perbandingan karakteristik profil lapisan nikel …
TRANSCRIPT
i
Skripsi Geofisika
“PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PROFIL LAPISAN NIKEL
LATERIT PADA BOR LAMA DAN BOR BARU (Collocated) TERHADAP
DATA ERT (Electrical Resistivity Tomography)”
OLEH :
JAMRIANI
H221 13 020
PROGRAM STUDI GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PROFIL LAPISAN NIKEL
LATERIT PADA BOR LAMA DAN BOR BARU (Collocated) TERHADAP
DATA ERT (Electrical Resistivity Tomography)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Pada Program Studi Geofisika Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Oleh :
Nama : Jamriani
Stambuk : H221 13 020
Jurusan : Fisika
Prog.Studi : Geofisika
PROGRAM STUDI GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
iii
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah-Nya kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PERBANDINGAN
KARAKTERISTIK PROFIL LAPISAN NIKEL LATERIT PADA BOR
LAMA DAN BOR BARU (Collocated) TERHADAP DATA ERT (Electrical
Resistivity Tomography)” yang merupakan tugas akhir untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Fisika Program Studi Geofisika pada Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Sejak awal
hingga akhir, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun
berkat dukungan dan semangat dari pihak yang telah membantu, sehingga penulis
mampu menyelesaikannya. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
khususnya kepada :
1. Bapak Dr.Lantu, M.Eng, Sc.DESS dan Bapak Syamsuddin, S.Si, M.T
selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
masukan, bimbingan, dan motivasi yang membangun kepada penulis hingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Prof.Dr.Dadang Ahmad Suriamihardja,M.Eng, Ibu Dra. Maria,
M.Si dan bapak Sabrianto Aswad, S.Si, MT selaku tim penguji yang telah
memberikan masukan dan motivasi kepada penulis hingga skripsi inin
terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Dr. Tasrief Surungan, M.Sc selaku ketua jurusan fisika yang telah
memberikan dukungan kepada penulis hingga skripsi ini terselesaikan
dengan baik.
4. Ibu Selvi Yuminti Selaku pembimbing penulis di PT. Vale Indonesia yang
selalu membimbing, mengajar, memberi semangat, dan memberi nasehat
yang sangat berharga bagi penulis.
5. Bapak Wanni, Bapak Mashury, Bapak Ammar, Bapak Irpan Hidaya, Bapak
Dayat, Bapak Deni, Bapak Budi, Ibu yuni, Ibu Ani, Bapak Setyo, Bapak
Masyyuddin dan semua pihak yang penulis tidak dapat disebutkan satu per
satu, yang selalu memberi kritik, saran dan ilmu kepada penulis.
v
6. Bapak Eko yang telah memperkenalkan penulis kepada Ibu Selvi.
7. Kedua Orang tua tercinta ayahanda Abidung dan Ibunda Nursamsia yang
telah membesarkan, mendidik dan mengiringi setiap langkah penulis
dengan doa dan kasih sayangnya serta saudara – saudara penulis Nur
Fadhillah, Nur Qalbi, Jabal Nur, Kiara, dan Nukman Afriansyah yang selalu
memberikan doa, perhatian, semangat, dan kasih sayang yang luar biasa
kepada penulis.
8. Teman – teman seperjuangan MIPA 2013 ”Semangat kemipaan” salam
Your use mind be the best.
9. Angker’13 ( Muh.Rizal Basri, Wahyu Saputra, Asnur Azis, Dahlia, Azizul
Bin Samad, Sahara, Sultan, Takdir Ali Hasan, Desy Nirmalasari, Nelly
Agustina, Fitriah Mujtahid, Siti Rahmayati, Risma Rani, Harista Br.Ginting,
Rasmiati, Abdul Cholid Yusuf, Muh. Jayadi Kara, Saldi Budianto, Muh.
Zulfitrah Dassir, Ardi Armawansyah, Hermawan Wardana, Reski
Kurniawan, A. Mugni Achsan, Muh. Iqbal Rais, Anwar Sadat, Ilham, Muh.
Nur Iqlal Manai, Bahrul Ullum, Syarifullah Bundang, Mustakim, Rozaini
H. Abidin, syamsidar, Aqramunnisa, Wilda Satriani, Kasmia G, Suhana, Wa
Ode Sitti Nur Rahmadaningsi, Rahmi Reski Amalia, Nurul Mifta Sari,
Wahyudin, Muh. Adimaher Zamhuri, A. Hasruddin Baso, Sudarmadi, Bau
Irfan Alfajri, Dwi Marfiani Hidayatullah, Nurwahida, Nurlinda Malik,
Eunike Else Taoban, Yulianti Djudius, Merisa Ambalinggi, dewi
Rahmawati, Nur Arfa Syarifuddin, Hena Suri Intan Pertiwi, Suarni, Masni,
Yuli Sufiana, Ade Rezki Fauziah, Sahara, Tiara Minzathu, Nur Hilda
Amelia, Nurfiah Anwar, Nurul Ajriah Kadir, Dwi Rahastri, Oktavia. S.B,
Ikawati Basri, Rabiatul Adawiah, selvina, Husnayeni, Muh. Tamlicha, Dedi
Munardi, Desi Aulia Rezki, Patmawati, Ramlah,Marhana, Nur Asriyanti
Bagenda, Nurul Alfiah Arna, Fitrah, Raodah, Stiva Yulianti, Nur Asni, An-
Nisyah, Astrid Nur Nubuwa, dan Yunita) semoga sukses menggapai cita –
cita kalian.
10. Keluarga Besar Mahasiswa Jurusan Fisika, kanda – kanda fisika 2010, 2011,
dan 2012 yang meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan penulis
serta dinda – dinda fisika 2014, 2015, dan 2016.
vi
11. Seluruh Tim ERT yang membantu penulis selama berada di lapangan.
12. Teman – teman KKN tematik gel 94 bantaeng 2016 terkhusus tim posko 10
(desa Lonrong).
13. Keluarga besar Armina terima kasih atas kebersamaannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan tetapi disadari bahwa kesalahan merupakan motivasi dan langkah
untuk menuju yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang
berlipat gamda dari Allah SWT dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat
bagi pembacanya.
Wassalamu alaaikum Wr.Wb
Makassar, 7 Juni 2017
Penulis
JAMRIANI
vii
SARI BACAAN
Telah dilakukan penelitian di salah satu wilayah pertambangan PT Vale Indonesia Tbk area
Sorowako (West Block). Hal ini dilakukan Karena di daerah penelitian tidak jarang
dijumpai data bor yang belum menyentuh batuan dasar. Sehingga perlu dilakukan
konfirmasi ulang di titik bor yang sama, untuk memperoleh data yang akurat digunakan
metode yang digunakan Electrical Resistivity Tomography (ERT). Hasil ERT akan
dibandingkan dengan data bor lama dan bor baru (Collocated) yang menjadi tujuan dari
penelitian ini. Pada daerah penelitian data bor lama dan bor baru (collocated) yang
digunakan sebanyak 122 dalam rentang waktu pengeboran ± 10 tahun. Lintasan ERT
sebanyak 22 line dengan menggunakan kunfigurasi gradient. Paremeter yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu kedalaman untuk penentuan sesuai atau tidak sesuainya suatu
interpretasi ketiganya dengan perbedaan jarak interpretasi ± 3,5 m. Analisis dan
interpretasi dari data diperolehuntuk kedua data bor tidak mendekati data ERT sebanyak
69 % dan data bor mendekati data ERT sebanyak 11 %. Adapun data bor baru mendekati
data ERT 11 % dan data bor lama mendekati data ERT sebesar 9 %. Dapat disimpulkan
bahwa data bor baru (Collocated) lebih mendekati interpretasi ERT. Walaupun pada lokasi
penelitian ini setiap bor memiliki perbedaaan kandungan kimia degan jarak antar bor lama
dan bor baru (collocated) rata – rata 1.5 m memiliki selisih rata - rata yaitu ; Ni : 0.01 %,
Co: 0.00 %, Fe :0.14 %, SiO2 : 3.87 %, dan MgO : 0.07 % dari 178 pasang bor dengan
ketebalan lapisan 1-5 m.
Kata kunci : Bor Collocated, ERT, dan Unsur Kimia.
viii
ABSTRACT
Has been done a research in one of mining area by PT. VALE Indonesia Tbk. That located
in Sorowako (west block area). This is done because there some core data that taken not
reach the Bedrock yet. Based on that problem, a reconfirmation data in the same well point
using Electrical Resistivity Tomography (ERT) method has been done. Output data from
ERT method analysis will compared with core data (old drill hole data and new drill hole
collocated data ) to get better interpretation in the research area that ii is the purpose of
this research. In this research using 122 drill hole data with time range about 10 years and
using 22 line with configuration Gradein of ERT. Paremeter used in this research that is
deepness for the determination of according to interpretation is ± 3,5 m. Analysis and
interpretation of the result from core data analysis drill hole not according to ERT 69 %
and drill hole according to ERT 11 %. For the new drill hole (Collocated) according to
ERT 11 % and old drill hole according to ERT 9 %. It can be concluded that the new drill
hole (Collocated) according to interpretation of the ERT. Although this research on the
location of each drill hole has the distinction of chemical content even though the distance
between the old drill hole and the new drill hole (collocated) averaged 1.5 m have an
average difference of all chemical elements; NI: 0.01%, Co: 0.0 %, Fe: 0.14 %, SiO2: 3.87
%, and MgO: 0.07 % of 178 couple drill hole with the thickness of the layer 1-5 m.
Key word : Collocated Holes, ERT, and Chemical Elements.
PERNYATAAN
ix
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :Jamriani
NIM : H221 13 020
Judul Skripsi : “PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PROFIL LAPISAN
NIKEL LATERIT PADA BOR LAMA DAN BOR BARU
(Collocated) TERHADAP DATA ERT (Electrical Resistivity
Tomography)”
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini merupakan karya orisinil saya
dan sepanjang pengetahuan saya tidak memuat bahan yang pernah dipublikasikan
atau ditulis oleh orang lain dalam rangka tugas akhir untuk sesuatu gelar akademik
di Universitas Hasanuddin atau di lembaga pendidikan lainnya dimanapun, kecuali
bagian yang telah dikutip sesuai kaidah yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Makassar, 7 Juni 2017
Penulis
JAMRIANI
x
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
SARI BACAAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT .............................................................. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ............................................................................... viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB IPENDAHULUAN ..................................................................................... 16
I.1. Latar Belakang ............................................................................................ 16
I.2. Ruang Lingkup: ........................................................................................... 18
BAB IIDASAR TEORI ....................................................................................... 19
II.1. Potensial di Media Homogen Isotropik ..................................................... 20
II.1.1. Elektroda Arus Tunggal di Dalam Bumi ................................................ 20
II.1.2. Elektroda Arus Tunggal di Permukaan Bumi ........................................... 7
II.1.3. Elektroda Arus dan elektroda potensial di Permukaan Bumi ....................... 8
II.1.4. Konfigurasi Gradien ............................................................................... 26
II.2. Hubungan Antara Geologi dan Resistivitas Batuan. ................................. 28
II.3. Nikel Laterit ............................................................................................... 29
xi
II.3.1 Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Nikel Laterit ............ 31
II.3.2. Unsur – Unsur Yang Di Jumpai Pada Batuan Ultramafik ...................... 19
II.3.3. Klasifikasi Batuan Ultramafik ................................................................ 34
II.3.4. Profil Nikel Laterit .............................................................................. 36
II.4. Geologi Regional Wilayah Sorowako ....................................................... 38
II. 4.1. Pembagian Wilayah Endapan ............................................................ 41
II.4.2. Klasifikasi Jenis Bijih ......................................................................... 42
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 44
III.1. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 44
III.2 Data............................................................................................................ 45
III.3.Metode Penelitian ...................................................................................... 46
III.4. Bagan Alir Penelitian ............................................................................... 48
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 49
IV. 1. HASIL ..................................................................................................... 49
IV.1.1. Sebaran variasi resistivity pada lintasan ERT ................................... 49
IV.1.2. Selisih Kadar Unsur ........................................................................... 50
IV.1.3. Presentasi Kedekatan Lapisan ........................................................... 51
IV. 2. PEMBAHASAN ......................................................................................... 52
IV.2.1. Analisis Resistivitas Pada Penampaang ERT........................................ 52
IV.2.2. Analisis Kandungan Unsur Kimia ....................................................... 54
IV.2.2.1.Analisis Stastistik Pada Data Kimia Setiap Bor. ............................. 56
xii
IV.2.2.2. Penentuan Tingkat Segnifikasi Keberadaan Batas Lapisan ............... 58
BAB VKESIMPULAN........................................................................................ 49
V.1. Kesimpulan ................................................................................................ 49
V.2. Saran .......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 6452
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1. Sumber Arus Tunggal C1 Dalam Medium Homogen ................................ 7
Gambar II. 2. Sumber arus tunggal C1 di permukaan medium homogen setengah-ruang .. 8
Gambar II. 3. Dua elektroda arus dan dua elektroda potensial dipermukaan bumi .......... 24
Gambar II. 4. Distorsi garis ekuipotensial dan garis aliran arus pada dua titik ................... 9
Gambar II.5. Skema dari konfigurasi gradien ................................................................. 26
Gambar II.6. Skema diagram lintasan elektroda dan tingkat sensitivitas resistivity ....... 27
Gambar II. 7. bentuk umum deretan electrode ................................................................ 28
Gambar II. 8. Gambar Morfologi Tanah Pengendapan Nikel Laterit. ............................. 33
Gambar II.9. profil lapisan Ni laterit di wilayah New Caledonia ..................................... 19
Gambar II. 10. Klasifikasi Batuan Ultramafic ................................................................. 36
Gambar II. 11. Profile Nikel Laterit ................................................................................ 37
Gambar II. 12. Struktur dan Litologi Pulau Sulawesi. ..................................................... 39
Gambar II. 13. Geologi dan Tektonik of South-East ....................................................... 39
Gambar II. 14. Geologi dan Tektonik of East Sulawesi. .................................................. 40
Gambar II. 15. Area Sorowako West Block ..................................................................... 41
Gambar II. 16. Area Sorowako East Block ..................................................................... 42
Gambar III.1. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 44
Gambar III.2 Skema lintasan penelitian ......................................................................... 45
Gambar IV.1. .Penampang nilai resistivitas pada semua lintasan ERT. ......................... 50
Gambar IV. 2. Pie Chart ................................................................................................. 51
Gambar IV. 3. Profil pelapisan berdasarkan variasi resistivitas pada E_1. ...................... 53
Gambar IV. 4. Data kimia pada titik bor JMR8239B dan JMR8239. ............................... 55
Gambar IV. 5. Selisih Kandungan Ni dan Co……………………………………………44
Gambar IV.6. Selisih Kandungan Fe, SiO2, dan MgO…………………………………..45
Gambar IV. 7. Profil Pelapisan Berdasarkan Variasi Resistivitas Pada E_1 .................... 59
Gambar IV. 8. Diagram Kedekatan Interpretasi Lapisan Bor Dengan ERT. .................... 60
xiv
DAFTAR TABEL
Table II.1 Factor Geometri. .............................................................................................. 25
Table II.2. Resistiviti batuan, soils and minerals. ............................................................. 29
Table II. 3. Mineral yang berasosiasi dengan Laterit dan Ultramafik rock. ...................... 30
Table II.4. klasifikasi tipe biji di sorowako dan Petea…………………………………...29
Tabel VI.1. Selisih rata – rata unsur bor lama dan bor baru. ............................................ 50
Tabel VI.2. Rata – rata kandungan unsur kimia bor lama ................................................ 56
Tabel VI.3. Rata - rata kandungan unsur kimia bor baru .................................................. 56
Tabel VI. 4. Keterangan dan kalkulasi kedekatan interpretasi lapisan bor terhadap
interpretasi lapisan ERT .............................................................................. 60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Geologi Daerah Sorowako
2. Data Bor Lama
3. Data Bor Baru
4. Raw Data ERT
5. Interpretasi ERT
6. Penampang Resistivitas Dan Data Bor (Collocated)
7. Table Selisih Kandungan Unsur
8. Gambar 3D Penampang ERT
9. Table Perbandingan Interpretasi
10. Kartu kontrol
16
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil Nikel di dunia. Ni adalah salah
satu unsur yang tersedia di alam yang bernilai ekonomis, karena memiliki manfaat
yang besar bagi pembangunan insfrastruktur terutama di bidang industri logam
seperti pembuatan logam anti karat, campuran dalam pembuatan Stainless Steel,
baterai NikelMetal Hybride dan berbagai barang lainnya. Pada tahun 2012 ada 2
pabrik penghasil nikel di Indonesia yaitu PT Aneka Tambang Tbk dengan produksi
nikel dalam bentuk Ferro Nickel (Fe-Ni) dan PT Vale Indonesia dengan produksi
nikel dalam bentuk Nickel Matte. Produksi nikel Indonesia, baik bijih nikel, feron
nikel maupun nikel kasar, hampir seluruhnya dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan ekspor. Sehingga permintaan nikel Indonesia ditentukan oleh
permintaan nikel dunia (ESDM,2012). Berkembangnya berbagai industri logam
dan meningkatnya pembangunan fisik di berbagai sektor menyebabkan kebutuhan
bahan galian logam terus meningkat baik sebagai bahan baku utama maupun
penunjang terutama pengembangan infrastruktur dan industri berbasis logam
(ESDM, 2015).
Pemilihan teknologi dalam proses pengolahan dan pemurnian menjadi hal yang
sangat penting dikarenakan dalam pemilihan teknologi ini akan terkait dengan
aspek efisiensi teknologi dan aspek lingkungan. Dikarenakan harus terkait dengan
ke dua aspek tersebut maka pemilihan teknologi tidak hanya didasarkan pada aspek
harga yaitu mahal atau murah. Sebagai contoh, apabila dipilih teknologi yang
murah tetapi kurang efisisien dan tidak ramah lingkungan sehingga akan
17
berdampak pada biaya produksi yang diperlukan justru semakin besar. Oleh
karenanya diperlukan teknologi yang tepat guna untuk nilai tambah produk
pertambangan, melalui kerjasama antara badan-badan penelitian dan
pengembangan dengan pelaku pertambangan sebagai fasilitator (ESDM, 2012).
Penelitian terus di lakukan untuk menemukan suatu metode eksplorasi yang
memerlukan biaya sedikit dengan hasil produksi yang maksimal. Salah satu metode
yang di gunakan yaitu metode geofisika, dimana pengukuran data di permukaan
bumi dilakukan untuk memperkirakan kondisi bawah permukaan. Data pengamatan
merupakan respon dari struktur atau formasi geologi bawah permukaan. Respon
tersebut timbul karena adanya variasi sifat fisis yang relevan (seperti rapat massa,
resistivitas, sifat kemagnetan, kecepatan rambat gelombang seismic dan
sebagainya) yang berasosiasi dengan struktur atau formasi geologi bawah
permukaan (Grandis, 2009). Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)
merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di
dalam bumi berdasarkan sifat tahanan jenis batuan.
Beberapa penelitian yang pernah di laksanakan pada area tambang PT. Vale
Indonesia Tbk. diantaranya : Optimasi Penggunaan ERT Konfigurasi Gradien
Dalam Memaksimalkan Eksplorasi Nikel Oleh Yudi Surawan, Penentuan Profil
Nikel Laterit Dengan Menggunakan Metode ERT Dan Hasil Analisis Unsur Kimia
Data Bor Oleh A. Ashila Haerunnisa, Generalisasi Karakteristik Nikel Laterit
Berdasarkan Data Survey ERT Dan Data Geokimia Di Lokasi “X” Oleh Arlin
Rusli, Penentuan Volume Lapisan Saprolit Daerah “X” Menggunakan Metode
ERT 3D Oleh M. Khaerul As’ad. Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)
18
merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di
dalam bumi berdasarkan sifat tahanan jenis batuan.
Adapun masalah yang timbul pada penelitian ini belum pernah di teliti sebelumnya.
Dapat di analisis dari peta geologi (lampiran 1) daerah penelitian menunjukkan
litologi daerah west block, sebagian besar terdiri dari batuan peridotit yang tidak
tersepentinisasi, meskipun di beberapa tempat terdiri dari batuan konglomerat dan
lempung. Peridotit merupakan batuan ultramafik yang mengandung lebih banyak
olivine tetapi juga mengandung mineral – mineral mafik lainnya dalam jumlah yang
signifikan. Pada area Blok Barat sering di jumpai hard boulders dengan sifat
material yang relative keras yang menyebabkan kesulitan saat penambangan
(Ahmad, 2009).
Pada saat di lapangan terkadang boulder sulit di bedakan dengan Bedrock.
Beberapa hasil interpretasi bor sering di jumpai tidak atau belum menyentuh batuan
dasarnya, sehingga perlu di adakan konfirmasi ulang di titik bor tersebut dengan
cara pengeboran ulang di titik yang sama (collocated holes). Hal ini di akibatkan
karena pengeboran di hentikan, pada saat di temukan lapisan keras yang
menyerupai material dari batuan dasar Bedrock. Perbedaan kedalaman ini tentu
berpengaruh terhadap penentuan volume cadangan mineral itu sendiri. Oleh karena
itu di butuhkan metode untuk mengkonfirmasi daerah keberadaan batas lapisan
dengan tepat, apakah terdapat pada bor lama atau bor baru. sehingga perlu
dilakuakan studi pendekatan tentang metode Geofisika dalam hal ini ERT terhadap
data bor lama maupun bor baru.
I.2. Ruang Lingkup: