peraturan yang dibatalkan.pdf

22
PERTIMBANGAN MENTERI KEUANGAN ATAS PERDA TENTANG PAJAK DAN RETRIBUSI (Surat Menteri Keuangan No.S-486/MK.07/2001 Tanggal 2 November 2001) Yth. Menteri Dalam Negeri Jakarta Sesuai amanat Pasal 5A dan Pasal 25A UU No.34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juncto Pasal 80 ayat (2) PP No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan Pasal 17 ayat (2) PP No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, Menteri Dalam Negeri membatalkan Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi yang bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan pertimbangan Menteri Keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut, terlampir disampaikan pertimbangan Menteri Keuangan atas 71 (tujuh puluh satu) Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi yang menurut hemat kami perlu untuk dibatalkan. Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti MENTERI KEUANGAN, ttd B U D I O N O Tembusan : 1. Menteri Perhubungan; 2. Menteri Pertanian 3. Menteri Kehutanan 4. Menteri Perindustrian dan Perdagangan; 5. Menteri Negara Pembinaan BUMN; 6. Direktur Jenderal Otonimi Daerah, Depdagri; 7. Gubernur seluruh Indonesia; 8. Bupati dan Walikota ybs; 9. Ketua KADIN.

Upload: dian-vitayana-h

Post on 26-Oct-2015

160 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

peraturan

TRANSCRIPT

PERTIMBANGAN MENTERI KEUANGAN ATAS PERDA TENTANG PAJAK DAN RETRIBUSI(Surat Menteri Keuangan No.S-486/MK.07/2001 Tanggal 2 November 2001)

Yth. Menteri Dalam NegeriJakarta

Sesuai amanat Pasal 5A dan Pasal 25A UU No.34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No.18 Tahun 1997 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah juncto Pasal 80 ayat (2) PP No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan Pasal 17 ayat (2) PP No. 66Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, Menteri Dalam Negeri membatalkan Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi yangbertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan pertimbangan MenteriKeuangan. Sehubungan dengan hal tersebut, terlampir disampaikan pertimbangan Menteri Keuangan atas 71 (tujuh puluh satu)Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi yang menurut hemat kami perlu untuk dibatalkan.Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti

MENTERI KEUANGAN,ttdB U D I O N O

Tembusan :1. Menteri Perhubungan;2. Menteri Pertanian3. Menteri Kehutanan4. Menteri Perindustrian dan Perdagangan;5. Menteri Negara Pembinaan BUMN;6. Direktur Jenderal Otonimi Daerah, Depdagri;7. Gubernur seluruh Indonesia;8. Bupati dan Walikota ybs;9. Ketua KADIN.

REKAPITULASI PERATURAN DAERAH YANG DIPERTIMBANGKANUNTUK DIBATALKAN BESERTA ALASAN PEMBATALANNYA

No Nama Perda Objek Tarif Alasan PembatalanI. Pajak yang dikenaka terhadap komoditi (barang & Jasa)1 Peraturan Daerah Kabupaten

Tolitoli No.25 Th. 2001 tentangPajak Komoditi

Komoditi yang akandiperdagangkankeluar daerah

5% s.d. 10% per meterkubik/ton dari harga jualyang berlaku di daerahuntuk Komoditi HasilKehutanan

1. Pengenaan pajak oleh tingkatpemerintah yang lebih rendah(pajak daerah) atasbarang/jasa yangdiperdagangkan akanmerintangi arus sumber dayaekonomi antar daerah &kegiatan ekspor impor.

2. Pada prinsipnya hasilproduksi. Khususnya hasilperkebunan telahdiperhitungkan dalampengenaan PBB sektorperkebunan sehinggatumpang timdih dengan pajakPusat.

3. Sementara itu, komoditilainnya seperti hasil pabrikantelah dikenakan pajak Pusat(PPN).

2. Peraturan Daerah KabupatenBengkulu Selatan No.06 Th.2001tentang Pajak Produksi MinyakKasar (Crude Palm Oil/CPO) danBiji Sawit dalam KabupatenBengkulu Selatan

Produksi minyaksawit kasar (CPO) &biji sawit di Daerah

Tarif 2% 1. Pengenaan pajak-pajakdaerah atas produksi CPOakan merintangi arus sumberdaya ekonomi antar daerahmaupun kegiatan eksporimpor & tumpang tindihdengan pajak Pusat (PPN).

2. Pada prinsipnya hasilperkebunan telahdiperhitungkan dalampengenaan PBB sektorperkebunan sehinggapengenaan pajak tsb akantumpang tindih dengan pajakPusat.

3. Peraturan Daerah KabupatenBima No.16 Th.2000 tentangPajak Atas Pengeluaran HasilBumi, Hutan, Laut, Perindustriandan Hasil Alam Lainnya.

Setiap hasil bumi,hutan, laut, perindustrian, hewan dan hasilalam lainnya yangdikeluarkan daridaerah

a. Hasil bumi, laut &hasil ternak ikutansebesar 5% dari hargadasar.

b. Hasil hutan sebesar10% dari harga dasar.

c. Hasil industri & hasilalam lainnya sebesar5% dari harga dasar.

d. Ternak hidup sebesar2% dari harga dasar.

1. Pengenaan pajak atas hasilproduksi yg akan dikeluarkandari daerah tidak memilikidasar pertimbangan ekonomiyg kuat karena akanmerintangi arus sumber dayaekonomi antar daerah mapunkegiatan ekspor impor.

2. Disamping itu, terhadap hasilbumi, hutan, perindustrian,telah dikenakan pajak Pusatyaitu PPN dan PBB.

4. Peraturan Daerah Kab. DeliSerdang No. 27 Th.2000 tentangPajak Produksi Hasil TanamanPerkebunan Negara/Daerah,Perusahaan Perkebunan Swastadan Perkebunan Rakyat di Kab.Deli Serdang

Produksi jenistanaman tertentu dariperusahaanperkebunan yangluasnya sama denganatau diatas 2 ha yangada dalam daerah,yang menghasilkankaret, kelapa sawit,coklat, tembakau, &tebu

a. Karet, paling tinggiRp.6/kg yang jumlahproduksinyadikonversikan kadarkaret kering.

b. Coklat, paling tinggiRp.5/kg setiapTandan Buah sekar.

c. Kepala Sawit, palingtinggi Rp.5/kg setiaptandan buah segar.

d. Tarif Pengenaanproduksi hasiltanaman tembakau,tebu, kelapa sawitdiatur lebih lanjutdengan KeputusanBupati.

1. Pengenaan pajak atasproduksi tertentu akan olehtingkat pemerintahan daerahakan merintangi arus sumberdaya ekonomi antar daerahmaupun kegiatan eksporimpor.

2. Pada prinsipnya hasilproduksi perkebunan,pertanian telahdiperhitungkan dalampengenaan PBB sehinggapengenaan pajak tsb akantumpang tindih dengan pajakPusat.

II. Retribusi atas pemanfaatan fasilitas umum (jalan dan sungai)5. Peraturan Daerah Kab.Batanghari

No.13 Tahun 2000 tentangRetribusi Ijin Penggunaan Jalan

Pemberian ijinpenggunaan jalandalam wilayah Kab.Batanghari bagi kendaraan yg muatansumbu terberat sertadimensi kendaraantidak sesuai dengankelas jalan yang dilalui

a. Kendaraan BusBesar kapasitaslebih dari 28 orangsebesar Rp. 65.000,-

b. Kendaraan bermotortermasuk muatandengan ukuran lebartidak melebihi 2.500milimeter, panjangtidak melebihi18.000 milimeterdan muatan sumbuterberat lebih dari 10ton adalah sebesarRp. 120.000,-

c. Kendaraan bermotortermasuk muatandengan ukuran lebartidak melebihi 2.500milimeter, panjangtidak melebihi18.000 milimeterdan muatan sumbuterberat yangdiizinkan 10 tonadalah sebesar Rp.95.000.

d. Dst

1. Bertentangan denganUndang-undang No.13Tahun 1980 tentang Jalandisebutkan bahwa jalanmerupakan pra- saranaperhubungan darat ygdiperuntukan bagi lalulintas umum.

2. Selanjutnya berdasar kanUndang-undang No.14 Th1992 tentang Lalu Lintasdan Angkutan Jalan,penggunaan jalan olehumum harus sesuai denganperuntukan dan kelas jalan.

3. Sistem pembiayaan prasarana jalan yg diterapkansaat ini sudah dilakukanpungutan kepadapenggunaan jalan melaluiPajak Kendaraan Bermotordan Pajak Bahan BakarKendaraan Bermotor.

6. Peraturan Daerah Kab. BekasiNo. 24 Tahun 2000 tentangRetribusi Ijin Penggunaan JalanKab. Bekasi

Penyediaanpelayanan, danpenggunaan jalurjalan yang dikuasadimiliki dandipeliharaPemerintah.

a. kendaraan bermotordaya anggkutanbarang 2750 s.d.3500 kg sebesar Rp.1000,-

b. Kendaraan bermotordaya angkut barang3500 s.d 5000 kg

Sda

sebesar Rp.2000c. Kendaraan bermotor

daya angkut barang5000 s.d 7000 kgsebesar Rp. 3000

d. Dst7. Peraturan Daerah Kota Bogor No.

7 Tahun 2001 tentang RetribusiPemakalan Jalan Untuk AngkutanBarang

Pelayanan pemakaianjalan untuk angkutanbarang

a. Pick up sebesarRp.1.000

b. Truck Engkle sebesarRp. 1.500,-

c. Truck Double sebesarRp. 3000

d. Tronton sebesar Rp.5000

e. Truck gandengan,trailer & sejenisnyasebesar Rp. 7.500

S d a

8. Peraturan Daerah Kab. IndramayuNo. 11 Tahun 2001 tentangRetribusi Dispensasi BongkarMuat Barang

Setiap pemberianDispensasi bongkarmuat barang

a. dispensasi untuk 1kali bongkar muatbarang :1. pick up &

sejenisnya (dayaangkut s.d. 750kg) Rp. 1.000,-

2. Truck dansejenisnya- daya angkut

751 kg s/d8.000 kgsebesar Rp.1.500

- daya angkut8.001 kgs.d. 12.000kg sebesarRp. 2.000

- daya angkutdiatas12.000 kgsebesar Rp.3.000

b. dispensasi terusan :1. pick up dan

sejenisnya (dayaangkut s.d. 750kg) Rp. 6.000

2. truck dansejenisnya- daya angkut

751 kg s.d8.000 kgsebesar Rp.8.000

- daya angkut8.001 kg s.d12.000 kg

1. Kegiatan Bongkar MuatBarang tidak dapatdigolongkan sebagai retribusiperizinan tertentu, sebabtidak ada kepentingan umumyang perlu dilindungi

2. Pemanfaatan jalan dan atautempat tertentu yang dimilikiatau dikuasai oleh pemerintahdaerah untuk kegiatanbongkar muat dapatdikenakan retribusi parkiratau sewa tempat.

sebesar Rp.10.000

- daya angkutdiatas12.000 kgsebesar Rp.12.000

3. trailer sebesarRp. 50.000

9. Peraturan Daerah Kab. IndramayuNo. 12 Tahun 2001 tentangRetribusi Dispensasi Jalan

Setiap pelayanandispensasi jalan ataspenggunaan jalan-jalan umum yangpemeliharaan/perbaikannya danpengawasannyamenjadi tanggungjawab pemerintahdaerah

a. untuk jalan kelas IIIA- Muatan sumbu

terberat 8 tondengan ukuranlebar kendaraan2,5 m danpanjang 18 mRp. 2.500

b. dispensasi terusan :- Muatan sumbu

terberat 8 tondengan ukuranlebar kendaraan2,5 m danpanjang 12 mRp. 2.500

c. untuk jalan kelas IIIC- Muatan sumbu

terberat 8 tondengan ukuranlebar kendaraan2,1 m danpanjang 9 m Rp.1.000

1. Bertentangan denganUndang-undang No. 13tahun 1980 tentang Jalandisebutkan bahwa jalanmerupakan prasaranaperhubungan darat yangdiperuntukan bagi lalulintas umum.

2. Selanjutnya berdasarkanUndang-undang No. 14Tahun 1992 tentang Lalulintas dan angkutan jalan,penggunaan jalan olehumum harus sesuai denganperuntukan dan kelas jalan.

3. Sistem pembiayaanprasarana jalan yangditerapkan saat ini sudahdilakukan pungutan kepadapengguna jalan melaluiPajak Kendaraan Bermotordan Pajak Bahan BakarKendaraan Bermotor.

10. Peraturan Daerah Kab. JombangNo. 4 Tahun 2001 tentangRetribusi Izin Penggunaan Jalan.

Pemberian ijinpenggunaaan jalan.

a. Penggunaan jalannasional dan jalanpropinsi dipungut Rp.300.000 per M2/hari

b. Penggunaan jalanKabupaten dipungutbiaya sebesar Rp.200.000 per M2/hari

S d a

11. Peraturan Daerah Kab. KapuasNo. 16 Tahun 2000 tentang

Kendaraan roda tigaatau lebih yang

a. AngkutanPenumpang

S d a

Pengutan Daerah atas KegiatanLalu Lintas dan Angkutan JalanKab. Kapuas

melintas jalankabupaten

1. 4 s.d. 5 orangRp. 500

2. 6 s.d 9 orangRp. 750

3. 10 s.d. 13 orangRp. 1000

b. Angkutanbarang/barang khusus1. Pick up Rp.

1.0002. Truk sedang Rp.

1.5003. Truk

gandeng/sambung Rp. 3.500

4. Truk proyek Rp.10.000

12. Peraturan Daerah Kab. Kediri No.18 Tahun 2001 tentang RetribusiIzin Dispensasi Jalan

a. Dispensasi KelasJalan.

b. Dispensasi masukkota bagi mobilbarang

a. mobil barang dankendaraan lain yangmempunyai MST3.000 kg s.d 6.000kg sebesar Rp. 1.000

b. mobil barang dankendaraan lain yangmempunyai MSTlebih dari 6.000 kgsebesar Rp. 2000

S d a

13. Peraturan Daerah PropinsiLampung No.11 Tahun 2000tentang Retribusi Ijin DispensasiJalan dan Retribusi KompensasiAtas Muatan lebih AngkutanBarang yang memfaatkan ruasjalan dan jembatan pada jalanNasional dan jalan propinsi dalamwilayah Propinsi Lampung

a. Kendaraan ber-motor angkutanbarang yangmengangkutmuatan alat berat,barang khususdan barangberbahaya sertaKendaraan yangmelalui kelasjalan lebih rendahsesuai denganketetapan dalambuku uji.

b. Kendaraan ber –motor angkutanbarang yangmelakukanpengangkutanbarang melebihimuatan darijumlah beratyang diizinkandan/atau muatansumbu terberatdg kelas jalanyang di lalui.

a. untuk dispensasi jalan:1. pengangkutan

alat beratRp.600.000/kendaraan

2. pengangkutanbarangberbahayaRp.300.000/kendaraan

3. pengangkutanbarang khususRp.150.000/kendaraan

4. pengangkutanbarang padakelas jalan lebihrendahRp.250.000/kendaraan

b. untuk kompensasiatas muatan lebih :1. untuk kelebihan

muatan 5% s.d.10% sebesar Rp.100.000.

2. untuk kelebihanmuatan 10,1%

S d a

s.d. 25% sebesarRp. 250.000.

3. untuk kelebihanmuatan diatas25% sebesar Rp.600.000.

14. Peraturan Daerah KabupatanMegetan No. 14 Tahun 2000tentang Retribusi PemeliharaanJalan

Jasa pelayanan ataspenggunaan jalan bagiangkutan barang yangtidak sesuai dengankelas jalan yangditentukan.

a. Pick upRp.700/lintas-hari

b. Truck kecilRp.1000/lintas/ hari

c. Truck besarRp.2000/lintas/ hari

d. Truck gandengRp.10.000/ lintas/hari

e. Dst

S d a

15. Peraturan Daerah Propinsi RiauNo. 9 Tahun 2000 tentangRetribusi Izin DispensasiPenggunaan Jalan BagiKendaraan Bermotor yang tidakTerdaftar

Kendaraan ber- motoryang tidak terdaftartetapi beroperasi diDaerah

Tarif sesuai dengan tarifPKB yang berlaku danbesarnya Retribusi = PKBpertahun dibagi 12 dikali3

S d a

16. Peraturan Daerah Kota SukabumiNo. 3 Tahun 2000 tentangRetribusi KebersihanPemeliharaan Jalan

Semua jasa pelayanankebersihan/pemeli –haraan jalan olehPemda yang meliputi:a. membersihkan &

membuangsampah/ air kotordi jalan

b. Pemeliharaanmarka jalan danperlengkapanjalan

c. Pemeliharaanbadan jalan

a. Pick up muatansumbu terberat500/kg s.d. 2000 kgRp. 500.

b. Truck Engkle muatansumbu terberat 500kg s.d. 7000 kg Rp.1.500

c. Truck dauble/trontonmuatan sumbuterberat 500 kg s.d.20.000 kg Rp. 2000

d. Truck gandengan,trailer dan sejenisnyamuatan sumbuterberat lebih dari20.000 kg Rp. 3.000

S d a

17. Peraturan Daerah KabupatenTanggamus No. 20 Tahun 2000tentang Izin Bongkar MuatBarang di Wilayah KabupatenTanggamus

Pemberian ijinbongkar muat

a. tekanan ganda 8 tonkeatas Mobil barangdengan muatansumbu diatas 5 tonsebesarRp.12.500/kendaraan

b. tekanan ganda 5 tons.d. 8 ton Mobilbarang denganmuatan sumbu antara3,75 s.d. 5 tonsebesar Rp.9.000/kendaraan

c. Tekanan ganda 3,5ton s.d. 5 ton Mobilbarang denganmuatan sumbudibawah 3,75 ton

1. Dispensasi Bongkar MuatBarang tidak dapatdigolongkan sebagaiRetribusi perizinan tertentu,sebab tidak ada kepentinganumum yang perlu dilindungi.

2. Pemanfaatan jalan dantempat tertentu yang dimilikiatau dikuasai oleh pemerintahdaerah, telah dikenakanpungutan Retribusi antaralain Retribusi parkir.

sebesar Rp.7.500/kendaraan

18. Peraturan Daerah KabupatenProbolinggo No. 04 Tahun 2001tentang Izin DispensasiPenggunaan Jalan.

a. Pemberian izinbagi kendaraanbermotor untukmenggunakanjalan yang tidaksesuai dengankelas jalan.

b. Pemberian izinbagi orangpribadi/badanuntukmenggunakanjalan yang tidaksesuai denganperuntukannya

Rp. 5000 sekali jalan S d a

19. Peraturan Daerah KabupatenJombang No. 6 Tahun 2001tentang Retribusi Izin MasukKota

Pemberian Izin masukkota kepadakendaraan mobilbarang sebagaipemberian izin masukkota dalam wilayahdaerah.

a. Muatan sumbuterberat lebih besardari 10 ton atauukuran lebar tidakmelebihi 2.500 mmatau ukuran panjangtidak melebihi 18.000mm Rp.7000/ sekalimasuk

b. Muatan sumbuterberat lebih besardari 8 ton atau ukuranlebar tidak melebihi2.500 mm atauukuran panjang tidakmelebihi 18.000 mmRp. 6000/sekalimasuk

c. Muatan sumbuterberat lebih besardari 10 ton atauukuran lebar tidakmelebihi 2.500 mmatau ukuran panjangtidak melebihi 12.000mm Rp. 5.000/sekalimuatan

d. Dst

S d a

III. Retribusi yang bersifat pajak dan yang merintangi lalu lintas barang/modal/manusia20. Peraturan Daerah Kabupaten

Bengkulu Selatan No.22 Tahun2000 tentang Retribusi ijinPengeluaran hewan ternak keluarkabupaten Bengkulu Selatan

Setiap kegiatanpengeluaran hewanternak yang akandibawa keluar daerah

a. untuk 1 ekor Kerbaujantan Rp. 12.500

b. untuk 1 ekor Kerbaubetina Rp. 17.500

c. untuk 1 ekor Sapijantan Rp. 12.500

d. untuk 1 ekor SapiBetina Rp. 17.500

e. untuk 1 ekor kudajantan Rp. 12.500

1. Pungutan terhadappengeluaran hewan ternakkeluar daerah karena tidakada jasa yang disediakanatau diberikan olehpemerintah daerah, tidakseharusnya dikenakanRetribusi

2. Pungutan daerah terhadappengeluaran hewan ternak

f. untuk 1 ekor kudabetina Rp. 17.500

g. untuk 1 ekor kambingdan domba Rp.2.500

h. untuk 1 ekor unggasRp.200

keluar daerah,mengakibatkan ekonomibiaya tinggi dan akanmerintangi perdaganganantar daerah

21. Peraturan Daerah KabupatenBengkulu Selatan No. 23 Tahun2000 tentang RetribusiPemeriksaan Kesehatan HewanTernak dan bahan asal hewanternak dan bahan asal hewanternak keluar daerah.

Setiap hewan ternakatau bahan asal hewanternak yang akandibawa keluar daerah

1. Tarif pemeriksaankesehatan hewanternak keluar daeraha. kerbau, sapi dan

kuda- Betina

Rp.15.000/ekor

- JantanRp.10.000/ekor

b. Kambing dandomba

- BetinaRp.2.500/ekor

- JantanRp.2000/ekor

c. dst2. Tarif pemeriksaan

kesehatan bahan asalhewan ternak keluardaeraha. Daging

segar/beku Rp.300/kg

b. Daging Unggassegar/ beku Rp.150 kg

c. Kulit ternakbasah Rp. 150/kg

d. Dst

1. Pada prinsipnya pemerik-saan hewan ternak/dagingdapat dilakukan namumhanya dilakukan atasinisiatif dari masyarakat(dilakukan secara suka –rela oleh masyarakat)

2. Pemeriksaan terhadapdaging dapat dilakukansebelum dan sesudahhewan/ternak tersebutdipotong di rumah potongtidak dikaitkan dengantujuan pemasaran dagingtersebut.

3. Sesuai hal tersebut,pungutan yang dilakukanterhadap hewan/ternak/daging yang hanya dikaitkandengan daging yang hanyadikaitkan denganpengeluaranhewan/ternak/daging keluardaerah (tidak ada kegiatanpemeriksaan laboratorium)lebih bersifat pajak, tidaklayak dikenakan Retribusi.

22. Peraturan Daerah KabupatenBlitar No. 24 Tahun 2000 tentangPemeriksaan Daging yang berasaldari luar daerah dan dipasarkan diKabupaten Blitar

Pemeriksaan ter-hadap kualitas dagingyang berasal dari luardaerah dan dipasarkan/diedarkan di Kab.Blitar

Tarif Retribusipemeriksaan ditetapkansebesar Rp. 100/kg dagingsetiap hari pada setiappemeriksaan

1. Pada prinsipnyapemeriksaan terhadapmakanan/daging danminuman yangdiperdagangkan di suatudaerah perlu dilakukankarena berkaitan dengankepentingan dankemanfaatan umum;

2. Kegiatan pemeriksaantersebut merupakan fungsipemerintah yangseyogyanya dapat dibiayaidari penerimaan umum;

3. Pada umumnya daging yangdiperdagangkan adalahdaging yang telah dipotong

di tempat pemotongan yangtentunya sebelum dansesudah dipotong telahdiperiksa

4. Pengenaan pungutanterhadap kegiatanpemeriksaan dimungkin-kan apabila biaya yangdiperlukan dalampelaksanaan fungsitersebutcukup besar tetapikarena yang diperiksahanya sampel dari dagingyang diperdagangkan hinggatidak memerlukan biayayang besar. Atas dasarpertimbangan tersebutkegiatan tersebut tidakseharusnya dikenakanresribusi (perizinantertentu).

5. Besarnya biaya yangdiperlukan untuk memeriksadaging yang diperdagangkantidak berbanding lurusdengan jumlah daging yangdi perdagangkan karenadaging yang akan diperiksahanya sebagian dari dagingyang diperdagangkan(sampel).

6. Sesuai hal tersebut diatas,pengenaan pungutan ataspemeriksaan daging yangtarifnya didasarkan padajumlah daging yangdiperdagangkan lebihbersifat pajak sehinggabertentangan dengan kriteriaRetribusi.

23. Peraturan Daerah Kota Bogor No.4 Tahun 2001 tentang RetribusiPemasukan dan Penampunganserta pengeluatan hewan/ternak

Kagiatan usahamemasukkan danpenampungan sertapengeluaran hewan/ternak setelahdilakukan pemerik-saan dokumenkepemilikan

a. Biaya pemeriksaanpemasuk- kan danpenampungan- Sapi dan Kerbau

Rp.1.500/ekor- Kambing/domba

Rp. 150/ekorb. Biaya pemeriksaan

pengeluaran hewan- Sapi dan Kerbau

Rp.2.500/ekor- Kambing/domba

Rp. 150/ekor

1. Kegiatan usaha memasuk-kan dan menampung sertamengeluarkan hawan/ternaksetelah dilakukanpemeriksaan dokumenkepemilikan, karena tidak adajasa yang disediakan ataudiberikan oleh PemerintahDaerah maka tidakseharusnya dikenakanRetribusi.

2. Kegiatan pemeriksaanterhadap kegiatanpemasukan, penampungan

serta pengeluaran hewanternak keluar daerah tidakdiperlukan karena tidak adaaspek kepentingan umumyang perlu dilindungi.

3. Pengenaan pungutan terhadapkegiatan pemasukan,penampungan sertapengeluaran hewan ternakkeluar daerah mengakibatkanekonomi biaya tinggi yangdapat merintangi atus keluarmasuk barang.

24. Peraturan Daerah KebupatenBengkulu Selatan No.25 Tahun2000 tentang Retribusi Membawahasil perkebunan keluar daerahKabupaten Bengkulu Selatan

Pemberian pelayananadministrasi olehPemerintah daerahuntuk membawa hasilperkebunan keluardaerah

a. Kopi Rp.7.500/kgb. Lada hitam

Rp.10.000/kgc. Lada putih

Rp.10.000/kgd. Cengkeh Rp.7.500/kge. Karet Rp.5.000/kgf. Durian Rp.4.000/kgg. Jengkol Rp.4.000/kgh. Pisang Rp.4.000/kg

1. Pengenaan punguntanterhadap setiap hasilperkebunan keluar daerahtidan seharusnya dinekakanRetribusi, sebab tidak adajasa yang disediakan ataudiberikan oleh pemerintahdaerah.

2. Kegiatan membawa hasilperkebunan keluar daerahjuga tidak memerlukanpengenda – lian,pengawasan daripemerintah daerah(Retribusi pemberian izintertentu), sebab tidak adaaspek kepentingan umumyang perlu dilindungi.

3. Pungutan daerah terhadappengangkutan hasilperkebunan keluar daerahkebupaten/kota akanmerintangi arusperdagangan antar daerah.

25. Peraturan Daerah KabupatenKapuas No.10 Tahun 2000tentang Pungutan daerah ataspengangkutan dan atau penjualankayu keluar daerah KabupatenKapuas

Kayu bulat dan kayuolahan yang diangkutdan atau dijual ke luardaerah

a. Kayu bulat- Kel Merantii

Rp.5.000/ M3- Kel Kayu IndahRp. 9.000/M3- Dst

b. Kayu Olahan- Kel Meranti

Rp.7.500/ M3- Kel Kayu Indah

Rp. 14.500/M3- Dst

1. Pengenaan pungutan terhadapsetiap hasil perkebunankeluar daerah tidakseharusnya dikenakan sebabtidak ada jasa yangdisediakan atau diberikanoleh pemerintah daerah.

2. Kegiatan membawa hasilperkebunan keluar daerahjuga tidak memerlukanpengendalian, pengawasandari pemerintah daerah(Retribusi pemberian izintertentu), sebab tidak adaaspek kepentingan umumyang perlu dilindungi

3. Peungutan daerah terhadappengangkutan hasilperkebunan keluar daerah

kabupaten/kota akanmerintangi arus perdaganganantar daerah.

4. Pengenaan pungutan terhadapkayu bulat dan kayu olahantumpang tindih dengan objekpungutan pusat (PPN).

26. Peraturan Daerah KebupatenKapuasn No.14 Tahun 2000tentang Pungutan Daerah AtasPengangkutan dan atau penjualanhasil pertanian dan industri keluarwilayah Kabupaten Kapuas

Setiap pengangkutandan atau penjualanhasil pertanian danindustri keluarwilayah daerah

a. Beras 2%/tonb. Kerapu 3%/tonc. Kembung 2%/tond. Sapi 0,5%/ekore. Kelapa 0,5%/bijif. Rotan 4%/tong. Kerupuk 1%/kgh. Dst

1. Pengenaan pungutan terhadappengangkutan dan ataupenjualan hasil pertanianretribusi sebab tidak ada jasayang disediakan ataudiberikan oleh pemerintahdaerah dalam kegiatantersebut.

2. Pengutan daerah terhadappengangkutan dan ataupenjualan hasil pertanian danindustri keluar daerahmengakibatkan ekonomibiaya tinggi sehingga dapatmerintangi arus keluar masukbarang.

27. Peraturan Derah PropinsiLampung No. 6 Tahun 2000tentang Retribusi Izin KomoditiKeluar Propinsi Lampung

Komoditi yangdibawa keluarPropinsi Lampung

Tarif sebesar 0,1% sampai5% dari harga pasar yangberlaku di wilayah Daerahdan sekitarnya

1. Pengenaan pungutanRetribusi terhadappengangkutan hasil komoditikeluar Propinsi tidakseharusnya dikenakanRetribusi sebab tidak ada jasayang diberikan olehpemerintah daerah.

2. Kegiatan pengangkutan hasilkomoditi dari Prop. Lampungtidak memerlukanpengendalian, pengawasandari pemerintah, karena tidakada aspek kepentingan umumyang perlu dilindungisehingga tidak layakdikenakan Retribusi perizinantertentu.

3. Pengutan derah terhadappengangkutan hasil komoditikeluar propinsimengakibatkan ekonomibiaya tinggi yang dapatmerintangi arus keluar masukbarang.

28. Peraturan Daerah PropinsiLampung No.8 Tahun 2000Tentang Retribusi PengangkutanBahan Galian Batubara, BahanBaku Semen dan Barang-brangPotensial lainnya

Setiap pengangkutabahan galianbatubara, bahan bakusemen dan barang-barang potensiallainnya dari luardaerah ke Prop.Lampung baik yang

a. Batubara Rp.3.000/ton

b. Bahan baku semenRp.1000/ton

Terhadap bahan galian batubara,bahan baku semen, dan barang-barang potensial lainnya sudahdikenakan pungutan Pusat yaituPNBP atau PPN

melalui kareta api danjalan umum

29. Peraturan Daerah KabupatenLebak No.29 Tahun 2001 tentangRetribusi Pemeriksaan KesehatanHewan/ Ternak, hasil ternak danhasil ikutannya diluar Rumahpotong hewan yang dimasukkan,dikeluarkan dari dan keKabupaten Lebak

Setiap pemanfaatanpemeriksaankesehatan hewan/ternak, hasil ternakdan hasil ikutannya diluar Rumah potonghewan yangdimasukkan,dikeluarkan dari danke Kab. Lebak

Tarif ditetapkan denganKeputusan Kepala Daerah

1. Kegiatan pengeluaran danpemasukan hewan ternakantar daerah tidakmemerlukan pengawasan,pengendalian dari daerahsebab tidak ada aspekkepentingan umum yangperlu dilindungi sehinggatidak layak sebagai objekRetribusi perizinan tertentu

2. Pungutan daerah terhadappengeluaran hewan ternakkeluar daerah akanmerintangi arus masuk keluarbarang antar daerah yangpada akhirnya mengakibatkanekonomi biaya tinggi

30. Peraturan Daerah KabupatenSanggau No.9 Tahun 2000tentang Retribusi AngkutanTandan Buah Segar (TBS) KelapaSawit, Inti Sawit (PK) danMinyak Kelapa Sawit (CPO)

a. Pemanfaatan/penggunaan/jalandarat/ sungaiuntuk meng-angkut TBS, PKdan CPO

b. Pelayanan ataspemanfaatanfasilitasn jalan/sungai dalamwilayah Kab.Sanggau sebagaisaranatrasportasi.

c. Pemberian Ijintertentu yangdisediakan olehPemda

a. Untuk TBS sebesar0,50% dari hargaTBD per kg

b. Untuk PK dan CPOsebesar 0,75% dariharga PK dan CPOper kg

Dalam Perda tersebut terdapatpengenaan Retribusi terhadap 2(dua) hal yaitu :a. Pemanfaatan/penggunaan/

jalan darat/sungai untukmenganngkut TBS, PK danCPO. Terhadap kegiatantersebut telah dikenakanPajak Kendaraan Bermotordan Kendaraan di Atas Airhingga dengan demikiantidak seharusnya dikenakanlagi Retribusi.

b. Demikian juga dasarpengenaannya terhadapTBS,PK dan CPO yangtelah dikenakan PPN,sehingga apabila di kenakanlagi Retribusi akan menjadipengutan ganda terhadapobjek yang sama.

31. Peraturan Daerah KabupatenPasaman No.2 Tahun 2001tentang Retribusi asal Komoditas

Pelayanan, pem-binaan, danpengawasan olehPenda terhadapkomoditas di bidangperkebunan tanamanpengan danhortikultura,peternakan danperikanan

a. Retribusi izin usahakomoditas sebesarRp.50.000

b. Retribusi SuratKeterangan Asal- Komoditas

perkebunan 2% xharga dasar

- Komoditaspertanian danhortikultura ½%(premi) x hargadasar

- Komoditaspeternakan sebasar½% (permil) x

1. Kegiatan perdagangankomoditi tidak memerlukanpengendalian, pengawasandari Pemerintah Daerahsebab tidak ada aspekkepentingan umu yang perludilindungi.

2. Pungutan daerah terhadapkomoditas yang akan keluardan masuk ke daerah akanmerintangi arus keluar masukbarang sehingga akanberdampak terhadap ekonomibiaya tinggi.

harga dasar- Komoditas

perikanan sebesar½ % (permil) xharga dasar

IV. Retribusi yang berkaitan dengan fngsi pengawasan/pengendalian dan pembinaan (Perizinan) bidang Peternakan32. Peraturan Daerh Kabupaten

Bengkulu Selatan No. 21 Tahun2000 tentang Retribusi KartuTernak

Pemberian kartuternak olehPemerintah Daerahdalam rangkapembinaan danpengawasan

a. Sapi Rp.4.000/kartub. Karbau

Rp.4.000/kartuc. Kuda Rp.3.000/kartud. Domba

Rp.1.000/kartue. Kambing

Rp.1.000/kartu

1. Pembinaan dan pengawasanternak merupakan urusanumum pemerintahan yangseyogyanya dapat dibiayaidari pemerintah umum bukandari pengenaan Retribusi.

2. Pemberian Kartu Ternakdalam rangka pembinaantersebut tidak diperlukanmengingat pemberiantersebut tidak memberikanmanfaat secara khusus bagipeternak (sesuai prinsipRetribusi)

33. Peraturan Daerah kabupatenBengkulu Selatan No. 39 Tahun2001 tentang Retribusi KartuTernak

Kartu tanda pemilikanternak untuk setiapekor ternak yangmemuat identitasternak, yaitu sapi,kerbau, kuda, domba,kambing

a. Sapi Rp.4.000/kartub. Karbau Rp.4.000/kartuc. Kuda Rp.3.000/kartud. Domba Rp.1.000/kartue.KambingRp.1.000/kartu

S d a

34. Peraturan Daerah KabupatenBlitar No.23 Tahun 2000 tentangRetribusi Kartu Ternak

Pelayanan,penyediaan ataufasilitas kartu ternakyang berupapemberian kartuternak sebagai buktikepemilikan ternak

Tarif sebesar Rp.1.000setiap penerbitan Kartuternak

S d a

35. Peraturan Daerah KabupatenBondowoso No.10 Tahun 2000tentang Kartu Indentitas Tenak

Semua hewan piaraanyang digolongkan:a. Ternak besar,

terdiri dari sapi,kerbau dan kuda

b. Ternak kecil,terdiri daridomba dankambing danternak babi

Tarif sebesar Rp. 2.500per kartu ternak

S d a

36. Peraturan Daerah KabupatenMegetan No.23 Tahun 2000tentang Retribusi Kepemilikankartu ternak

Memberikanpelayanan kepadapemilik ternak tentangidentitas jenis, umurdan ciri- ciri rasternak

a. ternak besar- Sapi Rp. 1.000- Kerbau Rp.

1.000- Kuda Rp. 1.000

b. ternak khusus- Babi Rp. 1.500

S d a

37. Peraturan Daerah kabupatenPasuruan No. 18 Tahun 2001tentang Retribusi Kartu Ternak

Setiap kepemilikanternak

a. Sapi perah Rp.1.500b. Sapi potong Rp.1.000c. Karbau Rp.1.000d. Kuda Rp.1.000

S d a

38. Peraturan Daerah KabupatenProbolinggo No.03 Tahun 2001tentang Retribusi kartu Ternak

Kepemilikan ternakbaik yang diperolehkarena kelahiran,tukar menukarmaupun pemberian/hadiah

a. Jenis ternak Sapi,kerbau dan kudaRp.1.000/ekor

b. Babi bibit dewasayang di gemukanRp.5.000/ekor

S d a

39 Peraturan Daerah KabupatenBandung No. 22 tahun 2000tentang Retribusi pemeriksaanhewan ternak dan hasil ikutannya

Pelayananpemeriksaan hewanternak

1. Pemeriksaankesehatanhewan/ternak dandaging- Milik pemeintah

daeraha. Ternak

besar jantansapi/kerbau/kudasebesarRp.8.000/ekor

b. Dst2. Pemakaian kandang

- sapi/kerbau/kudasebesar Rp.500/ekor

- dst

1. Pemeriksaan hewan/ternakdan hasil hutan ikutannyatidak dapat dikenakanRetribusi, sebab tidak adajasa yang disediakan ataudiberikan oleh PemerintahDaerah untuk kepentingandan kemanfaatan umum.

2. Pengutan daerah terhadappengeluaran hewan ternakkeluar daerah mengakibatkanekonomi biaya tinggi yangbertentangan dengankebijakan nasional.

40. Peraturan Daerah KebupatenGorontalo No.64 Tahun 2000tentang Retribusi Pengamanan,Pengawasan dan PembinaanPeternakan

Pembinaan,pengamanan danpengawasan ternak

a. Unggas- ayam/itik

Rp.50/ekor- anak ayam

Rp.200/ekor- dst

b. ternak- ternak kecil dan

aneka ternakRp.500/ekor

- dstc. hasil ikutan

ternak- telur Rp.25/ekor- dst

Pembinaan, pengamanan danpengawasan peternakanmerupakan urusan umumpemerintah yang seyogyanyadapat dibiayai dari penerimaanumum, sehingga tidak perludikenakan pungutan tersendiri

41. Peraturan Daerah KabupatenSerang No. 17 Tahun 2001tentang Retribusi Pemeriksaanhewan, ternak hasil ternak danhasil ikutannya

Pelayananpemeriksaan hewan,ternak, hasil ternakdan hasil ikutanya

a. sapi, kerbau, kudadan sejenisnyaRp.2.500/ekor

b. kambing, domba dansejenisnyaRp.500/ekor

c. dst

1. Pengenaan pungutan ataspengeluaran hewan ternaktidak seharusnya dikenakanRetribusi sebab tidak ada jasayang disediakan ataudiberikan oleh PemerintahDaerah (tidak ada jasapemeriksaan nyata).

2. Pengendalian, pengawasandan pembinaan ataspengeluaran hewan ternakkeluar daerah dalam bentukperizinan tidak diperlukansebab tidak ada aspekkepentingan umum yangperlu dilindungi

3. Pengutan daerah terhadappengeluaran hewan ternakkeluar daerah merintangi aruskeluar masuk barang yangmengakibatkan ekonomibiaya tinggi.

Bidang Perkebunan42. Peraturan Daerah Kabupaten

Aceh Timur No.17 Tahun 2001tentang Retribusi Hasil UsahaPerkebunan

Hasil atau produksidari semua tanamanperkebunan baik yangbersumber dariperkebunan rakyatmaupun perkebunanbesar

a. kelapa sawit (TBS)Rp.2/kg

b. kelapa bulatRp.3/buah

c. pinang biji keringRp.10/kg

d. dst

1. Pengenaan Retribusi atashasil usaha perkebunantersebut tidak seharusnyadikenakan Retribusi sebabtidak ada jasa yangdisediakan oleh pemerintahdaerah

2. Pengendalian kegiatanperkebunan oleh daerah tidakdiperlukan karena tidak adaaspek kepentingan umumyang perlu dilindungi

43. Peraturan Daerah KabupatenBengkulu Selatan No.08 Tahun2001 tentang Produksi kayu atasizin pemanfaatan hasil hutan kayupada tanah milik

Pemberian izinpemanfaatan hasilhutan kayu pada tanahmilik

1. Kegiatan pemanfaatan hasilhutan kayu pada tanah milikpada prinsipnya tidakmemerlukan pengendaliandari pemerintah daerahkarena tidak adanya aspekkepentingan umum yangperlu dilindungi

2. Pada prinsipnya daerah dapatlebih mengoptimalkanpenerimaannya daripengenaan PBB

44. Peraturan Daerah KabupatenCianjur No.03 Tahun 2000tentang Retribusi pabrikpengolahan hasil produksi tehrakyat

Setiap pengolahanbaku berupa pucukthe rakyat oleh pabrikteh

Tarif Rp. 15/kg pucuk the Pengaturan lokasi pemerikanpucuk the rakyat untuk diolaholeh pabrik dalam bentukperizinan tidak diperlukan karenakegiatan tersebut tidakmengandung aspek kepentinganumum yang perlu dilindungi

45. Peraturan Daerah KabupatenGianyar No.7 tahun 2000 tentangRetribusi ijin penebangan kayudan bambu rakyat

Pemberian izinpenebangan kayu danbambu rakyat

Tarif 1,5%/m3/batang Penebangan kayu dan bamburakyat tidak memerlukanpengendalian dari daerah dalambentuk perizinan sehingga tidaklayak dikenakan Retribusiperizinan tertentu.

46. Peraturan Daerah KabupatenGorontalo No.62 Tahun 2000tentang Retribusi izin pengolahan,penumpukan dan penjualan kayubakar

Pemberian izinpengolahanpenumpukan danpenjualan kayu bakarkepada orang pribadidan badan

a. volume kayu bakar 1-5 m3 Rp. 10.000

b. volume kayu bakar 6-10 m3 Rp.25.000

c. dst

Pengenaan Retribusi ataspengolahan penumpukan danpenjualan kayu tidak seharusnyadikenakan Retribusi karena tidakdiperlukan pembinaan,pengaturan, pengendalian danpengawasan yang memerlukanbiaya tinggi yang diselenggarakanoleh pemerintah daerah.

47. Peraturan Daerah KabupatenGorontalo No.65 Tahun 2000

Izin usaha,pelayanan,

a. Pengamanan,pengawasan dan

1. Pengenaan Retribusi ataspengamanan, pengawasan

tentang Retribusi Pengamanan,Pengawasan dan PembinaanUsaha Perkebunan

pengamanan,pengawasan danpembinaan

pembinaan- Bibit kelapa

Rp.50cikal- Bibit Kakao

Rp.25/cikal- Dst

b. Pendaftaran usahaperkebunan- usaha pembibitan

kelapa 1000bibit keatasRp.50.000/tahun

- usaha pembibitankakao 2000 bibitkeatas rp.50.000/tahun

- dst

dan pembinaan usahaperkebunan tidak seharusnyadikenakan Retribusi karenatidak diperlukan pembinaan,pengaturan, pengendalian danpengawasan yangmemerlukan biaya tinggiyang diselenggarakan olehpemerintah daerah.

2. Pengamanan, pengawasandan pembinaan merupakanurusan umum pemerintahansehingga seyogyanya dibiayaidari penerimaan umum.

48. Peraturan Daerah Propinsi JawaBarat No. 23 Tahun 2000 tentangPenebangan Pohon padaPerkebunan Besar di Jawa Barat

Izin PenebanganPohon

a. Pohon nonperkebunan- yang digunakan

di -kebunRp.375/pohon

- yangdibawa/dijualkeluar kebunRp.750/ pohon

b. Pohon perkebunan- yang digunakan

dikebun Rp.250/pohon

- yangdibawa/dijualkeluar kebunRp.500/pohon

Penebangan pohon padaperkebunan besar di Jawa Barattidak diperlukan pembinaan,pengaturan, pengendalian danpengawasan oleh pemerintahdaerah sebab telah dilakukan olehperkebunan besar itu sendiri. Olehkarena itu, tidak seharusnyadikenakan retribusi perizinan.

49. Peraturan Daerah Propinsi JawaBarat No. 24 Tahun 2000 tentangUsaha PengolahaanTeh

Setiap pucuk the yangakan diolah menjaditeh hijau dan atau thehitam

Tarif sebesar 2% (permil)dari realisasi hasilpengolahanteh

1. Retribusi izin usahapengolahan teh tersebutbersifat pajak, sebab tarifRetribusi ditetapkanberdasarkan volumeproduksi dan tidak ada jasayang diberikan oleh daerah.

2. Pengendalian kegiatanpengolahan teh melaluiperizinan tidak diperlukankarena tidak adanya secaranyata aspek kepentindanumum yang perlu dilindungi

50. Peraturan Daerah KabupatenSerang No. 7 tahun 2001 tentangRetribusi Kayu

Kayu yang berada diKabupaten Serangdan kayu yang berasaldari luar KabupatenSerang

a. kelompok jenis kayuindah Rp.5.000/m3

b. kelompok jenis kayuMeranti Rp.4.000/m3

c. kayu jatiRp.10.000/m3

d. kelompok rimbangcampuran

1. Pengangkutan dan ataupenjualan kayu keluar daerahtidak seharusnya dikenakanRetribusi karena tidak adajasa yang disediakan ataudiberikan oleh pemerintahdaerah.

2. Pungutan daerah terhadap

Rp.4.000/m3 pengangkutan dan ataupenjualan kayu keluar daerahakan merintangi arus barangyang pada akhirnyaberdampak pada ekonomibiaya tinggi.

3. Objek Retribusi ini tumpangtindih dengan pungutanpusat, antara lain PropinsiSumber Daya Hutan, PPNdan bahkan PBB.

51. Peraturan Daerah PropinsiSulawesi Tengah No. 02 Tahun2000 Tentang RetribusiPemeriksaan Pengukuran danPengujian Hasil Hutan

Pelayanan ataspemeriksaan,pengukuran danpengujian hasil hutan

Tarif Rp.1.000/m3/ton Pada prinsipnya kegiatan yangberkaitan dengan pengambilanhasil hutan telah dikenakanPNKB berupa Propinsi SumberDaya Hutan (PSDH), sehinggatidak seharusnya dikenakanRetribusi lagi.

52. Peraturan Daerah KebupatenSumedang No.47 Tahun 2000tentang Retribusi PelayananPengujian Lat Mesin Pertanian

a. Pelayananpengujiankelaikan traktor

b. Pelayananpengujian alatpenggilingan padi

c. Pelayananpengujian pompaair

a. HandtractorRp.25.000/unit/tahun

b. Hand tractorRp.50.000/unit /tahun

c. Mesin penggilingandengan daya s/d 18PK Rp.30.000/unit/tahun

d. Pompa air s/d daya10 PKRp.20.000/unit/tahun

e. Dst

Pengujian alat mesin pertanianseharusnya dikenakan Retribusikarena tidak ada aspekkepentingan umum yang perludilindungi.

53. Peraturan Daerah KabupatenTanggamus No. 3 Tahun 2000tentang Retribusi PembinaanAssosiasi Pedagang PengumpulHasil Perkebunan

Pembinaan terhadapAssosiasi PedagangPengumpul HasilHutan

a. Kopi Rp.10/kgb. Lada Rp.50/kgc. Kakao Rp.10/kgd. Karet RP.25/kg slabe. Dst

1. Pembinaan terhadapassosiasi pedagangpengumpul hasilperkebunan merupakanurusan umumpemerintahan yangseyogyanya dibiayai daripenerimaan umum

2. Pengutan terhadapassosiasi pedagangpengumpul hasilperkebunan bukan bersifatpajak sebab tidak ada jasayang disediakan ataudiberikan oleh pemerintahdaerah yang memberikanmanfaat bagi pedagangdan masyarakat secaraumum.

3. Pengutan daerah kepadaassosiasi yang dikena-kanatas pengangkutan hasilperkebunan keluar daerahmengakibatkan ekonomibiaya tinggi yang

bertentangan dengankebijakan nasional.

54. Peraturan Daerah KabupatenTenggamus No.7 Tahun 2000tentang Retribusi Izin Usaha AlatMesin Pertanian

Izin Usaha alat mesinpertanian

a. Hand tractorRp.100.000/ tahun

b. Tractor miniRp.125.000/ tahun

c. Tractor besarRp.150.000/ tahun

Ijin usaha alat mesin pertaniantidak dapat dikenakan Retribusi,sebab tidak ada aspekkepentingan umum yang perludilindungi.

55. Peraturan Daerah KabupatenProbolinggo No.6 tahun 2001tentang Penebang Pohon yangTumbuh di luar Kawasan HutanDalam Kabupaten Probolinggo

Izin penebanganpohon

a. jenis kelompokpohon kayu jatiRp.7.500/meter kubik

b. jenis kelompokpohon kayu mewahRp.5.000/meter kubik

c. jenis kelompokpohon kayu jatiRp.3.000/meter kubik

Izin penebangan pohon tidakdiperlukan pembinaan,pengaturan,pengendalian danpengawasan dengan biaya tinggioleh pemerintah daerah hinggatidak seharusnya dikenakanRetribusi

56. Peraturan Daerah KabupatenBengkulu Selatan N0.10 Tahun2001 tentang Retribusi IzinKepemilikan Gergaji Rantai

Pembinaan izinkepemilikan gergajirantai

Tarif Rp.1.000.000/tahun/gergaji

Kepemilikan dan penggunaangergaji rantai tidak memerlukanizin sebab tidak ada aspekkepentingan umum yang perludilindungi.

Bidang Pertambangan57. Peraturan Daerah Propinsi

Lampung No.9 Tahun 2000tentang Retribusi IzinPenyimpanan/Penimbunan Semendan Batubara serta Minerallainnya

Setiap penyimpanan/penimbunan semendan batubara sertamineral lainnya

a. semen sebesarRp.2.500/ton

b. batubara sebesarRp.10.000/ ton

Penimbunan semen, batubaraserta mineral lainnya dilakukan dilokasi/tempat yang disediakanoleh orang atau badan untukkeperluan pengangkutan semen,batubara dan mineral lainnyatidak perlu dikenakan karenatidak ada aspek kepentinganumum yang perlu dilindungi.

58. Peraturan Daerah KabupatenGorontalo No.63 Tahun tentangRetribusi izin Pemilikan danPenggunaan Gergaji Rantai

Pemberian izinpemilikan danpenggunaan gergajirantai

a. masapemilikan/penguasaan 0 s/d 5 tahundikenakan 5%

b. masapemilikan/penguasaan 6 s/d 8 tahundikenakan 3%

masapemilikan/penguasaan 9 tahun keatasdikenakan 2%

Ijin pemilikan dan penggunaangergaji rantai tidak dapatdikenakan Retribusi sebab tidakaspek kepentingan umum yangperlu dilindungi.

59. Peraturan Daerah KabupatenTanggamus No.38 Tahun 2000tentang Retribusi Izin Pemilikandan Penggunaan Gergaji Rantai

Pemberian izinpemilikan danpenggunaan gergajirantai

Tarif Rp.50.000/gergajirantai

Ijin pemilikan dan penggunaangergaji rantai tidak dapatdikenakan Retribusi, sebab tidakada aspek kepentingan umumyang perlu dilindungi.

60. Peraturan Daerah Kabupaten PosoNo.30 tahun 2001 Tentang IzinPemilikan dan PenggunaanGergaji rantai (chain saw)

Pemberian izinpemilikan danpenggunaan gergajirantai

Tarif Rp.150.000/gergajirantai

Ijin pemilikan dan penggunaangergaji rantai tidak dapatdikenakan Retribusi, sebab tidakada aspek kepentingan umumyang perlu dilindungi.

Bidang Ketertiban Umum61. Peraturan Daerah Kabupaten Hulu

Sungai Selatan No.5 Tahun 2001tentang Retribusi Izin Usaha Beca

a. Beca angkutanorang

b. Beca angkutanbarang

a. Izin usaha becaRp.5.000

b. Surat tanda nomorkendaraan becaRp.2.500

c. Tanda NomoKendaraan BecaRp.6.000

d. Biaya balik namaRp.10.000

e. Biaya pembuatanSIM beca Rp.6.000

1. Izin usaha beca bukanmerupakan golonganRetribusi jasa umum, sebabtidak ada jasa yangdisediakan atau diberikanoleh pemerintah daerah untukkepentingan dan kemanfaatanumum.

2. Izin usaha beca juga tidaklayak dikenakan Retribusipemberian izin tertentu,sebab biaya yang diperlukandalam rangka pemberian izindan pengendalian relatifrendah yang dapat dibiayaidari penerimaan umum

62. Peraturan Daerah KabupatenTasikmalaya No. 32 Tahun 2000tentang Retribusi Pemberian Izindan Biaya PembongkaranReklame Dalam WilayahKabupaten Tasikmalaya

Setiap jasa pemberianijin dan biayapembongkaranreklame yangdiberikan PemerintahKabupaten

a. Tarif Retribusipemasangan- papan merk

produk padakawasan khususRp.10.000perbuah/tahun

- spanduk padakawasan terbukaRp.1.000perlembar/tahun

- dstb. Tarif ijin

pembongkaranreklame :

- papan merkproduk padakawasan khususRp.15.000/ m2

- Spanduk padakawasan terbukaRp.2.500/lembar

- Dst

1. Retribusi pemberian izin danpembongkaran reklamebersifat pajak sebab tarifRetribusi tidak dikaitkandengan besarnya biayapembongkaran

2. Reklame telah menjadi objekpajak sehingga pengenaanRetribusi terhadap reklametersebut akan memberatkanmasyarakat.

3. Golongan Retribusi bukanmerupakan jasa umum,karena tidak ada jasa yangdisediakan oleh pemerintahdaerah kepada pemegangizin.

63. Peraturan Daerah Kota Palu No.5Tahun 2001 tentang Retribusi IzinRumah Kost/Pemondokan

Setiap pelayananpemberian izin usaharumah kost/pemondokan

a. Rumahkost/pemondokansedaerhana kelas IIIRp.20.000/ kamar

b. Rumahkost/pemondokansedarhana kelas IIRp.50.000/kamar

c. Rumahkost/pemondokansederhana kelas IRP.80.000/kamar

1. Rumah kost/pemondokandengan jumlah 10 kamar keatas telah menjadi objekpajak hotel, sehinggaberdasarkan pertimbangankepentingan umum tidaklayak dikenakan Retribusi.

2. Terhadap rumahkost/pemondokan denganjumlah dibawah 10 (sepuluh)kamar, biaya pemeriksaandan pengendaliannya relatifrendah dan dapat dibiayaidari penerimaan umum,sehingga tidak layak dikenakan Retribusi.

64. Peraturan Daerah KabupatenTasikmalaya No.34 tahun 2000tentang Retribusi PenggunaanBon Kontan Perusahaan/TokoDalam Wilayah KabupatenTasikmalaya

Penggunaan bonkontan/nota pembe-lian atas suatu barang

Untuk setiap blok buku @100 lembar ditetapkansebesar RP. 400

Tidak dapat digolongkan sebagaiRetribusi jasa usaha, karena tidakada jasa yang diberikan olehdaerah.

Bidang Lingkungan65. Peraturan Daerah Kabupaten

Toba Samosir No.6 Tahun 2001tentang Retribusi Pengawasan danPemeriksaan Kualitas Air

Perusahaan yangmenggunakan airminum yang belumdiuji dalamlaboratorium,perusahaan yangmenggunakan airbersih/air minumindustri maupun homeindustri

a. Kelas A denganpemakaian air lebihdari 300 M3 per hariRp. 80.000.

b. Kelas B denganpemakaian 200-300M3 per hari Rp.70.000.

c. Kelas C denganpemakaian 100-200M3 per hari Rp.60.000

d. Dst

1. Pengenaan Retribusiterhadap pengamanan,pengawasan danpemeriksaan air bersifatpajak, karena penetapantarif disadarkan padapemakaian air bukan atasdasar biaya pemeriksaan.

2. Pemakaian air olehperusahaan telahdikenakan pajak (PajakPengambilan danPemanfaatan Air BawahTanah dan Air Permukaan)yang hasilnya dapatdigunakan untukmembiayai kegiatanpengawasan danpemeriksaan kualitas air,sehingga tidak perludikenakan pungutantersendiri

X. Sumbangan Pihak Ketiga67. Peraturan Daerah Kabupaten

Flores Timur No.2 Tahun 2000tentang Sumbangan AtasPengumpulan dan atauPengeluaran Hasill Pertanian,Perkebunan,Peternakan,Perikanan dan Hasil Laut,Kehutanan dan HasilPerindustrian

Kegiatan pengum-pulan dan/ataupengeluaran hasilpertanian, perkebu-nan, peternakan,perikanan & hasillaut, kehutanan danhasil perindustrian

Tarif 5% dari nilai jualatau harga standar yangditetapkan secara triwulanoleh Bupati

Bertentangan dengan kepentinganumum, karena sumbangan bersifatsukarela dan tidak terdapat unsurpemaksaan

68. Peraturan Daerah Propinsi JambiNo. 8 Tahun 2001 tentangSumbangan Wajib PembangunanPropinsi (SWPP) Jambi dariSektor Kehutanan

Setiap pemegangHPH, IPK, dan ISLdikenakanSumbangan WajibPembangunanPropinsi (SWPP)

Hutan Alama. Produksi HPH

- KBRP.10.000/m3

- LimbahpembalakanRP.2.500/m3

b. Produksi IPK/ISL- KB

Rp.15.000/m3- KBK

Rp.10.000/m3- Dst

Sda

69. Peraturan Daerah Propinsi JambiNo.9 Tahun 2001 tentangSumbangan Wajib PembangunanPropinsi (SWPP) Jambi dari Sub

Setiap ekportir,pedagang/perusahaan,pabrik pengelolaanhasil perkebunan

a. CPO dikenakanRp.5/kg

b. Minyak intiRP.7,5/kg

Sda

Sektor Perkebunan dikenakan sumbanganwajib pembangunanpropinsi (SWPP)

c. Karet Rp.10/kgd. Dst

70. Peraturan Daerah KabupatenTapin No. 5 Tahun 2000 tentangSumbangan Pihak Ketiga AtasHasil Tambang Batubara yangdibawa keluar dari ArealPertambangan

Hasil tambangbatubara yang sudahditambang dandibawa keluar arealpertambangan

Sumbangan ditetapkanRp. 2.500/ton hasiltambang batubara yangdibawa keluar arealpenambangan

Sda

Jakarta 2 November 2001Menteri keuangan

ttdBOEDIONO