perawatan impaksi gigi
TRANSCRIPT
PERAWATAN IMPAKSI GIGI
Deandra Kamilanandi K160110130082
Indikasi Pencabutan Gigi Impaksi
• Pencegahan terjadinya perikoronitis ataupun penanganan perikoronitis
• Pencegahan penyakit gigi• Konsiderasi ortodontik• Pencegahan kista dan tumor odontogenik• Resopsi akar gigi terdekat
Kontraindikasi Pencabutan Gigi Impaksi
• Pasien dengan usia lanjut• Kesehatan umum pasien yang buruk• Adanya cedera karena pembedahan pada area
sekitar
Odontektomi
• Pengambilan gigi yang dalam keadaan tidak dapat tumbuh atau tumbuh sebagian (impaksi) dimana gigi tersebut tidak dapat diekstraksi dengan cara biasa melainkan dengan cara pembedahan
PERTEMUAN I
• Diberikan antibiotik dan analgesik
• Analgesik R/ Ibuprofen tab no X– 3 dd 1 pc
• Antibiotik R/ amoxicilin tab no XII– 3 dd 1 pc dapat dikombinasikan dengan
asam klafulanat– R/ metronidazole cap no XII– 3 dd 1 pc
PERTEMUAN 2
• Pencabutan secara pembedahan.• Harus dipastikan persetujuan pasien (inform
consent) dan pericoronitis telah sembuh.
Mengapa secara pembedahan?
• Indikasi pencabutan secara pembedahan:– Dilakukan apabila pencabutan dengan tang tidak
mungkin dilakukan.– Dilakukan apabila terdapat impaksi gigi molar
ketiga – Penyimpangan TSALD (kurangnya ruang bagi gigi)– Sebelum tulang sangat termineralisasi (pada usia
26 tahun)
Kontra indikasi tindakan pencabutan dengan pembedahan
• Apabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut
• Sebelum panjang akar mencapai 2/3 (pencabutan yang terlalu dini atau yang terlalu terlambat)
• Apabila kemampuan pasien untuk menghadapi tindakan pembedahan terganggu oleh kondisi fisik atau mental tertentu.
Mekanisme Pencabutan gigi dengan pembedahan
• Sedasi: sangat penting untuk memastikan pasien rileks saat pembedahan, dengan anastesi lokal yang sangat efektif, atau anastesi umum.
• Pembuatan flap• Pengambilan tulang• Pemotongan yang terencana (M3 RB
membutuhkan teknik pemotongan gigi menjadi 2 bagian, mesial dan distal)
• Tindakan pasca pencabutan gigi secara pembedahan: (dari mulai pembersihan hingga penjahitan)
• Instruksi pasca bedah: tekankan perlunya meminum analgesik sebelum rasa sakit timbul, dan aplikasi dingin untuk mengontrol pembengkakan.
Tindak lanjut
• Kontrol di jadwalkan pada waktu melepas jahitan, biasanya hari keempat atau kelima setelah operasi.
• Periksa dengan teliti:– Penutupan mukosa– Beku darah– Kebersihan mulut ( biasanya karena
penyikatan gigi yang masih sakit)
Alat dan Bahan
• Syringe dengan jarum 27 atau 30 gauge• Larutan anestetikum; yang mengandung
epinefrin/adrenalin• Alat diagnostik• Bur tulang• Cotton roll• Gauze
Instrumen lain yang umum digunakan
Teknik Odontektomi
• Insisi envelope untuk membuka jaringan lunak mandibula dalam pencabutan gigi impaksi molar tiga– Perluasan insisi ke posterior harus divergen ke
arah lateral agar tidak terjadi perlukaan saraf lingual.
Teknik Odontektomi
• Insisi envelope dibuka ke arah lateral sehingga tulang yang menutupi gigi impaksi terbuka.
• Jika digunakan flap tiga-sudut, insisi pembebas dibuat pada aspek mesial gigi molar dua.
Teknik Odontektomi
• Saat flap jaringan dibuka pada insisi pembebas, akan diperoleh lapangan pandang yang lebih luas, terutama pada aspek apikal daerah pembedahan.
Teknik Odontektomi
• Setelah jaringan lunak dibuka, tulang yang menutupi permukaan oklusal gigi dibuang menggunakan bur fissure atau chisel tangan.
Teknik Odontektomi
• Kemudian, tulang pada aspek bukal dan distal gigi impaksi dibuang menggunakan bur.
Teknik Odontektomi
• Tulang pada sisi bukal dan distal dibuang agar mahkota gigi dan batas servikalnya terlihat.
• Aspek distal mahkota dipotong(Terkadang, perlu dilakukan pemotongan seluruh gigi menjadi dua bagian, bukan hanya memotong bagian distal mahkota saja)
• Setelah bagian distal mahkota dikeluarkan, diinsersikan elevator kecil pada titik ungkit di aspek mesial gigi molar tiga,
• gigi dikeluarkan menggunakan gerakan putar dan ungkit.
Teknik Odontektomi Berdasarkan Tipe Impaksi Gigi (Mesioangular Gigi 38)
Teknik Odontektomi Berdasarkan Tipe Impaksi Gigi (Mesioangular Gigi 38)
Preparasi Penutupan Luka
• after removal of the tooth from it's socket the wound is gently irrigated with sterile normal saline solution and inspected for:– any remnant of the residual tooth sac is removed– remnant of tooth structure or fragments of bone debris is
gently removed– small fragments of the detached bone – sharp edges of interseptal or alveolar bone is trimmed and
smoothed• then final irrigation and wound now is ready for closure.
Penutupan Luka
• post operative care:– a pressure pack is held in place for 1 hour– post operative instruction given to pt:– cold packs on outside of face 20 min/h 5 time daily– proper antibiotic therapy– mouth wash– soft diet– patient return back for check up after two days – suture removal after 5 days
Kunjungan Ke-3 (1 Minggu Kemudian)
• Kontrol yang harus diperiksa:– Subjektif: Parestesi pada bibir berkurang, Tidak ada keluhan
sakit, Tidak sulit dalam membuka mulut– Objektif : Luka operasi menutup, jahitan masih utuh– Anamnesa: Luka operasi sembuh, parestesi telah membaik– Pemeriksaan: Lepas jahitan, Kontrol 1 mngg membaik untuk
evaluasi parestesi, Pengisian infomed consent oleh penderita.• Membuka jahitan• Membuka jahitan pasca odontoktemi dilakukan setelah
1 minggu operasi dan sebelumnya telah diberi obat.
Gambar: Jahitan pada gusi yang telah dilakukan odontectomy
PROGNOSIS IMPAKSI
Prognosis Impaksi
• Impaksi gigi mungkin tidak menyebabkan masalah untuk beberapa orang sehingga tidak membutuhkan treatment.
• Sebaiknya gigi impaksi ditreatment sebelum umur 30 tahun agar tulang lebih fleksibel memudahkan pembersihan ( removal ) dan mendapatkan penyembuhan yg baik
• Semakin ↑ usia,tulang semakin kaku ( rigid ) dan meningkatkan komplikasi
• Prognosis setelah pembedahan baik