perbedaan kesiapan kerja siswa smk negeri 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14...

64
PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG DITINJAU DARI JURUSAN SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Universitas Negeri Semarang oleh Rina Tri Lestari 1511411036 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: hatu

Post on 27-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

i

PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA

SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG DITINJAU

DARI JURUSAN

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

pada Universitas Negeri Semarang

oleh

Rina Tri Lestari

1511411036

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

ii

Page 3: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

iii

Page 4: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto: “Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilakukan/

diperbuatnya ”. (Ali Bin Abi Thalib)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan

untuk Ibu dan ayah serta

keluarga tercinta

Page 5: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia

yang diberikan selama menjalani proses pembuatan skripsi yang berjudul “Perbedaan

Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 1 Temanggung Ditinjau dari Jurusan” sampai

dengan selesai.

Penyusunan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini ucapan

terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta jajaran pimpinan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Drs. Edy Purwanto, M. Si. Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

3. Dra. Tri Esti Budiningsih, S. Psi., M. A. Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat selama

penyusunan skripsi ini.

4. Rulita Hendriyani, S. Psi. M. Si., penguji I yang telah membantu mengukur

kemampuan dalam penguasaan materi skripsi ini dan memberikan pengarahan

dalam penyelesaian skripsi ini

Page 6: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

vi

5. Rahmawati Prihastuty S.Psi., M.Si., penguji II yang telah membantu mengukur

kemampuan dalam penguasaan materi skripsi ini dan memberikan pengarahan

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Semua dosen Psikologi FIP UNNES yang telah memberi ilmu pengetahuan

kepada penulis selama menempuh pendidikan di Psikologi FIP UNNES.

7. Drs. Purwono, M. Pd. Kepala SMK Negeri 1 Temanggung yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

8. Pak Karyadi, Pak Fatoni, Pak Bowo dan Bu May. Guru BKK SMK Negeri 1

Temanggung yang telah mendampingi selama proses penelitian.

9. Siswa-siswi kelas XII SMK Negeri 1 Temanggung yang telah bersedia menjadi

subjek dalam penelitian ini.

10. Adhy, Nisa, Niken, Rofiah, Rufik, Kamalia, Widya, Farhan, April dan Nova

beserta rekan-rekan Psikologi angkatan 2011 lainnya yang telah memberikan

support dan juga semangat.

11. Romlah, Yani dan teman-teman SG yang lainnya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semarang, 30 November 2015

Penulis

Page 7: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

vii

ABSTRAK

Lestari, Rina Tri. 2015. Perbedaan Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 1

Temanggung Ditinjau dari Jurusan. Skripsi. Jurusan Psikologi. Fakultas Ilmu

Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Tri Esti

Budiningsih, S. Psi., M. A.

Kata Kunci: Kesiapan Kerja, Siswa SMK

Dari studi pendahuluan melalui pengambilan data dan juga wawancara

dengan guru BKK (Bursa Kerja Khusus), diketahui bahwa siswa SMK N 1

Temanggung memiliki tingkat kesiapan kerja yang berbeda pada masing-

masing jurusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan

kesiapan kerja siswa dan gambaran kesiapan kerja siswa SMK N 1

Temanggung.

Metode dan jenis penelitian ini adalah kuantitatif komparatif. Populasi

dalam peneltian ini yaitu siswa kelas XII SMK N 1 Temanggung. Pengambilan

sampel menggunakan proportional random sampling. Dari 461 siswa diambil

30% dari masing-masing jurusan menjadi 138 siswa sebagai sampel. Kemudian

data yang diperoleh melalui skala dianalisis baik secara inferensial maupun

deskriptif menggunakan program SPSS 20.0.

Hasil penelitian ini yang pertama dari hasil perhitungan analisis anava

satu jalan diperoleh nilai uji F yaitu 0,649 dengan sig. 0,524. Dengan sig. >

0.01, maka Ha ditolak. Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa jurusan

Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) memiliki mean empirik sebesar

173,8116, jurusan Kimia Analisis memiliki mean empirik 174,2286 dan jurusan

TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) mempunyai mean empirik

170,9595. Sementara hasil perhitungan persentase diperoleh kesiapan kerja

jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) sebesar 92,7%, jurusan Kimia

Analisis sebanyak 97,1% dan pada jurusan Tehnologi Pengolahan Hasil

Pertanian (TPHP) sebesar 93,2%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan kesiapan kerja pada siswa SMK N 1 Temanggung. Siswa SMK N 1

Temanggung mempunyai tingkat kesiapan kerja yang tinggi. Saran dalam

penelitian ini bagi sekolah yaitu tetap mempertahankan program yang

menunjang kesiapan kerja serta dapat menambahkan program kewirausahaan

bagi siswanya, sementara untuk peneliti selanjutnya untuk menambah teori

kesiapan kerja yang lain.

Page 8: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

viii

ABSTRACT

Lestari, Rina Tri. 2015. Differences Work Readiness Students Based on

Vocational of SMK N 1 Temanggung. Final Project. Psychology Programs.

Faculty of Educational Science. Semarang State University. Supervisor: Dra.

Tri Esti Budiningsih, S. Psi., M. A.

Key Word: Work Readiness, Students of SMK

Based on a preliminary study from data and interview with teacher of

BKK, it was found that students of SMK N 1 Temanggung has different level

work readiness at vocational. This research was aimed at disclosing differences

work readiness and representation Students work readiness of SMK N 1

Temanggung.

This research was a comparison quantitative method. Population of

this research was class student of XII SMK N 1 Temanggung. The sample 138

were selected by proportional random sampling from a population of 461

students. Data were then analyzed by inferential and descriptive statistical

technique utilizing SPSS 20.0.

Result of this research from one way anova F test 0,649 with sig.

0,524. Sig. > 0.01 so retain the hypothesis. Result of descriptive found mean

empiric Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) was 173,8116, Kimia Analisis

memiliki was 174,2286 and TPHP (Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian) was

170,9595. Result of this research was obtained by the percentage of work

readiness Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) was 92,7%, Kimia Analisis

was 97,1% and Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) was 93,2%.

Based on the findings, it can be concluded that nothing difference

work readiness between students of SMK N 1 Temanggung. The suggestion

are keep school programs for increasing work readiness, add entrepreneur

program and for further research can used more theories.

Page 9: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

PERNYATAAN ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

SARI ................................................................................................................. viii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 13

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 13

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 14

1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 14

Page 10: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

x

1.4.2 Manfaat Praktis .......................................................................................... 14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kesiapan Kerja .......................................................................................... 16

2.1.1 Pengertian Kesiapan Kerja ......................................................................... 16

2.1.2 Aspek Kesiapan Kerja ................................................................................ 19

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja .................................... 23

2.2 Tinjauan Tentang SMK .............................................................................. 28

2.3 Bidang Kejuruan pada SMK ...................................................................... 22

2.4 Perbedaan Kesiapan Kerja Siswa SMK ...................................................... 36

2.5 Kerangka Berfikir ...................................................................................... 40

2.6 Hipotesis .................................................................................................... 41

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 42

3.2 Identifikasi Variabel .................................................................................. 42

3.3 Definisi Operasional Kesiapan Kerja ......................................................... 43

3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 43

3.4.1 Populasi .................................................................................................... 43

3.4.2 Sampel ...................................................................................................... 44

3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 44

3.6 Uji Coba Penelitian .................................................................................... 47

3.6.1 Uji Kualitatif .............................................................................................. 47

3.6.2 Uji Kuantitatif ............................................................................................ 49

3.7 Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 51

3.7.1 Validitas .................................................................................................... 51

Page 11: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

xi

3.7.2 Reliabilitas ................................................................................................. 52

3.8 Metode Analisis Data ................................................................................. 53

3.8.1 Uji Asumsi................................................................................................. 53

3.8.1.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 53

3.8.1.2 Uji Homogenitas ...................................................................................... 54

3.8.2 Uji Hipotesis .............................................................................................. 54

3.8.3 Gambaran Tingkat Kesiapan Kerja ............................................................ 55

BAB 4

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian ................................................................................... 57

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian ..................................................................... 57

4.1.2 Penentuan Subyek Penelitian ................................................................... 58

4.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 59

4.2.1 Pengumpulan Data Penelitian .................................................................... 59

4.2.2 Pemberian Skoring ..................................................................................... 59

4.2.3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 60

4.2.3.1 Validitas .................................................................................................. 60

4.2.3.2 Reliabilitas .............................................................................................. 60

4.3 Hasil Penelitian .......................................................................................... 61

4.3.1 Analisis Data ............................................................................................. 61

4.3.1.1 Uji Asumsi ............................................................................................... 61

4.3.1.1.1Uji Normalitas ...................................................................................... 62

4.3.1.1.2Uji Homogenitas ................................................................................... 62

4.3.1.2 Uji Hipotesis ........................................................................................... 63

4.3.2 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 65

4.3.2.1 Gambaran Umum Kesiapan Kerja Siswa pada Masing-masing Jurusan . 65

4.3.2.2 Gambaran Spesifik Kesiapan Kerja Siswa pada Masing-masing

Page 12: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

xii

Jurusan .................................................................................................. 67

4.3.2.2.1 Kesiapan Kerja berdasarkan Aspek Perencanaan Karir ...................... 67

4.3.2.2.2 Kesiapan Kerja Berdasarkan Aspek Ekplorasi Karir ........................... 69

4.3.2.2.3 Kesiapan Kerja Berdasarkan Aspek Kompetensi Informasi ................. 70

4.3.2.2.4 Kesiapan Kerja Berdasarkan Aspek Pengambilan Keputusan ............. 72

4.3.2.2.5 Kesiapan Kerja Berdasarkan Aspek Informasi Kerja ........................... 74

4.3.2.2.6 Kesiapan Kerja Berdasarkan Aspek SOP (Standart Operasional

Prosedur) ............................................................................................ 75

4.4 Pembahasan ............................................................................................... 81

4.4.1 Pembahasan Analisis Inferensial Kesiapan Kerja Siswa SMK N 1

Temanggung .............................................................................................. 81

4.4.2 Pembahasan Analisis Deskriptif Gambaran Kesiapan Kerja SMK

N 1 Temanggung pada Masing-masing Jurusan ......................................... 85

4.5 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 87

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 88

5.2 Saran ......................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90

LAMPIRAN ...................................................................................................... 94

Page 13: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

xiii

DAFTAR TABEL

Table Halaman

1.1 Tabel Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke

Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (Persen), 2012-2014 ... 4

1.2 Tabel Keterserapan Lulusan SMK N 1 Temanggung (siswa).......................... 6

1.3 Tabel Pemasaran Tamatan Tahun 2012 sampai 2014 (persen) ...................... 10

1.4 Tabel Data Siswa Belum Terekrut dan Tidak Diketahui 2012 sampai

2014 (siswa) ................................................................................................ 12

3.1 Data Sampel Setiap Jurusan ......................................................................... 39

3.2 Blue Print Skala Kesiapan Kerja .................................................................. 41

3.3 Item Skala Sebelum dan Sesudah Uji Kualitatif .......................................... 42

3.4 Sebaran Aiten yang Tidak Valid .................................................................. 44

3.5 Reliabilitas Skala Kesiapan Kerja ................................................................ 47

3.6 Penggolongan Kriteria Kesiapan Kerja Siswa ................................................

4.1 Jumlah Subyek Penelitian dan Try Out ........................................................ 53

4.2 Hasil Uji Homogenitas ................................................................................. 57

4.3 Hasil One Way Anova .................................................................................. 58

4.4 Deskriptif Kesiapan Kerja pada Setiap Jurusan ............................................ 59

4.5 Kriteria Interval Kesiapan Kerja ................................................................... 60

4.6 Gambaran Umum Kesiapan Kerja Siswa SMK N 1 Temanggung ................ 61

4.7 Kriteria Interval Kesiapan Kerja Ditinjau dari Aspek Perencanaan Karir ...... 63

4.8 Gambaran Aspek Perencanaan Karir pada Setiap Jurusan ............................ 63

4.9 Kriteria Interval Kesiapan Kerja Dijinjau dari Aspek Eksplorasi .................. 64

4.10 Gambaran Aspek Eksplorasi Karir pada Setiap Jurusan ................................ 65

4.11 Kriteria Interval Kesiapan Kerja Ditinjau dari Aspek Kompetensi Informasi 66

4.12 Gambaran Aspek Kompetensi Informasi pada Setiap Jurusan ...................... 67

Page 14: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

xiv

4.13 Kriteria Interval Kesiapan Kerja Ditinjau dari Aspek Pengambilan

Keputusan .................................................................................................... 68

4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ................... 68

4.15 Kriteria Interval Kesiapan Kerja Ditinjau dari Informasi Kerja ..................... 69

4.16 Gambaran Aspek Informasi Kerja pada Setiap Jurusan ................................ 70

4.17 Kriteria Interval Kesiapan Kerja Ditinjau dari Aspek SOP (Standart

Operasional Prosedur) ................................................................................ 71

4.18 Gambaran Aspek SOP (Standart Operasional Prosedur) pada Setiap

Jurusan ........................................................................................................ 72

4.19 Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Kesiapan Kerja dari Masing-masing

Jurusan ........................................................................................................ 73

Page 15: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Gambar Siswa yang Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi ............................. 11

4.1 Gambar Secara Umum Kesiapan Kerja Siswa SMK N 1 Temanggung ....... 62

4.2 Gambaran kesiapan Kerja dari Masing-masing Aspek pada Jurusan

Agronomi .................................................................................................. 74

4.3 Gambaran kesiapan Kerja dari Masing-masing Aspek pada Jurusan

Kimia Analisis ........................................................................................... 75

4.4 Gambaran kesiapan Kerja dari Masing-masing Aspek pada Jurusan

TPHP (Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian) .......................................... 76

Page 16: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran Skala Uji Coba Kualitatif .......................................................... 94

2. Lampiran Skala Uji Coba Kuantitatif ........................................................ 103

3. Lampiran Tabulasi Skala Penelitian .......................................................... 112

4. Lampiran Tabulasi Penelitian Per Aspek ................................................... 117

5. Lampiran Validitas ................................................................................... 136

6. Lampiran Reliabilitas ................................................................................ 143

7. Lampiran Statistika Deskriptif .................................................................. 145

8. Lampiran Hasil Uji Asumsi ....................................................................... 147

8.1 Lampiran Uji Normalitas .......................................................................... 149

8.2 Lampiran Uji Homogenitas ....................................................................... 151

9. Lampiran Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 153

10. Lampiran Dokumentasi ............................................................................ 155

11. Lampiran Surat Penelitian ......................................................................... 158

Page 17: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh

pemerintah untuk membangun Negara ini, melalui pendidikan inilah nantinya akan

muncul generasi-generasi penerus bangsa. Pendidikan mempunyai peranan penting

dalam menjamin perkembangan serta kelangsungan hidup suatu bangsa. Hal ini

karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia.

Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab I pasal (1):

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Di Negara Indonesia terdapat beberapa jenjang pendidikan yang ada. Mulai

dari Taman Kanak-kanak (TK) dengan lama pendidikan dua tahun. Kemudian

dilanjutkan dengan Sekolah Dasar (SD) dengan waktu tempuh pendidikan enam

tahun. Selepas dari Sekolah Dasar (SD) dapat dilanjutkan ke Sekolah Menegah. Yang

Page 18: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

2

pertama yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) setelah itu dilanjut ke Sekolah

Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk waktu

tempuhnya masing-masing tiga tahun. Yang terakhir yaitu Perguruan Tinggi (PT)

yang lamanya pendidikan disesuaikan dengan jenjang yang diambilnya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Letak perbedaanya

yaitu pada Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) selain siswa dibekali dengan ilmu atau

pengetahuan umum juga dibekali dengan ketrampilan khusus. Hal itu berbeda dengan

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan saja.

Ini tentunya sesuai dengan tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

termuat dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003. Dalam Undang-Undang tersebut berbunyi “Pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk

bekerja dalam bidang tertentu”. Pada pernyataan tersebut menunjukan bahwa siswa-

siswi lulusan SMK dididik agar setelah lulus nanti dapat langsung bekerja pada

bidang tertentu. Hampir senada dengan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 Tahun 2003, dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990

dalam Bab 1 pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa “pendidikan menengah kejuruan

adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan

kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”. Pada Peraturan

Pemerintah tersebut menunjukan bahwa siswa-siswi Sekolah Menegah Kejuruan

(SMK) telah dibekali keahlian atau kecakapan untuk melakukan pekerjaan pada suatu

Page 19: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

3

bidang tertentu. Dari dua pernyataan tersebut baik Undang-Undang tentang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan juga Peraturan Pemerintah No. 29

Tahun 1990 Bab 1 pasal 1 ayat 3 tersebut jelas bahwa siswa lulusan SMK sudah siap

untuk bekerja pada bidang pekerjaan tertentu dengan ketrampilan yang telah

diperoleh selama proses pendidikan.

Misi utama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk

mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang memiliki kesiapan

untuk memasuki dunia kerja. Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap siswa lulusan

SMK sudah dapat terserap dalam dunia kerja. Bukan hanya bekal ketrampilan dalam

melakukan suatu kecakapan kerja tertentu saja, Untuk dapat bekerja tentu saja siswa

juga dibekali dengan sikap produktif dan juga sikap professional. Sesuai dengan

tujuan dari Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tercantum dalam

kurikulum SMK yaitu: (1) Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap

professional, (2) Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan

mengembangkan diri, (3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi

kebutuhan dunia usaha/ dunia industri saat ini dan masa yang akan datang, (4)

Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif.

Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Karena masih banyaknya siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

belum bekerja. Menurut Mudyahardjo (2002: 499) mengatakan bahwa masalah

relevansi pendidikan adalah masalah kesesuaian tamatan yang dihasilkan pendididkan

dengan kebutuhan masyarakat, baik secara tenaga kerja maupun sebagai pribadi dan

Page 20: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

4

anggota masyarakat pada umumnya. Seperti yang diberitakan dalam surat kabar

Pendidikan edisi 355/V/30 Maret – 5 April 2011 bahwa satuan pendidikan kejuruan

maupun lembaga diklat ternyata belum sepenuhnya memiliki relevansi lulusan yang

tepat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal tersebut terjadi karena ketidak

siapan siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam memasuki dunia

kerja. Penyediaan lulusan masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan

ketenagakerjaan yang ada dalam masyarakat. Oleh karenanya masih ada lulusan SMK

yang menganggur.

Berdasarkan data yang tercantum dalam Badan Pusat Statistik (BPS) Jumlah

pengangguran yang ada di Indonesia pada Agustus 2014 mencapai 7,2 juta orang,

dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,94%. Jumlah ini mengalami

peningkatan di bandingkan pada bulan Febuari 2014 lalu yaitu sebesar 5,70 %. Pada

bulan Agustus 2014 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 11,24%. Untuk lebih

jelasnya berikut tabel Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut pendidikan:

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15

Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (Persen), 2012-

2014

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2012 2013 2014

Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD Ke bawah 3,59 3,55 3,44 3,69 3,04

Sekolah Menengah Pertama 7,80 8,21 7,59 7,44 7,15

Sekolah Menengah Atas 9,69 9,45 9,72 9,10 9,55

Page 21: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

5

Sekolah Menengah Kejuruan 9,97 7,72 11,21 7,22 11,24

Diploma I/II/III 6,23 5,72 5,95 5,87 6,14

Universitas 5,92 5,02 5,39 4,31 5,65

Jumlah 6,13 5,88 6,17 5,70 5,94

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada bulan Agustus 2014 lulusan dari Sekolah

Menegah Kejuruan (SMK) memiliki jumlah terbanyak untuk Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT). Bahkan jika dibandingkan dengan bulan Februari 2014

peningkatannya terlihat sangat drastis. Pada bulan Februari Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) pada tingkat pendidikan Sekolah Menegah Kejuruan hanya 7,22%

naik 4,04% di bulan Agustus menjadi 11,24%.

SMK Negeri 1 Temanggung (STM Pembangunan) merupakan salah satu

SMK Negeri yang ada di Temanggung, beralamat di Jl. Kadar Maron, Kotak Pos 104,

Sidorejo, Temanggung. Sekolah ini mempunyai Visi yaitu Menjadi Sekolah

berwawasan pelestarian lingkungan hidup yang menghasilkan tamatan profesional

dan unggul dalam memanfaatkan peluang kerja di era Globalisasi. Selain itu juga

mempunyai Misi-misi yaitu (1) Menyiapkan sumber daya pendidikan yang

berkualitas dan bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik, (2)

Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan

penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan Dunia Usaha/Dunia Industri, dan (3)

Mengembangkan kultur sekolah yang berwawasan pelestarian lingkungan hidup.

SMK Negeri 1 Temanggung mempunyai tiga jurusan yang dapat dijadikan alternatif

Page 22: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

6

pilihan yaitu Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Tanaman

Perkebunan (ATP) dan juga Kimia Analisis.

SMK Negeri 1 Temanggung merupakan sekolah favorit yang ada di

Temanggung. Banyak lulusan dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang

berbondong-bondong untuk dapat masuk ke sekolah ini. Hal ini karena setelah lulus

peluang untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang besar multi-nasional cukup

besar. Sehingga hal ini menjadi magnet tersendiri bagi calon siswa SMK. Untuk

dapat masuk sekolah ini ada beberapa seleksi yang harus dilalui, seperti kemampuan

akademik, kesehatan dan lainnya. Sehingga tidak semua peminat di SMK ini dapat

diterima.

Berdasarkan data dari BKK (Bursa Kerja Khusus) yang ada di SMK Negeri

1 Temanggung sekitar 80% lulusan sudah bekerja, sementara 15% melanjutkan dan

sisanya tidak diketahui. Untuk lebih jelasnya berikut tabel data keterserapan siswa

SMK Negeri 1 Temanggung selama kurun waktu empat tahun terakhir.

Tabel 1.2 Keterserapan Lulusan SMK Negeri 1 Temanggung (siswa)

No. Tahun Lulusan Bekerja dan

Wirausaha

Melanjutkan/

Kuliah

Belum direkrut dan

Tidak diketahui

1. 2011 288 236 33 19

2. 2012 351 285 38 28

3. 2013 350 309 18 23

4. 2014 380 316 16 48

Sumber: BKK SMK Negeri 1 Temanggung

Berdasar data tersebut masih ada banyak siswa yang melanjutkan ke Perguruan

Tinggi. Setiap tahunnya ada lebih dari 5% siswa yang memilih untuk melanjutkan,

Page 23: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

7

bahkan pada tahun 2012 sekitar 11% lebih siswanya melanjutkan jenjang pendidikan

ke Perguruan Tinggi. Selain itu sebanyak 12,6 % lulusan tahun 2014 belum direkrut

dan tidak diketahui. Padahal harapannya setelah lulus dari SMK , siswa langsung

bekerja. Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa adanya ketidak siapan siswa

lulusan SMK dalam memasuki dunia kerja.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara tidak terstruktur pada tanggal

15 Desember 2014 dengan salah satu guru BKK yang ada di SMK tersebut. Dari hasil

wawancara tidak terstruktur tersebut diketahui bahwa siswa terlalu pilih-pilih dalam

mencari pekerjaan. Padahal lowongan pekerjaan tersedia dan juga selalu

diinformasikan oleh Bursa Kerja Khusus (BKK) sekolah. Hal yang sering dijadikan

pertimbangan oleh para siswa yaitu besar kecilnya perusahaan, posisi yang akan

ditempati dan juga lokasi dari perusahaan tersebut. Biasanya siswa menginginkan

perusahaan yang besar hal ini tentu terkait dengan gaji yang akan diterimanya.

Karena perusahaan yang besar tentunya akan memberikan standart gaji yang tinggi

pula.

Selanjutnya adalah posisi atau jabatan, posisi atau jabatan yang sering dicari

oleh para siswa adalah QC (Quality Control). Banyak siswa yang datang ke BKK

(Bursa Kerja Khusus) untuk mencari lowongan pekerjaan. Namun setelah melihat

bahwa lowongan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya, siswa cenderung untuk

tidak mengambil lowongan tersebut dan menunggu lowongan pekerjaan lain.

Sementara lowongan yang ada tidak hanya untuk bagian QC (Quality Control) saja,

tetapi ada bagian produksi, tester dan juga bagian-bagian lain yang sesuai dengan

Page 24: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

8

jenjang lulusan SMK. Hal ini karena kedua posisi atau jabatan tersebut mempunyai

prestige yang tinggi, sehingga posisi inilah yang paling diminati.

Pertimbangan lain yang sering dijadikan alasan siswa dalam memilih

pekerjaan adalah lokasi dari perusahaan. Kebanyakan dari siswa akan berfikir dua

kali jika perusahaan tersebut jauh dari daerah asalnya. Sementara kebanyakan

perusahaan-perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut berada jauh di luar

daerah bahkan ada pula yang berada di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan

dan juga Sulawesi. Hal-hal semacam inilah yang membuat masa tunggu siswa dalam

mendapatkan pekerjaan menjadi lama.

Masih adanya banyak siswa yang melanjutkan dan juga siswa yang pilih-

pilih dalam mencari pekerjaan tersebut menunjukan bahwa para siswa masih belum

mempunyai kesiapan dalam bekerja. Joyoatmojo (2003: 4) mengungkapkan bahwa

belum sepenuhnya terjadi kesesuaian antara pengembangan dunia pendidikan dan

dunia kerja sehingga mengakibatkan mismatch antara lulusan dengan dunia kerja.

Sesuai dengan tujuan khusus dari pendidikan menengah kejuruan dalam

kurikulum SMK Edisi 2004 salah satunya yaitu menyiapkan peserta didik agar

menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan

yang ada di dunia usaha dan dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah

sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. Anggapannya bahwa siswa yang

lebih memilih sekolah di SMK dari pada SMA adalah agar dapat segera bekerja

setelah lulus tanpa melanjutkan ke jenjang yang selanjutnya.

Page 25: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

9

Menurut Harjono (1990: 23) mengemukakan bahwa kesiapan peserta didik

untuk memasuki dunia kerja adalah segala sesuatu yang harus disiapkan dalam

melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Kesiapan siswa sebagai calon

tenaga kerja merupakan suatu kondisi siswa dari hasil pendidikan dan latihan atau

keterampilan yang mampu memberikan jawaban terhadap situasi dalam suatu

pelaksanaan pekerjaan.

Dalam bukunya Organizational Behavior, Structure, Processess Gibson,

James dkk. menyebutkan bahwa kesiapan kerja meliputi kemampuan dan

ketrampilan. Kemampuan adalah suatu sikap baik yang alami ataupun di pelajari

dalam melakukan suatu pekerjaan baik secara fisik maupun mental. Ketrampilan

merupakan tugas yang berkaitan dengan kompetensi (Gibson, James dkk., 2012: 97).

Menurut Pool & Sewell (Teale: 2013: 92) kesiapan kerja penting bagi siswa karena

hal itu membuat siswa lebih menyukai terhadap pilihan pekerjaan serta dapat

menjamin mereka puas dan sukses. Dari pendapat menunjukan pentingnya kesiapan

kerja untuk siswa karena kesiapan kerja dapat membuat siswa puas dan juga sukses

dalam dunia kerja nantinya.

Tingkat kesiapan kerja yang dimiliki oleh para individu ataupun siswa-siswa

tentunya berbeda. Hal ini karena kesiapan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor. Berdasarkan Jurnal Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Pemalang Vol 1,

No 2 Tahun 2012 berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan

kerja 1) Potensi yang dimiliki oleh anak/siswa memberikan kontribusi sebesar

Page 26: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

10

45,621% terhadap kesiapan kerja. 2) Faktor Kepribadian Siswa memberikan

kontribusi sebesar 13,654% terhadap kesiapan kerja. 3) Faktor Sekolah dan On The

Job Trainning (OJT) memberikan kontribusi sebesar 8,419% terhadap kesiapan kerja.

Potensi dan juga kepribadian merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu

sedangkan sekolah dan On The Job Training (OJT) merupakan faktor yang berasal

dari luar (Karina: 2012: 91).

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru Bursa Kerja Khusus (BKK)

yang ada. Dari wawancara tidak terstruktur yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal

15 Desember 2014 diketahui bahwa untuk kesiapan kerja dari masing-masing jurusan

berbeda. Perbedaan tersebut meliputi kedisiplinan dan juga karakteristik siswa dalam

bekerja dan lain-lain. Ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti

karakteristik dari pelajran dan juga tempat praktik dari masing-masing jurusan. Siswa

dari jurusan Agronomi memliliki karakter lebih keras dan juga tempramen yang

tinggi dibandingkan dengan anak jurusan Kimia dan Tehnologi Pengolahan Hasil

Pertanian (TPHP). Siswa jurusan Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) dan

juga jurusan Kimia Analisis cenderung lebih pendiam dan juga kalem dalam bekeja.

Selain itu perbedaan kesiapan kerja siswa SMK N 1 Temanggung pada

setiap jurusan juga terlihat dari data pemasaran tamatan atau siswa yang telah bekerja.

Berikut merupakan data pemasaran tamatan dalam kurun waktu tiga tahun sebagai

berikut:

Page 27: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

11

Tabel 1.3 Pemasaran Tamatan Tahun 2012 sampai 2014 (Persen)

No. Jurusan Tahun / Lulusan

2012 2013 2014

1. Tehnologi Pengolahan Hasil

Pertanian (TPHP)

83,4 84,7 83,58

2. Kimia Analisis 77,6 77,8 79,09

3. Agribisnis Tanaman Perkebunan

(ATP)

74,8 90 82,35

Sumber: BKK SMK Negeri 1 Temanggung

Dari data tersebut terlihat bahwa keterserapan kerja dari lulusan SMK Negeri 1

Temanggung berbeda-beda untuk setiap jurusannya. Untuk jurusan Tehnologi

Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) memiliki keterserapan kerja cenderung tinggi

dibandingkan dengan jurusan yang lain. Hal itu terlihat dari data pemasaran lulusan

diatas yang mencapai 80 % lebih pada setiap tahunnya. Sementara untuk jurusan

Kimia Analisis menepati posisi terendah dalam pemasaran tamatan dibandingkan

dengan dua jurusan yang lainnya. Itu karena untuk pemasaran tamatan dari jurusan ini

sering memiliki persentase paling rendah dari pada jurusan lain. Dalam setiap

tahunnya pada jurusan Kimia Analisis pemasaran tamatannya tidak pernah lebih dari

80 %.

Besarnya keterserapan kerja dari masing-masing jurusan tersebut juga

dipengaruhi oleh kebutuhan pasar kerja dan industri. Jurusan TPHP (Tehnologi

Pengolan Hasil Pertanian) dan Agronomi Tanaman Perkebunan (ATP) lebih terserap

dalam dunia kerja dan dunia industri. Sementara untuk jurusan Kimia Analisis tidak

terlalu banyak terserap dibandingkan dua jurusan lainnya. Hal ini juga bisa

Page 28: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

12

mengindikasikan jika jurusan TPHP (Tehnologi Pengolan Hasil Pertanian) dan

Agronomi Tanaman Perkebunan (ATP) lebih siap untuk bekerja dibandingkan

dengan jurusan Kimia Analisis.

Selain perbedaan jumlah keterserapan tenaga kerja dari masing-masing

jurusan, juga terdapat perbedaan jumlah siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

seperti terlihat pada diagram sebagai berikut:

Gambar 1.1 Gambaran Siswa yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Dari diagram diatas menunjukan bahwa dalam setiap tahunnya ada lulusan dari

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Temanggung yang melanjutkan

pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Untuk jumlahnya pun bervariasi dari masing-

masing jurusan yang ada. Seperti yang tercatat dalam kurun waktu dua tahun

Tahun 2014Tahun 2013

Tahun 2012Tahun 2011

7 8 96

6 6

16 18

3 3

139

Jumlah Siswa yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Tekhnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)

Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)

Kinia Analisis (KA)

Page 29: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

13

belakangan ini untuk siswa Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)

menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan jurusan yang lainnya.

Bukan hanya itu, untuk jumlah siswa yang belum direkrut dan tidak

diketahui dari masing-masing jurusan juga berbeda. Pada jurusan Kimia Analisis

memiliki jumlah siswa terbanyak yang belum direkrut dan tidak di ketahui, dibanding

dengan jurusan lainnya. Berikut merupakan tabel siswa yang belum terekrut dan tidak

diketahui:

Tabel 1.4 Data Siswa Belum Terekrut dan Tidak Diketahui 2012 Sampai

2014 (Siswa)

No. Jurusan Tahun / Lulusan

2012 2013 2014

1. Tehnologi Pengolahan Hasil

Pertanian (TPHP)

5 5 15

2. Kimia Analisis 10 15 20

3. Agribisnis Tanaman Perkebunan

(ATP)

13 3 18

Sumber: BKK SMK Negeri 1 Temanggung

Dari data diatas terlihat bahwa pada tahun 2013 ada 15 siswa dari jurusan Kimia

Analisis yang belum direkrut dan tidak diketahui. Begitu juga pada tahun 2014 yang

mengalami peningkatan menjadi 20 siswa yang belum direkrut dan tidak diketahui.

Baik dari tabel pemasaran tamatan, diagram siswa yang melanjutkan ke

perguruan tinggi maupun dari tabel siswa yang belum direkrut dan tidak diketahui

memungkinkan adanya perbedaan tingkat kesiapan kerja dari masing-masing jurusan.

Idealnya sekolah SMK meluluskan para lulusan yang cukup memiliki kesiapan kerja,

Page 30: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

14

disamping kualitas lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan program

studinya.

Berdasarkan pemaparan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Perbedaan Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 1

Temanggung Ditinjau dari Jurusan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kesiapan kerja siswa SMK Negeri

1 Temanggung bila ditinjau dari jurusan yang diambil?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

perbedaan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Temanggung bila ditinjau dari jurusan

yang diambil.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiranya

khususnya untuk ilmu psikologi, sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu

psikologi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui gambaran mengenai kesiapan

kerja siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga dapat diberikan pelatihan-

Page 31: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

15

pelatihan mengenai kesiapan kerja para siswa agar dapat memiliki kesiapan kerja

dalam mengharapi dunia kerja setelah mereka lulus nantinya.

Page 32: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

16

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kesiapan Kerja

2.1.1 Pengertian Kesiapan Kerja

Readiness atau kesiapan menurut Chaplin (2011: 419) yang pertama adalah

keadaan siap-siaga untuk mereaksi atau menanggapi suatu set perangkat; yang kedua

yaitu tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan

bagi pemraktikan sesuatu. Pada pengertian yang pertama kesiapan mengandung arti

kemampuan. Kemampuan disini berkaitan dengan sesuatu yang dapat individu

lakukan dalam menghadapi suatu rangsang atau keadaan. Sementara pengertian yang

kedua lebih menekankan pada tingkat kematangan individu sejauh mana individu

tersebut dapat melakukan suatu tugas.

Sejalan dengan Chaplin yang mengungkapkan bahwa kesiapan berhubungan

dengan kematangan. Menurut Hamalik (2008: 94) mengungkapkan bahwa kesiapan

adalah tingkat atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan

perorangan pada tingkat pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional.

Slameto (2010: 59) menyatakan bahwa kesiapan adalah kesediaan untuk

memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan

Page 33: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

17

juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk

melaksakan kecakapan.

Menurut Reber dan Reber (2010:795) kesiapan mempunyai dua arti yang

pertama yaitu sebuah kesiagaan yang didalamnya organism diposisikan untuk mampu

bertindak atau merespon dengan cepat; kedua kondisi seseorang sedemikian rupa

sehingga mereka berada diposisi mengambil keuntungan dari sejumlah pengalaman.

Dari pengertian di atas kesiapan mengandung arti bahwa kemampuan seseorang

dalam menaggapi suatu stimulus berkaitan dengan tugas, dan sikap siap dari inidividu

dari berdasarkan pengalaman. Pengalaman berupa pengetahuan-pengetahuan yang

telah diperolehnya.

Berdasarkan berbagai macam pengertian tersebut mengenai siap atau

kesiapan dapat disimpulkan bahwa siap atau kesiapan adalah sikap siap untuk

menaggapi suatu stimulus atau tugas yang berkaitan dengan tingkat kematangan

individu dan juga berdasarkan pengetahuannya.

Kerja atau work menurut Chaplin (2011:540) mempunyai tiga pengertian

yaitu secara fisik, fisiologis dan juga psikologis. Secara fisik kerja merupakan

kegiatan satu kekuatan yang bertindak melawan satu perlawanan; sementara secara

fisiologis berarti pengeluaran energi selama kegiatan jasmaniah, sedang secara

psikologi berarti penyelesaian suatu tugas.

Senada dengan pendapat Chaplin, menurut Anoraga (2001: 11) kerja

merupakan suatu yang dibutuhkan oleh manusia. Dari pengertian tersebut

Page 34: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

18

menyatakan bahwa kerja merupakan kebutuhan dari manusia. Kebutuhan manusia

ada dua yaitu kebutuhan biologis dan juga kebutuhan psikologis.

Sedangkan menurut Dipboye dkk. (1994:341) mengungkapkan bahwa job

atau kerja merupakan “kelompok jabatan yang identik dengan hormat dengan tugas

utama atau penting mereka dan cukup ingin membenarkan keberadaan mereka

ditutupi dengan analisis tunggal. Mungkin ada satu atau banyak orang yang

dipekerjakan dalam pekerjaan yang sama”. Dari pengertian tersebut menyiratkan

bahwa job atau kerja lebih diartikan sebagai jabatan yang di dalamnya mengandung

tugas utama dan penting. Selain itu juga dapat banyak orang yang bekerja dalam

bidang yang sama.

Kata employment dan job lebih mengarah kepada seseorang yang sibuk

mengerjakan sesuatu dengan mendapat imbalan ekonomis atau usaha dan waktu yang

dicurahkan, tanpa merasa terlibat di dalam pekerjaannya atau memandangnya sebagai

sumber kepuasan pribadi yang bersifat non-ekonomis (Winkel dan Hastuti, 2010:

623). Dari pernyataan tersebut kerja merupakan suatu usaha dengan pengorbanan

waktu dengan dua macam tujuan yaitu tujuan ekonomis dan tujuan psikologis. Tujuan

ekonomis disini berarti kaitannya dengan imbalan atau upah, sementara tujuan

psikologis yaitu berkaitan dengan rasa kepuasan pribadi seseorang.

Selain itu masih dalam Winkel dan Hastuti (2010: 623) kata occupation

lebih kepada seseorang yang merasa terlibat dalam memperoleh kepuasan di dalam

pekerjaannya karena ada persiapan untuk memegang, namun keterlibatannya dibatasi

pada jam-jam bekerja. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa kerja lebih ditekankan

Page 35: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

19

pada aspek psikologis yaitu kepuasan dalam bekerja karena telah mempersiapkan diri

untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun keberlangsungannya terikat oleh jam-

jam yang telah ditentukan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kerja

merupakan suatu kegiatan untuk menyelesaikan tugas pada suatu jabatan dengan

berbagai macam tujuan.

Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja

merupakan sikap siswa SMK untuk memasuki dunia kerja, berdasarkan tingkat

kematangan dan juga pengetahuan. Kematangan bagi siswa SMK berkaitan dengan

tingkat kematangan kejuruan. Sementara untuk pengetahuan bagi siswa SMK

merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan dunia kerja. Jadi kesiapan kerja di

sini berdasarkan dua konsep yaitu kematangan kejuruan dan pengetahuan dunia kerja.

Kesiapan kerja sangat penting dimiliki oleh siswa SMK karena siswa SMK

memang dididik untuk langsung dapat masuk dunia kerja maupun dunia industri

setelah lulus nantinya. Selain itu kesiapan kerja yang dimiliki oleh siswa SMK dapat

menentukan juga kesuksesan individu dalam dunia kerja nantinya. Seperti yang

diungkapkan oleh Caballero & Walker (2011: 42) menyatakan bahwa kesiapan kerja

yaitu sejauhmana lulusan yang dianggap memiliki atribut atau sikap yang membuat

mereka siap untuk sukses dalam lingkungan kerja.

2.1.2 Aspek Kesiapan Kerja

Kesiapan kerja siswa SMK merupakan usaha mempersiapkan siswa untuk

siap kerja. Kesiapan kerja sangat penting dimiliki oleh siswa SMK karena siswa

Page 36: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

20

SMK memang dididik untuk lagsung masuk dunia kerja maupun dunia industri

setelah lulus nantinya. Selain itu Caballero & Walker (2011: 42) menyatakan bahwa

kesiapan kerja yaitu sejauhmana lulusan yang dianggap memiliki atribut atau sikap

yang membuat mereka siap untuk sukses dalam lingkungan kerja. Siswa SMK

diangap siap dalam bekerja apabila mereka sudah mempunyai kematangan kejuruan

dan pengetahuan dunia kerja.

Istilah “kematangan kejuruan” sekarang dikenal dengan konstrak

“kematangan karir” hal itu diajukan oleh Super (Bozgeyikli, Hasan et all, 2009: 16).

Menurut Super kematangan karir adalah kesiapan individu menguasai tugas

perkembangan pada tahap perkembangan tertentu (Prideaux dan Peter, 2001: 3).

Tugas perkembangan remaja adalah memilih pendidikan sesuai dengan karir yang

akan dijalaninya, salah satunya yaitu masuk ke sekolah kejuruan. Selain itu Super

juga memetakan sebuah teori life-span yang terdiri atas tahapan karir dengan

karakteristik tugas perkembangan mereka dan rekomendasi coping behavior

(Savickas, 2001: 53). Tugas perkembangan remaja adalah memilih pendidikan sesuai

dengan karir yang akan dijalaninya, salah satunya yaitu masuk ke sekolah kejuruan.

Menurut Savakis dalam Bozgeyikli, Hasan et all (2009: 16) menyatakan

yang artinya bahwa kematangan karir adalah kesiapan individu dalam mengambil

keputusan, pemilihan karir yang sesuai dan dapat mengatasi tugas perkembagan. Dari

pengertian tersebut menjelaskan bahwa individu yang memiliki kematangan karir

apabila individu tersebut sudah siap dalam mengambil keputusan, memilih karir dan

juga mampu menghadapai tugas perkembangannya.

Page 37: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

21

Menurut Super (Savickas, 2001: 52) ada empat aspek yang dapat digunakan

untuk mengetahui kematangan karir remaja, yaitu:

1) Perencanaan karir merupakan kesadaran individu bahwa dirinya harus membuat

pilihan pendidikan dan karir, serta mempersiapkan diri untuk membuat pilihan

yaitu memahami pertimbagan alternatif pilihan karir dan memiliki perencanaan

karir

2) Eksplorasi karir adalah keaktifan individu untuk mengumpulkan informasi karir

berbagai sumber mengenai dunia kerja umumnya dan untuk memilih salah satu

bidang pekerjaan khususnya.

3) Kompetensi informasional yaitu kemampuan untuk menggunakan informasi

tentang karir yang dimiliki untuk dirinya, serta mulai mengkristalisasikan

pilihan pada bidang dan tingat pekerjaan tertentu.

4) Pengambilan keputusan adalah pengetahuanapa saja yang harus

dipertimbangkan oleh individu dalam membuat pilihan pendidikan dan karir,

kemudian membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan

kemampuan.

Menurut Slameto (2010: 113) menyatakan bahwa ada 3 aspek dalam

kesiapan, yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional; (2) kebutuhan kebutuhan

motif dan tujuan; (3) ketrampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah

dipelajari. Dari pendapat tersebut salah satu aspek dalam kesiapan adalah

pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari.

Page 38: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

22

Menurut Seniati dkk. (2011: 1) Penjelasan atau informasi yang diperoleh

manusia dapat disebut pengetahuan (knowledge). Setiap informasi yang diperoleh

individu bisa menjadi pengetahuan. Informasi yang diperoleh siswa SMK yaitu

informasi tentang dunia kerja. Menurut Munandar (hal. 170) informasi karir

dibedakan menurut sifatnya, yaitu apakah kuantitatif atau kualitatif. Lebih jauh lagi

dijelaskan informasi kuantitatif berupa angka-angka atau jumlah, seperti penyebaran

pekerjaan, arah kecenderungannya dan data banyaknya lowongan kerja. Sementara

informasi kualitatif menjelaskan tentang sifat pekerjaan yang dilakukan, persyaratan

yang dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan itu, imbalankeadaan dan kondisi kerja

itu.

Menurut Hadi (2015: 1) menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan adalah

kumpulan dari pengalaman dan pengetahuan sejumlah orang yang kemudian

dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur. Bagi siswa SMK

SOP (Standar Operasional Prosedur) juga menjadi pengetahuan. Menurut Permenpan

No. 35 tahun 2012 Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis

yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,

bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Menurut

Atmoko (2010) dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Dan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah mengungkapkan bahwa Standar Operasional Prosedur

(SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan

sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan

Page 39: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

23

indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur

kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan dalam

penelitian ini meliputi informasi mengenai kerja dan SOP (Standar Operasional

Prosedur).

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dalam penelitian ini kesiapan kerja

mengacu pada kematangan kejuruan dan juga pengetahuan dunia kerja. Aspek dari

kematangan kejuruan yaitu perencanaan, ekplorasi, kompentensi informasi dan

pengambilan keputusan, sementara pengetahuan dunia kerja yaitu informasi kerja dan

SOP (Standar Operasional Prosedur).

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Siswa yang memiliki kesiapan kerja adalah siswa yang memiliki kematangan

kejuruan, sehingga hal-hal yang berpengaruh terhadap kesiapan karir tentu juga

mempengaruhi kesiapan kerja. Winkel dan Hastuti (2010: 647) menjelaskan bahwa

terdapat dua faktor yang mempengaruhi kematangan karir, yaitu:

1. Faktor Internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seorang dan

dapat membentuk kepribadian seseorang. Berikut merupakan faktor internal

antara lain:

a. Nilai-nilai kehidupan, merupakan ide-ide yang dikejar oleh seseorang di mana-

mana dan kapan pun juga. Nilai-nilai kehidupan ini menjadi pedoman dan

pegangan dalam hidup sampai umur tua dan sangat menetukan bagi gaya hidup

seseorang. Sekali terbentuk, nilai-nilai ini memegang peranan yang

Page 40: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

24

pentingdalam keseluruhan perilaku seseorang dan mempengaruhi seluruh

harapan serta lingkup aspirasi dalam hidup, termasuk bidang pekerjaan yang

dipilih dan ditekuni.

b. Taraf inteligensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi yang

didalamnya berpikir memegang peranan. Dalam mengambil suatu keputusan

mengenai suatu pilihan jabatan, tinggi rendahnya taraf inteligensi yang dimiliki

seseorang sudah bepengaruh, apakah pilihannya tersebut sudah baik dan efektif

atau tidak.

c. Bakat khusus, yaitu kemampuan menonjol pada suatu bidang usaha kognitif,

bidang ketrampilan, ataupun bidang kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat

khusus menjadi bekal yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang

pekerjaan tertentu (fields of occupation) dan mencapai tingkatan yang lebih

tinggi dalam suatu jabatan (level of occupation)

d. Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa

tertarik pada suatu bidang dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai

kegiatan yang berkaitan dengan bidang tersebut. Sekali terbentuk, suatu minat

mengandung makna bagi perencanaa masa depan sehubungan dengan jabatan

yang akan dipegang (vocational planing), lebih dari itu jabatan apa yang akan

dimasuki dan apakah orang akan merasa puas dalam bidang jabatan tersebut

(vocational satisfication).

e. Sifat-sifat, yaitu ciri-ciri kepribadian tang bersama-sama memberikan corak

khas pada seseorang, seperti riang, gembira, ramah, tamah, halus, teliti, terbuka,

Page 41: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

25

fleksibel, tertutup, pesimis, cepat gugup dan ceroboh. Pada umumnya diakui

bahwa orang tertentu akan kurang cocok untuk memegang suatu jabatan

tertentu karena sifat-sifat yang dimilikinya akan mempersulit dalam memnuhi

tuntutan khas pada jabatan tertentu, contoh seorang dokter tidak boleh bersifat

ceroboh, cepat gugup dan keras kepala. Begitu pula sebaliknya, orang lain akan

cocok akan memegang suatu jabatan karena sifat yang dimilikinya.

f. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan

dan juga tentang dirinya sendiri. Dengan bertambahnya umur dan pengalaman

hidup orang yang masih muda yang normal akan mengenal dirinya secara lebih

akurat serta menyadari keterbatasan yang dimilikinya. Hal tersebut akan

membuat orang tersebut membatasi jumalah alternatif jabatan untuk

dipertimbangkan lebih lanjut lagi.

g. Keadaan jasmani, merupakan ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh seseorang seperti

tinggi badan, rupawan atau tidak, ketajaman penglihatan dan pendengaran yang

baik atau tidak, bagaiman kekuatan otot yang dimilikinya dan juga jenis

kelamin. Dalam pekerjaan tertentu berlaku berbagai persyaratan yang

menyangkut ciri-ciri fisik tersebut.

2. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar seseorang. Berikut

merupakan faktor eksternal:

a. Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana seseorang dibesarkan.

Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh berpengaruh besar terhadap

pandangan dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang

Page 42: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

26

pada gilirannya menanamkan pada anak-anak. Pandangan/keyakinan ini

mencakup gambaran tentang luhur rendahnya aneka jenis pekerjaan, peranan

pria dan wanita dalam kehidupan masyarakat dan cocok tidaknya suatu

pekerjaan untuk pria dan wanita.

b. Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah, yaitu laju pertumbuhan ekonomi

yang cepat atau lambat; stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial ekonomi

tinggi, rendah atau sedang; serta diversifikasi masyarakat atas kelompok-

kelompok yang terbuka atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain. Semua

itu berpengaruh terhadap terciptanya suatu bidang pekerjaan terbuka dan

terhadap terbuka atau tertutupnya kesempatan kerja bagi kaum muda.

c. Status sosial-ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan orangtua, tinggi

rendahnya pendapatan orangtua, jabatan kedua ayah atau orangtua daerah

tempat tinggal atau suku bangsa. Status ini ikut menetukan tingkat pendidikan

sekolah yang dimungkinkan, jumlah kenalan pegangan kunci bagi beberapa

jabatan tertentu yang dianggap masih sesuai degan status sosial tertentu.

d. Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan juga keluarga inti. Orangtua,

kakak serta saudara menyatakan segala harapan mereka serta

mengkomunikasikean selaga pandangan dan sikap tertentu terhadap

pendidikan dan pekerjaan.

e. Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada

anak didik oleh staf petugas bimbingan serta guru mengenai nilai-nilai yang

Page 43: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

27

terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan-jabatan, dan

juga kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan.

f. Pergaulan dan teman-teman sebaya, yaitu beraneka pandangan dan variasi

harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari.

Pandangan dan harapan yang bernada yang bernada optimis akan

meninggalkan kesan dalam hati yang jauh berbeda dengan kesan yang timbul

bila terdengr keluhan-keluhan.

g. Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap

pendidikan atau pelatihan yang mempersiapkan seseorang untuk diterima pada

jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya. Sesuai dengan pilihan jurusan atau

program studi sebagai persiapan untuk memegang suatu jabatan tertentu, harus

diingat bahwa kaum muda tidak mesti menyukai semua kegiatan yang wajib

dilakukan pada jurusan atau program studi tersebut.

Menurut Karina (2012) kesiapan kerja dipengaruhi oleh tiga faktor utama

yaitu:

(1) Potensi yang dimiliki oleh siswa, faktor potensi yang dimiliki

siswa seperti: Motivasi Belajar, Kondisi Ekonomi Keluarga,

Ekspektasi Masuk Dunia Kerja, Pengetahuan dan Wawasan,

Kecerdasan, Sikap, Sifat-sifat Pribadi. (2) Faktor Kepribadian

Siswa, terdapat beberapa faktor pembentuk kepribadian siswa

dalam kesiapanya memasuki dunia kerja antara lain: variabel

Kondisi Fisik, mental, dan emosional, Kebutuhan, motif dan

tujuan, Kecakapan, Bakat, Minat, Nilai-nilai Kehidupan. (3) Faktor

Sekolah dan On The Job Trainning (OJT), faktor sekolah dan On The Job Trainning (OTJ) antara lain Pengalaman Praktik

Luar/Magang, Bimbingan Vokasional, Prestasi Belajar

sebelumnya, Informasi Perkerjaan.

Page 44: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

28

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

kesiapan kerja siswa SMK dari dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal terdiri dari nilai-nilai kehidupan, tingkat inteligensi, bakat khusus, minat

sifat-sifat, pengeahuan, keadaan jasmani, motivasi, mental, emosional dan juga

tujuan. Sementara faktor eksternal terdiri atas masyarakat, keadaan sosial-ekonomi

negara atau daerah, status sosial-ekonomi keluarga, pengaruh dari keluarga

pendidikan sekolah, pergaulan, tuntutan pada pekerjaan serta On The Job Trainning

(OJT) atau PKL (Praktik Kerja Lapangan).

2.2 Tinjauan Tentang SMK

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) menurut UU Sisdiknas Tahun 2003

pasal 18 menyatakan bahwa SMK merupakan sekolah sederajad dengan Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan juga Madrasah Aliyah (MA). Dari pengertian itu terlihat

bahwa SMK merupakan sekolah yang setara dengan SMA atau MA.

Sedangkan menurut kurikulum SMK Edisi 2004 menyatakan bahwa

Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang

mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam

bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja

dan mengembangkan diri di kemudian hari (Depdiknas, 2004: 1). Berbeda dengan

pengertian sekolah kejuruan sebelumnya, pada pengertian Pendidikan Menegah

Kejuruan menurut kurikulum SMK lebih operasional lagi yaitu pendidikan menengah

yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik agar mampu

memasuki dunia kerja, beradaptasi pada lingkungan kerja serta melihat peluang kerja.

Page 45: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

29

Berdasarkan beberapa pengertian diatas SMK merupakan sekolah lanjutan

dari SMP/ MTs setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah

(MA) dimana dalamnya lebih mengutamakan pengembangan pada kemampuan

siswanya agar mampu memasuki dunia kerja.

Tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional meliputi dua tujuan, yaitu tujuan umum dan khusus.

Tujuan umum dari Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) adalah:

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak

2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik

3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang mandiri dan

bertanggung jawab

4. Manyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman

budaya bangsa Indonesia; dan

5. Menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat,

memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni.

Berikut merupakan tujuan khusus Sekolah Menengah kejuruan (SMK)

adalah:

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja secara mandiri atau mengisi

lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga

kerja tingkat menegah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang

diminati

Page 46: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

30

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih

berkompetensi, dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang

keahlian yang diminatinnya dan,

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi agar mampu

mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Melihat tujuan khusus diatas menyiratkan bahwa salah satu usaha

pemerintah dalam memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia adalah

dengan melelui pendidikan terutama pendidikan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK).

Diatas telah disebutkan sebelumnya bahwa Sekolah Menegah Kejuruan

merupakan Sekolah Menegah yang setara dengan Sekolah Menegah Atas (SMA).

Maka dari itu struktur kurikulumnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum Sekolah

Menengah Atas (SMA). Untuk mata pelajaran wajib sama seperti Sekolah Menengah

Atas (SMA) seperti mata pelajaran Matematika, Agama, Penjaskes, Bahasan dan

lainnya (Mata Pelajaran Kelompok A dan B). Yang membedakan hanyalah

peminatannya. Jika pada SMA ada peminatan kelas IPA, IPS atau Bahasa, maka

untuk yang SMK peminatannya yaitu sesuai dengan jurusan yang diminatinya (Mata

Pelajaran Kelompok C). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013

Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan pasal 5 ayat (4) yang

berbunyi “Mata pelajaran peminatan kejuruan Kelompok C sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk

Page 47: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

31

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan dalam

Bidang Kejuruan, Program Kejuruan, dan Paket Kejuruan.”

Bukan hanya struktur kurikulumnya saja yang sama, namun juga untuk

waktu tempuh pendidikan baik dari Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) maupun dari

Sekolah Menegah Atas (SMA) sama. Pada umumnya Sekolah Menegah Kejuruan

(SMK) mempunyai waktu tempuh tiga tahun, walaupun ada juga Sekolah Menegah

Kejuruan (SMK) yang memiliki waktu tempuh empat tahun. Seperti yang tercantum

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan KebudayaanRepublik IndonesiaNomor 60

Tahun 2014TentangKurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah

Kejuruan pasal 8 ayat (1) menyebutkan bahwa “Sekolah Menengah Kejuruan/

Madrasah Aliyah Kejuruan dapat menyelenggarakan program pendidikan dengan 3

(tiga) tingkatan kelas, yaitu kelas X (sepuluh), kelas XI (sebelas), dan kelas XII (dua

belas), atau dengan 4 (empat) tingkatan kelas yaitu kelas X (sepuluh), kelas XI

(sebelas), kelas XII (dua belas), dan kelas XIII (tiga belas) sesuai dengan tuntutan

dunia kerja.”

Menurut Mastur dan Triyono (20012: 35) secara khusus tujuan pelayanan

peminatan di SMK/ MAK meliputi:

1. Pendidikan di SMK/ MAK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta

didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.

Page 48: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

32

2. Kemandirian tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan pemenuhan

kompetensi dasar, bakat, minat dan ketrampilan pekerjaan atau karir.

3. Kurikulum SMK/ MAK memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk

memilih kelompok mata pelajaran program keahlian, lintas mata pelajaran dan

pendalaman mata pelajaran program keahlian tertentu sesuai dengan

kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-

masing peserta didik.

4. Setelah selesai pendidikan di SMK peserta didik dapat bekerja di bidang

tertentu sesuai dengan bidang / program / kompetensi keahlian yang telah

dipelajarinya, atau melanjutkan pelajaran dan pendalaman mata pelajaran

sewaktu di SMK/ MAK.

2.3 Bidang Kejuruan pada SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai berbagai berbagai

pemilihan peminatan yang dapat dipilih oleh siswa Sekolah Menengah Pertama

(SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang akan melanjutkan ke tingkat

Menengah Kejuruan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, ada 9 bidang kejuruan yang ada.

Berikut merupakan bidang-bidang yang ada di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)

tersebut:

1. Bidang Kejuruan Teknologi dan Rekayasa;

Page 49: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

33

2. Bidang Kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi;

3. Bidang Kejuruan Kesehatan;

4. Bidang Kejuruan Agribisnis dan Agroteknologi;

5. Bidang Kejuruan Perikanan dan Kelautan;

6. Bidang Kejuruan Bisnis dan Manajemen;

7. Bidang Kejuruan Pariwisata;

8. Bidang Kejuruan Seni Rupa dan Kriya; dan

9. Bidang Kejuruan Seni Pertunjukan.

Sesuai dengan hal tersebut pada SMK N 1 Temangung hanya mempunyai

tiga jurusan saja. Ketiga jurusan tersebut adalah Teknologi Pengolahan Hasil

Pertanian (TPHP), Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) dan Kimia Analisis. Baik

tujuan dan juga kompetensi dari masing-masing jurusan tentunya berbeda. Berikut

merupakan tujuan dan kompetensi dari masing-masing jurusan yang ada menurut

Dinas Pendidikan Jawa Tenggah (http://dinustech.com/profilersbi/sekolah/ homepage

/20329590/)

1. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)

Dari jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)

mempunyai beberapa tujuan yaitu membekali peserta didik agar mampu

mengindentifikasi bahan hasil pertanian dan produk olahannya, menangani

bahan hasil pertanian, memahami kaitan antara bahan dengan mutu produk,

Page 50: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

34

mengolah bahan hasil pertanian menjadi berbagai produk olahan, mengemas

produk,menyimpan dan menggudangkan hasil pertanian. Selain itu diharapakan

siswa mampu menjalankan kegiatan produktif dalam bentuk usaha mandiri

(bisnis mandiri) dibidang pengolahan hasil pertanian dan menerapkan konsep

berproduksi yang baik (Good Manufacturing Practice) serta mengendalikan

keamanan pangan.

Selain tujuan diatas tersebut, siwa dari jurusan Tehnologi Pengolahan

Hasil Pertanian (TPHP) dididik agar mempunyai kompetensi sebagai berikut:

1) Mengenal komoditas hasil pertanian

2) Mengidentifikasi karakteristik industri pertanian

3) Menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian

4) Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme

5) Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)

6) Mengenal prinsip-prinsip mutu dalam pengolahan

7) Menerapkan konsep mutu hasil pertanian dan pengendalian mutu hasil

pertanian

2. Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)

Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan program

pendidikan pada Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang berisi sekumpulan

bahan pembelajaran yang memfokuskan pada keahlian teknis dan manajerial

tanaman perkebunan. Hal itu mencakup tanaman perkebunan tahunan (kelapa

Page 51: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

35

sawit, karet, kopi, kakao, dll) dan tanaman perkebunan semusim (kapas, tebu,

tembakau, dll).

Peserta didik yang masuk jurusan ini natinya diharapkan memiliki

konsep dasar teknologi dalam kegiatan Agribisnis Tanaman Perkebunan.

Konsep dasar dalam Agribisnis Tanaman Perkebunan yaitu menentukan

komoditas tanaman perkebunan yang akan diusahakan, melakukan teknis

produksi tanaman perkebunan, mengelola pekerjaan kebun dan menyusun

proposal usaha tanaman perkebunan.

Selain itu peserta didik lulusan dari jurusan Agribisnis Tanaman

Perkebunan harus memiliki kompetensi-kompetensi sebagai berikut:

1) Menerapkan konsep dasar teknologi dalam kegiatan Agribisnis Tanaman

Perkebunan

2) Menentukan komoditas tanaman perkebunan yang akan diusahakan

3) Melakukan teknis produksi tanaman perkebunan

4) Mengelola pekerjaan kebun

5) Menyusun proposal usaha tanaman perkebunan.

3. Kimia Analisis

Tujuan dari pemberlajaran pada jurusan Kimia Analisis yaitu

memahami dasar-dasar analis, menyajikan sampel, mengidentifikasi bahan

kimia, mengelola laboratorium, dasar kimia organik, analisa pangan dan non

pangan, melakukan analisa organoleptik dan mutu mikrobiologi, menerapkan

Page 52: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

36

dasar kimia klinis, pengelolaan limbah industri, dan analisa data secara

statistika.

Lulusan dari jurusan Kimia Analisis dididik dengan keterampilan,

pengetahuan dan sikap agar memiliki kompetensi dalam :

1) Mengelola Laboratorium sesuai SOP yang berlaku

2) Melakukan Sampling Laboratorium

3) Melakukan analisis Bahan

4) Melakukan Verifikasi dan Validasi

5) Mengelola Usaha di Bidang Analis Kimia

6) Membuat dan menstandarisasi larutan/pereaksi

7) Melakukan análisis mikrobiologi, gravimetric, volumetric, senyawa

organic, fisika non instrumental, Analisis Instrumen, elektrokimia,

Kalorimetri, spektrofotometri, proksimat, kromatografi, organoliptik serta

air/lingkungan untuk membentuk pribadi pengendali mutu /Quality

Control ( QC )

2.4 Perbedaan Kesiapan Kerja Siswa SMK

Pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan

individu peserta didik menjadi tenaga kerja yang professional , juga siap untuk dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Mohammad Ali, 2007:1286).

Salah satu tujuan utama pendidikan SMK adalah untuk menyiapkan siswa menjadi

tenaga kerja yang profesional. Lebih dari itu siswa lulusan dari SMK juga dididik

agar siap untuk melanjutkan ke pendidikan tingkat perguruan tinggi.

Page 53: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

37

Merujuk dari hal tersebut tentu saja bukan hanya pembelajaran mengenai

kejuruan saja yang diberikan pada siswa. Juga pembelajaran mengenai mata pelajaran

umum seperti bahasa, matematika dan lain-lain. Pembelajaran umum tersebut sesuai

dengan pembelajaran pada pendidikan SMA. Walaupun begitu untuk mata pelajaran

umum akan mempunyai porsi yang berbeda dengan SMA. Karena tujuan utama dari

SMK adalah menyiapkan siswa agar dapat bekerja tanpa harus melanjutkan ke

perguruan tinggi. Sehingga untuk mata pelajaran program keahlian atau kejuruan

akan lebih diutamakan. Karena dari pembelajaran program keahlian atau kejuruan ini

nantinya dapat memberikan implikasi terhadap kesiapan kerja siswa.

Caballero & Walker (2011: 42) mengungkapkan bahwa kesiapan kerja dapat

diartikan sejauhmana lulusan yang dianggap memiliki atribut dan sikap yang

membuat mereka siap untuk sukses dalam lingkungan kerja. Dari pengertian tersebut

dapat diketahui bahwa pentingnya kesiapan kerja untuk dimiliki bagi lulusan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini karena kesiapan kerja yang dimiliki oleh

individu nantinya dapat menentukan adaptasi dan keberhasilan individu dalam dunia

kerja.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa salah satu dari

tujuan khusus SMK adalah “menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja secara

mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri

sebagai tenaga kerja tingkat menegah, sesuai dengan bidang dan program keahlian

yang diminati”. Dari uraian tersebut mengungkapkan bahwa siswa SMK dipersiapkan

untuk dapat terjun bekerja baik pada dunia usaha maupun dunia industri sesuai

Page 54: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

38

dengan program keahlian yang telah diambilnya. Seperti yang kita ketahui bahwa

banyak pilihan jurusan atau program keahlian pada SMK. Mulai dari pertanian,

teknik, akuntansi sampai tatabusana.

Dari berbagai macam program keahlian yang ada tersebut sekolah akan

membekali siswa dengan pembelajaran sesuai dengan program keahliannya atau

jurusan. Bukan hanya pembelajaran dalam kelas saja, namun untuk pembelajaran

diluar kelas atau PKL tentunya juga akan menyesuaikan dengan program keahlian

atau jurusan yang ada. Hal tersebut guna membentuk kesiapan kerja siswa. Sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Robinson bahwa ketrampilan dalam

kesiapan kerja dapat diajarkan dan dapat diajarkan baik di sekolah maupun

lingkungan kerja (Shafie 2010:120). Misalnya untuk program keahlian Agro, maka

orientasi pembelajaannya berkaitan dengan pertanian. Selain itu pembelajaran luar

kelasnya juga akan tertuju pada lahan pertanian. Berbeda dengan program keahlian

Kimia Analisis yang orientasi pembelajannya berkaitan dengan bahan-bahan kimia,

serta untuk pembelajran diluar kelasnyapun tertuju pada pada laboratorium. Hal ini

bertujuan agar siswa memiliki kesiapan kerja ketika sudah lulus nanti.

Namun tidak semua lulusan SMK dapat terserap dalam pekerjaan baik dunia

usaha maupun dunia industri. Tidak semua lulusan SMK terserap dalam dunia kerja

ini dimungkinkan karena ada perbedaan antara lain masing-masing bidang keahlian

atau jurusan mempunyai peluang kerja yang berbeda. Perbedaan peluang kerja ini

terjadi karena pada jurusan tertentu siswa dipandang memiliki kesiapan kerja lebih

dibandingkan dengan jurusan yang lain.

Page 55: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

39

Ada berbagai macam penelitian terdahulu yang membahas megenai kesiapan

kerja seperti penelitian yang dilakukan oleh Noviana Erika Sari tahun 2012 yang

berjudul Kesesuaian Kegiatan Ekstra Kulikuler Dengan Minat Terhadap Kreativitas,

Kemandirian dan Kesiapan Kerja Siswa SMK 1 Pundong. Kesimpulan dari penelitian

ini yaitu (1) Semakin tinggi kesesuaian kegiatan ekstrakurikuler dengan minat maka

semakin tinggi kreativitas siswa (2) Semakin tinggi kesesuaian kegiatan

ekstrakurikuler dengan minat maka semakin tinggi kemandirian. (3) Semakin tinggi

kesesuaian kegiatan ekstrakurikuler dengan minat maka semakin tinggi kesiapan

kerja siswa.

Selain itu penelitian lain yang dilakukan oleh Yudi Ganing Utami dan

Hudaniah tahun 2013 yang berjudul Self-Efficacy dengan Kesiapan Kerja Siswa

Sekolah Mengah Kejuruan. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara self efficacy dengan kesiapan kerja.

Page 56: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

40

2.5 Kerangka Berfikir

Kesiapan Kerja

Tekhnologi Pengolahan

Hasil Pertanian (TPHP)

Dunia Kerja /

Dunia Industri

Kematangan karir:

perencanaan karir,

eksplorasi karir,

kompetensi

informasional dan

pengambilan

keputusan.

Pengetahuan dunia

kerja: informasi kerja

dan SOP.

Kimia Analisis

Kematangan karir:

perencanaan karir,

eksplorasi karir,

kompetensi

informasional dan

pengambilan

keputusan.

Pengetahuan dunia

kerja: informasi kerja

dan SOP.

Agribisnis Tanaman

Perkebunan (ATP)

Kematangan karir:

perencanaan karir,

eksplorasi karir,

kompetensi

informasional dan

pengambilan

keputusan.

Pengetahuan dunia

kerja: informasi kerja

dan SOP.

Dunia Kerja /

Dunia Industri

Dunia Kerja /

Dunia Industri

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Page 57: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

41

2.6 Hipotesis

Berdasarkan pemaparan dalam landasan teori yang meliputi tinjauan

pustaka, hasil penelitian yang relevan seta kerangka berfikir diatas, maka hipotesis

dalam penelitian ini berbunyi Ada Perbedaan Kesiapan Kerja Siswa SMK N 1

Temanggung yang Ditinjau dari Jurusan Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian

(TPHP), Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) dan juga Kimia Analisis.

Page 58: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

90

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Tidak ada perbedaan kesiapan kerja siswa SMK N 1 Temanggung baik ditinjau

dari jurusan ATP (Agribisnis Tanaman Perkebunan), Kimia Analisis dan TPHP

(Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian).

2. Secara umum kesiapan kerja siswa SMK N 1 Temanggung berada pada kategori

tinggi.

5.2 Saran

Merujuk pada simpulan penelitian di atas, peneliti mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Tetap mempertahankan program kesemaptaan dan juga PKL (Praktik

Kerja Lapangan) yang bertujuan untuk membuat siswanya agar mempunyai

kesiapan kerja sehingga kualitas kesiapan kerja yang dimiliki oleh siswa tetap

tinggi. Selain itu jga dapat menambahkan program kewirausahaan yang berisi

berbagai ketrampilan dalam berwirausaha, hal ini agar dapat dijadikan alternative

lain bagi siswa yang ingin membuka usaha sendiri.

Page 59: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

91

2. Bagi Siswa

Agar siswa tetap giat dalam mengikuti program yang diadakan oleh

pihak sekolah, terutama program yang bertujuan untuk membentuk kesiapan

kerja. Program-program tersebut seperti kesemaptaan dan juga PKL (Praktik

Kerja Lapangan). Selain itu, siswa diharapkan untuk aktif dalam mencari

informasi kerja dan lebih terbuka terhadap berbagai macam lowongan pekerjaan

yang ada sehingga siswa lebih siap dalam memasuki berbagai macam pekerjaan

yang ada.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti variabel yang

sama maupun mengembangkan penelitian serupa, peneliti menyarankan untuk

menggunakan lebih dari satu teori sebagai pendekatan, selain itu juga

menggunakan subyek yang tepat yaitu siswa tingkat akhir yang sudah akan

menghadapi dunia kerja.

Page 60: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

92

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. dkk. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana

Press.

Atmoko, Tjipto. 2010. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Online pada http://e-

dokumen.kemenag.go.id/files/BX32jRZz1284857253.pdf

Anoraga, Panji. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_____________. 2013. Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bozgeyikli, Hasan et all. 2009 Career Decision Making Self-Efficacy, Career

Maturity AndSocioeconomic Status With Turkish Youth. Georgian Electronic

Scientific Journal: Education Science and Psychology 2009 | No.1(14)

Caballero, C., Walker, A., & Fuller-Tyszkiewicz, M. 2011. The Work Readiness Scale (WRS): Developing A Measure To Assess WorkReadiness In College Graduates. Journal of Teaching and Learning for Graduate Employability,

2(2), 41 - 54.

Chaplin, J.P. 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Dr. Kartini Kartono.

Jakara: PT. RajaGrafindo Persada.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Depdiknas.

Dipboye, Robert L. Smith, Carlla S. and Howell, William C. 1994. Understanding Industrial And Organizational Psychology: An Integrated Approch. Florida:

Harcourt Brace College Publishers.

Gibson, James L. and Dharma, Agus. 2012. Organisasi J.1. Jakarta: Erlangga.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Page 61: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

93

___________. 2015. Metodologi Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariyanto. 20015. Kontribusi Motivasi Dan Minat Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Program Keahlian Otomotif Di SMK Kota Malang. Malang: PPPPTK

BOE.(http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/1377-kontribusi-motivasi-dan-minat-kerja-terhadapn-kesiapan-kerja-siswa-program-keahlian-otomotif-di-smk-kota-malang) [diakses 7/11/2015

pukul 14.02]

Harjono. 1990. Kesiapan Memasuki Dunia Kerja. Online pada (http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/05/15/kesiapan-memasuki-dunia-kerja-warga-belajar-kursus-para-profesi-mekanik-otomotif/)

Joyoatmojo, Soetarno. 2003. Pembelajaran Efektif: Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul. PidatoPengukuhan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret. Surakarta: UNS Press.

Karina, Ajeng S. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1

Pemalang Vol 1, No 2 Tahun 2012. Jurnal Skripsi. Semarang: UNNES.

(Journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/722)

Kreitner, Robert. dan Kinicki, Angelo. 2003. Perilaku Organisasi (Organizational Bhavior). Jakarta: Salemba Empat.

Lee, Teck-Heang. et all. 2012. Perceived Job Readiness of Business Students at The

Institutes of Higher Learning in Malaysia. International Jaournal of Advances in Management and Economics. Nov-Dec. 2008 Vol.1 pp: 149-156. Kuala Lumpur Malaysia: Department of Business Studies, Help

University.

Mastur, H. dan Triyono. Materi Layanana Klasikal Bimbingan dan Konseling: Karier. 2012. Yogyakarta: Paramita Publishing.

Mudyahardjo, Redja. 2002. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Mudyahardjo, Redja. 2002. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

90

Page 62: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

94

Mulyani, Mira A. 2011. Peran Guru Pembimbing dalam Kesiapan Kerja Siswa SMK

Negeri 2 Sawahlunto Sumatera Barat. Skripsi. Padang: Universitas Negeri

Padang.

Munandar.___. Program Bimbingan Karir Di Sekolah. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaandirektorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pendidikan Tenaga Akademik.

Nitisemito, Alex S. 2005 Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia) Edisi Kelima Cetakan Keempat belas. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012. Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi BirokrasiRepublik

Indonesia.

Prideaux, Lee-Ann. dan Creed, Peter A.2001. Career maturity, career decision-making self-efficacy and career indecision: A review of the accrued evidence. Australian Journal of Career Development 10 (2), Published by

Australian Council for Educational Research.

Profile Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Online pada

http://dinustech.com/profilersbi/sekolah/homepage/20329590/ [diakses

5/3/2015 jam 08.45]

Purwanto, Edy. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Reber, S. Artur and Reber, S. Emily. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sari, Noviana E. 2012. Kesesuaian Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Minat Terhadap

Kreativitas, Kemandirian Dan Kesiapan Kerja Siswa SMK 1 Pundong.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Sari, Ratna. 2012. Peran Praktik Industri Dalam Menunjang Kesiapan Memasuki

Dunia Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Busana SMK Karya Rini

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Savickas, Mark L. 2001. A Developmental Perspective On Vocational Behaviour: Career Patterns, Salience, And Themes. Internat. Jnl. for Educational and

Vocational Guidance 1:49–57, 2001.© 2001 Kluwer Academic Publishers.

Printed in the Netherlands.

Page 63: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

95

Seniati, Liche., Yulianto, Aries. dan Setiadi, Bernadette N. 2011. Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT Indeks.

Shafie, Latisha A. 2010. Employability Awareness among Malaysian

Undergraduates. International Journal of Business and Management. Vol. 5, No. 8; August 2010. Malaysia: Universiti Teknologi MARA (UiTM)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Teale, John. 2013. Improving Financial Planning Graduate Employability Through

Enterprise Education. Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 7(3), 2013, 91-106. Australia: University of Wollongong.

(ro.uow.edu.au/aabfj/vol7/iss3/6)

Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta: Depdiknas.

Utami, Yudi G D. dan Hudaniah. 2013. Self Efficacy Dengan Kesiapan Kerja Siswa

Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 01, No.01. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Wibisono, Yusuf. 2009. Metode Statistika. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Winkel, W. S. dan Hastuti, M.M.S. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Page 64: PERBEDAAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 …lib.unnes.ac.id/28279/1/1511411036.pdf · 4.14 Gambaran Aspek Pengambilan Keputusan pada Setiap Jurusan ..... 68 4.15 Kriteria Interval

109