percobaan i pengaruh kondisi simpan terhadap daya · pdf filetabel 1.pengamatan kadar air (ka)...
TRANSCRIPT
Panduan Praktikum Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
Semester ganjil Tahun 2015/2016
PERCOBAAN I
Pengaruh Kondisi Simpan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai
Pendahuluan
Latar belakang
Penyimpanan benih merupakan suatu upaya untuk mempertahankan viabilitas
benih sampai benih saat ditanam tetap tinggi. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
daya simpan benih adalah faktor internal dan faktor eksternal (lingkungan simpan).
Faktor internal mencakupsifat-sifat benih secara genetik, faktor kondisi benih
meliputi kadar air dan vigor awal, kebersihan, tingkat kerusakan mekanis. Faktor
lingkungan meliputi faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik mencakup RH, suhu dan
gas.
Pada praktikum ini akan dipelajari pengaruh kondisi ruang simpan terhadap daya
simpan benih kedelai. Kondisi ruang simpan yang digunakan adalah kondisi RH rendah
dan RH tinggi
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi simpan kondisi RH
rendah dan RH tinggi terhadap viabilitas benih.
Bahan dan Metode
1. Siapkan kedelai dalam kemasan plastik, setiap kantong berisi 50 g benih kemudian simpan pada kondisi RH rendah dan RH tinggi. Setiap minggu dilakukan pengujian
daya berkecambah benih dan kadar air benih
2. Amati bagaimana daya berkecambah benih dan kadar air benih sampai akhir periode penyimpanan. Berikan kesimpulan pengaruh kondisi ruang simpan terhadap daya
simpan benih.
Tabel 1.Pengamatan kadar air (KA) dan daya berkecambah benih (DB)kedelai
Periode
simpan
(minggu)
Ulangan Perlakuan
RH tinggi RH rendah
KA DB KA DB
0 1
2
3
1 1
2
3
2 1
Panduan Praktikum Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
Semester ganjil Tahun 2015/2016
2
3
3 1
2
3
4 1
2
3
5 1
2
3
6 1
2
3
7 1
2
3
8 1
2
3
9 1
2
3
10 1
2
3
Catatan : Laporan praktikum disusun secara lengkap (Pendahuluan, bahan dan metoda
secara rinci, hasil pembahasan dan kesimpulan). Laporan dibuat oleh setiap grup.
Panduan Praktikum Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
Semester ganjil Tahun 2015/2016
PERCOBAAN II
Penetapan Kadar Air Benih
Pendahuluan
Latar Belakang
Kadar air benih merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada
kegiatan pemanenan, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran benih. Kadar air benih
sangat menentukan ketepatan saat panen, tingkat kerusakan mekanis saat pengolahan,
kemampuan benih mempertahankan viabilitasnya selama penyimpanan sehingga
pengukuran kadar air benih harus dilakukan dalam pengujian mutu benih (termasuk uji
rutin).
Ada dua metode pengukuran kadar air yang dapat dilakukan, yaitu metode
langsung dan metode tak langsung. Pada metode langsung kadar air benih dihitung secara
langsung dari berkurangnya berat benih akibat hilangnya air dari dalam benih. Sedangkan
secara tidak langsung kadar air dapat diukur tanpa mengeluarkan air dalam benih, tetapi
dengan memanfaatkan hambatan listrik dalam benih yang kemudiaan dikorelasikan
dengan kadar air.
Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan hasil penetapan kadar air benih
menggunakan metoda langsung dengan oven suhu tinggi (1300C) dan suhu 105
oC.
Bahan dan Metode
Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan adalah dua lot benih padi. Alat yang digunakan adalah oven,
timbangan, cawan porselen, grinder, desikator, serta moisture tester (Steinlite)
Metode penetapan kadar air dengan oven
1. Ambil benih padi untuk masing-masing lot 5 g, kemudian dihancurkan dengan menggunakan grinder selama 1 menit.
2. Timbang cawan dan tutup (M1), kemudian masukkan benih yang sudah dihancurkan ke dalam cawan dan timbang kembali (M2).
3. Masukan cawan tersebut kedalam oven 130-1350C, waktu sesuai komoditas dengan kondisi cawan terbuka.
4. Setelah satu jam tutup dan cawan kemudian dikeluarkan dari oven, kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 30 menit hingga dingin.
5. Timbang benih, cawan dan tutup yang telah di oven tadi (M3). 6. Hitunglah kadar air benih dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
http://lcms.ipb.ac.id/lcms/courses/836/oven.htmlhttp://lcms.ipb.ac.id/lcms/courses/836/cawan.htmlhttp://lcms.ipb.ac.id/lcms/courses/836/grinder.htmlhttp://lcms.ipb.ac.id/lcms/courses/836/desikator.html
Panduan Praktikum Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
Semester ganjil Tahun 2015/2016
(M2 M3)
KA= -------------- X 100%
(M2-M1)
Keterangan :
KA = Kadar air benih
M1 = Berat cawan + tutup kosong
M2 = Berat cawan + tutup + benih sebelum dipanaskan
M3 = Berat cawan + tutup + benih setelah dipanaskan
7. Lakukan pengukuran kadar air benih masing-masing lot sebanyak 3 ulangan. 8. Lakukan dengan langkah yang sama untuk penetapan kadar air, namun suhu yang
digunakan adalah 105oC selama minimal 17 jam
9. Bandingkan hasil penetapan kadar air dengan menggunakan kedua suhu tersebut
Tabel 2. Penentuan kadar air benih padi dengan metode oven
Benih ulangan Lot 1 Lot 2
Suhu
105oC
Suhu
135oC
Suhu
105oC
Suhu
135oC
Padi
1
2
3
Rata-rata
Catatan.: Laporan dibuat oleh masing-masing mahasiswa
Panduan Praktikum Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
Semester ganjil Tahun 2015/2016
PERCOBAAN III
Efisiensi Alat Pembersih dan Pemilah Benih
Pendahuluan
Latar Belakang
Pembersihan benih sangat penting karena benih yang kotor tidak baik bila
disimpan lama, secara tidak langsung akan mempengaruhi viabilitas benih karena
tersumbatnya ruang antara benih yang akan menimbulkan panas dan kelembaban tinggi
sehingga menjadi tempat bersarangnya cendawan maupun hama.
Proses pembersihan benih bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran fisik
maupun biji-bijian lain yang mencampuri suatu kelompok benih. Kotoran fisik antara lain
yaitu pecahan-pecahan biji, benih-benih yang berukuran kurang sempurna (keriput,
inferior, membatu akibat kurang masak atau terserang penyakit), pecahan-pecahan batu
maupun ranting-ranting yang terbawa pada waktu proses pemanenan.
Dalam proses pembersihan dapat terjadi kerusakan fisik atau kurang sempurna
proses pembersihannya sehingga diperoleh hasil yang tidak bersih 100%. Prinsip kerja
dari alat pembersih ini adalah, memisahkan benih berdasarkan perbedaan ukuran/bentuk
dan berat benih .
Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari efisiensi alat pembersih benih model clipper.
Bahan dan Metode
Benih yang di gunakan sebanyak tiga macam yang berbeda untuk masing-masing
ditimbang 100 g.campur dengan kotoran fisik yang berupa daun kering sebanyak 10 g,
biji lain sebanyak 20 g dan kotoran batu kerikil sebanyak 20 g aduk menggunakan alat
pengaduk IPB 72-3 benih di bersihkan dengan alat clipper.
Pisahkan dengan alat tersebut sehingga kembali menjadi komponen masing-masing
seperti sebelum di campur dan gambar alat tersebut secara skematis.
Laporan Percobaan
Clipper ; pintu pemisah komponen ada..buah.
Masing-masing untuk memisahkan sebagai berikut =
Pintu 1 =
Pintu 2 =
Panduan Praktikum Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
Semester ganjil Tahun 2015/2016
Pintu 3 =
Pintu 4 =
Pintu 5 =
Pintu 6 =
Terdapat 3 set campuran benih yang masing-masing terdiri dari
Set 1 = a).;b).;c)..;d)
Set 2 = a).;b).;c)..;d)
Set 3 = a).;b).;c)..;d)
Dengan screen ukuran(atas) dan ukuran.(bawah) maka =
Set no. 1 akan mampu dipisahkan di masing-masing pintu berikut =
Pintu 1 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 2 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 3 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 4 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 5 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 6 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Kotoran fisik jatuh masing-masing =
Daun kering di pintu.,..,,
Batu kerikil di pintu..,,.,
Dengan screen ukuran.(atas) dan ukuran.(bawah) maka =
Set no. 2 akan mampu dipisahkan di masing-masing pintu berikut =
Pintu 1 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 2 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 3 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 4 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 5 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 6 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Kotoran fisik jatuh masing-masing =
Daun kering di pintu.,..,,
Batu kerikil di pintu..,,.,
Dengan screen ukuran.(atas) dan ukuran.(bawah) maka =
Set no. 3 akan mampu dipisahkan di masing-masing pintu berikut =
Pintu 1 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 2 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 3 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 4 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 5 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Pintu 6 = benih a).%;b)..%;c)...%;d)..%
Kotoran fisik jatuh masing-masing =
Daun kering di pintu.,..,,
Batu kerikil di pintu..,,.,
Catatan.: Laporan dibuat oleh masing-masi