perbedaan hasil belajar materi baterai antara …lib.unnes.ac.id/19551/1/5201408119.pdf · ii...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI BATERAI ANTARA MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF (JIGSAW DAN NUMBERED HEAD
TOGETHER) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Muhammad Manshur
NIM : 5201408119
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI BATERAI ANTARA MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF (JIGSAW DAN NUMBERED HEAD
TOGETHER) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Muhammad Manshur
NIM : 5201408119
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI BATERAI ANTARA MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF (JIGSAW DAN NUMBERED HEAD
TOGETHER) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Muhammad Manshur
NIM : 5201408119
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Materi Baterai antara Model Pembelajaran
Kooperatif (Jigsaw dan Numbered Head Together) dengan Model Pembelajaran
Ekspositori” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen
pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Juni 2013
Muhammad Manshur
NIM. 5201408119
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :Nama : Muhammad ManshurNIM : 5201408119Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin S1Judul : “Perbedaan Hasil Belajar Materi Baterai antara Model
Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw dan Numbered HeadTogether) dengan Model Pembelajaran Ekspositori”.
Telah dipertahankan di depan penguji dan diterima sebagai persyaratanmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan TeknikMesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Panitia Ujian,Ketua : Dr. M.Khumaedi, M.Pd. (................................ )
NIP. 196209131991021001
Sekretaris : Drs. ArisBudiono, M.T. (................................ )NIP. 195411161984031001
Dewan Penguji,Pembimbing I : Drs. Sunyoto, M.Si. (................................ )
NIP. 196511051991021001
Pembimbing II : Dr. Drs. Sudarman, M.Pd. (.................................)NIP. 194911031976031001
Penguji Utama : Drs. AgusSuharmanto, M.Pd. (................................ )NIP. 19541116 1984031001
Penguji pendamping I : Drs. Sunyoto, M.Si. (................................ )NIP. 19651105 1991021001
Penguji pendamping II : Dr. Drs. Sudarman, M.Pd. (................................)NIP. 194911031976031001
Ditetapkan di Semarang,Tanggal :............................Mengesahkan
Dekan Fakulkas Teknik
Drs. M. Harlanu, M.Pd.NIP. 19660215 199102 1 001
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. Hidup itu pasti ada cobaan, tergantung diri kita sendiri menyikapinya karena
sesungguhnya dibalik cobaan pasti ada suatu keberhasilan.
2. Lakukanlah semua pekerjaan dengan cepat, ikhlas, dan tanggung jawab agar
kita lebih cepat mendapatkan buah hasilnya.
Persembahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi
ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta, terima
kasih atas do’a dan dukungannya.
2. Teman-teman Pendidikan Teknik Mesin 2008,
terima kasih atas kenangan dan semangatnya.
3. Teman-teman kost “FIRE” yang selalu
memberi semangat dan membuat tertawa
sepanjang hari.
4. Ida Yuliana beserta keluarga terimakasih atas
perhatian dan dukungannya.
5. Almamaterku UNNES.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan keluarganya serta kepada para shabatnya.
Penulis sangat bersyukur karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta
partisipasi dari berbagai pihak yang telah banyak membantu baik moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Materi Baterai antara Model Pembelajaran Kooperatif
(Jigsaw dan Numbered Head Together) dengan Model Pembelajaran Ekspositori”.
Skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Drs. M. Harlanu, M.Pd., selaku dekan Fakultas Teknik.
3. Bapak Dr. M. Khumaedi, M.Pd., selaku ketua jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Drs. Agus Suharmanto, M.Pd., selaku dosen penguji.
5. Bapak Drs. Sunyoto, M.Si., selaku dosen pembimbing 1.
6. Bapak Drs. Sudarman, M.Pd., selaku dosen pembimbing 2.
7. Bapak Wiji Ahmanto, S.Pd., selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah 02
Boja.
8. Siswa-siswa SMK Muhammadiyah 02 Boja tahun ajaran 2012/2013.
vi
9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan selanjutnya. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat untuk menembah pengetahuan bagi pembaca dan
menggugah semangat pembaca untuk melakukan eksperimen dan penelitian yang
lain demi terwujudnya pendidikan yang bermutu.
Semarang, Juni 2013
Muhammad Manshur
vii
ABSTRAK
Manshur, Muhammad. 2013. “Perbedaan Hasil Belajar Materi Baterai antaraModel Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw dan Numbered Head Together) denganModel Pembelajaran Ekspositori”. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin FakultasTeknik, Universitas Negeri Semarang.
Dalam penelitian ini pembelajaran di sekolah pada awalnya menggunakanmodel ekspositori (pembelajaran langsung). Hal tersebut dianggap sebagaipenyebab ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga untukmenumbuhkan keaktifan siswa diperlukan alternatif lain, yaitu melaluipembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mana yanglebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan NumberedHead Together (NHT) maupun dengan ekspositori pada materi baterai.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimen dengan rancangan penelitianpost Control Group Pretest Posttest. Populasi yang dipakai, yaitu siswa kelas XTeknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah 02 Boja Tahun Ajaran2012/2013, sedangkan sampel yang digunakan yaitu siswa kelas X TKR 1sebanyak 36 siswa diberikan model pembelajaran tipe Jigsaw, kelas X TKR 3berjumlah 36 siswa diberikan model pembelajaran tipe NHT dan kelas X TKR 2sebanyak 35 siswa sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori.Data hasil belajar kemudian dianalisis dengan melakukan uji prasyarat yangmeliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil analisis data menggunakananava dan uji-t.
Berdasarkan hasil analisis uji prasyarat, ketiga kelompok berdistribusinormal dan homogen. Rata-rata persentase nilai hasil belajar dari kelas Jigsaw,NHT dan ekspositori secara berurutan adalah 78,47%, 82,72%, dan 75,14%.Berdasarkan hasil analisis varian (Anava) terhadap data post-test diperoleh nilaiFhitung = 15,974 > Ftabel = 3,08 untuk α = 5% dengan dk = (2:104). Berdasarkan ujit pada data post-test kelas eksperimen 1 dan kelas kontrol, diperoleh nilai thitung=2,675 > ttabel = 1,67 untuk α = 5% dengan dk = 69. Berdasarkan uji t pada datapost-test kelas eksperimen 2 dan kelas control dengan uji t diperoleh nilai thitung =5,465 > ttabel = 1,67 untuk α = 5% dengan dk = 69. Berdasarkan uji t pada datapost-test kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diperoleh nilai thitung = 3,363> ttabel = 1,67 untuk α = 5% dengan dk = 70.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan padaketiga kelompok dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw danNumbered Head Together (NHT) lebih baik dari pada dengan model ekspositori,serta disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi baterai yangmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari pada tipeJigsaw pada kelas Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja tahunajaran 2012/2013.
Kata kunci : hasil belajar, materi baterai, jigsaw, numbered head together (NHT),ekspositori.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KEASLIAN SKRIPSI............................................................................................. ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Pembatasan Masalah..........................................................................5
C. Rumusan Masalah .............................................................................5
D. Penegasan Istilah ...............................................................................6
E. Tujuan Penelitian...............................................................................8
F. Manfaat Penelitian.............................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS..............................................10
A. Landasan Teori ................................................................................10
1. Pengertian Belajar......................................................................10
2. Pengertian Hasil Belajar ............................................................12
ix
3. Pembelajaran Ekspositori ..........................................................13
4. Pembelajaran Kooperatif ...........................................................16
5. Tinjauan Mengenai Model Jigsaw.............................................18
6. Tinjauan Mengenai Model Numbered Head Together (NHT) ..21
7. Materi Baterai.. ..........................................................................23
B. Kerangka Berpikir ...........................................................................30
C. Hipotesis ..........................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................34
A. Metode Dan Desain Penelitian ........................................................34
B. Populasi Dan Sampel.......................................................................36
C. Variabel Penelitian ..........................................................................37
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................37
E. Alur Penelitian.................................................................................38
F. Metode Analisis Instrumen..............................................................39
G. Model Analisis Data ........................................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................53
A. Hasil Penelitian................................................................................53
B. Pembahasan .....................................................................................59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................65
A. Simpulan..........................................................................................65
B. Saran ................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................69
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Desain Penelitian ............................................................................34
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Kesukaran .........................................................41
Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda..............................................................43
Tabel 4. Persiapan Anova .............................................................................46
Tabel 5. Data Hasil Pre-test Materi Baterai..................................................48
Tabel 6. Distrbusi Kategori Hasil Pre-test Materi Baterai............................48
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Pre-test Materi Baterai.........................50
Tabel 8. Hasil Homogenitas Data Pre-test Materi Baterai ...........................51
Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Data Pre-test Materi Baterai ..........................51
Tabel 10. Data Hasil Post-test Materi Baterai ................................................53
Tabel 11. Distribusi Kategori Hasil Pos-test Materi Baterai ..........................54
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data Post-test Materi Baterai .......................55
Tabel 13. Hasil Homogenitas Data Post-test Materi Baterai..........................56
Tabel 14. Hasil Analisis Varian (Anova) Data Post-test Materi Baterai ........57
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alur Ilustrasi Pembelajaran Jigsaw ................................................20
Gambar 2. Alur Ilustrasi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) .....21
Gambar 3. Alur Penelitian................................................................................38
Gambar 4. Histogram Distribusi Kategori Hasil Pre-test.................................49
Gambar 5. Histogram Distribusi Kategori Hasil Post-test ...............................55
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Kelas 70
Lampiran 2. Silabus 78
Lampiran 3. RPP Ekspositori 80
Lampiran 4. RPP Jigsaw 87
Lampiran 5. RPP Numbered Head Together (NHT) 95
Lampiran 6. Kisi – Kisi Soal 103
Lampiran 7. Soal Uji Coba 105
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Uji Coba 112
Lampiran 9. Data Uji Coba 113
Lampiran 10. Data Hasil Analisis Instrumen 117
Lampiran 11. Perhitungan Analisis Instrumen 121
Lampiran 12. Soal Test 133
Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Test 139
Lampiran 14. Lembar Jawab Siswa 140
Lampiran 15. Jadwal Penelitian 141
Lampiran 16. Data Hasil Pre-test Materi Baterai 144
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Hasil Pre-test kelompok Jigsaw 145
Lampiran 18. Uji Normalitas Data Hasil Pre-test kelompok NHT 146
Lampiran 19. Uji Normalitas Data Hasil Pre-test kelompok Ekspositori 147
Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Pre-test Materi Baterai 148
xiii
Lampiran 21. Analisis Varians (Anava) Data Pre-test Materi Baterai 149
Lampiran 22. Data Hasil Post-test Materi Baterai 152
Lampiran 23. Uji Normalitas Data Hasil Post-test kelompok Jigsaw 153
Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Post-test kelompok NHT 154
Lampiran 25. Uji Normalitas Data Hasil Post-test kelompok ekspositori 155
Lampiran 26. Uji Homogenitas Data Post-test Materi Baterai 156
Lampiran 27. AnalisisVarians (Anava) Data Post-tes Materi Baterai 157
Lampiran 28. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Post-test Jigsaw
Dan Kelompok Kontrol (Ekspositori) 160
Lampiran 29. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Post-test NHT dan
Kelompok Kontrol (Ekspositori) 161
Lampiran 30. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Post-test Jigsaw dan
NHT 162
Lampiran 31. Surat-Surat Penelitian 163
Lampiran 32. Foto-Foto Penelitian 167
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sudah lebih dari 60 tahun merdeka, tetap belum memiliki kualitas
sumber daya manusia yang memadai. Hal ini antara lain disebabkan oleh karena
kualitas penyelenggaraan dan hasil pendidikan dari berbagai jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan belum memadai. Rendahnya kualitas penyelenggaraan dan hasil
pendidikan ini antara lain disebabkan oleh karena pembuatan kebijakan,
pengembangan kurikulum, dan model pembelajaran yang akan digunakan,
pengadaan dan pengembangan tenaga kependidikan, sistem pengajian, sistem
evaluasi, dan pengadaan sarana dan prasarana tidak didasarkan dari hasil
penelitian yang memadai. Dapat diartikan bahwa kualitas sumber daya manusia
kurang memadai karena kualitas dan hasil pendidikan masih kurang, salah satunya
disebabkan oleh penerapan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
Pembelajaran otomotif di sekolah sering kali menjadi kegiatan yang kurang
menarik bagi siswa SMK. Banyak siswa yang mengeluhkan kurang menariknya
pembelajaran otomotif karena materi yang terlalu banyak, penyampaian guru yang
monoton, hanya hafalan, dan lain-lain. Bahkan tak jarang guru juga mengeluh
karena minat siswa yang rendah pada mata pelajaran yang diampunya dan siswa
merasa kurang puas dengan hasil ujiannya.
2
2
Pembelajaran merupakan proses komunikasi. Suatu proses komunikasi
selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu pengirim pesan (guru), penerima
pesan (siswa), dan pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pembelajaran.
Kegagalan komunikasi seringkali terjadi dalam pembelajaran. Untuk itu
penggunaan media pembelajaran bukan saja dapat mempermudah penyampaian
materi tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.
Pembelajaran berpedoman pada kurikulum tertentu sesuai tuntutan lembaga
penyelenggara pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang dilaksanakan setiap
satuan pendidikan saat ini termasuk di SMK Muhammadiyah 02 Boja.
Penyusunan KTSP memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar
sesuai standar isi yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
KTSP memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyusun dan
mengembangkan kurikulum yang tepat dengan kondisi sekolah dan masyarakat
setempat. Guru dituntut untuk mandiri dan kreatif dalam mengelola pembelajaran
termasuk penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Selain itu guru juga harus mampu untuk memperbaiki permasalahan
yang timbul dalam proses pembelajaran.
SMK Muhammadiyah 02 Boja adalah sekolah dimana peneliti akan
melakukan penelitian. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tahun
ajaran 2012/2013 menunjukkan bahwa dalam pembelajaran materi baterai di
sekolah tersebut pembelajarannya masih konvensional (tradisional), metode yang
digunakan juga masih metode ceramah dan pembelajarannnya berpusat pada guru
3
3
(teacher centered). Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi terperinci
tentang bahan pengajaran. Besar kemungkinan hal tersebut menjadi salah satu
faktor terjadinya kekurangaktifan pada siswa, dan hal ini terlihat ketika siswa
tampak kurang antusias dalam menerima materi yang disampaikan guru. Hal ini
akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi siswa, salah satu alternatif solusi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) karena model ini menekankan
pada sikap kegotongroyongan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Siswa
dikelompokkan dalam beberapa kelompok kecil, mendorong siswa membantu
satu sama lain dalam memahami materi pelajaran. Dengan demikian, keuntungan
yang didapat dari model pembelajaran kooperatif tidak hanya semata dalam dunia
pendidikan tetapi juga pada ranah sosial.
Cooperative Learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda (Isjoni
2011: 12). Model-model pembelajaran kooperatif secara khusus menggunakan
kekuatan dari sekolah yang menghapus perbedaan kehadiran para siswa dari latar
belakang ras atau etnik yang berbeda untuk meningkatkan hubungan antar
kelompok. Semua metode pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa
siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman
satu timnya mampu membuat diri mereka bekerja sama baiknya (Slavin 2010:10).
Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang termasuk dalam
pembelajaran kooperatif, diantaranya model Jigsaw dan Numbered Head Together
4
4
(NHT). Model pembelajaran tipe Jigsaw dan Numbered Head Together (NHT)
merupakan model pembelajaran yang menghendaki siswa belajar dan bekerja
sama dalam suatu kelompok. Model pembelajaran tipe Jigsaw merupakan suatu
model pembelajaran yang setiap siswanya diberi materi yang berbeda-beda dalam
satu kelompok, kemudian siswa dikelompokkan di kelompok ahli untuk
mendiskusikan materi yang diterima, setelah itu setiap siswa kembali ke
kelompok semula untuk menjelaskan materi yang dia terima kemudian guru
memberi evaluasi kepada siswa, sedangkan NHT merupakan suatu model
pembelajaran yang setiap siswanya diberi nomor dalam suatu kelompok lalu guru
memanggil nomor dari siswa saat evaluasi.
Berdasarkan hasil penelitian Wijaya dkk (2010: 49) menyebutkan bahwa
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT pada siswa
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Program TMO SMK
Muhammadiyah 1 Blora. Sedangkan menurut Kurnianingtyas dan Nugroho (2012:
66) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa implementasi strategi pembelajaran
kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatakan hasil belajar siswa kelas X
Akuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang dan data-data tersebut, penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Materi
Baterai antara Model Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw dan Numbered Head
Together) dengan Model Pembelajaran Ekspositori”.
5
5
B. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan pada penelitian tidak melebar maka peneliti
menentukan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
a. Penggunaan model Jigsaw dan Numbered Head Together (NHT)
hanya di pembelajaran materi baterai.
b. Pembelajaran menyangkut pada kompetensi merawat baterai.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa pada materi baterai
menggunanakan pembelajaran ekspositori, Jigsaw, dan Numbered Head
Together (NHT)?
2. Apakah hasil belajar siswa pada materi baterai dengan menggunakan model
pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada ekspositori?
3. Apakah hasil belajar siswa pada materi baterai dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada
ekspositori?
4. Apakah hasil belajar siswa pada materi baterai dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada Jigsaw?
6
6
D. Penegasan Istilah
Untuk mempertegas makna yang terkandung dalam judul skripsi ini dengan
jelas dan menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian ini,
penulis perlu memberikan penjelasan terhadap istilah yang digunakan dalam judul
penelitian. Istilah-istilah yang perlu diperjelas antara lain:
1. Perbedaan
Secara umum perbedaan dapat diartikan beda, selisih (Departemen
Pendidikan Nasional). Perbedaan yang dimaksud adalah selisih hasil belajar siswa
pada materi baterai antara model Jigsaw, NHT, dan ekspositori.
2. Hasil belajar
Menurut Anni dkk (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai
oleh peserta didik dari kegiatan belajar materi baterai antara model pembelajaran
kooperatif (Jigsaw dan Numbered Head Together) dengan model ekspositori.
3. Materi Baterai
Materi baterai merupakan salah satu kompetensi keahlian otomotif yang
diajarkan di SMK Muhammadiyah 02 Boja pada kelas X semester 2. Kompetensi
dasar yang diajarkan meliputi menguji baterai, memperbaiki baterai, merawat
baterai, dan menjumper baterai.
4. Model Pembelajaran
Menurut Joyce dalam (Trianto 2007: 5) menyatakan model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
7
7
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Model pembelajaran yang dimaksud
dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Jigsaw dan Numbered Head
Together (NHT).
5. Moodel Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat
pada siswa. Model pembelajaran kooperatif ada bermacam-macam, dua
diantaranya yaitu Jigsaw dan Numbered Head Together (NHT).
6. Model Pembelajaran Jigsaw
Merupakan suatu model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh Elliot
Aroson. Menurut Arends (2008: 13) menggunakan Jigsaw, siswa-siswa
ditempatkan ke dalam tim-tim belajar heterogen beranggota lima sampai enam
orang. Berbagai materi akademis disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan
setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu porsi materinya.
7. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) adalah model pembelajaran yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan (1998) untuk melibatkan lebih banyak siswa
dalam reviu berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran. Alih-alih
mengarahkan pertanyaaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur
8
8
empat langkah yaitu: Numbering, Questioning, Heads Together, dan Answering
(Arends 2008: 16).
8. Pembelajaran Ekspositori
Metode ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal
(Sanjaya 2007: 179). Pembelajaran Ekspositori sering disebut juga sebagai
pembelajaran langsung (konvensional).
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui adakah perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa
pada materi baterai dengan menggunakan pembelajaran ekspositori, Jigsaw,
dan Numbered Head Together (NHT).
2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi baterai dengan
menggunakan model pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada ekspositori.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi baterai dengan
menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih
baik daripada ekspositori.
4. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi baterai dengan
menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih
baik daripada model Jigsaw.
9
9
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat diantaranya sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya wawasan perkembangan
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
b. Memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang dimaksud adalah sebagai bahan masukan dan
saran bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, baik
lembaga atau perorangan. Pihak-pihak yang dimaksud adalah:
a. Bagi lembaga perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang, untuk
meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi mahasiswa program
kependidikan sebagai calon guru yang profesional.
b. Bagi sekolah, untuk bahan evaluasi kinerja guru dalam proses belajar
mengajar agar dapat menerapkan model yang sesuai dengan materi yang
diajarkan.
c. Bagi mahasiswa calon pendidik atau guru, dapat memberikan sumbangan
yang dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan model-model
pembelajaran yang akan digunakan agar kegiatan pembelajaran efektif.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada
bagian ini akan disajikan landasan teori yang mendasari penelitian meliputi
belajar, hasil belajar, pembelajaran ekspositori, pembelajaran kooperatif, model
pembelajaran Jigsaw, model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), dan
materi baterai.
1. Belajar
Belajar merupakan suatu proses mendapatkan pengetahuan atau
pengalaman, pengetahuan dan pengalaman ini mampu mengubah tingkah
laku seseorang sehingga tingkah laku seseorang tersebut tidak akan berubah
lagi dengan modifikasi yang sama, belajar juga dapat diartikan sebagai
sesuatu yang kompleks, tindak interaksi antara pendidik dengan peserta
didik yang bertujuan. Penciptaan suasana yang menyenangkan,
mengoptimalisasi model mengajar, media dan sumber belajar serta
memaksimalkan peran pendidik adalah hal-hal yang diharapkan dapat
menciptakan suatu hasil belajar yang maksimal.
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti
sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian bahwa
belajar adalah “penambahan pengetahuan” (Sardiman 2006: 20-21).
11
11
Definisi belajar yang selanjutnya, “belajar adalah berubah”. Dalam
hal ini belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan
membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar.
Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,
tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga
diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Dengan demikian, dapat
dikatakan belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik
untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Sardiman 2006: 21).
Perubahan sebagai hasil dari suatu proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pengalaman, sikap
dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan
aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. Dengan
demikian, belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku itu meliputi keterampilan,
kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses
belajar selalu ditandai adanya perubahan pada diri individu yang melakukan
proses belajar. Jadi dapat disimpilkan bahwa belajar adalah suatu proses
yang dilakukan individu yang ditandai adanya perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman dan latihan untuk memperoleh pengetahuan
dan kecakapan atau keterampilan baru.
12
12
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh dari
pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar (Anni dkk 2007: 5). Hasil
belajar dapat dikatakan sebagai ukuran keberhasilan siswa yang telah
mengikuti suatu proses pembelajaran dengan membandingkannya terhadap
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Apabila siswa memperoleh hasil
belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
kurikulum, secara otomatis siswa tersebut dikatakan berhasil, demikian pula
sebaliknya.
Hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga aspek yaitu: (1) ranah
kognitif yang mendeskripsikan hasil belajar intelektual, (2) ranah afektif,
yang mendiskripsikan sikap dari hasil belajar, dan (3) ranah psikomotorik,
yang mendiskripsikan hasil belajar berdasarkan keterampilan dan
kemampuan bertindak (Bloom dalam Sudjana 2011: 22). Penelitian ini
mengambil objek pada ranah kognitif sebagai bahan penelitian. Hal ini
didasarkan pada pendapat Sudjana (2011: 23) yang menyatakan bahwa
ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Penelitian ini menggunakan teknik tes untuk pengukuran hasil
belajar. Sudjana (2011: 35) menyatakan bahwa tes pada umumnya untuk
menilai dan untuk mengukur hasil belajar siswa, terutama hail belajar
kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran. Agar memenuhi syarat validitas,
13
13
reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran maka tes buatan peneliti
ini akan di ujicoba terlebih dahulu kepada siswa-siswa yang telah
mempelajari program diklat yang akan diteliti.
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil pretest dan posttest
dengan menggunakan instrumen berupa tes obyektif pilihan ganda dengan
empat option dimasing-masing nomor. Penilaian menggunakan skala bebas,
angka penilaian antara 1-100.
3. Pembelajaran Langsung
a. Metode Ekspositori Sebagai Pembelajaran Langsung
Metode ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal (Sanjaya 2007: 179). Peran siswa dalam strategi
adalah menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
Metode ekspositori ini identik dengan pembelajaran konvensional/langsung
yang masih dipakai pada instansi-instansi pendidikan sampai saat ini.
Metode ekspositori menekankan pada peran sentral guru dalam
pembelajaran (teacher centered approach). Kegiatan pembelajaran
sepenuhnya diatur dan ditentukan oleh guru, siswa tidak dituntut
menemukan materi tersebut. Oleh karena itu, dalam pembelajaran ini siswa
menjadi cenderung pasif karena hanya mendengarkan informasi yang
diberikan guru tanpa ada tuntutan memahaminya.
14
14
b. Karakteristik Pembelajaran Ekspositori
Beberapa hal yang menjadi karakteristik pembelajaran ekspositori
adalah :
1) Penyampaian materi pelajaran dilakukan secara verbal, artinya
bertutur secara lisan merupakan alat utama dari metode ini. Oleh
karena itu, metode ini identik dengan metode ceramah.
2) Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang
sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang
harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran
tersebut, artinya siswa diharapkan mampu mengungkapkan
kembali materi yang telah disampaikan.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori
Syntaks atau langkah-langkah pembelajaran metode ekspositori ada 5
yaitu, persiapan, penyajian, korelasi, penyimpulan dan penerapan (Sanjaya
2007: 185). Berikut penjelasan mengenai langkah-langkah tersebut.
1) Persiapan
Langkah ini berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan
adalah :
a) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang positif,
b) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar,
c) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa,
15
15
d) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2) Penyajian
Langkah ini merupakan penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan agar materi pelajaran mudah dipahami
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Beberapa hal perlu
diperhatikan dalam langkah ini, diantaranya penggunaan bahasa yang
komunikatif dan mudah dipahami, intonasi suara untuk menjaga perhatian
siswa.
3) Korelasi
Langkah ini menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur-struktur pengetahuan yang telah dimilkinya.
4) Penyimpulan
Penyimpulan dalam tahap untuk memahami inti dari materi
pelajaran yang telah disampaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya mengulang kembali inti materi yang menjadi pokok
masalah, memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi
yang telah disampaikan.
5) Penerapan
Penerapan adalah langkah untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah mendapat penjelasan guru. Guru dapat mengumpulkan informasi
tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa.
16
16
4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang
telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian
besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode
pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi
pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling
membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah
pengetahuan dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing
(Slavin 2010: 4). Beberapa sistem pembelajaran kooperatif menerapkan
sistem reward dalam pelaksanaanya untuk merangsang semangat siswa.
Menurut Arends (2008: 5) model pembelajaran kooperatif dapat
ditandai oleh fitur-fitur berikut ini:
a. Siswa bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan belajar
b. Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah,
sedang, dan tinggi.
17
17
c. Bilamana mungkin, tim-tim itu terdiri atas campuran ras, budaya,
dan gender.
d. System reward-nya berorientasi kelompok maupun individu.
Arends (2008: 5) juga menyatakan kalau model cooperative learning
dikembangkan untuk mencapai paling sedikit tiga tujuan penting, yaitu:
prestasi akademis, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan
penegmbangan keterampilan sosial.
1) Prestasi akademik
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu
siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah
menunjukan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar.
2) Toleransi dan penerimaan keanekaragaman
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja
dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dengan melalui
struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama
lain.
18
18
3) Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan siswa
keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan
sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih
kurang dalam keterampilan sosial.
Menurut Lie (2004: 19) cooperative learning disebut juga dengan
pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam
tugas-tugas yang terstruktur. Istilah cooperative learning dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif.
Terdapat beberapa macam model pembelajaran yang termasuk dalam
pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu: model Jigsaw, model Numbered Head
Together, model Student Teams Achievement Division, model Think Pair Share,
dan sebagainya.
Pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran secara kelompok
yang bersipat heterogen dengan menitikberatkan pada kerja sama untuk
memberikan pemahaman antar sesama anggota kelompok terhadap bahan ajar
untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan bekerjasama dapat mengembangkan
tingkat pemikiran yang tinggi, keterampilan komunikasi yang penting,
meningkatkan minat, percaya diri, kesadaran bersosial dan sikap toleransi
terhadap perbedaan individu.
19
19
5. Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan
oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian
diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Pada model
Jigsaw siswa membaca bagian bagian yang berbeda dengan yang dibaca teman
satu timnya. Ini memang berguna untuk membantu para ahli untuk menguasai
informasi yang unik, sehingga membuat tim sangat menghargai kontribusi tiap
anggotanya.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 orang
secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan
bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari
dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. jigsaw
didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Para
anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi
(tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang
ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/
kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang
apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Langkah–
langkah model jigsaw dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
20
20
Gambar 1. Alur Ilustrasi Pembelajaran Jigsaw
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang pembagiannya secara
heterogen (kelompok asal) yang setiap siswa dalam satu kelompok diberi materi
yang berbeda-beda dengan teman sekelompoknya, siswa dari kelompok asal yang
berbeda, bertemu dengan materi yang sama yang dikelompokkan lagi menjadi
kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang diterima. Setelah
diskusi selesai, para anggota kelompok ahli kemudian kembali pada kelompok
asal dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka
dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Di akhir pembelajaran, siswa
diberi kuis secara individu mencakup materi yang telah dibahas.
Menurut Kurnianingtyas dan Nugroho (2012:76) dalam jurnalnya
menyebutkan bahwa dengan implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif
maka siswa dapat memperoleh keterampilan diantaranya berbagi tugas dan
mengambil bagian dalam tugas, mengajukan pertanyaan, mendengar dengan aktif,
dan bekerja sama. Kunci tipe jigsaw ini adalah interpendensi setiap siswa terhadap
anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar
dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik.
20
20
Gambar 1. Alur Ilustrasi Pembelajaran Jigsaw
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang pembagiannya secara
heterogen (kelompok asal) yang setiap siswa dalam satu kelompok diberi materi
yang berbeda-beda dengan teman sekelompoknya, siswa dari kelompok asal yang
berbeda, bertemu dengan materi yang sama yang dikelompokkan lagi menjadi
kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang diterima. Setelah
diskusi selesai, para anggota kelompok ahli kemudian kembali pada kelompok
asal dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka
dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Di akhir pembelajaran, siswa
diberi kuis secara individu mencakup materi yang telah dibahas.
Menurut Kurnianingtyas dan Nugroho (2012:76) dalam jurnalnya
menyebutkan bahwa dengan implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif
maka siswa dapat memperoleh keterampilan diantaranya berbagi tugas dan
mengambil bagian dalam tugas, mengajukan pertanyaan, mendengar dengan aktif,
dan bekerja sama. Kunci tipe jigsaw ini adalah interpendensi setiap siswa terhadap
anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar
dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik.
20
20
Gambar 1. Alur Ilustrasi Pembelajaran Jigsaw
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang pembagiannya secara
heterogen (kelompok asal) yang setiap siswa dalam satu kelompok diberi materi
yang berbeda-beda dengan teman sekelompoknya, siswa dari kelompok asal yang
berbeda, bertemu dengan materi yang sama yang dikelompokkan lagi menjadi
kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang diterima. Setelah
diskusi selesai, para anggota kelompok ahli kemudian kembali pada kelompok
asal dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka
dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Di akhir pembelajaran, siswa
diberi kuis secara individu mencakup materi yang telah dibahas.
Menurut Kurnianingtyas dan Nugroho (2012:76) dalam jurnalnya
menyebutkan bahwa dengan implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif
maka siswa dapat memperoleh keterampilan diantaranya berbagi tugas dan
mengambil bagian dalam tugas, mengajukan pertanyaan, mendengar dengan aktif,
dan bekerja sama. Kunci tipe jigsaw ini adalah interpendensi setiap siswa terhadap
anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar
dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik.
21
21
6. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional
(Trianto 2007: 62). Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh
Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam reviu berbagai
materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman
mereka tentang isi pelajaran itu. Langkah–langkah model NHT dapat
diilustrasikan seperti pada Gambar 2.
Gambar 2. Alur Ilustrasi Pembelajaran NHT
Dalam model pembelajaran ini, guru akan mengarahkan siswa untuk
membuat kelompok heterogen berdasarkan prestasi akademiknya dan siswa akan
memiliki nomor tertentu dalam setiap kelompoknya. Selanjutnya guru akan
memberikan suatu persoalan untuk tiap kelompok dari materi bahan ajar dalam
bentuk pertanyaan. Kemudian, siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-
Kelompok A1 2 3 4 5 6
Kelompok B1 2 3 4 5 6
Kelompok C1 2 3 4 5 6
Kelompok D1 2 3 4 5 6
MateriSoal
EvaluasiGuru memilih nomor
siswa secara acak
22
22
masing. Pada akhir pembelajaran, setelah masing-masing kelompok
menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru, maka guru akan memanggil
salah satu nomor, dan siswa dengan nomor tersebut akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya secara individual di depan kelas sehingga terjadi diskusi
kelas. Setelah terjadi diskusi kelas, guru akan mengadakan kuis individual dan
membuat skor perkembangan tiap siswa dan mengumumkan hasil kuis tersebut
serta memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh nilai rata-rata
tertinggi di kelasnya.
Pendekatan yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered approach) ini adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
strategi pembelajaran yang bersifat cooperative learning atau pembelajaran
berkelompok, siswa melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang
dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kesulitan dalam pengelolaan
kelas, tidak sepenuhnya dapat dihindari oleh guru yang menggunaka model
pembelajaran ini. Oleh karena itu, guru diharapkan menerapkan teknik-teknik
khusus dalam menerapkan model pembelajan ini. Guru hendaknya lebih aktif
dalam mengkondisikan kelas, dengan seringkali memperhatikan masing-masing
kelompok yang sedang berdiskusi untuk lebih tenang dan terkontrol dalam
diskusinya dan juga guru memperhatikan pemberian reward kepada siswa dan
kelompok yang memperoleh nilai tertinggi dalam diskusinya, karena hal ini akan
lebih meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran berkelompok
kedepannya.
23
23
Menurut Arends (2008: 16) terdapat empat langkah dalam pembelajaran
tipe NHT. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Numbering (Penomoran)
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, 3 sampai 5 orang
dan memberi nomor sehingga setiap siswa pada masing-masing tim
memiliki nomor antara 1 sampai 5.
b. Questioning (Pertanyaan)
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan bisa
bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik dan dalam bentuk pertanyaan.
c. Heads Together (Berpikir Bersama)
Siswa menyatukan “kepalanya” atau pendapatnya untuk menemukan
jawabannya dan memastikan bahwa semua orang tahu jawabannya.
d. Answering (Menjawab)
Guru memanggil sebuah nomor dan siswa dari masing-masing
kelompok yang memiliki nomor itu mengacungkan tangannya dan
memberikan jawabannya ke hadapan seluruh kelas.
Menurut Kusumojanto & Herawati (2009: 93) dalam jurnalnya
menyebutkan bahwa:
Kelebihan NHT diantaranya dapat memperluas pengetahuan siswa
terhadap materi yang dipelajari, melatih siswa untuk berani menyampaikan
pendapat, terciptanya saling percaya, serta kerjasama antar siswa dan antar
anggota kelompok untuk berfikir dalam menyelesaikan satu tugas atau
masalah, siswa saling berfikir aktif dalam pelaksanaan pembelajaran
sehingga siswa mampu untuk mengembangkan keterampilan berfikirnya,
dan dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif model NHT ini terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan kelemahan dari model
pembelajaran NHT ini antara lain, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
model NHT suasana di kelas menjadi lebih ramai bahkan sampai tidak
terkontrol dan guru harus dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik
24
24
serta guru harus melakukan persiapan yang matang sebelum menerapkan
model NHT ini.
7. Materi Baterai
a. Pengertian Baterai
Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem
starter dan sistem kelistrikan yang lain. Akumulator (accu, aki) adalah
sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam
bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan
kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau
accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa
Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor,
kompulsator, dll (harnantoro, 2012). Baterai ada dua tipe yaitu baterai
kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil
maupun truk adalah baterai jenis basah.
b. Konstruksi Baterai
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai,
terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan
sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel
menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai
12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai,
lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang
ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap
25
25
sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip
berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu
metalik (metallic gray).
1) Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O)
dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan
dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai
dengan berat jenis 1,270.
2) Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut
kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai
dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper
level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.
3) Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit.
Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang
terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai.
c. Kegiatan Dalam Perawatan Baterai
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
1) Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami
kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal
bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak
26
26
dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus
dibersihkan. Langkah membersihkan adalah:
a) Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
b) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan
memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya.
Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng
untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
c) Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
d) Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian
pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya
e) Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan
menggunakan volt meter.
2) Pemeriksaan elektrolit
a) Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai
terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit
baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai
perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus
ditambah.
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik
adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah
elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang
jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat
27
27
batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat
proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit
berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup
dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan
air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam
sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar
sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu
menambah elektrolit baterai yang pemeriksaan elektrolit berkurang,
sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi
kosong.
b) Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat
hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah
satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh
mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130.
3) Mengisi Baterai
Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar
sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.
Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
Pengisian Normal, dan Pengisian Cepat
28
28
d. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah
keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
1) Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat,
oleh karena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi
pakaian, kulit maupun kendaraan.
2) Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan
keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau
kerusakan alat elektronik akibat pelepasan baterai.
3) Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas
kaki yang sesuai dan pelindung mata.
4) Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki
beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
5) Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bila
melepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek
melalui kunci ke kodi kendaraan.
6) Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang
tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya
tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai.
7) Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan
dan pengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek
atau merokok dekat lokasi pengisian baterai.
29
29
8) Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai
positif dan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
9) Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang
bersih dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan
terjadi kebakaran.
10) Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka
tutup penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai
anda tidak memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya
agar gas hodrogen yang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat
keluar.
11) Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat
pengisian bekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan
menyalakan/membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai.
12) Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat
membuka tutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
13) Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal
baterai, ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya
alternator dan sistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor.
14) Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini
akan membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem
kelistrikan yang menggunakan semi konduktor.
30
30
B. Kerangka Berfikir
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa kelas X SMK
Muhammadiyah 2 Boja adalah kompetensi memelihara baterai. Berdasarkan
pengalaman di lapangan, pembelajaran materi baterai di sekolah tersebut
pembelajarannya masih ekspositori (tradisional), metode yang digunakan juga
masih metode ceramah dan pembelajarannnya berpusat pada guru (teacher
centered). Pada saat jam pelajaran berlangsung, siswa cenderung kurang
memperhatikan dan kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru
harus benar-benar berusaha keras agar siswa dapat memahami materi yang
diberikan. Pembelajaran seperti ini dianggap kurang tepat digunakan karena siswa
hanya sebagai pendengar materi-materi yang diberikan oleh guru dan kemudian
mencatat, mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru atau bertanya jika
belum paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini akan berpengaruh pada
pencapaian hasil belajar siswa. Agar hasil belajar siswa pada materi memelihara
baterai sesuai dengan yang diharapkan, maka pemilihan model pembelajaran
harus diperhatikan.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan cara
mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda dalam
kelompok-kelompok kecil. Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka anggota
kelompok harus membantu satu sama lain untuk keberhasilan kelompoknya, yang
lebih penting adalah memberi dorongan kepada anggota lain untuk berusaha
mencapai tujuan yang maksimal. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap
kelompok saling bekerja sama dan berbagi tanggung jawab.
31
31
Model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Numbered Head Together (NHT), memiliki
kemiripan juga memiliki perbedaan. Kedua metode tersebut, dalam
pelaksanaannya, mengharuskan siswa untuk berpasangan atau berkelompok.
Tetapi dalam tahapan pelaksanaannya terdapat beberapa perbedaan diantara kedua
metode kooperatif tersebut.
Model Jigsaw mengarahkan siswa melakukan proses tukar-menukar
pengetahuan kepada teman satu kelompoknya dimana setiap siswa mendapat
materi yang berbeda dari teman satu kelompoknya. Dalam model ini terdapat
kelompok asal dan kelompok ahli.
Model Numbered Head Together (NHT) mengarahkan siswa bekerja
dalam satu kelompok yang terdiri dari 4-6 orang setelah guru menyampaikan
bahan pelajaran dan mengharuskan semua anggota menguasai pelajaran itu
Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat melakukan
diskusi dengan sungguh-sungguh, setiap siswa menguasai materi yang diterima,
dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Pada akhir
pelaksanaan pembelajaran Numbered Head Together (NHT), guru akan
memanggil salah satu nomor yang akan mempresentasikan jawaban hasil diskusi
dari kelompoknya secara individu di depan kelas. Pelaksanaan akhir pada model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ini, memungkinkan siswa untuk
lebih siap dengan hasil diskusi kelompoknya, karena dalam presentasinya di
depan kelas, harus secara individu.
32
32
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa diduga terdapat
perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan Model
pembelajaran Jigsaw dengan model pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) pada materi baterai.
33
33
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dirumuskan hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa pada materi baterai
menggunakan pembelajaran ekspositori, Jigsaw, dan Numbered Head
Together (NHT).
2. Hasil belajar siswa pada materi baterai dengan menggunakan model Jigsaw
lebih baik daripada ekspositori.
3. Hasil belajar siswa pada materi baterai dengan menggunakan model
Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada ekspositori.
4. Hasil belajar siswa pada materi baterai dengan menggunakan model
Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada Jigsaw.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini merupakana true eksperimental design, dengan
menggunakan desain Control Group Pretest Posttest (Arikunto 2006: 86) yang
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1. Desain Penelitian Control Group Pretest Posttest
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Kelas E1 O1 X JIGSAW O2
Kelas E2 O1 X NHT O2
Kelas K O1X
EkspositoriO2
Keterangan :
Kelas E1 : Kelas Eksperimen I
Kelas E2 : Kelas Eksperimen II
Kelas K : Kelas Kontrol
O1 : Pretest
O2 : Posttest
XJIGSAW : Pembelajaran menggunakan model Jigsaw
X NHT : Pembelajaran menggunakan model NHT
X ekspositori : Pembelajaran Ekspositori
35
35
Adapun rancangan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol
dengan data-data yang tersedia.
2. Memberikan soal pretest pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II,
dan kelas kontrol.
3. Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen I dengan menggunakan
model pembelajaran tipe Jigsaw, kelas eksperimen II dengan
menggunakan model pembelajaran tipe Numbered Head Together
(NHT), sedangkan pada kelompok kontrol dengan menggunakan
pembelajaran ekspositori.
4. Memberikan soal posttest pada kelas ekserimen I, kelas eksperimen II,
dan kelas kontrol.
5. Membandingkan hasil belajar kelas eksperimen I yang menggunakan
model pembelajaran tipe Jigsaw dengan kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran ekspositori.
6. Membandingkan hasil belajar kelas eksperimen II yang menggunakan
model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) dengan
kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran ekspositori.
7. Membandingkan hasil belajar kelas eksperimen I yang menggunakan
model pembelajaran tipe Jigsaw dengan kelas eksperimen II yang
menggunakan model Numbered Head Together (NHT).
36
36
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2010:
117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah 02 Boja yang terdiri dari 4
kelas yaitu X TKR 1, X TKR 2, X TKR 3, dan X TKR 4 dengan jumlah
siswa sebanyak 143 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2010: 118). Sampel yang digunakan untuk
penelitian sebanyak tiga kelas yang homogen dilihat dari aspek: diajar oleh
guru yang sama, diterapkan kurikulum yang sama, dan peserta didik
mempunyai rata-rata kemampuan yang relatif sama.
Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling atau
pemilihan secara acak sederhana. Teknis pengambilan sampel ini dilakukan
dengan cara pengundian dalam menentukan kelas mana yang akan
dikenakan model pembelajaran tertentu.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah X TKR 1 sebagai
kelas eksperimen I yang terdiri dari 36 siswa, X TKR 3 sebagai kelas
eksperimen II yang terdiri dari 36 siswa, dan X TKR 2 sebagai kelas kontrol
yang terdiri dari 35 siswa.
37
37
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto 2006: 118). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel yang mempengaruhi, yang disebut juga variabel penyebab, bebas
atau “independent variable” (Arikunto 2006: 119). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah pembelajaran materi baterai menggunakan model
pembelajaran Jigsaw dan pembelajaran materi baterai menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung atau variabel akibat atau
disebut juga “dependent variable” (Arikunto 2006: 119). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar materi baterai menggunakan model
pembelajaran Jigsaw dan hasil belajar materi baterai menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya (Arikunto 2006: 231). Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data nama siswa, silabus, dan foto-foto kegiatan penelitian.
38
38
2. Metode Tes.
Metode tes merupakan metode yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto 2006: 223).
Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kualitas hasil
belajar siswa dari aspek kognitif. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu
sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest).
E. Alur Penelitian
Gambar 3. Alur Penelitian
Kesimpulan
Analisis Hasil Penelitian
Eksperimen I JIGSAW
1. Pretest2. PBM menggunakan
model JIGSAW3. Posttest
Eksperimen II NHT
1. Pretest2. PBM menggunakan
model NHT3. Posttest
Kontrol
1. Pretest2. Pembelajaran
ekspositori3. Posttest
Penyusunan InstrumenPenelitian
Uji Coba Soal & Uji Validitas
39
39
F. Metode Analisis Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, begitupun sebaliknya (Arikunto 2006: 168).
Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi
point biserial ( point biserial corellation ) yaitu :
= −Keterangan :
= Koefisien korelasi point biserial
= Mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang
dicari korelasinya dengan test
= Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut test)
= Standar deviasi skor total
= Proporsi item yang menjawab benar item tersebut
= 1 −(Arikunto 2006: 283)
Uji coba instrumen dilakukan di kelas XI TKR 1 yang berjumlah 30 siswa
menggunakan 35 soal pilihan ganda dengan empat opsi dimasing-masing butir
soal. Setelah didapatkan hasil nilai koefisien point biserial pada tiap butir soal,
maka hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel pada tabel harga
40
40
kritik dari r product moment. Untuk r Pbis > rtabel maka soal tersebut valid, tetapi
jika r Pbis ≤ rtabel maka soal tersebut tidak valid. Harga kritik dari r product moment
pada N=30 adalah 0,339.
Hasil perhitungan dari 35 soal yang diujikan, 3 soal dinyatakan tidak valid,
soal yang tidak valid tersebut adalah soal dengan nomor 17, 24, dan 31.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabel
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto 2006: 178). Reliabilitas
dapat diukur dengan rumus K-R 21. Rumus K-R 21 dapat digunakan untuk
mengukur reliabilitas butir soal atau pertanyaan. Adapun rumus K-R 21 sebagai
berikut :
kVr
t
MkM
k
k1
111
Keterangan :
= Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir soal
= Skor rata-rata (mean)
= Varians total
(Arikunto 2006: 189)
Hasil r11 dibandingkan dengan nilai tabel product momen. Jika nilai r11 <
rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel tetapi jika r11 > rtabel maka instrumen
tersebut dinyatakan reliabel.
41
41
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien sebesar 0,951. Harga rtabel yang
diperoleh untuk N = 30 pada taraf kesalahan 5% sebesar 0,339. Dengan demikian,
instrumen dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari
nilai rtabel, selanjutnya dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3. Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut taraf
kesukaran (Arikunto 2007: 207). Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat
kesukaran :
=Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah siswa peserta tes
(Arikunto 2007: 208)
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Range Tingkat Kesukaran
0,00 < p ≤ 0,30 Sukar
0,30 < p ≤ 0,70 Sedang
0,70 < p ≤ 1,00 Mudah(Arikunto 2007: 210)
42
42
Hasil uji coba instrumen mendapatkan soal dengan krieria sukar dengan
indeks kesukaran butir soal 0,00 < p ≤ 0,30 tidak ada. Soal dengan kriteria sedang
dengan indeks kesukaran butir soal 0,30 < p ≤ 0,70 ada 22 butir soal yaitu soal
dengan nomor 1, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 31,
32, 33, dan 34. Sedangkan soal dengan kriteria mudah dengan indeks kesukaran
butir soal 0,70 < p ≤ 1,00 ada 13 butir soal yaitu soal dengan nomor 2, 3, 4, 5, 7,
8, 14, 16, 19, 23, 25, 30, dan 35.
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Arikunto 2007: 211).. Untuk menghitung daya pembeda tiap soal
menggunakan rumus :
PPJB
JB
BAB
B
A
AD
(Arikunto 2007: 213)
Keterangan :
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyaknya peserta kelas bawah
BA = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab dengan benar
BB = banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab dengan benar
= perbandingan peserta kelompok atas yang menjawab benar
42
42
Hasil uji coba instrumen mendapatkan soal dengan krieria sukar dengan
indeks kesukaran butir soal 0,00 < p ≤ 0,30 tidak ada. Soal dengan kriteria sedang
dengan indeks kesukaran butir soal 0,30 < p ≤ 0,70 ada 22 butir soal yaitu soal
dengan nomor 1, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 31,
32, 33, dan 34. Sedangkan soal dengan kriteria mudah dengan indeks kesukaran
butir soal 0,70 < p ≤ 1,00 ada 13 butir soal yaitu soal dengan nomor 2, 3, 4, 5, 7,
8, 14, 16, 19, 23, 25, 30, dan 35.
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Arikunto 2007: 211).. Untuk menghitung daya pembeda tiap soal
menggunakan rumus :
PPJB
JB
BAB
B
A
AD
(Arikunto 2007: 213)
Keterangan :
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyaknya peserta kelas bawah
BA = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab dengan benar
BB = banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab dengan benar
= perbandingan peserta kelompok atas yang menjawab benar
42
42
Hasil uji coba instrumen mendapatkan soal dengan krieria sukar dengan
indeks kesukaran butir soal 0,00 < p ≤ 0,30 tidak ada. Soal dengan kriteria sedang
dengan indeks kesukaran butir soal 0,30 < p ≤ 0,70 ada 22 butir soal yaitu soal
dengan nomor 1, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 31,
32, 33, dan 34. Sedangkan soal dengan kriteria mudah dengan indeks kesukaran
butir soal 0,70 < p ≤ 1,00 ada 13 butir soal yaitu soal dengan nomor 2, 3, 4, 5, 7,
8, 14, 16, 19, 23, 25, 30, dan 35.
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Arikunto 2007: 211).. Untuk menghitung daya pembeda tiap soal
menggunakan rumus :
PPJB
JB
BAB
B
A
AD
(Arikunto 2007: 213)
Keterangan :
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyaknya peserta kelas bawah
BA = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab dengan benar
BB = banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab dengan benar
= perbandingan peserta kelompok atas yang menjawab benar
43
43
= perbandingan peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto 2007: 218).
Hasil uji coba instrumen mendapatkan soal dengan kriteria baik sekali
dengan indeks diskriminasi antara 0,71 – 1,00 ada 1 soal, yaitu soal dengan
nomor 15. Soal dengan kriteria baik dengan indeks diskriminasi antara 0,41 –
0,70 ada 5 butir soal, yaitu soal dengan nomor 6, 18, 19, 22, dan 28. Soal dengan
kriteria cukup dengan indeks diskriminasi antara 0,21 – 0,40 ada 26 butir soal,
yaitu soal dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 23, 25,
26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, dan 35. Sedangkan Soal dengan kriteria jelek dengan
indeks diskriminasi antara 0,00 - 0,20 ada 3 butir soal yaitu dengan soal nomor
17, 24 dan 31.
43
43
= perbandingan peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto 2007: 218).
Hasil uji coba instrumen mendapatkan soal dengan kriteria baik sekali
dengan indeks diskriminasi antara 0,71 – 1,00 ada 1 soal, yaitu soal dengan
nomor 15. Soal dengan kriteria baik dengan indeks diskriminasi antara 0,41 –
0,70 ada 5 butir soal, yaitu soal dengan nomor 6, 18, 19, 22, dan 28. Soal dengan
kriteria cukup dengan indeks diskriminasi antara 0,21 – 0,40 ada 26 butir soal,
yaitu soal dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 23, 25,
26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, dan 35. Sedangkan Soal dengan kriteria jelek dengan
indeks diskriminasi antara 0,00 - 0,20 ada 3 butir soal yaitu dengan soal nomor
17, 24 dan 31.
43
43
= perbandingan peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto 2007: 218).
Hasil uji coba instrumen mendapatkan soal dengan kriteria baik sekali
dengan indeks diskriminasi antara 0,71 – 1,00 ada 1 soal, yaitu soal dengan
nomor 15. Soal dengan kriteria baik dengan indeks diskriminasi antara 0,41 –
0,70 ada 5 butir soal, yaitu soal dengan nomor 6, 18, 19, 22, dan 28. Soal dengan
kriteria cukup dengan indeks diskriminasi antara 0,21 – 0,40 ada 26 butir soal,
yaitu soal dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 23, 25,
26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, dan 35. Sedangkan Soal dengan kriteria jelek dengan
indeks diskriminasi antara 0,00 - 0,20 ada 3 butir soal yaitu dengan soal nomor
17, 24 dan 31.
44
44
G. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian ini adalah
analisis varians (Anava) satu jalan. Syarat dari analisis varians (Anava) satu jalan
tersebut adalah data yang dianalisis harus berdistribusi normal dan homogen.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data
yang akan dianalisis sehingga dapat diketahui hasilnya.
Pengujian normalitas digunakan rumus chi kuadrat (2), yaitu :
= ( − )Keterangan :
= Chi kuadrat
= Hasil penelitian
= Hasil yang diharapkan (teoritik)
= Banyaknya kelas interval
(Sudjana 2005: 273)
Setelah didapat nilai hitung2 kemudian dibandingkan dengan nilai tabel
2
dengan taraf signifikan 5% dan dk = (k-3). Jika tabel2
hitung2 , maka data
berdistribusi normal.
45
45
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel-sampel
yang diambil mempunyai varians yang sama atau berbeda. Untuk mengetahui
nilai homogenitas digunakan uji Bartllet.
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho: 12 = 2
2 = 32
Ha: 12 2
2 32
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1) Menghitung S2 dari masing-masing kelas
2) Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:
1
12
2
nsns
i
ii
3) Menghitung harga satuan B dengan rumus:
B = (log S2)(ni-1)
4) Menghitung nilai statis chi-kuadrat (2) dengan rumus:
2 = (ln10) {B - (ni-1) log Si2}
Kriteria pengujian: terima Ho jika 2hitung < 2
(1-)(k-1), untuk taraf signifikan 5%
(Sudjana 2005: 261).
46
46
2. Uji Hipotesis
Analisis untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak
dalam penelitian ini adalah analisis varians satu arah (One Way Anova).
Dalam analisis varians ini hipotesis statistik yang diuji adalah:
Ho : 1 = 2 = 3
Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Untuk pengujian hipotesis tersebut digunakan uji F dengan bantuan tabel
analisis varians seperti pada tabel berikut.
Tabel 4. Persiapan Anova
Sumber Variasi Dk JK KT FRata-rata 1 RY RY : 1Antar kelompok k-1 AY A = AY : (k-1)
F = A/DDalam kelompok (ni-1) DY D = DY : ((ni-1)Total ni X2 - -
Keterangan:
RY = (X)2/ n
AY = (Xj)2/nj – RY
JK tot = Xi2
DY = JK tot – RY – AY
(Sudjana 2005: 305)
Hasil uji F dikonsultasikan dengan Ftabel, apabila Fhitung > Ftabel dengan dk1 =
(k-1) berbanding dk2 = (ni-1) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang
berarti ada perbedaan yang signifikan (Sudjana 2005: 305).
47
47
3. Uji Lanjut
Jika dari hasil analisis varians satu arah (One Way Anova) menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan pengujian perbedaan
dari masing-masing kelompok data tersebut.
Adapun untuk uji lanjut ini menggunakan uji-t, dengan rumusan sebagai
berikut sebagai berikut (Sudjana 2005: 239):
ke
ke
n
1
n
1S
XX
t
dengan
2nn
1)S(n1)S(n
ke
2kk
2ee2
S
Keterangan:
Xe = rata-rata kelompok eksperimen
Xk = rata-rata kelompok kontrol
ne = jumlah anggota kelompok eksperimen
nk = jumlah anggota kelompok kontrol
Se2 = varians kelompok eksperimen
Sk2 = varians kelompok kontrol
Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung < t(1-)(k-1) untuk taraf signifikan
5%.
48
48
4. Hasil Pretest
a. Deskripsi Data Hasil Pretest
Data hasil proses pretest pada kompetensi memelihara baterai di kelas
eksperimen I, kelas eksperimen II dan kelas kontrol siswa kelas X Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah 02 Boja diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Pretest
Kelas N Minimum Maximum Mean Std. DeviationEksperimen I 36 47 72 61,58 7,07Eksperimen II 36 47 75 62,03 6,89Kontrol 35 47 78 64,51 8,60
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan kegiatan pembelajan
kemampuan awal kompetensi Memelihara Baterai pada siswa kelas eksperimen I
mempunyai rata-rata 61,58 dengan nilai tertinggi 72, nilai terendah 47 dan standar
deviasi 7,07, pada kelas eksperimen II rata-rata 62,03 dengan nilai tertinggi 75,
nilai terendah 47 dan standar deviasi 6,89, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata
64,51 dengan nilai tertinggi 78, nilai terendah 47 dan standar deviasi 8,60.
Ditinjau dari kategori hasil belajar siswa pada masing-masing kelas diperoleh
hasil sebagai berikut.
Tabel 6. Distribusi Kategori Hasil Pretest
RentangNilai
KriteriaEksperimen I Eksperimen II KontrolF % F % F %
85 – 100 Sangat baik 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%70 – 84 Baik 3 8.33% 4 11.11% 10 28.57%55 – 69 Cukup 27 75.00% 26 72.22% 20 57.14%
< 55 Kurang 6 16.67% 6 16.67% 5 14.29%
49
49
Jumlah 36 100% 36 100% 35 100%Lebih jelasnya deskripsi kategori hasil belajar kompetensi Memelihara
Baterai sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen I, kelas
eksperimen II dan kelas kontrol tersebut di atas disajikan dalam histogram sebagai
berikut.
Gambar 4. Histogram Distribusi Kategori Hasil Pretest
b. Uji Normalitas Data Pretest
Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan rumus chi-
square. Data dikatakan normal jika nilai 2hitung < 2
tabel pada taraf kesalahan
5%. Adapun hasil uji normalitas data pretest kompetensi memelihara baterai pada
kelas eksperimen I, eksperimen II dan kontrol disajikan dalam tabel sebagai
berikut.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Sangat baik
0,00
%
Dist
ribus
i (%
)
Kelompok Eksperimen 1
49
49
Jumlah 36 100% 36 100% 35 100%Lebih jelasnya deskripsi kategori hasil belajar kompetensi Memelihara
Baterai sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen I, kelas
eksperimen II dan kelas kontrol tersebut di atas disajikan dalam histogram sebagai
berikut.
Gambar 4. Histogram Distribusi Kategori Hasil Pretest
b. Uji Normalitas Data Pretest
Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan rumus chi-
square. Data dikatakan normal jika nilai 2hitung < 2
tabel pada taraf kesalahan
5%. Adapun hasil uji normalitas data pretest kompetensi memelihara baterai pada
kelas eksperimen I, eksperimen II dan kontrol disajikan dalam tabel sebagai
berikut.
Sangat baik Baik Cukup Kurang
0,00
% 8,33
%
75,0
0%
16,6
7%
0,00
% 11,1
1%
72,2
2%
16,6
7%
0,00
%
28,5
7%
57,1
4%
Kategori
Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Kontrol
49
49
Jumlah 36 100% 36 100% 35 100%Lebih jelasnya deskripsi kategori hasil belajar kompetensi Memelihara
Baterai sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen I, kelas
eksperimen II dan kelas kontrol tersebut di atas disajikan dalam histogram sebagai
berikut.
Gambar 4. Histogram Distribusi Kategori Hasil Pretest
b. Uji Normalitas Data Pretest
Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan rumus chi-
square. Data dikatakan normal jika nilai 2hitung < 2
tabel pada taraf kesalahan
5%. Adapun hasil uji normalitas data pretest kompetensi memelihara baterai pada
kelas eksperimen I, eksperimen II dan kontrol disajikan dalam tabel sebagai
berikut.
Kurang16
,67%
14,2
9%
Kelompok Kontrol
50
50
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Pretest
Sumber Data 2hitung 2
tabel KriteriaKelas eksperimen I 6,0599 7,81 NormalKelas eksperimen II 1,3617 7,81 NormalKelas kontrol 2,6233 7,81 Normal
Penjelasan dari tabel di atas, hasil perhitungan uji normalitas dari proses
pretest yang dilakukan pada kelas kelas eksperimen I didapatkan nilai 2hitung =
6,0599 dengan taraf kesalahan sebesar 5% dan dk = 3 diperoleh 2tabel = 7.81. Hal
tersebut menunjukkan nilai 2hitung < 2
tabel yang menyimpulkan bahwa kelas
eksperimen I berdistribusi normal.
Tabel di atas juga menunjukkan ketiga kelas yang dijadikan objek penelitian
mempunyai nilai 2hitung < 2
tabel. Dengan demikian disimpulkan bahwa data
hasil proses pretest dari ketiga kelas dalam penelitian ini bedistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lembar lampiran.
c. Uji Homogenitas Data Pretest
Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlett.
Pengujian menggunakan uji Bartlett dilakukan karena terdapat lebih dari dua
kelompok yang digunakan dalam penelitian ini. Data dikatakan homogen jika
nilai 2hitung < 2
tabel pada taraf kesalahan 5%. Hasil uji homogenitas data pretest
kompetensi memelihara baterai pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II dan
kelas kontrol disajikan sebagai berikut.
51
51
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest
Sumber Data Varians 2hitung 2
tabel KriteriaKelas eksperimen I 49,9643
2,090 5,99 HomogenKelas eksperimen II 47,5135Kelas kontrol 73,9042
Tabel di atas menunjukkan data hasil uji homogenitas pada proses pretest
nilai 2hitung = 2,090 < 2
tabel = 5,99 untuk = 5% dengan dk 2. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kompetensi memelihara baterai kelas
eksperimen I, kelas eksperimen II dan kelas kontrol bersifat homogen
(mempunyai varians yang sama).
d. Uji Kesamaan Data Pretest
Pengujian kesamaan data hasil proses pretest kompetensi memelihara
baterai pada kelas eskperimen I, kelas eskperimen II dan kelas kontrol
menggunakan uji analisis varians satu arah (One Way Anova). Data hasil
pengujian disajikan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Data Pretest
Sumber Data Rata-rata Fhitung Ftabel KriteriaKelas eksperimen I 61,58
1,548 3,08Tidak
BerbedaKelas eksperimen II 62,03Kelas kontrol 64,51
Hasil proses perhitungan terhadap data pretest kompetensi memelihara
baterai kelas eskperimen I, kelas eskperimen II, dan kelas kontrol, sesuai pada
tabel di atas, diperoleh nilai Fhitung = 1,548 < Ftabel = 3,08 untuk α = 5% dengan dk
(2:104). Dengan demikian, diputuskan bahwa sebelum dilakukan pembelajaran
yang berbeda ketiga kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Hasil ini dapat
52
52
dijadikan sebagai acuan bahwa adanya perbedaan pada hasil posttest nantinya
murni dari hasil perlakukan dan bukan akibat kondisi awal siswa yang
sebelumnya sudah berbeda.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
2. Hasil Posttest
Setelah dikenakan perlakuan terhadap ketiga sampel yaitu kelas X TKR 1
(eksperimen 1) dengan model pembelajaran Jigsaw, kelas X TKR 3 (eksperimen
2) dengan model pembelajaran NHT serta kelas X TKR 2 (kelas kontrol) dengan
pembelajaran ekspositori, maka dilakukan post-test untuk mengetahui hasil dari
perlakuan model pembelajaran tersebut.
a. Deskripsi Data Hasil Posttest
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil perhitungan dari proses posttest
kompetensi memelihara baterai di kelas eksperimen dan kontrol siswa kelas X
TKR SMK Muhammadiyah 02 Boja disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 10. Deskripsi Data Hasil Posttest
Kelas N Minimum Maximum Mean Std. DeviationEksperimen I 36 66 88 78,47 4,71Eksperimen II 36 69 91 82,53 5,77Kontrol 35 66 88 75,14 5,74
Keterangan: Eksperimen I = Pembelajaran Jigsaw
Eksperimen II = Pembelajaran NHT
Kontrol = Pembelajaran Ekspositori
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen I setelah
dilakukan pembelajaran menggunakan model kooperatif Jigsaw memperoleh rata-
rata hasil belajar kompetensi memelihara baterai sebesar 78,47 dengan nilai
54
54
tertinggi 88, nilai terendah 66 dan standar deviasi 4,71. Kelas eksperimen II
setelah dilakukan pembelajaran kompetensi memelihara baterai menggunakan
model kooperatif Numbered Head Together (NHT) memperoleh rata-rata hasil
belajar sebesar 82,53 dengan nilai tertinggi 91, nilai terendah 69 dan standar
deviasi 5,77. Sedangkan pada kelas kontrol memperoleh rata-rata hasil belajar
kompetensi memelihara baterai sebesar 75,14 dengan nilai tertinggi 88, nilai
terendah 66 dan standar deviasi 5,74. Ditinjau dari kategori hasil belajar pada
masing-masing kelas diperoleh data seperti terangkum pada tabel berikut.
Tabel 11. Distribusi Kategori Hasil Posttest
RentangNilai
KriteriaEksperimen I Eksperimen II KontrolF % F % F %
85 – 100 Sangat baik 3 8.33% 12 33.33% 2 5.71%70 – 84 Baik 32 88.89% 23 63.89% 25 71.43%55 – 69 Cukup 1 2.78% 1 2.78% 8 22.86%
< 55 Kurang 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%Jumlah 36 100% 36 100% 35 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar kompetensi Memelihara
Baterai pada kelas ekperimen I terdapat 8,33% siswa memperoleh hasil belajar
sangat baik, 88,89% memperoleh hasil belajar baik dan 2,78% yang memperoleh
hasil belajar cukup. Sebaran data di kelas ekperimen II terdapat 33,33% siswa
memperoleh hasil belajar sangat baik, 63,89% memperoleh hasil belajar baik dan
2,78% yang memperoleh hasil belajar cukup, sedangkan pada kelas kontrol
terdapat 5,71% siswa yang memperoleh hasil belajar sangat baik, 71,43% siswa
memperoleh hasil belajar baik dan masih ada 22,86% siswa yang memperoleh
hasil belajar cukup.
55
55
Deskripsi hasil belajar kompetensi memelihara baterai setelah dilakukan
pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw pada kelas eksperimen I,
pembelajaran menggunakan model kooperatif Numbered Head Together (NHT)
pada kelas eksperimen II dan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol tersebut
di atas disajikan dalam histogram bergolong berikut ini.
Gambar 5. Histogram Distribusi Kategori Hasil Posttest
b. Uji Normalitas Data Posttest
Hasil perhitungan uji normalitas data posttest kompetensi memelihara
baterai menggunakan Chi-Kuadrat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Sumber Data 2hitung 2
tabel KriteriaKelas eksperimen I 5,6057 7,81 NormalKelas eksperimen II 6,1949 7,81 NormalKelas control 4,1403 7,81 Normal
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Sangat baik
8.33
%
Dist
ribus
i (%
)
Kelompok Eksperimen 1
55
55
Deskripsi hasil belajar kompetensi memelihara baterai setelah dilakukan
pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw pada kelas eksperimen I,
pembelajaran menggunakan model kooperatif Numbered Head Together (NHT)
pada kelas eksperimen II dan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol tersebut
di atas disajikan dalam histogram bergolong berikut ini.
Gambar 5. Histogram Distribusi Kategori Hasil Posttest
b. Uji Normalitas Data Posttest
Hasil perhitungan uji normalitas data posttest kompetensi memelihara
baterai menggunakan Chi-Kuadrat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Sumber Data 2hitung 2
tabel KriteriaKelas eksperimen I 5,6057 7,81 NormalKelas eksperimen II 6,1949 7,81 NormalKelas control 4,1403 7,81 Normal
Sangat baik Baik Cukup Kurang
8.33
%
88.8
9%
2,78
%
0,00
%
33.3
3%
63.8
9%
2,78
%
0,00
%5.71
%
71.4
3%
22,8
6%
Kategori
Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Kontrol
55
55
Deskripsi hasil belajar kompetensi memelihara baterai setelah dilakukan
pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw pada kelas eksperimen I,
pembelajaran menggunakan model kooperatif Numbered Head Together (NHT)
pada kelas eksperimen II dan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol tersebut
di atas disajikan dalam histogram bergolong berikut ini.
Gambar 5. Histogram Distribusi Kategori Hasil Posttest
b. Uji Normalitas Data Posttest
Hasil perhitungan uji normalitas data posttest kompetensi memelihara
baterai menggunakan Chi-Kuadrat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Sumber Data 2hitung 2
tabel KriteriaKelas eksperimen I 5,6057 7,81 NormalKelas eksperimen II 6,1949 7,81 NormalKelas control 4,1403 7,81 Normal
Kurang
0,00
%
0,00
%
Kelompok Kontrol
56
56
Uji normalitas data hasil proses posttest kelas eksperimen I, kelas
eksperimen II dan kelas kontrol yang terangkum dalam tabel di atas setelah
dikonsultasikan untuk = 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95% dan dk = 3
menunjukkan nilai 2hitung lebih kecil daripada 2
tabel. Dengan demikian
disimpulkan bahwa data hasil proses posttest pada kelas eksperimen I, kelas
eksperimen II dan kelas kontrol bedistribusi normal.
c. Uji Homogenitas Data Posttest
Hasil uji homogenitas data posttest hasil belajar kompetensi memelihara
baterai pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 13. Hasil Homogenitas Data Posttest
Sumber Data Varians 2hitung 2
tabel KriteriaKelas eksperimen I 24,7071
0,970 5,99 HomogenKelas eksperimen II 33,3421Kelas kontrol 32,9496
Berdasarkan hasil uji homogenitas data hasil proses posttest pada tabel di
atas menunjukkan bahwa nilai 2hitung sebesar 0,970 lebih kecil daripada nilai
2tabel sebesar 5,99 untuk = 5% dengan dk = 2. Dengan demikian disimpulkan
bahwa data hasil posttest kompetensi memelihara baterai dari ketiga kelas bersifat
homogen.
d. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas langkah selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis penelitian pertama digunakan uji
57
57
analisis varian (Anova) yang bertujuan untuk mengetahui hasil perbedaan data
posttest dari ketiga kelas.
Hasil uji perbedaan data posttest hasil belajar kompetensi memelihara
baterai siswa disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 14. Hasil Analisis Varian (Anova) Data Posttest
Kelas Rata-rata Fhitung Ftabel KriteriaKelas eksperimen I 78,75
15,974 3,08 BerbedaKelas eksperimen II 82,53Kelas kontrol 75,14
Perhitungan analisis varian satu arah (One Way Anova) terhadap data hasil
posttest diperoleh nilai Fhitung sebesar 15,974 lebih besar dari nilai Ftabel yang
sebesar 3,08 untuk = 5% dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 104.
Dengan demikian hipotesis penelitian pertama (Ha1) yang menyatakan: “Ada
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan model
kooperatif Jigsaw, model kooperatif Numbered Head Together dan pembelajaran
ekspositori pada kompetensi memelihara baterai” diterima.
Rata-rata hasil belajar kompetensi memelihara baterai di kelas eksperimen I
menggunakan model kooperatif Jigsaw mencapai 78,75 sedangkan pada kelas
kontrol menggunakan model ekspositori mencapai 75,14. Melalui perhitungan
menggunakan rumus uji t-test terhadap data posttest kelas eksperimen I dan kelas
kontrol diperoleh nilai thitung = 2,833 > ttabel = 1,67 untuk = 5% dengan dk = 69.
Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja kedua (Ha2) yang menyatakan :
”Hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif Jigsaw lebih baik daripada
pembelajaran ekspositori pada kompetensi memelihara baterai”, diterima.
58
58
Rata-rata hasil belajar pada materi memelihara baterai kelas eksperimen II
menggunakan model kooperatif Numbererd Head Together (NHT) mencapai
82,53 sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model ekspositori mencapai
75,14. Melalui perhitungan menggunakan rumus uji t-test terhadap data posttest
kelas eksperimen II dan kelas kontrol diperoleh nilai thitung = 5,403 > ttabel = 1,67
untuk = 5% dengan dk = 69. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja
ketiga (Ha3) yang menyatakan : ”Hasil belajar siswa menggunakan model
kooperatif Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada ekspositori pada
kompetensi memelihara baterai”, diterima.
Rata-rata hasil belajar pada materi baterai kelas eksperimen 1 menggunakan
model pembelajaran kooperatif Jigsaw mencapai 78,75 sedangkan pada kelas
eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran NHT mencapai 82,53. Melalui
perhitungan dengan menggunakan rumus t-test terhadap data posttest kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II diperoleh nilai thitung = 2,975 > ttabel = 1,67
untuk = 5% dengan dk = 70. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja
empat (Ha4) yang menyatakan : ”Hasil belajar siswa menggunakan model
kooperatif Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada model kooperatif
Jigsaw pada kompetensi memelihara baterai”, diterima.
59
59
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa
melalui pembelajaran model kooperatif jigsaw dengan model kooperatif
Numbered Head Together (NHT) pada kompetensi memelihara baterai. Penelitian
ini mengambil objek pada ranah kognitif sebagai bahan penelitian, sesuai
pendapat Sudjana (2011: 23) ranah kognitif paling banyak dinilai karena berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Pembelajaran menggunakan model kooperatif baik tipe jigsaw maupun tipe
NHT merupakan suatu bentuk model pembelajaran dimana para siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu, saling mendiskusikan
dan berargumentasi, mengasah pengetahuan dan menutup kesenjangan dalam
pemahaman masing-masing. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan
pembelajaran ekspositori menggunakan metode ekspositori yang selama ini
diterapkan di SMK Muhammadiyah 02 Boja dimana dalam melakukan kegiatan
pembelajaran guru hanya menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal kepada siswa dengan maksud dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw di kelas X TKR 1
sebagai kelas eksperimen I dan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe
NHT di kelas X TKR 3 sebagai kelas eksperimen II, sedangkan pembelajaran
ekspositori dengan model ekspositori di kelas X TKR 2 sebagai kelas kontrol
dilakukan oleh guru kelas.
60
60
Pembelajaran pada kelas eksperimen 1 diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini
guru akan membagi kelompok yang terdiri dari 4 - 6 siswa, setiap siswa diberi
materi yang berbeda dengan teman sekelompoknya kemudian para anggota dari
tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli)
saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan
kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal
untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah
mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pembelajaran pada kelas eksperimen 2 diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini siswa berpartisipasi aktif dalam dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT mempunyai 4
tahap, tahap pertama merupakan penomoran yaitu siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok heterogen dan setiap anggota kelompok akan memperoleh nomor.
Tahap kedua merupakan tahap mengajukan pertanyaan dimana guru akan
memberikan siswa beberapa pertanyaan. Tahap ketiga merupakan tahap berpikir
bersama. Pada tahap berpikir bersama ini siswa berpikir bersama kelompoknya
mendiskusikan tugas yang telah diberikan oleh guru dan menyatukan pendapat
kelompok dalam mengerjakannya. Untuk mengerjakan tugas, siswa diberi
kebebasan untuk mengerjakan tugas melalui diskusi dengan kelompoknya,
bertanya dan sebagainya yang mendukung kerja kelompok sehingga siswa merasa
senang dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini memudahkan siswa
61
61
memahami dan mengingat kembali apa yang telah dipelajari karena pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri baik secara individu ataupun kelompok. Tahap yang
keempat merupakan tahap menjawab yaitu guru meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan yang telah diberikan dengan memanggil nomor secara acak. Siswa
yang nomornya disebut akan mempresentasikan jawaban kelompoknya di depan
kelas.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol adalah pembelajaran
ekspositori. Pembelajaran dengan model ekspositori guru hanya menerangkan
materi dan siswa hanya duduk diam sambil mendengarkan apa yang disampaikan
oleh guru. Hal ini membuat siswa tidak aktif dan cenderung tidak bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest menunjukkan kelas eksperimen I
mempunyai rata-rata mencapai 61,58, kelas eksperimen II mencapai 62,03 dan
pada kelas kontrol mencapai 64,51. Kemudian melalui analisis varians satu arah
(One Way Anova) diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,548 lebih kecil dari nilai Ftabel
sebesar 3,08 untuk taraf kesalahan 5% dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut
=104. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan pembelajaran yang berbeda,
kemampuan awal siswa dari ketiga kelas dalam kompetensi memelihara baterai
tidak berbeda secara signifikan atau dianggap sama.
Kemampuan pengetahuan awal yang sama dari kelas tersebut dapat
disebabkan karena siswa belajar dengan guru yang sama, sehingga terdapat
kesamaan dalam hal kurikulum, pembelajaran, sarana dan prasarana. Menurut
Syah (2007: 144) salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor
62
62
pendekatan belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Oleh karena itu, ketika
siswa mendapatkan pretest yang dilakukan secara mendadak, maka akan
didapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka dilakukan evaluasi
pembelajaran yang dalam hal ini menggunakan posttest. Posttest diberikan kepada
siswa setelah melalui proses pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw
dan NHT dengan butir soal yang sama. Soal yang digunakan dalam penelitian ini,
baik selama pretest ataupun postest, merupakan soal pilihan ganda sebanyak 35
enam butir dengan empat pilihan jawaban di masing-masing butir soal.
Setelah dilakukan pembelajaran yang berbeda yaitu pada kelas ekperimen I
menggunakan model kooperatif jigsaw dan kelas eksperimen II menggunakan
model kooperatif tipe NHT, terlihat bahwa hasil belajar kompetensi Memelihara
Baterai dari ketiga kelas tersebut berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan
dari hasil analisis varians satu arah (One Way Anova) yang diperoleh nilai Fhitung =
15,974 > ttabel = 3,08 untuk taraf kesalahan 5% dengan dk pembilang 2 dan dk
penyebut 104.
Rata-rata hasil belajar Kompetensi Memelihara Baterai pada kelas
eksperimen I setelah diberikan pembelajaran menggunakan model kooperatif
jigsaw sebesar 78,75 dan kelas eksperimen II setelah diberikan pembelajaran
menggunakan model kooperatif tipe NHT sebesar 82,53 lebih besar dari kelas
kontrol yang menggunakan model ekspositori yaitu 75,14. Hasil ini ini
mengindikasikan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw
63
63
maupun model kooperatif tipe NHT secara signifikan lebih unggul dibandingkan
pembelajaran menggunakan model ekspositori. Lebih lanjut, hasil t-test yang
dilakukan antara model kooperatif Jigsaw dengan model ekspositori maupun
antara model kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran ekspositori juga
menunjukkan hasil perbandingan dari dua model kooperatif ini secara signifikan
lebih baik daripada pembelajaran ekspositori.
Perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol
karena pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif yang
dapat memberikan keuntungan baik bagi siswa kelompok atas maupun siswa
kelompok bawah yang bekerja sama dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan
tugas-tugas akademik yang diberikan oleh guru. Baik model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw maupun tipe NHT, siswa tidak hanya mempelajari materi
saja, tetapi juga harus mempelajari keterampilan kooperatif, keberanian dalam
menyampaikan pendapat sehingga akan terwujud suatu proses pembelajaran yang
efektif. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan pembelajaran ekspositori yang
selama ini diterapkan oleh guru di kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK
Muhammadiah 02 Boja dimana dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada
materi memelihara baterai.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada
awalnya memang membuat siswa lebih tenang karena guru yang mengendalikan
siswa. Siswa hanya duduk dan memperhatikan guru menerangkan materi
pelajaran, contoh soal beserta tanya jawab. Kegiatan hanya berpusat pada guru
saja sebagai pemberi informasi atau materi pembelajaran sehingga membuat siswa
64
64
cenderung pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Guru lebih banyak
menuntun siswa, menerangkan materi sehingga pengetahuan yang didapat cepat
hilang. Hal ini dapat menyebabkan siswa cepat bosan dan tidak konsentrasi
sehingga pembelajaran tidak efekif .
Pada pembelajaran model ekspositori guru kurang memahami pemahaman
siswa, karena siswa yang sudah jelas atau belum hanya diam saja. Siswa yang
belum jelas kadang tidak berani atau malu untuk bertanya pada guru. Pada waktu
mengerjakan soal latihan hanya siswa yang pandai saja yang serius mengerjakan
soal yang diberikan oleh guru, sedangkan yang lainnya asyik bercanda dengan
teman lainnya.
Hasil belajar pada materi baterai pada kelas eksperimen 2 yang
menggunakan model NHT lebih baik daripada kelas eksperimen 1 yang
mengunakan model jigsaw dikarenakan pada kelas eksperimen 2, yaitu kelas yang
diberi perlakuan dengan model NHT, semua siswa mempunyai peluang yang
sama untuk mempresentasikan seorang diri di depan kelas hasil diskusi
kelompoknya karena guru langsung menunjuk satu nomor anggota kelompok.
Sehingga semua siswa harus siap jika ditunjuk oleh guru. Sedangkan pada kelas
eksperimen 1, yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
guru mengumpulkan siswa yang mempunyai materi yang sama ke dalam
kelompok ahli untuk didiskusikan, setelah itu siswa kembali ke kelompok asal
untuk menjelaskan materi yang sudah didiskusikan saat di kelompok ahli. Pada
saat diskusi masih ada siswa yang hanya mendengarkan saja dan ada pula yang
tidak mendengarkan teman yang sedang menjelaskan materi yang disampaikan.
65
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat
mengambil simpulan sebagai berikut:
a) Ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada materi
memelihara baterai antara kelas eksperimen 1 menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kelas eksperimen 2 menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran ekspositori pada kelas X Teknik
Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja.
b) Rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik
daripada menggunakan pembelajaran ekspositori pada kelas X Teknik
Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja.
c) Rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik
daripada menggunakan pembelajaran ekspositori pada kelas X Teknik
Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja.
d) Rata-rata hasil belajar siswa pada materi memelihara baterai
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik
66
daripada menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw pada
kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 02 Boja.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis yaitu
sebagai berikut:
1. Kepada guru dalam penyampaian materi memelihara baterai hendaknya
menggunakan model yang bervariasi, karena terbukti melalui
penggunaan kooperatif tipe jigsaw maupun tipe NHT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi memelihara baterai
2. Diantara model kooperatif tipe jigsaw dan tipe NHT hendaknya guru
lebih memperioritaskan penggunaan model kooperatif tipe NHT karena
memberikan hasil belajar yang lebih baik pada materi memelihara
baterai.
3. Perlu ada penelitian lanjutan untuk populasi yang lebih besar dengan
kondisi kelas yang beragam sehingga simpulan penelitian dapat berlaku
untuk lingkup yang lebih luas.
67
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, Achmad Rifa’i, Eddy Purwanto dan Daniel Purnomo. 2007.Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar: EdisiKetujuh Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
--------------------------. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: CV. Alfabeta.
Kurnianingtyas, Lorentya Yulianti dan Mahendra Adhi Nugroho. 2012.Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw UntukMeningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XAkuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan AkuntansiIndonesia, Volume X, Nomor 1 Halaman 66-77.
Kusumojanto, Dwi Djoko dan Popy Herawati. 2009. Penerapan PembelajaranKoopertaif Model Numbered Head Togeteher (NHT) UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat ManajemenPerkantoran Kelas X APK di SMK Ardjuna 01 Malang. JurnalPenelitian Kependidikan Tahun 19 Nomor 1 Halaman 83-98.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learningdi Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Slavin, Robert. E. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Harnantoro, Eko Diaz. 2012. Pengertian dan Tips Merawat Accu.http://ekodiaz.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-tips-merawat-accu.html. diakses 2 januari 2013 10:25 AM.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. RemajaRosda Karya.
68
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wijaya, Agus Purna, Soesanto dan Budiarso Eko. 2010. Keefektifan ModelPembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) TerhadapKemampuan Pemecahan Masalah Belajar Siswa. Jurnal PendidikanTeknik Mesin Volume 10 Nomor 2 Halaman 43-49.
69
70
DATA KELAS JIGSAW, NHT dan KONVENSIONAL
KELAS X TKR 1 ( KELAS JIGSAW)
NOMORNAMA SISWA
KODEURUT INDUK ( E1 )
1 5436 ABDUL JALILE1-01
2 5437 ABDUL ROHMANE1-02
3 5438 ACHMAD SOLEHE1-03
4 5439 ADEB KURNIAWANE1-04
5 5440 ADY PRABOWOE1-05
6 5441 ADRIYAN EKO SAPUTROE1-06
7 5442 AGUS DWI SETYAWANE1-07
8 5443 AGUS SETIAWANE1-08
9 5444 AGUSENO BAYU PUTROE1-09
10 5445 AHMAD KHANIFE1-10
11 5446 AHMAD MAULANAE1-11
12 5447 AHMAD RIDHOE1-12
13 5448 ANGGA WAHYU PURBAYAE1-13
14 5449 ARI ARDIYANTOE1-14
15 5450 ARIEP KURNIAWANE1-15
16 5451 ARIF HERMAWANE1-16
17 5452 ARIF SETIYAWANE1-17
18 5453 AZIZ UTOMOE1-18
19 5454 CARSOE1-19
20 5457 DWIKI FEBRIANTOE1-20
21 5458 ENDRI SULISTIOE1-21
71
22 5459 IRVAN ADHI HIDAYATE1-22
23 5460 JAROT SETIAWANE1-23
24 5462 MUHAMMAD EKA KURNIAWANE1-24
25 5463 MISBAKHUL MUNIRE1-25
26 5464 MOHAMAD ZAENURIE1-26
27 5465 MUCHAMAD ABI DANIFE1-27
28 5466 MUHAMMAD HAMAM NASUHAE1-28
29 5467 MUNTADIRINE1-29
30 5468 NUR AKHMAD RIYADIE1-30
31 5469 PRISKA ARJUN PINANGGIHE1-31
32 5471 SANI EFENDIE1-32
33 5472 SHODIKHUNE1-33
34 5474 TRI SULISTIYANTOE1-34
35 5475 TRI WARSONOE1-35
36 5476 YOGA PRATAMA ADYA CANDRAE1-36
72
KELAS X TKR 3 ( KELAS NHT )
NOMORNAMA SISWA
KODEURUT INDUK ( E2 )
1 5518 ADJI SETIAWANE2-01
2 5519 AGUS ADI PUROE2-02
3 5520 AHMAT FAUZANE2-03
4 5521 AHMAD MURTASIDINE2-04
5 5524 ANDIKA AJI PRATAMAE2-05
6 5525 ANDRI FATMA RISTANTOE2-06
7 5526 ANDY EDY NURWANTOE2-07
8 5527 ATEQ ABI AUFANE2-08
9 5528 BAYU ANDI SETIYAWANE2-09
10 5529 BAYU RISQI RISMADANIE2-10
11 5530 BIMA FATACHAE2-11
12 5531 CHAIRUL UMAME2-12
13 5533 DIMAS PRASTIYOE2-13
14 5534 EDI SUSANTOE2-14
15 5535 HERI KISWANTOE2-15
16 5536 HERU SULISTIYANTOE2-16
17 5537 IBNU ARIS ADITIYASMOROE2-17
18 5538 JAMALUDINE2-18
19 5539 LILIK CAHYO SINARNOE2-19
20 5540 MUCHAMAD SAEFUDINE2-20
21 5541 MUGIYANTOE2-21
22 5542 MUHAMMAD BILALE2-22
73
23 5543 MUHAMMAD CHURNIA SANDIE2-23
24 5545 NANA LUKMANAE2-24
25 5546 NOVAN AJI PRISTIANE2-25
26 5547 PRAYODA ULFI ARIYANDIE2-26
27 5548 RESTU ALDIANO SATIAE2-27
28 5549 RIDWAN SYAH TRI SAPUTROE2-28
29 5550 RIKKA ADI SUSANTOE2-29
30 5552 ROY DWI JAYANTOE2-30
31 5553 SETYO PUJI HARDIYANSAHE2-31
32 5554 SIGIT AJI PANGESTUE2-32
33 5555 SUPRIYANTOE2-33
34 5556 SUTRISNOE2-34
35 5557 WAHYU SULISTIYO BUDIE2-35
36 5660 WAHYU ADI SAPUTROE2-36
74
KELAS X TKR 2 ( KELAS EKSPOSITORI)
KELAS KONTROL
NOMORNAMA SISWA
KODEURUT INDUK ( K )
1 5477 ABIN SURYATMOKOK-01
2 5478 ADDRIAN BIMA AJIK-02
3 5479 ADI KURNIA ROHMANK-03
4 5480 AGUS WIBOWO HARIYANTOK-04
5 5481 AHMAD SODIKK-05
6 5482 ANI PRAYOGOK-06
7 5483 ARGA DANUR HUDAK-07
8 5485 ASEP SUNANDARK-08
9 5486 BAGAS FITRIYANTOK-09
10 5488 DICKY SULISTYO WARDANAK-10
11 5489 DWI PRABOWOK-11
12 5490 DWI RIRIN NUGROHOK-12
13 5491 EKO PRIYO SETIYAWANK-13
14 5492 EKO PURWANTOK-14
15 5493 HADI CHIRMANTOK-15
16 5494 ILHAM SAPUTRAK-16
17 5496 JOHAN ANDI ATMOKOK-17
18 5497 KASTONOK-18
19 5498 M. ABDILAHK-19
20 5500 MUH SYAROH IMANIARDIK-20
21 5501 MUH. ANANG LUTHFIYANTOK-21
75
22 5503 MUHAMAD NURYADIK-22
23 5504 MUHAMMAD FAJAR IRYANTOK-23
24 5505 MUHAMMAD NURSALIMK-24
25 5506 MUHAMMAD ZUFRONK-25
26 5507 NUR CHOLISK-26
27 5508 NUR KHOLISINK-27
28 5509 RAGA SEPTIAN ADI PUTRAK-28
29 5510 RANDY SETIA ARDIYANK-29
30 5511 RENDI RISTANTOK-30
31 5512 RIAN ARDI SUGIARTOK-31
32 5513 RICKY ALFIYANTOK-32
33 5514 RIZKY RAMADHANK-33
34 5515 RUDY HERTANTOK-34
35 5517 TAUFIQ SETIYONOK-35
76
Sedangkan siswa kelas XI TKR 1 yang menjadi sampel kemudian
dijadikan untuk uji instrumen (analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda soal
dan taraf kesukaran soal). Berikut adalah data siswa yang dijadikan untuk uji
instrumen :
NOMORNAMA SISWA
KODEURT INDUK ( UC )
1 5148 ADITYA FAJAR UTOMO UC-1
2 5150 AGUNG SETIYAWAN UC-2
3 5151 AGUS ADHI SUSILOUC-3
4 5152 AHMAD FAJAR SETIAWANUC-4
5 5153 ACHMAD NUR SOLEHUC-5
6 5155 AMBAR ASRO'IUC-6
7 5156 ANDRE KURNIAWANUC-7
8 5157 ANDRI WIJAYAUC-8
9 5158 ARIF SETIYAWANUC-9
10 5159 BAGUS HANDOYOUC-10
11 5160 DANAR SURYO SAPUTROUC-11
12 5162 DENIUC-12
13 5165 EKO MARYANTOUC-13
14 5166 EKO SUPRIYANTOUC-14
15 5168 HANIF DZAKI MUBAROQUC-15
16 5169 HUDI PRASETYOUC-16
17 5170 ILYAS EFENDIUC-17
18 5171 IMAM YUDI KUNTOROUC-18
19 5172 KUSMIYONOUC-19
77
20 5174 LILIS SETIAWANUC-20
21 5175 MUCHAMAD AWALUDINUC-21
22 5176 MUHAMMAD HARIYANTOUC-22
23 5177 MUHAMMAD IMAM RIFA'IUC-23
24 5179 NURMA ZIROCHIMUC-24
25 5181 SIGIT SETIAWANUC-25
26 5182 SISWO SUDIARTOUC-26
27 5183 SOFYAN NUGROHOUC-27
28 5184 TAUFIK HIDAYATUC-28
29 5187 WISNU FENDIYANTOUC-29
30 5188 ZANUAR ABIDINUC-30
78
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJAKOMPETENSI KEAHLIAN : TeknikKendaraanRinganMATA PELAJARAN : Memelihara BateraiKELAS/SEMESTER : X/2STANDAR KOMPETENSI : Memelihara BateraiKODE STANDAR KOMPETENSI : 020.KK.015
KOMPETENSIDASAR
MATERI
PEMBELAJAR
AN
KEGIATAN
PEMBELAJAR
AN
INDIKATORPENILAIA
N
ALOKASIWAK
TU
SUMBER
BELAJAR
Merawatbaterai
Prinsipkerjasistembaterai Tipe-
tipebaterai Konstr
uksibaterai Kompo
nen-komponenbateraiyangperludirawat Prosed
urperawatan Standar
prosedurkeselamatankerja.
Menjelaskantentang:
oPrinsipkerjabaterai
oTipe-tipebaterai
oKonstruksibaterai
oKomponenbateraiyangperludirawat
oProsedurperawatanbaterai.
oStandarprosedur danKeselamatankerja.
Dapatmemahamiprinsip kerjabaterai.
Dapatmemahamitipe-tipebaterai.
Dapatmemahamikonstruksibaterai.
Dapatmengetahuikomponenbaterai yangperludirawat.
Dapatmemahamiprosedurperawatanbaterai
SeluruhkegiatanperawatandilaksanakanberdasarkanSOP(StandardOperationProcedures),
Lisan
TesTertulis
6 xjampelajaran
NewStep 1. Manual
book Instucti
onManualOperati
onmanual Interne
t
79
undang-undang K 3(Keselamatan danKesehatanKerja),peraturanperundang-undangandanprosedur/kebijakanperusahaan.
Kendal, Maret 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Praktikan
Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad Manshur
NBM : 580 504 NIM. 5201408119
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(EKSPOSITORI)
Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 BojaMata Pelajaran : ProduktifKelas /Semester : X / GenapAlokasi Waktu : 6 jam pelajaran @ 45 menitStandar Kompetensi : Memelihara bateraiKode Kompetensi : 020. KK. 15Kompetensi Dasar : Merawat bateraiIndikator : 1. Dapat memahami prinsip kerja baterai.
2. Dapat memahami tipe-tipe baterai.3. Dapat memahami konstruksi baterai.4. Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu
dirawat.5. Dapat memahami prosedur perawatan baterai6. Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),undang-undang K 3 (Keselamatan dan KesehatanKerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaanSemua prosedur perawatandilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.
I. Tujuan PembelajaranSiswa dapat melakukan perawatan pada baterai
II. Materi PembelajaranMerawat Baterai
Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starterdan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan bateraibasah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenisbasah.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrikpada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,penerangan, dsb.
2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana
pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
81
Konstruksi BateraiBaterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal
baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalamsatu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V.Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkaisecara seri. Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubangtersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakanuntuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip,saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan platnegatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
Gambar. Komponen baterai
4) Elektrolit BateraiElektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam
sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Daricampuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.
5) Kotak BateraiWadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai.
Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Padakotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicatorjumlah elektrolit.
6) Sumbat VentilasiSumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) danuap asam sulfat di dalam baterai.
82
Kegiatan Dalam Perawatan Baterai
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
4) Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat
korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunantegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah haltersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah:
f) Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.g) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan
memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapatmerusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkanterminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
h) Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.i) Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang
terminal dan kencangkan baut pengikatnyaj) Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan
volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitipbaterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukanstarter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt metermenunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.
5) Pemeriksaan elektrolitc) Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panassehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secaraperiodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurangmaka harus ditambah.
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantaratanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurangmenyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkantumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan.Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang,untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atauterjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, olehkarena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakanbaterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolitdapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian yangterkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accumerupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan
83
asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untumenambah elektrolit baterai yang pemeriksaan elektrolit berkurang, sedangkan air zuurdigunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong.
d) Pemeriksaan berat jenis elektrolit bateraiPemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan
berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitasbaterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130.
6) Mengisi BateraiMengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi
reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: Pengisian
Normal, dan Pengisian Cepat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah keselamatankerja. Hal-hal tersebut antara lain:
15) Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, olehkarena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian,kulit maupun kendaraan.
16) Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awalyang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronikakibat pelepasan baterai.
17) Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kakiyang sesuai dan pelindung mata.
18) Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki beberpabagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
19) Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bilamelepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melaluikunci ke kodi kendaraan.
20) Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi,sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakanpada saat anda bekerja dengan baterai.
21) Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan danpengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek ataumerokok dekat lokasi pengisian baterai.
22) Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positifdan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
23) Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersihdan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadikebakaran.
24) Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutuppenyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidak
84
memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogenyang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar.
25) Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisianbekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api danmenyalakan/membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai.
26) Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membukatutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
27) Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai,ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dansistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor.
28) Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akanmembalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikanyang menggunakan semi konduktor.
III. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab3. Tes
IV. Kegiatan PembelajaranPERTEMUAN 1
a. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitumengetahui prinsip kerja sistem baterai dan mengidentifikasitipe-tipe baterai.
b. Kegiatan IntiEksplorasi
Guru menjelaskan materi tentang prinsip kerja sistem baterai Guru menjelaskan materi tentang tipe-tipe bateraiElaborasi
Memberikan tugas kepada peserta didik tentang prinsip kerjadan tipe-tipe baterai.
Konfirmasi
Guru memberikan kesempatatan kepada peserta didik untukbertanya
Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa
85
Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatifmengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
c. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Doa.
PERTEMUAN 2a. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitumengetahui konstruksi baterai dan komponen-komponen bateraiyang perlu dirawat.
b. Kegiatan IntiEksplorasi
Guru menjelaskan materi tentang konstruksi baterai Guru menjelaskan materi tentang komponen-komponen baterai
yang perlu dirawat.Elaborasi
Memberikan tugas kepada peserta didik tentang konstruksibaterai dan komponen-komponen baterai yang perlu dirawat.
Konfirmasi
Guru memberikan kesempatatan kepada peserta didik untukbertanya
Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.c. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Do’a
PERTEMUAN 3a. Kegiatan Awal
86
Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, danSantun).
Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksakehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaituprosedur perawatan baterai dan mengetahui K3 dalam perawatanbaterai.
b. Kegiatan IntiEksplorasi
Guru menjelaskan materi tentang prosedur perawatan baterai. Guru menjelaskan materi tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dalam prosedur perawatan baterai.Elaborasi
Memberikan tugas kepada peserta didik tentang prosedurperawatan baterai..
Konfirmasi
Guru memberikan kesempatatan kepada peserta didik untukbertanya
Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.c. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya.
Absensi Do’a
V. Alat dan Sumber Belajar Modul Buku Step1 Toyota Spidol Whiteboard
VI. Penilaian1. Tes Lisan2. Tes tertulis
Kendal, Maret 2013
87
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Praktikan
Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad ManshurNBM : 580 504 NIM. 5201408119
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(JIGSAW)
Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 BojaMata Pelajaran : ProduktifKelas /Semester : X / GenapAlokasi Waktu : 6 jam pelajaran @ 45 menitStandar Kompetensi : Memelihara bateraiKode Kompetensi : 020. KK. 15Kompetensi Dasar : Merawat bateraiIndikator : 1. Dapat memahami prinsip kerja baterai.
7. Dapat memahami tipe-tipe baterai.8. Dapat memahami konstruksi baterai.9. Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu
dirawat.10. Dapat memahami prosedur perawatan baterai11. Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),undang-undang K 3 (Keselamatan dan KesehatanKerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaanSemua prosedur perawatandilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.
I. Tujuan PembelajaranSiswa dapat melakukan perawatan pada baterai
II. Materi Pembelajaran
Merawat BateraiBaterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem
starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu bateraikering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobilmaupun truk adalah baterai jenis basah.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energilistrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsibaterai adalah:
4. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkanasessoris, penerangan, dsb.
5. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter6. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan,
dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
89
Konstruksi BateraiBaterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai,
terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan selbaterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkantegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6sel baterai yang dirangkai secara seri. Tiap sel baterai mempunyai lubang untukmengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutupterdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolitbaterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, platpositip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abumetalik (metallic gray).
Gambar. Komponen baterai7) Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O)dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36% SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis1,270.
8) Kotak BateraiWadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlahselnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level ,sebagai indicator jumlah elektrolit.
9) Sumbat VentilasiSumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat
ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saatpengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai.
Kegiatan Dalam Perawatan Baterai
90
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:7) Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakanakibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah danterjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsioptimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkahmembersihkan adalah:
k) Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.l) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan
memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapatmerusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkanterminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
m) Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.n) Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang
terminal dan kencangkan baut pengikatnyao) Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan
volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitipbaterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukanstarter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt metermenunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.
8) Pemeriksaan elektrolite) Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efekpanas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untukitu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlahelektrolit baterai kurang maka harus ditambah.
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalahdiantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yangkurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihanmenyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian ataupengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkanjumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurangcukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, olehkarena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian.Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itucairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotifmaka bagian yang terkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Airaccu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuurkandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Airaccu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang pemeriksaan elektrolitberkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisikosong.
91
f) Pemeriksaan berat jenis elektrolit bateraiPemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untukmengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, bateraikosong Bj 1,100 -1,130.
9) Mengisi BateraiMengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga
terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
Pengisian Normal, dan Pengisian Cepat
Keselamatan dan Kesehatan KerjaSebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah
keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
29) Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, olehkarena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian,kulit maupun kendaraan.
30) Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awalyang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronikakibat pelepasan baterai.
31) Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kakiyang sesuai dan pelindung mata.
32) Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki beberpabagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
33) Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bilamelepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melaluikunci ke kodi kendaraan.
34) Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi,sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakanpada saat anda bekerja dengan baterai.
35) Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan danpengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek ataumerokok dekat lokasi pengisian baterai.
36) Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positifdan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
37) Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersihdan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadikebakaran.
38) Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutuppenyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidakmemiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogenyang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar.
39) Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisianbekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api danmenyalakan/membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai.
92
40) Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membukatutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
41) Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai,ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dansistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor.
42) Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akanmembalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikanyang menggunakan semi konduktor.
III. Metode PembelajaranModel pembelajaran Jigsaw:1. Pengelompokan2. Diskusi kelompok ahli3. Laporan tim4. Tes
IV. Kegiatan PembelajaranPERTEMUAN 1A. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran pembelajaran yang ingindicapai yaitu mengetahui prinsip kerja sistem baterai danmengidentifikasi tipe-tipe baterai.
B. Kegiatan IntiEksplorasi Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk
kelompok secara acak/heterogen yang setiap kelompokberanggota 6 orang (kelompok asal).
Guru memberikan sub materi yang meliputi : pengertian dasarbaterai, tipe-tipe baterai, konstruksi baterai, komponen yang perludirawat, prosedur perawatan dan K3 dalam perawatan bateraikepada setiap siswa pada kelompoknya (setiap siswamendapatkan sub materi yang berbeda dengan teman satukelompoknya).
Elaborasi Siswa yang mempunyai sub materi yang sama berdiskusi dalam
kelompok ahli beranggota 6 orang. Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan
diskusi.
93
Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai. Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara
komunikatif Guru memberikan catatan–catatan penting secara kreatif
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswaC. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Do’a
PERTEMUAN 2A. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitumengetahui konstruksi baterai dan komponen-komponen bateraiyang perlu dirawat.
B. Kegiatan IntiEksplorasi Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk
kelompok secara acak/heterogen yang setiap kelompokberanggota 6 orang (kelompok asal).
Guru memberikan sub materi yang meliputi : pengertian dasarbaterai, tipe-tipe baterai, konstruksi baterai, komponen yang perludirawat, prosedur perawatan dan K3 dalam perawatan bateraikepada setiap siswa pada kelompoknya (setiap siswamendapatkan sub materi yang berbeda dengan teman satukelompoknya).
Elaborasi Siswa yang mempunyai sub materi yang sama berdiskusi dalam
kelompok ahli beranggota 6 orang. Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan
diskusi.Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai.
94
Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secarakomunikatif
Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatifmengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
C. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya.
Absensi Do’a
PERTEMUAN 3A. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Guru memberikan pertanyaan secara singkat untukmenumbuhkan rasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaituprosedur perawatan baterai dan mengetahui K 3 dalamperawatan baterai.
B. Kegiatan IntiEksplorasi Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk
kelompok secara acak/heterogen yang setiap kelompokberanggota 6 orang (kelompok asal).
Guru memberikan sub materi yang meliputi : pengertian dasarbaterai, tipe-tipe baterai, konstruksi baterai, komponen yang perludirawat, prosedur perawatan dan K3 dalam perawatan bateraikepada setiap siswa pada kelompoknya (setiap siswamendapatkan sub materi yang berbeda dengan teman satukelompoknya).
Elaborasi Siswa yang mempunyai sub materi yang sama berdiskusi dalam
kelompok ahli beranggota 6 orang Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan
diskusiKonfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai. Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara
komunikatif
95
Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatifmengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
C. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Do’a
V. Alat dan Sumber Belajar
1. Modul dan buku yang relevan2. Gambar dan video tentang baterai3. Komputer / Laptop4. LCD projektor5. Spidol6. Whiteboard
VI. Penilaian
3. Tes Lisan4. Tes tertulis
Kendal, Maret 2013Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Praktikan
Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad ManshurNBM : 580 504 NIM. 5201408119
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(NHT)
Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 BojaMata Pelajaran : ProduktifKelas /Semester : X / GenapAlokasi Waktu : 6 jam pelajaran @ 45 menitStandar Kompetensi : Memelihara bateraiKode Kompetensi : 020. KK. 15Kompetensi Dasar : Merawat bateraiIndikator : 1. Dapat memahami prinsip kerja baterai.
12. Dapat memahami tipe-tipe baterai.13. Dapat memahami konstruksi baterai.14. Dapat mengetahui komponen baterai yang perlu
dirawat.15. Dapat memahami prosedur perawatan baterai16. Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),undang-undang K 3 (Keselamatan dan KesehatanKerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaanSemua prosedur perawatandilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.
VII. Tujuan PembelajaranSiswa dapat melakukan perawatan pada baterai
VIII. Materi Pembelajaran
Merawat BateraiBaterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem
starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu bateraikering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobilmaupun truk adalah baterai jenis basah.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumberenergi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail makafungsi baterai adalah:7. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan
asessoris, penerangan, dsb.8. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter9. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan,
dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
97
Konstruksi BateraiBaterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai,
terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan selbaterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkantegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6sel baterai yang dirangkai secara seri. Tiap sel baterai mempunyai lubang untukmengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutupterdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolitbaterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, platpositip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abumetalik (metallic gray).
Gambar. Komponen baterai10) Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O)dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36% SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis1,270.
11) Kotak BateraiWadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlahselnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level ,sebagai indicator jumlah elektrolit.
12) Sumbat VentilasiSumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat
ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saatpengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai.
98
Kegiatan Dalam Perawatan BateraiKegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
10) Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan
akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah danterjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsioptimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkahmembersihkan adalah:
p) Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.q) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan
memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapatmerusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkanterminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
r) Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.s) Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang
terminal dan kencangkan baut pengikatnyat) Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan
volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitipbaterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukanstarter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt metermenunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.
11) Pemeriksaan elektrolitg) Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efekpanas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untukitu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlahelektrolit baterai kurang maka harus ditambah.
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalahdiantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yangkurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihanmenyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian ataupengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkanjumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurangcukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, olehkarena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian.Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itucairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotifmaka bagian yang terkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Airaccu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuurkandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Airaccu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang pemeriksaan elektrolitberkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisikosong.
99
h) Pemeriksaan berat jenis elektrolit bateraiPemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untukmengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, bateraikosong Bj 1,100 -1,130.
12) Mengisi BateraiMengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga
terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
Pengisian Normal, dan Pengisian Cepat
Keselamatan dan Kesehatan KerjaSebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah
keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
43) Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, olehkarena itu harus hati-hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian,kulit maupun kendaraan.
44) Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awalyang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronikakibat pelepasan baterai.
45) Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kakiyang sesuai dan pelindung mata.
46) Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda akan memperbaiki beberpabagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
47) Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, karena bilamelepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melaluikunci ke kodi kendaraan.
48) Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi,sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakanpada saat anda bekerja dengan baterai.
49) Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan danpengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek ataumerokok dekat lokasi pengisian baterai.
50) Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positifdan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
51) Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersihdan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadikebakaran.
52) Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutuppenyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidakmemiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogenyang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar.
53) Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisianbekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api danmenyalakan/membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai.
100
54) Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membukatutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
55) Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai,ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dansistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor.
56) Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akanmembalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikanyang menggunakan semi konduktor.
IX. Metode PembelajaranModel pembelajaran Numbered Head Together (NHT)5. Pengelompokan6. Diskusi kelompok7. Laporan tim8. Tes
X. Kegiatan PembelajaranPERTEMUAN 1D. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran pembelajaran yang ingindicapai yaitu mengetahui prinsip kerja sistem baterai danmengidentifikasi tipe-tipe baterai.
E. Kegiatan IntiEksplorasi Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk
kelompok secara acak/heterogen yang setiap kelompokberanggota 6 orang.
Guru memberi nomor pada masing-masing siswa dalamkelompoknya.
Guru memberi materi kepada siswa Guru mengajukan pertanyaan ke siswa.Elaborasi Siswa berdiskusi dengan kelompoknya. Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan
diskusi Guru memanggil nomor siswa secara acak untuk menjawab
pertanyaan. Guru mengendalikan kelas.
101
Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai. Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara
komunikatif Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
F. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Do’a
PERTEMUAN 2D. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitumengetahui konstruksi baterai dan komponen-komponen bateraiyang perlu dirawat.
E. Kegiatan IntiEksplorasi Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk
kelompok secara acak/heterogen yang setiap kelompokberanggota 6 orang.
Guru memberi nomor pada masing-masing siswa dalamkelompoknya.
Guru memberi materi kepada siswa Guru mengajukan pertanyaan ke siswa.Elaborasi Siswa berdiskusi dengan kelompoknya. Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan
diskusi Guru memanggil nomor siswa secara acak untuk menjawab
pertanyaan. Guru mengendalikan kelas.
102
Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai. Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara
komunikatif Guru memberikan catatan–catatan penting secara kreatif
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
F. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Do’a
PERTEMUAN 3D. Kegiatan Awal Guru melakukan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan
Santun). Guru menunjuk salah satu siswa memimpin doa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian siswa sebagai wujudkepedulian lingkungan.
Memberikan pertanyaan secara singkat untuk menumbuhkanrasa ingin tahu siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaituprosedur perawatan baterai dan mengetahui K 3 dalamperawatan baterai.
E. Kegiatan IntiEksplorasi Guru mengkoordinir siswa yang berjumlah 36 membentuk
kelompok secara acak/heterogen yang setiap kelompokberanggota 6 orang.
Guru memberi nomor pada masing-masing siswa dalamkelompoknya.
Guru memberi materi kepada siswa Guru mengajukan pertanyaan ke siswa.Elaborasi Siswa berdiskusi dengan kelompoknya. Guru berkeliling di dalam kelas untuk memonitor kegiatan
diskusi Guru memanggil nomor siswa secara acak untuk menjawab
pertanyaan. Guru mengendalikan kelas.
103
Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang kesulitan dalam pembelajaran materi baterai. Guru memberikan tanggapan dan simpulan kepada siswa secara
komunikatif Guru memberikan catatan – catatan penting secara kreatif
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
F. Kegiatan Akhir Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca
dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuanberikutnya
Absensi Do’a
XI. Alat dan Sumber Belajar
7. Modul dan buku yang relevan8. Gambar dan video tentang baterai9. Komputer / Laptop10. LCD projektor11. Spidol12. Whiteboard
XII. Penilaian
5. Tes Lisan6. Tes tertulis
Kendal, Maret 2013
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Praktikan
Wiji Ahmanto, S.Pd. Muhammad ManshurNBM : 580 504 NIM. 5201408119
104
Kisi-Kisi Soal
KompetensiDasar
Materi IndikatorRanah Kognitif
JumlahSoal
C1 C2 C3 C4 C5MerawatBaterai
Prinsipkerjasistembaterai
Tipe-tipebaterai
Konstruksibaterai
Komponen-komponenbaterai yangperludirawat
Prosedurperawatan
Standarprosedurkeselamatankerja.
Dapat memahamiprinsip kerja baterai.
Dapat memahami tipe-tipe baterai.
Dapat memahamikonstruksi baterai.
Dapat mengetahuikomponen baterai yangperlu dirawat.
Dapat melaksanakanprosedur perawatanbaterai.
Seluruh kegiatanperawatan dilaksanakanberdasarkan SOP(Standard OperationProcedures), undang-undang K 3(Keselamatan danKesehatan Kerja),peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
2
4,12
6
10
1,3,5
25
16,29
7
9,20,21
19
13
8
11
15,22,3
0
14,17,18,27
32
24,33
23,28,34,35
26
31
3
2
9
4
8
9
Jumlah 5 11 6 11 2 35
Keterangan :
C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan C4: Analisis
C5: Sintesis
105
SOAL TES HASIL BELAJAR
Mata Diklat : Produktif
Kompetensi : Memelihara Baterai
1. Dibawah ini merupakan fungsi-fungsi dari baterai, kecuali.....
a. Menyimpan energi listrik
b. Untuk menghidupkan sistem stater
c. Suplai listrik saat menghidupkan mesin
d. Membantu mobil saat terjadi pengereman
2. Ada berapakah tipe baterai?
a. 2 c. 3
b. 3 d. 4
3. Perubahan energi apa yang terjadi pada baterai sehingga dapat berfungsi
dengan baik?
a. Kimia ↔ Listrik c. Listrik ↔ Mekanik
b. Mekanik ↔ Listrik d. Kimia ↔ Mekanik
4. Berikut ini merupakan komponen-komponen baterai, kecuali.....
a. Elektrolit c. Thermostat
b. Terminal d. Sel baterai
5. Berapakah tegangan yang dihasilkan tiap blok sel baterai?
a. 4 Volt c. 8 Volt
b. 2 Volt d. 6 Volt
6. Baterai dengan tegangan 12 Volt mempunyai berapa sel?
a. 6 c. 4
b. 5 d. 3
7. Larutan apakah yang digunakan sebagai elektrolit pada baterai?
a. H2O c. H2SO4
b. NaOH d. CaO
8. Apakah warna pada plat positif dan plat negatif yang ada di sel baterai?
a. Plat positif coklat dan plat negatif abu-abu
106
b. Plat positif abu-abu dan plat negatif coklat
c. Plat positif merah dan plat negatif putih
d. Plat positif kuning dan plat negatif hitam
9. Berapa berat jenis elektrolit baterai pada saat baterai terisi penuh?
a. 3,285 kg/l c. 2,050 kg/l
b. 2,285 kg/l d. 1,285 kg/l
10. Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis baterai adalah....
a. Thermometer c. Barometer
b. Hydrometer d. Tachometer
11. Apakah yang akan terjadi pada berat jenis air baterai pada saat baterai diberi
pengisian arus listrik?
a. Berat jenis naik c. Berat jenis Tetap
b. Berat jenis turun d. Semua salah
12. Apakah yang dimaksud dengan kapasitas baterai?
a. Jumlah muatan listrik yang ada didalam baterai
b. Besar kecilnya ukuran baterai
c. Banyaknya kapasitas elektrolit yang dapat dimuat oleh baterai
d. Satuan ukuran volume baterai
13. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali....
a. Merk baterai
b. Jumlah elemen-elemen baterai
c. Massa aktif dalam plat-plat baterai
d. Luas penampang baterai yang terendam dalam elektrolit
14. Bagaimana mencari besarnya kapasitas baterai?
a. Daya x waktu c. Tegangan x arus
b. Arus x waktu d. Waktu x tegangan
15. Cairan apakah yang digunakan untuk menambah elektrolit pada baterai jika
elektrolit pada baterai terlalu rendah?
a. Asam clorida (HCL) c. Air suling (H2O)
107
b. Natrium peroksida (NaOH) d. Asam sulfat (H2SO4)
16. Apakah yang dimaksud dengan pensulfatan pada baterai?
a. Terbentuknya kristal timbel sulfat yang kasar
b. Rusaknya baterai karena terlalu lama diisi
c. Berubahnya air menjadi asam sulfat
d. Terbentunya asam sufat karena baterai terlalu sering dipakai
17. Baterai 12 Volt dipakai selama 10 jam dengan pemberian arus tetap 2
Ampere, tegangan akan turun 9 Volt. Berapakah besar kapasitas baterai
tersebut?
a. 10 AH c. 20 AH
b. 30 AH d. 40 AH
18. Berapa besar arus yang digunakan pada pengisian normal untuk baterai
dengan kapasitas 60 AH?
a. 12 Ampere c. 8 Ampere
b. 10 Ampere d. 6 Ampere
19. Pada saat pengisian baterai akan menghasilkan gas yang mudah meledak jika
terken percikan api. Gas apakah yang dimaksud?
a. Metana c. Karbon dioksida
b. Nitrogen d. Hidrogen
20. Berapa besar arus yang digunakan pada pengisian cepat jika dibandingkan
dengan arus pada pengisian normal?
a. 5-10 kali c. 5-8 kali
b. 3-5 kali d. 8-10 kali
21. Untuk mengukur kemampuan penyimpanan arus digunakan......
a. Uji pembebanan c. Amperemeter
b. Hydrometer d. Vpltmeter
22. Baterai yang disimpan lama kelamaan arusnya akan habis. Untuk
menghindari agar baterai yang disimpan tidak rusak karena pensulfatan, maka
108
baterai harus diisi secara kontinyu. Berapa jangka waktu yang ideal untuk
pengisian baterai?
a. 1 bulan c. 3 bulan
b. 2 bulan d. 4 bulan
23. Perhatikan gambar cara melepas klem pol pada baterai berikut ini!
Manakah yang benar untuk dilakukan sesuai prosedur pelepasan klem pol
baterai.......
a. 1, 2 c. 1, 3
b. 2, 4 d. 1, 4
24. Jika baterai dalam keadaan penuh dismpan, maka akan terjadi proses kimia
yang menyebabkan baterai itu kosong, berapa persen kapasitas spesifik
baterai berkurang setiap harinya?
a. 0,1 % - 0,5 % c. 1,5 % - 2 %
b. 1% - 1,5 % d. 0,2 %- 1 %
25. Apakah tujuan plat logam timbel pada baterai dibuat berpori?
a. Agar tidak cepat panas
b. Mempermudah pemasangan
c. Mempermudah reaksi kimia pada plat
d. Menghemat bahan
26. Apakah yang terjadi jika air aki melebihi batas level maksimum?
a. Akan merusak sel baterai
b. Air aki akan panas dan meluap keluar melalui tutup sel
c. Terjadi konsleting
d. Kotak baterai akan bocor
27. Perhatikan gambar dibawah ini!
108
baterai harus diisi secara kontinyu. Berapa jangka waktu yang ideal untuk
pengisian baterai?
a. 1 bulan c. 3 bulan
b. 2 bulan d. 4 bulan
23. Perhatikan gambar cara melepas klem pol pada baterai berikut ini!
Manakah yang benar untuk dilakukan sesuai prosedur pelepasan klem pol
baterai.......
a. 1, 2 c. 1, 3
b. 2, 4 d. 1, 4
24. Jika baterai dalam keadaan penuh dismpan, maka akan terjadi proses kimia
yang menyebabkan baterai itu kosong, berapa persen kapasitas spesifik
baterai berkurang setiap harinya?
a. 0,1 % - 0,5 % c. 1,5 % - 2 %
b. 1% - 1,5 % d. 0,2 %- 1 %
25. Apakah tujuan plat logam timbel pada baterai dibuat berpori?
a. Agar tidak cepat panas
b. Mempermudah pemasangan
c. Mempermudah reaksi kimia pada plat
d. Menghemat bahan
26. Apakah yang terjadi jika air aki melebihi batas level maksimum?
a. Akan merusak sel baterai
b. Air aki akan panas dan meluap keluar melalui tutup sel
c. Terjadi konsleting
d. Kotak baterai akan bocor
27. Perhatikan gambar dibawah ini!
108
baterai harus diisi secara kontinyu. Berapa jangka waktu yang ideal untuk
pengisian baterai?
a. 1 bulan c. 3 bulan
b. 2 bulan d. 4 bulan
23. Perhatikan gambar cara melepas klem pol pada baterai berikut ini!
Manakah yang benar untuk dilakukan sesuai prosedur pelepasan klem pol
baterai.......
a. 1, 2 c. 1, 3
b. 2, 4 d. 1, 4
24. Jika baterai dalam keadaan penuh dismpan, maka akan terjadi proses kimia
yang menyebabkan baterai itu kosong, berapa persen kapasitas spesifik
baterai berkurang setiap harinya?
a. 0,1 % - 0,5 % c. 1,5 % - 2 %
b. 1% - 1,5 % d. 0,2 %- 1 %
25. Apakah tujuan plat logam timbel pada baterai dibuat berpori?
a. Agar tidak cepat panas
b. Mempermudah pemasangan
c. Mempermudah reaksi kimia pada plat
d. Menghemat bahan
26. Apakah yang terjadi jika air aki melebihi batas level maksimum?
a. Akan merusak sel baterai
b. Air aki akan panas dan meluap keluar melalui tutup sel
c. Terjadi konsleting
d. Kotak baterai akan bocor
27. Perhatikan gambar dibawah ini!
109
Gambar di atas merupakan gambar baterai, nomor berapakah yang
menunjukkan Vent plug dan Plat elektroda negatif......
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 1 dan 5
28. Pada baterai sering terjadi jamur sulfat atau kotoran pada terminal-terminal
baterai, cairan apakah yang digunakan untuk membersihkan kotoran atau
jamur tersebut?
a. Soda api c. Hidrogen peroksida
b. Asam sulfat d. Air raksa
29. Satuan dari berat jenis adalah.....
a. Kg/Liter c. Volt
b. Ampere d. Ohm
30. Prosedur cara untuk melepas kutub baterai yang benar yaitu....
a. Kutup positif terlebih dahulu
b. Kutup negatif terlebih dahulu
c. Kutup positif dan kutup nagatif secara bersamaan
d. Kutup positif dan kutup negatif dikendorkan
31. Hal yang akan terjadi jika kutup positif dan kutup negatif baterai
dihubungkan adalah....
a. Menghabiskan cairan elektrolit
b. Memercikkan bunga api, merusak baterai
c. Terjadi endapan putih pada kutup baterai
d. Baterai akan meledak
110
32. Dibawah ini adalah gambar konstruksi blok sel. Nomor yang benar untuk
menunjukkan isolasi(separator), pelat negarif dan larutan asam sulfat secara
berurutan adalah....
a. 1, 3, 4 c. 1, 3, 2
b. 2, 3, 1 d. 2, 3, 4
33. Jika kita menyambung 2 buah baterai secara seri, pernyataan dibawah ini
yang benar adalah....
a. Tegangan meningkat dan arus tetap
b. Tegangan tetap dan arus meningkat
c. Tegangan dan arus meningkat
d. Tegangan dan arus tetap
34. Pengukuran berat jenis elektrolit
Fungsi dari “Suction Bulp” pada gambar diatas adalah...
a. Menaikkan elektrolit
b. Indikator ukur
c. Jalan masuk elektrolit
d. Ruang penampung elektrolit
111
35. Perawatan pada baterai sangat penting agar baterai bisa bertahan lama,
manakah di bawah ini yang merupakan langkah merawat baterai yang baik.....
a. Memeriksa kuantitas air aki
b. Memeriksa kondisi terminal aki
c. Membersihkan kerak karbon pada terminal aki
d. Semua benar
SELAMAT MEGERJAKAN
112
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. D
2. A
3. A
4. C
5. B
6. A
7. C
8. A
9. D
10. B
11. A
12. A
13. A
14. B
15. C
16. A
17. C
18. D
19. D
20. A
21. A
22. B
23. D
24. D
25. C
26. B
27. D
28. A
29. A
30. B
31. B
32. C
33. A
34. A
35. D
113
DATA UJI COBA
No KodeNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 12 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 13 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 14 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 15 UC-03 1 1 1 1 1 1 1 16 UC-26 0 1 1 1 1 1 1 17 UC-05 1 1 1 1 1 1 1 18 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 19 UC-10 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC-27 0 1 1 1 1 1 0 111 UC-28 1 1 1 1 1 1 1 112 UC-15 1 1 1 1 1 0 1 113 UC-21 1 1 1 0 1 1 1 114 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 015 UC-01 1 1 1 0 1 1 1 016 UC-19 1 1 1 1 0 1 1 117 UC-07 0 1 1 1 1 1 0 118 UC-17 1 1 1 1 1 0 1 019 UC-06 1 1 0 1 1 0 1 120 UC-24 1 1 1 1 0 0 1 121 UC-13 1 1 1 0 1 1 1 122 UC-22 0 1 0 0 1 1 0 023 UC-30 0 1 0 1 1 1 1 024 UC-18 0 0 1 0 1 1 1 125 UC-23 1 1 1 0 0 0 0 026 UC-08 1 0 0 1 0 0 1 127 UC-09 1 0 1 0 1 1 0 028 UC-25 0 1 0 1 1 0 1 129 UC-12 0 0 1 0 0 0 0 130 UC-29 0 1 1 1 0 0 0 0
Jumlah 21 26 25 22 24 21 23 22
114
Nomor Soal
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 0 01 1 1 1 1 1 0 1 0 11 1 1 1 0 1 1 1 0 11 1 1 1 1 0 1 1 0 11 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 0 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 0 1 1 1 11 0 1 0 0 1 1 1 0 11 0 0 0 0 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 0 1 0 10 1 1 0 0 1 0 1 0 00 0 1 1 1 1 0 1 0 01 0 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 0 0 11 0 0 1 1 1 0 1 1 10 1 1 1 1 0 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 1
0 1 1 0 0 0 0 1 0 10 0 0 0 0 1 1 0 0 01 0 1 1 0 0 0 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 01 1 0 0 0 0 0 1 0 00 0 0 0 0 0 0 0 1 0
20 15 20 17 18 22 16 25 11 21
115
Nomor Soal
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 0 1 0 1 01 1 0 1 1 0 1 0 1 11 1 0 1 1 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1 01 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 0 1 0 1 01 1 0 0 1 1 1 0 1 01 1 0 0 1 1 1 0 1 11 0 0 1 1 1 1 1 0 01 1 1 1 0 1 1 1 0 11 1 1 1 0 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 0 0 1 01 1 0 0 1 0 1 1 0 00 1 1 1 1 0 1 1 1 01 0 0 0 1 0 1 1 1 01 1 0 0 1 1 0 0 1 00 1 0 0 1 0 0 0 0 01 1 0 1 0 1 1 0 0 10 1 0 0 0 1 1 0 0 01 0 0 0 1 1 0 1 1 0
0 0 0 0 1 1 1 0 0 01 1 0 0 1 0 0 0 1 10 0 0 1 0 0 0 0 0 00 0 1 0 0 1 0 0 0 01 1 0 0 0 1 1 0 1 00 0 0 0 0 1 1 0 0 0
23 21 10 14 22 19 22 12 20 12
116
Nomor SoalY Y2
29 30 31 32 33 34 35
1 1 0 1 1 1 1 33 10891 1 0 1 1 1 1 32 10240 1 1 1 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 0 1 1 1 0 29 8411 1 0 1 0 1 1 28 784
1 1 0 0 1 0 1 28 784
0 1 1 1 0 0 1 28 7841 1 1 1 0 1 1 27 7291 1 0 0 1 1 1 27 7291 1 1 0 1 0 1 27 7290 1 1 1 0 0 1 26 6760 1 1 1 0 1 1 26 6761 1 1 1 0 0 1 26 676
1 1 1 1 1 1 1 25 6251 1 1 0 1 1 1 23 5291 1 0 1 0 0 1 21 4411 1 0 1 0 0 1 20 4000 0 0 0 1 1 0 19 3611 1 0 1 0 0 1 19 3610 0 0 0 1 1 1 19 3610 1 0 1 0 1 1 17 2890 0 0 1 0 0 1 15 225
1 1 1 0 0 0 1 14 196
0 1 1 1 0 0 0 14 1960 1 1 0 1 0 0 13 1690 1 1 1 0 0 1 11 1210 0 1 0 0 0 0 11 1211 0 1 0 0 1 0 9 81
18 25 17 20 14 16 24 678 16758
117
DATA HASIL ANALISIS INSTRUMEN
No KodeNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 81 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 12 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 13 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 14 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 15 UC-03 1 1 1 1 1 1 1 16 UC-26 0 1 1 1 1 1 1 17 UC-05 1 1 1 1 1 1 1 18 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 19 UC-10 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC-27 0 1 1 1 1 1 0 111 UC-28 1 1 1 1 1 1 1 112 UC-15 1 1 1 1 1 0 1 113 UC-21 1 1 1 0 1 1 1 114 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 015 UC-01 1 1 1 0 1 1 1 016 UC-19 1 1 1 1 0 1 1 117 UC-07 0 1 1 1 1 1 0 118 UC-17 1 1 1 1 1 0 1 019 UC-06 1 1 0 1 1 0 1 120 UC-24 1 1 1 1 0 0 1 121 UC-13 1 1 1 0 1 1 1 122 UC-22 0 1 0 0 1 1 0 023 UC-30 0 1 0 1 1 1 1 024 UC-18 0 0 1 0 1 1 1 125 UC-23 1 1 1 0 0 0 0 026 UC-08 1 0 0 1 0 0 1 127 UC-09 1 0 1 0 1 1 0 028 UC-25 0 1 0 1 1 0 1 129 UC-12 0 0 1 0 0 0 0 130 UC-29 0 1 1 1 0 0 0 0
Jumlah 21 26 25 22 24 21 23 22
Tar
afK
esuk
aran B 21 26 25 22 24 21 23 22
JS 30 30 30 30 30 30 30 30P 0,70 0,87 0,83 0,73 0,80 0,70 0,77 0,73
Keterangan Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah
Day
a P
embe
da
JA 15 15 15 15 15 15 15 15JB 15 15 15 15 15 15 15 15BA 13 15 15 13 15 14 14 13BB 8 11 10 9 9 7 9 9DP 0,33 0,27 0,33 0,27 0,40 0,47 0,33 0,27
Keterangan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup
Val
idita
s
Mp 24,619 24,038 23,880 24,318 24,417 25,333 24,435 24,227Mt 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600St 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035p 0,700 0,867 0,833 0,733 0,800 0,700 0,767 0,733q 0,300 0,133 0,167 0,267 0,200 0,300 0,233 0,267
rpbis 0,438 0,521 0,407 0,405 0,516 0,594 0,473 0,384Kriteria 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ValidKriteria Soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
118
Nomor Soal9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 0 01 1 1 1 1 1 0 1 0 11 1 1 1 0 1 1 1 0 11 1 1 1 1 0 1 1 0 11 0 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 0 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 0 1 1 1 11 0 1 0 0 1 1 1 0 11 0 0 0 0 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 0 1 0 10 1 1 0 0 1 0 1 0 00 0 1 1 1 1 0 1 0 01 0 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 0 0 11 0 0 1 1 1 0 1 1 10 1 1 1 1 0 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 10 1 1 0 0 0 0 1 0 10 0 0 0 0 1 1 0 0 01 0 1 1 0 0 0 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 01 1 0 0 0 0 0 1 0 00 0 0 0 0 0 0 0 1 020 15 20 17 18 22 16 25 11 2120 15 20 17 18 22 16 25 11 2130 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0,67 0,50 0,67 0,57 0,60 0,73 0,53 0,83 0,37 0,70Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang
15 15 15 15 15 15 15 15 15 1515 15 15 15 15 15 15 15 15 1513 10 13 11 12 13 14 15 6 147 5 7 6 6 9 2 10 5 7
0,40 0,33 0,40 0,33 0,40 0,27 0,80 0,33 0,07 0,47
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup CukupBaik
SekaliCukup Jelek Baik
25,100 25,200 24,850 25,471 25,833 24,909 27,313 24,400 23,273 25,00022,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,0350,667 0,500 0,667 0,567 0,600 0,733 0,533 0,833 0,367 0,7000,333 0,500 0,333 0,433 0,400 0,267 0,467 0,167 0,633 0,3000,503 0,370 0,452 0,467 0,563 0,544 0,716 0,572 0,073 0,5210,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidakValid
Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai
119
Nomor Soal19 20 21 22 23 24 25 26 27 281 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 0 1 0 1 01 1 0 1 1 0 1 0 1 11 1 0 1 1 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 0 1 1 11 1 1 0 1 1 1 0 1 01 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 0 1 0 1 01 1 0 0 1 1 1 0 1 01 1 0 0 1 1 1 0 1 11 0 0 1 1 1 1 1 0 01 1 1 1 0 1 1 1 0 11 1 1 1 0 1 1 1 1 11 0 0 0 1 1 0 0 1 01 1 0 0 1 0 1 1 0 00 1 1 1 1 0 1 1 1 01 0 0 0 1 0 1 1 1 01 1 0 0 1 1 0 0 1 00 1 0 0 1 0 0 0 0 01 1 0 1 0 1 1 0 0 10 1 0 0 0 1 1 0 0 01 0 0 0 1 1 0 1 1 00 0 0 0 1 1 1 0 0 01 1 0 0 1 0 0 0 1 10 0 0 1 0 0 0 0 0 00 0 1 0 0 1 0 0 0 01 1 0 0 0 1 1 0 1 00 0 0 0 0 1 1 0 0 023 21 10 14 22 19 22 12 20 1223 21 10 14 22 19 22 12 20 1230 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0,77 0,70 0,33 0,47 0,73 0,63 0,73 0,40 0,67 0,40Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang
15 15 15 15 15 15 15 15 15 1515 15 15 15 15 15 15 15 15 1515 13 8 11 13 10 14 8 13 108 8 2 3 9 9 8 4 7 2
0,47 0,33 0,40 0,53 0,27 0,07 0,40 0,27 0,40 0,53Baik Cukup Cukup Baik Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Baik
24,957 24,619 26,500 26,500 24,818 21,895 24,273 25,583 25,050 26,91722,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,0350,767 0,700 0,333 0,467 0,733 0,633 0,733 0,400 0,667 0,4000,233 0,300 0,667 0,533 0,267 0,367 0,267 0,600 0,333 0,6000,607 0,438 0,392 0,519 0,523 -0,132 0,394 0,346 0,493 0,5010,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Valid Valid Valid Valid ValidTidakValid
Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
120
Nomor SoalY Y2
29 30 31 32 33 34 35
1 1 0 1 1 1 1 33 1089
Kel
ompo
k A
tas
1 1 0 1 1 1 1 32 10240 1 1 1 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 0 1 1 1 0 29 8411 1 0 1 0 1 1 28 7841 1 0 0 1 0 1 28 7840 1 1 1 0 0 1 28 7841 1 1 1 0 1 1 27 7291 1 0 0 1 1 1 27 7291 1 1 0 1 0 1 27 7290 1 1 1 0 0 1 26 6760 1 1 1 0 1 1 26 6761 1 1 1 0 0 1 26 6761 1 1 1 1 1 1 25 625
Kel
ompo
k B
awah
1 1 1 0 1 1 1 23 5291 1 0 1 0 0 1 21 4411 1 0 1 0 0 1 20 4000 0 0 0 1 1 0 19 3611 1 0 1 0 0 1 19 3610 0 0 0 1 1 1 19 3610 1 0 1 0 1 1 17 2890 0 0 1 0 0 1 15 2251 1 1 0 0 0 1 14 1960 1 1 1 0 0 0 14 1960 1 1 0 1 0 0 13 1690 1 1 1 0 0 1 11 1210 0 1 0 0 0 0 11 1211 0 1 0 0 1 0 9 8118 25 17 20 14 16 24 678 1675818 25 17 20 14 16 2430 30 30 30 30 30 30
0,60 0,83 0,57 0,67 0,47 0,53 0,80Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah
15 15 15 15 15 15 1515 15 15 15 15 15 1511 15 9 12 9 10 147 10 8 8 5 6 10
0,27 0,33 0,07 0,27 0,27 0,27 0,27Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup24,889 24,200 21,824 24,400 26,143 25,313 24,292 k = 3222,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 M = 22,6000,600 0,833 0,567 0,667 0,467 0,533 0,8000,400 0,167 0,433 0,333 0,533 0,467 0,200 Vt = 47,8400,398 0,509 -0,126 0,362 0,471 0,412 0,4810,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
r11= 0,889Valid Valid
TidakValid
Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
120
Nomor SoalY Y2
29 30 31 32 33 34 35
1 1 0 1 1 1 1 33 1089
Kel
ompo
k A
tas
1 1 0 1 1 1 1 32 10240 1 1 1 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 0 1 1 1 0 29 8411 1 0 1 0 1 1 28 7841 1 0 0 1 0 1 28 7840 1 1 1 0 0 1 28 7841 1 1 1 0 1 1 27 7291 1 0 0 1 1 1 27 7291 1 1 0 1 0 1 27 7290 1 1 1 0 0 1 26 6760 1 1 1 0 1 1 26 6761 1 1 1 0 0 1 26 6761 1 1 1 1 1 1 25 625
Kel
ompo
k B
awah
1 1 1 0 1 1 1 23 5291 1 0 1 0 0 1 21 4411 1 0 1 0 0 1 20 4000 0 0 0 1 1 0 19 3611 1 0 1 0 0 1 19 3610 0 0 0 1 1 1 19 3610 1 0 1 0 1 1 17 2890 0 0 1 0 0 1 15 2251 1 1 0 0 0 1 14 1960 1 1 1 0 0 0 14 1960 1 1 0 1 0 0 13 1690 1 1 1 0 0 1 11 1210 0 1 0 0 0 0 11 1211 0 1 0 0 1 0 9 8118 25 17 20 14 16 24 678 1675818 25 17 20 14 16 2430 30 30 30 30 30 30
0,60 0,83 0,57 0,67 0,47 0,53 0,80Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah
15 15 15 15 15 15 1515 15 15 15 15 15 1511 15 9 12 9 10 147 10 8 8 5 6 10
0,27 0,33 0,07 0,27 0,27 0,27 0,27Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup24,889 24,200 21,824 24,400 26,143 25,313 24,292 k = 3222,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 M = 22,6000,600 0,833 0,567 0,667 0,467 0,533 0,8000,400 0,167 0,433 0,333 0,533 0,467 0,200 Vt = 47,8400,398 0,509 -0,126 0,362 0,471 0,412 0,4810,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
r11= 0,889Valid Valid
TidakValid
Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
120
Nomor SoalY Y2
29 30 31 32 33 34 35
1 1 0 1 1 1 1 33 1089
Kel
ompo
k A
tas
1 1 0 1 1 1 1 32 10240 1 1 1 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 1 1 1 1 1 30 9001 1 0 1 1 1 0 29 8411 1 0 1 0 1 1 28 7841 1 0 0 1 0 1 28 7840 1 1 1 0 0 1 28 7841 1 1 1 0 1 1 27 7291 1 0 0 1 1 1 27 7291 1 1 0 1 0 1 27 7290 1 1 1 0 0 1 26 6760 1 1 1 0 1 1 26 6761 1 1 1 0 0 1 26 6761 1 1 1 1 1 1 25 625
Kel
ompo
k B
awah
1 1 1 0 1 1 1 23 5291 1 0 1 0 0 1 21 4411 1 0 1 0 0 1 20 4000 0 0 0 1 1 0 19 3611 1 0 1 0 0 1 19 3610 0 0 0 1 1 1 19 3610 1 0 1 0 1 1 17 2890 0 0 1 0 0 1 15 2251 1 1 0 0 0 1 14 1960 1 1 1 0 0 0 14 1960 1 1 0 1 0 0 13 1690 1 1 1 0 0 1 11 1210 0 1 0 0 0 0 11 1211 0 1 0 0 1 0 9 8118 25 17 20 14 16 24 678 1675818 25 17 20 14 16 2430 30 30 30 30 30 30
0,60 0,83 0,57 0,67 0,47 0,53 0,80Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah
15 15 15 15 15 15 1515 15 15 15 15 15 1511 15 9 12 9 10 147 10 8 8 5 6 10
0,27 0,33 0,07 0,27 0,27 0,27 0,27Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup24,889 24,200 21,824 24,400 26,143 25,313 24,292 k = 3222,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 M = 22,6000,600 0,833 0,567 0,667 0,467 0,533 0,8000,400 0,167 0,433 0,333 0,533 0,467 0,200 Vt = 47,8400,398 0,509 -0,126 0,362 0,471 0,412 0,4810,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
r11= 0,889Valid Valid
TidakValid
Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
121
Perhitungan Validitas Soal
Rumus :
q
p
St
MtMpr pbis
Keterangan :
= Koefisien korelasi point biserial
= Mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang
dicari korelasinya dengan test
= Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut test)
= Standar deviasi skor total
= Proporsi item yang menjawab benar item tersebut
= 1 −Kriteria = apabila rpbis > r tabel, maka butir soal valid
Berikut contoh perhitungan butir soal no. 1
NO KODESoal No 1 Skor Total
Y2 XYX Y
1 UC-02 1 33 1089 332 UC-04 1 32 1024 323 UC-14 1 31 961 314 UC-16 1 30 900 305 UC-03 1 30 900 306 UC-26 0 29 841 07 UC-05 1 28 784 288 UC-20 1 28 784 289 UC-10 1 28 784 2810 UC-27 0 27 729 011 UC-28 1 27 729 2712 UC-15 1 27 729 27
122
13 UC-21 1 26 676 2614 UC-11 1 26 676 2615 UC-01 1 26 676 2616 UC-19 1 25 625 2517 UC-07 0 23 529 018 UC-17 1 21 441 2119 UC-06 1 20 400 2020 UC-24 1 19 361 1921 UC-13 1 19 361 1922 UC-22 0 19 361 023 UC-30 0 17 289 024 UC-18 0 15 225 025 UC-23 1 14 196 1426 UC-08 1 14 196 1427 UC-09 1 13 169 1328 UC-25 0 11 121 029 UC-12 0 11 121 030 UC-29 0 9 81 0JUMLAH (∑) 21 678 16758 517
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh :
MP =∑∑
=
= 24,619
Mt = ∑=67830 = 22,600
p =∑
=2130
= 0,700
123
q = 1 – p = 1 - 0,700
= 0.300
St =∑ 2−(∑ )2
=16758 − (678)23030
= √49,49122= 7,035
rpbis =q
p
St
MtMp
=24,619 − 22,6007,035 0,7000,300
= 0,438
Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0,339
karena rpbis > rtabel, maka soal no.1 dikatakan VALID
124
Perhitungan Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas penelitian menggunakan uji reliabilitas
internal dapat ditentukan dengan rumus KR-21 :
r11 = (1k
k) ( 1-
V tk
MkM )( )
Keterangan :
= Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir soal yang valid
= Skor rata-rata (mean)
= Varians total
Kriteria r11 yang diperoleh di konsultasikan dengan tabel product moment. Bila r
hitung > r tabel = dengan signifikasi 5% maka instrument dinyatakan reliabel.
125
DATA SOAL YANG VALID
No KodeNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 81 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 12 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 13 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 14 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 15 UC-03 1 1 1 1 1 1 1 16 UC-26 0 1 1 1 1 1 1 17 UC-05 1 1 1 1 1 1 1 18 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 19 UC-10 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC-27 0 1 1 1 1 1 0 111 UC-28 1 1 1 1 1 1 1 112 UC-15 1 1 1 1 1 0 1 113 UC-21 1 1 1 0 1 1 1 114 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 015 UC-01 1 1 1 0 1 1 1 016 UC-19 1 1 1 1 0 1 1 117 UC-07 0 1 1 1 1 1 0 118 UC-17 1 1 1 1 1 0 1 019 UC-06 1 1 0 1 1 0 1 120 UC-24 1 1 1 1 0 0 1 121 UC-13 1 1 1 0 1 1 1 122 UC-22 0 1 0 0 1 1 0 023 UC-30 0 1 0 1 1 1 1 024 UC-18 0 0 1 0 1 1 1 125 UC-23 1 1 1 0 0 0 0 026 UC-08 1 0 0 1 0 0 1 127 UC-09 1 0 1 0 1 1 0 028 UC-25 0 1 0 1 1 0 1 129 UC-12 0 0 1 0 0 0 0 130 UC-29 0 1 1 1 0 0 0 0
Jumlah 21 26 25 22 24 21 23 22
Val
idita
s
Mp 24,619 24,038 23,880 24,318 24,417 25,333 24,435 24,227Mt 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600St 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035p 0,700 0,867 0,833 0,733 0,800 0,700 0,767 0,733q 0,300 0,133 0,167 0,267 0,200 0,300 0,233 0,267
rpbis 0,438 0,521 0,407 0,405 0,516 0,594 0,473 0,384Kriteria 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ValidKriteria Soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
126
Nomor Soal9 10 11 12 13 14 15 16 181 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 01 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 0 1 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 10 0 0 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 11 0 1 0 0 1 1 1 11 0 0 0 0 1 1 1 11 0 0 0 1 1 1 1 11 1 0 1 0 1 0 1 10 1 1 0 0 1 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 01 0 1 0 1 1 0 1 01 0 1 1 1 1 0 0 11 0 0 1 1 1 0 1 10 1 1 1 1 0 0 1 00 0 0 0 0 1 0 0 10 1 1 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 1 1 0 01 0 1 1 0 0 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 01 1 0 0 0 0 0 1 00 0 0 0 0 0 0 0 020 15 20 17 18 22 16 25 21
25,100 25,200 24,850 25,471 25,833 24,909 27,313 24,400 25,00022,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,0350,667 0,500 0,667 0,567 0,600 0,733 0,533 0,833 0,7000,333 0,500 0,333 0,433 0,400 0,267 0,467 0,167 0,3000,503 0,370 0,452 0,467 0,563 0,544 0,716 0,572 0,5210,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
127
Nomor Soal19 20 21 22 23 25 26 27 281 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 0 1 01 1 0 1 1 1 0 1 11 1 0 1 1 1 1 1 11 0 0 0 1 0 1 1 11 1 1 0 1 1 0 1 01 1 0 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 01 1 0 0 1 1 0 1 01 1 0 0 1 1 0 1 11 0 0 1 1 1 1 0 01 1 1 1 0 1 1 0 11 1 1 1 0 1 1 1 11 0 0 0 1 0 0 1 01 1 0 0 1 1 1 0 00 1 1 1 1 1 1 1 01 0 0 0 1 1 1 1 01 1 0 0 1 0 0 1 00 1 0 0 1 0 0 0 01 1 0 1 0 1 0 0 10 1 0 0 0 1 0 0 01 0 0 0 1 0 1 1 00 0 0 0 1 1 0 0 01 1 0 0 1 0 0 1 10 0 0 1 0 0 0 0 00 0 1 0 0 0 0 0 01 1 0 0 0 1 0 1 00 0 0 0 0 1 0 0 023 21 10 14 22 22 12 20 12
24,957 24,619 26,500 26,500 24,818 24,273 25,583 25,050 26,91722,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,0350,767 0,700 0,333 0,467 0,733 0,733 0,400 0,667 0,4000,233 0,300 0,667 0,533 0,267 0,267 0,600 0,333 0,6000,607 0,438 0,392 0,519 0,523 0,394 0,346 0,493 0,5010,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
128
Nomor Soal
29 30 32 33 34 35 Y Y2
1 1 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 1 1 32 10240 1 1 1 1 1 29 8411 1 1 1 1 1 29 8411 1 1 1 1 1 29 8411 1 1 1 1 0 28 7841 1 1 0 1 1 26 6761 1 0 1 0 1 26 6760 1 1 0 0 1 25 6251 1 1 0 1 1 26 6761 1 0 1 1 1 26 6761 1 0 1 0 1 25 6250 1 1 0 0 1 23 5290 1 1 0 1 1 24 5761 1 1 0 0 1 23 5291 1 1 1 1 1 22 4841 1 0 1 1 1 22 4841 1 1 0 0 1 21 4411 1 1 0 0 1 20 4000 0 0 1 1 0 17 2891 1 1 0 0 1 19 3610 0 0 1 1 1 17 2890 1 1 0 1 1 16 2560 0 1 0 0 1 13 1691 1 0 0 0 1 12 1440 1 1 0 0 0 13 1690 1 0 1 0 0 12 1440 1 1 0 0 1 9 810 0 0 0 0 0 9 811 0 0 0 1 0 6 3618 25 20 14 16 24 631 14771
24,889 24,200 24,400 26,143 25,313 24,292 k = 3222,600 22,600 22,600 22,600 22,600 22,6007,035 7,035 7,035 7,035 7,035 7,035 M = 21,0330,600 0,833 0,667 0,467 0,533 0,8000,400 0,167 0,333 0,533 0,467 0,200 Vt = 49,9660,398 0,509 0,362 0,471 0,412 0,4810,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
r11= 0,883Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
129
NO KODESkor Total
Y2
Y1 UC-02 32 10242 UC-04 32 10243 UC-14 29 8414 UC-16 29 8415 UC-03 29 8416 UC-26 28 7847 UC-05 26 6768 UC-20 26 6769 UC-10 25 62510 UC-27 26 67611 UC-28 26 67612 UC-15 25 62513 UC-21 23 52914 UC-11 24 57615 UC-01 23 52916 UC-19 22 48417 UC-07 22 48418 UC-17 21 44119 UC-06 20 40020 UC-24 17 28921 UC-13 19 36122 UC-22 17 28923 UC-30 16 25624 UC-18 13 16925 UC-23 12 14426 UC-08 13 16927 UC-09 12 14428 UC-25 9 8129 UC-12 9 8130 UC-29 6 36JUMLAH (∑) 631 14771
Berdasarkan tabel pada analisis butir soal uji coba diperoleh :
k = 32
M = ∑
130
Keterangan :∑Y = Jumlah skor total siswa
n = Jumlah siswa
M = ∑=63130 = 21,033
Vt =∑ (∑ )
Keterangan :∑ = Kuadrat skor total∑Y = Jumlah skor total siswa
n = Jumlah siswa
Vt =∑ (∑ )
=( )
= 49,966r11 = (
1k
k) ( 1-
V tk
MkM )( )
= 3232−1 1 − 21,033 (32−21,033)32 49,966= 0,883
Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0,339, karena r11 > rtabel, makainstrument tersebut reliabel.
131
Perhitungan Taraf Kesukaran
Rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran :
P =JS
B
Keterangan :
P = Indeks kesukaran butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah siswa peserta tes
Kriteria Taraf Kesukaran Soal
No Interval Taraf Kesukaran Kriteria
123
0,00 < p ≤ 0,300,30 < p ≤ 0,700,70 < p ≤ 1,00
SukarSedangMudah
Contoh, pernitungan taraf kesukaran no 1:
P =JS
B
=21
= 0.70
Berdasarkan kriteria, maka soal no.1 mempunyai taraf kesukaran yang sedangkarena 0,30 < p ≤ 0,70.
Perhitungan Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda menggunakan rumus := −Keterangan :
D = indeks diskriminasi
JA = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelas atas
132
JB = banyaknya peserta kelas bawah
BA = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab dengan benar
B = banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab dengan benar
Kriteria Daya Beda Soal
Interval DP kriteria0,00 ≤ DP ≤ 0,200,20 < DP ≤ 0,400,40 < DP ≤ 0,700,70 < DP ≤ 1,00
JelekCukupBaik
Baik sekali
Contoh perhitungan daya pembeda soal no. 1
KELOMPOK ATAS KELOMPOK BAWAHNO KODE SKOR NO KODE SKOR1 UC-02 1 1 UC-19 1
2 UC-04 1 2 UC-07 0
3 UC-14 1 3 UC-17 1
4 UC-16 1 4 UC-06 1
5 UC-03 1 5 UC-24 1
6 UC-26 0 6 UC-13 1
7 UC-05 1 7 UC-22 0
8 UC-20 1 10 UC-30 0
9 UC-10 1 11 UC-18 0
10 UC-27 0 12 UC-23 1
11 UC-28 1 13 UC-08 1
12 UC-15 1 14 UC-09 1
13 UC-21 1 15 UC-25 0
14 UC-11 1 16 UC-12 0
15 UC-01 1 17 UC-29 0
JUMLAH 13 JUMLAH 8
Dp =1315− 815= 0,866 – 0,533= 0.33
Berdasarkan kriteria, maka soal no.1 mempunyai daya pembeda yang cukup.
133
SOAL PREE-POST TES HASIL BELAJAR
Mata Diklat : Produktif
Kompetensi : Memelihara Baterai
36. Dibawah ini merupakan fungsi-fungsi dari baterai, kecuali.....
e. Menyimpan energi listrik
f. Untuk menghidupkan sistem stater
g. Suplai listrik saat menghidupkan mesin
h. Membantu mobil saat terjadi pengereman
37. Ada berapakah tipe baterai?
a. 2 c. 3
b. 3 d. 4
38. Perubahan energi apa yang terjadi pada baterai sehingga dapat berfungsi
dengan baik?
a. Kimia ↔ Listrik c. Listrik ↔ Mekanik
b. Mekanik ↔ Listrik d. Kimia ↔ Mekanik
39. Berikut ini merupakan komponen-komponen baterai, kecuali.....
a. Elektrolit c. Thermostat
b. Terminal d. Sel baterai
40. Berapakah tegangan yang dihasilkan tiap blok sel baterai?
a. 4 Volt c. 8 Volt
b. 2 Volt d. 6 Volt
41. Baterai dengan tegangan 12 Volt mempunyai berapa sel?
a. 6 c. 4
b. 5 d. 3
42. Larutan apakah yang digunakan sebagai elektrolit pada baterai?
a. H2O c. H2SO4
b. NaOH d. CaO
134
43. Apakah warna pada plat positif dan plat negatif yang ada di sel baterai?
e. Plat positif coklat dan plat negatif abu-abu
f. Plat positif abu-abu dan plat negatif coklat
g. Plat positif merah dan plat negatif putih
h. Plat positif kuning dan plat negatif hitam
44. Berapa berat jenis elektrolit baterai pada saat baterai terisi penuh?
a. 3,285 kg/l c. 2,050 kg/l
b. 2,285 kg/l d. 1,285 kg/l
45. Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis baterai adalah....
a. Thermometer c. Barometer
b. Hydrometer d. Tachometer
46. Apakah yang akan terjadi pada berat jenis air baterai pada saat baterai diberi
pengisian arus listrik?
a. Berat jenis naik c. Berat jenis Tetap
b. Berat jenis turun d. Semua salah
47. Apakah yang dimaksud dengan kapasitas baterai?
e. Jumlah muatan listrik yang ada didalam baterai
f. Besar kecilnya ukuran baterai
g. Banyaknya kapasitas elektrolit yang dapat dimuat oleh baterai
h. Satuan ukuran volume baterai
48. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali....
e. Merk baterai
f. Jumlah elemen-elemen baterai
g. Massa aktif dalam plat-plat baterai
h. Luas penampang baterai yang terendam dalam elektrolit
49. Bagaimana mencari besarnya kapasitas baterai?
a. Daya x waktu c. Tegangan x arus
b. Arus x waktu d. Waktu x tegangan
135
50. Cairan apakah yang digunakan untuk menambah elektrolit pada baterai jika
elektrolit pada baterai terlalu rendah?
a. Asam clorida (HCL) c. Air suling (H2O)
b. Natrium peroksida (NaOH) d. Asam sulfat (H2SO4)
51. Apakah yang dimaksud dengan pensulfatan pada baterai?
e. Terbentuknya kristal timbel sulfat yang kasar
f. Rusaknya baterai karena terlalu lama diisi
g. Berubahnya air menjadi asam sulfat
h. Terbentunya asam sufat karena baterai terlalu sering dipakai
52. Berapa besar arus yang digunakan pada pengisian normal untuk baterai
dengan kapasitas 60 AH?
a. 12 Ampere c. 8 Ampere
b. 10 Ampere d. 6 Ampere
53. Pada saat pengisian baterai akan menghasilkan gas yang mudah meledak jika
terken percikan api. Gas apakah yang dimaksud?
a. Metana c. Karbon dioksida
b. Nitrogen d. Hidrogen
54. Berapa besar arus yang digunakan pada pengisian cepat jika dibandingkan
dengan arus pada pengisian normal?
a. 5-10 kali c. 5-8 kali
b. 3-5 kali d. 8-10 kali
55. Untuk mengukur kemampuan penyimpanan arus digunakan......
a. Uji pembebanan c. Amperemeter
b. Hydrometer d. Vpltmeter
56. Baterai yang disimpan lama kelamaan arusnya akan habis. Untuk
menghindari agar baterai yang disimpan tidak rusak karena pensulfatan, maka
baterai harus diisi secara kontinyu. Berapa jangka waktu yang ideal untuk
pengisian baterai?
a. 1 bulan c. 3 bulan
b. 2 bulan d. 4 bulan
136
57. Perhatikan gambar cara melepas klem pol pada baterai berikut ini!
Manakah yang benar untuk dilakukan sesuai prosedur pelepasan klem pol
baterai.......
a. 1, 2 c. 1, 3
b. 2, 4 d. 1, 4
58. Apakah tujuan plat logam timbel pada baterai dibuat berpori?
e. Agar tidak cepat panas
f. Mempermudah pemasangan
g. Mempermudah reaksi kimia pada plat
h. Menghemat bahan
59. Apakah yang terjadi jika air aki melebihi batas level maksimum?
e. Akan merusak sel baterai
f. Air aki akan panas dan meluap keluar melalui tutup sel
g. Terjadi konsleting
h. Kotak baterai akan bocor
60. Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar baterai, nomor berapakah yang
menunjukkan Vent plug dan Plat elektroda negatif......
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 1 dan 5
136
57. Perhatikan gambar cara melepas klem pol pada baterai berikut ini!
Manakah yang benar untuk dilakukan sesuai prosedur pelepasan klem pol
baterai.......
a. 1, 2 c. 1, 3
b. 2, 4 d. 1, 4
58. Apakah tujuan plat logam timbel pada baterai dibuat berpori?
e. Agar tidak cepat panas
f. Mempermudah pemasangan
g. Mempermudah reaksi kimia pada plat
h. Menghemat bahan
59. Apakah yang terjadi jika air aki melebihi batas level maksimum?
e. Akan merusak sel baterai
f. Air aki akan panas dan meluap keluar melalui tutup sel
g. Terjadi konsleting
h. Kotak baterai akan bocor
60. Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar baterai, nomor berapakah yang
menunjukkan Vent plug dan Plat elektroda negatif......
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 1 dan 5
136
57. Perhatikan gambar cara melepas klem pol pada baterai berikut ini!
Manakah yang benar untuk dilakukan sesuai prosedur pelepasan klem pol
baterai.......
a. 1, 2 c. 1, 3
b. 2, 4 d. 1, 4
58. Apakah tujuan plat logam timbel pada baterai dibuat berpori?
e. Agar tidak cepat panas
f. Mempermudah pemasangan
g. Mempermudah reaksi kimia pada plat
h. Menghemat bahan
59. Apakah yang terjadi jika air aki melebihi batas level maksimum?
e. Akan merusak sel baterai
f. Air aki akan panas dan meluap keluar melalui tutup sel
g. Terjadi konsleting
h. Kotak baterai akan bocor
60. Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar baterai, nomor berapakah yang
menunjukkan Vent plug dan Plat elektroda negatif......
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 1 dan 5
137
61. Pada baterai sering terjadi jamur sulfat atau kotoran pada terminal-terminal
baterai, cairan apakah yang digunakan untuk membersihkan kotoran atau
jamur tersebut?
a. Soda api c. Hidrogen peroksida
b. Asam sulfat d. Air raksa
62. Satuan dari berat jenis adalah.....
a. Kg/Liter c. Volt
b. Ampere d. Ohm
63. Prosedur cara untuk melepas kutub baterai yang benar yaitu....
e. Kutup positif terlebih dahulu
f. Kutup negatif terlebih dahulu
g. Kutup positif dan kutup nagatif secara bersamaan
h. Kutup positif dan kutup negatif dikendorkan
64. Dibawah ini adalah gambar konstruksi blok sel. Nomor yang benar untuk
menunjukkan isolasi(separator), pelat negarif dan larutan asam sulfat secara
berurutan adalah....
a. 1, 3, 4 c. 1, 3, 2
b. 2, 3, 1 d. 2, 3, 4
65. Jika kita menyambung 2 buah baterai secara seri, pernyataan dibawah ini
yang benar adalah....
e. Tegangan meningkat dan arus tetap
f. Tegangan tetap dan arus meningkat
g. Tegangan dan arus meningkat
h. Tegangan dan arus tetap
138
66. Pengukuran berat jenis elektrolit
Fungsi dari “Suction Bulp” pada gambar diatas adalah...
e. Menaikkan elektrolit
f. Indikator ukur
g. Jalan masuk elektrolit
h. Ruang penampung elektrolit
67. Perawatan pada baterai sangat penting agar baterai bisa bertahan lama,
manakah di bawah ini yang merupakan langkah merawat baterai yang baik.....
e. Memeriksa kuantitas air aki
f. Memeriksa kondisi terminal aki
g. Membersihkan kerak karbon pada terminal aki
h. Semua benar
SELAMAT MEGERJAKAN
139
KUNCI JAWABAN SOAL PREE-POST TEST
1. D
2. A
3. A
4. C
5. B
6. A
7. C
8. A
9. D
10. B
11. A
12. A
13. A
14. B
15. C
16. A
17. D
18. D
19. A
20. A
21. B
22. D
23. C
24. B
25. D
26. A
27. A
28. B
29. C
30. A
31. A
32. D
140
LEMBAR JAWAB SISWA
Nama :……………………………………………………..
Kelas / No.Absen :……………………………………………………..
1. A B C D 17. A B C D
2. A B C D 18. A B C D
3. A B C D 19. A B C D
4. A B C D 20. A B C D
5. A B C D 21. A B C D
6. A B C D 22. A B C D
7. A B C D 23. A B C D
8. A B C D 24. A B C D
9. A B C D 25. A B C D
10. A B C D 26. A B C D
11. A B C D 27. A B C D
12. A B C D 28. A B C D
13. A B C D 29. A B C D
14. A B C D 30. A B C D
15. A B C D 31. A B C D
16. A B C D 32. A B C D
141
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIKSMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA, KAB. KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013KELAS : X TEKNIK KENDARAAN RINGAN 1MATA DIKLAT : PRODUKTIF
NONAMA
JADWAL PENELITIAN
URUT NIS Pre-test Susulan
Pert.1
Pert.2
Pert.3
Pos-test Susulan
02 Apr09
Apr16
Apr23
Apr 25 Apr1 5436 ABDUL JALIL 72 √ √ √ 842 5437 ABDUL ROHMAN 59 √ √ √ 753 5438 ACHMAD SOLEH 69 √ √ - 814 5439 ADEB KURNIAWAN 63 √ √ √ 785 5440 ADY PRABOWO 66 √ √ √ 756 5441 ADRIYAN EKO SAPUTRO 53 √ √ √ 887 5442 AGUS DWI SETYAWAN 69 √ √ √ 818 5443 AGUS SETIAWAN 69 - √ √ 819 5444 AGUSENO BAYU PUTRO 59 √ √ √ 78
10 5445 AHMAD KHANIF 51 √ √ √ 7811 5446 AHMAD MAULANA 59 √ √ √ 7512 5447 AHMAD RIDHO 66 √ √ √ 7813 5448 ANGGA WAHYU PURBAYA 56 √ √ √ 7514 5449 ARI ARDIYANTO 69 √ √ √ 8415 5450 ARIEP KURNIAWAN - 59 √ √ √ 7516 5451 ARIF HERMAWAN 69 √ √ √ 8817 5452 ARIF SETIYAWAN 47 √ √ √ 7818 5453 AZIZ UTOMO 66 √ √ √ 8119 5454 CARSO 56 √ √ √ 7520 5457 DWIKI FEBRIANTO 59 √ √ √ 7521 5458 ENDRI SULISTIO 59 √ √ √ 7522 5459 IRVAN ADHI HIDAYAT 72 √ √ √ 8423 5460 JAROT SETIAWAN 69 √ √ √ 8424 5462 MUHAMMAD EKA KURNIAWAN 72 √ √ √ 8425 5463 MISBAKHUL MUNIR - 53 √ √ √ 7526 5464 MOHAMAD ZAENURI 63 √ √ √ 8827 5465 MUCHAMAD ABI DANIF 59 √ √ √ 7828 5466 MUHAMMAD HAMAM NASUHA 56 √ √ √ 7529 5467 MUNTADIRIN 53 √ √ √ 7530 5468 NUR AKHMAD RIYADI 59 √ √ √ 7231 5469 PRISKA ARJUN PINANGGIH 69 √ √ √ 8132 5471 SANI EFENDI 59 √ √ √ 6633 5472 SHODIKHUN 63 √ - √ 8434 5474 TRI SULISTIYANTO 47 √ √ √ 7235 5475 TRI WARSONO 69 √ √ √ 8136 5476 YOGA PRATAMA ADYA CANDRA 59 √ √ √ 78
142
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIKSMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA, KAB. KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KELAS : X TEKNIK KENDARAAN RINGAN 2MATA DIKLAT : PRODUKTIF
NONAMA
JADWAL PENELITIANURUT NIS Pre-
test SusulanPert.
1Pert.
2Pert.
3Pos-test Susulan
02Apr
08Apr
15Apr
22Apr 25 Apr
1 5477 ABIN SURYATMOKO 69 √ √ √ 752 5478 ADDRIAN BIMA AJI 66 √ √ √ 723 5479 ADI KURNIA ROHMAN 72 √ √ √ 724 5480 AGUS WIBOWO HARIYANTO 63 √ √ √ 695 5481 AHMAD SODIK 72 √ √ √ 846 5482 ANI PRAYOGO 59 √ √ √ 817 5483 ARGA DANUR HUDA 78 √ - √ 728 5485 ASEP SUNANDAR 72 √ √ √ 849 5486 BAGAS FITRIYANTO 69 √ √ √ 84
10 5488 DICKY SULISTYO WARDANA 75 √ √ √ 7511 5489 DWI PRABOWO 72 √ √ √ 8112 5490 DWI RIRIN NUGROHO 66 √ √ √ 7813 5491 EKO PRIYO SETIYAWAN 75 √ √ √ 7214 5492 EKO PURWANTO 59 √ √ √ 7515 5493 HADI CHIRMANTO 50 √ √ √ 8816 5494 ILHAM SAPUTRA 56 √ √ √ 8817 5496 JOHAN ANDI ATMOKO 66 √ √ - 7218 5497 KASTONO 66 √ √ √ 7519 5498 M. ABDILAH 75 √ √ √ 7520 5500 MUH SYAROH IMANIARDI 59 √ √ √ 6921 5501 MUH. ANANG LUTHFIYANTO 69 √ √ √ 7522 5503 MUHAMAD NURYADI 69 √ √ √ 6923 5504 MUHAMMAD FAJAR IRYANTO 53 √ √ √ 8124 5505 MUHAMMAD NURSALIM 59 √ √ √ 6625 5506 MUHAMMAD ZUFRON 50 √ √ √ 7226 5507 NUR CHOLIS 56 √ √ √ 7527 5508 NUR KHOLISIN 72 √ √ √ 6928 5509 RAGA SEPTIAN ADI PUTRA - 63 √ √ √ 7829 5510 RANDY SETIA ARDIYAN 69 √ √ √ 7530 5511 RENDI RISTANTO 56 √ √ √ 6931 5512 RIAN ARDI SUGIARTO 47 √ √ √ 7232 5513 RICKY ALFIYANTO 69 √ √ - 7833 5514 RIZKY RAMADHAN 56 √ √ √ 6934 5515 RUDY HERTANTO 78 √ √ √ 7235 5517 TAUFIQ SETIYONO 53 √ √ √ 69
143
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIKSMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA, KAB. KENDALTAHUN PELAJARAN 2012/2013
KELAS : X TEKNIK KENDARAAN RINGAN 3
MATA DIKLAT:PRODUKTIF
NONAMA
JADWAL PENELITIAN
URUT NISPre-test Susulan
Pert.1
Pert.2
Pert.3
Pos-test Susulan
02Apr
10Apr
17Apr
24Apr 25 Apr
1 5518 ADJI SETIAWAN 66 √ √ √ 91
2 5519 AGUS ADI PURO 69 √ √ √ 81
3 5520 AHMAT FAUZAN 59 √ √ √ 78
4 5521 AHMAD MURTASIDIN 59 √ √ √ 75
5 5524 ANDIKA AJI PRATAMA 75 √ - √ 91
6 5525 ANDRI FATMA RISTANTO 59 √ √ √ 81
7 5526 ANDY EDY NURWANTO 69 √ √ √ 88
8 5527 ATEQ ABI AUFAN 72 √ √ √ 88
9 5528 BAYU ANDI SETIYAWAN 59 √ √ √ 84
10 5529 BAYU RISQI RISMADANI 63 √ √ √ 81
11 5530 BIMA FATACHA 69 √ √ √ 88
12 5531 CHAIRUL UMAM 56 √ √ √ 88
13 5533 DIMAS PRASTIYO 63 √ √ √ 88
14 5534 EDI SUSANTO 69 √ √ √ 89
15 5535 HERI KISWANTO 59 √ √ √ 84
16 5536 HERU SULISTIYANTO 56 √ √ √ 88
17 5537 IBNU ARIS ADITIYASMORO 59 √ √ √ 78
18 5538 JAMALUDIN 63 √ √ √ 84
19 5539 LILIK CAHYO SINARNO 53 √ √ √ 84
20 5540 MUCHAMAD SAEFUDIN 63 √ √ √ 81
21 5541 MUGIYANTO 59 √ √ √ 84
22 5542 MUHAMMAD BILAL 50 √ √ √ 75
23 5543 MUHAMMAD CHURNIA SANDI 53 √ √ √ 81
24 5545 NANA LUKMANA 69 √ √ √ 91
25 5546 NOVAN AJI PRISTIAN 72 √ √ - 72
26 5547 PRAYODA ULFI ARIYANDI 53 √ √ √ 78
27 5548 RESTU ALDIANO SATIA 59 √ √ √ 78
28 5549 RIDWAN SYAH TRI SAPUTRO 66 √ √ √ 78
144
29 5550 RIKKA ADI SUSANTO 63 √ √ √ 88
30 5552 ROY DWI JAYANTO 53 √ √ √ 88
31 5553 SETYO PUJI HARDIYANSAH 72 √ √ √ 81
32 5554 SIGIT AJI PANGESTU 69 √ √ √ 84
33 5555 SUPRIYANTO 63 √ √ √ 84
34 5556 SUTRISNO 59 √ √ √ 72
35 5557 WAHYU SULISTIYO BUDI 47 √ √ √ 78
36 5660 WAHYU ADI SAPUTRO 66 √ √ √ 69
145
DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1, KELOMPOKEKSPERIMEN 2 DAN KELOMPOK KONTROL
No.
Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Eksperimen 2 Kelompok KontrolKode Nilai Kategori Kode Nilai Kategori Kode Nilai Kategori
1 E1-01 72 Baik E2-01 66 Cukup K-01 69 Cukup2 E1-02 59 Cukup E2-02 69 Cukup K-02 66 Cukup3 E1-03 69 Cukup E2-03 59 Cukup K-03 72 Baik4 E1-04 63 Cukup E2-04 59 Cukup K-04 63 Cukup5 E1-05 66 Cukup E2-05 75 Baik K-05 72 Baik6 E1-06 53 Kurang E2-06 59 Cukup K-06 59 Cukup7 E1-07 69 Cukup E2-07 69 Cukup K-07 78 Baik8 E1-08 69 Cukup E2-08 72 Baik K-08 72 Baik9 E1-09 59 Cukup E2-09 59 Cukup K-09 69 Cukup
10 E1-10 51 Kurang E2-10 63 Cukup K-10 75 Baik11 E1-11 59 Cukup E2-11 69 Cukup K-11 72 Baik12 E1-12 66 Cukup E2-12 56 Cukup K-12 66 Cukup13 E1-13 56 Cukup E2-13 63 Cukup K-13 75 Baik14 E1-14 69 Cukup E2-14 69 Cukup K-14 59 Cukup15 E1-15 59 Cukup E2-15 59 Cukup K-15 50 Kurang16 E1-16 69 Cukup E2-16 56 Cukup K-16 56 Cukup17 E1-17 47 Kurang E2-17 59 Cukup K-17 66 Cukup18 E1-18 66 Cukup E2-18 63 Cukup K-18 66 Cukup19 E1-19 56 Cukup E2-19 53 Kurang K-19 75 Baik20 E1-20 59 Cukup E2-20 63 Cukup K-20 59 Cukup21 E1-21 59 Cukup E2-21 59 Cukup K-21 69 Cukup22 E1-22 72 Baik E2-22 50 Kurang K-22 69 Cukup23 E1-23 69 Cukup E2-23 53 Kurang K-23 53 Kurang24 E1-24 72 Baik E2-24 69 Cukup K-24 59 Cukup25 E1-25 53 Kurang E2-25 72 Baik K-25 50 Kurang26 E1-26 63 Cukup E2-26 53 Kurang K-26 56 Cukup27 E1-27 59 Cukup E2-27 59 Cukup K-27 72 Baik28 E1-28 56 Cukup E2-28 66 Cukup K-28 63 Cukup29 E1-29 53 Kurang E2-29 63 Cukup K-29 69 Cukup30 E1-30 59 Cukup E2-30 53 Kurang K-30 56 Cukup31 E1-31 69 Cukup E2-31 72 Baik K-31 47 Kurang32 E1-32 59 Cukup E2-32 69 Cukup K-32 69 Cukup33 E1-33 63 Cukup E2-33 63 Cukup K-33 56 Cukup34 E1-34 47 Kurang E2-34 59 Cukup K-34 78 Baik35 E1-35 69 Cukup E2-35 47 Kurang K-35 53 Kurang36 E1-36 59 Cukup E2-36 66 Cukup
Jumlah 2217 2233 2258
146
Minimal 47 47 47Maksimal 72 75 78Rata-rata 61,58 62,03 64,51
Varians 49,9643
47,5135
73,9042
Standardeviasi 7,07 6,89 8,60
147
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1
HipotesisHo : Data berdistribusi normal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 72 Panjang Kelas = 4,2
Nilai minimal = 47Rata-rata( x ) = 61,58
Rentang = 25 s = 7,07Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 51 46,5 -2,13 0,4949 0,0316 1,1391 3 3,040052 - 56 51,5 -1,43 0,4633 0,1195 4,3027 6 0,669557 61 56,5 -0,72 0,3438 0,2528 9,1007 10 0,088962 - 66 61,5 -0,01 0,0910 0,2998 10,7926 6 2,128267 - 71 66,5 0,70 0,2088 0,1994 7,1784 8 0,094072 - 76 71,5 1,40 0,4082 0,0743 2,6759 3 0,0393
76,5 2,11 0,4826
² = 6,0599
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
6,0599 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
147
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1
HipotesisHo : Data berdistribusi normal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 72 Panjang Kelas = 4,2
Nilai minimal = 47Rata-rata( x ) = 61,58
Rentang = 25 s = 7,07Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 51 46,5 -2,13 0,4949 0,0316 1,1391 3 3,040052 - 56 51,5 -1,43 0,4633 0,1195 4,3027 6 0,669557 61 56,5 -0,72 0,3438 0,2528 9,1007 10 0,088962 - 66 61,5 -0,01 0,0910 0,2998 10,7926 6 2,128267 - 71 66,5 0,70 0,2088 0,1994 7,1784 8 0,094072 - 76 71,5 1,40 0,4082 0,0743 2,6759 3 0,0393
76,5 2,11 0,4826
² = 6,0599
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
6,0599 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
147
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1
HipotesisHo : Data berdistribusi normal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 72 Panjang Kelas = 4,2
Nilai minimal = 47Rata-rata( x ) = 61,58
Rentang = 25 s = 7,07Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 51 46,5 -2,13 0,4949 0,0316 1,1391 3 3,040052 - 56 51,5 -1,43 0,4633 0,1195 4,3027 6 0,669557 61 56,5 -0,72 0,3438 0,2528 9,1007 10 0,088962 - 66 61,5 -0,01 0,0910 0,2998 10,7926 6 2,128267 - 71 66,5 0,70 0,2088 0,1994 7,1784 8 0,094072 - 76 71,5 1,40 0,4082 0,0743 2,6759 3 0,0393
76,5 2,11 0,4826
² = 6,0599
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
6,0599 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
148
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 75 Panjang Kelas = 4,7
Nilai minimal = 47Rata-rata ( x ) = 62,03
Rentang = 28 s = 6,89Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 51 46,5 -2,25 0,4911 0,0396 1,4243 2 0,232752 - 56 51,5 -1,53 0,4515 0,1201 4,3225 6 0,651057 61 56,5 -0,80 0,3315 0,2289 8,2406 9 0,070062 - 66 61,5 -0,08 0,1026 0,2726 9,8136 9 0,067467 - 71 66,5 0,65 0,1700 0,2028 7,3017 6 0,232172 - 76 71,5 1,37 0,3729 0,0943 3,3933 4 0,1085
76,5 2,10 0,4671
² = 1,3617
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
1,3617 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
148
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 75 Panjang Kelas = 4,7
Nilai minimal = 47Rata-rata ( x ) = 62,03
Rentang = 28 s = 6,89Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 51 46,5 -2,25 0,4911 0,0396 1,4243 2 0,232752 - 56 51,5 -1,53 0,4515 0,1201 4,3225 6 0,651057 61 56,5 -0,80 0,3315 0,2289 8,2406 9 0,070062 - 66 61,5 -0,08 0,1026 0,2726 9,8136 9 0,067467 - 71 66,5 0,65 0,1700 0,2028 7,3017 6 0,232172 - 76 71,5 1,37 0,3729 0,0943 3,3933 4 0,1085
76,5 2,10 0,4671
² = 1,3617
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
1,3617 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
148
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 75 Panjang Kelas = 4,7
Nilai minimal = 47Rata-rata ( x ) = 62,03
Rentang = 28 s = 6,89Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 51 46,5 -2,25 0,4911 0,0396 1,4243 2 0,232752 - 56 51,5 -1,53 0,4515 0,1201 4,3225 6 0,651057 61 56,5 -0,80 0,3315 0,2289 8,2406 9 0,070062 - 66 61,5 -0,08 0,1026 0,2726 9,8136 9 0,067467 - 71 66,5 0,65 0,1700 0,2028 7,3017 6 0,232172 - 76 71,5 1,37 0,3729 0,0943 3,3933 4 0,1085
76,5 2,10 0,4671
² = 1,3617
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
1,3617 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
149
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 78 Panjang Kelas = 5,2
Nilai minimal = 47Rata-rata ( x ) = 64,51
Rentang = 31 s = 8,60Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 52 46,5 -2,10 0,4838 0,0519 1,8177 3 0,769053 - 58 52,5 -1,40 0,4319 0,1323 4,6320 6 0,404059 64 58,5 -0,70 0,2995 0,2242 7,8470 6 0,434765 - 70 64,5 0,00 0,0753 0,2526 8,8406 10 0,152171 - 76 70,5 0,70 0,1772 0,1871 6,5482 8 0,321977 - 82 76,5 1,39 0,3643 0,0956 3,3462 2 0,5416
82,5 2,09 0,4599
² = 2,6233
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
2,6233 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
149
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 78 Panjang Kelas = 5,2
Nilai minimal = 47Rata-rata ( x ) = 64,51
Rentang = 31 s = 8,60Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 52 46,5 -2,10 0,4838 0,0519 1,8177 3 0,769053 - 58 52,5 -1,40 0,4319 0,1323 4,6320 6 0,404059 64 58,5 -0,70 0,2995 0,2242 7,8470 6 0,434765 - 70 64,5 0,00 0,0753 0,2526 8,8406 10 0,152171 - 76 70,5 0,70 0,1772 0,1871 6,5482 8 0,321977 - 82 76,5 1,39 0,3643 0,0956 3,3462 2 0,5416
82,5 2,09 0,4599
² = 2,6233
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
2,6233 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
149
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRE TEST KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 78 Panjang Kelas = 5,2
Nilai minimal = 47Rata-rata ( x ) = 64,51
Rentang = 31 s = 8,60Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei47 - 52 46,5 -2,10 0,4838 0,0519 1,8177 3 0,769053 - 58 52,5 -1,40 0,4319 0,1323 4,6320 6 0,404059 64 58,5 -0,70 0,2995 0,2242 7,8470 6 0,434765 - 70 64,5 0,00 0,0753 0,2526 8,8406 10 0,152171 - 76 70,5 0,70 0,1772 0,1871 6,5482 8 0,321977 - 82 76,5 1,39 0,3643 0,0956 3,3462 2 0,5416
82,5 2,09 0,4599
² = 2,6233
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
2,6233 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
150
UJI HOMOGENITAS DATA PRE TEST
HipotesisHo : 2
1 = 22 = 2
3
H1: 2
1 = 2
2 = 23
Kriteria: Ho diterima jika 2
hitung < 2(1- (k-1)
2(1-
)(k-1)Pengujian Hipotesis
Kel. ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log
Si2
E1 36 35 49,9643 1748,7500 1,6987 59,4531E2 36 35 47,5135 1662,9722 1,6768 58,6886K 35 34 73,9042 2512,7429 1,8687 63,5348 107 104 171,3820 5924,4651 5,2441 181,6764
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = (ni-1) Si2 = 5924,4651 = 56,9660(ni-1) 104
Log S2 = 1,755616
Harga satuanB
B = (Log S2 ) (ni - 1)= 1,755616 x 104= 182,584
2 = (Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= 2,3026182,58
4 181,6764= 2,090
Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,99
2,090 5,99Karena 2
hitung < 2tabel maka data pre test mempunyai varians yang sama (homogen)
150
UJI HOMOGENITAS DATA PRE TEST
HipotesisHo : 2
1 = 22 = 2
3
H1: 2
1 = 2
2 = 23
Kriteria: Ho diterima jika 2
hitung < 2(1- (k-1)
2(1-
)(k-1)Pengujian Hipotesis
Kel. ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log
Si2
E1 36 35 49,9643 1748,7500 1,6987 59,4531E2 36 35 47,5135 1662,9722 1,6768 58,6886K 35 34 73,9042 2512,7429 1,8687 63,5348 107 104 171,3820 5924,4651 5,2441 181,6764
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = (ni-1) Si2 = 5924,4651 = 56,9660(ni-1) 104
Log S2 = 1,755616
Harga satuanB
B = (Log S2 ) (ni - 1)= 1,755616 x 104= 182,584
2 = (Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= 2,3026182,58
4 181,6764= 2,090
Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,99
2,090 5,99Karena 2
hitung < 2tabel maka data pre test mempunyai varians yang sama (homogen)
150
UJI HOMOGENITAS DATA PRE TEST
HipotesisHo : 2
1 = 22 = 2
3
H1: 2
1 = 2
2 = 23
Kriteria: Ho diterima jika 2
hitung < 2(1- (k-1)
2(1-
)(k-1)Pengujian Hipotesis
Kel. ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log
Si2
E1 36 35 49,9643 1748,7500 1,6987 59,4531E2 36 35 47,5135 1662,9722 1,6768 58,6886K 35 34 73,9042 2512,7429 1,8687 63,5348 107 104 171,3820 5924,4651 5,2441 181,6764
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = (ni-1) Si2 = 5924,4651 = 56,9660(ni-1) 104
Log S2 = 1,755616
Harga satuanB
B = (Log S2 ) (ni - 1)= 1,755616 x 104= 182,584
2 = (Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= 2,3026182,58
4 181,6764= 2,090
Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,99
2,090 5,99Karena 2
hitung < 2tabel maka data pre test mempunyai varians yang sama (homogen)
151
ANALISIS VARIANS (ANOVA) DATA PRE TEST
No. Kelompok TotalEksperimen 1 Eksperin 2 Kontrol
1 72 66 69 2072 59 69 66 1943 69 59 72 2004 63 59 63 1855 66 75 72 2136 53 59 59 1717 69 69 78 2168 69 72 72 2139 59 59 69 187
10 51 63 75 18911 59 69 72 20012 66 56 66 18813 56 63 75 19414 69 69 59 19715 59 59 50 16816 69 56 56 18117 47 59 66 17218 66 63 66 19519 56 53 75 18420 59 63 59 18121 59 59 69 18722 72 50 69 19123 69 53 53 17524 72 69 59 20025 53 72 50 17526 63 53 56 17227 59 59 72 19028 56 66 63 18529 53 63 69 18530 59 53 56 16831 69 72 47 18832 59 69 69 19733 63 63 56 18234 47 59 78 18435 69 47 53 169
152
36 59 66 125
X 2217 2233 2258 6708n 36 36 35
X61,58 62,03 64,51
152
36 59 66 125
X 2217 2233 2258 6708n 36 36 35
X61,58 62,03 64,51
152
36 59 66 125
X 2217 2233 2258 6708n 36 36 35
X61,58 62,03 64,51
153
Hipotesis:
H0 :1 =
2 =
3
H1 :
1 =
2 =
3
Kriteria:
Hoditerimaapabila Fhitung
< F
(k-1)(n-
k)
F (k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis:Jumlah Kuadrat
1.Jumlah Kuadrat rata-rata(RY)
RY = (X)2
n
= 2217 2233 2258 2
36 36 35
= 6708 2
107= 420535,178
2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)
AY = (Xi)2
- RYni
= 2217 2223
3 2225
8 2 420535,17836 36 35
= 420711,5349 - 420535,1776= 176,357
3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)
JK tot = 72
2
+ 59
2
+ 69
2 + . ..+ 53 2
= 426636,000
4. Jumlah kuadrat dalam (DY)
DY =JK tot - RY -AY
= 426636,000 - 420535,178 -176,357
= 5924,465
153
Hipotesis:
H0 :1 =
2 =
3
H1 :
1 =
2 =
3
Kriteria:
Hoditerimaapabila Fhitung
< F
(k-1)(n-
k)
F (k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis:Jumlah Kuadrat
1.Jumlah Kuadrat rata-rata(RY)
RY = (X)2
n
= 2217 2233 2258 2
36 36 35
= 6708 2
107= 420535,178
2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)
AY = (Xi)2
- RYni
= 2217 2223
3 2225
8 2 420535,17836 36 35
= 420711,5349 - 420535,1776= 176,357
3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)
JK tot = 72
2
+ 59
2
+ 69
2 + . ..+ 53 2
= 426636,000
4. Jumlah kuadrat dalam (DY)
DY =JK tot - RY -AY
= 426636,000 - 420535,178 -176,357
= 5924,465
153
Hipotesis:
H0 :1 =
2 =
3
H1 :
1 =
2 =
3
Kriteria:
Hoditerimaapabila Fhitung
< F
(k-1)(n-
k)
F (k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis:Jumlah Kuadrat
1.Jumlah Kuadrat rata-rata(RY)
RY = (X)2
n
= 2217 2233 2258 2
36 36 35
= 6708 2
107= 420535,178
2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)
AY = (Xi)2
- RYni
= 2217 2223
3 2225
8 2 420535,17836 36 35
= 420711,5349 - 420535,1776= 176,357
3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)
JK tot = 72
2
+ 59
2
+ 69
2 + . ..+ 53 2
= 426636,000
4. Jumlah kuadrat dalam (DY)
DY =JK tot - RY -AY
= 426636,000 - 420535,178 -176,357
= 5924,465
154
Kesimpulan
1,548 3,08
Karena F < F (0,05)(3:100), maka Ho diterimaIni berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata data pre test dari ketiga kelompok.
Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT FRata-rata 1 RY k = RY : 1Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) ADalam Kelompok (ni - 1) DY D = DY: (ni-1)) D
Total ni X2
Sumber Variasi dk JK KT F F tabelRata-rata 1 420535,178 420535,178Antar Kelompok 2 176,357 88,179 1,548 3,08Dalam Kelompok 104 5924,465 56,966
Total 107 426636,000
154
Kesimpulan
1,548 3,08
Karena F < F (0,05)(3:100), maka Ho diterimaIni berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata data pre test dari ketiga kelompok.
Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT FRata-rata 1 RY k = RY : 1Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) ADalam Kelompok (ni - 1) DY D = DY: (ni-1)) D
Total ni X2
Sumber Variasi dk JK KT F F tabelRata-rata 1 420535,178 420535,178Antar Kelompok 2 176,357 88,179 1,548 3,08Dalam Kelompok 104 5924,465 56,966
Total 107 426636,000
154
Kesimpulan
1,548 3,08
Karena F < F (0,05)(3:100), maka Ho diterimaIni berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata data pre test dari ketiga kelompok.
Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT FRata-rata 1 RY k = RY : 1Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) ADalam Kelompok (ni - 1) DY D = DY: (ni-1)) D
Total ni X2
Sumber Variasi dk JK KT F F tabelRata-rata 1 420535,178 420535,178Antar Kelompok 2 176,357 88,179 1,548 3,08Dalam Kelompok 104 5924,465 56,966
Total 107 426636,000
155
DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1, KELOMPOKEKSPERIMEN 2 DAN KELOMPOK KONTROL
No.
Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Eksperimen 2 Kelompok KontrolKode Nilai Kategori Kode Nilai Kategori Kode Nilai Kategori
1 E1-01 84 Baik E2-01 91Sangat
baik K-01 75 Baik
2 E1-02 75 Baik E2-02 81 Baik K-02 72 Baik3 E1-03 81 Baik E2-03 78 Baik K-03 72 Baik4 E1-04 78 Baik E2-04 75 Baik K-04 69 Cukup
5 E1-05 75 Baik E2-05 91Sangat
baik K-05 84 Baik
6 E1-06 88Sangat
baik E2-06 81 Baik K-06 81 Baik
7 E1-07 81 Baik E2-07 88Sangat
baik K-07 72 Baik
8 E1-08 81 Baik E2-08 88Sangat
baik K-08 84 Baik
9 E1-09 78 Baik E2-09 84 Baik K-09 84 Baik10 E1-10 78 Baik E2-10 81 Baik K-10 75 Baik
11 E1-11 75 Baik E2-11 88Sangat
baik K-11 81 Baik
12 E1-12 78 Baik E2-12 88Sangat
baik K-12 78 Baik
13 E1-13 75 Baik E2-13 88Sangat
baik K-13 72 Baik
14 E1-14 84 Baik E2-14 89Sangat
baik K-14 75 Baik
15 E1-15 75 Baik E2-15 84 Baik K-15 88Sangat
baik
16 E1-16 88Sangat
baik E2-16 88Sangat
baik K-16 88Sangat
baik17 E1-17 78 Baik E2-17 78 Baik K-17 72 Baik18 E1-18 81 Baik E2-18 84 Baik K-18 75 Baik19 E1-19 75 Baik E2-19 84 Baik K-19 75 Baik20 E1-20 75 Baik E2-20 81 Baik K-20 69 Cukup21 E1-21 75 Baik E2-21 84 Baik K-21 75 Baik22 E1-22 84 Baik E2-22 75 Baik K-22 69 Cukup23 E1-23 84 Baik E2-23 81 Baik K-23 81 Baik
24 E1-24 84 Baik E2-24 91Sangat
baik K-24 66 Cukup
25 E1-25 75 Baik E2-25 72 Baik K-25 72 Baik
26 E1-26 88Sangat
baik E2-26 78 Baik K-26 75 Baik
27 E1-27 78 Baik E2-27 78 Baik K-27 69 Cukup28 E1-28 75 Baik E2-28 78 Baik K-28 78 Baik
29 E1-29 75 Baik E2-29 88Sangat
baik K-29 75 Baik
156
30 E1-30 72 Baik E2-30 88Sangat
baik K-30 69 Cukup
31 E1-31 81 Baik E2-31 81 Baik K-31 72 Baik32 E1-32 66 Cukup E2-32 84 Baik K-32 78 Baik33 E1-33 84 Baik E2-33 84 Baik K-33 69 Cukup34 E1-34 72 Baik E2-34 72 Baik K-34 72 Baik35 E1-35 81 Baik E2-35 78 Baik K-35 69 Cukup36 E1-36 78 Baik E2-36 69 Cukup
Jumlah 2835 2971 2630Minimal 66 69 66
Maksimal 88 91 88Rata-rata 78,75 82,53 75,14
Varians 24,7071
33,3421
32,9496
Standardeviasi 4,97 5,77 5,74
157
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 66Rata-rata ( x ) = 78,75
Rentang = 22 s = 4,97Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei66 - 69 65,5 -2,67 0,4995 0,0079 0,2839 1 1,806170 - 73 69,5 -1,86 0,4916 0,0571 2,0555 2 0,001574 77 73,5 -1,06 0,4345 0,1988 7,1577 11 2,062578 - 81 77,5 -0,25 0,2357 0,3344 12,0369 13 0,077182 - 85 81,5 0,55 0,0987 0,2721 9,7940 6 1,469786 - 89 85,5 1,36 0,3708 0,1070 3,8528 3 0,1888
89,5 2,16 0,4778
² = 5,6057
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
5,6057 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
157
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 66Rata-rata ( x ) = 78,75
Rentang = 22 s = 4,97Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei66 - 69 65,5 -2,67 0,4995 0,0079 0,2839 1 1,806170 - 73 69,5 -1,86 0,4916 0,0571 2,0555 2 0,001574 77 73,5 -1,06 0,4345 0,1988 7,1577 11 2,062578 - 81 77,5 -0,25 0,2357 0,3344 12,0369 13 0,077182 - 85 81,5 0,55 0,0987 0,2721 9,7940 6 1,469786 - 89 85,5 1,36 0,3708 0,1070 3,8528 3 0,1888
89,5 2,16 0,4778
² = 5,6057
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
5,6057 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
157
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 66Rata-rata ( x ) = 78,75
Rentang = 22 s = 4,97Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei66 - 69 65,5 -2,67 0,4995 0,0079 0,2839 1 1,806170 - 73 69,5 -1,86 0,4916 0,0571 2,0555 2 0,001574 77 73,5 -1,06 0,4345 0,1988 7,1577 11 2,062578 - 81 77,5 -0,25 0,2357 0,3344 12,0369 13 0,077182 - 85 81,5 0,55 0,0987 0,2721 9,7940 6 1,469786 - 89 85,5 1,36 0,3708 0,1070 3,8528 3 0,1888
89,5 2,16 0,4778
² = 5,6057
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
5,6057 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
158
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 91 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 69Rata-rata ( x ) = 82,53
Rentang = 22 s = 5,77Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei69 - 72 68,5 -2,43 0,4953 0,0290 1,0427 3 3,674273 - 76 72,5 -1,74 0,4664 0,1087 3,9126 2 0,935077 80 76,5 -1,04 0,3577 0,2398 8,6320 6 0,802581 - 84 80,5 -0,35 0,1179 0,2987 10,7544 13 0,468985 - 88 84,5 0,34 0,1808 0,2117 7,6208 8 0,018989 - 92 88,5 1,03 0,3925 0,0847 3,0506 4 0,2955
92,5 1,73 0,4772
² = 6,1949
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
6,1949 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
158
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 91 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 69Rata-rata ( x ) = 82,53
Rentang = 22 s = 5,77Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei69 - 72 68,5 -2,43 0,4953 0,0290 1,0427 3 3,674273 - 76 72,5 -1,74 0,4664 0,1087 3,9126 2 0,935077 80 76,5 -1,04 0,3577 0,2398 8,6320 6 0,802581 - 84 80,5 -0,35 0,1179 0,2987 10,7544 13 0,468985 - 88 84,5 0,34 0,1808 0,2117 7,6208 8 0,018989 - 92 88,5 1,03 0,3925 0,0847 3,0506 4 0,2955
92,5 1,73 0,4772
² = 6,1949
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
6,1949 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
158
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 91 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 69Rata-rata ( x ) = 82,53
Rentang = 22 s = 5,77Banyak kelas = 6 n = 36
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei69 - 72 68,5 -2,43 0,4953 0,0290 1,0427 3 3,674273 - 76 72,5 -1,74 0,4664 0,1087 3,9126 2 0,935077 80 76,5 -1,04 0,3577 0,2398 8,6320 6 0,802581 - 84 80,5 -0,35 0,1179 0,2987 10,7544 13 0,468985 - 88 84,5 0,34 0,1808 0,2117 7,6208 8 0,018989 - 92 88,5 1,03 0,3925 0,0847 3,0506 4 0,2955
92,5 1,73 0,4772
² = 6,1949
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
6,1949 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
159
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 66Rata-rata ( x ) = 75,14
Rentang = 22 s = 5,74Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei66 - 69 65,5 -1,68 0,4441 0,1229 4,3004 8 3,182770 - 73 69,5 -0,98 0,3212 0,2225 7,7878 8 0,005874 77 73,5 -0,29 0,0987 0,2578 9,0231 8 0,116078 - 81 77,5 0,41 0,1591 0,2008 7,0291 6 0,150782 - 85 81,5 1,11 0,3599 0,0991 3,4700 3 0,063686 - 89 85,5 1,80 0,4591 0,0330 1,1534 2 0,6215
89,5 2,50 0,4920
² = 4,1403
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
4,1403 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
159
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 66Rata-rata ( x ) = 75,14
Rentang = 22 s = 5,74Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei66 - 69 65,5 -1,68 0,4441 0,1229 4,3004 8 3,182770 - 73 69,5 -0,98 0,3212 0,2225 7,7878 8 0,005874 77 73,5 -0,29 0,0987 0,2578 9,0231 8 0,116078 - 81 77,5 0,41 0,1591 0,2008 7,0291 6 0,150782 - 85 81,5 1,11 0,3599 0,0991 3,4700 3 0,063686 - 89 85,5 1,80 0,4591 0,0330 1,1534 2 0,6215
89,5 2,50 0,4920
² = 4,1403
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
4,1403 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
159
UJI NORMALITAS DATA HASIL POST TEST KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
Ho :Data berdistribusinormal
Ha :Data tidak berdistribusinormal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 < 2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 88 Panjang Kelas = 3,7
Nilai minimal = 66Rata-rata ( x ) = 75,14
Rentang = 22 s = 5,74Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval BatasKelas
Z untukbataskls.
Peluanguntuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei66 - 69 65,5 -1,68 0,4441 0,1229 4,3004 8 3,182770 - 73 69,5 -0,98 0,3212 0,2225 7,7878 8 0,005874 77 73,5 -0,29 0,0987 0,2578 9,0231 8 0,116078 - 81 77,5 0,41 0,1591 0,2008 7,0291 6 0,150782 - 85 81,5 1,11 0,3599 0,0991 3,4700 3 0,063686 - 89 85,5 1,80 0,4591 0,0330 1,1534 2 0,6215
89,5 2,50 0,4920
² = 4,1403
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
4,1403 7,81Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
160
UJI HOMOGENITAS DATA POST TEST
Hipotesis
Ho : 2
1= 2
2 = 23
H1:
21 = 2
2 = 23
Kriteria: Ho diterima jika 2
hitung < 2(1- (k-1)
2(1-
)(k-1)Pengujian Hipotesis
Kel. ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log
Si2
E1 36 35 24,7071 864,7500 1,3928 48,7488E2 36 35 33,3421 1166,9722 1,5230 53,3047K 35 34 32,9496 1120,2857 1,5178 51,6069 107 104 90,9988 3152,0079 4,4337 153,6604
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = (ni-1) Si2 = 3152,0079 = 30,3078(ni-1) 104
Log S2 = 1,481554
Harga satuan B
B = (Log S2 ) (ni - 1)= 1,481554 x 104= 154,0816
2 = (Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= 2,3026154,081
6 153,6604= 0,970
Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,99
0,970 5,99Karena 2
hitung < 2tabel maka data post test mempunyai varians yang sama (homogen)
160
UJI HOMOGENITAS DATA POST TEST
Hipotesis
Ho : 2
1= 2
2 = 23
H1:
21 = 2
2 = 23
Kriteria: Ho diterima jika 2
hitung < 2(1- (k-1)
2(1-
)(k-1)Pengujian Hipotesis
Kel. ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log
Si2
E1 36 35 24,7071 864,7500 1,3928 48,7488E2 36 35 33,3421 1166,9722 1,5230 53,3047K 35 34 32,9496 1120,2857 1,5178 51,6069 107 104 90,9988 3152,0079 4,4337 153,6604
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = (ni-1) Si2 = 3152,0079 = 30,3078(ni-1) 104
Log S2 = 1,481554
Harga satuan B
B = (Log S2 ) (ni - 1)= 1,481554 x 104= 154,0816
2 = (Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= 2,3026154,081
6 153,6604= 0,970
Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,99
0,970 5,99Karena 2
hitung < 2tabel maka data post test mempunyai varians yang sama (homogen)
160
UJI HOMOGENITAS DATA POST TEST
Hipotesis
Ho : 2
1= 2
2 = 23
H1:
21 = 2
2 = 23
Kriteria: Ho diterima jika 2
hitung < 2(1- (k-1)
2(1-
)(k-1)Pengujian Hipotesis
Kel. ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log
Si2
E1 36 35 24,7071 864,7500 1,3928 48,7488E2 36 35 33,3421 1166,9722 1,5230 53,3047K 35 34 32,9496 1120,2857 1,5178 51,6069 107 104 90,9988 3152,0079 4,4337 153,6604
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = (ni-1) Si2 = 3152,0079 = 30,3078(ni-1) 104
Log S2 = 1,481554
Harga satuan B
B = (Log S2 ) (ni - 1)= 1,481554 x 104= 154,0816
2 = (Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= 2,3026154,081
6 153,6604= 0,970
Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,99
0,970 5,99Karena 2
hitung < 2tabel maka data post test mempunyai varians yang sama (homogen)
161
ANALISIS VARIANS (ANOVA) DATA POST TEST
No. Kelompok TotalEksperimen 1 Eksperin 2 Kontrol
1 84 91 75 2502 75 81 72 2283 81 78 72 2314 78 75 69 2225 75 91 84 2506 88 81 81 2507 81 88 72 2418 81 88 84 2539 78 84 84 246
10 78 81 75 23411 75 88 81 24412 78 88 78 24413 75 88 72 23514 84 89 75 24815 75 84 88 24716 88 88 88 26417 78 78 72 22818 81 84 75 24019 75 84 75 23420 75 81 69 22521 75 84 75 23422 84 75 69 22823 84 81 81 24624 84 91 66 24125 75 72 72 21926 88 78 75 24127 78 78 69 22528 75 78 78 23129 75 88 75 23830 72 88 69 22931 81 81 72 23432 66 84 78 22833 84 84 69 23734 72 72 72 21635 81 78 69 22836 78 69 147
X 2835 2971 2630 8436
162
n 36 36 35
X78,75 82,53 75,14
Hipotesis:
H0 :1 =
2 =
3
H1 :
1 =
2 =
3
Kriteria:
Ho diterima apabila F hitung < F (k-1)(n-k)
F (k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis:Jumlah Kuadrat
1.Jumlah Kuadrat rata-rata(RY)
RY = (X)2
n
= 2835 2971 2630 2
36 36 35
= 8436 2
107= 665103,701
2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)
AY = (Xi)2
- RYni
= 2835 2297
1 2263
0 2 665103,70136 36 35
= 666071,9921 - 665103,7009= 968,291
3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)
JK tot = 84
2
+ 75
2
+ 81
2 + . ..+ 69 2
= 669224,000
162
n 36 36 35
X78,75 82,53 75,14
Hipotesis:
H0 :1 =
2 =
3
H1 :
1 =
2 =
3
Kriteria:
Ho diterima apabila F hitung < F (k-1)(n-k)
F (k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis:Jumlah Kuadrat
1.Jumlah Kuadrat rata-rata(RY)
RY = (X)2
n
= 2835 2971 2630 2
36 36 35
= 8436 2
107= 665103,701
2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)
AY = (Xi)2
- RYni
= 2835 2297
1 2263
0 2 665103,70136 36 35
= 666071,9921 - 665103,7009= 968,291
3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)
JK tot = 84
2
+ 75
2
+ 81
2 + . ..+ 69 2
= 669224,000
162
n 36 36 35
X78,75 82,53 75,14
Hipotesis:
H0 :1 =
2 =
3
H1 :
1 =
2 =
3
Kriteria:
Ho diterima apabila F hitung < F (k-1)(n-k)
F (k-1)(n-k)
Pengujian Hipotesis:Jumlah Kuadrat
1.Jumlah Kuadrat rata-rata(RY)
RY = (X)2
n
= 2835 2971 2630 2
36 36 35
= 8436 2
107= 665103,701
2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)
AY = (Xi)2
- RYni
= 2835 2297
1 2263
0 2 665103,70136 36 35
= 666071,9921 - 665103,7009= 968,291
3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)
JK tot = 84
2
+ 75
2
+ 81
2 + . ..+ 69 2
= 669224,000
163
4. Jumlah kuadrat dalam (DY)DY = JK tot - RY - AY
= 669224,000 - 665103,701 -968,291
= 3152,008Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT FRata-rata 1 RY k = RY : 1Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) ADalam Kelompok (ni - 1) DY D = DY: (ni-1)) D
Total ni X2
Sumber Variasi dk JK KT F F tabelRata-rata 1 665103,701 665103,701Antar Kelompok 2 968,291 484,146 15,974 3,08Dalam Kelompok 104 3152,008 30,308
Total 107 669224,000
Kesimpulan
3,08 15,974
Karena F > F (0,05)(3:100), maka Ho ditolakIni berarti bahwa ada perbedaan rata-rata data post test dari ketiga kelompok.
163
4. Jumlah kuadrat dalam (DY)DY = JK tot - RY - AY
= 669224,000 - 665103,701 -968,291
= 3152,008Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT FRata-rata 1 RY k = RY : 1Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) ADalam Kelompok (ni - 1) DY D = DY: (ni-1)) D
Total ni X2
Sumber Variasi dk JK KT F F tabelRata-rata 1 665103,701 665103,701Antar Kelompok 2 968,291 484,146 15,974 3,08Dalam Kelompok 104 3152,008 30,308
Total 107 669224,000
Kesimpulan
3,08 15,974
Karena F > F (0,05)(3:100), maka Ho ditolakIni berarti bahwa ada perbedaan rata-rata data post test dari ketiga kelompok.
163
4. Jumlah kuadrat dalam (DY)DY = JK tot - RY - AY
= 669224,000 - 665103,701 -968,291
= 3152,008Tabel Ringkasan Anava
Sumber Variasi dk JK KT FRata-rata 1 RY k = RY : 1Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) ADalam Kelompok (ni - 1) DY D = DY: (ni-1)) D
Total ni X2
Sumber Variasi dk JK KT F F tabelRata-rata 1 665103,701 665103,701Antar Kelompok 2 968,291 484,146 15,974 3,08Dalam Kelompok 104 3152,008 30,308
Total 107 669224,000
Kesimpulan
3,08 15,974
Karena F > F (0,05)(3:100), maka Ho ditolakIni berarti bahwa ada perbedaan rata-rata data post test dari ketiga kelompok.
164
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK KONTROL
HipotesisHo : 1 < 3
Ha : 1 > 3
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Kontrol
Jumlah 2835 2630n 36 35
x 78,75 75,14Varians (s2) 24,7071 32,9496
Standart deviasi (s) 4,97 5,74
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 24,7071 + 35 1 32,9496 = 5,363636 + 35 2
t =78,75 75,14
= 2,8335,3636 1 + 1
164
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK KONTROL
HipotesisHo : 1 < 3
Ha : 1 > 3
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Kontrol
Jumlah 2835 2630n 36 35
x 78,75 75,14Varians (s2) 24,7071 32,9496
Standart deviasi (s) 4,97 5,74
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 24,7071 + 35 1 32,9496 = 5,363636 + 35 2
t =78,75 75,14
= 2,8335,3636 1 + 1
164
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK KONTROL
HipotesisHo : 1 < 3
Ha : 1 > 3
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Kontrol
Jumlah 2835 2630n 36 35
x 78,75 75,14Varians (s2) 24,7071 32,9496
Standart deviasi (s) 4,97 5,74
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 24,7071 + 35 1 32,9496 = 5,363636 + 35 2
t =78,75 75,14
= 2,8335,3636 1 + 1
165
36 35Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t(0.95)(69) = 1,67
1,67 2,833
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post testdari kelompok eksperimen 1 dengan kelompok kontrol berbeda.
165
36 35Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t(0.95)(69) = 1,67
1,67 2,833
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post testdari kelompok eksperimen 1 dengan kelompok kontrol berbeda.
165
36 35Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t(0.95)(69) = 1,67
1,67 2,833
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post testdari kelompok eksperimen 1 dengan kelompok kontrol berbeda.
166
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 2 DAN KELOMPOK KONTROL
HipotesisHo : 2 < 3
Ha : 2 > 3
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Kontrol
Jumlah 2971 2630n 36 35
x 82,53 75,14Varians (s2) 33,3421 32,9496
Standart deviasi (s) 5,77 5,74
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 33,3421 + 35 1 32,9496 = 5,757536 + 35 2
t =82,53 75,14
= 5,4035,7575 1 + 1
166
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 2 DAN KELOMPOK KONTROL
HipotesisHo : 2 < 3
Ha : 2 > 3
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Kontrol
Jumlah 2971 2630n 36 35
x 82,53 75,14Varians (s2) 33,3421 32,9496
Standart deviasi (s) 5,77 5,74
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 33,3421 + 35 1 32,9496 = 5,757536 + 35 2
t =82,53 75,14
= 5,4035,7575 1 + 1
166
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 2 DAN KELOMPOK KONTROL
HipotesisHo : 2 < 3
Ha : 2 > 3
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Kontrol
Jumlah 2971 2630n 36 35
x 82,53 75,14Varians (s2) 33,3421 32,9496
Standart deviasi (s) 5,77 5,74
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 33,3421 + 35 1 32,9496 = 5,757536 + 35 2
t =82,53 75,14
= 5,4035,7575 1 + 1
167
36 35Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t(0.95)(69) = 1,67
1,67 5,403
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post test darikelompok eksperimen 2 dengan kelompok kontrol berbeda.
167
36 35Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t(0.95)(69) = 1,67
1,67 5,403
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post test darikelompok eksperimen 2 dengan kelompok kontrol berbeda.
167
36 35Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t(0.95)(69) = 1,67
1,67 5,403
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post test darikelompok eksperimen 2 dengan kelompok kontrol berbeda.
168
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
HipotesisHo : 2 < 1
Ha : 2 > 1
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Eksperimen 1
Jumlah 2971 2835n 36 36
x 82,53 78,75Varians (s2) 33,3421 24,7071
Standart deviasi (s) 5,77 4,97
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 33,3421 + 36 1 24,7071 = 5,387436 + 36 2
t =82,53 78,75
= 2,9755,3874 1 + 1
168
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
HipotesisHo : 2 < 1
Ha : 2 > 1
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Eksperimen 1
Jumlah 2971 2835n 36 36
x 82,53 78,75Varians (s2) 33,3421 24,7071
Standart deviasi (s) 5,77 4,97
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 33,3421 + 36 1 24,7071 = 5,387436 + 36 2
t =82,53 78,75
= 2,9755,3874 1 + 1
168
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
HipotesisHo : 2 < 1
Ha : 2 > 1
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho ditolak apabila t > t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Eksperimen 1
Jumlah 2971 2835n 36 36
x 82,53 78,75Varians (s2) 33,3421 24,7071
Standart deviasi (s) 5,77 4,97
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s = 36 1 33,3421 + 36 1 24,7071 = 5,387436 + 36 2
t =82,53 78,75
= 2,9755,3874 1 + 1
169
36 36Pada = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 70 diperoleh t(0.95)(70) = 1,67
1,67 2,975
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post test darikedua kelompok berbeda.
169
36 36Pada = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 70 diperoleh t(0.95)(70) = 1,67
1,67 2,975
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post test darikedua kelompok berbeda.
169
36 36Pada = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 70 diperoleh t(0.95)(70) = 1,67
1,67 2,975
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil post test darikedua kelompok berbeda.
170
171
FOTO – FOTO PENELITIAN
Pembelajaran JIGSAW
Presentasi JIGSAW
172
Pembelajaran NHT
Presentasi NHT