perbedaan kemandirian pada remaja yang …repository.unair.ac.id/54312/13/2. fulltext 58-16 pur...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA YANG
BERSTATUS SEBAGAI ANAK TUNGGAL DITINJAU DARI
PERSEPSI POLA ASUH ORANGTUA
SKRIPSI
Disusun oleh:
KAMELIA DEWI PURBASARI
111011037
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
i
PERBEDAAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA YANG
BERSTATUS SEBAGAI ANAK TUNGGAL DITINJAU DARI
PERSEPSI POLA ASUH ORANGTUA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Universitas Airlangga Surabaya
Disusun Oleh :
KAMELIA DEWI PURBASARI
111011037
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar
adanya dan merupakan hasil karya sendiri. Segala kutipan karya pihak lain telah saya
tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya
plagiasi, maka saya rela gelar kesarjanaan saya dicabut.
Surabaya, 16 Mei 2016
Penulis
Kamelia Dewi Purbasari
NIM. 111011037
HALAMAN PERSETUJUAN
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
iii
Skripsi ini telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi
2016
Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog
NIP. 1997202271998022001
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan dewan penguji
pada hari Kamis, 26 Mei 2016 dengan susunan Dewan Penguji
Ketua,
Dra. Prihastuti, SU., Psikolog
NIP. 1954061319810320004
Sekretaris, Anggota,
Rudi Cahyono, M.Psi., Psikolog Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog
NIP.198109102008121002 NIP. 1997202271998022001
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
v
HALAMAN MOTTO
“Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan
dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tetapi
tentang potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu
bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tetapi
dengan apa yang masih mungkin kamu lakukan”
(Paus Yohanes XXIII)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk kedua orangtua, kakak, adik, dan sahabatyang tak
pernah lelah mendoakan dan menyemangati perjalanan hidupku hingga saat ini.
Untuk para anak tunggal yang telah menginspirasi karya ini.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
berkat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau
dari Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua”. Skripsi ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas Program Sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Nurul Hartini, M.Kes., Psikolog, selaku Dekan Fakultas Psikologi
UniversitasAirlangga beserta tim Wakil Dekan.
2. Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si., Psikolog, selaku dosen pembimbing skripsi
yang dengan sabar membimbing penulis dan membantu penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi.
3. Prof. Dr. Cholichul Hadi, Psikolog, selaku dosen wali yang telah membimbing
penulis.
4. Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog, Dr. Wiwin Hendriani,Primatia Yogi
Wulandari, S.Psi., M.Si., Psikolog dan Prof. Dr. M.A.W. Tairas yang telah
bersedia menjadi professional jugdment terhadap alat ukut skripsi saya.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
viii
5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi atas segala ilmu yang bermanfaat dan
pengalaman berharga yang diberikan selama masa perkuliahan.
6. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Aiirlangga atas kesediannya
membantu dalam proses penulisan skirpsi.
7. Dra. Rr. Florentina Sri Suhartini dan Vincensius Suhari, S.sos, selaku kedua
orangtua penulis yang doa, dukungan, dan restunya tidak pernah putus
mengiringi penulis agar selalu berusaha melakukan yang terbaik. Terima kasih
telah menjadi orangtua yang selalu mendukung dan memaafkan.
8. Agato Girindra Wardana., S.S dan Ignatius Tri Putra Karunia selaku kakak dan
adik penulis yang memberikan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi
dengan caranya masing-masing, yang sabar menemani, dan menghibur ketika
penulis lelah. Terima kasih atas pertengkaran dan keceriaan, tangisan dan
senyuman, teriakan dan bisikannya.
9. Para sahabatku dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga angkatan 2010
yaitu Vita, Ayu, Mila dan Hana yang selalu mendukung, memberi motivasi dan
menjadi tempat bertukar pikiran bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi.
Sahabatku Rani yang tidak pernah lupa memotivasi penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk semuanya dan semoga kita semua
tetap menjaga persahabatan ini.
10. Para sahabatku dari SMA Negeri 2 Surabaya lulusan 2010 yaitu Kakak, Nezya,
Najong, Rani, Febi, dan Chiquita yang mendukung, mendoakan dan mendorong
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
ix
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih telah menjadi sahabat
setia dari masa SMA hingga sekarang.
11. Teman-teman angkatan 2010 serta seluruh teman-teman Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga. Terima kasih atas pengalaman-pengalaman berharga
bersama-sama selama masa studi dan dalam berbagai kesempatan mengikuti
kepanitian.
12. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menemukan anak tunggal
sebagai subjek penelitian.
13. Para partisipan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang bersedia untuk
menjadi subjek dalam penulisan ini.
14. Romo Sigit dan Romo Rinto yang dengan sabar dan bijaksana telah
mendengarkan keluh kesah penulis sekaligus memberikan kekuatan ketika
sedang dalam masa sulit penyelesaian skripsi.
15. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Penulis sangat
berterima kasih atas setiap bantuan meski sekecil apapun.
Surabaya, 26 Mei 2016
Penulis
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO.............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. vi
KATA PENGANTAR............................................................................................. vii
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xv
ABSTRAK............................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah........................................................................................... 9
1.3.1 Kemandirian...................................................................................... 9
1.3.2 Pola Asuh.......................................................................................... 9
1.3.3 Anak Tunggal Remaja..................................................................... 10
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................... 10
1.5 Tujuan penelitian........................................................................................ 10
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................... 10
1.6.1 Manfaat Teoritis.............................................................................. 10
1.6.2 Manfaat Praktis.............................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 12
2.1 Anak Tunggal Remaja.............................................................................. 12
2.1.1 Pengertian Remaja.......................................................................... 12
2.1.2 Pengertian Anak Tunggal............................................................... 13
2.1.3 Latar Belakang Anak Tunggal........................................................ 14
2.1.4 Karakteristik Anak Tunggal............................................................ 15
2.2 Kemandirian............................................................................................. 17
2.2.1 Pengertian Kemandirian.................................................................. 17
2.2.2 Dimensi Kemandirian..................................................................... 18
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian........................... 21
2.3 Persepsi Pola Asuh................................................................................... 23
2.3.1 Pengertian Persepsi.......................................................................... 23
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xi
2.3.2 Pengertian Pola Asuh....................................................................... 23
2.3.3 Tipe Pola Asuh................................................................................. 23
2.4 Hubungan Antara Kemandirian Remaja yang Berstatus sebagai Anak
Tunggal dengan Persepsi Pola Asuh Orangtua........................................ 25
2.5 Kerangka Konseptual................................................................................ 28
2.6 Hipotesis.................................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30
3.1 Tipe Penelitian........................................................................................... 30
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian................................................................. 31
3.3 Definisi Operasional Variabel................................................................... 32
3.3.1 Persepsi Pola Asuh.......................................................................... 32
3.3.2 Kemandirian..................................................................................... 34
3.4 Subjek Penelitian....................................................................................... 36
3.4.1 Populasi........................................................................................... 36
3.4.2 Sampel.............................................................................................. 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 37
3.5.1 Skala Kemandirian........................................................................... 38
3.5.2 Skala Persepsi Pola Asuh................................................................ 41
3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................................................... 43
3.6.1 Validitas Alat Ukur.......................................................................... 43
3.6.2 Reliabilitas Alat Ukur...................................................................... 45
3.6.2.1 Reliabilitas Skala Persepsi Pola Asuh.................................. 46
3.6.2.2 Reliabilitas Skala Kemandirian............................................ 48
3.7 Analisis Data.............................................................................................. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 51
4.1 Gambaran Subjek Penelitian..................................................................... 51
4.2 Pelaksanaan Penelitian.............................................................................. 52
4.2.1 Persiapan Penelitian......................................................................... 52
4.2.2 Persiapan Instrumental..................................................................... 54
4.2.3 Pengambilan Data............................................................................ 55
4.2.4 Hambatan dalam Penelitian.............................................................. 55
4.3 Hasil Penelitian......................................................................................... 56
4.3.1 Analisis Statistik DeskriptifPersepsi Pola Asuh............................. 56
4.3.2 Analisis Statistik Deskriptif Kemandirian....................................... 59
4.3.3 Kategorisasi Variabel Terikat Berdasarkan Model Distribusi
Normal............................................................................................. 62
4.3.3.1 Kategorisasi Kemandirian................................................... 62
4.3.4 Uji Asumsi....................................................................................... 63
4.3.4.1 Uji Normalitas..................................................................... 63
4.3.4.2 Uji Homogenitas.................................................................. 64
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xii
4.3.5 Hasil Analisis Data........................................................................... 65
4.4 Pembahasan............................................................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 69
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 69
5.2 Saran.......................................................................................................... 69
5.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya................................................................. 69
5.2.2 Bagi Orangtua.................................................................................. 70
5.2.3 Bagi Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal...................... 70
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 71
LAMPIRAN.......................................................................................................... 73
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Skoring Skala Favorable Kemandirian............................................... 39
Tabel 3.2. Skoring Skala Unfavorable Kemandirian........................................... 39
Tabel 3.3. Blueprint Skala Kemandirian (Sebelum Uji Coba)............................. 40
Tabel 3.4. Skoring Skala FavorablePersepsi Pola Asuh..................................... 42
Tabel 3.5. Skoring Skala UnfavorablePersepsi Pola Asuh................................. 42
Tabel 3.6. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh (Sebelum Uji Coba).................. 42
Tabel 3.7. Professional Judgement....................................................................... 44
Tabel 3.8. Reliabilitas Skala Persepsi Pola Asuh................................................ 47
Tabel 3.9. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh.................................................... 47
Tabel 3.10. Reliabilitas Skala Kemandirian......................................................... 48
Tabel 3.11. Blueprint Skala Kemandirian............................................................ 48
Tabel 4.1. Jumlah Subjek Berdasarkan Usia........................................................ 51
Tabel 4.2. Jumlah Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin......................................... 52
Tabel 4.3. Analisis Desktiptif Statistik Persepsi Pola Asuh................................. 56
Tabel 4.4. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Usia................................. 57
Tabel 4.5. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Jenis Kelamin................. 58
Tabel 4.6. Analisis Desktiptif Statistik Kemandirian........................................... 59
Tabel 4.7. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Usia........................................... 60
Tabel 4.8. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Jenis Kelamin........................... 61
Tabel 4.9.Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh................... 61
Tabel 4.10. Norma Kategorisasi Kemandirian...................................................... 62
Tabel 4.11. Norma Kemandirian........................................................................... 62
Tabel 4.12. Kategorisasi Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai
Anak Tunggal..................................................................................... 63
Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Data.................................................................. 64
Tabel 4.14. Hasil Uji HomogenitasPersepsi Pola Asuh dan Kemandirian........... 64
Tabel 4.15. Hasil Uji Perbedaan PersepsiPola Asuh dengan Kemandirian......... 66
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual....................................................................... 28
Gambar 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................ 32
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Form Rater untuk Profesional Judgement........................................ 73
Lampiran 2.Surat Pernyataan Profesional Judgement......................................... 100
Lampiran 3.Format Kuisioner.............................................................................. 105
Lampiran 4.Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Otoriter dan Permisif... 115
Lampiran 5. Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Demokratis................. 119
Lampiran 6.Data Skor Kasar Skala Kemandirian................................................ 122
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas......................................................................... 128
Lampiran 8. Skor Skala Kemandirian (Setelah Uji Reliabilitas).......................... 141
Lampiran 9. Skor Skala Persepsi Pola ASuh (Setelah Uji Reliabilitas)..............145
Lampiran 10. Data Z-score Persepsi Pola Asuh................................................... 148
Lampiran 11. Statistik Deskriptif.......................................................................... 150
Lampiran 12.Analisis Deskriptif Berdasarkan Usia............................................. 152
Lampiran 13. Analisis Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 155
Lampiran 14. Analisis Deskriptif Kemandirian berdasarkan Persepsi Pola
Asuh Orangtua.............................................................................. 157
Lampiran 15. Normalitas....................................................................................... 159
Lampiran 16. Uji Homogenitas.............................................................................162
Lampiran 17. Uji Beda.......................................................................................... 164
Lampiran 18. Surat Ijin.......................................................................................... 166
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xvi
ABSTRAK Kamelia Dewi Purbasari, 111011037,Perbedaan Kemandirian pada Remaja yang
Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau dari Persepsi Pola Asuh Orangtua, Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, 2016.
xvii + 72 halaman, 18 lampiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada
kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari pola
asuh orangtua. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 18-21
tahun dan berstatus sebagai anak tunggal.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah
subjek sebanyak 62 orang. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner pola asuh
yang terdiri dari 19 aitem valid dengan reliabilitas sebesar 0,918 berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Baumrind (1966) dengan tiga tipe pola asuhyaitu: otoriter,
permisif, dan demokratis. Sedangkan alat ukur kemandirian terdiri dari 26 aitem
valid dengan reliabilitas sebesar 0,810 berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
Steinberg (2002).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik uji bedaOne-Way Between
Group ANOVA dengan bantuan program SPSS versi 16.00 for Windows.Hasil
analisis data menunjukkan nilai F sebesar 1,942 dengan taraf siginifikansi sebesar
0,152 yang artinya tidak ada perbedaankemandirian pada remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi pola asuh orangtua.
Kata kunci: remaja, anak Tunggal, pola asuh, kemandirian
Daftar Pustaka, 36(1981-2014).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
xvii
ABSTRACT
Kamelia Dewi Purbasari, 111011037, The Difference of Independence in Adolescents
Whose Status as an Only Child in Terms of The Perception of Parents Parenting,
Undergraduate Thesis, Faculty of Psychology in Airlangga University, 2016.
xvii + 72 pages, 18 appendixes.
This research aims to determine whether there are differences in adolescent
independence status as an only child in terms of parents parenting. The population in
this research were adolescents aged of 18 – 21 years old and the status as an only
child.
The sampling technique used is purposive sampling with the number of the
subjects were 62 people..Measuring instrument used is a questionnaire of parenting
there are 19 valid items with reliability of 0.918 for the parenting variable based on
the theory put forward by Baumrind (1966) with three types, namely parenting:
authoritarian, permissive and democratic. Whilst the independence of the measuring
instrument there are 26 valid items with reliability of 0.810 for an independent
variable based on the theory advanced by Steinberg (2002).
The data analysis was done by using different test One-Way Between Group
ANOVA with assistance of SPSS version 16.00 for Windows. The results of the data
analysis showed a significance level of 0.152 at F value of 1.942, which means there
is no diffference in independence of the adolescent as the only child in term of the
perception of parents parenting.
Keywords: adolescent, only child, parenting, autonomy.
References, 36 (1981-2014).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan dua atau lebih individu yang hidup bersama dalam satu
rumah dan memilki hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Individu dalam
keluarga saling berinteraksi dan memiliki peran berbeda serta mempertahankan
suatu budaya yang dimilikinya (Bailon & Maglaya, 1978 dalam Riadi, 2012).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling bergantung satu dengan yang lain (Departemen Kesehatan RI,
1988 dalam Riadi, 2012). Keluarga dikatakan sebagai keluarga yang memiliki
anak tunggal apabila di dalam keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan satu
orang anak (Landis, 1997; Gunarsa, 2003).
Anak tunggal adalah anak yang tidak memiliki saudara laki-laki maupun
perempuan, dimana ibu mereka hanya melahirkan satu kali dan merupakan anak
satu-satunya di dalam sebuah keluarga (Laybourn, 1990 dalam Laybourn, 1994).
Oleh karena itu, anak tunggal cenderung memiliki orang tua yang selalu
memberikan kasih sayang dan menjadikannya sebagai pusat perhatian sepanjang
hidupnya (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008). Berdasarkan hasil amatan dalam
kehidupan sehari-hari, anak tunggal merupakan anak yang mendapatkan perhatian
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
2
penuh dan cenderung dimanja oleh kedua orang tuanya karena tidak berbagi kasih
sayang dan perhatian dengan saudara. Mereka tidak memiliki kesulitan dalam
berinteraksi dengan kedua orangtua dan mendapatkan kasih sayang secara intensif
sepanjang hidupnya (Gunarsa, 2003). Kozlowski (dalam penerbitan) dan
Laybourn (1994) juga menyatakan bahwa anak tunggal terbiasa mendapatkan
perhatian dan cinta tak terbagi dari orang tua sepanjang hidupnya. Banyak
anggapan negatif mengenai anak tunggal yang muncul dari masyarakat umum.
Mereka beranggapan bahwa anak tunggal bersifat manja, agresif, bossy dan sulit
menyesuaikan diri (Anna, 2010). Pandangan negatif terhadap anak tunggal
lainnya adalah anak tunggal biasa menuntut dan diberikan orangtua perhatian
yang berlebih sehingga memiliki keterbatasan dalam menghadapi lingkungan
sosial dan menyesuaikan diri (Hall dalam Polit, dkk., 1980:99). Penelitian yang
dilakukan oleh Ara mengenai perbandingan kemandirian remaja anak tunggal
dengan tidak tunggal menunjukkan adanya perbedaan pada kemandirian antara
reaja anak tunggal dengan remaja tidak tunggal (Ara, 1998).
Kasih sayang orangtua pada anak tunggalnya tidak jarang diwujudkan dengan
memberikan bantuan secara total kepada anaknya setiap anak mendapatkan
kesulitan. Hal tersebut dapat berdampak kurang baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak karena dapat tumbuh menjadi orang yang tidak mandiri dan
kurang bertanggung jawab (Graciana, 2004). Perhatian dan kasih sayang secara
berlebihan dan intensif dari orangtua juga dapat berakibat buruk bagi anak yaitu
menyebabkan anak menjadi egosentris, manja, dan egois serta mengakibatkan
anak tumbuh menjadi individu yang tidak mandiri (Falbo & Polit dalam Papalia,
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
3
2008). Hal ini juga ditunjukkan oleh penelitian mengenai kemandirian anak
tunggal yang dilakukan oleh Tyas menunjukkan bahwa satu dari tiga partisipan
tidak mencapai kemandirian (Tyas, 2008). Terdapat salah satu contoh kasus dalam
kehidupan sehari-hari mengenai permasalahan kemandirian pada anak tunggal
yaitu seorang anak tunggal berusia 22 tahun yang menurut cerita ibunya ia tidak
mau melanjutkan kuliahnya di luar kota, ibunya mengatakan bahwa anak tersebut
terlalu kekanak-kanakan dan tidak mau kuliah di luar kota karena merasa tidak
tenang berada jauh dari ibunya (Rustika, 2004).
Namun, penelitian yang dilakukan Laybourn berkata lain yaitu bahwa anak
tunggal memiliki tingkat kemandirian yang sama dengan anak yang memiliki
saudara. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bawah anak tunggal tidak
kurang atau lebih baik dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara di dalam
tes kepemimpinan, kewarganegaraan, kedewasaan, kooperatif, dogmatisme,
kemandirian, locus of control, kontrol diri, kecemasan, stabilitas emosi, kepuasan
dan partisipasi sosial (Laybourn, 1994). Sebuah penelitian yang dilakukan di
China menyatakan bahwa anak tunggal di China memiliki performa yang lebih
baik dalam prestasi akademik dan perkembangan kognitif (Falbo & Poston, 1993).
Laybourn menemukan bahwa anak tunggal memiliki tingkat kemandirian yang
sama seperti anak lainnya (Laybourn, 1994). Pendapat serupa juga ditunjukkan
oleh Lorna (2002), bahwa ketidakberadaan saudara dalam kehidupan anak tunggal
membuat anak tunggal berelasi dengan orang lain dengan intensitas yang tinggi.
Intensitas tersebut memunculkan keinginan untuk menjadi mandiri dan tidak
bergantung dengan orang lain.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
4
Kemandirian menurut Steinberg (2002) adalah kemampuan remaja dalam
berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri
sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Kurangnya
kemandirian pada anak tunggal akan menjadi masalah saat anak tersebut
memasuki masa remaja. Hal ini dikarenakan masa remaja adalah sebagai masa
mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat (Hurlock,1999). Masa remaja
merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan dewasa yang
ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun (Santrock,
2003; Monks, 2006).
Masa remaja merupakan masa peralihan karena remaja belum mencapai
status sebagai orang dewasa namun juga tidak lagi memiliki status sebagai anak-
anak. Masalah-masalah yang dialami remaja adalah masalah terkait perubahan
fisik dan psikis karena usaha dalam menemukan identitas diri. Freud berpendapat
bahwa perubahan fisik pada remaja mengakibatkan munculnya perubahan emosi
remaja tersebut di rumah (Holmbeck, 1996 dalam Steinberg, 2002:289). Salah
satu tugas perkembangan remaja menurut Havighurst yaitu mencari kemandirian
emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1999; Ali, dkk.,
2010). Pada masa remaja inilah dikatakan sebagai periode penting bagi individu
selama proses perkembangan kemandirian (Steinberg, 2002). Remaja diharapkan
dapat membebaskan diri dari sifat kekanak-kanakan yang menggantungkan diri
dengan orangtua. Remaja juga seharusnya mampu melakukan sesuatu dan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
5
mengambil keputusan secara mandiri. Selain itu, remaja juga merasa ingin bebas
dan keadaan inilah yang menjadikan remaja sering memberontak pada orangtua
(Ali, dkk., 2010). Remaja merasa ingin mandiri, namun juga membutuhkan rasa
aman dengan bergantung secara emosi kepada orangtua mereka. Remaja ingin
mandiri namun di sisi lain mereka tidak ingin melepaskan diri dari orangtuanya.
Hal serupa juga terjadi dari pihak orangtua, mereka menginginkan anak untuk
menjadi mandiri namun masih membatasi pilihan dan keputusan anaknya
(Hurlock, 1980).
Kemandirian merupakan salah satu proses perkembangan yang penting bagi
remaja (Soesens, dkk, 2007). Seiring dengan berjalannya waktu maka anak
diharapkan akan mampu melepaskan diri dari orangtuanya dan belajar menjadi
mandiri. Seorang anak tunggal memiliki beban yang lebih besar daripada anak
yang memiliki saudara. Harapan orangtua pada anak hanya dibebankan pada anak
mereka satu-satunya sehingga anak diharapkan akan menjadi individu yang
mandiri dan tegas (Soesens, dkk, 2007). Banyak anak tunggal yang mendapatkan
tekanan untuk menjadi sukses di masa depan (Kozwolski, dalam penerbitan).
Dampak negatif apabila remaja tidak mandiri adalah mereka cenderung tidak
mampu menentukan keputusannya karena semua telah ditentukan oleh orangtua
mereka. Hal ini dapat dipahami karena biasanya remaja yang tidak mandiri akan
berkonsultasi terlebih dahulu pada orangtua sebelum mengambil sebuah
keputusan (Hartono, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah gen yaitu sifat yang
diturunkan dari orangtua mereka secara genetik. Orangtua yang memiliki sifat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
6
kemandirian akan menurunkan sifat kemandirian pada anak mereka. Namun hal
ini masih dipertanyakan kebenarannya (Ali, dkk., 2010). Selain itu, adapula pola
asuh yaitu cara pengasuhan orangtua terhadap anak yang mempengaruhi
kemandirian anaknya (Ali, dkk., 2010). Pendidikan di sekolah juga menjadi faktor
yang mempengaruhi kemandirian remaja. Proses pendidikan di sekolah yang tidak
mengangkat sistem demokrasi tetapi cenderung mendoktrin siswanya akan
mempengaruhi perkembangan kemandirian remaja (Ali, dkk., 2010). Faktor
lainnya adalah kehidupan masyarakat yang tidak memberikan wadah bagi potensi
remaja dalam kegiatan yang produktif. Hal tersebut dapat menghambat
perkembangan kemandirian remaja (Ali, dkk., 2010). Menurut hasil penelitian
Kartadinata (1988) dalam Ali, dkk. (2002) mengenai hal yang dapat menghambat
kemandirian remaja adalah adanya ketergantungan pada kontrol luar dan bukan
dari dirinya sendiri, sikap remaja yang tidak peduli pada lingkungan dan sikap
remaja yang konformistik.
Faktor yang mempengaruhi kemandirian yang diangkat dalam penelitian ini
adalah pola asuh orangtua. Pola asuh dari orangtua yang memiliki anak tunggal
cenderung mengontrol anak mereka sepanjang hidup mereka (Eccles, dkk., 1991).
Pola asuh tersebut dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan intelektual anak
yang pada akhirnya mempengaruhi kemandirian anak mereka apabila anak tidak
mampu melepaskan diri dari kekuatan otoritas (Eccles, dkk., 1991; Hartono,
2006). Ketergantungan disiplin pada kontrol luar dan bukan pada niat sendiri ini
merupakan salah satu gejala negatif yang dapat mempengaruhi kemandirian
(Kartadinata, 1988 dalam Ali, dkk., 2010).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
7
Untuk dapat memiliki kemandirian maka seseorang membutuhkan
kesempatan dan dukungan. Di dalam hubungan keluarga, orangtua yang berperan
dalam mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak untuk mandiri (Steinberg,
2002). Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan kesempatan
remaja untuk mengembangkan kemampuan diri dalam bidang akademik maupun
lainnya. Kepribadian dan perilaku remaja akan terbentuk berdasarkan apa yang
ditanamkan orangtua melalui pola asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang diberikan
orangtua menjadi faktor yang penting dalam membentuk kemandirian remaja baik
secara emosional, perilaku maupun nilai (Steinberg, 2002).
Permasalahan yang telah dijelaskan di atas mengenai kemandirian anak
tunggal dan pola asuh orangtua membuat penulis mempertanyakan mengenai
kemandirian anak tunggal yang telah remaja ditinjau dari perspektif mereka
terhadap pola asuh karena remaja merupakan waktu paling kompleks dan
memiliki banyak persoalan dalam rentang kehidupan manusia. Pertanyaan penulis
tersebut kemudian menjadi bahan penelitian mengenai kemandirian pada remaja
yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh
orangtua.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diketahui bahwa
kemandirian merupakan salah satu proses yang penting dalam perkembangan bagi
remaja. Salah satu tugas perkembangan remaja yang dikemukakan oleh
Havighurst juga mengungkapkan mengenai pentingnya kemandirian bagi remaja
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
8
yaitu mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
(Hurlock, 1999). Kemandirian adalah membebaskan sifat kekanak-kanakan yang
menggantungkan diri dengan orangtua atau orang dewasa lainnya sehingga remaja
seharusnya mampu melakukan sesuatu dan mengambil keputusan secara mandiri
dan merasa ingin bebas (Hurlock, 1999). Seiring dengan berlalunya waktu maka
anak akan diharapkan memiliki kemampuan untuk melepaskan diri dari orangtua
dan belajar untuk menjadi mandiri (Soesens, dkk., 2007). Remaja yang mandiri
adalah remaja yang berani mengambil keputusan dilandasi oleh rasa tanggung
jawab dan pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, dkk.,
2010).
Pentingnya kemandirian pada remaja yang telah diungkapkan oleh beberapa
tokoh diatas kemudian menjadi pertanyaan bagi penulis mengenai kemandirian
pada remaja yang berstatus anak tunggal. Anak tunggal cenderung mendapatkan
kasih sayang dari orangtua sepanjang hidup mereka karena mereka tidak memiliki
saudara. Mereka cenderung dimanja dan mendapatkan cinta yang tak terbagi dari
orangtuanya (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008; Gunarsa, 2003). Kasih sayang
berlebih yang diberikan orangtua pada anak tunggalnya dapat berdampak buruk
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak karena dapat menjadi tidak mandiri
dan kurang bertanggung jawab (Graciana, 2004).
Orangtua yang memiliki anak tunggal juga cenderung mengontrol anaknya
sepanjang hidup mereka. Apabila anak kemudian tidak mampu untuk melepaskan
diri dari kontrol orangtua atau pihak otoritas maka anak akan menjadi tidak
mandiri (Eccles, dkk., 1991). Di dalam hubungan keluarga, orangtua yang
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
9
berperan dalam mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak untuk mandiri
(Steinberg, 2002). Kepribadian dan perilaku remaja akan terbentuk berdasarkan
apa yang ditanamkan orangtua melalui pola asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang
diberikan orangtua menjadi faktor yang penting dalam membentuk kemandirian
remaja baik secara emosional, perilaku maupun nilai (Steinberg, 2002). Tipe pola
asuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pola asuh menurut
Baumrind yaitu otoriter, permisif dan demokratis.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
masalah pada penelitian ini dibatasi hanya pada:
1.3.1. Kemandirian
Pengertian kemandirian yang dimaksud penulis di sini mengacu pada
kemandirian menurut Steinberg yaitu kemampuan remaja dalam berpikir,
merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri
dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai.
1.3.2. Persepsi terhadap Pola Asuh
Pengertian pola asuh yang dimaksud oleh penulis di sini adalah bagaimana
remaja menilai pola asuh yang diberikan oleh orangtua mereka. Karena pola asuh
ini yang nantinya mempengaruhi kemandirian remaja. Tipe pola asuh ada tiga
yaitu otoriter, permisif, dan demokratis.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
10
1.3.3. Anak Tunggal Remaja
Remaja yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah remaja yang
berstatus sebagai anak tunggal yaitu anak yang tidak memiliki saudara kandung,
kakak atau adik dalam satu keluarga dan berusia 18-21 tahun, perempuan maupun
laki-laki.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan peneliti sebelumnya maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan
kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari
persepsi terhadap pola asuh orangtua?”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah penelitian yang dituliskan peneliti maka
tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah ada perbedaan kemandirian
pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap
pola asuh orangtua.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritis
1. Memperkaya pengetahuan mengenai kemandirian dalam bidang ilmu
psikologi, khususnya psikologi perkembangan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
11
2. Menambah literatur keilmuan dan referensi mengenai kemandirian pada
remaja yang berstatus anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh.
3. Menambah sumber referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin
memperdalam masalah kemandirian pada remaja yang berstatus anak tunggal.
1.6.2. Manfaat Praktis
Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memiliki manfaat praktis
yaitu sebagai berikut:
1. Bagi remaja yang merupakan anak tunggal. Memberikan informasi mengenai
perbedaan kemandirian ditinjau dari persepsi mereka terhadap pola asuh,
menjadi acuan bagi remaja untuk meningkatkan kemandirian dan
menyesuaikan diri dengan statusnya sebagai anak tunggal.
2. Bagi peneliti selanjutnya. Memberikan referensi pengetahuan mengenai
persepsi terhadap pola asuh pada anak tunggal dan kaitannya dengan
kemandirian, memberikan kontribusi bagi peneliti lain supaya penelitian ini
dapat menjadi pedoman untuk penelitian yang sejenis.
3. Bagi orangtua yang memiliki anak tunggal. Memberikan informasi sebagai
bahan pertimbangan dalam pengasuhan yang tepat supaya anak tunggal dapat
berkembang menjadi pribadi yang mandiri.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
12
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
2.1. Anak Tunggal Remaja
2.1.1. Pengertian Remaja
Remaja atau yang disebut dengan adolescence berasal dari bahasa latin
adolescere yang memiliki arti tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan.
Masa remaja dianggap sebagai masa transisi yaitu menghubungkan masa kanak-
kanak dan dewasa (Ali, dkk., 2010). Monks, dkk. (2006) juga menyatakan bahwa
masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak-anak dan
dewasa yang ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Hal serupa
juga diungkapkan oleh Papalia (2008) yaitu masa remaja merupakan transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung
perubahan fisik, koginitif dan psikososial. Masa remaja menurut Monks
berlangsung dari usia 12-21 tahun yang dibagi menjadi: masa remaja awal yaitu
usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan yaitu usia 15-18 tahun, dan masa
remaja akhir yaitu usia 18-21 tahun (Monks, 2006).
Selain itu, G. Stanley Hall (1844-1924) dalam Santrock (2003)
menyebutkan bahwa masa remaja merupakan masa badai dan stress (storm and
stress) karena tahap ini ditandai dengan adanya konflik dan perubahan suasana
hati sehingga mereka memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasibnya
sendiri. Hall percaya bahwa hereditas berinteraksi dengan pengaruh lingkungan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
13
yang akan mempengaruhi perkembangan individu. Pandangan lain yaitu dari
Piaget (dalam Hurlock, 1999) yang membahas remaja secara psikologis, yaitu
dimana suatu usia individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, dan
dimana individu merasa sama atau sederajat dengan tingkat orang yang lebih tua.
Berdasarkan pengertian mengenai remaja yang dikemukakan beberapa
tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa
transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa yang terjadi pada usia 12-21 tahun dan
disertai dengan berbagai perubahan yaitu dalam hal biologis, kognitif dan sosio
emosional.
2.1.2. Pengertian Anak Tunggal
Secara umum, anak tunggal diartikan sebagai anak yang tidak memiliki
saudara kandung, kakak atau adik dalam satu keluarga (Gunarsa, 2003). Hal
serupa juga dipaparkan oleh Hadibroto, dkk (2002) yang menyatakan bahwa anak
tunggal merupakan keturunan satu-satunya yaitu anak tanpa saudara kandung
yang lain seperti kakak atau adik. Anak tunggal menjadi cepat matang
dibandingkan dengan anak-anak sebayanya karena anak tunggal tumbuh menjadi
lebih percaya diri, tegas dan nampak menonjol dikarenakan mendapatkan
perhatian yang penuh dari orangtuanya. Anak tunggal tumbuh menjadi seorang
yang menginginkan segala hal menjadi sempurna.
Adler (1920) dalam Hadibroto (2002) pernah menyatakan mengenai
pengaruh kelahiran pada pembentukan sifat dasar seseorang yang akan
menentukan nasib mereka di masa datang. Adler berpendapat bahwa anak tunggal
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
14
memiliki kesulitan untuk melakukan setiap aktivitas secara bebas yang
berhubungan dengan orang lain.
2.1.3. Latar Belakang Anak Tunggal
Terbentuknya kondisi anak tunggal dapat disebabkan oleh beberapa
kemungkinan. Gunarsa (2003) menyatakan beberapa kemungkinan latar belakang
terjadinya status anak tunggal, yaitu sebagai berikut:
a. Kondisi anak tunggal karena direncanakan
Ditemukan berbagai macam situasi dalam kondisi ini yaitu sebagai berikut:
1. Suami istri yang baru menikah memandang bahwa keluarga yang
harmonis adalah dengan memiliki seorang anak saja.
2. Suami istri yang baru menikah ketika usia lanjut.
3. Suami istri yang baru menikah namun masih mengikuti pendidikan
tertentu dan mengejar karir atau pekerjaan.
Dalam kondisi-kondisi di atas maka dapat diartikan bahwa kehadiran anak
tunggal memiliki derajat yang sama dengan anak-anak lainnya. Orangtua dalam
kondisi ini tidak memiliki pengalaman traumatik mengenai kehadiran anak
karena kehadiran anak tunggal bagi mereka telah direncanakan terlebih dahulu
dan atas keinginan mereka secara pribadi. Sehingga diharapkan orangtua dapat
bertindak secara realistis dan mengendalikan sikap yang tidak tepat bagi
anaknya.
b. Kondisi anak tunggal karena tidak direncanakan
Ditemukan beberapa macam situasi dalam kondisi ini yaitu sebagai berikut:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
15
1. Suami istri yang merencanakan memiliki anak lebih dari satu namun
karena kondisi fisik istri lemah sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.
2. Terjadi suatu peristiwa traumatik yang dialami yaitu kehilangan nyawa
anaknya sehingga saudaranya terpaksa berstatus menjadi anak tunggal.
Bagi orangtua yang merencanakan memiliki anak lebih dari satu namun tidak
memungkinkan maka dapat membuat orangtua menjadi bertindak kurang
bijaksana. Orangtua lebih memerhatikan kelemahan-kelemahan dibandingkan
kebutuhan-kebutuhan anaknya. Orangtua cenderung memiliki target yang tinggi
terhadap anak mereka dalam mencapai prestasi.
2.1.4. Karakteristik Anak Tunggal
Berikut merupakan ciri-ciri kepribadian anak tunggal menurut Hurlock
(dalam Gunarsa, 2003):
a. Anak tunggal yang manja, egosentris, antisosial dan karena hal tersebut
menjadi tidak popular.
b. Anak tunggal yang menutup diri mereka, peka dan mudah cemas, menarik
diri dari hubungan sosial dan terlau menggantungkan diri pada orangtua
mereka.
Berikut merupakan ciri-ciri anak tunggal menurut Hadibroto, dkk (2002):
a. Sebagai teman: emosional dan perhatian.
b. Sebagai pendengar ketika berkomunikasi: mengartikan perkataan orang lain
dengan menggunakan pemahamannya sendiri.
c. Frustasi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
16
d. Merinduan kebebasan
e. Memiliki pola pikir yang terorganisir.
f. Memiliki pertimbangan keadilan yang cenderung memperlakukan orang lain
secara sama/adil.
g. Ketika anak-anak memiliki perilaku yang emosional namun penurut.
h. Sumber dan pemicu kemarahannya adalah ketika orang lain ikut campur
dalam kegiatannya.
i. Kontribusi sosial dengan membantu orang lain dalam organisasi sosial.
j. Memiliki spiritualitas sesuai dengan norma yang berlaku.
k. Memiliki kelemahan yaitu mengacu pada pendapat orang lain yang
membicarakan mengenai dirinya.
Gunarsa (2003) mengungkapkan bahwa anak tunggal akan memperlihatkan
beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
a. Anak menjadi manja, mungkin juga penurut (tidak ingin mengecewakan
orangtua).
b. Anak menjadi takut, menyendiri, dan kurang mampu berhubungan dengan
teman sebayanya (peer group).
c. Anak mencoba menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan.
d. Anak kurang disenangi teman sebaya karena tidak biasa bergaul dan tidak
tahu bagaimana bertingkah laku.
Berdasarkan karakteristik-karakteristik anak tunggal yang telah
diungkapkan oleh beberapa tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa anak
tunggal memiliki karakteristik yang kurang mandiri karena manja dan terlalu
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
17
bergantung pada orangtua, penurut karena tidak ingin mengecewakan orangtuanya
dan menarik diri dari teman sebaya.
2.2. Kemandirian
2.2.1. Pengertian Kemandirian
Sebelum menjelaskan yang dimaksud dengan kemandirian pada anak
tunggal, maka perlu dijelaskan pengertian dari kemandirian itu sendiri terlebih
dahulu. Kemandirian menurut Steinberg (2002) adalah kemampuan remaja dalam
berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri
sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Istilah autonomy
dalam kajian mengenai kemandirian seringkali disejajarkan dengan kata
independence meskipun sebenarnya ada perbedaan yang sangat tipis diantara
kedua kata tersebut (Steinberg, 2002). Secara umum, independence menunjuk
pada kemampuan individu dalam menjalankan sendiri aktivitas hidup yang
terlepas dari pengaruh kontrol orang lain (Steinberg, 2002). Individu yang
independence akan mampu menjalankan sendiri aktifitas hidup terlepas dari
pengaruh kontrol orang lain terutama orangtua. Sedangkan istilah autonomy
mempunyai komponen emotional dan cognitive yang sama baiknya seperti
komponen behavioral (Steinberg, 2002). Steinberg (2002) menggunakan istilah
autonomy untuk mengonsepkan kemandirian sebagai self governing person yaitu
kemampuan menguasai diri sendiri.
Apabila konsep-konsep di atas dicermati, maka kemandirian adalah
kemampuan untuk mengelola diri sendiri, tidak bergantung secara emosional
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
18
terhadap orang lain terutama pada orangtua, kemampuan mengambil keputusan
secara mandiri dan kemampuan menggunakan prinsip-prinsip mengenai benar dan
salah serta penting dan tidak penting (Steinberg, 2002). Kemandirian pada remaja
dapat dilihat dari aspek-aspek kemandirian secara psikososial yaitu dilihat dari
kemandirian emosi, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai (Steinberg,
2002).
2.2.2. Dimensi Kemandirian
Menurut Steinberg (2002), ada tiga macam kemandirian yaitu:
a. Emotional autonomy
Emotional autonomy atau kemandirian emosional adalah dimensi yang
berhubungan dengan perubahan keterikatan hubungan emosional remaja dengan
orang lain. Kemandirian emosional didefinisikan sebagai kemampuan remaja
untuk tidak bergantung terhadap dukungan emosional dari orangtua. Para
remaja mengalami pergeseran dari tergantung pada orangtua untuk mendapatkan
dukungan emosional sekarang berubah mendapat dukungan dari orang lain seperti
dari teman-temannya. Perkembangan kemandirian emosional dimulai pada
awal masa remaja dan ketergantungan emosional remaja terhadap orangtua
akan menjadi berkurang pada masa remaja akhir. Munculnya kemandirian
emosional bukan berarti munculnya pemberontakan remaja terhadap orangtua
(Collins, 1990; Hill & Holmbeck, 1986; Steinberg, 1990 dalam Steinberg,
2002).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
19
Silverberg & Steinberg (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa
terdapat empat aspek kemandirian emosional yaitu sejauh mana remaja
mampu untuk tidak memandang orangtua sebagai sosok yang ideal (de-
idealized), sejauh mana remaja mampu memandang orangtua sebagai orang
dewasa pada umunya (parents as people), sejauh mana remaja bergantung
pada kemampuannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain
(non dependency) dan sejauh mana remaja mampu melakukan individuasi
dalam hubungannya dengan orangtua (Silverberg & Steinberg, dalam
Steinberg, 2002).
b. Behavioral autonomy
Kemandirian perilaku (behavioral autonomy) adalah kemampuan dalam
menentukan pilihan dan mengambil keputusan secara mandiri. Kemandirian
perilaku mencakup kemampuan untuk meminta pendapat orang lain jika
diperlukan sebagai dasar pengembangan alternatif pilihan, menimbang
berbagai pilihan yang ada dan pada akhirnya mampu mengambil kesimpulan
untuk suatu keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui
pertimbangan diri sendiri dan pedapat dari orang lain kemudian remaja
mengambil keputusan secara mandiri bagaimana untuk bertindak (Hill &
Holmbeck, 1986 dalam Steinberg, 2002).
Terdapat tiga aspek kemandirian perilaku pada remaja. Pertama,
memiliki kemampuan mengambil keputusan yang ditandai dengan menyadari
adanya resiko dari tingkah lakunya, memilih alternatif pemecahan masalah
yang didasarkan atas pertimbangan sendiri dan orang lain, bertanggung jawab
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
20
terhadap konsekuensi dari keputusan yang diambilnya. Kedua, individu yang
memiliki kemandirian perilaku akan memiliki kekuatan terhadap pengaruh
orang lain yang ditandai dengan tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi
yang menuntut konformitas, tidak mudah terpengaruh tekanan teman sebaya
dan orangtua dalam mengambil keputusan, memasuki kelompok sosial tanpa
tekanan. Ketiga, merasa percaya diri (self reliance) yang ditandai dengan
merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan di sekolah,
merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah dan di sekolah, merasa
mampu mengatasi masalahnya sendiri, berani dalam mengemukakan ide dan
gagasan.
c. Value autonomy
Rest (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa kemandirian nilai
berkembang selama masa remaja akhir. Kemandirian nilai adalah kemampuan
memiliki sikap independen dan keyakinan tentang spiritualitas, politik, dan
moral. Kemampuan remaja untuk berpikir secara abstrak membantu mereka
melihat perbedaan antara situasi umum dan khusus, serta membuat penilaian
menggunakan higher order thinking. Pada value autonomy ini remaja
mengambil waktu untuk mempertimbangkan sistem nilai pribadi mereka.
Dengan cara ini, remaja membuat kesimpulan secara mandiri tentang nilai
mereka, bukan hanya menerima dan mengikuti nilai-nilai dari orangtua atau
figur otoritas. Steinberg (2002) mengungkapkan tiga aspek dalam
kemandirian nilai yaitu sebagai berikut:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
21
1. Kemampuan dalam berpikir abstrak dalam memandang suatu masalah
(abstract belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja mampu
menimbang berbagai kemungkinan dalam bidang nilai.
2. Memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip-prinsip umum yang
memiliki dasar ideologi (principled belief). Perilaku yang dapat dilihat
adalah remaja berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam bidang nilai.
3. Memiliki keyakinan mengenai nilai-nilainya sendiri, bukan hanya karena
sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas lainnya
(independent belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja
mengevaluasi kembali keyakinan akan nilainya sendiri, berpikir sesuai
dengan keyakinan dan nilainya sendiri, dan bertingkah laku sesuai
dengan keyakinan dan nilainya sendiri.
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Kemandirian yang dimiliki oleh seseorang, tidak semata-mata merupakan
bawaan sejak lahir namun merupakan hasil interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan kemandirian, yaitu sebagai berikut (Steinberg, 2002):
a. Gen
Sifat kemandirian dari orangtua dapat diturunkan pada anak tetapi hal ini
masih menjadi perdebatan karena sebenarnya bukan diuturunkan melainkan
didapat dari polah asuh orangtua.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
22
b. Sistem pendidikan di sekolah
Pendidikan yang cenderung mengembangkan demokrasi dan
menekankan penghargaan terhadap potensi anak didik maka akan
menstimulasi perkembangan kemandirian anak. Lain hal dengan pendidikan
yang menekankan pemberian hukuman maka akan menghambat
perkembangan kemandirian anak.
c. Sistem kehidupan di masyarakat
Lingkungan masyarakat yang menghargai potensi dan tidak begitu
menekankan hirarki struktur sosial akan mendorong perkembangan
kemandirian remaja.
d. Pola asuh orangtua
Pilihan cara pengasuhan dari orangtua pada anak mempengaruhi
kemandirian anak. Apabila orangtua memberikan suasana keluarga yang
nyaman dan aman dalam berinteraksi maka perkembangan kemandirian anak
akan lancar. Namun, pola asuh dari orangtua yang memiliki anak tunggal
cenderung mengontrol anak mereka sepanjang hidup mereka (Eccles, dkk.,
1991). Pola asuh tersebut dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan
intelektual anak yang pada akhirnya mempengaruhi kemandirian anak mereka
apabila anak tidak mampu melepaskan diri dari kekuatan otoritas (Eccles,
dkk., 1991; Hartono, 2006). Ketidakmampuan anak melepaskan diri dari
kekuatan otoritas atau tunduknya anak pada kekuatan otoritas adalah salah
satu indikator kepatuhan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
23
2.3. Persepsi Pola Asuh
2.3.1. Persepsi
Persepsi adalah interpretasi tentang apa yang diindrakan atau dirasakan.
Kemampuan mengaitkan dan mengintegrasikan informasi atas dua atau lebihh
pengalaman sensoris (Santrock, 2008). Persepsi adalah pengalaman mengenai
objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah pemberian makna pada stimuli inderawi.
Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan
sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori (Desideranto, 1976
dalam Rakhmat, 2003).
2.3.2. Pengertian Pola Asuh
Baumrind (1991, dalam Uredi, 2008) mengartikan pola asuh sebagai
aktivitas kompleks yang termasuk banyak perilaku tertentu yang secara individu
maupun bersama kemudian mempengaruhi perkembangan anak. Baumrind (1971,
1991, dalam Papalia, 2008; Santrock, 2002) mengidentifikasikan tiga bentuk gaya
pengasuhan yaitu otoriter, permisif, dan demokratis.
2.3.3. Tipe Pola Asuh
Baumrind (1971, dalam Santrock, 2002) menekankan tiga tipe pola asuh
yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial anak yaitu
otoriter, permisif, dan demokratis. Kemudian para ahli psikologi perkembangan
berpendapat bahwa pengasuhan anak yang permisif terjadi dalam dua bentuk yaitu
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
24
permissive-indulgent dan permissive-indifferent (Santrock, 2002). Namun dalam
laporan yang dibuat oleh Baumrind hanya disebutkan tiga bentuk pengasuhan
yaitu sebagai berikut (Papalia, 2008):
a. Otoriter
Gaya pengasuhan yang membatasi, menghukum dan menuntut anak
untuk mengikuti perintah orangtua, atau cenderung menggunakan disiplin
yang keras. Orangtua dengan pengasuhan ini cenderung lebih mengendalikan,
membentuk, mengontrol dan mengevaluasi sikap dan perilaku anak apakah
sesuai dengan standar yang diberikan oleh orangtua atau tidak (Baumrind,
1966). Mereka tidak memberikan kesempatan anaknya untuk berdiskusi
tentang aturan yang diberikan, melainkan sudah menjadi sebuah standar dan
tidak dapat ditentang. Akibatnya remaja yang terbentuk menjadi memiliki
sikap pemberontak, agresif dan bergantung pada orangtuanya (Baumrind,
1971, 1991, dalam Kopko, 2007).
b. Permisif
Gaya pengasuhan yang sering dinamakan serba boleh, orangtua jarang
memberikan larangan atas keinginan anak dan orangtua memberikan
kebebasan kepada anaknya. Mereka memanjakan dan cenderung pasif dalam
hal mengasuh anak. Selain itu, orangtua juga jarang menuntut dan
menghukum anak, kurang menanamkan sikap disiplin pada anak, terlalu
membebaskan anak untuk menentukan keinginan dan keputusan apa yang
akan dipilih dan dilakukan sehingga orangtua terlihat tidak aktif dalam
membantu pembentukan remajanya. Akibatnya adalah anak hanya mengenal
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
25
sedikit batasan dan aturan, sulit mengontrol dirinya dan memiliki
kecenderungan menjadi egosentris yang mungkin akan mengganggu
perkembangannya yang berhubungan dengan teman sebaya (Baumrind, 1971,
1991, dalam Kopko, 2007).
c. Demokratis
Gaya pengasuhan yang mengarahkan kegiatan anak, mendorong anak
agar dapat ma ndiri namun masih menetapkan batasan dan pengendalian atas
tindakan mereka serta mendidik untuk dapat menjadi pendengar dan bersedia
mempertimbangkan apa yang dipikirkan remaja, sehingga anak diberikan
kesempatan untuk dapat berdiskusi. Akibatnya anak akan cenderung lebih
mandiri, bertanggung jawab dan kompeten dalam hal sosial (Baumrind, 1971,
1991, dalam Kopko, 2007).
2.4. Hubungan Antara Kemandirian Remaja yang Berstatus sebagai Anak
Tunggal dengan Persepsi Pola Asuh Orangtua
Banyak anggapan negatif mengenai anak tunggal yang muncul dari
masyarakat umum. Mereka beranggapan bahwa anak tunggal bersifat manja,
agresif, bossy dan sulit menyesuaikan diri (Anna, 2010). Selain itu juga ada yang
beranggapan bahwa anak tunggal merupakan anak yang mudah iri, egois,
egosentris, bergantung, agresif, mendominasi, dan argumentatif. Anak tunggal
kurang baik juga dalam bekerja sama, mengembangkan perasaan dan minat sosial,
memiliki harapan untuk dimanjakan dan dilindungi oleh orang lain (Anna, 2010).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
26
Contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari juga menunjukkan bahwa anak tunggal
kesulitan untuk mampu hidup secara mandiri dan lepas dari orangtua. Seorang ibu
secara pribadi berkonsultasi kepada salah satu psikolog mengenai anak
tunggalnya yang berusia 22 tahun namun memilih untuk berhenti kuliah di luar
kota karena merasa tidak mampu untuk hidup secara terpisah dengan ibunya serta
menurut ibunya, anak tersebut masih kekakanak-kanakan (Rustika, 2004).
Seperti yang diungkapkan Adler (1920) dalam Hadibroto (2002) yaitu bahwa
anak tunggal memiliki kesulitan untuk melakukan setiap aktivitas secara bebas
yang berhubungan dengan orang lain karena memiliki harapan dimanjakan dan
dilindungi oleh orang lain. Anak tunggal cenderung mendapatkan kasih sayang
dan dijadikan pusat perhatian sepanjang hidup mereka oleh orangtua (Falbo &
Polit dalam Papalia, 2008). Perhatian dan kasih sayang yang berlebihan dan
intensif dari orangtua juga dapat berakibat buruk bagi anak yaitu menyebabkan
anak menjadi egosentris, manja, egosi dan tumbuh menjadi individu yang tidak
mandiri (Falbo & Polit dalam Papalia, 2008).
Kurangnya kemandirian pada anak tunggal akan menjadi masalah ketika anak
tersebut memasuki masa remaja. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri
(Hurlock, 1999). Salah satu tugas remaja adalah mencari kemandirian enosional
dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Remaja kemudian diharapkan dapat
melepaskan diri dari sifat kekanak-kanakannya dan mampu melakukan sesuatu
serta mengambil keputussan sendiri (Havighurst dalam Hurlock, 1999; Ali, dkk.,
2010). Salah satu aspek dari kemandirian adalah kemandirian tingkah laku yaitu
kemampuan individu dalam mengambil keputusannya secara bebas namun apabila
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
27
individu memiliki kepatuhan terhadap figur otoritas maka individu tersebut tidak
dapat mengambil keputusannya secara bebas (Hartono, 2006).
Pilihan cara pengasuhan dari orangtua pada anak juga mempengaruhi
kemandirian anak. Apabila orangtua memberikan suasana keluarga yang nyaman
dan aman dalam berinteraksi maka perkembangan kemandirian anak akan lancar
(Steinberg, 2002). Namun apabila orangtua menjadi figur otoritas yang mengatur
setiap perilaku anak mereka maka anak akan berkembang menjadi individu yang
tidak mandiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog bernama C.
Kagitcibasi (1984) dalam Sarwono (2007) yang meneliti 20.408 orangtua dari
seluruh dunia menunjukkan bawa ibu dari suku Jawa (88%) dan Sunda (81%)
mengharapkan anak mereka untuk menuruti orangtuanya. Ayah dari suku Jawa
(85%) dan Sunda (76%) juga memiliki harapan yang sama pada anak mereka. Hal
ini juga diperkuat oleh pernyataan Eccless, dkk. (1991) yang mengatakan bahwa
pola asuh orangtua yang memiliki anak tunggal cenderung mengontrol dapat
mempengaruhi perkembangan sosial dan intelektual anak yang pada akhirnya
mempengaruhi kemandirian anak apabila anak tidak mampu melepaskan diri dari
orangtua. orangtua yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan
mengarahkan anak untuk mandiri (Steinberg, 2002). Kepribadian dan perilaku
remaja akan terbentuk berdasarkan apa yang ditanamkan orangtua melalui pola
asuh. Oleh karena itu, pola asuh yang diberikan orangtua menjadi faktor yang
penting dalam membentuk kemandirian remaja baik secara emosional, perilaku
maupun nilai (Steinberg, 2002).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
28
2.5. Kerangka Konseptual
Keterangan:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Pola Asuh Orangtua Status Remaja sebagai
Anak Tunggal
Otoriter Permisif Otoritatif
Kemandirian Emotional autonomy
(kemandirian emosional
Behavioural autonomy
(kemandirian perilaku)
Value autonomy
(kemandirian nilai)
Hubungan
Variabel yang diuji
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
29
2.6 Hipotesis
Ada perbedaan kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal
ditinjau dari persepsi pola asuh orangtua.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian dengan
menggunakan data kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada
data yang berupa angka dan diolah dengan menggunakan metode statistika
(Neuman, 2007; Azwar, 2011). Menurut tujuannya, penelitian ini termasuk dalam
jenis penelitian explanatory yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
perbedaan pada variabel tergantung yaitu kemandirian remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal jiika ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh (Goodwin,
2010).
Teknik pengumpumpulan data pada penelitian kuantitatif terdiri dari
eksperimen, survey dan content analysis (Neuman, 2007). Berdasarkan teknik
pengumpulan data yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian survey
yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok dari responden penelitian mengenai
keyakinan, perilaku, opini dan karakteristik yang dimiliki (Singarimbun &
Effendi, 1992; Neuman, 2007). Berdasarkan tempatnya maka penelitian ini
merupakan penelitian lapangan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
31
3.2. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu sifat yang dapat memiliki macam-macam
nilai, atau seringkali diartikan dengan variabel yang memiliki bilangan atau nilai
(Kerlinger, 2000). Variabel merupakan ide pusat dalam penelitian kuantitatif dan
variabel merupakan variasi dari konsep (Neuman, 2007). Variabel penelitian juga
seringkali dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang
diteliti. Variabel penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian, landasan teori dan
hipotesis. Terdapat dua macam variabel yang diungkapkan oleh Neuman (2007)
yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
Penelitian ini memiliki variabel bebas dan variabel terikat yang diukur, yaitu
sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau independen adalah variabel yang menjadi penyebab
muncul atau berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap pola asuh.
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemandirian.
Hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
32
Gambar 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian
3.3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional secara umum merupakan petunjuk pelaksanaan yaitu
bagaimana cara mengukur suatu variabel (Singarimbun & Effendi, 1992). Definisi
operasional merupakan arti yang melekat pada suatu konstruk atau variabel
dengan cara menetapkan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengukur
konstruk atau variabel tersebut (Kerlinger, 2000). Fungsi dari definisi operasional
adalah membatasi arti pada suatu variabel dengan menunjukkan cara mengukur
variabel tersebut (Kerlinger, 2000). Defini operasional dari variabel-variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1. Persepsi Pola asuh
Pola asuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana remaja
dapat menilai sikap yang diberikan oleh orangtua dalam proses pengasuhan yang
diberikan. Pola asuh yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan klasifikasi
menurut Baumrind (1991) yaitu sebagai berikut:
Variabel Terikat
( Y)
Kemandirian
Variabel Bebas
(X)
Pola suh
Otoriter
Demokratis
Permisif
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
33
1. Otoriter
Digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan yang cenderung
memerintah, membatasi dan memberikan hukuman apabila anak tidak
mengikuti perintah orangtua, memiliki kontrol yang kuat, sikap yang kaku
antara orangtua dan anak. Indikator dalam dimensi ini yaitu:
a. Bersikap emosional dan cenderung menggunakan hukuman
b. Memiliki kontrol yang tinggi dan bersikap kaku
c. Bersikap mengomando atau memerintah anak
2. Permisif
Digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan yang cenderung
melepaskan anak untuk mengambil keputusan ataupun tindakan sendiri, tidak
terlalu banyak larangan dari orangtua, dan jarang memberikan hukuman atau
tuntutan kepada anak. Indikator dalam dimensi ini adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kontrol yang rendah terhadap anak
b. Memiliki bimbingan yang rendah terhadap anak
c. Kurang menekankan tanggung jawab kepada anak
3. Demokratis
Digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan yang cenderung
mendorong anak untuk lebih mandiri namun bertanggung jawab, ada
kerjasama antara anak dan orangtua, ada rasa saling enerima satu sama lain,
penerapan disiplin, tidak ada tuntutan dari orangtua, dan adanya komunikasi
yang terjalin dengan baik. Indikator dari dimensi ini adalah sebagai berikut:
a. Adanya penerimaan terhadap anak
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
34
b. Bersikap responsif terhadap anak
c. Adanya hubungan yang harmonis antara anak dan orangtua
Skor persepsi terhadap pola asuh memiliki rentang jawaban yang berkisar
dari satu hingga lima. Semakin tinggi skor persepsi terhadap pola asuh tertentu
yang diperoleh menunjukkan bahwa individu memiliki persepsi terhadap gaya
pengasuhan tersebut terhadap orangtuanya.
3.3.2. Kemandirian
Definisi kemandirian secara operasional adalah kemampuan individu dalam
berpikir, berperilaku dan menentukan tindakan sesuai dengan kemampuannya
sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kemandirian pada remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal akan diungkap dengan menggunakan skala kemandirian
yang disusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh
Steinberg (2002) yaitu sebagai berikut:
1. Kemandirian emosional digunakan untuk mengukur kemampuan individu
dalam memandang orangtua sebagai orang dewasa pada umunya (parents as
people), tidak memandang orangtua sebagai sosok yang ideal (de-idealized),
bergantung pada kemampuannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari
orang lain (non dependency) dan melakukan individuasi dalam hubungannya
dengan orangtua. Skor yang tinggi pada aspek ini menunjukkan semakin
tinggi kemampuan individu melakukan de-idealized terhadap orangtua,
kemampuan memandang orangtua sebagai orang dewasa pada umunya
(parents as people), kemampuan bergantung pada kemampuannya sendiri
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
35
tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain (non dependency) dan
kemampuan dalam melakukan individuasi dalam hubungannya dengan
orangtua.
2. Kemandirian Perilaku digunakan untuk mengukur kemampuan individu
dalam mengambil keputusan secara mandiri, memiliki kekuatan terhadap
pengaruh orang lain, merasa percaya diri (self reliance). Skor yang tinggi
pada aspek ini menunjukkan semakin mampu individu dalam mengambil
keputusan secara mandiri, memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain
dan semakin percaya diri.
3. Kemandirian Nilai digunakan untuk kemampuan remaja untuk berpikir abstrak
dalam memandang suatu masalah (abstract belief), memiliki keyakinan yang
berakar pada prinsip-prinsip umum yang memiliki dasar ideologi (principled
belief), memiliki keyakinan mengenai nilai-nilainya sendiri, bukan hanya
karena sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas lainnya
(independent belief). Skor yang tinggi dalam aspek ini menunjukkan bahwa
individu dalam berpikir abstrak untuk memandang suatu masalah, semakin
memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip umum yang memiliki dasar
ideologi dan semakin tidak terpengaruh mengenai nilai dari figur otoritas
namun memiliki nilainya sendiri.
Skala kemandirian memiliki rentang skor yang berkisar dari satu hingga
lima. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa individu semakin
mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Namun sebaliknya, semakin
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
36
rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa individu semakin tidak mandiri
dan bergantung pada orang lain.
3.4. Subjek Peneltian
3.4.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan penduduk yang dimaksudkan untuk kemudian
diselidiki (Hadi, 2004). Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini maka
peneliti memutuskan beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi
populasi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Remaja yang berusia antara 18-21 tahun
2. Remaja yang berstatus sebagai anak tunggal
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang merupakan subjek penelitian yang
memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi (Hadi, 2004). Penelitian ini
menggunakan metode pengambilan sampel dengan teknik non-probability
sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang
sama besar bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Penggunaan teknik ini didasarkan atas jumlah populasi belum diketahui secara
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
37
pasti dan penulis tidak memiliki data pasti mengenai ukuran populasi dan
informasi yang lengkap tentang setiap elemen populasi (Neuman, 2007). Dalam
penelitian ini, metode yang pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Hadi, 2004). Penulis menggunakan
teknik purposive sampling karena subjek yang diteliti merupakan populasi khusus
yaitu remaja akhir yang berstatus sebagai anak tunggal.
Berdasarkan hal di atas maka penulis telah menentukan karakteristik-
karakterisktik sampel yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel dalam penelitian
ini.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Setelah menentukan subjek penelitian maka peneliti harus melakukan
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah teknik survey dengan menggunakan kuisioner yaitu dengan
memberikan beberapa pertanyaan maupun pernyataan tertulis pada subjek
penelitian (Sugiyono, 2010). Penulis memilih teknik pengumpulan data
menggunakan kuisioner karena teknik ini dinilai tepat digunakan untuk jumlah
subjek penelitian yang besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas (Sugiyono,
2010). Kuisioner nantinnya akan diisi oleh subjek penelitian dan setelah
dikembalikan kepada penulis maka akan dilakukan proses selanjutnya yaitu
mengolah data untuk kemudian dianalisis. Analisis data kuantitatif dilandaskan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
38
pada hasil kuisioner yang diterjemahkan dalam bentuk angka, tabel, analisa
statistik, uraian dan kesimpulan hasil penelitian.
Penelitian ini menggunakan dua skala dalam bentuk kuisioner, yaitu skala
untuk mengukur persepsi terhadap poal asuh dan skala untuk mengukur
kemandirian.
3.5.1. Skala Kemandirian
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur kemandirian adalah
skala yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang disusun
berdasarkan aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg (2002).
Berikut merupakan dimensi kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg
(2002):
1. Emotional autonomy (kemandirian emosional)
2. Behaviour autonomy (kemandirian perilaku)
3. Value autonomy (kemandirian nilai)
Dimensi kemandirian tersebut kemudian dinyatakan dalam bentuk skala
likert. Penskalaan model Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap
yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya
(Azwar, 2011). Dalam melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah
pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan
didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan diminta
untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan
dalam lima macam kategori jawaban (Azwar, 2011). Nilai skala pada setiap
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
39
pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari Sangat Tidak
setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), hingga Sangat Setuju
(SS). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh
dua asumsi, yaitu:
1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan
yang favorable (aitem yang mendukung konstruk yang akan diukur) atau
pernyataan yang unfavorable (aitem yang tidak mendukung konstruk yang
akam diukur).
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh
responden yang mempunyai sikap negatif.
Sehingga dengan demikian skoring yang akan digunakan untuk skala ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Skoring Skala Favorable Kemandirian
Favorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 1 2 3 4 5
Tabel 3.2. Skoring Skala Unfavorable Kemandirian
Unfavorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 5 4 3 2 1
Berikut merupakan blueprint penyusunan skala kemandirian untuk lebih
jelasnya:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
40
Tabel 3.3. Blueprint Skala Kemandirian (Sebelum Uji Coba)
No. Dimensi
Kemandirian
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
1 Emotional
autonomy
(kemandirian
emosi)
a. Kemampuan remaja untuk
tidak memandang
orangtua sebagai sosok
yang ideal (de-ideazlized)
1, 2 17, 11 4
b. Kemampuan remaja
memandang orangtua
sebagaimana orang lain
pada umumnya (parents
as people)
3, 12 4, 13 4
c. Percaya pada
kemampuannya sendiri
dibandingkan harus
meminta bantuan dari
oranglain
(nondependency)
5, 6,
18
7, 14 5
d. Memiliki derajat
individuasi dalam
hubungan dengan
orangtua (individuated)
8, 9,
15
10, 16 5
2 Behaviour
autonomy
(kemandirian
perilaku)
a. Kemampuan dalam
pengambilan keputusan
19,
20, 26
30 4
b. Memiliki kekuatan
terhadap pengaruh pihak
lain
21, 27 22, 28 4
c. Memiliki rasa percaya diri
(self reliance)
23, 24 25, 29 4
3 Value
autonomy
(kemandirian
nilai)
a. Kemampuan berpikir
abstrak dalam memandang
masalah (abstract belief)
31, 41 32, 42 4
b. Keyakinan berakar pada
prinsip umum yang
memiliki dasar ideologi
(principled belief)
33,
34, 44
35, 36,
45
6
c. Individu yakin terhadap
nilainya sendiri, bukan
karena sistem nilai dari
orangtua atau figur
otoritas (independent
belief)
37,
38, 40
39, 43,
46
6
TOTAL 46
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
41
3.5.2. Skala Persepsi Pola Asuh
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur persepsi terhadap
pola asuh adalah skala yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang
disusun berdasarkan teori yang dimiliki oleh Baumrind (1971, dalam Santrock,
2002). Berikut merupakan dimensi pola asuh yang dikemukakan:
1. Otoriter
2. Permisif
3. Otoritatif
Aspek-aspek persepsi terhadap pola asuh tersebut kemudian dinyatakan
dalam bentuk skala likert. Penskalaan model Likert merupakan metode
penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar
penentuan nilai skalanya (Azwar, 2011). Dalam melakukan penskalaan dengan
metode ini, sejumlah pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan
pernyataan dan didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan.
Responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya
terhadap isi pernyataan dalam lima macam kategori jawaban (Azwar, 2011). Nilai
skala pada setiap pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari
Sangat Tidak setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), hingga
Sangat Setuju (SS). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan
didasari oleh dua asumsi, yaitu:
1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan
yang favorable (aitem yang mendukung konstruk yang akan diukur) atau
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
42
pernyataan yang unfavorable (aitem yang tidak mendukung konstruk yang
akam diukur).
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh
responden yang mempunyai sikap negatif.
Sehingga dengan demikian skoring yang akan digunakan untuk skala ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Skoring Skala Favorable Persepsi Pola asuh
Favorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 1 2 3 4 5
Tabel 3.5. Skoring Skala Unfavorable Persepsi Pola asuh
Unfavorable STS TS N S SS
Penilaian/Skoring 5 4 3 2 1
Berikut merupakan blueprint penyusunan skala pola asuh untuk lebih
jelasnya
Tabel 3.6. Blueprint Skala Persepsi Pola Asuh (Sebelum Uji Coba)
No. Dimensi
Pola Asuh
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
1 Otoriter a. Bersikap emosional dan
cenderung menggunakan
hukuman
1, 37,
46
2, 23 5
b. Memiliki kontrol yang tinggi
dan bersikap kaku
3, 24 4, 25,
26
5
c. Bersikap mengomando atau
memerintah anak
5, 6, 27 7, 38 5
2 Permisif a. Memiliki kontrol yang rendah
terhadap anak
8, 28 9, 10,
29
5
b. Memiliki bimbingan yang
rendah terhadap anak
11, 30 12,
39, 40
5
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
43
No. Dimensi
Pola Asuh
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
c. Kurang menekankan
tanggung jawab kepada anak
13, 41,
42
14, 31 5
3 Otoritatif a. Adanya penerimaan terhadap
anak
15, 32,
43
16, 33 5
b. Bersikap responsif terhadap
anak
17, 34,
44
18, 19 5
c. Adanya hubungan yang
harmonis antara anak dengan
orangtua
20, 21,
35, 45
22, 36 6
TOTAL 46
3.6. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Akurasi atau keakuratan data hasil penelitian sangatlah penting untuk
memberikan informasi ilmiah, maka instrumen harus diuji terlebih dahulu. Data
hasil uji coba instrumen perlu dilakukan analisis kevalidan butir (item) atau uji
validitas. Data hasil uji coba yang itemnya sahih (valid) diuji kembali dengan uji
realibilitas instrumen.
3.6.1. Validitas Alat Ukur
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut dapat
mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun & Effendi, 1992; Azwar, 2011).
Pengujian terhadap validitas kemudian bertujuan untuk mengetahui apakah suatu
skala dapat menghasilkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan
pengukurannya (Azwar, 2011).
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
(content validity), yaitu validitas yang digunakan untuk melihat relevansi aitem
dengan indikator dan tujuan pengukuran. Validitas isi juga digunakan untuk
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
44
melihat kesesuaian aitem dengan kaidah-kaidah penulisan skala yang baik dan
benar (Azwar, 2011).
Validitas isi adalah validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi
tes dengan cara analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar,
2011). Professional judgement yang dilakukan penulis menggunakan bantuan dari
dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya yang dianggap peneliti
memiliki pemahaman mengenai konsep dalam penelitian ini. Saran dan masukan
yang diberikan oleh professional judgement selanjutnya digunakan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan terhadap aitem yang dinilai kurang sesuai serta siap
untuk dilakukan uji terpakai serta dianalisis. Berikut ringkasan dari saran dan
kritik yang diberikan professional judgement:
Tabel 3.7. Professional Judgement
Professional Judgement Kritik dan Saran
Prof. Dr. M. Tairas, MA 1. Perhatikan susuan kalimat untuk penegasan
yang dimaksud
2. Untuk jumlah pertamyaan tiap dimensi tidak
terlalu beda jumlah aitem
3. Pertanyaan-pertanyaan perlu kalimat aktif sesuai
dengan apa yang diharapkan/ diprediksi peneliti
Dr. Dewi Retno S, M.Psi,
psikolog
1. Aitem yang ada sesuaikan dengan subyeknya
karena beberapa aitem tertulis mahasiswa,
organisasi, panitia. Karena tidak semua menjadi
panitia/mahasiswa
2. Tolong ditinjau lagi untuk kuisioner pola asuh.
Karena tentunya indikator tidak bisa diturunkan
dari definisi pola asuhnya.
Dr. Wiwin Hendriani 1. Untuk skala kemandirian perbaiki aitem-aitem
yang diberi tanda tanya, karena belum sesuai
dengan definisi indikator yang akan diukur
2. Untuk skala pola asuh, tepatkah menyusun aitem
berdasarkan tipe? Jika memang demikian
bagaimana skoringnya?
Dr. Primatia Yogi
Wulandari, M.Psi
1. Ada beberapa aitem yang sama dan kalimatnya
tidak baku
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
45
Setelah mendapatkan kritik dan saran dari professional judgement, peneliti
kemudian melakukan revisi terhadap alat ukur sesuai dengan saran maupun kritik
yang diberikan. Setelah alat ukur direvisi, peneliti kemudian melakukan uji coba.
Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba terpakai yaitu hasil
uji coba langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan data dari
aitem yang valid digunakan untuk analisis data (Hadi, 2004). Penelit
menggunakan uji coba terpakai karena subjek penelitian merupakan populasi
khusus dengan jumlah yang terbatas. Peneliti khawatir apabila melakukan uji coa
terlebih dahulu maka peneliti akan kesulitan menemukan subjek penelitian yang
sebenarnya.
Uji terpakai memiliki kekurangan maupun kelebihan. Kekurangan dari
menggunakan uji terpakai adalah banyaknya aitem-aitem yang gugur dan terlalu
sedikit aitm yang bertahan maka peneliti tidak lagi memiliki kesempatan untuk
melakukan revisi terhadap instrumen atau kuisionernya. Kelebihan dari
menggunakan uji terpakai adalah peneliti tidak perlu membuang waktu, tenaga,
dan biaya untuk keperluan uji coba (Hadi, 2004).
3.6.2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi dua
kali atau lebih (Singarimbun & Effendi, 1992). Hal senada juga diungkapkan oleh
Azwar (2011) yang menyatakan bahwa reliabiitas merupakan keajegan atau
konsistensi yang dapat menunjukkan sejauh mana pengukuran dapat dipercaya.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
46
Hal ini dapat ditunjukkan dengan taraf konsistensi yang didapat dari subjek yang
diukur dengan alat ukur yang sama. Dikatakan relatif sama berarti tetap ada
toleransi terhadap perubahan kecil diantara hasil pengukuran. Namun apabila
perbedaan tersebut sudah cukup besar, maka suatu pengukuran tidak dapat lagi
dikatakan reliabel. (Azwar, 2011).
Tinggi rendahnya nilai reliabilitas dapat dilihat dari angka koefisien
reliabilitas. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas ≥
0,5 dan jika nilai < 0,5 maka artinya alat ukur tersebut tidak reliabel. Reliabilitas
dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk koefisien reliabilitas (rxy) dengan
rentang koefisiennya berkisar mulai dari 0 hingga 1. Semakin mendekati angka 1
maka semakin tinggi reliabilitas dan semakin mendekati angka 0 maka semakin
rendah reliabilitas (Azwar, 2011). Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan
korelasi aitem-total maka digunakan koefisien korelasi aitem-total (rix) sebesar
0,23 sebagai patokan. Apabila suatu aitem memiliki nilai rix kurang dari 0,23
maka dapat dikatakan aitem tersebut memiliki daya diskriminasi yang rendah.
Koefisien reliabilitas penelitian ini dihitung dengan menggunakan statistik
konsistemsi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Statistik ini
digunakan untuk mengukur skor penyimpangan yang terjadi dengan bantuan
program statistik SPSS 16.0 for Windows.
3.6.2.1. Reliabilitas Skala Persepsi Pola asuh
Hasil uji reliabilitas skala pola asuh saat diberikan kepada 62 subjek adalah
sebagai berikut:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
47
Tabel 3.8. Reliabilitas Persepsi Pola Asuh
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
0.918 0.919 19
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha adalah
0,918. Skor ini didapatkan setelah dilakukan dua kali pengurangan aitem
dikarenakan terdapat nilai negatif dan dibawah 0,23. Aitem awal adalah sebanyak
46 aitem namun setelah dilakukan uji reliabilitas maka hanya tersisa 19 aitem dan
27 aitem lainnya harus digugurkan.
Berikut ini adalah blueprint skala pola asuh setelah dilakukan uji coba dan
seleksi aitem berdasarkan nilai korelasi antar aitem:
Tabel 3.9. Blueprint Akhir Skala Persepsi Pola Asuh
No. Dimensi
Pola Asuh
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
1 Otoriter a. Bersikap emosional dan
cenderung menggunakan
hukuman
0 1, 7 2
b. Memiliki kontrol yang tinggi
dan bersikap kaku
0 8,9 2
c. Bersikap mengomando atau
memerintah anak
0 14 1
2 Permisif a. Memiliki kontrol yang rendah
terhadap anak
0 10 1
b. Memiliki bimbingan yang
rendah terhadap anak
0 15, 16 2
c. Kurang menekankan
tanggung jawab kepada anak
2 0 1
3 Otoritatif a. Adanya penerimaan terhadap
anak
3, 11,
17
0 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
48
No. Dimensi
Pola Asuh
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
b. Bersikap responsif terhadap
anak
4, 12,
18
0 3
c. Adanya hubungan yang
harmonis antara anak dengan
orangtua
5, 6,
13, 19
0 4
TOTAL 19
3.6.2.2. Reliabilitas Skala Kemandirian
Hasil uji reliabilitas skala kemandirian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10. Reliabilitas Skala Kemandirian
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
0.810 0.819 26
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha adalah
0,810. Skor ini didapatkan setelah dilakukan dua kali pengurangan aitem
dikarenakan terdapat aitem yang nilainya dibawah 0.23 dan negatif. Aitem awal
adalah sebanyak 46 aitem namun setelah dilakukan uji reliabilitas maka tersisa 26
aitem dan 20 aitem yang harus digugurkan.
Berikut ini adalah blueprint skala kemandirian setelah dilakukan uji coba
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.11. Blueprint Skala Akhir Kemandirian
No. Dimensi
Kemandirian
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
1 Emotional
autonomy
(kemandirian
emosi)
a. Kemampuan remaja untuk
tidak memandang orangtua
sebagai sosok yang ideal
(de-ideazlized)
0 6 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
49
No. Dimensi
Kemandirian
Indikator Nomor Aitem Total
F UF
b. Kemampuan remaja
memandang orangtua
sebagaimana orang lain
pada umumnya (parents as
people)
1 0 1
c. Percaya pada
kemampuannya sendiri
dibandingkan harus
meminta bantuan dari
oranglain (nondependency)
2, 3 0 2
d. Memiliki derajat
individuasi dalam hubungan
dengan orangtua
(individuated)
4 5 2
2 Behaviour
autonomy
(kemandirian
perilaku)
a. Kemampuan dalam
pengambilan keputusan
7, 13 17 3
b. Memiliki kekuatan terhadap
pengaruh pihak lain
8, 14 9, 15 4
c. Memiliki rasa percaya diri
(self reliance)
10, 11 12, 16 4
3 Value
autonomy
(kemandirian
nilai)
a. Kemampuan berpikir abstrak
dalam memandang masalah
(abstract belief)
18, 24 19, 25 4
b. Keyakinan berakar pada
prinsip umum yang
memiliki dasar ideologi
(principled belief)
20 21, 26 3
c. Individu yakin terhadap
nilainya sendiri, bukan
karena sistem nilai dari
orangtua atau figur otoritas
(independent belief)
22, 23 0 2
TOTAL 26
3.7. Analisis Data
Pada saat semua data telah terkumpul, kemudian dilakukan analisis terhadap
data. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik yaitu kumpulan metode
yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari suatu data. Analisis data
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
50
merupakan hal yang penting untuk menjawab pertanyaan penelitian ilmiah
(Silalahi, 2003).
Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini merupakan statistik
parametrik berupa uji perbedaan One-Way Between Group ANOVA. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini data yang digunakan lolos uji asumsi normalitas
dan homogenitas. Teknik analisa tersebut digunakan karena sampel diperoleh
secara purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara
non probability sampling. Penulis menggunakan program statistik SPSS 16.00 for
Windows untuk membantu perhitungan analisis data. Teknik analisis ini ditujukan
untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak atau diterima, maka perlu
dilakukan perbandingan nilai taraf signifikansi. Pengambilan keputusan dilakukan
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antar variabel yang diteliti.
2. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antar variabel yang diteliti.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah remaja yang berstatus sebagai anak tunggal.
Berikut merupakan gambaran dari subjek penelitian:
a. Remaja dengan rentang usia 18-21 tahun
b. Berstatus sebagai anak tunggal
Sebagai gambaran subjek terkait dengan letak pengambilan data penelitian,
subjek adalah remaja yang besrtatus sebagai anak tunggal yang tersebar di
Surabaya dan Malang. Penulis dapat mengumpulkan 62 subjek penelitian yang
bersedia mengisi kuisioner. Berikut adalah gambaran subjek penelitian yang
dianalisis secara lebih terperinci:
Tabel 4.1. Jumlah Subjek Berdasarkan Usia
Kategori Usia
(dalam tahun)
Jumlah Subjek Persentase (%)
18 9 14,52
19 12 19,35
20 10 16,13
21 31 50
Jumlah Total 62 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kategori usia
maka subjek penelitian didominasi oleh remaja dengan usia 21 tahun yaitu
sejumlah 31 remaja atau 50% dari total subjek penelitian. Kemudian disusul oleh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
52
remaja dengan usia 19 tahun yaitu sejumlah 12 remaja atau 19,35%. Remaja
dengan usia 20 tahun yang bersedia menjadi subjek penelitian ini sebanyak 10
remaja atau 16,13%. Sedangkan jumlah subjek terendah terdapat pada subjek
dengan usia 18 tahun yang hanya diwakili oleh 9 remaja atau sejumlah 14,52%.
Sedangkan untuk deskripsi jumlah subjek berdasarkan jenis kelaminnya,
penulis tampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Subjek Persentase (%)
Laki-laki 22 35,48
Perempuan 40 64,52
Jumlah Total 61 100
Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa total remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 62 remaja,
dengan rincian 22 remaja laki-laki (35,48%) dan 40 remaja perempuan (64,52%).
Hal ini menunjukkan bahwa subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini
apabila ditinjau dari jenis kelaminnya lebih banyak subjek perempuan daripada
laki-laki dengan selisih yang agak jauh.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Persiapan Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, penulis melakukan beberapa proses
yang akan dilakukan sebelum melakukan pengambilan data di lapangan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
53
1. Penulis menentukan topik penelitian dengan membaca beberapa referensi
terkait dengan bidang peminatan yang telah diambil untuk membuat proposal
penelitian.
2. Penulis mengajukan proposal penelitian sebagai langkah awal yang harus
dilakukan untuk mendapatkan dosen pembimbing.
3. Penulis mencari informasi lebih dalam mengenai topik yang telah diajukan
dengan melakukan studi literatur melalui buku, jurnal, artikel, dan media massa
untuk lebih memantapkan permasalahan yang akan dibahas pada topik
penelitian yang telah diajukan.
4. Setelah penulis mendapatkan dosen pembimbing, kemudian penulis menemui
untuk melakukan bimbingan sebagai usaha untuk memperoleh saran, kritik,
masukan, serta informasi tambahan mengenai topik penelitian yang telah
dipilih.
5. Penulis menentukan metode penelitian yang didasarkan atas kesesuaian antara
tujuan penelitian yang telah ditentukan dengan metode penelitian yang akan
digunakan.
6. Penulis menentukan subjek beserta teknik pengambilan sample.
7. Penulis kemudian menentukan teknik analisis yang disesuaikan atas
pertimbangan variabel-variabel yang digunakan.
8. Penulis kemudian menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan
sebagai alat ukur dalam penelitian.
9. Penulis melakukan uji validitas instrumen terhadap professional judgement.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
54
10. Penulis membuat surat izin penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga kepada beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi di Surabaya.
11. Penulis melaksanakan penelitian dengan menggunakan uji coba terpakai
terhadap instrumen penelitian.
12. Setelah semua data terkumpul kemudian tahap terakhir adalah melakukan
analisis data dan menyelesaikan laporan penelitian.
4.2.2. Persiapan Instrumental
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua
macam kuisioner. Berikut merupakan proses yang dilakukan dalam
mempersiapkan alat ukur:
1. Membaca beberapa literatur mengenai pola asuh dan kemandirian.
2. Mengoperasionalkan definisi pola asuh dan kemandirian berdasarkan teori
yang telah dipilih untuk dijadikan dasar pembuatan skala alat ukur yaitu teori
mengenai pola asuh yang dikemukakan oleh Baumrind dan teori kemandirian
yang dikemukakan oleh Steinberg.
3. Membuat indikator yang diturunkan dari definisi operasional.
4. Menyusun blueprint yang dijadikan sebagai acuan dalam menyusun aitem.
5. Membuat aitem sesuai dengan indikator yang telah ditentukan sebelumnya oleh
peneliti.
6. Menyusun aitem-aitem sesusai dengan indikator dan blueprint.
7. Melakukan uji validitas isi dengan cara memberikan blueprint lengkap beserta
isi aitem kepada profesional judgement. Profesional judgement terdiri dari
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
55
dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dan pihak lain yang dianggap
kompeten.
8. Mengoreksi skala sebelumnya sesuai dengan saran yang telah diberikan oleh
profesional judgement.
9. Menyusun skala akhir yang nantinya akan diberikan kepada subjek penelitian.
4.2.3. Pengambilan Data
Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 1 April 2016 sampai
dengan 24 April 2016 melalui kuisioner yang disebar peneliti. Setelah dirasa
subjek yang bersedia menjadi responden sudah cukup maka peneliti memulai
skoring data. Melalui pengambilan data yang dilakukan peneliti maka diperoleh
62 subjek yang sesuai dengan kriteria dan bersedia mengisi kuisioner.
4.2.4. Hambatan dalam Penelitian
Selama penelitian berlangsung, penulis mengalami beberapa hambatan
diantaranya seperti berikut ini:
1. Sulitnya mencari subjek dengan kriteria yang ditentukan penulis sehingga
pengambilan data memakan waktu yang cukup lama.
2. Sulitnya mendapat ijin penelitian dari beberapa sekolah untuk mengambil data
hanya kepada siswa yang berkriteria sebagai anak tunggal.
3. Terbatasnya jurnal penelitian yang meneliti mengenai anak tunggal di
Indonesia.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
56
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Analisis Statistik Deskriptif Persepsi Pola Asuh
Statistik deskriptif adalah statistik yang memiliki fungsi untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran objek yang diteliti melalui data
sampel sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini memiliki satu
kategori variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh.
Analisis deskriptif dilakukan pada variabel dengan bantuan program SPSS 16.0
for Windows dengan hasil seperti dibawah ini. Berikut adalah analisis deskriptif
variabel bebas yaitu pola asuh:
Tabel 4.3. Analisis Deskriptif Statistik Persepsi Pola Asuh
Deskripsi Otoriter Permisif Demokratis
Jumlah Data (N) 20 21 21
Rentang Nilai (Range) 8 4 20
Nilai Minimal (Minimum) 17 16 25
Nilai Maksimal (Maximum) 25 20 45
Rata-rata (Mean) 21,35 18,33 36,09
Standar Deviasi 2,54 1,32 6,19
Berikut merupakan penjelasan dari tabel di atas:
1. Jumlah data adalah banyaknya data yang diolah secara keseluruhan, pada
penelitian ini terdapat 62 subjek yang diproses dan tidak ada data yang
hilang.Subjek dengan pola asuh otoriter berjumlah 20, permisif sebanyak 21
dan demokratis sebanyak 21 subjek.
2. Rentang nilai adalah jarak dari nilai tertinggi hingga terendah, rentangan jarak
nilai pada pola asuh otoriter adalah 8, pola asuh permisif adalah 4, dan pola
asuh demokratis adalah 20.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
57
3. Nilai minimal merupakan skor terendah pada seluruh data dalam suatu
variabel, pola asuh otoriter memiliki nilai minimum 17, pola asuh permisif 16,
dan pola asuh demokratis memiliki nilai minimum 25.
4. Nilai maksimal merupakan skor tertinggi pada seluruh data dalam suatu
variabel, pola asuh otoriter memiliki nilai maksimum 25, pola asuh permisiif
20, dan pola asuh demokratis 45.
5. Rata-rata merupakan nilai total dari seluruh data pada masing-masing variabel
kemudian dibagi dengan jumlah subjek. Nilai rata-rata pada pola asuh otoriter
adalah 21,35, pola asuh permisif adalah 18,33 dan pola asuh demokratis adalah
36,09.
6. Standar deviasi adalah ukuran persebaran dari suatu data yang dilihat dari rata-
rata kelompok. Standar deviasi dari pola asuh otoriter adalah 2,54, standar
deviasi dari pola asuh permisif adalah 1,32, dan standar deviasi dari pola asuh
demokratis adalah 6,19. Besarnya standar deviasi ini menunjukkan bahwa
semakin luas pula rentangan data dari rata-rata kelompok.
Selain itu berikut ini akan ditampilkan analisis deskriptif pola asuh yang
ditinjau dari usia. Hasil mean tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.4. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Usia
Usia Otoriter Permisif Demokratis
N Mean N Mean N Mean
18 2 22,50 5 19,40 2 29,50
19 4 21,25 6 18,17 2 34,00
20 3 22,00 2 19,00 5 33,80
21 11 21,00 8 17,62 12 38,50
Total 20 21 21
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
58
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok usia 18 tahun
memiliki nilai mean yang paling tinggi pada pola asuh demokratis yaitu dengan
mean 29,50 kemudian disusul pola asuh otoriter yaitu dengan mean 22,50 dan
paling rendah adalah pada pola asuh permisif yaitu dengan mean 19,40.
Kemudian kelompok usia 19 tahun juga memiliki mean tertinggi pada pola asuh
demokratis yaitu dengan nilai mean 34,00 disusul dengan pola asuh otoriter yaitu
dengan mean 21,25 dan yang paling rendah yaitu pola asuh permisif dengan mean
18,17. Pada usia 20 tahun, nilai tertinggi juga pada pola asuh demokratis dengan
mean 33,80, disusul oleh pola asuh otoriter dengan mean 22,00 dan yang paling
rendah adalah pola asuh permisif dengan mean 19,00. Serupa dengan subjek usia
18, 19, dan 20, subjek dengan usia 21 tahun juga memiliki skor tertinggi pada
pola asuh demokratis yaitu dengan mean 38,50 kemudian disusul oleh pola asuh
otoriter dengan mean 21,00 dan yang paling rendah adalah pola asuh permisif
dengan mean 17,62. Selanjutnya yaitu analisis deskriptif pola asuh yang ditinjau
dari jenis kelamin seperti di bawah ini:
Tabel 4.5. Deskripsi Persepsi Pola Asuh Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Otoriter Permisif Demokratis
N Mean N Mean N Mean
Laki-laki 10 20,20 9 18,33 3 41,00
Perempuan 10 22,50 12 18,33 18 35,28
Total 20 21 21
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek laki-laki dan perempuan
sama-sama memiliki nilai tertinggi pada pola asuh demokratis yaitu 41,00 untuk
laki-laki dan 35,28 untuk perempuan. Kemudian sama-sama disusul dengan pola
asuh otoriter yaitu 20,20 untuk laki-laki dan 22,50 untuk perempuan. Subjek laki-
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
59
laki dan perempuan juga sama-sama memiliki nilai terendah pada pola asuh
permisif yaitu 18,33 untuk subjek laki-laki dan perempuan. Subjek perempuan
memiliki nilai yang lebih tinggi pada pola asuh otoriter dibandingkan dengan
subjek laki-laki. Sedangkan subjek laki-laki memiliki nilai yang lebih tinggi pada
pola asuh demokratis dibandingkan subjek perempuan.
4.3.2. Analisis Statistik Deskriptif Kemandirian
Statistik deskriptif adalah statistik yang memiliki fungsi untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran objek yang diteliti melalui data
sampel sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini memiliki tiga
kategori variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian.
Analisis deskriptif dilakukan pada variabel dengan bantuan program SPSS 16.0
for Windows dengan hasil seperti dibawah ini. Berikut adalah analisis deskriptif
variabel terikat yaitu kemandirian:
Tabel 4.6. Analisis Deskriptif Statistik Kemandirian
Deskripsi Kemandirian
Jumlah Data (N) 62
Rentang Nilai (Range) 42
Nilai Minimal (Minimum) 78
Nilai Maksimal (Maximum) 120
Rata-rata (Mean) 97.27
Standar Deviasi 9.71
Berikut merupakan penjelasan dari tabel di atas:
1. Jumlah data adalah banyaknya data yang diolah secara keseluruhan, pada
penelitian ini terdapat 62 subjek yang diproses dan tidak ada data yang hilang.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
60
2. Rentang nilai adalah jarak dari nilai tertinggi hingga terendah, rentangan jarak
nilai pada kemandirian adalah 42.
3. Nilai minimal merupakan skor terendah pada seluruh data dalam suatu
variable. Nilai minimum pada variabel kemandirian adalah 78.
4. Nilai maksimal merupakan skor tertinggi pada seluruh data dalam suatu
variabel. Nilai maksimal pada variabel kemandirian adalah 120.
5. Rata-rata merupakan nilai total dari seluruh data pada masing-masing variabel
kemudian dibagi dengan jumlah subjek. Nilai rata-rata pada kemandirian
adalah 97,27.
6. Standar deviasi adalah ukuran persebaran dari suatu data yang dilihat dari rata-
rata kelompok. Standar deviasi dari kemandirian adalah 9,71. Besarnya standar
deviasi ini menunjukkan bahwa semakin luas pula rentangan data dari rata-rata
kelompok.
Selain itu berikut ini akan ditampilkan analisis deskriptif kemandirian yang
ditinjau dari usia. Hasil mean tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.7. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Usia
Usia Kemandirian
N Mean
18 9 93,56
19 12 94,67
20 10 98,60
21 31 98,94
Total 62
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok usia 21 tahun
memiliki nilai mean yang paling tinggi dalam kemandirian yaitu dengan mean
98,94 kemudian disusul oleh subjek dengan usia 20 tahun yaitu dengan mean
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
61
98,60 dan subjek dengan usia 19 tahun dengan mean 94,67 dan paling rendah
dalam kemandirian yaitu dengan mean 93,56. Selanjutnya yaitu analisis deskriptif
kemandirian yang ditinjau dari jenis kelamin seperti di bawah ini:
Tabel 4.8. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Kemandirian
N Mean
Laki-laki 22 99.18
Perempuan 40 96.24
Total 62
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai kemandirian pada subjek
laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan subjek perempuan yaitu dengan nilai
mean 99,18 untuk laki-laki dan 96,24 untuk perempuan. Selanjutnya yaitu analisis
deskriptif kemandirian yang ditinjau dari tipe pola asuh seperti di bawah ini:
Tabel 4.9. Deskripsi Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh
Pola Asuh Kemandirian
N Mean
Otoriter 20 100,70
Permisif 21 96,09
Demokratis 21 95,19
Total 62
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek dengan pola asuh
otoriter memiliki nilai mean yang paling tinggi dalam kemandirian yaitu dengan
mean 107,00 kemudian disusul oleh subjek dengan pola asuh permisif yaitu
dengan mean 96,09 dan dan paling rendah dalam kemandirian yaitu pola asuh
demokratis dengan mean 95,19.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
62
4.3.3. Kategorisasi Variabel Terikat Berdasarkan Model Distribusi Normal
4.3.3.1. Kategorisasi Kemandirian
Kategorisasi skor variabel terikat atau kemandirian ini dilakukan untuk
melihat gambaran secara keseluruhan apakah subjek memiliki kemandrian yang
tinggi, sedang atau rendah. Penentuan norma berdasarkan distribusi normal
dilakukan beberapa tahap anatar lain yaitu (Azwar, 2011):
1. Menghitung skor minimal (78), skor maksimal (120), dan rentang nilai dari
skor kemandirian (120 – 78 = 42).
2. Menghitung satuan deviasi skala (σ) dengan cara membagi rentangan skor
skala (range) dengan jumlah kelompok dalam distribusi normal (42 / 6 = 7)
3. Menghitung rata-rata teoritis (µ) dengan rumusan jumlah aitem pada kuesioner
(26) dikali dengan banyak kategori yang diinginkan (3) jadi 26 x 3 = 78.
4. Kemudian setelah (σ) dan (µ) diketahui, dimasukkan dalam rumus:
Tabel 4.10. Norma Kategorisasi Kemandirian
Norma Kategorisasi Kategori
X < (µ - 1,0 σ) Rendah
(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) Sedang
(µ + 1,0 σ) ≤ X Tinggi
Berikut merupakan penormaan untuk kemandirian yang didapatkan
berdasarkan langkah-langkah diatas:
Tabel 4.11. Norma Kemandirian
Norma Kategori
X < 71 Rendah
71 ≤ X < 85 Sedang
85 ≤ X Tinggi
Berdasarkan data skor kemandirian subjek, maka dapat diketahui bahwa:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
63
Tabel 4.12. Kategorisasi Kemandirian pada Remaja yang Berstatus sebagai
Anak Tunggal
Kategori Jumlah Subjek Persentase (%)
Rendah 0 0
Sedang 9 14, 52
Tinggi 53 85, 48
Total 62 100
Kesimpulan dari tabel diatas adalah sebanyak 85,48% atau 53 subjek
memiliki kemandirian yang tinggi dan kategori ini memiliki subjek yang paling
banyak dibandingkan dua kategori lainnya. Sedangkan untuk subjek yang
memiliki kemandirian yang sedang diwakilkan oleh 9 subjek atau sebesar 14,52%
dan tidak ada subjek yang memiliki kemandirian yang rendah.
4.3.4. Uji Asumsi
4.3.4.1. Uji Normalitas
Dalam mengetahui distribusi data pada penelitian ini dilakukan uji
normalitas untuk mengetahui apakah distribusi datanya normal atau tidak normal.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov-smirnov
menggunakan SPSS 16.00 for windows. Teknik Kolmogrov-smrinov digunakan
dengan alasan jumlah subjek adalah 62 orang. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
a. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka distribusi data normal, dan H0 diterima
b. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal, dan H0 ditolak
Berikut merupakan hasil uji normalitas yang telah dilakukan:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
64
Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kemandirian 0.062 62 0.200*
Pola asuh 0.103 62 0.097
Variabel kemandirian menunjukkan distribusi data yang juga normal, hal ini
terlihat dari taraf signifikansinya yang sebesar 0,200 yang berarti > 0,05. Hal
tersebut dapat dikatakan bahwa untuk variabel pola asuh dan kemandirian
memiliki data berdistribusi normal, sehingga uji asumsi ini menunjukkan bahwa
penelitian ini harus menggunakan teknik analisis parametrik.
4.3.4.2. Uji Homogenitas
Dalam menentukan variasi data homogen atau tidak homogen secara
signifikan dibutuhkan uji homogenitas. Uji homogenitas ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji homogenitas ini adalah sebagai berikut:
a. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka data tidak homogen
b. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka data homogen
Berikut merupakan hasil uji homogenitas antara pola asuh dengan
kemandirian:
Tabel 4.14. Hasil Uji Homogenitas Persepsi Pola Asuh dan Kemandirian
Levene's Test for
Equality of
Variances
F Sig.
DATA Equal variances assumed 2.417 0.123
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
65
Equal variances not
assumed
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada variabel pola asuh dan kemandirian
diketahui bahwa signifikansinya sebesar 0,123 sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel pola asuh dan kemandirian memiliki data yang homogen karena hasil
angka signifikansi > 0,05.
Berdasarkan uji asumsi terhadap normalitas dan homogenitas maka dapat
disimpulkan bahwa syarat untuk menggunakan metode statistik parametrik
terpenuhi karena terdapat data yang normal dan homogen. Oleh karena itu metode
statistik yang digunakan adalah menggunakan statistik parametrik yaitu dengan
metode analisis One-Way Between Group ANOVA.
4.3.5. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil dari uji normalitas dan homogenitas terhadap variabel
penelitian maka penulis harus menggunakan teknik analisis parametrik dengan
alasan karena memenuhi kedua uji asumsi. Uji perbedaan yang digunakan adalah
dengan One-Way Between Group ANOVA. Teknik ini digunakan untuk uji
perbedaan antara dua variabel dalam statistik parametrik. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji perbedaan ini adalah sebagai berikut:
a. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (tidak ada perbedaan)
b. Jika taraf signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (ada perbedaan)
Berikut merupakan hasil penghitungan statistik uji perbedaan menngunakan
teknik statistik parametrik One-Way Between Group ANOVA antara variabel pola
asuh dan kemandirian dengan bantuan SPSS 16 for Windows:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
66
Tabel 4.15. Hasil Uji Perbedaan Persepsi Pola Asuh dengan Kemandirian
Kemandirian
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between Groups 355.091 2 177.546 1.942 0.152
Within Groups 5393.248 59 91.411
Total 5748.339 61
Berdasarkan tabel di atas, data yang penulis dapatkkan dengan tahap
pengujian perbedaan menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,152 dengan nilai F
sebesar 1,942. Sehingga dapat diartikan tidak ada perbedaan. Suatu taraf
signifikansi dapat dikatakan memiliki perbedaan apabila memiliki nilai yang lebih
kecil dari 0,05. Maka berdasarkan perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa Ha
ditolak dan Ho diterima yaitu “tidak ada perbedaan kemandirian pada remaja yang
berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari persepsi terhadap pola asuh orangtua”.
4.4. Pembahaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada
kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau dari pola asuh
orangtua. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis, hasil yang
didapat menunjukkan tidak ada perbedaan kemandirian ditinjau dari pola asuh.
Uji asumsi yang sebelumnya telah dilakukan menunjukkan bahwa data dari
variabel pola asuh dan kemandirian memenuhi uji asumsi normalitas dan
homogenitas sehingga penulis menggunakan uji analisis parametrik One-Way
Between Group ANOVA.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
67
Hasil analisa dari penelitian ini menghasilkan nilai F sebesar 1,942 dengan
taraf signifikansi sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji analisis
tidak signifikan karena memiliki taraf signifikansi yang lebih besar dai 0,05
sehingga hipotesis ditolak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal ditinjau
dari persepsi pola asuh orangtua.
Terdapat asumsi lain terkait dengan hasil yang tidak signifikan dalam uji
hipotesis. Pertama, subjek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah remaja
akhir yaitu remaja dengan usia mulai dari 18 tahun hingga 21 tahun. Menurut
Steinberg (2002), perkembangan kemandirian emosional dimulai pada awal masa
remaja dan ketergantungan remaja terhadap orangtua akan berkurang pada remaja
akhir. Selain itu, kemandirian nilai juga berkembang selama masa remaja akhir.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Steinberg (2002), maka kemandirian
subjek yang peneliti gunakan yaitu remaja akhir cenderung tinggi. Hal ini dapat
dilihat pada kategorisasi kemandirian yaitu sebanyak 53 atau 85,40% subjek
memiliki kemandirian yang tinggi. Kedua, sesuai dengan tugas perkembangan
remaja yang dikemukakan oleh Havighurst dalam Hurlock (1999) dan Ali, dkk.
(2010) yaitu mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya. Melihat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
kemandirian sebagian besar subjek adalah tinggi maka subjek berhasil melewati
tugas perkembangan remaja mereka.
Ketiga, selain pola asuh, kemandirian juga memiliki faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi, diantaranya kehidupan di sekolah dan kehidupan di
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
68
masyarakat (Ali, dkk., 2010). Tetapi dalam penelitian ini penulis tidak mengukur
bagaimana kehidupan sekolah dan masyarakat seperti teman sebayanya
memperngaruhi kemandirian subjek, sehingga tidak ada cukup bukti untuk
memperkut argumen tersebut.
Selain itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang berstatus
sebagai anak tunggal dan remaja pada umumnya tidak memiliki perbedaan dalam
hal kemandirian. Hal ini juga dikemukakan dalam hasil penelitian Laybourn
(1994) yaitu bahwa anak tunggal tidak kurang atau lebih baik dibandikan anak
yang memiliki saudara dalam tes kepemimpinan, kewaarganegaraan, kedewasaan,
kooperatif, dogmatisme, kemandirian, locus of control, kontrol diri, kecemasan,
stabilitas emosi, kepuasaan, dan partisipasi sosial. Laybourn mengatakan bahwa
anak tunggal memiliki tingkat kemandirian yang sama seperti anak lainnya.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Lorna (2002), bahwa ketidakberadaan
saudara dalam kehidupan anak tunggal membuat anak tunggal berelasi dengan
orang lain dengan intensitas yang tinggi. Intensitas tersebut memunculkan
keinginan untuk menjadi mandiri dan tidak bergatung dengan orang lain.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Berikut merupakan kesimpulan
yang didapat dari hasil penelitian ini:
1. Tidak ada perbedaan pada kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak
tunggal ditinjau dari pola asuh orangtua.
2. Kemandirian remaja yang berstatus sebagai anak tunggal cenderung sedang
dan tinggi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penulis mengharapkan pada peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang
serupa dapat mencari jurnal penelitian yang relevan dan terbaru.
b. Penulis mengharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat menindaklanjuti
penelitian ini dengan melihat faktor-faktor lainnya yang juga dapat
mempengaruhi perbedaan kemandirian dan pola asuh. Penulis mengharapkan
dengan hal tersebut maka hasil penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
70
5.2.2 Bagi Orangtua
Penulis mengharapkan orangtua yang memiliki anak tunggal untuk dapat
membantu anak remaja mereka dalam meningkatkan kemandiriannya. Misalnya
dengan membantu anak untuk mengurangi ketergantungan terhadap orangtua dan
memberikan kesempatan terhadap anak untuk mengambil keputusannya sendiri.
5.2.3 Bagi Remaja yang Berstatus sebagai Anak Tunggal
Remaja yang berstatus anak tunggal dalam penelitian ini memiliki
kemandirian sedang dan tinggi dengan jumlah yang tidak terlalu jauh. Akan lebih
baik apabila kemandirian sedang tersebut ditingkatkan lagi. Penulis
mengharapkan remaja yang berstatus sebagai anak tunggal lebih percaya diri
terhadap kemampuan yang dimilikinya sendiri, mampu membuat keputusan
sendiri tanpa pengaruh dari orang lain dan mengurangi ketergantungan yang
berlebihan terhadap orangtua.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
71
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan Asrori, M. (2010). Psikologi remaja perkembangan peserta didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Anna, L.K. (2010, 18 Agustus). Anak tunggal sulit bergaul?. Kompas [on-line].
Diakses pada tanggal 4 April 2013 dari
http://health.kompas.com/read/2010/08/18/10245158/Anak.Tunggal.Sulit.B
ergaul
Ara, Z. M. (1998). Perbandingan kemandirian antara anak remaja tunggal
dengan anak remaja tidak tunggal: Studi siswa SMU yang ibunya bekerja
dan tidak bekerja (S2535). Jakarta: Perpustakaan Universitas Indonesia.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eccles, J.S., Buchanan, C.M., Flanagan, C., Fuligni, A., Midgley, C., & Yee, D.
(1991). Control versus autonomy during early adolescence. Journal of
Social Issues, 4, 53-68.
Goodwin, C.J. (2010). Research in psychology methods and design. USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Graciana, J. (2004). Mengasuh anak tunggal. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Gunarsa, S.D. (2003). Psikologi perkembangan anak & remaja. Jakarta: Gunung
Mulia.
Hadi, S. (2004). Statistik jilid 2. Yogyakarta: Andi.
Hadibroto, I. (2002). Misteri perilaku anak sulung, tengah, bungsu dan tunggal.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hartono. (2006). Kepatuhan dan kemandirian santri. Jurnal Studi Islam dan
Budaya, 4, 50-66.
Hurlock, E. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kerlinger, F.N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kopko, K. (2007). Parenting style and adolescents. United State: Cornell
Cooperative Extension.
Kozlowski, J.F. (dalam penerbitan). Adult implications of being an only child.
General Psychology.
Landis, P.H. (1997). Essy on moral development: The psychology of moral
development. New York: Haper & Row Publisher, inc.
Laybourn, A. (1994). The only child: Myths and reality. H.M. Stationery Office
Monks, F.J., A.M.P., Knoers, dan Haditono, S.R. (2006). Psikologi
perkembangan, pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
72
Neuman, W.L. (2007). Basic of social research: Qualitative amd quantitative
aproaches (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon.
Papalia, D.E. (2008). Human development (10th
ed). New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Pollit, D. F., Nuttall, R.L., & Nuttall, E.V. (1980). The only child grows up: A
Look at some characteristics of adult only children. Family Relations, 29,
99-106
Rakhmat, J. (2003). Psikologi komunikasi (rev.ed). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Riadi, M. (2012, 21 November). Definisi, fungsi dan bentuk keluarga.
KajianPustaka [on-line]. Diakses pada tanggal 4 September 2014 dari
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-
keluarga.html
Rustika, I.M. (2004, 4 Januari). Anak tunggal yang terlalu lekat pada ibunya.
BaliPost [on-line]. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2014 dari
http://www.balipost.co.id/Balipostcetak/2004/1/4/c5.html
Santrock, J.W. (2002). Life-Span development: Perkembangan masa hidup. Edisi
5, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja (6th ed). Jakarta:
Erlangga.
Sarwono, S.W. (2007). Psikologi remaja (rev.ed). Jakarta: Rajawali.
Silalahi, G. A. (2003). Metodologi penelitian dan studi kasus. Sidoarjo: Citra
Media.
Singarimbun, M. & Effendi, S. (1992). Metode penelitian survey (rev.ed). Jakarta:
LP3ES.
Soesens, B., Vansteenkiste, M., Lens, W., Luyckx, K., Goossens, L., Beyers, W.,
& Ryan, R.M. (2007). Conceptualizing parental autonomy support:
Adolescent perceptions of promotion of independence versus promotion of
volitional functioning. Developmental Psychology, 43 (3), 633–646.
Steinberg, L. (2002). Adolescence. New York: Mc.Graw Hill Companies, Inc.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d. Bandung:
Alfabeta.
Tyas, M. P. (2008). Gambaran kemandirian anak tunggal dewasa muda. Jakarta:
Perpustakaan Universitas Indonesia.
Uredi, M. E. (2008). The effect of perceived parenting style on sel regulated
learning strategies and motivational beliefs. International Journal about
Parents in Education, Vol 2, No 1, 25-34.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
73
LAMPIRAN 1
Form Rater untuk Profesional Judgement
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
74
FORM RATER
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang
sedang nenyusun skripsi dengan judul “Kemandirian pada Remaja yang
Berstatus sebagai Anak Tunggal ditinjau dari Pola asuh Orangtua”,
memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi professional judgement.
Sehubungan dengan hal ini, saya lampirkan teori mengenai Pola Asuh dan
Kemandirian. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengkritisi dan
memberikan saran pada aitem-aitem yang ada dalam alat ukur yang saya buat.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Kamelia Dewi P.
NIM. 111011037
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
75
1.1 Pengertian Kemandirian
Kemandirian menurut Steinberg (2002) adalah kemampuan remaja dalam
berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri
sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Istilah autonomy
dalam kajian mengenai kemandirian seringkali disejajarkan dengan kata
independence meskipun sebenarnya ada perbedaan yang sangat tipis diantara
kedua kata tersebut (Steinberg, 2002). Secara umum, independence menunjuk
pada kemampuan individu dalam menjalankan sendiri aktivitas hidup yang
terlepas dari pengaruh kontrol orang lain (Steinberg, 2002). Individu yang
independence akan mampu menjalankan sendiri aktifitas hidup terlepas dari
pengaruh kontrol orang lain terutama orangtua. Sedangkan istilah autonomy
mempunyai komponen emotional dan cognitive yang sama baiknya seperti
komponen behavioral (Steinberg, 2002). Steinberg (2002) menngunakan istilah
autonomy untuk mengkonsepkan kemandirian sebagai self governing person yaitu
kemampuan menguasai diri sendiri.
Apabila konsep-konsep di atas dicermati, maka kemandirian adalah adalah
kemampuan untuk mengelola diri sendiri, tidak bergantung secara emosional
terhadap orang lain terutama pada orangtua, kemampuan mengambil keputusan
secara mandiri dan kemampuan menggunakan prinsip-prinsip mengenai benar dan
salah serta penting dan tidak penting (Steinberg, 2002). Kemandirian pada remaja
dapat dilihat dari aspek-aspek kemandirian secara psikososial yaitu dilihat dari
kemandirian emosi, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai (Steinberg,
2002).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
76
1.2 Dimensi Kemandirian
Menurut Steinberg (2002), ada tiga macam kemandirian yaitu:
d. Emotional autonomy
Emotional autonomy atau kemandirian emosional adalah dimensi
kemandirian yang berhubungan dengan perubahan keterikatan hubungan
emosional remaja dengan orang lain terutama dengan orangtua.
Kemandirian emosional didefinisikan sebagai kemampuan remaja untuk
tidak bergantung terhadap dukungan emosional dari orangtua. Para remaja
mengalami pergeseran dari tergantung padaorangtua untuk mendapatkan
dukungan emosional sekarang berubah mendapat dukungan dari orang lain
seperti dari teman-temannya. Perkembangan kemandirian emosional
dimulai pada awal masa remaja dan ketergantungan emosional remaja
terhadap orangtua akan menjadi berkurang pada masa remaja akhir
(Steinberg, 2002). Munculnya kemandirian emosional bukan berarti
munculnya pemberontakan remaja terhadap orangtua (Collins, 1990; Hill &
Holmbeck, 1986; Steinberg, 1990 dalam Steinberg, 2002).
Silverberg & Steinberg (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa
terdapat empat aspek kemandirian emosional yaitu sebagai berikut:
1. De-idealized yaitu sejauh mana remaja mampu untuk tidak
memandang orangtua sebagai sosok yang ideal. Perilaku yang
dapat dilihat adalah remaja tidak lagi menganggap orangtua
sebagai orang yang paling tahu, benar dan berkuasa, sehingga
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
77
ketika menentukan sesuatu maka mereka tidak lagi bergantung
pada dukungan emosional dari orangtuanya.
2. Parents as people yaitu sejauh mana remaja memandang orangtua
sebagai sebagai orang dewasa pada umunya. Perilaku yang dapat
dilihat adalah remaja melihat orangtua sebagai individu selain
sebagai orangtuanya dan dapat berinteraksi dengan orangtuanya
tidak hanya dalam hubungan orangtua dan anak tetapi juga
berinteraksi dalam hubungan antar individu. Contoh perilaku yang
dapat dilihat adalah remaja mampu memandang perbedaan sikap
orangtuanya terhadap anak dan terhadap teman-temannya.
3. Non dependency yaitu sejauh mana remaja bergantung pada
kemampuannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari orang
lain. Perilaku yang muncul adalah remaja mampu menunda
keinginan untuk menunjukkan perasaannya terhadap orangtua
sesegera mungkin, mampu menunda keinginan untuk meminta
dukungan emosional kepada orangtuanya.
4. Individuated yaitu remaja mampu memiliki derajat individuasi
dalam hubungannya dengan orangtua. Individuasi berarti remaja
mampu untuk berperilaku yang lebih bertanggung jawab. Perilaku
yang dapat dilihat adalah remaja mampu melihat perbedaan antara
pandangan orangtua dengan pandangannya pribadi dan
menujukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
78
e. Behavioral autonomy
Kemandirian perilaku (behavioral autonomy) adalah kemampuan dalam
menentukan pilihan dan mengambil keputusan secara mandiri. Kemandirian
perilaku mencakup kemampuan untuk meminta pendapat orang lain jika
diperlukan sebagai dasar pengembangan alternatif pilihan, menimbang
berbagai pilihan yang ada dan pada akhirnya mampu mengambil
kesimpulan untuk suatu keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Melalui pertimbangan diri sendiri dan pendapat dari orang lain kemudian
remaja mengambil keputusan secara mandiri bagaiamana untuk bertindak
(Hill & Holmbeck, 1986 dalam Steinberg, 2002).
Terdapat tiga aspek kemandirian perilaku pada remaja yaitu sebagai
berikut:
1. Remaja memiliki kemampuan mengambil keputusan yang ditandai
dengan menyadari adanya resiko dari tingkah lakunya, memilih
alternatif pemecahan masalah yang didasarkan atas pertimbangan
sendiri dan orang lain, bertanggung jawab terhadap konsekuensi
dari keputusan yang diambilnya (Steinberg, 2002).
2. Remaja memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain yang
ditandai dengan tidak mudahnya terpengaruh dalam situasi yang
menuntut konformitas, tidak mudah terpengaruh tekanan teman
sebaya dan orangtua dalam mengambil keputusan, memasuki
kelompok sosial tanpa tekanan (Steinberg, 2002).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
79
3. Self reliance yaitu remaja merasa percaya diri yang ditandai
dengan merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah
dan di kuliah, merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah
dan di kuliah, merasa mampu mengatasi masalahnya sendiri, berani
dalam mengemukakan ide dan gagasan (Steinberg, 2002).
f. Value autonomy
Rest (dalam Steinberg, 2002) mengungkapkan bahwa kemandirian nilai
berkembang selama masa remaja akhir. Kemandirian nilai adalah
kemampuan memiliki sikap independen dan keyakinan tentang spiritualitas,
politik, dan moral. Kemampuan remaja untuk berpikir secara abstrak
membantu mereka melihat perbedaan antara situasi umum dan khusus, serta
membuat penilaian menggunakan higher order thinking. Pada value
autonomy ini remaja mengambil waktu untuk mempertimbangkan sistem
nilai pribadi mereka. Dengan cara ini, remaja membuat kesimpulan secara
mandiri tentang nilai mereka, bukan hanya menerima dan mengikuti nilai-
nilai dari orangtua atau figur otoritas. Steinberg (2002) mengungkapkan tiga
aspek dalam kemandirian nilai yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan dalam berpikir abstrak dalam memandang suatu masalah
(abstract belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja mampu
menimbang berbagai kemungkinan dalam bidang nilai.
2. Memiliki keyakinan yang berakar pada prinsip-prinsip umum yang
memiliki dasar ideologi (principled belief). Perilaku yang dapat dilihat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
80
adalah remaja berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam bidang nilai.
3. Memiliki keyakinan mengenai nilai-nilainya sendiri, bukan hanya
karena sistem nilai yang disampaikan oleh orangtua atau figur otoritas
lainnya (independent belief). Perilaku yang dapat dilihat adalah remaja
mengevaluasi kembali keyakinan akan nilainya sendiri, berpikir sesuai
dengan keyakinan dan nilainya sendiri, dan bertingkah laku sesuai
dengan keyakinan dan nilainya sendiri.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
81
Dimensi Indikator F/UF Item Saran
Kemandirian
Emosional
De-idealized
(remaja tidak
memandang
orangtua
sebagai sosok
yang ideal)
F
Orangtua saya terkadang
juga melakukan kesalahan
Saya merasa orangtua saya
tidak selalu benar
Saya memiliki pendapat
saya sendiri, tidak selalu
pendapat orangtua yang
saya lakukan
Orangtua saya bukanlah
sosok yang mengetahui
segala hal
UF
Saya merasa orangtua saya
tidak pernah membuat
kesalahan
Pendapat orangtua akan
selalu saya lakukan
Saya ingin menjadi seperti
orangtua saya
Saya merasa orangtua saya
tidak selalu benar
Parents as
people (remaja
memandang
orangtua
sebagaimana
orang lain pada
umumnya)
F
Sikap orangtua kepada saya
berbeda dengan sikap
orangtua terhadap teman-
temannya
Saya berinteraksi dengan
orangtua tidak hanya dalam
hubungan orangtua-anak
tetapi seperti dengan
individu pada umumnya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
82
Saya memandang orangtua
saya sebagaimana orang
dewasa pada umunya
UF
Sikap orangtua terhadap
saya sama dengan sikap
orangtua terhadap teman-
temannya
Saya tidak dapat
berinteraksi dengan
orangtua seperti berinteraksi
dengan orang dewasa pada
umumnya
Nondependency
(remaja
percaya pada
kemampuannya
sendiri
dibandingkan
harus meminta
bantuan dari
orangtua)
F
Ketika saya melakukan
kesalahan, saya tidak selalu
bergantung pada orangtua
untuk menyelesaikan
masalah saya
Ketika gugup, saya
memiliki cara sendiri untuk
mengatasinya
Mudah bagi saya untuk
mengatasi ketakutan tanpa
bantuan dari orangtua
Penting bagi saya untuk
tidak menunjukkan perasaan
bersedih saya di depan
orangtua saya
UF
Saya membutuhkan
dukungan dari orangtua
ketika saya gugup
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
83
Saya akan meminta bantuan
orangtua ketika saya
memiliki masalah dengan
teman
Saya akan curhat pada
orangtua ketika bersedih
Orang yang paling saya
butuhkan ketika bersedih
adalah orangtua
Individuated
(remaja
memiliki
derajat
individuasi
dalam
hubungannya
dengan
orangtua)
F
Saya dapat melihat adanya
perbedaan pendapat antara
saya dan orangtua saya
Saya menabung uang jajan
saya tanpa sepengetahuan
orangtua
Saya akan bertanggung
jawab terhadap setiap
kesalahan yang saya
lakukan
UF
Saya merasa saya dan
orangtua memiliki
pandangan yang sama
dalam beberapa hal
Saya akan meminta uang
pada orangtua ketika
membutuhkan daripada
mengambil tabungan saya
Kemandirian
Perilaku
Remaja
memiliki
kemampuan
F
Saya memilih alternatif
pemecahan masalah
berdasarkan pertimbangan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
84
mengambil
keputusan
sendiri
saya dan orang lain
Saya menyadari setiap
resiko dari perilaku saya
Saya akan bertanggung
jawab terhadap konsekuensi
dari keputusan yang saya
ambil
UF
Saya mengandalkan
orangtua untuk memutuskan
cara pemecahan masalah
yang saya hadapi
Terkadang saya tidak
menyadari akan
konsekuensi dari setiap
perilaku saya
Sulit bagi saya untuk
bertanggungjawab sendiri
terhadap konsekuensi dari
keputusan yang saya ambil
Memiliki
kekuatan
terhadap
pengaruh orang
lain
F
Ketika ujian sudah dekat
saya akan terus belajar
meskipun orang lain
mengajak saya pergi
Saya memilih universitas
pilihan saya meskipun
orangtua memilih berbeda
dengan saya
Penting bagi saya untuk
memilih organisasi sesuai
dengan keinginan saya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
85
sendiri
UF
Penting bagi saya untuk
mengikuti apa yang
dilakukan teman-teman saya
Saya memilih universitas
pilihan orangtua saya
Saya akan ikut teman-teman
untuk pergi meskipun ujian
sudah dekat
Self reliance
(remaja merasa
percaya diri)
F
Saya dapat mencari makan
sendiri ketika tidak ada
makanan di rumah/ di kos
Penting bagi saya untuk
menyiapkan perlengkapan
kuliah saya sendiri
Saya dapat mengatasi
masalah saya seorang diri
Mudah bagi saya untuk
mengemukakan pendapat
saya kepada orang lain
UF
Saya merasa belum
memenuhi tanggung jawab
saya di rumah
Saya merasa malu untuk
mengemukakan pendapat
dalam sebuah diskusi
Saya cenderung diingatkan
untuk menata buku ataupun
perlengkapan untuk kuliah
Kemandirian Remaja F Saya memilih mengikuti
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
86
Nilai memiliki
kemampuan
berpikir yang
abstrak dalam
cara mereka
memandang
suatu masalah
demonstrasi demi keadilan
di masyarakat
Saya memiliki keinginan
untuk menjadi aktivis
pembela HAM
Ketika saya mendengar
gosip, saya akan mencari
tahu kebenarannya sebelum
mempercayai
Penting bagi saya unuk
menyusun rencana terlebih
dahulu sebelum
menyelesaikan masalah
UF
Demonstrasi untuk membela
keadilan adalah sia-sia
menurut saya
Kasus HAM adalah kasus
yang sulit untuk
diperjuangkan
Saya akan percaya terhadap
gosip-gosip yang saya
dengar
Saya tidak pernah
menyusun rencana dalam
penyelesaian masalah
Keyakinan
remaja berakar
pada prinsip-
prinsip umum
yang memiliki
F
Saya akan meminta uang
kepada orangtua dengan
jumlah yang sesuai dengan
buku yang akan saya beli,
tidak kurang tidak lebih
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
87
dasar ideologi Penting bagi saya untuk
mengingatkan teman supaya
tidak melakukan kecurangan
dalam anggaran dana
kepanitiaan
Penting bagi saya untuk
menulis tugas tanpa plagiasi
karya oranglain
Saya tidak segan-segan
menegur teman saya yang
akan menyontek tugas saya
UF
Saya melakukan kecurangan
dalam anggaran dana
kepanitiaan
Saya akan meminta uang
lebih kepada orangtua untuk
pembelian buku dan
kepentingan kuliah
Saya lebih memilih copy-
paste tugas kakak kelas atau
teman saya yang sudah
mengambil mata kuliah
yang sama
Saya dan teman-teman biasa
untuk saling bekerja sama
ketika ujian tiba
Remaja
memiliki
keyakinan
mengenai nilai-
F
Saya memiliki keyakinan
sendiri terhadap apa yang
benar dan salah bukan
karena orangtua saya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
88
nilainya
sendiri, bukan
hanya karena
sistem nilai
yang
disampaikan
oleh orangtua
atau figur
otoritas lainnya
memberitahukan mengenai
hal tersebut
Penting bagi saya untuk
tidak terlambat masuk
kuliah meskipun banyak
temn-teman yang masih
sering terlambat
Saya tahu bahwa menyontek
adalah hal yang tidak baik
bukan karena orangtua yang
menasehati
UF
Saya tidak akan menegur
orangtua saya apabila
mereka membuat kesalahan
Saya mengetahui hal yang
benar dan salah dari
orangtua saya
Saya sering keluar ketika
jam pelajaran yang
membosankan meskipun
saya tahu hal tersebut tidak
patut dilakukan
Penting bagi saya untuk
memendam perbedaan
pendapat saya dengan
orangtua saya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
89
1.3 Pengertian Pola Asuh
Baumrind (1991, dalam Uredi, 2008) mengartikan pola asuh sebagai
aktivitas kompleks, termasuk banyak perilaku tertentu secara individu
maupun bersama yang kemudian mempengaruhi perkembangan anak.
Baumrind (1971, 1991, dalam Kopko, 2007) mengidentifikasikan empat
bentuk gaya pengasuhan berdasarkan dua aspek perilaku pengasuhan yaitu
kontrol dan kehangatan. Kontrol pengasuhan adalah bagaimana orangtua
mampu mnegatur perilaku anak, sedangkan kehangatan pengasuhan adalah
orangtua mampu menerima dan merespon perilaku anak berlawanan dengan
menolak atau tidak responsif terhadap anak. Selanjutnya hanya tiga bentuk
gaya pengasuhan yang dijelaskan oleh Baumrind (Agustiani, 2006). Ketiga
bentuk tersebut adalah otoriter, permisif, dan otoritatif.
2.3.3. Tipe Pola Asuh
Baumrind (1971, dalam Santrock, 2002) menekankan tiga tipe pola
asuh yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial
anak yaitu otoriter, otoritatif, dan permisif. Dalam laporan yang dibuat oleh
Baumrind (1966) dalam “Prototypical Descriptions of 3 Prenting Styles”
hanya disebutkan tiga bentuk pengasuhan yaitu sebagai berikut:
a. Otoriter
Gaya pengasuhan yang membatasi, menghukum dan menuntut anak
untuk mengikuti perintah orangtua, atau cenderung menggunakan
disiplin yang keras. Orangtua dengan pengasuhan ini cenderung
lebih mengendalikan, membentuk, mengontrol dan mengevaluasi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
90
sikap dan perilaku anak apakah sesuai dengan standart yang
diberikan oleh orangtua atau tidak (Baumrind, 1966). Mereka tidak
memberikan kesempatan anaknya untuk berdiskusi tentang aturan
yang diberikan, melainkan sudah menjadi sebuah standar dan tidak
dapatt ditentang. Akibatnya remaja yang terbentuk menjadi memiliki
sikap pemberontak, agresif dan bergantung pada orangtuanya
(Baumrind, 1971, 1991, dalam Kopko, 2007).
b. Permisif
Gaya pengasuhan yang sering dinamakan serba boleh dimana
orangtua jarang memberikan larangan atas keinginan anak dan
orangtua memberikan kebebasan kepada anaknya. Mereka
memanjakan dan cenderung pasif dalam hal mengasuh anak. Selain
itu, orangtua juga jarang menuntut dan menghukum anak, kurang
menanamkan sikap disiplin pada anak, terlalu membebaskan anak
untuk menentukan keinginan dan keputusan apa yang akan dipilih
dan dilakukan sehingga orangtua terlihat tidak aktif dalam
membantu pembentukan remajanya. Akibatnya adalah anak hanya
mengenal sedikit batasan dan aturan, sulit mengontrol dirinya dan
memiliki kecenderungan menjadi egosentris yang mungkin akan
mengganggu perkembangannya yang berhubungan dengan teman
sebaya (Baumrind, 1971, 1991, dalam Kopko, 2007).
c. Demokratis/Otoritatif
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
91
Gaya pengasuhan yang mengarahkan kegiatan anak, mendorong
anak agar dapat mandiri namun masih menetapkan batasan dan
pengendalian atas tindakan mereka serta mendidik untuk dapat
menjadi pendengar dan bersedia mempertimbangkan apa yang
dipikirkan remaja, sehingga anak diberikan kesempatan untuk dapat
berdiskusi. Akibatnya anak akan cenderung lebih mandiri,
bertanggung jawab dan kompeten dalam hal sosial (Baumrind, 1971,
1991, dalam Kopko, 2007).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
93
Tipe Indikator F/UF
Item Saran
Otoriter Bersikap
emosional dan
cenderung
menggunakan
hukuman
F
Saya akan dimarahi orangtua
bila terlambat pulang
sekolah/kuliah
Saya akan dihukum bila tidak
melakukan tugas yang
diberikan orangtua
Saya akan diberi hukuman
bila melanggar peraturan
yang diterapkan di rumah
Saya akan dibentak bila
melakukan kesalahan
UF
Orangtua mengingatkan
secara baik-baik mengenai
tugas yang harus saya
laksanakan di rumah
Orangtua akan menanyai
saya dengan baik-baik alasan
saya terlambat pulang
sekolah/kuliah
Memiliki
kontrol yang
tinggi dan
bersikap kaku
F
Orangtua akan menanyakan
mengenai jadwal pulang
sekolah/kuliah saya
Semua kegiatan saya di
sekolah/kampus sudah diatur
oleh orangtua
Orangtua akan bertanya
mengenai alasan saya pulang
lebih awal dari jam
sekolah/kuliah biasanya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
94
Aturan yang telah dibuat oleh
orangtua tidak dapat
diganggu gugat
Orangtua melarang saya
untuk beraktivitas di luar
sekolah/kampus
Saya dibatasi dalam hal
pertemanan oleh orangtua
Orangtua yang menentukan
di sekolah/universitas mana
saya akan didaftarkan
UF
Orangtua enggan turut
campur dalam permasalahan
yang saya hadapi
Saya bebas berteman dengan
siapa saja tanpa harus
meminta ijin terlebih dahulu
Saya diberi kesempatan
untuk beraktivitas dengan
leluasa
Saya dapat mengikuti
kegiatan disekolah/kampus
sesuai dengan keinginan saya
Bersikap
mengomando
atau
memerintah
anak
F
Apa saja yang diperintahkan
oleh orangtua harus saya
lakukan
Saya harus mengikuti
bimbimngan belajar yang
telah ditentukan orangtua
Saya diminta untuk menjauhi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
95
teman yang memiliki
perilaku buruk
Saya harus melaksanakan
setiap keputusan di rumah
yang telah ditetapkan oleh
orangua
UF
Saya diturut sertakan dalam
pengambilan keputusan
tentang pembagian tugas di
rumah
Saya dapat saja
menghiraukan perintah yang
diberikan orangtua tanpa
dikenai hukuman
Permisif Memiliki
kontrol yang
rendah
terhadap anak
F
Saya dibebaskan untuk
beraktivitas apa saja di luar
rumah
Saya diperbolehkan berteman
dengan siapa saja
Saya diberikan kebebasan
untuk mengikuti kegiatan di
luar sekolah/kampus
Orangtua tidak menentukan
dan mengatur kegiatan yang
saya jalani
UF
Ada jam malam atau jam
pulang yang ditentukan di
rumah
Orangtua menyarankan saya
untuk tidak mengikuti
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
96
banyak kegiatan di
sekolah/kampus
Orangtua saya sangat tegas
melarang saya berhubungan
dengan teman yang
berlawanan jenis/berpacaran
Setiap kegiatan yang saya
lakukan di luar
sekolah/kampus perlu
diketahui oleh orangtua
Orangtua turut menentukan
dengan siapa saya boleh
berteman
Memiliki
bimbingan
yang rendah
terhadap anak
F
Saya tidak diberi nasihat
mengenai cara mencapai
masa depan yang
direncanakan
Saya tidak diberi nasihat
universitas mana yang baik
untuk saya
Orangtua tidak memberikan
tanggapan saat saya mencoba
berdiskusi dengannya
Orangtua membebaskan saya
ingin mengikuti bimbingan
belajar dimana
Keputusan yang saya ambil
tidak pernah dikomentari oleh
orangtua
UF Orangtua memberikan nasihat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
97
tentang masa depan yang
akan saya capai.
Orangtua memberikan nasihat
mengenai hal yang baik dan
buruk kepada saya
Orangtua menegur saya
apabila melakukan kesalahan.
Kurang
menekankan
tanggung
jawab kepada
anak F
Tidak ada peraturan tentang
pelaksanaan tugas di rumah
(misal: cuci piring/menyapu).
Orangtua membebaskan saya
menonton TV meskipun tahu
esok hari saya akan
melaksanakan ujian
Orangtua membebaskan saya
tidak belajar, kecuali pada
saat ujian
UF
Saya dimarahi jika tidak
melaksanakan tugas di rumah
Saya akan ditegur orangtua
apabila tahu saya tidak
belajar
Otoratif Adanya
penerimaan
terhadap anak
F
Orangtua sangat menyayangi
saya
Orangtua saya mendengarkan
alasan dari setiap keputusan
yang saya ambil
Saya diikutkan dalam
pengambilan keputusan saat
terdapat aturan baru di rumah
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
98
Orangtua memuji saya di
depan teman-temannya
maupun teman-teman saya
Orangtua saya menerima saya
apa adanya
UF
Saya tidak diberikan
kesempatan untuk ikut dalam
pengambilan keputusan di
rumah
Saya merasa apa yang saya
lakukan selalu kurang di mata
orangtua saya
Saya merasa tidak dianggap
di rumah
Bersikap
responsif
terhadap anak
F
Orangtua mampu
meluangkan waktunya untuk
dapat berdiskusi dengan
anak-anak
Orangtua saya merasakan
apabila saya sedang dalam
masalah
Orangtua saya datang ke
acara sekolah/kampus saya
Ketika ada permasalahan
yang saya alami, orangtua
dengan senang hati
membantu
Apabila saya mengalami
kesulitan, orangtua akan
membantu untuk
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
99
menyelesaikannya
UF
Saya merasa tidak
diperdulikan di rumah.
Tidak banyak waktu yang
diluangkan orangtua untuk
mendengarkan keluh kesah
saya
Orangtua saya tidak
menyadari ketika saya sedang
ada masalah
Orangtua tidak peduli dengan
apa yang sedang terjadi pada
saya.
Adanya
hubungan yang
harmonis
antara anak
dengan
orangtua
F
Saya dan orangtua rutin untuk
berdiskusi tentang hal-hal
yang ramai diperbincangkan
Saya merasa nyaman berada
di rumah
Saya dan orangtua sering
bercanda bersama
Saya dan orangtua memiliki
pendapat yang sama terhadap
banyak hal
Saya senang berbagi cerita
dengan orangtua karena
beliau mau mendengarkan
UF
Apabila orangtua salah, saya
merasa canggung untuk
menegurnya
Saya dan orangtua sering
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
100
berbeda pendapat
Saya tidak terbiasa untuk
bercerita pada orangtua
karena beliau bersikap acuh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
101
LAMPIRAN 2
Surat Pernyataan Profesional Judgement
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
102
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
103
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
104
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
105
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
106
LAMPIRAN 3
Format Kuisioner
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
107
Responden yang terhormat,
Saya adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
yang sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir, memohon kerjasama Anda
untuk mengisi kuisioner berikut.
Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap orang dapat mempunyai
jawaban yang berbeda-beda, tidak ada penilaian benar ataupun salah, baik
maupun buruk, oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling menggambarkan
diri anda. Segala keterangan dan jawaban yang anda berikan dijamin
kerahasiaannya dan akan menjadi tanggung jawab saya selaku peneliti. Saya harap
Anda dapat memberikan jawaban secara jujur, terbuka, dan apa adanya.
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan tentang diri anda. Bacalah tiap
pernyataan tersebut dengan seksama, kemudian anda diminta untuk
mengemukakan pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda, yaitu
dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban diantara 5
(lima) alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:
STS : Sangat Tidak Sesuai
TS : Tidak Sesuai
N : Netral
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
Hormat Saya,
Kamelia Dewi P.
Sebagai kelengkapan data, saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi formulir
data diri dibawah ini:
Nama : (L/P) *coret yang tidak perlu
Usia :
No. Telp:
Status : Anak Tunggal / Bukan Anak Tunggal*
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
108
SKALA A
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Orangtua saya terkadang juga
melakukan kesalahan
2. Orangtua saya bukanlah sosok yang
mengetahui segala hal
3. Sikap orangtua kepada saya berbeda
dengan sikap orangtua terhadap
teman-temannya
4. Saya tidak dapat berinteraksi dengan
orangtua seperti berinteraksi dengan
orang dewasa pada umumnya
5. Ketika melakukan kesalahan, saya
tidak bergantung pada orangtua untuk
menyelesaikannya
6. Mudah bagi saya untuk mengatasi
ketakutan tanpa bantuan dari orangtua
7. Saya akan curhat pada orangtua ketika
bersedih
8. Saya dapat melihat adanya perbedaan
pendapat antara saya dan orangtua
saya
9. Saya akan bertanggung jawab
terhadap setiap kesalahan yang saya
lakukan
10. Ketika membutuhkan uang, saya akan
meminta kepada orangtua daripada
mengambil tabungan saya
11. Saya merasa orangtua saya tidak
pernah membuat kesalahan
12. Saya berinteraksi dengan orangtua
tidak hanya dalam hubungan orangtua-
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
109
anak tetapi seperti dengan individu
pada umumnya
13. Sikap orangtua terhadap saya sama
dengan sikap orangtua terhadap
teman-temannya
14. Orang yang paling saya butuhkan
ketika bersedih adalah orangtua
15. Saya menabung uang jajan saya tanpa
sepengetahuan orangtua
16. Saya merasa saya dan orangtua
memiliki pandangan yang sama dalam
beberapa hal
17. Saya merasa orangtua saya selalu
benar
18. Ketika bersedih, saya tidak
menunjukkannya di depan orangtua
19. Saya memilih alternatif pemecahan
masalah berdasarkan pertimbangan
saya dan orangtua
20. Saya akan bertanggung jawab
terhadap konsekuensi dari keputusan
yang saya ambil
21. Menurut saya, penting untuk memilih
organisasi sesuai dengan keinginan
saya sendiri
22. Saya memilih universitas pilihan
orangtua saya
23. Saya yakin dapat memenuhi
kebutuhan saya sendiri di rumah/di
kos
24. Mudah bagi saya untuk
mengemukakan pendapat saya kepada
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
110
orang lain
25. Saya merasa tidak mampu memenuhi
kebutuhan saya sendiri di rumah/di
kos
26. Saya menyadari setiap resiko dari
perilaku saya
27. Saya memilih universitas pilihan saya
meskipun orangtua memilih berbeda
28. Penting bagi saya untuk mengikuti apa
yang dilakukan teman-teman saya
29. Saya merasa malu untuk
mengemukakan pendapat dalam
sebuah diskusi
30. Sulit bagi saya untuk
bertanggungjawab sendiri terhadap
konsekuensi dari keputusan yang saya
ambil
31. Ketika saya mendengar gosip, saya
akan mencari tahu kebenarannya
sebelum mempercayai
32. Saya tidak pernah menyusun rencana
dalam penyelesaian masalah
33. Saya meminta uang kepada orangtua
dengan jumlah yang sesuai dengan
keperluan yang akan saya beli, tidak
kurang tidak lebih
34. Penting bagi saya untuk menulis tugas
tanpa plagiasi karya oranglain
35. Saya melakukan kecurangan dalam
anggaran dana kepanitiaan
36. Saya dan teman-teman biasa untuk
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
111
saling bekerja sama ketika ujian
37. Saya memiliki keyakinan sendiri
terhadap apa yang benar dan salah
bukan karena orangtua saya
memberitahukan mengenai hal
tersebut
38. Saya tahu bahwa menyontek adalah
hal yang tidak baik bukan karena
orangtua yang menasehati
39. Saya mengetahui hal yang benar dan
salah dari orangtua saya
40. Menurut saya, penting untuk tidak
terlambat masuk sekolah/kuliah
meskipun banyak teman yang
terlambat
41. Saya menyusun rencana terlebih
dahulu sebelum menyelesaikan
masalah
42. Saya percaya pada gosip-gosip yang
saya dengar
43. Saya sering keluar ketika jam
pelajaran yang membosankan
meskipun saya tahu hal tersebut tidak
patut dilakukan
44. Saya tidak segan-segan menegur
teman saya yang menyontek tugas
saya
45. Saya lebih memilih copy-paste tugas
kakak kelas atau teman saya yang
sudah mengambil mata kuliah yang
sama
46. Orangtua saya melarang saya untuk
menyontek sehingga saya tidak
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
112
menyontek
SKALA B
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya akan diberi hukuman bila
melanggar peraturan yang diterapkan
di rumah
2. Orangtua akan menanyai saya dengan
baik-baik alasan saya terlambat pulang
sekolah/kuliah
3. Semua kegiatan saya di
sekolah/kampus sudah diatur oleh
orangtua
4. Orangtua enggan turut campur dalam
permasalahan yang saya hadapi
5. Saya harus mengikuti bimbingan
belajar yang telah ditentukan orangtua
6. Saya harus melaksanakan setiap
keputusan di rumah yang telah
ditetapkan oleh
7. Saya dapat menghiraukan perintah
yang diberikan orangtua tanpa dikenai
hukuman
8. Saya diperbolehkan berteman dengan
siapa saja
9. Ada jam malam atau jam pulang yang
ditentukan di rumah
10. Orangtua menyarankan saya untuk
tidak mengikuti banyak kegiatan di
sekolah/kampus
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
113
11. Saya tidak diberi nasihat universitas
mana yang baik untuk saya
12. Orangtua menegur saya apabila
melakukan kesalahan.
13. Orangtua membebaskan saya
menonton TV meskipun tahu esok hari
saya akan melaksanakan ujian
14. Saya dimarahi jika tidak
melaksanakan tugas di rumah
15. Orangtua saya mendengarkan alasan
dari setiap keputusan yang saya ambil
16. Saya merasa apa yang saya lakukan
selalu kurang di mata orangtua saya
17. Orangtua saya bisa merasakan apabila
saya sedang dalam masalah
18. Saya merasa tidak diperdulikan di
rumah
19. Tidak banyak waktu yang diluangkan
orangtua untuk mendengarkan keluh
kesah saya
20. Saya dan orangtua rutin untuk
berdiskusi tentang hal-hal yang ramai
diperbincangkan
21. Saya senang berbagi cerita dengan
orangtua karena beliau mau
mendengarkan
22. Apabila orangtua salah, saya merasa
canggung untuk menegurnya
23. Orangtua mengingatkan secara baik-
baik mengenai tugas yang harus saya
laksanakan di rumah
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
114
24. Aturan yang telah dibuat oleh orangtua
tidak dapat diganggu gugat
25. Saya diberi kesempatan untuk
beraktivitas dengan leluasa
26. Saya dapat mengikuti kegiatan
disekolah/kampus sesuai dengan
keinginan saya
27. Saya diminta untuk menjauhi teman
yang memiliki perilaku buruk
28. Orangtua tidak menentukan dan
mengatur kegiatan yang saya jalani
29. Setiap kegiatan yang saya lakukan di
luar sekolah/kampus perlu diketahui
oleh orangtua
30. Orangtua tidak pernah mengomentari
keputusan yang saya ambil
31. Saya akan ditegur orangtua apabila
tahu saya tidak belajar
32. Orangtua memuji saya di depan
teman-temannya maupun teman-teman
saya
33. Saya tidak diberikan kesempatan
untuk ikut dalam pengambilan
keputusan di rumah
34. Apabila saya mengalami kesulitan,
orangtua akan membantu untuk
menyelesaikannya
35. Saya merasa nyaman berada di rumah
36. Saya tidak terbiasa untuk bercerita
pada orangtua karena beliau bersikap
acuh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
115
37. Saya akan dibentak bila melakukan
kesalahan
38. Saya diturut sertakan dalam
pengambilan keputusan tentang
pembagian tugas di rumah
39. Orangtua memberikan nasihat tentang
masa depan yang akan saya capai
40. Orangtua memberikan nasihat
mengenai hal yang baik dan buruk
kepada saya
41. Tidak ada peraturan tentang
pelaksanaan tugas di rumah (misal:
cuci piring/menyapu)
42. Orangtua membebaskan saya tidak
belajar, kecuali pada saat ujian
43. Orangtua saya menerima saya apa
adanya
44. Ketika ada permasalahan yang saya
alami, orangtua dengan senang hati
membantu
45. Saya dan orangtua sering bercanda
bersama
46. Saya akan dimarahi orangtua bila
terlambat pulang sekolah/kuliah
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
116
LAMPIRAN 4
Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Otoriter dan Permisif
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
117
OTORITER PERMISIF
1 2 3 4 5 6 7 23 24 25 26 27 37 38 46 8 9 10 11 12 13 14 28 29 30 31 39 40 41 42
3 4 2 2 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 3 2 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3
2 4 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 2 4 3 5 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2
5 2 1 5 1 5 2 1 1 5 5 4 5 5 5 5 1 1 1 3 5 1 5 5 1 3 5 1 1 5
3 3 2 3 2 2 4 4 2 5 5 3 2 4 3 5 4 2 4 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 4
4 5 4 2 3 3 2 5 3 3 3 4 1 3 3 5 4 5 1 4 3 3 3 5 4 4 5 5 3 3
1 2 1 4 1 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 5 3 4 5 4 2 1 2 5 2 4 5 3 5 4
3 5 2 2 3 3 4 5 3 3 2 4 1 4 3 4 5 3 1 5 3 4 3 4 1 5 5 5 2 1
3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 5 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 4 2 3 2 2 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 5 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 4
2 4 1 3 2 2 3 4 2 4 4 5 3 4 2 4 3 2 2 5 3 2 4 2 3 3 4 4 2 3
2 4 1 4 4 2 3 4 1 4 5 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 5 4 2 4 5 5 4 2
2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 5 5 1 3 4 5 5 2 2 4 4 1 3 5 3 4 5 5 3 1
4 5 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 5 5 4 1 5 3 2 4 1 1 3 5 5 2 3
2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 2
2 4 2 4 3 3 4 2 2 4 4 3 1 2 2 5 1 1 5 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 3
3 5 1 3 1 3 3 4 3 5 5 3 2 5 2 5 4 1 1 5 3 4 4 5 2 3 4 5 1 3
2 4 1 1 3 3 4 5 1 5 5 4 3 4 3 5 1 1 1 5 3 3 4 5 2 3 5 5 3 5
3 5 4 3 3 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 2 5 3 4 3 5 2 5 5 5 2 2
5 5 1 1 1 5 2 5 1 5 5 5 1 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
118
3 4 1 3 1 3 3 2 2 5 5 2 3 4 1 4 4 2 2 4 5 5 5 2 4 3 3 4 2 3
3 5 2 3 3 2 3 5 2 4 4 4 3 5 2 4 4 3 1 4 5 2 4 4 4 2 5 5 4 5
4 4 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 5 2 3 2 4 3 5 4 4 3 4 4 4 2 3
2 4 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 5 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 2 2
2 2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3
3 2 1 4 1 3 3 3 2 4 4 1 4 3 1 5 2 2 4 4 4 1 5 2 4 3 3 3 3 5
3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 3 3 3 4 3 3 4 5 3 4
4 5 1 1 2 4 1 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 5 1 5 3 3 2 5 2 4 5 5 2 1
3 4 1 2 2 2 4 4 1 5 5 2 1 4 2 5 1 1 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4
1 4 1 2 2 2 3 5 2 5 5 4 3 5 4 4 4 1 2 5 2 2 5 4 2 5 4 5 5 2
5 2 3 4 4 3 1 2 3 2 2 5 4 2 4 3 4 3 2 5 3 4 3 4 2 3 4 4 2 5
4 5 3 1 2 4 2 5 3 5 5 5 1 5 2 5 4 2 1 1 3 2 5 5 1 5 5 5 4 2
3 4 1 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 5 5 5 3 5 2 3 1 3 3 4 4 4 4 2
4 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 5 3 4
2 4 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 1 2 4 2 4 4 4 3 4 5 5 2 2
3 4 1 4 1 1 3 3 1 4 5 4 1 5 2 5 1 1 2 4 1 3 4 5 2 4 4 4 1 4
3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 2 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 2
4 5 1 5 3 3 1 5 1 5 5 3 1 5 3 5 3 1 3 5 1 4 5 5 3 3 4 2 3 3
3 4 1 5 1 3 3 3 4 3 5 2 5 4 3 5 3 2 3 4 2 4 5 3 4 4 4 4 3 4
4 5 4 2 3 3 4 5 4 5 5 3 2 5 3 5 2 4 2 5 4 4 2 5 2 4 5 5 2 3
2 5 3 3 3 3 4 3 2 5 5 5 2 3 2 5 1 3 1 5 5 3 4 5 5 4 5 5 3 3
4 2 1 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 2 5 3 4 4 2 2 2 4 5 2 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
119
2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 5 4 3 5 2 5 5 1 1 4 4 1 3 5 2 2 5 5 1 5
1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 5 3 3 3 3 5 4 2 4 1 3 5 5 1 5 3 5 3 3
4 2 2 2 1 4 3 3 1 5 5 5 4 3 3 5 3 1 1 4 2 3 5 3 3 3 5 5 4 3
3 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2
4 1 4 2 3 4 2 2 5 2 2 5 5 3 5 3 5 5 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1
3 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 5 5 2 2
5 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 5 3 4 4 4 2 5 5 5 4 3
1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 1 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 3 1 5 5 1 5
1 5 1 2 1 5 5 3 3 4 5 5 4 3 3 2 5 3 3 5 2 4 5 4 4 3 3 4 3 3
3 5 2 2 4 4 2 5 3 5 5 2 4 5 3 5 2 2 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2
4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 5 4 3 3 5 5 5 2 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4 4 5
4 4 2 2 2 4 3 4 4 2 3 5 2 4 4 2 5 2 2 5 2 4 4 2 1 4 4 4 2 4
1 4 1 5 4 4 3 4 2 5 5 1 1 4 1 5 1 1 5 5 5 1 5 1 5 1 4 5 5 3
2 4 2 2 2 2 3 4 2 5 4 2 2 5 4 5 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 2 4
1 5 1 3 2 2 4 4 2 5 5 1 1 5 1 5 1 3 2 5 4 1 1 5 3 1 4 5 5 3
3 3 1 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 2 5 3 3 4 4 3 3 5 4 3 3
5 4 2 4 4 4 2 5 2 4 5 2 4 5 4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 2 5 4 5 1 1
4 5 1 2 3 4 2 4 3 4 5 4 2 4 4 5 5 4 2 4 2 4 4 3 2 4 5 5 2 1
4 4 2 2 1 4 3 5 2 5 5 4 1 4 3 5 5 3 4 4 3 4 5 4 2 3 5 5 1 4
3 5 2 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 3 5 1 2 3 5 5 2 5 4 4 3 5 5 2 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
120
LAMPIRAN 5
Data Skor Kasar Skala Persepsi Pola Asuh Demokratis
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
121
DEMOKRATIS
15 16 17 18 19 20 21 22 32 33 34 35 36 43 44 45
4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4
4 2 4 1 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4
4 5 1 1 5 1 1 1 1 3 1 5 5 5 5 1
5 3 5 2 2 5 5 4 4 2 4 4 2 5 5 5
4 2 5 1 3 3 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5
1 4 1 2 4 1 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3
5 1 5 1 1 3 5 3 3 1 5 5 1 2 5 5
4 5 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2
4 5 4 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 4 3 4
4 2 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4
5 2 3 1 1 4 4 1 4 2 3 5 2 5 4 4
4 1 5 1 1 3 4 2 4 2 3 5 1 5 5 4
5 3 5 1 1 5 5 2 3 2 4 5 1 5 5 5
4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4
3 2 3 2 2 2 2 4 1 3 4 5 3 4 4 4
5 1 5 1 1 5 5 1 3 1 3 5 1 3 5 5
5 1 5 1 1 3 5 1 4 1 5 5 1 5 5 5
4 3 5 1 1 3 5 3 3 1 5 5 1 4 5 5
5 1 5 1 1 5 5 1 5 1 5 5 1 5 5 5
3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 5 3 5 3 5
4 3 3 1 1 3 5 2 4 2 5 5 1 3 5 5
4 1 5 1 1 3 4 2 3 2 4 5 1 5 5 5
3 4 2 1 2 2 3 2 3 3 3 4 2 5 3 4
4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5
4 4 2 1 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4
3 2 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
5 5 5 1 1 4 5 3 4 3 5 5 1 5 5 5
4 1 4 1 2 3 4 2 2 2 4 4 2 4 4 5
4 2 4 1 2 4 4 2 5 1 4 5 1 4 4 5
2 5 2 4 5 1 2 4 2 2 4 2 4 2 3 2
5 2 5 1 1 5 5 3 1 4 5 5 1 5 5 5
3 3 3 1 3 2 3 2 4 3 3 3 4 5 3 4
4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
122
4 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4
5 1 5 1 3 4 4 1 4 1 1 3 1 5 2 3
3 4 2 3 5 1 1 4 2 2 4 3 2 3 3 2
5 4 1 1 1 1 3 1 3 1 2 4 1 2 3 5
4 5 3 5 4 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2
4 2 5 1 1 5 5 3 4 1 5 5 1 5 5 5
4 4 2 1 1 3 3 4 3 3 3 5 2 5 5 3
4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
5 1 5 1 1 5 5 5 5 2 5 4 1 4 5 5
5 5 3 4 4 1 1 1 1 3 1 1 5 5 3 1
4 3 3 1 1 3 3 3 5 2 4 3 3 5 4 3
4 3 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4
3 5 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 5
5 2 5 1 2 3 5 3 3 2 5 5 2 5 5 5
4 5 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3
5 3 2 2 2 1 2 1 3 1 3 3 1 5 3 5
3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4
5 3 5 1 5 5 4 2 5 2 5 5 1 5 5 5
3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3
5 1 4 1 1 4 4 2 4 2 4 5 1 5 4 5
3 5 2 2 2 2 2 5 3 3 4 2 2 2 4 2
5 1 4 2 3 2 4 2 5 1 4 4 2 5 4 4
5 1 5 2 1 5 4 1 2 1 4 5 1 5 5 5
5 3 5 1 1 4 5 1 5 1 3 5 1 5 5 5
4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3
5 4 5 1 1 4 5 2 2 2 5 5 2 5 4 5
4 4 5 1 2 4 5 2 4 2 4 5 1 5 4 5
4 2 5 1 1 4 5 5 3 1 5 5 1 5 5 5
4 3 4 2 2 4 5 2 5 2 4 5 2 4 4 5
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
123
LAMPIRAN 6
Data Skor Kasar Skala Kemandirian
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
124
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
3 3 3 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5
3 4 2 4 5 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4
3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 5 2 3 5 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3
5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 5
3 4 4 4 5 3 2 3 5 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 5 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3
4 4 2 2 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 1 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 2 2 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4
3 3 2 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 4
4 2 4 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 2 5 3 4 5 3 5 5 2 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 5
4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4
5 2 2 5 5 5 2 4 5 4 5 5 2 2 4 2 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 5 2 5
5 3 3 5 3 3 2 4 5 4 5 4 2 2 3 2 3 3 4 5 5 2 2 4 2 5 2 3 2 3 4 4 3
4 4 2 4 5 5 2 5 5 4 5 4 2 2 4 1 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4
3 2 2 2 5 5 2 5 5 3 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 5 2 5 2 5 2 3 1 1 5 1 5
4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 3 5 5 3 4 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 5
3 4 2 5 5 4 4 4 5 3 4 3 2 2 3 1 3 5 4 5 5 2 4 2 4 4 3 2 2 5 3 2 5
3 3 3 5 3 3 2 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
125
3 3 2 5 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 5 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4
3 2 3 5 4 3 2 4 4 3 3 5 2 2 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
4 4 3 3 5 5 4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 5 5 3 4 4 5 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 5
3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 5 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3
3 3 4 5 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 5 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 4 5
3 2 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 2 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 2 5 4 3 5 5 4 2 2 1 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5
5 4 4 2 4 4 4 5 5 2 5 4 3 3 5 3 5 5 3 5 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3
4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 4 3 2 2 2 3 3 3 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 3 5 5 5
3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 3 3 5 4 5 5 3 3 2 2 5 4 4 5 5 5 4 5
4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4
4 3 3 4 3 3 3 4 5 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3
4 3 4 5 5 5 2 3 5 2 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4
3 3 4 3 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 2 3 2 2 5 2 3 5 5 5 5 2
3 3 3 5 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5
3 2 4 2 5 5 4 5 5 5 3 4 3 4 3 4 3 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4
3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 1 5
3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 1 5
4 3 4 3 3 4 3 4 5 2 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3
4 3 2 5 4 3 2 2 5 4 5 5 2 2 2 1 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 5
5 4 4 2 5 3 4 5 5 2 5 3 5 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 2 3 5 4 4 1 5 5 3 1
5 4 3 2 3 4 3 2 5 5 4 3 2 2 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
126
5 4 4 4 3 4 4 5 4 2 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4
3 2 4 5 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4
5 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 3 4 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4
3 3 4 2 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 2 1 5 5 3 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 3 3 3
3 4 4 4 5 5 2 5 5 4 3 3 2 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 1 5 5 3
4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 5 4 2 4 1 3 5 4 5 5 4 2 2 2 5 3 3 5 2 4 3 4
3 2 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 3
4 4 2 5 4 4 2 5 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4
4 4 3 5 4 5 2 5 4 4 3 3 3 2 4 1 3 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2
4 2 2 4 3 5 4 3 4 2 5 3 2 4 2 1 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 2
4 2 2 5 3 4 3 4 5 3 4 5 2 2 2 1 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5
5 4 3 4 4 4 2 5 5 3 5 5 2 2 4 2 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 2 3 5 3 4 5 5 3 5 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3
4 2 2 2 4 5 4 5 4 2 4 4 2 2 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 2
3 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 2 3 5 3 5 5 2 4 5 3 5 2 4 5 5 4 4 5
3 2 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 3 2 5 2 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3
3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 2 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
127
BAGIAN 2
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 TOTAL
3 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 165
4 5 5 3 4 2 3 4 4 5 3 4 3 168
5 4 2 5 5 4 1 5 4 2 2 2 4 186
4 5 4 4 4 2 5 3 4 4 2 4 4 171
3 5 2 3 5 3 5 3 3 5 2 3 3 154
4 5 3 5 5 3 3 3 5 3 1 3 5 177
5 5 2 2 3 3 4 5 4 5 3 4 2 166
3 5 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 152
3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 160
3 3 3 4 5 3 5 5 4 4 3 3 3 174
3 5 3 3 2 2 4 4 4 5 2 2 4 165
3 5 5 3 3 1 5 3 5 5 2 4 4 164
4 5 2 5 5 3 5 5 3 1 3 3 3 166
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 171
3 5 4 4 4 3 5 4 3 1 3 3 4 158
5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 4 4 4 187
3 5 3 4 5 1 5 3 3 4 1 2 4 154
5 5 5 3 5 2 5 2 4 2 5 5 1 179
5 1 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 165
3 5 3 4 3 2 5 3 4 5 2 4 3 168
4 2 1 3 5 4 5 2 2 5 2 2 3 154
4 5 5 3 5 1 4 4 4 4 4 3 1 165
3 5 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 149
4 5 3 3 2 1 2 3 4 4 3 4 3 149
3 5 1 4 3 3 1 3 2 1 1 3 3 147
3 5 4 5 3 2 5 4 4 5 3 3 3 155
2 5 2 2 4 1 5 4 4 2 2 4 3 151
4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 171
4 5 3 5 4 3 4 1 5 5 3 5 3 183
2 3 3 5 5 3 3 4 4 1 2 1 4 160
5 5 3 5 5 1 5 5 5 5 3 5 4 175
5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 3 5 4 188
3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 161
3 5 2 4 5 2 3 2 4 4 2 3 4 152
5 3 4 5 5 2 5 5 5 5 3 5 3 195
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
128
4 5 2 5 4 1 4 5 5 2 3 5 2 172
4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 1 5 3 179
3 4 3 5 4 2 5 4 5 2 3 3 3 176
4 2 3 4 4 4 5 4 3 3 3 1 4 148
4 5 2 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 147
3 5 1 4 5 2 4 4 2 4 3 4 4 150
4 5 2 4 4 1 4 4 4 3 3 4 2 166
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 190
3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 161
4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 156
5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 2 4 4 175
4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 157
3 5 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 163
3 5 5 5 5 5 3 5 5 1 1 5 1 172
3 5 3 4 3 1 5 5 4 4 1 4 5 177
4 5 2 2 3 2 4 2 5 2 2 3 3 151
4 5 4 3 4 3 4 3 4 5 3 5 3 163
4 5 3 5 5 2 4 3 4 3 4 4 3 167
2 1 4 5 4 2 3 4 4 2 2 3 2 152
3 4 2 5 4 3 4 4 4 1 3 2 4 162
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 175
5 5 2 5 4 2 4 5 3 3 3 5 4 179
4 5 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 181
4 5 2 5 4 1 5 4 4 1 2 2 4 167
4 5 2 5 4 1 3 5 5 5 3 4 3 177
4 5 5 4 5 1 5 4 4 5 4 5 2 179
4 5 4 3 2 1 4 5 4 5 3 4 3 164
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
129
LAMPIRAN 7
Hasil Uji Reliabilitas
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
130
1. POLA ASUH
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Exclude
da 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.596 .637 46
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item
Means 3.266 1.677 4.419 2.742 2.635 .563 46
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 147.2742 115.579 .276 . .578
VAR00002 146.4355 113.201 .386 . .568
VAR00003 148.4355 115.889 .355 . .575
VAR00004 147.5968 129.982 -.315 . .626
VAR00005 147.8387 117.744 .214 . .584
VAR00006 147.1129 117.217 .264 . .581
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
131
VAR00007 147.4677 124.581 -.095 . .606
VAR00008 145.8710 120.770 .095 . .593
VAR00009 146.8548 120.159 .047 . .600
VAR00010 147.6290 119.713 .068 . .598
VAR00011 147.9516 129.227 -.275 . .625
VAR00012 145.9032 120.384 .164 . .589
VAR00013 147.0323 117.343 .212 . .584
VAR00014 147.2258 119.194 .114 . .592
VAR00015 146.1290 118.803 .216 . .585
VAR00016 147.3226 130.911 -.301 . .634
VAR00017 146.4677 110.056 .459 . .558
VAR00018 148.5484 130.678 -.377 . .626
VAR00019 147.9839 132.672 -.376 . .637
VAR00020 147.1129 109.577 .495 . .555
VAR00021 146.5968 108.113 .534 . .550
VAR00022 147.6129 119.684 .091 . .595
VAR00023 146.4839 110.975 .532 . .558
VAR00024 147.6613 118.719 .181 . .587
VAR00025 146.1935 117.470 .288 . .580
VAR00026 146.0161 116.016 .324 . .576
VAR00027 146.6452 121.446 .030 . .600
VAR00028 146.3226 123.501 -.046 . .604
VAR00029 146.3548 116.561 .238 . .581
VAR00030 147.5484 119.662 .121 . .592
VAR00031 146.7419 118.031 .186 . .586
VAR00032 147.0323 115.933 .273 . .579
VAR00033 148.0000 125.836 -.157 . .611
VAR00034 146.4516 110.055 .605 . .553
VAR00035 146.1935 112.290 .435 . .564
VAR00036 148.1290 133.557 -.449 . .637
VAR00037 147.5323 121.433 .022 . .601
VAR00038 146.4032 118.179 .238 . .584
VAR00039 145.8710 116.540 .461 . .574
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
132
VAR00040 145.8065 114.585 .482 . .569
VAR00041 147.4839 123.008 -.033 . .605
VAR00042 147.1452 127.438 -.201 . .620
VAR00043 146.0968 118.122 .206 . .585
VAR00044 146.2258 112.997 .527 . .563
VAR00045 146.1452 111.602 .449 . .562
VAR00046 147.2742 119.612 .118 . .592
PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.898 .898 23
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item
Means 3.630 1.790 4.419 2.629 2.468 .413 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
133
VAR00001 80.5323 161.565 .156 .491 .903
VAR00002 79.6935 149.495 .614 .600 .891
VAR00003 81.6935 161.855 .204 .455 .900
VAR00005 81.0968 163.007 .125 .327 .902
VAR00006 80.3710 163.778 .108 .566 .902
VAR00013 80.2903 157.324 .323 .532 .898
VAR00015 79.3871 155.225 .539 .719 .893
VAR00017 79.7258 145.579 .675 .734 .889
VAR00020 80.3710 145.024 .718 .702 .887
VAR00021 79.8548 140.749 .846 .844 .883
VAR00023 79.7419 148.326 .718 .831 .888
VAR00025 79.4516 155.268 .533 .729 .893
VAR00026 79.2742 154.465 .508 .727 .893
VAR00029 79.6129 157.159 .320 .349 .898
VAR00032 80.2903 155.259 .401 .467 .896
VAR00034 79.7097 152.177 .583 .822 .892
VAR00035 79.4516 146.744 .735 .751 .887
VAR00038 79.6613 155.080 .522 .644 .893
VAR00039 79.1290 158.049 .534 .530 .894
VAR00040 79.0645 155.963 .533 .667 .893
VAR00043 79.3548 156.757 .388 .510 .896
VAR00044 79.4839 150.483 .753 .774 .888
VAR00045 79.4032 146.966 .701 .779 .888
PUTARAN 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
134
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.918 .919 19
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item
Means 3.855 3.113 4.419 1.306 1.420 .137 19
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 69.4516 133.596 .630 .588 .913
VAR00013 70.0484 141.489 .318 .488 .921
VAR00015 69.1452 138.356 .595 .670 .914
VAR00017 69.4839 130.090 .682 .723 .911
VAR00020 70.1290 129.131 .743 .637 .910
VAR00021 69.6129 125.389 .859 .836 .906
VAR00023 69.5000 133.172 .705 .814 .911
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
135
VAR00025 69.2097 138.529 .582 .715 .914
VAR00026 69.0323 137.671 .556 .703 .915
VAR00029 69.3710 141.811 .297 .296 .921
VAR00032 70.0484 138.571 .436 .389 .918
VAR00034 69.4677 137.860 .523 .756 .915
VAR00035 69.2097 131.775 .719 .717 .910
VAR00038 69.4194 138.772 .548 .631 .915
VAR00039 68.8871 142.430 .512 .507 .916
VAR00040 68.8226 139.820 .550 .578 .915
VAR00043 69.1129 140.003 .426 .501 .918
VAR00044 69.2419 135.268 .735 .770 .911
VAR00045 69.1613 130.793 .735 .729 .910
2. KEMANDIRIAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.749 .770 46
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
136
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item
Means 3.615 2.387 4.532 2.145 1.899 .254 46
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 162.5968 138.802 .217 . .745
VAR00002 163.2097 140.070 .132 . .748
VAR00003 163.2097 140.201 .108 . .749
VAR00004 162.5000 142.221 -.011 . .757
VAR00005 162.3065 134.544 .428 . .737
VAR00006 162.4194 138.411 .233 . .744
VAR00007 163.2419 142.875 -.020 . .754
VAR00008 162.3710 138.565 .211 . .745
VAR00009 161.8548 137.569 .383 . .741
VAR00010 163.0161 137.655 .210 . .745
VAR00011 162.2097 136.103 .368 . .739
VAR00012 162.5161 141.565 .066 . .750
VAR00013 163.2097 139.972 .119 . .749
VAR00014 163.3710 139.254 .144 . .748
VAR00015 162.7258 139.874 .088 . .751
VAR00016 163.7903 141.250 .041 . .753
VAR00017 162.5161 138.910 .230 . .744
VAR00018 162.4032 138.900 .166 . .747
VAR00019 162.7903 143.119 -.012 . .751
VAR00020 161.8710 136.901 .458 . .739
VAR00021 161.7742 138.801 .353 . .742
VAR00022 162.6129 132.471 .339 . .738
VAR00023 163.0161 135.754 .393 . .738
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
137
VAR00024 162.8065 134.060 .303 . .740
VAR00025 163.0484 138.112 .228 . .744
VAR00026 162.1129 138.692 .270 . .743
VAR00027 163.2419 136.154 .313 . .741
VAR00028 162.8548 138.979 .265 . .744
VAR00029 162.7742 134.440 .265 . .742
VAR00030 162.4677 131.728 .427 . .734
VAR00031 162.3548 132.856 .464 . .734
VAR00032 162.7903 137.316 .204 . .745
VAR00033 162.4194 142.739 -.020 . .755
VAR00034 162.5806 132.510 .537 . .732
VAR00035 161.7903 141.677 .023 . .754
VAR00036 163.0968 133.597 .309 . .740
VAR00037 162.3710 135.286 .324 . .740
VAR00038 162.2258 137.456 .252 . .743
VAR00039 163.9194 141.092 .038 . .754
VAR00040 162.1613 139.252 .132 . .748
VAR00041 162.5323 135.466 .285 . .741
VAR00042 162.4194 133.821 .441 . .736
VAR00043 162.7903 137.086 .128 . .752
VAR00044 163.7258 139.415 .147 . .747
VAR00045 162.7258 133.055 .368 . .737
VAR00046 163.0484 141.948 .020 . .753
PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
138
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.807 .816 30
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item
Means 3.727 3.065 4.532 1.468 1.479 .165 30
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 108.0968 102.417 .208 .669 .806
VAR00003 108.7097 103.226 .120 .622 .809
VAR00005 107.8065 99.339 .382 .722 .799
VAR00006 107.9194 100.829 .306 .691 .802
VAR00008 107.8710 102.049 .212 .505 .805
VAR00009 107.3548 101.380 .372 .669 .801
VAR00010 108.5161 100.057 .274 .419 .803
VAR00011 107.7097 100.964 .301 .665 .802
VAR00013 108.7097 104.144 .069 .588 .811
VAR00017 108.0161 102.869 .195 .597 .806
VAR00020 107.3710 99.975 .522 .783 .797
VAR00021 107.2742 102.137 .371 .538 .802
VAR00022 108.1129 96.331 .358 .708 .800
VAR00023 108.5161 99.074 .433 .750 .798
VAR00024 108.3065 95.527 .425 .718 .796
VAR00025 108.5484 101.235 .254 .703 .804
VAR00026 107.6129 102.110 .277 .598 .803
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
139
VAR00027 108.7419 99.014 .371 .549 .799
VAR00028 108.3548 102.692 .246 .447 .804
VAR00029 108.2742 96.825 .335 .722 .801
VAR00030 107.9677 95.343 .469 .683 .794
VAR00031 107.8548 97.110 .468 .595 .795
VAR00032 108.2903 100.242 .239 .562 .805
VAR00034 108.0806 98.764 .417 .577 .798
VAR00036 108.5968 98.441 .276 .568 .804
VAR00037 107.8710 97.295 .431 .788 .797
VAR00038 107.7258 101.153 .249 .567 .804
VAR00041 108.0323 99.179 .294 .657 .803
VAR00042 107.9194 97.551 .469 .745 .796
VAR00045 108.2258 98.506 .309 .646 .802
PUTARAN 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 62 100.0
Excludeda 0 .0
Total 62 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.810 .819 26
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
140
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item
Means 3.741 3.065 4.532 1.468 1.479 .173 26
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00003 94.1774 92.378 .064 .531 .815
VAR00005 93.2742 88.366 .342 .595 .804
VAR00006 93.3871 89.585 .278 .636 .806
VAR00009 92.8226 89.689 .374 .639 .804
VAR00010 93.9839 87.492 .330 .354 .804
VAR00011 93.1774 90.312 .231 .462 .808
VAR00020 92.8387 88.629 .500 .739 .800
VAR00021 92.7419 90.490 .365 .508 .805
VAR00022 93.5806 85.493 .331 .650 .805
VAR00023 93.9839 87.098 .466 .731 .799
VAR00024 93.7742 83.588 .455 .628 .798
VAR00025 94.0161 88.901 .297 .697 .806
VAR00026 93.0806 90.141 .298 .538 .806
VAR00027 94.2097 87.644 .360 .460 .803
VAR00028 93.8226 90.902 .250 .405 .807
VAR00029 93.7419 83.867 .407 .697 .801
VAR00030 93.4355 83.594 .492 .649 .796
VAR00031 93.3226 85.501 .479 .540 .798
VAR00032 93.7581 87.662 .290 .506 .806
VAR00034 93.5484 87.170 .422 .569 .801
VAR00036 94.0645 86.947 .274 .555 .808
VAR00037 93.3387 87.178 .352 .666 .803
VAR00038 93.1935 90.027 .214 .549 .809
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
141
VAR00041 93.5000 87.730 .288 .559 .806
VAR00042 93.3871 85.717 .494 .726 .797
VAR00045 93.6935 86.380 .340 .616 .804
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
142
LAMPIRAN 8
Data Skor Kasar Data Skor Kemandirian (Setelah Uji Reliabilitas)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
143
3 5 6 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 36 37 38 41 42 45 TOTAL
3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 94
3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 102
4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5 2 5 5 5 4 2 112
2 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 97
3 5 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 5 3 3 3 84
4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 5 5 3 5 3 101
4 5 3 5 3 4 5 4 4 2 2 3 5 2 4 4 4 5 4 5 2 2 3 5 4 4 97
4 3 3 3 2 5 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 86
3 4 4 5 4 4 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 4 3 92
2 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 3 105
3 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 93
2 4 4 4 3 3 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 3 5 3 3 3 5 4 94
4 3 3 5 4 4 5 5 2 4 2 4 3 2 3 2 4 5 4 4 2 5 5 5 3 3 95
3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 88
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 4 113
3 3 3 5 4 5 5 5 2 2 4 2 5 2 3 2 3 4 4 3 3 4 5 3 3 2 89
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 3 5 2 4 5 111
2 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 5 2 3 1 1 5 1 5 5 5 5 5 1 1 94
4 4 4 4 2 5 4 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 90
2 5 4 5 3 4 5 5 2 4 2 4 4 3 2 2 5 3 2 4 1 3 5 2 2 2 85
3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 99
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
144
2 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 78
3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 87
3 5 5 3 2 4 4 4 5 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 3 3 2 3 82
2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 3 92
4 3 3 4 3 3 4 5 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 4 2 2 2 4 4 4 4 86
2 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 3 104
4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 4 3 5 4 1 5 5 109
4 4 4 5 2 5 5 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 2 3 5 5 4 4 1 90
4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 105
3 5 4 5 5 3 5 5 3 3 2 2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 109
3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 90
3 3 3 5 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 4 5 2 4 3 88
4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 120
4 5 5 5 4 3 5 5 2 3 2 2 5 2 3 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 105
3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 104
4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 3 111
2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 1 4 3 4 4 4 3 1 79
2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 80
4 3 4 5 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 1 4 5 4 2 4 83
2 4 3 5 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 103
4 5 3 5 2 5 5 5 5 4 2 3 5 4 4 1 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 109
3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 97
2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 92
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
145
4 3 4 4 2 5 4 5 5 3 2 2 4 3 3 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 95
4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 93
4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 94
4 5 5 4 4 3 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 111
4 5 5 5 4 3 5 5 5 3 5 3 3 4 4 5 1 5 5 3 3 4 3 5 4 4 105
4 3 3 4 2 3 5 5 4 2 2 2 5 3 3 5 2 4 3 4 2 2 3 2 5 3 85
4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 5 99
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 5 5 3 4 4 97
3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 3 95
2 3 5 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 3 2 5 4 4 4 2 102
2 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 106
3 4 4 5 3 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 5 3 5 107
2 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 102
2 4 5 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 2 5 4 4 4 2 100
5 4 4 5 4 4 5 5 2 4 5 3 5 2 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 108
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 111
2 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 4 4 3 2 5 4 4 98
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
146
LAMPIRAN 9
Data Skor Skala Persepsi Pola Asuh (Setelah Uji Reliabilitas)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
147
OTORITER PERMISIF DEMOKRATIS
TOT 2 23 25 26 38 12 29 39 40 15 17 20 21 32 34 35 44 45
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 71
2 1 5 5 5 3 5 5 1 4 1 1 1 1 1 5 5 1 52
3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 82
5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 78
2 2 3 3 2 4 5 5 3 1 1 1 1 2 4 3 3 3 48
5 5 3 2 4 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 79
3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 51
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 64
4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 65
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4 75
3 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 3 4 4 3 5 5 4 74
5 4 3 4 4 5 1 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 78
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 68
4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 1 4 5 4 4 59
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 84
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 85
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 85
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
4 2 5 5 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 5 3 5 63
5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 5 4 5 5 5 5 80
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 74
4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 58
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 68
2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 56
4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 67
5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 84
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 5 72
4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 81
2 2 2 2 2 5 4 4 4 2 2 1 2 2 4 2 3 2 47
5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 82
4 2 3 3 2 5 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 58
3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 2 3 3 4 4 4 3 65
4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 70
4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 1 3 2 3 69
2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 1 2 4 3 3 2 54
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
148
5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 1 1 3 3 2 4 3 5 68
4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 1 3 2 58
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 88
5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 2 3 3 3 3 5 5 3 72
2 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 2 3 3 3 4 3 3 63
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 85
1 1 3 1 3 4 5 3 5 5 3 1 1 1 1 1 3 1 43
2 3 5 5 3 4 3 5 5 4 3 3 3 5 4 3 4 3 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
1 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 5 57
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 79
4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 2 4 3 4 3 69
2 3 3 5 3 5 3 5 5 5 2 1 2 3 3 3 3 5 61
5 3 4 5 3 5 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 89
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 58
4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 76
4 4 2 3 4 5 2 4 4 3 2 2 2 3 4 2 4 2 56
4 4 5 5 4 5 1 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4 4 73
4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 80
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 85
3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 64
4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 82
5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 79
4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 82
5 4 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 81
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
149
LAMPIRAN 10
Data Z-score Persepsi Pola Asuh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
150
OTORITER PERMISIF DEMOKRATIS
TOT1 (X-MEAN) Z-SCORE TOT2 (X-MEAN) Z-SCORE TOT3 (X-MEAN) Z-SCORE
20 0,403226 0,108731 16 -0,96774 -0,4688 31 -2,67742 -0,37167
18 -1,59677 -0,43057 14 -2,96774 -1,43767 20 -13,6774 -1,89865
20 0,403226 0,108731 14 -2,96774 -1,43767 30 -3,67742 -0,51049
20 0,403226 0,108731 15 -1,96774 -0,95324 30 -3,67742 -0,51049
20 0,403226 0,108731 16 -0,96774 -0,4688 32 -1,67742 -0,23285
24 4,403226 1,187342 19 2,032258 0,984489 41 7,322581 1,016493
20 0,403226 0,108731 13 -3,96774 -1,9221 30 -3,67742 -0,51049
23 3,403226 0,917689 18 1,032258 0,500058 39 5,322581 0,738861
22 2,403226 0,648036 16 -0,96774 -0,4688 34 0,322581 0,044779
24 4,403226 1,187342 18 1,032258 0,500058 39 5,322581 0,738861
25 5,403226 1,456995 16 -0,96774 -0,4688 41 7,322581 1,016493
21 1,403226 0,378384 17 0,032258 0,015627 31 -2,67742 -0,37167
25 5,403226 1,456995 16 -0,96774 -0,4688 27 -6,67742 -0,92693
19 -0,59677 -0,16092 15 -1,96774 -0,95324 24 -9,67742 -1,34338
25 5,403226 1,456995 20 3,032258 1,468921 43 9,322581 1,294126
18 -1,59677 -0,43057 16 -0,96774 -0,4688 29 -4,67742 -0,6493
20 0,403226 0,108731 16 -0,96774 -0,4688 29 -4,67742 -0,6493
17 -2,59677 -0,70023 15 -1,96774 -0,95324 24 -9,67742 -1,34338
22 2,403226 0,648036 15 -1,96774 -0,95324 36 2,322581 0,322412
24 4,403226 1,187342 19 2,032258 0,984489 42 8,322581 1,15531
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
151
LAMPIRAN 11
Statistik Deskriptif
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
152
1. Pola Asuh
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
OTORITER 20 8.00 17.00 25.00 21.3500 2.53969
PERMISIF 21 4.00 16.00 20.00 18.3333 1.31656
DEMOKRATIS 21 20.00 25.00 45.00 36.0952 6.19600
Valid N (listwise) 20
2. Kemandirian
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KEMANDIRIAN 62 42.00 78.00 120.00 97.2742 9.70747
Valid N (listwise) 62
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
153
71
LAMPIRAN 12
Analisis Deskriptif Berdasarkan Usia
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
154
1. Pola Asuh
a. 18
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
OTORITER 2 5.00 20.00 25.00 22.5000 3.53553
PERMISIF 5 2.00 18.00 20.00 19.4000 .89443
DEMOKRATIS 2 3.00 28.00 31.00 29.5000 2.12132
Valid N (listwise) 2
b. 19
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 4 21.2500
PERMISIF 6 18.1667
DEMOKRATIS 2 34.0000
Valid N (listwise) 2
c. 20
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 3 22.0000
PERMISIF 2 19.0000
DEMOKRATIS 5 33.8000
Valid N (listwise) 2
d. 21
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 11 21.0000
PERMISIF 8 17.6250
DEMOKRATIS 12 38.5000
Valid N (listwise) 8
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
155
2. Kemandirian
Descriptive Statistics
N Mean
USIA_18 9 93.5556
USIA_19 12 94.6667
USIA_20 10 98.6000
USIA_21 31 98.9355
Valid N (listwise) 9
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
156
LAMPIRAN 13
Analisis Deskriptif Bedasarkan Jenis Kelamin
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
157
1. Pola Asuh
a. Laki-laki
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 10 20.2000
PERMISIF 9 18.3333
DEMOKRATIS 3 41.0000
Valid N (listwise) 3
b. Perempuan
Descriptive Statistics
N Mean
OTORITER 10 22.5000
PERMISIF 12 18.3333
DEMOKRATIS 18 35.2778
Valid N (listwise) 10
2. Kemandirian
Descriptive Statistics
N Mean
LAKI_LAKI 22 99.1818
PEREMPUAN 40 96.2250
Valid N (listwise) 22
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
158
LAMPIRAN 14
Analisis Deskriptif Kemandirian Berdasarkan Persepsi Pola Asuh
Orangtaua
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
159
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
OTORITER 20 41.00 79.00 120.00 1.0070E2 10.87295
PERMISIF 21 31.00 80.00 111.00 96.0952 9.36432
DEMOKRATIS 21 33.00 78.00 111.00 95.1905 8.34637
Valid N (listwise) 20
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
160
LAMPIRAN 15
Uji Normalitas
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
161
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
KEMANDIRIAN .062 62 .200* .984 62 .585
POLA_ASUH .103 62 .097 .970 62 .140
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
1. Pola Asuh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
162
2. Kemandirian
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
163
LAMPIRAN 16
Uji Homogenitas
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
164
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
DATA Equal
variances
assumed
2.417 .123 14.083 122 .000 27.032 1.919 23.233 30.832
Equal
variances
not
assumed
14.083 118.379 .000 27.032 1.919 23.231 30.833
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
165
LAMPIRAN 17
Uji Beda
ANOVA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
166
kemandirian
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 355.091 2 177.546 1.942 .152
Within Groups 5393.248 59 91.411
Total 5748.339 61
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
167
LAMPIRAN 18
Surat Ijin
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
168
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI
169
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PERBEDAAN KEMANDIRIAN ... KAMELIA DEWI PURBASARI