perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap persalinan ......istri multigravida risiko tinggi...

53
Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan Istri Risiko Tinggi Primigravida dengan Multigravida pada Trimester Ketiga di RSUD Dr. Moewardi SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Faiz Yunanto G0009075 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2013 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: doanthuy

Post on 01-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan Istri

Risiko Tinggi Primigravida dengan Multigravida pada Trimester

Ketiga di RSUD Dr. Moewardi

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Faiz Yunanto

G0009075

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 19 Februari 2013

Faiz Yunanto

NIM. G0009075

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

iv

ABSTRAK

Faiz Yunanto, G0009075, 2013, Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan Istri Risiko Tinggi Primigravida dengan Multigravida pada Trimester Ketiga di RSUD Dr. Moewardi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang: Kecemasan dalam menghadapi persalinan dengan risiko tinggi tidak hanya dialami oleh istri, tetapi kecemasan juga dialami oleh suami. Dalam menghadapi persalinan kesiapan suami sangat diperlukan. Hal ini yang membedakan antara suami primigravida dan multigravida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap persalinan istri dengan risiko tinggi primigravida dengan multigravida pada trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah suami dari istri primigravida dan multigravida dengan risiko tinggi di trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi. Kemudian dilakukan Analisis data menggunakan uji Chi Square.

Hasil: Ditemukan ada perbedaan kecemasan yang signifikan (Nilai p hitung adalah 0.020 atau p < 0.05) antara suami dari istri primigravida dengan suami dari istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga

Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri primigravida dengan suami dari istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga. Adapun pada suami dari istri primigravida lebih banyak mengalami kecemasan daripada suami dari istri multigravida.

Kata kunci: Kecemasan Suami, Primigravida, Multigravida, Risiko tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

v

ABSTRACT

Faiz Yunanto, G0009075, 2013, The Difference in the Anxiety Level of Husband towards High Risk Wife’s Delivery Primigravida with Multigravida in the Third Trimester at Dr. Moewardi Hospital. Mini Thesis. Faculty of Medicine Sebelas Maret University Surakarta. Background: Anxiety that occurs in wife also occurs in husband during the high risk deliveries. The husband’s readiness is needed. It is the difference between a primigravida’s husband and multigravida’s husband. The purpose of this study was to investigate the differences in the anxiety level of husband towards high risk wife’s delivery primigravida with multigravida in the Third Trimester at Dr. Moewardi hospital. Research Methods: The study was an observational analytic with cross-sectional approach. The subject was the husband of the primigravida and multigravida wife with a high risk in the third trimester at the Dr. Moewardi hospital. Data analysis was performed using Chi Square test. Result: There were significant differences in anxiety (p-value is 0.020 count or p < 0.05) between primigravida’s husband and multigravida’s husband from the wife with high risk in the third trimester. Conclusion: There is a significant difference in anxiety between primigravida’s husband and multigravida’s husband with high risk in the third trimester. As the primigravida’s husband are more anxious than the multigravida’s husband. Keyword: Anxiety husband, Primigravida, Multigravida, High risk delivery

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

vi

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin, atas ridho Allah SWT, meskipun dengan segala keterbatasan, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan Istri Risiko Tinggi Primigravida dengan Multigravida pada Trimester Ketiga di RSUD Dr. Moewardi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. 3. Mardiatmi Susilohati, dr., Sp.KJ (K), selaku pembimbing utama yang telah berkenan

meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran, serta motivasi bagi penulis. 4. Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes., selaku pembimbing pendamping atas segala

bimbingan, arahan, dan waktu yang telah beliau luangkan bagi penulis. 5. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K), selaku penguji utama yang telah berkenan

menguji serta memberikan saran untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. 6. Margono, dr., MKK., selaku anggota penguji yang telah berkenan menguji sehingga

ketidaksempurnaan skripsi ini dapat diminimalisir. 7. Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUD Dr. Moewardi, Kepala Ruang Mawar 1, dan

Kepala Ruang PONEK atas ijin dan segala bantuannya. 8. Bagian SMF Kedokteran Jiwa RSUD Dr. Moewardi, para dosen beserta segenap staf. 9. Tim Skripsi, Perpustakaan FK UNS yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi. 10. Almarhum Bapak yang telah membentuk karakter dan kedisiplinan pribadi penulis. Ibu

dan kakak yang selalu memberikan dukungan moral, material, dan doa untuk terselesaikannya skripsi ini.

11. Dwi Tiara Septiani, Kristianto Aryo, Alva Putri, Teman-teman Non Akademik, serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Surakarta, 19 Februari 2013 Faiz Yunanto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA……………. ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... .............. 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... ............... 4

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... ............... 6

1. Kecemasan ............................................................................................ 6

a. Definisi ............................................................................................. 6

b. Etiologi ............................................................................................. 7

c. Tanda-Tanda Umum ....................................................................... 10

d. Tingkat Kecemasan ........................................................................ 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

viii

2. Kehamilan ........................................................................................... 12

a. Definisi ........................................................................................... 12

b. Primigravida ................................................................................... 13

c. Multigravida ................................................................................... 13

d. Perbedaan Primigravida dan Multigravida ..................................... 14

3. Kehamilan Risiko Tinggi .................................................................... 15

a. Definisi .......................................................................................... 15

b. Frekuensi ........................................................................................ 16

c. Kriteria Kehamilan Risiko Tinggi ................................................. 16

d. Faktor Risiko ................................................................................. 18

4. Persalinan ........................................................................................... 20

5. Faktor-Faktor Penyebab Kecemasan pada Suami .............................. 20

a. Pengetahuan Suami tentang Persalinan Istri ................................... 20

b. Kecemasan karena Indikasi Persalinan .......................................... 21

c. Kecemasan akan Tanggung Jawab Finansial ................................ 21

d. Ketakutan Menjadi Calon Ayah pada Anak Pertama ..................... 22

e. Pengalaman Persalinan Istri Sebelumnya ....................................... 24

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................ ......... 25

C. Hipotesis ..................................................................................... ............... 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

ix

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 26

C. Subjek Penelitian .................................................................. .................... 26

D. Teknik Pengambilan Sampel.................................................................. …27

E. Rancangan Penelitian ........................................................ ........................ 28

F. Identifikasi Variabel Penelitian............................................... ................... 28

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................. . 29

H. Alat dan Bahan Penelitian......................................................................... 31

I. Cara Kerja ................................................................................................... 32

J. Teknik dan Analisis Data…………………………………………… ........ 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ................................................................. ...................... 33

B. Hasil Distribusi Sampel ........................................ .................................... 33

C. Hasil Analisis Data .................................................................................... 34

BAB V. PEMBAHASAN ......................................................................... ............... 37

BAB VI. PENUTUP

A. Simpulan ......................................................................................... ......... 40

B. Saran .......................................................................................... ............... 40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

x

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 42

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Primigravida dan Multigravida

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Gravida

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Cemas atau Tidak Cemas

Tabel 4.3 Tabel Crosstabulation Gravid dan Kecemasan

Tabel 4.4 Hasil Uji Chi Square

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 Isian Data Pribadi dan Lembar Persetujuan

Lampiran 3 Kuesioner L-MMPI

Lampiran 4 Kuesioner T-MAS

Lampiran 5 Data Mentah

Lampiran 6 Izin Penelitian

Lampiran 7 Data SPSS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

xiii

DAFTAR SINGKATAN

UNPAD : Universitas Padjajaran

Dkk : Dan Kawan-kawan

NE : Norepinefrin

5-HT : Serotonin

GABA : Gama Amino Butirat Acid

AKI : Angka Kematian Ibu

KRR : Kehamilan Risiko Rendah

KRT : Kehamilan Risiko Tinggi

KRST : Kehamilan Risiko Sangat Tinggi

HIV : Human Immunodeficiency Virus

AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

TBC : Tuberculosis

L-MMPI : Lie Minessota Multiphrasic Personality Inventory

T-MAS : Taylor Manifest Anxiety Scale

SPSS : Statistical Product and Service Solution

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman, dan kekhawatiran

yang timbul karena dirasakan akan terjadinya suatu yang tidak

menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui

(Maramis, 2005). Menurut Kandouw (2007) cemas tidak mungkin bisa

dihindari karena dalam menghadapi masalah sehari-hari pasti merasa

cemas. Dalam kehidupan sekarang ini sering dikatakan “age of anxiety”

abad kecemasan. Individu-individu tergolong normal kadang-kadang

mengalami kecemasan yang menumpuk, sehingga dapat disaksikan pada

penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun mental. Gejala

tersebut lebih jelas pada individu yang mengalami gangguan mental, lebih

jelas lagi bagi individu yang mengidap penyakit mental parah (Sundari,

2005).

Gravida adalah seorang ibu hamil (Prawirohardjo, 2002).

Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya

sedangkan multigravida adalah seorang wanita yang sudah hamil dua kali

atau lebih (Bobak, 2005). Pada ibu primigravida dan multigravida terdapat

perbedaan-perbedaan secara fisiologis. Tidak hanya tanda-tanda fisik,

psikologis seorang ibu yang hamil pertama kali maupun yang sudah

pernah hamil tampak berbeda. Biasanya ibu multigravida tampak lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

2

tenang dan lebih siap dalam menjalani kehamilannya terutama saat-saat

persalinan (Morgan dan Carole, 2009).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uterus melalui vagina keluar. Persalinan merupakan titik

tertinggi dari seluruh persiapan yang telah dipersiapkan. Setiap kehamilan

dan persalinan mempunyai risiko, tetapi yang dimaksud dengan kehamilan

risiko tinggi adalah kehamilan yang risikonya meningkat. Risiko dalam

kehamilan adalah suatu ukuran statistik epidemiologik dari kemungkinan

terjadinya suatu keadaan gawat-darurat-obstetrik yang tidak diinginkan

pada masa mendatang yaitu prakiraan/prediksi akan terjadinya komplikasi

dalam persalinan dengan dampak kematian/kesakitan pada ibu/bayi

(Prawirohardjo, 2002). Sekitar 20-30% dari kehamilan dan persalinan

mempunyai risiko yang meningkat dan risiko ini dapat mempengaruhi

kesehatan dan jiwa (Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

UNPAD, 1981).

Beberapa wanita akan menyambut persalinan dengan gembira. Di lain

pihak, ada yang menyambutnya dengan kecemasan, ketakutan dan

kesedihan (Huliana, 2007). Kecemasan bukan hanya dirasakan oleh istri,

selama masa kehamilan dan dalam persalinan, banyak suami yang

merasakan cemas. Konsekuensi kecemasan dan perilaku koping yang

kurang efektif dalam proses persalinan dapat menimbulkan efek psikologis

yang buruk (Dagun, 2002).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

3

Walaupun fokus penekanan dalam persalinan adalah wanita, perlu

diingat bahwa kecemasan juga dialami oleh pasangannya (Henderson,

2006). Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan seorang suami

saat menghadapi kehamilan dan proses persalinan istri, yaitu dari faktor

kesiapan fisik, kesiapan mental psikologis dan dari faktor kesiapan sosial

ekonomi (Sumapraja, 1993). Lahirnya anak juga memerlukan persiapan-

persiapan yaitu persiapan fisik, persiapan mental dan persiapan materi

yang cukup, agar kelahiran anak dapat berjalan dengan lancar dan

menghasilkan ibu dan anak yang sehat (Partasari, 2004). Tekanan jiwa

yang dialami suami dalam menunggu istri bersalin dapat berasal dari sikap

negatif terhadap kelahiran atau anak yang akan dilahirkan. Bisa juga

berasal dari prasangka yang negatif atau juga dari situasi lingkungan yang

tidak sesuai. Sesudah anaknya lahir mungkin si ibu dan ayah mengalami

tekanan jiwa karena kecewa, kecewa karena anaknya ternyata tidak sesuai

keinginan (Alisjahbana dkk, 1997)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Robert Mccall yang

dimuat dalam majalah Better Parenting 1994, sekitar 11-65% calon ayah

mengalami gejala-gejala yang mirip seperti yang dialami oleh ibu hamil.

Misalnya kram pada kaki, mual-mual, dan mengidam atau disebut juga

sebagai couvade. Sebenarnya semua gejala itu bersumber dari perasaan

cemas dan kadang kala juga perasaan takut yang dialami calon ayah

(Musbikin, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

4

Oleh karena itu studi ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan

tingkat kecemasan suami terhadap persalinan istri risiko tinggi

primigravida dengan multigravida pada trimester ketiga.

B. Rumusan Masalah

Adakah perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap istri sedang

hamil dengan risiko tinggi pada primigravida dengan multigravida pada

trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan studi ini untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat

kecemasan suami terhadap persalinan istri dengan risiko tinggi

primigravida dengan multigravida pada trimester tiga di RSUD Dr.

Moewardi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Studi ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap istri sedang hamil dengan

risiko tinggi pada primigravida dengan multigravida pada trimester

ketiga di RSUD Dr. Moewardi.

2. Manfaat aplikatif

a. Bagi studi sejenis selanjutnya yaitu memberikan gambaran

mengenai perbedaan tingkat kecemasan suami pasien primigravida

dan multigravida dengan risiko tinggi dalam persalinan. Dan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

5

menemukan faktor kecemasan lain selain dari faktor yang sudah

dibahas.

b. Memberikan pengetahuan kepada suami tentang kecemasan yang

dihadapi saat istri sedang hamil dengan risiko tinggi pada pasien

primigravida dan multigravida pada trimester tiga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecemasan

a. Definisi

Menurut Videbeck (2008), kecemasan adalah perasaan takut

yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi.

Menurut Suliswati (2005) kecemasan adalah respon emosi tanpa

objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dikomunikasikan

secara interpersonal.

Kecemasan yaitu ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran

yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak

menyenangkan (Maramis, 2009). Kecemasan hampir menimpa

setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan

merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan

kehidupan seseorang. Penting sekali untuk mengingat bahwa

kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala

lain dari berbagai gangguan emosi (Ramaiah, 2003).

Kecemasan merupakan salah satu bagian dari respon yang

penting dalam mempertahankan diri. Kecemasan merupakan suatu

sinyal yang memperingatkan adanya bahaya yang mengancam

sehingga memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

7

mengatasi ancaman (Kaplan dan Sadock, 2005). Kecemasan dapat

dibedakan (tidak jelas cemas terhadap apa) dari ketakutan atau fear

(jelas atau tahu takut terhadap apa) (Maramis, 2009).

b. Etiologi

Kecemasan terjadi karena individu tidak mampu mengadakan

penyesuaian diri terhadap diri-sendiri di dalam lingkungan pada

umumnya. Kecemasan timbul karena manifestasi perpaduan

bermacam-macam proses emosi (Sundari, 2005).

Penyebab timbulnya kecemasan dapat ditinjau dari dua faktor yaitu :

1) Faktor Internal seperti tidak memiliki keyakinan akan

kemampuan diri.

2) Faktor Eksternal adalah dari lingkungan seperti

ketidaknyamanan akan kemampuan diri, threat (ancaman),

conflict (pertentangan), fear (ketakutan), unfuled need

(kebutuhan yang tidak terpenuhi) (Videbeck, 2008).

Di samping faktor-faktor di atas, teori psikologi dan teori

biologi juga telah berkembang menjadi penyebab terjadinya

kecemasan.

1) Teori Psikologi

Sehubungan dengan faktor-faktor psikologis yang berperan

dalam terjadinya kecemasan ada tiga teori yang berhubungan

dengan hal ini, yaitu teori psikoanalitik, teori perilaku dan teori

eksistansial. Dalam teori psikoanalitiknya Freud menganggap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

8

kecemasan sebagai reaksi psikis terhadap bahaya di seputar

reaktivasi situasi menakutkan masa anak-anak (Durand dan

Barlow, 2006).

Ahli psikoanalisis lainnya, Otto Rank mengembalikan

terjadinya semua kecemasan pada trauma kelahiran. Sedangkan

Harry Stack Sullivan menekankan hubungan awal antara ibu dan

anak dan transmisi kecemasan ibu kepada bayinya. Para pakar

teori perilaku melihat kecemasan sebagai suatu respon yang

dibiasakan (classic conditioning) terhadap stimulan lingkungan

spesifik. Penyebab lainnya respon kecemasan dapat dipelajari

dengan meniru kecemasan orang tuanya (teori belajar sosial)

(Kaplan dan Sadock, 2005).

Kecemasan juga dapat dipengaruhi oleh faktor sense of

control atau perasaan mampu mengontrol. Penderita gangguan

kecemasan cenderung menilai lebih (overestimated) terhadap

derajat bahaya dalam situasi tertentu dan cenderung menilai

rendah (underestimate) kemampuannya untuk mengatasi

ancaman yang datang. Sense of control pada tiap individu

tampaknya berhubungan dengan tindakan orang tua pada masa

anak-anak awal (Durand dan Barlow, 2006).

2) Teori Biologis

Faktor biologi yang berperan penting adalah

neurotransmitter. Ada tiga neurotransmitter utama yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

9

berperan dalam gangguan kecemasan yaitu norepinefrin (NE),

serotonin (5-HT) dan gama amino butirat acid (GABA) (Kaplan

dan Sadock, 2005). Ganong (2000) menyebutkan serotonin lebih

berperan utama pada gangguan kecemasan menyeluruh,

sedangkan NE lebih berperan pada gangguan panik. Pemberian

obat-obatan yang meningkatkan kadar NE dapat menimbulkan

tanda-tanda kecemasan, sedangkan obat-obatan yang

menurunkan kadar NE akan menimbulkan depresi.

Peranan GABA dalam menimbulkan kecemasan berbeda

dengan NE. GABA bersifat menghambat terjadinya kecemasan.

Mengenai peranan 5-HT dalam gangguan kecemasan didapatkan

dari hasil pengamatan efektivitas obat-obat serotonergik

terhadap kecemasan. Diduga serotonin mempengaruhi reseptor

GABA-benzodiazepin complex sehingga berperan dalam anti

cemas (Kaplan dan Sadock, 2005). Kemungkinan lain adalah

interaksi antara 5-HT dengan NE dalam mekanisme kecemasan

sebagai anticemas (Idrus, 2006).

Penelitian genetika semakin menunjukkan banyak bukti

bahwa tiap individu mewarisi kecenderungan untuk tegang dan

gelisah. Tidak ada sebuah gen tunggal pun yang menjadi

penyebab kecemasan. Sebaliknya, kontribusi-kontribusi kecil

dari banyak gen di wilayah-wilayah kromosom yang berbeda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

10

secara kolektif membuat tiap individu rentan terhadap

kecemasan (Tambs dkk, 2009).

c. Tanda-tanda Umum

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh yang

mengalami gangguan kecemasan antara lain adalah penyataan

cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah

tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut,

takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang, gangguan

pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi

dan daya ingat, keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada

otot dan tulang, pendengaran berdenging, berdebar-debar, sesak

nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan

lain sebagainya (Hawari, 2001)

d. Tingkat Kecemasan

Menurut Dalami (2009) ansietas atau kecemasan terdapat

dalam 4 tingkatan, setiap tingkatan memiliki karakteristik dalam

persepsi yang berbeda, tergantung kemampuan individu yang ada

dan dari dalam dan luarnya maupun dari lingkungannya, tingkat

kecemasan atau ansietas yaitu :

1) Kecemasan Ringan

Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan

sehari-hari. Individu masih waspada dan berhati-hati, serta

lapang persepsinya melebar. Individu terdorong untuk belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

11

yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Respon

fisiologi kecemasan ringan adalah sesekali nafas pendek, nadi

dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka

berkerut dan bibir bergetar. Sedangkan respon perilaku dan

emosinya adalah tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada

tangan dan suara kadang-kadang meninggi.

2) Kecemasan Sedang

Individu lebih memfokuskan hal-hal penting saat itu dan

mengenyampingkan hal lain, lapangan persepsi terhadap

lingkungan menurun. Respon fisiologi pada kecemasan sedang

adalah sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut

kering, anorexia, konstipasi atau diare dan gelisah. Sedangkan

respon perilaku dan emosinya adalah gerakan tersentak-sentak

(meremas tangan), bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur

dan perasaan tidak aman.

3) Kecemasan Berat

Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat

perhatianya pada detil yang kecil (spesifik) dan mengabaikan

hal lain. Individu tidak mampu lagi berfikir realistis dan

membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian

pada area lain. Respon fisiologi pada kecemasan berat adalah

nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit

kepala, penglihatan kabur dan ketegangan. Sedangkan respon

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

12

perilaku dan emosinya adalah perasaan ancaman meningkat dan

verbalisasi cepat.

4) Kecemasan Panik

Pada tingkatan ini lapangan persepsi Individu sudah sangat

menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat

mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa

walaupun telah diberikan pengarahan. Respon fisiologi pada

tingkat kecemasan ini adalah nafas pendek, rasa tercekik, sakit

dada, pucat, hipotensi dan koordinasi motorik rendah.

Sedangkan respon perilaku dan emosinya adalah mengamuk dan

marah, ketakutan, berteriak, kehilangan kendali atau kontrol diri

dan persepsi kacau.

2. Kehamilan

a. Definisi

Gravida adalah seorang ibu hamil (Prawirohardjo, 2002). Istilah

medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di

dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) kemudian janin

(sampai kelahiran) (Dorland, 2002). Kehamilan terjadi apabila ada

dua pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani

(spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus

kira-kira 280 hari, lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu

kehamilan dibagi 3 trimester yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

13

1) Trimester I : Usia kehamilan 0 – 12 minggu

2) Trimester II : Usia kehamilan 12 – 28 minggu

3) Trimester III : Usia kehamilan 28 – 40 minggu

(Prawirohardjo, 2002)

b. Primigravida

Primigravida adalah seorang wanita hamil yang untuk pertama

kali (Bobak, 2005). Primigravida adalah seseorang yang baru

pertama kali melahirkan. Biasanya seorang primigravida sangat

cemas, gelisah dan takut menghadapi proses persalinan yang akan di

jalaninnya karena dirinya belum mempunyai pengalaman sama

sekali serta perubahan kondisi fisik terutama dan tentang bagaimana

harus menjalaninya (Kurniawati dan Hanifah, 2009).

c. Multigravida

Multigravida adalah seseorang yang telah melahirkan lebih dari

satu kali. Berbeda pula dengan primigravida, biasanya multigravida

lebih tenang dan tidak takut menghadapi persalinan nantinya. Karena

multigravida sudah mempunyai pengalaman dibandingkan

primigravida (Kurniawati dan Hanifah, 2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

14

d. Perbedaan Primigravida dan Multigravida

1) Anatomis

No Primigravida Multigravida

1 Payudara tegang, pembuluh

darah terlihat,

hiperpigmentasi jelas,

sensitif dan terasa nyeri,

puting susu runcing

Payudara kurang tegang,

menggantung, ada striae,

puting susu mendatar

2 Perut tegang, menonjol ke

depan, striae lividae, pusar

menonjol

Perut longgar, menggantung

ke depan, banyak striae

lividae dan albikan, pusar

tidak begitu menonjol

3 Vagina sempit dengan rugae

utuh

Vagina lebih lebar, rugae

kurang

4 Labia mayora tampak

bersatu. vulva tertutup,

perineum tidak ada bekas

luka

Labia mayora terbuka, vulva

menganga, perineum bekas

luka

5 Himen koyak (perforate)

pada beberapa tempat

Himen mitformis, kurunkula

himenalis

6 Portio runcing dan tertutup,

serviks licin, bulat dan tidak

dapat dilalui oleh satu ujung

jari

Portio tumpul, terbagi bibir

depan/ belakang, serviks

bisa terbuka satu jari,

kadang kala ada bekas

robekan persalinan yang

lalu

7 Rahim tegang Rahim agak lunak

Tabel 2.1 Perbedaan Primigravida dan Multigravida (Morgan dan Carole, 2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

15

Pada seorang wanita multigravida dengan vagina dan

perineum yang lemas, untuk menyelesaikan kelahiran bayi

cukup membutuhkan dua atau tiga daya dorong setelah

pembukaan servik lengkap. Sehingga, waktu persalinan menjadi

lebih singkat (Cunningham, 2006).

2) Psikologis

Seorang ibu yang hamil pertama kali maupun yang sudah

pernah hamil tampak berbeda secara psikologis. Hal ini terjadi

karena kebanyakan pasien yang hamil pertama kali kurang

mendapatkan informasi atau paparan yang akurat tentang

persalinan sehingga pasien cenderung membuat interprestasi

sendiri (self interpretation) yang kadang-kadang berlebihan,

seperti bahwa persalinan sangat menyakitkan dan mengancam

jiwa (Mander, 2004). Biasanya ibu multigravida tampak lebih

tenang dan lebih siap dalam menjalani kehamilannya terutama

saat-saat persalinan (Morgan dan Carole, 2009).

3. Kehamilan Risiko Tinggi

a. Definisi

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan

terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu

maupun janin yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

16

ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan dan

nifas normal (Prawirohardjo, 2002).

b. Frekuensi

Angka Kematian Ibu (AKI) akibat kehamilan risiko tinggi di

Jawa Tengah untuk tahun 2009 berdasarkan 2 laporan dari kabupaten

atau kota sebesar 117,02/100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal

paling banyak adalah pasca persalinan sebesar 49,12%, disusul

kemudian pada waktu bersalin sebesar 26,99% dan pada waktu hamil

sebesar 23,89 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2009).

c. Kriteria Kehamilan Risiko Tinggi

Cara penentuan kehamilan risiko tinggi dapat dengan memakai

kriteria dan juga dikelompokkan berdasarkan skoring atau nilai.

Kriteria yang dikemukakan oleh peneliti-peneliti dari berbagai institut

berbeda, namun dengan tujuan yang sama mencoba mengelompokkan

kasus-kasus risiko tinggi (Rochjati, 1990).

Mochtar (1999) memakai kriteria kehamilan risiko tinggi

terbagi berdasarkan:

1) Komplikasi Obstetrik :

a) Umur (

b) Paritas (primigravida atau para lebih dari 6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

17

c) Riwayat kehamilan yang lalu : ,

partus premature, kematian janin dalam kandungan atau

kematian perinatal, perdarahan paska persalinan, pre-

eklampsi dan eklampsi, kehamilan mola, pernah ditolong

secara obstetri operatif, pernah operasi ginekologik dan

pernah inersia uteri

d) Disproporsi sefalo pelvik, perdarahan antepartum, pre-

eklampsi dan eklampsi, kehamilan ganda, hidramnion,

kelainan letak pada hamil tua, dismaturitas, kehamilan pada

infertilitas, persalinan terakhir

serviks, postmaturitas, hamil dengan tumor (mioma atau

kista ovarii), uji serologis positif.

2) Komplikasi medis

Anemia, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus,

obesitas, penyakit saluran kencing, penyakit hati, penyakit paru

dan penyakit-penyakit lain dalam kehamilan.

Ukuran risiko dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut

SKOR. Digunakan angka bulat di bawah 10, sebagai angka dasar 2, 4

dan 8 pada tiap faktor untuk membedakan risiko yang rendah, risiko

menengah, risiko tinggi. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi

tiga kelompok:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

18

1) Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2.

Kehamilan tanpa masalah/faktor risiko, fisiologis dan

kemungkinan besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu

dan bayi hidup sehat.

2) Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10.

Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak

ibu maupun janinnya yang memberi dampak kurang

menguntungkan baik bagi ibu maupun janinnya, memiliki risiko

kegawatan tetapi tidak darurat.

3) Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor

12 Kehamilan dengan faktor risiko:

a) Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat

dan darurat bagi jiwa ibu dan atau banyinya,

membutuhkan di rujuk tepat waktu dan tindakan segera

untuk penanganan adekuat dalam upaya menyelamatkan

nyawa ibu dan bayinya.

b) Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko

kegawatannya meningkat, yang membutuhkan

pertolongan persalinan di rumah sakit oleh dokter

Spesialis. (Rochjati, 1990).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

19

d. Faktor Risiko

Faktor risiko merupakan situasi dan kondisi serta keadaan

umum ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas akan memberikan

ancaman pada kesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang

dikandungnya. Keadaan dan kondisi tersebut bisa digolongkan sebagai

faktor medis dan non medis.

Faktor non medis antara lain adalah kemiskinan, ketidaktahuan,

adat, tradisi, kepercayaan, dan lain-lain. Hal ini banyak terjadi

terutama pada negara berkembang, yang berdasarkan penelitian

ternyata sangat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas. Dimasukkan

pula dalam faktor non medis adalah sosial ekonomi rendah,

kebersihan lingkungan, kesadaran memeriksakan kehamilan secara

teratur, fasilitas dan sarana kesehatan yang serba kekurangan.

Faktor medis antara lain adalah penyakit-penyakit ibu dan janin,

kelainan obstetri, gangguan plasenta, gangguan tali pusat, komplikasi

persalinan, penyakit neonatus dan kelainan genetik (Cunningham,

2006).

Menurut Musbikin (2006), faktor risiko itu bisa bersifat

biologis, genetika, lingkungan atau psikososial. Namun dalam

kesehatan reproduksi kita dapat membaginya secara lebih spesifik,

yaitu:

1) Faktor demografi: umur, paritas dan tinggi badan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

20

2) Faktor medis biologis: underlying disease, seperti penyakit

jantung dan malaria.

3) Faktor lingkungan: polusi udara, kelangkaan air bersih, penyakit

endemis, dan lain-lain.

4) Faktor sosioekonomi budaya : pendidikan, penghasilan.

4. Persalinan

Persalinan merupakan proses untuk mendorong keluar (ekspulsi)

hasil pembuahan dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar

(Prawirohardjo, 2002). Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu

saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin

sudah cukup mature untuk dapat hidup di luar rahim (Farrer, 1999).

Sedangkan, menurut Mochtar (1999), persalinan adalah proses

pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia

luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.

5. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan pada Suami

Menjadi seorang ayah bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, tetapi

melalui proses yang panjang. Pertama calon ayah harus mengenal dan

memahami berbagai tuntutan dan juga suka duka kehidupan keluarga

baru. Kemudian harus menentukan bersama istri untuk memiliki anak

sendiri atau tidak. Semua ini adalah persoalan awal yang dihadapi calon

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

21

ayah dan ibu. Bila menghendaki anak misalnya, maka perlu

dipersiapkan bagi kehamilan istri (Dagun, 2002).

a. Pengetahuan Suami tentang Persalinan Istri

Kesiapan menjadi suami harus dibekali dengan pengetahuan

tentang beberapa hal mengenai persalinan. Pengetahuan merupakan

faktor terpenting dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku

yang didasari pengetahuan akan lebih baik daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan (Anggraini, 2011).

b. Kecemasan Karena Indikasi Persalinan

Menurut Dagun (2002), suami yang menunggu persalinan

istrinya dihadapkan pada situasi yang tidak menentu, artinya suami

tidak tahu secara pasti kondisi saat-saat menjelang persalinan.

Kondisi inilah yang memunculkan kecemasan pada suami. Beberapa

hal yang dicemaskan dan ketidaksiapan suami dalam menunggu

proses persalinan sang istri karena adanya ketakutan seperti apakah

akan memperoleh pertolongan dan perawatan semestinya, apakah

bayinya cacat, ataukah bayinya akan meninggal. Selain suami

mencemaskan kondisi istrinya, masalah lain yang ikut dicemaskan

oleh suami di antaranya masalah rumah tangga, keadaan sosial

ekonomi.

c. Kecemasan akan Tanggung Jawab Finansial

Banyak pria menyatakan kekhawatirannya akan ekonomi

keluarga yang tidak aman. Para calon ayah merasa khawatir akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

22

perannya sebagai orang tua dan efeknya pada kehidupanya.

Kekhawatiran yang paling umum adalah, apakah dirinya akan

menjadi ayah yang baik? Apakah hubungannya dengan istri akan

berubah? Bagaimana dirinya dan istri akan membagi pekerjaan

pengasuhan anak? Bagaimana dirinya bisa melanjutkan jadwal kerja

sekaligus menjadi ayah yang baik? Serta mampukah dirinya

membiayai keluarga yang lebih besar? Terutama di masa sekarang,

ketika biaya perawatan anak semakin meninggi, banyak calon ayah

yang susah tidur memikirkan pertanyaan ini. Penyesuaian dalam

keuangan harus dilakukan untuk menyesuaikan diri terhadap

penurunan pendapatan dan peningkatan pengeluaran karena

kehadiran seorang anggota keluarga baru (Musbikin, 2006).

d. Ketakutan Menjadi Calon Ayah pada Anak Pertama

Setiap calon ayah mempunyai sikap yang mempengaruhi

perilakunya terhadap suatu kehamilan istri. Dengan sikap tersebut,

calon ayah menyesuaikan diri terhadap kehamilan istri dan peran

sebagai orang tua. Ingatan calon ayah bagaimana dirinya dulu

dirawat ayahnya, pengalamannya merawat anak, dan persepsinya

terhadap peran pria dan ayah dalam kelompok budaya dan sosialnya

akan mengarahkan pilihannya dalam menetapkan tugas dan

tanggung jawab yang akan dipikul.

Sebagian pria akan sangat termotivasi untuk mengasuh dan

mengasihi seorang anak. Pria mungkin bersemangat dan senang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

23

menyongsong peran ayah. Pria yang mempunyai rasa percaya diri,

pengaturan keuangan, dan kondisi kerja yang baik, tampaknya lebih

mudah terlibat dalam peran sebagai seorang ayah dalam rencana

hidupnya.

Pria sebagai penolong atau pencari nafkah keluarga, tetapi

dirinya merasa asing akan pengalaman kehamilan istrinya. Pria

merasa, tidak memiliki contoh untuk berperan sebagai ayah baru

(Maimunah, 2005).

Empat jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan

diri menjadi ayah :

1) Dukungan emosi

Sumber utama dukungan pria adalah pasangannya. Dukungan

ini harus dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk

mengasuh bayi dan memberi asuhan tambahan terhadap

kebutuhan istrinya. Oleh karena itu, para ayah perlu mencari

dukungan dari keluarga dan teman-teman.

2) Dukungan instrumental

Ayah perlu mengetahui bahwa dirinya dapat bergantung kepada

keluarga atau teman, jika memerlukan bantuan.

3) Dukungan informasi

Ayah perlu mengetahui siapa saja yang dapat memberi nasihat

tentang cara menyelesaikan persoalan yang tiba-tiba muncul.

4) Dukungan penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

24

Ayah perlu menemukan orang lain yang dapat memberi kriteria

yang dapat digunakan untuk mengukur ketrampilannya.

(Partasari, 2004).

e. Pengalaman Persalinan Istri Sebelumnya

Pengalaman suami menunggu istrinya saat persalinan

sebelumnya dapat mengurangi kecemasan karena memiliki

pengalaman untuk melakukan tindakan yang akan dilakukan.

Pengalaman yang buruk atau traumatik pada persalinan pertama atau

sebelumnya akan meningkatkan kecemasan suami dengan mengingat

kembali proses yang dialaminya karena mengingat keadaan yang

sama sebagai ancaman bagi kehidupanya (Murkoff dkk, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

25

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Dalam studi ini dikemukakan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan

pada suami dari istri primigravida dan multigravida dengan risiko tinggi

pada kehamilan trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi.

Istri Primigravida dengan Risiko

Tinggi

Istri Multigravida dengan Risiko

Tinggi

1. Belum ada pengalaman

tentang indikasi

persalinan.

2. Kesiapan calon ayah

menyambut anak

pertama yang akan lahir.

3. Tanggung jawab

finansial.

a. Ada pengalaman tentang

indikasi persalinan istri

pada persalinan

sebelumnya.

b. Kesiapan calon ayah

menyambut anak yang

akan lahir.

c. Tanggung jawab

finansial.

Perbedaan Kecemasan

Suami Memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis studi ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional. Yang dimaksud dengan penelitian analitik, yaitu penelitian yang

hasilnya tidak hanya berhenti pada taraf pendeskripsian, akan tetapi

dilanjutkan sampai taraf pengambilan simpulan yang dilakukan dengan

menggunakan uji statistik untuk menganalisis data yang diperoleh (Arief,

2004). Yang dimaksud dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian

dengan pengumpulan data yang dinilai secara simultan pada satu saat,

sehingga dalam studi ini tidak ada follow up (Pratiknya, 2008).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Studi ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi. waktu

dilaksanakan mulai bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013.

C. Subjek Penelitian

Suami dari istri primigravida dan multigravida dengan risiko tinggi di

trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi.

1. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

1) Suami dari wanita hamil primigravida dengan risiko tinggi

yang berkunjung ke RSUD Dr. Moewardi

2) Bersedia menjadi responden

3) Kehamilan trimester ketiga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

27

4) Tidak ada kematian anggota keluarga

5) Tidak mengidap penyakit menular (HIV AIDS, TBC dan

Hepatitis)

6) Memenuhi kriteria Lie Minessota Multiphrasic Personality

Inventory <10

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak bersedia menjadi responden

2) Kehamilan trimester pertama dan trimester kedua

3) Kematian anggota keluarga

4) Mengidap penyakit menular (HIV AIDS, TBC dan Hepatitis)

5) Tidak Memenuhi kriteria Lie Minessota Multiphrasic

Personality Inventory <10 atau skor >10

D. Teknik Pengambilan Subjek

Pada studi ini penetapan subjek digunakan teknik Quota Sampling,

Ditetapkan jumlah subjek 60 orang masing-masing 30 orang suami dari

istri primigravida risiko tinggi dan 30 orang suami dari istri multigravida

risiko tinggi. Setiap populasi yang memenuhi kriteria inklusi diambil

sebagai sampel didapat jumlah yang telah ditentukan yaitu 30 orang untuk

orang suami dari istri primigravida risiko tinggi dan 30 orang suami untuk

istri multigravida risiko tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

28

E. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1. Rancangan Studi

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Kehamilan pasien primigravida dan multigravida

dengan risiko tinggi di trimester ketiga

2. Variabel terikat : Tingkat kecemasan suami dari istri primigravida

dan multigravida dengan risiko tinggi di trimester ketiga

Suami

Kuesioner L-MMPI

Skor jawaban “tidak”

Kuesioner T-MAS Kuesioner T-MAS

Uji Chi-square

Isian data pribadi Isian data pribadi

Istri Primigravida Risiko Tinggi

Trimester tiga

Istri Multigravida Risiko Tinggi

Trimester Tiga

Kuesioner L-MMPI

Skor jawaban “tidak”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

29

3. Variabel luar :

a. Terkendali

Kematian anggota keluarga dan penyakit menular (HIV AIDS,

TBC dan Hepatitis)

b. Tidak Terkendali

Konflik suami dan istri, cacat tubuh, peristiwa mendadak,

kecelakaan, masalah ekonomi/keuangan keluarga, pengetahuan

persalinan dan kepribadian premorbid

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

a. Primigravida risiko tinggi kehamilan adalah wanita yang hamil

untuk pertama kali dengan risiko tinggi kehamilan

b. Multigravida risiko tinggi kehamilan adalah wanita yang hamil

untuk kedua kalinya atau lebih dengan risiko tinggi kehamilan

Skala : Nominal

1) Primigravida ( 0 )

2) Multigravida ( 1 )

2. Variabel terikat

Kecemasan keadaan tegang yang berlebihan atau tidak pada

tempatnya yang ditandai oleh perasaan khawatir, tidak menentu, atau

takut (Maramis, 2009). Sebagai alat ukur adalah Taylor Manifest

Anxiety Scale (T-MAS).

Skala : Nominal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

30

a. Cemas ( 0 )

b. Tidak cemas ( 1 )

3. Variabel luar

a. Terkendali

1) Kematian anggota keluarga yaitu kematian anggota keluarga

terdekat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yang

berpengaruh dengan kondisi psikis.

2) Penyakit menular yaitu penyakit yang mengenai tubuh

seseorang yang sifatnya menular seperti HIV AIDS, TBC dan

hepatitis.

b. Tidak Terkendali

1) Peristiwa mendadak yaitu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba

tanpa dapat diduga sebelumnya.

2) Hubungan suami istri yang kurang baik yaitu keadaan atau

suasana yang kurang menyenangkan antara pasangan suami

istri dalam lingkup keluarga.

3) Penyakit menahun yaitu penyakit yang mengenai tubuh

seseorang yang tidak sembuh-sembuh.

4) Cacat badan yaitu keadaan yang mengenai tubuh seseorang

yang sempurna atau tidak sempurna.

5) Masalah ekonomi keluarga yaitu keadaan keuangan dalam

rumah tangga yang memerlukan pemecahan atau penanganan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

31

6) Kepribadian Premorbid yaitu kondisi kepribadian seseorang

sebelum mulai definitif gangguan, beberapa penelitian melihat

kepribadian premorbid untuk menentukan faktor psikologis

bagi pengembangan gangguan tertentu.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Isian data pribadi untuk mengkategorikan primigravida dengan risiko

tinggi dan multigravida dengan risiko tinggi di trimester ketiga.

2. Untuk menilai kejujuran dengan menggunakan Lie Minessota

Multiphrasic Personality Inventory (L-MMPI), yaitu pertanyaan yang

digunakan untuk skala kebohongan responden, terdiri dari 15 butir

pertanyaan yang harus dijawab “ya” atau “tidak”. Informasi yang

diberikan responden dinilai tidak dapat dipercaya apabila jumlah

jawaban “tidak” melebihi 10.

3. Untuk menilai kecemasan dengan menggunakan Taylor Manifest

Anxiety Scale (T-MAS), yaitu daftar pertanyaan untuk menilai

kecemasan subjek yang berisi 50 pertanyaan, dengan dua pilihan “ya”

dan “tidak”. Responden menjawab sesuai keadaan dirinya dengan

memberi tanda (X) pada kolom jawaban “ya” atau “tidak”. Pada

pertanyaan favorable jika diisi jawaban ”ya” maka diberi nilai 1,

sedangkan pada pertanyaan unfavorable jika diisi jawaban ”tidak”

maka diberi nilai 1. Sebagai cut to point adalah sebagai berikut : a).

Nilai < 21 berarti tidak cemas; b). Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

32

I. Cara Kerja

1. Responden mengisi biodata isian data pribadi dan termasuk mengisi

kriteria risiko tinggi pada kehamilan primigravida dan multigravida

2. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mengetahui angka

ketidakjujuran subjek. Bila didapatkan angka

invalid dan dikeluarkan dari subjek studi.

3. Responden mengisi kuesioner TMAS untuk mengetahui angka

kecemasan. Responden dinyatakan cemas apabila jawaban yang

favorable n tidak cemas bila jawaban yang favorable

4. Penulis melakukan analisis dari data yang diperoleh

5. Penulis melakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square

J. Teknik dan Analisis Data

Analisis data menggunakan uji Chi Square dan akan diolah dengan

bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS)

17 for Windows.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Studi ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.

Moewardi pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. Responden

dalam studi ini adalah suami dari istri primigravida dan multigravida

dengan risiko tinggi di trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi. Jumlah

total responden dalam studi ini adalah 84 suami, yang terdiri dari 38 suami

dari istri primigravida dan 46 suami dari istri multigravida kemudian

diseleksi sehingga memenuhi kuota yang telah ditetapkan oleh penulis

berdasarkan teknik Quota Sampling yaitu berjumlah 30 suami dari istri

primigravida dan 30 suami dari istri multigravida dengan risiko tinggi di

trimester ketiga yang memenuhi kriteria inklusi.

B. Hasil Distribusi Sampel

Tabel 4.1 Distribusi Subjek Berdasarkan Gravida

No Gravida Jumlah Prosentase

1 Primigravida 30 50 %

2 Multigravida 30 50 %

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer, 2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

34

Pada studi ini total subjek suami dari istri primigravida dan suami dari

istri multigravida adalah sebanyak 60 suami. Di mana jumlah suami dari

istri primigravida berjumlah 30 orang atau 50 % dan suami dari istri

multigravida berjumlah sama yakni 30 orang atau 50 %.

Tabel 4.2 Distribusi Subjek Berdasarkan Kategori Cemas atau Tidak

Cemas

No Gravida Keterangan

Total Cemas Tidak Cemas

1 Primigravida 20 (66.7%) 10 (33.3%) 30 (100.0%)

2 Multigravida 11 (36.7%) 19 (63.3%) 30 (100.0%)

Sumber : Data Primer, 2013

Dari tabel di atas terlihat bahwa 20 responden dari istri primigravida

(66.7 %) mengalami kecemasan dan 10 responden (33.3 %) tidak

mengalami kecemasan. Sedangkan untuk responden dari istri multigravida,

dapat dilihat bahwa 11 responden (36.7 %) mengalami kecemasan dan 19

responden (63.3 %) tidak mengalami kecemasan.

C. Hasil Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan uji Chi Square

dengan menggunakan program SPSS 17.00 for Windows. Uji ini

digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel di mana variabel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

35

bebas dan variabel terikat termasuk dalam data berskala nominal. Di mana

p < 0.05 dipilih sebagai tingkat minimal signifikansinya.

Tabel 4.3 Tabel Crosstabulation Gravid dan Kecemasan

Kecemasan

Total Cemas Tidak Cemas

Gravid Multigravida Count 11 19 30

% within Gravid 36.7% 63.3% 100.0%

Primigravida Count 20 10 30

% within Gravid 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 31 29 60

% within Gravid 51.7% 48.3% 100.0%

Tabel 4.4 Hasil Uji Chi Square

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.406a 1 0.020

Continuity Correctionb 4.271 1 0.039

Likelihood Ratio 5.491 1 0.019

Fisher's Exact Test 0.038 0.019

N of Valid Cases 60

Sumber : Data Primer, 2013

Dapat dilihat bahwa hasil Chi Square (X2) hitung adalah 5.406

sedangkan harga X2 tabel pada db = 1 pada taraf signifikansi 0.05 adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

36

3.481. Hal ini berarti bahwa X2 hitung > X2 tabel, maka hipotesis kerja

diterima. Nilai p hitung adalah 0.020 atau p < 0.05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara

suami dari istri primigravida dengan suami dari istri multigravida risiko

tinggi trimester ketiga. Adapun pada suami dari istri primigravida lebih

banyak mengalami kecemasan daripada suami dari istri multigravida.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

37

BAB V

PEMBAHASAN

Studi ini yang berjudul perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap

persalinan istri dengan risiko tinggi primigravida dengan multigravida pada

trimester tiga di RSUD Dr. Moewardi dilaksanakan pada bulan Desember 2012

sampai bulan Januari 2013. Menggunakan subjek sebanyak 60 responden, terdiri

dari 30 suami dari istri primigravida dan 30 suami dari istri multigravida. Pada

suami dari istri primigravida didapatkan bahwa 20 responden (66.7 %) mengalami

kecemasan dan 10 responden (33.3 %) tidak mengalami kecemasan. Kemudian

pada suami dari istri multigravida didapatkan bahwa 11 responden (36.7 %)

mengalami kecemasan dan 19 responden (63.3 %) tidak mengalami kecemasan.

Subjek yang didapat pada studi ini telah memenuhi kriteria inklusi. Kemudian

dilakukan analisis hasil menggunakan uji Chi Square.

Sesuai dengan analisis penghitungan statistik yang telah dikemukakan,

menunjukkan bahwa bahwa ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara

suami dari istri primigravida dengan suami dari istri multigravida. Adapun suami

dari istri primigravida lebih banyak mengalami kecemasan daripada suami dari

istri multigravida.

Hal ini sesuai dengan hipotesis kerja penulis yang menyebutkan bahwa ada

perbedaan tingkat kecemasan pada suami dari istri primigravida dan multigravida

dengan risiko tinggi trimester ketiga di RSUD Dr. Moewardi. Hipotesis ini

didasarkan bahwa pengalaman suami menunggu istri saat persalinan sebelumnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

38

dapat mengurangi kecemasan karena memiliki pengalaman untuk melakukan

tindakan yang akan dilakukan. Pengalaman yang buruk atau traumatik pada

persalinan pertama atau sebelumnya akan meningkatkan kecemasan suami dengan

mengingat kembali proses yang dialaminya karena mengingat keadaan yang sama

sebagai ancaman bagi kehidupannya (Murkoff dkk, 2006).

Hasil studi ini didukung oleh studi yang dilakukan oleh Nawangwulan T

(2011) dari studi ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat

kecemasan antara suami dari istri primigravida dengan suami dari istri

multigravida dalam menghadapi persalinan di RSU PKU Muhammadiyah

Delanggu, yaitu pada suami dengan istri primigravida lebih cemas dibandingkan

dengan suami dari istri multigravida.

Yang membedakan studi ini dengan studi Nawangwulan T (2011) yaitu

subjek yang diambil penulis adalah kategori risiko tinggi di trimester ketiga yang

tidak digunakan dalam studi sebelumnya.

Studi ini memiliki kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil studi, di

antaranya :

1. Keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis sehingga tidak

diperhatikannya variabel lain yang merancu studi ini seperti segi

ekonomi, pengetahuan dan lingkungan sosial.

2. Subjektivitas metode kuesioner. Studi menggunakan kuesioner memiliki

tingkat subjektivitas yang tinggi, adapun antara responden satu dengan

responden yang lainnya berbeda-beda dalam mengartikan dan

menafsirkan pertanyaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

39

3. Memakai instrumen kuesioner kecemasan T-MAS yang subjektivitasnya

tinggi.

4. Teknik one blind yang berarti meneliti sendiri dan menyimpulkan sendiri

masih subjektif dari penulis.

5. Teknik randomize subjek tidak terperinci.

6. Jumlah responden yang masih terbatas dan pendekatan dengan

menggunakan cross sectional dianggap masih lemah karena studi hanya

dilakukan pada satu waktu.

7. Korelasi masing-masing variabel tidak diteliti.

8. Tidak ditelitinya latar belakang pendidikan dan kepribadian premorbid

subjek.

9. Dalam studi ini responden hanya pada suami dari istri yang hamil pada

trimester ketiga, kemungkinan kecemasan juga terjadi pada suami di

waktu istri hamil trimester pertama dan trimester kedua.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

40

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan studi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan kecemasan yang signifikan (Nilai p hitung adalah 0.020 atau p

< 0.05) antara suami dari istri primigravida dan suami dari istri

multigravida dengan risiko tinggi di trimester ketiga. Adapun pada suami

dari istri primigravida lebih banyak mengalami kecemasan daripada suami

dari istri multigravida.

B. Saran

1. Perlu dilakukan persiapan yang lebih matang dalam hal dana, waktu

dan kemampuan penulis untuk melakukan studi.

2. Perlu lebih mengendalikan faktor perancu dalam studi seperti segi

ekonomi, pengetahuan dan lingkungan sosial.

3. Perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan jumlah subjek yang lebih

besar dan menggunakan pendekatan lain yang lebih akurat daripada

metode cross sectional.

4. Perlu diteliti tentang latar belakang pendidikan dan kepribadian

premorbid subjek.

5. Teknik randomize subjek lebih dijelaskan terperinci.

6. Teknik one blind yang digunakan sebaiknya diganti dengan teknik

double blind.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan ......istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga Simpulan: Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri

41

7. Korelasi masing-masing variabel seharusnya diteliti dengan studi

cohort.

8. Menggunakan instrumen untuk mengukur tingkat kecemasan yang

lebih objektif daripada T-MAS.

9. Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai kecemasan suami tidak

hanya di trimester ketiga tetapi juga di trimester pertama dan kedua.

10. Suami aktif mencari informasi yang lengkap tentang indikasi

persalinan. Agar suami lebih siap dalam menghadapi persalinan istri.

11. Untuk mengurangi kecemasan pada suami dalam menghadapi

persalinan istri risiko tinggi, diperlukan adanya edukasi dari petugas

kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan suami tentang persalinan

istri dengan risiko tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user