perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1147/1/151310089 siti...
TRANSCRIPT
i
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan)
KARYA TULIS ILMIAH
SITI NURAINI 15.131.0089
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
2018
ii
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang prodi DIII Analis Kesehatan)
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikanStudi Diploma III Analis Kesehatan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
SITI NURAINI 15.131.0089
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
2018
iii
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN
PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKes ICMe Jombang DIII Analis Kesehatan)
Siti Nuraini*Lilis Majidah**Ita Ismunanti***
ABSTRAK
Anemia merupakan penyakit yang banyak di alami di seluruh dunia, terutama
pada perempuan menstruasi dikarenakan saat menstruasi perempuan banyak mengalami
kehilangan darah yang disertai rasa pusing, lemas, lelah dan pucat yang merupakan gejala
anemia. Adanya peningkatan kebutuhan zat besi sebagai pembentukan hemoglobin pada
tubuh, diantaranya saat menstruasi, kehamilan dan melahirkan dapat menyebabkan
terjadinya anemia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kadar
hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada mahasiswi STIKes ICMe
Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan.
Desain penelitian adalah Analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswi perempuan di STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis
Kesehatan sejumlah 66. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswi STIKes ICMe
Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan yang diambil secara Purposive
Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pemeriksaan kadar hemoglobin sebelum
menstruasi dan pasca menstruasi yang menggunakan alat ukur berupa observasi.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa dari 15 responden didapatkan hasil
hemoglobin normal sebelum menstruasi dan didapatkan nilai hemoglobin yang rendah
pasca menstruasi.
Kesimpulan dari penelitian perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan
pasca menstruasi pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis
Kesehatan ini yang dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Madura adalah menunjukkan
hasil yang signifikan (terdapat adanya perbedaan).
Kata Kunci :, Hemoglobin, Menstruasi, Anemia.
iv
The Differences of hemoglobin levels on previous and post menstrual
(study in STIKes ICMe Jombang D-III Health Analyst)
Siti Nuraini*Lilis Majidah**Ita Ismunanti***
ABSTRACT
Anemia is a disease that is widely experienced throughout the world, especially
in women menstruating because during menstruation many women have blood loss which
is accompanied by dizziness, weakness, fatigue and pale which are symptoms of anemia.
There is an increase in iron requirements as the formation of hemoglobin in the body,
including during menstruation, pregnancy and childbirth that can cause anemia. This
research aimed to find out The Differences of hemoglobin levels on previous and post
menstrual in female students of STIKes ICMe Jombang D-III health analyst major.
This research was analytic. Population was all of the female students in STIKes
ICMe Jombang 6th semester of health analyst major as many 66. Sample was 15 female
students of 6th semester of health analys major in STIKes ICMe Jombang that was taken
by purposive sampling. Variable in this research was examination of hemoglobin levels
before menstruation and post menstruation that used a measuring instrument in the form
of observation.
Based on this research, it showed that from 15 respondents obtained the result
was normal hemoglobin on before menstruation and low hemoglobin levels on post
menstruation.
The conclusion of the The Differences of hemoglobin levels on previous and post
menstrual in female female students of 6th semester of health analys major in STIKes
ICMe Jombang showed a significant result (There was a difference on the hemoglobin
levels).
Key words: Hemoglobin, Menstruation, Anemia
v
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul : Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan
Pasca Menstruasi (studi di STIKES ICMe Jombang prodi
DIII Analis Kesehatan).
Nama Mahasiswa : Siti Nuraini
Nomor pokok : 151310089
Program Studi : D-III Analis Kesehatan
Telah Disetujui Komisi Pembimbing
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Ita Ismunanti, S.Si
NIP. 196401221984032005
Pembimbing Anggota
Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes
NIK. 01.12.547
Pembimbing Utama
H. Imam Fatoni, SKM., MM
NIK. 03.04.022
Ketua STIKes ICMe
Sri Sayekti, S.Si., M.Ked
NIK. 05.03.019
Ketua Program Studi
vi
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan PASCA
MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang)
Diajukan Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar
Ahli Madya Analis Kesehatan
Disusun oleh :
Siti Nuraini
Komisi Penguji,
Penguji Utama
Harnanik Nawangsari, S.ST., M.Keb (……………………….)
Penguji Anggota
1. Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes (……………………….)
2. Ita Ismunanti, S.Si (……………………….)
vii
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumenep, 28 Desember 1997 dari pasangan Ibu
Aminatus Zakiya dan Bapak Mat Enno. Penulis merupakan putri pertama dari
enam bersaudara.
Tahun 2009 penulis lulus dari SDN Batang-batang Laok, tahun 2012 penulis
lulus dari SMP Negeri 1 Gapura, tahun 2015 penulis lulus dari SMANegeri 1
Gapura dan penulis masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui
jalur PMDK. Penulis memilih Program Studi DIII Analis Kesehatan dari lima
pilihan program studi yang ada di STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang.
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jombang, 17 Juli 2018
Siti Nuraini
NIM : 15.131.0089
ix
MOTTO :
فإن مع العسر يسرا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S As-Sharh: 5)
نفسا إل وسعها ل يكلف ٱلل
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya
(Q.S Al-Baqarah: 286)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya tulis ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulis ilmiah ini
diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma III Analis
Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang berjudul “Pemeriksaan Kadar
Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi (studi di STIKES ICMe
Jombang)”.
Untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila
penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada H. Imam Fathoni,
S.KM., M.M selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si., M.Ked
selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes selaku
pembimbing utama dan Ita Ismunanti, S.Si selaku pembimbing anggota karya
tulis ilmiah yang banyak memberikan saran dan masukan sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat terselesaikan, kedua orang tua saya yang selalu mendukung
secara materil dan ketulusan do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan baik, serta teman-teman seperjuanganku yang selalu
memberikan dukungannya.
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat
mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah
pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.
Jombang, 17 Juli 2018
Siti Nuraini
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................................ ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ............................................ v
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. vi
SURAT KEASLIAN ............................................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii
MOTTO ............................................................................................................. ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. x
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi ......................................................................................... 6
2.2 Definisi Hemoglobin ........................................................................... 8
2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin ........................................... 11
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin .................. 12
2.5 Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Menstruasi ........................ 13
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual......................................................................... 15
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual .................................................. 16
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ................................................................................ 17
xii
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 17
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel ......................................................... 17
4.4 Kerangka Kerja (Frame Work) ............................................................ 19
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 20
4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Pemeriksaan ............................... 21
4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................................. 23
4.8 Etika Penelitian ................................................................................... 25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 26
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 38
6.2 Saran .................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 4.1 Definisi Operasional ........................................................................... 19
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sedang Menstruasi ....................... 27
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Sistemik .......................... 27
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Teh dan Kopi ................ 28
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Obat ............................. 28
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Hb Sebelum Menstruasi ........ 28
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Hb Pasca Menstruasi ............ 29
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi ........................................... 29
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik ................................. 30
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Teh dan Kopi ....................... 30
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Obat .................................. 31
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik Pasca Menstruasi .. 31
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Konsumsi Teh dan Kopi Pasca Menstruasi ............. 32
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Obat Pasca Menstruasi ..... 32
Tabel 5.14 Hasil Penelitian Perbedaan Hb Sebelum dan Pasca Menstruasi ...... 33
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Struktur Kimia Hemoglobin ............................................................. 9
Gambar 2.2 Hemoglobin .................................................................................... 10
Gambar 4.4 Kerangka Kerja Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi
dan Pasca Menstruasi ....................................................................................... 19
xv
DAFTAR SINGKATAN
GnRH : Gonadotropin
Hb : Hemoglobin
FSH : Follicle Stimulating Hormone
O2 : Oksigen
CO2 : KarbonDioksida
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Concent
Lampiran 2 Kuesioner
Lampiran 3 Lembar Observasi
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 5 Hasil Laboratorium Puskesmas
Lampiran 6 Hasil Uji SPSS
Lampiran 7 Lembar Konsultasi
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 Jadwal Pelaksanaan
Lampiran 10 Pernyataan Bebas Plagiasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode penting dalam rentang
kehidupan manusia, karena masa remaja adalah satu periode
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini
akan terjadi perkembangan bentuk tubuh dari segi fisik dan segi
hormonal. Saat seorang anak memasuki masa remaja terjadi
perubahan hormon yang merangsang pertumbuhan fisik, perubahan
tingkah laku dan perkembangan organ seksual. Perubahan tersebut
terpicu oleh kerja hormone pelepas gonadotropin (GnRH) dari
hipotalamus pada kelenjar hipofisis anterior. Hormon gonadotropin
akan merangsang gonad untuk memproduksi hormon testosterone
pada laki-laki dan hormone esterogen pada perempuan. (Nugrahani,
2013).
Masa pubertas remaja putri ditandai dengan munculnya
menstruasi. Menstruasi memang merupakan salah satu aspek
kematangan seksual yang pertama kali terjadi pada masa pubertas
seorang wanita. Dampak yang di dapatkan dari kebiasaan menstruasi
adalah timbulnya resiko anemia, dikarenakan pada saat menstruasi
wanita mengalami banyak kehilangan darah. Lebih dari 600 juta
manusia mengalami anemia defisiensi zat besi yang merupakan
masalah gizi. Sekitar 51% pravelansi anemia secara global, untuk
anak balita 43%, 37% anak usia sekolah, hanya 18% lelaki dewasa,
2
dan 35% wanita tidak hamil. Sekitar 44% wanita diseluruh negara
sedang berkembang yang menyengsarakan, yaitu kisaran angka 13,4-
87,5%. Sehingga angka tersebut membengkak 74% (Wahyuningsih
dan Astuti, 2012). Anemia terjadi pada 45% wanita di Negara
berkembang dan 13% di Negara maju yang pada umumnya anemia
terjadi diseluruh dunia terutama didaerah berkembang. Terjadinya
anemia karena adanya peningkatan kebutuhan zat besi sebagai
pembentukan hemoglobin pada tubuh, diantaranya pada saat
menstruasi, kehamilan dan melahirkan. Secara biologis anemia
banyak diderita oleh wanita karena setiap bulan wanita mengalami
menstruasi sehingga pengeluaran zat besi harus diimbangi (Kristianti
dkk, 2014).
(Yatim, 2012) menyebutkan anemia merupakan penurunan
jumlah sel darah merah atau keadaan konsentrasi Hemoglobin (Hb)
seseorang dalam darah berada dibawah nilai normal dikarenakan
adanya kelainan dalam pembentukan sel, perdarahan atau gangguan
penyerapan zat besi. Anemia dapat mengenai laki-laki dan
perempuan baik anak-anak, remaja, dewasa maupun usia lanjut tetapi
yang lebih sering terkena resiko anemia adalah perempuan dengan
keadaan menstruasi. Menurut World Health Organization (WHO)
(2013) angka prevalensia anemia dunia pada remaja perempuan
kurang lebih berkisar antara 40-88%.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ika
Nugrahani dan Sahuri pada tahun 2013 didapatkan hasil bahwa
3
terdapat perbedaan antara kadar hemoglobin darah sebelum
mentruasi dan kadar hemoglobin darah sesudah menstruasi. Dimana
rata-rata hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kadar
hemoglobin darah sesudah menstruasi lebih rendah daripada kadar
hemoglobin darah sebelum menstruasi.
Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina karena proses
pelepasan dinding rahim (endometrium) dan sel telur yang tidak
dibuahi yang terjadi secara berulang kali setiap bulan kecuali pada
saat hamil. (Engka, 2017). Menstruasi dapat mengakibatkan
penurunan kadar hemoglobin yang ditandai dengan peristiwa
hilangnya darah dalam tubuh. Hemoglobin merupakan pigmen protein
dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan berfungsi
terutama dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel
jaringan tubuh dan mengangkut kembali karbon monoksida dari
seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Angka normal
hemoglobin pada laki-laki adalah 14-18 gr/dl sedangkan pada
perempuan adalah 12-16 gr/dl. Penurunan kadar hemoglobin hingga
jauh dari batas normal dapat disebabkan oleh produksi sel darah
merah yang lebih sedikit atau kehilangan darah seperti saat
menstruasi. Kadar hemoglobin rendah yang disebabkan menstruasi
dapat memberikan efek negatif pada remaja perempuan seperti
timbulnya rasa lelah, lemas, pusing, menurunnya konsentrasi belajar
dan menyebabkan muka tampak pucat yang merupakan gejala
anemia. (Prastika, 2011).
4
Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh peneliti terkait Studi
Pendahuluan dengan menggunakan responden sejumlah dua orang
didapatkan nilai hemoglobin dalam darah sebelum menstruasi adalah
normal dan nilai hemoglobin sesudah menstruasi didapatkan nilai
tidak normal dimana menjadi lebih rendah. Tidak normalnya kadar
hemoglobin di dalam darah karena mentruasi dapat diatasi dengan
cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, menambah asupan vitamin C, olahraga yang
cukup dan membiasakan pola hidup sehat. Berdasarkan pada uraian
di atas, peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan
pasca menstruasi pada Mahasiswi DIII Analis Stikes Icme Jombang
semester VI ?
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi
dan pasca menstruasi pada Mahasiswi DIII Analis Stikes Icme
Jombang semester VI.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi jumlah kadar hemoglobin darah sebelum
menstruasi.
5
b. Mengidentifikasi jumlah kadar hemoglobin darah pasca
menstruasi.
c. Menganalisis perbedaan kadar hemoglobin sebelum
menstruasi dan pasca menstruasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk
pengembangan ilmu dalam bidang Hematologi dan menambah
wawasan untuk pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk
melakukan pengembangan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Institusi
Diharapkan menjadi bahan masukan untuk
pengembangan ilmu, khususnya bidang Analis
Kesehatan terkait dengan perbedaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.4.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi
referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui
indikator lain mengenai hemoglobin.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi
2.1.1. Definisi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang
terjadi karena luruhnya dinding rahim bagian dalam yang
mengandung banyak pembuluh darah dan sel telur yang tidak di
buahi. Proses menstruasi dapat terjadi dikarenakan sel telur pada
organ wanita tidak dibuahi, hal ini menyebabkan endometrium atau
lapisan dinding rahim menebal dan menjadi luruh yang kemudian
akan mengeluarkan darah melalui saluran reproduksi wanita.
Menstruasi hanya terjadi pada wanita normal, kebiasaan wanita
menstruasi yang terjadi setiap bulannya disebut siklus menstruasi.
Normal siklus menstruasi adalah 21 hari sampai 35 hari yang ditandai
dengan keluarnya darah sebanyak 10 hingga 80 ml perhari.
Menstruasi atau haid yang terjadi dengan siklus lebih dari 35 hari
termasuk kategori siklus yang tidak normal, hal ini terjadi disebabkan
banyak perantara seperti keadaan hormone yang tidak seimbang,
stress, penggunaan KB, atau karena tumor. (Tombokan, dkk, 2017).
Menurut (Utami, dkk, 2015) mentstruasi atau haid pada wanita
terjadi melalui empat fase, fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi
dan fase luteal.
7
1. Fase Menstruasi
Di fase ini yang terjadi adalah keluarnya darah haid dari organ
reproduksi wanita yang ditandai dengan penurunan kondisi menjadi
lemas dan dikatakan normal apabila haid terjadi dari hari kelima
sampai ketujuh. Menurunnya hormone progesterone juga terjadi
pada fase ini diselingi dengan keluarnya darah menstruasi
sebanyak 10 sampai 80 ml.
2. Fase folikular
Pada fase folikular terjadi pelepasan hormone Follicle
Stimulating Hormone (FSH) oleh kelenjar hipofisia yang berperan
sebagai pembuat folikel pada ovarium sampai menjadi matang.
Pada fase ini terjadi peningkatan hormone estrogen.
3. Fase Ovulasi
Pada fase ini yang terjadi pada hormone estrogen sedang
meningkat dan hormone luteinizing pada sel telur yang telah
matang akan di lepaskan menuju tuba fallopi dan bertahan selama
kurang lebih 12 sampai 24 jam.
4. Fase Luteal
Fase luteal adalah fase terakhir yang terjadi pada hari kelima
belas sampai siklus menstruasi berakhir. Bekas folikel yang telah
ditinggalkan sel telur akan membentuk korpus luteum yang
kemudian menghasilkan hormone progesterone.
8
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi
1. Stress
2. Penyakit kronis
3. Gizi buruk
4. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
5. Olahraga berat
6. Ketidakseimbangan hormone
7. Dll.
2.1.3. Gangguan pada Siklus Menstruasi
Menurut Felicia (2015) menyatakan gangguan pada siklus
menstruasi wanita dibagi menjadi beberapa.
2.1.3.1. Polimenorea
Gangguan siklus menstruasi polimenorea merupakan
keadaan siklus menstruasi yang menjadi lebih sebentar
daripada siklus menstruasi normalnya yaitu kurang dari 21
hari dan volume darah yang keluar menjadi lebih banyak
daripada menstruasi biasanya.
2.1.3.2. Oligomenorea
Oligomenorea adalah keadaan dimana siklus menstruasi
yang menjadi lebih panjang dari siklus menstruasi biasanya
dan volume darah yang menjadi lebih sedikit dari volume
menstruasi biasanya.
9
2.1.3.3. Amenorea
Siklus menstruasi yang memanjang dari panjang siklus
menstruasi pada (oligomenorea) dan juga merupakan
keadaan tidak terjadinya perdarahan menstruasi pada wanita
selama 3 bulan.
2.2 Definisi Hemoglobin
Darah tersusun dari dua komponen, yaitu komponen padat
yang berupa sel-sel darah dan komponen cair yang biasa disebut
plasma darah. Komponen padat yang merupakan sel-sel darah
biasanya terdiri dari tiga jenis komponen seperti eritrosit, trombosit dan
leukosit. Eritrosit memiliki peranan penting dalam tubuh manusia yaitu
sebagai transportasi O2 dan CO2 antara jaringan dan paru-paru.
Protein dari eritrosit yang merupakan hemoglobin (Hb) juga memiliki
fungsi yang sangat penting pada kedua proses transport tersebut.
Hemoglobin adalah protein dari eritrosit yang terdapat dalam sel darah
merah yang mengandung zat besi dan berfungsi sebagai
pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh.
(Gunadi dkk, 2016).
2.2.1 Struktur Hemoglobin
Struktur hemoglobin tersusun oleh empat grup heme dan empat
rantai polipeptida dengan keseluruhan jumlah asam amino sebanyak
574 buah dan rantai polipeptidanya tersusun oleh dua rantai α dan
dua rantai β dengan masing-masing rantai terikat oleh satu grup
heme, dimana pada setiap rantai α terdapat sebanyak 141 asam
10
amino dan setiap rantai β mempunyai 146 asam amino. Cincin
heterosiklik yang terdapat pada pusat molekul disebut dengan nama
porfirin. Porfirin dibentuk dari empat cincin pirol yang harus
terhubungkan oleh suatu jembatan untuk membentuk cincin tetrapirol.
Didalam cincin ini di dapat empat gugus mitral, gugus vinil dan dua sisi
rantai propionol. Porfirin yang menahan satu atom Fe disebut dengan
nama heme dimana pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan
menyalurkan O2 dan CO2 melalui darah. (Nugrahani, 2013).
Gambar 1. Struktur kimia hemoglobin
Gambar 2. Hemoglobin
11
2.2.2 Jenis-jenis Hemoglobin
1. Hemoglobin Embrio
Hemoglobin embrio ditemukan di dalam embrio dan akan
ada sampai umur gestasi 12 minggu. Hemoglobin embrio
merupakan hemoglobin primitif yang terbentuk oleh eritrosit
imatur di dalam yolk sac. (Fa’iza dkk, 2016).
2. Hemoglobin Fetal
Hemoglobin Fetal (HbF) merupakan hemoglobin yang
memiliki dua jenis rantai α dan dua rantai γ, hemoglobin fetal
mulai di sintesis di dalam hepar sejak gestasi berumur 5
minggu sampai beberapa bulan kelahiran dan masih terdapat
sejumlah 60% - 80% hemoglobin fetal dan perlahan akan
tergantikan dengan hemoglobin dewasa (HbA). (Fa’iza dkk,
2016).
3. Hemoglobin Adult
Hemoglobin Adult (HbA) terdiri oleh dua rantai α dan dua
rantai β, hemoglobin adult adalah jenis hemoglobin yang utama
(95%-97%), dan masih terdapat HbA2 dan HbA1 sebagian kecil
(2%-3%). Hemoglobin adult merupakan hemoglobin yang
terbentuk selama proses terjadinya pematangan eritrosit.
(Fa’iza dkk, 2016).
12
2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
2.3.1 Metode Sahli
Pada pemeriksaan kadar hemoglobin metode sahli prinsip yang
digunakan dalam pemeriksaan ini adalah hemoglobin diubah menjadi
hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara
visual dengan standart dalam alat itu. Metode ini diniliai lemah karena
larutan hematin asam bukan larutan sejati dan alat yang di estimasi
tidak dapat di standartkan. Cara ini juga dinilai tidak teliti karena tidak
semua hemoglobin seperti karboxyhemoglobin, methemoglobin, dan
sulfhemoglobin bisa diubah menjadi hematin asam. (Gandasoebrata,
2010).
2.3.2 Metode Cyanmeth
Pada pemeriksaan metode cyanmeth menggunakan prinsip
pemeriksaan yaitu darah yang diencerkan dengan larutan drabkin
akan terjadi hemolysis eritrosit dan konversi hemoglobin diubah
menjadi cyanmethemoglobin. Larutan yang sudah terbentuk kemudian
diperiksa dengan spektrofotometer yang absorbansinya sebanding
dengan kadar hemoglobin dalam darah. Metode fotometrik
cyanmethemoglobin dinilai metode estimasi kadar hemoglobin yang
paling akurat. (Prastika, 2011).
2.3.3 Metode Tallquist
Prinsip kerja pada metode tallquist adalah membandingkan darah
asli dengan skala warna yang bertingkat-tingkat mulai dari warna
merah muda sampai merah tua. Metode tallquist menggunakan skala
13
warna mulai dari merah muda 10% di tengah-tengah ada bagian yang
sengaja dilubangi dimana darah dapat di perbandingkan secara
langsung. (Prastika, 2011).
2.3.4 Metode Impedensi Cyanide Free Haemoglobin
Metode ini menghitung dan mengukur sel-sel darah secara
otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik terhadap sel-sel
yang dilewatkan oleh berkas cahaya. Prinsip yang digunakan adalah
pengukuran jumlah dan sifat-sifat sel yang dibungkus oleh cairan akan
dialirkan melalui celah sempit sehingga sel dapat lewat satu per satu
dan kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel dan ukurannya.
(Prastika, 2011).
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
Menurut (Nugrahani, 2013) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kadar hemoglobin, yaitu :
2.4.1 Kecukupan Zat Besi dalam Tubuh
Zat besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, besi juga
merupakan mikronutrien yang berperan penting sebagai produksi
hemoglobin dalam sel darah merah. Itulah mengapa anemia gizi besi
akan menyebabkan kadar hemoglobin yang lebih rendah karena
terbentuknya sel darah merah menjadi lebih kecil.
2.4.2 Usia
Orang tua, anak-anak, wanita hamil dan wanita menstruasi
akan lebih rentan mengalami penurunan kadar hemoglobin,
karena pada anak-anak biasanya diakibatkan oleh
14
pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak imbangnya asupan
zat besi yang cukup.
2.4.3 Jenis Kelamin
Perempuan dinilai lebih mudah mengalami penurunan
kadar hemoglobin daripada laki-laki, terutama saat perempuan
mengalami menstruasi yang disebabkan oleh keluarnya darah
yang sangat banyak yang terjadi selama beberapa hari dan
mengalami penurunan kadar hemoglobin.
2.4.4 Penyakit Sistemik
Beberapa penyakit seperti thalasemia, leukemia, dan
tuberkulosis dapat mempengaruhi kadar hemoglobin karena
penyakit tersebut dapat mempengaruhi sel darah merah yang
disebabkan karena adanya gangguan pada sumsum tulang.
2.4.5 Obat Diuretik
Kafein menyebabkan hampir semua pemeriksaan subsrat
dan enzim dalam darah akan meningkat karena terjadi
hemokonsentrasi, terutama pada pemeriksaan hemoglobin,
hematocrit, elektrolit dan pada pemeriksaan hitung jenis leukosit.
Sedangkan pada urine akan terjadi pengenceran.
2.4.6 Tablet Besi
Suplemen zat besi yang sering dikonsumsi juga dapat
meningkatkan kadar hemoglobin.
15
2.4.7 Teh
Kebiasaan mengkonsumsi teh setiap hari dapat
menghambat penyerapan zat besi sehingga hal ini akan
mempengaruhi kadar hemoglobin.
2.4.8 Obat Pengontrol Hipertensi
Obat-obatan yang sering dipakai untuk mengontrol
hipertensi (tekanan darah tinggi) juga dapat mempengaruhi nilai
kadar hemoglobin.
2.5 Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Menstruasi
Kurangnya kadar hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan sel-
sel saraf dan metabolisme dalam tubuh bekerja secara tidak optimal.
Apabila kadar hemoglobin dalam darah menjadi rendah akan memicu
gejala anemia ringan, anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin seseorang kurang dari nilai normal. Hal ini disebabkan karena
penurunan kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia ringan juga
dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar, menurunkan
kemampuan fisik, kesegaran tubuh berkurang, muka pucat, pusing, daya
tahan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang penyakit dan rasa
lelah, letih dan lesu yang juga menyebabkan produktivitas menurun.
(Wahyuningsih dan Astuti, 2012).
Menurunnya kadar hemoglobin dalam darah disebabkan oleh banyak
faktor, seperti kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, penyakit kronis, ketidakseimbangan antara aktifitas yang dilakukan
dengan asupan gizi dan juga kehilangan darah akibat menstruasi. Pada
16
saat menstruasi, seringkali wanita merasa pusing, lemah, dan letih. Hal ini
terjadi karena saat menstruasi wanita kehilangan banyak darah dan
akibatnya kadar zat besi menjadi rendah dan akibatnya kadar hemoglobin
juga menjadi rendah sehingga kurang dari nilai normal. (Prastika, 2011).
17
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL dan HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Menurut Notoatmodjo (2010) kerangka konseptual merupakan suatu uraian
dan visualisasi hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep
yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari
masalah yang ingin diteliti.
Gambar 3.1 Kerangka konseptual tentang “Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan
Pasca Menstruasi”
Keterangan :
: Variabel diteliti
: Variabel tidak diteliti
Pasca
menstruasi
Sebelum
menstruasi Darah vena
Metode
Langsung Tidak
langsung
Nilai rujukan untuk
pemeriksaan kadar
hemoglobin :
a.nilai normal : 13,5
– 18 gr/dl
b. tidak normal :
kurang dari 18 gr/dl
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pemeriksaan kadar
hemoglobin :
1. Kurang
homogen
2. Perbandingan
antikoagulan
(EDTA)
dengan darah
tidak sesuai
3. Penghisapan
tidak
maksimal
18
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual Penelitian
Menstruasi dapat mempengaruhi nilai hemoglobin dalam darah pada saat
wanita mengalami menstruasi. Dimana nilai hemoglobin yang awalnya
normal sebelum mengalami menstruasi kemudian menjadi tidak normal
pasca menstruasi yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, hal
ini dikarenakan pada saat menstruasi wanita mengalami banyak
pengeluaran darah yang kemudian memicu gejala anemia. Sampel yang
akan diteliti yaitu berupa sampel darah vena mahasiswi sebelum menstruasi
dan pasca menstruasi. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan dua
metode yaitu secara langsung dan tidak langsung. Sampel yang akan diteliti
menggunakan metode langsung karena metode ini adalah metode yang
paling sering digunakan dan mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Nilai
normal hemoglobin pada laki-laki 14-18 gram/dl dan pada perempuan 12-16
gram/dl.
3.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian
(Nursalam, 2008). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 = ada perbedaan kadar hemoglobin dengan metode langsung pada
sampel darah vena.
19
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Observasional.
Yang kemudian dilakukan pendataan mengenai kadar hemoglobin sebelum
menstruasi dan pasca menstruasi yang hasilnya nanti akan diolah dan dianalisa
terlebih dahulu agar mudah dipahami. Adapun pendekatannya menggunakan
Cross Sectional, dimana observasi atau pengumpulan data dilakukan pada satu
waktu.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dari perencanaan penyusunan proposal
sampai dengan penyusunan laporan akhir, yaitu sejak bulan Maret 2018
sampai bulan juli 2018.
4.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi sebelum menstruasi dan pasca
menstruasi di Stikes ICME Jombang yang diperiksa di Laboratorium
Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura.
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan
diteliti. (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswi DIII Analis Kesehatan semester VI sebelum menstruasi dan
pasca menstruasi di Stikes ICME Jombang yang berjumlah 66 orang.
20
4.3.2 Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian
peneliti mengenai siapa saja yang sesuai (memenuhi kriteria) pada
mahasiswi DIII Analis semester VI Stikes ICME Jombang untuk dijadikan
sampel.
4.3.3 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mewakili suatu
populasi (Saryono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi DIII
Analis Kesehatan semester VI Stikes ICME Jombang yang sebelum
menstruasi yang berjumlah sebanyak 15 responden dan pasca menstruasi
yang berjumlah sebanyak 15 responden.
4.3.3.1 Kriteria Inklusi
1) Wanita yang siklus menstruasinya normal
2) Tidak memiliki penyakit sistemik
a. Thalasemia
b. Leukemia
c. Tuberkulosis
3) Tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dan kopi secara
berlebihan
4) Bersedia di teliti
4.3.3.2 Kriteria Ekslusi
1) Siklus menstruasinya tidak normal (hanya menstruasi beberapa
bulan sekali)
2) Memiliki penyakit sistemik
3) Memiliki kebiasaan mengkonsumsi the dan kopi secara berlebihan
21
4.4 Kerangka Kerja
Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
v
Gambar 4.4 Kerangka kerja dari Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi
dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi Stikes ICME Jombang
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Desain Penelitian
Analitik
Populasi
Mahasiswi Stikes ICME Jombang DIII Analis sebelum menstruasi dan pasca menstruasi di yang berjumlah 66 orang
Sampling
Purposive Sampling
Sampel
Mahasiswi Stikes ICME Jombang DIII Analis sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang berjumlah 15 orang
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisa
Editing, Coding dan Tabulating
Ed Data
Penyajian Data
Penyusun Laporan Akhir
22
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
4.5.1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Independen
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel independen
adalah sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
b. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel dependen
adalah Kadar Hemoglobin.
4.5.2. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional
Parameter Alat Ukur Skala
1 Variabel Independen
Sampel sebelum menstruasi
darah vena yang akan diperiksa kadar hemoglobinnya dalam keadaan sebelum mengalami menstruasi.
Kadar hemoglobin metode langsung Nilai rujukan untuk a. a. normal : 13,5 -18 gr/dl b. tidak normal : kurang dari 18 gr/dl (Prastika, 2011).
Observasi laboratorium
Nominal
Sampel pasca menstruasi
darah vena yang akan diperiksa kadar hemoglobinnya dalam keadaan sedang mengalami menstruasi.
Kadar hemoglobin metode langsung Nilai rujukan untuk a. normal : 13,5 -18 gr/dl b. tidak normal : kurang dari 18 gr/dl (Prastika, 2011).
Observasi laboratorium
Nominal
23
2 Variabel Dependen
Pemeriksaan kadar hemoglobin metode langsung
Perhitungan sel-sel darah secara otomatis oleh variasi impedansi terhadap aliran listrik terhadap sel-sel yang dilewatkan oleh berkas cahaya. (Prastika, 2011).
Kadar hemoglobin dengan satuan gram/dl
Observasi laboratorium
Nominal
Gambar 4.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi.
4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Penelitian
4.6.1 Instrumen Penelitian
1. Alat
a. Spuit injeksi 3ml
b. Tabung vacum
c. Tourniquet
d. Kapas
2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Darah
4.6.2 Prosedur Penelitian
1. Cara pengambilan darah vena
a. Pengambilan darah dilakukan pada salah satu vena cubiti
b. Membendung lengan bagian atas dengan tourniquet supaya
vena terlihat dengan jelas.
c. Membersihkan lokasi yang akan diambil dengan alkohol 70%,
dan membiarkan beberaa saat supaya kering kembali.
24
d. Menusukkan jarum dengan posisi lubang jarum diatas sampai
masuk ke dalam vena.
e. Merenggangkan pembendungan sambil perlahan-lahan
menarik penghisap sepuit sampai mendapatkan darah
sebanyak 3 ml.
f. Melepaskan pembendung serta meletakkan kapas diatas jarum
dan mencabut spuit perlahan-lahan.
g. Selanjutnya, menusukkan jarum kedalam tabung vacum dan
secara otomatis darah akan mengalir sendiri ke dasar tabung.
h. Setelah darah mengalir kedalam tabung vacum, menarik spuit
dari tabung vacum dan menghomogenkan darah yang ada di
dalam tabung vacum.
2. Cara Pemeriksaan Hemoglobin dengan Cara Hematology Analyzer
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyalakan alat dengan menekan power ON/OFF pada bagian
kiri belakang alat.
c. Alat akan menampilkan Start Up, kemudian menekan huruf
YES.
d. Melakukan pencucian alat terlebih dahulu dengan cara
menekan menu Servis-Concentrate Cleaning-Yes.
e. Melakukan Back Flush.
f. Menekan tombol ID untuk memulai melakukan pemeriksaan
setelah melakukan pencucian alat.
g. Menyiapka kontrol atau spesimen pasien yang siap diperiksa
yang sebelumnya telah dilakukan homogenisasi.
h. Mengisi ID pasien secara lengkan dan menekan YES.
25
i. Memasukkan control atau spesimen pasien setelah jarum
penghisap sampel keluar ke bawah dengan menekan tombol
belakang jarum penghisap sampel.
j. Menunggu sampai hasil keluar pada layar dan hasil tercetak
dari alat.
k. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, memastikan bahwa
alat telah di cuci.
l. Menekan tombol menu matikan alat.
m. Mematikan alat dengan cara menekan tombol power ON/OFF.
4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
4.7.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui
tahapan editing, coding, dan tabulating.
1. Editing
Adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2010). Pada proses editing ini
akan diteliti lembar formulir kuesioner dengan cara pengecekan
kembali setelah lembar kuesioner di terima oleh peneliti,
pengecekan tersebut dilakukan pada saat itu juga dan di tempat itu
juga.
2. Coding
Yaitu pengubahan data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini
peneliti memberikan kode sebagai berikut.
1. Responden
Responden no.1 kode R1
Responden no. 2 kode R2
26
Responden no. n kode Rn
2. Sebelum Menstruasi dan pasca menstruasi
Sebelum Menstruasi kode S1
Pasca Menstruasi kode S2
3. Tabulating
Yaitu membuat tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian
ini data disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan jenis variabel
yang diolah.
4.7.2 Analisa Data
Prosedur analisa data merupakan proses memilih dari beberapa
sumber maupun permasalahan yang sesuai dengan penelitian yang
dilakukan. (Notoatmodjo, 2010).
a. Analisa Data Univariat
Analisa data univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik
setiap variabel penelitian. Bentuk analisa univariat tergantung dari
jenis datanya. Pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap
variabel. (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat dalam penelitian ini
yaitu mengidentifikasi hasil kadar hemoglobin dengan metode
langsung menggunakan sampel darah vena sebelum menstruasi
dan pasca menstruasi bedasarkan nilai normal.
b. Analisa data Bivariat
Cara analisa data yang digunakan adalah analisis bivariat yang
dilakukan terhadap dua variabel yang di duga berhubungan atau
berkorelasi. (Notoatmodjo, 2010). Untuk mencari hubungan
variabel independen dan variabel dependen, dimana perbedaan
27
hasil kadar hemoglobin dengan menggunakan sampel darah vena
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang dianalisis
menggunakan uji statistik independent T-Test H1 diterima apabila p
< 0,05.
4.8 Etika penelitian
4.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada
subjek penelitian diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian,
jika subjek bersedia responden menandatangani lembar
persetujuan.
4.8.2 Anonymity (Tanpa Nama)
Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar
pengumpulan data cukup menulis nomor responden atau inisial
untuk menjamin kerahasiaan identitas.
4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan
dijamin kerahasiaan oleh peneliti, penyajian data atau hasil
penelitian hanya ditampilkan pada forum akademi.
28
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menampilkan data responden dan
pembahasan dari hasil penelitian dengan judul Perbedaan Kadar Hemoglobin
Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi yang dilaksanakan di Puskesmas
Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang prodi
DIII Analis Kesehatan semester VI. STIKes ICMe merupakan salah
satu kampus swasta yang terletak di Kota Jombang. Kampus STIKes
ICMe difasilitasi dengan beberapa jurusan, seperti S1 Keperawatan,
D4 Kebidanan, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan dan D3 Analis
Kesehatan. Kampus ini memiliki dua kampus, untuk jurusan akademi
keperawatan dan akademi kebidanan ditempatkan di kampus C Jala
Kemuning no. 57 A Desa Candimulyo, sedangkan untuk prodi D3
Analis Kesehatan ditempatkan di kampus B yang terletak dengan
seberang alun-alun jombang di Jalan Halmahera. Penelitian ini
dilakukan pada mahasiswi STIKes ICMe jombang prodi D3 Analis
Kesehatan sebelum menstruasi dan pasca menstruasi sebanyak 15
orang.
Data Umum
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Sedang Menstruasi
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sedang Menstruasi Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
29
No Sedang Menstruasi Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 15 50
2 Tidak 15 50
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian responden
sedang menstruasi dengan frekuensi 15 responden (50%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia,
Tuberkulosis dan Leukemia)
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
No Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia)
Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 30 100
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa seluruh responden
tidak memiliki Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan
Leukemia) dengan frekuensi 30 responden (100%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi
Minuman Teh dan Kopi
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
No Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi
Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 30 100
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2018
30
Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa seluruh responden
tidak memiliki Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi
dengan frekuensi 30 responden (100%).
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Obat
Tabel 5.4 Distribusi Berdasarkan Konsumsi Obat Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Obat Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 30 100
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa seluruh responden
tidak menkonsumsi obat dengan frekuensi 30 responden (100%).
5.1.2 Data Khusus
Pemeriksaan kadar hemoglobin pada mahasiswi STIKes ICMe
Jombang semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan di dapatkan hasil yang
di kategorikan menjadi normal dan rendah.
1. Hasil Nilai Hemoglobin Sebelum Menstruasi pada Mahasiswi STIKes
ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Nilai Hemoglobin Sebelum Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Kadar Hemoglobin Frekuensi Persentase (%)
1 Normal 15 100
2 Tidak Normal 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 5.5 hasil pemeriksaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi didapatkan hasil yang normal pada keseluruhan
responden yang berjumlah 15 responden dengan persentase 100%.
31
2. Hasil Nilai Hemoglobin Pasca Menstruasi pada Mahasiswa STIKes
ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Nilai Hemoglobin Pasca Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Kadar Hemoglobin Frekuensi Persentase (%)
1 Normal 0 0
2 Tidak Normal 15 100
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.6 hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pasca
menstruasi didapatkan hasil yang tidak normal pada keseluruhan
responden yang berjumlah 15 responden dengan persentase 100%.
3. Tabulasi Silang Distribusi Frekuensi Data Umum dan Data Khusus
1. Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin
Sebelum dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswa STIKes ICMe
Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi Responden dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin Sebelum dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Menstruasi Hasil Hemoglobin Jumlah n(%) Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Sebelum Menstruasi
15(100) 0(0) 15(100)
2 Pasca Menstruasi
0(0) 15(100) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden sebelum menstruasi memiliki nilai hemoglobin yang
normal sebanyak 15 responden dengan persentase 100% dan
didapatkan hasil yang abnormal pada keseluruhan responden pasca
menstruasi sebanyak 15 responden dengan persentase 100%.
2. Tabulasi SIlang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia,
Tuberkulosis dan Leukemia) Sebelum Menstruasi dengan Nilai
32
Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI
Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Sebelum Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Penyakit Sistemik Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Ya 0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak 15(100) 0(0) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden sebelum menstruasi didapatkan hasil normal karena tidak
memiliki penyakit sistemik sebanyak 15 responden dengan
persentase 100%.
3. Tabulasi Silang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh dan
Kopi Sebelum Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi
STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Teh dan Kopi Sebelum Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Teh dan Kopi
Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Mengkonsumsi Teh dan Kopi
0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak Mengkonsumsi Teh dan Kopi
15(100) 0(0) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden sebelum menstruasi didapatkan hasil normal karena
tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dan kopi sebanyak 15
responden dengan persentase 100%.
33
4. Tabulasi SIlang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Obat
Sebelum Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi
STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Obat Sebelum Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Obat Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Mengkonsumsi Obat
0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak Mengkonsumsi Obat
15(100) 0(0) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden sebelum menstruasi didapatkan hasil normal karena
tidak mengkonsumsi obat sebanyak 15 responden persentase 100%.
5. Tabulasi SIlang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia,
Tuberkulosis dan Leukemia) Pasca Menstruasi dengan Nilai
Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI
Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Pasca Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Penyakit Sistemik Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Ya 0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak 0(0) 15(100) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden tidak mengalami penyakit sistemik pasca menstruasi
didapatkan hasil abnormal sebanyak 15 responden dengan
persentase 100%.
34
6. Tabulasi SIlang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh dan
Kopi Pasca Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi
STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Teh dan Kopi Pasca Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Teh dan Kopi
Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Mengkonsumsi Teh dan Kopi
0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak Mengkonsumsi Teh dan Kopi
0(0) 15(100) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dan kopi
pasca menstruasi didapatkan hasil abnormal sebanyak 15 responden
dengan persentase 100%.
7. Tabulasi SIlang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Obat Pasca
Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe
Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Obat Pasca Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Obat Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Mengkonsumsi Obat 0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak Mengkonsumsi Obat
0(0) 15(100) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa keseluruhan
responden tidak mengkonsumsi obat pasca menstruasi didapatkan
hasil abnormal sebanyak 15 responden dengan persentase 100%.
35
8. Hasil Perbedaan Nilai Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca
Menstruasi
Tabel 5.14 Hasil Penelitian Perbedaan Nilain Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Sebelum Menstruasi Pasca Menstruasi
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
No. Responden
Nilai Hemoglobin (gr/dl)
R1 14.5 R1 11.3 R2 13.5 R2 10.9 R3 14.2 R3 9.5 R4 13.8 R4 12.0 R5 16.2 R5 12.5 R6 13.8 R6 10.3 R7 13.5 R7 10.5 R8 14.0 R8 9.7 R9 15.7 R9 11.0
R10 15.3 R10 11.5 R11 13.8 R11 12.7 R12 14.8 R12 11.0 R13 15.0 R13 9.3 R14 13.7 R14 10.3 R15 14.5 R15 11.0
Nilai Rata-rata = 14.42 Nilai Rata-rata = 10.9
Uji Statistika T-test p=0,000 (p<0,05)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa didapatkan hasil
penelitian perbedaan nilai hemoglobin sebelum menstruasi dan
pasca menstruasi dari 15 responden. Pada pemeriksaan hemoglobin
sebelum menstruasi didapatkan nilai hemoglobin tertinggi yaitu 16.2
gr/dl dan nilai hemoglobin terendah yaitu 13,5 gr/dl dengan nilai rata-
rata yang didapatkan yaitu 14.42 gr/dl. Sedangkan pada
pemeriksaan hemoglobin pasca menstruasi didapatkan nilai
hemoglobin tertinggi yaitu 12.7 gr/dl dan nilai hemoglobin terendah
yaitu 9.3 gr/dl dengan nilai rata-rata yang didapatkan yaitu 10.9 gr/dl.
Hasil uji statistik T-test yaitu p=0,000 (p<0,05).
9. Perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca
menstruasi
36
Uji statistik dari data penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai
kadar hemoglobin sebelum menstruasi memiliki nilai rata-rata 14.42
gr/dl dan hasil nilai kadar hemoglobin pasca menstruasi memiliki nilai
rata-rata 10.9 gr/dl yang berarti bahwa perbedaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi signifikan (terdapat
adanya perbedaan).
p Value T A
0,000 11,89 0,05
Dari hasil uji statistik T-test menunjukkan nilai signifikan (0,000)
adalah jauh lebih kecil dari pada alpha 0,05 atau p< α, maka H1 di
terima dan H0 di tolak berarti ada perbedaan pada kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
5.2 Pembahasan
Penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2018 di
STIKes ICMe Jombang dan di periksa di Puskesmas Pegantenan
Kabupaten Pamekasan Madura sebanyak 15 orang.
Berdasarkan tabel 5.8 dan 5.11 menunjukkan tabulasi silang penyakit
sistemik (thalasemia, tuberkulosis dan leukemia) pada pemeriksaan kadar
hemoglobin sebelum menstruasi menunjukkan keseluruhan responden
memiliki nilai normal sebanyak 15 responden (100%) dan menunjukkan
hasil abnormal pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak
15 responden dengan persentasi 100%.
Berdasarkan tabel 5.9 dan 5.12 menunjukkan tabulasi silang kebiasaan
mengkonsumsi teh dan kopi dengan pemeriksaan nilai kadar hemoglobin
sebelum menstruasi didapatkan hasil normal pada keseluruhan responden
sebanyak 15 responden dengan persentase 100% dan didapatkan hasil
37
yang abnormal pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak
15 responden (100%). Menurut peneliti nilai kadar hemoglobin dapat
dipengaruhi oleh kebiasaan mengkonsumsi minuman seperti teh dan kopi,
karena teh dan kopi mengandung zat seperti tanin yang dapat menghambat
penyerapan zat besi dalam tubuh dimana hal ini dapat mempengaruhi
kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini sesuai dengan teori Nugrahani
(2013).
Berdasarkan tabel 5.10 dan 5.13 menunjukkan tabulasi silang konsumsi
obat dengan pemeriksaan nilai hemoglobin sebelum menstruasi di
dapatkan hasil normal pada keseluruhan responden sebanyak 15
responden dengan persentase 100% dan didapatkan hasil yang abnormal
pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak 15 responden
(100%).
Menurut peneliti penurunan kadar hemoglobin dalam darah pasca
menstruasi pada keseluruhan responden ini dikarenakan saat menstruasi
wanita banyak mengalami kehilangan darah sebanyak 30-50 ml perharinya.
Banyaknya proses kehilangan darah yang disertai rasa pusing, lelah, lesu
dan lemah saat menstruasi ini dapat memicu gejala anemia. Anemia terjadi
karena kadar hemoglobin dalam darah kurang dari nilai normal yang
disebabkan banyak hal termasuk menstruasi. Untuk meminimalisir gejala
anemia saat menstruasi ini dapat dilakukan adanya pengobatan, seperti
mengkonsumsi obat penambah zat besi atau asupan makanan yang
banyak mengandung zat besi dan menghindari melakukan pekerjaan yang
berat agar tidak semakin memicu kelelahan yang berlebihan saat
menstruasi.
Menurut (Wahyuningsih dan Astuti, 2012), kurangnya kadar
hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan sel-sel saraf dan
38
metabolisme dalam tubuh bekerja secara tidak optimal. Apabila kadar
hemoglobin dalam darah menjadi rendah akan memicu gejala anemia
ringan, anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
seseorang kurang dari nilai normal. Hal ini disebabkan karena penurunan
kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia ringan juga dapat
mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar, menurunkan kemampuan
fisik, kesegaran tubuh berkurang, muka pucat, pusing, daya tahan tubuh
yang menurun sehingga mudah terserang penyakit dan rasa lelah, letih dan
lesu yang juga menyebabkan produktivitas menurun.
Menurunnya kadar hemoglobin dalam darah disebabkan oleh banyak
faktor, seperti kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, penyakit kronis, ketidakseimbangan antara aktifitas yang dilakukan
dengan asupan gizi dan juga kehilangan darah akibat menstruasi. Pada
saat menstruasi, seringkali wanita merasa pusing, lemah, dan letih. Hal ini
terjadi karena saat menstruasi wanita kehilangan banyak darah dan
akibatnya kadar zat besi menjadi rendah dan akibatnya kadar hemoglobin
juga menjadi rendah sehingga kurang dari nilai normal. (Prastika, 2011).
Wanita lebih berisiko mengalami anemia dikarenakan peristiwa
menstruasi yang menyebabkan kehilangan darah setiap bulannya.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ika
Nugrahani dan Sahuri pada tahun 2013 didapatkan hasil bahwa terdapat
perbedaan antara kadar hemoglobin darah sebelum mentruasi dan kadar
hemoglobin darah sesudah menstruasi. Dimana rata-rata hasil yang
didapatkan menunjukkan bahwa kadar hemoglobin darah sesudah
menstruasi lebih rendah daripada kadar hemoglobin darah sebelum
menstruasi.
39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada Mahasiswi STIKes
ICMe Jombang semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura
adalah :
1. Nilai kadar hemoglobin sebelum menstruasi keseluruhan
responden adalah normal
2. Nilai kadar hemoglobin pasca menstruasi keseluruhan responden
menjadi rendah
3. Dari hasil penelitian perbedaan kadar hemoglobin sebelum
menstruasi dan pasca menstruasi pada keseluruhan responden
menunjukkan hasil yang signifikan (terdapat adanya perbedaan)
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Perempuan Saat Menstruasi
Diharapkan kepada perempuan saat mengalami menstruasi
dengan nilai kadar hemoglobin yang rendah agar saat menstruasi tetap
mengkonsumsi obat penambah zat besi atau dengan cara
memperbanyak asupan makanan yang mengandung zat besi, olahraga
teratur, istirahat yang cukup, pola hidup yang sehat untuk meminimalisir
terjadinya anemia.
40
6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat menambah data dan
pengetahuan tentang perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi
dan pasca menstruasi.
6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang
perbedaan nilai hemoglobin saat menstruasi. Dan peneliti selanjutnya
juga diharapkan juga dapat mengembangkan penelitian lainnya yang
lebih mendalam tentang pengaruh yang dihasilkan apabila nilai
hemoglobin menjadi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Utomo Waras Budi, dan Febrianti, (2013). Lama Haid dan Kejadian
Anemia pada Remaja Putri, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Volume 4, Nomor 1.
Engka Joice N.A, Tombokan Kevin C, dan Pangemanan Damajanty H. C, (2017).
Hubungan antara Stress dan Pola Siklus Menstruasi pada Mahasiswwa
Kepaniteraan Klinik Madya di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 5,
Nomor 1.
Fa’iza Qorina Sabila, Setiani Onny, dan Joko Tri, (2016). Perbedaan Kadar
Hemoglobin (Hb) dalam Darah Sebelum dan Sesudah Konsumsi Air
Kelapa Hijau (Green Coconut Water) pada Pekerja yang Terpapar Timbal
(Pb) di Karoseri X Semarang, Volume 4, Nomor 3.
Felicia, Hutagaol Esther, dan Kundre Rina, (2015). Hubungan Status Gizi dengan
Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di PSIK UNSRAT Manado, Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 3, Nomor 1.
Gandasoebrata, (2013). Penuntun Laboratorium Klinik
Gunadi Valerie I. R, Mewo Yanti M, dan Tiho Murniati, (2016). Gambaran Kadar
Hemoglobin pada Pekerja Bangunan, Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado, Volume 4, Nomor 2.
Kristianti Septi, , Winarsih, dan Wibowo Trisno Agung, (2013). Hubungan Anemia
dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Imogiri,
Yogyakarta, Volume 3, Nomor 1.
Notoatmodjo, S. Prof. Dr, (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Pencipta
Rineka Cipta, Jakarta
Nugrahani Ika, (2013). Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah
Menstruasi Pada Mahasiswa DIII Keperawatan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Nursalam, (2008). Konsep dan penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan, salemba medika, Jakarta.
Prastika Dewi Andang, (2011). Hubungan Lama Menstruasi terhadap Kadar
Hemoglobin pada Remaja Siswi SMA N 1 Wonosari, Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Utami Baiq Nurlaily, Surjani, dan Mardiyaningsih Eko (2015). Hubungan Pola
Makan dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia Remaja Putri,
Akademi Kebidanan dan Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo Ungaran,
Volume 10, Nomor 2.
Wahyuningsih Astuti, dan Astuti Sari Puji, (2012). Hubungan Kadar Hemoglobin
dengan Keteraturan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Prodi D IIII
Kebidanan Tingkat III, Stikes Muhammadiyah Klaten, Volume 2, Nomor
3.
Lampiran 1
INFORMED CONCENT
(Lembar Persetujuan)
Pernyataan Kesediaan menjadi Responden Penelitian :
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan
PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
No Responden : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
Menyatakan bersedia dan berpartisipasi menjadi responden penelitian
yang akan dilakukan oleh Siti Nuraini, mahasiswi dari Program Studi Diploma
III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.
Dengan pernyataan ini saya tanda tangani untuk dapat dipergunakan
seperlunya dan apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau
keberatan, maka saya dapat mengajukan kembali hal keberatan tersebut.
Jombang, Juli 2018
Responden
Lampiran 2
KUESIONER SECARA UMUM
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
I. Daftar pertanyaan responden
Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini.
1) Apakah anda sedang menstruasi ?
1. Ya
2. Tidak
2) Apakah anda memiliki penyakit sistemik (thalasemia, tuberkulosis
& leukemia ?
1. Ya
2. Tidak
3) Apakah anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman teh dan
kopi ?
1. Ya
2. Tidak
4) Apakah anda sedang mengkonsumsi obat hipertensi ?
1. Ya
2. Tidak
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN PASCA
MENSTRUASI
(Studi di STIKes ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan)
Sebelum Menstruasi Pasca Menstruasi
No. Responden Nilai Hemoglobin
(gr/dl)
No. Responden Nilai Hemoglobin
(gr/dl)
R1 14.5 R1 11.3
R2 13.5 R2 10.9
R3 14.2 R3 9.5
R4 13.8 R4 12.0
R5 16.2 R5 12.5
R6 13.8 R6 10.3
R7 13.5 R7 10.5
R8 14.0 R8 9.7
R9 15.7 R9 11.0
R10 15.3 R10 11.5
R11 13.8 R11 12.7
R12 14.8 R12 11.0
R13 15.0 R13 9.3
R14 13.7 R14 10.3
R15 14.5 R15 11.0
Nilai Rata-rata = 14.42 Nilai Rata-rata = 10.9
Uji Statistika T-test p=0,000 (p<0,05)
Lampiran 5
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PEGANTENAN
Jl. Raya Pegantenan Nomor.100
Telepon 082-338126496 Email : [email protected]
PAMEKASAN69361
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN PASCA
MENSTRUASI
YANG DILAKUKAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS PEGANTENAN
PADA HARI SABTU, 25 AGUSTUS 2018
Sebelum Menstruasi Pasca Menstruasi
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
R1 14.5 R1 11.3
R2 13.5 R2 10.9
R3 14.2 R3 9.5
R4 13.8 R4 12.0
R5 16.2 R5 12.5
R6 13.8 R6 10.3
R7 13.5 R7 10.5
R8 14.0 R8 9.7
R9 15.7 R9 11.0
R10 15.3 R10 11.5
R11 13.8 R11 12.7
R12 14.8 R12 11.0
R13 15.0 R13 9.3
R14 13.7 R14 10.3
R15 14.5 R15 11.0
Mengetahui, Peneliti Penanggung Jawab Teknis Lab. Puskesmas Pegantenan Kab. Pamekasan
Najmi Nurjannah, Amd.AK Siti Nuraini
Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes
Pembimbing Utama
Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes
Pembimbing Utama
Lampiran 8
DOKUMENTASI
Spuit 3cc, tourniquet, alcohol swab 70%
Proses sampling
sampel
Proses homogenisasi sampel
Proses pemeriksaan hemoglobin dengan
Alat Abacus 3
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN KTI
No Jadwal Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Judul
2 Konsultasi Judul
3 Studi Kepustakaan
4 Penyusunan Proposal
5 Bimbingan Proposal
6 Ujian Proposal
7 Revisi Proposal
8 Pengambilan Data
9 Penelitian
10 Pengolahan Data
11 Penyusunan KTI
12 Bimbingan KTI
13 Ujian KTI
14 Revisi Hasil Ujian KTI
Keterangan :
Kolom 1 – 4 pada bulan : Minggu 1 – 4
Blok warna hitam : Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan