perbandingan gaya gravitasi maksimum dan minimum
DESCRIPTION
perbandingan gaya gravitasi pada planet dalam satu orbitTRANSCRIPT
PERBANDINGAN GAYA GRAVITASI MAKSIMUM DAN MINIMUM
Oleh : MUHAMMAD FAJAR*
Ide dasar
Dimana : F adalah gaya gravitasi yang terjadi (N)
G adalah konstanta garviatsi umum ( 6,673 . 10-11
Kg-2
m2N )
M1,M2 adalah massa benda (Kg)
R dalah jarak antar dua benda (m)
Sesuai dengan hukum gaya gravitasi bahwa besarnya gaya gravitasi dipengaruhi oleh massa
benda dan jarak di antara dua benda yang terjadi interaksi gravitasi. Semakin besar massa benda semakin
kuat gaya gravitasi yang terjadi dan sebaliknya semakin kecil massa benda semakin lemah gaya gravitasi
yang terjadi. Semakin dekat jarak antar benda-benda semakin kuat gaya gravitasi yang terjadi dan
sebaliknya semakin jauh jarak antar benda-benda semakin lemah gaya gravitasi yang terjadi .
Pada peristiwa planet mengitari Matahari ,ternyata orbit planet dalam system tata surya adalah
elips sehingga besarnya gaya gravitasi yang terjadi antara planet dengan Matahari pada tiap titik orbit
planet tidaklah sama. Pada bentuk orbit elips Matahari berada pada salah satu titik fokusnya
mengakibatkan planet berada pada titik terjauh (Aphelium) dengan Matahari dan bisa berada pada titik
terdekat (Perihelium) dengan Matahari sehingga sebagai konsekuensi hukum gaya gravitasi maka gaya
gravitasi terkuat (maximum gravity) terjadi antara planet dengan Matahari ketika planet berada di
Perihelium dan gaya gravitasi terlemah (minimum gravity) terjadi antara planet dengan Matahari ketika
planet berada di Aphelium .
Oleh karena itu penulis akan membahas perbandingan gaya graviasi maksimum dan minimum
dengan harapan nilai-nilai dari hasil perbandingan gaya graviasi maksimum dan minimum mempunyai
pola yang berhubungan dengan suatu parameter elips .
Pembahasan
( ) , dimana e adalah eksentrisitas elips (eksentrisitas orbit planet) dan
( ) , dimana R adalah jarak rata-rata antara planet dengan Matahari (m)
Lalu masukan variabel Rperihelium dan Rhelium sebagai variabel jarak (R) pada rumus gaya gravitasi sehingga:
( )
( )
Karena untuk mendapatkan nilai perbandingan gaya gravitasi maksimum dan minimum maka :
( )
( ) ( )
Dari perbandingan diatas menghasilkan perbandingan yang melibatkan variabel e (eksentrisitas
elips) lalu nilai eksentrisitas orbit dari setiap planet dimasukan ke persamaan (1) untuk mendapatkan nilai
P sehingga diharapkan bisa dibentuk suatu pola .
Berikut di bawah ini adalah hasil dari pengolahan data e dari setiap planet untuk mendapatkan
nilai P yang diharapkan membentuk suatu pola nilai yang berkaitan dengan suatu parameter elips .
Planet e P s k
Merkurius 0,206 2,307032 0,307032 1,49
Venus 0,007 1,028396 0,028396 4,057
Bumi 0,017 1,070372 0,070372 4,14
Mars 0,093 1,452198 0,452198 4,862
Yupiter 0,048 1,211849 0,211849 4,414
Saturnus 0,056 1,251365 0,251365 4,489
Uranus 0,047 1,207001 0,207001 4,404
Neptunus 0,009 1,036657 0,036657 4,073
Pluto 0,249 2,765954 0,765954 3,076
Penjelasan :
P adalah nilai perbandingan gaya gravitasi maksimum dan minimum berdasarkan persamaan (1).
s adalah nilai P dikurangi nilai angka di depan koma pada nilai P .
k adalah nilai perbandingan antara nilai s dengan e (s/e).
Dari hasil pengolahan data diatas nilai P dapat dijabarkan sebagai berikut :
…(2)
Berdasarkan persamaan (2) dapat dibentuk nilai P dari setiap planet sebagai berikut :
Planet P P
Merkurius 2,307032 2 + 1,49e
Venus 1,028396 1 + 4,057e
Bumi 1,070372 1 + 4,14e
Mars 1,452198 1 + 4,862e
Yupiter 1,211849 1 + 4,414e
Saturnus 1,251365 1 + 4,489e
Uranus 1,207001 1 + 4,404e
Neptunus 1,036657 1 + 4,073e
Pluto 2,765954 2 + 3,076e
Kesimpulan
Rumus perbandingan gaya gravitasi maksimum dan minimum pada orbit planet adalah
( )
( ) ( )
Ternyata nilai perbandingan gaya gravitasi maksimum dan minimum pada orbit planet
menghasilkan pola angka 1 digit dan koefisien 1 digit dari e setiap planet.
Nilai perbandingan antara gaya gravitasi maksimum dan minimum pada siatem tata surya kita
tidak melebih dari angka 3 dan tidak mungkin bernilai 1. Kisaran nilai perbandingannya adalah;
*) Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Angkatan 46, sekarang bekerja sebagai Koordinator Statistik Distribusi BPS Kabupaten Waropen
. Karya ini dibuat tahun 2004