peraturan pelaksana undang- undang no. 11 tahun 2020
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
“Peraturan Pelaksana Undang-
Undang No. 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja”
Shinta W. Kamdani
Wakil Ketua Umum, KADIN/APINDO
Klaster Peraturan Terkait
1. Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor
PP Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kehutanan
PP Nomor 26 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pertanian
PP Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran
PP Nomor 32 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan
PP Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
PP Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan
PP Nomor 30 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
PP Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian
PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
PP Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal
perekonoianRIw w w . e k o n . g o . i d
Klaster Peraturan Terkait
PP Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan
PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di
Daerah
PP Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran
PP Nomor 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian
PP Nomor 38 Tahun 2021 tentang Rekening Penampungan Biaya Perjalanan Ibadah Umrah
PP Nomor 48 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Nomor 31 Tahun 2013 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian
PP Nomor 30 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
2. Koperasi dan UMKM serta Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES)
PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa
PP Nomor 8 Tahun 2021 tentang Modal Dasar Perseroan Serta Pendaftaran Pendirian, Perubahan,
Dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi Kriteria Untuk Usaha Mikro dan Kecil
PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Klaster Peraturan Terkait
3. Investasi
PP Nomor 49 Tahun 2021 tentang Perlakuan Perpajakan Atas Transaksi Yang Melibatkan
Lembaga Pengelola Investasi Dan/Atau Yang Dimilikinya
PP Nomor 51 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke
Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Pengelola Aset
PP Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional
Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal
4. Ketenagakerjaan
PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan
Wktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja
PP Nomor 37 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
PP Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing
5. Fasilitas Fiskal
PP Nomor 24 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif dan Tata
Cara Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Denda Administratif di Bidang
Kehutanan
PP Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perlakuan Perpajakan Untuk
Mendukung Kemudahan Berusaha
Klaster Peraturan Terkait
5. Fasilitas Fiskal
PP Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Dalam Rangka
Mendukung Kemudahan Berusaha Dan Layanan Daerah
6. Penataan Ruang
PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Perpres Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kerja Sama Antara Pemerintah Pusat
Dengan Badan Usaha Milik Negara Dalam Penyelenggaraan Informasi
Geospasial Dasar
PP Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial
PP Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan
Hutan, Izin, Dan/Atau Hak Atas Tanah
7. Lahan dan Hak Atas Tanah
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
PP Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penertiban Kawasan dan Kawasan Terlantar
PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang HPL, Hak Atas Tanah, Satuan
Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah
PP Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas PP No. 15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol
8. Lingkungan Hidup PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Klaster Peraturan Terkait
9. Konstruksi dan Perumahan
PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
PP Nomor 15 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang - Undang Nomor 6
Tahun 2017 Tentang Arsitek
PP Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Jasa
Konstruksi
PP Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun
PP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Perpres Nomor 9 Tahun 2021 tentang Badan Percepatan
Penyelenggaraan Perumahan (BP3)
10. Kawasan Ekonomi
PP Nomor 40 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
PP Nomor 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas
11. Barang dan Jasa Pemerintah Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16
tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
TATA RUANG DAN TANAH PERINDUSTRIAN ESDM
1. PP No. 19 tahun 2021 -Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum.
2. R-PP Bank Tanah
3. PP 18 tahun 2021 - HPL, Hak AtasTanah,
Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah
4. PP No. 21 tahun 2021 - Penyelenggaraan
Penataan Ruang
1.PP No. 17 tahun 2021 - Perubahan
Keempat Atas PP No. 15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol
2. R-PP Perubahan Kelima Atas PP No.15
Tahun 2005 tentang Jalan Tol
3.PP No. 28 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perindustrian
1. PP 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan
Sumber Daya Mineral
PERDAGANGAN
1. PP No. 29 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perdagangan
2. PP No. 41 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan
Bebas
INVESTASI DAN
INFRASTRUKTUR
1. PP No. 9 tahun 2021 - Perlakuan Perpajakan
Untuk Mendukung Kemudahan Berusaha
2. PP No. 42 tahun 2021 - Kemudahan Proyek
Strategis Nasional
3. PP No. 40 tahun 2021 - Kawasan Ekonomi Khusus
4. PP No 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perijinan Berusaha Berbasis Resiko
5. PP No. 20 tahun 2021 tentang Penertiban
Kawasan dan Kawasan Terlantar
6. PerPres No. 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha
Penanaman Modal
7. PP No. 10 Tahun 2021 tentang Pajak Daerah Dan
Retribusi Daerah Dalam Rangka Mendukung
Kemudahan Berusaha Dan Layanan Daerah
8. PP no 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Informasi Geospasial
9. PerPres no 11 Tahun 2021 tentang Kerja Sama
Antara Pemerintah Pusat Dengan Badan Usaha Milik
Negara Dalam Penyelenggaraan Informasi
Geospasial Dasar
10. PP 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 Tentang Jalan
Tol.
KETENAGAKERJAAN
1. PP No. 43 tahun 2021 - Penggunaan Tenaga
Kerja Asing
2. PP No.35 tahun 2021 tentang PKWT, Alih
Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan
Waktu Istirahat, dan PHK
3. PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang
Pengupahan
4. PP Nomor 37 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan
Kehilangan Pekerjaan
w w w . e k o n . g o . i d
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK
INDONESIA
ANALIS
PERATURAN
PELAKSANAAN
UU CIPTA KERJA
No. 11 Tahun 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
KLASTER PERIZINAN DAN
KEGIATAN USAHA SEKTOR
PP 25 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
9
Keterkaitan PP dengan UUCK:
• Selaras dengan perubahan pasal 39-42 UUCK & UU30/2009 (pengenaan 0% royalty & penyediaan dana tenaga listrik serta kewenangan Menteri (pasal 46
UU30/2009).
• Terkait dengan pasal 41 UUCK mengenai perubahan dalam UU21/2014 tentang Panas Bumi.
• Pasal 3 PP lebih terkait pada pasal 39 yang mengubah UU4/2009 ttg Pertambangan Mineral dan BatuBara.
• Poin di atas juga terkait dengan pasal 42 yang mengubah UU30/2009 tentang Ketenagalistrikan meskipun juga terbahas di pasal 4 PP.
• PP ini tidak menyebutkan mengenai norma, standar, prosedur, kriteria & harga energi Panas Bumi meskipun sudah disebutkan dalam Pasal 41 angka 15 UUCK.
1. PanasBumi
• Hanya mencakup perubahan dari PP 7/2017 dalam
pasal 41 UUCK, khususnya mengenai kewajiban dan
sanksi Izin Panas Bumi (atas pemanfaatan tidak
langsung) (Pasal 4-20 PP).
• Mekanisme dan alur lainnya diatur dalam peraturan
dan perundangan yang sudah berlaku. Contoh: pasal 11
PP diatur dalam pasal 25 Permen ESDM No. 37 Tahun
2017; Studi Kelayakan disebut dalam pasal 70 ayat (2)
PP7/2017).
2. Ketenagalistrikan
• PP ini menyebutkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
untuk kepentingan sendiri (Pasal 1(9) PP 14/2012). Pasal 1
ayat (13) Permen ESDM 39/2018 menyebut izin tersebut
sebagai Izin Operasi (Pasal 27 PP).
• Aturan mengenai ganti rugi hak atas tanah sudah cukup
jelas (Pasal 30 PP).
3. Minerba
• Penerima 0% royalty yakni pemilik izin IUP, IUPK-OP, dan IUPK yang melakukan nilai
tambah batubara di dalam negeri (Pasal 3 PP).
• Adanya ketentuan pengenaan royalti nol persen untuk batu bara.
• Tidak jelasnya pertimbangan kemandirian energy dan pemenuhan kebutuhan bahan baku
untuk mengenakan royalti 0% (pasal 3 ayat (2) PP).
• Perlu diperjelas mekanisme & syarat persetujuan Menteri Keuangan untuk pengenaan 0%
royalty (Pasal 3(5) PP).
4. Lainnya
• Kewajiban divestasi dimungkinkan untuk diterapkan di suatu negara.
PP 25 Tahun
2021 tentang
Penyelenggraa
n BidangEnergi &
Sumber
Daya
Mineral
1
2 4
3
w w w . e k o n . g o . i d
PP NO. 29 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAANPERDAGANGAN
No ParameterAnalis Penjelasan
1 Keterkaitan AntaraRPP
dengan UUCK
1. PP secara prinsip telah mengikuti UU Cipta Kerja dalam menggenjot perdagangan Indonesia yang selama ini
dirasa masih kurang, baik kualitas produk maupun sumber dayamanusia.
2. PP sudah mengikuti mengikuti konsepsi UU cipta kerja yaitu pengintegrasian peraturan dan penyederhanaan
jumlah dan bentuknya sehingga lebih sederhana terkait perizinan maupunprosedurnya
2 Detail dan Kejelasan RPP 1. PP sudah jelas dalam mengatur sarana perdagangan baik gudang maupun pasar rakyat.
2. PP tersebut juga mengatur secara detail mengenai ukuran lapak dagang,seperti minimarket, hypermarket, dan
supermarket.
3. Pemerintah juga melakukan perubahan pada skema izin usaha pengelola pusat perbelanjaan dan toko swalayan,
termasuk pelaku usaha yang berada dalam pusat perbelanjaan dan pasarrakyat.
4. Sebagai peraturan turunan, diharapkan dapat memberikan suatu ketentuan yang lebih tajam mengenai definisi
ataupun kualifikasi atas
5. Pasar Rakyat.
PELAKSANAAN PENGAWASAN KEGIATAN PERDAGANGAN PADA PP NO. 29
TAHUN 2021
Ketentuan Eksportir
Ruang Lingkup Pengawasan Kegiatan Perdagangan
Kewenangan Pengawasan
Pelaksana Pengawasan
Pelaksanaan Pengawasan Kegiatan Perdagangan
Pengawasan Kegiatan Perdagangan Bidang Impor Setelah Melalui Kawasan Pabean
Tindak Lanjut Pengawasan
Tindak Lanjut Pelanggaran Pengawasan Perizinan Berusaha Setelah Melalui Kawasan Pabean
Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengawasan
w w w . e k o n . g o . i d
RUANG LINGKUP PP NO. 29 TAHUN2021
Kebijakan dan
Pengendalian
Ekspor dan Impor
Penggunaan atau
kelengkapan label
Berbahasa Indonesia
Distribusi BarangSarana
Perdagangan
Standarisasi Pengembangan
EksporMetrologi Legal
Pengawasan kegiatan Perdagangan dan
pengawasan terhadap Barang yang ditetapkan
sebagai Barang dalam pengawasan.
w w w . e k o n . g o . i d
PP NO. 28 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANGPERINDUSTRIAN
Standardisasi Industri diselenggarakan dalam wujud SNI,
Spesifikasi Teknis, dan/atau Pedoman Tata Cara
Pemerintah Pusat dapat menunjuk lembaga penilaian kesesuaian
terhadap implementasi SNI
Pengawasan Standardisasi Industri oleh Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
lembaga penilaian kesesuaian yang melakukan penilaian kesesuaian
Standardisasi Industri
Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong hasil produksi diprioritaskan
untuk kebutuhan industri dalam negeri
Pemerintah dapat melakukan pembatasan/ pelarangan ekspor
dan pemberian kemudahan impor
Pemerintah Pusat melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan
dan ekspor Bahan (Menteri dibantu oleh K/L terkait atau Pemda)
Pengaturan kepemilikan Industri Strategis
Pemerintah Pusat dapat memberikan fasilitas fiscal dan non- fiscal
Perusahaan Industri Strategis yang ditetapkan jumlah produksi,
distribusi, dan harga produknya oleh Pemerintah wajib melaporkan
rencana dan realisasi Kepada Menteri setiap 6 bulan
Masyarakat dapat berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan Industri.
Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk pemberian saran,
pendapat, usulan dan penyampaian informasi/laporan
Peran
Masyarakat
Bahan Baku
dan/atau Bahan
Penolong
Pembinaan dan
Pengawasan
Lembaga
Penilaian
Industri
Strategis
Peran
Masyarakat
Pemerintah Pusat
pengawasan dan
w w w . e k o n . g o . i d
melaksanakan
pengendalian
terhadap kegiatan usaha Industri dan
Kawasan Industri
menunjuk unit
kegiatan usaha
(berkala/ khusus)
Menteri dapat
pelaksana teknis
Pengawasan terhadap kegiatan
usaha Industri bisa dilakukan dalam
bentuk pemantauan, audit, inspeksi, dan
verifikasi teknis
Ada kewajiban bagi Perusahaan Industri
untuk melakukan manajemen energi dan
air
Wajib menyampaikan Data Industri
secara berkala
Wajib memenuhi ketentuan Standar
Industri Hijau
PP NO. 5 TAHUN 2020 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Tingkat Risiko Kegiatan Usaha
1. Rendah NIB Terbit di OSS dan
akan ada
pembinaan dan
pengawasan
2. Mengengah
Rendah
a. NIB
b. Sertifikat Standar (bentuk pernyataan)
3. Menengah Tinggi a. NIB
b. Sertifikat Standar (hasil verifikasi)
Terbit di OSS dan
akan ada
pembinaan dan
pengawasan4. Tinggi a. NIB
b. Iizn Operasional/ Komersial
c. Sertifikat Standar (jika dipersyaratkan)
Tingkat Risiko Kegiatan Usaha
Kelautan dan Perikanan;
Pertanian;
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Energi dan Sumber Daya Mineral;
Ketenaganukliran;
Perindustrian;
Perdagangan;
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Transportasi;
Kesehatan, Obat, dan Makanan;
Pendidikan dan Kebudayaan;
Pariwisata;
Keagamaan;
Pos, Telekomunikasi, dan Sistem dan
Transaksi Elektronik;
Pertahanan dan Keamanan;
Ketenagakerjaan;
Persyaratan Dasar :
1. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
2. Persetujuan Lingkungan
3. Persetujuan bangunan gedung
4. Sertifikat laik fungsi
Pertimbangan Penetapan Perizinan :
1. Penetapan tingkat risiko berdasarkan hasil Analisis
Risiko Pemerintah Pusat:
a. Identifikasi Kegiatan Usaha -> KBLI 2020
b. Tingkat Bahaya
c. Potensi terjadi bahaya
d. Penetapan ingkat Risiko dan skala usaha
e. Jenis perizinan berusaha
2. Peringkat skala kegiatan usaha (UMKM, Usaha
Besar)
Tingkat Bahaya memperhatikan aspek:
1. Kesehatan
2. Keselamatan
3. Lingkungan dan/atau
4. Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA
Penilaian Potensi terjadinya bahaya terdiri dari:
1. hampir tidak mungkin terjadi;
2. kemungkinan kecil terjadi;
3. kemungkinan terjadi; atau
4. hampir pasti terjadi
w w w . e k o n . g o . i d
PP NO. 6 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO DI DAERAH
Keterkaitan PP dengan UUCK :
Terkait dengan UU CK dalam rangka mendorong kegiatan investasi yang selama ini terhambat di Daerah (Pasal 176 UUCK)
Rujukan UUCK pada PP tidak sesuai karena pasal 185 ayat (b) UUCK
Sebaiknya pasal Pasal 292A dan 349 UUCK masuk sebagai rujukan pada RPP
Mengikuti konsepsi UU cipta kerja yaitu pengintegrasian peraturan dan penyederhanaan jumlah dan bentuknya
Ketentuan
w w w . e k o n . g o . i d
Menerapkan metode Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang tercantum dalam
UUCK dan PP No. 5 Tahun 2021 (Pasal 10 ayat (2) PP).
Penyediaan pelayanan bergerak dalam hal terjadi kegangguan teknis atau
belum tersedia pelayanannya pada OSS
Durasi proses pelayanannya (Pasal 11 PP).
Kepastian Usaha (pasal 6 PP).
Mengurangi biaya administrasi perizinan (Pasal 14 PP).
Proses pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat pada Pemda (Pasal 5 ayat
(2)(b) PP) perlu diperjelas.
1