peraturan bupati gianyar nomor 69 tahun 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan...
TRANSCRIPT
PERATURAN BUPAT I GIANYAR
NOMOR 69 TAHUN 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N GIANYAR
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N GIANYAR
BUPATI GIANYAR PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 69 TAHUN 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR
Menimbang:
Mengingat: 1.
2.
3.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar;
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I I Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Peru bahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
8. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor 5).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, member day akan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Dinas adalah Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerntah daerah sesuai keahlian dan kebutuhan.
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.
Pasal 3
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan untuk membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan ;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;
d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;
f. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupat i ;
B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas;
b. Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman;
c. Bidang Sejarah dan Tradisi ;
d. Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan; dan
e. Bidang Dokumentasi Kebudayaan.
(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas;
1. Sub. Bag. Perencanaan;
2. Sub. Bag. Keuangan; dan
3. Sub. Bag. Umum dan Kepegawaiaan.
b. Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman:
1. Seksi Regestrasi Cagar Budaya;
2. Seks i Pelestarian Cagar Budaya; dan
3. Seksi Permuseuman.
c. Bidang Sejarah dan Tradisi :
1. Seks i Sejarah;
2. Seks i Tradisi ; dan
3. Seks i Komunitas dan Lembaga Adat.
d. Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan:
1. Seks i Seni Pertunjukan;
2. Seksi Seni Rupa; dan
3. Seks i Tenaga Kebudayaan.
e. Bidang Dokumentasi Kebudayaan:
1. Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan;
2. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan; dan
3. Seks i Restorasi Dokumentasi Kebudayaan.
f. UPT; dan
g. Jabatan Fungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupat i ini .
SEKRETAR IAT DINAS
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas.
Pasal 7
Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Dinas.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi kegiatan, penyusun rencana, program, dan anggaran Dinas;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;
c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kegiatan Dinas;
d. menyelenggarakan pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara serta layanan pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan administrasi sekretariat Dinas;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatandan anggaran Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat Dinas terdiri atas :
a. Sub. Bagian Perencanaan; b. Sub. Bagian Keuangan; dan c. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bagian Ketiga
Sub. Bagian Perencanaan
Pasal 10
Sub. Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama, pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.
Pasal 11
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub. Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan anggaran Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Dinas;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendaliaan pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan, pelaksanaan rencana, program, anggaran dan akuntabil itas kinerja Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Keempat
Sub Bagian Keuangan
Pasal 12
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, barang milik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa di Dinas.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan, pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan keuangan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang / j a sa ;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan pelaporan keuangan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian daerah;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Kelima
Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 14
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan kepegawaian di Dinas.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi;
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum, pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, anal isis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
B A B IV
BIDANG CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 16
(1) Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 17
Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman.
Pasa l18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 19
Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman terdiri atas :
a. Seks i Regestrasi Cagar Budaya;
b. Seksi Pelestarian Cagar Budaya; dan
c. Seksi Permuseuman.
Bagian Ketiga
Seks i Regestrasi Cagar Budaya
Pasal 20
Seksi Regestrasi Cagar Budaya mempunyai tugas melaksanakan regestrasi cagar budaya.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi Regestrasi Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran regestrasi cagar budaya;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang regestrasi cagar budaya;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang regestrasi cagar budaya;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang regestrasi cagar budaya;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang regestrasi cagar budaya;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Regestrasi Cagar Budaya; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.
Bagian Keempat
Seksi Pelestarian Cagar Budaya
Pasal 22
Seksi Pelestarian Cagar Budaya mempunyai tugas melaksanakan pelestarian cagar budaya.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Seksi Pelestarian Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelestarian cagar budaya;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar budaya;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelestarian cagar budaya;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelestarian cagar budaya;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelestarian cagar budaya;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelestarian Cagar Budaya; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.
Bagian Kelima
Seksi Permuseuman
Pasal 24
Seksi Permuseuman mempunyai tugas melaksanakan kegiatan permuseuman
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Permuseuman menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran permuseuman;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang permuseuman;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang permuseuman;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang permuseuman;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang permuseuman;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Permuseuman; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.
B A B V
BIDANG S E J A R A H DAN TRADISI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 26
(1) Bidang Sejarah dan Tradisi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Bidang Sejarah dan Tradisi dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 27
Bidang Sejarah dan Tradisi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat .
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bidang Sejarah dan Tradisi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Sejarah dan Tradisi ; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 29
Bidang Sejarah dan Tradisi terdiri atas :
a. Seksi Sejarah;
b. Seksi Tradisi ; dan
c. Seksi Komunitas dan Lembaga Adat.
Bagian Ketiga
Seksi Sejarah
Pasal 30
Seksi Sejarah mempunyai tugas melaksanakan pelestarian tradisi.
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi Sejarah menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran sejarah;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sejarah;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sejarah;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sejarah;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Sejarah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Tradisi.
Bagian Keempat
Seksi Tradisi
Pasal 32
Seksi Tradisi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelestarian tradisi.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Tradisi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran tradisi;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang tradisi;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tradisi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tradisi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tradisi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Tradisi ; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Tradisi.
Bagian Kelima
Seksi Komunitas dan Lembaga Adat
Pasal 34
Seksi Komunitas dan Lembaga Adat mempunyai tugas melaksanakan penataan komunitas dan lembaga adat.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi Komunitas dan Lembaga Adat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
komunitas dan lembaga adat;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang komunitas dan lembaga adat;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang komunitas dan lembaga adat;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunitas dan lembaga adat;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunitas dan lembaga adat;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Komunitas Dan Lembaga Adat; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Tradisi .
B A B VI
BIDANG KESENIAN DAN TENAGA KEBUDAYAAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 36
(1) Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 37
Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan.
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 39
Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan terdiri atas :
a. Seksi Seni Pertunjukan;
b. Seksi Seni Rupa; dan
c. Seksi Tenaga Kebudayaan.
Bagian Ketiga
Seksi Seni Pertunjukan
Pasal 40
Seksi Seni Pertunjukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan seni pertunjukan.
Pasal 41
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi Seni Pertunjukan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran seni pertunjukan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang seni pertunjukan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang seni pertunjukan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seni pertunjukan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang seni pertunjukan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Seni Pertunjukan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan.
Bagian Keempat
Seksi Rupa
Pasal 42
Seksi Seni Rupa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan seni rupa.
Pasal 43
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi Seni Rupa menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran seni rupa;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang seni rupa;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang seni rupa;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seni rupa;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang seni rupa;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Seni Rupa; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan.
Bagian Kelima
Seks i Tenaga Kebudayaan
Pasal 44
Seksi Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan tenaga kebudayaan.
Pasal 45
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi Tenaga Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran tenaga kebudayaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kebudayaan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tenaga kebudayaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tenaga kebudayaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tenaga kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Tenaga Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan.
B A B VI I
BIDANG DOKUMENTASI KEBUDAYAAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 46
(3) Bidang Dokumentasi Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(4) Bidang Dokumentasi Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 47
Bidang Dokumentasi Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan .
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Bidang Dokumentasi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Dokumentasi Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 49
Bidang Dokumentasi Kebudayaan terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan;
b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan; dan
c. Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan.
Bagian Ketiga
Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan
Pasal 50
Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan.
Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan.
Bagian Keempat
Seks i Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan
Pasal 52
Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan kebudayaan.
Pasal 53
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pengkajian dan pengembangan kebudayaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengkajian Dan Pengembangan Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan.
Bagian Kelima
Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan
Pasal 54
Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan restorasi dokumentasi kebudayaan.
Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran restorasi dokumentasi kebudayaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan.
B A B VI I I
UPT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
(1) UPT berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) UPT Dinas dipimpin oleh Kepala UPT.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 57
UPT terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
B A B IX
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 58
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 59
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Jabatan Fungsional
Pasal 61
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;
c. Jabatan Fungsional Auditor;
d. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;
Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i in i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
B A B IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 62
Ditetapkan di Gianyar pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 69
LAM PI RAN P E R A T U R A N B U P A T I GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 T G L 14 D E S E M B E R 2016 TENTANG SUSUNAN O R G A N I S A S I DAN TATA K E R J A DINAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N GIANYAR.
S T R U K T U R O R G A N I S A S I D INAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N G IANYAR
Kelompok Jabatan Fungsional
Dinas
Bidang Cagar Budaya dan
Permuseuman
Seksi Regestrasi Cagar Budaya
Seksi Pelestarian Cagar Budaya
Seksi Permusiuman
Bidang Sejarah dan Tradisi
Seksi Sejarah
Seksi Tradisi
Seksi Komunitas dan Lembaga Adat
Sekretariat Dinas
I Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Sub Bagian
Perencanaan
Bidang Kesenian dan Tenaga
Kebudayaan
Seksi Seni Pertunjukan
Seksi Seni Rupa
Seksi Tenaga Kebudayaan
Bidang Dokumentasi Kebudayaan
Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan
Seksi Pengkajian dan Pengembangan
Kebudayaan
Seksi Restorasi Dokumentasi
Kebudayaan
UPT B U P A T I GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG B H A R A T A