perawatan revisi 1

Upload: rohimah

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    1/31

    RSUD BANTEN

    MEMASANG INFUS DEWASA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/03

    SPO Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :

    Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

    Pembina Tk. I / IV.b

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian  Tindakan invasif memasang IV kateter ke dalam

    pembuluh darah vena

     Tujuan   1. Mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit

    2. Untuk pemberian obat

    3. Pemberian Nutrisi parenteral

    Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal.

    4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD

    /VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur

    Operasional RSUD Banten.

    Prosedur STRUKTUR/INPUT

    a.Perawat 1 orang

     b.Persiapan alat :

    1.Nampan / troly

    2.Cairan dan obat – obatan sesuai program terapi

    3.IV katheter sesuai ukuran

    4.Tourniquette

    5.Sarung tangan bersih

    6.Perlak dan alasnya7.Swab alkohol / kapas dan alkohol pada tempatnya

    8.Standar infus

    9.Venigard / plester / dressing transparan

    10.Bengkok

    11.Infus set atau tranfusi set

    12.Gunting verban

    13.Cairan desinfektan untuk cuci tangan

    14.Jam tangan

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    2/31

    15.Spidol /pulpen

    Bak Instrumen berisi :

    1. Kassa steril 2 lembar

      RSUD BANTEN

    MEMASANG INFUS DEWASA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/03Prosedur PROSES

     A.Persiapan Pasien

    1.Beri salam, sapa pasien dengan

    namanya,memperkenalkan diri

    2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

    pasien dan keluarga

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

    sebelum kegiatan dimulai

    4.Atur posisi pasien aman dan nyamanB.Pelaksanaan

    1. Cuci tangan sesuai prosedur

    2. Lakukan double cek dengan sejawat tentang

    ketepatan program terapi dan dokumentasikan .

    3. Dekatkan peralatan ke pasien

    4.  Tusukan infus set ke botol cairan dan

    gantungkan di standar infus

    5. Isi slang infus dengan cairan dan isi camber

    ¾ - ½ bagian kemudian secara perlahan alirkan

    cairan sampai mengisi seluruh selang set infus,

    lakukan klem dan gantungkan pada tiang infus

    (pastikan tidak ada udara pada selang infus).

    6. Pilih vena dan pastikan vena yang dipilih

    tidak rusak, pasang pengalas dibawah area vena

     yang di pilih.

    7. Pasang tourniquette 10 -15 cm diatas vena

     yang akan ditusuk

    8. Pasang sarung tangan

    9. Lakukan disinfektan dengan swab alkoholsecara sirkuler / memutar dari arah dalam ke luar

    10.  Tusukkan jarum dengan bevel jarum

    mengarah ke atas pada vena yang telah dipilih

    dengan sudut 15 – 45 derajat

    11. Bila jarum sudah masuk kedalam vena, tarik

     jarum sampai darah terlihat ke canule, dan

    masukan sedikit demi sedikit sampai pangkal

    kemudian lepaskan tourniquette .

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    3/31

    12.  Tekan ujung canul yang berada dalam vena

    lepaskan jarum kemudian sambungkan dengan ke

    infus set

    13.  Alirkan cairan infus dan fiksasi IV kateter

    dengan venigard / plester / transparan dressing .

    14.  Atur tetesan infus sesuai program terapi dan

    pasang label yang tertulis tanggal pemasangan

    infus

      RSUD BANTEN

    MEMASANG INFUS DEWASA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    03/03

    Prosedur 1.Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman

    2.Rapikan peralatan

    3.Lepas sarung tangan dan cuci tangan sesuaiprosedur

    4. Dokumentasikan lokasi vena, jenis cairan, obat,

     jumlah tetesan

    Unit Terkait   1. Instalasi Rawat Inap

    2. Instalasi Rawat Jalan

    3. Instalasi Gawat Darurat

    4. Instalasi Intensif Care

    5. Instalasi Bedah Sentral

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    4/31

    RSUD BANTEN

    MEMASANG SELANG

    NASOGASTRIK (NGT) DEWASA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/03

    SPO Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :

    Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

    Pembina Tk. I / IV.b

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian  Tindakan memasukan selang NGT melalui lubang

    hidung sampai lambung

     

     Tujuan 1.Memberikan cairan / nutrisi (makanan)

    2.Irigasi lambung

    3.Dekompresi lambung

    4. Sebagai diagnostik

    Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal.4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD

    /VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur

    Operasional RSUD Banten.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    5/31

    Prosedur STRUKTUR/INPUT

     A.Perawat 1 orang

    B.Persiapan alat :

    1.Selang NGT sesuai kebutuhan

    2.Apron (bila perlu)

    3.Perlak dan alasnya

    4.Kateter tip / syringe besar ( 50 – 100 CC)

    5.Jelly

    6.Stetoskope

    7.Plester

    8.Penutup ujung NGT

    9.Handscoend / sarung tangan steril / bersih

    10. Tissue11. Bengkok

    12. Pengalas / handuk kecil

    13. Kom berisi normal salin / aquades

    14. Cairan desinfektan untuk cuci tangan

    15. Gunting verban.

    16. Lembar informed concent

    RSUD BANTEN

    MEMASANG SELANGNASOGASTRIK (NGT) DEWASA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/03

    Prosedur PROSES

     A.Persiapan Pasien

    1.Beri salam, sapa pasien dengan

    namanya,memperkenalkan diri

    2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

    pasien dan keluarga dan tanda tangan

    persetujuan.

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

    sebelum kegiatan dimulai

    4.Atur posisi pasien aman dan nyaman

    B.Pelaksanaan

    1.Cuci tangan sesuai prosedur.2.Kaji rongga mulut dan hidung, bersihkan jika ada

    kotoran.

    3.Ajarkan pasien menarik napas dalam saat selang

    dimasukkan dan menelan saat selang berada di

    mulut.

    4.Siapkan plester dengan panjang 10 cm, pasang

    perlak dan pengalas diatas dada pasien, pakai

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    6/31

    sarung tangan.

    5.Ukur panjang selang yang akan dimasukkan (dari

    ujung hidung ke telinga, lalu lanjutkan sampai

    processus xipoideus) beri tanda selang yang sudah

    diukur, beri jelly kurang lebih 10 cm dari ujung

    selang NGT.

    6.Anjurkan pasien untuk relaks dan bernapas

    normal, masukkan selang perlahan tapi tegas

    melalui hidung (jangan masukkan selang secara

    paksa jika ada hambatan, dan keluarkan secara

    perlahan, serta ulangi pemasangan melalui lubang

    hidung yang lain).

    7.Masukkan selang sampai batas yang telahditandai.

    8.Cek posisi selang dengan salah satu cara :

    a.Masukkan 10 cc udara ke dalam NGT dan

    dengarkan bunyi udara tersebut dengan

    stetoskop dalam lambung, aspirasi kembali

    udara.

     b.Masukkan ujung selang luar NGT ke dalam air,

     jika tidak ada gelembung udara selang masuk

    ke dalam lambung.

    c.Aspirasi cairan lambung9.Fiksasi selang NGT dengan baik

    RSUD BANTEN

    MEMASANG SELANG

    NASOGASTRIK (NGT) DEWASA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    03/03

    Prosedur 10. Rapikan pasien dan peralatan

    11. Cuci Tangan sesuai prosedur

    12.Dokumentasikan : waktu pemasangan, ukuran

    selang, karakteristik cairan lambung dan respon

    pasien 

    Unit Terkait 1.Instalasi Rawat Inap

    2.Instalasi Gawat Darurat3.Instalasi Intensif Care

    4.Instalasi Bedah Sentral Instalasi Radiologi

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    7/31

    RSUD BANTEN

    MEMASANG KONDOM KATETER

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/02

    SPO 

     Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :

    Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

    Pembina Tk. I / IV.b

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian Pemasangan kondom kateter pada alat genitalia priapada pasien yang masih mampu mengosongkan

    kandung kemih secara spontan.

     Tujuan 1.Mengosongkan kandung kemih pada pasien

    penurunan kesadaran / koma.

    2.Mengosongkan kandung kemih pada pasien

    inkontinensia.

    3.Pada pasien dengan Indikasi Medis lainnya.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    8/31

    Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal.

    4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD

    /VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur

    Operasional RSUD Banten.

    Prosedur STRUKTUR/INPUT

    1.Perawat 1 orang

    2.Persiapan alat :

    a.Kondom sesuai kebutuhan (ukuran S, M, L)

     b.Urin bag lengkap dengan selangnyac.Perlak dan alasnya

    d.Selimut

    e.Plester

    f.Gunting

    g.Kassa gulung untuk menggantung urin bag

    h.Sarung tangan bersih

    Persiapan Pasien

    1.Beri salam, sapa pasien dengan

    namanya,memperkenalkan diri

    2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien

    dan keluarga

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum

    kegiatan dimulai

    4.Atur posisi pasien aman dan nyaman

    RSUD BANTEN

    MEMASANG KONDOM KATETER

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/02

    Prosedur Pelaksanaan

    1.Cuci tangan sesuai prosedur

    2.Tutup horden / pasang sampiran

    3.Gunakan sarung tangan

    4.Lepaskan pakaian bawah, pasang selimut, dan buka

    hanya pada daerah genitalia saja

    5.Buka urin bag dan sambungkan ke kondom kateter

    6.Dengan tangan nondominan pegang batang penis,

    tangan dominan memegang kondom dengan

    perlahan masukan kondom pada batang penis.

    7.Sisakan kira – kira 2,5 cm – 5 cm ruang antara glan

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    9/31

    penis dan ujung kondom

    8.Pasang perekat elastis dan perekat hanya

    menyentuh kantong kondom

    9.Gantungkan urin bag pada sisi tempat tidur,

    pastikan urin bag sejajar antara sisi kiri dan kanan

    10.Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman

    11.Rapikan peralatan

    12.Lepas sarung tangan dan cuci tangan sesuai

    prosedur

    13. Dokumentasikan: waktu pemasangan, jumlah

    urin, karakteristik urin, respon pasien

    Unit Terkait 1.Intalasi Rawat Inap

    2.Instalasi Gawat Darurat

    3.Instalasi Intensif

    4.Instalasi Bedah Sentral

    5.Instalasi Rawat Jalan

    RSUD BANTEN

    MEMASANG CATHETER (DOUWER

    CATHETER)

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/06

    SPO

     Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :

    Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

    Pembina Tk. I / IV.b

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    10/31

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian Memasang indwelling catheter (douwer catheter) adalah

    memasukkan selang karet melalui uretra hingga

    mencapai kandung kemih

     Tujuan   1. Menghilangkan distensi kandung kemih

    2. Menatalaksana kandung kemih inkompeten

    3. Mengkaji jumlah residu urine, jika kandung kemih

    tidak mampu sepenuhnya dikosongkan

    Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal.

    4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur

    Operasional RSUD Banten.

    Prosedur KATETERISASI URINE PADA WANITA

    STRUKTUR/INPUT

     A.Perawat 1 orang

    B.Persiapan alat :

    1.Handscoend bersih 1 pasang2.Handscoend steril 1 pasang

    3.Duk Lubang steril

    4.Larutan pembersih antiseptik

    5.Kapas

    6.Pinset anatomis 1 buah

    7.Catheter/ douwer catheter

    RSUD BANTEN

    MEMASANG CATHETER (DOUWER

    CATHETER)

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/06

    Prosedur 1.Spuit 10 ml

    2.Kom

    3.Jelly

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    11/31

    4.Urine Bag

    5.Plester

    6.Selimut mandi

    7.Perlak dan alasnya

    8.Nierbekken

    9.Handuk mandi

    10.Waslap

    11.Gunting verban 1 buah

    PROSES

     A.Persiapan Pasien

    1.Beri salam,panggil pasien dengan

    namanya,kenalkan diri2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

    pasien dan keluarga

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

    sebelum kegiatan dimulai.

    4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman

    B.Pelaksanaan

    1.Cuci tangan sesuai prosedur

    2.Pasang scherm / tutup horden

    3.BLepas pakaian bagian bawah

    4. Bantu pasien pada posisi dorsal rekumben

    (terlentang dengan lutut fleksi). Minta pasien untuk

    merilekskan pahanya sehingga memudahkan rotasi

    eksternal. Jika pasien tidak dapat mengabduksikan

    tungkainya pada sendi pinggul (mis. Artritis sendi)

     baringkan pasien pada posisi sims (miring) dengan

    tungkai atas fleksi pada lutut dan pinggul

    5.Selimuti pasien dengan selimut mandi. Letakkan

    selimut dalam bentuk lintang di atas tubuh pasien,

    satu ujung pada setiap kaki dan ujung terakhir diatas perineum

    6.Pasang perlak dan alasnya

    7.Gunakan handscoend bersih dan cuci area perineal

    dengan sabun dan air hangat dengan menggunakan

     waslap dan keringkan dengan handuk

    8.Angkat perlak dan lepaskan handscoend

    9.Gunakan handscoend steril

    10.Letakkan duk lubang steril di atas perineum pasien,

    pajankan labia, dan hati-hati jangan sampai

    menyentuh permukaan yang terkontaminasi

    MEMASANG CATHETER (DOUWER

    CATHETER)

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    12/31

    RSUD BANTEN

    No. Dokumen No. Revisi000

    Halaman :03/06

    Unit Terkait 11. Dengan tangan nondominan, secara hati-hati

    regangkan labia untuk pemajanan sempurna

    meatus uretra. Pertahankan tangan nondominan

    anda pada posisi ini sepanjang prosedur

    12. Dengan tangan dominan anda, ambil kapas

    dengan pinset dan bersihkan area perineal, usap

    dari depan ke belakang, dari klitoris ke arah anus.

    Gunakan kapas bersih untuk setiap usapan, labiamayora, labia minora, dan pada meatus

    13. Buka catheter, jaga catheter tetap dalam kondisi

    steril

    14. Dengan tangan dominan anda, ambil catheter 7.5

     – 10 cm.

    15. Berikan gelly pada dasar ujung catheter 2.5 – 5 cm

    16.Minta pasien untuk menarik napas dalam dan

    dengan perlahan masukkan catheter melalui

    meatus. Dorong catheter 5 – 7.5 cm pada orang

    dewasa, 2.5 cm pada anak-anak atau sampai urinemengalir keluar pada ujung catheter kemudian

    dorong catheter sejauh 5 cm.

    17. Lepaskan labia dan pegang catheter dengan

    menggunakan tangan nondominan

    18. Hubungkan ujung catheter ke urine bag. Dengan

    tangan dominan, hubungkan spuit ke port injeksi

    pada ujung catheter, dan secara perlahan

    injeksikan sejumlah larutan (Otsu WI), (perhatikan

    respon pasien saat injeksi, jika mengeluh nyeri,aspirasi kembali dan dorong lagi catheter lebih

     jauh). Setelah mengembangkan balon dengan baik,

    gunakan tangan nondominan untuk menarik

    perlahan catheter dan merasakan tahanan

    19. Fiksasi catheter ke sebelah dalam paha pasien

    dengan plester. Biarkan mengendur sehingga

    gerakan paha tidak menimbulkan tegangan pada

    catheter

    20. Rapikan peralatan dan duk dan lepaskan sarung

    tangan21. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman

    22. Cuci tangan sesuai prosedur

    23. Dokumentasikan hasil yang didapat, ukuran

    catheter, jumlah dan karakter urine serta toleransi

    pasien

    24. Lepaskan labia dan pegang catheter dengan

    menggunakan tangan.......nondominan

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    13/31

    RSUD BANTEN

    MEMASANG CATHETER (DOUWER

    CATHETER)

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    04/06

    Unit Penyusun 25. Hubungkan ujung catheter ke urine bag. Dengantangan dominan, hubungkan spuit ke port injeksi

    pada ujung catheter, dan secara perlahan

    injeksikan sejumlah larutan (Otsu WI), (perhatikan

    respon pasien saat injeksi, jika mengeluh nyeri,

    aspirasi kembali dan dorong lagi catheter lebih

     jauh). Setelah mengembangkan balon dengan baik,

    gunakan tangan nondominan untuk menarik

    perlahan catheter dan merasakan tahanan

    26. Fiksasi catheter ke sebelah dalam paha pasien

    dengan plester. Biarkan mengendur sehinggagerakan paha tidak menimbulkan tegangan pada

    catheter

    27. Rapikan peralatan dan duk dan lepaskan sarung

    tangan

    28. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman

    29. Cuci tangan sesuai prosedur

    30. Dokumentasikan hasil yang didapat, ukuran

    catheter, jumlah dan karakter urine serta toleransi

    pasien

    KATETERISASI URINE PADA PRIA

    STRUKTUR/INPUT

    1.Perawat 1 orang

    2.Persiapan alat

    a.Handscoend bersih 1 pasang

     b.Handscoend steril 1 pasang

    c.Duk Lubang steril 1buah

    d.Larutan pembersih antiseptik

    e.Kapas

    f.Pinset anatomis 1 buah

    g.Douwer catheter

    h.Spuit 10 ml 1 buah

    i.Kom

     j.Jelly

    k.Urine Bag

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    14/31

    l.Plester

    m.Selimut mandi

    n.Alas atau perlak

    o.Nierbekken

    p.Handuk mandi

    q.Waslap

    r.Gunting verban 1 buah

    s.Cairan desinfektan pencuci tangan

    RSUD BANTEN

    MEMASANG CATHETER (DOUWER

    CATHETER)

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    05/06

    Prosedur Persiapan Pasien

    1.Beri salam, panggil pasien dengan namanya,kenalkan

    diri.2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien

    dan keluarga.

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum

    kegiatan dimulai.

    4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman

    Pelaksanaan

    1.Cuci tangan

    2.Pasang scherm / tutup hordeng3.Lepas pakaian bagian bawah , dan tutup bagian

     badan yang terbuka dengan selimut

    4.Bantu pasien untuk posisi terlentang dengan paha

    agak abduksi

    5.Selimuti pasien dengan selimut mandi dan tutup

    ekstremitas bawah dengan selimut tidur, hanya

    memajankan bagian genitalia.

    6.Pasang alas atau perlak dan tempatkan handuk

    mandi di bawah genitalia

    7.Gunakan handscoend bersih dan cuci perineum

    dengan sabun dan air. Pada pria yang tidak

    disirkumsisi, yakinkan untuk meretraksi (menarik)

    prepusium untuk membersihkan meatus uretral

    8.Angkat perlak dan lepaskan handscoend.

    9.Gunakan handscoend steril.

    10.Pasang duk lubang di atas paha pasien tepat di

     bawah penis Urine Bag.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    15/31

    11.Dengan tangan nondominan, regangkan prepusium

    pria yang tidak disirkumsisi. Pegang penis pada

     batang tepat di bawah glans. Regangkan meatus

    uretra di antara ibu jari dan telunjuk. Pertahankan

    tangan dominan pada posisi ini selama prosedur.

    12.Dengan tangan dominan anda, ambil kapas dan

     bersihkan penis dengan gerakan melingkar dari

    meatus bawah ke dasar glans. Ulangi sebanyak dua

    kali dengan kapas yang bersih.

    13.Buka catheter, jaga catheter tetap dalam kondisi

    steril.

    14.Dengan tangan dominan anda, ambil catheter 7.5 –

    10 cm. Pegang ujung catheter, gulung di telapaktangan dominan anda.

    15.Berikan gelly pada dasar ujung catheter 2.5 – 5 cm.

    16.Angkat penis pada posisi tegak terhadap tubuh

    pasien dan terapkan traksi ringan.

    RSUD BANTEN

    MEMASANG CATHETER (DOUWER

    CATHETER)

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    06/06

    Prosedur 17.Minta pasien untuk menarik napas dalam dan

    dengan perlahan masukkan catheter melalui meatus.

    Masukkan catheter 17.5 – 23 cm pada orang dewasa

    dan 5 – 7.5 cm pada anak-anak, atau sampai urine

    keluar dari ujung catheter, lalu tampung padanierbekken. Jika terasa tahanan, tarik catheter,

     jangan paksakan mendorongnya ke dalam uretra.

     Jika urine tampak keluar, dorong catheter.

    18.Turunkan penis dan pegang catheter dengan kuat

    pada tangan nondominan.

    19.Lepaskan prepusium di atas glans hubungkan ujung

    catheter ke urine bag.

    20.Dengan tangan dominan, hubungkan spuit ke port

    injeksi pada ujung catheter,dan secara perlahan

    injeksikan sejumlah larutan (Otsu WI), (perhatikanrespon pasien saat injeksi, jika mengeluh nyeri,

    aspirasi kembali dan dorong lagi catheter lebih jauh).

    Setelah mengembangkan balon dengan baik, gunakan

    tangan nondominan untuk menarik perlahan

    catheter dan merasakan tahanan.

    21.Fiksasi catheter pada bagian atas paha pasien atau

    abdomen bawah (dengan penis mengarah ke dada

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    16/31

    pasien) menggunakan plester. Biarkan sedikit

    mengendur sehingga setiap gerakan yang terjadi tidak

    menimbulkan tegangan pada catheter.

    22.Pastikan tidak terdapat obstruksi atau lipatan pada

    selang.

    23.Rapikan peralatan dan duk dan lepaskan sarung

    tangan.

    24.Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.

    25.Cuci tangan.

    26.Dokumentasikan hasil yang didapat, ukuran catheter,

     jumlah dan karakter urine serta toleransi pasien

    Unit  Terkait 1.Intalasi Rawat Inap2.Instalasi Gawat Darurat

    3.Instalasi Intensif

    4.Instalasi Bedah Sentral

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI

    SUBKUTAN

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/03

    SPO 

     Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

    Pembina Tk. I / IV.b

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian Pemberian obat injeksi subkutan adalah suatu prosesmemberikan obat kepada pasien dengan cara

    menyuntikkan ke dalam jaringan subkutan (di bawah

    kulit) dengan menggunakan jarum suntik yang

    dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip

    10 benar (benar pasien, benar nama obat, benar dosis,

     benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek

    samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi).

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    17/31

     

     Tujuan 1.Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar

    2.Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian

    obat kepada pasien.

    3.Memasukkan sejumlah obat pada jaringan subkutan

    di bawah kulit untuk diabsorbsi.

    Kebijakan 1. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang

    Kesehatan

    2. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah

    Sakit.

    3. Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008

    tentang Standar Pelayanan Minimal.

    4. SK. Direktur RSUD Banten No.

    821/0310/RSUD /VI/2014 tentang Penetapan

    Standar Prosedur Operasional RSUD Banten.

    Prosedur Persiapan alat

    1. Baki tempat alat

    2. Perlak dan alasnya3. Obat vial / ampul sesuai program

    4. Swab alkohol

    5. Perlak dan alasnya

    6. Sarung tangan

    7. Bak spuit

    8. Spuit sesuai kebutuhan

    9. Kassa steril / gergaji leher ampul (untuk

    membuka ampul)

    10. Cairan aquadest steril (bila obat berbentuk

     vial)

    11. Daftar obat pasien.

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI

    SUBKUTAN

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/03

    Prosedur Persiapan Pasien

    1.Beri salam,panggil pasien dengan

    namanya,kenalkan diri

    2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

    pasien dan keluarga

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    18/31

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

    sebelum kegiatan dimulai

    4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman.

    Pelaksanaan

    1. Perawat mencuci tangan

    2. Siapkan obat sesuai dengan daftar

    pemberian obat pasien

    3. Lakukan double cek dengan prinsip 10

     benar (benar pasien, benar nama obat, benar

    dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,

     benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan

    dokumentasi)

    4. Tempatkan obat yang akan disuntikkanpada bak spuit yang telah disediakan

    5. Obat yang telah disiapkan beserta

    tempatnya dibawa ke ruangan / kamar pasien

    menggunakan baki tempat alat.

    6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan

    disuntikkan dihadapan pasien / keluarga

    mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta

    pasien untuk membaca nama obat yang akan

    diberikan.

    7. Untuk obat ampul :

    a.Yakinkan obat berada pada dasar ampul.

     b.Patahkan leher ampul dengan menggunakan

    kassa ke arah menjauh dari perawat atau

    menggunakan gergaji leher ampul.

    c.Pegang ampulan dengan tangan nondominan

    dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat

    sesuai dengan dosis yang ditetapkan.

    d.Keluarkan udara yang ada di dalam spuit

    dengan posisi jarum suntik tertutup8. Untuk obat vial :

    a. Buka tutup vial dengan mempertahankan

    sterilitas (bersihkan dengan swab alkohol).

     b. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis

    dengan menggunakan spuit.

    c. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest

    steril / pelarut sesuai dengan dosis ke dalam

     vial.

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI

    SUBKUTAN

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    19/31

    RSUD BANTEN

    No. Dokumen No. Revisi000

    Halaman :03/03

    Prosedur   d. Kocok obat dengan arah memutar sampai

    larut.

    e. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum

    suntik dengan yang baru.

    f.Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan

    posisi jarum suntik tertutup

    9. Pilih dan kaji tempat penyuntikan (lengan

    atas bagian luar, paha anterior, daerah abdomen,area skapula pada punggung atas, daerah

     ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas)

    10. Pakai sarung tangan.

    11. Pasang perlak pengalas dan dekatkan piala

    ginjal ke sisi pasien.

    12. Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan

    dengan menggunakan swab alkohol secara sirkuler

    dari arah dalam keluar.

    13. Dengan tangan nondominan (tangan kiri)

    regangkan area suntikan, tusukkan jarum denganposisi 45° untuk pasien kurus dan sudut 90°

    untuk pasien gemuk (tanpa mencubit).

    14. Lakukan aspirasi (bila memakai spuit 1 cc

     biasa) dan jangan lakukan aspirasi bila memakai

    spuit khusus insulin (spuit kemasan berikut

    obatnya), bila ada darah cabut spuit dan ulangi

    lagi prosedur no. 9, 12 dan 13, bila tidak ada

    darah maka suntikkan obat secara perlahan

    sampai habis.15. Tarik jarum spuit secara perlahan.

    16. Massage area penyuntikan menggunakan

    swab alkohol secara perlahan.

    17. Lepaskan sarung tangan.

    18. Rapikan peralatan, ambil kembali perlak

    pengalas.

    19. Setelah obat disuntikkan ke pasien, minta

    tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang

    telah disediakan di daftar obat pasien.

    20. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) padakolom yang telah disediakan di daftar obat pasien

    21. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.

    22. Perawat mencuci tangan kembali.

    23. Dokumentasikan nama obat yang diberikan,

    dosis, cara pemberian, waktu, dan respon pasien.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    20/31

    Unit  Terkait 1. IRI

    2. IRJ

    3. IGD

    4. Instalasi Intensif

    5. IBS

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

    DERMAL / INTRA CUTAN

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/04

    SPO 

     Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :

    Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

    Pembina Tk. I / IV.b

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian Suatu proses memberikan obat kepada pasien dengan

    cara menyuntikkan ke dalam jaringan dermis di bawah

    epidermis kulit dengan menggunakan jarum suntik yang

    dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip

    10 benar (benar pasien, benar nama obat, benar dosis,

     benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek

    samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi).

     Tujuan 1.Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10

     benar

    2.Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian

    obat kepada pasien

    3.Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada

     jaringan di bawah kulit untuk diabsorbsi

    4.Tes diagnostik terhadap alergi atau adanya penyakit-

    penyakit tertentu

    Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal.

    4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD

    /VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur

    Operasional RSUD Banten.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    21/31

    Prosedur Persiapan alat

    1.Baki tempat alat

    2.Obat vial / ampul sesuai program

    3.Swab alkohol

    4.Bengkok

    5.Sarung tangan

    6.Bak spuit

    7.Spuit sesuai kebutuhan

    8.Kassa atau gergaji leher ampul (untuk membuka

    ampul)

    9.Cairan aquadest steril (jika obat berbentuk vial)

    10. Daftar obat pasien.

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

    DERMAL / INTRA CUTAN

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/04

    Prosedur Persiapan Pasien

    1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya,kenalkan diri.

    2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

    pasien dan keluarga.

    3. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

    sebelum kegiatan dimulai.

    4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman

    Pelaksanaan

    1. Perawat mencuci tangan.

    2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian

    obat pasien.

    3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar

    (benar pasien, benar nama obat, benar dosis,

     benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar

    efek samping, kadaluarsa, saksi dan

    dokumentasi).

    4.Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak

    spuit yang telah disediakan.

    5.Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya

    dibawa ke ruangan / kamar pasien menggunakan baki tempat alat

    6.Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan

    disuntikkan dihadapan pasien / keluarga

    mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta

    pasien untuk membaca nama obat yang akan

    diberikan

    7.Untuk obat ampul:

    a.Yakinkan obat berada pada dasar ampul

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    22/31

     b.Patahkan leher ampul dengan menggunakan

    kassa ke arah menjauh dari perawat atau

    menggunakan gergaji leher ampul

    c.Pegang ampulan dengan tangan nondominan

    dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat

    sesuai dengan dosis yang ditetapkan

    d.Keluarkan udara yang ada di dalam spuit

    dengan posisi jarum suntik tertutup

    8.Untuk obat vial:

    a.Buka tutup vial dengan mempertahankan

    sterilitas (bersihkan dengan alkohol 70%).

     b.Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis

    dengan menggunakan spuit.c.Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest

    steril/ pelarut sesuai dengan dosis ke dalam

     vial.

    d.Kocok obat dengan arah memutar sampai

    larut.

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRADERMAL / INTRA CUTAN

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    03/04

    Prosedur e.Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum

    suntik dengan yang baru.

    f.Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan

    posisi jarum suntik tertutup9.Pilih dan kaji tempat penyuntikan (lengan bawah

     bagian dalam, dada bagian atas, punggung di

     bawah skapula)

    10.Pakai sarung tangan.

    11.Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien

    12.Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan dengan

    menggunakan swab alkohol secara sirkuler dari

    arah dalam keluar

    13.Tempatkan ibu jari tangan nondominan (tangankiri) sekitar 2,5 cm di bawah area penusukkan

    kemudian tarik kulit

    14. Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan

    menggunakan tangan dominan, masukkan jarum

    tepat di bawah kulit dengan sudut 15°c.

    15. Lakukan aspirasi (bila ada darah cabut spuit dan

    ulangi kembali prosedur no. 9,12 dan 13), bila

    tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan,

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    23/31

    perhatikan adanya bendungan (bendungan harus

    terbentuk).

    16. Setelah obat masuk , tarik jarum spuit secara

    perlahan.

    17. Massage area penyuntikan dengan perlahan

    (jangan melakukan massage pada area

     bendungan) menggunakan swab alkohol.

    18. Buat lingkaran dengan diameter 2.5 cm di sekitar

     bendungan dengan menggunakan pulpen.

     Anjurkan pasien untuk tidak menggosok area

    tersebut.

    19. Observasi kulit untuk mengetahui adanya

    kemerahan atau bengkak. Untuk tes alergi,observasi adanya reaksi sistemik (misalnya sulit

     bernapas, berkeringat dingin, pingsan, mual, dan

    muntah).

    20. Lepaskan sarung tangan.

    21. Ambil kembali piala ginjal.

    22. Rapikan peralatan.

    23. Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom

     yang telah disediakan di daftar obat pasien.

    24. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) pada

    kolom yang telah disediakan di daftar obat pasien.25. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.

    26.Perawat mencuci tangan kembali Dokumentasikan

    nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,

     waktu, dan respon pasien

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

    DERMAL / INTRA CUTAN

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    04/04

    Unit  Terkait 1. IRI

    2. IRJ

    3. IGD

    4. Instalasi Intensif

    5. IBS

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    24/31

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

    MUSKULER

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    01/03SPO  Tanggal Terbit

    12 November 2015

    Ditetapkan oleh :

    Direktur RSUD Banten

    drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    25/31

    Pembina Tk. I / IV.b

    NIP. 19610209 198911 2 001

    Pengertian Pemberian obat injeksi intra muskuler adalah suatu

    proses memberikan obat kepada pasien dengan cara

    menyuntikan obat melalui jaringan otot dengan

    menggunakan jarum suntik yang dilakukan oleh

    pearawat dengan memperhatikan prinsip 10 benar

    (benar pasien, benar nama obat, benar dosis, benar cara,

     benar waktu, benar indikasi, benar efek samping,

    kadaluarsa, saksi, dan dokumentasi)

     Tujuan   1. Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10

     benar.2.Terhindarnya kesalahan pemberian obat kepada

    pasien

    Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal.

    4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD

    /VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur

    Operasional RSUD Banten.

    Prosedur STRUKTUR/INPUT

    1. Perawat 1 orang

    2. Persiapan alat :

    a.Bak besar tempat alat

     b.Alas/perlak

    c.Obat vial/ampul sesuai program

    d.Kapas alkohol

    e.Bengkokf.Bak Suntik

    g.Spuit sesuai kebutuhan

    h.Buku daftar pemberian obat

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

    MUSKULER

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/03

    Prosedur PERSIAPAN PASIEN

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    26/31

    1.Beri salam, panggil pasien dengan namanya,

    kenalkan diri

    2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien

    dan keluarga

    3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum

    kegiatan dimulai

    4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman

    PELAKSANAAN

    1.Cuci tangan

    2.Siapkan obat sesuai dengan buku catatan obat

    pasien

    3.Double cek dengan melakukan prinsip 10 benar(benar pasien, benar nama obat, benar dosis, benar

    cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek

    samping, kadaluarsa, saksi, dan dokumentasi)

    4.Tempatkan obat yang akan disuntik pada bak suntik

     yang telah Lakukan disediakan.

    5.Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa

    keruangan/kamar pasien.

    6.Lakukan pengecekan ulang obat yang akan

    disuntikan dihadapan pasien/keluarga, jelaskan

    obat-obat apa saja yang akan diberikan.

    7.Untuk obat ampul :

    a.Yakinkan semua obat berada pada dasar ampul

     b.Patahkan leher ampul dengan menggunakan

    kassa

    c.Pegang ampulan dengan tangan non dominan

    dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat

    sesuai dengan dosis yang ditetapkan

    d.Keluarkan udara yang ada didalam spuit dengan

    posisi jarum suntik tertutup.8.Untuk vial

    a.Buka penutup vial dengan mempertahankan

    sterilitas (bersihkan dengan alkohol 70% )

     b.Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis

    dengan menggunakan suntikan.

    c.Untuk obat serbuk masukan cairan aquabides

    steril atau pelarut sesuai dengan dosis kedalam

     vial

    d.Kocok obat dengan arah memutar sampai

    dengan larut

    e.Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum

    suntik dengan yang baru

    f.Keluarkan udara yang ada didalam spuit dengan

    posisi jarum suntik tertutup.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    27/31

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

    MUSKULER

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    03/03

    Prosedur 9.Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan: otot paha,

    pangkal paha/bokong atau otot lengan atas.

    10.Pakai sarung tangan steril dan lakukan desinfeksi

    daerah penyuntikan dengan menggunakan alkohol

    70% secara memutar ( sirkuler ) dari arah dalam-

    keluar.

    11.Dengan tangan non dominan regangkan area

    suntikan, untuk pasien kurus cubit area

    penyuntikan.

    12.Tusuk jarum dengan sudut 90 derajat aspirasi spuit,

     bila ada darah cabut dan ulangi lagi prosedur dari

    awal dan bila tidak ada darah maka suntikan obat

    secara perlahan sampai habis.

    13.Tarik jarum suntik secara perlahan14.Masage area penyuntikan dengan perlahan

    15.Setelah obat disuntikan ke pasien, meminta

    tandatangan pasien/keluarga pada kolom yang telah

    disiapkan.

    16.Perawat menulis nama jelas dan paraf pada kolom

     yang telah disediakan.

    17.Rapihkan pasien dan peralatan serta cuci tangan

    lakukan pendokumentasian, nama obat, dosis,

     waktu pemberian dan respon pasien.

    Unit  Terkait 1.Instalasi Rawat Inap

    2.Instalasi Rawat Jalan

    3.Instalasi Gawat Darurat

    4.Instalasi Intensif

    5.Instalasi Bedah Sentral

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    28/31

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    29/31

    c.Obat vial/ampul sesuai program

    d.Kapas alkohol

    e.Bengkok

    f.Bak Suntik

    g.Spuit sesuai kebutuhan

    h.Buku daftar pemberian obat

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

     VENA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    02/03

    Prosedur PROSES

    1.Persiapan Pasien

    a. Beritahu pasien tindakan , tujuan sertaprosedur yang akan dilakukan

     b. Atur posisi pasien yang aman dan nyaman

    2.Pelaksanaan

    a.Cuci tangan

     b.Siapkan obat sesuai dengan buku catatan obat

    pasien

    c. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar

    ( benar pasien, benar nama obat, benar dosis,

     benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar

    efek samping, kadaluarsa, saksi, dan

    dokumentasi)

    d.Tempatkan obat yang akan disuntik pada bak

    suntik yang telah disediakan.

    e. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya

    dibawa keruangan/kamar pasien.

    f. Lakukan pengecekan ulang obat yang akan

    disuntikan dihadapan pasien/keluarga, jelaskan

    obat-obat apa saja yang akan diberikan.

    g. Untuk obat ampul :- Yakinkan semua obat berada pada dasar

    ampul

    - Patahkan leher ampul dengan menggunakan

    kassa

    - Pegang ampulan dengan tangan non dominan

    dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat

    sesuai dengan dosis yang ditetapkan

    - Keluarkan udara yang ada didalam spuit

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    30/31

    dengan posisi jarum suntik tertutup.

    h.Untuk vial :

    - Buka penutup vial dengan mempertahankan

    sterilitas (bersihkan dengan alkohol 70% ).

    - Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis

    dengan menggunakan suntikan.

    - Untuk obat serbuk masukan cairan aquabides

    steril atau pelarut sesuai dengan dosis ke

    dalam vial.

    - Kocok obat dengan arah memutar sampai

    dengan larut.

    - Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti

     jarum suntik dengan yang baru.- Keluarkan udara yang ada didalam spuit

    dengan posisi jarum suntik tertutup.

    i.Pilih dan kaji kondisi vena dan pastikan vena yang

    dipilih tidak rusak

     

    RSUD BANTEN

    PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA

     VENA

    No. Dokumen No. Revisi

    000

    Halaman :

    03/03

    Prosedur  j.Pasang alas/perlak dibawah area penyuntikan,

    pakai sarung tangan.

    k.Lakukan pembendungan pada lengan setinggi 5-7

    cm diatas vena yang akan disuntik.

    l.Desinfekasi area yang akan ditusuk dengan kapas

    alkohol 70% dengan cara sirkuler dari arah dalam

    keluar.

    m.Buka jarum, pegang dengan tangan dominan,

    tusukan jarum dengan sudut 15° sampai 45°

    derajat dan bevel (Lubang jarum) menghadap

    keatas.

    n.Lakukan aspirasi, jika darah keluar masukan obat

    sesuai dosis dan jika tidak keluar darah, lakukan

    pencabutan serta ulangi prosedur mulai dari awaldi vena yang berbeda.

    o.Tarik jarum searah tusukan dengan perlahan dan

    tekan dengan kassa atau kapas alkohol 70%.

    p.Setelah obat disuntikan ke pasien, meminta

    tandatangan pasien/keluarga pada kolom yang

    telah disiapkan

    q.Perawat menulis nama jelas dan paraf pada kolom

     yang telah disediakan.

  • 8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1

    31/31

    r.Rapihkan pasien dan peralatan serta cuci tangan

    lakukan pendokumentasian, nama obat, dosis,

     waktu pemberian dan respon

    Unit  Terkait 1.Instalasi Rawat Inap

    2.Instalasi Rawat Jalan

    3.Instalasi Gawat Darurat

    4.Instalasi Intensif

    5.Instalasi Bedah Sentral