peraturan bersama sekretaris jenderal badan … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan...
TRANSCRIPT
PERATURAN BERSAMA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR: 1/PB/X-XIII.2/12/2010
NOMOR: 24 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 4 Tahun
2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pemeriksa dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan
Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa
dan Angka Kreditnya;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 4654);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2797);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4332);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4016) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4192);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4019);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
164);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
11. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 4 Tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 136);
12. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA DAN ANGKA
KREDITNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Jabatan Fungsional Pemeriksa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Pemeriksa adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pemeriksaan, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas
nama Badan Pemeriksa Keuangan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang
dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar
pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
4. Peran Pemeriksa adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa setelah memenuhi
persyaratan tertentu.
5. Sertifikasi Peran Pemeriksa adalah proses pengujian yang dilakukan terhadap
Pemeriksa untuk menilai apakah Pemeriksa memenuhi syarat kemampuan untuk
menduduki peran Pemeriksa tertentu.
6. Surat Tanda Sertifikasi Peran, selanjutnya disingkat STSP, adalah surat tanda lulus
telah mengikuti pendidikan dan pelatihan serta ujian sertifikasi peran pemeriksa.
7. Penilaian kinerja adalah penilaian atas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Pemeriksa sesuai dengan sistem manajemen kinerja yang berlaku di
lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan.
8. Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa, yang selanjutnya disebut Tim Penilai
Pemeriksa adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
untuk menilai prestasi kerja Pemeriksa.
9. Pengendali Mutu adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung
jawab terhadap mutu hasil pemeriksaan dan disandang oleh Pemeriksa Madya atau
Pemeriksa Utama.
10. Pengendali Teknis adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung
jawab terhadap teknis pelaksanaan pemeriksaan dan disandang oleh Pemeriksa
Muda atau Pemeriksa Madya.
11. Ketua Tim Senior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung
jawab memimpin pelaksanaan tugas pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi serta
disandang oleh Pemeriksa Muda atau Pemeriksa Madya.
12. Ketua Tim Yunior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung
jawab memimpin pelaksanaan tugas pemeriksaan dengan kompleksitas rendah dan
disandang oleh Pemeriksa Pertama atau Pemeriksa Muda.
13. Anggota Tim Senior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung
jawab melaksanakan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi dan disandang oleh
Pemeriksa Pertama atau Pemeriksa Muda.
14. Anggota Tim Yunior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung
jawab melaksanakan pemeriksaan dengan kompleksitas rendah dan disandang oleh
Pemeriksa Pertama.
15. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang dicapai oleh Pemeriksa dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
BAB II
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 2
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Pemeriksa wajib
mencatat, menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan
Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
(2) Setiap Pemeriksa mengusulkan secara hierarki DUPAK setiap semester.
Pasal 3
(1) Bahan penilaian angka kredit Pemeriksa disampaikan oleh atasan langsung
Pemeriksa yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang mengusulkan
penetapan angka kredit.
(2) Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit menyampaikan
usulan penetapan angka kredit kepada pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit.
(3) Daftar usulan penetapan angka kredit Pemeriksa dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana tersebut dalam Lampiran I-A sampai dengan Lampiran I-D Peraturan
Bersama ini.
(4) Setiap usulan penetapan angka kredit Pemeriksa harus dilampiri dengan:
a. surat pernyataan melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan, dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan Bersama
ini;
b. surat pernyataan melakukan kegiatan pemeriksaan, dibuat menurut contoh
formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan Bersama ini;
c. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi pemeriksaan,
dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV
Peraturan Bersama ini; dan
d. surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang pemeriksaan, dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan Bersama
ini.
(5) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan bukti
fisik.
Pasal 4
(1) Setiap usulan penetapan angka kredit bagi Pemeriksa harus dinilai secara
seksama oleh Tim Penilai Pemeriksa berdasarkan rincian kegiatan dan nilai angka
kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010.
(2) Hasil penilaian Tim Penilai Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk
ditetapkan angka kreditnya dalam bentuk Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
(DUPENAK).
(3) Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat
menurut contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Peraturan
Bersama ini.
Pasal 5
(1) Penetapan angka kredit Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VII Peraturan Bersama ini.
(2) Asli penetapan angka kredit disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, dan tembusannya
disampaikan kepada:
a. Sekretaris Jenderal BPK RI;
b. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;
c. Kepala Biro Sumber Daya Manusia;
d. Kepala Perwakilan BPK RI yang bersangkutan;
e. Pemeriksa yang bersangkutan; dan
f. Pejabat lain yang dipandang perlu.
Pasal 6
(1) Penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam
setahun.
(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Pemeriksa dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling lambat
pada bulan Januari tahun yang bersangkutan.
b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat
pada bulan Juli tahun yang bersangkutan.
Pasal 7
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:
a. Sekretaris Jenderal BPK bagi Pemeriksa Madya pangkat Pembina golongan
ruang IV/a sampai dengan Pemeriksa Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e;
b. Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Pemeriksa Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Pemeriksa Muda pangkat
Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Pusat BPK; dan
c. Kepala Perwakilan BPK bagi Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Pemeriksa Muda pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Perwakilan BPK.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka pengendalian dan
tertib administrasi harus membuat spesimen tanda tangan dan disampaikan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara.
(3) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan tetap harus dibuat dan
disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 8
(1) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit
sampai batas waktu yang ditentukan dalam Pasal 6, angka kredit dapat ditetapkan
oleh pejabat lain 1 (satu) tingkat di bawahnya, yang secara fungsional bertanggung
jawab di bidang teknis dan/atau kepegawaian.
(2) Pejabat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menetapkan angka kredit
setelah mendapatkan delegasi atau kuasa dari pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit atau atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit.
BAB III
TIM PENILAI PEMERIKSA
Pasal 9
(1) Tim Penilai Pemeriksa terdiri dari:
a. Tim Penilai Pusat; dan
b. Tim Penilai Perwakilan.
(2) Syarat untuk dapat diangkat menjadi Anggota Tim Penilai Pemeriksa adalah
sebagai berikut:
a. menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama dengan Pemeriksa yang
dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja Pemeriksa;
c. dapat aktif melakukan penilaian;
d. tidak pernah terkena hukuman disiplin dan memiliki penilaian kinerja baik dalam
3 (tiga) tahun terakhir; dan
e. memiliki masa kerja lebih dari 5 (lima) tahun.
(3) Susunan Tim Penilai Pemeriksa baik di Kantor Pusat maupun Perwakilan BPK
adalah sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
d. paling kurang 4 (empat) orang sebagai anggota.
(4) Anggota Tim Penilai Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
kurang 2 (dua) orang dari Pejabat Fungsional Pemeriksa.
(5) Dalam hal Anggota Tim Penilai Pemeriksa dari Pejabat Fungsional Pemeriksa
sebagaimana tersebut pada ayat (4) tidak dapat terpenuhi seluruhnya atau
sebagian, maka Anggota Tim Penilai Pemeriksa dapat diangkat dari PNS lain yang
mempunyai kompetensi dalam bidang pemeriksaan.
(6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai Pemeriksa ditetapkan oleh:
a. Sekretaris Jenderal BPK untuk Tim Penilai Pusat; dan
b. Kepala Perwakilan BPK untuk Tim Penilai Perwakilan.
(7) Masa jabatan Anggota Tim Penilai Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
(8) Anggota Tim Penilai Pemeriksa yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa
jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(9) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai Pemeriksa yang pensiun atau berhalangan
paling singkat 6 (enam) bulan, maka Ketua Tim Penilai Pemeriksa mengusulkan
penggantian anggota Tim Penilai Pemeriksa secara definitif sesuai dengan masa
kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai
Pemeriksa.
(10) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai Pemeriksa yang turut dinilai, Ketua Tim
Penilai Pemeriksa dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pemeriksa Pengganti.
(11) Tata kerja Tim Penilai Pemeriksa dan tata cara penilaian angka kredit Pemeriksa
ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK selaku pimpinan instansi pembina
Jabatan Fungsional Pemeriksa.
Pasal 10
(1) Tugas Tim Penilai Pusat:
a. membantu Sekretaris Jenderal BPK dalam menetapkan angka kredit bagi
Pemeriksa Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan
Pemeriksa Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan
Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BPK;
b. membantu Kepala Biro SDM dalam menetapkan angka kredit bagi Pemeriksa
Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Pemeriksa
Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Pusat
BPK; dan
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal BPK
dan Kepala Biro SDM yang berhubungan dengan penetapan angka kredit
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b.
(2) Tugas Tim Penilai Perwakilan:
a. membantu Kepala Perwakilan BPK dalam menetapkan angka kredit bagi
Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan
Pemeriksa Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan
Kantor Perwakilan BPK.
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan BPK
yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam huruf a.
Pasal 11
(1) Untuk membantu Tim Penilai Pemeriksa dalam melaksanakan tugasnya dibentuk
Sekretariat Tim Penilai Pemeriksa yang dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai
Pemeriksa. Sekretaris Tim Penilai Pemeriksa dan Sekretariat Tim Penilai
Pemeriksa diutamakan berasal dari unit kerja:
a. Biro SDM untuk Sekretariat Tim Penilai Pusat; dan
b. Sub Bagian SDM untuk Sekretariat Tim Penilai Perwakilan.
(2) Sekretariat Tim Penilai Pusat ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK dan
Sekretariat Tim Penilai Perwakilan ditetapkan oleh Kepala Perwakilan BPK.
Pasal 12
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Teknis
yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai PNS atau
bukan PNS yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan.
(2) Tugas Tim Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim
Penilai Pemeriksa dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat
khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
(3) Tim Teknis menerima tugas dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai
Pemeriksa.
(4) Pembentukan Tim Teknis hanya bersifat sementara pada saat terdapat kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
BAB IV
KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
Pasal 13
Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) digunakan
sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat
Pemeriksa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
(1) Jumlah dan komposisi angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan jabatan
dan/atau pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010,
untuk:
a. Pemeriksa dengan pendidikan sekolah Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma
IV sebagaimana tersebut dalam Lampiran VIII Peraturan Bersama ini;
b. Pemeriksa dengan pendidikan sekolah Pasca Sarjana Strata Dua (S2) adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran IX Peraturan Bersama ini; dan
c. Pemeriksa dengan pendidikan sekolah Pasca Sarjana Strata Tiga (S3) adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran X Peraturan Bersama ini.
(2) Jumlah angka kredit yang berasal dari unsur utama sebagaimana disebutkan
dalam lampiran tersebut di atas harus memenuhi persyaratan komposisi paling
rendah 50% (lima puluh persen) angka kredit berasal dari unsur pemeriksaan.
(3) Jumlah dan komposisi angka kredit kumulatif minimal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), termasuk di dalamnya angka kredit sub unsur pengembangan profesi
selama masa kepangkatan terakhir sebagai berikut:
a. Pemeriksa Pertama paling rendah 3 (tiga) angka kredit;
b. Pemeriksa Muda paling rendah 6 (enam) angka kredit;
c. Pemeriksa Madya paling rendah 12 (dua belas) angka kredit; dan
d. Pemeriksa Utama paling rendah 25 (dua puluh lima) angka kredit.
Pasal 15
(1) Penetapan kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dapat
dipertimbangkan apabila:
a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka kredit
penjenjangan yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;
c. telah lulus sertifikasi peran paling rendah yang disyaratkan bagi jenjang jabatan
yang akan didudukinya; dan
d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam penilaian kinerja paling
kurang bernilai baik selama 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhitungkan
perbandingan antara jumlah Pemeriksa dengan beban kerja yang ada dan
ditetapkan melalui surat keputusan pejabat yang berwenang.
(3) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dengan
menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Lampiran XI Peraturan
Bersama ini.
(4) Kenaikan jabatan Pemeriksa Pertama untuk menjadi Pemeriksa Muda sampai
dengan Pemeriksa Madya ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK.
(5) Kenaikan jabatan Pemeriksa Madya untuk menjadi Pemeriksa Utama ditetapkan
oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
Pasal 16
Sertifikasi peran paling rendah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf c
adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksa Pertama harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Anggota
Tim Yunior.
b. Pemeriksa Muda harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Anggota Tim
Senior.
c. Pemeriksa Madya harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Ketua Tim
Senior.
d. Pemeriksa Utama harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Pengendali
Mutu.
Pasal 17
(1) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat dipertimbangkan,
apabila:
a. paling singkat telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka kredit
penjenjangan yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
dan
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam penilaian kinerja paling
kurang bernilai baik selama 2 (dua) tahun terakhir.
(2) Kenaikan pangkat Pemeriksa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, di samping memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memiliki STSP
Pengendali Teknis.
(3) Kenaikan pangkat Pemeriksa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c sampai dengan
Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, ditetapkan oleh
Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
(4) Kenaikan pangkat Pemeriksa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan menjadi
Pemeriksa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, ditetapkan
dengan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK setelah mendapat persetujuan teknis
dari Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
Pasal 18
(1) Kenaikan pangkat bagi Pemeriksa dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pemeriksa yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut
dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.
(3) Kelebihan angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang berasal dari
unsur pengembangan profesi tidak dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat
berikutnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).
Pasal 19
Pemeriksa yang telah memenuhi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat tetapi belum dapat diberikan kenaikan jabatan/pangkat, setiap satu
tahun diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) angka kredit dari
jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi.
BAB V
PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN
PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
Pasal 20
Pengangkatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian
dalam dan dari jabatan fungsional Pemeriksa, ditetapkan dengan keputusan pejabat
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Bagian Pertama
Pengangkatan Dalam Jabatan
Pasal 21
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu I (S1)/Diploma IV, sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan;
b. memiliki pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir;
d. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional
Pemeriksa; dan
e. lulus sertifikasi peran anggota tim yunior.
(2) Pengangkatan Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan yang dilakukan untuk mengisi lowongan formasi Jabatan Fungsional
Pemeriksa dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
(3) Surat Keputusan Pengangkatan Pertama Kali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut
dalam Lampiran XII Peraturan Bersama ini.
Pasal 22
(1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa
dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1);
b. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
c. memiliki pengalaman pemeriksaan paling kurang 2 (dua) tahun; dan
d. lulus sertifikasi peran pemeriksa yang sesuai.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai
dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari unsur
utama dan unsur penunjang.
(4) Angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah angka kredit yang
diperoleh berdasarkan penilaian yang berasal dari unsur utama dan unsur
penunjang sejak yang bersangkutan diangkat sebagai PNS.
(5) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa
dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam
Lampiran XIII Peraturan Bersama ini.
Pasal 23
(1) PNS yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan Pasal 22 ayat (1) dilakukan melalui proses
seleksi kompetensi.
(2) Pedoman seleksi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut oleh Instansi Pembina sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 24
(1) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan Pasal
22 ayat (1) pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa dilaksanakan
sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa.
(2) Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelah mendapat pertimbangan Kepala
Badan Kepegawaian Negara.
(3) Pedoman perhitungan beban kerja dan penyusunan formasi Jabatan Fungsional
Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengikuti ketentuan yang diatur
oleh BPK.
Pasal 25
Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1)
untuk kebutuhan inpassing/penyesuaian dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa di Kantor Pusat BPK setiap satuan kerja
eselon I ditetapkan paling banyak 339 (tiga ratus tiga puluh sembilan).
b. Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa di Kantor Perwakilan BPK ditetapkan paling
banyak 165 (seratus enam puluh lima).
Bagian Kedua
Pembebasan Sementara
Pasal 26
(1) Pemeriksa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d,
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat
lebih tinggi bagi Pemeriksa yang jabatannya lebih rendah dari jabatan yang setara
dengan pangkat yang dimiliki.
(2) Pemeriksa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d,
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi bagi Pemeriksa yang akan mendapatkan kenaikan
pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir;
(3) Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d,
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi bagi Pemeriksa yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat
sejak diangkat dalam jabatan terakhir;
(4) Pemeriksa Utama dengan pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam 2 (dua) tahun sejak
menduduki jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 60 (enam
puluh) angka kredit yang berasal dari kegiatan tugas pokok dan/atau
pengembangan profesi.
(5) Pembebasan sementara bagi Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), didahului dengan peringatan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, paling lambat 6 (enam) bulan sebelum batas waktu
pembebasan sementara diberlakukan, dibuat dengan menggunakan contoh
sebagaimana tersebut dalam Lampiran XIV Peraturan Bersama ini.
(6) Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai
dengan ayat (4), Pemeriksa dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam
rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. memperoleh penugasan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan ke empat
dan seterusnya;
e. menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
f. menjalani hukuman atas pelanggaran kode etik BPK.
(7) Pemeriksa yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat (4) dan ayat (6) huruf a, tetap melaksanakan tugas pokok
Pemeriksa dan dinilai serta ditetapkan angka kreditnya.
(8) Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Pemeriksa
dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam
Lampiran XV Peraturan Bersama ini.
Bagian Ketiga
Pengangkatan Kembali
Pasal 27
(1) Pemeriksa yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
ayat (1) sampai dengan ayat (4) diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa apabila dalam kurun waktu kurang dari 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara, dapat memenuhi angka kredit kekurangan yang disyaratkan.
(2) Pemeriksa yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan
dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (6) huruf a diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa, apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir.
(3) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (6) huruf b, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman pidana
percobaan.
(4) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena memperoleh penugasan secara
penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 ayat (6) huruf c, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa,
apabila paling kurang 4 (empat) tahun sebelum batas usia pensiun pada jabatan
terakhir yang didudukinya.
(5) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan negara
kecuali untuk persalinan ke empat dan seterusnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (6) huruf d, dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat
diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa.
(6) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (6) huruf e, dapat diangkat
kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa apabila telah selesai melaksanakan
tugas belajar.
(7) Pemeriksa yang akan mengalami pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional
Pemeriksa wajib memiliki STSP yang masih berlaku.
(8) Masa berlaku STSP sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur lebih lanjut oleh
Sekretaris Jenderal BPK.
(9) Surat Keputusan Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa
dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam
Lampiran XVI Peraturan Bersama ini.
Pasal 28
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) sampai dengan ayat (6), jabatannya
ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka
kredit yang diperoleh selama tidak menduduki Jabatan Fungsional Pemeriksa.
Bagian Keempat
Pemberhentian dari Jabatan
Pasal 29
(1) Pemeriksa diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap kecuali hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah;
b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) sampai dengan
ayat (4) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan; atau
c. dijatuhi sanksi pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa karena
terbukti melanggar Kode Etik BPK.
(2) Pemeriksa diberhentikan dari jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa.
(3) Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa dibuat dengan
menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XVII
Peraturan Bersama ini.
BAB VI
KETENTUAN LAIN
Pasal 30 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa tidak dapat
menduduki jabatan rangkap, baik jabatan fungsional lain maupun dalam jabatan
struktural.
Pasal 31
(1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan kesatuan tindak dalam
melaksanakan pembinaan Pemeriksa, BPK RI melaksanakan sosialisasi dan
fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Pemeriksa.
(2) Untuk meningkatkan kemampuan Pejabat Fungsional Pemeriksa sesuai kompetensi
jabatan, BPK RI antara lain melaksanakan:
a. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa;
b. penyusunan pedoman formasi dan Peran Jabatan Fungsional Pemeriksa;
c. penyusunan dan penetapan standar kompetensi Jabatan Fungsional
Pemeriksa;
d. pengusulan tunjangan dan batas usia pensiun Jabatan Fungsional Pemeriksa;
e. sosialisasi Jabatan Fungsional Pemeriksa;
f. penetapan kebijakan/pembinaan pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional
meliputi penyusunan pedoman diklat, pengembangan kurikulum diklat,
bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan diklat serta evaluasi diklat;
g. fasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa;
h. penyelenggaraan sertifikasi peran; dan
i. monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional Pemeriksa.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 32
(1) Dengan berlakunya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010, jenjang jabatan fungsional Auditor
sebelum berlakunya Peraturan Bersama ini disesuaikan dengan jenjang jabatan
fungsional Pemeriksa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Auditor Pelaksana, Auditor Pelaksana Lanjutan, dan
Auditor Ahli Pertama menjadi Pemeriksa Pertama;
b. Jabatan Fungsional Auditor Penyelia dan Auditor Ahli Muda menjadi Pemeriksa
Muda;
c. Jabatan Fungsional Auditor Ahli Madya menjadi Pemeriksa Madya; dan
d. Jabatan Fungsional Auditor Ahli Utama menjadi Pemeriksa Utama.
(2) Pangkat dan golongan ruang Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan pangkat dan golongan ruang terakhir yang dimiliki.
(3) Angka kredit yang dimiliki oleh Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebesar angka kredit yang telah diperolehnya.
(4) Penyesuaian jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan angka
kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal
BPK.
Pasal 33
(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010
telah dan masih melaksanakan tugas sebagai pejabat struktural eselon IV di bidang
tugas pemeriksaan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat
disesuaikan/diinpassing dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa dengan ketentuan:
a. berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV;
b. pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling kurang bernilai rata-rata baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling rendah memiliki
peran Ketua Tim Yunior yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Pasal 34
(1) Pemeriksa Pertama yang penyesuaian jabatannya berasal dari Auditor Pelaksana
melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
17 Tahun 2010.
(2) DUPAK Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat menurut contoh
formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XVIII Peraturan Bersama ini.
(3) Setiap usulan penetapan angka kredit Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) harus dilampiri dengan surat penyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (4) Peraturan Bersama ini.
(4) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus disertai dengan bukti
fisik.
(5) Pemeriksa Pertama yang penyesuaian jabatannya berasal dari Auditor Pelaksana
Lanjutan melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010.
(6) Pemeriksa Muda yang penyesuaian jabatannya berasal dari Auditor Penyelia
melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
17 Tahun 2010.
Pasal 35
(1) Pemeriksa Pertama dan Pemeriksa Muda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
ayat (1), ayat (5), dan ayat (6) harus memiliki ijazah Sarjana Strata Satu
(S1)/Diploma IV paling lambat pada akhir tahun 2016.
(2) Apabila Pemeriksa Pertama dan Pemeriksa Muda sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memperoleh ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV, maka Pemeriksa
yang bersangkutan memperoleh angka kredit sebesar 65% (enam puluh lima
persen) dari angka kredit kumulatif yang diperoleh dari kegiatan diklat, pemeriksaan,
dan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah Sarjana Strata Satu
(S1)/Diploma IV dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang.
(3) Apabila sampai dengan akhir tahun 2016 Pemeriksa Pertama dan Pemeriksa Muda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memperoleh ijazah Sarjana Strata Satu
(S1)/Diploma IV, maka Pemeriksa tersebut tetap menjalankan tugas pemeriksaan
sesuai jenjang jabatannya dan memiliki peran paling tinggi sebagai Anggota Tim
Senior.
(4) Kenaikan jabatan/pangkat Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
tinggi Pemeriksa Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
(5) Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila setiap 2 (dua) tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya tidak
dapat mengumpulkan paling kurang 30 (tiga puluh) angka kredit yang berasal dari
kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi.
Pasal 36
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Pemeriksa dari golongan II adalah
sebagai berikut:
a. Kepala Biro SDM bagi Pemeriksa di lingkungan Kantor Pusat BPK; dan
b. Kepala Perwakilan bagi Pemeriksa di lingkungan Kantor Perwakilan BPK.
Pasal 37
Usul penetapan angka kredit Pemeriksa dari golongan II diajukan oleh:
a. Pejabat struktural setingkat eselon III kepada Kepala Biro SDM di lingkungan Kantor
Pusat BPK pada satuan kerja eselon III tersebut.
b. Pejabat struktural setingkat eselon III kepada Kepala Perwakilan BPK di lingkungan
Kantor Perwakilan BPK pada satuan kerja eselon III tersebut.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
Pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini akan diatur
kemudian oleh Sekretaris Jenderal BPK dan Kepala Badan Kepegawaian Negara baik
secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Pasal 39
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 20 Desember 2010
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
ttd.
EDY TOPO ASHARI
SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
HENDAR RISTRIAWAN
Salinan sesuai dengan aslinya
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan
Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara,
ttd.
Nizam Burhanudin
CONTOH : LAMPIRAN I-A : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PERTAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………
NO
1. :
2. :
3. :
4. :
5. :
6. :
7. :
8. :
9. :
10. :
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
I
1.
A.
1)
2)
3)
B.
1)
2)
a) lamanya lebih dari 960 jam
b) lamanya antara 641 - 960 jam
c) lamanya antara 481 - 640 jam
d) lamanya antara 161 - 480 jam
e) lamanya antara 81 - 160 jam
f) lamanya antara 30 - 80 jam
3)
a)
b)
C.
Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:
Ketua Tim Yunior (KTY)
Anggota Tim Senior (ATS)
Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa
2
UNSUR UTAMA
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat
Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV
Pendidikan
Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar
Sarjana Strata Tiga (S3)
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Unit Kerja
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL
Nomor Seri Kartu Pegawai
TIM PENILAI
Masa Kerja Golongan Lama
Masa Kerja Golongan Baru
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III
Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan
Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
Jabatan Pemeriksa/ TMT
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PERTAMA
Nomor :
MASA PENILAIAN :
KETERANGAN PERORANGAN
Nama
N I P
Sarjana Strata Dua (S2)
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
2.
A.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
B.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
C.
1)
2)
D.
1)
2)
3)
4)
E.
1)
2)
3)
F.
1)
2)Melaksanakan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah
Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam
Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pelaksanaan pemeriksaan
Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pelaksanaan pemeriksaan
Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan IHPS
Melaksanakan administrasi dalam penyusunan LHP
Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan LHP dalam pemeriksaan dengan kompleksitas rendah
Melaksanakan administrasi dalam pemantauan tindak lanjut
Melakukan reviu atas LHP terdahulu
Melaksanakan Pemantauan tindak Lanjut
Pemantauan Kerugian Negara/Daerah
Menyiapkan bahan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah
Perencanaan Pemeriksaan
Melaksanakan administrasi penyusunan P2 AKN atau P2 Perwakilan
Menyusun KKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan
Menyusun KKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pemeriksaan pendahuluan
Melakukan pembahasan atas hasil pengawasan intern
Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan LHP dalam pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Menyiapkan bahan pemantauan tindak lanjut
Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan
Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan RKP
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan revisi RKP
Menyusun PKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan
Menyusun PKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pemeriksaan pendahuluan
Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan
Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pemeriksaan pendahuluan
Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)
Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan RKP
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan
Pemeriksaan
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
2
NO
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
3.
A.
1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
3)
a)
b)4)
a)
b)5)
6)
B.
1)
a)
b)
2)
a)
b)
C.
1)
2)
3)
D.
1)
2)
a)
b)
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk naskah
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Dalam bentuk naskah
Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan
Dalam bentuk naskah
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:
Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan
Dalam bentuk buku
Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam
Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
sebagai peserta
sebagai pengajar
Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:
Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional
Dalam bentuk buku
Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training
Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi
Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan
Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Pengembangan Profesi
2
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
3)
a)
b)
4)
5)
6)
7)
a)
b)
E.
1)
2)
3)
4)
II. UNSUR PENUNJANG
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
3.
a.
b. Narasumber
c. ketua, wakil ketua
d. sekretaris
e. anggota
4.
Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan
Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan
sebagai peserta
Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal
Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan
Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:
Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan
Luar Negeri
Dalam Negeri
Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
2
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
sebagai pembicara
JUMLAH UNSUR UTAMA
Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:
Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya
Penanggungjawab dan wakil
Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan
30 tahun
Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa
Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK
Sarjana Strata III (S3)
Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV
Sarjana Strata II (S2)
Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya
Tingkat II
Tingkat I
20 tahun
Tingkat III
NO
Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis
Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya
10 tahun
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
5.
a.
b.
6.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)7.
a.
b.
c.
8.
a.
b.
9.
10.
11.
12.
Nasional
Propinsi
Internasional
Nasional
sebagai pembicara/narasumber
Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:
Internasional
sebagai peserta
sebagai moderator
Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)
Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat
Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan
Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan
Pembuatan Laporan Berkala
Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan
Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan
Menelaah hasil pengaduan masyarakat
Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:
Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam
Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan
Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan
Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan
Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Propinsi
2
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
1 3 4 5 6 7 8
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah*)
2
*) Dicoret yang tidak perlu
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ……..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …….. 3. Surat pernyataan melakukan kegiatan ……..4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 6 dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya ………………,………………………….
NIP.
V Catatan Anggota Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
NIP.
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
NIP.
( N a m a )
( Nama Penilai I )
Ketua Tim Penilai,
( jabatan )
(nama pejabat pengusul )
(Nama Penilai II )
CONTOH : LAMPIRAN I-B : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MUDA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………
NO
1. :
2. :
3. :
4. :
5. :
6. :
7. :
8. :
9. :
10. :
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
I
1.
A.
1)
2)
3)
B.
1)
2)
a) lamanya lebih dari 960 jam
b) lamanya antara 641 - 960 jam
c) lamanya antara 481 - 640 jam
d) lamanya antara 161 - 480 jam
e) lamanya antara 81 - 160 jam
f) lamanya antara 30 - 80 jam
3)
a)
b)
c)
d)
C.
Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:
Ketua Tim Yunior (KTY)
Anggota Tim Senior (ATS)
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III
Pengendali Teknis (PT)
Sarjana Strata Dua (S2)
Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV
Ketua Tim Senior (KTS)
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MUDA
Nomor :
MASA PENILAIAN :
N I P
Nomor Seri Kartu Pegawai
KETERANGAN PERORANGAN
Nama
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
2
Jabatan Pemeriksa/ TMT
Masa Kerja Golongan Lama
Unit Kerja
Masa Kerja Golongan Baru
Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar
UNSUR UTAMA
Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat
Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan
Sarjana Strata Tiga (S3)
Pendidikan
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
2.A.
1)2)3)
B.
1)
2)3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
C.
1)
2)
D.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
E.
1)
2)
F.
1)
2)
G.
1)
2)
Memimpin pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah
Menyusun laporan pemantauan ganti kerugian negara/daerah
Melaksanakan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa
Menyusun laporan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa
Evaluasi PemeriksaanMembuat penilaian anggota tim atas pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas rendah
Menyajikan kelogisan substansi, kaidah bahasa dan kebenaran matematis dalam konsep LHP untuk pemeriksaan dengan kompleksitas rendahMenyajikan kelogisan substansi, kaidah bahasa dan kebenaran matematis dalam konsep LHP untuk pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi
Menyusun konsep LHP sesuai unsur-unsur temuan seperti kondisi, kriteria, sebab dan akibat
Menyiapkan usulan konsep rekomendasi BPK
Membuat penilaian anggota tim atas pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi
Pemantauan Kerugian Negara/Daerah
Memimpin pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas rendah
Memimpin pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi
Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Menyusun laporan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas tinggi
Melakukan komunikasi dengan tim pemeriksaan terdahulu
Mereviu hasil pembahasan atas hasil pengawasan intern
Menyusun konsep P2 AKN atau P2 Perwakilan
Memimpin pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas tinggi
Mengesahkan PKP anggota tim untuk tugas-tugas pemeriksaan dengan kompleksitas rendah
Mengesahkan PKP anggota tim untuk tugas-tugas pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi
Mereviu KKP Anggota tim dalam pemeriksaan pendahuluan
Menyiapkan konsep surat keluar
Menyiapkan konsep bahan penyusunan IHPS
Melaksanakan evaluasi laporan hasil pelaksanaan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Perencanaan PemeriksaanMelakukan reviu atas hasil reviu anggota tim terhadap LHP terdahuluMenyusun program pemeriksaan pendahuluanMemimpin pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas rendah
Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam
Menyusun laporan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas rendah
PemeriksaanPenyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)
Menyusun tema pemeriksaan
Menyusun usulan RKP
2
Menyusun proposal pemeriksaan
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
3.
A.
1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
3)
a)
b)4)
a)
b)5)
6)
B.
1)
a)
b)
2)
a)
b)
C.
1)
2)
3)
D.
1)
2)
a)
b)
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan
Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam
Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan
Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain
sebagai peserta
sebagai pengajar
Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan
Dalam bentuk naskah
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk buku
Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi
Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training
Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:
Dalam bentuk naskah
Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional
Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan
Dalam bentuk buku
UNSUR YANG DINILAI
Dalam bentuk naskah
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
2
Pengembangan Profesi
Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri
NO
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
3)
a)
b)
4)
5)
6)
7)
a)
b)
E.
1)
2)
3)
4)
II. UNSUR PENUNJANG
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
3.
a.
b. Narasumber
c. ketua, wakil ketua
d. sekretaris
e. anggota
4.
Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:
Penanggungjawab dan wakil
Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK
Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan
Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan
Sarjana Strata II (S2)
Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV
Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya
10 tahun
20 tahun
30 tahun
Sarjana Strata III (S3)
Tingkat I
Tingkat II
Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis
Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya
Tingkat III
Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas
iksebagai peserta
Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya
Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal
Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:
Luar Negeri
Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan
JUMLAH UNSUR UTAMA
Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
sebagai pembicara
Dalam Negeri
Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan
Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan
2
Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAINO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
5.
a.
b.
6.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)7.
a.
b.
c.
8.
a.
b.
9.
10.
11.
12. Pembuatan Laporan Berkala
Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)
Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat
Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan
Internasional
Nasional
Menelaah hasil pengaduan masyarakat
Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan
Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan
Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan
Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
sebagai moderator
sebagai pembicara/narasumber
Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:
Internasional
Nasional
Propinsi
Propinsi
Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:
sebagai peserta
2
Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam
Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan
Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
1 3 4 5 6 7 8
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
2
*) Dicoret yang tidak perlu
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah *)
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………2. Surat pernyataan melakukan kegiatan………..3. Surat pernyataan melakukan kegiatan………..4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang
dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya ………………,………………………….
NIP.
V Catatan Anggota Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
NIP.
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
NIP.
( jabatan )
(nama pejabat pengusul )
( Nama Penilai I )
( N a m a )
(Nama Penilai II )
Ketua Tim Penilai,
CONTOH : LAMPIRAN I-C : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MADYA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………
NO
1. :
2. :
3. :
4. :
5. :
6. :
7. :
8. :
9. :
10. :
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
I
1.
A.
1)
2)
3)
B.
1)
2)
a) lamanya lebih dari 960 jam
b) lamanya antara 641 - 960 jam
c) lamanya antara 481 - 640 jam
d) lamanya antara 161 - 480 jam
e) lamanya antara 81 - 160 jam
f) lamanya antara 30 - 80 jam
3)
a)
b)
c)
C.
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
MASA PENILAIAN :
KETERANGAN PERORANGAN
Nama
JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MADYANomor :
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
Jabatan Pemeriksa/ TMT
UNSUR UTAMA
Masa Kerja Golongan Lama
2
Unit Kerja
N I P
Nomor Seri Kartu Pegawai
Masa Kerja Golongan Baru
Pendidikan
Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV
Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan
Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pengendali Mutu (PM)
Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III
Pengendali Teknis (PT)
Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar
Sarjana Strata Tiga (S3)
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat
Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa
Ketua Tim Senior (KTS)
Sarjana Strata Dua (S2)
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
2.
A.
1)
2)
3)
4)
5)
B.
1)
2)
3)
4)
5)
C.
D. Pelaporan Hasil Pemeriksaan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
E. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
F.
1)
2)
G.
3.
A.
1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
Mereviu KKP Anggota tim dalam pemeriksaan pendahuluan yang telah direviu oleh Ketua TimMereviu konsep laporan pemeriksaan pendahuluan dari Ketua TiPelaksanaan Pemeriksaan, per jam
Melakukan review silang (Antar Pengendali Teknis)
mengusulkan proposal pemeriksaan
Mengusulkan strategi pemeriksaan
Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)
Mengusulkan RKP
Mengusulkan tema pemeriksaan
Pemantauan Kerugian Negara/Daerah
Melakukan pembahasan atas usulan konsep rekomendasi BPK
Evaluasi Pemeriksaan
Menilai kinerja ketua tim
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk naskah
Mereviu laporan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa
Mereviu laporan pemantauan ganti kerugian negara/daerah
Mengusulkan Revisi RKP
Pemeriksaan
Membuat surat keluar
Menyusun laporan evaluasi atas hasil pelaksanaan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Mereviu konsep LHP dari segi unsur temuan dan kaidah bahasa pelaporan
Mengendalikan teknis pelaksanaan pemeriksaan
Analisa dan review konsep LHP
Melakukan supervisi pemeriksaan pendahuluan
Mereviu usulan konsep rekomendasi BPK dari ketua tim
Menyusun konsep Pelaporan Informasi Rahasia
PENGEMBANGAN PROFESI
Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Perencanaan Pemeriksaan
Mereviu konsep P2 AKN atau P2 Perwakilan dari Ketua Tim
Mereviu konsep program pemeriksaan pendahuluan dari Ketua Ti
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL
Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan
Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
TIM PENILAI
2
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
3)
a)
b)4)
a)
b)5)
6)
B.
1)
a)
b)
2)
a)
b)
C.
1)
2)
3)
D.
1)
2)
a)
b)
3)
a)
b)
4)
5)
6)
7)
a)
b)
sebagai peserta
Luar Negeri
Dalam Negeri
Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:
Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training
sebagai peserta
sebagai pengajar
Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
sebagai pembicara
Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan
Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan
Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal
Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan
Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain
Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan
Dalam bentuk buku
Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi
Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam
Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Dalam bentuk naskah
Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri
Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan
Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL
Dalam bentuk naskah
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:
NOTIM PENILAI
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk buku
2
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
E.
1)
2)
3)
4)
II. UNSUR PENUNJANG
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
3.
a.
b. Narasumber
c. ketua, wakil ketua
d. sekretaris
e. anggota
4.
5.
a.
b.
6.
a.
1)
2)
3)
Tingkat III
Tingkat II
Tingkat I
Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan
30 tahun
Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa
Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK
Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan
Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam
Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan
Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:
Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:
Penanggungjawab dan wakil
Internasional
Nasional
Propinsi
Sarjana Strata III (S3)
Sarjana Strata II (S2)
Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV
Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya
2
Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya
NO
Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya
JUMLAH UNSUR UTAMA
10 tahun
20 tahun
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
b.
1)
2)
3)7.
a.
b.
c.
8.
a.
b.
9.
10.
11.
12.
Menelaah hasil pengaduan masyarakat
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan
Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan
Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan
Pembuatan Laporan Berkala
Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)
Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan
Propinsi
Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:
sebagai peserta
sebagai moderator
sebagai pembicara/narasumber
Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat
2
Nasional
Internasional
Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
1 3 4 5 6 7 8
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah*)
2
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
*) Dicoret yang tidak perlu
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ……………..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …..…………3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 5. dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya ………………,………………………….
NIP.
V Catatan Anggota Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
NIP.
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
NIP.
(nama pejabat pengusul )
( N a m a )
( jabatan )
( Nama Penilai I )
(Nama Penilai II )
Ketua Tim Penilai,
CONTOH : LAMPIRAN I-D : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA UTAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………
NO
1. :
2. :
3. :
4. :
5. :
6. :
7. :
8. :
9. :
10. :
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
I
1.
A.
1)
2)
3)
B.
1)
2)
a) lamanya lebih dari 960 jam
b) lamanya antara 641 - 960 jam
c) lamanya antara 481 - 640 jam
d) lamanya antara 161 - 480 jam
e) lamanya antara 81 - 160 jam
f) lamanya antara 30 - 80 jam
3)
C.
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat
Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa
Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III
TIM PENILAI
Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:
Pengendali Mutu (PM)
2
UNSUR UTAMA
Pendidikan
Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar
Sarjana Strata Tiga (S3)
Sarjana Strata Dua (S2)
Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV
Jenis Kelamin
Masa Kerja Golongan Lama
Masa Kerja Golongan Baru
Unit Kerja
Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
Jabatan Pemeriksa/ TMT
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA UTAMA
Nomor :
MASA PENILAIAN :
KETERANGAN PERORANGAN
Tempat dan Tanggal Lahir
Nama
N I P
Nomor Seri Kartu Pegawai
NO
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
2.
A.
1)
2)
3)
4)
5)
B.
1)
2)
3)
4)
5)
C.
D.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
E.
F.
1)
2)
G.
3.
A.
1)
a)
b)
c)
2)
Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:
Evaluasi Pemeriksaan
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Mereviu dan menyetujui laporan pemantauan ganti kerugian negara/daerah
Menilai kinerja pengendali teknis
Melakukan review silang (Antar Pengendali Mutu)
Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)
Mereviu proposal pemeriksaan
Mereviu strategi pemeriksaan
Mereview konsep bahan penyusunan IHPS
Mereviu laporan evaluasi atas hasil pelaksanaan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Perencanaan Pemeriksaan
Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam
Mereviu dan menyetujui LHP
Melaporkan indikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK)
Mereviu RKP
Mereviu Revisi RKP
Mereviu tema pemeriksaan
Mereviu dan menyetujui konsep program pemeriksaan pendahuluan dari Pengendali Teknis
Mereviu dan menyetujui konsep P2 AKN atau P2 Perwakilan dari Pengendali Teknis
Pemantauan Kerugian Negara/Daerah
Mereview Konsep Pelaporan Informasi Rahasia
Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan
Mereviu dan menyetujui laporan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa.
Mengendalikan mutu pelaksanaan pemeriksaan
Mereview kesesuaian LHP dengan Standar Pemeriksa Keuangan Negara (SPKN)
Mengarahkan pengumpulan data dan informasi
Mengarahkan pemeriksaan pendahuluan
Mereviu dan menyetujui konsep laporan pemeriksaan pendahuluan dari Pengendali Teknis
Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Mereview usulan konsep rekomendasi BPK
PENGEMBANGAN PROFESI
Pemeriksaan
2
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
a)
b)
3)
a)
b)4)
a)
b)5)
6)
B.
1)
a)
b)
2)
a)
b)
C.
1)
2)
3)
D.
1)
2)
a)
b)
3)
a)
b)
4)
5)
6)
7) Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:
sebagai pengajar
Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
sebagai peserta
sebagai pembicara
Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan
Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan
Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal
sebagai peserta
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk naskah
Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi
Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam
Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk naskah
Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri
Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan
Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training
Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain
Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk naskah
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:
Dalam bentuk buku
2
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
a)
b)
E.
1)
2)
3)
4)
II. UNSUR PENUNJANG
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
3.
a.
b. Narasumber
c. ketua, wakil ketua
d. sekretaris
e. anggota
4.
5.
a.
b.
6.
a.
1)
2)
3)
Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam
Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan
Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:
Internasional
Nasional
Propinsi
Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan
20 tahun
30 tahun
Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya
Tingkat III
Tingkat II
Tingkat I
Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan
Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:
Penanggungjawab dan wakil
Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis
Sarjana Strata III (S3)
Sarjana Strata II (S2)
Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV
Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK
Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa
Luar Negeri
Dalam Negeri
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya
10 tahun
Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan
JUMLAH UNSUR UTAMA
Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya
Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
2
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
b.
1)
2)
3)7.
a.
b.
c.
8.
a.
b.
9.
10.
11.
12.
Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan
Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat
Menelaah hasil pengaduan masyarakat
sebagai pembicara/narasumber
Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Nasional
Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan
Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:
Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan
sebagai peserta
sebagai moderator
Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan
Pembuatan Laporan Berkala
Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
Propinsi
Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan
2
Internasional
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
1 3 4 5 6 7 8
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
*) Dicoret yang tidak perlu
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah*)
2
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …………3. Surat pernyataan melakukan kegiatan …………4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 6 dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya ………………,………………………….
NIP.
V Catatan Anggota Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
NIP.
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
NIP.
(Nama Penilai II )
Ketua Tim Penilai,
(nama pejabat pengusul )
( N a m a )
( Nama Penilai I )
( jabatan )
CONTOH : :
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 TAHUN 2010
TANGGAL : 20 Desember 2010
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan Ruang / TMT :
Jabatan / TMT :
Unit Kerja :
Menyatakan bahwa:
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan Ruang / TMT :
Jabatan / TMT :
Unit Kerja :
NoKode Butir
KegiatanTanggal
Satuan
Hasil
Satuan
Kredit
Jumlah Angka
Kredit
Keterangan/
Bukti Fisik
1 3 4 5 7 8 9
1
2
3
45
dst
LAMPIRAN II
J U M L A H
Telah melakukan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, sebagai berikut:
6
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN
KEGIATAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Uraian Kegiatan
2
PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jumlah
Volume
Kegiatan
……………………………………………….
NIP.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
……….., ………………………………………...
Atasan Langsung
CONTOH : :
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :NIP :
Pangkat/Golongan Ruang / TMT :
Jabatan / TMT :Unit Kerja :
Menyatakan bahwa:
Nama :NIP :
Pangkat/Golongan Ruang / TMT :
Jabatan / TMT :
Unit Kerja :
NoKode Butir
KegiatanTanggal
Satuan
Hasil
Satuan
Kredit
Jumlah
Angka
Kredit
Keterangan/ Bukti
Fisik
1 3 4 5 7 8 9
12345dst
LAMPIRAN III PERATURAN BERSAMA
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN
PEMERIKSAAN
SEKRETARIS JENDERAL BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
Telah melakukan kegiatan pemeriksaan, sebagai berikut:
Uraian Kegiatan
Jumlah
Volume
Kegiatan
2 6
J U M L A H
Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing,
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……….., ………………………………………...
Atasan Langsung
……………………………………………….
NIP.
CONTOH : :
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 TAHUN 2010
TANGGAL : 20 Desember 2010
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :NIP :
Pangkat/Golongan Ruang / TMT :Jabatan / TMT :
Unit Kerja :
Menyatakan bahwa:
Nama :NIP :Pangkat/Golongan Ruang / TMT :
Jabatan / TMT :Unit Kerja :
Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi pemeriksaan, sebagai berikut:
NoKode Butir
KegiatanTanggal
Satuan
Hasil
Satuan
Kredit
Jumlah
Angka
Kredit
Keterangan/
Bukti Fisik
1 3 4 5 7 8 9
12
345dst
LAMPIRAN IV PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
SURAT PERNYATAAN
2 6
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PEMERIKSAAN
Uraian Kegiatan Jumlah
Volume
Kegiatan
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN
PROFESI PEMERIKSAAN
……………………………………………….
NIP.
J U M L A H
Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing,
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
….…….., …………………………………...
Atasan Langsung
CONTOH : :
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 TAHUN 2010
TANGGAL : 20 Desember 2010
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :NIP :Pangkat/Golongan Ruang / TMT :Jabatan / TMT :Unit Kerja :
Menyatakan bahwa:
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan Ruang / TMT :
Jabatan / TMT :Unit Kerja :
Telah melakukan kegiatan penunjang pemeriksaan sebagai berikut :
NoKode Butir
KegiatanTanggal
Satuan
Hasil
Satuan
Kredit
Jumlah
Angka
Kredit
Keterangan/
Bukti Fisik
1 3 4 5 7 8 9
1
2
3
4
5
dst
LAMPIRAN V PERATURAN BERSAMA
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN
PENUNJANG PEMERIKSAAN
SEKRETARIS JENDERAL BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PEMERIKSAAN
Uraian Kegiatan Jumlah
Volume
Kegiatan
2 6
NIP.
Atasan Langsung
J U M L A H
Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing,
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
….…….., …………………………………...
……………………………………………….
CONTOH: DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Lampiran VI:
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
INSTANSI :…………………….1)
KETERANGAN PERORANGAN 1. NAMA 2. NIP/NOMOR SERI KARPEG 2) 3. TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR 3) 4. JENIS KELAMIN 4) 5. PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN
ANGKA KREDITNYA 5)
6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT 6) 7. JABATAN/PEMERIKSA /TMT 7) 8. MASA KERJA GOLONGAN LAMA 8)
BARU 9) 9. PERAN 10) 10. SATUAN KERJA 11)
UNSUR YANG DINILAI
No. Unsur dan Sub unsur, Butir
yang dinilai Angka Kredit Menurut Penilaian
Usulan Penilai I Penilai II Keterangan 1 2 3 4 5 6 7
12)
13)
14)
15)
16)
17)
Penilai I
..................................19)... NIP
...........,........................18).
Penilai II
................................20).... NIP
CONTOH: DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Lampiran VI:
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
PETUNJUK PENGISIAN
No. Nomor Kode
Uraian
1. 1) Diisi BPK Pusat atau Perwakilan BPK di ………….. 2. 2) Diisi nama Pemeriksa yang bersangkutan sesuai SK Pengangkatan CPNS 3. 3) Diisi Nomor Induk Pegawai dan Nomor Karpeg PNS yang bersangkutan 4. 4) Diisi nama Kabupaten/Kotamadya tempat kelahiran PNS yang
bersangkutan dilahirkan sesuai dengan SK Pengangkatan CPNS. 5. 5) Cukup jelas 6. 6) Diisi pendidikan sekolah yang telah tercantum dalam SK terakhir atau
Penetapan Angka Kredit terakhir yang bersangkutan. 7. 7) Diisi pangkat dan golongan ruang terakhir yang bersangkutan serta tanggal
mulai berlakunya pangkat dan golongan ruang tersebut. 8. 8) Diisi nama Jabatan Pemeriksa serta tanggal mulai berlakunya jabatan
tersebut sesuai SK Inpasing atau SK Pengangkatan sebagai Pemeriksa yang bersangkutan.
9. 9) Diisi masa kerja golongan lama seperti yang tercantum dalam SK Kepangkatan/golongan ruang yang lama dan masa kerja golongan baru, yaitu masa kerja golongan lama ditambah dengan jumlah tahun dan bulan dihitung dari pangkat lama sampai dengan usul Penetapan Angka Kredit yang bersangkutan.
10. 10) Diisi Jenjang Peran yang dimiliki 11. 11) Diisi nama satuan kerja sesuai dengan penempatan Pemeriksa yang
bersangkutan 12. 12) Diisi No urut, sub unsur dan butir 13. 13) Diisi butir-butir kegiatan yang sesuai dengan yang diusulkan oleh
pemeriksa yang bersangkutan di dalam DUPAK 14. 14) Diisi dengan angka kredit setiap butir kegiatan sesuai dengan yang
dituangkan di dalam DUPAK kolom 5. 15. 15) Diisi dengan angka kredit sesuai dengan prestasi pemeriksa yang diajukan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut Penilai I 16. 16) Diisi dengan angka kredit sesuai dengan prestasi pemeriksa yang diajukan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut Penilai II 17. 17) Diisi dengan informasi apabila perlu sebagai penjelasan, misalnya jika bukti
fisik tidak terlampir atau tidak syah. 18. 18) Diisi nama kota dan tanggal penilaian. 19. 19) Diisi nama lengkap dan NIP dari Penilai I. 20. 20) Diisi nama lengkap dan NIP dari Penilai II.
CONTOH: LAMPIRAN VII:
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
Instansi:
A. KETERANGAN PERORANGAN
1
2
34
5
6
7
8
Lama :
Baru :
10
B. PENETAPAN ANGKA KREDIT
NO Lama
I
A.
1
2
3B
PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL PEMERIKSA
Tempat danTanggal Lahir
Jenis Kelamin
Pendidikan Tertinggi Yang Telah Diperhitungkan Angka Kreditnya
Jabatan Pemeriksa/TMT
Nama
NIP
Nomor Seri KarpegPangkat/Golongan Ruang/TMT
Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang
Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan
Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pemeriksaan
Masa Penilaian Tanggal :..............s/d................
Unsur Utama
Pendidikan
9
Baru Jumlah
Masa kerja golongan
Unit Kerja
Penetapan Angka Kredit
PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA
PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
NOMOR: ................................................................
B
c
II
DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK KENAIKAN DALAM JABATAN…./PANGKAT…/TMT...
Ditetapkan di :Pada tanggal :
Nama Jelas
NIP
Asli disampaikan kepada:Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN *) di…. Tembusan disampaikan kepada:
1 Sekretaris Jenderal BPK RI;2 Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;3 Kepala Biro Sumber Daya Manusia; 4 Kepala Perwakilan BPK RI yang bersangkutan;5 Pemeriksa yang bersangkutan; dan6 Pejabat lain yang dipandang perlu7 Arsip
Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang
Pemeriksaan
Jumlah Unsur Utama
Unsur Penunjang
Pengembangan Profesi
LAMPIRAN VIII:
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 TAHUN 2010
TANGGAL : 20 Desember 2010
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/d IV/e
I 100 100 100 100 100 100 100
a.
b.c. 3 6 12 18 54 79
40 80 160 240 600 760
III ≤20% 10 20 40 60 150 190Jumlah II dan III 50 100 200 300 750 950
100% 100 150 200 300 400 850 1050
Penunjang
Unsur
Utama
Jumlah II
Pendidikan SekolahIV/c
480
148
100
438
KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMALUNTUK KENAIKAN JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT
PEMERIKSA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S.1) /DIPLOMA IV
No Prosentase
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT
Pertama Muda Madya Utama
IV/b
360
100II
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Pemeriksaan dan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan ≥80%
330 546
PemeriksaanPengembangan Profesi 30 42
37 74 222
PERATURAN BERSAMA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
Jumlah I+II+III 550 700
681
90 120450 600
LAMPIRAN IX :
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 TAHUN 2010
TANGGAL : 20 Desember 2010
Pertama
III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I 150 150 150 150 150 150 150 150
a. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Pemeriksaan dan Pendidikan dan Pelatihan
b. Pemeriksaanc. Pengembangan Profesi 3 9 15 27 39 51 76
Jumlah II 40 120 200 320 440 560 720
III ≤20% 10 30 50 80 110 140 180Jumlah II dan III 50 150 250 400 550 700 900
100% 150 200 300 400 550 700 850 1050
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMALUNTUK KENAIKAN JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT
PEMERIKSA DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S.2)
No Prosentase
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT
Muda Utama
37 509 644293 401
Jumlah I+II+III
Unsur
Pendidikan SekolahUtama
111 185
Madya
Penunjang
II
≥80%
LAMPIRAN X:
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I 200 200 200 200 200 200 200
a. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Pemeriksaan dan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan 148 256 364 472 607
b. Pemeriksaanc. Pengembangan Profesi 6 12 24 36 48 73
Jumlah II 80 160 280 400 520 680
III ≤20% 20 40 70 100 130 170Jumlah II dan III 100 200 350 500 650 850
100% 200 300 400 550 700 850 1050Jumlah I+II+III
Madya Utama
Unsur
Pendidikan SekolahUtama
No
II
≥80%74
Penunjang
PERATURAN BERSAMA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
Prosentase
Muda
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT
KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMALUNTUK KENAIKAN JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT
PEMERIKSA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S.3)
CONTOH: KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
LAMPIRAN XI: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ………………………………
TENTANG
KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Membaca : Surat……………………….Nomor …………………………….tanggal…………………(usulan)
Menimbang : a. bahwa Saudara ……………. (NIP……………….) memenuhi syarat dan dipandang cakap
untuk untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa yang setingkat lebih tinggi;
b. bahwa kenaikan Jabatan fungsional tersebut perlu ditetapkan dengan keputusan;
Mengingat : 1. Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2. Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
6. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….;
9. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
10. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERTAMA : Terhitung mulai tanggal …………. mengangkat Pegawai Negeri Sipil:
Nama : NIP : Pangkat/Gol.ruang/TMT :
Unit Kerja :
dalam jabatan ………………………….................................................... dengan angka kredit sebesar……………………………(………..................................….)
KEDUA : ……………………………………………………………………………*)
KETIGA
:
Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
KEEMPAT : ……………………………………………………………………………*)
Ditetapkan di :............................. Pada tanggal :
Nama Jelas ………………………… NIP.
Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3. Kantor BKN Regional di ………….;**) 4. Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan RI di ….;**) 5. Kepala KPPN di … **) 6. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan RI; dan 7. Pejabat lain yang berkepentingan.
Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **)Disesuaikan dengan Keperluan
CONTOH: KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
LAMPIRAN XII: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ………………………………
TENTANG
PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 8 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia Nomor… Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pasal 27 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, dipandang perlu mengangkat Saudara ……………. dalam jabatan ……….......;
Mengingat : 1. Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2. Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
6. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya;
8. Keputusan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….;
9. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
10. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan;
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Terhitung mulai tanggal………….mengangkat Pegawai Negeri Sipil: a. Nama :……………………………………… b. NIP :……………………………………… c. Pangkat/Gol.ruang/TMT :……………………………………… d. Unit Kerja :……………………………………… dalam jabatan ………………………….............. dengan angka kredit sebesar ……………………
(………..................................….) KEDUA : ……………………………………………………………………………*)
KETIGA
:
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :............................. Pada tanggal :
Nama Jelas ………………………… NIP. Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3. Kantor BKN Regional di ………….;**) 4. Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan di ….;**) 5. Kepala KPPN di … **) 6. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 7. Pejabat lain yang berkepentingan.
Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **)Disesuaikan dengan Keperluan
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA Nomor: ………………………………
TENTANG
PENGANGKATAN/PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 9 Peraturan Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Nomor … Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pasal 30 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, dipandang perlu untuk mengangkat Saudara ........... dari jabatan …………….. ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa;
b. ......................................................................................*) ;
Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan;
CONTOH: KEPUTUSAN PENGANGKATAN/ PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
LAMPIRAN XIII:
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010
NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
7. 8. 9. 10.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan;
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN : PERTAMA : Terhitung mulai tanggal: ................... mengangkat Pegawai Negeri Sipil:
a. Nama : ................................................….
b. NIP : ................................................... c. Pangkat/Golongan uang/TMT : …………………………………………….. d. Unit Kerja : ................................................…
dalam jabatan ................... dengan angka kredit sebesar ……….......... (...................)
KEDUA : *)...................................................................................................
KETIGA : *)..................................................................................................
KEEMPAT : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Petikan keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di .................................... Pada tanggal ......................................
Nama Jelas .......................................... NIP........................................................
Tembusan: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 4. Kantor BKN Regional di ………….;**) 5. Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan di ….;**) 6. Kepala KPPN di … **) 7. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 8. Pejabat lain yang berkepentingan.
Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **) Disesuaikan dengan keperluan
CONTOH: LAMPIRAN XIV: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS SURAT PERINGATAN JENDERAL BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
SURAT PERINGATAN NOMOR : ..............................
DARI : KEPADA YTH : ALAMAT : TANGGAL :
1 Dengan ini memberitahukan dengan hormat,
bahwa: Nama :
NIP : Pangkat / Gol. Ruang : Jabatan : Unit Kerja :
sampai dengan tanggal Surat Peringatan ini sudah………… (………..…..) tahun menduduki jabatan ………………. tetapi belum memenuhi ketentuan angka kredit yang ditentukan sejumlah………………..
2 Sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor…………………tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, dan Keputusan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Nomor ……...........dan Nomor..... tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, diminta agar saudara dapat memenuhi ketentuan angka kredit yang dipersyaratkan.
3 Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas, maka Saudara akan dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Pemeriksa.
4 Demikian untuk dimaklumi dan harap menjadi perhatian Saudara sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Pada tanggal : .................................................. Nama Jelas NIP
Tembusan :
1 Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2 Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3 Kantor BKN Regional di ………….;*) 4 Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan di ….;*)
5 Kepala KPPN di … *) 6 Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan
7 Pejabat lain yang berkepentingan.
*) Disesuaikan dengan kebutuhan
CONTOH: KEPUTUSAN PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
Lampiran XV:
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR NOMOR TANGGAL
: 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 : 24 Tahun 2010 : 20 Desember 2010
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR : ................................
TENTANG
PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Saudara ..................... NIP: ............... pangkat/golongan ruang
......................, terhitung mulai tanggal……......…berdasarkan keputusan Nomor:……….Tanggal…………...dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Pemeriksa, karena………………………..; *)
b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa, dipandang perlu untuk membebaskan sementara Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dari Jabatan Fungsional Pemeriksa;
Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan;
7. 8. 9. 10.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Terhitung mulai tanggal ........... membebaskan sementara Pegawai Negeri Sipil: Nama : ………………………………………………………………….NIP : ………………………………………………………………….Pangkat/Gol.Ruang/TMT : ………………………………………………………………….Unit Kerja : ………………………………………………………………….dari jabatan ................ .............................................dengan angka kredit sebesar……… (……………) .
PERTAMA :
KEDUA : Saudara .............. dapat diangkat kembali dalam jabatan .................................. apabila telah ……………..
KETIGA : **)…………………………………………………………………………………………………………………….. KEEMPAT : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. KELIMA : Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal :
Nama Jelas ........................................
NIP. Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Kantor BKN Regional ...................;***) 3. Kantor Perwakilan BPK di ..........;***) 4. Kepala KPPN .................;***) 5. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal BPK; dan6. Pejabat lain yang berkepentingan.
Keterangan : *) Alasan pembebasan sementara. **) diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. ***) disesuaikan dengan keperluan.
CONTOH: KEPUTUSAN PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
LAMPIRAN XVI:
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ………………………………
TENTANG
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 15 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia Nomor … Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pasal 31 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, dipandang perlu mengangkat kembali Saudara ……………. dalam jabatan ……….......;
b. .................................................................................................................................;
Mengingat : 1. Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2. Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
6. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….;
9. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
10. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan;
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Terhitung mulai tanggal………….mengangkat kembali Pegawai Negeri Sipil: a. Nama :……………………………………… b. NIP :……………………………………… c. Pangkat/Gol.ruang/TMT :……………………………………… d. Unit Kerja :……………………………………… dalam jabatan …………………………................................................... dengan angka kredit
sebesar……………………………(………..................................….) KEDUA : ……………………………………………………………………………*)
KETIGA KEEMPAT
: :
……………………………………………………………………………*) Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :............................. Pada tanggal :
Nama Jelas ………………………… NIP. Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3. Kantor BKN Regional di ………….;**) 4. Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan di ….;**) 5. Kepala KPPN di … **) 6. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 7. Pejabat lain yang berkepentingan.
Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **)Disesuaikan dengan Keperluan
CONTOH: KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
Lampiran XVII:
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 Tahun 2010 TANGGAL : 20 Desember 2010
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ................................
TENTANG
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
KARENA DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT BERAT DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP/TIDAK DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN/DIJATUHI
SANKSI PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA KARENA TERBUKTI MELANGGAR KODE ETIK BPK *
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Saudara: ……………………, NIP: ……………….., Pangkat/golongan
ruang ………….., jabatan ………………, terhitung mulai tanggal ………. telah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan Keputusan yang berwenang Nomor……….. tanggal……………/dinyatakan tidak dapat mengumpulkan angka kredit dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara/dijatuhi sanksi pemberhentian dari JFP karena terbukti melanggar Kode Etik BPK berdasarkan Keputusan Nomor……….. tanggal……………; *)
b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa, dipandang perlu memberhentikan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dari Jabatan Fungsional Pemeriksa;
Mengingat : 1. 2. 3.
Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ;
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan;
MEMUTUSKAN: Menetapkan :
Terhitung mulai tanggal ...........................memberhentikan dengan hormat Pegawai Negeri Sipil berikut dari Jabatan Fungsional Pemeriksa:
PERTAMA
:
a. Nama : …………………………………………………… b. NIP : .......................................................... c. Pangkat/Gol. Ruang/ TMT : .......................................................... d. Jabatan Pemeriksa : ….......................................................
e. Unit Kerja : ….......................................................
KEDUA : **)
KETIGA : **)
KEEMPAT : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
KELIMA : Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pada tanggal :
Nama Jelas .......................................
NIP. Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Kantor BKN Regional ...................;***) 3. Kantor Perwakilan BPK di ..........;***) 4. Kepala KPPN .................;***) 5. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal BPK; dan6. Pejabat lain yang berkepentingan.
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu. **) diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. ***) disesuaikan dengan keperluan.
CONTOH : LAMPIRAN XVIII : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DANGOLONGAN II KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010
INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………
NO
1. :
2. :
3. :
4. :
5. :
6. :
7. :
8. :
9. :
10. :
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
I
1.
A.
1)
B.
1)
2)
a) lamanya lebih dari 960 jam
b) lamanya antara 641 - 960 jam
c) lamanya antara 481 - 640 jam
d) lamanya antara 161 - 480 jam
e) lamanya antara 81 - 160 jam
f) lamanya antara 30 - 80 jam
3)
a)
b)
C.
KETERANGAN PERORANGAN
Nama
N I P
Nomor Seri Kartu Pegawai
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA GOLONGAN II
Nomor :
MASA PENILAIAN :
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Diploma III
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Masa Kerja Golongan Lama
Masa Kerja Golongan Baru
Unit Kerja
Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
Jabatan Pemeriksa/ TMT
2
UNSUR UTAMA
Pendidikan
Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar
Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan II
Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:
Ketua Tim Yunior (KTY)
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat
Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa Terampil
Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Anggota Tim Senior (ATS)
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
2.
A.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
B.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
C.
D.
1)
2)
3)
E.
1)2)3)
F.
1)
2)
3.
A.
1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
Melaksanakan administrasi dalam pemantauan tindak lanjut
Melaksanakan Pemantauan tindak Lanjut
Melaksanakan administrasi dalam penyusunan LHP
Melaksanakan tugas-tugas sederhana dalam pelaksanaan pemeriksaan
Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan LHP dalam pemeriksaan dengan kompleksitas rendah
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Pelaporan Hasil Pemeriksaan
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Pemeriksaan
Perencanaan Pemeriksaan
Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)
2
Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan RKP
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan RKP
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan revisi RKP
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan
Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan
Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan
Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan IHPS
Melaksanakan tugas-tugas sederhana (administrasi) dalam penyusunan P2 AKN atau P2 Perwakilan
Melaksanakan administrasi penyusunan P2 AKN atau P2 Perwakilan
Menyusun PKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan
Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan
Menyusun KKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan
Melakukan pembahasan atas hasil pengawasan intern
Melakukan reviu atas LHP terdahulu
Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam
PENGEMBANGAN PROFESI
Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan
Menyiapkan bahan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah
Pemantauan Kerugian Negara/Daerah
Menyiapkan bahan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah
Melaksanakan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian /d h
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Dalam bentuk naskah
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
3)
a)
b)4)
a)
b)5)
6)
B.
1)
a)
b)
2)
a)
b)
C.
1)
2)
3)
D.
1)
2)
a)
b)
3)
a)
b)
4)
5)
6)
7)
a)
b)
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:
2
Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan
Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan
Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training
Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain
Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
sebagai pembicara
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk naskah
Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan
Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri
Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan
Luar Negeri
Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal
Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam
Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi
Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan
sebagai pengajar
Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
sebagai peserta
Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:
Dalam Negeri
sebagai peserta
Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina
Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan
Dalam bentuk buku
Dalam bentuk naskah
Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
E.
1)
2)
3)
4)
II. UNSUR PENUNJANG
1.
a.
b.
2.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
3.
a.
b. Narasumber
c. ketua, wakil ketua
d. sekretaris
e. anggota
4.
5.
a.
b.
6.
a.
1)2)
3)
b.
1)
2)
3)
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan
PropinsiIkut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya
10 tahun
Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan
Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan
JUMLAH UNSUR UTAMA
Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya
Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam
Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan
Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:
Internasional
Nasional
Internasional
Nasional
Propinsi
Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan
20 tahun
30 tahun
Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya
Tingkat III
Tingkat II
Tingkat I
Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan
Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan, sebagai:
Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK
Penanggungjawab dan wakil
Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis
Sarjana Muda / Diploma III
Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa
2
Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7.
a.
b.
c.
8.
a.
b.
9.
10.
11.
12.
NO
UNSUR YANG DINILAI
UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:
sebagai moderator
sebagai pembicara/narasumber
sebagai peserta
2
Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan
Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan/atau kelembagaan
Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan
Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan
Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)
Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat
Menelaah hasil pengaduan masyarakat
Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan
Pembuatan Laporan Berkala
Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
1 3 4 5 6 7 8
Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah* )
2
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
*) Dicoret yang tidak perlu
III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :
1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………3. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 6 dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya ………………,………………………….
NIP.
V Catatan Anggota Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
………………,………………………….
NIP.
………………,………………………….
NIP.
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
NIP.
(nama pejabat pengusul )
( jabatan )
( Nama Penilai I )
(Nama Penilai II )
Ketua Tim Penilai,
( N a m a )