perbedaan antara impetigo krustosa dan ektima

5
PERBEDAAN ANTARA IMPETIGO KRUSTOSA DAN EKTIMA Impetigo Krustosa Ektima Definisi Pioderma superfisialis, dimana kelainan terbatas padaepidermis dengan gambaran yang dominan adalah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan seperti madu yang berlapis-lapis. Pioderma yang menyerang epidermis dsn dermis, membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh krusta berlapis. Epidemiologi - Terutama pada anak-anak - Frekuensinya sama pada pria dan wanita - Lebih sering didaerah tropis, musim panas atau cuaca panas dan lembab - Kebersihan yang kurang dan hygiene yang buruk (anemia dan malnutrisi) - Frekuensi pada anak- anak lebih tinggi daripada dewasa. - Pria dan wanita sama - Panas dan lembab - Kebersihan yang kurang dan hygiene yang buruk, serta malnutrisi dan trauma - Komplikasi penyakit kulit lain seperti scabies dan eksema Etiologi - Streptococcus betahemolyticus group A - Staphyllococcus aureus - Streptococcus betahemolyticus group A - Staphyllococcus koagulase positif yang merupakan bakteri sekunder Manifestasi Klinik - Lesi awal berupa macula eritematous berukuran 1-2 mm, segera berubah menjadi vesikel kecil, berdinding tipis dan kadang kala disertai - Lesi awal berupa pustule atau bula yang cepat membesar dan menjadi ulkus. - Lesi berbentuk oval atau bulat dengan

Upload: nurly-simatupang

Post on 31-Oct-2014

243 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Antara Impetigo Krustosa Dan Ektima

PERBEDAAN ANTARA IMPETIGO KRUSTOSA DAN EKTIMA

Impetigo Krustosa Ektima

Definisi Pioderma superfisialis, dimana kelainan terbatas padaepidermis dengan gambaran yang dominan adalah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan seperti madu yang berlapis-lapis.

Pioderma yang menyerang epidermis dsn dermis, membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh krusta berlapis.

Epidemiologi - Terutama pada anak-anak- Frekuensinya sama pada pria dan

wanita- Lebih sering didaerah tropis,

musim panas atau cuaca panas dan lembab

- Kebersihan yang kurang dan hygiene yang buruk (anemia dan malnutrisi)

- Frekuensi pada anak-anak lebih tinggi daripada dewasa.

- Pria dan wanita sama- Panas dan lembab- Kebersihan yang kurang dan

hygiene yang buruk, serta malnutrisi dan trauma

- Komplikasi penyakit kulit lain seperti scabies dan eksema

Etiologi - Streptococcus betahemolyticus group A

- Staphyllococcus aureus

- Streptococcus betahemolyticus group A

- Staphyllococcus koagulase positif yang merupakan bakteri sekunder

Manifestasi Klinik - Lesi awal berupa macula eritematous berukuran 1-2 mm, segera berubah menjadi vesikel kecil, berdinding tipis dan kadang kala disertai halo eritematus.

- Vesikula cepat berubah menjadi pustula.

- Vesikula dan pustule mudah pecah

- Sekret purulen yang keluar kemudian mengeras dan membentuk krusta yang lengket berwarna kuning,lunak dan tebal.

- Autoinokulasi dapat menimbulkan lesi satelit

- Lesi sembuh tanpa membentuk sikatrik atau atrofi.

- Biasanya lesi tidak nyeri, tapi kadangkala penderita mengeluh gatal dan rasa terbakar.

- Lesi awal berupa pustule atau bula yang cepat membesar dan menjadi ulkus.

- Lesi berbentuk oval atau bulat dengan diameter 1-3cm, dikelilingi oleh halo eritem dan edema.

- Ulkus ditutupi krusta tebal yang melekat dan bewarna kuning sampai coklat tua.

- Jika krusta diangkat terdapat ulkus purulen, seperti cangkir dengan pinggir manimbul.

- Autoinokulasi menyebabkan lesi kronik dan lesi bertambah banyak.

- Sakit dan nyeri pada perabaan di lesi

Pemeriksaan Kulit - Lokalisasi : Wajah (sekitar hidung - Lokalisasi : ektremitas bawah

Page 2: Perbedaan Antara Impetigo Krustosa Dan Ektima

& mulut), tangan, leher, dan ekstremitas

- Efloresensi : Makula eritematosa miliar sampai lentikular, difus, anular, sirsinar, vesikel dan bula lentikular difus; pustula miliar samapai lentikular; krusta kuning kecoklatan, berlapis-lapis, mudah diangkat.

- Efloresensi : Makula eritematosa lentikular hingga nummular, vesikel dan pustula miliar hingga numular, difus, simestris, serta krusta kehijauan yang sukar dilepas.

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Histopatologi

- Biakan bakteriologis eksudat lesi- Biakan secret dalam media agar

darah dilanjutkan dengan tes resistensi

- Berupa peradangan superfisial folikel pilosebasea bagian atas.

- Terbentuk bula atau vesikopustula subkornea yang berisi kokus serta debris berupa lekosit dan sel epidermis.

- Pada lapisan dermis didapatkan reaksi peradangan ringan berupa dilatasi pembuluh darah, edema dan infiltrat PMN.

- Mencari etiologi dari secret/kerokan kulit

- Berupa peradangan dalam yang diinfeksi kokus, dengan infiltrasi PMN dan pembentukan abses mulai dari folikel pilosebasea.

- Pada dermis, ujung pembuluh darah melebar dan terdapat sebukan sel PMN

Diagnosa Didasarkan pada umur penderita, yang biasanya anak-anak, dan krusta yang melekat ke dasarnya, bewarna kuning, dengan erupsi vesikula yang mengeluarkan sekret, serta distribusi di muka, lengan, dan tungkai.

Didasarkan pada umur penderita, dengan atau beberapa lesi pada tungkai, yang ditutupi oleh krusta yang disertai halo edematous merah.

Pengobatan Umum :- Memperbaiki keadaan hygiene

penderita dan lingkungan- Menjauhkan anak-anak yang sehat

dari anak yang menderita impetigo krustosa

Khusus :- Topikal :

Lesi basah : lesi dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000Lesi Kering : Salep yang mengandung mupirosin 2%

- Sistemik :

Umum :- Memperbaiki hygiene dan

keadaan umum penderita- Menjauhkan anak-anak yang

sehat dari anak yang menderita impetigo krustosa

Khusus :- Topikal :

Lesi basah : lesi dikompres dengan larutan larutan permanganas kalikus 1/10.000Lesi kering : - Lesi sedikit : salep

kloramfenikol 2%- Lesi luas : penisilin

Page 3: Perbedaan Antara Impetigo Krustosa Dan Ektima

Penisilin V per oral.Dapat juga diberikan eritromisin, amoksisilin atau sefalosporin.

600000-1,5juta IU IM selama 5-10 hari

Prognosis Baik. Namun, dapat timbul komplikasi sistemik seperti glomerulonefritis.

Baik

Edukasi pada pasien dengan impetigo krustosa dan ektima :

1. Memperbaiki hygiene dan keadaan umum penderita

2. Memberi tahu pasien bahwa penyakit infeksi sehingga dapat

menular., sehingga untuk sementara waktu Menjauhkan anak-anak

yang sehat dari anak yang menderita impetigo krustosa

3. Pasien dianjurkan untuk tidak menggunakan celana atau rok panjang

serta baju lengan panjang dan juga tidak boleh menggaruk agar bintil

yang berisi nanah tidak pecah.

4. Pasien juga dianjurkan untuk tidak menggunakan barang seperti

handuk dan pakaian secara bersamaan

5. Pasien juga dianjurkan untuk rajin dan teratur dalam membersihkan

koreng dengan antiseptik.