perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang...

187
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING (Quasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pangkalan-Karawang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH : OBAY SOBARI 105016200548 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M

Upload: trinhphuc

Post on 14-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA

SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE MAKE A

MATCH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING (Quasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pangkalan-Karawang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH :

OBAY SOBARI

105016200548

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2010 M

Page 2: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 3: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 4: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 5: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

ABSTRAK

Obay Sobari, Perbedaan Hasil Belajar Kimia Antara Siswa Yang Menggunakan Metode Make A Match Dengan Metode Snowball Throwing (Quasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pangkalan-Karawang).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan metode make a match dengan yang menggunakan metode snowball throwing. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 SMAN I Pangkalan Karawang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dan diuji melelui uji t dengan taraf signifikansi 0,05. Dari perhitungan data diperoleh nilai thitung= 4,5424 dan dikonsultasikan dengan ttabel= 2,000. Hsilnya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa anatar yang menggunakan metode make a match dan yang menggunakan metode snowball throwing.

Kata Kunci : Metode Make a Match, Metode Snowball Throwing, Hasil Belajar Kimia Siswa.

Page 6: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

ABSTRACT

Obay Sobari, The Difference of Student’s Achievement in Chemistry Using Make A Match Method and Using Method of Snowball Throwing. (A Quasi Experiment in Senior High School State 1 Pangkalan Karawang).

The purpose of the present study at knowing the difference of student’s achievement in chemistry using make a match method with using method of snowball throwing. The method used in the research is quasi experiment. Subject of research is student of class X-5 and X-6 in SMAN 1 Pangkalan Karawang. Research instrument is 20 test type multiple choice and result have been tested t-test with significant 0,05. The result in counting of hypothesis examination shows tcount = 4,5424 and consulted by ttable= 2,000. The result of the study showed that there is the difference of student’s achievement in chemistry is significant between using make a match method and using snowball throwing method.

Key Word : Method Make A Match, Snowball Throwing, Student's Achievement in

Chemistry

Page 7: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

KATA PENGANTAR

ÉΟ ó¡ Î0 «! $# Ç⎯≈uΗ ÷q§9$# ÉΟŠ Ïm§9 $#

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Maha

pemberi kekuatan, ketabahan serta kesabaran kepada penulis selama menjalani proses

penyusunan skripsi yang berjudul, "Perbedaan Hasil Belajar Kimia Antara Siswa

Yang Menggunakan Metode Make A Match dengan Yang Menggunakan Metode

Snowball Throwing". Tak lupa pula penulis lantunkan shalawat serta salam panjatkan

kepada junjungan besar Rasulullah SAW, pembawa sinar penerang umat hingga akhir

zaman.

Penulisan skripsi ini merupakan manifestasi dari sebuah proses yang cukup

panjang dan melelahkan bagi penilis, namun hal tersebut sungguh membawa harapan

baru bagi penulis agar menjadi yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S-1). Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang

tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Sudah

sepatutnyalah pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dedi Irwandi M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

4. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, selaku selaku dosen pembimbing I,

terima kasih atas telah meluangkan waktu, memberi saran dan arahan

selama penyususnan skripsi.

5. Bapak Adi Riyadhi, M.Si, selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas

telah meluangkan waktu, memberi saran dan arahan selama penyusunan

skripsi.

Page 8: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

6. Bapak Drs. Taryana Sumawjaya, sebagai kepala sekolah SMA Negeri I

Pangkalan Karawang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah yang bersangkautan.

7. Bapak Azis Supyana, S.Pd, sebagai guru mata pelajaran kimia kelas X di

SMA Negeri 1 Pangakalan Karawang, terima kasih atas bantuan dan kerja

samanya.

8. Kedua orang tuaku, atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang

tercurahkan, ananda ucapkan terima kasih. Jasa-jasa kalian adalah anugerah

terindah yang tiada tara dan tak terbalaskan. Untuk kakak-kakak adan adik-

adikku hiasilah hidup ini dengan cinta.

9. Sahabat-sahabatku Pendidikan Kimia Angkatan 2005, PMII Rayon IPA,

KMIK Jakarta dan KMC Jakarata persahabatan kita adalah tali Tuhan.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, terima kasih atas

do’a dan bantuanya.

Akhirnya, tiada kata yang tersirat selain kata syukur atas karunia-Mu. Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan laporan ini,

untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagi pihak sangat penulis

harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ciputat, 21 April 2010

Penulis

Page 9: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 9

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 9

D. Perumusan Masalah….. ................................................................. 10

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA PIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis .......................................................................... 11

1. Metode Pembelajaran ............................................................... 11

a. Metode Pembelajaran Make A Match ................................. 14

b. Metode Pembelajaran Snowball Throwing .......................... 16

2. Hakikat Pembelajaran ............................................................... 18

a. Pengertian Belajar ................................................................ 18

b. Domain dan Hakikat Hasil Belajar ...................................... 20

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan

Hasil Belajar ......................................................................... 25

3. Hakikat Pembelajaran Kimia .................................................... 26

i

Page 10: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

ii

4. Konsep Tata Nama Senyawa dan Persamaan reaksi ................ 29

5. Penelitian Relevan .................................................................... 37

B. Kerangka Pikir ............................................................................... 39

C. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian ...................................................... 41

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 41

C. Metode Penelitian .......................................................................... 41

D. Rancangan Penelitian .................................................................... 42

1. Rancangan Penelitian ................................................................ 42

2. Prosedur Perlakuan ................................................................... 42

E. Populasi dan Sampel...................................................................... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 43

1. Variabel ..................................................................................... 43

2. Sumber Data ............................................................................. 43

3. Instrumen Penelitian ................................................................. 44

4. Pegujian Validitas ..................................................................... 45

5. Pengujian Reliabilitas ............................................................... 45

6. Pengujian Taraf Kesukaran ....................................................... 46

7. Pengujian Daya Pembeda ......................................................... 46

G. Hipotesis Statistik .......................................................................... 46

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 47

1. Analisis Data Kuantitatif .......................................................... 47

2. Analisis Data Deskriptif ........................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Kognitif ................................................................. 50

1. Deskripsi Data Nilai Kelas Make a Match ............................... 51

2. Deskripsi Data Nilai Kelas Snowball Throwing ....................... 53

B. Analisis Data ................................................................................. 52

Page 11: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

iii

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................ 56

2. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58

C. Interpretasi Data ............................................................................ 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 63

B. Saran ............................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beberapa Contoh Penulisan Rumus Empiris ...................................... 29

Tabel 2.2 Contoh Nama Senyawa Biner Logam dan Non-Logam ..................... 30

Tabel 2.3 Rumus dan Nama Kimia .................................................................... 31

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen ............................................................................ 45

Tabel 4.1 Deskripsi Data Nilai Pre-test Kelas Make a Match ........................... 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Make a Match ................... 52

Tabel 4.3 Deskripsi Data Nilai Post-test Kelas Make a Match .......................... 52

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Post-test Kelas Make a Match ................ 53

Tabel 4.5 Deskripsi Data Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing ................... 54

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing ......... 54

Tabel 4.7 Deskripsi Data Nilai Post-test Kelas Snowball Throwing .................. 55

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing .......... 56

Tabel 4.9 Uji Normalitas Hasil Tes Akhir pada Kelas Make a Match ............... 57

Tabel 4.10 Uji Normalitas Hasil Tes Akhir pada Kelas Snowball Throwing ....... 57

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Hasil Tes Akhir Kelas Make a Match dan

Snowball Throwing ............................................................................. 58

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Hasil Tes Akhir ................................................... 59

Page 13: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................... 40

Gambar 4.1 Perbedaan Mean Kelas Make a Match dan Kelas

Snowball Throwing ....................................................................... 63

Page 14: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Korelasi Skor Butir Dg Skor Total .................................................... 70

Lampiran 2 Reliabilitas Tes ................................................................................... 71

Lampiran 3 Tingkat Kesukaran ............................................................................. 72

Lampiran 4 Daya Beda .......................................................................................... 73

Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi ................................................................... 74

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 79

Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas................................................................ 81

Lampiran 8 Perhitungan Uji Homogenitas ............................................................ 89

Lampiran 9 Perhitungan Uji –t .............................................................................. 95

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan Kelas Eksperimen .................. 99

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan Kelas Kontrol ....................... 130

Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen ........................................................................... 149

Lampiran 13 Soal Tes dan Kunci Jawaban ........................................................... 157

Page 15: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dan ditemukannya

berbagi teori baru sebagai senjata canggih untuk mengatasi berbagai tantangan

zaman, tentu harus didukung oleh perkembangan diberbagai bidang khususnya

dibidang pendidikan. Sejatinya pendidikan merupakan hal yang sangat penting

yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, berbagai upaya pun

dilakukan manusia untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan

tindakan untuk memberikan pengalaman belajar kepada seseorang dengan

tujuan agar orang tersebut dapat mencapai hasil belajar seperti yang

diharapkan.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan

manusia. Pendidikan itu mutlak sifatnya, baik dalam kehidupan keluarga

maupun dalam kehidupan masyarkat, berbangsa dan bernegara. Dimanapun

pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam kehidupan, lebih-

lebih di era industrialisasi dan globalisasi sekarang ini. Perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang begitu pesat menuntut generasi

penerus mempersiapkan diri untuk menjadi lebih matang dan lebih baik.

Menuntut ilmu merupakan satu-satunya cara agar manusia dapat menjadi lebih

baik sehingga dapat mengimbangi setiap perkembangan zaman agar mereka

tak tertinggal jauh oleh kemajuan teknologi. Oleh karena itu Islam sangat

menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu. Hal tersebut Allah perintahkan

dalam firman-Nya yang berbunyi:

$pκ š‰r'̄≈ tƒ t⎦⎪ Ï%©! $# (# þθãΖ tΒ#u™ # sŒ Î) Ÿ≅ŠÏ% öΝ ä3s9 (#θ ßs¡¡ xs? † Îû ħÎ=≈ yf yϑø9 $# (#θ ßs |¡øù $$sù Ëx |¡ øtƒ ª! $# öΝä3s9 ( # sŒÎ)uρ

Ÿ≅Š Ï% (#ρâ“à±Σ$# (#ρâ“ à±Σ$$sù Æìsù ötƒ ª!$# t⎦⎪ Ï% ©!$# (#θ ãΖ tΒ#u™ öΝä3Ζ ÏΒ t⎦⎪ Ï% ©!$# uρ (#θ è?ρé& zΟù= Ïèø9 $# ;M≈y_ u‘ yŠ 4 ª!$# uρ $yϑÎ/

tβθè= yϑ÷ès? ×Î7 yz ∩⊇⊇∪

 

1

Page 16: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

2  

"Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Mujaadillah : 11)

Nabi Muhammad SAW pun menyampaikan prihal kewajiban menuntut

melalui sabdanya tentang kewajiban setiap umat Islam untuk menuntut ilmu.

آل مسلم ومسلمة طلب العلم فريضة على" Menuntut ilmu itu merupakan kewajiban atas tiap-tiap orang muslim

laki-laki maupun muslim perempuan." (HR. Abdul Bar)

Di dalam Islam, setiap manusia dianjurkan untuk menuntut ilmu guna

mendapatkan pendidikan, baik pendidikan umum (dunia) maupan pendidikan

agama (akhirat). Namun pada dasarnya tidak ada dualisme pendidikan dalam

Islam. Hanya dengan ilmu-ilmu tersebut, maka cita-cita manusia untuk

memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat dapat terwujud.

Dalam hal ini Negara memegang peranan penting dalam upayanya

meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan pembentukan manusia

indonesia yang seutuhnya. Sebagaimana yang termaktub dalam Undang-

Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Bab II pasal 3 Tahun 2003

Menjelaskan:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.1

                                                            1Undang-Undang SISDIKNAS (SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL) 2003(UU RI NO.

20 TH. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h.5-6 

Page 17: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

3  

Dewasa ini dunia pendidikan secara umum terpengaruhi oleh adanya

perkembangan dan penemuan-penemuan dalam bidang keterampilan, ilmu dan

teknologi. Perkembangan upaya-upaya pemerintah dengan memepercepat

pencanangan Millenium Development Goals, yang semula dicanangkan tahun

2020 dipercepat menjadi 2015. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya

manusia (SDM) merupakan keniscayaan yang tak dapat ditawar-tawar lagi.2

Pengaruh perkembangan tersebut tampak jelas terhadap upaya-upaya

pembaharuan sistem pendidikan. Pembaharuan itu bukan hanya berupa sarana

fisik atau fasilitas pendidikan saja, melainkan juga sarana non-fisik seperti

pengembangan kualitas tenaga pengajar yang memiliki kemampuan,

keterampilan, dan pengetahuan memanfaatkan fasilitas yang ada, cara kerja

yang inovatif, serta sikap positif terhadap tugas-tugas kependidikan yang

diembannya, dan salah satu bagian yang integral dari upaya pembaharuan

pendidikan tersebut adalah media pembelajaran.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan

berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi

pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk

meningkatkan hasil belajar siswa maka guru dituntut untuk membuat

pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar

secara optimal baik belajar secara mandiri maupun di dalam pembelajaran di

kelas. Variasi penggunaan metode ataupun model-model pembelajaran sangat

diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam menghasilkan model

pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar lebih baik,

peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan. Agar

pembelajaran lebih optimal maka pemilihan metode pembelajaran harus efektif

dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di dalam

meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan

pesatnya karena selalu berkaitan erat dengan perkembangan teknologi yang

                                                            2 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2006), h. 2 

Page 18: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

4  

memberikan wahana yang memungkinkan perkembangan tersebut.

Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat

merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan

hakikat dan konsep IPA, yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam

masyarakat.

Hakikat ilmu IPA menurut Frank dalam Yanti Herlanti adalah

membangun sistem sederhana prinsip-prinsip keilmuan, yang dari padanya

fakta-fakta yang telah terobservasi yang dapat dijabarkan secara matematis.3

Oleh karena itu, untuk dapat menyesuaikan perkembangan tersebut menuntut

kreatifitas dan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini siswa yang harus

ditingkatkan melaui jalur pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas siswa

melalui pengajaran IPA, guru diharapkan tidak hanya memahami disiplin ilmu

IPA, tetapi hendaknya juga memahami hakikat proses pembelajaran IPA yang

mencakup tiga ranah kemampuan, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh

karena itu, pengalaman belajar IPA harus memberikan pertumbuhan dan

perkembangan siswa pada setiap aspek kemampuan tersebut.

Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja

(produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Jadi, metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA termasuk salah satunya

IPA-Kimia. Selama proses belajar mengajar sejalan dengan hakikat IPA maka

pemahaman siswa terhadap IPA menjadi lebih bermakna.

Keberhasilan pembelajaran kimia siswa sendiri ditentukan oleh

bagaimana pembelajaran itu berlangsung dengan baik. Dengan adanya proses

pembelajaran kimia, diharapkan siswa dapat berfikir secara ilmiah yang

merupakan manifestasi dari hasil belajar kimia. Oleh karena itu, penguasaan

dan cara penyampaian materi kimia perlu adanya variasi dan persiapan yang

matang baik bagi guru maupun siswa.

Namun kenyataan sehari-harinya, dalam suatu kelas ketika sesi kegiatan

belajar mengajar berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar siswa

                                                            3Yanti, Herlanti, Strategi Pengolahan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN JKT, EDUSAINS Vol. 1 no. 1 Juni 2008), hal. 26 

Page 19: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

5  

belum belajar sewaktu guru mengajar. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut,

maka generasi penerus bangsa dalam hal ini para peserta didik akan sulit

mencerna apa yang disampaikan oleh guru. Di era pembangunan yang berbasis

ekonomi dan globalisasi ini diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman

keterampilan agar siswa mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan,

menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi serta melahirkan gagasan

yang penuh dengan kreatifitas. Kegiatan belajar mengajar adalah salah satu

bentuk kegiatan pendidikan yang secara sistematis dan berkesinambungan di

dalam sekolah yang dipadukan dengan kegiatan pendidikan yang dilakukan di

luar sekolah dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk

semua peserta didik. Kegiatan ini merupakan wadah kegiatan aktif siswa

dalam membangun makna atau pengalaman.

Mengajar tidak hanya diartikan sebagai proses penyampaian ilmu

pengetahuan kepada siswa, yang hanya menempatkan siswa sebagai objek

belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus dipandang sebagai

proses pengaturan kondisi lingkungan agar siswa belajar. Yang dimaksud

belajar itu sendiri bukan hanya sekedar menumpuk pengetahuan akan tetapi

merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman

belajar sehingga diharapkan terjadi pengembangan berbagai aspek yang

terdapat dalam individu, seperti aspek minat, bakat, kemampuan, potensi dan

lain sebagainya.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi,

otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa

dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.4

                                                            4Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :

Kencana, 2006) h. xiii 

Page 20: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

6  

Kimia merupakan pelajaran yang sangat penting peranannya didalam

dunia pendidikan, karena mata pelajaran kimia berfungsi untuk memahami

peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, menemukan zat-

zat yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat, mengetahui hakikat materi serta

perubahannya, menanamkan metode ilmiah, dan mengembangkan kemampuan

dalam mengajukan gagasan-gagasan, dan memupuk ketekunan serta ketelitian

kerja.

Kimia dipandang sebagai dasar bagi ilmu pengetahuan seperti

kedokteran, teknik, farmasi dan lain-lain. Karena melalui belajar kimia dapat

dibentuk pola fikir ilmiah. Oleh karena itu, kimia sebagai suatu mata pelajaran

di sekolah sangat diperlukan keberadaannya.

Kimia menjadi momok karena adanya pandangan yang salah tentang

kimia itu sendiri. Selama ini, para siswa menganggap konsep-konsep yang ada

di dalam pelajaran kimia sebagai konsep-konsep yang abstrak dan sulit.

Akibatnya, konsep-konsep kimia menjadi semakin jauh jaraknya dengan realita

keseharian dalam kehidupan mereka.5

Kesulitan dalam mempelajari kimia sebenarnya berawal dari kurangnya

pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam kimia. Untuk menanamkan

pemahaman akan konsep-konsep tersebut diperlukan adanya penggunaan

sebuah metode ataupun media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan

materi kepada siswa dalam proses belajar mengajar, kiranya penggunaan media

yang dibarengi dengan metode pembelajaran yang tepat merupakan faktor yang

penting dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Konsep pembelajaran IPA khususnya kimia menuntut adanya perubahan

peran guru. Pada konsep tradisional guru lebih berperan sebagai transformator

artinya guru berperan hanya sebagai penyampai pesan dengan menggunakan

komunikasi langsung pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima

materi saja, seperti halnya analogi gelas yang siap diisi air. Kondisi ini tidak

sesuai dengan konsep pembelajaran (instructional). Pembelajaran memandang                                                             

5Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU Dalam Mengahadapi Abad 21, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2001), No. 030, Th. VII. h. 354 

Page 21: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

7  

siswa sebagai individu yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang

perlu dieksplorasi secara optimal. Selain memandang penting peran aktif siswa

dalam belajar, pembelajaran juga menuntut peran guru lebih luas. Diantara

tugas guru tersebut adalah sebagai desainer pembelajaran dalam kata lain

mampu merancang sebuah pembelajaran yang baik dan menyenangkant.6

Banyak hal yang dapat dikaji untuk mengungkap masalah tersebut,

mungkin strategi pembelajarannya yang menyajikan aturan-aturan yang kurang

jelas. Masalah lain mungkin karena keterbatasan sarana belajar. Berbagai

upaya pun telah ditempuh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

indonesia, antara lain perbaikan kurikulum, penyediaan alat peraga dan

perubahan metode pembelajaran. Oleh karena itu, kreatifitas seorang guru

dalam mengajar kimia menjadi faktor penting agar kimia menjadi mata

pelajaran yang menyenangkan dan menarik didalam kelas. Kreatifitas bukanlah

suatu bakat tetapi bisa dipelajari dan harus dilatih. Hal yang harus dilakukan

oleh seorang guru antara lain dengan menerapkan metode yang sesuai dan

berusaha menambah pengetahuan tentang materi kimia itu sendiri.

Kegiatan-kegiatan di dalam pembelajaran kimia merupakan upaya untuk

bagaimana siswa dapat memahami konsep-konsep kimia. Pemahaman yang

diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar

siswa yang diukur dengan memberikan tes kepada siswa sehingga perlu

diadakan penelitian untuk mencari metode yang efektif dalam proses belajar di

kelas sehingga dapat memberikan alternatif pendekatan atau metode yang

memungkinkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran kimia dengan

kekhususan pokok bahasan pada pelajaran kimia itu sendiri.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dapat diukur dari

keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Keberhasilan

tersebut dapat dilihat dari tingkat pemahaman materi dan prestasi belajar siswa.

Pembelajaran kimia selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman

siswa tentang konsep-konsep dan aturan-aturan kimia. Selama ini siswa

                                                            6 Teknik Pembuatan Media dapat diakses di http://kurtek.upi.edu/media/sources/4-teknik

pembuatan media.pdf 19-01-09 

Page 22: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

8  

cenderung menghafal konsep-konsep yang ada dalam kimia, tanpa memahami

maksud dan isinya. Dengan demikian pembelajaran kimia disekolah

merupakan masalah. Jika konsep dasar diterima murid secara salah, maka

sangat sukar memperbaiki kembali, terutama jika sudah diterapkan dalam

menyelesaikan soal-soal kimia. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka

perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan

keaktifan dan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran kimia. Para guru

terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang

bervariasi agar siswa tertarik dan lebih aktif dalam belajar kimia. Salah satunya

adalah melalui pendekatan dengan metode-metode pembelajaran miasalnya

make a match ataupun snowball thrawing.

Metode make a match atau metode mencari pasangan merupakan salah

satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini

dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang

merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat

mencocokkan kartunya diberi poin. Sedangkan metode pembelajaran snowball

throwing merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa

berkreatifitas membuat soal dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh

temannya dengan sebaik- baiknya.7 Penerapan metode snowball throwing ini

dalam proses pembelajarannya melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif

dengan bimbingan guru, agar peningkatan kemampuan siswa dalam memahami

konsep dapat terarah dengan lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian

dengan mengangkat judul penelitian “Perbedaan Hasil Belajar Kimia

Antara Siswa Yang Menggunakan Metode Make A Match Dengan Metode

Snowball Throwing”

                                                            

7Tarmizi Ramadhan, Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”, dapat diakses di:http://www.scribd.com/doc/8846497/Pembelajaran-Kooperatif-Make-a- Match?autodown=doc. 25/01/09 

Page 23: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

9  

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat di

identifikasikan dan dijadikan alasan penulis untuk membahas judul penelitian

di atas adalah sebagai berikut:

1. Adanya konsep-konsep yang abstrak dalam pembelajaran kimia.

Sehingga belajar kimia bagi sebagian siswa merupakan salah satu

pelajaran yang dianggap sulit.

2. Ketika Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) berlangsung, nampak

beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru

mengajar

3. Kurangnya pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam kimia

menjadi alasan utama kenapa materi kimia dianggap sulit oleh

sebagian siswa.

4. Keterbatasan akan metode pembelajaran dan lemahnya kemampuan

guru mennerapkan metode yang pada akhirnya penerapan metode

ceramah menjadi alternatif yang selalu dipilih.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa pertanyaan yang timbul dalam identifikasi masalah di atas

penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran kimia masih jauh apa yang

kita harapkan. Penulis juga menyadari dalam melakukan penelitian ini

memiliki keterbatasan baik secara tenaga, biaya, maupun waktu. Agar

penelitian ini lebih terarah, maka penelitian dibatasi pada permasalahan

”perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang menggunakan metode make a

match dengan yang menggunakan metode snowball throwing pada pokok

bahasan rumus kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi”. Subjek

penelitiannya adalah siswa kelas X5 dan X6 SMA Negeri 1 Pangkalan

Semester I Tahun Ajaran 2009-2010. Adapun hasil belajar yang akan

dibandingkan adalah rata-rata hasil belajar siswa dari segi kognitifnya saja.

Page 24: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

10  

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai

berikut: “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang

menggunakan metode make a match dengan yang menggunakan metode

snowball throwing?”.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk:

1. Bagi peneliti, dapat memperoleh dan menyampaikan informasi

tentang perbedaan dari penggunaan metode make a match dan

snowball throwing terhadap hasil belajar kimia dan seberapa besar

pengaruhnya.

2. Bagi guru bidang studi khususnya kimia dapat menjadikan metode

pembelajaran make a match atau snowball throwing sebagai salah satu

alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan efektif

dalam proses belajar mengajar sehingga materi yang disampaikan

dapat difahami oleh siswa dengan mudah.

3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan

kemampuan berfikir, meningkatkan interaksi sosial, dan memberikan

bekal untuk dapat bekerjasama dengan orang lain baik dalam belajar

maupun dalam masyarakat.

Page 25: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

11  

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara

atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk

mencapai tujuan.1

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan

cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat

dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan.

Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.2

Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai

secara optimal. Metode juga digunakan untuk merealisasikan strategi yang

telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk

mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan

untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat

dilaksanakan dengan berbagai metode.3

Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh

para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya seorang siswa belajar sangat

bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh

guru. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar menerima apa yang diberikan

oleh guru, belajar secara mekanik, materi seragam, sesuai pola yang telah

                                                            1 Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2008) h.124 3Dharma,Surya, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Direktorat Jenderal Peningkatan

Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan DEPDIKNAS 2008), hal. 5 

 

11

Page 26: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

12  

disepakati, memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi,

berimajinasi, berfantasi, berinovasi sesuai dengan kekuatan dan keunikan

anak. Untuk itu perlu adanya alternatif pemilihan penggunaan metode

pembelajaran yang lebih konstruktif, menekankan kepada kebebasan anak

baik secara individu maupun kelompok yang diliputi oleh motivasi belajar

yang didasari oleh sikap senang dalam proses belajar mengajar. Jadi, secara

garis besar metode pembelajaran adalah suatu cara atau prosedur yang

ditempuh pendidik dalam mengelola pembelajaran, sehingga dicapai tujuan

pembelajaran yang efektif dan efisien.

Secara umum metode pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi

dua macam, yaitu metode pembelajaran kolaboratif dan metode

pembelajaran mandiri.4 Metode pembelajaran kolaboratif merupakan

metode pembelajaran yang menerapkan paradigma baru dalam teori-teori

belajar khususnya pembelajaran konstruktivisme yang dipelopori oleh

Vigotsky. Dia memperkenalkan gagasan bahwa belajar adalah sebuah

pengalaman sosial. Pertama individu berpikir secara sendiri-sendiri

membuat makna pribadi, kemudian mereka menguji hasil pemikirannya

dalam dialog dengan yang lain untuk membangun pengertian yang

didiskusikannya. Collaborative Learning juga mendasarkan teori Piaget

yaitu Construtivist Theory yang memperkenalkan dengan gagasannya Active

Learning. Ia percaya bahwa siswa bekerja lebih baik jika mereka berpikir

secara bersama dalam kelompok, merekam pemikirannya, dan

menjelaskannya dengan mempresentasikan hasil karyanya. Mereka secara

aktif mendorong dengan yang lain untuk berpikir bersama, agar mereka

menjadi lebih tertarik dalam belajar.

Jadi yang dimaksud metode pembelajaran kolaboratif adalah metode

pembelajaran di mana anak belajar dalam satu kelompok dan memiliki rasa

saling ketergantungan dalam penyelesaian tugas, bekerja bersama, adanya

sharing pengetahuan dan interaksi di antara anggota dalam kelompok.

                                                            4Parwoto, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi

Terhadap Kreativitas Anak dalam Bermain Komputer, E-Learning BPPLSP Regional V.

Page 27: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

13  

Kozma, Belle, William (1978) mengartikan “Belajar mandiri sebagai

usaha individu yang otonom untuk mencapai suatu kompetensi akademis”.

Belajar mandiri tidak sama dengan “pengajaran individu” (individualized

instruction). Personalized System of Instruction (Keller), Computer Assisted

Instruction, Programmed Instruction (Skinner) merupakan contoh dari

pangajaran individu, namun bukan pembelajaran individual. Walaupun

demikian, sistem pengajaran individu merupakan salah satu metode yang

dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan proses belajar

mandiri anak.

Brookfield (1984) menyatakan bahwa “belajar mandiri memberikan

kesempatan kepada anak untuk menentukan tujuan belajarnya,

merencanakan proses belajarnya, menggunakan sumber-sumber yang

dipilihnya, membuat keputusan-keputusan akademis, dan melakukan

kegiatan-kegiatan yang dipilihnya untuk mencapai tujuan belajarnya”.

Dengan pendapat ini, berarti anak secara aktif berpartisipasi dalam

menentukan apa yang akan dipelajarinya dan bagaimana cara belajarnya.

Belajar mandiri bukan merupakan usaha mengisolasi anak dari bimbingan

pendidik karena pendidik berfungsi sebagai sumber, pemandu, dan pemberi

semangat.5 Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud belajar mandiri

adalah usaha individu dengan kemampuannya sendiri untuk mencapai suatu

kompetensi belajar tertentu sehingga anak akan mampu mengatasi tantangan

baru tanpa ketergantungan pada pemecahan masalah pada guru atau pada

orang lain.

Salah satu contoh metode kolaboratif adalah metode make a match

atau mencari pasangan yang merupakan metode pembelajaran yang

didasarkan atas falsafah homo homini socius, dan juga metode pembelajaran

snowball throwing yang merupakan metode pembelajaran aktif (active

learning), yang dalam pelakksanaanya banyak melibatkan peran siswa,

                                                            5Parwoto, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi

Terhadap Kreativitas Anak dalam Bermain Komputer, ….ibid.

Page 28: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

14  

kedua metode ini dapat dijadikan sebagai metode alternatif bagi guru dalam

mengajar di kelas.

a. Metode Pembelajaran Make A Match

Metode pembelajaran make a match adalah salah satu metode

pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran yang didasarkan atas

falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia

adalah mahluk sosial. Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas

akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep

yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berfikir

kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada

siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama

menyelesaikan tugas-tugas akademik.6

Menurut Arends model cooperative learning dikembangkan untuk

mencapai paling sedikit tiga tujuan penting: prestasi akademis, toleransi

dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan

keterampilan sosial.7 Sedangkan Slavin, meskipun cooperative learning

mencakup beragam tujuan sosial, tetapi juga dimaksudkan untuk

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademis yang penting.8

Ada banyak alasan yang membuat model cooperative learning

memasuki jalur utama praktik pendidikan, salah stunya adalah untuk

meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat

positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok,

penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik,

dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lainnya adalah tumbuhnya

sebuah kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berfikir,

                                                            6Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:

Prestaka Pustaka, 2007), h. 44 7Richard I. Arends, Learning To Teach (Belajar untuk Mangajar), diterjemahkan oleh

Helly Prajitno dan Sri Mulyantini (Yogyakarta: Pustaka pelajar . 2008), hal . 5 8 Ibid…..h. 5

Page 29: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

15  

menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan

kemampuan dan pengetahuan mereka.9

Metode make a match atau metode mencari pasangan merupakan

salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan

metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan

kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang

dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

Metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan dari

teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu

konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah

penerapan metode make a match sebagai berikut:10

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal

dan bagian lainnya kartu jawaban.

2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan

soal/jawaban.

3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan

kartunya.

5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu diberi poin.

6) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu

temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu

jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati

bersama.

                                                            9Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Sebuah Terjemahan dari

Coopertive Learning Theory, Research, and Practice Karya Allymand Bacon), (Bandung: Nusa media, 2009), h. 4-5

10Tarmizi Ramadhan, Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”, dapat diakses di:http://www.scribd.com/doc/8846497/Pembelajaran-Kooperatif-Make-a- Match?autodown=doc. 25/01/09 

Page 30: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

16  

7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat

kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8) Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang

memegang kartu yang cocok.

9) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan

terhadap materi pelajaran.

Penerapan metode make a match dapat memupuk kerja sama siswa

dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di

tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian

besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan

siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-

masing. Hal ini merupakan suatu ciri dari pembelajaran kooperatif yaitu

pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerja sama

kelompok.

b. Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Snowball throwing merupakan salah satu metode pembelajaran

aktif (active learning), yang dalam pelakksanaanya banyak melibatkan

siswa. Sedangkan peran guru disini hanya berposisi sebagai pemberi

arahan awal mengenai topic atau materi pembelajaran, dan selanjutnya

bertanggung jawab menertibkan jalannya proses pembelajaran.

Secara etimologi, snowball artinya bola salju sedangkan throwing

artinya melempar. Jadi snowball throwing secara keseluruhan dapat

diartikan melempar bola salju. Dalam snowball throwing bola salju

merupakan kertas yang berisikan pertanyaan yang dibuat oleh siswa

kemudian dilempar kepada temanya sendiri untuk dijawab.11

Dalam metode pembelajaran ini, guru bertugas membentuk

kelompok siawa yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas

                                                            11Forum Guru Madin (Media Komunikasi Guru Madrasah Diniyah). “Snowball

Thrrowing”. Diakses: http://akmaldebayor.blogspot.com/2010/05/snowball-throwing_08.html.,(03/08/ 2010 Jam 12.41)

Page 31: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

17  

dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang

dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Adapun dalam penerapannya dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja

untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari

satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.

6) Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Guru memberikan kesimpulan.12

Metode pembelajaran snowball throwing pada hakikatnya

mengarahkan atensi siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Namun,

dalam penerapannyapun ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Factor-faktor tersebut antara lain kondisi peserta didik, waktu yang

tersedia, materi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

ini siswa dituntut untuk bisa menjawap pertanyaan dari temanya sendiri.

                                                            12Forum Guru Madin (MediaKomunikasi Guru Madrasah Diniyah), “Snowball

Thrrowing”. Diakses: http://akmaldebayor.blogspot.com/2010/05/snowball-throwing_08.html., (03/08/ 2010 Jam 12.41)

Page 32: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

18  

2. Hakikat Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Menurut Zikri, belajar adalah proses perubahan dari belum mampu

menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan

yang terjadi harus secara relatif bersifat menetap (permanen) dan tidak

hanya terjadi pada perilaku yang saat ini (immediate behavior), tetapi

perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang (potential behavior).13

Belajar juga merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan

memahami konsep-konsep yang dikembangakan dalam kegiatan belajar

mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun

dibimbing.14

Hilgard mengungkapkan: “learning is the process by wich an

activity originates or changed through training procedurs(wether in the

laboratory or in the natural environment) as distinguished from change

by factors not attributable to training.” Bagi Hilgard, belajar itu adalah

proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di

dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.15

Morgan dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan

bahawa “belajar adalah setiap perbuatan yang relatif menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman”.16

Dari beberapa pernyataan mengenai pengertian belajar maka dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang mengandung perubahan

dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar melalui

latihan atau pengalaman di dalam laboratotrium belajar maupun di luar

laboratorium belajar.

                                                            13 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi

Brother’s, 2006). h. 76 14 Mulyati Arifin dkk. Strategi Belajar Mengajar Kimia (Prinsip dan Aplikasinya Menuju

Pembelajaran yang Efektif), (bandung: 2006), h. 8 15 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2008) h.110 16Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) h. 84

Page 33: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

19  

Perubahan itu sendiri dapat terjadi karena ada pengalaman atau

praktik yang dilakukan siswa dengan sengaja dan disadari ataupun tak

disadari oleh siswnya, dimana perubahan itu dapat bersifat bermanfaat

sesuai dengan yang menjadi harapan siswa, disamping itu juga perubahan

dapat menghasilkan sesuatu yang baru yang lebih baik dibandingkan

dengan yang telah ada sebelumnya. Selain itu perubahan sendiri dapat

terjadi karena usaha yang dilakukan oleh siswa itu sendiri ataupun terjadi

bukan karena dengan sendirinya seperti proses kematangan atau

kedewasaan yang terjadi pada siswa itu sendiri.

Menurut Winkel, belajar merupakan suatu aktivitas mental atau

psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

dapat menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-

pemahaman, sebuah keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat

relatif konstan dan berbekas.17

Sedangkan menurut Reber dalam kamus susunannya yang terkenal

modern, Dictionary of Psychology membatasi pengertian belajar kedalam

dua definisi. Pertama, belajar adalah The process of acquiring

knowledge, yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar

adalah A relatively permanent change in respons potentiality which

occurs as a result of reinforced practice, yaitu suatu perubahan

kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai latihan yang

diperkuat. Pengertian yang pertama biasanya lebih sering dipakai dalam

pembahasan psikologi kognitif, karena oleh sebagian ahli dipandang

kurang representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan

keterampilan nonkognitif.18

Timbulnya keanekaragaman pendapat para ahli mengenai

pengertian belajar merupakan suatu fenomena perselisihan yang wajar

karena adanya titik perbedaan cara pandang. Namun secara umum

belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku                                                             

17 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran. (Jakarta: PT. Grasindo, 1996), h. 53 18 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung. Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 91

Page 34: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

20  

individu yang relatif menetap sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungan di sekitarnya yang melibatkan proses kognitif.

b. Domain dan Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.

Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan

mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods).

Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada

individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang

menjadi hasil belajar.19

Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan

diubah dalam proses pendidikan. Menurut Bloom, terdapat tiga ranah

yang merupakan hasil belajar diantaranya ranah kognitif (cognitive

domain), ranah afektif (affective domain) dan ranah psikomotorik

(psychomotor domain)20. Untuk tujuan pengukuran, ketiga domain

tersebut disusun secara hirarki dalam tingkat-tingkat mulai tingkat

terendah dan sederhana hingga tertinggi dan paling kompleks:

1) Ranah kognitif (cognitive domain), ranah kognitif hasil belajar

dibedakan ke dalam beberapa tingkat yaitu C1 (mengenal atau

menghafal), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5

(sintesis), dan C6 (evaluasi).

a) Hapalan atau pengetahuan (C1) mencakup ingatan akan hal-hal

yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal itu

dapat berupa fakta, konsep, prinsip, prinsip atau istilah serta

metode yang diketahui.

                                                            19Purwanto, Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar: Domain dan Taksonomi, (Jurnal

No.16/IX/TEKNODIK/Juni/2005), h.155 20Suharsimi Arikunto, “ Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), h. 117

Page 35: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

21  

b) Pemahaman (C2) mencakup kemampuan untuk menangkap makna

dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini

dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan,

mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke dalam

bentuk yang lain, seperti rumus matematika ke dalam kata-kata,

membuat kecenderungan yang nampak dalam data tertentu, seperti

data dalam grafik.

c) Penerapan (C3) meliputi kemampuan menggunakan prinsip, teori,

hukum, aturan, maupun metode yang dipelajari pada situasi baru

atau kongkrit.

d) Analisis (C4) meliputu kemampuan menganalisa atau merinci suatu

kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan

atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.

e) Sintesis (C5) meliputi kemampuan menemukan hubungan yang

unik, seperti mengkomunikasikan gagasan atau pengalaman dalam

bentuk tulisan, gambar dan simbol ilmiah.

f) Evaluasi (C6) merupakan kemampuan yang mencakup kemampuan

untuk membentuk pandangan mengenai sesuatu atau beberapa hal

dengan pertanggungjawaban pendapat yang berdasarkan kriteria

tertentu.

2) Ranah afektif (affective domain), ranah afektif hasil belajar dibedakan

menjadi: penerimaan, partisipasi, penilaian atau penentuan sikap,

organisasi, dan pembentukan pola hidup.

a) Penerima: mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku

pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru.

b) Partisipasi: mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif

dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

c) Penilaian atau penentuan sikap: mencakup kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai

dengan penlilaian itu.

Page 36: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

22  

d) Organisasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem

nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

e) Pembentukan pola hidup: mencakup kemampuan untuk menghayati

nilai-nilai sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi dan

menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehudupannya

sendiri.

3) Ranah psikomotorik (psychomotoric domain), ranah psikomotorik

hasil belajar dibedakan menjadi: persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan terbiasa, dan gerakan kompleks.

a) Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi

yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan

perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing

rangsangan.

b) Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya

dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian

gerakan.

c) Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukan

suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan

(imitasi).

d) Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakukan

suatu rangkaian gerak gerik dengan lancar, karena sudah dilatih

secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.

e) Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan

suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan

lancar tepat, dan efisien.

f) Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk

mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan

kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf

keterampilan yang telah mencapai kemahiran.

Page 37: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

23  

g) Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola

gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif

sendiri. 21

Sedangkan menurut Gagne dalam Dahar, penampilan-penampilan

yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut sebagai kemampuan

(capabilitis). Menurutnya, terdapat lima macam kemampuan, tiga

diantaranya bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu lagi bersifat

psikomotorik. Kelima kemampuan tersebut diantaranya: keterampilan

intelektual, strategi kognitif, sikap, informasi verbal, dan keterampilan

motorik. 22

1) Keterampilan Intelektual

Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinterasi

dengan lingkungannya melalui penggunaan symbol-simbol atau gagasan-

gagasan. Belajar keterampilan intelektual ini sudah dimulai sejak

tingkatan pertama sekolah dasar atau bahkan sewaktu taman kanak-kanak

dan dilanjutkan sesuai dengan perhatian dan kemampuan intelektual

seseorang.

Selama bersekolah, banyak sekali jumlah keterampilan-

keterampilan intelektual yang dipelajari seseorang. Keterampilan-

keterampilan yang didapat melalui berbagai mata pelajaran yang dapat

digolongkan berdasarkan tingkat kompleksitasnya.

Selama proses belajar inilah perkembangan intelektual seseorang

dapat berubah. Semakin tinggi jenjang pendidikan dan semakin dewasa

seseorang semakin banyak pula tantangan dan hambatan yang akan

menjadi masalah. Oleh karena itu untuk memecahkan masalah siswa

memerlukan aturan-aturan yang tinggi, yaitu aturan-aturan yang

kompleks.

                                                            21 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), h. 245-250 22 Ratna Wilis Dahar , Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Erlangga.1996) h. 134-140

Page 38: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

24  

2) Strategi-Strategi Kognitif

Suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai

kepentingan tertentu bagi belajar dan berfikir ialah strategi kognitif.

Dalam teori belajar modern, suatu strategi kognitif merupakan suatu

proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa (orang

yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan

perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir.

Strategi-strategi kognitif sesuai dengan fungsinya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa macam diantaranya: strategi

menghafal (rehearsal strategies), strategi elaborasi, strategi pengaturan

(organizing strategies), strategi metakognitif, dan strategi afektif.

3) Informasi Verbal

Informasi verbal juga disebut dengan pengetahuan verbal, nama

lain untuk pengetahuan verbal ini ialah pengetahuan deklaratif. Informasi

verbal diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah, dan juga dari kata-kata

yang diucapkan orang, dari membaca, radio, televisi, dan media lainnya.

4) Sikap-sikap

Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari, dan dapat

mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-benda, kejadian-

kejadian, atau makhluk-makhluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang

penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain.

Dalam pelajaran sains misalnya, sikap sosial ini dipelajari selama

siswa melakukan percobaan di laboratorium. Antara lain disebutkan,

selama memanaskan zat-zat dalam tabung reaksi hendaknya para siswa

jangan menghadapkan mulut tabung reaksi itu pada temannya, agar

temannya jangan sampai kena percikan zat yang dipanaskan. Perlu

diingat bahwa, suatu sikap dapat mempengaruhi perilaku khusus

seseorang.

Page 39: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

25  

5) Keterampilan-keterampilan Motorik

Keterampilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup

kegiatan-kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan-kegiatan motorik yang

digabung dengan keterampilan intelektual, misalnya membaca, menulis,

memainkan sebuah instrumen musik, atau misalanya dalam pelajaran

sains tentang cara menggunakan mikroskop, menggunakan neraca

timbangan dan sebagainya.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Belajar yang baik dapat menghasilkan nilai yang baik, begitupun

sebaliknya belajar yang buruk maka hasilnya pun akan buruk. Baik

buruknya hasil yang diperoleh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar

adalah:

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yang terdiri :

a) Faktor-faktor nonsosial

Kelompok ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, misalnya:

keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat peraga dan

sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat plajaran.

b) Faktor-faktor sosial

Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor

manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada maupun

kehadirannya tidak dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.

2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, yang terdiri dari :

a) Faktor-faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis ini dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu: tonus jasmani dan fungsi-fungsi fisiologis tertentu (fungsi

pancaindera).

Page 40: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

26  

b) Faktor-faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis siswa merupakan faktor rohani yang

didalamnya mencakup intelgensi, sikap, minat, dan motivasi yang

dapat mempengaruhi belajar siswa.23

3) Faktor Instrumental24

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat sebagai sarana agar tercapainya

tujuan-tujuan yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini

dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan gurunya sendiri.

Kalau sudah berbicara kurikulum berarti kita akan berbicara

mengenai komponen-komponennya, yakni tujuan, bahan atau program,

proses belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas bahawa faktor

instrumental ini sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil

belajar.

3. Hakikat Pembelajaran Kimia

Pembangunan pada era globalisasi akan dapat berjalan dan berhasil

apabila oleh oleh SDM yang benar-benar menguasai Iptek. Untuk

menguasai iptek diperlukan sebuah dasar yang kuat, yakni penguasaan

terhadap mata pelajaran Matematika dan IPA (Sains). Seiring

perkembangan sains dan teknologi, peranan pendidikan kimia sebagaiu

bagian dari sains mempunyai peranan yang semakin penting.

Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan

berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,

farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul

melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari

                                                            23 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (jakarta: Rja Grafindo Persada, 2005), h. 233-

237 24 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta:Gaung

Persada Press, 2008), h. 32

Page 41: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

27  

berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan

prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.25

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang

materi yang meliputi struktur, sifat dan perubahan materi serta energi yang

menyertainya.26 Ilmu kimia ini sarat dengan konsep (terutama konsep)

bersifat abstrak dan konsep-konsep ini berjenjang, berkembang dari konsep

yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks. Pelajaran kimia bagi

sebagian siswa merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dan menjadi

momok dikalangannya. Kimia menjadi momok karena adanya pandangan

yang salah tentang kimia itu sendiri. Selama ini, para siswa menganggap

konsep-konsep yang ada di dalam pelajaran kimia sebagai konsep-konsep

yang abstrak dan sulit. Akibatnya, konsep-konsep kimia menjadi semakin

jauh jaraknya dengan realita keseharian dalam kehidupan mereka.27

Pernyataan di atas sampai sekarang pun masih menjadi problematika

utama para guru kimia untuk menghilangkan pandangan para peserta didik.

Sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung para peserta

didik sudah tak merasa pesimis melainkan akan termotivasi dan antusias

dalam untuk meneriam materi yang akan disampaikan oleh guru. Sehingga

dengan demikian tujuan yang ingin diraihpun akan tercapai.

Kenyataan yang ada sekarang, PBM di sekolah bahkan belum

memberikan kesempatan yang maksimal kepada siswa untuk dapat

mengembangkan kreativitas dan keterampilnnya. Menurut Hadiat dalam

Atiek Winarti, fenomena umum pembelajaran IPA (Sains) termasuk

kedalamnya kimia yang nampak pada saat ini antara lain sebagai berikut :

                                                            25 http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia. 27/07/09 21:47 26J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004),

h. 4 27 Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboiratorium Sebagai

Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU Dalam Mengahadapi Abad 21, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2001), No. 030, Th. VII, h. 354

Page 42: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

28  

a. Gaya belajar guru yang selalu mendrill siswa untuk menghafalkan

berbagai konsep tanpa disertai pemahaman terhadap konsep itu

sendiri, dengan alasan untuk mengejar target ujian akhir.

b. Pengajaran sains hanya dipelajari dengan cara menghapal tanpa

disertai kerja laboratorium.

c. Pada umumnya guru masih berpendapat bahwa mngajar adalah

suatu kegiatan menjelaskan dan menyampaikan informasi tentang

konsep, dan bukan bagaimana mengajarkan siswa untuk

menemukan konsepnya sendiri.

d. Beberapa buku yang digunakan di sekolah sering kali kurang

memenuhi kaidah-kaidah pendidikan, seperti buku tanya jawab

yang tanpa disertai penalaran jawaban.28

Permasalahan dalam pembelajaran sebenarnya dapat diatasi dengan

cara merancang suatu sistem pembelajaran yang sedemikian rupa sehingga

pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa, dengan cara melalui

pemilihan pendekatan, metode, dan media yang tepat. Maka selain dapat

mempermudah para peserta didik dalam memahami keabstrakan konsep

kimia, juga dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan proses siswa.

Pemilihan pendekatan, metode dan media sangat penting karena

mengingat pada sekarang ini pengajaran IPA terutama pengajaran kimia

yang tidak hanya diharapkan sekedar memberikan kemampuan siswa agar

dapat memecahkan soal-soal kimia, akan tetapi juga secara konkrit harus

ikut membentuk cara berpikr kritis, logis serta ilmiah para peserta didik.

Karena dengan kemampuan tersebut siswa diharapkan dapat menghadapi

semua perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat pada era globalisasi

ini dengan sikap yang terbuka.

                                                            28Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboiratorium Sebagai Upaya

Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU Dalam Mengahadapi Abad 21, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2001), No. 030, Th. VII, h. 356-357

Page 43: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

29  

4. Konsep Tata Nama Senyawa, dan Persamaan Resaksi

a. Rumus Kimia

Rumus kimia pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Swedia

yang bernama Jons Jakob Berzelius, yang mengusulkan penulisan rumus

kimia zat mengunakan lambang unsur yang ditulis secara

berdampingan.29

Rumus kimia di bedakan menjadi rumus molekul dan rumus

empiris.

1) Rumus Molekul

Rumus molekul menyatakan jenis dan perbandingan atom-atom unsur

dalam molekul unsur atau senyawa.

Ada beberapa pengecualian dalam penulisan rumus molekul, antara

lain penulisan rumus kimia etanol yang pada umumnya ditulis sebagai

C2H5OH bukan C2H6O. hal ini untuk menunjukan adanya gugus

fungsi OH sebagai karakteristik senyawa alcohol.

2) Rumus Empiris

Rumus empiris digunakan untuk menyatakan jenis dan perbandingan

sederhana dari atom-atom unsur dalam zat (unsur atau senyawa).

Perhatikan contoh berikut.

Tabel 2.1 Beberapa Contoh Penulisan Rumus Empiris

Unsur Rumus molekul Rumus empiris Hidrogen H2 H Oksigen O2 O Fosfor P4 P Belerang S8 S

Jenis rumus empiris ada 2 macam, rumus empiris senyawa

molekul/senyawa kovalen, dan rumus empiris senyawa ion.

                                                            29 J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.

149

Page 44: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

30  

Yang dimaksud rumus kimia untuk unsur dan senyawa

molekul/kovalen adalah rumus molekul sedangkan yang dimaksud rumus

kimia untuk senyawa ion adalah rumus empiris.

b. Tata Nama Senyawa

Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia.

Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan

baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik.

Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.30

Tatanama yang biasa dilakukan adalah tatanama IUPAC

(International Union of Pure and Applied Chemistry) yang didasarkan

atas rumus kimia senyawa.

1) Tata Nama Senyawa Anorganik

Tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi:

a) Senyawa biner dari logam dan non logam

Jenis senyawa ini pada umunya adalah senyawa ion. Logam

membentuk ion positif (kation) dan non logam membentuk ion

negatif (anion).

Adapun tata nama senyawa biner logam dan non logam dalah

sebagai berikut:

- Penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion

non logam.

Tabel 2.2 Contoh Nama Senyawa Biner Logam dan Non-Logam

Rumus kimia

Kation logam

Nama Kation

Anion non-

logam

Nama anion

Nama senyawa

NaCl Na+ Natrium Cl- Klorida Natrium klorida

MgF2 Mg2+ Magnesium F- Fluorida Magnesium fluorida

Ag2S Ag+ Perak S2- Sulifida Perak sulfida

                                                            30 http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia. 27/07/09 21:47

Page 45: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

31  

- Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan

muatan berbeda, maka muatan kationnya dinyatakan dengan

angka Romawi

Sebagai contoh, senyawa FeO dan Fe2O3. Fe dapat membentuk

kation Fe3+ dan Fe2+,. Oleh karena itu oksida (O2-) mempunyai

muatan 2-, maka:

- Kation besi pada FeO haruslah Fe2+ agar dapat menetralkan

muatan O2-. Jadi namanya adalah besi(II) oksida.

- Kation besi pada F2O3 haruslah Fe3+ karena 2Fe3+ (total

muatan +6) dapat menetralkan 3O2- (total muatan -6). Jadi

namanya adalah besi (III) oksida.

b) Senyawa biner dari non logam dan non logam

Senyawa biner dari dua non logam umunya adalah senyawa

molekul. Tata nama senyawanya adalah sebagai berikut:

- Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut:

B-Si-As-C-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F

Contoh : HCl (Nama H lalu nama Cl) ClF ( Nama Cl lalu nama F) PCl3 (Nama P lalu nama Cl)

- Penamaan dimulai dari atom non logam pertama diikuti nama

non logam kedua yang diberi akhiran –ida

Contoh: HCl (dinamakan hidrogen klorida) ClF (dinamakan klorin fluorida)

- Jika dua jenis non-logam dapat membentuk lebih dari satu jenis

senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks

dalam rumus kimianya

Perhatikan contohnya sebagai berikut:

Tabel 2.3 Rumus dan Nama Kimia

Rumus kimia Nama CO Karbon monooksida CO2 Karbon dioksida NO Nitrogen monooksida NO2 Nitrogen dioksida N2O Dinitrogen monooksida

Page 46: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

32  

- Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk senyawa yang

memiliki nama umum.

Contoh:

Rumus kimia Nama H2O Air NH3 Ammonia N2H 4 Hidrazin

c) Senyawa yang mengandung poliatom

Banyak senyawa ion yang mengandung ion poliatom. Ion poliatom

ini dapat berupa kation poliatom atau anion poliatom. Akan tetapi,

kebanyakan ion poliatom berupa anion poliatom (bermuatan

negatif).

Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai

berikut:

- Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion

poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam

diikuti nama anion poliatom

Contoh:

Rumus kimia

Kation logam

Anion poliatom Nama senyawa

NaOH Na+ OH- Natrium hidroksida KCN K+ CN- Kaliumsianida PbSO4 Pb2+ SO4

2- Timbal(II) sulfat Al2(SO4)3 Al3+ SO4

2- Aluminium sulfat

- Untuk senyawa yang terdiri kation poliatom dan anion

monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation

poliatom diikuti nama anion monoatom/poliatom

Contoh:

NH4Cl : amonium klorida NH4CN : amonium sianida NH4OH : amonium hidroksida (NH4)2SO4 : amonium sulfat

Page 47: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

33  

d) Senyawa asam

Asam dapat didefinisikan sebagai zat kimia yang dalam air melepas

ion H+. contohnya dalah HCl. Dalam keadaan murni, HCl adalah

senyawa molekul dan berada sebagai gas. Akan tetapi, jika HCl

dilarutkan ke dalam air, maka HCl akan melepas atom H sebagai

ion H+. senyawa demikian disebut dengan senyawa asam.

Tata nama senyawa asam adalah sebagai berikut :

- Untuk senyawa asam biner (terdiri dari 2 jenis unsur), penamaan

dimulai dari kata ‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yakni anion

non-logam

(sisa asam adalah asam tanpa H)

Contoh: HCl : asam klorida HF : asam fluorid

H2S : asam sulfide

- Untuk senyawa asam yang terdiri dari 3 jenis unsur, penamaan

dimulai dari kata ‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yakni anion

poliatom.

Contoh: HCN : asam sianida H2SO4 : asam sulfat H2CO3 : asam karbonat HCH3COO atau CH3COOH : asam asetat

2) Tata Nama Senyawa Organik

Tata nama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC untuk

kimia organik adalah suatu cara sistematik untuk memberi nama

senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of

Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa

organik harus memiliki nama yang dari sana dapat digambarkan suatu

formula struktural dengan jelas31

Adapun tata nama senyawa organik adalah sebagai berikut:

                                                            31 http://id.wikipedia.org/wiki/Tatanama_organik. 27/07/09. 21:52 

Page 48: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

34  

a) Senyawa organik paling sederhana hanya mengandung atom C dan

H yang dikenal sebagai senyawa hidrokarbon. Nama senyawa

dimulai dengan awalan sesuai jumlah atom C yang dimiliki, dan

diberi akhiran –ana.

Jumlah atom C Awalan Nam senyawa

CH4 1 Met- Metana C2H6 2 Et- Etana C3H8 3 Prop- Propana

b) Untuk senyawa yang jika atom atau gugus atom pada senyawa

diganti dengan atom atau gugus atom lainnya adalah sebagai

berikut:

Rumus kimia

Nama senywa

- Jika atom H diganti dengangugus –OH, maka akhiran –ana diganti -anol

CH2OH metanol

- Jika atom H diganti atom halogen (Cl, F, I, Br), maka diberi awalan ‘halo-’, jika lebih dari 1 atom H diganti dengan lebih dari 1 atom halogen sejenis, maka gunakan awalan di, tri, tetra, dan seterusnya.

CH3Cl CH2Cl2 CHCl3 CCl4

Klorometana Diklorometana Triklorometana Bromometana

- Jika atom H diganti dengan gugus –NH2, maka akhiran -ana diganti -ilamina

CH3NH2 Metilamina

- Jika atom H diganti gugus -NO2 maka diberi awalan nitro-

CH2NO2 Nitrometana

- Jika gugus –CH3 diganti gugus –COOH, maka nama pertama senyawa adalah ‘asam’, didikuti nama senyawa tetapi akhiran –ana diganti dengan -anoat

HCOOH Asam metanoat

c) Senyawa organik penting lainnya adalah benzena mempunyai

rumus kimia C6H6. Perhatikan penamaan senyawa jika satu atom H

diganti dengan atom atau gugus atom lainnya.

Page 49: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

35  

Rumus kimia

Nama senyawa Nama lazim

C6H6 C6H5OH C6H5NH2

C6H5NO2

C6H5COOH

Benzena Hidroksibenzena Aminabenzena Nitrobenzena Asam karboksilat benzena

- Fenol Anilina - Asam benzoat

c. Persamaan Reaksi

Pada prinsipnya, reaksi kimia adalah suatu perubahan materi yang

melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. Pemutusan ikatan

kimia menyebabkan zat-zat pereaksi terpisah menjadi atom-atomnya.

Atom-atom ini akan disusun ulang sebelum bergabung kembali

membentuk ikatan kimia dalam zat-zat produk reaksinya.32

Dalam sebuah persamaan reaksi, pereaksi dan produk dihubungkan

melalui simbol yang berbeda-beda. Simbol → digunakan untuk reaksi

searah, untuk reaksi dua arah, dan untuk reaksi kesetimbangan.

Misalnya, persamaan reaksi pembakaran metana (suatu gas pada

gas alam) oleh oksigen dituliskan sebagai berikut:

CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O

Misalnya proses Haber (reaksi sintesis amonia) dengan perubahan

entalpi (∆H) dituliskan sebagai berikut:

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) ∆H = -92.4 kJ/mol.

Suatu persamaan disebut setara jika jumlah suatu unsur pada

sebelah kiri persamaan sama dengan jumlah unsur tersebut di sebelah

kanan, dan dalam reaksi ionik, jumlah total muatan harus setara juga.33

Persamaan reaksi menggambarkan zat-zat kimia yang terlibat

sebelum dan sesudah reaksi kimia baik secara kualitatif maupun

kuantitaif. Hal ini dinyatakan oleh rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi,

dan wujud zat-zat.                                                             

32 J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 159

33 http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_reaksi. 27/07/09. 21:52 

Page 50: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

36  

1) Rumus kimia zat-zat

Zat-zat yang terlibat dalam reaksi dinyatakan oleh rumus kimianya.

Zat yang berada di ruas kiri disebut pereaksi (reaktan), sedangkan zat

diruas kanan disebut produk reaksi (hasil reaksi).

2) Koefisien reaksi

Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, ion) atau

unit rumus (senyawa ion). Nilai koefisien reaksi sedemikian rupa agar

persamaan reaksi menjadi setara yakni memenuhi Hukum Kekekalan

Massa dari Lavoisier

3) Wujud zat dalam persamaan reaksi, wujud atau keadaan zat dalam

suatu persamaan reaksi dapat disertakan atau dituliskan. Ada 4 wujud

atau keadaan zat yang diutulis sebagai subkrip (huruf kecil setelah

rumus kimia).

Seringkali pada suatu persamaan reaksi, wujud zat yang bereaksi

dituliskan dalam singkatan di sebelah kanan rumus kimia zat tersebut.

Padat atau solid ditulis denghan lambang s

Cair atau liquid ditulis denghan lambang l

Gas atau gas ditulis denghan lambang g

Larur dalam air atau aqueous ditulis denghan lambang aq

Contoh:

2K (s) + 2H2O (l) → 2KOH (aq) + H2 (g)

Cara Penulisan Persamaan Reaksi

1) Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk reaksi. Sertakan

wujud/keadaan zat jika diketahui.

2) Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri

sama dengan di ruas kanan.

a) Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks. Tetapkan nilai

koefisien reaksinya sama dengan 1. Beri koefisien sementara untuk

zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dan sterusnya.

Page 51: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

37  

b) Setarakan atom-atom pada zat paling kompleks tersebut. Jika

terdapat ion poliataom di ruas kiri dan kanan serta tidak berubah,

maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.

c) Setarakan atom-atom lainnya. Jika terdapat ion poliataom diruas

kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion

poliatom bukan sebagai atom.

d) Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat

sederhana. (koefisien 1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi)

5. Penelitian Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Tarmizi, dengan

menggunakan metode pencarian kartu pasangan ini siswa nampak lebih aktif

mencari pasangan kartu antara jawaban dan soal dan dapat mengidentifikasi

permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukannya dan

menceritakannya dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama.

pembelajaran kooperatif metode make a match memberikan manfaat bagi

siswa, di antaranya sebagai berikut:

a. mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan

b. materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa

c. mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar

secara klasikal 87,50%.34

Hasil penelitian Fatmawati menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

meningkat dari Siklus I ke Siklus II, yaitu rata-rata nilai hasil belajar siswa

meningkat dari 66,67 ± 7,35 di Siklus I menjadi 77,50 ± 6,39 di Siklus II.

Adapun jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 21 orang di

Siklus I menjadi 28 orang di Siklus II, sedangkan siswa yang berada pada

kategori tidak tuntas sebanyak 9 orang di Siklus I menjadi 2 orang di Siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil

                                                            34Tarmizi Ramadhan, Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”, dapat diakses

di:http://www.scribd.com/doc/8846497/Pembelajaran-Kooperatif-Make-a- Match?autodown=doc. 25/01/09 

Page 52: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

38  

belajar siswa kelas VIII4 SMP Negeri 26 Makassar melalui penggunaan model

pembelajaran kooperatif make a match.35

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rizca Safitri, hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa : Ada pengaruh penggunaan metode

kolaborasi quantum teaching-snowaball throwing hal ini dapat dilihat pada

taraf kontigensi C yang menempati taraf C = 0,79 dan Cmaks = 0,87 sehingga,

C termasuk dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan penggunaan metode

kolaborasi quantum teaching-snowball throwing mempunyai pengaruh tinggi

terhadap hasil belajar.36

Mawaridah dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada perbedaan

antara hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan melalui metode

pembelajaran quantum teaching-snowball throwing dan metode ceramah

bermakna (thitung (2,326) dan ttabel (2,001); thitung > ttabel). Sehingga ada korelasi

yang kuat antara motivasi belajar dengan hasil belajar kognitif siswa yang

dibelajarkan melalui metode quantum teaching-snowball throwing (eksperimen

= 0,634).37

B. Kerangka Pikir

Belajar merupakan usaha mengubah tingkah laku pada individu yang

belajar dan perubahan itu menyangkut segala aspek organisme dan tingkah

laku. Proses belajar yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan

                                                            35Fatmawati, Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VIII4 Melalui

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match (Mencari Pasangan) pada Konsep Sistem Peredaran Darah Pada Manusia SMPN 26 Makassar. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Pro.Dr. Musyafar, M.Pd dan Drs. Adnan, M.S). diakses :  http://blog.unm.ac.id/adnanbio/2010/06/ 03/08/010 Jam 13:37. 

36 Rizca Safitri, Pengaruh Penggunaan Metode Kolaborasi Quantum Teaching-Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X Sma Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009. Diakses : http://skripsi.unila.ac.id/2009/08/07/pengaruh-penggunaan-metode-kolaborasi-quantum-teaching-snowball-throwing-terhadap-hasil-belajar-sejarah-siswa-kelas-x-sma-negeri-12-bandar-lampung-tahun-ajaran-20082009/, 31/07/2010 Jam 11.40 

37 Nurul Mawaridah, Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Teaching-Snowball Throwing terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Malang pada Materi Senyawa Hidrokarbon Tahun Pelajaran 2009/2010 . diakses: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/7427. (03/08/2010 Jam 13.07)

Page 53: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

39  

fakror ekstenal dari sisw tersebut. Faktor internal meliputi minat, bakat, dan

motivasi. Sedangkan faktor eksternal meliputi kualitas guru, lingkungan,

keluarga dan masyarakat. Hasil belajar siswa akan tercapai bila kedua faktor

tersebut dapat mendukung dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran ilmu kimia merupakan pembelajaran yang sarat dengan

konsep-konsep abstrak. Sehingga belajar kimia bagi sebagian siswa merupakan

salah satu pelajaran yang paling sulit. Ilmu kimia yang sarat dengan konsep

(terutama konsep) yang bersifat abstrak dan konsep-konsep ini berjenjang,

berkembang dari konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks.

Metode pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar

adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Para guru

sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk

dicerna dan dipahami oleh siswa, begitu juga dengan pengunaan metode akan

terasa sulit untuk mentransfer materi kepada para siswa, terutama materi

pembelajaran yang rumit dan komplek misalnya seperti materi IPA, khususnya

kimia.

Salah satu faktor eksternal yang memepengaruhi hasil belajar adalah

pengunaan metode yang bervariasi dalam pembelajran di kelas. variasi metode

diharapkan menjadi sebuah terobosan yang ditunggu dari guru-guru yang

mempunyai kreatifitas dan profesional, yang secara tidak langsung akan

memotivasi siswa untuk ikut serta dalam proses belajar mengajar, sehingga

akan tercipta suasana yang mengasyikan bagi siswa ditambahkan dengan

metode-metode pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan media

yang digunakan. Bila semua itu dilakukan maka tujuan dari pembelajaran akan

tercapai dan hasil belajar pun akan lebih baik.

Metode make a match atau metode pembelajaran snowball throwing

merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Kedua metode ini dalam proses pembelajarannya sangat melibatkan siswa

untuk dapat berperan aktif dengan bimbingan guru, agar peningkatan motivasi,

keaktifan, komunikasi dan kemampuan siswa dalam memahami konsep dapat

Page 54: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

40  

terarah dengan lebih baik sehingga kesulitan belajar pun dapat dikurangi.

Dengan begitu materi atau konsep yang disampaikan dapat difahami dan hasil

belajar pun meningkat.

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pikir

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan landasan dan kerangka pikir yang telah dijelaskan di atas

maka perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang menggunakan metode make a match dengan yang

menggunakan menggunakan metode snowball throwing.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

menggunakan metode make a match dengan siswa yang

menggunakan metode snowball throwing. 

Belajar

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Penerimaan dan penguasaan konsep meningkat

- Meningkatkan minat dan motivasi siswa

- Mengaktifkan siswa - Meningkat komunikasi dan

kerjasama antar siswa - Mengurangi kesulitan belajar

Metode Make a Match &

Snowball Throwing

Hasil belajar siswa meningkat

Page 55: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

41  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

empirik perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang menggunakan metode

make a match dengan siswa yang menggunakan metode snowball throwing

dalam pembelajaran kimia.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tangggal 04 November s/d 09 Desember

tahun ajaran 2009/2010. Sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di SMA

Negeri I Pangkalan yang beralamat di Jln. Raya Pangkalan-Loji Kec.

Pangkalan-Karawang 41362.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

quasi eksperimen, disini peneliti menggunakan dua kelas sebagai objek

penelitian, yang pertama kelas diberi perlakuan dengan menngunakan metode

make a match (kelas X6) dan kedua kelas yang diberi perlakuan dengan

menggunakan metode snowball throwing (kelas X5). Dua kelas tersebut

diberikan materi kimia yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas (independent

variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam

penelitian ini metode make a match dan metode snowball throwing sedangkan

variabel bergantung atau terikat yaitu hasil belajar kimia siswa kelas X pada

mata pelajaran kimia pada pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan

reaksi kimia.

 

41

Page 56: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

42  

D. Rancangan Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest

A1 Metode Make A Match A2

B1 Metode Snowball Throwing B2

Keterangan:

A : Kelas X6 (diberi perlakuan dengan metode make a match)

B : Kelas X5 (diberi perlakuan dengan metode snowball throwing)

2. Prosedur Perlakuan

Secara garis besar penelitian yang akan dilakukan ini menngunakan

kelompok, yaitu kelompok yang diberikan pengajaran menggunakan metode

make a match. dan kelompok yang diberikan pengajaran dengan

menngunakan metode snowball throwing.

Sebelum memulai mengajar di kelas, terlebih dahulu menetapkan

tujuan pengajaran, mempersiapkan materi yang akan diajarkan dan

mempersiapkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perlakuan yang

akan diberikan pada masing-masing kelompok.

Sebelum perlakuan terhadap masing-masing kelompok dilakukan tes

awal (pre-test), hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal siswa

terhadap materi yang akan diajarkan. Setelah perlakuan selesai dilaksanakan

siswa kembali diberikan tes (post-test), hal ini dilakukan untuk melihat

kemampuan dan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

E. Populasi dan Sampel

Suharsimi Arikunto mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan dari

subjek penelitian.1 Maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi targetnya

adalah seluruh siswa SMAN 1 Pangkalan yang terdaftar pada tahun ajaran

                                                            1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2006), h. 130 

Page 57: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

43  

2009/2010. Sedangkan yang menjadi populasi terjangkau yaitu seluruh siswa

kelas X SMAN Negeri 1 Pangkalan yang terdaftar di Sekolah tersebut pada

semester I tahun ajaran 2009/2010.

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan

diteliti.2 Pengambilan sampel berasal dari populasi terjangkau yang diambil

dari seluruh siswa kelas X SMAN 1 Pangkalan. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang didasarkan

pada suatu pertimbangan tertentu misalnya karena terbatasan waktu, tenaga,

biaya serta kondisi sampel, sehingga tidak dapat mengambil dalam jumlah

yang besar.

Dalam penelitain ini sampel yang diambil berjumlah dua kelas.

Selanjutnya untuk menentukan kelas yang diberi perlekuan dengan

menggunakan metode make a match dan kelas yang diberi perlakuan dengan

menggunakan snowball throwing dilakukan dengan cara random dari dua kelas

yang telah ditentukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

a) Variabel bebas : Metode make a match, dan snowball throwing

b) Variabel terikat : Hasil belajar kimia

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sampel siswa SMA Negeri 1

Pangkalan kelas X semester I tahun ajaran 2009/2010 yang terpilih sebagai

sampel penelitian. Adapun hal-hal yang dilakukan adalah :

a. Kelompok I, yaitu kelas X6 yang diberikan pengajaran menggunakan

metode make a match.

b. Kelompok II, yaitu kelas X5 yang diberikan pengajaran menggunakan

snowball throwing.                                                             

2 Ibid, h. 131 

Page 58: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

44  

c. Pada awal dan akhir pertemuan diberikan tes (pre-test dan post-test).

3. Instrumen Penelitian

a. Definisi Konseptual

Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah

mampu, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan hasil

belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam

mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan

yang ditetapkan. Hasil belajar ini diperleh melalui evaluasi belajar yang

meliputi beberapa tingkatan, yaitu : mengetahui, memahami, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil belajar kimia adalah ukuran

keberhsilan siswa dalam ranah kognitif yang diperoleh melalui evalusi

belajar kimia.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar merupakan gambaran tingkat pengetahuan siswa

terhadap sasaran pada topik yang dieksperimenkan. Hasil belajar ini

diukur berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal test yang telah

disusun yang sesuai dengan sasaran belajar.

c. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes pilihan ganda, yang terdiri dari 5 alternatif pilihan yaitu A,

B, C, D, dan E. Soal yang di ujikan untuk mengukur kognitif siswa pada

taraf hafalan (C1), pemahaman (2), dan penerapan(C3). Soal tes disusun

berdasarkan ruang lingkup materi yang diajarkan. Siswa yang menjawab

benar pada setiap butir soal diberi nilai 1 dan siswa yang menjawab salah

diberi nilai 0.

Page 59: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

45  

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

NO Konsep Indikator No. item Jumlah

C1 C2 C3 1 Rumus

kimia - Menuliskan rumus molekul - Menuliskan rumus empiris

16 1, 4, 14

17 15

2 4

2 Tata Nama Senyawa

- Menuliskan nama senyawa biner

- Menuliskan nama senyawa poliatomik

- Menuliskan nama senyawa asam

- Menuliskan senyawa organik sederhana

10 6

19

12 8

3, 7

2 2 1 2

3 Persamaan Reaksi

- Menuliskan rumus kimia senyawa zat yang terlibat dalam persamaan reaksi

- Menyetarakan persamaan reaksi sederhana

9 5

13

20

2,

11,18

3 4

Jumlah 8 7 5 20

4. Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi validitas suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid mempunyai

validitas tinggi, dan sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah.3

Menurut Sofyan, dkk. Jika skor butir soal dis-kontinum (soal obyektif

dengan skor 0 atau 1) maka pengujian validitasnya harus menggunakan

korelasi biserial.

5. Pengujian Reliabilitas

Selain harus memenuhi syarat validitas, juga harus realibilitas. Uji

realibilitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen tes yang digunakan

pada penelitian ini tetap atau tidak. Sehingga instrumen tes tersebut dapat

digubakan di berbagai tempat.

                                                            3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2006), h. 168 

Page 60: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

46  

6. Pengujian Taraf Kesukaran

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang sukar,

sedang dan mudah. Taraf kesukaran ini menurut Suharsimi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut4 :

Soal dengan P = 0,10 – 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

7. Pengujian Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat

membedakan siswa yang pandai, dan siswa yang kurang pandai. Angka

yang menunjukan daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Harga indeks

diskriminasi berkisar antara 0,00 – 1,00.

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

D = 00.00-0,20 jelek

D = 0.0-0,20 cukup

D = 0,20-0,40 baik

D = 0,40-0,70 baik sekali

Untuk penghitungan keempat uji di atas (validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya beda) dihitung dengan menggunakan penghitungan

automatis yang tersedia dalam progaram khusus ANATES V4.5

G. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik untuk mengetahui apakah penggunaan

media flash card dengan metode make a match berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa adalah sebagai berikut :

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 > µ2

                                                            4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007).

h.210 5Drs. Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST. (No. Reg. Hak Cipta di Dirjen HAKI :

C002004291-388. 

Page 61: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

47  

SXXiZi −

=

Kriteria pengujian : Ho = ditolak jika thitung > ttabel Ho = diterima jika thitung < ttabel

Keterangan : µ1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen.

µ2 = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

Ho = Hipotesis nihil

Ha = Hipotesis alternatif-

H. Teknik Analisis Data

Penyajian anlisis data ini penting agar data yang diperoleh dapat

dipahami oleh penulis maupun oleh pembaca.

1. Analisis Data Kuantitatif

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang

digunakan adalah uji Liliefors.6

a) Urutkan terlebih dahulu data sampel dari yang terkecil hingga ke

yang terbesar

b) Tentukan nilai Z, dari tiap-tiap data berikut dengan rumus :

Dengan : Zi = Skor baku, Xi = Skor data

X = nilai rata-rata S = Simpangan baku

c) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan

table Zi dan disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel

d) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka                                                             

6 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 466. 

Page 62: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

48  

nZiyangZnZZBanyakya

ZiS≤

=MMM ,........

)( 21

e) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

f) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga

tersebut, kemudian nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo.(nilai

mutlak)

g) Memberikan interpretasi Lhitung dengan membandingkannya dengan

Ltabel. Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji

Liliefors.

h) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo (Lhitung) dan Lt (Ltabel)

yang telah didapat.

jika Lhitung ≤ Ltabel = Data berdistribusi normal

jika Lhitung ≥ Ltabel = Data tidak berdistribusi normal

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menguji homogenitas dua

varians, dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara dua

keadaan yaitu kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.7

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua

varians atau uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:

2

2

y

x

SSF = dimana,

)1()( 22

2

−−

= ∑∑nn

xfxfnS iiii

Dengan :

F = homogenitas

Sx2 = varians data pertama/varians data terbesar

Sy2 = varians data kedua/varians terkecil

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

jika Fhitung ≤ Ftabel = Data bersifat homogen

jika Fhitung ≥Ftabel = Data tidak bersifat homogen

                                                            7 Russeffendi, Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, (Bandung: IKIP Bandung

Press), h.295 

Page 63: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

49  

b. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji-t karena: sampel acak, data interval, populasi

berdistribusi normal dan memiliki kesamaan varians.

Rumus yang digunakan untuk uji-t adalah sebagi berikut:8

t= (X – Y )Sx-y

dengan ∑ ∑

Keterangan:

∑X2 = ∑(X - X )2

∑Y2 = ∑(Y - Y )2

X = rata-rata hasil belajar kelompok X

Y = rata-rata hasil belajar kelompok Y

nx = jumlah smpel kelompok X

ny = jumlah sampel kelompok Y

Sn-y = galat baku9

Kriteria pengujian dan taraf signifikan α = 0.05 sebagai berikut :

Ho diterima jika thitung < ttabel

Ho ditolak jika thitung > ttabel

2. Analisis data Deskriptif

Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data akan dianalisis secara

deskriptif. Analisis ini diambil dari data terkait dengan topik yang dibahas

yang telah terhimpun, kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk

deskriptif.

                                                            8 Ibid, h.279 9 Ibid, h.279 

Page 64: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

50  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Kognitif

Hasil penelitian ini melibatkan dua variabel, yakni variabel bebas

yaitu pengggunaan metode make a match dan metode sowball throwing

sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar kimia siswa pada konsep

rumus kimia, tata nama senyawa, dan persamaan reaksi. Penelitian

dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan (1 kali uji pre-test, 4 kali pemberian

materi dan perlakuan, dan 1 kali uji post-test) di kelas make a match dan kelas

snowball throwing. Disini peneliti memberikan perlakuan yang berbeda kepada

dua kelas yaitu kelas X5 dan kelas X6 di SMAN 1 Pangkalan, yang telah

dipilih sebagai sampel penelitian. Kelas X6 dengan perlakuan pemberian

pembelajaran dengan menggunakan metode make a match dan kelas X5

dengan diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode

snowball throwing.

Pada pengumpulan data dari hasil belajar kimia, penulis menggunakan

tes soal kimia pada konsep rumus kima, tata nama senyawa, dan persamaan

reaksi. Tes ini meliputi pre-test dan post-test. Sebelum pemberian perlakuan

pada kedua kedua kelas penulis memberikan pre-test unuk mengetahaui

kemampuan awal siswa tentang konsep yang akan di ajarkan. Soal-soal pre-test

terdiri dari 20 butir jenis pilihan ganda ganda dengan 5 alternatif pilihan

jawaban. Setelah memberikan perlakuan yang berbeda terhadap kedua kelas

tersebut, kemudian peneliti kembali memberikan tes (post-test) dengan soal

yang sama seperti pada tes awal (pre-test).

Dalam penelitian ini penulis memberikan pre-test dan post-test

bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang

menggunakan metode make a match dengan siswa yang menggunakan metode

snowball throwing.

Berikut ini penulis sajikan data dari dua kelompok subyek penelitian

yang diambil dari pre-test dan post-test.

50

Page 65: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

51  

1. Deskripsi Data Nilai Kelas Make a Match

a. Nilai Pre-test Kelas Make A Match

Sebelum diberikan perlakuan, pada kelas ini, siswa diberikan pre-

test untuk diukur kemampuan awalnya. Adapun nilai hasil pre-test dari

siswa kelas make a match yang menggunakan metode make a match

dapat dilihat pada tabel berikut:  

Table 4.1.

Deskripsi Data Nilai Pre-test Kelas Make a Match

Deskripsi Nilai Nilai Maksimum 50 Nilai Minimum 15 Rentang 35 Mean 33,03 Median 32.5 Modus 25 dan 45 Standar Deviasi 11,48 N 38

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa skor tertinggi pre-test

yang diperoleh oleh 38 orang siswa kelas make a match sebelum

diberikan perlakuan (pre-test) adalah sebesar 50 dan skor terendah yang

diperoleh sebesar 15 sehingga mempunyai rentang sebesar 35. Pada nilai

terendah ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai tersebut dan hanya 5

orang siswa yang dapat mencapai nilai tertinggi. Sedangkan siswa

terbanyak memperoleh nilai 25 dan 45. Dari hasil data perhitungan

diperoleh nilai rata-rata atau mean nilai pre-test kelas make a match

adalah sebesar 33,03, nilai tengah sebesar 32,5 dan nilai modusnya

sebesar 25 dan 45. Sedangkan standar deviasi dari nilai pre-test kelas

eksperimen ini adalah sebesar 11,48.1

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada deskripsi data skor nilai

pre-test tertera dalam tabel distribusi frekuensi yang tertera dibawah ini :

                                                            1 Lampiran 5, Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Make a Match, hal. 73-74 

Page 66: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

52  

Tabel 4.2. Disrtibusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Make a Match

Xi Fi FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi

Absolut Relatif (%)15 4 60 -18.03 325.08 1300.32 4 10.53 20 4 80 -13.03 169.78 679.12 4 10.53 25 6 150 -8.03 64.48 386.89 6 15.79 30 5 150 -3.03 9.18 45.90 5 13.16 35 5 175 1.97 3.88 19.40 5 13.16 40 3 120 6.97 48.58 145.74 3 7.89 45 6 270 11.97 143.28 859.69 6 15.79 50 5 250 16.97 287.98 1439.90 5 13.16 ∑ 38 1255 -4.24 1052.25 4876.97 38 100

b. Nilai Post-test Kelas Make A Match

Nilai post-test ini diambil dari tes akhir setelah kelas ini diberikan

perlakuan, adapun perlakuan yang diberikan kepada kelas ini adalah

dengan menggunakan metode make a match.

Berdasarkan hasil nilai post-test kelas yang telah diberikan

perlakuan dengan menggunakan metode make a match pada konsep

rumus kimia, tata nama senyawa dan rumus kimia maka diperoleh data

sebagai berikut :

Table 4.3.

Deskripsi Data Nilai Post-test Kelas Make a Match

Deskripsi Nilai Nilai Maksimum 80 Nilai Minimum 45 Rentang 35 Mean 64.34 Median 65 Modus 60 Standar Deviasi 9.88 N 38

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa skor tertinggi post-test

yang diperoleh oleh 38 siswa kelas make a match setelah diberikan

Page 67: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

53  

perlakuan dengan menggunakan metode make a match adalah sebesar 80

dan skor terendah yang diperoleh kelas ini sebesar 45 sehingga

mempunyai rentang sebesar 35. Pada nilai terendah dan tertinggi ada 3

orang siswa yang memperoleh nilai tersebut. Dari hasil data perhitungan

juga diperoleh nilai rata-rata sebesar 64.34, nilai tengah sebesar 65 dan

nilai modusnya sebesar 60 sedangkan standar deviasi dari nilai post-test

kelas eksperimen ini adalah sebesar 9.88.2

Untuk lebih jelasnya berikut deskripsi data skor nilai post-test

tertera dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini :

Gambar 4.4. Disrtibusi Frekuensi Nilai Post-test Kelas Make a Match

Xi Fi FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi

Absolut Relatif (%) 45 3 135 -19.21 369.02 1107.07 3 7.89 50 2 100 -14.21 201.92 403.85 2 5.26 55 4 220 -9.21 84.82 339.30 4 10.53 60 8 480 -4.21 17.72 141.79 8 21.05 65 6 390 0.79 0.62 3.74 6 15.79 70 5 350 5.79 33.52 167.62 5 13.16 75 7 525 10.79 116.42 814.97 7 18.42 80 3 240 15.79 249.32 747.97 3 7.89 ∑ 38 2440 -13.68 1073.39 3726.32 38 100

2. Deskripsi Data Nilai Kelas Snowball Throwing

a. Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing

Seperti halnya pada kelas make a match, sebelum diberikan

perlakuan pada kelas ini, siswa juga diberikan terlebih dahulu pre-test

untuk diukur kemampuan awalnya.  

Berdasarkan nilai pre-test kelas yang menggunakan metode

snowball throwing diperoleh data sebagai berikut :

                                                            

2 Lampiran 5, Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Eksperimen, hal. 74-75 

Page 68: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

54  

Table 4.5.

Deskripsi Data Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing

Deskripsi Nilai Nilai Maksimum 50 Nilai Minimum 15 Rentang 35 Mean 33,51 Median 35 Modus 35 Standar Deviasi 9,78 N 37

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa skor tertinggi yang

diperoleh 37 orang siswa sebelum diberikan perlakuan pada kelas

snowball throwing ini sebesar 50 dan skor terendah yang diperoleh

sebesar 15 sehingga, kelas ini mempunyai rentang sebesar 35. Pada nilai

terendah ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai tersebut dan hanya 2

orang pula siswa yang dapat mencapai nilai tertinggi Dari hasil data

perhitungan tersebut dapat diperoleh nilai rata-rata sebesar 33,51, nilai

tengah dan nilai modusnya sebesar 35. Sedangkan, standar deviasi dari

nilai pre-test kels eksperimen ini adalah sebesar 9,78.3

Untuk lebih jelasnya deskripsi data skor nilai pre-test kelas ini

tertera dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini :

Gambar 4.6. Disrtibusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi FiXi (Xi-X) (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi Absolut Relatif (%)

15 2 30 -18.51 342.62 685.24 2 5.41 20 4 80 -13.51 182.52 730.08 4 10.81 25 5 125 -8.51 72.42 362.10 5 13.51 30 5 150 -3.51 12.32 61.60 5 13.51 35 7 245 1.49 2.22 15.54 7 18.92 40 6 240 6.49 42.12 252.72 6 16.22 45 6 270 11.49 132.02 792.12 6 16.22 50 2 100 16.49 271.92 543.84 2 5.41 ∑ 37 1240 -8.08 1058.16 3443.24 37 100

                                                            3 Lampiran 5, Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Snowball Throwing, hal. 75-76 

Page 69: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

55  

b. Nilai Post-test Kelas Snowball Throwing

Berdasarkan nilai hasil post-test kelas yang tidak menggunakan

metode snowball throwing pada konsep rumus kimia, tata nama senyawa

dan rumus kimia diperoleh data sebagai berikut :

Table 4.7.

Deskripsi Data Nilai Post-test Kelas Snowball Throwing

Deskripsi Nilai Nilai Maksimum 80 Nilai Minimum 40 Rentang 40 Mean 54,05 Median 55 Modus 55 Standar Deviasi 9,63 N 37

Berdasarkan data tabel di atas, dketahui bahwa skor tertinggi post-

test dari yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode

snowball throwing yang berjumlah 37 orang siswa, pada kelas kontrol ini

sebesar 80 adapun skor terendah yang diperoleh sebesar 40. Sehingga

kelas ini mempunyai rentang sebesar 40. Pada nilai terendah ada 4 orang

siswa yang memperoleh nilai tersebut dan hanya 1 orang siswa yang

dapat mencapai nilai tertinggi. Sedangkan siswa terbanyak memperoleh

nilai 55. Dari hasil data perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar

54,05, nilai tengah dan nilai modusnya sebesar 55. Sedangkan standar

deviasi dari nilai post-test kelas kontrol ini adalah sebesar 9,63.4

Untuk lebih jelasnya deskripsi data skor nilai post-test kelas kontrol

tertera dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini :

                                                            4 Lampiran 5, Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Snowball Throwing, hal. 76-77 

Page 70: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

56  

Gambar 4.8. Disrtibusi Frekuensi Nilai Post-Test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi

Absolut Relatif (%)40 4 160 -14.05 197.40 789.61 4 10.81 45 6 270 -9.05 81.90 491.42 6 16.22 50 7 350 -4.05 16.40 114.82 7 18.92 55 8 440 0.95 0.90 7.22 8 21.62 60 6 360 5.95 35.40 212.42 6 16.22 65 3 195 10.95 119.90 359.81 3 8.11 70 1 70 15.95 254.40 254.40 1 2.70 75 1 75 20.95 438.90 438.90 1 2.70 80 1 80 25.95 673.40 673.40 1 2.70 ∑ 37 2000 53.55 1818.62 3341.89 37 100

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan

terlebih dahulu terhadap data yang diperoleh dalam penelitian. Pemeriksaan

data yang diperoleh ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

Adapun prasyarat analisis datanya dijabarkan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah saampel

yang teliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini

menggunakan uji Liliefors,5

Adapun hasil yang diperoleh untuk uji normalitas dari nilai post-

test hasil belajar kimia kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan

metode make a match adalah Lo (Lhitung) sebesar 0,1174 dengan jumlah

sampel 38 siswa dan pada tabel harga kritis uji liliefors dengan taraf

kepercayaan atau taraf signifikasi 0,05 maka Ltabel-nya diperoleh sebesar

0,1437 (dari 0,886/√38).6

Dari data di atas dapat diketahui bahwa Lhitung < Ltabel, maka dapat

disimpulkan bahwa data hasil tes akhir pada kelas make a match

                                                            5 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hal. 466 6 Lampiran 7, Penghitungan Uji Normalitas, hal. 80-83 

Page 71: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

57  

berdistribusi normal dan dengan demikian berarti hipotesis nol (Ho)

diterima. Data di atas dapat disimpulkan ke dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.9.

Uji Normalitas Hasil Tes Akhir pada Kelas Make a Match

α Lhitung Ltabel Kesimpulan

0,05 0,1174 0,1437 Lhitung< Ltabel

(data berdistribusi normal)

Sedangkan berdasarkan perhitungan uji normalitas untuk post-test

pada kelas snowball throwing, diperoleh Lo post-test sebesar 0,1359

dengan jumlah sampel sebanyak 37 siswa dan pada pada tabel harga

kritis uji liliefors dengan taraf kepercayaan atau taraf signifikasi 0,05

maka diperoleh Ltabel sebesar 0,1457.7

Dari data di atas dapat diketahui bahwa Lhitung < Ltabel, maka dapat

disimpulkan bahwa data sampel kelas yang diberi perlakuan dengan

menggunakan metode snowball throwing data akhir hasil tes post-test

berdistribusi normal dan dengan demikian berarti hipotesis nol (Ho)

dapat diterima. Data tersebut di atas dapat disimpulkan ke dalam tabel

seperti yang tertera di bawah ini :

Tabel 4.10.

Uji Normalitas Hasil Tes Akhir pada Kelas Snowball Throwing

α Lhitung Ltabel Kesimpulan

0,05 0,1359 0,1457 Lhitung< Ltabel

(data berdistribusi normal)

b. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui data hasil penelitian

baik pada kelas yang mengunakan metode make a match maupun pada

                                                            7 Lampiran 7, Penghitungan Uji Normalitas, hal. 84-87 

Page 72: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

58  

kelas yang menggunakan metode snowball throwing berdistribusi

normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas.

Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan uji

kesamaan dua varians pada kedua kelompok (kelas make a match dan

kelas snowball throwing) dengan menggunakan rumus uji Fisher pada

taraf signifikasi/kepercayaan sebesar 0,05. Adapun hasil yang didapat

dideskripsikan sebagai berikut ;

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas hasil tes akhir

kelompok yang mengunakan metode make a match dan yang

menggunakan metode snowball throwing, didapatkan varian terbesar =

100,71 dan varian terkecil 92,83 sehingga diperoleh Fo(Fhitung) sebesar

1,3780, dan pada tabel F dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05)(37,36),

maka diperoleh Ftabel sebesar 1,7560.8

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa Fhitung (1,3780)

< Ltabel (1,7560), maka dapat disimpulkan bahwa data pada saat tes akhir

dari kelompok yang mengunakan metode make a match dan yang

menggunakan metode snowball throwing bersifat homogen. Data

tersebut dapat disimpulkan ke dalam tabel berikut :

Tabel 4.11.

Uji Homogenitas Hasil Tes Akhir Kelas Make a Match dan Snowball Throwing

Varians terbesar

Varian terkecil

Fhitung Ftabel Kesimpulan

100,71 92,83 1,0849 1,7560 Fhitung< Ftabel

(data sampel homogen)

2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat analisis (uji normalitas dan uji

homogenitas), dan diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal

dan varians dari kedua kelompok homogen. Karena kedua kelompok

                                                            8 Lampiran 8, Penghitungan Uji Homogenitas, hal. 91-93 

Page 73: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

59  

berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya pengujian dapat diteruskan

pada analisis data berikutnya, adapun uji selanjutnya adalah pengujian

hipotesis penelitian yang menggunakan uji-t (lampiran 5). Uji ini dilakukan

untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang

menggunakan metode make a match dengan yang menggunakan metode

snowball throwing pada konsep rumus kimis, tata nama senyawa, dan

persamaan reaksi.

Adapun untuk pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu uji hipotesis

(uji-t) terhadap nilai akhir tes dari kelas yang mengunakan metode make a

match dan kelas yang menggunakan metode snowball throwing.

berdasarkan data hasil perhitungan hasil nilai akhir tes dari kelas yang

mengunakan metode make a match dan yang menggunakan metode

snowball throwing diperoleh thitung = 4,5424, dan ttabel dengan taraf

signifikansi 5% (α : 0,05) dengan db = (38+37)-2 adalah sebesar 2,000 maka

dapat disimpulkan bahwa thitung (4,5424) > ttabel (2,000), sehingga dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data pada hasil akhir tes dari kedua

kelas terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan

menggunakan metode make a match dengan metode snowball throwing

pada konsep rumus kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi.9

Data di atas dapat dsimpulkan ke dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.12.

Uji Hipotesis Hasil Tes Akhir

Data Nilai thitung ttabel Kesimpulan

Post-test 4,5424 2,000 menerima Ha dan menolak Ho

C. Interpretasi Data

Dengan ditolaknya Ho dan diterimanya Ha dari hasil penelitain yang

telah dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t pada taraf signifikansi 0,05

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar

                                                            9 Lampiran 9, Perhitungan Uji -t, hal. 96-97 

Page 74: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

60  

kimia antara siswa yang diajarkan menggunakan metode make a match dengan

siswa yang diajarkan menggunakan metode snowball throwing pada konsep

rumus kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMU Negeri 1 Pangkalan-

Karawang, adapun yang menjadi sampel adalah kelas X5 dan X6, materi yang

diajarkan adalah pada konsep rumus kimia, tatanama senyawa dan persamaan

reaksi. Khusus pada kelas X6 pemberian konsep ini menggunakan metode

make a match. Sedangkan pada kelas X5 sebagai pembanding diajarkan

dengan menggunakan metode snowball throwing.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti terlebih dahulu memberikan pre-test

pada kedua kelas untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap konsep

yang akan diajarkan sebelum diberikan perlakuan apapun. Berdasarkan hasil

pre-test, diketahui nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 33,03 dan kelas

kontrol sebesar 33,51, hal ini menyimpulkan bahwa pengetahuan awal siswa

dari kedua kelas tersebut hampir sama besar.

Setelah pemberian pre-test kemudian dilanjutkan dengan pemberian

materi kepada kedua kelas tersebut. Pertama kelas yang diberikan perlakuan

dengan menggunakan metode make a match, kedua kelas yang diberikan

perlakuan dengan menggunakan metode snowball throwing. Berdasarkan data

yang diperoleh dari hasil post-test diketahui nilai rata-rata dari kelas

eskperimen dan kontrol adalah 64,34 dan 54,04.10 Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa siswa pada kelas yang diberikan perlakuan dengan

menggunakan metode make a match memiliki kenaikan nilai rata-rata yang

lebih tinggi dibandingakan nilai rata-rata siswa pada kelas yang diberikan

perlakuan dengan menggunakan metode snowball throwing.

Selanjutnya data-data nilai yang diperoleh dilakukan uji prasyarat,

sebagai syarat sebelum dilanjutkan pada uji selanjutnya. Berdasarkan

perhitungan uji normalitas kedua kelas berada pada posisi berdistribusi normal.

                                                            10 Lampiran 6, Rekapitulai Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol, hal. 78-79 

Page 75: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

61  

Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan normalitas (lampiran 7), yang

menyatakan bahwa Lhitung < Ltabel dengan nilai Ltabel berada pada taraf

signifikansi 0,05 atau 95% yakni sebesar 0,1437 untuk kelas make a match dan

0,1457 untuk kelas snowball throwing, dengan Lhitung untuk kelas yang

menggunakan metode make a match yakni sebesar 0,1174 dan untuk kelas

yang menggunakan metode snowball throwing sebesar 0,1359.

Uji prasyarat selanjutnya adalah uji homogenitas yang dimaksudkan

untuk menentukan apakah varians-varians sampel dari kedua kelas bersifat

homogen atau tidak. Berdasarkan uji homogenitas, Fhitung 1,0849. Dan itu

berarti varians sampel dari kedua kelas bersifat homogen, karena Fhitung dari

kedua kelas tersebut lebih kecil dari Ftabel (1,7560).

Selanjutnya pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan

uji-t terhadap nilai post-test dari kelas kelas yang diberikan perlakuan dengan

menggunakan metode make a match dan kelas yang diberikan perlakuan

dengan menggunakan metode snowball throwing. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh thitung = 4,5424 dan ttabel = 2,000 maka diketahui bahwa

pada hasil akhir tes (post-test) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar kimia siswa yang menggunakan metode make a match dengan hasil

belajar kimia siswa yang menggunakan metode snowball throwing pada pokok

pembahasan rumus kimia, tata nama senyawa, dan persamaan reaksi.

Dengan demikian kelas make a match mempunyai peningkatan hasil

belajar yang lebih tinggi dibandingkan pada kelas snowball throwing.

Berdasarkan data yang tersaji di atas, penerapan metode make a match pada

kelas X6 dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan

penerapan metode snowball throwing pada kelas X5. Sehingga dapat dikatakan

bahwa efek dari perlakuan dari masing-masing kelas dapat mempengaruhi hasil

belajar.

Hasil belajar yang diperoleh sangat memungkinkan disebabkan oleh

beberapa faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern, diantaran faktor-

faktor tersebut adalah faktor guru, siswa, dan faktor metode pembelajaran.

Metode yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran adalah metode

Page 76: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

62  

make a match dan snowball throwing. Dari kedua metode ini mempunyai

langkah-langkah dan pelaksanaan yang hampir sama.

Kondisi proses pembelajaran di kelas yang diajarkan dengan

menggunakan metode snowball throwing, setelah materi sampaikan guru

menyuruh siswa untuk siswa menyiapkan kertas dan menuliskan sebuah

pertanyaan sesuai materi atau topik yang telah disampaikan guru. Kemudian

kertas tersebut dibuat seperti bola, dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang

lain selama kurang lebih 5 menit. Setelah siswa mendapat satu bola yang

berarti satu pertanyaan, siswa tersebut diberikan kesempatan untuk memikirkan

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara

bergantian hingga 1-5 siswa mendapat giliran untuk menjawab. Setelah selesai

kemudian guru memberikan kesimpulan tentang materi tersebut.

Di kelas ini kondisi siswa kelihatan kurang kondusif karena dalam

penerapan snowball throwing banyak siswa yang membuat pertanyaan yang

tak sesuai dengan materi yang telah disampaikan dan kadang-kadang

pertanyaan yang dibuatnya susah difahami dan dimengerti maksudnya. Hal

inilah yang menyebabkan lebih rendahnya hasil belajar siswa pada kelas

kontrol. Gejala-gejala ini disebabkan pertanyaan yang keluar dari koridor

ketentuan materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi kurang

mengerti yang akibatnya, dalam proses menjawab butir soal siswa-siswa yang

berada di kelas kontrol kurang begitu mengerti sehingga banyaknya siswa yang

tidak bisa menjawab butir soal yang di teskan.

Sedangkan kondisi yang berbeda dalam pembelajaran yang

menggunakan metode make a match atau pembelajaran di kelas X6 setelah

materi selesai disampaikan kepada siswa guru segera menyiapkan beberapa

kartu yang berisi beberapa konsep atau topik telah disampaikan satu bagian

kartu berbentuk soal dan bagian lainnya kartu berbentuk jawaban. Kemudian

kartu tersebut dibagikan kepada siswa, setiap mendapatkan sebuah kartu yang

bertuliskan soal/jawaban. Kemudian tiap disuruh siswa memikirkan

jawaban/soal yang sesuai dengan kartu yang dipegang dengan mencari

pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa yang dapat

Page 77: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

63  

mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. Setelah selesai

semua, kartu dikumpulkan dan dikocok lagi kemudian ditukar denag kartu

barisan sebelahnya agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari

sebelumnya, demikian seterusnya. Setelah selesai semua kemudaian guru

bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

Dalam kegiatan tersebut terlihat dari pertemuan pertama hinnga

pertemuan terakhir para siswa semakin aktif memikirkan dan mencari jawaban

soal yang tertera dalam kartu, walaupun dalam proses ini membutuhkan

pemantauan yang khusus dari guru yang bersangkutan itu dikarenakan takut

mengganggu siswa-siswa kelas yang lain.

Gambar 4.1.

Perbedaan Mean Kelas Make A Match dan Kelas Snowball Throwing

Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan

rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas yang menggunakan metode make a

match maupun kelas yang menggunakan metode snowball throwing. Pada

kelas yang menggunakan metode make a match terjadi kenaikan rata-rata

sebesar 31,31 atau sebesar 48,70%, sedangkan pada kelas yang menggunakan

metode snowball throwing terjadi kenaikan sebesar 20,54 atau sebesar 38,00%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan metode

33.03 33.51

64.34

54.05

0

10

20

30

40

50

60

70

make a match snowball throwing

Nila

i pre-testpost-test

Page 78: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

64  

make a match mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan kelas yang

menggunakan metode snowball throwing.

Faktor yang menyebabkan hasil belajar di kelas yang menggunakan

metode make a match lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan metode

snowball throwing, itu dikarenakan soal yang didapatkan oleh para siswa

sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh guru, karena soal-soal kartu

tersebut dibuat langsung oleh guru dan disesuaikan dengan materi yang

disampaikan. Sehingga ketika siswa menjawab tidak begitu kesulitan mencari

pasangan kartu yang sesuai dengan jawabannya. Sedangkan di kelas yang

menerapkan metode snowball throwing banyak siswa yang membuat siswa

yang tak sesuai dengan materi yang telah disampaikan sehingga pertanyaan

yang dibuatnya susah difahami dan dimengerti maksudnya. Hal inilah yang

menyebabkan lebih rendahnya hasil belajar siswa pada kelas kelas yang

menerapkan metode snowball throwing. sehingga dalam post-test pun lebih

banyak siswa di kelas kelas yang menerapkan metode make a match yang

mampu menjawab benar dibandingkan dengan kelas yang menerapkan metode

snowball throwing. Sehingga berdasarkan hasil uji hipotesis terdapat perbedaan

yang signifikan antara nilai rata-rata di kelas yang menggunakan metode make

a match dengan nilai rata-rata dari kelas yang menggunakan metode snowball

throwing.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, kedua metode ini sama-sam

mempunyai kelemahan, yaitu selain dari langkah-langkah dari kedua metode

tersebut juga menyebabkan kondisi kelas yang tidak kondusif, membutuhkan

pantauan guru secara khusus, terkesan main-main dan sedikit menganggu

kegiatan pembelajaran kelas yang lain.

Page 79: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

65  

 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hsil penelitian dan analisa data yag telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan metode make a match

menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar kimia

siswa yang diajarkan dengan metode snowball throwing.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

menggunakan metode make a match dengan hasil belajar siswa yang

menggunakan pada konsep rumus kimia, tata nama senyawa dan persamaan

reaksi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitaian ini, saran-saran yang perlu

diajukan adalah sebagai berikut :

1. Guru bidang studi kimia hendaknya memilih dan menggunakan model,

metode ataupun media pembelajaran yang melibatkan keakstifan siswa,

yang menjadikan siswa sebagai subyek belajar bukannya hanya sebagai

objek belajar, sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna.

Penggunaan metode make a match atau metode snowball throwing dapat

dijadiakan alternatif agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

2. Guru hendaknya dapat memahami dan dapat menerapkannya dalam

kegiatan belajar mengajar, sehingga tingkat keterlibatan siswa dalam

pembelajaran semakain tinggi.

3. Kepala sekolah hendaknya mengadakan pendidikan dan latiahan (Diklat)

mengenai pengunaan model-model, metode, media pembelajaran kepada

65

Page 80: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

66  

 

guru-guru bidang studi agar setiap guru dapat memahami dan dapat

menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga tingkat

keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakain tinggi.

4. Pembelajaran dengan metode yang bervariasi dapat memberi pengaruh

positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dan diharapkan

kedepannya ada penelitian lebih pada konsep yang berbeda.

Page 81: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

67  

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I., Learning To Teach (Belajar untuk Mangajar),

diterjemahkan oleh Helly Prajitno dan Sri Mulyantini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar . 2008.

Arifin Mulyati dkk. Strategi Belajar Mengajar Kimia (Prinsip dan

Aplikasinya Menuju Pembelajaran yang Efektif), Bandung, 2006. Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi

Aksara, 2007. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta, Rineka Cipta, 2006 Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboiratorium

Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU Dalam Mengahadapi Abad 21, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2001), No. 030, Th. VII.

Dahar, Ratna Wilis , Teori-Teori Belajar, Jakarta, Erlangga.1996 Dharma,Surya, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Direktorat

Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan DEPDIKNAS 2008)

Fatmawati, Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Kelas VIII4

Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match (Mencari Pasangan) pada Konsep Sistem Peredaran Darah Pada Manusia SMPN 26 Makassar. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Pro.Dr. Musyafar, M.Pd dan Drs. Adnan, M.S). diakses :  http://blog.unm.ac.id/adnanbio/2010/06/ 03/08/010 Jam 13:37

Herlanti, Yanti, Strategi Pengolahan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam,

Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN JKT, EDUSAINS Vol. 1 no. 1 juni 2008.

http://akmaldebayor.blogspot.com/2010/05/snowball-throwing_08.html. (diakses: 03/08/ 2010 Jam 12.41)

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia. 27/07/09 21:47. http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_reaksi. 27/07/09. 21:52.

67

Page 82: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

68  

http://id.wikipedia.org/wiki/Tatanama_organik. 27/07/09. 21:52. J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, Jakarta,

Erlangga, 2004. Mawaridah, Nurul, Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Teaching-

Snowball Throwing terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Malang pada Materi Senyawa Hidrokarbon Tahun Pelajaran 2009/2010. diakses: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/7427. (03/08/2010 Jam 13.07).

Munadi Yudhi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta,

Gaung Persada Press, 2008. Neni Iska, Zikri, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan,

Jakarta, Kizi Brother’s, 2006. Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara Parwoto, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi

Terhadap Kreativitas Anak dalam Bermain Komputer, E-Learning BPPLSP Regional V.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007. Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Sebuah

Terjemahan dari Coopertive Learning Theory, Research, and Practice Karya Allymand Bacon), Bandung, Nusa media, 2009.

Russeffendi, Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP

Bandung Press. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta, Kencana, 2008. Safitri, Rizca, Pengaruh Penggunaan Metode Kolaborasi Quantum

Teaching-Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X Sma Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009. Diakses : http://skripsi.unila.ac.id/2009/08/07/pengaruh-penggunaan-metode-kolaborasi-quantum-teaching-snowball-throwing-terhadap-hasil-belajar-sejarah-siswa-kelas-x-sma-negeri-12-bandar-lampung-tahun-ajaran-20082009/, 31/07/2010 Jam 11.40

Sofyan, Ahmad, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Page 83: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

69  

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rja Grafindo Persada,

2005. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,

Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008

Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Tarmizi Ramadhan, Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”, dapat

diakses di:http://www.scribd.com/doc/8846497/Pembelajaran-Kooperatif-Make-a- Match?autodown=doc. 25/01/09.  

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Jakarta, Prestaka Pustaka, 2007.

Undang-Undang SISDIKNAS (SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL)

2003(UU RI NO. 20 TH. 2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2007.  

Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran. Jakarta, PT. Grasindo, 2006.

.

Page 84: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 85: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 86: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 87: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 88: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

74  

Lampiran 5

DATA DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Kelas X6 (Kelas Make a Match) a. Pre Test

1. Urutan data terkecil ke data terbesar

N = 38

2. Rentang (r)

r = 50 – 15

r = 35

3. Banyak kelas (k) dengan banyak data (n) = 38

K = 1+ 3,3 log n

K = 1+ 3,3 log 38

K = 6,214 = 6 (dibulatkan)

4. Panjang kelas interval (i)

i = ,

= 5,632 = 6 (dibulatkan)

Data Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Make a Match

Xi Fi fkb FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi Absolut Relatif (%)

15 4 4 60 -18.03 325.08 1300.32 4 10.53 20 4 8 80 -13.03 169.78 679.12 4 10.53 25 6 14 150 -8.03 64.48 386.89 6 15.79 30 5 19 150 -3.03 9.18 45.90 5 13.16 35 5 24 175 1.97 3.88 19.40 5 13.16 40 3 27 120 6.97 48.58 145.74 3 7.89 45 6 33 270 11.97 143.28 859.69 6 15.79 50 5 38 250 16.97 287.98 1439.90 5 13.16 ∑ 38 1255 -4.24 1052.25 4876.97 38 100 X 33.03

4 1 5555

10 2 0000555555

10 3 0000055555

9 4 000555555

5 5 00000

Page 89: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

75  

5. Modus merupakan bilangan angka atau nilai yang paling banyak muncul.

Modus pada data pre-test ini adalah 25 dan 45.

6. Median merupakan nilai tengah dari semua data. Median pada data pre-

test ini adalah 32,5.

b. Postes

1. Urutan data terkecil ke data terbesar

3 4 555 6 5 005555 14 6 0000000055555512 7 000005555555 3 8 000

N = 38

2. Rentang (r)

r = 80 – 45

r = 35

3. Banyak kelas (K) dengan banyak data (n) = 38

K = 1+ 3,3 log n

K = 1+ 3,3 log 38

K = 6,214 = 6 (dibulatkan)

4. Panjang kelas interval (i)

i = ,

= 5,63 = 6(dibulatkan)

Data Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Make a Match

Xi Fi fkb FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi Absolut Relatif (%)

45 3 3 135 -19.21 369.02 1107.07 3 7.89 50 2 5 100 -14.21 201.92 403.85 2 5.26 55 4 9 220 -9.21 84.82 339.30 4 10.53 60 8 17 480 -4.21 17.72 141.79 8 21.05 65 6 23 390 0.79 0.62 3.74 6 15.79 70 5 28 350 5.79 33.52 167.62 5 13.16 75 7 35 525 10.79 116.42 814.97 7 18.42 80 3 38 240 15.79 249.32 747.97 3 7.89 ∑ 38 2440 -13.68 1073.39 3726.32 38 100 X 64.21

18,6

Page 90: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

76  

5. Modus merupakan bilangan angka atau nilai yang paling banyak muncul.

Modus pada data post-test ini adalah 60.

6. Median merupakan nilai tengah dari semua data. Median pada data post-

test kelas make a match ini adalah 65.

2. Kelas X5 (Kelas Snowball Throwing) a. Pre-test

1. Urutan data terkecil ke data terbesar

2 1 55

9 2 000055555

12 3 000005555555

12 4 000000555555

2 5 00

N = 37

2. Rentang (r)

r = 50 – 15

r = 35

3. Banyak kelas (K) dengan banyak data (n) = 37

K = 1+ 3,3 log n

K = 1+ 3,3 log 37

K = 6,18 = 6 (dibulatkan)

4. Panjang kelas interval (i)

i = ,

= 5,66 = 6 (dibulatkan)

Data Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi fkb FiXi (Xi-X) (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi Absolut Relatif (%)

15 2 2 30 -18.51 342.62 685.24 2 5.41 20 4 6 80 -13.51 182.52 730.08 4 10.81 25 5 11 125 -8.51 72.42 362.10 5 13.51 30 5 16 150 -3.51 12.32 61.60 5 13.51 35 7 23 245 1.49 2.22 15.54 7 18.92 40 6 29 240 6.49 42.12 252.72 6 16.22 45 6 35 270 11.49 132.02 792.12 6 16.22 50 2 37 100 16.49 271.92 543.84 2 5.41

Page 91: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

77  

∑ 37 1240 -8.08 1058.16 3443.24 37 100 X 33.51

5. Modus merupakan bilangan angka atau nilai yang paling banyak muncul.

Modus pada data pre-test kelas ini adalah 35.

6. Median merupakan nilai tengah dari semua data. Median pada data pre-

test kelas ini adalah 35.

b. Postes 1. Urutan data terkecil ke data terbesar

10 4 0000555555

15 5 000000055555555

9 6 000000555

2 7 05

1 8 0

N = 37

2. Rentang (r)

r = data terbesar – data terkecil

r = 80 – 40

r = 40

3. Banyak kelas (K) dengan banyak data (n) = 37

K = 1+ 3,3 log n

K = 1+ 3,3 log 37

K = 1+ 3,3(1,57)

K = 6,18

K = 6 (dibulatkan)

4. Panjang kelas interval (i)

i =

i = ,

= 6,5 = 7 (dibulatkan)

kr

18,6

Page 92: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

78  

Data Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi fkb FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2 Frekuensi Absolut Relatif (%)

40 4 4 160 -14.05 197.40 789.61 4 10.81 45 6 10 270 -9.05 81.90 491.42 6 16.22 50 7 17 350 -4.05 16.40 114.82 7 18.92 55 8 25 440 0.95 0.90 7.22 8 21.62 60 6 31 360 5.95 35.40 212.42 6 16.22 65 3 34 195 10.95 119.90 359.81 3 8.11 70 1 35 70 15.95 254.40 254.40 1 2.70 75 1 36 75 20.95 438.90 438.90 1 2.70 80 1 37 80 25.95 673.40 673.40 1 2.70 ∑ 37 2000 53.55 1818.62 3341.89 37 100 X 54.05

5. Modus merupakan bilangan angka atau nilai yang paling banyak muncul.

Modus pada data post-test ini adalah 55.

6. Median merupakan nilai tengah dari semua data. Median pada data post-

test ini adalah 55.

Page 93: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

79  

Lampiran 6

Rekapitulasi Data Nilai Kelas Make a Match dan Kelas Snowball Throwing

Siswa Kelas Eksperimen

SiswaKelas Kontrol

Pretest Postest gain N-

Gain Pretest Postest gain N-Gain

X1 30 75 45 0.64 X1 35 60 25 0.38 X2 25 60 35 0.47 X2 30 40 10 0.14 X3 50 70 20 0.4 X3 45 75 30 0.55 X4 20 55 35 0.44 X4 20 55 35 0.44 X5 25 65 40 0.53 X5 45 60 15 0.27 X6 45 75 30 0.55 X6 50 80 30 0.60 X7 45 80 35 0.64 X7 20 60 40 0.50 X8 35 50 15 0.23 X8 30 60 30 0.43 X9 50 60 10 0.2 X9 25 55 30 0.40 X10 35 55 20 0.31 X10 35 55 20 0.31 X11 25 75 50 0.67 X11 30 45 15 0.21 X12 30 65 35 0.5 X12 25 45 20 0.27 X13 45 70 25 0.45 X13 40 65 25 0.42 X14 15 60 45 0.53 X14 15 40 25 0.29 X15 25 60 35 0.47 X15 25 45 20 0.27 X16 15 80 65 0.76 X16 45 55 10 0.18 X17 35 60 25 0.38 X17 35 60 25 0.38 X18 40 75 35 0.58 X18 35 50 15 0.23 X19 40 75 35 0.58 X19 40 45 5 0.08 X20 20 60 40 0.5 X20 30 50 20 0.29 X21 50 45 -5 -0.1 X21 50 70 20 0.40 X22 45 75 30 0.55 X22 45 55 10 0.18 X23 25 45 20 0.27 X23 20 50 30 0.38 X24 30 65 35 0.5 X24 35 55 20 0.31 X25 35 70 35 0.54 X25 45 50 5 0.09 X26 30 60 30 0.43 X26 35 65 30 0.46 X27 45 55 10 0.18 X27 40 60 20 0.33 X28 35 55 20 0.31 X28 40 55 15 0.25 X29 20 60 40 0.5 X29 40 50 10 0.17 X30 50 75 25 0.5 X30 45 50 5 0.09

Page 94: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

80  

X31 25 65 40 0.53 X31 25 55 30 0.40 X32 40 80 40 0.67 X32 35 40 5 0.08 X33 15 70 55 0.65 X33 40 50 10 0.17 X34 30 55 25 0.36 X34 25 45 20 0.27 X35 20 45 25 0.31 X35 20 65 45 0.56 X36 50 70 20 0.4 X36 15 45 30 0.35 X37 15 65 50 0.59 X37 30 40 10 0.14 X38 45 65 20 0.36 ∑ 1240 2000 760 11.27∑ 1255 2445 1190 17.37 Rata2 33.51 54.05 20.54 0.31Rata2 33.02 64.34 31.32 0.46 Max 50 80 45 0.6Max 50 80 Min 15 40 Min 15 45 Me 35 55 Me 32.5 65 Mo 35 55 Mo 25 60 SD 9.78 9.63 SD 11.48 9.88

Page 95: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

89  

 

Lampiran 8

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS

Uji Homogenitas Pre-test Kelas Make A Match dan Snowball Throwing

Langkah-langkahnya adalah :

1. Hipoteis

Ho : sampel homogen

Ha : sampel tidak homogen

2. Kriteria

Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima

Jika Fhitung > F table, maka Ho ditolak

3. Langkah perhitungan :….

a. Hitung rata-rata (X)

b. Menentukan selisih X1‐ 2, X2‐ 2, X3‐ 2,……,……. Xn‐ 2

c. Menentukan kuadrat selisih X1‐ 2, X2‐ 2, X3‐ 2,…… Xn‐ 2

d. Kuadrat-kuadrat tersebut dijumlahkan (Standar Deviasi)

4. Uji hipotesis dengan rumus.

F hitungSS

F = varians terbesar varians terkesil db = n-1

db1 (eksperimen) = 38-1 = 37

db2 (kontrol) = 37-1 = 36

5. Menentukan Ftable

Ftab = F(@)(db1,db2)

= F(0,05)(37,36)

= 1,7560

Page 96: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

90  

 

Tabel Distribusi Pre-test Kelas Kelas Make A Match

Xi Fi fkb FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2

15 4 4 60 -18.03 325.08 1300.32 20 4 8 80 -13.03 169.78 679.12 25 6 14 150 -8.03 64.48 386.89 30 5 19 150 -3.03 9.18 45.90 35 5 24 175 1.97 3.88 19.40 40 3 27 120 6.97 48.58 145.74 45 6 33 270 11.97 143.28 859.69 50 5 38 250 16.97 287.98 1439.90 ∑ 38 1255 -4.24 1052.25 4876.97

Tabel Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi fkb FiXi (Xi-X) (Xi-X)2 f(Xi-X)2

15 2 2 30 -18.51 342.62 685.24 20 4 6 80 -13.51 182.52 730.08 25 5 11 125 -8.51 72.42 362.10 30 5 16 150 -3.51 12.32 61.60 35 7 23 245 1.49 2.22 15.54 40 6 29 240 6.49 42.12 252.72 45 6 35 270 11.49 132.02 792.12 50 2 37 100 16.49 271.92 543.84 ∑ 37 1240 -8.08 1058.16 3443.24

1 ∑

1  

4876,9738 1

3443,2437 1

 

4876,97

37

3443,2436

 

131,81 95,65 

F hitung SS

 

131,8195,65  

1,3780 (FHitung) 

Page 97: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

91  

 

Ftabel = 1,756 didapat berdasarkan interpolasi dengan F(0,05,dk=30:36) adalah 1,78

dan F(0,05,dk=40:36) sebesar 1,72 (tabel frekuensi F), maka:

Ftabel = (6 x 1,78) + (4 x 1,72) = 1,756

6 + 4 Dari data yang diperoleh diketahui bahwa harga Fhitung = 1,3780 dan Ftabel

sebesar = 1,7560, karena Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa Ho

diterima sedangkan Ha ditolak sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

kedua varian sampel bersifat homogen.

30 36 40

4 6

Page 98: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

92  

 

Uji Homogenitas Post-test Kelas Make A Match dan Snowball Throwing

Langkah-langkahnya adalah :

1. Hipoteis

Ho : sampel homogen

Ha : sampel tidak homogen

2. Kriteria

Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima

Jika Fhitung > F table, maka Ho ditolak

3. Langkah perhitungan :….

a. Hitung rata-rata (X)

b. Menentukan selisih X1‐ 2, X2‐ 2, X3‐ 2,……,……. Xn‐ 2

b. Menentukan kuadrat selisih X1‐ 2, X2‐ 2, X3‐ 2,…… Xn‐ 2

c. Kuadrat-kuadrat tersebut dijumlahkan (Standar Deviasi)

4. Uji hipotesis dengan rumus.

F hitungSS

F = varians terbesar varians terkesil

db = n-1

db1 (eksperimen) = 38-1 = 37

db2 (kontrol) = 37-1 = 36

5. Menentukan Ftable

Ftab = F(@)(db1,db2)

= F(0,05)(37,36)

= 1,7560

Tabel Distribusi Post-test Kelas Make A Match

Xi Fi fkb FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2

45 3 3 135 -19.21 369.02 1107.07 50 2 5 100 -14.21 201.92 403.85

Page 99: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

93  

 

55 4 9 220 -9.21 84.82 339.30 60 8 17 480 -4.21 17.72 141.79 65 6 23 390 0.79 0.62 3.74 70 5 28 350 5.79 33.52 167.62 75 7 35 525 10.79 116.42 814.97 80 3 38 240 15.79 249.32 747.97 ∑ 38 2440 -13.68 1073.39 3726.32

Tabel Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi fkb FiXi Xi-X (Xi-X)2 f(Xi-X)2

40 4 4 160 -14.05 197.40 789.61 45 6 10 270 -9.05 81.90 491.42 50 7 17 350 -4.05 16.40 114.82 55 8 25 440 0.95 0.90 7.22 60 6 31 360 5.95 35.40 212.42 65 3 34 195 10.95 119.90 359.81 70 1 35 70 15.95 254.40 254.40 75 1 36 75 20.95 438.90 438.90 80 1 37 80 25.95 673.40 673.40 ∑ 37 2000 53.55 1818.62 3341.89

1

∑ 1

 

3726,3238 1

3341,89

37 1  

3726,32

37 3341,89

36  

100,71 92,83 

F hitungSS

 

F 100,7192,83

 

F 1,0849 (FHitung) 

Ftabel = 1,7560 didapat berdasarkan interpolasi dengan F(0,05,dk=30:36) adalah 1,78

dan F(0,05,dk=40:36) sebesar 1,72 (tabel frekuensi F), maka:

Page 100: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

94  

 

Ftabel = (6 x 1,78) + (4 x 1,72) = 1,756

6 + 4 Dari data yang diperoleh diketahui bahwa harga Fhitung = 1,0849 dan Ftabel

sebesar = 1,756, karena Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa Ho

diterima sedangkan Ha ditolak sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

kedua varian sampel bersifat homogen.

 

30 36 40

4 6

Page 101: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

81  

 

nZiyangZnZZBanyakya

ZiS≤

=MMM ,........

)( 21

SXXiZi −

=

Lampiran 7

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS

Persiapan Uji Normalitas Pre-test Kelas Make A Match

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian

ini menggunakan rumus uji Liliefors.

Adapun proses perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Urutkan terlebih dahulu data sampel dari yang terkecil hingga ke yang

terbesar

2. Tentukan nilai Z, dari tiap-tiap data berikut dengan rumus :

Dengan : Zi = Skor baku, Xi = Skor data

X = nilai rata-rata S = Simpangan baku

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan table

Zi dan disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel

4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka

5. Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut,

kemudian nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo.(nilai mutlak)

7. Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkannya dengan Ltabel.

Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo (Lhitung) dan Lt (Ltabel) yang

telah didapat. Apabila Lo < Lt maka sampel berdistribusi normal.

9. Untuk keseluruhan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 102: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

82  

 

Tabel Uji Normalitas Nilai Pre-test Kelas Make A Match

Xi Fi Fk Xi2 FiXi Fi(Xi)2 Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)] 15 4 4 225 60 900 -1.5706 0.0581 0.1053 -0.0472 20 4 8 400 80 1600 -1.1350 0.1492 0.2105 -0.0613 25 6 14 625 150 3750 -0.6995 0.242 0.3684 -0.1264 30 5 19 900 150 4500 -0.2639 0.4013 0.5000 -0.0987 35 5 24 1225 175 6125 0.1716 0.5675 0.6316 -0.0641 40 3 27 1600 120 4800 0.6071 0.7291 0.7105 0.0186 45 6 33 2025 270 12150 1.0427 0.8508 0.8684 -0.0176 50 5 38 2500 250 12500 1.4782 0.0694 1.0000 -0.9306 ∑ 38 1255 46325

Rata2 33.03 SD 11.48 L Tabel/Lt = 0.1437 L Tabel diperoleh dari = 0.886/√n L Hitung/Lo = 0.1264 Lo < Lt = Normal

Dari tabel data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata dan standar deviasi

(SD) dari nilai pre-test kelas eksperimen adalah sebesar 33,03 dan 11,48.

Sehingga diperoleh Lhitung sebesar 0,1264 sedangkan Ltabel dari n=38 dengan taraf

signifikan α = 0,05 adalah sebesar 0,886/√38 = 0,1437. Dari data tersebut

diketahui bahwa Lhitung (0,1264) < Ltabel (0,1437), sehingga dapat disimpulkan

bahwa data sampel pre-test dari kelas yang menggunakan make a match

berdistribusi normal dan dengan demikian Ho dapat diterima.

Page 103: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

83  

 

nZiyangZnZZBanyakya

ZiS≤

=MMM ,........

)( 21

SXXiZi −

=

Persiapan Uji Normalitas Post-test Kelas Make A Match

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian

ini menggunakan rumus uji Liliefors.

Adapun proses perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Urutkan terlebih dahulu data sampel dari yang terkecil hingga ke yang

terbesar

2. Tentukan nilai Z, dari tiap-tiap data berikut dengan rumus :

Dengan : Zi = Skor baku, Xi = Skor data

X = nilai rata-rata S = Simpangan baku

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan table

Zi dan disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel

4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka

5. Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut,

kemudian nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo.(nilai mutlak)

7. Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkannya dengan Ltabel.

Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo (Lhitung) dan Lt (Ltabel) yang

telah didapat. Apabila Lo < Lt maka sampel berdistribusi normal.

9. Untuk keseluruhan hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut ini :

Page 104: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

84  

 

Tabel Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas Make A Match

Xi Fi Fk Xi2 FiXi Fi(Xi)2 Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]45 3 3 2025 135 6075 -1.9575 0.0250 0.0789 -0.0539 50 1 4 2500 50 2500 -1.4514 0.0735 0.1053 -0.0318 55 5 9 3025 275 15125 -0.9453 0.1711 0.2368 -0.0657 60 8 17 3600 480 28800 -0.4393 0.3300 0.4474 -0.1174 65 6 23 4225 390 25350 0.0668 0.5279 0.6053 -0.0774 70 5 28 4900 350 24500 0.57287 0.7157 0.7368 -0.0211 75 7 35 5625 525 39375 1.07895 0.8599 0.9211 -0.0612 80 3 38 6400 240 19200 1.58502 0.9441 1 -0.0559 ∑ 38 2445 160925

Rata2 64.34 SD 9.88 L Tabel/Lt = 0.1437 L Tabel diperoleh dari = 0.886/√n L Hitung/Lo = 0.1174 Lo < Lt = Normal

Dari tabel data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata dan standar deviasi

(SD) dari nilai post-test kelas eksperimen adalah sebesar 64,34 dan 9,88. Sehingga

diperoleh Lhitung sebesar 0,1174 sedangkan Ltabel dari n=38 dengan taraf signifikan

α = 0,05 adalah sebesar 0,886/√38 = 0,1437. Dari data tersebut diketahui bahwa

Lhitung (0,1174) < Ltabel (0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel

post-test dari kelas make a match berdistribusi normal dan dengan demikian Ho

dapat diterima.

Page 105: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

85  

 

nZiyangZnZZBanyakyaZiS ≤

=MMM ,........)( 21

SXXiZi −

=

Persiapan Uji Normalitas Pre-test Kelas Snowball Throwing

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian

ini menggunakan rumus uji Liliefors.

Adapun proses perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Urutkan terlebih dahulu data sampel dari yang terkecil hingga ke yang

terbesar

2. Tentukan nilai Z, dari tiap-tiap data berikut dengan rumus :

Dengan : Zi = Skor baku, Xi = Skor data

X = nilai rata-rata S = Simpangan baku

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan table

Zi dan disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel

4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka

5. Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut,

kemudian nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo.(nilai mutlak)

7. Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkannya dengan Ltabel.

Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo (Lhitung) dan Lt (Ltabel) yang

telah didapat. Apabila Lo < Lt maka sampel berdistribusi normal.

9. Untuk keseluruhan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di berikut :

Page 106: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

86  

 

Tabel Uji Normalitas Nilai Pre-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi Fk Xi2 FiXi Fi(Xi)2 Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)] 15 2 2 225 30 450 -1.8926 0.0294 0.0541 -0.0247 20 4 6 400 80 1600 -1.3814 0.0838 0.1622 -0.0784 25 5 11 625 125 3125 -0.8701 0.1922 0.2973 -0.1051 30 5 16 900 150 4500 -0.3589 0.3594 0.4324 -0.0730 35 7 23 1225 245 8575 0.1524 0.5596 0.6216 -0.0620 40 6 29 1600 240 9600 0.6636 0.7454 0.7838 -0.0384 45 6 35 2025 270 12150 1.1748 0.879 0.9459 -0.0669 50 2 37 2500 100 5000 1.6861 0.9545 1 -0.0455 ∑ 37 1240 45000

Rata2 33.51 SD 9.78 L Tabel/Lt = 0.1457 L Tabel diperoleh dari = 0.886/√n L Hitung/Lo = 0.1051 Lo < Lt = Normal

Dari tabel data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata dan standar deviasi

(SD) dari nilai pre-test kelas kontrol adalah sebesar 33,51 dan 9,78. Sehingga

diperoleh Lhitung sebesar 0,1328 sedangkan Ltabel dari n=37 dengan taraf signifikan

α = 0,05 adalah sebesar 0,886/√37 = 0,1457. Dari data tersebut diketahui bahwa

Lhitung (0,1328) < Ltabel (0,1457), sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel

pre-test dari kelompok yang menggunakan metode snowball throwing

berdistribusi normal dan dengan demikian Ho dapat diterima.

Page 107: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

87  

 

nZiyangZnZZBanyakyaZiS ≤

=MMM ,........)( 21

SXXiZi −

=

Persiapan Uji Normalitas Post-test Kelas Snowball Throwing

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian

ini menggunakan rumus uji Liliefors.

Adapun proses perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Urutkan terlebih dahulu data sampel dari yang terkecil hingga ke yang

terbesar

2. Tentukan nilai Z, dari tiap-tiap data berikut dengan rumus :

Dengan : Zi = Skor baku, Xi = Skor data

X = nilai rata-rata S = Simpangan baku

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan table

Zi dan disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel

4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka

5. Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut,

kemudian nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo.(nilai mutlak)

7. Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkannya dengan Ltabel.

Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo (Lhitung) dan Lt (Ltabel) yang

telah didapat. Apabila Lo < Lt maka sampel berdistribusi normal.

9. Untuk keseluruhan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di berikut :

Page 108: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

88  

 

Tabel Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas Snowball Throwing

Xi Fi Fk Xi2 FiXi Fi(Xi)2 Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)] 40 4 4 1600 160 6400 -1.4590 0.0721 0.1081 -0.0360 45 6 10 2025 270 12150 -0.9398 0.1736 0.2703 -0.0967 50 7 17 2500 350 17500 -0.4206 0.3372 0.4595 -0.1223 55 8 25 3025 440 24200 0.0987 0.5398 0.6757 -0.1359 60 6 31 3600 360 21600 0.6179 0.7324 0.8378 -0.1054 65 3 34 4225 195 12675 1.1371 0.8729 0.9189 -0.0460 70 1 35 4900 70 4900 1.6563 0.9515 0.9459 0.0056 75 1 36 5625 75 5625 2.1755 0.985 0.9730 0.0120 80 1 37 6400 80 6400 2.6947 0.9964 1.0000 -0.0036 ∑ 37 2000 45000 Rata-rata 54.05 SD 9.63 L Tabel/Lt = 0.1457 L Tabel diperoleh dari = 0.886/√n L Hitung/Lo = 0.1359 Lo < Lt = Normal

Dari tabel data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata dan standar deviasi

(SD) dari nilai post-test kelas kontrol adalah sebesar 54,04 dan 9,63. Sehingga

diperoleh Lhitung sebesar 0,1359 sedangkan Ltabel dari n=37 dengan taraf signifikan

α = 0,05 adalah sebesar 0,886/√37 = 0,1457. Dari data tersebut diketahui bahwa

Lhitung (0,1359) < Ltabel (0,1457), sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel

post-test dari kelas yang menggunakan metode snowball throwing berdistribusi

normal dan dengan demikian Ho dapat diterima.

 

Page 109: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

95

Lampiran 9

PERHITUNGAN Uji-t

Uji-t Nilai Pre-tes

Make A Match Snowball Throwing

SD 11,48 9,78

Rata-rata 33,02 33,51

S2 131,81 95,65

N 38 37

Rumus uji-t adalah

1 1

Dengan,

,

38 1 131,81 37 1 95,6538 37 2

4876,97 3443,4

73

224,87

224,87

14,99

Maka,

33,02 33,51

14,99 138

137

Page 110: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

96

33,02 33,51

14,99√0,026 0,027

0,49

3,4477

0.1421

Kriteria pengujian hipotesis adalah :

Ho diterima, Jika thitung < ttabel

Ha diterima, Jika thitung > ttabel

ttabel = dengan taraf signifikansi 5 % (α : 0,05) ;

dan db = (n1 + n2 ) – 2 = (38 + 37) – 2 = 73

Jadi, ttabel = 2,00

Maka, diperoleh thitung 0.1421 < ttabel 2,00

Hal ini berarti thitung lebih kecil daripada ttabel, sehingga Ho diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara

pre-test dari kelas make a match dengan pre-test dari kelas snowball throwing.

Page 111: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

97

Uji-t Nilai Post-test

Make A Match Snowball Throwing

SD 9,88 9,63

Rata-rata 64,34 54,05

S2 100,71 92,83

N 38 37

Rumus uji-t adalah

1 1

Dengan,

,

38 1 100,71 37 1 92,8338 37 2

3726,27 3341,88

73

96,82

96,82

9,84

Maka,

64,34 54,05

9,84 138

137

Page 112: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

98

64,34 54,05

9,84√0,026 0,027

10,29

2,2653

4,5424

Kriteria pengujian hipotesis adalah :

Ho diterima, Jika thitung < ttabel

Ha diterima, Jika thitung > ttabel

ttabel = dengan taraf signifikansi 5 % (α : 0,05) ;

dan db = (n1 + n2 ) – 2 = (38 + 37) – 2 = 73

Jadi, ttabel = 2,00

Maka, diperoleh thitung 4,5424 > ttabel 2,00

Hal ini berarti thitung lebih besar daripada ttabel, sehingga Ho ditolak dan

menerima Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan hasil belajar kimia antara siswa yang menggunakan metode

make a match dengan metode snowball throwing.

Page 113: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

99  

 

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Make A Match

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Make A Match)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia.

Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

Indikator

1. Menuliskan rumus molekul senyawa

2. Menuliskan rumus empiris senyawa

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : 1. Menjelaskan rumus kimia 2. Menjelskan rumus molekul

Page 114: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

100  

 

3. Menuliskan rumus molekul 4. Menjelaskan rumus empiris unsur molekul 5. Menuliskan rumus empiris unsur molekul 6. Menjelaskan rumus empiris senyawa molekul 7. Menuliskan rumus empiris senyawa molekul 8. Menjelaskan rumus empiris senyawa ion 9. Menuliskan rumus empiris senyawa ion 10. Menyimpilkan rumus molekul dan empiris

B. Materi Pembelajaran

Rumus kimia

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna dan Make A Match

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..” • Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ” Siwa menjawab

Page 115: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

101  

 

kabar siswa. • Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih

dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru

dengan antusias dan semangat. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengertian rumus kimia kepada siswa Rumus kimia adalah suatu notasi yang memuat jenis dan perbandingan atom penyusun sebuah unsur atau senyawa. Secara umum rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks.

2. Memberikan contoh penggunaan rumus kimia pada suatu unsur dan senyawa sambil memperlihatkan table periodik unsur. Contoh : - rumus kimia untuk hidrogen adalah H2

- rumus kimia untuk air adalah H2O

3. Menjelaskan pembagian rumus kimia (sambil menanyakan kepada siswa) Rumus kimia dapat dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus empiris

1. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan guru - Rumus molekul dan rumus empiris

1

Page 116: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

102  

 

4. Menjelaskan pengertian dari rumus molekul..(sambil melempar pertanyaan kepada siswa) Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan atom-atom unsur dalam molekul atau senyawa.

5. Menyebutkan contoh dari rumus molekul….. H2, H2O, NH3,………dll.

6. Menunjukan table contoh penulisan rumus molekul..

Molekul Nama atom Jenis atom unsur Perbandingan Rumus molekul

Molekul unsur

Hidrogen Fosfor Belerang

H P S

2 atom H 4 atom P 8 atom S

H2 P4 S8

Molekul senyawa

Ammonia Glukosa

N, H C, H, O

1 N, 3 H 6 C, 12 H, dan 6 O

NH3 C6H12O6

7. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya

apabila ada yang belum dimengerti. Melanjutkan materi berikutnya……

8. Menjelaskan pengertian dari rumus empiris (sambil

4. Siswa menjelaskan pengertian rumus molekul - Rumus molekul menyatakan jenis dan

perbandingan atom-atom unsur dalam molekul atau senyawa.

5. Siswa ikut melafalkan dan mencatat contoh dari rumus kimia yang disebutkan guru..

6. Siswa mengamati tabel yang ditunjukkan oleh guru dengan seksama.

7. Beberapa darai siswa bertanya… Siap-siap untuk menerima materi selanjutnya…. 8. Siswa menjawab….

2

Page 117: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

103  

 

menanyakan kepada siswa)… Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa.

9. Menjelaskan pembagian rumus empiris.. Rumus empiris ada tiga macam yaitu : a. Rumus empiris unsur molekul b. Rumus empiris senyawa molekul c. Rumus empiris senyawa ion

10. Menjelskan rumus empiris unsur dari sebuah

molekul dengan menyajikan sebuah table….

Unsur Rumus molekul Rumus empiris

Hidrogen H2 H

Oksigen O2 O

Fosfor P4 P

Belerang S8 S

11. Menjelaskan rumus empiris senyawa molekul…(sambil menyajikan tabel )

Senyawa molekul

Rumus molekul

Perbandingan atam-atom

unsur

Perbandingan terkecil atom-

atom unsur

Rumus empiris

Etana C2H6 2 : 6 1 :3 CH3

- Rumus yang menyatakan perbandingan sederhan dari ataom-atom unsur dalam suatu senyawa.

9. Siswa memperhatikn dan mencatat penjelasan dari guru dengan seksama.

10. Siswa mengamati dan menelaah table sambil memperhatikan penjelasan guru..

Unsur Rumus molekul Rumus empiris

Hidrogen H2 H

Oksigen O2 O

Fosfor P4 P

Belerang S8 S

11. Siswa mengamati dan menelaah table….

Senyawa molekul

Rumus molekul

Perbandingan atam-atom

unsur

Perbandingan terkecil atom-

atom unsur

Rumus empiris

Etana C2H6 2 : 6 1 :3 CH3

Page 118: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

104  

 

Glukosa C6H12O6 6:12:6 1:2:1 CH2O

Air H2O 2 : 1 2 : 1 H2O Metana CH4 1 : 4 1 : 4 CH4 Propana C3H8 3 : 8 3 : 8 C3H8

12. Menjelaskan rumus empiris senyawa ion…(sambil

menyajikan tabel)

Senyawa ion Jenis kation

Jenis anion

Perbandingan terkecil katiaon dan anion

Rumus empiris

Natrium klorida Na+ Cl- 1 ion Na+ dan 1 ion Cl- NaCl

Besi(II) oksida Fe2+ O2- 2 ion Fe2+ dan 2 ion O2- FeO

Kalium oksida K+ O- 1 ion K+ dan 1 ion O- KO

13. Meminta siswa menyebutkan contoh yang lain…

14. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain dengan metode make a match… - Seluruh siswa disuruh berdiri berbaris ke

belakang disamping bangku/tempat berdasarkan barisan masing-masing.

- Menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban.

- Membacakan aturan permainan - Membagikan kartu kepada tiap-tiap barisan siswa

(posisi kartu terbalik/tertutup), tiap siswa dalam barisan mendaptkan kartu yang berbeda.

Glukosa C6H12O6 6:12:6 1:2:1 CH2O

Air H2O 2 : 1 2 : 1 H2O Metana CH4 1 : 4 1 : 4 CH4 Propana C3H8 3 : 8 3 : 8 C3H8

12. Siswa mengamati dan menelaah table sambil

memperhatikan penjelasan guru..

Senyawa ion Jenis kation

Jenis anion

Perbandingan terkecil katiaon dan anion

Rumus empiris

Natrium klorida Na+ Cl- 1 ion Na+ dan 1 ion Cl- NaCl

Besi(II) oksida Fe2+ O2- 2 ion Fe2+ dan 2 ion O2- FeO

Kalium oksida K+ O- 1 ion K+ dan 1 ion O- KO

13. Siswa menyebutkan contoh yang lain… - Magnesium fluoride (MgF2) - Dll…….

14. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa berdiri berbaris ke belakang disamping tempat duduknya berdsakan barisannya.

- Siswa mendengarkan aturan permainan yng dibacakan oleh guru.

- Siswa menerima satu buah kartu.

Page 119: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

105  

 

E. Sumber Belajar

a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Kartu e. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

- Tiap barisan mendaptakan kartu yamg berbeda. - Pembagian kartu tiap barisan berurutan dari

depan ke belakang. - Setelah semua kartu selesai dibagikan, siswa

disuruh membuka kartu dan mencari pasangannya dari siswa yang lain dalam stau barisan dengan diberi waktu ± 5-10 menit.

- Siswa yang berhasil menemukan kartu pasangannya sebelaum waktu yang disediakan habis mendapatkan skor.

- Setelah selesai, permainan diulang kembali hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

- Para siswa mencari pasangan kartunya dari teman sebarisannya.

- Siswa yang berhasil mencocokkan kartu denag pasanganya melapor ke guru..

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman ALHAMDULILLAH…….!

Page 120: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

106  

 

F. Evaluasi dan Penilaian

1. Jenis tagihan : Latihan soal (Penugasan)

2. Bentuk Instrumen : Tes tertulis (esai, dan latihan soal)

3. Contoh Instrumen Contoh tes

1. Tulis rumus kimia dari : a. Natrium klorida b. Glukosa c. Besi (II) oksida Contoh kartu

Rumus Molekul

dari

Belerang

Rumus Molekul dari

Glukosa

Rumus Kimia dari

Nitrogen dioksida

Nama senyawa dari

C6H12O6

Rumus Empiris dari

C6H12O6

Page 121: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Make A Match)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia.

Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

Indikator 1. Menuliskan nama senyawa biner 2. Menuliskan nama senyawa poliatomik

A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat :

1. Mengelompokkan senyawa-senyawa anorganik 2. Menjelaskan senyawa biner dari logam dan non-logam dari tabel kation 3. Menjelaskan tata nama senyawa biner dari logam dan non-logam 4. Menyebutkan contoh senyawa biner dari logam dan non-logam 5. Menjelaskan senyawa biner dari non-logam dan non-logam 6. Menjelaskan tata nama senyawa biner dari non-logam dan non-logam 7. Menyebutkan contoh senyawa biner dari non-logam dan non-logam 8. Menjelaskan pengertian senyawa ion poliatomik 9. Menjelaskan tata nama senyawa ion poliatomik

Page 122: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

10. Menyebutkan contoh senyawa ion poliatomik 11. Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa biner dan poliatomik

B. Materi Pembelajaran

Tata nama senyawa anorganik

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna dan Make A match

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..” • Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan

kabar siswa. • Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih

dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ” Siwa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Page 123: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengelompokkan senyawa anorganik. Pembahsan mengenai tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi : - Senyawa biner dari logam dan non-logam - Senyawa biner dari non-logam dan non-logam - Senyawa ion poliatomik - Senyawa asam

2. Menjelaskan pengertian senyawa biner dari logam dan non-logam Senyawa biner dari logam dan non-logam pada umumnya adalah senyawa ion. Logam membentuk ion positif (katioan), sedangkan non-logam membentuk ion negative (anion).

3. Menjelaskan tata nama untuk senyawa biner dari logam dan non-logam… Tata nama senyawa biner dari logam dan non-logam adalah sebagai berikut: a. Penamaan dimulai dari nama kation logam

diikuti nama anion non logam b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa

kation dengan muatan berbeda, maka muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi. Contoh : - Kation besi pada FeO haruslah Fe2+ agar dapat

menetralkan muatan O2-. Jadi namanya adalah besi(II) oksida.

1. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa ikut melafalkan dan mencatat tata nama dari senyawa biner logam dan non-logam

1

Page 124: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

- Kation besi pada F2o3 haruslah Fe3+ karena 2Fe3+ (total muatan +6) dapat menetralkan 3O2

- (total muatan -6). Jadi namanya adalah besi (III) oksida.

4. Menampilkan tabel beberapa contoh senyawa biner dari logam dan non-logam…(sambil menyuruh siswa untuk menyebutkannya)

Rumus kimia

Kation logam

Nama Kation

Anion non-logam

Nama anion

Nama senyawa

NaCl Na+ Natrium Cl- Klorida Natrium klorida

MgF2 Mg2+ Magnesium F- Fluorida Magnesium fluoride

Ag2S Ag+ Perak S2- Sulifida Perak sulfide

5. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya…

6. Menanggapi pertanyaan siswa.. 7. Menjelaskan pengertian senyawa biner dari non-

logam dan non-logam… Senyawa biner dari dua senyawa non-logam pada umumnya merupakan senyawa molekul.

8. Menjelaskan tata nama untuk senyawa biner dari dua senyawa non-logam. Adpun tata nama untuk senyawa biner dari dua senyawa non-log m dalah sebagai berikut :… a. Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut:

B-Si-As-C-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F

4. Siswa mengamati tabel yang ditunjukkan oleh guru dan memperhatikan beberapa contoh dari senyawa biner dari logam dan non-logam dengan seksama.

5. Beberapa dari siswa bertanya…

6. Mendengarkan tanggapan dari guru.. 7. Siswa dengan antusias mendengarkan penjelasan

dari guru

8. Siswa memperhatikan dan mencatat langkah-langkah penamaan senyawa biner darinon-logam dan non-logam dari apa yang dijelaskan oleh guru….

Page 125: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

Contoh : HCl (Nama H lalu nama Cl) ClF ( Nama Cl lalu nama F)

b. Penamaan dimulai dari anam non logam pertama diikuti nama non logam kedua yang diberi akhiran –ida Contoh: HCl (dinamakan hidrogen klorida)

ClF (dinamakan klorin fluorida) c. Jika dua jenis non-logam dapat membentuk lebih

dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya. Contoh : CO (karbon monooksida)

CO2 (karbon dioksida) d. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk

senyawa yang memiliki nama umum Contoh :

Rumus kimia Nama

H2O+ Air

NH3 Ammonia

N2H 4 Hidrazin

9. Meneruskan penjelasan pada bagian kedua yaitu tata nama senyawa anorganik kelompok senyawa poliatomik. Senyawa ion poliatom dapat berupa kation poliatom atau anion poliatom. Akan tetapi, kebanyakan ion poliatom berupa anion poliatom (bermuatan negatif).

9. Siswa memperhatikn dan mencatat penjelasan dari guru dengan seksama.

2

Page 126: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

10. Menjelaskan tata nama senyawa ion poliatomik Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatomik adalah sebagai berikut : a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam

dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion poliatom Rumus kimia Kation

logam Anion poliatom Nama senyawa

NaOH Na+ OH- Natrium hidroksida KCN K+ CN- Kalium sianida PbSO4 Pb2+ SO4

2- Timbal(II) sulfat Al2(SO4)3 Al3+ SO4

2- Aluminium sulfat

b. Untuk senyawa yang terdiri kation poliatom dan

anion monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatom/poliatom Contoh: NH4Cl : amonium klorida NH4CN : amonium sianida NH4OH : amonium hidroksida (NH4)2SO4 : amonium sulfat

11. Mempersilahkan siswa bertanya bial ada yang belum difahami…

12. Menanggapi pertanyaan siswa…. 13. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain

dengan metode make a match… - Seluruh siswa disuruh berdiri berbaris ke

10. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat langkah-langkahnya

11. Siswa bertanya….

12. Mendengarkan tanggapan dari guru…. 13. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa berdiri berbaris ke belakang disamping

Page 127: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

belakang disamping bangku/tempat berdasarkan barisan masing-masing.

- Menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban.

- Membacakan aturan permainan - Membagikan kartu kepada tiap-tiap barisan siswa

(posisi kartu terbalik/tertutup), tiap siswa dalam barisan mendaptkan kartu yang berbeda.

- Tiap barisan mendaptakan kartu yamg berbeda. - Pembagian kartu tiap barisan berurutan dari

depan ke belakang. - Setelah semua kartu selesai dibagikan, siswa

disuruh membuka kartu dan mencari pasangannya dari siswa yang lain dalam stau barisan dengan diberi waktu ± 5-10 menit.

- Siswa yang berhasil menemukan kartu pasangannya sebelaum waktu yang disediakan habis mendapatkan skor.

- Setelah selesai, permainan diulang kembali hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

tempat duduknya berdsakan barisannya.

- Siswa mendengarkan aturan permainan yng dibacakan oleh guru.

- Siswa menerima satu buah kartu.

- Para siswa mencari pasangan kartunya dari teman sebriasannya.

- Siswa yang berhasil mencocokkan kartu denag pasanganya melapor ke guru..

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa dan • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz….

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman Siswa mengucapkan lapadz…….

ALHAMDULILLAH…….!

Page 128: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

E. Sumber Belajar a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Kartu e. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian 2. Jenis tagihan :

Latihan soal (Penugasan) 3. Bentuk Instrumen :

Tes tertulis (esai, dan latihan soal) 4. Contoh Instrumen

Contoh tes 1. Tulis rumus kimia dari : a. asam iodida b. Asam nitrat c. Asam klorida

Contoh kartu flash card

Rumus kimia

dari

Ammonium klorida

Nama Senyawa dari

NaOH

Nama senyawa dari

NO2

Natrium

hidroksida

NH4Cl

Nitrogen dioksida

Page 129: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Make A Match)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 3 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia.

Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

Indikator 1. Menuliskan nama senyawa asam 2. Menuliskan nama senyawa organik sederhana

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian senyawa asam 2. Menjelaskan tata nama senyawa asam 3. Menyebutkan contoh senyawa asam 4. Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa asam 5. Menjelaskan pengertian senyawa organik 6. Menjelaskan tata nama senyawa organik sederhana 7. Menyebutkan contoh senyawa organik sederhana 8. Menyimpulkan aturan pemberian nama pada senyawa organik sederhana

Page 130: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

B. Materi Pembelajaran

Tata nama senyawa anorganik (bag. II) Tata nama senyawa orgnaik sederhana

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna dan Make A Match

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..” • Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan

kabar siswa. • Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih

dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ” Siwa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Page 131: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengertian senyawa asam Senyawa asam dapat diartikan sebagai senyawa yang apabila dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ataom H sebagai ion H+.

2. Menjelaskan tata nama senyawa asam… Tata nama dari senywa asam adalah sebagai berikut: a. Untuk senyawa asam biner (terdiri dari 2 jenis

unsur), penamaan dimulai dari kata ‘asam’ didikuti nama sisa asamnya, yakni anion non-logam (sisa asam adalah asam tanpa H)

Contoh: HCl : asam klorida HF : asam fluorid H2S : asam sulfida

b. Untuk senyawa asam yang terdiri dari 3 jenis unsur, penamaan dimulai dari kata ‘asam’ didikuti nama sis asamnya, yakni anion poliatom Contoh: HCN : asam sianida H2SO4 : asam sulfat H2CO3 : asam karbonat HCH3COO atau CH3COOH : asam asetat

3. Menjelaskan perbedaan molekul biner dengan asam biner melalui tabel

Rumus kimia Seny. Molekul biner Asam biner HCl Hidrogen klorida Asam klorida HF Hidrogen fluorida Asam fluorida

1. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2. Siswa ikut melafalkan dan mencatat tata nama dari senyawa asam..

3. Siswa mengamati tabel yang ditunjukkan oleh guru dan memperhatikan perbedaan dari senyawa molekul biner dan sam biner dengan seksama.

1

Page 132: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

H2S Hidrogen sulfida Asam sulfida

4. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya bila ada materi yang belum dimengerti.

5. Menanggapi pertanyaan siswa….. 6. Menjelaskan definisi senyawa organik…(sambil

bertanya kepada siswa) Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari sisa-sisa mahluk hidup dan umumnya mengandung karbon (C).

7. Menjelaskan tata nama senyawa organik Adapun tata nama senyawa organik adalah sebagai

berikut:

a. Senyawa organic paling sederhana hanya

mengandung atom C dan H yang dikenal sebagai

sernyawa hidrokarbon. Nama senyawa dimulai

dengan awalan sesuai jumlah atom C yang

dimiliki, dan diberi akhiran –ana.

Jumlah atom C Awalan Nama senyawa

CH4 1 Met- Metana

C2H6 2 Et- Etana

C3H8 3 Prop- Propana

b. Untuk senyawa yang jika atom atau gugus atom

pada senyawa diganti dengan atom atau gugus

atom lainnya adalah sebagai berikut:

4. Beberapa dari siswa bertanya…

5. Mendengarkan tanggapan dari guru.. 6. Siswa menjwab pertanyaan dari guru

- Senywa yang bersala dari sisa-sia mahluk hidup.

7. Siswa memperhatikan dan mencatat langkah-langkah penamaan senyawa organik dari apa yang dijelaskan oleh guru….

2

Page 133: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

Rumus kimia Nama senywa

• Jika atom H diganti dengangugus –OH, maka akhiran –ana diganti –anol

CH2OH metanol

• Jika atom H diganti atom halogen (Cl, F, I, Br), maka diberi awalan ‘halo-’ jika lebih dari 1 atom H diganti dengan lebih dari 1 atom halogen sejenis, maka gunakan awalan di, tri, tetra, dan seterusnya.

CH3Cl CH2Cl2

CHCl3 CCl4

Klorometana Diklorometana Triklorometana Bmetana

• Jika atom H diganti dengan gugus –NH2, maka akhiran -ana diganti –ilamina

CH3NH2 Metilamina

• Jika atom H diganti gugus -NO2 maka diberi awalan nitro-

CH2NO2 Nitrometana

• Jika gugus –CH3 diganti gugus –COOH, maka nama pertama senyawa adalah ‘asam’, didikuti nama senyawa tetapi akhiran –ana diganti dengan –anoat

HCOOH Asam metanoat

c.

c. Senyawa organic penting lainnya adalah benzena mempunyai rumus kimia C6H6. Perhatikan penamaan senyawa jika satu atom H diganti dengan atom atau gugus atom lainnya.

Rumus kimia Nama senyawa Nama lazim C6H6 C6H5OH C6H5NH2

C6H5NO2

C6H5COOH

Benzena Hidroksibenzena Aminabenzena Nitrobenzena Asam karboksilat benzena

- Fenol Anilina - Asam benzoat

8. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya…

9. Guru menanggapi pertanyaan dari siswa…

8. Siswa bertanya…. 9. Mendengarkan tanggapan dari guru…

Page 134: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

10. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain dengan metode make a match…

- Seluruh siswa disuruh berdiri berbaris ke belakang disamping bangku/tempat berdasarkan barisan masing-masing.

- Menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban.

- Membacakan aturan permainan - Membagikan kartu kepada tiap-tiap barisan siswa

(posisi kartu terbalik/tertutup), tiap siswa dalam barisan mendaptkan kartu yang berbeda.

- Tiap barisan mendaptakan kartu yamg berbeda. - Pembagian kartu tiap barisan berurutan dari

depan ke belakang. - Setelah semua kartu selesai dibagikan, siswa

disuruh membuka kartu dan mencari pasangannya dari siswa yang lain dalam stau barisan dengan diberi waktu ± 5-10 menit.

- Siswa yang berhasil menemukan kartu pasangannya sebelaum waktu yang disediakan habis mendapatkan skor.

- Setelah selesai, permainan diulang kembali hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

10. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa berdiri berbaris ke belakang disamping tempat duduknya berdsakan barisannya.

- Siswa mendengarkan aturan permainan yng dibacakan oleh guru.

- Siswa menerima satu buah kartu.

- Para siswa mencari pasangan kartunya dari teman sebriasannya.

- Siswa yang berhasil mencocokkan kartu denag pasanganya melapor ke guru..

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman

Page 135: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

E. Sumber Belajar a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Kartu e. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian 1. Jenis tagihan :

Latihan soal (Penugasan) 2. Bentuk Instrumen :

Tes tertulis (esai, dan latihan soal) 3. Contoh Instrumen

Contoh tes Tulis rumus kimia dari : a. asam iodida b. Etilamina c. Etanol

Contoh Kartu

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz ALHAMDULILLAH…………!

ALHAMDULILLAH…….!

Rumus kimia dari

Klorometana

Nama Senyawa dari

H2SO4

CH3Cl Nama senyawa molekul biner

dari

HCl

Asam Sulfat

Hidrogen klorida

Page 136: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Make A Match)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 4 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia.

Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

Indikator 1. Menuliskan rumus kimia senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia 2. Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat ang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : 1. Menyebutkan komponen-komponen dalam reaksi 2. Menentukan rumus kimia zat-zat dalam reaksi kimia 3. Menuliskan nama rumus kimia dari zat yang terlibat dalam reaksi 4. Menentukan koefisien suatu zat dalam persamaan reaksi 5. Menyetarakan persamaan reaksi 6. Menyebutkan senyawa-senyawa yang terlibat dalam persamaan reaksi 7. Menentukan produk dari suatu persamaan reaksi 8. Menentukan hasil reaksi dari persamaan reaksi

Page 137: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

B. Materi Pembelajaran

Persamaan reaksi

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna, Diskusi Kelompok dan Make A match

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam “ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Siswa menjawab salam “ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siwa menjawab Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Page 138: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengertian dari persamaan reaksi Pada prinsipnya, reaksi kimia adalah suatu perubahan materi yang melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. Dalam sebuah persamaan reaksi, pereaksi dan produk dihubungkan melalui simbol yang berbeda-beda. Simbol → digunakan untuk reaksi searah, untuk reaksi dua arah, dan untuk reaksi kesetimbangan. Contoh : CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O

2. Menjelaskan komponen-komponen yang terdapat reaksi kimia. Komponen yang terdapat dalam suatu reaksi kimia adalah : rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.

3. Mengelaborasi komponen-kompnen reaksi kimia satu-persatu…

a. Rumus kimia zat-zat Zat-zat yang terlibat dalam reaksi dinyatakan oleh rumus kimianya. Zat yang berada di ruas kiri disebut pereaksi (reaktan), sedangkan zat diruas kanan disebut produk reaksi (hasil reaksi).

b. Koefisien reaksi Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, ion) atau unit rumus (senyawa ion). Nilai koefisien reaksi sedemikian rupa agar persamaan reaksi

1. Memperhatikan penjelasan guru dengan seksama

2. Melafalkan dan mencatat komponen-komponen yang terdapat dalam persamaan reaksi kimia….

…..”rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.”…….

3. Memperhatikan penjelasan dari guru

Page 139: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

menjadi setara yakni memenuhi Hukum Kekekalan Massa dari Lavoisier

c. Wujud zat dalam persamaan reaksi, Wujud atau keadan zat dapat disertakan. Ada 4 wujud atau keadaan zat yang diutulis sebagai subkrip (huruf kecil setelah rumus kimia).

Wujud/keadaan Subskrip Padat atau solid Cair atau liquid Gas atau gas Larut dalam air atau aqueous

s l g

aq

4. Menjelaskan tata cara penulisan persamaan reaksi..

Cara Penulisan Persamaan Reaksi - Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk

reaksi. Sertakan wujud/keadaan zat jika diketahui.

- Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. - Pilih zat dengan rumus kimia paling

kompleks. Tetapkan nilai koefisien reaksinya sama dengan 1. Beri koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dan sterusnya.

- Setarakan atom-atom pada zat paling kompleks tersebut. Jika terdapat ion

4. Memperhatikan dan mencatat dengan seksama penjelasan dari guru… Cara Penulisan Persamaan Reaksi a. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk

reaksi. Sertakan wujud/keadaan zat jika diketahui.

b. Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. - Pilih zat dengan rumus kimia paling

kompleks. - Setarakan atom-atom pada zat paling

kompleks tersebut. - Setarakan atom-atom lainnya. - Pastikan setiap koefisien reaksi

Page 140: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

poliataom di ruas kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.

- Setarakan atom-atom lainnya. Jika terdapat ion poliataom diruas kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.

- Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana. (koefisien 1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi)

5. Memberikan latihan soal kepada siswa secara kelompok (kelompok sudah diatur sebelumnya yang terdiri dari 3-4 orang/2 bangku).. - Tulislah persamaan reaksi lengkap dari.

• Logam padat seng (Zn) dengan larutan asam klorida (HCl) yang menghasilkan larutan seng klorida(ZnCl2) dan gas hydrogen (H2)……(sesuai langkah-langkah yag telah dijelaskan)

- Mengawasi siswa….

merupakan bilangan bulat sederhana.

5. Kelompk mengerjakan latihan soal yang diberikan guru….. Langkah 1….

- Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk reaksi. Sertakan wujud/keadaan zat jika diketahui. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)

- Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. • Pilih zat dengan rumus kimia paling

kompleks. Tetapkan nilai koefisien reaksinya sama dengan 1. Beri koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dan sterusnya

Page 141: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

- Membimbing siswa dalam mengerjakan soal latihan….

6. Bersama-sama dengan siswa memeriksa jawaban soal latihan..

7. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain dengan metode make a match… - Seluruh siswa disuruh berdiri berbaris ke

belakang disamping bangku/tempat berdasarkan barisan masing-masing.

- Menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan dan

aZn(s) + bHCl(aq) → 1ZnCl2(aq) + cH2(g)

• Setarakan atom-atom pada zat paling kompleks tersebut.. atom ruas kiri = atom ruas kanan Zn a = 1 Cl b = 2

1Zn(s) + 2HCl(aq) → 1ZnCl2(aq) + cH2(g)

- Setarakan atom-atom lainnya. atom ruas kiri = atom ruas kanan H 2 = 2c

1Zn(s) + 2HCl(aq) → 1ZnCl2(aq) + 1H2(g)

- Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana. (koefisien 1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi)

Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)

(setara) 6. Siswa memeriksa jawaban masing-masing.. 7. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa berdiri berbaris ke belakang disamping

tempat duduknya berdsakan barisannya.

Page 142: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

jawaban. - Membacakan aturan permainan - Membagikan kartu kepada tiap-tiap barisan siswa

(posisi kartu terbalik/tertutup), tiap siswa dalam barisan mendaptkan kartu yang berbeda.

- Tiap barisan mendaptakan kartu yamg berbeda. - Pembagian kartu tiap barisan berurutan dari

depan ke belakang. - Setelah semua kartu selesai dibagikan, siswa

disuruh membuka kartu dan mencari pasangannya dari siswa yang lain dalam stau barisan dengan diberi waktu ± 5-10 menit.

- Siswa yang berhasil menemukan kartu pasangannya sebelaum waktu yang disediakan habis mendapatkan skor.

- Setelah selesai, permainan diulang kembali hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

- Siswa mendengarkan aturan permainan yng

dibacakan oleh guru. - Siswa menerima satu buah kartu.

- Para siswa mencari pasangan kartunya dari teman sebriasannya.

- Siswa yang berhasil mencocokkan kartu denag pasanganya melapor ke guru..

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman ALHAMDULILLAH…….!

Page 143: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

E. Sumber Belajar a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Kartu Flash Card e. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian 1. Jenis tagihan :

Latihan soal (Penugasan) 2. Bentuk Instrumen :

Tes tertulis (esai, dan latihan soal) 3. Contoh Instrumen

Contoh tes Tulis rumus kimia dari : a. Tulis persamaan reaksi dari pembakaran gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) yang membentuk gas karbondioksida (CO2)

dan uap air (H2O)...!

Contoh Kartu

Hasil Reaksi dari

2H2(g) + O2(g)

2H2O(g)

Air

Reaktan dari

NaOH

Na+ + OH- Bila 2 hidrogen

diresksikan dengan oksigen maka akan menghasilakan 2 dihidroksida (air) Tentukan persamaan

rekasinya.!

2H2(g) + O2(g) →2H2O(g)  

Page 144: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

130  

 

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Snowball Throwing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Snowball Throwing)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia.

Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

Indikator

1. Menuliskan rumus molekul senyawa

2. Menuliskan rumus empiris senyawa

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : 1. Menjelaskan rumus kimia 2. Menjelskan rumus molekul 3. Menuliskan rumus molekul

Page 145: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

131  

 

4. Menjelaskan rumus empiris unsur molekul 5. Menuliskan rumus empiris unsur molekul 6. Menjelaskan rumus empiris senyawa molekul 7. Menuliskan rumus empiris senyawa molekul 8. Menjelaskan rumus empiris senyawa ion 9. Menuliskan rumus empiris senyawa ion 10. Menyimpilkan rumus molekul dan empiris

B. Materi Pembelajaran Rumus kimia

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna dan Snowball Throwing

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..” • Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan

kabar siswa. • Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih

dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ” Siwa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Page 146: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

132  

 

memimpin do’a Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengertian rumus kimia kepada siswa Rumus kimia adalah suatu notasi yang memuat jenis dan perbandingan atom penyusun sebuah unsure atau senyawa. Secara umum rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks.

2. Memberikan contoh penggunaan rumus kimia pada suatu unsur dan senyawa sambil memperlihatkan table periodik unsur. Contoh : - rumus kimia untuk hidrogen adalah H2

- rumus kimia untuk air adalah H2O

3. Menjelaskan pembagian rumus kimia (sambil menanyakan kepada siswa) Rumus kimia dapat dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus empiris

4. Menjelaskan pengertian dari rumus molekul..(sambil melempar pertanyaan kepada siswa)

1. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan guru - Rumus molekul dan rumus empiris

4. Siswa menjelaskan pengertian rumus molekul - Rumus molekul menyatakan jenis dan

perbandingan atom-atom unsur dalam molekul

1

Page 147: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

133  

 

Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan atom-atom unsur dalam molekul atau senyawa.

5. Menyebutkan contoh dari rumus molekul…..

H2, H2O, NH3,………dll. 6. Menunjukan table contoh penulisan rumus molekul..

Molekul Nama atom Jenis atom unsur Perbandingan Rumus molekul

Molekul unsur

Hidrogen Fosfor Belerang

H P S

2 atom H 4 atom P 8 atom S

H2 P4 S8

Molekul senyawa

Ammonia Glukosa

N, H C, H, O

1 N, 3 H 6 C, 12 H, dan 6 O

NH3 C6H12O6

7. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum dimengerti.

Melanjutkan materi berikutnya……

8. Menjelaskan pengertian dari rumus empiris (sambil menanyakan kepada siswa)… Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa.

atau senyawa.

5. Siswa ikut melafalkan dan mencatat contoh dari rumus kimia yang disebutkan guru..

6. Siswa mengamati tabel yang ditunjukkan oleh guru dengan seksama.

7. Beberapa darai siswa bertanya… Siap-siap untuk menerima materi selanjutnya…. 8. Siswa menjawab….

- Rumus yang menyatakan perbandingan sederhan dari ataom-atom unsure dalam suatu senyawa.

2

Page 148: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

134  

 

9. Menjelaskan pembagian rumus empiris.. Rumus empiris ada tiga macam yaitu : a. Rumus empiris unsur molekul b. Rumus empiris senyawa molekul c. Rumus empiris senyawa ion

10. Menjelskan rumus empiris unsur dari sebuah

molekul dengan menyajikan sebuah table….

Unsur Rumus molekul Rumus empiris

Hidrogen H2 H

Oksigen O2 O

Fosfor P4 P

Belerang S8 S

11. Menjelaskan rumus empiris senyawa molekul…(sambil menyajikan tabel )

Senyawa molekul

Rumus molekul

Perbandingan atam-atom

unsur

Perbandingan terkecil atom-

atom unsur

Rumus empiris

Etana C2H6 2 : 6 1 :3 CH3 Glukosa C6H12O6 6:12:6 1:2:1 CH2O

Air H2O 2 : 1 2 : 1 H2O Metana CH4 1 : 4 1 : 4 CH4 Propana C3H8 3 : 8 3 : 8 C3H8

12. Menjelaskan rumus empiris senyawa ion…(sambil

9. Siswa memperhatikn dan mencatat penjelasan dari guru dengan seksama.

10. Siswa mengamati dan menelaah table sambil memperhatikan penjelasan guru..

Unsur Rumus molekul Rumus empiris

Hidrogen H2 H

Oksigen O2 O

Fosfor P4 P

Belerang S8 S

11. Siswa mengamati dan menelaah table….

Senyawa molekul

Rumus molekul

Perbandingan atam-atom

unsur

Perbandingan terkecil atom-

atom unsur

Rumus empiris

Etana C2H6 2 : 6 1 :3 CH3 Glukosa C6H12O6 6:12:6 1:2:1 CH2O

Air H2O 2 : 1 2 : 1 H2O Metana CH4 1 : 4 1 : 4 CH4 Propana C3H8 3 : 8 3 : 8 C3H8

12. Siswa mengamati dan menelaah table sambil

Page 149: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

135  

 

menyajikan tabel)

Senyawa ion Jenis kation

Jenis anion

Perbandingan terkecil katiaon dan anion

Rumus empiris

Natrium klorida Na+ Cl- 1 ion Na+ dan 1 ion Cl- NaCl

Besi(II) oksida Fe2+ O2- 2 ion Fe2+ dan 2 ion O2- FeO

Kalium oksida K+ O- 1 ion K+ dan 1 ion O- KO

13. Meminta siswa menyebutkan contoh yang lain…

14. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain dengan metode snowball throwing… - Setiap siswa disuruh menyiapkan satu lembar

kertas - Menyuruh siswa untuk menulis satu buah

pertanyaan (sesuai materi yang telah diajarkan) di atas selembar kertas.

- Kertas tersebut kemudian di gulung-gulung hingga menyerupai sebuah bola.

- Kemudian gulungan kertas yang berisi pertanyaan tersebut dilemparkan kepada siswa yang lain.

- Waktu untuk menjawab pertanyaan ± 3-5menit. - Setiap barisan kelompok harus menjawab

pertanyaan yang didapatnya sesuai waktu yang ditentukan.

memperhatikan penjelasan guru..

Senyawa ion Jenis kation

Jenis anion

Perbandingan terkecil katiaon dan anion

Rumus empiris

Natrium klorida Na+ Cl- 1 ion Na+ dan 1 ion Cl- NaCl

Besi(II) oksida Fe2+ O2- 2 ion Fe2+ dan 2 ion O2- FeO

Kalium oksida K+ O- 1 ion K+ dan 1 ion O- KO

13. Siswa menyebutkan contoh yang lain… - Magnesium fluoride (MgF2) - Dll…….

14. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa menyipakan satu embar kertas

- Siswa menulis sebuah pertanyaan sesuai materi yang telah disampaikan.

- Siswa menggulung-gulung kertas.

- Para siswa melempar kertas gulungan ke pada siswa yang lainnya.

- Siswa menjawab pertanyaan…

Page 150: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

136  

 

E. Sumber Belajar a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian 1. Jenis tagihan :

Latihan soal (Penugasan) 2. Bentuk Instrumen :

Tes tertulis (esai, dan latihan soal) 3. Contoh Instrumen

Contoh tes 1. Tulis rumus kimia dari :

a. Natrium klorida b. Glukosa c. Besi (II) oksida

- Siswa yang dapat menjawab dengan tepat diberi aplaus dan skor.

- Setelah selesai, permainan diulang kembali hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman ALHAMDULILLAH…….!

Page 151: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Snowball Throwing)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 3 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya Indikator

1. Menuliskan nama senyawa asam 2. Menuliskan nama senyawa organik sederhana

A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian senyawa asam 2. Menjelaskan tata nama senyawa asam 3. Menyebutkan contoh senyawa asam 4. Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa asam 5. Menjelaskan pengertian senyawa organik 6. Menjelaskan tata nama senyawa organik sederhana

Page 152: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

7. Menyebutkan contoh senyawa organik sederhana 8. Menyimpulkan aturan pemberian nama pada senyawa organik sederhana

B. Materi Pembelajaran Tata nama senyawa anorganik (bag. II) Tata nama senyawa orgnaik sederhana

C. Metode Pembelajaran 1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna dan Snowball Throwing

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..” • Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan

kabar siswa. • Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih

dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ” Siwa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Page 153: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengertian senyawa asam Senyawa asam dapat diartikan sebagai senyawa yang apabila dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ataom H sebagai ion H+.

2. Menjelaskan tata nama senyawa asam… Tata nama dari senywa asam adalah sebagai berikut: a. Untuk senyawa asam biner (terdiri dari 2 jenis

unsur), penamaan dimulai dari kata ‘asam’ didikuti nama sisa asamnya, yakni anion non-logam (sisa asam adalah asam tanpa H)

Contoh: HCl : asam klorida HF : asam fluorid H2S : asam sulfida

b. Untuk senyawa asam yang terdiri dari 3 jenis unsur, penamaan dimulai dari kata ‘asam’ didikuti nama sis asamnya, yakni anion poliatom Contoh: HCN : asam sianida H2SO4 : asam sulfat H2CO3 : asam karbonat HCH3COO atau CH3COOH : asam asetat

3. Menjelaskan perbedaan molekul biner dengan asam biner melalui tabel

1. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2. Siswa ikut melafalkan dan mencatat tata nama dari senyawa asam..

3. Siswa mengamati tabel yang ditunjukkan oleh guru dan memperhatikan perbedaan dari senyawa

1

Page 154: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

Rumus kimia Seny. Molekul biner Asam biner HCl Hidrogen klorida Asam klorida HF Hidrogen fluorida Asam fluorida H2S Hidrogen sulfida Asam sulfida

4. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya bila ada materi yang belum dimengerti.

5. Menanggapi pertanyaan siswa….. 6. Menjelaskan definisi senyawa organik…(sambil

bertanya kepada siswa) Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari sisa-sisa mahluk hidup dan umumnya mengandung karbon (C).

7. Menjelaskan tata nama senyawa organik Adapun tata nama senyawa organik adalah sebagai

berikut:

a. Senyawa organic paling sederhana hanya mengandung atom C dan H yang dikenal sebagai sernyawa hidrokarbon. Nama senyawa dimulai dengan awalan sesuai jumlah atom C yang dimiliki, dan diberi akhiran –ana.

Jumlah atom C

Awalan Nama senyawa

CH4 1 Met- Metana

C2H6 2 Et- Etana

C3H8 3 Prop- Propana

molekul biner dan sam biner dengan seksama.

4. Beberapa dari siswa bertanya…

5. Mendengarkan tanggapan dari guru.. 6. Siswa menjwab pertanyaan dari guru

- Senywa yang bersala dari sisa-sia mahluk hidup.

7. Siswa memperhatikan dan mencatat langkah-langkah penamaan senyawa organik dari apa yang dijelaskan oleh guru….

2

Page 155: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

b. Untuk senyawa yang jika atom atau gugus atom pada senyawa diganti dengan atom atau gugus atom lainnya adalah sebagai berikut:

Rumus kimia Nama senywa

• Jika atom H diganti dengangugus –OH, maka akhiran –ana diganti –anol

CH2OH metanol

• Jika atom H diganti atom halogen (Cl, F, I, Br), maka diberi awalan ‘halo-’ jika lebih dari 1 atom H diganti dengan lebih dari 1 atom halogen sejenis, maka gunakan awalan di, tri, tetra, dan seterusnya.

CH3Cl CH2Cl2 CHCl3 CCl4

Klorometana Diklorometana Triklorometana Bmetana

• Jika atom H diganti dengan gugus –NH2, maka akhiran -ana diganti –ilamina

CH3NH2 Metilamina

• Jika atom H diganti gugus -NO2 maka diberi awalan nitro-

CH2NO2 Nitrometana

• Jika gugus –CH3 diganti gugus –COOH, maka nama pertama senyawa adalah ‘asam’, didikuti nama senyawa tetapi akhiran –ana diganti dengan –anoat

HCOOH Asam metanoat

c.

c. Senyawa organic penting lainnya adalah benzena mempunyai rumus kimia C6H6. Perhatikan penamaan senyawa jika satu atom H diganti dengan atom atau gugus atom lainnya.

Page 156: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

Rumus kimia Nama senyawa Nama lazim C6H6 C6H5OH C6H5NH2

C6H5NO2

C6H5COOH

Benzena Hidroksibenzena Aminabenzena Nitrobenzena Asam karboksilat benzena

- Fenol Anilina - Asam benzoat

8. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya…

9. Guru menanggapi pertanyaan dari siswa…

10. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain dengan metode Snowball Throwing…

- Setiap barisan siswa disuruh menyiapkan satu lembar kertas

- Menyuruh siswa untuk menulis satu buah pertanyaan (sesuai materi yang telah diajarkan) di atas selembar kertas.

- Kertas tersebut kemudian di gulung-gulung hingga menyerupai sebuah bola.

- Kemudian gulungan kertas yang berisi pertanyaan tersebut dilemparkan kepada siswa yang lain.

- Waktu untuk menjawab pertanyaan ± 3-5 menit. - Setiap barisan kelompok harus menjawab

pertanyaan yang didapatnya sesuai waktu yang ditentukan.

- Siswa yang dapat menjawab dengan tepat diberi

8. Siswa bertanya…. 9. Mendengarkan tanggapan dari guru…

10. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

11. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa menyipakan satu embar kertas

- Siswa menulis sebuah pertanyaan sesuai materi yang telah disampaikan.

- Siswa menggulung-gulung kertas.

- Para siswa melempar kertas gulungan ke pada siswa yang lainnya.

- Siswa menjawab pertanyaan…

Page 157: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

 

E. Sumber Belajar

a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian 1. Jenis tagihan :

Latihan soal (Penugasan) 2. Bentuk Instrumen :

Tes tertulis (esai, dan latihan soal) 3. Contoh Instrumen

Contoh tes Tulis rumus kimia dari : a. asam iodida b. Etilamina c. Etanol

aplaus dan skor. - Setelah selesai, permainan diulang kembali

hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman ALHAMDULILLAH…….!

Page 158: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Snowball Throwing)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 4 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya Indikator

1. Menuliskan rumus kimia senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia 2. Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat ang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.

A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat :

1. Menyebutkan komponen-komponen dalam reaksi 2. Menentukan rumus kimia zat-zat dalam reaksi kimia 3. Menuliskan nama rumus kimia dari zat yang terlibat dalam reaksi 4. Menentukan koefisien suatu zat dalam persamaan reaksi 5. Menyetarakan persamaan reaksi 6. Menyebutkan senyawa-senyawa yang terlibat dalam persamaan reaksi 7. Menentukan produk dari suatu persamaan reaksi 8. Menentukan hasil reaksi dari persamaan reaksi

Page 159: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

B. Materi Pembelajaran Persamaan reaksi

C. Metode Pembelajaran 1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna, Diskusi Kelompok dan Snowball Throwing

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam “ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi • Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa

Siswa menjawab salam “ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siwa menjawab Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Page 160: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengertian dari persamaan reaksi Pada prinsipnya, reaksi kimia adalah suatu perubahan materi yang melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. Dalam sebuah persamaan reaksi, pereaksi dan produk dihubungkan melalui simbol yang berbeda-beda. Simbol → digunakan untuk reaksi searah, untuk reaksi dua arah, dan untuk reaksi kesetimbangan. Contoh : CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O

2. Menjelaskan komponen-komponen yang terdapat reaksi kimia. Komponen yang terdapat dalam suatu reaksi kimia adalah : rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.

3. Mengelaborasi komponen-kompnen reaksi kimia satu-persatu…

a. Rumus kimia zat-zat Zat yang berada di ruas kiri disebut pereaksi (reaktan), sedangkan zat diruas kanan disebut produk reaksi (hasil reaksi).

b. Koefisien reaksi Nilai koefisien reaksi sedemikian rupa agar persamaan reaksi menjadi setara yakni memenuhi Hukum Kekekalan Massa dari Lavoisier

c. Wujud zat dalam persamaan reaksi, Wujud atau keadan zat dapat disertakan. Ada

1. Memperhatikan penjelasan guru dengan seksama

2. Melafalkan dan mencatat komponen-komponen yang terdapat dalam persamaan reaksi kimia….

…..”rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.”…….

3. Memperhatikan penjelasan dari guru

Page 161: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

4 wujud atau keadaan zat yang diutulis sebagai subkrip (huruf kecil setelah rumus kimia).

Wujud/keadaan Subskrip Padat atau solid Cair atau liquid Gas atau gas Larut dalam air atau aqueous

s l g

aq

4. Menjelaskan tata cara penulisan persamaan reaksi.. Cara Penulisan Persamaan Reaksi - Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk

reaksi. Sertakan wujud/keadaan zat jika diketahui.

- Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. - Pilih zat dengan rumus kimia paling

kompleks. Tetapkan nilai koefisien reaksinya sama dengan 1. Beri koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dan sterusnya.

- Setarakan atom-atom pada zat paling kompleks tersebut. Jika terdapat ion poliataom di ruas kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.

- Setarakan atom-atom lainnya. Jika terdapat ion poliataom diruas kiri dan kanan serta

4. Memperhatikan dan mencatat dengan seksama penjelasan dari guru… Cara Penulisan Persamaan Reaksi a. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk

reaksi. Sertakan wujud/keadaan zat jika diketahui.

b. Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. - Pilih zat dengan rumus kimia paling

kompleks. - Setarakan atom-atom pada zat paling

kompleks tersebut. - Setarakan atom-atom lainnya. - Pastikan setiap koefisien reaksi

merupakan bilangan bulat sederhana.

Page 162: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.

- Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana. (koefisien 1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi)

5. Memberikan latihan soal kepada siswa secara kelompok (kelompok sudah diatur sebelumnya yang terdiri dari 3-4 orang/2 bangku).. - Tulislah persamaan reaksi lengkap dari.

• Logam padat seng (Zn) dengan larutan asam klorida (HCl) yang menghasilkan larutan seng klorida(ZnCl2) dan gas hydrogen (H2)……(sesuai langkah-langkah yag telah dijelaskan)

- Mengawasi siswa….

- Membimbing siswa dalam mengerjakan soal latihan….

5. Kelompk mengerjakan latihan soal yang diberikan guru….. Langkah 1….

- Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk reaksi. Sertakan wujud/keadaan zat jika diketahui. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)

- Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. • Pilih zat dengan rumus kimia paling

kompleks. Tetapkan nilai koefisien reaksinya sama dengan 1. Beri koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dan sterusnya

aZn(s) + bHCl(aq) → 1ZnCl2(aq) + cH2(g)

• Setarakan atom-atom pada zat paling kompleks tersebut.. atom ruas kiri = atom ruas kanan Zn a = 1 Cl b = 2

1Zn(s) + 2HCl(aq) → 1ZnCl2(aq) + cH2(g)

Page 163: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

6. Bersama-sama dengan siswa memeriksa jawaban soal latihan..

7. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain dengan metode Snowball throwing… - Setiap barisan siswa disuruh menyiapkan satu

lembar kertas - Menyuruh siswa untuk menulis satu buah

pertanyaan (sesuai materi yang telah diajarkan) di atas selembar kertas.

- Kertas tersebut kemudian di gulung-gulung hingga menyerupai sebuah bola.

- Kemudian gulungan kertas yang berisi pertanyaan tersebut dilemparkan kepada siswa yang lain.

- Waktu untuk menjawab pertanyaan ± 3-5 menit. - Setiap barisan kelompok harus menjawab

pertanyaan yang didapatnya sesuai waktu yang

- Setarakan atom-atom lainnya. atom ruas kiri = atom ruas kanan H 2 = 2c

1Zn(s) + 2HCl(aq) → 1ZnCl2(aq) + 1H2(g)

- Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana. (koefisien 1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi)

Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)

(setara) 6. Siswa memeriksa jawaban masing-masing.. 7. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa menyipakan satu embar kertas

- Siswa menulis sebuah pertanyaan sesuai materi yang telah disampaikan.

- Siswa menggulung-gulung kertas.

- Para siswa melempar kertas gulungan ke pada siswa yang lainnya.

- Siswa menjawab pertanyaan…

Page 164: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

 

 

E. Sumber Belajar a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian 1. Jenis tagihan :

Latihan soal (Penugasan) 2. Bentuk Instrumen :

Tes tertulis (esai, dan latihan soal) 3. Contoh Instrumen

Contoh tes Tulis rumus kimia dari : a. Tulis persamaan reaksi dari pembakaran gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) yang membentuk gas karbondioksida (CO2) dan uap air

(H2O)...!

ditentukan. - Siswa yang dapat menjawab dengan tepat diberi

aplaus dan skor. - Setelah selesai, permainan diulang kembali

hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman ALHAMDULILLAH…….!

Page 165: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Snowball Throwing)

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya Indikator

1. Menuliskan nama senyawa biner 2. Menuliskan nama senyawa poliatomik

A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat :

1. Mengelompokkan senyawa-senyawa anorganik 2. Menjelaskan senyawa biner dari logam dan non-logam dari tabel kation 3. Menjelaskan tata nama senyawa biner dari logam dan non-logam 4. Menyebutkan contoh senyawa biner dari logam dan non-logam 5. Menjelaskan senyawa biner dari non-logam dan non-logam 6. Menjelaskan tata nama senyawa biner dari non-logam dan non-logam

Page 166: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

7. Menyebutkan contoh senyawa biner dari non-logam dan non-logam 8. Menjelaskan pengertian senyawa ion poliatomik 9. Menjelaskan tata nama senyawa ion poliatomik

10. Menyebutkan contoh senyawa ion poliatomik 11. Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa biner dan poliatomik

B. Materi Pembelajaran Tata nama senyawa anorganik

C. Metode Pembelajaran 1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Ceramah Bermakna dan Snowball Throwing

D. Kegiatan Pembelajaran

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..” • Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan

kabar siswa. • Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih

dahulu, dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Apersepsi/Motivasi

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ” Siwa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum

belajar

Page 167: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

• Pentingnya pemberian nama pada suatu senyawa Siswa mendengarkan apersepsi dari guru dengan antusias dan semangat.

Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pengelompokkan senyawa anorganik. Pembahsan mengenai tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi : - Senyawa biner dari logam dan non-logam - Senyawa biner dari non-logam dan non-logam - Senyawa ion poliatomik - Senyawa asam

2. Menjelaskan pengertian senyawa biner dari logam dan non-logam Senyawa biner dari logam dan non-logam pada umumnya adalah senyawa ion. Logam membentuk ion positif (katioan), sedangkan non-logam membentuk ion negative (anion).

3. Menjelaskan tata nama untuk senyawa biner dari logam dan non-logam… Tata nama senyawa biner dari logam dan non-logam adalah sebagai berikut: a. Penamaan dimulai dari nama kation logam

diikuti nama anion non logam b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa

kation dengan muatan berbeda, maka muatan

1. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa ikut melafalkan dan mencatat tata nama dari senyawa biner logam dan non-logam

1

Page 168: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

kationnya dinyatakan dengan angka Romawi. Contoh : - Kation besi pada FeO haruslah Fe2+ agar dapat

menetralkan muatan O2-. Jadi namanya adalah besi(II) oksida.

- Kation besi pada F2o3 haruslah Fe3+ karena 2Fe3+ (total muatan +6) dapat menetralkan 3O2

- (total muatan -6). Jadi namanya adalah besi (III) oksida.

4. Menampilkan tabel beberapa contoh senyawa biner dari logam dan non-logam…(sambil menyuruh siswa untuk menyebutkannya)

Rumus kimia

Kation logam

Nama Kation

Anion non-logam

Nama anion

Nama senyawa

NaCl Na+ Natrium Cl- Klorida Natrium klorida

MgF2 Mg2+ Magnesium F- Fluorida Magnesium fluoride

Ag2S Ag+ Perak S2- Sulifida Perak sulfide

5. Mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya… 6. Menanggapi pertanyaan siswa.. 7. Menjelaskan pengertian senyawa biner dari non-

logam dan non-logam… 8. Menjelaskan tata nama untuk senyawa biner dari

4. Siswa mengamati tabel yang ditunjukkan oleh guru dan memperhatikan beberapa contoh dari senyawa biner dari logam dan non-logam dengan seksama.

5. Beberapa dari siswa bertanya… 6. Mendengarkan tanggapan dari guru.. 7. Siswa dengan antusias mendengarkan penjelasan

dari guru 8. Siswa memperhatikan dan mencatat langkah-

Page 169: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

dua senyawa non-logam. Adpun tata nama untuk senyawa biner dari dua senyawa non-log m dalah sebagai berikut :… a. Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut:

B-Si-As-C-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F

Contoh : HCl (Nama H lalu nama Cl) ClF ( Nama Cl lalu nama F)

b. Penamaan dimulai dari anam non logam pertama diikuti nama non logam kedua yang diberi akhiran –ida Contoh: HCl (dinamakan hidrogen klorida)

ClF (dinamakan klorin fluorida) c. Jika dua jenis non-logam dapat membentuk lebih

dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya. Contoh : CO (karbon monooksida)

CO2 (karbon dioksida) d. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk

senyawa yang memiliki nama umum Contoh :

Rumus kimia Nama

H2O+ Air

NH3 Ammonia

N2H 4 Hidrazin

langkah penamaan senyawa biner darinon-logam dan non-logam dari apa yang dijelaskan oleh guru….

Page 170: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

9. Meneruskan penjelasan pada bagian kedua yaitu tata nama senyawa anorganik kelompok senyawa poliatomik. Senyawa ion poliatom dapat berupa kation poliatom atau anion poliatom. Akan tetapi, kebanyakan ion poliatom berupa anion poliatom (bermuatan negatif).

10. Menjelaskan tata nama senyawa ion poliatomik Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatomik adalah sebagai berikut : a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam

dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion poliatom Rumus kimia Kation

logam Anion poliatom Nama senyawa

NaOH Na+ OH- Natrium hidroksida KCN K+ CN- Kalium sianida PbSO4 Pb2+ SO4

2- Timbal(II) sulfat Al2(SO4)3 Al3+ SO4

2- Aluminium sulfat

b. Untuk senyawa yang terdiri kation poliatom dan

anion monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatom/poliatom Contoh:

9. Siswa memperhatikn dan mencatat penjelasan dari guru dengan seksama.

10. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat langkah-langkahnya

2

Page 171: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

NH4Cl : amonium klorida NH4CN : amonium sianida NH4OH : amonium hidroksida (NH4)2SO4 : amonium sulfat

11. Mempersilahkan siswa bertanya bial ada yang belum difahami…

12. Menanggapi pertanyaan siswa…. 13. Mengkondisikan siswa untuk siap-siap bermain

dengan metode Snowball throwing… - Setiap barisan siswa disuruh menyiapkan satu

lembar kertas - Menyuruh siswa untuk menulis satu buah

pertanyaan (sesuai materi yang telah diajarkan) di atas selembar kertas.

- Kertas tersebut kemudian di gulung-gulung hingga menyerupai sebuah bola.

- Kemudian gulungan kertas yang berisi pertanyaan tersebut dilemparkan kepada siswa yang lain.

- Waktu untuk menjawab pertanyaan ± 3-5menit. - Setiap barisan kelompok harus menjawab

pertanyaan yang didapatnya sesuai waktu yang ditentukan.

- Siswa yang dapat menjawab dengan tepat diberi

11. Siswa bertanya….

12. Mendengarkan tanggapan dari guru…. 13. Siswa mengikuti instruksi dari guru…

- Siswa menyipakan satu embar kertas

- Siswa menulis sebuah pertanyaan sesuai

materi yang telah disampaikan.

- Siswa menggulung-gulung kertas.

- Para siswa melempar kertas gulungan ke pada siswa yang lainnya.

- Siswa menjawab pertanyaan…

Page 172: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

  

  

E. Sumber Belajar a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan ESIS) b. Buku Paket Kimia (Erlangga) c. Tabel Periodik d. Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

F. Evaluasi dan Penilaian

1. Jenis tagihan : Latihan soal (Penugasan)

2. Bentuk Instrumen : Tes tertulis (esai, dan latihan soal)

3. Contoh Instrumen Contoh tes

1. Tulis rumus kimia dari : a. asam iodida b. Asam nitrat c. Asam klorida

aplaus dan skor. - Setelah selesai, permainan diulang kembali

hingga 2 sampai 3 kali dengan kartu yang berbeda.

Penutup

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan menanggapinya

• memberikan tugas kepada siswa dan • Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz….

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Siswa mendengarkan pengumuman Siswa mengucapkan lapadz…….

ALHAMDULILLAH…….!

Page 173: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

149  

Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen

KISI-KISI INSTRUMEN

Standar Kompetensi

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

Kompetensi Dasar

2.1 Mendiskripsikan tata nama senyawa an organik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

NO Konsep Indikator No. item Jumlah

1 Rumus kimia

- Menuliskan rumus molekul - Menuliskan rumus empiris

1,4,22,34*,36* 2*,7,9*,26*,32*

5 5

2 Tata Nama Senyawa

- Menuliskan nama senyawa biner

- Menuliskan nama senyawa poliatomik

- Menuliskan nama senyawa asam

- Menuliskan senyawa organik sederhana

3,19*,21,29,39*

8,12*,17,23*,31

14,15*,24,30,35

6*,13*,16,27,33

5 5 5 5

3 Persamaan Reaksi

- Menuliskan rumus kimia senyawa zat yang terlibat dalam persamaan reaksi

- Menyetarakan persamaan reaksi sederhana

5*,10*,11,25*,38

18*,20*,28,37*,40*

5

5

Jumlah 40 40 Ket: * yang digunakan (valid)

 

 

 

Page 174: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

150  

NO Soal Jenjang

1 Suatu senyawa mempunyai rumus kimia MgCl2, nama senyawa tersebut adalah.......(A)

a. Magnesium (II) Klorida d. Magnesium Klorida b. Magnesium (I) Klorida e. Magnesium Klor c. Magnesium Fluorida

C1

2 Rumus empiris dari senyawa (C4H10) dan (C4H8), adalah....(B) a. (C4H10)n dan (C2H5)n d. (CH2)n dan (C2Hn) b. (C2H5)n dan (C2H4)n e. (CH2)n dan (C2H5)n c. (C2H5)n dan (CH2)n

C3

3 Perhatikan senyawa berikut ini : 1. CaCl2 3. CO2 5. N2O 2. PCl3 4. NaCl Dari daftar senyawa di atas, senyawa mana sajakah yang merupakan dari senyawa biner dari non logam dan non logam.......(C)

a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3 dan 4 b. 1, 2 dan 4 e. 3, 4 dan 5 c. 2, 3 dan 5

C2

4 Rumus kimia molekul senyawa magnesium hidroksida adalah.....(A)

a. MgOH d. MgO b. Mg(OH)2 e. MgH c. MgHO

C1

5 1 molekul kalium oksida direaksikan dengan 1 molekul air, menghasilkan 2 molekul kalium hidroksida. Persamaan reaksi yang sesuai dengan pernyataan diatas adalah........(B)

a. K2O(s) + H2O(l) → KOH(aq)

b. KO2 (s) + H2O(l) → 2KOH(aq)

c. K2O2(s) + 2H2O(l) → KOH(aq)

d. KOH(s) + 2H2O(l) → K2OH(aq)

e. 2K2O(s) + H2O(l) → 2K2OH(aq)

C3

6 Senyawa metanol mempunyai rumus kimia........(E) C3

Page 175: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

151  

a. CHO d. CH4OH b. CHOH e. CH3OH c. CH5OH

7 Berikut ini yang merupakan rumus empiris dari glukosa adalah…..(A) a. CH2O d. C6H12O6 b. C2H4O2 e. C12H24O12 c. C3H6O3

C2

8 Dari beberapa senyawa berikut 1. PCl3 4. FeO 2. Cu2O 5. OH- 3. NH4 6. NO2

Manakah yang merupakan senyawa poliatomik........(B)

a. Fosfous trioksida dan tembaga (II) oksida b. Ammonium dan hidroksida c. Fosfous trioksida dan amonium d. Tembaga (II) oksida dan besi (II) oksida e. Hidriksida dan nitrogen dioksida

C2

9 Rumus empiris dari senyawa berikut berturut-turut H2PO4 dan H2SO3 adalah.......(C)

a. HPO4 dan HSO3 d. H2PO8 dan H2SO3 b. HPO2 dan H1SO3 e. H2PO4 dan H2SO3 c. HPO2 dan H2SO3

C1

10 Berikut adalah reaksi yang belum sempurna C3H8 + 5O2 → ...................(A) Agar reaksi berlangsung sempurna maka produk dari reaksi tersebut adalah.......

a. 3CO2 + 4H2O d. 4CO2 + 3H2O b. 3CO2 + 2H2O e. CO2 + 2H2O c. 4CO2 + 2H2O

C3

11 Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.! SrH2(s) + 2H2O(l) → Sr(OH)2(s) + 2H2(g)

Dari persamaan reaksi diatas, senyawa mana yang bertindak sebagai pereaksi……………(D)

a. 2H2O(l) dan 2H2(g)

b. Sr(OH)2(s) dan 2H2(g) c. SrH2(s) dan Sr(OH)2(s) d. SrH2(s) dan 2H2O(l)

C2

Page 176: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

152  

e. SrH2(s) dan 2H2(g)

12 Nama senyawa dari NH4Cl dan NH4OH adalah........(D) a. amonium hidroksida dan sulfat b. amonium klorida dan amonium sianida c. amonium sianida dan amonium hidroksida d. amonium klorida dan amonium hidroksida e. amonium klorida dan amonium sulfat

C1

13 Bila atom H pada senyawa metana di gantikan oleh gugu –OH, maka nama senyawa tersebut menjadi........(E)

a. metana hidroksida b. meta hidrooksida c. hidrooksida metana d. alkohol e. metanol

C3

14 Rumus kimia dari asam klorida, asam sulfat, dan asam fosfat berturut-turut adalah……........(D)

a. HClO, H2S, H3PO3 d. HCl, H2SO4, H3PO4 b. HClO3, H2SO4, H3PO4 e. HCl, H2SO3, H2PO4 c. HCl, H2SO3, H3PO4

C1

15 Diantara senyawa dibawah ini yang bernama asam oksalat adalah .........(A)

a. H2CO3 d. H2SO3 b. H2C2O4 e. H2SiO3 c. H2SO4

C2

16 Nama senyawa dari CH3Cl adalah.........(C) a. metakloro b. metanakloro c. klorometana d. klorometa e. klor meta

C1

17 Senyawa yang memiliki atom paling sedikit biasa diberi awalan.........(D) a. negatif d. hypo b. minus e. per c. mono

C1

18 Bila 2 molekul hidrogen direaksikan dengan setengah oksigen, C3

Page 177: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

153  

maka akan di hasilkan senyawa........(C) a. 2 molekul air b. Setengah molekul air c. 1 molekul air d. 2 molekul hidrogen dan setengah molekul oksigen e. 2 setengah molekul air

19 Contoh rumus kimia dan nama senyawa biner yang terbentuk dari logam dan non logam........(A)

a. NaCl (natrium klorida) b. NaOH (natrium hidroksida) c. MgOH (magnesium hidroksida) d. HCl (hidro klorida) e. H2O (dihidro oksida)

C2

20 Agar reaksi..... a HNO3 + b H2S → c NO + d S + e H2O menjadi reaksi yang setara, maka nilai a, b, c, d, dan e berturut-turut adalah........(C) a. 3, 1, 3, 2, 1 d. 2, 2, 3, 3, 4 b. 3, 2, 4, 3, 2 e. 1, 3, 1, 3, 2 c. 2, 3, 2, 3, 4

C3

21 Penamaan senyawa biner berikut yang tidak benar adalah……..(D) a. BCl3 = boron triklorida b. MgCl2= magnesium diklorida c. Na2SO4 = natrium sulfat d. Na2O = natrium oksida e. Cu2S = tembaga (II) sulfida

C1

22 Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2O dan massa molekul relatif 60. Jika masa atom relatif H = 1, C = 12, dan O = 16, maka rumus molekul senyawa tersebut adalah…….(E)

a. HCHO d. CH3CH2OH b. C2H6O2 e. CH3COOH c. CH3CH2O

C3

23 Kelompok senyawa dibawah ini yang namanya sesuai dengan tata nama IUPAC adalah…….(A) a. natrium nitrat, kalsium sulfida, besi (III) klorida b. natrium nitrat (V), kalsium sulfida, besi (III) klorida c. barium sulfat (VI), magnesium karbonat, tembaga (I) oksida

C2

Page 178: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

154  

d. barium sulfat, magnesium karbonat (VI), tembaga(II) oksida e. barium sulfat, magnesium karbonat (VI), tembaga oksida

24 Diketahui lima senyawa sebagai berikut…. 1. asam hipoklorit → HClO2 2. asam sulfit → H2SO3 3. asam periodat → HIO4 4. asam asetat → CH3COOH 5. asam nitrat → HNO3 Diantara lima senyawa di atas yang tidak sesuai dengan nama dan rumus kimianya adalah………(A) a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3

C2

25 Senyawa yang terbentuk dari Fe3+ dan SO24- adalah……….(C)

a. Fe4(SO4)2 d. Fe(SO4)3 b. Fe3(SO4)2 e. FeSO4 c. Fe2(SO4)3

C3

26 Senyawa berikut Fe3(SO4)2 mempunyai rumus empiris….(C) a. Fe3(SO4) d. Fe3/4(SO) b. Fe3/2(SO2) e. Fe3/8(SO) c. Fe3/2(SO4)

C1

27 Rumus kimia dari senyawa metanol adalah……….(B) a. CH4OH d. CH3H b. CH3OH e. CH3HO c. CH4

C2

28 Diantara persamaan reaksi berikut, yang sudah setara adalah………(B) a. Fe2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3 (s) + Fe b. C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) c. Al(s) + 3H2SO4(s) → Al2 (SO4)3 (s) + 3H2O(l) d. Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l) e. 3Cu(s) + 6HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + NO(g) + 3H2O(l)

C2

29 Senyawa yang terbentuk dari dua senyawa non logam berikut adalah……..(B) a. FeO d. NaCl b. CO e. NaOH c. MgCl

C1

30 Diketahui lima senyawa asam sebagai berikut…. 1. asam hipoklorit → HClO2 2. asam asetat → CH3COOH 3. asam periodat → HIO4

C3

Page 179: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

155  

4. asam sulfit → H2SO3 5. asam nitrat → HNO3 Dari kelima senyawa di atas, senyawa mana sajakah yang sesuai dengan tata nama dan rumus kimianya..………(B) a. 2, 3, 4 d. 1, 2, 3 b. 2, 4, 5 e. 1, 3, 4 c. 3, 4, 5

31 Senyawa poliatom yang terbentuk dari NH4+ dan SO4

2- adalah………(A) a. ammonium sulfat d. ammonium (I) sulfit b. ammonium disulfat e. ammonium (II) sulfit c. diammonium sulfat

C1

32 Nama senyawa untuk rumus kimia MnO2 adalah…….(E) a. mangan (IV) oksida d. mangana (I) oksida b. mangan (III) oksida e. mangan dioksida c. mangan (II) oksida

C2

33 Glukosa mempunyai rumus kimia……..(B) a. C12H22O11 d. C2H5OOH b. C6H12O6 e. CH3COOH c. CH3OH

C1

34 Berikut ini pernyataan yang benar mengenai rumus molekul……....(D) a. perbandingan massa dan nomor suatu atom b. perbandingan sederhana nomor massa atom dalam senyawa c. jenis dan perbandingan sederhana atom unsur dalam

senyawa d. jenis dan perbandingan atom unsur dalam senyawa e. jenis dan massa atom dalam senyawa

C1

35. Penamaan senyawaan berikut yang benar adalah.......(A) a. HClO4 = asam perklorat d. K2SO4 = kalium sulfit b. HIO2 = asam iodat e. HNO2 = asam nitrat c. H3PO4 = asam fosfit

36 Rumus empiris dari molekul senyawa yang mengandung 12 atom C, 22 atom H, dan 11 atom O adalah……(D) a. C6H11O11 d. C12H22O11 b. C6H12O10 e. C12H44O22 c. C6H11O11

C2

Page 180: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

156  

37 Persamaan reaksi yang belum setara. C2H6 + O2 → CO2 + H2O Di berikan data sebagai berikut.

Maka nilai dari a, b, dan c, agar reaksi tersebut setara adalah........(A)

a. 4, 2, 3 d. 2, 3, 3 b. 4, 3, 2 e. 3, 3, 2 c. 3, 4, 2

Atom Ruas kiri Ruas kanan C 2 B H 6 2c O 2a 2c + b C3

38 Nama senyawa yang terbentuk dari reaksi antara NH4+ dan

SO42- adalah…..…..(C)

a. ammonium (I) sulfit d. ammonium disulfat b. ammonium (II) sulfit e. diamonium disulfat c. ammonium sulfat

C3

39 Unsur logam yang dapat bersenyawa dengan ion Cl- adalah………(E) a. C d. K b. S e. H c. N

C2

40 Reaksi berikut yang sudah setara adalah…….(B) a. 2Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2 b. C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O c. N2 + H2 → NH3 d. 2Cr + H2SO4 → Cr2(SO4)3 + H2 e. 2Fe + O2 → Fe2O3

C3

Jumlah 40

Page 181: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

157  

Lampiran 13. Soal Tes dan Kunci Jawaban

SOAL TES

Nama :…………………………

Kelas :…………………………

Petunjuk Pengisian !

1. Bacalah lafadz Basmallah terlebih dahulu sebelum memulai pengisian. 2. Tulislah nama dan kelas pada tempat yang telah di sediakan. 3. Jawaban ditulis langsung pada lembar jawaban dengan cara memberi tanda

silang pada jawaban yang dianggap paling benar!

1. Rumus empiris dari senyawa (C4H10) dan (C4H8), adalah...... a. (C4H10)n dan (C2H5)n d. (CH2)n dan (C2Hn) b. (C2H5)n dan (C2H4)n e. (CH2)n dan (C2H5)n c. (C2H5)n dan (CH2)n

2. 1 molekul kalium oksida direaksikan dengan 1 molekul air, menghasilkan 2 molekul kalium hidroksida. Persamaan reaksi yang sesuai dengan pernyataan diatas adalah....... a. K2O(s) + H2O(l) → KOH(aq) b. KO2 (s) + H2O(l) → 2KOH(aq) c. K2O2(s) + 2H2O(l) → KOH(aq) d. KOH(s) + 2H2O(l) → K2OH(aq) e. 2K2O(s) + H2O(l) → 2K2OH(aq)

3. Senyawa metanol mempunyai rumus kimia......... a. CHO d. CH4OH b. CHOH e. CH3OH. c. CH5OH

4. Rumus empiris dari senyawa berikut berturut-turut H2PO4 dan H2SO3 adalah...... a. HPO4 dan HSO3 d. H2PO8 dan H2SO3 b. HPO2 dan H1SO3 e. H2PO4 dan H2SO3 c. HPO2 dan H2SO3

5. Berikut adalah reaksi yang belum sempurna C3H8 + 5O2 → ................... Agar reaksi berlangsung sempurna maka produk dari reaksi tersebut adalah....... a. 3CO2 + 4H2O d. 4CO2 + 3H2O b. 3CO2 + 2H2O e. CO2 + 2H2O c. 4CO2 + 2H2O

6. Nama senyawa dari NH4Cl dan NH4OH adalah..........

Page 182: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

158  

a. amonium hidroksida dan sulfat b. amonium klorida dan amonium sianida c. amonium sianida dan amonium hidroksida d. amonium klorida dan amonium hidroksida e. amonium klorida dan amonium sulfat

7. Bila atom H pada senyawa metana di gantikan oleh gugus –OH, maka nama senyawa tersebut menjadi.............. a. metana hidroksida d. alkohol b. meta hidrooksida e. metanol c. hidrooksida metana

8. Diantara senyawa dibawah ini yang bernama asam oksalat adalah ............ a. H2CO3 d. H2SO3 b. H2C2O4 e. H2SiO3 c. H2SO4

9. Bila 2 molekul hidrogen direaksikan dengan setengah oksigen, maka akan di hasilkan senyawa.............. a. 2 molekul air b. Setengah molekul air c. 1 molekul air d. 2 molekul hidrogen dan setengah molekul oksigen e. 2 setengah molekul air

10. Contoh rumus kimia dan nama senyawa biner yang terbentuk dari logam dan non logam.......... a. NaCl (natrium klorida) d. HCl (hidro klorida) b. NaOH (natrium hidroksida) e. H2O (dihidro oksida) c. MgOH (magnesium hidroksida)

11. Agar reaksi..... a HNO3 + b H2S → c NO + d S + e H2O menjadi reaksi yang setara, maka nilai a, b, c, d, dan e berturut-turut adalah........ a. 3, 1, 3, 2, 1 d. 2, 2, 3, 3, 4 b. 3, 2, 4, 3, 2 e. 1, 3, 1, 3, 2 c. 2, 3, 2, 3, 4

12. Kelompok senyawa dibawah ini yang namanya sesuai dengan tata nama IUPAC adalah……. a. natrium nitrat, kalsium sulfida, besi (III) klorida b. natrium nitrat (V), kalsium sulfida, besi (III) klorida c. barium sulfat( VI), magnesium karbonat, tembaga (I) oksida d. barium sulfat, magnesium karbonat (VI), tembaga (II) oksida e. barium sulfat, magnesium karbonat (VI), tembaga oksida

Page 183: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

159  

13. Senyawa yang terbentuk dari Fe3+ dan SO24- adalah……….

a. Fe4(SO4)2 d. Fe(SO4)3 b. Fe3(SO4)2 e. FeSO4 c. Fe2(SO4)3

14. Senyawa berikut Fe3(SO4)2 mempunyai rumus empiris…… a. Fe3(SO4) d. Fe3/4(SO) b. Fe3/2(SO2) e. Fe3/8(SO) c. Fe3/2(SO4)

15. Nama senyawa untuk rumus kimia MnO2 adalah……. a. mangan (IV) oksida d. mangana (I) oksida b. mangan (III) oksida e. mangan dioksida c. mangan (II) oksida

16. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai rumus molekul……... a. perbandingan massa dan nomor suatu atom b. perbandingan sederhana nomor massa atom dalam senyawa c. jenis dan perbandingan sederhana atom unsur dalam senyawa d. jenis dan perbandingan atom unsur dalam senyawa e. jenis dan massa atom dalam senyawa

17. Rumus empiris dari molekul senyawa yang mengandung 12 atom C, 22 atom H, dan 11 atom O adalah…… a. C6H11O11 d. C12H22O11 b. C6H12O10 e. C12H44O22 c. C6H11O11

18. Persamaan reaksi yang belum setara. C2H6 + O2 → CO2 + H2O Di berikan data sebagai berikut.

Maka nilai dari a, b, dan c, agar reaksi tersebut setara adalah........... a. 4, 2, 3 d. 2, 3, 3 b. 4, 3, 2 e. 3, 3, 2 c. 3, 4, 2

19. Unsur logam yang dapat bersenyawa dengan ion Cl- adalah… a. C d. K b. S e. H c. N

20. Reaksi berikut yang sudah setara adalah……. a. 2Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2 b. C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O c. N2 + H2 → NH3 d. 2Cr + H2SO4 → Cr2(SO4)3 + H2 e. 2Fe + O2 → Fe2O3

Atom Ruas kiri Ruas kanan C 2 B H 6 2c O 2a 2c + b

Page 184: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai

160  

KUNCI JAWABAN

1. B 11. C

2. B 12. A

3. E 13. C

4. C 14. C

5. A 15. E

6. D 16. D

7. E 17. D

8. A 18. A

9. C 19. E

10. A 20. B

Page 185: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 186: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai
Page 187: PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3734/1/OBAY... · Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X-5 dan X-6 ... sebagai