perbanyakan tanaman baru.(agronomi)

111
Oleh : A. A. M. Astiningsih.

Upload: stephanysinaga

Post on 11-Aug-2015

71 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Oleh :A. A. M.

Astiningsih.

B U K U - B U K U

1. Buku Ajar DDA. Sudira Djelantik. Fak. Pert. UNUD.(1995).

2. Pengantar Agronomi. Setyawati Harjadi. ( 1979 ).

3. Biologi Pertanian. Suwasono Heddy. CV. Rajawali. Jakarta.

( 1987 ). 4. Diktat Kuliah Prinsip – Prinsip Perbanyakan

Tanaman. Moenarni Tampubolon, dkk. Universitas Brawijaya. Malang. ( 1988 ). 5. Membuat Setek, Cangkok & Okulasi. Rini

Wudianto. PT. Penebar Swadaya. ( 1989 ). 6. Sitogenetika. H. Suryo. UGM. ( 1995 ). 7. Genetika Tumbuhan. Terjemahan : Lilik Kusdiarti. L.V. Crowder. UGM. ( 1997 ). 8. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Terjemahan : F. B.

Salisbury & CV Ross. ITB. ( 1995 ).

DAFTAR ISI

1. J U D U L 2. BUKU – BUKU

3. DAFTAR ISI

4. i. P E N D A H U L U A N

5. II. PERBANYAKAN TANAMAM

2. 1. REPRODUKSI =) Penjiplakan hidup ( SISTEM ) =) Gen dan Kromosom

2. 2. PEMBELAHAN SEL =) MITOSIS

=) MEIOSIS

DAFTAR ISI (Lanjutan)

2. 3. LINGKARAN HIDUP TANAMAN 2. 3. 1. PENYERBUKAN 2. 3. 2. KETIDAK SERASIAN 2. 3. 3. PEMBUAHAN 2. 3. 4. KEMATANGAN BIJI

2. 4. PEMBIAKAN TANAMAN 2. 4. 1. PEMBIAKAN VEGETATIF 2. 4. 2. PEMBIAKAN GENERATIF

2. 5. TEKNOLOGI BENIH 2. 5. 1. BENIH UNGGUL 2. 5. 2. PROSESING BENIH 2. 5. 3. PERKECAMBAHAN BENIH

I. P E N D A H U L U A N

Perbanyakan tanaman. Merupakan peristiwa Pengabadian

Pelipat gandaan.

Tujuan perbanyakan tanaman : > Pertambahan jumlah. > Memelihara sifat-2 penting.

Tipe perbanyakan tanaman :

1. Perbanyakan seksual/generatif/kawin. Adalah : Penambahan jumlah tanaman dengan biji dari persatuan dua

gamet atau sel kelamin.

2. Perbanyakan aseksual/vegetatif/tak kawin. Adalah : Penambahan jumlah tanaman dengan pembelahan dan

diferensiasi sel secara biasa.

Sel & Organisme

Pembiakan aseksual :

Tanaman punya kemampuan memulihkan diri dari bagian-2

yg hilang. Misalnya : > Setek batang memulai pembentukan akar. > Setek akar memulai pembentukan kuncup bagian pucuk. > Setek daun memulai pembentukan akar ataupun pucuk.

Jadi : Perbanyakan tanaman adalah :

Penggunaan proses-2 reproduktif (seksual/aseksual) dalam

usaha pengabadian tanaman secara teratur yg merupakan

dasar pertanian.

II. PERBANYAKAN TANAMAN

2. 1. REPRODUKSI Menyangkut sistem penjiplakan diri yg dikendalikan oleh

suatu mekanisme pengendalian kehidupan. Sehingga perlu diketahui : > Proses-2 reproduksi pada tingkat sel.

> Perbanyakan DNA.

2. 1. 1. PENJIPLAKAN SISTEM HIDUP SEL : Bagian terkecil suatu organisme.

Yg perlu dilihat/diperhatikan pada sel Hubungannya dengan materi sel :

=) Inti sel (nukleus) : * Nukleolus (anak inti).

* Kromosom.

Penjiplakan hidup :

> Dimulai dari inti sel (nukleus). > Yg berperan adalah kromosom (pembawa

sifat). > Kromosom merupakan urutan beberapa DNA.

Penjiplakan sistem hidup : > Untuk menjiplak diperlukan suatu perintah. > Menjiplak :

~ Dipergunakan urutan 4 basa N yaitu : * Adenin ( A ). * Guanin ( G ). * Thymin ( T ). * Sitosin ( S ). ~ Dilakukan di inti sel. * Basa – N ada dalam DNA. * DNA ada dalam chromosom. * Chromosom ada dalam inti sel.

4 basa – N

DNA

Chromosome.

Inti Sel

Konfigurasi 4 basa – N.

Pembentukan perintah : =) Gabungan basa – N asam amino. Sesuai urutan (kata-2 perintah). =) Gabungan asam amino Kalimat perintah = Gen.

Merupakan urutan asam amino suatu protein.

Setiap urutan asam amino tertentu merupakan 1 jenis perintah (= Gen).

Misal :

* Peritah membuat : ~ Warna merah pada bunga. ~ Rasa manis pada buah.

Urutan Basa – N dalam DNA : Mengarahkan urutan asam-2 amino dalam sintesis protein, khususnya pada ENZIM. Kekhususan enzim tergantung pada : Urutan asam amino di dalamnya.

D N A : ~ Terdapat dalam benang ganda (nukleotid). ~ Masing-2 dihubungkan oleh ikatan antara basa – N. ~ 4 basa – N yg membentuk nukleotid dalam DNA yaitu : * Adenin ( A ). * Guanin ( G ). * Thymin ( T ). * Sitosin ( S ). Dengan konfigurasi : Adenin ( A ) - Thymin ( T ). Guanin ( G ) - Sitosin ( S ).

Jadi : Kalau urutan suatu benang telah ditentukan, maka urutan dari benang pasangannya akan tertentu.

Contoh : Benang A – G – G maka pasangannya : T – S – S (pasangannya).

Guna empat Basa – N : Untuk membentuk kata-2 perintah, kalimat perintah dalam pembentukan protein.

Kata-2 Perintah : Adalah sama dengan kurang lebih 20 jenis asam amino.

Kalimat Perintah : Urutan dari kata-2 perintah untuk membentuk kalimat.

Dalam hal ini : Kalimat perintah = Gen. Asam-2 amino diurut untuk membentuk suatu jenis protein tertentu.

Jadi : Urutan basa – N dalam DNA : Mengarahkan urutan asam-2 amino dalam sintesis protein, khususnya pada ENZIM. ~ Enzim terdiri dari protein. ~ Kekhususan enzim tergantung pada urutan asam amino di dalamnya.

PEMISAHAN DNA :

Struktur DNA bertanggung jawab atas : ~ Menjiplak (Fotocopy perintah). ~ Mensintesis (Sintesis protein).

Sintesis Protein : ~ Tidak berlangsung di inti tetapi di sitoplasma (di luar inti) yaitu: di RIBOSOM. Contoh Perintah Untuk Sintesis Protein : Yg terlibat : * DNA (di inti) * RNA transport. * RNA kurir. * RIBOSOM

(di sitoplasma).

Struktur DNA.

BENTUK RNA 1. RNA – Kurir (Messenger – RNA). Yaitu : RNA yg membawa perintah genetik, dalam bentuk suatu kopi (jiplakan) komplementer dari deretan basa DNA. 2. RNA – Pemindah (Transfer – RNA). Diduga membawa asam-2 amino ke ribosom untuk membangun protein (membawa bahan baku).

Perintah dari inti(Dibuat/dijiplak oleh DNA)

RIBOSOM(Di sitoplasma)

Tempat berlangsungnya sintesis protein sesuai pesanan DNA.

Perintah ini ditransfer ke Ribosom oleh RNA transport.

RNA kurir

GEN DAN KROMOSOM

KROMOSOM : Merupakan suatu urutan DNA.

GEN : ~ Kalimat perintah. ~ Merupakan gabungan asam amino. ~ Asam amino merupakan gabungan basa – N. Yaitu : * Suatu urutan pengendalian tugas pada DNA * Berfungsi dengan peristiwa-2 kimiawi. * Mengendalikan proses biokimia dalam metabolisme.

Misal : > Warna merah dalam bunga geranium yg berbeda-bada disebabkan oleh : -- Dua pigmen antosianin yg berbeda gugusan hidroksilnya. -- Penambahan 1 gugus hidroksil mengubah warna mahkota bunga dari Ungu Merah tua.

Jadi : > Mahkota dari tanaman yg berisi gen C (C besar = pengendali perubahan pelargonidin ke sianidin) akan berwarna merah tua. > Tanaman yg memiliki versi lain dari C (C besar) yaitu c (c kecil) tidak mampu menambah gugus hidroksil akan memiliki mahkota Merah – Ungu.

ALLELE : ~ Adalah bentuk-2 bersilih ganti dari suatu gen tertentu. ~ C (besar) dan c (kecil) disebut “allele“. ~ Allele suatu pasangan sifat di dalam gen ; Kuat – kuat (C - C), Kuat – lemah (C – c) atau lemah – lemah (c – c).

MUTASI : ~ Adalah perubahan struktur dalam pada gen, yg menimbulkan allele baru. MUTASI GEN : ~ Merupakan perubahan dalam perintah genetik atau perubahan dalam urutan basa – N dalam DNA. ~ Mutasi ini : * Bertanggung jawab atas VARIASI yg terdapat pada semua benda hidup.

Contoh : > Bunga geranium Warna bunga berbeda.

Karena pigmen antosianin berbeda gugus hidroksilnya.

Jika + 1 gugus hidroksil.

Ungu Merah Jadi : > Mahkota Bunga : ~ Berisi gen C (besar) Merah Tua. * Gugus hidroksil pengendali perubahan pelargonidin ke sianidin Merah Tua. ~ Jadi, C (besar) mampu menambah gugus hidroksil. ~ Berisi gen c (kecil) Merah Ungu. * Tidak mampu menambah gugus hidroksil.

Mutasi Gen.

Mutasi Gen (Tempat/titik mutasi).

ALEL : Adalah gen-2 yg terletak pada lokus yg sama. Memiliki pekerjaan yg sama, hampir sama, berlawanan. Tetapi untuk tugas tertentu. Kata sifatnya adalah “SEALEL”. Misal : > A sealel dengan a. * A disebut alel dominan. * a disebut alel resesif.

Gen sealel harus diberi simbul “huruf yg sama”“tetapi berbeda”.

Misal : * A dengan a R dengan r M dengan m Kalau dia homolog (AA) diberi simbol AA (atau tanda lain).

Contoh alel : Misal : Aa terletak pada satu lokus. A untuk warna merah, a ungu. Pigmentasi.

Jumlah khas kromosom yg berada dalam sel tanamam tingkat tinggi : “ 2n ” ( jumlah diploid/somatik ).

Contoh : * Padi & spinasi 2n = 12. * Barlai & klaver merah = 14. * Onion & Perzik = 16. * Kubis & bit gula = 18. * Jagung & kedelai = 20. * Semangka & buncis = 22. * Tomat & tulip = 24. * Manusia = 46 ( 23 pasang ).

SEL REPRODUKTIF ( GAMET ) > Menerima hanya satu kromosom dari setiap pasangan. > Merupakan jumlah haploid ( n ). Fertilisasi ( pembuahan) berikutnya mengembalikan ke jumlah diploid pada zygot ( 2n ). Telor yg dibuahi.

Setiap pasangan gen dapat berada lebih dari satu bentuk. Misal : C dan c. Pasangan alel ini ada kombinasi : * CC Homosigus (alel sama). * Cc Heterosigus (alel beda). * cc Homosigus (alel sama). Dalam satu tanaman yg berisi pasangan heterosigus ( Cc ), gametnya dapat berupa C atau c.

Gametes.

Apa perbedaan wujud luarnya (fenotipnya), bila susunan gennya (genotipnya) CC, Cc, cc ??

Jawab : Contoh : Warna daun bunga (seperti di depan). * cc (kecil) : ~ Tidak efisien sama sekali dalam proses hidroksilasi. Karena itu : > Warna daun bunga Merah Ungu. > Analisis kimia tidak ada sianidin. * CC (besar) dan Cc : Merah tua. ~ Bedanya tidak dapat diterka. ~ Alelnya dapat sedemikian sangat efisien. Sehingga : > Menghasilkan cukup enzim. Akibatnya, dengan hanya satu alel aktif (Cc), tidak dapat dibedakan fenotipnya dari tanaman yg memiliki 2 (dua) alel yg berfungsi (CC). ~ Dalam keadaan (Cc) alel C mendominasi c.

* Jika tanaman Cc (heterosigus) dengan CC (homosigus) tidak dapat dibedakan disebut : “KEDOMINANAN”. ~ Dalam istilah genetik : > C disebut Dominan. > c disebut Resesif.

2. 2. PEMBELAHAN SEL Perbedaan dasar antara reproduksi secara seksual dan aseksual terletak pada : ~ Cara kromosom menyebar pada saat pembelahan sel, yaitu secara MITOSIS dan MEIOSIS.

MITOSIS ASEKSUAL ~ Merupakan tipe pembelahan sel yg berlangsung selama pertumbuhan. ~ Merupakan pembelahan yg serentak, dimana baik kromosom maupun sel keduanya membagi diri. ~ Kromosom menjiplak dirinya dengan membelah secara memanjang (longitudinal) dan masing-2 bagian bergerak ke kutub-2 sel. ~ Kedua anak sel baru, menerima jumlah dan jenis kromosom yg sama. ~ Peristiwa pembelahan sel membagi rata unsur-2 lain dari sel. Setiap sel berisi segenap bahan-2 genetik yg penting. Berarti, setiap sel memiliki potensi untuk menjelma menjadi seluruh organisme.

Contoh : > Pembentukan suatu tanaman utuh dari satu sel parenkhima. > Pembentukan pucuk dari akar atau akar dari daun merupakan hasil potensial dari kelangsungan genetik yg dimungkinkan oleh mitosis. Hal ini menjamin : * Tunas pada umbi kentang akan membentuk tanaman kentang seutuhnya kondisi tepat.

Mitosis.

MEIOSIS SEKSUAL ~ Merupakan rentetan khusus dari dua pembelahan sel yg terjadi menjelang terbentuknya gamet. ~ Suatu seri dari dua pembelahan, dimana sel-2 membelah 2X tetapi kromosom hanya sekali. ~ Ini menghasilkan 4 sel, masing-2 memiliki jumlah haploid yaitu : Separuh jumlah kromosom yg berada pada sel-2 somatik (diploid).

~ Masing-2 dari empat sel ini dapat menjelma menjadi sebuah gamet.

~ Peristiwa fertilisasi (pembuahan), penyatuan dari dua gamet akan memulihkan jumlah diploid.

Proses seksual : ~ Merupakan suatu mekanisme yg memberikan pemilihan dan penggabungan kembali faktor-2 genetik, suatu sifat pengadaptasian diri suatu organisme sepanjang masa pada lingkungan yg selalu berubah. ~ Pemilihan kembali faktor-2 genetik antara kromosom dan di dalam kromosom, terlaksana dengan MEIOSIS. ~ Pengabungan kembali terlaksana dengan PEMBUAHAN (FERTILIZATION).

Akibat dari Meiosis : ~ Terciptanya gamet-2 yg berkromosom separuhnya (Haploid) dengan pembuahan (Diploid) jumlah kromosom dari generasi ke generasi selalu tetap. ~ Pemilihan kembali dari bahan-2 genetik dalam gamet yg menyangkut : * Kromosom. * Segmen-2 kromosom akibat Cross Over.

PERBEDAAN MEIOSIS DENGAN MITOSIS :

Jelas terlihat pada pembelahan pertama.

PADA MEIOSIS : ~ Kromosom membelah secara memanjang seperti pada mitosis menjadi ½ kromosom, disebut Kromatid. Tetapi homologus tersebut kelihatan merangkap duakan pasangan kromosomnya (Sinapsis). ~ Selama sinapsis, terjadi pertukaran dari segmen-2 antara kromatid pada kromosom homolog. ~ Daya tarik antara kromosom yg mengalami sinapsis berubah menjadi daya tolak, dan setiap kromosom rangkap bergerak ke kutub sel yg berlawanan tanpa pemisahan kromatid. ~ Hasil pertukran kromosom ini terjadi secara acak. ~ Pada pembelahan yg kedua, kromatid bercerai.

Perbedaan Mitosis & Meiosis :

2. 3. LINGKARAN HIDUP TANAMAN.

Lingkaran Hidup Tanaman terdiri dari : ~ Rentetan peristiwa perkembangan yg menyangkut pergantian tahap-2 diploid (sporofitik) dan haploid (gametofitik).

Tahap haploid dihasilkan oleh sporofit lewat pembelahan meiotik : ~ Sel-2 haploid yg dihasilkan mengalami pembelahan mitotik dan menghasilkan kesatuan yg nyata gametofit. ~ Penyatuan : gamet δ & gamet Embryo (diploid). menghasilkan Sporofit.

Siklus hidup tanaman primitif (pakis).

~ Pada tanaman berbiji : Tahap generasi sporofit (2n) : dominan berdikari. Tahap generasi gametofit (n) : singkat. tidak berdikari atau memarasit sporofitnya. Keadaan ini : Merupakan kebalikan dari tanaman-2 primitif atau rendah seperti : Pakis dan Lumut.

Pada tanaman tingkat tinggi : > Gametofit jantan (spora sari) : * Terbentuk pada “anther”. * Terdiri dari : - Dua inti sperm (gamet). - Sebuah inti tabung. > Gametofit betina : * Terbentuk pada bagian ovari khusus yg disebut “Ovule”. * Gamet betina yg berkembang terdiri dari : ~ Delapan inti, dikenal sebagai Kantong Embrio (Embryo Sac), masing-2 : # Sebuah inti Telur. # Dua inti kutub (polar) akan menjadi endosperm. # Fungsi dari 5 inti yg lain tidak jelas.

3 inti anti podal.

2 inti polar.

Inti sel telur

2 inti sinergit

Siklus hidup tanaman tingkat tinggi.

2. 3. 1. PENYERBUKAN (Pollination) Adalah pemindahan serbuk sari (pollen) dari anther ke stigma (kepala putik).

PENYERBUKAN SENDIRI ( Self – Pollination ) : ~ Pemindahan serbuk sari di dalam bunga yg sama (setiap bunga pada tanaman atau kelon yg sama). ~ Ini dapat tercapai karena : > Gaya berat atau kontak aktual dari serbuk sari yg gugur ke permukaan stigma yg lengket.

PENYERBUKAN SILANG ( Cross – Pollination ) : ~ Pemindahan serbuk sari dilakukan dari suatu tanaman yg berbeda susunan genetiknya. ~ Ini dapat terjadi karena : > Angin dan serangga (pemindah utama dari serbuk sari).

Secara alami kebanyakan tanaman : # Menyerbuk sendiri. # Menyerbuk silang. Dengan perbandingan tertentu dari cara-2 tersebut.

Hal tersebut tergantung pada : # Struktur dan fungsi dari bagian-2 bunga. # Ketidak serasian (incompatibility) genetik.

Mnurut kebiasaan cara penyerbukan, tanaman dapat digolongkan : a. Tanaman menyerbuk sendiri : Bila penyerbukan silang < 4 – 5 % b. Tanaman menyerbuk silang : Bila penyerbukan silang yg dominan. c. Tanaman menyerbuk sendiri dan silang. ( Self and Cross – Pollinated ).

Kepastian reproduksi tanaman tertentu, secara cepat tergantung cara penyerbukannya secara alami.

Pembiakan dengan biji : ~ Dapat menjiplak tanaman yg menyerbuk sendiri. Tanaman semacam itu cenderung homosigus. ~ Tanaman menyerbuk silang sangat heterosigus. Hanya dapat dijiplak secara tepat dengan pembiakan aseksual (vegetatif).

Walau demikian, pada jagung (penyerbukan silang), keseragaman yg sangat tinggi untuk beberapa sifat dapat dicapai dengan seleksi secara terus menerus dalam pembiakan dengan biji.

PENYERBUKAN SENDIRI Secara alami tercapai dengan bentuk struktur bunga tertentu : Misal : ~ Bunga sempurna : Mengandung benang sari maupun putik. ~ Bunga violet : Serbuk sari gugur sebelum bunga mekar (kacang-2 an). ~ Tomat : Pistilnya tumbuh di antara upih anthernya.

PENYERBUKAN SILANG Terjadi menurut berbagai jalan : ~ Stamen dan pistil dapat terjadi pada bunga yg terpisah dalam satu tanaman (monoecius/berumah satu). Misal : > Jagung, Timun.

~ Pada tanaman yg terpisah (dioecius/berumah dua). Misal : > Rami, pohon kurma.

Tetapi, Masih terdapat banyak tanaman dengan bunga sempurna menyerbuk silang.

Ini terjadi karena :

~ Sifat fisiologi dan anatomi dari bunganya yg mencegah penyerbukan sendiri. Misal : Beda kematangan stamen dan pistil mencegah penyerbukan sendiri secara alami.

~ Sifat struktur bunga yg menjamin penyerbukan silang sering cocok dengan pemindahan serbuk sari oleh serangga.

Misal : Adaptasi khusus yg menolong penyerbukan serangga adalah: > Daun mahkota (petal). > Warna. > Bau dan adanya madu.

Bee pollination ( Serangga )

Wind pollination.

2. 3. 2. KETIDAK SERASIAN ( INCOMPATIBILITY, SELF STERILITY )

Merupakan mekanisme secara fisiologi yg mencegah pembuahan sendiri. ~ Beberapa faktor genetik bekerja, mencegah tabung tepung sari tanaman tersebut tumbuh dalam “ Style ” tanaman yg sama. ~ Faktor-2 ketidak serasian mencegah penyerbukan sendiri ada pada tanaman-2 seperti : * Alfafa. * Kubis. * Tembakau. * Apel.

Incompatibility ( Self Sterility ).

2. 3. 3. PEMBUAHAN ( FERTILIZATION )

Menyerap :•Air.• Zat-2 spt gula

Serbuk sari

Permukaan stigma pada pistil

Tabung sari

Membentuk

Kantung lembaga

Tumbuh menembus ke dalam style, lalu menembus kantung lembaga.

Gamet δ + Sel telur

Pada angiospermaiGamet δ + 2 intiLainnya kutub

Zygot

Embryo

Pembelahan mitotik

Endosperm

Double Fertilization.

2. 3. 4. KEMATANGAN BIJI

~ Pembuahan memulai pertumbuhan yg cepat dari ovari dan perkembangan biji selanjutnya. ~ Biasanya ovari (bakal buah) tidak akan berkembang keculi bila mengandung biji yg sedang tumbuh dan hidup. Perkecualian umum disebut : Partenokarpi (Parthenocarpy ). Contoh : Buah annggur dan jeruk tanpa biji. > Bijinya rusak pada tahap awal perkembangannya.

Catatan : ~ Proses lengkap di atas, dikenal sebagai “ Pembuahan Rangkap ” ( Double – Fertilization ). ~ Endosperm dari Gymnospermae terbentuk dari pembelahan mitotik pada gametofit.

~ Pada biji yg sedang berkembang, perkembangan embrio didahului oleh pertumbuhan endosperm. * Bila embrio tumbuh cepat atas jasa endosperm. * Jumlah endosperm pada saat kematangan, ber-beda-2 menurut jenis tanaman. * Endosperm mungkin diisap secara lengkap pada saat biji masak. ~ Perkembangan biji selesai dengan pembentukan integumen yg mengeras (kulit biji). * Pada buah berbiji satu, integumen mencakup ovari induknya.

Pertumbuhan Endosperm.

2. 4. PEMBIAKAN TANAMAN Tujuan utama : ~ Untuk memperbanyak jenis dan mempertahankan kelestarian jenis. Umumnya pembiakan tanaman dapat dilaksanakan dengan 2 cara yaitu : a. Pembiakan tak kawin (asekual = vegetatif). b. Pembiakan kawin (seksual = generatif).

2. 4. 1. PEMBIAKAN VEGETATIF ( ASEKSUAL )

Dasar dari pembiakan vegetatif : ~ Memungkinkannya tanaman-2 memulihkan dirinya dengan regenerasi jaringan-2 dan bagian-2 yg hilang. Pembiakan vegetatif berlangsung : ~ Dengan cara : Pelepasan organ-2 vegetatif dari tumbuhan induknya, kemudian tumbuh menjadi individu tanaman baru ~ Berlangsung tanpa perubahan susunan kromosom. Sifat yg diturunkan sama/mirip dengan sifat induknya. Pada beberapa tanaman, pembiakan vegetatif benar-2 merupakan proses alami. Pada tanaman lain sedikit banyak secara buatan.

Keuntungan Pembiakan Vegetatif : 1. Segera kelihatan keuntungannya. 2. Bahan-2 heterosigus dapat dilestarikan tanpa pengubahan. 3. Lebih mudah dan cepat dibanding pembiakan dengan benih. Karena : * Dormansi benih dapat dihilangkan. * Status juvenile diperpendek. 4. Melestarikan klon-2 yg tak berbiji. Misal : * Washington Navel Orange. * Pisang ambon. * Anggur Thompson tanpa biji.

Beberapa Cara Pembiakan Vegetatif : 1. Penggunaan benih apomiktik (citrus). 2. Penggunaan struktur vegetatif khusus : * Sulur (Runner) Strowberi. * Umbi lapis (Bulb) Tulip. * Umbi sisik (Corn) Gladiol. * Akar batang (Rhicome) Canna, Teki. * Carang (Off shoot) Parang. * Umbi batang (Tubers) Kentang. * Umbi akar (Roots) Ubi jalar. 3. Induksi akar dan pucuk advensif.

Cangkok : ~ Regenerasi dari bagian vegetatif, sementara masih berada pada tanamnnya. ~ Mencangkok adalah : > Menghilangkan kulit kayu (phloem) dari cabang atau dahan secara melingkar. > Zat kambium dihilangkan. > Bagian yg tersayat diisi tanah (subur) agar dari bagian sayatan tersebut keluar akar. > Setelah akar cukup banyak, cabang tersebut dipotong. > Segera ditanam di lapangan. Keuntungan : > Sifat tanaman baru sama dengan induknya. > Cepat memperoleh bibit yg diinginkan. Keburukan : > Tanaman baru tak punya akar tunggang. > Prosesnya cukup lama. > Merusak pohon induk (cabang/dahan).

Proses mencangkok.

Tahapan mencangkok.

Stek ( Cutting) : ~ Regenerasi dari bagian vegetatif yg telah dipisahkan dari tanamannya. ~ Bagian batang, cabang, ranting atau pucuk yg dipotong untuk ditanam disebut “Stek”. ~ Tergantung bagian tanaman yang dipotong untuk ditanam, stek dibedakan atas : * Stek batang. * Stek cabang. * Stek ranting. * Stek pucuk. * Stek daun. * Stek tunas.

Pada tanaman tertentu, stek susah membentuk akar. Walau bisa, butuh waktu yg cukup lama.

Stek batang.

Stek daun.

Stek pucuk.

Perakaran dari stek pucuk.

Stek akar (Umbi).

Perbanyakan pohon pisang dari umbi.

Penyambungan : ~ Penyatuan bagian-2 tanaman dengan cara regenerasi jaringan.

~ Okulasi ~ > Adalah : Tindakan memindahkan sebuah mata tunas ke pangkal bawah tanaman lain yg sejenis (sefamilia), untuk memperoleh tanaman yg punya sifat gabungan antara kedua tanaman tersebut. > Biasanya ditujukan untuk mendapatkan tajuk yg baik dan perakaran yg kuat. * Mata tunas yg ditempelkan sifat tajuk baik. * Batang bawah perakaran yg kuat.

Kedua sifat baik tersebut (tajuk yg baik dan perakaran yg kuat) tergabung dalam satu tanaman yg baru (yg dikehendaki).

Okulasi (tempel).

Sambung sisip (modifikasi okulasi).

~ Sambungan ~ > Adalah : Menempatkan/menyambungkan bagian tanaman satu pada bagian tanaman yg lain. Dihasilkan/diperoleh tanaman baru. > Tidak mengubah susunan genetis. Tanaman baru sama dengan induknya. > Menyambung ditujukan : * Untuk mendapatkan tanaman yg cepat berbuah. * Memperbaiki bagian tanaman yg rusak. * Untuk memperbaiki sifat batang atas.

~ Grafting ~ > Adalah : Penyambungan dua tanaman yg masing-2 masih mengandung akar.

Macam-2 Sambungan.

> Grafting dapat dibedakan atas : 1. Approach Graft ( Penyambungan Dekat ) : Menyambungkan bagian atas dari dua tanaman (berdekatan). Setelah tersambung (cukup umur), salah satu batang bawahnya dipotong. 2. In Arcing ( Penyusukan ) : Menyambungkan dua tanaman dimana masing-2 batang atas dan batang bawah tetap berhubungan dengan akarnya. Tujuannya : Untuk memperoleh tanaman yg daya isap akarnya tinggi. 3. Detached Scion Graft : Batang atas lepas dari akarnya, diperoleh dari tanaman lain untuk disambungkan pada tanaman lainnya yg menjadi batang bawah. 4. Bridge Grafting : Penyambungan yg berbentuk seperti jembatan, guna mengganti kulit yg rusak.

Approach Grafting.

In Arching Grafting.

Detached Scion Grafting.

Bridge grafting.

2. 4. 2. PEMBIAKAN GENERATIF ( SEKSUAL )

Adalah : Pembiakan yg terjadi akibat bersatunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina (persatuan dua gamet). ~ Merupakan pembiakan yg umum terjadi di alam (secara sederhana atau kompleks). ~ Pada pembiakan generatif, bunga berperan penting . Karena : > Pada bunga akan terjadi proses penyatuan serbuk sari dengan kepalaputik. > Terjadi penyatuan dan pemisahan sifat melalui perubahan kromosom dan komponen-2nya (susunan/fungsinya).

~ Urutan peristiwa-2 penting pada pembiakan generatif :

1. Penyerbukan (sendiri/silang) : Adalah : Perpindahan serbuk sari dari kepala sari (anther) ke stigma (kepala putik), dalam bunga yg sama atau pada bunga yg lain pada pohon yg sama. ( P. sendiri ). P. silang pada pohon yg lain.

2. Pembuahan ( Fertilization ) : > Penyatuan inti sperma dengan inti sel telur. Akan menghasilkan Zygot. > Penyatuan inti yg satu lagi akan menghasilkan Endosperm. (cadangan makanan).

~ Pada pembiakan generatif : > Bersatunya gamet δ + gamet akan membentuk ragam genetik yg luas. Ini penting bagi pemuliaan tanaman dalam menciptakan varietas /benih unggul. > Akan selalu menghasilkan biji. Biji inilah yg dipakai memperbanyak tanaman. Dengan penyimpanan yg baik/cocok, biji tetap punya viabilitas (daya hidup) selama bertahun-tahun.

2. 5. TEKNOLOGI BENIH

Praktek penyimpanan benih untuk keperluan penanaman pada tahun (musim tanam) berikutnya, telah berkembang menjadi suatu teknologi khusus yg disebut “ TEKNOLOGI BENIH ”.

Teknologi Benih mencakup : > Teknik menanam dan memanen. > Pembersihan dan pemisahan. > Pengaturan kandungan air. > Mempertahankan viabilitas benih yg akan ditanam.

2. 5. 1. BENIH UNGGUL

~ Varietas tanaman yg baik sesuai dengan keinginan petani dapat dirakit dengan menerapkan metode-2 pemuliaan tanamam. ~ Dalam kontek agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi.

Sebab : Benih harus dapat menghasilkan tanaman yg berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yg maju.

~ Petani sering rugi dari segi : * Biaya. * Waktu Akibat penggunaan benih yg tidak bermutu tinggi.

~ Benih Unggul.

Adalah : Benih tanaman yg mempunyai beberapa sifat lebih baik dibandingkan tanaman lainnya (yg sejenis). Contoh : * Viabilitas tinggi. * Murni. * Bebas dari hama & penyakit. * Benar menurut namanya.

Kelas –kelas Benih :

1. Benih Penjenis ( Breeder Seed ) : > Dihasilkan langsung oleh para pemulia tanaman. > Dipergunakan sebagai benih dasar. 2. Benih Dasar ( Foundation Seed ) : > Hasil pertama dari benih penjenis. Identitas genetik dan kemurniannya dijaga dengan baik. > Sumber dari semua benih (benih pokok dan sebar). 3. Benih Pokok ( Stock Seed ) : > Turunan benih dasar. Identitas genetik dan kemurniannya dipertahankan sebaik

mungkin. > Dipergunakan untuk menghasilkan benih

sebar. 4. Benih Sebar ( Extension Seed) : > Turunan dari benih dasar dan benih

pokok yg langsung dipergunakan petani untuk

memproduksi tanaman.

Untuk menjamin benih yg baik dan

bermutu tinggi, pemeritah mengeluarkan

peraturan untuk mengatur pengadaan benih yg

bersertifikat. Penghasil benih ini dapat dilaksanakan

oleh Badan atau Organisasi Produsen

Benih.

2. 5. 2. PROSESING BENIH

Untuk mendapatkan benih yg baik dan bermutu tinggi, diperlukan tahapan-2 proses di lapangan maupun di laboratorium. Prosesing benih yg baik dan benar memberikan jaminan kepada : a. Jerih payah para seleksionis dalam menciptakan benih unggul. b. Produsen benih akan dapat menghasilkan benih dengan kualitas yg maksimum.

Prinsip Prosesing Benih : Meningkatkan kualitas benih selama prosesing. Dengan cara : 1. Menghilangkan benih-2 varietas lain, herba, rusak terserang hama/penyakit dan kotoran-2 yg lain. 2. Memilah berdasarkan besar, bentuk, struktur, warna dan berat jenis. 3. Memberikan perlakuan terhadap benih dengan zat kimia untuk : * Melindungi benih dari serangan hama & penyakit. * Memperbaiki vigor benih.

Tujuan Akhir Prosesing Benih : Untuk memperoleh persentase maksimum benih murni dengan potensi perkecambahan yg tinggi.

Tahapan Prosesing Benih :Panen.

Transport ke tempat prosesing

Prosesing :• Pembersihan ( Cleaning ).• Memilah ( Grading ).• Perlakuan ( Seed Treatment ).• Penyimpanan.

1. Cleaning : > Benih dari lapangan biasanya masih kotor, bercampur dengan biji lain yg tidak dikehendaki. > Benih harus dibersihkan menjadi murni. > Membersihkan benih dapat dilakukan dengan 2 cara : * Tradisional menampi. * Mesin.

2. Grading : > Benih yg sudah bersih dipilah untuk memenuhi standar yg ditetapkan. > Pemilahan dapat dilaksanakan atas dasar : * Panjang. * Tebal. * Berat jenisnya.

3. Seed Treatment : > Setelah dipilah, sebelum disimpan benih diberikan zat kimia. > Tujuannya : * Memperbaiki perkecambahan. * Melindungi dari serangan hama atau penyakit di tempat penyimpanan.

4. Penyimpanan : > Keawetan simpan benih ber-beda-2 menurut Spesies dan kondisi lingkungan. > Penyimpanan untuk jangka lama, hindari kondisi yg favorable untuk : * Respirasi. * Kegiatan enzimatik umum. Dengan mengendalikan : * Kelembaban. * Suhu. * Persediaan oksigen. > Kandungan air benih yg rendah sangat menentukan untuk keawetan simpan kebanyakan benih. ~ Kandungan air benih saat panen sangat bervariasi 16 – 20 %. Maka perlu pengeringan sampai KA benih optimal untuk masing-2 jenis benih yg akan disimpan.

2. 5. 3. PERKECAMBAHAN BENIH

Perkecambahan Adalah : Serangkaian peristiwa-2 penting yg terjadi sejak benih dorman sampai bibit yg sedang tumbuh.

Perkecambahan benih tergantung dari beberapa hal seperti: > Viabilitas benih. > Kondisi lingkungan.

Viabilitas benih umumnya diukur dengan : ~ Persentase perkecambahan ~. Yaitu : Suatu angka persentase dari benih uji suatu Spesies yg menghasilkan kecambah normal pada kondisi lingkungan yg normal pula.

Uji perkecambahan : Biasanya dilaksanakan dengan memakai kertas penghisap (kertas merang) yg dibasahi dengan air di bawah kondisi lingkungan yg terkendalikan dengan ketat (lingkungan optimal). Lama pengujian ber-beda-2 tergantung masing-2 spesies. Untuk mengetahui benih hidup, dorman atau mati biasanya dipakai : > Suatu uji cepat dengan zat kimia : “ Tetrazolium ” (3, 3, 5 Triphenyl Tetrazolium Chloride). > Bila benih masih hidup : benih/sel akan berubah berwarna merah. Benih yg mati berwarna putih.

Faktor – Faktor Lingkungan yg mempengaruhi perkecambahan benih adalah : * Air. * Suhu. * Oksigen. * Cahaya.

# Air : = Faktor yg paling penting. = Jumlah air yg dibutuhkan sangat bervariasi (tergantung spesies).

# Suhu : = Mempengaruhi perkecambahan benih dan bervariasi (tergantung spesies). = Laju perkecambahan akan naik dengan naiknya suhu. Walau persentase perkecambahan tertinggi dapat diperoleh pada suhu rendah secara relatif.

# Oksigen : = Hubungannya dengan respirasi.

# Cahaya : = Panjang gel.