percobaan 2 generator dc 2011
TRANSCRIPT
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 1/25
PERCOBAAN 2GENERATOR DC
2.1 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
2.1.1TUJUAN UMUM
a. Mengetahui cara kerja mesin arus searah yang dioperasikan
sebagai generator.
b. Mengetahui sifat generator arus searah dalam arus beban nol
mapun berbeban.
c. Mengetahui besaran resistansi belitan generator DC
d. Mengetahui cara mengukur besaran resistensi belitan Generator
DC
e. Mengetahui dan bisa mengoperasikan/menjlankan generator arus
searah dengan aman dan benar.
f. Mengetahui dan bisa menganalisa/menjalankan urutan-urutan
pembebanan kerja Generaror DC.
g. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh reaksi jangka pada
generator berbeban.
2.1.2 TUJUAN KHUSUS
1. Mencari harga resisteensi belitan generator DC dengan
menggunakan metoda ohm meter.
2. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tahanan generator DC
terhadap kerugian-kerugian generator dan terhadap efisiensigenerator.
3. Mencari karakteristik beban nol, (Eo = f(Iex); I = 0,n = C).
4. mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tegangan keluaran
generator terhadap pengaruh keluaran generator terhadap arus
penguatan yang diberikan.
5. Mengetahui lengkung histerisis anti besi generator DC.
6. Mencari karakteristik beban, (V = f(Iex); I = nominal; n = C).
1
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 2/25
7. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh beban terhadap
tegangan keluaran.
8. Mengetahui dan bisa mencari kerugian reaksi jangka pada saat
generator brbeban.
9. Mencari karakteristik efisiensi, (η = f(P); n = C; V = C).
10.Mengatahui dan bisa menganalisa daerah operasi kerja yang
optimum dari suatu generator DC yang dilihat dari karakteristik
efisiensinya.
2.2. DASAR TEORI
2.2.1. Pengukuran resistansi Belitan Generator DC
Mesin DC bisa dioperasikan sebagai motor maupun sebagai
generator. Belitan generator terdiri dari :
1. Belitan jangkar
2. Belitan kutub Bantu
3. Belitan eksitansi
Arus beban mengalir melalui dua belitan yang pertama, belitan ini
mempunyai resistensi yang kecil. Sistem pengukuran tahanan belitan
jangkar ini ada beberapa metode pengukuran yang bisa dilakukan antara
lain metode ohm meter, volt dan ampere meter, metode dinamis dan
statis. Dalam percobaan ini kita memakai system pengukurannya dengan
menggunakan metode ohm meter.
Pengukuran resistensi belitan arus penguatan dilakukan dengan
menggunakan metoda yang sama dengan pengukuran tahanan belitan
jangkar.
2.2.2. Karakteristik Beban Nol
karakteristik beban nol adalah merupakan karakteristik kemagnitan
sebuah generator DC yang menunjukkan sebuah hubungan antara fluksi
yang dibangkitkan oleh kutub dan arus penguatan (Iex). fluksi kutub ini
identik dengan ggl yang diinduksikan mesin dan diukur melalui tegangan
2
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 3/25
keluaran mesin pada saat beban nol (Eo) yang mana hubungan ini ditulis
Eo = f(Iex); I = 0; n = nominal.
formula tegangan induksi yang dibangkitkan generator:
Eo = K φ n
dimana : Eo = tegangan induksi generator ; K = konstanta
φ = f(Iex): fluksi skibat arus penguatan
n = putaran generator
Bentuk karakteristik beban nol
Iex
Eo
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kualitas dari inti besi
yang sangat mempengaruhi inti besi dan mencari daerah lengkung
penjenuhan magnetisasi. karakteristik kemagnitan ini dicari pada putaran
nominal mesin.
adapun hubungan antara putaran dan tegangan adalah sebagai berikut:
E1/n1 = E2/n2; maka E1/n1 = E2/n2; E2 = E1(n2/n1)
2.2.3. Karakteristik Berbeban
Pengaruh pembebanan generator DC akan mengakibatkan adanya
reaksi jangkar dan kerugian tembaga, hal ini mengakibatkan turunnyan
tegangan keluaran generator. untuk mengetahui pengaruh-pengaruh
kerugian tegangan ini diperlukan percobaan pembebanan dengan beban
3
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 4/25
arus keluaran yang tetap dan dengan merubah arus penguatannya dari
tegangan nol sampai tegangan nominalnya.
kerugian tegangan pada tembaga stator ditentukan dengan perhitungan:
V = I x R (Volt)
dimana : V = kerugian tegangan pada belitan jangkar
I = arus jangkar
R = tahanan belitan jangkar
gambar karakteristik beban dengan arus beban konstan nominal, seperti
gambar berikut:
Iex
V
Pada gambar di atas pengaruh reaksi jangkar akibat pembebanan akan
diatasi oleh arus penguatan sehingga apabila kita lihat secara kesluruhan
kerugian tegangannya akan bergeser searah dengan sumbu arus
penguatannya.
2.2.3. Pengaruh arus beban terhadap tegangan keluaran dengan
arus penguatan tetap (Karakteristik Luar)
Seperti yang telah diterangkan di atas bahwa pengaruh
pembebanan sangat berpengaruh terhadap tegangan keluarannya.
tegangan keluaran akibat beban ini sangat terasa bila kita tidak
mengimbangi dengan menaikkan arus penguatannya, oleh karena itu
4
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 5/25
untuk mengetahui jualitas mesin sangat perlu kita mengadakan percobaan
pembebanan ini dengan menetapkan arus penguatannya.
Gambar karakteristik beban dengan arus pengutan konstan
I
V
2.2.4. Karakteristik Efisiensi
Selama kita menjalankan generator, ada kerugian-kerugian yang
terjadi karena macam-macam sebab. untuk mencari karakteristik efisiensi
dari mesi perlu diketahui harga nyata dari kerugia daya dari berbagia
kondisi beban.
pengukuran efisiensi generator, dalam hal ini generator dibebani secara
langsung dengan beban yang sesuai dan diukur langsung melalui daya
yang diterima dan daya yang dibangkitkan. efisiensi dapat dihitung melalui
perbandingan antara keduanya:
η = Pout/Pin
1. Kerugian Mekanik dan Besi
kerugian mekanik:
kerugian ini terjadi pada bagian yang berputar karena adanya
gesekan di bantalan dan ventilasi. daya ini tergantungr pada
kecepatan putaran mesin.
karena kerugian ini hanya bergantung padakecepatan mesin (tidak
tergantung pada beban), cara mencarinya adalah sebagai berikut:
5
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 6/25
• putar nomor DC (motor penggerak) dengan
kecepatan sama dengan kecepatan nominal generator yangakan dicari kerugiannya (kopling motor DC dan generator
dilepas)
• ukur arus armatur motor DC 1 (Ampere) dan
tegangan V (Volt)
daya masukan motor menjadi : P = I x V (watt)
• putar generator mesin dengan mesin DC (pasang
kopling generator dan motor DC) dengan kecepatan sesuai
dengan kecepatan nominal generator
• Ukur arus almatur motor DC I’ (Amper ) dan tegangan
V’ (volt) pada generator tidak diberi penguatan.
Daya masukan motor menjadi ; P’ = I’ × V’ (watt). Daya ini
lebih besar dari sebelumnya, karena motor sekarang
menjalankan generator yang tidak berbeban (hanya
dibetuhakan untuk kerugian mekanik). Seperti pada poin 1
sebelumnya motor dijalankan dengan kondisi yang sama
(tegangan armaturnya sama, kecepatannya sama, dan
arusnya agak lebih tinggi sedikit), hal ini bisa diasumsikan
bahwa kerugian motor masih sama dan oleh karena itu :
P’m-Pm = kerugian mekanik pada generator
Kerugian besi :
Sirkuit magnit pada kutub penguatan arus DC yang memotong
bagian yang rotor dengan fluksi yang konstan tidak akan
menimbulkan kerugian. Akan lain apabila stator dipotong oleh
magnit yang berubah-ubah maka akan menyebabkan adanya
histerisis magnit dan arus putar. Kerugian daya ini adalah
merupakan kerugian besi generator. Dan sudah tentu tergantung
pada besarnya fluksi dan frekuensi (tergantung pada kecepatan
putar).
Cara mencari kerugian ini adalah :
6
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 7/25
• Seperti pada cara mencari kerugian mekanik
generator diputar dengan motor DC yang sama dan atur kecepatan motor sampai mencapai kecepatan nominal
generator.
• Ukur arus armtur motor I’’ (amper) dan tegangan
V’’(volt) sewaktu generator mengeluarkan tegangan
nominalnya (generator diberi penguatan sampai tegangan
keluarannya nominal).
Daya masukan motor menjadi ; P’’m = V’’x I’’ (watt).
hal ini akan menjadi lebih besar dari harga yang telah diukur
pada penguatan sebelumnya, motor sekarang dibebani
kerugian besi dari generator. Untuk alsan yang sama
diterangkan diatas, diasumsikan bahwa kerugian motor
sama dengan pengukuran sebelumnya karena itu :
P’’m – Pm = kerugian Generator pada kondisi tanpa beban
(kerugian mekanik + besi )
2. Kerugian Tembaga Stator
Dengan mengetahui besarnya tahanan stator (R), untuk
menghitung kerugiannya dihitung dengan cara :
P = R x I2
Dimana R = tahanan dlam generator
I = Arus armatur sesuai dengan kondisi beban
3. Kerugian tembaga belitan penguat
Ada hubungan antara daya yang dipakai pada rangkaian
penguatan dan kondisi pada saat mesin berbeban. Daya ini
seluruhnya didisipasikan menjadi panas, masalah ini kita
asumsikan bahwa generator beroperasi pada tegangan nominal
konstan pada setiap kondisi beban. Besarnyaarus penguatan
tergantung dari besarnya arus arrmatur, hal ini bisa dilihat dari
karakteristik luarnya.
Kerugian ini dihitung dengan cara :
7
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 8/25
P = R.Iex2 (watt)
Bentuk karakteristik efisiensi Generator DC :
I
η
2.3. DATA SPESIFIKASI GENERATOR DC
Daya nominal : 5 KW
Tegangan nominal : 220 V
Kecepatan nominal : 3000 rpm
Arus nominal : 22,7 A
Arus Eksitansi : 1,1 A
Isolasi : klas F
2.4. LANGKAH PERCOBAAN
2.4.1. Pengukuran Tahanan Belitan
1. ukur tahanan belitan jangkar dan belitan medan generator DC
dengan menggunakan ohm meter.
2. Catatlah hasil pengukurannya dalam tabel data yang telah
disediakan
2.4.2. Mencari karakteristik Beban Nol
1. Gambarlah rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik beban
nol.
2. Buatlah urutan kerja ( perccobaan ini generator diputar dengan
motor DC dan hati-hatilah dalam menjalankan motor DC,
perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat dan jangan
menjalankan mesin, tanpa arus penguatnya).
8
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 9/25
Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal ( tahanan asut )
atau regulator untuk mengurangi arus star yang besar.
Apabila sudah disetujui oleh pembimbing lakukan percobaan.
3. Catat hasil percobaan kedalam tabel hasil pengamatan
2.4.3. Mencari Karakteristik Berbeban
1. Gambarlah rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik
pengaruh pembebanan terhadap tegangan keluaran bila arus
penguatannya berubah.
2. Buatlah urutan kerjanya, (percobaan ini generator diputah dengan
motor DC, perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat dan
jangan menjalankan mesin tanpa ada arus penguatnya). Motor
diputar dengan menggunakan tahanan awal atau regulator untuk
mengurangi arus star yang besar. Arus keluaran generator dibuat
tetap, pertama percobaan untuk mencari tegangan keluaran nol
pada mesin harus dihubung singkat (dalam hal ini akan dibantu
oleh pembimbing).
Bila sudah disetujui oleh pembimbing lakukan percobannya.
3. Catat data hasil percobaan ke dalam tabel data.
2.4.4. Mencari Karakteristik Pengaruh Pembebanan terhadap
tegangan keluaran dengan arus penguatan tetap ( Karakteristik
Luar )
1. Gambarlah rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik luar.
2. Buatlah urutan kerjanya.
(percobaan ini generator diputar dengan motor DC dan hati-hatilah
dalam menjalankan motor DC, perhatikan urutan kerja yang sudah
saudara buat dan jangan menjalankan mesin tanpa ada arus
penguatnya).
Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal (tahanan asut)
atau regulator untuk mengurangi arus star yang besar.
9
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 10/25
Sebelum dibebani tegangan keluaran generator harus
menunjukkan tegangan nominalnya yaitu 220 V. arus beban diatur
sampai mencapai harga nominalnya.
3. Catat data hasil percobaan ke dalam tabel data.
2.4.5. Pengukuran Efisiensi Generator DC
1. Gambarlah rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik
efisiensi dari generator DC.
2. Buatlah urutan kerjanya, (sebelum motor dibebani putarlah motor
pada putaran nominalnya yaitu 3000 rpm, catatlah semua alat ukur
pada kondisi ini. Bebanilah generator dengan tahanan R
murni.Catatlah daya masukan motor dan dayakeluaran generator
setiap kondisipembebanan sehingga mencapai kondisi nominalnya
dengan mempertahankan putaran nominalnya dengan mengatur
arus penguatan motor.
Bila sudah disetujui oleh pembimbing lakukan percobaannya.
3. Catat data hasil percobaan kedalam tabel data.
Rangkaian Percobaan Secara keseluruhan :
V M G
Sumber DC
A
A
V
R
Sumber DC
AV
R
A
VRegulator
dan
Penyearah
S u m b e r P L N
1
f a s a a t a u 3 f a s a
2.5. TUGAS PENDAHULUAN
1. Tuliskan bagian-bagian penting dari suatu generator DC !
2. Tuliskan prinsip kerja suatu generator DC !
10
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 11/25
3. Gambarkan rangkaian ekivalensuatu generator DC eksitasi
terpisah, serta tuliskan persamaan arusdan tegangannya.
4. tuliskan pengertian karakteristik suatu generator DC, dan tujuan
mencari karakteristik geneator DC tersebut.
5. Apa akibatnya jika dalam keadaan beroperasi tiba-tiba generator
DC kehilangan eksitansinya !
2.6. HASIL PENGAMATAN ;
2.6.1. Pengukuran Resistansi Belitan
No Tahanan Jangkar (Ra) Tahanan Belitan (Rf )
1
2
3
6,8
6,8
6,8
134,5
134,5
134,3
2.6.2. Tabel Karakteristik Beban Nol
n = putaran; Iexg = arus penguatan; Eo = tegangan generator
Im = arus jangkar motor, Vm = tegangan motor Pm = daya input motor
No N (rpm) Iexg (A)Eo
(Volt)Im (A)
Vm
(Volt)
Pm =
Vm.Im[W]
1 2000 0 14 1,15 78 89,7
2 1970 0,1 39 1,2 78 93,6
3 1960 0,2 70 1,2 78 93,6
4 1920 0,3 97 1,3 78 101,4
5 1880 0,4 115 1,35 78 105,3
6 1850 0,5 125 1,4 78 109,27 1830 0,6 127,5 1,5 78 117
8 1800 0,7 135 1,5 78 117
9 1760 0,8 136,5 1,6 78 124,4
10 1730 0,9 138 1,65 78 128,7
2.6.3 Tabel Karakteristik Beban Nol
n = putaran; Iexg = arus penguatan; Eo = tegangan generator
Im = arus jangkar motor, Vm = tegangan motor
Iexg = 0,3 A
11
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 12/25
No N (rpm)Eo
(Volt)
Vm
(Volt)
1 0 0 0
2 100 3 9
3 200 7,5 12
4 300 15 15
5 400 18 18
6 500 24 24
7 600 30 27
8 700 33 30
9 800 39 36
10 900 45 39
2.6.4 Tabel Karakteristik Berbeban Generator DC
n = putaran; Iexg = arus penguatan generator; Vg = tegangan generator
Im = arus jangkar motorp, Vm = tegangan motor, Iexm = arus penguatan
motor.
Posisi beban = 222 = 214 Ω.
No n (rpm) Iexg (A)Eo
(Volt)
Ig
(A)Im (A)
Vm
(Volt)Iexm (A)
1 2030 0 10 0,06 1,2 204 0,38
12
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 13/25
2 2050 0,05 25 0,13 1,2 207 0,39
3 2050 0,1 38 0,19 1,2 219 0,39
4 2040 0,15 57 0,28 1,3 219 0,395 2030 0,2 75 0,36 1,35 219 0,39
6 2020 0,25 90 0,42 1,4 219 0,39
7 2010 0,30 106 0,5 1,5 219 0,39
8 2000 0,35 117 0,55 1,55 219 0,39
13
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 14/25
2.6.5 Tabel Karakteristik Luar Generator DC
n = putaran; Iexg = arus penguatan generator; Vg = tegangan generator
Im = arus jangkar motorp, Vm = tegangan motor, Iexm = arus penguatan
motor
Iexg = 0,3 A konstan
Non
(rpm)
Ig
(A)
Eo
(Volt)
Im
(A)
Vm
(Volt)Iexm (A)
Beban (R)
Posisi Ω
1 2000 0,26 107 1,4 210 0,38 111 416
2 2000 0,31 107 1,4 210 0,38 211 349
3 1990 0,38 106 1,4 210 0,38 221 2804 1980 0,49 105 1,4 210 0,38 222 214
5 1980 0,55 104 1,5 210 0,38 322 191
6 1980 0,61 104 1,5 210 0,38 332 174
7 1970 0,7 103,5 1,65 210 0,38 333 150
8 1970 0,76 103,5 1,6 210 0,38 433 136
9 1960 0,83 103 1,6 210 0,38 443 124
10 1950 0,92 102,5 1,65 210 0,38 444 110
14
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 15/25
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 16/25
Ŋsistem = Pm
Pg =
294
17,33= 11,28 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
294
28,40= 13,7 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
294
45,51= 17,5 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
315
2,57= 18,15 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
315
44,63= 20,13 %
Ŋsistem = Pm Pg =
5,34614,72 = 20,90 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
336
66,78= 23,41 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
336
49,85= 25,44 %
Ŋsistem = Pm
Pg =
5,346
3,94= 27,21 %
b. Mencari Rugi-Rugi Jangkar
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,26)2 = 0,4619 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,31)2 = 0,6566 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,38)2 = 0,9867 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,49)2 = 1,6406 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,55)2 = 2,0670 W
ΔPa = Ra . Ia
2
= 6,83 . (0,61)2
= 2,5426 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,7)2 = 3,3483 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,76)2 = 3,9469 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,83)2 = 4,7074 W
ΔPa = Ra . Ia2 = 6,83 . (0,92)2 = 5,7837 W
c. Menghitung Rugi-rugi Belitan Medan
ΔPf = Rf . Iexg2 = 134,43 . (0,3)2 = 12,099 W
16
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 17/25
d. Menghitung Rugi-rugi Generator DC
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 0,4619 W + 12,099 W = 12,5609 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 0,6566 W + 12,099 W = 12,7556 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 0,9867 W + 12,099 W = 13,0857 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 1,6406 W + 12,099 W = 13,7396 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 2,0670 W + 12,099 W = 14,1660 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 2,5426 W + 12,099 W = 14,6416 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 3,3483 W + 12,099 W = 15,4473 W
ΔPg = ΔPa + ΔPf = 3,9469 W + 12,099 W = 16,0459 W
ΔPm = ΔPa + ΔPf = 4,7074 W + 12,099 W = 16,8064 W
ΔPm = ΔPa + ΔPf = 5,7837 W + 12,099 W = 17,8827 W
Dari hasil perhitungan di atas maka, dapat dituliskan dalam table berikut:
NoEfisiensi
Sistem (%)
Rugi-rugi
∆Pa (W)
Rugi-rugi
∆Pf (W)
Rugi-rugi
∆Pg(W)
=∆Pa+∆Pf 1 9,46 0,46 12,09 12,56
2 11,28 0,56 12,09 12,75
3 13,70 0,98 12,09 13,08
4 17,5 1,64 12,09 13,73
5 18,15 2,06 12,09 14,16
6 20,13 2,54 12,09 14,64
7 20,90 3,34 12,09 15,44
8 23,41 3,94 12,09 16,04
9 25,44 4,70 12,09 16,8010 27,21 5,78 12,09 17,88
17
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 18/25
2.8GRAFIK HASIL PERCOBAAN
18
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 19/25
2.8.1 Grafik karakteristik beban nol (Eo = f(Iexg); Ig=0; n=C).
Grafik hubungan tegangan induksi (Eo) dengan arus exitasi
generator (Iexg)
Penjelasan Grafik :
Pada grafik karakteristik beban nol di atas, didapatkan jika arus exitasi
generator DC dinaikkan maka tegangan induksi yang dibangkitkan oleh
generator DC akan semakin naik sampai mencapai titik jenuh. Jika
tegangan induksi yang dibangkitkan generator naik maka tidak demikian
dengan putaran generator, pada putaran generator apabila arus exitasi
dinaikkan maka putaran generator akan semakin turun karena pengaruh
arus exitasi generator. Pada karakteristik beban nol ini tegangan yang
dibangkitkan sudah ada sedangkan arus generator masih = 0, karena
generator belum dibebani. Hal ini sesuai dengan rumus Eo teoritis yakni
Eo = c . n . φ dimana φ ≈ Iexg. Jadi Eo berbanding lurus dengan Iexg
hanya saja grafiknya tidak linear sebab adanya sifat kemagnetan.
19
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 20/25
2.8.2 Karakteristik beban nol (Eo=f(n); Iexg=C; Ig=0)
Grafik hubungan tegangan induksi (Eo) dengan putaran (rpm).
Penjelasan grafik :
Pada grafik karakteristik beban nol di atas didapatkan jika putaran motor
generator DC dinaikkan maka tegangan induksi yang dibangkitkan oleh
generator DC akan semakin naik sampai mencapai titik jenuh. Pada
karakteristik beban nol ini tegangan yang dibangkitkan sudah ada
sedangkan arus generator masih = 0, karena generator belum dibebani.
Hal ini sesuai dengan rumus Eo teoritis yakni Eo = c . n . φ dimana n =
putaran motor.
20
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 21/25
2.8.3 Karakteristik Berbeban (Eo=f(Iexg); n=C; R=C)
Grafik hubungan tegangan induksi (Eo) dengan Arus exitasi
generator (Iexg).
Penjelasan grafik :
Pada karakteristik berbeban ini digunakan beban luar dalam hal ini jenis
beban yang dipakai adalah jenis tahanan (R) dan dimana arus exitasi
generator dinaikkan maka tegangan generator dan arus generator/beban
akan bertambah juga. Jika tegangan dan arus generator/beban bertambah
maka tidak demikian dengan putaran generator akan semakin menurun.
21
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 22/25
2.8.4 Karakteristik Luar Generator DC (Eo=f(Ig); Iexg=C; R≠C)
a. Grafik hubungan Tegangan induksi dengan arus
generator/beban.
Penjelasan grafik:
Pada karakteristik luar generator DC didapatkan apabila beban luar dalam
hal ini jenis beban yang dipakai adalah jenis tahanan (R) diturunkan maka
tegangan generator akan turun sedangkan arus generator dalam hal ini
arus beban akan naik. Hal ini terjadi karena jumlah nilai tahanan yangdipakai semakin berkurang sehingga beban arus yang dilalui akan
semakin besar dan mengakibatkan tegangan generator juga akan turun.
22
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 23/25
b. Grafik hubungan putaran generator DC dengan arus
generator/beban.
Penjelasan grafik:
Pada grafik karakteristik luar generator DC didapatkan apabila beban luar
dalam hal ini jenis beban yang dipakai adalah jenis tahanan (R) turun
maka putaran generator akan turun sedangkan arus generator dalam hal
ini juga arus beban akan naik. Hal ini terjadi karena jumlah nilai tahanan
yang dipakai semakin berkurang sehingga beban arus yang dilalui akan
semakin besar dan mengakibatkan putaran generator juga akan turun.
23
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 24/25
2.8.5 Karakteristik efisiensi Generator DC (Eo=f(Ig); Iexg=C; R≠C)
Grafik hubungan efisiensi syatem generator DC dengan ∆Pg.
Penjelasan grafik :
Pada karakteristik efisiensi generator DC didapatkan apabila jumlah
∆Pg semakin naik maka efisiensi kerja generator akan semakin naik
juga. ∆Pg merupakan jumlah rugi-rugi yang terjadi pada belitan jangkar
(Ra) generator dan belitan medan (Rf) generator. Jumlah ∆Pg semakin
naik karena jumlah beban dalam hal ini jenis beban yang dipakai
adalah jenis tahanan (R) semakin berkurang sehingga jumlah beban
yang dilalui arus generator atau arus beban akan semakin besar
sehingga mengakibatkan ∆Pg naik.
24
8/3/2019 Percobaan 2 Generator DC 2011
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-2-generator-dc-2011 25/25
2.9 KESIMPULAN
1. Pada karakteristik beban nol semakin tinggi arus exsitasi
generator (Iex) maka tegangan induksi (Eo) yang dibangkitkan
oleh generator DC akan semakin bertambah hingga mencapai titik
jenuh 138 Volt dengan arus exitasi generator (Iexg) 0,9 A.
2. Pada karakteristik beban nol semakin tinggi putaran generator (n)
generator maka tegangan induksi (Eo) yang dibangkitkan oleh
generator DC akan semakin bertambah hingga mencapai titik
jenuhnya.
3. Pada generator DC berbeban semakin tinggi arus exitasi
generator (Iexg) maka tegangan generator (Vg) akan semakin
bertambah hingga mencapai titik jenuhnya.
4. Pada karakteristik luar generator DC semakin rendah beban
generator maka arus generator/beban (Ig) akan sebaliknya
tegangan generator (Vg) dan putaran generator (n) akan turun.
5. Pada karakteristik efisiensi generator semakin tinggi rugi-
rugi tembaga ∆P generator maka efisiensi system akan naik .