perekonomian indo
DESCRIPTION
bbmTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor energi terdiri dari bahan bakar minyak maupun gas alam. Perkembangan
terbesar dalam mengusahakan alternatif minyak dalam beberapa tahun terakhir
adalah perluasan produksi gas alam di Amerika, menggunakan teknologi untuk
mengeluarkan gas yang terperangkap dalam lapisan batu-batu serpih di bawah
tanah. Produksi gas ini tidak hanya akan mendorong produksi lebih banyak
kendaraan dengan bahan bakar gas alam, tetapi juga memungkinkan perluasan
sumber-sumber energi yang terbarukan angin dan matahari. Minyak akan tetap
menjadi bahan bakar transportasi yang dominan selama tahun-tahun mendatang,
tetapi para ahli mengatakan ketergantungan dunia akan hal itu dapat sangat
dikurangi dengan pengembangan bahan bakar alternatif. Namun, di Indonesia
sendiri belum dapat menerapkan energi alternatif yang dapat diperbarui tersebut
secara penuh. Sehingga permasalahan yang terus muncul hingga saat ini adalah
perdebatan mengenai Bahan bakar minyak (BBM) yang harganya terus dikabarkan
akan naik dikarenakan harga minyak dunia yang terus berfluktuasi.
Pada akhir Maret lalu, isu tentang kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi
perbincangan hangat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tidak bisa dipungkiri
bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia atas BBM tersebut sangat besar. Tingkat
penggunaaan BBM di Indonesia menunjukkan kenaikan pada setiap tahunnya yakni
sebesar 1,3 juta barrel per hari. Di lain sisi, produksi nasional hanya berkisar
950.000 barrel per hari. Kebutuhan yang besar ini semakin membuat tekanan bagi
pemerintah. Karena jumlah BBM yang disubsidi semakin besar dan membengkak
setiap tahunnya. Puncaknya, pada akhir Maret lalu telah diadakan rapat paripurna
yang membicarakan secara serius tentang adanya niatan pemerintah untuk
menaikkan harga BBM bersubsidi, karena beban BBM bersubsidi ini dinilai sudah
sangat memberatkan bagi APBN Indonesia. Namun hasil akhir dari rapat tersebut
ialah harga BBM bersubsidi tidak jadi dinaikkan sekarang. Dari hasil rapat telah
disepakati bahwa penyesuaian harga BBM bersubsidi akan ditentukan apabila harga
rata minyak mentah dunia mengalami deviasi lebih dari 15 persen dalam kurun
waktu enam bulan ke depan. Rumusan hasil paripurna tersebut sekaligus
1
mengesahkan APBN-Perubahan 2012 yang memulai pembahasannya sejak sebulan
lalu akibat adanya peningkatan harga minyak dunia. Dengan demikian, maka
kenaikan harga BBM bersubsidi akan mengalami penundaan karena dalam enam
bulan terakhir harga ICP minyak belum mengalami deviasi sebesar 15 persen.
Konsumsi BBM di Indonesia dapat dikatakan masuk pada kategori yang
tidak rasional, karena hampir tidak ada pembatasan dalam mengkonsumsi barang
yang disubsidi pemerintah itu. Dengan tidak adanya pembatasan itu, subsidi BBM
sebesar Rp129,7 triliun yang ditetapkan dalam RAPBN 2011, pada realisasinya
membengkak menjadi Rp165 triliun, hal inilah yang terus memberatkan keuangan
negara. Sampai saat ini belum jelas apakah kebijakan pembatasan konsumsi BBM
subsidi jadi dilakukan atau tidak. Namun jika tak dilakukan, maka subsidi BBM
akan tembus sampai Rp 208 triliun. Dan keadaan ini dapat membahayakan bagi
keadaan APBN Indonesia.
2
BAB II
TINJAUAN KONSEP DAN TEORI
2.1 Pengertian Sektor Energi dan Bahan Bakar Minyak
Sektor energi merupakan sektor kunci dalam peradaban manusia. Sejak
beratus-ratus tahun yang lalu manusia membutuhkan dan menggunakan energi
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring perjalan waktu manusia pun
mampu menggunakan dan menemukan energi yang hingga saat ini digunakan
dalam membantu proses kehidupan dan memajukan peradaban manusia.
Penggunaan energi akan selalu berperan dalam mendorong proses kehidupan
manusia melalui berbagai sektor kehidupan.
Berbicara masalah energi akan selalu dihadapkan pada sumber daya energi
yang dihasilkan. Energi dibagi menjadi dua, yaitu energi yang dapat diperbaharui
dan yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa contoh energi yang dapat
diperbaharui adalah energi biomassa, energi panas bumi, energi angina, dan
sebagainya. Sedangkan untuk energi yang tidak diperbaharui adalah energi fosil,
yaitu minyak bumi, batubara, dan gas alam. Berbagai jenis energi tersebut tidak
serta-merta dimanfaatkan secara bersamaan dan berkesinambungan. Hanya
sebagian kecil jenis energi yang digunakan secara berkala dalam jumlah besar
dan dalam waktu yang lama.
BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah jenis bahan bakar (fuel) yang dihasilkan
dari pengilangan (refining) minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dari perut
bumi diolah dalam pengilangan (refinen) terlebih dulu untuk menghasilkan produk-
produk minyak (oil products), yang termasuk di dalamnya adalah BBM. Selain
menghasilkan BBM, pengilangan minyak mentah menghasilkan berbagai produk
lain terdiri dari gas, hingga ke produk-produk seperti naphta, light sulfur wax
residue (LSWR) dan aspal.
2.2 Jenin-jenis Bahan Bakar Minyak
BBM seperti didefinisikan oleh pemerintah Indonesia untuk keperluan pengaturan
harga dan subsidi sekarang meliputi:
(i) bensin (premium gasoline)
(ii) solar (IDO & ADO: industrial diesel oil & automotive diesel oil)
3
(iii) minyak bakar (FO: fiel oil)
(iv) minyak tanah (kerosene).
Definisi ini merupakan perkembangan dari periode sebelumnya yang masih
mencantumkan avgas (aviation gasoline) dan avtur (aviation turbo gasoline), yaitu
jenis-jenis bahan bakar yang dipergunakan untuk mesin pesawat terbang, dalam
kategori sebagai BBM.
Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis
BBM yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di
Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai
mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan
nilai RON (Randon Otcane Number). Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
- Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna
tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar
kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel
dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
- Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax
juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990
terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection
dan catalytic converters.
- Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar
performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk
kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan
bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat
direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga
yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve
Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
2.3 Peranan Subsidi BBM
Sejarah pemberian subsidi BBM sudah sangat panjang. Dimasa lalu, struktur
ekonomi Indonesia berbeda. Kala itu, negara mampu menanggung subsidi BBM
4
karena Indonesia adalah eksportir minyak. Sehingga setiap kenaikan harga minyak
selalu menjadi tambahan pendapatan bersih bagi negara. Kini, Indonesia sudah
menjadi negara importir minyak dan kita juga sudah keluar dari OPEC, organisasi
negara-negara pengekspor minyak sejak 2008.
Selain itu, dulu konsumsi BBM kita masih sangat rendah dan kendaraan umum
adalah konsumen terbesar BBM. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan
perbaikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, kendaraan pribadi
jumlahnya terus membesar. Akibatnya subsidi BBM kini salah sasaran karena lebih
menguntungkan kelompok masyarakat yang sudah mampu. Inilah yang harus kita
koreksi dengan cara mengurangi subsidi secara bertahap. Jadi, pada awalnya subsidi
BBM dimaksudkan bagi masyarakat yang kurang mampu, akan tetapi yang terjadia
adalah sebaliknya.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya harga BBM bersubsidi
Ada beberapa faktor yan mempengaruhi kenaikan harga BBm, yaitu :
a. Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, maka maka secara tidak langsung orang
akan memilih menggunakan gas karena selisih harga premium dengan gas tidak
jauh berbeda tetapi gas memiliki fungsi yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu
menghambata diversifikasi energy dan perlu “Energy pricing policy”
b. Subisidi BBM banyak dinikmati oleh masyarakat yang mampu atau
berpenghasilan baik. Masyarakat yang kurang mampu akan menikmati manfaat
yang lebih besar jika harga Premium dan Solar lebih tinggi. Sebab, masyarakat
yang kurang mampu bukan konsumen Premium maupun Solar yang terbesar.
c. Jika harga minyak dunia terus naik, subsidi akan menggelembung di luar
kemampuan anggaran negara.Padahal, pengeluaran itu akan bermanfaat jika
dipakai untuk keperluan lain, misalnya pembangunan jalan, jembatan, dermaga,
kapal perintis, infrastruktur lain yang sangat diperlukan masyarakat atau untuk
peningkatan pelayanan pendidikan.
d. Harga jual Solar dan Premium yang terlalu rendah dibanding harganya diluar
negeri juga cenderung mendorong penyelundupan dan penyelewengan Solar dan
Premium yang seharusnya diperuntukkan konsumen dalam negeri. Yang
mendapat manfaat dari subsidi adalah para penyelundup dan penyelewengan.
5
KASUS
Menteri ESDM: Pembatasan Subsidi BBM Mei 2012
Thu, 19 Apr 2012, 10:48 WIB | infobanknews.com
Jakarta–Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, rencana
pemerintah melakukan pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi
yang akan dilaksanakan mulai awal Mei 2012, dilaksanakan secara bertahap baik dari
batasan besaran mesin (CC) kendaraan maupun dari wilayah pembatasannya.
Seperti dikutip dari website setkab.go.id, Jero mengungkapkan, rencananya Presiden
SBY yang akan menyampaikan pidato pada awal bulan depan terkait pembatasan
konsumsi BBM bersubsidi itu.
“Sekarang memang belum matang tapi sekarang kejar terus. Ini prosesnya yang saya
terangkan,” kata Jero, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, 18 April 2012.
Ia mengingatkan, yang perlu dilihat oleh masyarakat dalam pembatasan BBM
bersubsidi itu tujuannya adalah supaya subsidinya tepat pada masyarakat, dan julah
kuota BBM yang diatur dalam UU APBN-P 2012 tidak terlewati.
Dijelaskan Menteri ESDM, karena tidak boleh ada kenaikan harga BBM, maka orang-
orang yang tadinya memakai Pertamax saat harganya masih Rp9.000 dan harga
Premium Rp4.500, kini kembali ke Premium saat harga Pertamax mencapai Rp10.200.
“Ini yang sebetulnya kami akan cegah. Tetapi, memang harus pakai aturan, kalau pakai
himbauan saja pasti tidak jalan. Ini yang sedang kami godok. Tujuannya adalah jangan
sampai orang yang berpunya dapat subsidi, orang yang tidak punya tidak dapat atau
seditkit dapat subsidi,” jelas Jero.
Sementara, mengenai mekanisme pembatasan, menurut Menteri ESDM, itu yang
sedang disiapkan. Namun, ia mengisyaratkan pembatasan akan dilakukan secara
bertahap, baik dari CC mesin kendaraan maupun dari sisi wilayah pelaksanaan.
6
“Kalau misal dari 1.300 CC, berati kan 1.400 CC sudah kena harus ke Pertamax. Kita
sedang ngitung, cukup ngga. Kalau ngga cukup ya mungkin 1.500 CC dulu lah biar
sedikit. Jadi ada tahapan. Kenaikan berapa persen, kita sedang hitung,” ujar Jero.
Ia juga mengingatkan, saat ini yang ada Pertamax baru Jakarta, Jabotabek, dan Jawa
Timur sebagian. Karena itu akan dilakukan tahapan. Tidak bisa dilakukan secara
nasional. “Nanti kalau yang di Sumater a harus pakai Pertamax karena berlaku nasional
langsung, nanti kalau disana belum ada Pertamax, bagaimana?”.
Bagi Menteri ESDM usulan yang sempat dilontarkan Pemerintah, kenaikan harga BBM
(solar dan premium) bersubsidi menjadi Rp6.000 lebih praktis. Namun, usulan ini
belum mendapatkan persetujuan, baik dari DPR maupun masyarakat.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tujuan Subsidi BBM
Tujuan dari diadakannya BBM bersubsidi ini sebenarnya ialah untuk
melindungi konsumen, khususnya untuk kalangan menengah ke bawah dan para
pemilik industry kecil menengah yang membutuhkan BBM tersebut. Didalam
Undang-Undang juga mengatur terkait dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam
yang terbatas ini yakni terdapat pada UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Sedangkan di
Indonesia terdapat 3 jenis bahan bakar yang mendapatkan subsidi pemerintah, yaitu
premium, minyak tanah dan solar.
3.2 Alasan mengurangi Subsidi BBM
Pemerintah memperkirakan subsidi energi tahun ini akan melebihi subsidi
energi yang ditetapkan dalam APBNP 2012, bahkan bisa mendekati angka Rp 300
triliun. Padahal, berdasarkan APBNP 2012, subsidi energi tahun ini dipatok sekitar
Rp 225 triliun. subsidi energi tahun ini adalah sekitar Rp 225 triliun, terdiri dari
subsidi BBM sebesar Rp 137 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan
subsidi sebesar Rp 23 triliun. Pada 2011, subsidi energi sebesar Rp 260 triliun,
terdiri dari subsidi BBM Rp 170 triliun, subsidi listrik Rp 90 triliun. Kekhawatiran
pemerintah akan jumlah subsidi energi 2012 yang akan melampaui besarnya APBN
membuat pemerintah harus melakukan strategi untuk mengurangi besarnya subsidi,
khususnya melalui subsidi BBM. Selain alasan diatas juga terdapat alasan lain yang
membuat pemerintah harus mengurangi subsidi BBM, antara lain:
Subsidi BBM oleh pemerintah kepada Pertamina diberikan dalam bentuk
uang kas.
Harga BBM yang rendah dan subsidi yang tidak tepat sasaran
Indonesia membutuhkan tambahan dana untuk kegiatan eksplorasi, riset-
riset di bidang minyak dan gas bumi dan sumber-sumber energy
alternative lainnya.
8
Peningkatan harga minyak pada umumnya lebih menguntungkan negara-
negara konsumen.
Indonesia bukanlah negara pengekspor minyak bumi yang besar.
Disparitas harga antara harga impor minyak mentah dengan BBM
dengan harga jual BBM di dalam negeri yang ditetakan oleh pemerintah
melebar.
Pilihan untuk menaikkan harga BBM sendiri mesti diberikan dengan
mempertegas kesempatan yang dapat dihasilkan dengan memberlakukan harga
BBM pada tingkat yang rasional. Selain itu, harus dikaitkan dengan pengembangan
strategi kebijakan energi nasional jangka panjang, sesuatu yang sering luput dalam
pembahasan mengenai subsidi BBM, dan belum pula ditekankan dalam aplikasi
kebijakan energi nasional. Menaikkan harga BBM merupakan pilihan yang harus
dilakukan pemerintah di antara ruang pilihan lainnya yang mungkin “tersedia”
dalam rangka pengamanan APBN.
Di samping itu, terdapat lima alasan penting mengurangi subsidi BBM, yakni
sebagai berikut :
• Pertama, lebih berpihak pada masyarakat yang kurang mampu karena subsidi
bahan bakar minyak (BBM) justru lebih membantu warga kelompok menengah-atas
yang sudah berkecukupan. Mereka lebih menikmati subsidi karena memiliki mobil
pribadi.Pemotongan subsidi BBM dengan demikian merupakan pilihan yang lebih
bijak dalam membelanjakan uang negara. Hasil pemotongan subsidi itu dapat
dipakai untuk membiayai berbagai program pengentasan kemiskinan dan lebih
dinikmati oleh masyarakat kurang mampu.
• Kedua, lebih hemat dan ramah lingkungan karena pemangkasan subsidi
membuat harga Premium dan Solar menjadi lebih wajar. Harga Premium dan Solar
yang jauh lebih murah dari semestinya mendorong orang boros dan ceroboh dalam
mengkonsumsi. Padahal, minyak adalah sumber energi yang langka dan tidak
terbarukan. Pemakaian BBM yang berlebihan juga menurunkan kualitas lingkungan
hidup kita. Harga BBM yang lebih realistis akan mendorong penghematan dan
konversi ke sumber energi lain yang lebih bersih terutama gas.
• Ketiga, lebih bermanfaat karena dana yang seharusnya habis untuk subsidi bisa
dialihkan pemakaiannya untuk membiayai belanja lain yang lebih berguna bagi
rakyat banyak. Anggaran bisa dipakai membiayai berbagai proyek yang
9
memperbaiki kualitas hidup kaum kurang mampu, seperti membangun infrastruktur
maupun perbaikan layanan pendidikan. Pengeluaran seperti ini dampaknya bersifat
jangka panjang karena merupakan belanja modal atau investasi Pemerintah.
Sedangkan subsidi BBM bersifat konsumtif, sekali dipakai habis.
• Keempat, lebih benar karena pemangkasan subsidi mengurangi dorongan
penyelewengan dan penyelundupan. Selama ini, selisih harga BBM bersubsidi
dengan BBM non subsidi yang terlalu besar mendorong terjadinya penyelewengan
dan penyelundupan keluar negeri maupun dipakai oleh pengguna yang tidak berhak.
Saat ini, harga BBM non-subsidi hampir dua kali lipat jika dibandingkan harga
Premium dan Solar. Akibatnya, banyak pelaku industri yang tergoda untuk
mengejar keuntungan secara tidak sah dengan membeli BBM bersubsidi. BBM
berssubsidi juga memberikan keuntungan besar jika diselundupkan keluar negeri.
Artinya, anggaran negara berupa subsidi yang semestinya berguna untuk
memperbaiki kesejahteraan rakyet justru lebih dinikmati penyelundup dan
penyeleweng.
• Kelima, lebih awet karena efek positif pengurangan subsidi premium dan solar
akan terasa dalam jangka waktu cukup lama. Bukan hanya bagi anggaran 2012 saja,
efek positif pemangkasan subsidi BBM akan meringankan beban negara pada
tahun-tahun mendatang. Porsi pengeluaran pemerintah berupa subsidi yang kurang
tepat sasaran dan berdampak sementara akan menurun. Dana yang tadinya untuk
subsidi itu dapat dialihkan untuk membiayai investasi infrastruktur, perbaikan
sumberdaya manusia, serta penanggulangan kemiskinan yang efek positifnya lebih
bersifat jangka panjang dan permanen.
3.3 Permasalahan pembatasan subsidi BBM
Dengan tidak adanya pembatasan subsidi BBM dapat menyebabkan jumlah
subsidi BBM membengkak, hal inilah yang terus memberatkan keuangan negara
karena jumlahnya yang sudah melampaui APBN. Namun pelaksanaan pembatasan
subsidi BBM ini bukan tanpa ada masalah. Berikut ini ialah beberapa
permasalahan yang muncul terkait dengan pelaksanaan pembatasan subsidi BBM.
Cadangan migas Indonesia sangat besar dan sebagian besar dikuasai oleh
pihak asing.
Subsidi BBM dianggap membebani APBN dan seringkali salah sasaran.
Pembatasan BBM bersubsidi akan menguntungkan SPBU asing.
10
Kegiatan usaha Pertamina belum efisien khususnya dalam produksi dan
pengadaan minyak mentah.
Pembatasan subsidi BBM merupakan langkah untuk menghapuskan
subsidi BBM.
3.4 Dampak atas pembatasan subsidi BBM
Pelaksanaan pembatasan subsidi BBM ini tentu saja akan menimbulkan
berbagai dampak antara lain:
Perusahaan harus mengurangi jumlah karyawannya untuk menutupi
biaya operasionalnya akibat pembatasan subsidi BBM.
Harga kebutuhan pokok yang meningkat karena harga BBM juga
meningkat.
Perindustrian swasta harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk
kegiatan operasionalnya.
Industri yang tidak mampu menutupi biaya operasionalnya terancam bisa
mengalami kebangkrutan.
Kemiskinan akan semakin berkembang pesat dikarenakan harga-harga
yang semakin melonjak seiring dengan kenaikkan harga BBM.
Tingkat pengangguran juga akan semakin tinggi mengingat lapangan
kerja yang semakin sedikit dan persaingan tenaga kerja yang ketat.
Potensi tindakan kriminal juga diperkirakan akan meningkat karena
kemiskinan yang merajalela.
Dengan kenaikan BBM yang diperkirakan sekitar Rp.1500/liter ditahun ini
yang ditetapkan pemerintah akan memberikan dampak tekanan pada IHK (Indeks
Harga Konsumen) sekitar 2,4 % dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,5 %, sedangkan inflasi 6-7 % dari proyeksi 5,5 %. Hal ini menimbulkan
kontravensi dikalangan masyarakat, banyak protes dan ketidaksetujuan yang
mereka sampaikan pada pemerintah, walaupun mereka telah dijanjikan akan
mendapat dana subsidi dari pemerintah. Sebagaimana yang telah kita ketahui
bahwa secara langsung masyarakat lah yang merasakan bagaimana dampak
pengaruh kenaikan BBM terhadap kesejahteraan hidupnya. Bagi mereka naiknya
harga BBM menjadi mimpi buruk yang sangat mereka khawatirkan, karena
dengan naiknya harga BBM sudah pasti mempengaruhi harga-harga lain yang juga
pasti naik, seperti harga kebutuhan pokok, kendaraan umum, dll.
11
Hal yang semakin ironis adalah kenaikan BBM yang terjadi tidak
diimbangi dengan jumlah pendapatan rata-rata masyarakat yang diperolehnya,
khususnya golongan menengah kebawah. Jumlah pendapatan mereka yang sangat
minimum membuat mereka tidak sanggup lagi untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya apalagi ditengah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok saat ini. Dan
secara umum naiknya harga BBM dapat menyebabkan bertambahnya jumlah
kemiskinan dan pengangguran di negara kita, dan selain itu juga sudah dapat
dipastikan sebagai negara yang masih berkembang pembangunan ekonomi di
negara kita akan terhambat.
Selain itu, faktor yang membuat masyarakat kecewa terhadap kinerja
pemerintah dalam menangani masalah kenaikan BBM saat ini, yang khususnya
berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat adalah program pemberian dana
subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat khususnya golongan
menengah kebawah beberapa tahun ini kenyataannya tidak berjalan efektif dan
terkesan sia-sia bahkan membuat masyarakat sengsara dan perekonomian di
Indonesia semakin parah. Pada dasarnya subsidi yang diberikan pemerintah
ditujukan kepada masyarakat golongan menengah kebawah, namun nyatanya yang
tejadi saat ini penyebaran dana subsidi tidak pernah tepat sasaran.
BAB IV
PENUTUP
12
4.1 Kesimpulan
Harga Bahan Bakar Minyak yang tinggi telah menjadi perdebatan tanpa henti di
Indonesia karena hal ini memang tak dapat dipungkiri lagi dengan menimbulkan
meningkatnya beban subsidi BBM dan semakin memberatkan APBN Indonesia. Solusi
terhadap masalah ini yaitu pembatasan subsidi BBM. Walaupun demikian pembatasan
subsidi BBM ini tentu mempunyai sisi negatifnya dalam hal menambah pengeluaran
masyarakat. Tapi yang harus diperhatikan dalam solusi ini adalah manfaat di masa
depannya, di mana di masa yang akan datang anggaran yang sebelumnya dianggarkan
untuk subsidi BBM bisa digunakan untuk sektor lainnya yang lebih memberikan
dampak positif, misalnya pendidikan.
Selain itu, berkaitan dengan isu kelangkaan minyak bumi, harga minyak dunia
yang semakin meningkat, polusi dan limbah minyak yang mempengaruhi lapisan ozon
dan iklim dunia, pembatasan subsidi BBM yang secara tidak langsung bisa mengurangi
tingkat penggunaan BBM masyarakat secara umum ini diharapkan ikut memeberikan
kontribusi terhadap kampanye penyelamatan dunia.
4.2 Saran
Meskipun pembatasan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah ini juga menuai
kontra dari pengguna kendaraan bermotor, yang merasa keberatan terpaksa
menggunakan bahan bakar yang lebih mahal, tetapi masyarakat harus bisa melihat sisi
positif dari semua ini. Ketika minyak dunia atau BBM menjadi suatu kuantiti yang
langka dan mahal, manusia akan tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan
mencari substitusinya. Jika minyak adalah sumber daya alam yang terbatas, bukan tidak
mungkin isu ini akan memicu penemuan-penemuan baru pengganti minyak, yang lebih
ekonomis, ramah lingkungan dan bisa diperbaharui.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://danu70.wordpress.com/2009/10/27/sektor-energi-indonesia-antara-egoisme-dan-
nalar/
http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/bbm/jenis_bbm.html
http://bagusjihad.blogdetik.com/index.php/2012/01/memahami-subsidi-bbm/
http://mimingarmini.blogspot.com/2012/03/penghapusanpengurangan-bbm-vs.html
14
http://beritamanado.com/berita-utama/subsidi-bbm-buat-apa/89371/
http://randiansori.blogspot.com/2012/03/dampak-kenaikan-harga-bbm-terhadap.html
15