditawarkan adalah merancang meja tv minimalis dengan berbagai macam desain interior home stay pilihan. Pertama adalah obserfasi seberapa banyak kebutuhan kayu mahoni yang diperlukan untuk membuat produk tersebut, kedua menggali kemampuan sumber daya manusia untuk mengolah kayu mahoni menjadi bentuk lembaran papan dan komponen produk, ketiga merancang desain yang cocok dengan kondisi interior home stay serta bahan baku yang telah terbentuk, keempat yaitu mengeksekusi desain interior home stay terpilih menjadi produk furnitur berbentuk meja tv minimalis. Dari sudut pandang berbagai proses tersebut, diharapkan akan terbangun sebuah pondasi interior desain positif bahwa kayu mahoni dapat dibentuk dan diproses menjadi produk furnitur yang mempunyai nilai jual kembali. Kata Kunci : Perancangan, Meja, Minimalis, Home Stay, Inovasi

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Vol. 2 No. 1 – Februari 2021

19

P-ISSN: 2716-215X E-ISSN: 2722-5283

PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Oleh: Dwi Agus susila1, Ariyanto2, Dewi Tri Rahmawati3

Universitas Islam Nahdlatul Ulama jepara [email protected]

ABSTRAK

Rancangan meja tv minimalis diperuntukkan interior home stay adalah produk

furnitur dengan pemakaian komponen dasar kayu mahoni yang sudah berumur tua sehingga tidak mengalami serangan haman. Home stay biasanya terletak pada sudut tersembunyi atau jauh dari kerumunan orang dan tempat tinggal, karena orang yang menggunakan home stay sangat berkeinginan untuk istirahat memanjakan tubuhnya. Target perancangan adalah produk interior bentuk kreatif dan inovatif sebagai solusi terbaik untuk memecahkan permasalahan desain minimalis.

Solusi yang ditawarkan adalah merancang meja tv minimalis dengan berbagai macam desain interior home stay pilihan. Pertama adalah obserfasi seberapa banyak kebutuhan kayu mahoni yang diperlukan untuk membuat produk tersebut, kedua menggali kemampuan sumber daya manusia untuk mengolah kayu mahoni menjadi bentuk lembaran papan dan komponen produk, ketiga merancang desain yang cocok dengan kondisi interior home stay serta bahan baku yang telah terbentuk, keempat yaitu mengeksekusi desain interior home stay terpilih menjadi produk furnitur berbentuk meja tv minimalis. Dari sudut pandang berbagai proses tersebut, diharapkan akan terbangun sebuah pondasi interior desain positif bahwa kayu mahoni dapat dibentuk dan diproses menjadi produk furnitur yang mempunyai nilai jual kembali. Kata Kunci : Perancangan, Meja, Minimalis, Home Stay, Inovasi

Page 2: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 20

PENDAHULUAN

Interior ruang pelepas lelah akan terlihat indah apabila terdapat aksesoris

yang terkait dan terbentuk dari beberapa elemen furnitur kayu maupun bahan

aplikasi lainnya. Elemen tersebut hendaknya mampu mewakili perasaan orang yang

akan memanfaatkan dengan perenungan kesunyian dan keunikan suara yang

muncul dari kesunyian sudut malam. Kebutuhan produk interior salah satunya

adalah meja tv minimalis yang terbuat dari kayu yang diaplikasikan dengan bahan

logam sebagai unsur pendukung secara fisik. Bahan logam sebagi pendukung telah

diamati oleh peneliti melaui media masa online dan observasi pada pelaku usaha

mebel dijepara, sebagaimana telah diketahui bahwa saat ini banyak pelaku usaha

furnitur maupun handycraft menggabungkan dua bahan yang berbeda ini.

Pemakaian bahan pokok material furnitur ini tetap menghasilkan potongan

kayu dan logam yang tidak terpakai dan tertumpuk begitu saja tanpa ada

pengolahan lain yang mempunyai nilai ekonomi. Berawal dari ini pula peneliti

berusahan memaksimalkan bahan baku dan bahan pendukung untuk diolah menjadi

unsur interior ruang home stay sekaligus mengurangi permasalahan lingkungan

yang dihadapi warga yaitu dengan memanfaatkan benda sekecil apapun menjadi

produk kebaruan. Bentuk solusi yang diberikan peneliti yaitu merancang interior

furnitur bentuk meja tv minimalis beserta aksesorisnya melalui pengolahan kembali

sisa potongan kayu menjadi komponen papan yang bisa di manfaatkan kembali

untuk dibuat menjadi produk furnitur yang bernilai jual tinggi. Dengan

menggandeng alumni mahasiswa Desain Produk UNISNU jepara ditargetkan

kedepan menjadi produk unggulan terbesar dengan maeket ekspor sehingga

mampu membangkitkan kembali usaha kerakyatan yang saat pandemi covid-19 ini

mulia turun kapasitas produksinya.

Page 3: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 21

PEMBAHASAN

Sistem alur produksi dan tata letak mesin kayu

Proses dari kayu log menjadi sebuah furniture merupakan proses yang

panjang dan membutuhkan ketelitian tinggi sehingga bisa dihasilkan furniture

dengan kualitas yang baik. Secara garis besar dapat di jabarkan bagaimana proses

tersebut berjalan dan bagaimana mengatur agar beberapa proses yang sangat

penting tidak terlewati. Keseluruhan proses memiliki tingkat kepentingan yang

berbeda-beda dan memerlukan pemeriksaan yang berbeda pula. Dari proses awal

sebuah log kayu, penggergajian, pengeringan kayu, pembahanan, pembuatan

kontruksi, perakitan dan finishing membutuhkan penanganan dan alat yang

berbeda-beda. Langkah tersebut meliputi :

- Logs

Kayu-kayu berbentuk bundar dengan diameter bervariasi dari 25-80 cm

(tergantung jenis kayu) ini adalah hasil dari penebangan pohon di hutan dan belum

melalui proses apapun kecuali tindakan pencegahan retak pada ujung log. Pada

semua jenis kayu dilakukan pengupasan kulit pohon dengan tujuan percepatan

pengeringan kayu. Kayu log ini kemudian digergaji untuk mendapatkan ukuran

papan dan balok sesuai kebutuhan. Untuk mendapatkan log yang baik dengan

kualitas tinggi diperlukan kayu-kayu yang berkualitas dan berumur tua. Penebangan

dapat dilakukan dengan cara manual maupun mesin, mesin yang digunakan adalah

gergaji mesin atau chainsaw. Merk mesin chainsaw antara lain adalah: Sthil, New

West maupun merk yang lainnya.

- Penggergajian

Agar dapat diproses dengan alat pengering kayu lebih lanjut, pembelahan log

dibuat sedemikian rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran ruangan

pengering kayu dan ukuran perabot yang akan dibuat. Mesin yang digunakan adalah

bansaw atau gergaji pita. Dengan menggunakan gergaji pita kayu log dapat dibelah

sesuai ukuran yang dikehendaki dan kayu akan sedikit yang terbuang karena dapat

dibelah sampai bentuk yang tipis/ kecil.

Page 4: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 22

- Pengeringan kayu

Kayu harus dikeringkan karena sifat fisiknya yang bisa berubah bentuk seiring

dengan berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu. Pengeringan juga dapat

sekaligus digunakan untuk pemberian insektisida agar kayu terhindar dari berbagai

serangga dan penyakit sehingga kayu akan menjadi awet dan kuat. Metode

pengeringan bisa bermacam-macam agar kayu kering alami/buatan.

- Pembahanan Dasar

Kayu paling ideal dibelah dan dipotong ketika sudah kering dan proses ini

dilakukan di ruang pembahanan. Pada proses ini kita harus mengetahui dengan

tepat ukuran-ukuran komponen untuk perabot pada waktu jadi sehingga

pengaturan tentang rendemen dan serat kayu sesuai dengan posisi komponen akan

dapat diatur dengan benar. Bahan kayu hanya dibuat pola hingga ukuran kasar tapi

sudah dilakukan pemilihan kualitas terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan

cacat kayu alami yang lainnya. Pemeriksaan kualitas bahan hubungannya dengan

cacat alami kayu harus dilakukan.

- Konstruksi

Dimulai dengan penyerutan kayu untuk menghasilkan permukaan yang

halus, lalu pemotongan pada sisi panjang sebagai ukuran jadi hingga pembuatan

lubang kontruksi adalah proses paling panjang di dalam produksi furniture kayu.

Beberapa komponen atau bagian furniture seringkali harus melalui proses pada

mesin yang sama secara berulang-ulang. Proses kontruksi meliputi: pembuatan

lubang dowel, pembuatan tenon & mortise, pembuatan alur dan takikan, dan

pembuatan pingul pada sisi ujung kayu.

- Pengamplasan

Pertama kali harus dilakukan ketika benda kerja selesai melalui proses

kontruksi serta membutuhkan beberapa kali dengan grit amplas yang berbeda

secara bertahap. Pada tahap ini sudah seharusnya tidak ada lagi cacat kayu pecah,

retak atau warna karena hal tersebut seharusnya dilakukan pada saat proses

kontruksi. Pengamplasan pada bidang kecil dan sempit dapat dilakukan dengan

Page 5: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 23

amplas manual/ tangan. Pada produk furniture seperti meja tv, kursi, lemari, meja

lipat dilakukan setelah proses perakitan.

- Perakitan

Perakitan kayu tergantung pada jenis produk, apabila produk tersebut

adalah produk knock down atau Lepasan, maka perakitan bisa dilakukan setelah

finishing. Namun demikian untuk komponen semisal pintu dan laci perlu dirakit

terlebih dahulu. Apabila semua komponen yang memerlukan pra-perakitan telah

disetel dengan baik, maka pengamplasan bisa dilanjutkan kembali setelah kemudian

finishing.

- Finishing

Semua cacat kayu dan kesalahan pengerjaan konstruksi seharusnya telah

diselesaikan ketika memasuki tahap ini. Finishing merupakan tahap akhir pada

proses pembuatan furniture. Sebagai langkah penyelesaian ketika semua komponen

telah tersambung dengan baik. Finishing dilakukan setelah tahap perakitan dan

pengamplasan selesai kemudian dilanjut dengan pengecatan atau plitur/ vernis

sesuai kebutuhan. Untuk finishing pada industri menengah sudah menggunakan

mesin-mesin. Sebagai mesin utamanya adalah compressor untuk menyemprotkan

angin sehingga hasil plisturan akan lebih rapi dan merata.

Pembelahan Bahan Baku Kayu Meja TV Minimalis

Proses pembelahan log merupakan rangkaian langkah awal yang

menentukan penyediaan bahan baku kayu untuk proses produksi di bidang

perkayuan selanjutnya. Pembelahan log biasanya menggunakan mesin gergaji pita

yang besar yaitu bandsaw. Dengan mesin ini bisa menghasilkan pembelahan log

menjadi lembaran-lembaran papan atau batangan-batangan balok menurut

kebutuhan atau ukuran bahan baku kayu yang diinginkan.

Gambar berikut menunjukkan sebatang log sedang dalam proses

pembelahan menggunakan bandsaw dengan arah vertikal atau tegak maupun arah

horisontal atau mendatar.

Page 6: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 24

Gb. 1. Proses Pembelahan Log

Sumber: Peneliti, 2020

Gb.2. Proses Pembelahan Log menjadi Balok Kayu

Sumber : Peneliti, 2020

Gambar di atas menunjukkan hasil penggergajian log menjadi balok-balok kayu yang

besar menurut kebutuhan tertentu, dengan penyesuaian ukuran yang

dipersyaratkan.

Berikutnya adalah hasil penggergajian, dimana dalam merencanakan

pembelahan log, kita harus memperhatikan ketiga arah penyusutan kayu supaya

dapat membentuk papan-papan gergajian yang benar, sehingga mendapatkan

papan-papan yang sesuai dengan kebutuhan.

Gb.3. Papan Hasil Gergajian

Sumber : Peneliti, 2020

Page 7: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 25

Perancangan Meja TV

Gb.4. Desain Tampak Perspektif

Sumber : Peneliti, 2020

Potongan Kayu Sesuai Perencanaan

Gb.5. Rencana Pemotongan Kayu

Sumber : Peneliti, 2020

Pokok kayu yang sudah di belah menjadi papan kemudian di bentuk sesuai

komponen seperti gambar 1-10

Komponen Utama:

1) Papan persegi dengan ukura 50 x 52 dengan jumlah 2 papan yang berfungsi

untuk penutup samping tebal 2cm

2) Papan persegi panjang dengan ukuran 52 x 150 untuk penutup bagian

belakang dengan jumlah 1 papan tebal 2cm

3) Papan persegi dengan ukuran 45 x 45, 20 untuk rangka dalam sebanyak 2

papan tebal 2cm

Page 8: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 26

4) Papan persegi panjang dengan ukuran 50 x 150 tebal 2cm untuk bagian

tengah dan alas.

5) Balok ukuran 6 x 128 dengan ketebalan 2cm untuk penahan bagian dalam

kaki meja

6) Balok ukuran 6 x 36 dengan ketebalan 2cm untuk penahan bagian luar kaki

meja sebanyak 2 buah

7) Balok ukuran 6 x 25 dengan ketebalan 2cm untuk bagian kaki utama

sebanyak 4 buah.

Komponen Pelengkap:

1) Papan ukuran 23 x 48 dengan tebal 1 cm sebanyak 2 buah

2) Papan ukuran 23 x 20 dengan tebal 1cm sebanyak 2 buah

3) Papan ukuran 24 x 25 dengan tebal 3cm untuk penutup laci ebanyak 3 buah

4) Papan ukuran 25 x 45 dengan trbal 1cm untuk rangka samping dari laci

sebanyak 6 buah

5) Papan ukuran 45 x 46 dengan tebal 1cm untuk alas laci sebanyak 6 buah

Pembuatan Kontruksi

Gb.6. Konstruksi Alur dan Lidah

Sumber : Peneliti, 2020 Perakitan Antar Komponen

Gb.7. Pemasangan Papan Menjadi Box Bersekat 6

Sumber : Peneliti, 2020

Page 9: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 27

Pemasangan Sekat Bagian Atas

Gb. 8. Pemasangan Sekat Bagian Atas

Sumber : Peneliti, 2020

Pemasangan Kaki Meja

Gb.9. Pemasangan Kaki Meja TV

Sumber : Peneliti, 2020

Pemasangan Laci

Gb.10. Pemasangan Laci Meja TV

Sumber : Peneliti, 2020

Page 10: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 28

Finishing natural water base

Langkah 1. Menutup Pori Kayu Dengan Wood Filler

Biovarnish wood filler, memiliki fungsi utama untuk menutup pori kayu

dalam ukuran apapun. Jadi sangat tepat jika menjadikannya sebagai lapisan

pertama. Wood filler juga bisa memperbaiki kerusakan dari goresan hingga menjadi

rata dan juga halus. Cara untuk mengaplikasikannya sangat mudah, cukup isi bagian

permukaan kayu yang rusak akibat goresan atau lubang kecil. Isi dengan scrape

kemudian ratakan wood filler, tunggu hingga kering dan mengaplikasikannya

dengan mengencerkan terlebih dahulu. Langkah ini diambil apabila permukaan kayu

benar-benar sudah rata. Diamkan hingga kering sekitar 20 menit kemudian baru di

amplas merata dengan kertas amplas nomor 240. Amplas permukaannya hingga

warna dan serat kayu terlihat. Pastikan juga luka pada permukaannya sudah rata.

Cacat pada permukaan tidak lagi terlihat, warna kayu pun juga sama.

Langkah 2. Proses Aplikasi Liquid Stain

Sebelum mengaplikasikan liquid stain, yang perlu dilakukan adalah memilih

jenis warna liquid stain yang sesuai. Biovarnish liquid stain menyediakan 20 pilihan

warna menarik sesuai dengan warna asli kayu. Pertama campurkan Biovarnish liquid

stain dengan air, hingga mendapatkan larutan yang tepat. Baru kuaskan cat ke

seluruh permukaan kayu hingga warnanya merata, ikuti arah serat. Tunggu lapisan

pertama ini mengering, jadi sebaiknya buat lapisan tipis saja agar cepat mongering

serta tidak perlu menjemur kayu agar liquid stain cepat kering. Amplas permukaan

kayu yang sudah kering secara ambang dengan kertas amplas nomor 400. Bersihkan

debu kayu dengan kain, jika perlu ulangi proses aplikasinya dua atau tiga kali hingga

warna yang dibutuhkan tercipta.

Langkah 3. Proses Aplikasi Sanding Sealer

Sanding sealer sebenarnya tidak hanya berfungsi sebagai cat dasar kayu

pengganti wood filler saja. Namun juga bisa digunakan antar lapisan coating,

fungsinya untuk memperkuat lapisan cat di bawah dan di atasnya. Untuk

menggunakannya cukup mencampurkan Biovarnish sanding sealer dengan air. Aduk

Page 11: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 29

sanding sealer hingga tidak ada yang mengendap kemudian kuaskan ke seluruh

permukaan kayu searah dengan serat. Pastikan cat diaplikasikan merata kemudian

tunggu kering selama 60 menit. Amplas dengan cara yang sama seperti liquid stain,

pada sanding sealer Anda tidak perlu mengulangi aplikasinya. Cukup satu kali

lapisan coating dari sanding sealer akan merekatkan lapisan liquid stain dan juga top

coat.

Langkah 4. Proses Aplikasi Top Coat

Lapisan terakhir yang perlu dibentuk adalah top coat yaitu lapisan film paling

kuat. Fungsinya menjaga warna cat atau kayu di bawahnya agar lebih tahan lama.

Cara aplikasinya cukup campurkan Biovarnish top coat dengan air hingga merata.

Kuaskan cat ke seluruh permukaan kayu hingga merata. Pastikan cara menguasakan

cat searah dengan serat kayu. Proses pengeringan membutuhkan waktu kurang

lebih 24 jam hingga akhirnya kayu siap digunakan.

PENUTUP

Dengan hasil pengamatan diatas, dapat disampaikan bahwa untuk

mengetahui tingkat rumusan masalah, peneliti menyempitkan hasil pendataan

dalam bentuk kesimpulan, yaitu Perencanaan produk furnitur dan bahan baku

sudah memenuhi target market sebagai tolok ukur kesuksesan dalam aplikasi kreatif

dan inovasi meja tv minimalis yang dikenalkan pada masyarakat. Proses pembuatan

produk juga sudah memenuhi standar produksi minimal yang ke depan bisa di

tularkan pada pelaku usaha produktif bidang kayu, sehingga pemenuhan kebutuhan

pasar dapat tercukupi dengan baik. Target pencapaian perancangan gambar produk

juga sudah tergolong baik dan bisa diaplikasikan oleh pelaku usaha furnitur di

Jepara khususnya dan di wilayah Indonesia secara umum, sehingga target

pemerintah untuk menaikkan taraf ekonomi tercapai.

Page 12: PERANCANGAN MEJA TV MINIMALIS HOME STAY

Dwi Agus Susila IMAGINARIUM Vol. 2 No. 1 - Februari 2021 Ariyanto Dewi Tri Rahmawati

Copyright©2020,JurnalIMAGINARIUM,P-ISSN:2716-215XE-ISSN:2722-5283 30

DAFTAR PUSTAKA

Sachari, Agus. (2005). Metodologi Penelitian Budaya Rupa, Jakarta: Erlangga.

Ahyari, Agus. 2001. Managemen Produksi : Perencanaan sistem Produksi, Edisi

ke 5, Cetakan –4, Jakarta

Ahmad Sopian (2020). Pelaku Bisbis Home Stay, Bandung.

Ilmaya, Fahma. (2011). Analisis Pengaruh Interaksi Harga dan Desain Produk

Terhadap Keputusan Pembelian di Batik Eka Semarang.

Kristianto, M. Gani. (1986). Konstruksi Perabot Kayu. SMTIK – PIKA Semarang. Satya

Wacana.

Laintarawan, I Putu, (2009), Buku Ajar Konstruksi Kayu, Fakultas Teknik Sipil,

Universitas Hindu Indonesia.

Nurmianto, Eko, (1998). Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kedua,

PT.Guna Widya, Surabaya, ,36-40.

Pranata, A. Y, (20190, Struktur Kayu: Analisa dan Desain Dengan LRFD, Penerbit:

Remaja Rosdakarya, ISBN.

Philip Kotler, 1992, Manjemen Pemasaran, edisi kedelapan, Salemba Empat.

Prawirosentono, S. (2001). Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus. Bumi

Aksara, Jakarta.

Yazid. (2001). Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Penerbit Ekonisia Fakultas

Ekonomi UII, Yogyakarta.

Wahyudi, (2013), Dasar –Dasar Penggergajian Kayu, Penerbit Pohon Cahaya,

Yogyakarta.ISBN

Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Edisi II,

PT.Candimas Metropole, Jakarta , 71-84.

Zainun. (1999), dalam Jurnal Teknik Industri Universitas Langlang Buana