perancangan sosialisasi hemat listrik...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN SOSIALISASI HEMAT LISTRIK MELALUI MEDIA KOMIK EDUKASI PROSES PRODUKSI LISTRIK PLN Meyca Indah Polynesia Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK PLN merupakan perusaahan besar penghasil listrik di Indonesia. PLN mengalami kerugian yang cukup besar tiap tahun ratarata Rp.22,651 triliun. Kerugian terjadi akibat dari beberapa faktor, faktor pemborosan adalah faktor yang harus diberi perhatian lebih. Rumah tangga adalah pelanggan PLN yang juga ikut bertanggungjawab dalam pemborosan tersebut. Berdasarkan kegiatan anggota keluarga, anakanak juga ikut andil dalam pemborosan tersebut sedangkan sosialisasi yang dilakukan oleh Pihak PLN Distribusi Jawa Timur masih terlalu global karena dari segi penyajian informasi masih berasaskan “pukul rata”.Anakanak adalah generasi yang sangat potensial, sehingga anakanak adalah target utama pihak PLN dalam melakukan sosialisasi. Anakanak tidak tahu bagaimana panjangnya proses produksi PLN. Setelah anakanak SD mengetahui bagaimana proses tentang produksi listrik, diharapakan anakanak dapat tahu dan mau menghemat listrik secara dini. Dengan adanya perancangan komik edukasi proses produksi listrik PLN untuk sosialisasi hemat listrik, dapat membantu pihak PLN dalam melakukan sosialisasi secara dini terhadap anakanak.
ABSTRACT PLN is a major company whose act as main electricity supplier in Indonesia. Each year PLN suffered substantial losses averagely around Rp.22, 651 trillion. Losses occur due to several factors, electricity waste are the factors that must be given more attention. Households are main customers of PLN which is responsible for such waste. Based on family activities, children also contributed to the waste that while socialization conducted by the Parties of East Java PLN is still too global for the presentation of information aren’t using specific way of communication Children are very potential generation, so that the children are the main target of the PLN's longterm in information dissemination. Children do not know how long the production process on PLN. After elementary school ages Children’s know how the process of electricity production, it is expected for them to know the process and to save electricity at an early stage. With the design of educational comic book of production process for the socialization of PLN electricity saving electricity, it is expected that PLN can doing early socialization for the children.
KATA KUNCI PLN ( Perusahaan Listrik Negara ), Sosialisasi, Komik Edukasi, Proses Produksi Listrik
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2006 2007 2008
• PENDAHULUAN Latar Belakang Pemakaian listrik yang tidak efisien akan mengakibatkan produksi listrik juga akan semakin bertambah, pemakaian yang terusmenerus tanpa memperhatikan apakah itu bermanfaat bagi kita adalah sikap pemborosan yang sangat tidak diinginkan untuk generasi kita esok.Adapun rincian pemborosan produksi listrik :
Grafik 1.1 Data Grafik pemborosan produksi listrik PLN
Total angka pemborosan (inefisiensi) dalam produksi listrik Indonesia selama tahun 2002 s/d 2008 mencapai Rp.158,557 triliun. Atau ratarata pertahun Rp.22,651 triliun. Angka ini hampir setara dengan nilai subsidi listrik yang dikeluarkan oleh negara selama tahun 2002 sampai 2008 sebesar Rp.171,278 triliun 1 . Produksi listrik yang dilakukan tiap hari oleh PLN, didistribukan untuk semua kalangan masyarakat. Masyarakat pengguna listrik dibagi menjadi 4 macam golongan, yaitu : golongan rumah tangga, industri, bisnis dan lainlain ( umum, sosial ). Pengguna rumah tangga memiliki peringkat kedua dari peringkat pengguna listrik. Kegiatan yang dilakukan anggota keluarga selain orang tua khususnya ibu rumah tangga, anakanak juga ikut andil dalam pemakaian listrik karena aktivitas mereka lebih banyak dirumah dan sering menggunakan barangbarang elektronik. Aktivitas yang dilakukan anakanak pada setiap harinya kurang lebih main dengan teman, main game, nonton TV, mandi, les, makan dan belajar. Konsumsi listrik anakanak lebih cenderung pada barang elektronik seperti komputer, game PS (PlayStation) dan televisi.
Sosialisasi penghematan listrik berusaha dilakukan oleh pihak PLN sebagai penghasil listrik di negara Indonesia ini. Sosialisasi tersebut terus dilakukan pihak PLN melalui pengarahanpengarahan kepada masyarakat, pemberian mediamedia sosialisasi yang memiliki informasi global atau ‘pukul rata’. Media yang digunakan pada kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihak PLN Distribusi Jawa Timur (area Surabaya), dirasa masih belum menyeluruh pada masyarakat khususnya anakanak. Media yang ada pada PLN Distribusi Jawa Timur, masih terlalu global karena dari segi penyajian informasi masih berasaskan “pukul rata”.
Berdasarkan media yang telah di review, Pihak PLN ingin membuat suatu media sosialisasi yang dekat dengan anakanak. Media komik bisa dijadikan alternatif bagi mereka 2 . Harapan yang diinginkan oleh pihak PLN bahwa dengan media tersebut anak dapat mengerti informasi apa yang disampaikan, paling tidak mereka tahu.
1 ______, 3 Desember 2009 , Divisi Monitoring & Analisis Anggaran, Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta : www.antikorupsi.org, diakses 28 Desember 2009
2 Hasil Depth Interview dengan pihak PLN, Bapak Aries Dwianto selaku PH DM Komunikasi & Bina Lingkungan PT.PLN Persero Distribusi Jawa Timur pada tanggal 27 Oktober 2009
Adapun isi informasi yang diharapkan oleh pihak PLN adalah bagaimana cara berhemat listrik dengan memberikan informasi melalui cerita bagaimana proses produksi listrik PLN yang panjang. Dengan memberikan informasi tersebut, anakanak dapat tahu bagaimana panjangnya proses produksi yang mana jika kita tidak berhemat lama kelamaan cadangan energi akan habis dan untuk membuatnya membutuhkan waktu yang tidak cepat sedangkan kebutuhan masyarakat akan listrik sangatlah penting.
Masalah Berbagai masalah yang telah teridentifikasi dari fenomena yang terjadi, antara lain sebagai berikut : 1. Kegiatan anggota keluarga yang menggunakan listrik. 2. Kurangnya kepedulian anakanak terhadap pemakaian listrik. 3. Kurangnya pengetahuan tentang menghemat listrik dan proses mendapatkan
Listrik PLN dan pendistribusiannya. 4. Konten sosialisasi yang dilakukan PLN hanya sebatas tentang bagaimana cara
menghemat listrik saja 5. Media yang disediakan oleh PT.PLN Distribusi Jawa Timur Surabaya belum
mampu memenuhi kebutuhan anakanak untuk mengerti bagaimana cara menghemat listrik dan proses produksi listrik.
6. Media komik yang bercerita tentang proses produksi listrik PLN bisa dijadikan alternatif bagi anakanak.
7. Content pada media berisi pengetahuan tentang proses produksi listrik PLN 8. Potensi nilai anak SD pada bab sumber energi selalu baik.
Batasan Masalah Adapun batasan secara teknis dalam perancangan adalah: 1. Perancangan difokuskan pada perencanaan gambar komik yang mampu
mencirikan isi buku dalam bentuk visual khusus anakanak dan cover komik. 2. Fokus media yang digunakan berupa komik edukasi dalam bentuk cetak. 3. Sumber dari isi komik berasal dari PT PLN Persero. 4. Isi komik tersebut tidak termasuk dalam kurikulum, komik tersebut hanya sebagai
media tambahan ilmu pengetahuan saja.
Rumusan Masalah Bagaimana merancang komik edukasi yang menarik sesuai dengan anakanak dengan menyajikan tentang proses produksi listrik PLN
Tujuan dan Manfaat Perancangan Anakanak adalah generasi yang sangat potensial untuk dijaga karena mereka adalah penerus kita yang akan mengguanakan fasilitas dibumi ini termasuk listrik. Harapan yang ingin dicapai adalah dimana anakanak sebagai target utama jangka panjang yaitu generasi masa depan dapat peduli terhadap pasokan listrik yang semakin menipis dan dapat menghemat energi dan ikut aktif dalam mengurangi pemanasan global. Sedangkan manfaat dari perancangan ini adalah bahwa anak SD dapat memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai proses darimana datangnya listrik PLN yang begitu panjang sehingga setelah membacanya diharapkan anak SD dapat memiliki sikap dan berperilaku menghemat energi listrik dalam ikut serta gerakan mengurangi pemanasan bumi.
Tinjauan Pustaka
Eksisting
( Sumber : PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Timur )
Gambar 1.1 Media Yang Dipakai Pihak PLN Secara Global
Gambar diatas adalah media sosialisasi pihak PLN Distribusi Jawa Timur. Dari media tersebut dapat disimpulkan bahwa masih belum adanya media yang sesuai untuk anakanak. Adapun permintaan dari pihak PLN yaitu membuat komik sebagai media alternative sosialisasi untuk anakanak yang mengusung content tentang proses produksi listrik PLN dengan harapan anakanak dapat menerima informasi dengan fun karena media yang digunakan sesuai dengan karakteristik mereka.
Sosialisasi
Definisi sosialisasi memilki banyak versi, diantara : a. Prof Dr. Nasution, SH
Sosialisasi adalah proses membimbing individu kedalam dunia sosial. b. Peter IBeger Sosialisasi adalah proses seorang anak belajar menjadianggota masyarakat yang berpartipasi aktif.
Dalam mempengaruhi sosialisasi anak dapat digolongkan dalam 3 kategri yaitu : a. Metode ganjaran dan hukuman b. Metode Dodacing teaching, anak diajarkan berbagai macam pengetahuan dan
keterampilan melalui pemberian informasi, ceramah dan penjelasan. c. Metoda pemberian contoh dengan menggunakan imitasi dan sugesti baik sadar
maupun tidak sadar.
Adapun tujuan sosialisasi, adalah : a. Mengembangkan kemampuan seorang anak dalam kehidupan untuk
berkomunikasi secara efektif. b. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang yang mempunyai tugas
pokok dalam masyarakat c. Menanamkan nilainilai kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas
pokok dalam masyarakat. d. Proses sosialisasi dan kepribadian.
Proses Produksi Listrik PLN
Listrik PLN berasal dari berbagai macam sumber energi di bumi ini. Listrik yang dipakai seharihari seharusnya dihemat dan dinikmati secara bersamasama. Proses menghasilkan listrik yang panjang, diharapkan masyarakat dapat menghemat secara dini agar penyampaian listrik kepada masyarakat dapat berjalan lancar. Adapun proses produksi listrik PLN secara global :
( Sumber : PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Timur )
Gambar 1.2 Proses Produksi Tenaga Listrik Sampai ke Pelanggan
Komparator
Gambar 1.3 Komik Contreng 2009, Komik Nuclear Meltdown Greenpeace, Komik Petualangan Doraemon, Komik Pompi ‘Memilih Makanan Aman’, Majalah Kuark,
Komparator tersebut akan digunakan untuk mengukur apa saja kelebihan dan kekurangan mereka berdasarkan variablevariabel komik yang telah ada dari panel, warna, karakter, content dan alur cerita. Variabelvariabel tersebut dapat disimpukan dan akan menjadi sebuah parameter untuk penullis yang dapat memandu penulis menemukan USP komik yang akan dibuat.
Komik Sebagai Media
Komik sebagai media dapat dibedakan menjadi: a. Komik sebagai media hiburan
Komik sebagai media hiburan, pada umumnya berisi cerita ringan yang bersifat humor dengan alur cerita atau pesan dalam komik dapat mudah dipahami tanpa perlu mengernyitkan alis. Dalam bentuk ini cerita adalah pembawa pesan ‘terselubung’. Informasi disampaikan secara parsial atau cenderung sebagai background cerita. Contoh jenis komik ini misalnya, Doraemon, Crayon Sinchan, Kobo Chan, Sentaro, Donald Bebek, Petualangan Tintin, Astérix dan banyak lagi judul komik jenis ini yang mudah didapati di pasaran. Target audiens komik jenis ini biasanya anakanak dan remaja. b. Komik sebagai media informasi
Pada umumnya peran komik sebagai media informasi adalah untuk mempermudah pembacanya untuk mencerna informasiinformasi yang terkandung didalamnya. Biasanya isinya tidak ringan, karena sarat akan informasi. Informasi adalah hal utama yang disampaikan dalam komik ini. Dalam bentuk ini komik hanya merupakan media visual. Komik sebagai media informasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut tujuannya, antara lain komik propaganda, komik pengetahuan, dan komik untuk media promosi.
• METODOLOGI Teknik Sampling
Populasi Demografi target segmen
• Anakanak ( Usia 1112 ) • Pendidikan Sekolah Dasar ( kelas 5 6)
Alasan : Berdasarkan target segmen yang dituju oleh pihak PLN Distribusi Jawa Timur, dibagi menjadi 2 kelompok :
• Kelas 3 dan 4 SD • Kelas 5 dan 6 SD
Penulis memilih kelas 5 dan 6 karena kelas 56 telah melalui pelajaran pada Bab Sumber energi, selain itu pada sosialisasi ini PLN mengkomunikasikan content tentang proses, sehingga kelas 5 dan lebih lebih didahulukan karena tingkatan kelas tersebut dapat menyerap apa yang disampaikan dengan baik tentang suatu proses yang panjang. a. Tinggal di Perkotaan ( Urban ) Alasan : Penulis mengambil sample tersebut karena di perkotaan, anak SD saat ini sangat berhubungan langsung dengan konsumsi listrik. Anak SD diperkotaan Surabaya dalam pergaulan dan aktivitas yang dilakukan, telah banyak menggunakan aktivitas yang berhungan dengan listrik, seperti: Game, komputer, AC dan lainlain. b. Lakilaki dan Perempuan c. SES orang tua minimal B
Alasan : Penghasilan yang didapat oleh orang tua dapat memberika kesimpulan bahwa anakanak juga memilki aktivitas dan memiliki barang kesayangan yang bernilai atau sesuai dengan penghasilan orang tua.
Karakter target segmen. 3 a. Sudah menyadari adanya interaksi ( timbal balik ) antara
sesamanya. b. Mulai memperlihatkan keterampilanketerampilan
manipulatif menyerupai orang dewasa. c. Mulai mempunyai minat terhadap halhal lain ( minatnya berkembang lebih luas )
(misalnya olahraga, teknologi dan pengetahuan). d. Masih suka akan berimajinasi e. Mulai berpikir secara konkrit, rasional dan objektif. f. Mulai berinteraksi antar sesamanya melalui grupgrup atau kelompok.
Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data Data primer
• Kuisioner Berupa sejumlah pertanyaan yang disebarkan pada 75 orang responden yang mewakili target audience untuk komik edukasi proses produksi listrik PLN untuk anak SD kelas 56.
• FGD (Focus Group Discustion) Pengumpulan sejumlah 10 orang remaja yang sesuai dengan target audience yang ditunjuk, kemudian memberikan sejumlah pertanyaan untuk didiskusikan.
• Wawancara Data Sekunder
• Data dari internet berupa artikel atau berita. • Data dari media cetak. • Pembanding (komparator) • Data eksisting
2. Sumber data Data Primer
• Wawancara dengan pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk mengumpulkan keterangan tentang sosialisasi yang telah dilakukan, media media yang telah disebarkan dan jadwal sosialisasi kedepan.
Data Sekunder • Teoriteori pendukung pembahasan yang diperoleh dari literatur internet serta
buku pendukung teori. • Studi komparator • Eksisting diperoleh dari observasi lapangan untuk mencari media sejenis atau
berkaitan yang telah beredar di pasaran.
Teknik pengumpulan data Kuisioner, fogus group, dan wawancara.
3 Desmita. 2005 . ” Psikologi Perkembangan” . Rosda Karya . Bandung
• PEMBAHASAN Kesimpulan dari hasil survey AIO:
• Aktif • Menghabiskan waktu luang dengan membaca dan bermain GAME • Mudah tertarik dengan hal yang lucu • Mengoleksi bacaan kesukaan dan disimpan pada tempat tertentu agar mudah
untuk diakses
Kesimpulan hasil FGD yang diberikan pada 5 anak SD kelas 56 lakilaki dan perempuan target reader Komik Edukasi Proses Produksi Listrik PLN, bertujuan untuk menjaci informasi dan data mengenai pengetahuan mereka terhadap ilmu IPA dan proses produksi listrik yang dikemas dalam sosialisasi. Selain itu penulis juga mendapatkan informasi tentang kriteria apa saja komik yang menurut mereka menari dan disukai oleh mereka untuk mendapatkan kesimpulan jawaban menemukan variablevariabel menarik pada komik.
Jumlah target reader : 5 orang Umur : 1011 tahun 2 orang
: 1112 tahun 3 orang Pendidikan : SD kelas 56 Pengeluaran/bulan : Rp 5000 – 7000 per hari
Kuisioner yang diberikan kepada target audiends, memilki berbagai macam pertanyaan, dimana kuisioner tersebut dibagai menjadi 6 tahap, yaitu : Kuisioner I
Dalam kuisioner I, penulis mencoba mencari tahu pendapat murid sekolah dasar kelas 56 tentang pengetahuan hemat listrik dan mencari tahu tentang aktifitas, minat dan opini anakanak pada usia 1112 tahun. Kuisioner II
Dalam kuisioner II, penulis mencoba mencari tahu tentang keefektifan media sosialisasi yang diberikan pihak PLN. Kuisioner III
Dalam kuisioner III, penulis mencoba mencari tahu tentang aktifitas sehari hari yang berhungan langsung dengan alat elektronik yang menggunakan listrik. Kuisioner diberikan kepada seluruh anggota keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak. Kuisioner IV
Dalam kuisioner IV, penulis mencoba mencari tahu tentang aktifitas, minat target dan opini yang berhubungan dengan mencari penjabaran kriteria desain. Dari hasil kuesioner diperoleh data sebagai berikut
Keterangan profil responden : Jumlah responden 75 orang ( siswa kelas 56 sekolah dasar ) dengan rincian : 75 siswa dari sekolah dasar di tiga SD yang berbeda. Jenis Kelamin : 42.7 % Laki – laki,
57.3 % Perempuan Usia : 11 : 53 %
12 : 46,7 % Kuisioner V
Dalam kuisioner V, penulis memberikan pertanyaan yang berisi tentang karakter utama yaitu maskot dan karakter utama pendukung yang sesuai dengan kriteria yang telah dicantumkan.