peraturan bupati gianyar nomor 75 tahun 2016 … · 6. dinas adalah dinas pertanian kabupaten...
TRANSCRIPT
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 75 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR
BUPATI GIANYAR
PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 75 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
Menimbang
Mengingat
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan
Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupat i tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar;
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah
Daerah-Daerah Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa ka l i , terakhir dervgan Undang-Undang Nomoi 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
40/Permentan/OT. 101/08/2016 tentang Pemetaan Urusan
Pemerintahan Bidang Pangan dan Bidang Pertanian;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.101/08/2016 tentang Pedoman
Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Urusan Pangan dan
Dinas Urusan Pertanian Daerah Provinsi dan
Kabupaten / Kota;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor
5).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA K E R J A DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupati adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara
dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani,
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Dinas adalah Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur
pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan tehnis penunjang
tertentu.
9. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
yang berkaitan dengan pelayanan fungsional berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.
Pasal 3
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pertanian untuk membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang subak, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan penyuluhan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang subak, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan penyuluhan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang subak,
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan
dan penyuluhan;
d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di bidang subak, tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, subak, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan penyuluhan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang subak, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan penyuluhan;
f. pelaksanaan administrasi Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .
B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas;
b. Bidang Subak;
c. Bidang Tanaman Pangan;
d. Bidang Hortikultura;
e. Bidang Perkebunan;
f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
g. Bidang Penyuluhan;
h. UPT; dan
i . Jaba tan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas:
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Subak:
1. Seksi Sosial dan Kelembagaan Subak;
2. Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Subak; dan
3. Seksi Fasi l i tasi Bantuan Subak.
c. Bidang Tanaman Pangan:
1. Seksi Produksi;
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
d. Bidang Hortikultura:
1. Seksi Produksi;
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
e. Bidang Perkebunan:
1. Seksi Produksi;
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan:
1. Seksi Perbibitan dan Produksi;
2. Seksi Kesehatan Hewan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
g. Bidang Penyuluhan:
1. Seksi Kelembagaan;
2. Seksi Ketenagaan; dan
3. Seksi Metode dan Informasi.
h . UPT;
i . Jaba tan Fungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini .
B A B IV
SEKRETAR IAT DINAS
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas.
Pasal 7
Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di Dinas.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Sekretariat
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program, dan anggaran Dinas;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;
c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria kegiatan
Dinas;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah dan mil ik negara dan
layanan pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran Dinas;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat Dinas terdiri atas :
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Perencanaan
Pasal 10
Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kanerja utama, pemantauan
dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.
Pasal 11
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub Bagian
Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan
anggaran Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Dinas;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian
pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan rencana,
program, anggaran dan akuntabilitas kinerja Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Keempat
Sub Bagian Keuangan
Pasal 12
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan,
barang mil ik daerah dan mil ik negara dan layanan pengadaan barang/jasa di
Dinas.
Pasal 13
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a . penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,
pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan keuangan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang /
jasa ;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang
mil ik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan
pelaporan keuangan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian
kerugian daerah;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Kel ima
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 14
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan
kepegawaian di Dinas.
Pasal 15
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,
pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
B A B V
BIDANG SUBAK
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 16
(1) Bidang Subak berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Subak dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 17
Bidang Subak mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sosial dan kelembagaan subak,
pemberdayaan ekonomi, teknologi subak dan fasilitasi bantu an subak.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Bidang
Subak menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pembinaan sosial dan
kelembagaan subak, pemberdayaan ekonomi, teknologi subak dan fasilitasi
bantuan subak;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sosial dan kelembagaan subak,
pemberdayaan ekonomi, teknologi subak dan fasilitasi bantuan subak;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan
sosial dan kelembagaan subak, pemberdayaan ekonomi, teknologi subak dan
fasilitasi bantuan subak;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan sosial dan kelembagaan subak, pemberdayaan ekonomi, teknologi subak dan fasilitasi bantuan subak;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan sosial dan kelembagaan subak, pemberdayaan ekonomi, teknologi subak dan fasilitasi bantuan subak;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Subak.
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 19
Bidang Subak terdiri atas :
1. Seksi Pembinaan Sosial dan Kelembagaan Subak;
2. Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Subak; dan
3. Seksi Fasi l i tasi Bantuan Subak.
Bagian Ketiga
Seksi Pembinaan Sosial dan Kelembagaan Subak
Pasal 20
Seksi Pembinaan Sosial dan Kelembagaan Subak mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan sosial dan kelembagaan subak.
Pasal 21
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Seksi
Pembinaan Sosial dan Kelembagaan Subak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pembinaan sosial dan kelembagaan subak;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan pembinaan sosial dan
kelembagaan subak;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria pembinaan sosial dan kelembagaan subak;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pembinaan sosial dan kelembagaan subak;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang
pembinaan sosial dan kelembagaan subak;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pembinaan Sosial Dan Kelembagaan Subak;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Subak.
Bagian Keempat
Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Subak
Pasal 22
Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Subak mempunyai tugas melaksanakan pemberdayaan ekonomi dan teknologi subak.
Pasal 23
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Seksi
Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Subak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pemberdayaan ekonomi dan teknologi subak;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan pemberdayaan ekonomi
dan teknologi subak;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria pemberdayaan ekonomi dan teknologi subak;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pemberdayaan ekonomi dan teknologi subak;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang
pemberdayaan ekonomi dan teknologi subak;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pemberdayaan Ekonomi Dan Teknologi Subak;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Subak.
Bagian Kel ima
Seksi Fasi l i tasi Bantuan Subak
Pasal 24
Seksi Fasi l i tasi Bantuan Subak mempunyai tugas melaksanakan Fasil i tasi
Bantuan Subak.
Pasal 25
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi
Fasi l i tasi Bantuan Subak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program, anggaran
fasilitasi bantuan subak;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan fasilitasi bantuan
subak;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria fasilitasi bantuan subak;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang fasilitasi bantuan subak;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
fasilitasi bantuan subak;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Fasi l i tasi Bantuan Subak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Subak.
B A B V I
BIDANG TANAMAN PANGAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 26
(1) Bidang Tanaman Pangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 27
Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, perbenihan, perlindungan,
pengolahan dan pemasaran.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 Bidang
Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, perbenihan, perlindungan,
pengolahan dan pemasaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi,
perbenihan, perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Tanaman Pangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 29
Bidang Tanaman Pangan terdiri atas :
1. Seksi Produksi;
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
Bagian Ketiga
Seksi Produksi
Pasal 30
Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan produksi.
Pasal 31
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Seksi
Produksi menyelenggarakan fungsi :
a . penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran produksi;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang produksi;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang produksi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Produksi; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan.
Bagian Keempat
Seksi Perbenihan dan Perlindungan
Pasal 32
Seksi Perbenihan dan Perlindungan mempunyai tugas melaksanakan
perbenihan dan perlindungan.
Pasal 33
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi
Perbenihan dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
perbenihan dan perlindungan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan
dan perlindungan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang perbenihan dan perlindungan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang perbenihan dan perlindungan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
perbenihan dan perlindungan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman
Pangan.
Bagian Kelima
Seksi Pengolahan dan Pemasaran
Pasal 34
Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan pengolahan dan pemasaran.
Pasal 35
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi
Pengolahan dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pengolahan dan pemasaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan pengolahan dan pemasaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar,prosedur dan kriteria pengolahan dan pemasaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengolahan dan pemasaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengolahan dan Pemasaran; dan
g. p e l a k s a n a a n fungs i l a i n y a n g diberikan oleb Kepala Bidang Tanaman Pangan.
B A B VI I
BIDANG HORTIKULTURA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 36
(1) Bidang Hortikultura berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(2) Bidang Hortikultura dipimpin oleh Kepala Bidang.
a. Seksi Produksi;
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
c. Seks i Pengolahan dan Pemasaran.
Pasal 37
Bidang Hortikultura mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, perbenihan, perlindungan,
pengolahan dan pemasaran.
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bidang
Hortikultura menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang bidang produksi, perbenihan, perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi,
perbenihan, perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Hortikultura; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 39
Bidang Hortikultura terdiri atas :
a. Seksi Produksi;
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
Bagian Ketiga
Seksi Produksi
Pasal 40
Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan produksi.
Pasal 41
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Seksi
Produksi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
produksi;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan pembinaan di bidang
produksi;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang produksi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Produksi; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan.
Bagian Keempat
Seksi Perbenihan dan Perlindungan
Pasal 42
Seksi Perbenihan dan Perlindungan mempunyai tugas melaksanakan perbenihan
dan perlindungan.
Pasal 43
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi
Perbenihan dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran perbenihan dan perlindungan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan dan perlindungan;
c. p e n y i a p a n bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perbenihan dan perlindungan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perbenihan dan perlindungan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
perbenihan dan perlindungan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan.
Bagian Kel ima
Seksi Pengolahan dan Pemasaran
Pasal 44
Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan Pengolahan
dan Pemasaran.
Pasal 45
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi
Pengolahan dan Pemasaran menyelenggarakan fungs i :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pengolahan dan pemasaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang pengolahan dan pemasaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengolahan dan pemasaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengolahan dan Pemasaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan.
B A B VI I I
BIDANG PERKEBUNAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 46
(1) Bidang Perkebunan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(2) Bidang Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 47
Bidang Perkebunan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, perbenihan, perlindungan,
pengolahan dan pemasaran.
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 Bidang
Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, perbenihan, perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi, perbenihan, perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi, perbenihan,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Perkebunan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 49
Bidang Perkebunan terdiri atas :
1. Seksi Produksi;
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
Bagian Ketiga
Seksi Produksi
Pasal 50
Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan produksi.
Pasal 51
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Seksi Produksi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program, dan anggaran
produksi;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang produksi;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang produksi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
produksi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Produksi; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan.
Bagian Keempat
Seksi Perbenihan dan Perlindungan
Pasal 52
Seksi Perbenihan dan Perlindungan mempunyai tugas melaksanakan perbenihan
dan perlindungan.
Pasal 53
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi Perbenihan dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
perbenihan dan perlindungan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
perbenihan dan perlindungan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang perbenihan dan perlindungan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang perbenihan dan perlindungan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
perbenihan dan perlindungan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perbenihan dan Perlindungan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan.
Bagian Kelima
Seksi Pengolahan dan Pemasaran
Pasal 54
Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan pengolahan
dan pemasaran.
Pasal 55
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Seksi
Pengolahan dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pengolahan dan pemasaran;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengolahan dan pemasaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang pengolahan dan pemasaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengolahan dan pemasaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengolahan dan Pemasaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan.
B A B IX
BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
(1) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 57
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perbibitan, produksi,
kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran.
Pasal 58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi :
a . penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang perbibitan, produksi,
kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perbibitan, produksi, kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perbibitan,
produksi, kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perbibitan, produksi,
kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perbibitan, produksi,
kesehatan hewan, pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 59
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri atas :
1. Seksi Perbibitan dan Produksi;
2. Seksi Kesehatan Hewan; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
Bagian Ketiga
Seksi Perbibitan dan Produksi
Pasal 60
Seksi Perbibitan dan Produksi mempunyai tugas melaksanakan perbibitan dan
produksi.
Pasal 61
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Seksi Perbibitan dan Produksi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran perbibitan dan produksi;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang perbibitan dan produksi;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang perbibitan dan produksi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang perbibitan dan produksi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
perbibitan dan produksi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perbibitan Dan Produksi; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Bagian Keempat
Seksi Kesehatan Hewan
Pasal 62
Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan kesehatan hewan.
Pasal 63
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Seksi
Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang kesehatan hewan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kesehatan hewan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang kesehatan hewan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang kesehatan hewan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
kesehatan hewan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Kesehatan Hewan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
Bagian Kelima
Seksi Pengolahan dan Pemasaran
Pasal 64
Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan pengolahan dan pemasaran.
Pasal 65
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, Seksi
Pengolahan dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pengolahan dan pemasaran;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pembinaan di
bidang pengolahan dan pemasaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang pengolahan dan pemasaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengolahan dan pemasaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengolahan dan pemasaran;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengolahan Dan Pemasaran;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
B A B X
BIDANG PENYULUHAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 66
(1) Bidang Penyuluhan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(2) Bidang Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 67
Bidang Penyuluhan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penataan kelembagaan, ketenagaan, metode
dan informasi.
Pasal 68
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67, Bidang
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang penataan
kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penataan kelembagaan, ketenagaan, metode
dan informasi;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penataan
kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan kelembagaan,
ketenagaan, metode dan informasi;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan kelembagaan,
ketenagaan, metode dan informasi;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Penyuluhan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 69
Bidang Penyuluhan terdiri atas :
1. Seksi Kelembagaan;
2. Seksi Ketenagaan; dan
3. Seksi Metode dan Informasi.
Bagian Ketiga
Seksi Kelembagaan
Pasal 70
Seksi Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penataan kelembagaan.
Pasal 71
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, Seksi
Kelembagaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
kelembagaan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan kelembagaan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang kelembagaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang kelembagaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
kelembagaan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Kelembagaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan.
Bagian Keempat
Seks i Ketenagaan
Pasal 72
Seksi Ketenagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan ketenagaan.
Pasal 73
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Seksi
Ketenagaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran ketenagaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang ketenagaan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketenagaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketenagaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
ketenagaan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Ketenagaan; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan.
Bagian Kelima
Seksi Metode dan Informasi
Pasal 74
S e k s i Metode d a n In f o rmas i m e m p u n y a i t uga s m e l a k s a n a k a n p e n y i a p a n metode
dan informasi.
Pasal 75
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Seksi
Metode dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
metode dan informasi;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang metode
dan informasi;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar prosedur dan
kriteria di bidang metode dan informasi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang metode dan informasi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
metode dan informasi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Metode Dan Informasi; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan.
B A B X I
UPT PERTANIAN KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 76
(1) UPT Pertanian Kecamatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) UPT Pertanian Kecamatan dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 77
UPT Pertanian Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pertanian kecamatan.
Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, UPT
Pertanian Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pertanian kecamatan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian kecamatan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar prosedur dan
kriteria di bidang pertanian kecamatan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pertanian kecamatan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pertanian kecamatan;
f. pelaksanaan administrasi UPT Pertanian Kecamatan; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 79
UPT Pertanian Kecamatan terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 80
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian, organisasi, tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara
pada UPT Pertanian Kecamatan.
Pasal 81
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang
milik daerah dan milik Negara pada UPT Pertanian Kecamatan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan tata usaha, rumah
tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang mil ik daerah dan
milik Negara pada UPT Pertanian Kecamatan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan
barang mil ik daerah dan mil ik Negara pada UPT Pertanian Kecamatan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi tata
usaha , rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang milik
daerah dan mil ik Negara pada UPT Pertanian Kecamatan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
pelatihan tenaga kerja tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi
dan pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara pada UPT Pertanian
Kecamatan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala UPT Pertanian
Kecamatan.
B A B X I I
UPT PERBENIHAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 82
(1) UPT Perbenihan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(2) UPT Perbenihan dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 83
UPT Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perbenihan.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, UPT' Perbenihan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran perbenihan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang perbenihan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perbenihan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perbenihan;
f. pelaksanaan administrasi UPT perbenihan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 85
UPT Perbenihan terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 86
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian, organisasi, tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara
pada UPT Perbenihan.
Pasal 87
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Sub
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a . penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran di
bidang tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan
barang milik daerah dan milik Negara UPT Perbenihan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata
usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang milik
daerah dan mil ik Negara pada UPT Perbenihan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara pada UPT Perbenihan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan
barang mil ik daerah dan milik Negara UPT Perbenihan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pelatihan tenaga kerja tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi
dan pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara pada UPT Perbenihan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala UPT Perbenihan.
B A B X I I I
UPT PUSAT KESEHATAN HEWAN KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 88
(1) UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
(2) UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 89
UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan hewan kecamatan.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, UPT Pusat
Kesehatan Hewan Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
kesehatan hewan kecamatan;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar prosedur dan
kriteria di bidang kesehatan hewan kecamatan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kesehatan hewan kecamatan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan hewan kecamatan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
kesehatan hewan kecamatan;
f. pelaksanaan administrasi UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9 1
UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 92
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi, tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara pada UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan.
Pasal 93
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Sub
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang
milik daerah dan milik Negara UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang tata usaha,
rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan barang milik daerah
dan mil ik Negara pada UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan
pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara pada UPT Pusat Kesehatan
Hewan Kecamatan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi dan pengelolaan
barang mil ik daerah dan milik Negara pada UPT Pusat Kesehatan Hewan
Kecamatan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pelatihan tenaga kerja tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi
dan pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara pada UPT Pusat
Kesehatan Hewan Kecamatan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala UPT Pusat Kesehatan
Hewan Kecamatan.
B A B X IV
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 94
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 95
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 96
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Jabatan
Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 97
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Pranata Komputer;
c. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;
d. Jabatan Fungsional Auditor;
e. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang/ J a s a ;
f. Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian;
g. Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman;
h . Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan;
i . Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak;
j . Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan;
k. Jabatan Fungsional Medik Veteriner;
L Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner;
m. Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasi l Pertanian;
n . Jabatan Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian.
Pasal 98
Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas.
B A B X V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 99
Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupat i in i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
Pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A.A.GDE AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 75
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 75 TAHUN 2016
TANGGAL 14 D E S E M B E R 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR.
X Bidang Subak
Seksi Sosial dan
Kelembagaan Subak
Seksi Pemberdayuan Ekonomi
d s n Teknologi Subak
Seksi Fasilitasi Bantuan
Subak
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR
Jabatan Fungsional
Dinas
Bidang Tanaman
Pangan
Bidang Hortikultura
Seksi Produksi
Seksi Perbenihan Dan
Perlindungan
Seksi Pengolahan Dan
Pemasaran
Seksi Produksi
Seksi Perbenihan Dan
Perlindungan
Seksi Pengolahan Dan
Pemasaran
X UPT Pertanian
Kecamatan
I
Sekretariat Dinas
Subbag Perencanaan Subbag Keuangan
I Bidang Perkebunan Bidang Peternakan Dan
Kesehatan Hewan
Seksi Produksi
—| Seksi Perbenihan Dan
Perlindungan
— Seksi Pengolahan Dan
Pemasaran
Seksi Perbibitan Dan
Produksi
Seksi Kesehatan Hewan
Seksi Pengolahan Dan
Pemasaran
UPT Perbenihan UPT Pusat Kesehatan
Hewan Kecamatan
Sub Bag. Tata Usaha Sub Bag. Tata Usaha
Sub Bag. Tata Usaha
Seksi Kelembagaan
Subbag Umum
Kepegawaian
3_ Bidang Penyuluhan
Seksi Ketenagaan
Seksi Metode Dan
Informasi
BUPATI GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG BHARATA