perbedaan pengaruh parasetamol dan parecoxib … · trombosit pada pasien sirs/ sepsis”. penulis...
TRANSCRIPT
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN PENGARUH PARASETAMOL DAN PARECOXIB
TERHADAP AKTIVITAS AGREGASI TROMBOSIT PADA PASIEN
SIRS/ SEPSIS
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga
Oleh
Admaji Wibowo
S501208008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Penulis menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul “Perbedaan pengaruh parasetamol dan parecoxib
terhadap aktivitas agregasi trombosit pada pasien SIRS/ Sepsis” ini adalah
karya penelitian penulis sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik
serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini
dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian
hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka penulis bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain
harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan Program
Pascasarjana UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-
kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) penulis tidak
melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi
Kedokteran Keluarga berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang
diterbitkan oleh Prodi Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana UNS.
Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka
penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta,Februari 2017
Penulis
Admaji Wibowo S501208008
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrobbilalamin, puji syukur kepada Allah S.W.T. atas segala
kekuatan, kemudahan, dan anugerah hingga terwujudnya tesis ini yang berjudul:
“Perbedaan Pengaruh Parasetamol dan Parecoxib Terhadap Aktivitas Agregasi
Trombosit pada Pasien SIRS/ Sepsis”. Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati ijinkan penulis untuk
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam
proses penyelesaian tesis ini,
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs. MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti
program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan
dukungan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret.
3. Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk
mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
4. Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr, M.S, selaku Kepala Program Studi Kedokteran
Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan
dan dukungan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret.
5. Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K) MARS, selaku pembimbing tesis dan penguji,
terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan dalam rangka penyusunan
tesis ini.
6. dr. MH. Sudjito, Sp.An, KNA dan Dr. dr. Purwoko, Sp.An., KAKV, KAO selaku
pembimbing tesis dan penguji, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang
diberikan dalam rangka penyusunan tesis ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
7. dr. Sugeng Budi Santosa, Sp.An., KMN, selaku Kepala KSM Anestesi dan Terapi
Intensif FK UNS/RSDM atas kesediaannya memberikan kesempatan untuk
mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
8. Dr. dr. Purwoko, Sp.An., KAKV, KAO, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSDM yang telah
memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti program Magister di
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
9. Semua guru guru penulis yang telah memberi kesempatan untuk menimba ilmu di
bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS.
10. Kedua orang tua penulis, Bapak Drs. H. Humam Sangaji dan Ibu Hj. Sri
Wahyuningsih serta kedua orang mertua Bapak Ir. H. Syaiful Arham, M.Si dan
Ibu Hj. Siti Fatimah yang sangat penulis hormati dan sayangi yang selalu
memberi dukungan, bantuan, perhatian, kasih sayang, dan tidak bosan-bosannya
berdoa untuk penulis agar penulis cepat menyelesaikan pendidikan.
11. Istri tercinta dan tersayang, dr. Yanti Raihana, yang tak pernah lelah memberi
dukungan, doa, cinta, dan kasih sayang, selama penulis menjalani pendidikan,
serta anakku Naysila Faiza Azky yang selalu menjadi penyemangat kami.
12. Teman-teman Residen Anestesiologi dan Terapi Intensif yang memberikan
perhatian dan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Surakarta, Februari 2017
Penulis
Admaji Wibowo
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
ABSTRAK
Admaji Wibowo, S501208008. Perbedaan pengaruh parasetamol dan parecoxib terhadap aktivitas agregasi trombosit pada pasien SIRS/ sepsis. Pembimbing I: Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K) MARS. Pembimbing II: Dr. dr. Purwoko, Sp.An, KAKV, KAO. Program Studi Kedokteran Keluarga
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2017 Latar Belakang : Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Intensive Care Unit (ICU). Pada pasien yang mengalami SIRS/ sepsis dapat terjadi aktivasi trombosit secara langsung oleh endotoksin atau sitokin pro inflamasi. Parasetamol
dan parecoxib adalah OAINS yang paling banyak digunakan pada pasien yang dirawat dengan SIRS atau sepsis di ICU sebagai antipiretik dan anti inflamasi. Kedua obat tersebut dapat mempengaruhi agregasi
trombosit yang dapat kita nilai melalui tes agregasi trombosit.
Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian parasetamol dan parecoxib terhadap aktivitas agregasi trombosit pada pasien SIRS/ sepsis.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan uji klinis dengan rancangan penelitian pre dan post. Terdapat 34 subyek penelitian pasien SIRS/ sepsis yang dirawat di
Ruang Intensive Care Unit dengan umur antara 17 - 65 tahun. Distribusi sampel meliputi 17 subyek dengan pemberian parasetamol dan 17 subyek dengan pemberian parecoxib. Setelah dilakukan randomisasi, dilakukan pemeriksaan agregasi trombosit sebelum perlakuan dan 120 menit sesudah
perlakuan dengan menggunakan induktor 10 µM ADP. Uji beda pada kelompok tidak berpasangan menggunakan uji Mann Whitney. Sedangkan uji beda pada kelompok sampel berpasangan menggunakan
uji Wilcoxon
Hasil : Hasil uji beda terhadap karakteristik subyek penelitian didapatkan bahwa nilai p>0,05, hal ini
menyatakan bahwa tidak ada pebedaan yang signifikan karakteristik dasar subyek penelitiaan. Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Mann Whitney pada kelompok tidak berpasangan mendapatkan
nilai p=0,310, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan agregasi trombosit antara kelompok parasetamol dan parecoxib sebelum perlakuan dan nilai p=0,013 (p<0,05), yang berarti bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan agregasi trombosit antara kelompok parasetamol dan parecoxib setelah perlakuan.Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon pada kelompok berpasangan mendapat nilai p=0,020 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan agregasi
trombosit antara sebelum dan sesudah pemberian parasetamol.
Kesimpulan : Penggunaan parasetamol akan berdampak pada penurunan agregasi trombosit secara signifikan secara statistik dibandingkan dengan parecoxib (p=0,013).
Kata kunci : Agregasi trombosit, parasetamol, parecoxib
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
ABSTRACT
Admaji Wibowo, S501208008. The differences effect paracetamol and parecoxib to platelet aggregation activity on SIRS/ septic patients. 1stAdvisor: Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K) MARS. 2nd Advisor: Dr. dr. Purwoko, Sp. An, KAKV, KAO Family Medicine Magister Program of Sebelas Maret
University, Surakarta 2017
Background: Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) and septic is a major cause of morbidity and mortality in the Intensive Care Unit (ICU). Patients with SIRS/ sepsis can directly activating the platelet by endotoxin or cytokines pro-inflammatory. Paracetamol and parecoxib is NSAIDs which
widely used to treated patients with SIRS or sepsis in the ICU as an antipyretic and anti-inflammatory drugs. Both of these drugs can affect the platelet aggregation that can be checked with the platelet
aggregation test.
Objective: To understand the differance between between paracetamol and parecoxib to platelet agregation activity on SIRS/ Septic patients.
Methods: This research was an experimental experiment with clinical approach before and after the experiment. there were 34 SIRS or septic patients in the ICU between the age of 17 – 65 years old as the
experiment subjects. Sampling distribution was devided to 17 subjects that were given paracetamol and 17 subjects that were given parecoxib. After we rendomised it, we checked the platelet agregation before and 120 minutes after the treatment with an 10 µM ADP inductor. The unpaired differentiation test was
using the mann whitney test. Meanwhile the paired differentiation test was using the Wilcoxon test.
Results: The result of the differentiation test to the caracteristic of the research subjects we know p > 0,05, this explains that there wasnt any significant difference between the subjects. Based on the Mann Whitney test on the unpaired group, the result was p= 0.310, which means there was no significant
difference of platelet aggregation between paracetamol and parecoxib group before the treatment and the result after the treatment was p = 0.013 (p <0.05), which means there was significant differences of
platelet aggregation between paracetamol and parecoxib group. And we did the Wilcoxon test on the paired group, and the result was p = 0.020 (p <0.05), which means that there was significant differences
of platelet aggregation before and after administration of paracetamol. Conclusions: The use of paracetamol was effecive decreasing the platelet aggregation significantly
statistically compared with parecoxib (p = 0.013).
Keywords: Platelet aggregation, paracetamol, parecoxib.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS DAN PUBLIKASI........................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ABSTRAK........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................
DAFTAR SINGKATAN...................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penelitian...............................,...................................................
D. Manfaat HasilPenelitian.......................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori...........................................................................................
B. Penelitian Yang Relevan.......................................................................
C. Kerangka Teori......................................................................................
D. Kerangka Konsep..................................................................................
E. Hipotesis................................................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
B. Jenis Penelitian......................................................................................
C. Populasi.................................................................................................
D. Sampel Penelitian..................................................................................
E. Identifikasi Variabel Penelitian.............................................................
F. Definisi Operasional Variabel...............................................................
G. Perijinan Penelitian...............................................................................
H. Alur Penelitian.......................................................................................
I. Jalannya Penelitian................................................................................
ii
iv
v
vii
ix
xi
xii
xiii
1
4
4
5
6
25
26
27
28
29
29
29
29
30
31
32
33
34
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
J. Alat dan Bahan......................................................................................
K. Pengolahan Data....................................................................................
L. Jadwal Kegiatan dan OrganisasiPenelitian...........................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.....................................................................................
B. Pembahasan...........................................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN
34
35
35
36
44
50
50
51
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kaskade produksi sitokin...........................................................
Gambar 2.2 Rumus bangun parasetamol.......................................................
Gambar 2.3 Struktur dan metabolit aktif parecoxib......................................
Gambar 2.4 Fungsi trombosit........................................................................
Gambar 2.5 Pola kurva agregasi trombosit...................................................
Gambar 2.6 Kerangka Teori..........................................................................
Gambar 2.7 Kerangka Konsep......................................................................
Gambar 3.1 Alur Penelitian..........................................................................
Gambar 4.1 Perbandingan agregasi trombosit antara kelompok
parasetamol dan parecoxib sebelum perlakuan........................
Gambar 4.2 Perbadingan agregasi trombosit antara kelompok parasetamol
dan parecoxib sesudah perlakuan..............................................
Gambar 4.3 Frekuensi perubahan agregasi trombosit pre-post pada
kelompok parasetamol20 mg/kgBB intravena.........................
Gambar 4.4 Frekuensi perubahan agregasi trombosit pre-post pada
kelompok parecoxib 40 mg intravena.......................................
8
10
15
19
23
26
27
33
40
42
43
44
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rekomendasi dosis parasetamol intravena...................................
Tabel 2.2 Farmakokinetik parecoxib............................................................
Tabel 4.1 Karakteristik responden...............................................................
Tabel 4.2 Uji beda agregasi trombosit antara parasetamol dan parecoxib
sebelum perlakuan........................................................................
Tabel 4.3 Uji beda agregasi trombosit antara parasetamol dan parecoxib
sesudah perlakuan........................................................................
Tabel 4.4 Uji beda agregasi trombosit pre-post pada kelompok
parasetamol..................................................................................
Tabel 4.5 Uji beda agregasi trombosit pre-post pada kelompok parecoxib
40 mg............................................................................................
14
16
37
40
41
42
43
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ADP : Adenosin Diphosphate
ATP :Adenosine Triphosphate
BB : Berat Badan
COX : Cyclooksigenase
CRP : C-reactive protein
CSF-I : Colony Stimulating Factor – I
DAG : Diasil Gliserol
Dl : Desiliter
FiO2 : Faksi Oksigen
GP : Glikoprotein
Ht : Hematocrite
ICU : Intensive Care Unit
INF-α : Interferon alpha
IGF-I : Insulin Like Growth Factor - I
IL : Interleukin
IL-1 : Interleukin-1
IL-16 : Interleukin-6
IL-6 : Interleukin- 6
IP3 : Inositol 1,4,5-triphosphat
Kg : Kilogram
LPS : Lipopolisakarida
MCP-I : Monocyte Chemoattractant Protein-I
Mg : Miligram
Ml : Mililitre
µl : Microlitre
µM : Micrometer
MAP : Mean Arterial Pressure
MN : Mononuclear
MODS : Multiple Organ Dysfunction Syndrome
MyD88 : Myeloiddifferentiationprimary-response protein 88
NF-Kβ : Nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cells
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
NO : Nitric Oxide
OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid
PaCO2 : Tekanan CO2 di arteri
PaO2 : Tekanan O2 di arteri
PACKS-4 : Platelet Agregasi Chromogenic Kinetic
PAF : Platelet Activating Factor
PAR-1 : Protease-activated receptor 1
PDGF : Platelet derived growth factor
PG : Prostaglandin
PGG2 : Prostaglandin G2
PGH2 : Prostaglandin H2
PMN : Polymorphonuclear
RSDM : RumahSakitUmumDokterMoewardi
SBP : Sistolic Blood Pressure
SD : Standar Deviasi
SIRS : Systemic Inflammatory Response Syndrome
SOAP : Sepsis Occurrence in Acutely ill Patients
TAT : Tes Agregasi Trombosit
TD : TekananDarah
TDGF : Trombosit Derifated Growth Factor
TGF-α : Transforming Growth Factor-α
TGF-β : Transforming growth factor beta
Th : T helper
TLR : TollLike Receptors
TNF : Tumor Necrosis Factor
TNF-α : Tumor Necrosing Factor α
tPA : Tissue Plasminogen Activator
TXA2 : Tromboxane A2
UNS : Universitas Negeri Sebelas Maret
VWF : Von Willebrand Factor