perbandingan tingkat kesegaran jasmani siswa …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_tesis/04_...
TRANSCRIPT
PERBANDINGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 DENGAN SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH KECAMATAN SUTERA
KABUPATEN PESISIR SELATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga
Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SYEPRIANTO
NIM. 08307
PRORAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
PERSETUJUAN SKRIPSI
PERBANDINGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 DENGAN SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH KECAMATAN SUTERA
KABUPATEN PESISIR SELATAN
Nama : Syeprianto
BP/NIM : 08307
Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Program Studi : Pendidikan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Padang, Juli 2012
Disetujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Hendri Neldi, M. Kes. AIFO Drs. Jonni, M. Pd
Nip. 195809141981021001 Nip. 196006041986821001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga
Drs. Yulifri, M. Pd
NIP. 195907051985031002
HALAMAN PENGESAHAN
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
Judul : Perbandingan Tingkat Kesegaran Jasmani Sekolah Menengah
Pertama Negeri 4 Dengan Siswa Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Nama : Syeprianto
BP/NIM : 08307
Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Program Studi : Pendidikan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Padang, Juli 2012
Tim Penguji
Nama Tanda Tangan
1. Ketua : Drs. Hendri Neldi, M.Kes.AIFO 1.
2. Sekretaris : Drs. Jonni, M. Pd 2.
3. Anggota : Drs. Edwarsyah, M. Kes 3.
4. Anggota : Drs. Qalbi Amra, M. Pd 4.
5. Anggota : Nurul Ihsan, S. Pd. M. Pd 5.
Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan
Atau menyembunyikan atau memaafkan
Sesuatu kesalahan (orang lain) maka sesungguhnya
Allah maha pengasih lagi maha kuasa
( QS: An Nissa ayat 149 )
Barang siapa menempuh jalan
Untuk menuntut ilmu
Maka Allah akan mempermudahkan baginya
Jalan menuju sorga
( H.R Muslim )
Bulan ini, Juli 2012
Setitik kebahagiaan telah kunikmati, sekepinh cita-cita
telah ku raih
Namun........
Perjalanan ini masih panjang dan perjuanganku
belum selesai........
Semoga Rahmat dan Karunianya ini merupakan
Titik awal dari karirku di masa mendatang
Kupersembahkan....secercah keberhasilan
Sebagai ungkapan rasa kasih dan cerminan
Pengabdianku..........
Yang paling tulus atau kecintaan dan pengorbanan
Mereka yang menyayangiku, kepada:
Yang mulia Ayah (Alm. SYAHRIAL)
dan Amak (ISMANIAR)
Kakak-kakak dan Keponakan:
“Terimalah sebagai tanda terima kasihku atas
Segala pengorbanan dan ketabahan hatimu
dalam menghadapi tantanngan hidup yang
tiada batas serta “ Yang tercinta” (WIDIYA)
“Yang tersayang” temanku (KANDA ANDI),
(ACIAK RIDHO), (AKANG ORI), (ARI KALAP),
(SIHEN BERO), (INDRA), (ENDA), (TIO MARLAY),
(TOMI AMIANG) “ Terimakasih atas motivasi,
semangat serta canda tawa pelepas lelah yang kau
berikan dan (D. R/ NR 2008) yang
seperjuangan untuk meraih semua ini”
Syukur tanpa batas hamba agungkan kehadiranmu
Ya.............Allah
Atas setiap hembusan napasku
dan diantara tiada terhitungnya nikmatmu
Yang t’lah engkau berikan selama ini
Atas keberhasilan yang t’lah aku dapatkan
Tapi..............................
Hasil yang kudapatkan ini hanya setetes
Dari ilmu yang engkau berikan
Berlinang air mataku.....Bergetar bibirku
Mengucapkan Alhamdulillah
“Semoga Allah Meridhoi kita semua, Amin”
ABSTRAK
Syeprianto, 08307 Perbandingan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa
SMP Negeri 4 Kecamatan Sutera dengan Siswa
MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera
Kabupaten Pesisir Selatan
Masalah dalam penelitian ini adalah dua sekolah yang berbeda geografis
dan fotografisnya sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmaninya.
SMP Negeri 4 berada didekat jalan raya sedangkan MTs. Muhammadiyah berada
di pedalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Tingkat
Kesegaran Jasmani Siswa SMP Negeri 4 Kecamatan Sutera dengan MTs.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Komparasi. Populasi penelitian
adalah siswa kelas VIII putra kedua sekolah pada semester II tahun ajaran
2012/2013. Sampel berjumlah 30 orang, dengan teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Untuk memperoleh data Kesegaran Jasmani dilakukan Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Data dianalisis dengan menggunakan uji t(t-
test).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut perbandingan
tingkat kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 dengan MTs. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera p = 0.004 < 0.05α, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, jadi
kesimpulannya terdapat perbandingan tingkat kesegaran jasmani siswa SMP
Negeri 4 dengan MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir
Selatan.
Kata Kunci : Kesegaran Jasmani
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Perbadingan tingkat kesegaran jasmani siswa SMP Negeri
4 Kecamatan Sutera dengan MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan ”.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk melengkapi
tugas-tugas dalam memperoleh gelar Sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri padang. Di dalam penulisan skripsi ini penulis
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril
maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai tanda
hormat penulis pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Drs. H. Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang.
2. Drs. Yulifri, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
3. Drs. Hendri Neldi, M.Kes, AIFO selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pemikiran dan pengarahan yang sangat berarti
dalam penulisan skripsi ini.
4. Drs. Jonni, M. Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan
dan pemikirannya untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Drs. Edwarsyah, M. Kes, Drs. Qalbi Amra, M. Pd, Nurul Ihsan, S. Pd. M.
Pd selaku tim penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang.
7. Kepala sekolah dan majelis guru serta siswa SMP Negeri 4 dan MTs.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
8. Ayahanda dan Ibunda serta Kakanda tercinta yang selalu memberikan
dukungan.
9. Seluruh teman-teman senasib dan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan
satu persatu yang telah memberikan dorongan moril dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu diharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan skripsi
ini. Akhir kata penulis doakan semoga semua amal yang diberikan mendapat
imbalan yang setimpal dan bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Robal Alamin.
Padang, Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teori .................................................................................... 7
1. Kesegaran Jasmani ...................................................................... 7
2. Profil Sekolah Menegah Pertama 4 dan Madarash Tsanawiyah
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan ............................ 12
B. Kerangka Konseptual .................................................................... 14
C. Hipotesis ....................................................................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 17
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 17
D. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 20
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .............................................. 20
F. Teknik Analisis Data .................................................................... 30
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data ............................................................................. 31
B. Uji Persyaratan Analisis ................................................................ 34
1. Uji Normalitas .......................................................................... 34
2. Uji Homogenitas ....................................................................... 34
C. Analisis dan Hasil Penelitian.............................................................35
D. Pembahasan.......................................................................................36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 40
B. Saran ............................................................................................ 40
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Tabel ........................................................................ .....................Halaman
1. Populasi penelitian .............................................................................18
2. Sampel penelitian ...............................................................................19
3. Nilai Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Siswa Putera .....29
4. Norma Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia ...................................29
5. Deskripsi hasil penelitian ...................................................................31
6. Distribusi frekuensi kategori kesegaran jasmani siswa SMP
Negeri 4 Kecamatan Sutera.................................................................32
7. Distribusi frekuensi kategori kesegaran jasmani siswa MTs.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera ...................................................33
8. Uji Normalitas data ..........................................................................34
9. Uji Homogenitas data ........................................................................34
TABEL GAMBAR
Gambar .......................................................................................... Halaman
1. Kerangka Konseptual ........................................................................ 16
2. Histogram Kesegaran jasmani Siswa SMP Negeri 4 Kecamatan
Sutera................................................................................................. 32
3. Histogram Kesegaran jasmani Siswa MTs. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera .............................................................................. 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Data mentah kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 Kecamatan Sutera
2. Data mentah kesegaran jasmani siswa MTs. Muhammadiyah Kecamatan
Sutera
3. Uji normalitas kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 Kecamatan Sutera
4. Uji normalitas kesegaran jasmani siswa MTs. Muhammadiyah Kecamatan
Sutera
5. Uji homogenitas kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 dengan MTs.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
6. Perhitungan Uji Hipotesis Kesegaran Siswa SMP Negeri 4 dengan MTs.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
7. Dokumentasi penelitian (Tes Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia)
8. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Keolahragaan
9. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan
10. Surat telah Melakukan Penelitian di SMP Negeri 4 Kecamatan Sutera
11. Surat telah Melakukan Penelitian di MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang paling besar terhadap
pembangunan yang akan dilaksanakan. Semakin tinggi dan berkualitas suatu
pendidikan, maka akan semakin bagus hasil pembangunan dan sesuai apa
yang diharapkan. Hal ini disebabkan pembinaan generasi penerus bangsa
menjadi manusia yang ulet, berbudi pekerti yang luhur, berpengetahuan dan
mempunyai potensi di segala bidang, hanya dapat diperoleh melalui
pendidikan. Demi terarahnya pendidikan maka kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bertujuan; 1. Membentuk karakter
peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, 2. Menumbuhkan rasa sportivitas
(Mendiknas, 2007:226). Selanjutnya dijelaskan dalam UU no 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa :
“Sistem pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Dari kutipan di atas, dapat dikemukakan bahwa pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang
sangat penting, yaitu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar ini diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola
hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Seorang peserta didik sangat ingin mendapatkan hasil belajar
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan nilai yang baik, banyak
faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah kemampuan seorang guru
dalam mengajar, pemahaman wawasan kependidikan, metoda dan media
pembelajaran, motivasi peserta didik dalam belajar, sarana dan prasarana yang
menunjang proses pembelajaran, lingkungan belajar yang konduktif, sosial
ekonomi orang tua, status gizi siswa serta tingkat kesegaran jasmani siswa.
Salah satu pendidikan yang merupakan mata pelajaran wajib yang
harus diajarkan di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah
adalah mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan. Dalam UU
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
nasional, dalam pasal18 ayat 2 dinyatakan bahwa “Olahraga pendidikan
(penjas) diselenggarakan sebagai proses pendidikan dan dilaksanakan baik
pada jalur pendidikan formal maupun non formal melalui kegiatan
intrakurikuler dan atau ekstrakurikuler”.
Meskipun pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan telah diberikan
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, namun setiap murid-murid
di setiap sekolah mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang berbeda, seperti
halnya pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 dengan Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan,
ditemukan bahwa masih rendahnya tingkat kesegaran jasmaninya. Hal ini
dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya faktor sosial ekonomi dan faktor
lingkungan sekolah maupun tempat tinggal. Lingkungan alam dan tempat
tinggal juga dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang
sebagaimana yang dinyatakan oleh Sadoso dan Arsil (1999:11) bahwa
”Kesegaran jasmani lebih bertitik berat pada Physiological fitness yaitu,
kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas
fisiologis terhadap keadaan lingkungan (ketinggian, kelembaban suhu dan
sebagainya).
Dengan demikian lingkungan alam tempat tinggal dan letak
geografisnya menjadi faktor yang dapat membedakan tingkat kesegaran
jasmani antara dua daerah yang berbeda fotografisnya. Pada dasarnya Sekolah
Menegah Pertama. Negeri 4 dan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah
Kecamatan Sutera berada dalam satu wilayah yaitu Kabupaten Pesisir
Selatan, namun sekolah di daerah tersebut memiliki letak geografis dan
fotografis yang sangat berbeda.
Sekolah Menengah Pertama. Negeri 4 berada dekat keramaian, dekat
dengan jalan raya sehingga umumnya siswa di sekolah ini menggunakan jasa
transportasi sebagian ada yang diantar orang tuanya begitu juga ada yang
berjalan kaki, itupun tinggalnya dekat dengan sekolah. Dalam kegiatan
pembelajaran memiliki lapangan yang cukup luas memungkinkan siswa
berolahraga dan beraktivitas dengan leluasa, sedangkan Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Kecamatan Sutera berada di daerah pedalaman, umumnya
siswa di sekolah ini berjalan kaki kesekolah hanya sebagian kecil yang
menggunakan transportasi. Dalam kegiatan pembelajaran tidak memiliki
lapangan untuk berolahraga dan beraktivitas secara leluasa. Dari beberapa hal
yang membedakan antara dua kondisi tersebut, dirasa perlu dilakukan
penelitian, apakah perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan tingkat
kesegaran jasmani yang dimiliki siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, banyak
faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani antara siswa Sekolah Menengah
Pertama Negeri 4 dan Madarsah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Maka dapat dikemukan identifikasi masalah
yakni sebagai berikut:
1. Sarana dan prasarana
2. Metoda dan media pembelajaran
3. Minat dan intelegensi
4. Kemampuan dan kreaktifitasan guru penjasorkes
5. Kesegaran Jasmani siswa
6. Motivasi siswa dalam belajar
7. Status gizi
8. Kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 Kecamatan Sutera
9. Kesegaran jasmani siswa MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang tercakup dalam penelitian ini,
maka penulis merasa perlu membatasi masalah yang akan dibahas. Dari
beberapa hal yang membedakan antara dua sekolah tersebut penulis tertarik
untuk meneliti “Perbandingan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 dengan siswa Madrash Tsanawiyah
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut : Apakah terdapat perbandingan tingkat kesegaran siswa Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 dengan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbandingan tingkat
kesegaran jasmani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 dengan
Madrash Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir
Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini nantiknya diharapkan berguna bagi:
1. Penulis, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
pendidikan pada Jurusan Pendidikan olahraga di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
2. Guru, dapat dijadikan sebagai pedoman bahwa pentingnya kesegaran
jasmani untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sekolah, dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam
meningkatkan hasil belajar penjasorkes.
4. Fakultas Ilmu Keolahragaan sebagai bahan untuk memperkaya literature
hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
5. Mahasiswa sebagai bahan bacaan dan bahan kajian di Perpustakaan.
6. Peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi dalam meneliti kajian yang
sama secara lebih mendalam.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teori
1. Kesegaran Jasmani
Istilah kesegaran jasmani merupakan terjemahan dari physical fitness,
dalam kamu bahasa inggris physical berarti jasmani dan fitness berarti
kecocokan atau kemampuan. Sementara dalam kamus besar bahasa
Indonesia disebutkan bahwa, kesegaran jasmani berasal dari kata segar dan
jasmani yang dapat di artikan sebagai suatu keadaan kesehatan tubuh dalam
suasana segar dan nyaman. Sumosardjuno (1992:19) mengatakan, bahwa:
Kesegaran jasmani merupakan sebagai kemampuan seseorang untuk
menunaikan tugasnya sehari-haru dengan gampang, tanpa merasa
lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan
tenaga untuk keperluan-keperluan yang mendadak. Dapat pula
ditambahkan kesegaran jasmani merupakan kemampuan untuk
menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar,
dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan dapat
melakukannya.
Kesegaran jasmani yang baik menggambarkan kesehatan tubuh yang
baik secara menyeluruh, World Health Organization (WHO) dalam
mukadimah yang konstitusinya semenjak tahun 1940 dalam Nieman david
C (2004:1) menyatakan bahwa, kesehatan adalah suatu keadaan fisik,
mental dan keadaan kesejahteraan sosial yang sempurna yang tidak hanya
terhindar dari penyakit dan kelelahan. Pendapat lain juga dikemukakan oleh
Sadoso (1980:105) bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang
untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa
lelah yang berlebihan untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk
keperluan mendadak.
Dapat juga dikatakan bahwa kesegaran jasmani merupakan
kemampuan fisik seseorang dalam melakukan tugasnya sehari-hari dengan
baik tanpa mengalami kelelahan yang berarti, kesegaran jasmani
dipengaruhi oleh aktifitas fisik dan latihan olahraga, salah satu jalan untuk
memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani adalah dengan melakukan
aktifitas fisik (olahraga) secara teratur, diantaranya dapat dicapai melalui
aktifitas fisik dalam pembelajaran penjas di sekolah.
Pendidikan jasmani dan olahraga disekolah merupakan suatu
kegiatan dan proses pendidikan yang sinergis dijalankan secara teratur dan
berkesinambungan dalam mengembangkan berbagi potensi yang di miliki
siswa untuk memperoleh kesegaran jasmani yang baik, sebagaimana yang
dinyatakan dalam pasal 1, ayat 4 dan 11 UU Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2005 Tentang Sistem Nasional bahwa:
Olahraga adalah segala kegaitan yang sistematis untuk mendorong,
membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.
Sedangkan Penjas sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan
berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian,
keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
Adapun fungsi kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan
kesanggupan dan kemampuan setiap yang berguna untuk mempertinggi
daya kerja. Mutohir dan Gusril (2004:125), membagi fungsi kesegaran
jasmani ke dalam dua bagain, yaitu: (a) fungsi umum; (b) fungsi khusus.
Fungsi umum kesegaran jasmani untuk mengembangkan kekuatan,
kemampuan, kesanggupan, daya reasi dan daya tahan setiap manusia yang
berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan
pertahanan bangsa dan negara. Adapun fungsi khusus bagi anak-anak
adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan prestasi
belajar.
Kesegaran jasmani yang memiliki peranan penting dalam
melakukan kegaiatan sehari-hari, akan menggambarkan ksegaran atau
kebugaran yang menyeluruh berkaitan dengan kemampuan dan
kesanggupan untuk melakukan pekerjaan secar optimal dan efisien.
Sementara rendahnya tingkat kesegaran jasmani pada seseorang akan
berdampak negatif terhadap mutu kerjanya sehari-hari, anak usia sekolah
yang memiliki tingkat kesegaran jasmani di bawah rata-rata akan malas
belajar dan tidak bersemangat dalam mengahadapi elajaran, hal ini akan
berdampak buruk terhadap inteligensi serta hasil belajar yang rendah.
Kesegaran jasmani mencakup kepada komponen-komponen yang
mendukung untuk tercapainya kesegaran jasmani uang baik, Gusril
(2004:119), membagi komponen kesegaran jasmani kedalam 2 bagain
yaitu: (a) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan(health
related fitness) yang terdiri dari: daya tahan jantung paru
(cardiorespiratory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, komposisi
tubuh: (b) kesegaran yang berhubungan dengan keterampilan (skill related)
terdiri dari: kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan
kecepatan reaksi. Sementara itu Pusat Kesegaran Jasmani dan rekreasi
(1996), mengemukakan 10 bentuk komponen kesegaran jasmani, yaitu (1)
Daya tahan cardiovascular; (2) Daya tahan otot; (3) Kekuatan otot; (4)
Kelenturan; (5) Komposisi tubuh; (6) Kecepatan gerak; (7) Kelincahan; (8)
Keseimbangan; (9) Kecepatan reaksi; (10) Koordinasi.
Kesegaran jasmani yang baik, mencakup komponen yang ada di
dalamnya, sehingga dengan tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, maka
seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari mampu melakukannya
dengan efektif dan produktif. Sedangkan Sumosardjuno (1992;19) lebih
ringkat mengatakan kesegaran peredarandarah(cardiovasculer endurance);
(2) kekuatan(strenght); (3) ketahan otot(muscular endurance); (4)
kelenturan (flexibility). Dari pendapat di atas, jelalah bahwa kesegarn
jasmani mencakup pada sisi dari dalm tubuh, komposisi tubuh, sampai
kepada aspek pendukung dalam tercapainya keseimbangan gerak.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa komponen-komponen
pokok yang berkaitan dengan kesegaran jasmani, yatiu; (a) kesanggupan
dan kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari; (b)
meningkatkan daya kerja terutama fungsi jantung, peredaran darah, paru
dan otot: (c) tanpa mengalami kelelahan yang berarti yakni adanya
pemulihan kembali; (d) masih memiliki cadangan energi dan secara umum
membantu peningkatan kualitas hidup seseorang. Sedangkan menurut
Mutohir dkk (2004:118) komponen-komponen kesegaran jasmani terdiri
dari dua bagian yaitu:
1) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health
related fitness) terdiri dari: daya tahan jantung paru
(cardiorespiratori), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibelitas,
komposisi tubuh. 2) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan (skiil related) terdiri dari kecepatan, power,
keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi.
Adapun ciri–ciri dari orang yang memiliki kesegaran jasmani
sebagai mana yang terdapat dalam Rusdam Djamal dalam Gusril
(2004:123) yaitu sebagai berikut :
“(a) resistatn terhadap penyakit, (b) memiliki daya tahab jantung, (c)
memiliki daya tahan otot umum, (d) mempunyai daya tahan otot lokal, (e)
memiliki daya tahan ledak otot, (f) memiliki kelentukan, (g) memiliki
kecepatan, (h) memiliki kekuatan, (i) memiliki koordinasi ketepatan.”
Sedangkan Ciri–ciri dari tingkat kesegaran jasmani yang berbeda
dibawah standar adalah:
(1) menguap diatas meja kerja, (2) perasaan malas dan mengantuk
sepanjang hari, (3) cendrung bertingkah marah, (4) merasa lelah
dengan kerja fisik yang minimal, (5) terlalu capek untuk melakukan
aktivitas senggang, (6) penggugupan dan mudah terkejut, (7) sukar
rileks, (8) mudah cemas dan sedih, (9) mudah tersinggungidup
seseorang.
Peningakatan kesegaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagaimana yang dikatakan Joni (2003) bahwa, peningkatan kesegaran
jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) keadaan
lingkungan; (2) keadaan gizi yang dikomsumsi sehari-hari;(3) kesehatan
lingkungan;(4) kegiatan fisik dan olahraga. Demikian juga halnya bagi
anak usia sekolah, dalam mencapai kesegaran jasmani yang baik harus
terdapat komponen-komponen serta memperhatikan dengan baik faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi tingakt kesegaran jasmani sehingga
mampu melakukan segala atifitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Pentingnya kesegaran jasmani bagi ank usia sekolah, antara lain
untuk meningkatkan kemampuan organ tubuh, selain itu kesegaran
jasmani juga dibutuhkan untuk memperoleh ketangkasan, kesanggupan
serta prestasi akademis. Jadi kesegaran jasmani dapat dicapai jika
dilakukan latihan fisik yang melibatkan komponen-komponen dan
memperhatikan faktor-faktor yang mendukung tercapainya kesegaran
jasmani.
2. Profil Sekolah Menegah Pertama 4 dan Madarash Tsanawiyah
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
a. Profil Sekolah Menengah Pertama 4 Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan
Sekolah Menegah Pertama 4 Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan bersatatus mutu SSN 2010. Terletak di Taratak
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir selatan Propinsi Sumatara Barat
dengan luas lahan 17.925 m2 dengan mempunyai 20 Rombel, 1
Perpustakaan, 1 Lab. IPA, 1 ruangan Kepala Sekolah, 1 ruanagan Wakil
Kepala Sekolah, 1 ruangan Guru, 1 ruanagan Tata Usaha, 1 ruang
Tamu, 1 Rumah Dinas, 2 Gudang, 1 Dapur, 2 WC Guru, 2 WC Siswa, 1
Ruang BK, 1 UKS, 1 Ruangan Ibadah, 1 Koperasi, 1 Kantin, 1 Menara
Air, 1 Tampat Parkir, 1 Rumah Penjaga. Pada tahun ajaran 2011/ 2012
terdapat 602 orang siswa yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah
laki-laki bernama DEFERIZAL, S. Pd (48 tahun) terdiri dari 43 orang
tenaga guru, 4 orang guru IPA, 5 orang guru Matematika, 5 orang guru
Bahasa Indonesia, 4 orang guru Bahasa Inggris, 3 orang guru Agama, 5
orang guru IPS, 2 orang guru Penjasorkes, 3 orang guru Seni Budaya, 2
orang guru PKN, 3 orang guru TIK, 4 orang guru Pendidikan Alquran,
1 orang guru BAM, 2 orang guru BK. Dan mempunyai 3 orang tenaga
Tata Usaha, 2 orang Perpustakaan dan 2 orang Penjaga Sekolah.
Di Sekolah Menengah Pertama 4 Kecamatan Sutera juga
terdapat sarana olahraga dan upacara yakni 1 lapangan Volli Ball (9x9),
1 Lapangan Takraw (7x15), 1 Lapangan Sepak Bola (90x20), 1
Lapanagan Basket (7x15), 1 Lapangan Lompat Jauh (4x7) dan 1
Lapangan Upacara (80x40). Pada tahun ajaran 2010/2011 Sekolah
Menengah Pertama 4 Kecamatan Sutera memperoleh prestasi akademik
juara ke 2 Sains Fisika tingkat Kabupaten dan di tahun ajaran
2009/2010 memcapi kejuaraan non akademik yakni Olahraga juara ke
1, juara ke 1 dan 2 Lompat Tinggi, juara ke 2 Tolak Peluru, juara ke 2
Lompat Jauh, juara ke 2 Volly Ball Tingkat Kabupaten.
b. Profil Madarsah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera
Kabupaten Pesisir Selatan.
Madarsah Tsanawiyah Muhammadiyah terletak di jl. Pasar
Surantih-Kayu Gadang Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Madrasah berada 0,6 km dari pusat Kecamatan, 26 km dari pusat
Kabupaten dan 115 km dari pusat ibu kota Propinsi Sumatra Barat yang
berdiri pada tahun 1968 – 1975 bernama PGA Muhammadiyah
Kemudian berkembang terus menerus sampai pada tahun 1976 berubah
nama menjadi Madarasah Tsanawiyah Muhammadiyah. Dengan status
tanah Hibah dengan luas 4.253 m2, status bangunan milik
Muhammadiyah. Memiliki 5 ruang kelas, 1 Perpustakaan, 1 Ruang
Pimpinan, 1 Ruang Guru, 1 Ruang Tata Usaha, 1 Ruang Konseling, 1
Tempat Ibadah, 5 Jamban, tidak mempunyai tempat olahraga dan
ruangan lainnya. Dari tahun 2009 sampai sekarang dipimpin oleh Ajis,
S. Ag. MA dikelolah oleh 92% berlatar belakang S1, 1 orang S2 dan
selebihnya non S1 dengan 8 Pendidik dengan status PNS dan 35 orang
Honorer dan 4 Tenaga TU Honorer. Jumlah siswa sekolah ini 339
orang Siswanya sebagian besar berasal dari keluarga miskin yang
berprofesi sebagi petani dan nelayan. Siswa Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah memperoleh kejuaraan tahun 2008/ 2009 juara ke 2
Volly Ball dan juara ke 3 Lari 200m tingkatv Kabupaten sedangkan
pada tahun 2009/ 2010 memperolah juara ke3 Volly Ball, juara ke 3
Qasidah, juara ke 1 Taikondo dan juara ke 3 Busana Muslim Tingkat
Kabupaten.
B. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti
dalam penelitian ini yaitu Sekolah Menegah Pertama Negeri 4 dan Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah variabel bebas dan tingkat kesegaran jasmani
sebagai variabel terikat. Artinya dapat dikatakan bahwa setiap siswa di
sekolah yang berbeda mempunyai tingkat kesegran jasmani yang berbeda
pula.
Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan
tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa terasa lelah yang berlebihan
untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan mendadak.
Meskipun pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan telah diberikan mulai
dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, namun setiap murid-murid di
setiap sekolah mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang berbeda, seperti
halnya pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 dengan Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya faktor sosial ekonomi dan
faktor lingkungan sekolah maupun tempat tinggal. Lingkungan alam dan
tempat tinggal juga dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang
sebagaimana yang dinyatakan oleh Sadoso dan Arsil (1999:11) bahwa
”Kesegaran jasmani lebih bertitik berat pada Physiological fitness yaitu,
kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas
fisiologis terhadap keadaan lingkungan (ketinggian, kelembaban suhu dan
sebagainya).
Dari uraian di atas, penulis menduga bahwa disetiap sekolah
mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang berbeda. Untuk lebih jelasnya
perbandingan tingkat kesegaran jasmani terhadap hasil belajar tersebut dapat
dilihat bagan kerangka konseptual pada gambar 1.
Gambar 1. kerangka konseptual
C. Hipotesis Penelitian
Dilihat dari kajian toeri dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan
diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Terdapat perbandingan
kesegaran jasmani antara siswa Sekolah Menegah Pertama Negeri 4 dengan
siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan.
Sekolah Menengah Pertama Negeri
4 Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan
(X)
(X)
Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
(X)
(X)
(X)
Tingkat Kesegaran Jasmani
(Y)
(X)
(X)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Komparatif yaitu untuk
membandingkan hasil dari dua kelompok data. Perbandingan antara
kesegaran jasmani siswa Sekolah Menegah Pertama Negeri 4 dengan
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menegah Pertama Negeri 4 dan
di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera
Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan April sampai bulan Mei Tahun
2012.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang diteliti yang
memiliki satu karakteristik yang sama dari seluruh angggotanya.
Menurut Ridwan (2005:54) populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya rincian populasi dalam
penelitian ini dalam penelitian ini dapat di lihat pada tabel 1 oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan kuripan ini, maka populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa putera yang duduk di kelas VIII di SMP. Negeri 4
Kecamatan Sutera berjumlah 120 orang dan siswa putera yang duduk
di kelas VIII MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera berjumlah 45
orang, jadi jumlah populasi pada penelitian ini 165 orang siswa putera
dari kedua sekolah tersebut. Untuk lebih jelasnya rincian populasi
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 di halaman berikut:
Tabel 1. Populasi Penelitian
No. Sekolah Kelas Lak-laki Jumlah
1 SMP. Negeri 4
Kecamatan Sutera
VIII. 1
VIII. 2
VIII. 3
VIII. 4
VIII. 5
VIII. 6
VIII.7
VIII. 8
15
15
15
15
15
15
15
15
120
2 MTs. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera
VIII. 1
VIII. 2
VIII. 3
15
15
15
45
JUMLAH 165
Sumber: TU SMP. N 4 Kecamatan Sutera dan MTs. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Sampel
Menurut Arikunto dalam Ridwan (2005:56) bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dan data yang
sebenarnya dalam suatu penelitian dengan kata lain sampel adalah
sebagian yang mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini
diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu
“pengambilan sampel didasarkan pada maksud yang telah ditetapkan
sebelumnya atau dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu ’’(
Yusuf ,2005:105).
Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini sampel yang di
ambil siswa putera kelas VIII. 1 SMP Negeri 4 Kecematan Sutera
yang berjumlah 15 orang dan siswa putra VIII. 1 MTs Muhammadiyah
Kecamatan Sutera yang berjumlah 15 orang, dengan demikian jumlah
sampel pada penelitian ini adalah 30 orang. Dengan pertimbangan
keterbatas waktu, tenaga, biaya serta kemampuan yang penulis miliki.
Untuk lebih jelasnya rincian jumlah sampel dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Sampel Penelitian
No Sekolah Kelas Laki-laki
1 SMP. Negeri 4 Kecamatan
Sutera
VIII. 1 15
2 MTs. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera
VIII. 1 15
Jumlah 30
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder.
Data primer data yang di ambil langsung dari sampel yang diteliti yaitu
tentang kesegaran jasmani. Sedangkan data sekunder diambil dari tata
usaha Sekolah Menegah Pertama Negeri 4 dan Madarsah Tsanawiyah
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Sumber Data
Untuk mendapat data yang akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan, dalam hal ini penulis mendapatkan data tingkat kesegaran
jasmani dari siswa-siswa yang dijadikan sampel penelitian. Sedangkan
data profil Sekolah Menegah Pertama Negeri 4 dan Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir
Selatan didapat dari tata usaha kedua sekolah tersebut
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data tentang kesegaran jasmani siswa kelas
VIII. 1 putra pada SMP. Negeri 4 Kecamatan Sutera dan MTs.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, penulis
menggunakan Tes Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk
kelompok umur siswa-siswi sekolah menengah pertama usia 13-15 tahun
untuk putra. . Rangkaian tes TKJI ini terdiri dari 5 butir tes yaitu: a) lari
50 meter, b) gantung siku tekuk, c) baring duduk 60 detik, d) loncat tegak
dan e) lari 1000 meter. Ada beberapa petunjuk dalam pelaksanaan tes
yaitu:
a. Untuk melaksanakan tes tersebut diperlukan alat-alat sebagai berikut
: Lintasan lari yang lurus, datar, rata, dan tidak licin, stop watch,
bendera start, tiang Pancang, nomor dada, palang tunggal, papan
beskala untuk loncat tegak, serbuk kapur, formulir TKJI, peluit, alat
tulis, dan tiga orang pembantu pengambilan tes.
b. Pelaksanaan dari masing-masing tes tersebut dapat diuraikan
sebagaimana berikut ini:
1. Lari cepat 50 m
Lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan, pelaksanaan tes
ini dilakukan pada jalur lurus, datar, rata dan tidak licin dengan jarak
mulai dari garis finish adalah 50 meter yang cara melakukannya adalah
sebagai berikut: Sikap start dilakukan dengan star berdiri aba – aba
“bersedia” peserta tes sudah dan siap dibelakang garis start, lihat
gambar 2.
Gambar 2. Posisi star lari 50 meter
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.
Jakarta Tahun 2010
a. Gerakan
1) Pada Aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap
untuk lari.
2) Pada aba – aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis
finish, menempuh jarak 50 meter
3) Lari bisa diulang apabila
a) Pelari mencuri star
b) Pelari tidak melewati garis finish
c) Pelari terganggu dengan pelari lain
b. Pengukur Waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari
melintasi garis finish.
c. Pencatat Hasil
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 50 meter dalam satuan waktu detik.
2) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma.
2. Tes Gantung Siku Tekuk
a. Sikap Permulaan
Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada
palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap
kebelakang/wajah.
b. Gerakan
Dengan bantuan tolakan kaki atau naik bangku, peserta meraih
palang sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk. Dagu berada diatas
palang tunggal.
c. Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah lamanya waktu yang dicapai oleh peserta untuk
mempertahankan sikap tersebut diatas, dalamsatuan waktu detik.
Catatan:
Peserta yang tidak dapat melakukan gerakan di atas secara sempurna,
dinyatakan tidak mampu atau gagal, dan hasilnya ditulis dengan angka 0
(nol).
Gambar 3. Tes gantung siku tekuk
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
Jakarta 2010
3. Baring Duduk (60 detik)
Tes baring duduk ini dilakukan selama 60 detik dengan tujuan
adalah untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut dengan
pelaksanaan sebagai berikut:
a. Sikap Permulaan
1) Peserta berbaring terlentang dengan belakang bahu menyentuh lantai
atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut ±90º, telapak kaki
menapak lantai, dan telapak tangan diletakkan pada telinga.
2) Petugas/peserta lain memegang atau menahan kedua pergelangan kaki
agar kaki tidak terangkat.
b. Gerakan
1) Pada aba-aba “ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk sehingga
kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap
permulaan sampai belakang bahu menyentuh lantai.
2) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat
selama 60 detik sesuai kelompok usia.
c. Pencatatan Hasil
1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk
yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.
2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya
ditulis dengan angka 0 (nol).
Catatan: gerakan tidak dihitung jika: tangan terlepas dari telinga,
kedua siku tidak sampai menyentuh paha, saat kembali berbaring bahu
tidak menyentuh lantai, Menggunakan siku untuk membantu menolak
tubuh, lihat gambar 4.
Gambar 4. Sikap Permulaan Baring Duduk Sumber : Buku TKJI Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani, Jakarta 2012
4. Loncat Tegak
Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga explosive, dengan
pelaksanaan sebagai berikut:
a. Sikap Permulaan
1) Terlebih dahulu taburi/bubuhi ujung jari tangan kanan (kiri bagi yang
kidal) dengan serbuk kapur atau bedak bubuk atau magnesium
bikarbonal berwarna putih.
2) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, lengan kanan (lengan
kiri bagi yang kidal) merapat kedinding, papan skala berada
disamping kanan atau kiri atasnya. Kemudian tangan yang dekat
dinding diangkat lurus keatas, telapak tangan dengan jari-jari tegak
lurus ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas
raihan ujung jarinya.
Gambar 5. Sikap menentukan raihan tegak
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
Jakarta 2010
b. Gerakan
1) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua
lengan diayun kebelakang. Kemudian peserta meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan dengan jari tangan yang berkapur
sehingga meninggalkan bekas raihan.
Gambar 6. Sikap awalan loncat tegak
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas
Jasmani, Jakarta 2010
2) Ulangi loncatan ini sampai 3 kali tanpa istirahat
Gambar 7. Gerakan Loncat Tegak
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
Jakarta 2010
c. Pencatatan Hasil
1) Catat jangkauan raihan tertinggi (sebelum meloncat) = X
2) Catat tinggi ketiga raihan hasil locatan = Y
3) Hasil loncatan = selisih hasil tinggi raihan loncatan dikurangi hasil
raihan sebelum meloncat (Y-X)
4) Ambil selisih raihan yang tertinggi, catat dalam satuan centimeter
tanpa angka dibelakang koma.
5. Lari Jarak Menengah
Untuk tes lari jarak sedang dilakukan oleh peserta putra dengan jarak
tempuh 1000 m dengan tujuan untuk mengukur daya tahan jantung,
peredaran darah dan pernafasan, adapun pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
a. Sikap permulaan
- Peserta berdiri di belakang garis start
b. Gerakan
- Pada aba-aba SIAP peserta mengambil sikap star berdiri, siap untuk
lari
- Pada aba-aba YA peserta menuju garis finish menempuh jarak 1000
meter
Catatan :
1. Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri star
2. Lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finish
Gambar 8. Posisi Star Lari 1000 Meter
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
Jakarta 2010
c. Pencatat hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai
pelari tepat melintas garis finish.
2) Hasil yang dicatat adalah waktu dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 1000 meter, waktu di catat dalam satuan menit dan detik, contoh
3) penulisan seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis
3,12”
Gambar 9. Pencatat hasil
Sumber : Buku TKJI Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
Jakarta 2010
Tabel 3. Nilai Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Siswa Putra
Lari 50
meter
Gantung
Siku
Tekuk
Baring
Duduk 60
detik
Loncat
Tegak
Lari 1000
meter
Nilai Norma
s.d-6.7” 16 ke atas 38 ke atas 66 ke atas Sd-3’04” 5 BS
6.8”-7.6” 11 - 15 28 – 37 53 - 65 3’05”-
3’53”
4 B
7.7”-8.7” 6 - 10 19 – 27 42 - 52 3’54”-
4’46”
3 S
8.8”-
10.3”
2 - 5 8 – 18 31 - 41 4’47”-
6’04”
2 K
10,4 –dst 0 - 1 0 – 7 0 - 30 6’05” dst 1 KS
Sumber: Pedoman Teknis Pemetaan Kebugaran Jasmani Pelajar Tahun 2010
Tabel 4. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
No Nilai Jasmani Klafikasi
1 22-25 Baik sekali(BS)
2 18-21 Baik(B)
3 14-17 Sedang(S)
4 10-13 Kurang(K)
5 5-9 Kurang Sekali(KS)
Sumber: Pedoman Teknis Pemetaan Kebugaran Jasmani Pelajar Tahun 2010
E. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan teknik uji
perbandingan kesegaran jasmani antara Sekolah Menegah Pertama Negeri 4
dan Madarsah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan. Secara sistematis rumus dalam analisis komparatif dengan uji t
menurut Hadi (2000 : 293) dirumuskan sebagai berikut:
Keterangaan:
X1 = Mean SMP. Negeri 4 Kecamatan Sutera
X2 = Mean MTs. Muhammadiyah Kecamatan Sutera
S = Varian Populasi
N = Jumlah Sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kesegaran jasmani siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kecamatan Sutera dan siswa Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Pengolahan data penelitian disajikan secara berurutan sebagai berikut :
Tabel 1. Deskripsi Data Penelitian
Data Variabel N X Std.dev Min Mak
Tingkat Kesegaran
Jasmani
Siswa SMP Negeri 4 15 20.60 2.87 15 25 Siswa MTS
Muhammadiyah 15 16.40 3.83 10 24
Jelasnya gambaran masing-masing data dalam kelompok dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
1. Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah Menengah Pertama
Negeri 4
Penilaian dilakukan terhadap 15 orang siswa putra melalui rangkaian
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk putra usia 13-15 tahun. Analisis
deskriptif tingkat kesegaran jasmani responden penelitian, diperoleh rerata
hitung (mean) = 20.60, standar deviasi = 2.87, nilai minimum = 15 dan
maksimum = 25. Jelasnya dapat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data TKJI Siswa SMP N 4
No Klasifikasi Nilai Fa Fr
1 Baik Sekali 22 – 25 7 46.67
2 Baik 18 – 21 6 40.00
3 Sedang 14 – 17 2 13.33
4 Kurang 10 – 13 0 0.00
5 Kurang Sekali 5 – 9 0 0.00
Jumlah 15 100.0
Ket : Fa = Frekuensi Absolut, Fr = Frekuensi Relataif ( % )
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut ;
Gambar 1. Histogram Data TKJI Siswa SMP N 4
Berdasarkan tabel dan histogram di atas terlihat tingkat kesegaran
jasmani dari 15 orang siswa putra Sekolah Menengah Pertama. Negeri 4
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 7 orang responden
berada dalam kategori baik sekali dengan rentang nilai 22-25, 6 orang
responden berada dalam kategori baik dengan rentang nilai 18-21 dan 2 orang
responden berada dalam kategori sedang dengan renang nilai 14-17.
2. Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Madrasah Tsanawiyah.
Muhammadiyah
Penilaian dilakukan terhadap 15 orang siswa melalui rangkaian Tes
Kesegran Jasmani Indonesia untuk putra usia 13-15 tahun. Analisis deskriptif
tingkat kesegaran jasmani responden penelitian, diperoleh rerata hitung =
16.40, standar deviasi = 3.83, nilai minimum = 10 dan maksimum = 24.
Jelasnya dapat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data TKJI Siswa MTS Muhammadiyah
No Klasifikasi Nilai Fa Fr
1 Baik Sekali 22 – 25 2 13.33
2 Baik 18 – 21 3 20.00
3 Sedang 14 – 17 7 46.67
4 Kurang 10 – 13 3 20.00
5 Kurang Sekali 5 – 9 0 0.00
Jumlah 15 100.0
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut ;
Gambar 2.Histogram Data TKJI Siswa MTS Muhammadiyah
Berdasarkan tabel dan histogram di atas terlihat tingkat kesegaran
jasmani dari 15 orang siswa putra Madrasah Tsanawiyah. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 2 orang responden
berada dalam kategori baik sekali dengan rentang nilai 22-25, 3 orang
responden berada dalam kategori baik dengan rentang nilai 18-21, 7 orang
responden berada dalam kategori sedang dengan renang nilai 14-17 dan 3 orang
responden berada dalam kategori kurang dengan renang nilai 10-13 .
B. Pengujian Persayaratan Analisis
1. Uji Normalitas.
Uji normalitas variabel menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test,
menunjukkan bahwa data tidak berbeda nyata p > 0.05, artinya data tersebut
berdistribusi normal. Hasil lengkap Kolmogorov-Smirnov Test dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Uji Normalitas Data Penelitian
Data Variabel N D-hit D-tab P Ket
Tingkat
Kesegaran
Jasmani
Siswa SMP Negeri 4 15 0.595
8
0.871 Normal
Siswa MTS
Muhammadiyah 15 0.548 0.925 Normal
Ket : D = Nilai Hitung Kolmogorof Smirnov-Test.
P = Probabilitas (sig. )
2. Uji Homogenitas.
Hasil uji homogenitas variabel melalui uji varians, menunjukkan
bahwa data mempunyai keragaman yang tidak berbeda nyata p > 0.05.
artinya data dalam keadaan homogen. Hasil lengkap dari pengujian dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5. Uji Homogenitas Data Penelitian
D a t a
Df1
Df2
Levene’s Test For
Equality Of Varians Keterangan
F P
Tingkat
Kesegaran
Jasmani
1 28 0.856 0.363 Homogen
C. Analisis dan Hasil Penelitian
Pengolahan dan analisis dilakukan terhadap data tingkat kesegaran
jasmani siswa Sekolah Menengah Pertama. Negeri 4 dan Madrasah Tsanawiyah.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dengan
menggunakan rangkai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk putra usia 13-15
tahun yang terdiri dari lari 50 meter, gantung siku tekuk, baring duduk, loncat
tegak dan lari 1000 meter. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda rerata
hitung (t-test) pada taraf signifikansi 0.05 α. Jelasnya hasil analisis dapat
diuraikan sebagai berikut ;
Terdapatnya Perbandingan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Negeri 4 dengan Siswa Madrasah Tsanawiyah.
Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan analisis t-test, diperoleh nilai probabilitas p = 0.004 < 0.05α,
menyatakan bahwa rerata pengukuran variabel sangat kuat (signifikan). Artinya
terdapat perbandingan secara nyata dari kelompok siswa. Pada tabel paired
samples correlations diperoleh harga korelasi kedua kelompok siswa sebesar
0.048 dengan signifikansi 0.865, menyatakan bahwa kedua kelompok siswa
tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam penilaian tes kesegaran jasmani.
Dengan demikian hipotesis kerja yang diajukan dapat dibuktikan. Hasil
analisis dapat dilihat pada lampiran.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah jabarkan di atas, maka perlu
pembahasan lebih lanjut. Hal ini untuk memperjelas dan meyakinkan temuan
tersebut. Hal-hal yang perlu dibuktikan kebenarannya sesuai dengan hipotesis
yang telah dikemukakan.
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapatnya perbandingan
tingkat kesegaran jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4
Kecamatan Sutera dengan Siswa Madrasah Tsanawiyah. Muhammadiyah
Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan ini dilihat dari hasil pengujian
hipotesis, yakni diterimanya Ha dan ditolaknya HO.
Dari pertanyaan penelitian dapat dijelaskan bahwa tingkat kesegaran
jasmani siswa Sekolah Menengah Pertama. Negeri 4 terdiri dari kategori baik
sekali 7 orang (46,6%), kategori baik 6 orang (40%), kategor sedang 2 orang
(13,3%) dan kategori sedang (0%). Sedangkan pada siswa Madrasah
Tsanawiyah. Muhammadiyah terdiri dari kategori baik sekali 2 orang (13,3%),
kategori baik 3 orang (20%), kategori sedang 7 orang (46,6%) dan kategori
kurang 3 orang (20%). Disini sudah terlihat perbandingan yang signifikan.
Diketahuinya nilai rata-rata kesegaran jasmani siswa Sekolah
Menengah Pertama. Negeri 4 adalah 20,60 sedangkan rata-rata nilai kesegaran
jasmani siswa Madrasah Tsanawiyah. Muhammadiyah adalah 16,40.
Tingginya rata-rata kesegaran jasmani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri
4 dan rendahya nilai rata-rata siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah yaitu
disebabkan beberapa faktor yaitu lingkungan alam tempat tinggal dan letak
geografisnya menjadi factor yang dapat membedakan tingkat kesegaran
jasmani antara dua daerah yang berbeda fotografisnya.
Sekolah Menengah Pertama. Negeri 4 berada dekat keramaian, dekat
dengan jalan raya sehingga umumnya siswa di sekolah ini menggunakan jasa
transportasi sebagian ada yang diantar orang tuanya begitu juga ada yang
berjalan kaki, itupun tinggalnya dekat dengan sekolah. Dalam kegiatan
pembelajaran memiliki lapangan yang cukup luas memungkinkan siswa
berolahraga dan beraktivitas dengan leluasa, sedangkan Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Kecamatan Sutera berada di daerah pedalaman, umumnya
siswa di sekolah ini berjalan kaki kesekolah hanya sebagian kecil yang
menggunakan transportasi. Dalam kegiatan pembelajaran tidak memiliki
lapangan untuk berolahraga dan beraktivitas secara leluasa.
Melihat kenyataan tersebut, salah satu upaya orang tua untuk mengatasi
kurangnya kesegaran jasmani anaknya adalah dengan cara memperhatikan
permainan dan kegiatan diluar sekolah yang dilakukan anak, dan memberikan
motivasi kegiatan yang merangsang kesegaran jasmani. Bagi guru penjasorkes
meningkatkan kesegaran jasmani siswa, baik Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Negeri 4 dan Madrasah Tsanawiyah. Muhammadiyah Kecamatan
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan merupakan suatu kewajiban dan tanggung
jawab, karena tujuan dari penjasorkes itu sendiri salah satunya adalah untuk
meningkatkan kesegaran jasmani siswanya. Bila tingkat kesegaran jasmani
siswanya sedang atau kurang berarti tujuan pembelajaran penjas yang
dilakukan di sekolah tersebut belum tercapai. Untuk itu guru perlu
mengevaluasi kembali program pembelajaran yang telah disusun dan
merobahnya kearah yang lebih baik, terencana dan terprogram secara
sistematis, kemudian dilaksanakan secara maksimal dalam proses
pembelajaran di sekolah maupun luar sekolah dengan memanfaatkan sarana
dan prasarana yang tersedia. agar siswa dapat berperan aktif dalam
melaksanakan kegiatan olahraga. Sehingga dapat meningkatkan kesegaran
jasmani siswa dan tujuan dari penjasorkes itu bisa tercapai.
Beberapa kegiatan yang sama-sama kita ketahui untuk meningkatkan
kesegaran jasmani adalah aktifitas fisik dan olahraga yang teratur, karena
tubuh memerlukan oksigen untuk memproduksi energi, maka oksigen harus
diambil dan di salurkan dengan tanda denyut nadi bergerak. Kemampuan
tubuh untuk melakukan hal tersebut sangat tergantung pada tingkat kesegaran
jasmani, tingkat kesegaran jasmani yang balk akan mudah untuk melakukan
pengambilan oksigen yang diperlukan oleh tubuh, sedangkan orang yang
tingkat kesegaran jasmaninya rendah akan mengalami kesulitan. Sebagaimana
yang dinyatakan Lamb dalam Arsil, (1999) bahwa orang yang banyak
melakukan aktifitas fisik dan olahraga yang teratur maka tingkat kesegaran
jasmaninya bertambah baik di banding orang yang kurang melakukan aktifitas
fisik dan latihan yang teratur. Disamping aktifitas fisik dan olahraga yang
teratur, yang diperlukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani adalah
perilaku hidup bersih dan sehat, karena pola hidup bersih dan sehat merupakan
bagian cara untuk meningkatkan kesegaran jasmani maka lingkungan untuk
aktifitas harus bebas dan pencemaran, seperti limbah, sampah, kotoran juga
asap kendaraan yang tidak diimbangi dengan penanaman pohon pelindung
untuk menghirup karbondioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan maupun
pabrik untuk mengeluarkan oksigen yang bersih. Di samping itu pengaturan
gizi serta keseimbangan antara aktifitas fisik dengan istirahat merupakan
factor penting untuk menjaga atau meningkatkan kesegaran jasmani.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa dengan tes kesegaran jasmani terhadap siswa Sekolah Menengah
Pertama. Negeri 4 dan Madrasah Tsanawiyah. Muhammadiyah Kecamatan
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan maka diketahuilah nilai rata-rata kesegaran
jasmani siswa Sekolah Menengah Pertama. Negeri 4 adalah 20,60 sedangkan
rata-rata nilai kesegaran jasmani siswa Madrasah Tsanawiyah.
Muhammadiyah adalah 16,40. Bila dilihat dari uji hipotesis Berdasarkan
analisis t-test, diperoleh nilai probabilitas p = 0.004 < 0.05α, menyatakan bahwa
rerata pengukuran variabel sangat kuat (signifikan). Artinya terdapat
perbandingan secara nyata dari anatara Sekolah Menengah Pertama Negeri 4
dengan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten
Pesisir Selatan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan khususnya di Sekolah Menegah Pertama. Negeri 4 dan
Madrasah Tsanawiyah. Muhammadiyah Kecamatan Sutera Kabupaten
Selatan untuk lebih memperhatikan perkembangan peserta didik dengan
meningkatkan kesegaran jasmaninya, sehingga peserta didik dapat
menerima pengajaran yang diberikan dengan balk. Adapun upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani adalah
menanamkan sikap gemar berolahraga dan memberikan arahan-arahan
kepada peserta didik supaya tidak malas bergerak.
2. Pada orang tua agar memberikan motivasi untuk berolahraga yang
meningkatkan kesegaran jasmani anaknya..
3. Kepada peneliti lain disarankan agar dapat mengembangkan berbagai
variabel lain yang belum diteliti sehingga seluruh faktor yang berkaitan
dengan Kesegaran Jasmani dengan sampel yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Arsil, (1999). Pembinaan Kondisi Fisik, Padang: UNP
Depdikbud. (1993). Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta:
Puskesjesrek.
Depdiknas. (2010). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta: Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani.
Gusril. (2004). Beberapa Faktor yang Berkaitan Dengan Kemampuan Motorik
Siswa Sekolah Dasar Negeri Kota Padang. Disertai. Jakarta: Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.
Joni. (2003). Senam Aerobik. Padang. Fik. UNP.
Mutohir. (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak. Jakarta:
Direktorat Jenderal Olahraga Depertemen Pendidikan Nasional.
Nienam, david. C (terjemahan syahrastani). (2004). Kebugaran Dan Kesehatan
Anda. Padang: sp4 Jurusan Pendidikan Olahraga Fik UNP.
Ridwan (2005) Belajar Mudah Penelitian untuk (Guru, Karyawan, dan penelitian
Pemula bandung: alfabeta.
Sadoso S, (1980). Pengetahuan Praktis Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: PT
Gramedia.
Sudjana,nana. 1989. Metode statiska Bandung: Bandung:Tarsito.
Sumosardjono, Sudoso. (1992). Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga
2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
UU RI Nomor 3 Tahun 2005. Tentang Sistem Pndidikan Nasional Jasmani.
Jakarta: Depdiknas.
UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas
Yusuf. 2005. Metedologi Penelitian. Padang: UNP Press
Analisis Data Menggunakan SPSS
Deskripsi dan Uji Normalitas Data Penelitian
Descriptive Statistics
15 20.60 2.87 15 25
15 16.40 3.83 10 24
Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa SMP N 4
Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa MTS M
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov -Smirnov Test
15 15
20.60 16.40
2.87 3.83
.154 .142
.116 .142
-.154 -.093
.595 .548
.871 .925
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Tingkat
Kesegaran
Jasmani
Siswa SMP
N 4
Tingkat
Kesegaran
Jasmani
Siswa MTS M
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Uji Homogenitas Data Penelitian
Descriptives
Data Penelitian
15 20.60 2.87 .74 19.01 22.19 15 25
15 16.40 3.83 .99 14.28 18.52 10 24
30 18.50 3.95 .72 17.02 19.98 10 25
TKJI Siswa SMP N 4
TKJI Siswa MTS M
Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
Data Penelitian
.856 1 28 .363
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA
Data Penelitian
132.300 1 132.300 11.533 .002
321.200 28 11.471
453.500 29
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
T-Test
Uji Beda Mean Data Penelitian
Paired Samples Statistics
20.60 15 2.87 .74
16.40 15 3.83 .99
Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa SMP N 4
Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa MTS M
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
15 .048 .865
Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa SMP N
4 & Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa MTS M
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
4.20 4.68 1.21 1.61 6.79 3.477 14 .004
Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa SMP N
4 - Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa MTS M
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
DOKUMENTASI PENELITIAN TES KESEGARAN JASMANI NDONESIA
(TKJI) DI SMP. N 4 KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR
SELATAN TAHUN 2012
Memberikan informasi kepada responden tentang tes yang akan
dilaksanakan.
Melakukan Tes Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMP. Negeri 4
1. Lari cepat 50 meter
Aba- aba “SIAP”
2. Gantung Siku Tekuk
3. Baring Duduk 60 detik
4. Loncat Tegak
“Sikap Permulaan”
“Gerakan”
“Ulangi samapi 3x”
5. Lari jarak menegah 1000 meter
“Sampai di FINSH”
DOKUMENTASI PENELITIAN TES KESEGARAN JASMANI NDONESIA
(TKJI) DI MTs. Muhammadyah KECAMATAN SUTERA KABUPATEN
PESISIR SELATAN TAHUN 2012
Memberikan informasi kepada responden tentang tes yang akan
dilaksanakan.
Melakukan Tes Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMP. Negeri 4
1. Lari cepat 50 meter
Aba- aba “SIAP”
2. Gantung Siku Tekuk
3. Baring Duduk 60 detik
4. Loncat Tegak
“Sikap Permulaan”
“Gerakan”
“Ulangi samapi 3x”
5.Lari jarak menegah 1000 meter
“Sampai di FINISH”