perbedaan ikhtisar dan ringkasan.docx

5
[IKHTISAR & RINGKASAN] February 22, 2013 Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan Ringkasan Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas. Ciri-ciri ringkasan: - Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan. - Kerangka dasr masih tampak jelas - Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas - Tujuannya untuk memangkas gagasan. Ikhtisar Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun akarangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan init dari bacaan tersebut. Ciri- ciri ikhtisar: - Tidak mempertahnkan urutan gagasan - Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti. - Tujuannya untuk mengambil inti. Ringkasan Ikhtisar - Membuat betuk kecil karangan - Mereproduksikan kata pengarang - Mempertahankan urutan gagsan karangan yang membangun sosok/ bahan karangan. - Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut pandang. - Mengambil intinya - Mereproduksikan kembali secara kreatif kata dari pengarang. - Urutan gagasan yang diungkap kembali tidak seperti urutan gagasan karangan. - Penyusunan bebas, mengungkapkan apa yang menurutnya mewakili inti bacaan. RACHMAN ARDIYANTO ; XI KEPERAWATAN 1 ; ABSEN_22 | Ringkasan Legenda Gunung Tangkuban Perahu 1

Upload: rachman-ardiyanto

Post on 11-Aug-2015

126 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan.docx

[ ] February 22, 2013

Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan

RingkasanBentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti

tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.

Ciri-ciri ringkasan:-          Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.-          Kerangka dasr masih tampak jelas-          Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas-          Tujuannya untuk  memangkas gagasan.

IkhtisarPada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk

kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun akarangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan init dari bacaan tersebut.

Ciri- ciri ikhtisar:-          Tidak mempertahnkan urutan gagasan-          Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.-          Tujuannya untuk mengambil inti.

Ringkasan Ikhtisar -  Membuat betuk kecil karangan-  Mereproduksikan kata pengarang

-  Mempertahankan urutan gagsan karangan yang membangun sosok/ bahan karangan.

-  Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut pandang.

-  Bersifat objektif, menyusun tidak boleh mengubah susunan maupun sudut pandang.

-  Kalimat pendek dan senada dengan kalimat bacaan.

-     Mengambil intinya-     Mereproduksikan kembali secara

kreatif kata dari pengarang.-     Urutan gagasan yang diungkap kembali

tidak seperti urutan gagasan karangan.-     Penyusunan bebas, mengungkapkan

apa yang menurutnya mewakili inti bacaan.

-     Subjektif, penyusunan boleh mengubah menurutnya yang mewakili init

-     Kalimat cenderung sesaui denag keinginan penyusuanan.

------- --------------- ----------

| Ringkasan Legenda Gunung Tangkuban Perahu

1

Page 2: Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan.docx

[ ] February 22, 2013

CONTOH IKHTISAR

Ikhtisar Legenda “Takuban Perahu”

Beribu – ribu tahun yang lalu tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang mempunyai anak bernama Dayang Sumbi.Pada saat ia menenun,ia merasa lemas dan pusing.Lalu ia menjatuhkan pintalannya dan kemudian ia bersumpah bahwa siapa yang akan mengambilkannya dia akan menikahinya.Dan pada saat itu seekor anjing yang mengambilkannya.Dan mereka pun menikah lalu mereka dikaruniai seorang anak bernama Sangkuriang.

Pada suatu hari Dayang Sumbi menyurung anaknya dan Tumang mencari rusa.Dan Sangkuriang berputus asa tetapi Sangkuriang tidak ingin mengecewakan ibunya kemudian Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada ibunya.Tiba tiba Dayang sumbi teringat pada Tumang dan ia menanyakan kepada anaknya dan kemudian Sangkuriang bercerita yang sebenarnya.Dan Dayang sumbi marah dan kemudian memukul Sangkuriang hingga pingsan.Kemudian Dayang sumbi di usir.

Setelah dewasa sangkuriang pergi untuk melihat dunia luar.Kemudian Sangkuriang bertemu dengan gadis cantik yang tidak lain adalah ibunya sendiri.Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan kemudian Sangkuriang melamarnya.Pada saat akan menikah Dayang sumbi mengelus dahi Sangkuriang kemudian Dayang sumbi sadar bahwa yang akan menikahinya adalah anaknya sendiri.

Dayang sumbi ingin pernikahannya gagal dan Dayang sumbi mengajukan syarat yang tak mungkin di kabulkan Sangkuriang.Syaratnya : Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang mengelilingi bukit dan membuat perahu untuk menyusurinya.Dan semua pekerjaan Sangkuriang hampir selesai dan fajar pun terbit cepat dari biasanya.Dan Sangkuriang merasa kalau dirinya di tipu.Dan kemudian Sangkuriang sangat marah dan ia mengutuk Dayang sumbi dan menendang perahu hingga terbalik dan membentuk “Takuban Perahu”.

------ --------- ------

Ringkasan Legenda Gunung Tangkuban Perahu

Sangkuriang SaktiPrabu Galuga adalah Raja yang suka berburu. Biasanya ia ditemani seekor anjing istana jelmaan Dewa. Pada suatu hari Baginda berburu ke hutan dengan serombongan pengawal. Tapi hampir seharian anak paahnya selalu meleset tak pernah mengenai sasaran."Ada apa ini? kenapa anak

| Ringkasan Legenda Gunung Tangkuban Perahu

2

Page 3: Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan.docx

[ ] February 22, 2013

panahku tak pernah mengenai sasaran?"Sang Prabu bertanya heran dalam hatinya.Sang Prabu kesal sekali karena tak dapat hewan buruan. Suatu ketika ia pergi ke semak belukar disana dia membuang air kecil yang ditahannya sejak tadi. Air seni Prabu Galuga tersisa dan menggenang di cekungan tempurung kelapa yang tergeletak di bawah rerimbunan. Di hutan itu ada seekor Babi hutan jelmaan bidadari yang harus menjalani hukuman di dunia.Babi hutan itu bernama Celeng Wayungyang.Saat itu musim kemarau yang panas. Setelah baginda dan rombongannya meninggalkan tempat itu, datanglah celeng Wayungyang yang merasa kehausan. Ia menjilati air seni Baginda yang ada di cekungan tempurung kelapa. Atas kehendak yang Maha Kuasa , babi betina itu Hamil. Sembilan bulan kemudian Babi itu melahirkan seorang bayi perempuan. Pada saat itu Prabu Galuga kebetulan tengah berburu pula di tempat yang sama seperti sembilan bulan yang lalu.Prabu Galuga merasa heran mendengar tangisan bayi di tengah hutan. Semakin lama tangis bayi itu semakin keras. Prabu Galuga seperti ditarik kekuatan Gaib, sepasang kakinya melangkah kearah sang bayi. Tentu saja Celeng Wayungyang ketakutan dan segera melarikan diri."Hah?seorang bayi?" pekik sang prabu saat mengetahui ada sosok bayi tergeletak di rerumputan. Prabu Galuga segera menggendong Bayi itu dan Membawanya ke istana. Bayi itu diberi nama Dayang Sumbi.Tujuh belas tahun berlalu Dayang sumbi telah tumbuh menjadi gadis yang sangat canti. Kecantikannya terkenal sampai ke negeri sebrang berpuluh-puluh pemudapun melamar dan berusaha memenangkan hatinya berdatangan tanpa henti namun tak satupun dari mereka diterimanya,Dayang Sumbi tetap tidak mau menikah.Prabu Galuga murka sehingga mengasingkan Dayang Sumbi ketengah hutan. Dayang Sumbi hanya ditemani oleh Anjing peliharaan titisan Dewa bernama si Tumang. Pekerjaan sehari-harinya hanya menenun kain hingga pada suatu hari salah satu tongkat tenunnya jatuh ke danau karena merasa malas mengambilnya sendiri ia mengucapkan kata-kata "Barangsiapa yang mengambilkan tongkat tenunku bila dia perempuan akan kujadikan Saudara dan bila dia seorang Pria dia akan kujadikan suami". Tak disangka ternyata datang si Tumang membawa tongkat tenun tersebut Dayang Sumbipun terkejut. Dayang Sumbi hendak mengingkari ucapannya namun karena si Tumang titisan Dewa dia mengerti apa yang di ucapkan Dayang Sumbi dan meminta ia menempati ucapannya. Dengan terpaksa Dayang Sumbi bersuamikan seekor anjing titsan dewa.

Hari-hari berlalu dayang Sumbi dikaruniai seorang anak Laki-laki yang tampan dan dibeinya nama Sangkuriang. Sangkuriang kecil sudah pandai berburu dan selalu ditemani si Tumang tanpa menyadari bahwa si Tumang itu adalah ayahnya. Suatu ketika Sangkuriang berburu namun hari itu anak panahnya selalu gagal sampai akhirnya Sangkuriang kesal dan membidikkan panahnya pada si Tumang, si Tumangpun ambruk. Oleh Sangkuriang si Tumang di sembelih dan dibawa pulang bagian daging dan hatinya untuk dimasak oleh ibunya. Setelah memakan habis daging itu Dayang Sumbi mencari si Tumang namun Sangkuriang berterus terang bahwa daging yang dimakannya itulah si Tumang. Dayang Sumbi terperangah dan marah dipukulnya Sangkuriang dengan entong dan mengusir anaknya tersebut.Luka dikepalanyapun membekas sampai dia besar.Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda tampan dan gagah dan selama pengembaraannya itu dia banyak berguru hingga menjadikannya pemuda yang sakti.Suatu ketika Sangkuriang mengembara dan bertemu seorang gadis dan kemudian dijadikan kekasihnya. Saat bercengkrama tanpa sengaja gadis itu melihat luka di kepala Sangkuriang dan dia

| Ringkasan Legenda Gunung Tangkuban Perahu

3

Page 4: Perbedaan Ikhtisar dan Ringkasan.docx

[ ] February 22, 2013

sangat terkejut. Gadis itu rupanya Dayang sumbi yang awet muda karena titisan bidadari. Dayang sumbi mengenali sangkuriang sebagai anaknya dari luka tersebut. Sangkuriang ingin menikahi Dayang Sumbi namun Dalam hati Dayang Sumbi tidak mungkin dia menikahi anaknya sendiri.Untuk menghindari Sangkuriang dayang sumbi mengajukan syarat yaitu ingin dibuatkan telaga dan perahu dalam satu malam kalau Sangkuriang sanggup barulah ia akan menerima pinangan Sangkuriang. Dengan kesaktiannya sangkuriang menyanggupi namun dayang sumbi punya muslihat lain saat tengah malam dia membunyikan lesung sehingga ayam berkokok dan sangkuriang menghentikan pekerjaannya karena menyangka sudah pagi. Saat mengetahui muslihat Dayang Sumbi Sangkuriang Murka danmenendang perahu yang dibuatnya sehingga terbalik dan menjadi sebuah gunung yang bernama Gunung Tangkuban Perahu. Sangkuriangpun mengejar Dayang Sumbi namun Dayang Sumbi lenyap entah kemana.

| Ringkasan Legenda Gunung Tangkuban Perahu

4