perawatan maloklusi kelas ii keletal
TRANSCRIPT
![Page 1: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/1.jpg)
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL
DENGAN
KOMBINASI AKTIVATOR – HEADGEAR
ABSTRAK
Maloklusi Skeletal adalah penyimpangan hubungan rahang atas dan rahang bawah terhadap
kranium. Etiologi Maloklusi kelas II Skeletal ada 3 kemungkinan yaitu pertama : hubungan
maksila dengan kranium normal, pertumbuhan mandibula ke anterior mengalami hambatan
(retrognati), ke dua : hubungan maksila dengan kranium tidak normal(prognati), hubungan
mandibula dengan kranium normal, ketiga: kombinasi yaitu pertumbuhan maksila ke anterior
berlebih (prognati), pertumbuhan mandibula ke anterior kurang (retrognati). Perawatan
maloklusi kelas II skeletal tergantung pada usia. Perawatan maloklusi kelas II skeletal pada
usia muda merupakan perawatan ortopedik yaitu perawatan dengan cara memodifikasi
pertumbuhan, perawatannya juga berbeda-beda tergantung faktor etiologinya.Perawatan pada
pasien dengan maloklusi kelas II skeletal masa pertumbuhan yang disebabkan oleh prognati
maksila dan retrognati mandibula, maka diperlukan alat ortopedik yang bisa menghambat
pertumbuhan maksila ke anterior dan merangsang pertumbuhan mandibula ke anterior yaitu
dengan alat ortopedik kombinasi Aktivator-Headgear.
PENDAHULUAN
Maloklusi kelas II skeletal dapat disebabkan karena hubungan maksila terhadap kranium
prognati dan mandibula normal, hubungan maksila terhadap kranium normal dan mandibula
retrognati, serta kombinasi keduanya yaitu hubungan maksila terhadap kranium prognati dan
hubungan mandibula terhadap kranium retrognati (Moyers, 1988).
Karena penyebab maloklusi kelas II skeletal berbeda-beda, maka perawatannya juga berbeda-
beda tergantung faktor penyebabnya. Beberapa macam alat yang sering digunakan pada
kasus maloklusi kelas II skeletal yaitu aktivator, headgear dan kombinasi aktivator-headgear.
Untuk perawatan pada pasien dengan maloklusi kelas II skeletal yang disebabkan oleh
![Page 2: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/2.jpg)
prognati maksila dan retrognati mandibula, maka diperlukan alat ortopedik yang bisa
menghambat pertumbuhan maksila ke anterior dan merangsang pertumbuhan mandibula ke
anterior. Perawatan ortopedik adalah bertujuan untuk memperbaiki hubungan skeletal dan
fungsional (pola aktivitas sistem otot orofasial) sehingga dapat digunakan untuk merawat
suatu maloklusi akibat ketidakseimbangan skeletal dan fungsional.
Kombinasi Aktivator-Headgear merupakan alat ortopedik yang berguna untuk menghambat
pertumbuhan maksila ke anterior dan merangsang pertumbuhan mandibula ke anterior. Alat
kombinasi Aktivator-Headgear sangat tepat digunakan untuk perawatan maloklusi kelas II
skeletal yang disebabkan prognati maksila dan retrognati mandibula.
Alat kombinasi Aktivator-Headgear ada bermacam-macam yaitu kombinasi dari Teuscher,
kombinasi dari Van Beek, kombinasi dari Lehman dan kombinasi open aktivator-headgear.
Definisi dan Pengertian Maloklusi Skeletal
Maloklusi merupakan kata yang paling sering digunakan untuk anomali di dalam ortodontik
yang hanya memberitahukan bahwa oklusi dalam keadaan tidak benar, tidak membicarakan
tentang oklusi yang sakit atau penyakit dari oklusi (Van der Linden, 1987). Maloklusi adalah
keadaan gigi yang tidak harmonis secara estetik mempengaruhi penampilan seseorang dan
mengganggu keseimbangan fungsi baik fungsi pengunyahan maupun bicara. Maloklusi
umumnya bukan merupakan proses patologis tetapi proses penyimpangan dari
perkembangan normal (Proffit, et.al., 2007).
Maoklusi Skeletal adalah penyimpangan hubungan rahang atas dan rahang bawah terhadap
kranium yang disebabkan oleh disproporsi ukuran, bentuk atau posisi rahang.Istilah untuk
maloklusi skeletal dalam arah sagital ada 2 istilah yaitu pertama ;Prognati=Proposisi=Protrusi
(maksila atau mandibula) yaitu istilah yang menyatakan lebih maju ke anterior dibandingkan
dengan normal dan ke dua : Retrognati=Retroposisi=Retrusi (maksila atau mandibula) yaitu
istilah yang menyatakan lebih mundur ke posterior dibandingkan dengan normal. Istilah
untuk maloklusi skeletal dalam arah transversal yaitu Crossbite dapat ke bukal atau
lingual/palatinal, unilateral atau bilateral. Istilah untuk maloklusi skeletal dalam arah vertikal
yaitu High Angle=Posterior Rotation=Divergen=Clockwise Rotation dan Low
Angle=Anterior Rotation=Konvergen=Anticlockwise Rotation (Moyers, 1988 ; 3 Proffit,
et.al., 2007).
![Page 3: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/3.jpg)
Teknik analisis maloklusi skeletal menggunakan roentgen foto kepala (sefalogram)
kemudian dilakukan prosedur penapakan (tracing).
Klasifikasi maloklusi skeletal dibagi 3 kelas yaitu pertama : kelas I skeletal adalah dimana
relasi rahang atas dan rahang bawah terhadap kranium normal, ke dua : kelas II skeletal
adalah dimana relasi rahang atas lebih ke anterior dari rahang bawah, ke tiga : kelas III
skeletal adalah dimana relasi rahang bawah lebih ke anterior dari rahang atas (Moyers, 1988).
Klasifikasi dan Etiologi Maloklusi Kelas II Skeletal
Klasifikasi memegang peranan penting dalam ortodonti sebagai pedoman 5dalam
menentukan diagnosis dan prosedur rencana perawatan. Klasifikasi berguna untuk alasan
praktis sehingga dapat menjelaskan anomali seperti apa yang ditemukan dan klasifikasi harus
dapat dibedakan secara jelas dan tepat (Van der Linden, 1987).Klasifikasi maloklusi kelas II
skeletal adalah hubungan rahang atas lebih ke anterior dari rahang bawah.
Etiologi maloklusi kelas II skeletal terdapat 3 kemungkinan yaitu :
1. Hubungan maksila terhadap kranium adalah Prognati, tetapi pertumbuhan mandibula ke
anterior normal.
2. Hubungan maksila terhadap kranium adalah normal, tetapi pertumbuhan mandibula ke
anterior kurang (Retrognati).
3. Hubungan maksila terhadap kranium adalah Prognati dan pertumbuhan mandibula ke
anterior kurang (Retrognati).
4. Etiologi untuk alat kombinasi Aktivator-Headgear ini yaitu hubungan maksila terhadap
kranium Prognati dan pertumbuhan mandibula ke anterior kurang (Retrognati).
Macam-macam alat perawatan maloklusi kelas II skeletal
Alat yang sering digunakan pada perawatan kasus maloklusi kelas II skeletal, yaitu :
1. Aktivator
![Page 4: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/4.jpg)
Aktivator merupakan suatu alat fungsional yang dapat menghasilkan daya ortodoti dan
ortopedik. Daya ortodonti pengaruhnya pada gigi geligi yaitu daya untuk
menggerakkan gigi geligi dalam arah sagital, vertikal dan transversal. Daya ortopedik
adalah daya untuk mempengaruhi struktur kraniofasial dan pengaruhnya pada rahang
yaitu merangsang pertumbuhan mandibula dan menghambat pertumbuhan maksila.
Aktivator prinsip kerjanya adalah dengan merangsang aktivitas otot-otot pengunyahan
dan kemudian menyalurkan, mengubah atau mengarahkan daya-daya alami ke daerah
sekitarnya, seperti gigi geligi, jaringan periodontal, tulang alveolar dan sendi temporo
mandibula.
Secara umum pengaruh aktivator yaitu pengaruh pemakaian aktivator terhadap
kranium, maksila, mandibula, otot pengunyahan dan gigi.
Keuntungan dan kerugian penggunaan aktivator yaitu :
Keuntungan :
1. Efektif untuk perawatan maloklusi kelas II divisi 1 dengan retrognati mandibula dan
pada masa geligi sulung atau geligi campuran.
2. Pemakaiannya tidak terlalu merusak jaringan lunak.
3. Karena hanya digunakan malam hari, maka baik untuk estetik dan kebersihan mulut.
4. Menolong memperbaiki kebiasaan buruk seperti cara penelanan yang salah, bernafas
melalui mulut dan lain-lain.
Kerugian :
1. Dibutuhkan kooperatif pasien.
2. Pada kasus crowding, pemakaian aktivator kurang efektif.
3. Penggunaannya tidak efektif pada pasien dewasa.
4. Pengontrolan daya pada masing-masing gigi tidak seteliti alat ortodontik cekat.
2. Headgear
Headgear merupakan suatu alat ekstra oral yang prinsip kerjanya adalah menghambat
aposisi tulang pada sutura-sutura yang berperan pada pertumbuhan maksila, sehingga
akan menghambat pertumbuhan maksila. Pengaruhnya pada gigi geligi adalah
menggerakkan gigi geligi dalam arah vertikal, sagital dan transversal tergantung posisi
daya headgear yang diberikan.
Secara umum kegunaan headgear adalah mendorong gigi molar pertama ke posterior
(distalisasi), menghambat pertumbuhan maksila ke anterior, intrusi/ekstrusi 8gigi
![Page 5: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/5.jpg)
anterior atau posterior, sebagai penjangkar untuk gigi molar, tipping dari bidang palatal
dan rotasi mandibula ke anterior atau posterior.
Ada beberapa macam jenis headgear antara lain adalah :
1. Headgear servikal.
2. Headgear parietal.
3. Headgear straight pull atau netral, bekerja dalam arah bidang oklusal.
3. Kombinasi Aktivator-Headgear
Merupakan suatu alat yang prinsip kerjanya adalah gabungan dari teknik aktivator
dengan headgear. Pengaruhnya pada maksila yaitu menghambat pertumbuhan
maksila, sedangkan pada mandibula yaitu merangsang pertumbuhan mandibula.
KOMBINASI AKTIVATOR – HEADGEAR
Klasifikasi Alat-alat Fungsional
Menurut Proffit, et.al., (2007), secara umum alat-alat fungsional dapat dikelompokkan
menjadi 3 kategori yaitu :
1. Alat-alat Tooth Borne Pasif
Alat ini merupakan alat yang pasif karena alat ini tidak menghasilkandaya intrinsik,
seperti yang dihasilkan oleh pegas atau sekrup ekspansi dan hanya tergantung pada
regangan jaringan lunak dan aktivitas otot-otot pengunyahan yang akan menghasilkan
efek perawatan. Alat yang termasuk kelompok ini adalah Aktivator, Bionator, alat
Herbst dan alat Twin Block.
2. Alat-alat Tooth Borne Aktif
Alat ini sebagian besar merupakan modifikasi dari Aktivator dan Bionator dengan
menambahkan sekrup ekspansi atau pegas untuk menghasilkan daya-daya intrinsik
pada alat, sehingga dapat menggerakkan gigi geligi ke arah transversal dan antero-
posterior. Alat yang termasuk kelompok ini biasanya sesuai dengan nama yang
mengembangkannya, seperti Expansion Aktivator, Orthopedic Corrector, Sagital
Appliance, dll.
![Page 6: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/6.jpg)
3. Alat-alat Tissue Borne
Prinsip kerja alat ini adalah memperbaiki kelainan fungsional orofasial yang akan
merangsang terjadinya perbaikan hubungan skeletal dengan cara mencegah tekanan
dari lidah, pipi dan bibir agar tidak mengenai gigi geligi dan prosesus alveolaris
sehingga dapat menimbulkan perubahan pertumbuhan pada strukturstruktur ini. Satu-
satunya alat yang hanya didukung oleh jaringan lunak, tetapi masih memiliki beberapa
kontak dengan gigi geligi dan yang termasuk kelompok ini adalah Functional Regulator
of Frankel atau disebut juga Function Regulator (Regulator fungsional) yang disingkat
F.R., Ada F.R. 1, F.R. 2, F.R. 3 dll
Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional
1. Indikasi Perawatan Alat Fungsional
a. Kelainan skeletal dalam arah antero-posterior (kelas II dan kelas III skeletal).
b. Pada pasien yang sedang dalam pertumbuhan aktif.
c. Pasien sangat kooperatif.
2. Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional
a. Tidak ada kelainan skeletal ataupun ringan.
b. Pasien sangat tidak kooperatif.
c. Masa pertumbuhan sudah selesai.
Definisi dan Pengertian Alat Kombinasi Aktivator – Headgear
Merupakan suatu alat yang prinsip kerjanya gabungan dari teknik aktivator dengan
headgear. Penggunaannya akan lebih efektif, karena selain waktu perawatannya menjadi
lebih singkat, efek yang tidak diharapkan bila hanya menggunakan salah satu alat dapat
dikurangi.
![Page 7: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/7.jpg)
Pengaruhnya pada maksila yaitu menghambat pertumbuhan maksila, sedangkan pada
mandibula yaitu merangsang pertumbuhan mandibula. Alat Aktivator-Headgear juga dapat
mengatur erupsi gigi, sehingga dapat memperbaiki hubungan rahang dalam arah vertikal.
Macam-macam Alat Kombinasi Aktivator-Headgear
1. Kombinasi dari Teuscher
Aktivator yang telah dilengkapi dengan tube untuk memasang Headgear.
Headgear yang digunakan dari jenis high-pull headgear. Penentuan posisi vektor daya
headgear merupakan faktor terpenting dari seluruh perawatan.
Konstruksi gigitan untuk aktivasi sagital mandibula tidak melebihi 6 mm, sedangkan
ketinggiannya sedikit lebih besar dari freeway space.
Hasil perawatan pada maksila adalah menghambat pertumbuhan maksila serta
mengontrol pertumbuhan tulang alveolar dan gigi geligi, sedangkan pada mandibula
adalah mengontrol tinggi muka bawah dan merangsang pertumbuhan kondilus dan
fossa glenoid, sehingga menyebabkan pergerakan mandibula.
2. Kombinasi dari Van Beek
Aktivator yang telah dilengkapi dua buah lengan kawat luar untuk memasang headgear.
Untuk menentukan posisi vektor daya headgear dengan cara mengaktivasi lengan kawat
luar tersebut.
Konstruksi gigitan untuk aktivasi sagital mandibula tidak melebihi 6 mm,
sedangkan ketinggiannya 5-8 mm, lebih tinggi bila dibandingkan aktivator
umumnya.Hasil perawatan yaitu perbaikan overjet dan perbaikan overbite.
3. Kombinasi dari Lehman
Terdiri dari pelat akrilik maksila, pelat mandibula dan dua lengkung kawat luar untuk
memasang headgear.
Untuk menentukan posisi daya headgear dengan mengaktivasi lengkung kawat luar.
Untuk memaksa mandibula bergerak ke anterior dengan cara mengaktifkan per
berbentuk S. Per berbentuk S ini menghubungkan pelat maksila dengan pelat
mandibula.
![Page 8: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/8.jpg)
Hasil perawatan adalah mengurangi overbite, overjet dan kecembungan muka serta
pergerakan mandibula ke anterior dan menambah sudut SNB.
4. Kombinasi Open Aktivator-Headgear
Prinsip kerjanya sama seperti aktivator pada umumnya, hanya pada disain alat pelat
akrilik tidak diperluas sampai ke anterior, sehingga lebih mempermudah pasien untuk
berbicara selama pemakaian alat ini.
KESIMPULAN
Prinsip kerja dari alat kombinasi Aktivator-Headgear adalah merupakangabungan dari
teknik Aktivator dengan Headgear.
Alat kombinasi Aktivator-Headgear selain menghambat pertumbuhan maksila dan
merangsang pertumbuhan mandibula, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan rahang dalam
arah sagital dan mengatur erupsi gigi geligi serta pertumbuhan alveolar untuk memperbaiki
hubungan rahang dalam arah vertikal.
Penggunaan alat kombinasi Aktivator-Headgear lebih efektif, karena selain waktu
perawatannya menjadi lebih singkat, efek yang tidak diharapkan bila hanya menggunakan
salah satu alat dapat dikurangi.
Perawatan yang paling baik dimulai pada awal periode geligi campuran yaitu pada usia
pertumbuhan.
![Page 9: Perawatan Maloklusi Kelas II Keletal](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081719/557212a9497959fc0b90ae25/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Adams, C.P. & Kerr, W.J. 1990. The Design, Construction and Use of Removable
Orthodontic Appliances. 6th Edition . Thomson Litho Ltd. East Kilbride. Scotland. h. 102-
115.
2. Alexander, R.G. 2001. Teknik Alexander : Konsep dan Filosofi Kontemporer. Editor Ed.
Bahasa Indonesia, Lilian Yuwono. EGC, Jakarta. h. 150 151.
3. Graber, T.M. & Vanarsdall, R.L. 1994. Orthodontics : Current Principles and
Techniques. 2nd Edition. Mosby Year Book Inc., St. Louis, Missouri. h.392 –404, 437
463, 467 – 469.
4. Moyers, R.E. 1988. Handbook of Orthodontics. 4th Edition. Year Book Medical
Publishers, Inc., Chicago, London, Boca Raton. h. 191, 535, 539 – 543.
5. Proffit, W.R. & Fields, H.W. 2000. Contemporary Orthodontics. 4 th Edition. Mosby
Inc., St. Louis. h. 397 – 400, 506.
6. Rakosi, T.; Jonas, I. & Graber, T.M. 1993. Color Atlas of Dental Medicine : Orthodontic
– Diagnosis. Thieme Medical Publishers Inc., New York. h. 49.
7. Soemantri, E.S.S. 1999. Perawatan Orthodontik dan Orthopedik pada Pasien Usia
Pertumbuhan. FKG UNPAD., Bandung. h. 1 3.
8. Van der Linden, Frans P.G.M. 1987. Diagnosis and Treatment Planning in Dentofacial
Orthopedics. London. Quintentessense Publishing Co. Ltd. h. 163 – 164.