percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

24
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan peelitian. Alat-alat laboratrium biasanya data rusak atau bahkan berbahaya, jika penggunaannya tidak sesuai prosedur. Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratrium adalah agar dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur peakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akurat. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alt-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fugsi dan spesifikasi masin-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat dari mikroba yang tidak diinginkan.

Upload: itatriewahyuni

Post on 22-Jun-2015

10.354 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk

keselamatan kerja saat melakukan peelitian. Alat-alat laboratrium biasanya

data rusak atau bahkan berbahaya, jika penggunaannya tidak sesuai prosedur.

Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratrium adalah agar

dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar.

Sehingga kesalahan prosedur peakaian alat dapat diminimalisir sedikit

mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang

diperoleh akurat. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian

seseorang.

Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alt-

alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fugsi dan spesifikasi

masin-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-

alat dari mikroba yang tidak diinginkan.

Dalam praktikum ataupun dalam penelitian terutama dalam

bidang mikrobiologi, digunakan beberapa peralatan standar yang harus

disterilsasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Dalam bidang bioteknologi,

kata seterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang diambil

agar media akan atau membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme,

karena pentingnya car-cara mematikan, menyinkirkan dan menghambat

pertumbuhan mikroorganime dalam mikrobiologimaka proses sterilisi sangat

diperlukan.

Page 2: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

Oleh Karen itu, percobaan ini dilakukan agar peraktikan mengenal stadar

yang dipakai dilaboratorium serta mengetahui cara-cara yang digunakan

dalam proses sterilisasi.

1.2 Tujuan

- Mengetahui nama dan fugsi alat-alat di laboraterium

- Mengetahui cara mensterilkan alat-alat yang digunakan

- Mengetahui metode-metode yang digunakan dalam sterilisasi

Page 3: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ada banyak pilihan cara sterilisai yang berbeda, namun yang penting adalah

bagaimana menetapakan bahwa produk akhirnya dinyatakan sudah steril dan aman

digunakan. Suatu produk dapa disterilkan melalui cara sterilisasi akhir (terminal

sterilization) atau dengan cara aseptic (aseptic processing). Cara sterilisasi yang

dapat dilakukan untuk mendapatkan produk steril yaitu :

1. Terminal Sterilization (sterilisasi akhir) metode sterilisasi akhir menurut

PDA Technical Manograph (2005) dibagi menjadi dua yaitu :

a. Overkill Methood adalah metode sterilisasi menggunakan

pemanasan dengan uap panas pada 121oC, selama 15 menit yang

mampu membeikan minimal reuksi setingkat log 12 dari

mikroorganisme-mikroorganisme yang memiliki nilai 0 minimal 1

menit. Kita bisa menggunakan metode overkill untuk bahan yang

tahan panas seperti zat anorganik. Metode merupakan pilihan utama

karena kelebihannya lebih efisien, cepat dan aman.

b. Bioburden Strilization adalah metode sterilisasi yang memerlukan

monitoring ketat dan terkontrol terhadap beban mikroba sekecil

mungkin dibeberapa lokasi jalur produksi sebelum menjalani proses

sterilisasi lanjutan dengan tingkat sterilisasi yang dipersyaratkan

SAL 10-6. Kita menggunakan metode umumnya untuk bahan yang

dapat mengalami degradasi kandungan bila terlalu panas terlalu

tinggi seperti za organik.(Stefanus.2006)

2. Aseptic Processing

Page 4: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

Aseptic Processing adalah metode pembuatan produk steril menggunakan

saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril

yang diformulasikan dan diisikan kedalam kontainer steri dalam lingkungan

terkontrol. Suplai udara, material, peralatan dan petugas telah terkontrol

sedemikian ruoa sehingga kontaminasi mirroba tetap ada pada level yang

dapat diterima (aceptablle) dam calane zone (grade A dan B).(Stefanus.

2006)

Macam-macam sterilisasi yang dapat digunakan :

1. Sterilisasi panas dengan tekana atau sterilisasi uap (autoklaf). Pada saat

melakukan sterilisasi uap, kita sebenarnya memapakan uap jenuh pada

tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek,

sehingga terjadi pelepasan energi laen uap yang mengakibatkan denaturasi

atau koagulasi protein sel. Sterilisasi demikian merupakan sterilisasi

paling efektif dan ideal karena :

a. Uap merupakan pembawa (carrier) energy tertanal paling efektif

dan semua lapisan pelindung luar mikroorganisme dapat

dilunakan, sehingga memungkinkan terjadinya koagulasi.

b. Bersifat nontosik, mudah diperoleh dan relatife mudah dikontrol.

Penggunaan autoklaf ini harus dengan suhu 121oC selama 15 menit. Factor-

faktor yang mempengaruhi sterilisasi uap ada 3 yaitu : waktu, suhu dan kelembaban.

(Stefanus. 2006).

2. Sterilisasi panas kering (Oven)

Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi panas.

Panas akan diabsurpsi oleh permukaan luar alat yang disterilkan, lalu

merambat ke bagian dalam permukaan sampai akhirnya suhu untuk

sterilisasi tercapai. Sterilisasi panas kering biasanya digunakan untuk alat-

alat atau bahan dengan uap tidak dapat penetrasi secara mudah atau untuk

Page 5: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

peralatan yang terbuat dari kaca. Pada sterilisasi panas kering,

pembunuhan mikroorganisme terjadi melalui mikanisme oksidasi sampai-

sampai terjadinya koagulasi protein sel. Karena panas dan kering kurang

efektif dalam membunuh mikroba dari autoklaf, maka sterilisasi

memerlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang.

(Stefanus. 2006)

3. Sterilisasi, Tyndllisasi.

Metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap dengan beberapa

menit saja. Sehabis didiamkan satu hari, selama itu spora-spora sempat

tumbuh menjadi bakteri vegetative. Maka medium tersebut dididihkan lagi

selama beberapa menit. Akhirnya pada hari ketiga, medium tersebut

dididihkan lagi, sekali lagi. Dengan jalan demikian ini diperoleh medium

yang steril dan zat-zat organik yang terkandung didalamnya tidak

mengalami banyak perubahan seperti halnya pada cara yang dilakukan

oleh spallanzani (1729-1799).(Dwidjoseputro. 2005)

4. Sterilisasi dengan penyaringan (Filtrasi).

Medium disaring dengan saringan porselin atau dengan tanah diatom.

Dengan jalan ini, maka zat-zat organik tidak akan mengalami penguraian

sama sekali. Hanya sayang, virus tak dapat terpisah dengan penyaringan

semacam ini. Oleh karena itu, sehabis penyaringan, medium masih perlu

dipanaskan dengan autoclave meskipun tidak selama 15 menit dengan

teperatur 121oC. penyaringan dapat dilakukan juga dengan saringan yang

dibuat dari asbes. Saringan ini lebih murah dan lebih mudah

penggunaannya daripada parselin. Saringan asbes dapat dibuang setelah

dipakai, sedangkan saringan porselin terlalu mahal untuk dibuang dan

terlalu sulit dibersihkan.(Dwidjoseputro. 2005)

Ada tiga cara utma yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan

panas penggunaan bahan kimia dan penyaringan(filtrasi). Bila panas digunakan

Page 6: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi

basah bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi

kering. Dipihak lain sterilisasi kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan gas

atau radiasi.(Hadiotomo. 1985)

5. Sterilisasi radiasi

a. Ultraviolet

Ultraviolet merupakan gelombang elektromagnetik dengan

panjang gelombang 100-400 mm dengan efek optimal pada 254

nm. Sumbernya adalah lampu uap merkuri dengan daya tembus

hanya 0,01-0,2 mm. ultraviolet digunakan untuk sterilisasi ruangan

pada penggunaan aseptic.

b. Jon

Mekanisme mengikutitori tumbukan yaitu sinar langsung

menghantam pusat kehidupan mikroba (kromosom) atau secara

tidak langsung dengan sinar terlebih dahulu membentuk molekul

dan mengubahnya menjadi bentuk radikatnya yang menyebabkan

terjadinya reaksi sekunder pada bagian molekul DNA mikroba.

c. Gamma

Gamma bersumber dari Cu60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar

50-500 kilo curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis

efektifitasnya adalah 2,5 MRad. Gamma digunakan untuk

mensterilkan alat-alat yang terbuat dari logam, kaet serta bahan

sintesis seperti pulietilen.(Ratna. 1985)

Pensterilkan Gelas-gelas, botol, pipa pipet yang sudah bersih tidak disterilkan

dengan autoklaf, karena barang-barang tersebut akan tetap basah sehabis sterilisasi.

Alat-alat dari gelas dimasukkan didalam oven kering selama 2-3 jam pada temperatur

160o-170oC. Hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya muatan yang dimasukkan

dalam oven. Kapas masih dapat bertahan dalam oven kering selama waktu dan

Page 7: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

temperature seperti diatas. Alat-alat yang bahan kering tidak boleh dimasukkan dalam

oven kering. Pensterilan alat-alat dapat pula dilakukan dengan gas etiken oksida. Hal

ini harus dikerjakan dengan hati-hati karena ada bahaya tertentu.(Ratna. 1985)

Benda yang akan dicuci dihamakan diletakkan diatas lempengan saringan dan

tidak langsung mengenai air dibawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih

pada tekanan temperature yang lumayan tinggi kira-kira 121oC. organism yang tidak

berspora hanya dapat mati dengan pemanasan 100oC selama kurang lebih 30 menit.

Pemanasan kering ini kurang efektif apabila temperatu kurang tinggi untuk mencapai

temperature antara 160oC sampai dengan 180oC. pada temperature ini akan

menyebabkan kerusakan pada sel-sel hidup dan jaringan.(Ratna. 1985)

Sterilisasi dengan pemanasan merupakan cara yang paling banyak dipakai.

Pada prinsipnya sterilisasi dengan pemanasan ada empat macam yaitu sebagai berikut

:

1. Sterilisasi dengan pemijaran

2. Sterilisasi dengan udara panas

3. Sterilisasi dengan uap air panas

4. Sterilisasi denagan uap air panas bertekanan

Sterilisasi dengan pemijaran, cara ini terutama dipakai untuk sterilisasi jarum

ose dan sebagainnya terbuat dari platina, caranya dengan membakar alat-alat tersebut

diatas api lampu spirtus sampai pijar. Sterilisasi dengan udara panas, untuk keperluan

ini dipakai alat yang mempunyai thermostat yang disebut hot air stelizer(oven).pada

umumnya temperature yang digunakan pada sterilisasi secara kering 170-180oC,

paling sedikit selama 2 jam. Sterilisasi dengan menggunakan uap air panas , bahan-

bahan yang mengandung cairan, tidak dapat disterilkan dengan udara panas yang

kering. Sterilisasi yang baik adalah dengan mengunakan uap air panas bahan-bahan

yang disterilkan dengan cara ini pada umumnya medium kultur yang tidak tahan

terhadap panasyang sangat tinggi. Sterlisasi dengan menggunakan uap panas

Page 8: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

bertekanan, alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan ialah

autoclave. Alat ini terdiri atas suatu bejana yang tahan terhadap tekanan tinggi yang

dilengkapi monometer, thermometer dan kleb. Sterilisasi dengan autoclave

merupakan cara sterilisasi yang paling baik, jika dibandingkan dengan cara-

carasterilsasi lainnya. Dan ada pula sterilisasi dengan penyinaran, dimksudka disini

untuk merusak kemampuan sel mikroba pengkontaminan secara seluler dan genetic

yang mengakibatkan mikroba tersebut tidak mampu untuk melakukan reproduksi dan

pertumbuhan. Teknik sterilisasi ini biasanya menggunakan radiasi ion dengan dosisi

dan waktu pemaparan yang cukup lama.(Ratna. 1985)

Dalam mikrobiologi radiasi gelombang elektromagnetik yang banyak

digunakan adalah radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma atau juga sinarX dan

sinar matahari. Sinar matahari banyak mengandung sinar ultraviolet, sehingga secara

langsung dapat dipakai untuk proses sterilisasi. Sinar ultraviolet biasa diperoleh

dengan menggunakan katoda panas yaitu kedalam tabung katoda bertekanan rendah

diisi dengan uap air panas, panjang gelomban ini yang dihasilkan dalam proses ini

biasanya dalam orde sampe dengan atau kurang lebih kira-kira bersikaran 2500-2600

angstrom.(Ratna. 1985)

Page 9: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pertama ini melakukan perubahan tentang peralatan dan

sterilisasi yang dilaksanakan pada hari rabu, 9 maret 2011 pada pukul 10-12

wita di laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Mulawarman Samarinda.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat-alat

- Autoclave

- Bluetip

- Cawan petri

- Hot plate

- Inkubator

- Jarum ose

- Labu Erlenmeyer

- Lampu Bunsen

- Magnetik stirer

- Mikropipet

- Pipet

- Rak tabung

Page 10: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

- Shaker

- Sintervius

- Spatula

- Tabung reaksi

- Yellowtip

3.2.2 Bahan-bahan

- Alumunium foil

- Aquades / air

- Kapas

- Karet

- Kertas

- plastik

3.3 Cara kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan disterilkan

2. Ditutup mulut tabung reaksi dengan menggunakan alumunium foil hingga

tidak ada udara yang masuk

3. Ditutup mulut tabung reaksi yang lain dengan menggunakan kapas, sumbat

pada tabung hingga tidak ada udara yang masuk

4. Dibungkus tabung reaksi dengan kertas, kemudian diikat dengan karet

5. Diletakkan cawan petri yang besar dibawah cawan petri yang kecil

6. Dibungkus dengan kertas dengan teknik pembungkusan

7. Dimasukkancawan petri dan tabung reaksi kedalam pelastik secara rapi

8. Dimasukkan kedalam angsang

Page 11: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

9. Dimasukkan air secukupnya dalam autoclave, kemudian dimasukkan alat

yang akan disterilkan

10. Ditutu autoclave, kemudian ditutup kran pengatur tempat keluar uap air

11. Diatur waktu hingga 15 menit setelah 15 menit, alarm autoclave akan

berbunyi, setelah itu alat selesai disterilkan

Page 12: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

4.1.1 Tabel pengamatan Peralatan dan Sterilisasi

N

o

Nama Alat Fungsi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Tabug reaksi

Petridish

Mikropipet

Jarum ose

Gelas ukur

Gelas kimia

Bluetip

Yellowtip

Autoclave

Hot plate

Spatula

Kertas

Bunsen

Shaker

Seterfius

Rak tabung

Alumunium foil

Sebagai tempat media

Tempatnya untuk menanam bakteri

Mengambil cairan dengan skala mikroba

Mengambil suspense mikroba

Mengukur volume yang diambil

Tempat media

Alat bantu mikropipet(0,5 ml)

Alat bantu mikropipet(0,1-0,2 ml)

Mensterilisasi dengan uap air panas bertekanan

Memanaskan media

Mengambil bahan dalam bentuk padat

Menutup dan menyumbat tabung

Mensterilkan alat

Mengocok larutan

Memisahkan supernatan dan pellet

Untuk menaruh tabung reaksi

Menutup mulut tabung reaksi

Page 13: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

18

19

20

21

Erlenmeyer

Laminar air flow cabinat

Oven

inkubator

Tempat media atau bahan

Untuk mensterilkan alat dan bahan

Untuk mensterilkan alat

Menginkubasi mikroba dan bakteri

4.2 Pembahasan

Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu peruses untuk mematikan semua

organismeyang terdapat pada atau didalam suatu benda. Hal ini diperlukan agar

mikroba yang ingin ditumbuhkan diamati dan diisolasi terbebas dari mikroba lain

(mikroba kontamina). Suatu bahan atau alat dikatakan steril bila alat atau bahan

tersebut bebas dari mikroba, baik dalam bentuk sel vegetatife maupu spora sterilisasi

dilakukan tehadap bahan dan alat sehingga terbebas dari kontaminasi mikroorganisme

lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi mikroba lain akan memberikan

dampak yang tidak menguntungkan. Sterlisasi dengan pemanasan ada 4 macam yaitu

pemijaran, udara panas, uap air panas dan uap air panas bertekanan. Kemudian ada

juga sterilisasi dengan metode penyinaran dan penyaringan.(dwidjoseputro. 2005)

Autoclave merupakan cara sterlisasi yang paling baik jika dibandingkan

dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Autoclave ini merupakan cara sterilisasi dengan

menggunakan uap panas bertekanan. Bahan-bahan yang disterilkan ialah bahan-bahan

atau alat-alat yang tidak rusak karena pemanasan dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja

autoclave pada dasrnya menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Medium yang

akan disterilkan ditempatkan didalam autoclave ini selama 15-20 menit. Medium

yang an disterilkan itu lebih baik ditepatkan dalam beberapa botol yang agak kecil

daripada dikumpul dalam suata botol yang besar. Setelah pintu autoclave ditutup

rapat, barulah kran pipa uap dibuka, dan temperature akan terus menerus naik sampai

121oC. Biasanya autocave suda diatur sedemikian rupa sehingga pada suhu tersebut,

tekanan ada sebesar 15 Ibs(pounds) perinch persegi yang berarti 1 atm per 1 cm2.

Page 14: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

Perhitugan waktu 15 atau 20 menit dimulai sejak thermometer pada autoclave

menunjukkan 121oC.(dwidjoseputro. 2005)

Dalam praktikum dalam bidang mikrobiologi digunakan beberapa alat,

diantaranya yaitu: cawan petri digunakan dalam praktikum yang berfungsi sebagai

wadah untuk menumbuhkan mikriba, untuk penyelidikan bahan yang akan diuji dan

juga untuk mengukur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Tabung reaksi berfungsi

sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat kimia di dalam laboratorium. Rak tabung

reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Hot plate digunakan untuk

memanaskan, dalam pembuatan media serta menghomogenkan larutan. Magnetic

stirrer digunakan untuk menyebarkan bakteri yang berada pada cawan petri.

Erlenmeyer digunakan untuk berbagai keperluan laboratoriu terutama dalam titrasi

pada analisis kimia.

Jarum ose digunakan untuk memindahkan biakan dari medium padat ke

medium cair atau untuk membuat preparat. Gelas piala digunakan untuk berbagai

macam keperluan seperti memanaskan cairan mereaksikan dan membuat endapan.

Gelas ukur digunakan untuk mengeluarkan jumlah tertentu volume cairan secara

tidak tepat atau kira-kira ukurannya bervariasi 5 ml sampai 2 L.

Mikropipet digunakan untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup

kecil, dalam penggunaan mikropipet memerlukan tip. Pipet digunakan untuk

mengambil cairan sesuai volume yang diinginkan. Lampu Bunsen digunakan sebagai

alat pemanas atau pembakaran gas yang dapat menghasilkan macam-macam gas.

Incubator dalah alat yang berfugsi untuk menginkubasi atau memeran mikroba pada

suhu tertentu.

Pada autoclave digunakan suhu 121oCpada suhu ini sudah cukup untuk

mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organism hidup dan dengan

demikian mematikannya sampai spora-sporanya, karena pada suhu 100oC masih

kurang dalam membunuh kuman yang resisten.

Page 15: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

Lama pensterilisasi alat dan bahan berbeda-beda, perbedaan ini disebabkan,

karena ketahana alat dan bahan bebeda. Bila alat terlalu lama dipanaskan dapat etrjadi

perubahan bentuk, bila pada bahan dipanaskan terlalu lama maka baha dapat rusak

seperti penguraian gula, ph dan lain-lain. Lama sterilisasi pada alat sekitar 15-30

menit, sedangkan pada bahan 15 menit.

Faktor kesalahan pada percobaan pada posisi cawan petri yang salah ketika

disterilkan menggunakan autoclave(terbalik) membuat uap air dari autoclave jatuh

atau masuk kedalam cawan petri sehingga bahan tidak steril atau basah.

Page 16: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

- Beberapa alat yang ada di laboratorium di antaranya adlah autoclave untuk

sterilisasi dengan uap panas bertekanan, cawan petri untuk meletakan objek

atau media, kertas dan alumunium foil serta plastic untuk membungkusalat

yang akan disterilisasi, jarum ose untuk mengambil suspensi mikroba, tabung

reaksi untuk meletakkan objek, dan lain-lain

- Cara mensterilkan alat sepei tabung reaksi adalah dengan menutup mulut

tabung dengan kapas atau dengam menggunakan alumunium foil, lalu

dibungkus dengan kertas, dan disterilkan dengan autoclave. Untuk cawan

petri, posisi cawan petri diatas, dimasukkan kedalam autoclave setelah

dibungkus dengan kertas, dan jarum ose hanya perlu di panaskan hingga

memijar

- Metode sterilisasi ada beberapa macam, diantaranya sterilisasi dengan

pemijaran, sterilisai dengan udara panas(oven), sterilisasi dengan uap panas,

dan sterilisasi dengan uap bertekanan(autoclave)

5.2 Saran

Sebaiknya metode sterilisasi lebih bervariasi lagi, sehingga tidak hanya

menggunakan metode uap air panas bertekanan (autoclave), bisa dengan uap air,

pemyaringan dan lain-lain. Agar lebih dapat memahami metode-metodenya.

Page 17: Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro,D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan : Jakarta

Hadietomo, Ratna Sari.1985. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia:Jakarta

Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Andi