perbandingan strategi pembelajaran team quiz dan...
TRANSCRIPT
-
“PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ DAN
STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENT HAVE (QSH)
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI VIRUS
KELAS X MATEMATIKA DAN ILMU ALAM SMA NEGERI 8
KABUPATEN JENEPONTO”
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar
Oleh :
RAHMAT HAYYU
NIM. 20500113002
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2018
-
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rahmat Hayyu
NIM : 20500113002
Tempat/Tgl.Lahir : Ujung Pandang 26 Juli 1995
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Alamat : Perumahan Graha Hj. Bate, Swadaya blok A1
Judul : “Perbandingan Strategi Pembelajaran Team Quiz dan Strategi
Pembelajaran Questions Student Have (QSH) Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X Matematika
dan Ilmu Alam SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto”.
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini
benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi
dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Samata-Gowa, Maret 2017
-
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulisan skripsi saudara Rahmat Hayyu, NIM: 20500113002,
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang
bersangkutan dengan judul “Perbandingan Strategi Pembelajaran Team Quiz dan
Strategi Pembelajaran Questions Student Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X MIA SMA Negeri 8 Kabupaten
Jeneponto”, memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah
dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.
Samata-Gowa, November 2017
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si.
NIP. 19620107 199403 1 002
Muchlisah, S.Psi., M.A.
NIP: 19851119 201101 2 007
-
iv
-
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbil’alamin segala puji hanya milik Allah swt atas rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perbandingan Strategi Pembelajaran
Team Quiz dan Strategi Pembelajaran Questions Student Have (QSH) Terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X MIA SMA Negeri 8
Kabupaten Jeneponto” Salam dan shalawat senantiasa penulis haturkan kepada
Rasulullah Muhammad Sallallahu’ Alaihi Wasallam sebagai satu-satunya uswatun
hasanah dalam menjalankan aktivitas keseharian kita.
Melalui tulisan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda H. Muhammad Alwi,
S.pd dan ibunda Hj. Marawiyah, S.Pd, serta segenap keluarga besar kedua belah
pihak yang telah mengasuh, membimbing dan membiayai penulis selama dalam
pendidikan, sampai selesainya skripsi ini, kepada beliau penulis senantiasa
memanjatkan doa semoga Allah swt mengasihi, dan mengampuni dosanya. Aamiin.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak
skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena
itu, penulis patut menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makasar
beserta wakil Rektor I, II, III, dan IV.
2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar beserta wakil dekan I, II, dan III.
-
vi
3. Jamilah, S.Si., M.Si. dan H. Muh. Rapi, S. Ag., M.Si. selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar.
4. Dr. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si. dan Muchlisah, S.Psi., M.A.. selaku
pembimbing I dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan
koreksi dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahap
penyelesaian.
5. Para dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang
secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.
6. H Ali Said, S.Pd., M.M, selaku Kepala sekolah SMA Negeri 8 Kabupaten
Jeneponto dan guru mata pelajaran biologi Arni Mangantarang, S.Pd., serta
seluruh staf serta siswa kelas X MIA keseluruhan atas segala pengertian dan
kerja samanya selama penulis melaksanakan penelitian.
7. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2013 (EVOLUSI) terutama buat
Pendidikan Biologi 1.2 (Evolusi). Dan yang paling special untuk Nunuk Puji
Astuti, S. Pd. Terima kasih telah menjadi partner yang hebat dan sahabat
seperjuangan yang menemani penulis dalam suka maupun duka selama 5
tahun, Serta senior yang selalu memberikan arahan dan bantuannya.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penulisan
skripsi ini.
-
vii
-
xiii
ABSTRAK
Nama : Rahmat Hayyu
Nim : 20500113002
Jurusan : Pendidikan Biologi
Judul : “Perbandingan Strategi Team Quiz dan Strategi Questions Student
Have Terhadap Hasil Belajar Biologi siswa Pada Materi Virus Kelas
X Matematika dan Ilmu Alam SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto
Kata Kunci : StrategiTeam Quiz, Strategi Questions Student Have (QSH), Hasil
Belajar.
Penelitian ini memiliki rumusan masalah (1) Bagaimana hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan Strategi Team Quiz pada siswa kelas X SMAN 8
Kabupaten Jeneponto? (2) Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi
Questions Student Have pada siswa kelas X SMAN 8 Kabupaten Jeneponto? (3)
Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Strategi Team Quiz
dan Strategi Questions Student Have pada siswa kelas X SMAN 8 Kabupaten
Jeneponto?
Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan Strategi Team Quiz.. (2 Mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan Questions Student Have. (3 Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil
belajar antara siswa yang diajar menggunakan Strategi Team Quiz dan Strategi
Questions Student Have. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen)
menggunakan desain pretest-postest nonequivalent control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto pada tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri atas 3 kelas yang berjumlah 96 siswa, dengan jumlah sampel 20 orang pada kelas X MIA1 dan 20 orang pada kelas X MIA2.
Hasil penelitian yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut melalui analisis statistik deskriptif, rata-rata hasil belajar biologi menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz sebesar = 77,55 sedangkan rata-rata hasil belajar biologi menggunakan strategil pembelajaran Questions Student Have (QSH) sebesar = 74,12. Hasil analisis homogenitas data menunjukkan bahwa nilai Fhitung= 1,10 < Ftabel = 3,25 menyatakan data sampel homogen. Untuk uji Hipotesis dilakukan Uji t menunjukkan yang diperoleh thitung 3,33 >ttabel 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan perbedaan dari penerapan strategi pembelajaran Team Quiz dan strategi pembelajaran Questions Student Have (QSH) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X MIA SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto.
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang mampu
bersaing di era globalisasi. Upaya tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia
berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat berfungsi sebagai alat untuk
membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
Pendidikan mampu mendukung pembangunan masa depan adalah pendidikan yang
mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu
menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.1
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
2
Islam juga mengutamakan pendidikan, sebagaimana firman Allah dalam
Surah Al-Mujaadilah/58:11 :
1Kuswaya Wthardit, perspektif Global (Jakarta: Universitas Terbuka Press, 2007), h. 4.
2Republik Indonesia, Undang-Undang RI NO. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 3.
-
2
Terjemahannya:
“Hai orang-orang yng beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
3
Ayat diatas menjelaskan tentang, mengapa orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan akan diangkat derajatnya? Sudah tentu, orang yang beriman dan
memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi kepercayaan
untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan
ini.Artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi di banding orang
yang tidak berilmu, maka dengan itu penulis mengangkat sebuah judul tentang
pembelajaran aktif agar dapat dikembangkan dan memberikan hal yang positif agar
berguna dikemudian hari. Akan tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi
tidak berilmu, dia akan lemah. Oleh karena itu, keimanan seseorang yang tidak
didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang
berilmu, tetapi tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi
tidak untuk kebaikan sesama.
Ketika ingin memperbaiki pendidikan harus diketahui bagaimana manusia
belajar dan bagaimana cara pembelajarannya. Pengetahuan seseorang merupakan
konstruksi (bentukan) dari dirinya. Pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu
kenyataan yang sedang dipelajari melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang
terhadap objek, pengalaman maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu
yang sudah ada dan tersedia, sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan
3Al-Qur’an dan Terjemahannya (jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2015)
-
3
adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap
saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru. Bila
pendidik bermaksud menstranfer konsep, ide dan pengetahuan tentang sesuatu kepada
siswa, pentransferan itu akan diinterpretasikan dan dikonstruksi oleh mahasiswa
melalui pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri.
Proses belajar mengajar memerlukan strategi pembelajaran, sedangkan
strategi pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kondisi lingkungan proses
belajar mengajar. Strategi pembelajaran itu sendiri terdiri dari beberapa macam,
antara lain strategi pembelajaran Ekspositori, Strategi Inquiry, Strategi inquiry sosial,
contextual Teaching Learning, Strategi pembelajaran berbasis masalah, Strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir, Staregi pembelajarn
kooperatif/kelompok dan Strategi pembelajaran afektif.
Setiap Strategi pembelajaran mempunyai kelebihan masing-masing, namun
pembelajaran aktif memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh strategi pembelajaran
yang lain, yaitu dimana model strategi pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran
yang terjadi ketika siswa bersemangat, siap secara mental dan bisa memahami
pengalaman yang dialami4
Sering kali dalam proses pembelajaran konvensional ada kecenderungan siswa
tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya mereka belum mengerti materi
yang diajarkan. Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa
adalah melibatkan mereka dalam diskusi. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif
walaupun guru sudah mendorong siswa untuk berpartisipasi. Sebagian siswa terpaku
menjadi penonton, sementara arena diskusi hanya dikuasai segelintir siswa. Suasana
4Hollingswort, P. dan Lewis G. Pembelajaran aktif: Meningkatkan keasyikan Kegiatan di
kelas. Jakarta: Indeks, h. 22.
-
4
kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Pengajar perlu menciptakan suasana
belajar dimana siswa bekerja secara gotong royong.
Observasi awal pada hari Senin 25 September 2017 pukul 08.00 WITA, di
SMAN 8 Kabupaten. Jeneponto, Kegiatan pembelajaran di dalam kelas saat ini masih
cenderung menempatkan guru sebagai pusat dalam proses belajar dikarenakan
kurangnya kesempatan siswa untuk menyampaikan keinginannya dan malu bertanya
sehingga siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar dan guru di posisikan
orang yang “serba bisa” dalam proses mentransfer ilmu dengan metode konvensional
seperti metode ceramah. Sementara itu, siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-
hal yang dianggap penting. Sehingga proses pembelajaran cenderung kaku, monoton,
tidak komunikatif, bahkan membosankan yang akibatnya kemampuan nalar dan
berpikir siswa tidak berkembang dan menurunkan motivasi belajar siswa dan
berdampak kepada hasil belajar tidak seperti yang diharapkan. Hasil wawancara
dengan salah satu Guru disekolah tersebut mengatakan bahwa, Siswa juga kurang
aktif untuk bertanya, materi yang tidak dipahaminya dan juga tidak percaya diri
mengeluarkan pendapatnya tak jarang siswa lebih senang mendengar bel keluar kelas
(pulang) daripada bel masuk kelas karena bosan di dalam kelas. Kenyataan tersebut
disebabkan karena lemahnya sumber daya dan kreatifitas guru dalam
mengembangkan pendekatan dan metode yang variatif.
Diperlukan pengembangan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang dapat
menumbuhkan semangat belajar dan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi
yang dipelajari. Usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran antara lain memilih
strategi yang tepat, sesuai materinya dan menunjang terciptanya kegiatan belajar
-
5
mengajar yang kondusif dengan menggunakan pembelajaran aktif. Salah satu strategi
model pembelajaran aktif yang digunakan adalah Team Quiz.
Team Quiz merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang
dikembangkan oleh Mel Silberman. “Dimana siswa dibagi ke dalam tiga tim. Setiap
siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban dan tim yang
lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya. Menerapkan strategi Team
Quiz maka guru dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif dalam mengajukan
pertanyaan dan menyampaikan gagasan sehingga hasil belajar siswa akan meningkat,
serta dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari”5
Strategi lain menurut Hartono yang juga bisa digunakan ialah Strategi
Questions Students Have (QSH). “strategi QSH dalam pembelajaran intinya
mengumpulkan pertanyaan siswa secara tertulis. Pertanyaan yang dikumpulkan
tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Strategi ini dapat membantu siswa
yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, pendapat atau keinginan melalui
percakapan, Strategi ini cocok diterapkan dengan metode diskusi. Diskusi dalam hal
ini yaitu membahas bersama pertanyaan yang telah dikumpulkan untuk menemukan
jawaban yang tepat”.6 Disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pertanyaan
dapat berpotensi meningkatkan aktivitas dan partisipasi siswa, membangkitkan minat,
5Silberman, M. L. Active Learning Dengan Strategi Pembelajaran aktif. Terjemahan: Sarjuli,
et al. Cetakan ke 6. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
6Nur Liya Khasanah, dkk. Efektivitas Strategi Questions Student Have dan Media Power
Point pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Unnes Journal of Biology Educations 2,
no.1 (Mei 2013), h. 67. (Diakses tanggal 1 Maret 2017)
-
6
hasil belajar dan rasa ingin tahu siswa dan mengembangkan pola serta cara berfikir
aktif siswa.7
Berdasarkan uraian masalah yang ada, maka guru perlunya menggunakan
Strategi pembelajaran, dalam proses mengajar agar pembelajaran berjalan dengan
baik dan mudah untuk dipahami atau dimengerti oleh siswa. Proses mengajarnya lah
kita dapat melihat apakah Strategi pembelajaran yang digunakan dapat
mempengaruhi proses dalam mengajar dan apakah Strategi pembelajaran yang
digunakan dapat berpengaruh dengan hasil belajar siswa. Sekian banyaknya strategi
pembelajaran yang ada, peneliti menggunakan model pembelajaran Team Quiz dan
Questions Student Have (QSH) untuk diteliti bagaimana pengaruh Strategi ini
terhadap hasil belajar siswa. Atas dasar permasalahan di atas maka penulis menyusun
penelitian yang berjudul “Perbandingan Strategi Pembelajaran Team Quiz dan
Strategi Pembelajaran Questions Students Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X Matematika dan Ilmu Alam SMAN 8
Kabupaten Jeneponto”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Strategi Team Quiz
pada siswa kelas X SMAN 8 Kabupaten Jeneponto?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi Questions Student
Have pada siswa kelas X SMAN 8 Kabupaten Jenepnto?
7Sucianti L. Kualitas Pembelajaran pokok Bahasan Sistem Reproduksi Siswa Kelas XI SMA
1 Ungaran Melalui Strategi Questions Student Have (Skripsi) Semarang: UNNES.
-
7
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Strategi Team
Quiz dan Strategi Questions Student Have pada siswa kelas X SMAN 8
Kabupaten Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Strategi Team Quiz.
2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Questions Student Have.
3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar
menggunakan Strategi Team Quiz dan Strategi Questions Student Have.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap jawaban atas sub masalah
yang membutuhkannya. Tujuannya adalah untuk memberikan arah yang jelas bagi
penelitian yang berupaya melakukan verifikasi terhadap kesalah suatu teori.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan jawaban
sementara yang merupakan hipotesis yaitu “ Ada perbedaan hasil belajar Biologi
antara siswa yang diajar menggunakan Strategi pembelajaran Team Quiz dengan
siswa yang diajar menggunakan Strategi Questions Students Have (QSH).
E. Defenisi Operasional Variabel
Cara menghindari interpretasi yang keliru terhadap judul penelitian ini, maka
peneliti perlu memberikan pemahaman yang jelas dengan memaparkan definisi
operasional setiap variabel.
1. Strategi Team Quiz (Variabel X1)
-
8
Strategi Team Quiz adalah merupakan salah satu tipe dalam proses
pembelajaran active learning yang berfungsi untuk menghidupkan suasana
belajar, dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik
terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
menakutkan. Proses belajar mengajar dengan strategi team quiz mengajak
siswa bekerja sama dengan teamnya dalam melakukan diskusi bertanya,
menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan pendapat, serta
menyampaikan informasi. Kegiatan tersebut akan melatih keterampilan siswa
dan juga memperdalam pemahaman konsep siswa. Prosedur pelaksanaanya
yaitu: 1) Pilihlah topik yang dapat disampikan dalam tiga segmen. 2) Bagi
peserta didik dalam tiga kelompok, A,B dan C. 3) Sampaikan kepada peserta
didik format pembelajaran ang anda sampikan kemudian mulai presentase.
Batasi presentase maksimal 10 menit. 4) Setelah presentase minta kelompok
A untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang
baru saja disampaikan, sementara kelompok B dan C menggunakan waktu ini
untuk melihat lagi catatan mereka. 5) Minta kelompok A untuk memberi
pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab
pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C. 6) Kelompok A
memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak dapat
menjawab pertanyaan, dilempar kepada kelompok B. 7) jika tanya jawab imi
selesai, dapat diulang untuk materi selanjutnya dan kelompok B menjadi
kelompok yang menyiapkan pertanyaan. 8) Kelompok B memberi pertanyaan
kepada kelompok C. Jika kelompok C tidak dapat menjawab pertanyaan maka
dilempar kepada kelompom A. 9) jika waktu masih tersedia bisa dilanjutkan
-
9
dengan kelompom C memberikan pertanyaan kepada kelompok A dan B. 10)
Pada akhir pembelajaran dengan menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dan menjelaskan kembali sekiranya ada peserta didik yang keliru.
2. Strategi Quesions Student Have (Variabel X2)
Strategi Questions Students Have (QSH) adalah Strategi untuk
mempelajari keinginan dan harapan siswa guna memaksimalkan potensi yang
dimilikinya, keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab
pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu menggunakan tanya jawab.
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,
pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu. Sedangkan menjawab pertanyaan menunjukan kemampuan seorang
dalam berfikir. Dalam proses belajar mengajar peran bertanya sangatlah
penting, sebab melalui pertanyaan guru dapat mengetahui yang diharapkan
dan dibutuhkan siswa, sehingga guru dapat membimbing dan mengarahkan
siswa menemukan setiap materi yang dipelajari. Baik pertanyaan yang
diajukan oleh guru maupun pertanyaan yang berasal dari siswa sendiri.
Prosedur pelaksanannya yaitu: 1) Berikan potongan kertas kepada setiap
siswa. 2) minta setiap siswa untuk menuliskan pertanyaan sesuai fokus materi
yang akan dikaji. 3) setelah selesai membuat pertanyaan minta siswa untuk
memberikan pertanyaan kepada teman disamping kirinya. Sesuaikan dengan
posisi duduk siswa sebab jika posisi duduk melingkar pertanyaan akan
mengikuti arah jarum jam. Asalkan semua siswa mendapat pertanyaan dari
-
10
temannya. 4) Sesudah mendapat kertas pertanyaan dari teman disampinynya,
minta mereka membaca pertanyaan tersebut. jika ia juga ingin mendapat
jawaban dari pertanyaan yang ia baca suruh memberikan tanda centang. Jika
tidak suruh langsung memberikan pada teman disampingnya. 5) Setelah kertas
pertanyaan kembali kepada pemiliknya, minta siswa mengumpulkan kertas
yang diberi tanda centang paling banyak secara berurutan akan dibahas oleh
guru yang bersangkutan.
3. Hasil Belajar Biologi Siswa (Variabel Y)
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang
diperoleh siswa pada aspek kognitif dari pemberian tes hasil belajar setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa kalangan, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan rujukan untuk pengembangan ilmu dan teori-teori
pembelajaran, serta bahan informasi bagi pengembangan peneliti selanjutnya.
b. Diharapkan mampu memberikan informasi tentang Strategi pembelajaran
Team Quiz dan Questions Student Have (QSH) dalam pembelajaran di SMA
Negeri 8 Kabupaten Jeneponto.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Murid
Mampu menarik minat/perhatian siswa dalam pembelajaran agar
menumbuhkan rasa keingintahuan sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
b. Bagi Guru
-
11
Guru dapat melakukan pembenahan dari segi penggunaan model
pembelajarannya khususnya dalam pelaksanaan proses demi optimalisasi
pembelajaran Biologi.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap sekolah
khususnya dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran Biologi.
-
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Strategi Team Quiz
a. Pengertian Team Quiz
Team Quiz merupakan salah satu strategi pembelajaran bagi siswa yang
membangkitkan semangat dan pola pikir kritis. dapat meningkatkan kemampuan
tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang
menyenangkan dan tidak menakutkan. Proses belajar mengajar dengan strategi team
quiz mengajak siswa bekerja sama dengan teamnya dalam melakukan diskusi
bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan pendapat, serta
menyampaikan informasi. Kegiatan tersebut akan melatih keterampilan siswa dan
juga memperdalam pemahaman konsep siswa secara defenisi strategi Team Quiz
yaitu suatu strategi yang bermaksud melempar jawaban dari kelompok satu ke
kelompok lain10
Strategi Team Quiz merupakan strategi pembelajaran aktif yang
dikembangkan oleh Silberman, yang mana dalam strategi Team Quiz ini siswa dibagi
menjadi tiga tim. “Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis
jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya untuk memeriksa catatan.
Sedangkan strategi Team Quiz yang dikemukakan oleh Dalvi “Merupakan salah satu
metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
belajar” strategi Team Quiz ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara
10Hisyam Zaini,dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani 2008)
h. 115.
-
13
klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota kelompok
bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling
memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut.
Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis”.
Adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar
kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi
agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.Salah satu upaya untuk
membangkitkan siswa belajar aktif pada mata pelajaran biologi yaitu dengan
penggunaan strategi Team Quiz.
Strategi team Quiz dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa
untuk bertanya ataupun menjawab. Dapat menimbulkan rasa tanggung jawab siswa
atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam
atau tidak membuat mereka takut.
b. Prinsip Penggunaan Strategi Team Quiz
Adapun prinsip-prinsip penggunaan yang terdapat dalam strategi ini, sebagai
berikut :
1) Menumbuhkan semangat motivasi untuk berkompetisi antar kelompok
2) Membuat siswa aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran baik secara
emosional maupun sosial
3) Melatih keterampilan daya ingat atau berpikir kritis siswa
4) Memberikan stimulus siswa belajar aktif
5) Membuat proses pembelajaran lebih menarik
-
14
c. Kelebihan Dan Kelemahan Strategi Team Quiz
1) Kelebihan
a) Dapat meningkatkan keseriusan
b) Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar
c) Mengajak siswa untuk terlibat penuh
d) Meningkatkan proses belajar
e) Membangun kreatifitas diri
f) Meraih makna belajar melalui pengalaman
g) Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar
h) Menambah semangat dan minat belajar siswa
2) Kelemahan
a) Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat
keributan terjadi
b) Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni
yang bisa menjawab soal Quiz. Karena permainan yang dituntut cepat dan
memberikan kesempatan diskusi yang singkat.
c) Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh seluruh
tim dalam satu pertemuan.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, diperlukan modifikasi dalam
pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dimana untuk penyajian kuis
dilakukan per tim dalam tiap pertemuan, pembuatan soal dilakukan di rumah
sehingga memungkinkan siswa berdiskusi di luar kelas. Agar tidak didominasi oleh
siswa pintar, maka setiap siswa diwajibkan mencari jawaban kuis dan guru mencatat
-
15
nama setiap siswa yang menjawab dengan alasan penambahan nilai sehingga seluruh
siswa dapat termotivasi untuk ikut menjawab.
d. Penerapan Strategi Team Quiz dalam Pembelajaran
Suprijono mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe
Team Quiz sebagai berikut:
1) Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian.
2) Bagilah siswa menjadi tiga kelompok yaitu A, B dan C.
3) Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai
penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit.
4) Setelah penyampaian, minta kelompok A menyiapkan
pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan
mereka.
5) Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok
B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan lempar pertanyaan
tersebut kepada kelompok C.
6) Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok
C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B.
7) Jika Tanya jawab selesai, lanjutkan pertanyaan ke dua dan tunjuk
kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses
untuk kelompok A.
8) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaanya, lanjutkan penyampaian
pelajaran ke tiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya.
-
16
9) Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya
ada pemahaman siswa yang keliru.11
2. Strategi Questions Student Have (QSH)
a. Pengertian Questions Student Have (QSH)
Tehnik ini merupakan tehnik yang tidak menakutkan yang dapat dipakai utnuk
mengatahui kebutuhan dan harapan peserta didik.Tehnik ini menggunakan elisitasi
dalam memperoleh partisipasi peserta didik secara tertulis. keterampilan bertanya
adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya
selalu menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan
yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari orang lain. Hampir seluruh proses
evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu.
Sedangkan menjawab pertanyaan menunjukan kemampuan seorang dalam berfikir.
“Dalam proses belajar mengajar peran bertanya sangatlah penting, sebab melalui
pertanyaan guru dapat mengetahui yang diharapkan dan dibutuhkan siswa, sehingga
guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa menemukan setiap materi yang
dipelajari. Baik pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun pertanyaan yang berasal
dari siswa sendiri” adapun prosedur dari strategi Question Student Have seperti yang
diungkapkan oleh Hisyam adalah sebagai berikut :
1) Bagikan potongan- potongan kertas ( ukuran kartu pos ) kepada peserta didik.
2) Minta setiap peserta didik untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
berkaitan dengan materi pelajaran. Atau yang berhubungan dengan kelas.(
tidak perlu menuliskan nama).
11
Miratriani. “metode-team-quiz-dan-talking stick” http://miratriani.blogspot.com/2012/07/
html. (16 Agustus 2012).
-
17
3) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing- masing diminta untuk
memberikan kepada teman disamping kirinya. Susah benar jika posisi duduk
peserta didik adalah lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas
searah jarum jam. Jika posisi duduk berderet, sesuaikan dengan posisi mereka
asalkan semua peserta didik dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan
dari teman- temannya.
4) Pada saat menerima kertas dari teman disampingnya, mereka diminta untuk
membaca pertanyaan yang ada. Jika peryanyaan itu juga ingin diketahui
jawabannya, maka dia harus member tanda centang ( jika tidak berikan
lansung kepada teman disamping kanannya).
5) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, peserta didik
diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat
ini carilah pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak.
6) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan: a) jawaban
lansung secara singkat, b) menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat
atau waktu membahasa topik tersebut, c) menjelaskan bahwa pelajaran ini
tidak akan sampai membahas pertanyaan peserta didik tersebut. Jawaban
secara pribadi dapat diberikan di luar kelas.
7) Jika waktu cukup, minta kepada beberapa orang peserta didik untuk
membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda
centang yang banyak kemudian beri jawaban.
-
18
8) Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan- pertanyaan
yang akan Anda jawab pada pertemuan berikutnya.12
Question student have Ini merupakan cara mudah untuk mempelajari
keinginan dan harapan siswa. Cara ini menggunkan sebuah tekhnik untuk
mendapatkan partisipasi melalui tulisan daripada percakapan. Adapun prosedur
pembelajaran menggunakan tipe ini adalah:
1) Bagikan kartu kosong kepada setiap siswa
2) Minatalah setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki
tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dipelajari(jangan
mencantumkan nama peserta didik). Contoh, seorang peserta mungkin
bertanya:”bagaimana perbedaan alajabar II dengan alajabar I?” atau “akankah
ada karangan/tugas akhir untuk pelajaran ini?
3) Putarlah kartu tersebut serah jarum jam.ketika setiap kartu diedarkan kepada
peserta berikutnya, dia(pria/wanita) harus membacanya dan memberikan
tanda cek pada kartu itu apabila kartu itu berisi pertanyaan mengenai
pembaca.
4) Saat kartu kembali kepada penulisnya, setiap peserta akan telah memeriksa
seluruh pertanyaan kelompok tersebut. poin ini mengidentifikasi pertanyaan
yang memperoleh suara terbanyak.jawab masing-masing pertanyaan tersebut
dengan: jawaban langsung atau berikan jawaban berarti, manunda pertanyaan
samapai waktu yang tepat,pertanyaan tersebut tidak menunjukkan suatu
pertanyaan
12Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h.
17.
-
19
5) Panggil beberapa peserta berbagi pertanyaan secara sukarela,sekalipun
mereka tidak memperoleh suara terbanyak.
6) Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan yang
mana anda mungkin menjawabnya dipertemuan berikutnya.
Menurut Silberman Pelaksanaan strategi Question Student Have juga dapat
divariasikan sebagai berikut:
a) Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kartu
ke seluruh kelompok, bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan lakukan
instruksi yang sama. Atau, kumpulkan saja kartu-kartu tersebut tanpa
mengharuskan mereka mengedarkannya ke seluruh kelas dan merespon pada
satu sampel pertanyaan.
b) Sebagai alternatif pengajuan pertanyaan pada kartu indeks, perintahkan siswa
untuk menuliskan harapan atau keprihatinan mereka tentang mata pelajaran
ini, topik yang mereka harapkan untuk dibahas, atau aturan dasar untuk
partisipasi kelas yang harus mereka patuhi.13
Jadi, saya dapat menarik sebuah
kesimpulan bahwa sebaiknya kelas tidak terlalu besar sehingga tidak banyak
membutuhkan waktu.
b. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Questions Students Have
Strategi ini mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa
2) Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyatukan pikiran dengan
tepat dan jelas
3) Mau menerima dan menghargai pendapat orang lain
13
Mel silberman, active learning (Yogyakarta : pustaka insane madani,2007), h.73.
-
20
4) Memupuk perkembangan berfikir anak
5) Cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka
butuhkan dan apa yang mereka harapkan, karena metode ini mengundang
partisipasi melalui penulisan bukan pembicaraan.
Sedangkan kelemahan strategi Questions Students Have adalah sebagai berikut:
1) Pemecahan problem yang di sampaikan oleh siswa belum tentu relevan
dengan materi yang diajarkan
2) Karena keterbatasan waktu, maka kesempatan untuk bertanya kurang
terpenuhi
3) Tidak semua pertanyaan dapat terjawab pada saat itu juga karena masing-
masing pertanyaan akan mendapatkan jawaban yang berbeda, misalnya:
4) Memberikan jawaban yang langsung dam singkat
5) Menunda pertanyaan hingga waktu yang tepat.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar menurut Slameto ialah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal ini
sejalan dengan yang diungkapkan Gagne dalam Ratna Wilis Dahar bahwa belajar
dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman”.14
14 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta; PT Rineka Cipta,
2003), h. 4.
-
21
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah ”kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar
dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku
seseorang15
Pengertian belajar yang lebih mengarah pada proses menciptakan nilai tambah
kognitif, afektif, dan psikomotor bagi siswa. Nilai tambah itu tercermin dari
perubahan perilaku siswa menuju kedewasaan. Masing-masing substansi pelajaran
menghasilkan perilaku yang berbeda, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
Psikolog pendidikan telah mempelajari kognisi, pengajaran, pembelajaran, motivasi,
perbedaan individu, dan pengukuran kemampuan siswa”.16
Hasil belajar adalah kemampuan –kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Menurut Dimyati dan Mudjiono yang mengatakan
bahwa “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar.” Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak
proses belajar.17
b. Karakteristik Hasil Belajar
Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik yaitu kriteria yang paling
sering dijadikan dalam penilaian proses pembelajaran. Asumsi yang digunakan
15
Sudjana, Nana. Proses dan Hasil Belajar. (Jakarta; Bumi Aksara), h.4. 16
Nurhayati. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan
Mata pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa Vol. 4 no. 10” (2014), http://jurnal.untad.ac.id
/jurnal /index.php/JKTO/article/view/3628 (Diakses 30 Juli 2018).
17Damayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Cet. II ; Jakarta : Rineka Cipta, 2002),
h. 3-4.
-
22
adalah bahwa sebuah proses belajar yang baik akan menghasilkan hasil belajar yang
baik.
Kriteria ini dapat dilihat melalui:
a. Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku peserta didik setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya
b. Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan intruksional oleh peserta didik
c. Jumlah peserta didik yang dapat mencapai tujuan intruksional atau mencapai
tingkat ketuntasan yang ditetapkan
d. Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari bahan berikutnya.18
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berdasarkan Munadi dalam Dedi, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar meliputi sebagai berikut:
a. Faktor internal
1) Faktor fisiologis, secara umum seperti kesehatan dalam keadaan prima, tidak
dalam keadaan keadaan capek atau lelah. Hal tersebut dapat mempengaruhi
peserta didik dalam menerima pelajaran,
2) Faktor psikologis, setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya
memiliki kondisi yang psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Salah satu factor yang mempengaruhi yaitu
kognitif dan daya nalar peserta didik.
18
St. Syamsudduha, Penilaian Berbasis Kelas, h. 43-44.
-
23
b. Faktor eksternal
1) Faktor lingkungan, faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial.
2) Faktor instrumental, Faktor instrumental meliputi faktor keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai hasil belajar yang diharapkan.19
Berdasarkan uraian-uraian yang ada, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa hasil belajar dapat mendapatkan hasil yang baik ketika menggunakan objek
penilaian yang sesuai.
19
Dedi26,”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar”, Blog Dedi 26. http://dedi26
blogspot.com/2013/01/factor-faktor-yang-mempenggaruhi-hasil.html. (16 Februari 2016).
-
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis, Lokasi, dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan desain quasi eksperimen (eksperimen semu). Penelitian deskriptif
maksudnya adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
mernginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.25
Sedangkan pendekatan
kuantitatif maksudnya adalah hasil penelitian yang diperoleh akan menggambarkan
variabel penelitian dalam bentuk angka-angka atau statistik dengan menggunakan
rumus atau persamaa-persamaan.26
Bertujuan untuk mengetahui perbandingan strategi Team Quiz dan Questions
Student Have (QSH) terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas X
Matematika dan Ilmu Alam SMAN 8 Kabupaten Jeneponto.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMAN 8 Kecamatan Turatea Kabupaten
Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Peneliti memilih sekolah ini dengan
pertimbangan cukup mudah dijangkau oleh peneliti.
25Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.(jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 6.
26Sugiyono, Metode Penelitian, Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Cet. 20; Bandung: Alfabeta, 2014), h. 13.
-
25
3. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Nonequivalent
control group desaign”. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang diberi
perlakuan yang berbeda dalam materi yang sama. Dalam penelitian ini terdapat dua
kelompok eksperimen yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang
diajar dengan menggunakan strategi Team Quiz dan kelompok kedua adalah
kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan strategi Questions Student
Have (QSH).
Tabel 3.1. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= Pretest kelas eksperimen I = Pretest kelas eksperimen II =Eksperimen I (Team Quiz) =Eksperimen II (Questions Student Have) = Postest kelas eksperimen I = Postest kelas eksperimen II
Subjek Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen 1
Eksperimen 2
-
26
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Husein Umar berpendapat bahwa populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu
dan mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih menjadi anggota sampel.27
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang meliputi oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.28
Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
yaitu keseluruhan individu yang memiliki karakteristik tertentu dan kemudian dapat
dijadikan sebagai obyek penelitian.
Berikut rincian jumlah populasi dalam penelitian:
Tabel 3.2: Jumlah populasi
No Kelas Jumlah
1 X Matematika
dan Ilmu Alam 1 32
2 X Matematika
dan Ilmu Alam 2 32
3 X Matematika
dan Ilmu Alam 3 32
Total 96
27
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Cet. IV; Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2001), h. 204.
28Sugiyono, Metode Penelitian, Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. h.
204.
-
27
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.29
Sampel dapat juga didefenisikan sejumlah anggota yang diambil
dari suatu populasi. Besarnya sampel ditentukan oleh banyaknya data atau observasi
dalam sampel itu. Sehingga sampel yang dipilih harus mewakili populasi.30
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
multi stage random sampling (sampling acak banyak tahap) karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dan banyak tahap secara
bersama-sama dengan seefesien dan seefektif mungkin.31
Berdasarkan uraian diatas, maka sampel pada penelitian ini adalah kelas X
Matematika dan Ilmu Alam 1 sebagai kelas eksperimen I dengan jumlah 20 siswa
dari 32 siswa dan kelas X Matematika dan Ilmu Alam 2 sebagai kelas eksperimen II
dengan jumlah 20 siswa dari 32 siswa yang diambil dari kelas yang telah diacak
(multi stage random sampling) terlebih dahulu dengan memberikan hak yang sama
kepada setiap anggota populasi untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi
sampel.
B. Teknik Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan
memberikan tes awal (pre-test) sebelum strategi Team Quiz dan strategi Questions
Student Have (QSH) dilaksanakan. Kemudian memberikan perlakuan kepada subjek
29
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 118.
30Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 29.
31 Cochran. William G, sampling technique. Jhon wiley and son corporation: (United States: 1977), h.79.
-
28
berupa strategi Team Quiz dan strategi Questions Student Have selanjutnya
memberikan tes akhir (post-test).
Pengumpulan data hasil penelitian ini dilakukan melalui tes hasil belajar yang
berupa lembar pertanyaan pilihan ganda.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk memperoleh atau
mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau menggapai
tujuan penelitian.32
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eko Putro Widoyoko
bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran.33
Adapun instrumen yang di gunakan adalah tes hasil belajar. Tes merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
D. Teknik Analisis Data
1. Teknik Statistik Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan data hasil
penelitian lapangan dengan menggunakan metode pengolahan data menurut sifat
kuantitatif sebuah data.
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan bantuan statistik
deskriptif, dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
32
Muh. Khalifah Mustami, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 100.
33Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Cet. III; Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014), h. 5.
-
29
(a) Menentukan rentang nilai, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
Keterangan:
R = Rentang nilai
Xt = Data terbesar
Xr = Data terkecil
(b) Menentukan banyak kelas interval
( )
Keterangan:
K = Kelas interval
n = Jumlah siswa
(c) Menghitung panjang kelas interval
Keterangan:
P = Panjang kalas interval
R = Rentang nilai
K = Kelas interval
(d) Menghitung Rata-rata (Mean)
̅ ∑
∑
Keterangan:
x Rata-rata
if Frekuensi
ix Titik tengah.34
34
Muhammad Arif Tiro, Dasar-Dasar Statistik (Makassar: Makassar State University of
Makassar, 2007), h. 133.
-
30
(e) Standar Deviasi
√∑ ( ̅)
( )
Keterangan:
SD = Standar deviasi
f1 =Frekuensi
Σ (x1 – x) =Jarak antara tiap-tiap nilai
n – I =Banyaknya jumlah sampel.35
(f) Menghitung Varians (S2)
S2
∑( ̅)
Keterangan:
S2 = varians sampel kelas
Xi = kelas interval
n = banyak data
(g) Kategorisasi
Analisis kualitatif ini digunakan peneliti untuk menjawab rumusan masalah.
Adapun untuk keperluan analisis kualitatif akan digunakan skala lima berdasarkan
teknik kategorisasi standar yang diterapkan oleh departemen pendidikan dan
kebudayaan yaitu:
Data tes dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan persentase (%)
melalui rumus:
P = %100xN
f
35
Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional; Prinsip Teknik Prosedur , h. 170.
-
31
Keterangan
P = Angka persentase
f Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.36
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang
dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang
bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.37
Statistik inferensial adalah stat istik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya akan digeralisasikan (diiferensikan) untuk populasi di mana
sampel diambil.38
Statistik Inferensial dalam hal ini digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian yang diajukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara
Strategi Team Quiz dan Questions Student Have (QSH) terhadap hasil belajar biologi
siswa pada materi virus Kelas X Matematika dan Ilmu Alam SMAN 8 Kabuapaten
Jeneponto. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan apakah data-data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui data
yang akan diperoleh dapat diuji dengan statistic parametric atau statistic
nonparametric. Pengujian normalitas dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS
versi 16,0. Hipotesis untik uji normalitas adalah sebagai berikut:
36
Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), h.
40.
37Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 4.
38Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung : Alfabeta, 2008), h. 23.
-
32
Hipotesis nihil (Ho) = populasi berdistribusi normal, jika sig.hitung > sig.tabel
Hipotesis Alternatif (H1) = populasi tak berdistribusi normal, jika sig.hitung <
sig.tabel.
b. Uji Homogenitas
Penelitian ini uji homogenitas dilakukan sebagai syarat dilakukannya uji t
(hipotesis). Uji homogenitas dilakukan dengan membandingkan antara kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Untuk mengetahui homogenitas dari
kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2 maka digunakan program
SPSS versi 16. Kriteria pengujian homogenetas dengan hasil olahan SPSS versi 16
yaitu jika sign > maka data homogen dan jika sign < maka data tidak homogen.39
Pengujian ini dilaukan karena peneliti akan menggeneralisasikan hasil
penelitian terhadap populasi penelitian. Artinya bahwa apabila data yang diperoleh
homogen maka kelompok-kelompok sampel berasal dari populasi yang sama.
Pengujian homogenitas data tes pemahaman konsep digunakan uji F dengan rumus
sebagai berikut :
F =
. . .
40
Dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan pembilang n-1 serta
derajat kebebasan penyebut n-1, maka jika diperoleh Fhitung < Ftabel berarti varians
sampel homogen.
39
Priyanto Duwi, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS
(Yogyakarta : Mediakom, 2010), h. 36.
40Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 175.
-
33
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara yang
dirumuskan dalam hipotesis penelitian dengan menggunakan uji dua pihak.
H0 : µ1 = µ2 lawan H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
H0 :Tidak terdapat perbedaaan hasil belajar yang menggunakan Strategi Team
Quiz dan Questions Student Have kelas X SMAN 8 Kabupaten Jeneponto.
H1 : Terdapat perbedaaan hasil belajar yang strategi Team Quiz dan Strategi
Questions Student Have kelas X SMAN 8 Kabupaten Jeneponto
µ1 : Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar Strategi Team Quiz
µ2 :Rata-rata hasil belajra siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran
Questions Student Have
Kriteria data diperoleh dari dengan varians homogen maka
pengujian hipotesis digunakan uji t-test Separated Varian dua pihak. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:
̅̅ ̅ ̅̅ ̅
√
Keterangan :
̅ = Nilai rata-rata kelompok eksperimen 1 ̅ = Nilai rata-rata kelompok eksperimen 2 = Variansi kelompok eksperimen 1
= Variansi kelompok eksperimen 2
= Jumlah sampel kelompok eksperimen 1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen 2
41
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 176.
-
34
Hipotesis penelitian akan di uji dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika thitung < ttable maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat
perbedaan terhadap hasil belajar biologi yang diajar menggunakan Strategi
Team Quiz dan Questions Student Have pada kelas X SMAN 8 Kabupaten
Jeneponto
2) Jika thitung > ttable maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat perbedaan
terhadap hasil belajar biologi yang diajar menggunakan strategi Team Quiz
dan Questions Student Have pada kelas X SMAN 8 Kabupaten Jeneponto.
-
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik yang Diajar dengan
Menggunakan strategi Team Quiz
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 8 Kabupaten
Jeneponto pada peserta didik kelas X MIA1 penulis mengumpulkan data dari
instrumen tes melalui nilai hasil belajar post-test peserta didik.
Tabel 4.1: Data peserta didik yang diajar dengan menggunakan Strategi pembelajaran Team Quiz
NO N A M A L/P
NILAI
1 2
Pre Test Post Test
1. HASRI NINIS P 38 95
2. RASTI SRILASMINI P 30 95
3. NURAWANJA ANANDA P 30 90
4. ZASKIA NURFADILLAH P 25 80
5. NISA AMRIANI P 25 88
6. MUH. FADIL DARMANSYAH L 20 80
7. GILANG ANUGRAH L 20 80
8 FAIZAL AKBAR L 25 80
9. NADILA P 33 80
10. WIWIK PRATIWI P 30 80
11. RAHMADANI PUTRI P 20 80
12. MUHAMMAD IRFAN LABA L 13 80
13. SUCI RAMDHANI K. P 13 73
14. NUR ASIA P 15 73
15. MUH. IQBAL FATHU RAHMAN L 15 73
16. MIRNA SARSI P 10 68
17 RAHMADINA P 10 68
18. IRMAWATI P 10 65
19. PUTRI NUR AWALIA P 10 58
20 RISWANDI L 10 56
-
36
Sumber : Data hasil belajar biologi (virus) peserta didik kelas Kelas X MIA1 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti, kita dapat melihat cukup jelas
perbedaan nilai peserta didik, setelah diterapkan strategi pembelajaran Team Quiz,
sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan strategi
pembelajaran Team Quiz ini, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran biologi untuk materi virus.
a. Pre-test Kelas Eksperimen 1 (X MIA1)
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta didik kelas
eksperimen 1 (X MIA1) setelah dilakukan pretest sebagai berikut:
1) Rentang nilai (Range)
R = (Data terbesar-Data terkecil)
R = 38 - 10
R = 28
2) Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 20
K = 1 + (3,3 x 1,30 )
K = 1 + 4,58
K = 5,58 (Pembulatan 6)
3) Interval kelas/ Panjang kelas
P =
P = 4,66 (Pembulatan 5)
-
37
4) Mean (X)
̅ ∑ fi i∑ fi
=
= 21,5
5) Menghitung standar deviasi (SD)
√∑ ̅
SD1 √
√
6) Menghitung Varians (S2) / homogenitas sampel
∑ ̅
√
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta
didik kelas eksperimen 1 (X MIA1) setelah dilakukan pretest yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
-
38
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi
Interval
Kelas (fi) (fk) (xi) (fi.xi) (xi-x) (xi-x)
2 fi (xi-x)
2 (%)
10-14 7 7 12 84 -9,5 90,25 631,75 35%
15-19 2 9 17 34 -4,5 6,76 13,52 10%
20-24 3 12 22 66 0,5 20,25 60.75 15%
25-29 3 15 27 81 5,5 0,25 0,75 15%
30-34 4 19 32 128 10,5 110,25 441 20%
35-39 1 20 37 37 15,5 240.25 240.25 5%
Jumlah 20 76 147 430 18 468,01 25,172.77 100%
Sumber: Nilai pre-test peserta didik kelasX MIA1 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto pada mata pelajaran biologi (materi virus)
Tabel distribusi frekuensi dan persentase pre-test hasil belajar biologi di atas
menunjukkan bahwa frekuensi 12 merupakan frekuensi tertinggi dengan persentase
35%, frekuensi 3 merupakan frekuensi sedang dengan persentasi 15 %, dan frekuensi
1 merupakan frekuensi terendah dengan persentase 5%.
Gambar 4.1:
Histogram Frekuensi Pre-test Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen 1 (X
MIA1) Strategi Pembelajaran Team Quiz
0
2
4
6
8
10
12
14
1 2 3 4 5 6 7 8
Fre
ku
ensi
Nilai Pre-test Strategi Pemelajaran Team Quiz
Kelas X MIA1
9,5 14,5 19,5 24,5 29,5 34,5 39,5
y
x
-
39
b. Post-test Kelompok Eksperimen 1 (X MIA1)
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta didik
kelompok eksperimen 1 (X MIA1) setelah dilakukan post-test sebagai berikut:
1. Rentang nilai (Range)
R = (Data terbesar-Data terkecil)
R = 95 – 56
R = 39
2. Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 20
K = 1 + (3,3 x 1,30)
K = 1 + 4,29
K = 5,29 (Dibulatkan 6)
3. Interval kelas/ Panjang kelas
P =
P = 6,5 (pembulatan 7)
4. Mean (X)
̅ ∑ fi i∑ fi
=
= 77,55
-
40
5. Menghitung standar deviasi (SD)
√∑ ̅
√
√
6,74
6. Menghitung Varians (S2) / homogenitas sampel
∑ ̅
√
10,27
-
41
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta
didik kelas eksperimen 1 (X MIA1) setelah dilakukan post-test yang dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi
Interval
Kelas (fi) (fk) (xi) (fi.xi) (xi-x) (xi-x)
2 fi (xi-x)
2 (%)
56-62 2 2 59 118 -18,55 344,10 688,2 10%
63-69 3 5 66 198 -11,55 133,40 400,2 15%
70-76 3 8 73 219 -4,55 20,70 62,1 15%
77-83 6 14 80 480 2,45 6,00 36 30%
84-90 4 18 87 348 9,45 89,30 357,2 20%
91-97 2 20 94 188 16,45 270,60 541,2 10%
Jumlah 20 26 460 1,551 -6.3 864,1 2007,04 100% Sumber : Nilai post-test peserta didik Kelas X MIA1 SMA Negeri 8 Kabupaten
Jeneponto pada mata pelajaran biologi( materi virus)
Tabel distribusi frekuensi dan persentase post-test hasil belajar biologi di atas
menunjukkan bahwa frekuensi 10 merupakan frekuensi tertinggi dengan persentase
30%. Frekuensi 2 merupakan frekuensi sedang dengan persentasi 15%, dan frekuensi
1 merupakan frekuensi terendah dengan persentase 10%.
-
42
Gambar 4.2:
Histogram Frekuensi Post-test Hasil Belajar biologi Kelas Eksperimen 1 (X
MIA1)
Strategi Pembelajaran Team Quiz
Data pada tabel distribusi frekuensi pre-test dan post-test disimpulkan seperti
tabel di bawah:
Tabel 4.4: Nilai Statistik Deskriptif Hasil Pre-test dan Post-test pada Kelas
Eksperimen 1(X MIA1) Strategi Pembelajaran Team Quiz
Statistik
Nilai statistik
Pre-test Post-test
Nilai terendah 10 56
Nilai tertinggi 38 95
Nilai rata-rata 21,5 77,55
Standar Deviasi 11,44 6,74 Sumber:Nilai pre-test dan post-test peserta didik kelas X MIA1 SMA Negeri 8
Kabupaten Jeneponto pada mata pelajaran (biologi materi virus).
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8
Fre
ku
ensi
Nilai Post-Test Strategi Pemelajaran Team Quiz
Kelas X MIA1
55,5 62,5 69,5 76,5 83,5 90,5 97,5
y
x
-
43
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa:
a. Pre-test Kelas Eksperimen 1 (X MIA1)
Nilai tertinggi yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan pada kelas
eksperimen 1 (X MIA1) adalah 38, sedangkan nilai terendah adalah 10 dan nilai rata-
rata yang diperoleh adalah 21,5 dengan standar deviasi 11,44.
b. Post-test Kelas Eksperimen 1 (X MIA1)
Nilai tertinggi yang diperoleh setelah diberikan perlakuan pada kelompok
eksperimen 1 (X MIA1) adalah 95, sedangkan nilai terendah adalah 56 dan nilai rata-
rata yang diperoleh adalah 77,55 dengan standar deviasi 6,74.
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen 1 (X
MIA1) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi meningkat setelah diberikan
perlakuan, yakni nilai rata-rata pretest adalah 21,5 sedangkan nilai rata-rata posttest
adalah 11,44 dengan selisih sebanyak 56,05.
2. Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik yang Diajar dengan Menggunakan
Strategi Questions Student Have (QSH)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 8 Kabupaten
Jeneponto pada peserta didik kelas X MIA2 penulis mengumpulkan data dari
instrumen tes melalui nilai hasil belajar post-test peserta didik.
-
44
Tabel 4.5: Data Peserta Didik yang Diajar dengan Menggunakan Strategi
Questions Student Have (QSH)
NO N A M A L/P
NILAI
1 2
Pre Test Post Test
1. SUSI HARDINI P 35 93
2. AHMAD FADIL JUNAIDI L 35 86
3. FINA MELINA P 33 83
4. SRI WANDARI P 33 81
5. DIAN EKAWATI P 30 80
6. ASMAN AFANDI L 28 78
7. SELFI SULISTIAWATI P 25 78
8. MUHAMMAD ILHAM RENALD L 25 78
9. PUTRI AYU ANDIRA P 23 78
10. NURUL PUTRI PERTIWI P 20 75
11. SELFI DAMAYANTI P 20 72
12. SRI AYU NENGSI P 20 70
13. AGUSTINA RAHAYU P 18 70
14. RISNA P 15 64
15. ANIS ADILLAH P 10 63
16. ERWIN NUR L 10 60
17. ALIF ALAMSYAH PERWIRA N L 10 60
18. DIDI SUHATMIKO HASRI L 10 56
19. SUCI WULAN SARI P 10 56
20. IKA HAMDAYANI SYAM P 8 48 Sumber : Data hasil belajar biologi (materi virus) peserta didik kelas Kelas X MIA2 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti, kita dapat melihat cukup jelas
perbedaan nilai peserta didik, setelah diterapkan Strategi pembelajaran Questions
Student Have (QSH). sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran Questions Student Have (QSH) ini, dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi untuk materi
virus.
-
45
b. Pre-test Kelas Eksperimen 2 (X MIA2)
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta didik kelas
Eksperimen 2 (X MIA2) setelah dilakukan pretest sebagai berikut:
1) Rentang nilai (Range)
R = (Data terbesar-Data terkecil)
R = 35 - 8
R = 27
2) Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 20
K = 1 + (3,3 x 1,30)
K = 1 + 4,29
K = 5,29 (Pembulatan 6)
3) Interval kelas/ Panjang kelas
P =
P = 4,5 (Pembulatan 5)
4) Mean (X)
̅ ∑ fi i∑ fi
=
= 21,5
-
46
5) Menghitung standar deviasi (SD)
√∑ ̅
√
√
4,83
6) Menghitung Varians (S2) / homogenitas sampel
∑ ̅
√
11,10
-
47
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta
didik kelas Eksperimen 2 (X MIA2) setelah dilakukan pre-test yang dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.6: Distribusi Frekuensi
Interval
Kelas (fi) (fk) (xi) (fi.xi) (xi-x) (xi-x)
2 fi (xi-x)
2 (%)
8-12 6 6 10 60 -11,5 132,25 793,5 30%
13-17 1 7 15 15 -6,5 42,25 42,25 5%
18-22 4 11 20 80 -1,5 2,25 9 20%
23-27 3 14 25 75 3,5 12,25 36,75 15%
28-32 2 16 30 60 8,5 72,25 144,5 10%
33-37 4 20 35 140 13,5 182,25 729 20%
Jumlah 20 74 135 430 6 443,5 2334 100%
Sumber Data: Nilai pre-test peserta didik kelasX MIA2 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto pada mata pelajaran biologi (materi virus)
Tabel distribusi frekuensi dan persentase pre-test hasil belajar biologi di atas
menunjukkan bahwa frekuensi 9 merupakan frekuensi tertinggi dengan persentase
30% , frekuensi 4 merupakan frekuensi sedang dengan persentasi 15%, dan frekuensi
1 merupakan frekuensi terendah dengan persentase 5%.
-
48
Gambar 4.3: Histogram Frekuensi Pre-test Hasil Belajar biologi Kelas Eksperimen 2 (X MIA2) Strategi Pembelajaran Questions Student Have (QSH)
c. Post-test Kelompok Eksperimen 2 (X MIA2)
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta didik kelas
Eksperimen 2 (X MIA2) setelah dilakukan post-test sebagai berikut:
1) Rentang nilai (Range)
R = (Data terbesar-Data terkecil)
R = 93 - 48
R = 45
2) Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 20
K = 1 + (3,3 x 1,30)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7 8
Fre
ku
ensi
Nilai Pre-test Strategi Pembelajaran Questions Student Have
(QSH)
Kelas X MIA2
7,5 12,5 17,5 22,5 27,5 32,5 37,5
y
x
-
49
K = 1 + 4,29
K = 5,29 (Pembulatan 6)
3) Interval kelas/ Panjang kelas
P = 45
6
P = 7,5 (Pembulatan 8)
4) Mean (X)
̅ ∑ fi i
∑ fi
= 1428,5
20
= 74,12
5) Menghitung standar deviasi (SD)
√∑ ̅
√
√
8,04
6) Menghitung Varians (S2) / homogenitas sampel
∑ ̅
-
50
√
11,35
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi peserta
didik kelompok Eksperimen 2 (X MIA2) setelah dilakukan post-test yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7: Distribusi Frekuensi
Interval
Kelas (fi) (fk) (xi) (fi.xi) (xi-x) (xi-x)
2 fi (xi-x)
2 (%)
48-55 1 1 50 50 -24,12 581,77 581,77 5%
56-63 5 6 59,5 297,5 -14,62 213,74 1068,7 25%
64-71 3 9 67,5 202,5 -6,62 43,82 131,46 15%
72-79 6 15 75,5 453 1,38 1,90 11,4 30%
80-87 4 19 83,5 334 9,38 87,98 351,92 20%
88-95 1 20 91,5 91,5 17,38 302,06 302,06 5%
Jumlah 20 70 427,5 1428,5 -17,22 1231,27 2447,85 100%
Sumber: Data Nilai pro-test peserta didik kelasX MIA2 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto pada mata pelajaran biologi (materi virus).
Tabel distribusi frekuensi dan persentase post-test hasil belajar biologi di atas
menunjukkan bahwa frekuensi 10 merupakan frekuensi tertinggi dengan persentase
30% dan frekuensi 4 merupakan frekuensi sedang dengan persentase 15% dan
frekuensi 1 merupakan frekuensi terendah dengan persentase 5%.
-
51
Gambar 4.4:Histogram Frekuensi Post-test Hasil Belajar biologi Kelas
Eksperimen 2 (X MIA2) Strategi Pembelajaran Questions Student Have(QSH)
Data pada tabel distribusi frekuensi pre-test dan post-test disimpulkan seperti
tabel di bawah:
Tabel 4.8: Nilai Statistik Deskriptif Hasil Pre-test dan Post-test pada Kelas Eksperimen 2 (X MIA2) Strategi Pembelajaran Questions Student Have (QSH)
Statistik
Nilai statistik
Pretest Posttest
Nilai terendah 8 48
Nilai tertinggi 35 93
Nilai rata-rata 21,5 74,12
Standar Deviasi 4,83 8,04
Sumber : Nilai pre-test dan post-test peserta didik kelas X MIA2 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto pada mata pelajaran biologi (materi virus).
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8
Fre
ku
ensi
Nilai Post-test Strategi Pembelajaran Questions Student Have
(QSH)
Kelas X MIA2
47,5 55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5
y
x
-
52
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa:
a. Pre-test Kelompok Eksperimen 2 (X MIA2)
Skor tertinggi yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan pada kelompok
Eksperimen 2 (X MIA2) adalah 35 sedangkan skor terendah adalah 8 dan skor rata-
rata yang diperoleh adalah 21,5 dengan standar deviasi 4,83.
b. Post-test Kelompok Eksperimen 2 (X MIA2)
Skor tertinggi yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan pada kelompok
Eksperimen 2 (X MIA2) adalah 93, sedangkan skor terendah adalah 48 skor rata-rata
yang diperoleh adalah 74,12 dengan standar deviasi 8,04.
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test pada kelompok Eksperimen 2 (X
MIA2) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi meningkat setelah dilakukan
perlakuan, yakni nilai rata-rata pre-test adalah 21,5 sedangkan nilai rata-rata post-test
adalah 74,12 dengan selisih sebanyak 52,62.
1. Perbedaan hasil belajar biologi peserta didik yang di ajar dengan
Strategi Pembelajaran Team Quiz dengan Strategi Pembelajaran
Questions Student Have (QSH)
Bagian ini dilakukan analisis statistik inferensial untuk mengetahui perbedaan
yang signifikan terhadap penerapan Strategi Pembelajaran Team Quiz dengan
Strategi Pembelajaran Questions Student Have (QSH) terhadap hasil belajar peserta
didik kelas X MIA SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto atau tidak. Penulis
melakukan analisis dengan melihat data post-test yang diperoleh kelas eksperimen 1
(X MIA1) dan kelas eksperimen 2 (X MIA2).
-
53
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menyatakan apakah data nilai hasil
belajar biologi materi virus untuk masing-masing kelas eksperimen 1 (X MIA1) dan
kelas eksperimen 2 (X MIA2) dari populasi berdistribusi normal. Hipotesis untuk uji
normalitas adalah sebagai berikut:
Populasi berdistribusi normal, jika sig.hitung > sig.tabel
Populasi tak berdistribusi normal, jika sig.hitung < sig.tabel
Berdasarkan hasil analisis normalitas dengan bantuan SPSS diperoleh nilai
sig-hitung untuk data Pre-test kelompok eksperimen 1 (X MIA1) adalah 0,640 dan
untuk data Pre-test kelompok eksperimen 2 (X MIA2) adalah 0,553. Sehingga sig-
hitung > sig.tabel (0,640 > 0,05 dan 0,553 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data Pre-test kelompok eksperimen 1(X MIA1) maupun kelompok eksperimen 2 (X
MIA2) berdistribusi normal. Adapun data hasil Post-test kelompok eksperimen 1 (X
MIA1) adalah 0,358 dan untuk data Post-test kelompok eksperimen 2 (X MIA2)
adalah 0,663. Sehingga sig.hitung > sig.tabel (0,358 > 0,05 dan 0,663 > 0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data Post-test kelompok eksperimen 1(X MIA1) maupun
kelompok eksperimen 2 (X MIA2) berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data pada kedua kelompok
memiliki variansi yang sama (homogen) atau tidak. Hipotesis untuk uji homogenitas
adalah sebagai berikut:
Hipotesis Nihil ( ) = populasi homogen, nilai Fhitung < Ftabel (3,25)
Hipotesis Alternatif ( ) = populasi tidak homogen, nilaiFhitung > Ftabel (3,25)
-
54
Uji kesamaan dua varians (homogenitas) menggunakan rumus sebagai
berikut:
F =
F =
F = 1,10
Selanjutnya mencari nilai Ftabel dengan probabilitas 0,05 sebagai berikut:
N1/df1 = k - 1
= 3 – 1
= 2
N2/df2 = n – k
= 40 – 3
= 47
f tabel (α 0,05) adalah 3,25. Maka: f hitung < f tabel atau 1,10 < 3,25 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data pada kedua kelas adalah homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik
pada kelompok eksperimen 1 (X MIA1) yang diajar dengan strategi pembelajaran
Team Quiz berbeda dengan hasil belajar peserta didik pada kelompok eksperimen 2
(X MIA2) yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Questions Student
Have (QSH). Dengan demikian, untuk menguji hipotesis yang ada, digunakan rumus
uji t-test Separated Varians.
-
55
Hipotesis Nihil (H0) = tidak ada perbedaan, jika nilai Sig hitung < α (0,05)
Hipotesis Alternatif (H1) = ada perbedaan, jika Sig hitung > α (0,05)
Data yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:
X1 = 77,55 (kelas eksperimen 1)
X2 = 74,12 (kelas eksperimen 2)
n1 = 20
n2 = 20
Jadi pengujian t-test menggunakan rumus sebagai berikut:
t
√
t
√
t
√
t
√
t
t = 3,33
-
56
dimana derajat kebebasan (dk) yang berlaku adalah:
dk = (n1+n2)-2)
= (20+20)-2)
= 40 - 2
= 38
Dari hasil uji hipotesis diatas, diperoleh nilai thitung > ttabel (3,33 > 1,72).
Sehingga dapat diasumsikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang
diajar menggunakan strategi Team Quiz dengan kelas yang diajar menggunakan
strategi Questions Student Have (QSH) pada materi virus pada kelas X MIA SMA
Negeri 1 Kabupaten Jeneponto.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X Matematika dan Ilmu Alam
1 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto yang Diajar dengan Strategi
Pembelajaran Team Quiz.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kelas X MIA1 yang diajar
dengan strategi pembelajaran Team Quiz selama 2 (Dua) kali pertemuan. Setelah
peneliti mengolah data yang telah diperoleh dari hasil tes yang berupa soal pilihan
ganda sebanyak 20 nomor yang digunakan sebagai tes kemampuan untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik sekaligus tingkat penguasaan materi peserta didik, maka
peneliti melakukan pengujian analisis statistik deskriptif sehingga diperoleh nilai
tertinggi yaitu 95, nilai terendah 56, nilai rata-rata 77,55 yang berada pada kategori
tinggi dan standar deviasi adalah 21,5.
-
57
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar biologi peserta didik
pada kelas X MIA1 yang menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz tergolong
tinggi. Peningkatan yang terjadi pada hasil belajar peserta didik disebabkan karena
penerapan strategi pembelajaran Team Quiz yang merupakan strategi pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik atau menuntut peserta didik untuk bekerja secara
mandiri maupun berkelompok. Sehingga peserta didik tidak mengalami kebosanan
atau hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun didalam kelas karena masing-
masing peserta didik telah memiliki tugas masing-masing. Hal ini juga sejalan dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nia Yulianti, yang mengatakan
bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran Team Quiz terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VII SMP N1 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya.43
Penilitian ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayuni Wulantika, yang
menyatakan bahwa pembelajaran dengan strategi Team Quiz dapat meningkatkan
hasil belajar siswa di SMA 1 Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012.44
2. Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X Matematika dan Ilmu Alam
2 SMA Negeri 8 Kabupaten Jeneponto yang Diajar dengan Strategi
Pembelajaran Questions Student Have (QSH)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kelas X MIA2 yang diajar
dengan strategi pembelajaran Questions Student Have (QSH) selama 2 (Dua) kali
pertemuan. Setelah peneliti mengolah data yang telah diperoleh dari hasil test yang
berupa pilihan ganda 20 nomor soal yang digunakan sebagai tes kemampuan untuk
43 Nia Yulianti, “pengaruh penerapan paikem dengan menggunakan strategi team quiz”
terhadap hasil beajar biologi di kelas VII SMPN 1 Kota baru Kabupaten dharmasraya. (2012).
44 Ayuni Wulantika, “bahwa pembelajaran dengan strategi Team Quiz dapat meningkatkan
hasil belajar”. Siswa di SMA 1 Karangpandan tahun pelajaran (2011).
-
58
mengetahui hasil belajar peserta didik sekaligus tingkat penguasaan materi peserta
didik, maka peneliti melakukan pengujian analisis statistik deskriptif sehingga
diperoleh nilai tertinggi yaitu 93, nilai terendah 48, rata-rata nilai 74,12 dan standar
deviasi adalah 8,04.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar biologi peserta didik
pada kelas yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Questions Student Have
(QSH) tergolong tinggi. Peningkatan yang terjadi pada hasil belajar peserta didik
disebabkan karena strategi pembelajaran Questions Student Have (QSH) adalah
strategi pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Strategi
pembelajaran ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
memaksimalkan potensi yang dimilikinya maupun dalam keterampilan perindividu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nur Liya Khazanah, mengatakan bahwa Evektifitas Strategi
pembelajaran Questions Student Have (QSH) dapat meningkatkan hasil pada materi
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Strategi pembelajaran Questiond Student
Have (QSH) di pilih karena dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih
aktif secara individu.45
45
Nur Liya Khasanah, “Efektifitas Strategi Questions Student Have dan media Power Point
pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan,Vol. 6 no. 11” (2012) http://journal
unnes,ac.id./sju/index.php/ujeb (Diakses 19 Februari 2018).
-
59
3. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik yang Diajar dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Team Quiz dan Questions Student
Have (QSH).
Berdasarkan hasil analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test data untuk
kelompok eksperimen 1 (X MIA1) yang diajar dengan Strategi pembelajaran Team
Quiz diperoleh nilai sig-hitung untuk data Pre-test kelompok eksperimen 1 (X MIA1)
adalah 0,640 dan untuk data Pre-test kelompok eksperimen 2 (X MIA2) adalah
0,553. Sehingga sig-hitung > sig.tabel (0,640 > 0,05 dan 0,553 > 0,05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data Pre-test kelompok eksperimen 1(X MIA1) maupun
kelompok eksperimen 2 (X MIA2) berdistribusi normal. Adapun data hasil Post-test
kelompok eksperimen 1 (X MIA1) adalah 0,358 dan untuk data Post-test kelompok
eksperimen 2 (X MIA2) adalah 0,663. Sehingga sig.hitung > sig.tabel (0,358 > 0,05 dan
0,663>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data Post-test kelompok eksperimen
1(X MIA1) maupun kelompok eksperimen 2 (X MIA2) berdistribusi normal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar kedua kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
Berdasarkan uji homogenitas untuk menguji kesamaan dua varians diperoleh
nilai Fhitung = 1,10 untuk Ftabel = 3,25 . Jadi f tabel (α 0,05) adalah 3,25. Maka: f hitung
< f tabel atau 1,10 < 3,25. Maka Ho yang menyatakan bahwa populasinya homogen itu
diterima, ini berarti data hasil belajar biologi untuk kedua kelompok perlakuan
berasal dari populasi yang homogen.
Selanjutnya adalah uji hipotesis perbedaan antara nilai post-test kelas
eksperimen 1 (X MIA1) dan eksperimen 2 (X MIA2), diperoleh nilai t hitung sebesar
3,33 dengan nilai dk= n – 2 = (40 - 2 = 38) diperoleh nilai ttabel sebesar 1,72
-
60
berdasarkan ketentuan kriteria pengujian hipotesis, “jika thitung < ttabel, maka
diterima dan ditolak dan jika thitung > ttabel maka ditolak dan diterima.
Berdasarkan hasil analisis data nilai thitung > ttabel yaitu (3,33 > 1,72). Maka, H0 ditolak
dan H1 diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil
belajar biologi peserta didik kelas X Matematika dan Ilmu Alam SMA Negeri 8
Kabupaten Jeneponto yang diajar dengan strategi pembelajaran Team Quiz dan
strategi pembelajaran Questions Sudent Have (QSH) yang dibuktikan dengan data
statistik yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kedua kelompok eksperimen
tersebut berbeda, walaupun nilai rata-rata kedua kelompok eksperimen berada pada