perancangan sistem informasi penjualan obat di...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT DI APOTEK REZKA FARMA BERBASIS
VISUAL BASIC 6.0
TUGAS AKHIR
Oleh:
Maria Laurenzo MD
21000504
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM
2017
i
PERENCANAAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT DI APOTEK REZKA FARMA BERBASIS
VISUAL BASIC 6.0
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
Maria Laurenzo MD
21000504
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM
2017
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Di
Apotek Rezka Farma Berbasis Visual Basic 6.0
Nama Mahasiswa : Maria Laurenzo MD
NIM : 21000504
Program Studi : Manajemen Informatika
Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
GICI
Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Di Depan Dewan Penguji
Pada Sidang Tugas Akhir
Batam, 15 Juli 2017
Pembimbing I Plt. Ka. Prodi. Manajemen Informatika
Radike, M.Kom Dedi Rahman Habibie, M.Kom
NIDN: 1004029002 NIDN : 1018028903
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Di
Apotek Rezka Farma Berbasis Visual Basic 6.0
Nama Mahasiswa : Maria Laurenzo MD
NIM : 21000504
Program Studi : Manajemen Informatika
Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
GICI
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Sidang
Pada Tanggal 15 Juli 2017
Dinyatakan Lulus dan Memenuhi Syarat
Batam, 15 Juli 2017
Penguji I Penguji II
Sandy Suwandana, M.Kom Yodi, S.Kom., M.SI
NIDN : 1006099201 NIDN : 1007128401
Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi Manajemen Informatika
STMIK GICI
Dedi Rahman Habibie, M.Kom
NIDN : 1018028903
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Nama Mahasiswa : Maria Laurenzo MD
NIM : 21000504
Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat di Apotek
Rezka Farma Berbasis Visual Basic 6.0
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) GICI
maupun di Perguruan Tinggi lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang
berlaku.
Batam, 15 Juli 2015
Yang membuat pernyataan
Maria Laurenzo MD
NIM : 21000504
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Miracle is another name for hard work.
There isn’t a person that’s good at everything.
And, there isn’t a person that’s good at nothing.
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini di persembahkan kepada
Perpustakaan dan mahasiswa/i di GICI .
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., karena berkat Rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Sistem
Informasi Penjualan Obat Di Apotek Rezka Farma Berbasis Visual Basic 6.0.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, Penulis akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Tugas Akhir
ini. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan Bangsa
Batam.
2. Bapak Bali Dalo, S.H., selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa.
3. Bapak Zainul Munir, S.T., MeTC, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer GICI.
4. Bapak Radike, M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah mengarahkan dan
membimbing penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini
5. Kedua Orang Tua, Adik, serta Sahabat dan Teman-teman tercinta MI 2014
Kampus STMIK GICI, yang telah memberikan semangat serta bantuan kepada
penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca, Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Batam, 15 Juli 2017
Penulis,
Maria Laurenzo MD
vii
ABSTRAK
Kemajuan teknologi komputer dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah
satunya pada bidang sistem informasi. Sistem informasi banyak digunakan pada
penjualan, dimana penjualan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang penting
termasuk di Apotek. Apotek merupakan salah satu usaha perdagangan dibidang
kesehatan yang juga memerlukan adanya sebuah sistem pengolahan data untuk
dapat mempermudah dan memperlancar kinerjanya. Salah satu Apotek yang
menggunakan cara manual dalam proses penjualan adalah Apotek Rezka Farma
beralamat di Bengkong Laut. Proses penjualan secara manual dinilai
memperlambat kinerja pelayanan Apotek, sehingga diterapkan sistem informasi
penjualan obat yang dapat membantu serta memudahkan proses transaksi
penjualan obat. Software yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah
Visual Basic 6.0 , Crystal Reports 8.5 dan Microsoft Access 2013 sebagai
databasenya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atau melihat,
apakah penerapan sistem informasi penjualan obat pada Apotek Rezka Farma
dapat berfungsi dengan baik dan membantu proses penjualan. Metode yang
digunakan dalam analisa data ini adalah secara observasi. Hasil dari penerapan
Sistem Informasi penjualan di Apotek Rezka ini dapat meningkatkan kinerja dan
pelayanan Apotek menjadi lebih efektif dan efisien.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Apotek
viii
ABSTRACT
Advances in computer technology can be utilized in various fields, one of them in
the field of information systems. Information systems are widely used in sales,
where sales are one of the important forms of service included in Pharmacies.
Pharmacy is one of the trading business in the field of health which also requires
the existence of a data processing system to facilitate and facilitate its
performance. One pharmacy that uses manual way in the sales process is Rezka
Farma, this Pharmacy is located in Bengkong Laut. Manually sales process is
considered to slow down the performance of pharmacy services, so that applied
drug sales information system that can help and facilitate the process of drug sales
transactions. Software used for the manufacture of this system is Visual Basic 6.0,
Crystal Reports 8.5 and Microsoft Access 2013 as database. The purpose of this
research is to know or see whether the application of drug sales information
system on Rezka Farma can function well and assist the sales process. The
method used in this data analysis is observation. The result of applying Sales
Information System in Rezka Farma can improve the performance and service of
Pharmacy become more effective and efficient.
Keywords : Information System, Pharmacy
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah .......................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 5
2.1. Sistem ......................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Sistem ............................................................... 5
2.1.2 Tujuan Sistem ..................................................................... 6
2.2. Informasi...................................................................................... 6
2.2.1 Pengertian Informasi .......................................................... 6
2.2.2 Kualitas Informasi .............................................................. 7
2.2.3 Nilai Informasi.................................................................... 7
2.3. Sistem Informasi .......................................................................... 8
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi …………………....……….. 8
2.3.2 Fungsi Sistem Informasi .................................................... 10
2.4 Penjualan ………………………………..………………….….. 10
x
2.4.1 Pengertian Penjualan .......................................................... 12
2.4.2 Tujuan Penjualan ............................................................... 13
2.4.3 Klasifikasi Penjualan .......................................................... 13
2.4.4 Sistem Informasi Penjualan Apotek ................................... 14
2.5 Obat …………………………………………………….............. 14
2.6 Apotek ……………………...…………..……………………... 16
2.6.1 Pengertian Apotek .............................................................. 16
2.6.2 Pengelolaan dan Pelayanan Apotek ……………………... 17
2.6.3 Manajemen Apotek ……………………………………… 18
2.7 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi ……….………….… 19
2.7.1 Aliran Sistem Informasi (ASI) ………………………….. 19
2.7.2 Data Flow Diagram (DFD) …………………………..…. 20
2.7.3 Entity Relationship Diagram(ERD) ……………………. 20
2.7.4 Flowchart …………………………….. ............................ 21
2.7.5 Normalisasi ……………………………………………… 22
2.8 Microsoft Access ....................................................................... 23
2.9 Visual Basic 6.0 ......................................................................... 25
2.10 Penelitian Terdahulu .................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 28
3.1 Kerangka Kerja ............................................................................ 28
3.1.1 Metode Penelitian ……………………………………… 28
3.1.2 Alat Bantu Penelitian …………………………………… 29
3.2 Gambaran Umum Apotek Rezka Farma ................................….. 30
3.2.1 Profil Apotek …….…………………………………….. 30
3.2.2 Visi Misi Apotek ……………………………………….. 31
3.2.3 Struktur Organisasi …………………………………….... 31
BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ............................................ 33
4.1 Analisis ......................................................................................... 33
4.1.1 Sistem Yang Sedang Berjalan .............................................. 33
4.1.2 Analisis Permasalahan Sistem ............................................. 33
xi
4.2 Aliran Sistem Informasi .............................................................. 34
4.3 DFD ............................................................................................. 36
4.4 Perancangan Basis Data ……………………………………….. 38
4.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram) .................................… 38
4.4.2 Normalisasi ………………………………………….. ....... 39
4.4.3 Prototype ………………………………………….. ........... 42
4.4.4 Flowchart Penjualan ………………………………………. 45
4.1. Implementasi ……………………………………………………. 46
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 52
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 52
5.2. Saran ........................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ………………………………..………………….... 53
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Simbol Aliran Sistem Informasi ..................................................... 19
Tabel 2.2 Simbol DFD ................................................................................... 20
Tabel 2.3 Simbol ERD ................................................................................... 21
Tabel 2.4 Simbol Flowchart ........................................................................... 22
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 27
Tabel 4.1 Normalisasi Pertama Aplikasi Penjualan ....................................... 39
Tabel 4.2 Normalisasi Kedua Tabel User ...................................................... 39
Tabel 4.3 Normalisasi Kedua Tabel Obat ...................................................... 40
Tabel 4.4 Normalisasi Kedua Tabel Penjualan .............................................. 40
Tabel 4.5 Normalisasi Kedua Tabel Detail Transaksi .................................... 41
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall ......................................................... 11
Gambar 2.2 Tampilan Microsoft Access ........................................................ 24
Gambar 2.3 Tampilan Visual Basic 6.0 ......................................................... 25
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 28
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Apotek Rezka Farma .................................. 31
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Lama ................................................... 34
Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi Baru ..................................................... 35
Gambar 4.3 Diagram Konteks ........................................................................ 36
Gambar 4.4 DFD Level 0 ............................................................................... 37
Gambar 4.5 ERD Penjualan ........................................................................... 38
Gambar 4.6 Normalisasi Kedua Penjualan ..................................................... 41
Gambar 4.7 Prototype Form Login ................................................................ 42
Gambar 4.8 Prototype Form Obat ................................................................. 43
Gambar 4.9 Prototype Form Transaksi Penjualan .......................................... 44
Gambar 4.10 Prototype Form User ................................................................ 44
Gambar 4.11 Flowchart Penjualan Obat ....................................................... 45
Gambar 4.12 Tampilan Form Login ............................................................... 46
Gambar 4.13 Tampilan Form Menu Utama ................................................... 47
Gambar 4.14 Tampilan Form Obat ................................................................ 48
Gambar 4.15 Tampilan Form Transaksi Penjualan ........................................ 48
Gambar 4.16 Tampilan Faktur Pembelian ..................................................... 49
Gambar 4.17 Tampilan Form Data User ........................................................ 49
Gambar 4.18 Tampilan Form Form Penjualan ............................................... 50
Gambar 4.19 Tampilan Laporan Penjualan Obat ........................................... 51
Gambar 4.20 Tampilan Form Laporan Data Obat ......................................... 51
Gambar 4.21 Tampilan Laporan Data Obat ................................................... 51
xiv
........................................................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangannya zaman, kini pemanfaatan bidang teknologi informasi
dalam pengelolaan data sangat diperlukan. Dengan berbagai kelebihan yang tentunya
dapat meningkatkan kinerja dalam sebuah perusahaan, dimana data yang telah diolah
akan menjadi informasi yang bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Kemajuan teknologi komputer dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang,
salah satunya pada bidang sistem informasi, yang memiliki peran penting dalam
melakukan kegiatan operasional bagi sebuah perusahaan yang digunakan untuk
mengolah, mengumpulkan dan menyediakan informasi dengan tujuan untuk
membantu menunjang efektifitas kerja serta keakuratan hasil data.
Apotek merupakan salah satu usaha perdagangan dibidang kesehatan yang juga
memerlukan adanya sebuah sistem pengolahan data untuk dapat mempermudah dan
memperlancar kinerjanya. Oleh karena itu diperlukannya pengelolaan apotek yang
baik, salah satunya dalam hal pengolahan data penjualan obat demi kelancaran usaha
tersebut.
Pada Apotek terdapat banyak data obat dan data transaksi yang tidak semua
dihafal oleh Apoteker maupun Asisten Apoteker. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah
sistem informasi untuk menyimpan dari data-data tersebut dengan melakukan
pengelolaan sebuah sistem pengolahan data. Salah satunya sistem pengolahan data
2
yang dibutuhkan yaitu sistem informasi penjualan yang berbasis komputer baik dari
segi pendataan persediaan barang, transaksi penjualan serta proses laporan. Namun,
masih terdapat Apotek yang masih menggunakan cara manual dalam melaksanakan
pelayanan kefarmasiannya, salah satunya adalah Apotek Rezka Farma yang terletak
di Bengkong Laut.
Dikarenakan Apotek Rezka Farma masih menggunakan cara manual dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian terutama penjualan, maka Apotek ini layak di
jadikan tempat penelitian untuk penerapan Sistem Informasi Penjualan Obat berbasis
Visual Basic, yang bertujuan untuk mempermudah kinerja pada Apotek Rezka Farma
ini.
Berdasarkan uraian di atas bahwa sistem informasi sangatlah diperlukan dalam
perusahaan agar dapat mempermudah dalam pengelolaan dan penyajian data, maka
penulis akan melakukan penelitian Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Sistem
Informasi Penjualan Obat di Apotek Rezka Farma Berbasis Visual Basic 6.0”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan obat di Apotek Rezka Farma?
2. Bagaimana pengimplementasian program sistem informasi penjualan obat pada
Apotek Rezka Farma?
3. Bagaimana kinerja Apotek dengan adanya penerapan sistem informasi penjualan
obat di Apotek Rezka Farma?
3
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian ini agar lebih terarah adalah sebagai
berikut:
1. Perancangan sistem informasi ini hanya sebatas penjualan obat yang mencakup
transaksi penjualan tunai, dan pembuatan laporan penjualan obat.
2. Bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat sistem informasi penjualan
obat di Apotek Rezka Farma adalah Visual Basic 6.0.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:
1. Merancang sebuah sistem informasi penjualan obat di Apotek Rezka Farma
dengan berbasis Visual Basic 6.0.
2. Mengimplementasikan perancangan sistem informasi penjualan obat di Apotek
Rezka Farma.
3. Memudahkan serta memaksimalkan kinerja Apotek dalam pengelolaan data
penjualan obat.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Untuk mempermudah proses pengolahan data penjualan obat di Apotek Rezka
Farma.
2. Proses transaksi penjualan obat dan rincian penjualan obat dapat terorganisir
dengan baik.
4
3. Sebagai kajian dan tambahan dasar pandangan penelitan khususnya peningkatan
pelayanan kefarmasian.
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut sistematika penulisan pada penelitian ini, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini mencakup teori pendukung serta penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan pembuatan sistem informasi penjualan obat di
Apotek Rezka Farma.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini mencakup kerangka kerja dan gambaran umum perusahaan
pada Apotek Rezka Farma.
BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
Pada bab ini mencakup analisis sistem yang berjalan, analisis sistem
yang diusulkan, serta implementasi sistem yang telah dibuat secara
keseluruhan pada Apotek Rezka Farma.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan serta saran dalam perancangan Sistem
Informasi Penjualan Obat pada Apotek Rezka Farma.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun
baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu (Susanto, dalam Kalare 2015).
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama yang dihasilkan oleh suatu proses
tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi kegiatan operasi manajemen
serta data transaksi berupa laporan harian maupun bulanan yang berguna.
Menurut Kalare (2015) di dalam sistem terdapat elemen-elemen yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan, yaitu:
1. Tujuan Sistem. Merupakan tujuan akhir dibuatnya sistem tersebut.
2. Batasan Sistem. Merupakan aturan-aturan yang membatasi system dalam
mencapai tujuan, dapat berupa organisasi, jangka waktu ataupun jumlah biaya.
3. Kontrol Sistem. Salah satu cara untuk mengawasi jalannya sistem, berupa
pengawasan waktu pelaksanaan, biaya dan sebagainya.
4. Masukan (Input). Semua data yang digunakan dalam sistem dierima oleh elemen
masukan. Dapat berupa jenis data, jumlah nilai dan sebagainya.
6
5. Proses. Elemen dari sistem bertugas memproses semua inputan data yang
kemudian menjadi informasi yang berguna.
6. Keluaran (Output). Merupakan hasil keluaran dari proses yang merupakan akhir
dari sistem. Berupa data laporan, grafik, diagram, dan sebagainya.
7. Umpan Balik. Bagaimana pengaruhnya terhadap suatu organisasi yang
menerapkan sistem tersebut.
2.1.2 Tujuan Sistem
Menurut Susanto (dalam Kalare 2015) adapun tujuan sistem yaitu agar target
atau sasaran dapat tercapai oleh suatu sistem. Agar suatu target atau sasaran dapat
tercapai harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya, yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan
menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.
2.2 Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata (Mulyanto, 2009).
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal dari data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata.
7
2.2.2 Kualitas Informasi
Menurut Agussalim (2012) kualitas dari suatu informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Informasi harus akurat (Accurate).
Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan,
bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksud dari
informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya (Timeliness).
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang lambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (Relevance). Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2.2.3 Nilai Informasi
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan
(http://repository.usu.a.id/fungsi-dan-nilai-informasi). Nilai dari informasi ditentukan
dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan
bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem.
Nilai informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, diantaranya adalah
kemudahan dalam memperoleh, sifat luas dan kelengkapannya, ketelitian, kecocokan
dengan pengguna, ketepatan waktu, kejelasan, fleksibilitas, dapat dibuktikan, tidak
8
ada prasangka, serta dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna
(http://informatika.web.id/nilai-informasi.html).
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sebuah himpunan komponen-komponen yang saling
berkaitan yang mengumpulkan, mengeluarkan, memproses, menyimpan,
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi (Agussalim, 2012).
Adapun pengertian sistem informasi menurut para Ahli yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., M.M
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
manajerial organisasi dalam kegiatan strategis dari suatu organisasi.
2. Menurut Tafri D. Muhyuzir
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, diklasifikasikan dan diolah
sedemikian rupa sehingga menjdai sebuah informasi entitas terkait tunggal dan
mendukung satu sama lain sehingga menjadi informasi berharga bagi mereka yang
menerimanya.
3. Menurut Erwan Arbie
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian.
4. Menurut Mc Leod
9
Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber media untuk menampilkan
informasi.
Menurut Agussalim (2012) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :
1. Masukan (Input). Merupakan termasuk suatu metode dan media untuk menyaring
ataupun mengolah data-data yang akan dimasukkan, dan yang dapat berupa
dokumen basic.
2. Model blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika serta model matematik
yang akan merubah dan memanipulasi sebuah data input serata data yang telah
disimpan di database dengan cara yang telah ditentukan guna manghasilkan suatu
output yang diinginkan.
3. Keluaran (output) Keluaran merupakan produk dari sistem informasi yang
berkualitas dan dokumentasi-dokumentasi yang bermanfaat untuk segala
tingkatan-tingkatan manajemen serta semua user terhadap sistem.
4. Teknologi. Merupakan kotak alat atau disebut juga dengan tool box dalam sistem
informasi. Teknologi diperuntukkan menerima suatu input, yang menjalankan
pemodelan, penyimpanan dan mengakses seluruh data, yang kemudian
menghasilkan dan mengirimkan output dan membantu meengendalikan sistem
secara keseluruhan.
5. Basis Data (database). Adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang
lain, yang tersimpan pada hardware komputer dan menggunakan software untuk
memanipulasinya. Data sangat perlu disimpan dalam database guna keperluan
penyedia informasi untuk kelanjutannya. Data dalam database sangat perlu
10
diorganisasikan dengan baik, agar informasi yang dikeluarkan berkualitas dan
dapat mengefisiensikan kapasitas penyimpanan data.
2.3.2 Fungsi Sistem Informasi
Beberapa fungsi sistem informasi antara lain sebagai berikut
(http://duniabaca.com/fungsi-dan-tujuan-sisteminformasi) :
1. Data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi pemakai.
2. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
3. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
4. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi.
5. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
6. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
2.3.3 Penerapan Pengembangan Sistem Informasi
Menurut Sommerville (dalam Gisela 2015) metode Waterfall adalah metode
yang menyarankan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial melalui
tahapan-tahapan yang ada pada System Development Life Cycle (SDLC) untuk
membangun sebuah perangkat lunak.
Metode ini sering disebut dengan “Classic Life Cycle” atau model waterfall.
Model ini pertama kali muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering
dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam
Software Engineering (SE).
11
Pendekatan ini melakukan pendekatan yang beruntun mulai dari level
kebutuhan sistem lalu menutu tahap analisis, desain, coding, testing, dan maintenance
atau pemeliharaan. Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall
1. Perancanaan
Perancanaan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang
akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting dikarenakan
software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti
hardware, database, dan sebagainya.
2. Analisis
Proses ini mencari kebutuhan difokuskan pada software, untuk mengetahui sifat
dari program yang akan dibuat. Para software engineer harus mengerti tentang
domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, dan user
interface.
3. Perancangan
12
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
reprentasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain
harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap
sebelumnya.
4. Implementasi
Tahap ini dimana sitem benar-benar dibangun, dalam fase ini biasanya menpatkan
perhatian besar karena kebanyakan sistem itu adalah bagian paling lama dan mahal
dalam proses pembangunan.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan dalam software sangatlah penting, termasuk di dalamnya proses
pengembangan, karena software tidak selamanya hanya seperti itu. Pada saat
dijalankan program tersebut mungkin saja ada error kecil atau dibutuhkan nya
penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut.
2.4 Sistem Penjualan
2.4.1 Pengertian Penjualan
Penjualan adalah aktivitas atau bisnis menjual produk atau jasa. Dalam proses
penjualan, penjual menyediakan barang dan jasa kemudian memberikan kepada
pembeli dengan suatu harga tertentu baik melalui penjualan langsung atau melalui
agen penjualan (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penjualan).
Penjualan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan akan
barang atau jasa pihak lain, dan pihak lain memperoleh jasa atau barang tersebut
13
membayar sejumlah uang kepada pihak yang memenuhi barang atau jasa tersebut
(Jevrison, 2009)
Penjualan merupakan bagian terpenting dari pemasaran, karena seseorang
mengasumsikan bahwa penjualan secara tetap dibutuhkan, sedangkan pengertian
penjualan menurut Pederden adalah sebagai proses perorangan pembeli untuk
membeli barang/jasa untuk menerapkan perdagangan yang terpenting bagi penjualan
(http://repository.amikom.ac.id/aplikasipenjualan-padatokobuku).
2.4.2 Tujuan Penjualan
Tujuan penjualan adalah mendatangkan keuntungan atau laba dari produk-
produk atau jasa yang dihasilkan produsen disertai dengan kinerja yang baik serta
menjamin kualitas dan mutu produk atau jasa yang akan dijual.Didalam
perekonomian, seseorang yang menjual sesuatu akan mendapatkan imbalan berupa
uang. Dengan adanya alat penukar berupa uang, manusia lebih mudah memenuhi
segala kebutuhannya.
2.4.3 Klasifikasi Penjualan
Adapun jenis-jenis penjualan adalah sebagai berikut:
1. Trade Selling. Merupakan suatu jenis penjualan yang dilakukan oleh pedagang
kepada grosir, tujuan utamanya untuk dijual kembali.
2. Tehnical Selling. Merupakan suatu cara atau usaha untuk meningkatkan penjualan
dengan cara memberikan saran kepada konsumen atau pembeli akhir dari barang
atau jasanya.
3. New Business Selling. Merupakan suatu usaha untuk membuka transaksi baru
dengan cara mengubah caon konsumen menjadi konsumen.
14
4. Missionary Selling. Merupakan suatu bentuk wirausaha dimana pengusaha atau
perusahaan memiliki penyalur tersendiri dalam menyalurkan produk maupun jasa
mereka.
5. Penjualan secara tunai
Penjualan yang dilakukan pada saat itu juga diterima pembayarannya dan dari
pihak produsen menyerahkan barangnya.
6. Penjualan secara kredit
Penjualan yang dilakukan oleh produsen dengan menerima pembayaran dari
konsumen secara tidak langsung. Pihak produsen menyerahkan barangnya kepada
pihak konsumen dan pembayarannya dilakukan secara berangsur. Untuk
pembelian secara kredit ini konsumen harus memenuhi persyaratanpersyaratan
yang telah ditentukan oleh perusahaan.
2.4.4 Sistem Informasi Penjualan Apotek
Sistem Informasi Penjualan Apotek adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung suatu proses pemenuhan kebutuhan suatu informasi yang bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi penjualan obat dalam satu kesatuan proses yang
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada Apotek Rezka Farma.
2.5 Obat
Pengertian obat secara umum, merupakan suatu bahan atau paduan bahan-
bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, dan menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit
pada manusia atau hewan (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Obat).
15
Sedangkan pengertian obat secara khusus, antara lain sebagai berikut
(www.pengertianahli.com/Kesehatan/Obat):
1. Obat generik. Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam
FI (Farmakope Indonesia) untuk zat berkhasiat yang di kandungnya.
2. Obat paten. Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas
nama pembuat yang telah diberi kuasa dan obat itu dijual daam kemasan asli dari
perusahaan yang memproduksinya.
3. Obat tradisional. Obat tradisional adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan-
bahan alamiah, diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan
dalam pengobatan tradisional.
Menurut Syamsuni (2012:49) obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa
kriteria, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut kegunaan obat. Berdasarkan kegunaannya di dalam tubuh, yaitu untuk
penyembuhan, untuk mencegah dan untuk diagnosis.
2. Menurut cara penggunaan obat. Digolongkan atas berdasarkan pemakaian dalam
dan pemakaian luar.
3. Menurut cara kerja obat. Berdasarkan cara kerjanya di dalam tubuh, yaitu:
a. Lokal. Obat yang bekerja pada jaringan setempat.
b. Sistemik. Obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh, seperti tablet analgetik.
4. Menurut Undang-undang. Penggolongan obat menurut undang-undang yaitu:
a. Narkotik. Merupakan obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan yang
dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (adiksi) yang sangat
merugikan masyarakat apabila digunakan tanpa pembatasan atau pengawasan
dokter.
16
b. Psikotropika (obat berbahaya). Merupakan obat yang mempengaruhi proses
mental, mengubah pikiran/perasaan/kelakuan seseorang.
5. Menurut sumber obat. Obat yang saat ini digunakan bias bersuber dari tumbuhan,
hewan, mineral, sintesis, dan mikroba atau fungi (jamur).
2.6 Apotek
2.6.1 Pengertian Apotek
Pengertian apotek menurut PP No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian, Apotek adalah suatu tempat atau sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukannya praktek kefarmasian oleh Apoteker. Apotek juga sebagai salah satu
tempat pengabdian dan praktek profesi Apoteker dalam melaksanakan pekerjaan
kefarmasiaan.
Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud diantaranya, pengadaan obat,
penyimpanan obat, pembuatan sediaan obat, peracikan, penyaluran dan penyerahan
perbekalan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetik), serta memberikan
informasi obat kepada masyarakat.
Di Apotek, Asisten Apoteker merupakan salah satu tenaga kefarmasian yang
bekerja di bawah pengawasan seorang Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin
Apotek). Apoteker Pengelola Apotek (APA) merupakan orang yang bertanggung
jawab di Apotek dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian
yang dilakukan oleh Apoteker dan Asisten Apoteker di apotek haruslah sesuai dengan
standar profesi yang dimilikinya. Karena Apoteker dan Asisten Apoteker dituntut
oleh masyarakat pengguna obat (pasien) untuk bersikap secara profesional.
17
Tugas dan Fungsi Apotek Menurut PP No.51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian, tugas dan fungsi apotek adalah :
1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker.
2. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi antara
lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetik.
3. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu persediaan farmasi, penyimpanan dan
tempat penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter.
2.6.2 Pengelolaan dan Pelayanan Apotek
Berdasarkan Kepmenkes No.1027 tahun 2004 mencakup aspek pengelolaan
sumber daya, sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus
dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek,
apoteker harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan
yang baik, mengambil keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar profesi.
2. Sarana dan Prasarana Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali
oleh masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis
kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat.
Selain pengelolaan sumber daya Apotek yang baik dan sesuai dengan
Kepmenkes, dalam pelayanan Apotek juga ada hal yang harus dilakukan untuk
kenyaman dan kemanan pasien yaitu sebagai berikut:
1. Pelayanan resep, meliputi persyaratan administrasi yaitu nama pasien, tanggal
penulisan resep, serta cara pemakaian obat secara jelas.
18
2. Penyiapan obat, meliputi peracikan yang merupakan kegiatan menyiapkan,
menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan pada wadah yang harus
dibuat sesuai prosedur dan memperhatikan dosis serta jenis obat dan jumlah obat
dengan penulisan yang benar.
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO), sebelum penyerahan obat kepada pasien, pihak
Apotek harus memberikan informasi yang benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai obat yang akan diberikan kepada pasien, meliputi cara pemakaian obat,
cara penyimpanan obat serta makanan atau minuman yang harus dihindari.
4. Konseling, Apoteker harus memberikan konseling mengenai pengobatan dan
perbekalan kesehatan lainnya. Sehingga dapat memperbaiki kualitas pasien, dan
terhindar dari penyalahgunaan obat.
Adapun hal-hal yang harus miliki oleh Apotek antara lain :
1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.
2. Tempat untuk menyajikan informasi bagi pasien termasuk penempatan brosur.
3. Ruangan tertutup untuk konseling
4. Ruang racikan dan tempat pencucian alat.
5. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep dan
lain-lain.
2.6.3 Manajemen Apotek
Manajemen Apotek adalah manajemen farmasi yang diterapkan di Apotek
guna mengontrol agar sesuai dengan fungsi dan tugas Apotek
(http://dokumen.tips/documents/manajemen-apotek). Adapun manajemen Apotek
sebagai berikut:
19
1. Manajemen keuangan. Berkaitan dengan pengelolaan keuangaan seperti penjualan
dan pembelian obat.
2. Manajemen persediaan barang. Meliputi pengelolaan gudang, persediaan obat
berhubungan langsung dengan pembelian dan penjualan obat.
3. Manajemen pemasaran. Berkaitan dengan pengelolaan dan teknik pemasaran
untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya.
2.7 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi
2.7.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Menurut Astuti, Dwi (2012) Aliran sistem informasi merupakan bagan alir
yang menunjukkan arus dari program dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Berikut simbol-simbol sistem informasi dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1 Simbol-simbol Aliran Sistem Informasi
Simbol Pengertian Keterangan
Dokumen (Document) Menunjukkan dokumen
sebagai yang digunakan untuk
merekam data terjadniya
suatu transaksi
Oprasional Manual Menunjukkan proses yang
dilakukan secara manual
Garis Aliran (Flow Line) Menunjukkan arus data anatr
simbol/proses
Penghubung (On-Page
Connector)
Digunakan untuk penghubung
dalam satu halaman
Penghubung (Off-page Connector)
Digunakan untuk penghubung
berbeda halaman
Proses
Digunakan untuk proses
secara komputerisasi
Pengarsipan (Diurutkan
berdasarkan huruf)
Menunjukkan
pengarsipan/penyimpanan
data dokumen secara manual.
AA
20
Pengarsipan (Diurutkan
berdasarkan angka )
Menunjukkan
pengarsipan/penyimpanan
data dokumen secara manual.
Disk Magnetik / Database
Data disimpan secara
permanen di dalam disk.
Digunakan sebagai Database
2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran
ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file (http://id.wikipedia.org/wiki/DiagramKonteksdanDFD).
Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) adalah memudahkan
pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan
dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol yang digunakan antara lain dapat
terlihat pada tabel 2.2:
Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram
AN
21
Areal kerja, sehingga datatersebut ditransfor, disimpan,
atau didistribusikan.
Sumber
File atau tempat penyipanan
data
Simbol Keterangan
Simbol garis alir menunjukkan
arus dari proses
2.7.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data yang sering kita jumpai dalan
aktifitas pengembangan sistem oleh sistem analis. Entity Relationship Diagram
(ERD) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan,
dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi
yang sama (http://duniailkomcom/contoh_erd).
Untuk lebih jelasnya Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan model
Entity Relationship Diagram (ERD) dapat dilihat pada gambar 2.3 sebagai berikut:
Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD
Simbol Nama Keterangan
Entity
Menyatakan entitas yang bisa berupa
suatu elemen lingkungan, sumber daya
atau transaksi yang penting bagi
perusahaan
Attribute
Digunakan untuk menunjukkan nama-
nama attribute yang ada pada entity
22
Relationship
Menunjukkan hubungan yang terjadi
antara suatu entity dengan entity lainnya
Link
penghubung antara himpunan relasi
dengan himpunan entitas dan himpunan
entitas dengan attributnya.
2.7.4 Flowchart
Flowchart adalah sebuah diagram dengan simbol grafis yang menyatakan
proses yang menampilkan langkah-langkah dalam sebuah kotak, beserta urutannya
dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/DiagramAlir).
Adapun karakteristik yang dimiliki flowchart antara lain:
1. Flowchart bersifat grafis atau menggunakan gambar-gambar sebagai
simbol/lambang untuk suatu jenis pekerjaan, tugas atau fungsi tertentu.
2. Perintah bersifat esensial, yaitu hanya perintah yang penting-penting saja yang
digambarkan dalam flowchart.
3. Flowchart efektif untuk merancang program terstruktur (structured programs).
Tujuan dari flowchart ialah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian
masalah secara terurai , rapi dan menggunakan simbol-simbol standar.
Berikut simbol-simbol flowchart yang ditampilkan dalam Tabel 2.4:
Tabel 2.4 Simbol-simbol Flowchart
Simbol Keterangan
Start / Stop
Input / Output
Proses Program
23
2.7.5 Normalisasi
Menurut Ivanjelita (2012) normalisasi merupakan proses pengelompokan data
elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses
normalisasi terdapat bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form). Merupakan kumpulan data yang
akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja
data tidak lengkap atau terduplikasi. Data di kumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya.
2. Bentuk Normal Pertama. Mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file
(file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari
field-field berupa “atomic value”.
3. Bentuk Normal Kedua. Mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara
Kondisi
Inisialisasi variable, nilai
awal/konstanta
Arah proses
Simbol Dokumen
24
fungsi pada kunci utama (Primary Key). Sehingga untuk membentuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.
2.8 Microsoft Access
Microsoft Access atau dikenal juga sebagai MS Access adalah kumpulan
informasi yang secara sistematik disimpan dalam komputer sehingga dapat diperiksa
oleh software komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut
(http://www.siswamaster.com).
Fungsi utama dari Microsoft Access yaitu untuk menangani proses manipulasi
data dan pembuatan sebuah sistem. Adapun fungsi lainnya adalah untuk membuat
program gaji karyawan, aplikasi penjualan dan lain-lain. Microsoft Access dapat
menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet
Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer
basis data yang mendukung standar ODBC.
Di dalam mengolah database, Accessmemiliki sarana atau obyek yang dapat
mempermudah dalam membangun sebuah database. Adapun penjelasan objek dan
fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Table
Merupakan tempat atau sarana untuk penyimpanan data.
2. Query
Digunakan untuk menyaring data dengan berbagai kriteria dan urutan yang
diinginkan.
3. Form
25
Digunakan untuk memasukkan dan mengubah data atau informasi yang ada
didalam suatu database dengan menggunakan tampilan formulir.
4. Report
Digunakan untuk menampilkan atau mencetak data atau informasi dalam bentuk
laporan.
Adapun beberapa istilah yang terdapat dalam menjalankan MS Access yaitu
field. Field adalah tempat atau dimana data atau informasi dalam kelompok yang
sama atau sejenis dimasukkan. Field umumnya tersimpan dalam bentuk kolom secara
vertikal pada tabel. Berikut tampilan Microsoft Access 2013 pada gambar 2.2:
Gambar 2.2 Tampilan Microsoft Access
2.9 Visual Basic 6.0
Menurut Surniawan (2014) Microsoft Visual Basic yang biasa disingkat VB,
merupakan sebuah Bahasa pemrograman yang menawarkan visual untuk membuat
program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan
26
menggunakan model pemrograman (COM). Program aplikasi dapat berupa program
database, program grafis dan lain sebagainya. Di dalam Visual Basic 6.0 terdapat
komponen - komponen yang sangat membantu dalam pembuatan program aplikasi.
Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak
tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman
BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan
pada era 1950-an. Fungsi Visual Basic adalah untuk membuat program berbasis
windows mulai dari yang sederhana sampai pemograman yang lebih kompleks.
Gambar 2.3 Tampilan Visual Basic 6.0
Ada beberapa istilah dan komponen Microsoft Visual Basic 6.0 yang digunakan
untuk membuat program aplikasi, berikut penjelasannya:
1. Menu. Menu merupakan kumpulan perintah yang dikelompokkan dalam kriteria
operasi yang dihasilkan.
27
2. Toolbar. Tombol-tombol speed pada Toolbar akan sangat membantu dalam
mempercepat akses perintah. Dimana tombol-tombol tersebut berfungsi sama
dengan perintah yang tersedia dan tersembunyi di dalam menu.
3. Poject Explorer. Berfungsi sebagai sarana pengakses bagian-bagian pembentuk
project. Pada windows ini terdapat tiga tombol pengaktif untuk Windows Code,
Windows Object, dan Toggle Folder. Juga terdapat diagram yang menampilkan
susunan folder penyimpanan file-file project.
4. Toolbox. Adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukkan objek
tertentu dalam jendela form. Toolbox dapat dimodifikasi dengan menambahkan
komponen icon dengan melakukan klik kanan pada Toolbox lalu memilih
Components atau Add Tab.
5. Form. Adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi.
Umumnya dalam suatu form terdapat garis titik-titik yaitu disebut dengan Grid.
6. Properties. Bertugas menyiapkan segala property dari objek yang diperlukan
dalam perancangan user interface maupun pemograman. Pada windows ini
terdapat dua tab yang menampilkan properti dalam dua cara sesuai dengan nama
tab yaitu tab Alphabet dimana diurutkan berdasarkan dengan abjad dan categories
yang diurutkan berdasarkan fungsinya (http://uniksharianja.com/menu-visualbasic-
6.0).
2.10 Penelitian Terdahulu
28
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan.
Pada penelitian ini, penulis memaparkan dua jurnal penelitian terdahulu tentang
sistem informasi penjualan obat, seperti yang di tampilkan pada Tabel 2.5 sebagai
berikut:
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu
Nama peneliti Judul penelitian Hasil penelitian
Kalare, Gisela. 2015 Sistem Informasi
Penjualan obat di
Apotek Lia Farma
Apotek Lia Farma dianggap
belum optimal dalam
pengolahan data informasi
penjualan yang masih manual.
Dengan adanya SI Penjualan
Obat yang dapat membatu
proses transaksi
penjulan.
Purnamayudhia, Olla.
2015
Aplikasi Sistem
Informasi Penjualan
Obat di Apotek dengan
Menggunakan Metode
Visual Basic 6.0
Penerapan sistem informasi
penjualan
obat di apotek ini mampu
mempercepat
proses transaksi dan
memudahkan
dalam pengambilan keputusan
bagi manajemen.
Salim, Agus. 2012 Sistem Informasi
Penjualan Obat pada
Apotek Rumah Sakit
U’budiyah Indonesia
Menggunakan Visual
Basic 6.0
Untuk proses penjualan obat,
aplikasi yang
diimplementasikan pada
Apotek U’Budiyah dapat
mengolah data dan informasi
penjualan obat sehingga data
dan informasi penjualan obat
lebih terorganisasi.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja
3.1.1 Metode Penelitian
Dalam penyusunan penelitian diperlukan kerangka kerja yang jelas. Kerangka kerja ini
merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah. Adapun kerangka
kerja penelitian yang di gunakan seperti terlihat pada gambar 3.1 sebagai berikut:
Kegiatan Keluaran
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Pengembangan Sistem
Pembuatan Laporan
Pemahaman tentang teori dan konsep
Data dan informasi
Daftar masalah yang membutuhkan solusi
Sistem informasi penjualan obat pada Apotek
Rezka Farma
Laporan penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian
29
Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka dapat
diuraikan pembahasan masing-masing tahap sebagai berikut :
1. Studi Literatur. Penulis menggunakan berbagai buku, jurnal serta website sebagai acuan dan
landasan teori dalam penelitian.
2. Pengumpulan Data. Dilakukan dengan metode observasi terhadap Apotek Rezka Farma
untuk diperoleh analisa mengenai proses penjualan obat di Apotek tersebut.
3. Analisis Sistem. Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah pada sistem yang sedang
berjalan, dengan tujuan agar dapat ditemukan permasalahan serta solusi terhadap proses
penjualan obat di Apotek Rezka Farma.
4. Pengembangan Sistem. Pengembangan sistem dengan menggunakan model waterfall.
Dimana pembuatannya dilakukan secara berurutan dari proses awal hingga akhir.
5. Pembuatan Laporan. Yang disusun berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan teknik
pengumpulan data primer dan sekunder sehingga menjadi laporan penelitian yang dapat
memberikan gambaran secara utuh tentang sistem yang sedang dibangun.
3.1.2 Alat Bantu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa alat yang penulis gunakan, antara lain :
1. Perangkat keras (Hardware)
Spesifikasi dari Hardware yang digunakan adalah :
a. 1(Satu) unit laptop dengan sepesifikasi sebagai berikut:
1) Processor : AMD A4-6210 APU
2) RAM : 2GB
3) Harddisk : 348 GB
30
b. Flash disk (16 GB)
c. Mouse
2. Perangkat lunak (Software)
a. Windows 8.1 Pro
b. Microsoft Visual Basic 6.0
c. Microsoft Access 2013
d. Crystal Reports 8.5
3. Pengembangan sistem
Alat bantu yang digunakan dalam proses pengembangan sistem adalah sebagai berikut:
a. Normalisasi
b. Data Flow Diagram (DFD)
c. Flowchart
3.2 Gambaran Umum Apotek Rezka Farma
3.2.1 Profil Apotek
Apotek Rezka Farma berdiri pada Bulan Agustus Tahun 2013. Apotek ini terletak di
daerah yang strategis karena padat pemukiman warga dan berada di pinggir jalan sehingga
mudah dijangkau, yaitu di Kampung Tua Bengkong Laut Blok B No. 4, RT 04/RW 01, Batam.
Apotek Rezka Farma dibuka setiap hari, dimana jam operasionalnya sendiri terdiri dari 2
shift. Shift pertama dimulai dari jam 9 pagi s/d 4 sore, sedangkan untuk shift kedua dimulai dari
jam 3 sore s/d 10 malam. Pada saat pertukaran shift tersebut, dilakukan pelaporan seperti barang
kosong, pesanan barang terhadap PBF (Perusahaan Besar Farmasi), dan pembayaran invoice.
31
Pemilik Apotek
Jusmaniar, Amd.Keb
Apoteker
Resisca Fitri Yusman, S.Farm.,Apt.
Asisten Apoteker
Rendy Trisna, Amd.,Farm
Bidan
Maryani, Amd.,Keb.
3.2.2 Visi dan Misi Apotek
1. Visi
Menjadi salah satu sarana kesehatan yang selalu berusaha mengoptimalkan pelayanan kepada
masyarakat dalam bidang kefarmasian dan memberikan solusi yang baik dan benar bagi
kesehatan masyarakat.
2. Misi
a. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Apotek.
b. Menjadi sarana konsultasi kesehatan yang dapat dipercaya.
c. Menjadi penunjang bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan dan
kefarmasian.
d. Membangun kerja sama yang baik dan saling menguntungkan bagi siapa saja.
3.2.3 Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi dari Apotek Rezka Farma pada gambar 3.2:
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Apotek Rezka Farma
32
Tugas dari setiap bagian adalah sebagai berikut:
1. Pemilik. Seseorang yang membiayai atau sebagai penyedia dana pada Apotek . Rezka Farma.
2. Apoteker. Pemimpin Apotek yang bertindak sebagai penanggung jawab, pengawas pekerjaan
kefarmasian, serta konseling informasi obat kepada pasien.
3. Asisten Apoteker (AA). Sebagai pembantu Apteker yang bertindak sebagai Admin dalam
menjalankan program penjualan. AA juga berperan dalam penyimpanan obat, dan pelaporan
di Apotek.
4. Bidan. Membantu Asisten Apoteker dalam hal penjualan obat,di Apotek. Bidan juga
bertindak sebagai Admin dalam menjalankan program penjualan. Serta berperan dalam
pelayanan KB dan periksa kehamilan.
33
BAB IV
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
4.1 Analisis
4.1.1 Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem berjalan terhadap proses keluar masuknnya berkas yang terjadi pada
Apotek Rezka Farma dalam hal persediaan obat dan transaksi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Obat Masuk
Setelah transaksi pembelian dilakukan, pihak apotek mencatat data obat ke buku
besar obat masuk dengan cara manual, kemudian bukti traksaksi tersebut
diarsipkan.
2. Penjualan obat
Saat melakukan transaksi penjualan, untuk mengetahui persediaan obat dilakukan
pengecekan ke lemari obat.
4.1.2 Analisis Permasalahan Sistem
Apotek Rezka Farma masih menggunakan sistem manual dan kendala yang
dialami ialah sebagai berikut:
1. Data obat disimpan dalam bentuk arsip nota pembelian, sehingga dalam hal
pencarian data obat yang dibutuhkan mengalami kesulitan.
2. Pemasukan dan pengeluaran obat tidak terperinci.
34
3. Perhitungan transaksi penjualan dan pembelian masih menggunakan kalkulator.
4.2 Aliran Sistem Informasi (ASI)
1. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama. Digunakan untuk menggambarkan aliran
sistem informasi yang sedang berjalan dimana belum ada pengembangan.
Asisten Apoteker / Bidan Apoteker Pemilik
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Lama
Gambar di atas merupakan aliran sistem informasi (ASI) lama dari proses
penjualan di Apotek Rezka Farma. Dimana dalam transaksi penjualan, Asisten
Apoteker atau Bidan mencatat penjualan di dalam buku lalu membuat list atau
daftar penjualan yang diserahkan kepada Apoteker. Kemudian dari list penjualan
List
Penjualan
Membuat
laporan
Laporan
penjualan
Mencatat
penjualan
List
penjualan List
penjualan
Buku
Penjualan
AN
List
penjualan Laporan
Penjualan
AN
35
tersebut, Apoteker membuat laporan penjualan yang nantinya laporan penjualan
tersebut akan diserahkan kepada pemilik.
2. Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru. Digunakan untuk menggambarkan aliran
sistem informasi setelah dilakukan pengembangan sistem. Seperti yang diuraikan
pada gambar 4.2 berikut ini:
Pelanggan Asisten Apoteker /
Bidan
Apoteker Pemilik
Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi Baru
Faktur
Penjualan
Transaksi
Laporan Obat dan
Transaksi
Menginput
Obat
Obat
Menginput
Transaksi Penjualan
Mencetak
Laporan
Laporan Obat
dan
Transaksi
Laporan
Obat
dan
Transaksi
AN
Faktur
Pembelian
Faktur
Penjualan
AN
36
Gambar di atas merupakan aliran sistem informasi (ASI) baru dari proses
penjualan di Apotek Rezka Farma. Asisten Apoteker atau pun bidan dapat melakukan
penginputan data obat dan tersimpan di dalam database obat. Serta dalam transaksi
penjualan, Asisten Apoteker maupun Bidan menginput transaksi penjualan obat ke
dalam program, yang dapat langsung di proses dan tersimpan di dalam database
transaksi penjualan. Sehingga pelanggan mendaptkan faktur pembelian sebagai bukti
pembelian obat, serta sistem dapat langsung memproses laporan data obat dan
transaksi penjualan yang akan diserahkan kepada Apoteker, dan kemudian Apoteker
menyerahkan kepada pemilik.
4.3 DFD ( Data Flow Diagram )
DFD bertujuan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan sebagai
jaringan kerja antara proses yang berhubungan dengan yang ada didalam sistem.
1. Diagram Konteks. Adalah suatu diagram yang terdiri dari suatu proses
menggambarkan input dan output suatu sistem dengan, proses ini mewakili dari
seluruh sistem.
Gambar 4.3 Diagram Konteks
Faktur pembelian
Data obat
Transaksi penjualan
Laporan penjualan
Laporan data obat Laporan Penjualan
Asisten Apoteker
/ Bidan
Sistem
Informasi
Penjualan
Apoteker Pemilik
Konsumen
37
Dengan Sistem infomasi yang dimiliki, Asisten Apoteker dan Bidan
memperoleh data obat dan transaksi penjualan, Apoteker dan Pemilik
mendapatkan hasil laporan penjualan dengan adanya sistem tersebut.
2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Data Flow Diagram Level 0 adalah model logika data atau proses yang dibuat
untuk menggambarkan darimana asal data, kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan.
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 0
Dari gambar 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa Asisten Apoteker dan Bidan
memasukkan data obat, dan data transaksi yang kemudian disimpan di dalam sistem
yang berupa tabel terdiri dari tabel obat dan transaksi. Kemudian dari data yang
Obat
Penjualan
Input data obat
Input data
transaksi
Faktur Pembelian
Laporan penjualan Laporan penjualan
Laporan data obat
1.
Input data
obat
2.
Input
Transaksi
penjualan
3.
Pembuatan
laporan
Pemilik Apoteker
Pelanggan
Asisten Apoteker /
Bidan
38
dimasukkan menghasilkan faktur pembelian untuk pelanggan, serta laporan penjualan
yang kemudian diserahkan ke Apoteker dan Pemilik.
4.4 Perancangan Basis Data
4.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.5 ERD Penjualan
Gambar di atas menggambarkan data yang merujuk pada basis data bukan
proses transaksi, dimana setiap tabel memiliki field-field lainnya. Tabel obat, user,
dan transaksi saling berhubungan dalam proses penjualan. Dimana tabel detail
transaksi berisi proses penjualan sesuai dengan nomor faktur, kode obat, harga,
jumlah obat yang dibeli serta jumlah pembelian obat yang dilakukan oleh pelanggan.
Faktur
Obat
Nama_obat
Harga_jual
Stok
Kode_obat
Satuan
Menjual
Penjualan
Item
User
Nama_user Status
Pass_user
Tanggal Total
Dibayar Kembali
Kode_user
Harga_beli
Status
Detail Transaksi
Faktur
Kode_obat
Harga
Jumlah
Subtotal
39
4.4.2 Normalisasi
1. Tabel tidak normal, di dalam tabel ini data atau field masih belum berada di tabel
yang seharusnya. Field tersebut akan menjadi atribut di setiap tabel sesuai dengan
basis data.
Tabel 4.1 Normalisasi Pertama Aplikasi Penjualan
-Kode_user
-Nama_user
-Pass_user
-Status
-Kode_obat
-Nama_obat
-Satuan
-Harga_beli
-Harga_jual
-Jumlah_stok
-Harga
-Jumlah
-Subtotal
2. Normalisasi Pertama
Pada normalisasi pertama, filed yang belum normal telah masuk dalam tabel sesuai
dengan kebutuhannya sebagai basis data.
a. Tabel User
Tabel user ini berisi atribut kode user, nama user, password user serta status
user yang menjadi database. Dimana atribut Kode_user sebagai Primary Key.
Tabel 4.2 Normaslisasi Kedua Tabel User
Nama field Type Size Ket
Kode_user Text 10 Primary key
Nama_user Text 20
Pass_user Text 10
Status Text 15
40
b. Tabel Obat
Tabel obat ini berisi atribut kode obat, nama obat, satuan, harga beli, harga
jual, serta jumlah stok yang menjadi database dari program penjualan tersebut.
Dimana atribut Kode_obat sebagai kunci utamanya (Primary Key).
Tabel 4.3 Normaslisasi Kedua Tabel Obat
Nama field Type Size Ket
Kode_obat Text 10 Primary key
Nama_obat Text 35
Harga_beli Number 10
Harga_jual Number 11
Satuan Text 10
Jumlah_stok Number 10
c. Tabel Penjualan
Tabel penjualan ini berisi atribut faktur, tanggal, item, total, dibayar, kembali
serta kode user yang menjadi database. Dimana atribut Faktur sebagai kunci
utamanya (Primary Key).
Tabel 4.4 Normaslisasi Kedua Tabel Penjualan
Nama field Type Size Ket
Faktur Text 10 Primary key
Tanggal Date/time
Item Number Integer
Total Number Long Integer
Dibayar Number Long Integer
Kembali Number Long Integer
Kode_user Text 5
41
d. Tabel Detail Transaksi
Tabel detail transaksi ini berisi atribut faktur, kode obat, nama obat, harga jual
serta subtotal yang menjadi database. Dimana atribut Faktur dan Subtotal
sebagai kunci tamu (Foreign Key).
Tabel 4.5 Normaslisasi Kedua Tabel Detail Transaksi
Nama field Type Size Ket
Faktur Text 10 Foreign Key
Kode_obat Text 13 Foreign Key
Nama_obat Text 30
Harga_jual Number Long Integer
Subtotal Number Long Integer
3. Normalisasi Kedua
Pada tahap ini, setiap tabel telah terhubung dengan tabel lainnya, dengan
melakukan relasi terhadap atribut yang menjadi primary key ke atribut yang
sejenis, sehingga atribut tersebut menjadi foreign key. Penjelasan tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.6, sebagai berikut:
Gambar 4.6 Normalisasi Kedua Penjualan
4.4.3 Prototype
42
Langkah dari prototype yaitu mendesain rancangan form program yang akan di
rancang.
1. Form Login
Pada form ini, dibutuhkan 3 Label, 2 textbox dan 2 button. Label digunakan
sebagai nama atau keterangan. Textbox digunakan sebagai media input text atau
nomor. Dan button digunakan sebagai tombol login dan batal. Untuk memasukkan
data User name tidak bisa lebih dari 10 karakter. Begitu pula dengan data
password yang bisa lebih dari 20 karakter.
Gambar 4.7 Prototype Form Login
Gambar 4.7 Prototype Form Login
2. Form Obat
Pada form ini, dibutuhkan 6 Label, 5 textbox, 1 Data Grid dan 4 button. Pada
name label diisi kode obat, nama obat, harga beli, harga jual, satuan serta stok .
Textbox digunakan sebagai media input text atau nomor dari tiap label. Dan button
digunakan sebagai tombol simpan, batal, hapus dan tutup. Untuk memasukkan
data nama obat tidak bisa lebih dari 50 karakter begitu juga dengan kode obat yang
hanya bisa 10 karakter saja. Fungsi dari Data Grid ialah sebagai tempat tampilan
User name
Password
XX(10)
XX(20)
Login Batal
Form Login
43
dari data-data obat yang telah di input, dimana data tersebut berasal dari database
dari tabel obat.
Gambar 4.8 Prototype Form Obat
3. Form Transaksi Penjualan
Pada form ini, dibutuhkan 10 Label, 1 textbox, 1 Data Grid, 1 frame dan 3 button.
Pada name label diisi nomor faktur, item, dibayar, serta kembali. Textbox
digunakan sebagai media input text atau nomor dari label dibayar. Dan button
digunakan sebagai tombol simpan, batal, dan tutup. Fungsi dari Data Grid ialah
sebagai tempat tampilan dari data transaksi yang dimasukkan, dimana data
tersebut berasal dari database dari tabel detail transaksi. Properti timer juga
digunakan untuk menampilkan jam dan tanggal yang sesuai.
Form Data Obat
Nama Obat
Kode Obat
Harga
Satuan
Stok
XX(50)
XX(10)
XX(10)
XX(10)
XX(10)
Simpan Batal
Hapus Tutup
44
Gambar 4.9 Prototype Form Transaksi Penjualan
4. Form User
Pada form ini, dibutuhkan 4 Label, 3 textbox dan 4 button, 1 Data Grid, dan 1
combo box.
Gambar 4.10 Prototype Form User
Nomor Faktur
Simpan Tutu
Form Data User
Kode User
Nama User
Password Status
Simpan Hapus Batal Tutup
xx (10)
xx (15)
xx (15)
45
Start
Pemesanan obat
oleh konsumen
Cek persediaan
obat
Obat
Transaksi
Penjualan Obat
Data Penjualan
Obat
Rekapitulasi
Laporan
Tidak
Iya
Laporan Penjualan
Stop
4.4.4 Flowchart Penjualan
Gambar 4.11 Flowchart Penjualan Obat
Penjelasan dari gambar tersebut ialah:
1. Pasien melakuan permintaan obat kepada Asisten Apoteker (AA) ataupun Bidan.
2. Kemudian AA atau Bidan akan mengecek ketersedian obat yang diminta. Bila obat
tidak ada, maka proses akan dikembalikan ke konsumen. Dan apabila obat yang
diminta ada maka akan lanjut ke transaksi penjualan.
3. Transaksi penjualan dilakukan dengan menghitung jumlah harga pembelian obat
oleh konsumen yang kemudian admin
46
4.5 Implemetasi
Implementasi merupakan kelanjutan dari perancangan sistem. Memuat tentang
form atau tampilan pada program penjualan obat di Apotek Rezka Farma. Berikut
form-form yang digunakan sebagai tampilan data.
1. Form Login
Form ini berfungsi sebagai halaman login admin, dimana admin dapat melakukan
login dengan mengisi nama username dan password. Jika login berhasil admin
akan masuk ke menu utama.
Gambar 4.12 Tampilan Form Login
2. Form Master Menu (Menu Utama). Merupakan halaman awal yang dapat
mengakses semua form yang tersedia dalam aplikasi ini. Pada form menu utama
ini terdapat menu bar yang berisi Menu File, Transaksi, laporan dan Keluar.
Dalam menu utama ini terdapat status bar yang berfungsi menampilkan status dan
nama admin yang sedang atau akan menjalankan aplikasi penjualan tersebut.
47
Gambar 4.13 Tampilan Form Menu Utama
3. Form Data Obat
Form data obat berfungsi untuk admin menambahkan data obat, dimana form
pengolahan data obat harus diisi dengan lengkap dan benar. Pada halaman ini
admin harus mengisi kode obat, nama obat, harga obat, satuan atau jenis, serta
stok, Fungsi lain dari form ini adalah dapat mengedit dan menghapus data. Serta
dapat melakukan pencarian data berdasarkan Kode Barang. Form ini juga
merupakan database untuk laporan data obat.
48
Gambar 4.14 Tampilan Form Obat
4. Form Transaksi
Sebagai form Transaksi Penjualan dengan cara menginputkan kode obat yang telah
dibeli oleh pelanggan. Nomor faktur penjualan dan tanggal pun telah diatur secara
otomatis.
Gambar 4.15 Tampilan Form Transaksi Penjualan
49
Dalam transaksi penjualan ini, terdapat form untuk mencetak faktur atau nota
pembelian bagi pelanggan. Adapun tampilan faktur atau nota pembelian sebagi
berikut, pada gambar 4.16 :
Gambar 4.16 Tampilan Faktur Pembelian
5. Form User
Form ini menampilkan data seperti nama, kode user, nama user serta password
dari user yang bertindak dalam melakukan transaksi serta kegiatan input data
obat.
50
Gambar 4.17 Form Data User
6. Form Laporan
a. Form Laporan Penjualan
Laporan penjualan harian ini bertujuan sebagai pelaporan transaksi penjualan
yang terjadi pada hari tersebut. Dimana isi laporan ini terdiri dari nama obat,
jumlah yang terjual, harga serta sub total.
Gambar 4.18 Form Laporan Penjualan
Adapun hasil atau lampiran dari laporan data obat adalah sebagai berikut:
51
Gambar 4.19 Tampilan Laporan Penjualan Obat
b. Form Laporan Data Obat
Gambar 4.20 Tampilan Form Laporan Data Obat
Laporan data obat ini berisi kode obat, nama obat, satuan, harga jual, harga
beli serta jumlah stok. Dimana dalam laporan ini jumlah stok merupaja stok akhir.
Adapun hasil atau lampiran dari laporan penjualan obat adalah sebagai berikut:
52
Gambar 4.21 Tampilan Laporan Data Obat
52
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perancangan sebuah sistem informasi penjualan obat di Apotek Rezka Farma
dengan berbasis Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemograman dan Microsoft
Access sebagai database, perancangan sistem informasi penjualan ini mencakup
transaksi penjualan, input data obat serta pembuatan laporan data obat dan
transaksi penjualan.
2. Pengimplementasian suatu perancangan sistem informasi penjualan obat di Apotek
Rezka Farma dengan mengubah sistem lama yang sedang berjalan yaitu secara
manual menjadi sistem komputerisasi.
3. Dengan adanya penerapan sistem informasi penjualan dapat membantu dan
membuat kinerja menjadi lebih maksimal dalam pengelolaan data obat dan
penjualan beserta penyampaian laporan.
5.2 Saran
Saran penulis terhadap pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pada proses transaksi dapat di tambahkan fitur pengembalian barang (retur).
2. Serta sistem informasi penjualan ini kedepannya bukan hanya berbasis desktop
saja, tetapi juga berbasis web.
53
DAFTAR PUSTAKA
Agussalim. 2012. Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Rumah Sakit
U’budiyah Indonesia Menggunakan Visual Basic 6.0. Banda Aceh : Skripsi
Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Dan Komputer STMIK U’budiyah Indonesia.
Almakky, Hari. Menu, Toolbar dan Toolbox Visual Basic 6.0. www.uniksharianja.com,
diakses 16 Juli 2017.
Annonimous. 2009. Peraturan Pemerintah No. 51 Tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Jakarta: Direktorat Jendral Peraturan Perundang-undangan.
Annonimous. Konsep Dasar Penjualan. www.id.m.wikipedia.org, diakses 13 Juni
2017.
Annonimous. Kesehatan dan Pengetahuan Tentang Obat. www.pengertianahli.com,
diakses 16 Juli 2017.
Astuti, Puspita Dwi. 2013. Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma
Arjosari. Arjosari : Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS)
15 Vol 10 No 1.
54
Eli, Ambara. Daftar Simbol Flowmap, Diagram Konteks, dan DFD.
www.elib.unikom.ac.id, diakses 20 Juli 2017.
Endar, Fernandes. Pengertian ERD Menurut Para Ahli. www.dosenonline.com,
diakses 20 Juli 2017.
Ivanjelita, Lia Ayu. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Pada
Apotek Syifa Sleman Menggunakan Php Dan Mysql. Yogyakarta : Naskah
Publikasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom.
Jefrison, Ivan. 2009. Sistem Informasi Penjualan Obat di Toko Obat 21. Bandung:
Laporan Kerja Praktek Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Kalare, Gisela. 2015. Sistem informasi penjualan obat pada Apotek Lia Farma
manado. Manado : Tugas Akhir Kementerian Riset Teknologi Dan
Pendidikan Tinggi Politeknik Negeri Manado Jurusan Teknik Elektro.
Rifa, Asrur.2015. Pengertian Dan Fungsi Microsoft Access. www.siswamaster.com,
diakses 26 Juli 2017.
Saputra, Indra. Aplikasi Penjualan Pada Toko Buku. www.repository_amikom.ac.id,
diakses 12 Juli 2017.
55
Surniawan, dan Erimardiani. 2014. Aplikasi Penjualan Dengan Visual Basic, Xampp,
dan Data Report. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.
Syamsuni. 2012. Farmasaetika Dasar Dan Hitungan Farmasi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.